Tugas Mata Kuliah
-
Upload
muhammad-imran -
Category
Documents
-
view
35 -
download
1
Transcript of Tugas Mata Kuliah
TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN KOMPARATIF
“PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA TURKI DAN INDONESIA”
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :
Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.
Prof. Waspodo, M.Ed. PhD.
DISUSUN OLEH :
DEWI PRATITA
20102513029
PROGRAM PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010/2011
1. PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG
Secara psikologis, bahawa dorongan rasa ingin tahu manusia yang kuat, telah mendorong
seseorang untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang keadaan kehidupan yang
berlaku di luar lingkungan masyarakatnya atau negaranya sendiri. Dan dengan mengetahui
keadaan kehidupan yang berlaku diluar lingkungan masyarakatnya sendiri dan dapat mengetahui
kehidupan masyarakat lainnya itu akan mengakibatkan terjadinya saling pengertian dan
terjalinnya kerja sama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan kemajuan
bersama. Untuk mengetahui keberadaan di luar masyarakatnya atau bangsa lainnya diperlukan
apa yang sekarang dikenal dengan istilah studi komparative atau studi perbandingan.
Menurut pengertian dasarnya studi perbandingan mempuyai arti menganalisa dua hal atau
lebih untuk mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Sehingga dengan
demikian akan dapat memberikan pegertian dan pemahaman terhadap berbagai macam sistem
pendidikan yang ada diberbagai negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem
pendidikan di Negara Indonesia dan Negara Turki dengan berbagai latar belakang sejarahnya,
secara komparatif.
Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah ”Comparative Education”.
Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam bahasa Indonesia. Dengan
menggunakan istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya berbagai istilah yang
digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi
perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan yang
menggunakan pendekatan dan metode perbandingan.
Selain dari beberapa hal tersebut dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang ada
akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai
sistem pendidikan dari berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang
tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah untuk menganalisa dan
menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi
pada tujuan-tujuan pendidikan Internasional dan Universal. Dari berbagai hal tersebut kita
sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan terciptanya sistem pendidikan yang dapat
menumbuhkan sifat positif dan terbuka terhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan
pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan pembaharuan
ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan sistem pendidikan antara beberapa
negara sehingga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang
permah dilakukan dalam suatu negara tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAHBerpijak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan
dalam makalah ini adalah ” Bagaimana perbandingan sistem pendidikan Indonesia dan Turki
ditinjau dari jenjang pendidikan masing-masing negara”.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perbandingan pada
berbagai jenjang pendidikan di Negara Indonesia dan Turki
2. PEMBAHASAN2.1 Gambaran Umum Turki
Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat ini
pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki termasuk
sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun
berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut.
Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki Usmani bermula
sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam berbagai
bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang
ada di kerajaan Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah
tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu
Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar anak-anak bisa
mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan perubahan dalam kurikulum
madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit.
Karena itu, Turki mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari
sistem madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :
1. Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)
2. Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)
Sistem pendidikan di Turki dibangun sesuai dengan reformasi Attaturk setelah perang turki.
Dari Westernisasi menuju Sekularisasi
Yang dianggap sebagai momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia Barat
adalah jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan pasukan Turki Usmani dibawah
pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstantinopel yang selanjutnya diganti
menjadi Istanbul, adalah suatu kota metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa. Inilah titik
awal masa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 dengan wilayah
kekuasaan yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat hingga Iran di Timur; dari
Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan.
Turki Usmani berhasil membentuk suatu Imperium besar dengan masyarakat yang multi-
etnis dan multi-religi. Kebebasan dan otonomi kultural yang diberikan Imperium kepada
rakyatnya yang non-muslim, adalah suatu bukti bagi dunia kontemporer bahwa sistem
kekhalifahan dengan konsep Islam telah mempertunjukkan sikap toleransi dan keadilan yang
luhur.
Sultan adalah sekaligus khalifah, artinya sebagai pemimpin negara, Ia juga memegang
jabatan sebagai pemimpin agama. Kekhalifahan Turki Usmani didukung oleh kekuatan ulama
(Syeikhul Islam) sebagai pemegang hukum syariah dan kekuatan tentara, yang dikenal dengan
sebutan tentara Janisssari. Kekuatan militer yang disiplin inilah yang mendukung perluasan
Imperium Usmani, dan juga yang menyebabkan keruntuhannya pada abad ke-20.
Kegagalan pasukan Turki dalam usaha penaklukan Wina pada tahun 1683, merupakan
suatu awal memudarnya kecermelangan Imperium Turki. Kekalahan tersebut dimaknai sebagai
melemahnya kekuatan pasukan Turki dan menguatnya pasukan Eropa. Lebih disadari lagi bahwa
kekalahan itu menandai kelemahan teknik dan militer pasukan Turki. Inilah yang menjadi awal
munculnya upaya mencontoh teknologi militer Barat yang dianggap telah maju. Selanjutnya
kondisi ini membawa Turki Usmani pada suatu masa pembaruan atau modernisasi.
Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang didukung
oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat menyedihkan.
Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari kekuasaan Turki
Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi-bagi wilayah
kekuasaan Turki untuk dijadikan negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Imperium
menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Pemikiran tentang
identitasa bangsa dan pentingnya suatu negara nasionalis yang meliputi bangsa Turki menjadi
wacana yang banyak diperdebatkan.
Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal.
Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang
kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme
Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai
kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan
kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya
gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan.
Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan
kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme.
Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide
tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari
pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki.
Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki,
yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.
Kronologi sejarah di atas merupakan uraikan untuk menerangkan suatu kondisi sosial
politik Imperium Usmani yang membentuk pemikiran dan gerakan sekuler Mustafa Kemal.
Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan
dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada
perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik
pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.
Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya
Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan
merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung
Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13
Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan
Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara
Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki. Pendidikan
juga berkembang pada awal masa pemerintahan Presiden Mustafa Kemal.
2.2 Frofil Pendidikan Turki
Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem
pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua
bagian:
1. Pendidikan Formal (Formal Education)
Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sama halnya dengan
pendidikan yang ada di Indonesia.
2. Pendidikan Non-formal (Non-formal Education)
Sesuai dengan accordance with Basic LawNo. 1739 for National Education. Undang-
Undang Dasar Pendidikan Nasional Turki. Pendidikan non formal mencakup semua kegiatan
yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah.
2.2.1 Pendidikan Formal Turki
Adapun jenjang pendidikan formal di Turki diantaranya :a. Pendidikan pra-sekolah,
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk memberikan
kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu mereka
memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih di pendidikan
dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas di
sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi terkait, dan Departemen
Pendidikan Nasional Turki.
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikan fisik,
perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya
terdiri dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan
dasar adalah wajib untuk semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada
juga sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi khusus
pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.
c. Pendidikan Sekunder
Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan, yaitu
sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi teknik (lycées) di mana minimal tiga
tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar.
- Pendidikan Menengah
Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk
institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun lebih dan di atas pendidikan
dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun. Sekolah menengah ini terdiri
dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini,
sistem satu guru kelas untuk setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran.
Siswa dapat memilih satu bahasa asing dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada
tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar 4.000 US Dolar
per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau
“guru”, atau berdiri di kelas ketika seorang guru memasuki kelas.
Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah:
a.Bahasa Turki
b.Turki sastra
c.Matematika
d.Fisika
e.Chemistry
f.Biologi
g.Geometry
h.Sejarah Turki
i.Geografi
j.Bahasa Inggris
k.Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia)
l.Keamanan nasional
m.Studi kesehatan
n.Electives
o.Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan)
p.Kursus Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)
- Pendidikan Kejuruan
Memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan kemahiran yang
berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka
memiliki program empat tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun.
Tujuan pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan
budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung
jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak asasi manusia serta
mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan
kehidupan yang sejahtera. Sekolah-sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa
asing, sesuai dengan sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang
dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.
d. Pendidikan Tinggi (Higher education) Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan
menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk
melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi
terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori, sekolah
kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalasi pendidikan yang
lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dunia,
baik dari segi kualitas dan kuantitas, telah diadopsi sebagai tujuan utama. Rencana dan program
yang dibuat selalu mencerminkan persepsi dari rencana itu sendiri.
Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat tahun, yang
berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang berafiliasi ke Dewan
Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60 perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa yang masuk
perguruan tinggi melalui ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk
mendapatkan masa depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi.
Ini sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun sebelumnya, pada
umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus mendapatkan minimal 105 poin
untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan Tinggi tidak semua orang bisa
mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu
satu tahun atau lebih mengikuti, pelatihan militer untuk laki-laki. Berbeda dengan tingkat
pendidikan sebelumnya, siswa harus membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di
pendidikan tinggi. Setelah empat tahun belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk
satu atau dua tahun. Ini juga dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit.
Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu system, prinsip-
prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara. Namun
demikian dipendidikan tingggi juga disediakan beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang
bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah.
Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan oleh hukum
sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan penelitian. Selain itu,
lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan dan kontrol negara, juga dapat
dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam
undang-undang dengan ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah
lembaga pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum
publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tingkat tinggi,
penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari fakultas dan sekolah empat tahun,
menawarkan program yang tingkat sarjana, yang kedua dengan penekanan kejuruan, dan tahun-
dua sekolah kejuruan yang menawarkan rekan) tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan
ketat. Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktor program, dikoordinasi oleh
lembaga untuk studi pascasarjana.
Program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa tesis". program
"Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu diikuti dengan pengajuan
tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga bagian penyelesaian dari program sarjana namun
disini disebut istilah proyek. Durasi program ini adalah dua tahun setidaknya. Akses ke program
doktor membutuhkan gelar master.
Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri penyelesaian
kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan mempertahankan tesis doktor. Medis
program pelatihan khusus untuk program setara tingkat doktor, namun dilakukan dalam fakultas
kedokteran dan pelatihan di rumah sakit yang dimiliki Departemen Kesehatan dan Organisasi
Negara Asuransi Sosial.
2.2.2 Sistem dan Pelaksanaan Pendidikan Turki
Dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Turki sudah sangat maju, kepala sekolah
melihat langsung proses pembelajaran seperti; kegiatan moving class, aktifitas organisasi
semacam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan MKKS ( Musyawarah Kerja Kepala
Sekolah) dan lain-lain. Mereka juga melihat setelah jam pelajaran usai guru-guru di sana masih
tinggal di sekolah sampai sore untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang muncul pada hari
itu.
Di Turki juga terlihat sekali hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan
masyarakat. Satu hal contoh kedekatan hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar sekolah. Sekolah menyediakan kamera monitor yang bisa diakses langsung
oleh orang tua siswa dari rumahnya. Orang tua bisa mengetahui kegiatan anaknya di sekolah,
aktifitasnya didalam kelas dan lain-lain. Jadi orang tua ikut mengawasi jalannya kegiatan
pembelajaran. Dengan demikian guru juga tidak bisa berbuat macam-macam. Dan guru-guru
disana memperlakukan siswa-siswanya dengan sangat baik.
Kemajuan yang sudah dicapai Turki selama 9 tahun terakhir antara lain: pengembangan
kurikulum, kemampuan fisik siswa, perbaikan dan pembangunan gedung sekolah baru,
peningkatan mutu guru, bimbingan dan konseling serta penggunaan ICT di sekolah. Khusus
mengenai program peningkatan mutu guru, Mr, Fatih menjelaskan bahwa di Turki, sekolah
mendaftarkan guru-guru yang dianggap memerlukan program pengembangan ke lembaga
pelatihan yang ada di Turki setahun sebelum mengikuti pelatihan. Pihak sekolah lebih tahu apa
yang dibutuhkan oleh guru mereka atau sekolah lebih mengetahui guru mana saja yang perlu
ditingkatkan kompetensinya.
Mengenai alasan mereka sangat peduli dengan pendidikan adalah bahwa Negara mereka
di masa depan akan dipimpin oleh anak-anak mereka sekarang. Oleh karena itu jika mereka
diberi pendidikan yang baik maka Negara ini akan mereka kelola dengan baik pula pada
waktunya nanti. Alasan lain yang mereka sampaikan bahwa dalam memberikan sumbangan
kepada sekolah mereka niatkan untuk beramal sesuai dengan ajaran agama. Jadi di Turki baik
orang kaya maupun yang hidup pas-pasan semua sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka
untuk kemajuan pendidikan anak-anak mereka sehingga pendidikan di Turki dapat lebih maju
dan merata bagi semua anak, sedangkan di Indonesia hanya sebagian kecil saja dari orang kaya
dan pengusaha yang membangun sekolah bertaraf Internasional, itupun hanya mereka yang
mempunyai biaya saja yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di sana karena untuk masuk
ke sekolah swasta bertaraf Internasional perlu biaya yang sangat besar.
2.3 Frofil Pendidikan Indonesia Sistem Pendidikan nasional Indonesia terdiri dari beberapa jenis pendidikan, yaitu:
a. Pendidikan umum memprioritaskan perluasan pengetahuan umum dan perbaikan keterampilan
siswa. Spesialisasi pendidikan dibutuhkan dikelas 12.
b. Pendidikan vokasional mempersipkan siswa dalam mempersipkan sejumlah keterampilan
vokasional yang dibutuhkan para pekerja.
c. Pendidikan berkebutuhan khusus memberikan keterampilan dan kemampuan penting bagi siswa
dengan keterbatasan fisik dan mental
d. Pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan kemampuan yang dibutukan sebagai persiapan
sebagai calon pegawai negeri sipil departemen pemerintahtan dan non departemen.
e. Pendidikan agama mempersiapkan siswa untuk berperan yang menuntut pengetahuan khusus
tentang agama dan pelajaran yang terkait.
f. Pendidikan yang berorientasi akademik berfokus kepada perbaikan penguasaan sains.
g. Pendidikan professional mempersiapkan siswa untuk menguasai spesialisasi pekerjaan yang
berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan.
2.3.1 Jenjang Pendidikan di IndonesiaSistem pendidikan formal terdiri dari beberapa jenjang pendidian, yaitu sekolah dasar,
sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan pra sekolah juga termasuk didalam sistem
pendidikan nasional Indonesia.
Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah bertujuan menstimulasi pertumbuhan fisik dan mental siswa
diluar keluarga sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar. Tujuan pendidikan pra sekolah
adalah memberikan dasar pertumbuhan dan perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan,
keterampilan dan inisiatif. Tipe-tipe penddikan pra sekolah yang ada adalah taman kanak-kanak
dan kelompok bermain. Taman kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan dasar sedangkan
kelompok bermain berada diluar system persekolahan. Pendidikan pra sekolah diberikan kepada
anak dari usia 4 sampai dengan 6 tahun yang mempunyai masa pendidikan satu atau dua tahun
pendidikan, sedangkan kelompok bermain diikuti oleh anak-anak yang berusia dibawah tiga
tahun.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan dasar dari pendidikan Sembilan tahun, yang terdiri dari
enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama. Tujuan dari pendidikan
dasar adalah untuk memberikan siswa ketermapilan dasar untuk mengembangkan diri mereka
sendiri sebgai individu, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota mahluk hidup, demikan
juga untuk melanjutkan studi mereka ke sekolah menengah.
Sekolah dasar (SD) menyelanggarakan program pendidikan enam tahun.hal ini terdiri
dari dua tipe pendidikan yang berbeda, yaitu sekolah dasar umum dan sekolah dasar bagi anak
cacat. (SDLB)
Program pendidikan sekolah menengah pertama berlangsung selama tiga tahun setelah
eman tahun pendidikan dasar. Seperti juga di sekolah dasar, sekolah menegah pertama terdiri
dari sekolah menengah pertama umum dan sekolah menegah pertama bagi anak cacat. (SMPLB).
Selain itu juga ada sekolah dasar islam yang dilaksanakan oleh kementerian agama. dasar
Sekolah dasar islam (Madrasah Ibtidaiyah atau MI) sama dengan sekolah dasar (SD), dan
sekolah menengah pertama islam (Madrasah tsanawiyah atau MTs) yang sama dengan sekolah
menegah pertama (SMP).
Muatan kurikulum skolah dasar terdiri dari Pancasila, agama, pendidikan kewarga
negaraan, bahasa Indoneisa, membaca dan menulis, matematika, aritmatika, sain dan teknologi,
geografi, sejarah nasional dan dunia, kerajinan tangan dan seni, pendidikan kesehatan jasmani,
menggambar, bahasa Inggris dan muatan local. Kesemua itu bukan nama mata pelajaran, tetapi
hanya istilah dalam hal pembelajaran yang membebtuk kepribadian dan elemen kemampuan
yang diajarkan dan ditingngkatkan melalui pendidikan dasar.
Pendidikan Menengah
Jenis pendidikan menengah adalah sekolah menengah umum, sekolah menengah
kejuruan, sekolah menengah agama, sekolah menegha kedinasan. Sekolah menengah umum
memberikan prioritas untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan keterampilan siswa
dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan untuk melanjutkan dtusi mereka ke pendidikan
tinggi. Pendidikan sekolah menengah kejuruan memberikan prioritas untuk memperluas
keterampilan kerja dan menekan pada persiapan siswa untuk memasuki dunia kerja dan
memperluas sikap professional. Pendidikan sekolah menengah keagamaan memberikan prioritas
terhadap penguasaan pengetahuan khusus keagamaam. Pendidikan sekolah menegah kedinasan
yang menekankan pada perbaikan kemampuan dalam melaksanakan tugas pelayanan pegawai
negeri sipil atau calon pegawai negeri sipil. Pendidikan sekolah menengah khusus ditujukan dan
dirancag bagi siswa yang mempunyai keterbatasan fisik dan mental.
Di Indonesia lama pendidikan dasar dan menengah adalah 12 tahun, terdiri atas
pendidikan dasar selama 9 (sembilan) tahun dan pendidikan menengah selama 3 (tiga) tahun,
terdiri dari:
Jenjang Pendidikan Lama pendidikanPendidikan Dasar
SD / MI SMP / MTs
6 (enam) tahun3 (tiga) tahun
Pendidikan Menengah
SMA / SMK / MA / MAK3 (tiga) tahun
Di Indonesia setiap jenjang pendidikan harus melalui ujian nasional apa bila hendak
melanjutkan kejenjang selanjutnya. Demikian pula ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi
para siswa harus mengikuti SPMB yang terpusat.
Jenjang Pendidikan Tinggi
Jenjang pada pendidikan tinggi (perguruan tinggi) di Indonesia, lama pendidikan untuk
memperolah gelar sarjana masing-masing perguruan tinggi atau universitas cenderung sama.
Berikut adalah lama pendidikan tinggi secara umum di Indonesia, adalah sebagai berikut :
Tingkat kualifikasiDurasi waktu (Rata-
rata)Diploma I 1 tahunDiploma II 2 tahunDiploma III 3 tahunDiploma IV 4 tahunSarjana 4 – 5 tahunMagister 2 tahunDoktor 3 tahun
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan dalam Pasal 19 Ayat 1
bahwa: pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi di Indonesia dapat berbentuk Akademi,
Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.
Akademi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan
tertentu dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
tertentu. Akademi mencakup program pendidikan vokasi yaitu diploma 1 (D1) dengan lama studi
1 tahun, diploma 2 (D2) dengan lama studi 2 tahun, diploma 3 (D3) dengan lama studi 3 tahun,
dan diploma 4 (D4) atau maksimal setara dengan program pendidikan sarjana. Lulusan
pendidikan akademi akan mendapatkan gelar akademi.
Politeknik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan
tertentu dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik mempunyai program pendidikan
sama seperti akademi. Beda akademi dan politeknik terletak pada bidang pengetahuannya
(politeknik bidang pengetahuannya lebih khusus dibanding akademi)
Sekolah tinggi / institut / universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik (yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana,
magister, dan doktor) dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi (pendidikan
tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus).
Institut merupakan perguruan tinggi negeri, sedangkan sekolah tinggi merupakan
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Beda universitas dengan institut dan
sekolah tinggi adalah dari program studi yang ditawarkan (unversitas program studinya lebih
umum dan beragam).
Lama pendidikan di sekolah tinggi / institut / universitas relatif sama. Untuk pendidikan
vokasi, lama pendidikannya sama seperti akademi dan politeknik tergantung jenjang diplomanya.
Untuk pendidikan akademik lama pendidikannya, yaitu sarjana (S1) rata-rata 4 – 5 tahun,
magister (S2) rata-rata 2 tahun dan doktor (S3) rata-rata 3 – 4 tahun.
Untuk memperoleh gelar sertifikasi (dalam pendidikan akta 4) memerlukan waktu rata-rata 1
tahun dan gelar profesi (spesialis) rata-rata memerlukan waktu 1 – 2 tahun.
2.3.2 Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Turki
Menurut Fajrun Najah (2006) Pendidikan di Turki dapat lebih maju dibandingkan di
negeri kita. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga pendidikan di
Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia. Padahal prestasi anak-anak Indonesia tidak kalah
gemilang prestasinya. Anak-anak Indonesia banyak yang sukses dalam berbagai ajang
olympiade sains. Bahkan putra Indonesia semacam Prof Dr BJ Habibie diakui kemampuannya di
dunia internasional. Bahkan semestinya bangsa kita patut berbangga karena memiliki saintis
belia yang mengukir prestasi tingkat dunia.
Berbagai penelitian dari lembaga-lembaga internasional memang menempatkan
Indonesia pada urutan-urutan terakhir dalam strata kualitas pendidikan. Mereka menilai, kita
kurang bermutu, tapi sebenarya bukan disitu letak soalnya. Secara umum instrument inputnya
yang kurang memadai, hingga menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berjalan secara
optimal. Karena guru sebagai salah satu unsur instrument input, dengan penghasilan yang pas-
pasan, ditambah dengan fasilitas belajar yang kurang tersedia dengan baik, bagaimana mungkin
mengharapkan mereka dapat berbuat secara optimal. Di sisi lain, ada kesenjangan kualitas yang
sangat tinggi. Di Indonesia ada sekolah-sekolah yang mampu menyediakan semua unsur
instrument inputnya secara sangat memadai, seperti fasilitas belajarnya, guru-guru yang
hidupnya sejahtera, metode mengajar yang variatif dan berpusat pada murid, tetapi dibelahan
lain ada lebih banyak lagi sekolah yang tidak memiliki apa-apa kecuali semangat untuk tetap
eksis.
Kesenjangan inilah yang kemudian menunjukkan pada kita semua bahwa hanya sekolah-
sekolah tertentu saja yang muridnya punya peluang untuk menunjukkan kemampuan intelektual
mereka, sementara butir-butir mutiara yang tersebar luas di segala penjuru tanah air tidak dapat
terlalu banyak berharap. Karena itu kesenjangan inilah yang perlu diatasi, dan sesuai amanat
konstitusi, peran masyarakat, para pengusaha dan para donatur untuk berperan aktif dalam
melakukan pembinaan, pemerataan kualitas pendidikan dengan memberikan nilai-nilai positif
baik materiil maupun imateriil.
Nirwan (2009) mengatakan, kepeduli masyarakat terhadap mutu pendidikan dan
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di Turki. Sebagai
contoh adalah Sekolah menengah “ Ahmet Ulusoy”. Lokasi Sekolah menengah Ahmet Ulusoy
ini merupakan sumbangan dari seorang konglemerat di daerah Cankaya yang bernama Ahmet
Ulusoy. Sekolah ini merupakan satu dari 7 sekolah di bawah naungan Atlantik School di daerah
Cankaya( bagian dari kota Ankara). Jumlah murid di sekolah ini 750 orang , 200 orang siswa
tinggal di asrama putera dan 35 siswi tinggal di asrama puteri. Bagi siswa-siswi yang tinggal
bersama orangtua disediakan 50 buah bis sekolah untuk antar jemput.
Sekolah dilaksanakn Senin s.d Jumat dari jam 09.00 s.d 16.30. Ilhan Yerli, general
manajer yang mengelolah 7 sekolah Atlantik di daerah Cankaya, mengatakan bahwa tidak hanya
orang kaya saja yang peduli akan pendidikan anak-anak di Turki akan tetapi semua masyarakat
juga sangat peduli akan hal yang satu ini. Semua orang baik kaya maupun orang yang hidup pas-
pasan sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk memajukan pendidikan. Yang lebih
berkesan lagi bahwa setiap penyumbang, besar atau kecil, tidak pernah ikut campur tentang
penggunaan uang yang mereka sumbangkan.
M.Hakan Aycicek (dalam Nirwan 2009), seorang manajer Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Menengah Samanyolu, Ankara, Turki, mengatakan bahwa partisipasi orangtua dalam
pendidikan merupakan sebuah keharusan. Sekolah harus bisa meyakinkan para orangtua siswa
akan pentingya peranserta mereka demi kemajuan anak-anak mereka. Beberapa kegiatan yang
rutin mereka lakukan untuk melibatkan orangtua dalam pendidikan adalah, memberikan
bimbingan dan konseling bagi orang tua, mengadakan seminar dengan berbagai macam tema
bagi orangtua, membuat persatuan orang tua siswa, mengadakan kegiatan pengumpulan dana
amal yang dikoordinir oleh orangtua. Sepintas lalu semua kegiatan yang mereka lakukan ini
tidaklah jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia akan tetapi
semua itu tidak hanya berupa program di atas kertas sekolah atau dengan kata lain benar-benar
kegiatan nyata.
2.3.3 Hubungan Kerjasama Indonesia dan Turki dalam Bidang Pendidikan
Untuk saling meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan antar dua
Negara tersebut, maka diadakan penandatanganan MoU tahun 2009 antara Indonesia dan Turki.
Penandatanganan naskah MoU yang bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi kerjasama
pendidikan kedua negara tersebut. Kepada para wartawan Mendiknas Bambang Sudibyo
mengatakan dengan MoU ini nanti akan ada sebuah technical meeting Joint Working Group
yang akan mendisain lebih lanjut bentuk-bentuk kerjasama ini dan garis besarnya sudah
ditentukan.
Dalam kerjasama ini disetujui untuk pertukaran informasi di bidang pendidikan,
kemudian pertukaran dosen, guru, siswa dan mahasiswa. Ditjen Pendidikan Tinggi juga
memberikan beasiswa bagi dosen-dosen Indonesia untuk belajar di luar negeri dan tahun 2009
lebih dari 1.000 dosen untuk belajar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk ke Turki.
Untuk peningkatan bahasa Turki di Indonesai dan bahasa Indonesia di Turki, akan
diadakan kerjasama untuk mengetahui kebudayaan kedua bangsa. Sementara itu Menteri
Pendidikan Turki Husyin Celik mengatakan kerjasama (MoU) ini tujuannya untuk meningkatkan
hubungan Indonesia dan Turki menjadi lebih jauh lagi, dan selama ini Turki selalu terbuka dalam
kerjasama khususnya pada jenjang pendidikan SD hingga SMU, tapi untuk jenjang perguruan
tinggi pihaknya juga hadir.
Turki juga berharap akan mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Indonesia untuk
program S2, S3 dari urutan tiga papan atas universitas di Indonesia. Turki pada tahun 2009 akan
meningkatkan jumlah beasiswa untuk mahasisiwa Indonesia sampai dengan 300 persen. Sebelum
tahun 2009 pemerintah Turki memberikan beasiswa program S2, S3 kepada Indonesia hanya 5
orang setiap tahun dan mulai tahun 2009 akan meningkatkan sampai 20 orang setiap tahunnya.
Untuk S2 yang tadinya 2 orang sekarang menjadi 5 orang, dan untuk kursus bahasa Turki yang
tadinya hanya 2 orang sekarang jadi 5 orang, sedangkan untuk penelitian di Turki tetap 2 orang
setiap tahunnya.
PENUTUPKESIMPULAN
1. Awal perkembangan pendidikan di Turki pada masa pemerintahan presiden Mustafa Kemal
lewat politik Kemalisnya.
2. Pada umumnya jenjang pendidikan di Turki sama dengan jenjang pendidikan di Indonesia
3. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga pendidikan di Turki
lebih maju dibandingkan di Indonesia
4. Untuk mempererat hubungan antar Indonesia dan Turki diadakan penandatanganan MoU dalam
bidang pendidikan. Setiap tahunnya diadakan pertukaran pelajar, guru dan dosen.
sumber
http://dewipratita.blogspot.com/2011/05/komparatif-pendidikan-turky-vs.html