Tugas Kimfis 14.21 14.56
-
Upload
danti-firda-nur -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Tugas Kimfis 14.21 14.56
14.21 Tekanan Uap air pada 0oC adalah 4,58 mm dan kerapatan 1 kg/dm3. Hitunglah tekanan yang
digunakan sedemikian rupa hingga tekanan uap pada temperature ini naik menjadi 6,6 mm?
Dik: Puap H2O = 4,58 mm Dit: P?
T = 0oC = 273 K
d = 1 Kg/dm3
Jawaban :
Pada contoh soal ini kita dapat melihat bahwa pemberian tekanan pada fase embun
mengakibatkan adanya kenaikan tekanan uap.Hal itu dikarenakan molekul-molekul pada fase
embun terperas keluar dan berubah menjadi gas.Untuk dapat menghitung tekanan uap cairan
tertekan dapat menggunakan prinsip bahwa potensial kimia pada liquid =potensial kimia pada
gas.sehingga perubahan potensial kimia liquid juga sama perubahan potensial kimia pada
gas.Sehingga jika tekanan pada cairan kimia dinaikan potensial kimia cairan menjadi
dµ(l)= V M d P maka potensial kimia gas juga berubah
Jika kenaikan tekanan uap nya sudah diketahui,dan uap diperlakukan sebagai gas sempurna
maka kita dapat mencari tekanan yang diberikan dengan persamaan
RT lnpp∗¿
¿=Vm ΔP
Keterangan :
p = tekanan uap yang mengalami kenaikan
p* =tekanan uap normal
Vm= Volume Molar
Dengan persamaan diatas maka besarnya tekanan untuk menaikan tekanan uap pada soal diatas
dapat kita cari
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan satuan ya ng digunakan ,untuk
itu perlu dilakukan konversi satuan
p* = 4,58mm760mm
x1atm=0,00603atm
p = 6,6mm760mm
1atm=0,00868atm
0°C = 273 K
Karena pada soal belum diketahui volume molarnya maka terlebih dahulu dapat kita cari
dengan menggunakan densitas serta Ar dan massa dari air.
Vm= Arm
xmV
Vm= 18g /mol
1kg x
1kg1dm 3
= 18 g dm3/mol
Karena Vm masih dalam satuan gram maka akan dikonversi menjadi kg
Vm = 18gr dm 3/mol
1kg x
1kg1000gr
= 0,018 dm3/mol
Setelah semua data yang diperlukan satuan nya sudah sama maka tinggal kita masukan ke
dalam persamaan :
RT lnpp∗¿
¿=Vm . P
ΔP = RT lnpp∗¿
¿ /Vm
ΔP = 0,0821atmdm3K−1mol−1 x 273K ln 0,00868atm0,00603atm
0,018 dm3/mol
ΔP = 453,58
Karena pada soal tidak terdapat tekanan tambahan maka ΔP = P
Maka jawaban yang terdapat pada contoh soal salah tetapi secara umum konsep yang dipakai
sudah sama sehingga kesalahan yang terjadi mungkin kesalahan pada perhitungan saja
14.56 Benzen dan toluen membentuk larutan ideal. (a) Hitunglah tekanan uap total untuk komposisi
benzen dan toluen yang berbeda. (b) Hitung juga komposisi fase uap pada setiap tekanan total
dan tekanan yang dihitung diatas. (c)n Plot PT terhadap xben dan PT terhadap yben , p0 (ben) dan p0
(tol) pada 400C masing-masing adalah 186 mm dn 64 mm. (d) Berikut ini data percobaan pada
400C. Bandingkan tekanan uap teoritis terhadap percobaan.
X ben 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,8 1,0
PT (mm) 64 78 94 109 122 136 148 158 168 178 186
Jawaban :
Untuk menjawab soal diatas kita harus terlebih dahulu tahu mengenai hukum Roult.Hukum
Roult sendiri berbunyi “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan
fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”. Secara matematis ditulis sebagai:
Plarutan= Xterlarut . Ppelarut
Dimana
Plarutan = tekanan uap larutan
Xterlarut = fraksi mol zat terlarut
Ppelarut = tekanan uap pelarut murni
Hukum Raolut secara umum didefinisikan sebagai fugasitas dari tiap komponen dalam larutan
yang sama dengan hasil kali fugasitasnya dam keadaan murni pada temperatur dan tekanan yang
sama serta fraksi molnya dalam larutan tersebut.Hukum Roult sendiri hanya bekerja untuk
larutan yang bersifat ideal. Larutan ideal adalah larutan yang gaya tarik menarik molekul-
molekul komponennya sama dengan gaya tarik menarik anatara molekul dari masing-masing
komponennya. Jadi, bila larutan zat A dan B bersifat ideal, maka gaya tarik antara molekul A
dan B, sama dengan gaya tarik antara molekul A dan A atau antara B dan B.Dari teori diatas
maka contoh soal diatas dapat dijawab.
a. Karena benzene dan toluene dianggap sebagai larutan ideal maka:
R=0,082dm3atmmol K
T=250C=298K
V=22,4dm3
PV=nRT
P=n RTV
Untuk memudahkan, maka perhitungan fraksi mol toluene dan benzene dibuat dalam
tabel
P=n RTV
n ben 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
n tol 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
P ben 0
0,10
9
0,21
8
0,32
7
0,43
6
0,54
5
0,65
5
0,76
4
0,87
3 0,98
1,0
9
P tol 1,09 0,98
0,87
3
0,76
4
0,65
4
0,54
5
0,43
6
0,32
7
0,21
8
0,10
9 0
P tot 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09
1,0
9
Perlu diingat bahwa total dari fraksi mol sebuah campuran adalah 1
Karena larutan dianggap sebagai sebuah larutan ideal maka tekanan total nya bernilai sama
meskipun komposisinya berbeda.
b. Komposisi benzene digambarkan sebagai y ben dengan persamaan :
yben=Pben X ben
Ptol (1−Xben )+Pben X benUntuk memudahkan maka perhitungan ybenzena dibuat dalam bentuk table :
n ben 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
n tol 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
P ben 0 0,109 0,218 0,327 0,436 0,545 0,655 0,764 0,873 0,982 1,09
P tol 1,09 0,982 0,873 0,764 0,655 0,545 0,436 0,327 0,218 0,109 0
Yben 0 0,012 0,059 0,155 0,308 0,5 0,692 0,845 0,941 0,988 1
c. Dari table diatas maka dapat dibuat grafik antara fraksi mol benzene vs Ptotal dan
komposisi benzene dengan Ptotal
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 10
50
100
150
200
Grafik hubungan antara xbenzene dan P total
PTO
TAL
Xben P°Ben Xtol P°TOL Pben Ptol Ptotal Yben0 186 1 40 0 40 40 0
0.1 186 0.9 40 18.6 36 54.6 0.0120.2 186 0.8 40 37.2 32 69.2 0.0590.3 186 0.7 40 55.8 28 83.8 0.1550.4 186 0.6 40 74.4 24 98.4 0.3080.5 186 0.5 40 93 20 113 0.50.6 186 0.4 40 111.6 16 127.6 0.6920.7 186 0.3 40 130.2 12 142.2 0.8450.8 186 0.2 40 148.8 8 156.8 0.9410.9 186 0.1 40 167.4 4 171.4 0.9881 186 0 40 186 0 186 1
0 0.012 0.059 0.155 0.308 0.5 0.692 0.845 0.941 0.988 10
50
100
150
200
Grafik Hubungan antara Y benzene dengan Ptotal
d. Dari data yang didapat dari hasil percobaan didapat P total yang berbeda hal itu
dikarenakan pada percobaan larutan yang terbentuk bukan merupakan larutan ideal
sehingga,hal itu dapat dilihat dari suhu nya yang sekitar 40°C=313K.Sehingga dari data
data percobaan tidak dapat memenuhi hukum Roult dan juga hukum Dalton.Hukum
Dalton sendiri berbunyi P = PA + PB.Berbeda dengan data teoritis yang memenuhi
hukum Roult dan Dalton ,hal it karena larutan dibuat dalam keaadan ideal.
Secara Konsep serta keseleruhan pembahasan yang ada pada contoh soal ini sudah benar
hanya perlu dibuat dan ditambahkan sedikit penjelasan serta teori yang terkait.