Tugas jurnal_Dwi Utami
description
Transcript of Tugas jurnal_Dwi Utami
PENINGKATAN KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER
DENGAN PENDEKATAN ANEKA SUMBER BELAJAR
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP
INVESTIGATION SISWA KELAS X1
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
DI SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI
Karseno*, Bambang Dharmaputra†, Budjari‡
Abstrak
KARSENO. Increasing Ability to Assembling a Computer with Different Learning Resaurces Approachment through Group Learning Investigation Model Class XI Technical Electronic Industry in SMK Negeri 2 Kota Bekasi. Lecturer BAMBANG DHARMAPUTRA and BUDJARI.
This classroom action research goal is to improve student learning outcomes. (1) Increasing of learning activity, (2) Increasing of learning interest and (3) Increasing Ability to Assembling a Computer with Different Learning Resaurces Approachment through Group Learning Investigation Model. This research execute in 4 cycle.
These researches apply PTK because happened change of low learning of class XI Technical Electronic Industry 3. From result report KKM 60 here with repairable become 75. Multifarious source of learning that is learning student from job sheet, student duty and internet. Group investigation is invention which the possible find principle, group of studying matter which have is co-operatively contain invention then presented. The low attainment of student learning interest is caused lack of student learning interest and learning activity in study. Election of expected correct study strategy can increase learning activity, learning interest and attainment of ability of assembling computer. This research apply multifarious approach of source of learning through model of study of group investigation which expected and increase learning activity, learning interest and ability of assembling computer.
Result classroom action research of show that multifarious approach of source of learning through model of study group investigation learning (1) Increase student learning activity from cycle to cycle. At cycle I equal to 67,5 category ”Enough Active”. At cycle II increase equal to 71,19 category ”Active”. At cycle III increase equal to 77,52 category ”Active” and cycle IV increase again equal to 79,37 category ”Active”. (2) Increase student learning intereset from cycle to cycle. At cycle I equal to 65,54 category ”Medium”. At cycle II
* Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Angkatan 2006 UNJ dan lulus tahun 2010† Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika (Pembimbing Pertama) ‡ Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika (Pembimbing Kedua)
1
increasing equal to 70,19 category ”Interest”. At cycle III increasing equal to 72,49 category ”Interest” and cycle IV increase again equal to 77,14 category ”Interest”. (3) Increase ability of assembling computer from cycle to cycle. Ability average value of student at cycle I equal to 72,92 category ”Not Yes Is Complete”. At cycle II increase equal to 75 category ”Complete”. At cycle III increase equal to 78,12 category ”Complete” and cycle IV increase again equal to 81,87 category ”Complete”. Based on solution and research result is known that multifarious approach of source learning through model of study group investigation can increase learning activity, learning interest and ability of assembling computer.
Kata Kunci : merakit komputer, SMK, group investigasi, kelas XI.
Pencapaian kemampuan merakit komputer siswa kelas XI Teknik
Elektronika Industri 3 (XI TEI 3) di SMK Negeri 2 Kota Bekasi dari hasil raport
rata-rata tergolong rendah yaitu hanya 60. Nilai ini di bawah criteria ketentuan
minimal yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar
siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat belajar siswa dalam
pembelajaran.
Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih
memberdayakan siswa. Sebuah strategi yang tidak mengharuskan siswa
menghafal kata-kata, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa
mengkontruksikan di benak mereka sendiri. Pemilihan strategi pembelaran yang
tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan
pencapaian peningkatan kemampuan merakit komputer.
Dalam proses belajar, anak belajar dari aneka sumber belajar, pengalaman
sendiri, mengkonstruksikan pengetahuan, keterampilan kemudian member makna
pada pengetahuan itu. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri,
menemukan sendiri, secara kelompok seperti bermain, maka anak menjadi
senang, sehingga tumbuhlah aktivitas belajar, minat belajar dan peningkatan
kemampuan, khususnya belajar Kompetensi Merakit Komputer. Berdasarkan
kenyataan diatas maka kami melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Merakit Komputer dengan Pendekatan Aneka Sumber
Belajar Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Kelas XI Teknik
Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi.
2
Pendekatan Aneka Sumber Belajar
Pendekatan aneka sumber belajar adalah menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari menggunakan prinsip menjadikan alam dalam
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Jobsheet,tugas siswa, internet).
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Melibatkan peserta didik
secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan memfasilitais peserta didik
melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam kapasitas pribadi
seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan
praktik yang dilakukannya.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang
sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan
pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber
belajar dapat berupa nara sumber, internet, buku, media non-buku, teknik dan
lingkungan.
Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, kemampuan
maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan
mencerdaskan siswa. Suasan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan
mencerdaskan siswa itu salah satunya dapat tercipta melalui model pembelajaran
Group Investigation.
3
Model Pembelajaran Group Investigation
Model adalah representasi realitas yang disajikan dengan suatu derajat
struktur dan urutan. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas). Usaha
sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk
guru dan penulis buku pelajaran) agar orang lain ( termasuk peserta didik), dapat
memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang
berpusat pada kepentingan peserta didik.
Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara
berkelompok. Siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan
dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip.
Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation:
- Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
- Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
- Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas.
- Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan.
- Setelah selasai diskusi, melalui juru bicara, ketua mempresentasikan hasil
pembahasan kelompok.
- Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.
- Evaluasi.
- Penutup.
Pada intinya semua kelompok mendapatkan tugas yang sama pada tahapan
siklus. Model pembelajaran Group Investigation ini membantu guru mengaitkan
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, siswa membuat hubungan
antara kemampuan yang dimiliki dengan penerepannya dalam praktikum
pembelajaran mereka. Dengan model pembelajaran ini kemampuan belajar siswa
meningkat dan hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
4
Jobsheet dalam Pembelajaran
Pembelajaran dengan menggunakan jobsheet berarti guru memberi
perintah kerja praktek tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas yang
diberikan guru dapat berupa pembelajaran yang harus dikerjakan dan berisi tujuan
praktikum, dasar teori, alat dan pendukung serta langkah kerja. Metode jobsheet
ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih
banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan
belajar lebih terarah.
Dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang perlu
dikemukakan adalah apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit
perangkat keras computer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model
pembelajaran group investigation?
Sejalan dengan masalah tersebut, maka tujuan penelitian tindakan
kelasnya adalah ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan
merakit perangkat keras komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar
melalui model pembelajaran group investigation?
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMK
Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/3
Kompetensi : Merakit Komputer
Kode : OE.KOMP.002.A
Alokasi Waktu : 1(12x40) menit (12 jam pelajaran) 2 pertemuan.
I. Standar Kompetensi
Merakit Komputer
5
II. Kompetensi Dasar
Menguasai Perakitan dan Instalasi Komputer
III. Indikator
Merakit perangkat keras komputer dengan baik pada bagian motherboard,
prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power
supply dengan baik.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat menjelaskan langkah-langkah dalam perakitan komputer pada
bagian motherboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk,
CD/DVD-ROM dan power supply dengan baik.
2. Dapat melaksanakan perakitan komputer pada bagian motherboard,
prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan
power supply dengan baik.
3. Dapat mencari data data pembanding tema merakit komputer pada
bagian motherboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk,
CD/DVD-ROM dan power supply dengan pendekatan aneka sumber
belajar diinternet.
V. Metode Pembelajaran
1. Sesuai Permendiknas No. 41 tahun 2007, maka metode pembelajaran
yang digunakan mengacu proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
dalam kegiatan intinya.
2. Dalam pencapaian indikator kedua, guru akan menggunakan media
pembelajaran yang beragam melalui power point yang menarik dan
operation sheet yang mendorong siswa mencari informasi pemahaman:
merakit perangkat keras komputer dengan baik pada bagian
motherboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-
ROM dan power supply dengan baik.
6
IV. Alokasi Waktu
No Langkah PembelajaranAlokasi Waktu (Menit)Guru Siswa Total
1 Kegiatan mendahuluan (menyiapkan peserta didik untuk siap mengikuti pelajaran, menjelaskan KD dan ID yang akan dicapai.
10 30 40
2 Kegiatan inti (presentasi,diskusi kelompok,tanya jawab,praktikum dan internet)
40 240 280
3 Kegiatan penutup (memberikan umpan balik, verifikasi terhadap pembelajaran, melaksanakan tes formatif, remedial siswa yang belum kompeten dan salam penutup.
40 120 160
12 jam pelajaran @40 = 480 menit 480
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam,
memberi perhatian dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Siswa menyimak apersepsi guru melalui tanya jawab tentang
merakit komputer pada bagian motherboard, prosesor, kipas
pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply.
3. Siswa menjawab soal-soal pretes.
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi yang akan dicapai
kemudian mengemukakan materi pelajaran yang akan dipelajari.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menggali pengetahuan awal siswa dapat menangkap gagasan
utama dengan pertanyaan-pertanyaan.
2. Guru memberikan penjelasan langkah merakit komputer pada
bagian motherboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk,
CD/DVD-ROM dan power supply.
3. Siswa mempresentasikan merakit komputer pada bagian
motherboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk,
CD/DVD-ROM dan power supply.
4. Guru memberikan penguatan dan klarifikasi terhadap seluruh
kesimpulan yang datang dari siswa.
7
C. Materi Ajar
Menurut Yamta (2009) Merakit komputer merupakan suatu yang
menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan komputer. Sebelum
mulai merakit komputer, maka persiapan dahulu komponen-
komponennya, seperti casing (termasuk catu daya), motherboard,
prosesor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA),
harddisk, DCROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, speaker,
keyboard dan mouse. Selain komponen tersebut, persiapkan juga CD
driver dan CD sistem operasi serta software yang diperlukan.
Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng, tang dan pinset.
METODE
Fokus penelitian pada kompetensi dasar yaitu menguasai perakitan dan
instalasi komputer. Di bagi menjadi 4 siklus, yaitu:
1. Siklus pertama
a. Perencanaan
o Peneliti menetapkan suatu pokok atau indikator yang akan dipelajari,
guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
o Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
o Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas.
o Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari
pokok pembelajaran.
b. Pelaksanaan
o Membuka pelajaran
o Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian di
SMK Negeri 2 Kota Bekasi.
8
o Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan
dalam penelitian ilmiah.
o Peneliti memberikan rangsangan berfikir pada siswa bagaimana cara
berpartisipasi dalam penelitian ini.
o Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka
sumber belajar.
o Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan
hasil pembahasan kelompok.
o Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi
sesuai dengan tema.
o Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
o Evaluasi.
o Peneliti menyimpulkan presentasi hasil penelusuran data diinternet dan
praktikum serta memberikan pemantapan.
o Peneliti memberikan himbauan, motivasi kepada siswa untuk
membaca buku-buku dan mencari sumber diinternet yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas.
o Guru menutup pelajaran.
2. Siklus kedua
a. Perencanaan
o Peneliti menetapkan suatu pokok atau indikator yang akan dipelajari.
o Guru mengatur giliran pembicaraan agar semua siswa tidak serempak
berbicara mengemukakan pendapatnya masing-masing.
o Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh
siswa dapat menyelesaikan apa yang sedang ditugaskan.
o Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari
pokok pembelajaran.
9
b. Pelaksanaan
o Membuka pelajaran.
o Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan
dalam penelitian ilmiah.
o Peneliti memberikan rangsangan berfikir pada siswa bagaimana cara
berpartisipasi dalam penelitian ini.
o Memberikan indikator penugasan.
o Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi
sesuai dengan tema.
o Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka
sumber belajar.
o Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan
sesuai dengan tema.
o Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
o Evaluasi.
o Peneliti menyimpulkan presentasi hasil penelusuran data diinternet dan
praktikum serta memberikan pemantapan.
o Peneliti memberikan himbauan, motivasi kepada siswa untuk
membaca buku-buku dan mencari sumber diinternet yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas.
o Guru menutup pelajaran.
3. Siklus ketiga
a. Perencanaan
10
o Peneliti menetapkan suatu pokok indikator pembahasan yang akan
dipelajari.
o Guru mengatur giliran pembicaraan agar semua siswa tidak serempak
berbicara mengemukakan pendapatnya masing-masing.
o Menjaga suasana siswa dapat menyelesaikan apa yang sedang
ditugaskan.
o Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari
pokok pembelajaran.
b. Pelaksanaan
o Membuka pelajaran.
o Pemberian motivasi dan review.
o Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan
dalam penelitian ilmiah.
o Peneliti memberikan rangsangan berfikir.
o Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka
sumber belajar.
o Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan
hasil pembahasan kelompok.
o Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi
sesuai dengan tema.
o Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
o Evaluasi.
o Peneliti menyimpulkan hasil diskusi, presentasi hasil penelusuran
diinternet dan praktikumnya serta memberikan pemantapan.
11
o Peneliti memberikan himbauan dan motivasi kepada siswa untuk
membaca buku-buku, mencari sumber belajar diinternet yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas.
o Guru menutup pelajaran.
4. Siklus keempat
a. Perencanaan
o Peneliti menetapkan suatu pokok indikator penugasan yang akan
dipelajari.
o Guru mengatur giliran pembicaraan agar semua siswa tidak serempak
berbicara mengemukakan pendapatnya masing-masing.
o Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh
siswa dapat menyelesaikan apa yang sedang ditugaskan.
o Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari
pokok pembelajaran.
b. Pelaksanaan
o Membuka pelajaran.
o Pemberian motivasi dan review.
o Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan
dalam penelitian ilmiah.
o Peneliti memberikan rangsangan berfikir.
o Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka
sumber belajar.
o Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan
hasil pembahasan kelompok.
o Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi
sesuai dengan tema.
12
o Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
o Evaluasi.
o Memberikan pemantapan, meluruskan hal-hal yang kurang tepat dan
menyimpulkan.
o Guru menutup pelajaran.
HASIL
Hasil peningkatan kemampuan merakit komputer dalam pembelajaran.
NO NAMA SISWANILAI KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III SIKLUS IV
1 Ghefira 80 80 85 85
2 Bunga 85 85 85 90
3 Fanezza 70 75 75 80
4 Satria 70 75 85 85
5 Aditya 65 70 75 75
6 Nanang 60 70 60 75
7 Nandang 75 75 80 80
8 Sutomo 75 80 85 85
9 Iqbal 80 80 80 90
10 Zhafirah 75 75 80 85
11 Yuliandri 70 70 80 85
12 Faturahman 75 75 75 80
13 Imam 75 75 80 85
14 Sasongko 75 75 75 80
15 Martha 75 75 85 85
16 Triyanto 70 70 75 75
17 Feri 60 65 65 70
18 Primaedi 75 75 85 85
13
19 Dwi 80 80 80 85
20 Utami 85 85 85 90
21 Siti 60 70 70 75
22 Soipah 65 79 70 75
23 Naufarizza 75 75 80 85
24 Nazwa 75 75 75 80
Jumlah Nilai 1750 1800 1875 1965
Nilai rata-rata 72,92 75 78,12 81,87
Jumlah Siswa yang
Tuntas
15 17 20 23
Jumlah Siswa yang
Tidak Tuntas
9 7 4 1
Peningkatan Ketuntasan 62,5 % 70,8 % 83,3 % 95, 8 %
Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata kemampuan merakit komputer
hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu: siklus I 72,92 kategori ”Belum
Tuntas”, siklus II 75 kategori ”Tuntas”, siklus III 78,12 kategori ”Tuntas”, siklus
IV 81,87 kategori ”Tuntas” dan ketuntasan belajar juga meningkat dari siklus I
sebesar 62,5 %. Pada siklus II meningkat sebesar 70,8 %. Pada siklus III
meningkat sebesar 83,3 %. Pada siklus IV meningkat sebesar 95,8 %.
PEMBAHASAN
Pembahasan pada siklus I
Untuk evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran,
dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan merakit komputer.
Ternyata diperoleh hasil kurang memuaskan karena nilainya masih rendah yaitu
hanya 15 siswa yang dinyatakan tuntas atau 62,5% sedangkan yang lain
dinyatakan belum tuntas yaitu 9 siswa pada siklus I ini hasil uji kompetensi belum
14
optimal karena guru dan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan aneka
sumber belajar. Dari hasil aktivitas dan minat siswa dan saran guru mitra serta
hasil evaluasi belajar, ternyata masih jauh dari harapan. Menyadari kekurangan-
kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan aneka sumber
belajar, kekurangan tersebut harus diperbaiki agar pada siklus berikutnya hasil
lebih baik, adapun kekurangan yang ada antara lain: (1) peneliti hendaknya
memberikan motivasi yang lebih kepada siswa. (2) peneliti hendaknya
membimbing dan memperhatikan siswa terutama saat mengerjakan penugasan.
(3) efektivitas penggunaan waktu hatus diperhatikan.
Dari kekurangan pada siklus I ini pada siklus II peneliti harus
memperbaiki dalam hal : (1) memberikan motivasi yang lebih, (2) membimbing
dan memperhatikan saat mengerjakan penugasan. (3) penggunaan waktu yang
baik.
Pembahasan siklus II
Evalusi hasil belajar dilaksanakan setelah berakhir pembelajaran siklus II
dan diperoleh hasil yang lebih meningkat dari siklus II yaitu 17 siswa yang
dinyatakan tuntas atau 70,8% sedangkan yang belum tuntas 7 siswa. Pada siklus II
ini walaupun aktivitas belajar siswa sudah mulai meningkat tetapi peneliti harus
lebih dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki antara
lain (1) mempertahankan dan meningkatkan kinerja, (2) memperbaiki manajemen
waktu, (3) membimbing siswa lebih menyeluruh dan merata.
Pembahasan siklus III
Evaluasi hasil belajar dilaksanakan setelah berakhir pembelajaran siklus
III dan diperoleh hasil yang lebih meningkat dari siklus III yaitu 20 siswa yang
dinyatakan tuntas atau 83,3% sedangkan yang belum tuntas 4 siswa. Pada siklus
III ini walaupun aktivitas belajara siswa sudah mulai meningkat tetapi peneliti
harus lebih dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki
antara lain (1) mempertahankan dan meningkatkan kinerja, (2) memperhatikan
manajemen waktu, (3) membimbing siswa lebih menyeluruh dan merata.
15
Pembahasan siklus IV
Evaluasi hasil belajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran dengan pendekatan aneka sumber belajar pada siklus IV. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan merakit komputer
berupa: (1) peningkatan nilai rata-rata siswa dari 75 pada siklus II; 78,12 pada
siklus III menjadi 81,87 pada siklus IV. (2) peningkatan ketuntasan siswa dari 17
pada siklus II; 20 pada siklus III menjadi 23 pada siklus IV. (3) peningkatan
ketuntasan kelas dari 70,8% pada siklus II; 83,3% pada siklus III menjadi 95,8%
pada siklus IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan
pendekatan aneka sumber belajar melaluo model pembelajaran group
investigation yang telah dilaksanakan di kelas XI Teknik Elektronika Industri
(11TEI3) SMK Negeri 2 Kota Bekasi, dapat diambil beberapa kesimpulan dari
hasil pembahasan yang telah dilakukan, yaitu pendekatan aneka sumber belajar
melalui model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan kemampuan
merakit perangkat keras komputer dengan ketuntasan uji kompetensi siklus II
meningkat sebesar 70,8%. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat sebesar 75
kategori ”Tuntas”.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I,II,III, dan IV dengan pendekatan
aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang telah
dilaksanakan di kelas XI Teknik Elektronika Industri (11TEI3) di SMK Negeri 2
Kota Bekasi, maka dapat disampaikan saran bagi pembaca yang ingin
menerapkan pendekatan dan model pembelajaran ini, adalah:
1. Hendaknya sebelum melakukan penelitian guru peneliti memperkaya
pemahaman tentang pendekatan aneka sumber belajar melalui model
pembelajaran group investigation.
2. Sebaiknya guru menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen
berdasarkan nilai akademik siswa, sehingga siswa yang kurang aktif akan
mencapai ketuntasan belajar dibantu siswa yang lebih aktif dalam
kelompoknya.
16
3. Hendaknya guru memperhatikan setiap anggota kelompok yang tidak
hadir saat pembelajaran berlangsung, kemudian menginstruksikan anggota
kelompok yang hadir untuk menginformasikan materi pelajaran untuk
dipelajari di rumah.
4. Hendaknya piranti pendukung yang digunakan dalam melaksanakan
praktikum tersedia di setiap kelompok dan dapat dijumpai dengan mudah
di sekitar lingkungan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2008. Pedoman Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Fakultas Teknik. 2009. Buku Pedoman Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif (S1). Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
Gumawang Atang. 2008. Belajar Merakit Komputer. Bandung: Informatika.
(Jurnal penelitian ini disunting oleh Dwi Utami, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Noreg :5235109026). File : BBA99
17