Patofisiologi Yulli Utami
Transcript of Patofisiologi Yulli Utami
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi Menular Seksual (IMS) menyebar cukup mengkhawatirkan di Indonesia.
Baik jenis gonorchea maupun sifilis. Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang
disebabkan oleh bakteri spiroseta, reponema pallidum. !enularan biasanya melalui
kontak seksual" tetapi, ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan
kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
#ejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum perkembangan tes
serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut $!eniru Besar%
karena sering dikira penyakit lainnya. &ata yang dilansir &epartemen 'esehatan
menunjukkan penderita sifilis mencapai . * +. kasus per tahun. Sementara di
ina, laporan menunjukkan jumlah kasus yang dilaporkan naik dari ,- per +.
jiwa pada tahun +/ menjadi ,0 kasus per +. jiwa pada tahun -. &i
1merika Serikat, dilaporkan sekitar /2. kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka
sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.
Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem
saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. 3rang yang
memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks4nya mungkin
terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
1.2 Rumusan Masalah
+. Bagaimanakah anatomi fisiologi kulit5
-. Bagaimana 6pidemiologi sifilis5
/. Bagaimana definisi sifilis5
7. Bagaimana stadium sifilis5
. Bagaimana etiologi sifilis5
2. Bagaimana !atofisiologi sifilis5
0. Bagaimana 83 sifilis5
9. Bagaimana manifestasi klinik sifilis5
. Bagaimana pemeriksaan sifilis5
+. Bagaimana prognosis sifilis5
++. Bagaimana penatalaksanaan sifilis5
+-. Bagaimana asuhan keperawatan sifilis5
Tugas Integumen Page 1
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
2/36
1.3 Tujuan
+. Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi kulit.
-. Mampu menjelaskan epidemiologi sifilis.
/. Mampu menjelaskan definisi sifilis.
7. Mampu menjelaskan stadium sifilis.
. Mampu menjelaskan etiologi sifilis.
2. Mampu menjelaskan patofisiologi sifilis.
0. Mampu menjelaskan 83 sifilis.
9. Mampu menjelaskan manifestasi klinik sifilis.
. Mampu menjelaskan pemeriksaan sifilis.
+. Mampu menjelaskan prognosis sifilis.++. Mampu menjelaskan penatalaksanaan sifilis.
+-. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan sifilis.
Tugas Integumen Page 2
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
3/36
BAB II
TINAUAN TE!RI
2.1 Anat"m# $an %#s#"l"g# &ul#t
'ulit tersusun dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis atau
jaringan subkutan. Setiap lapisan akan semakinn berdiferensiasi (menjadi masak
dan memiliki fungsi yang lebih spesifik) ketika tumbuh dari lapisan stratum
germinati:um basalis ke lapisan stratum korneum yang letaknya paling luar.
;ungsi kulit antara lain <
a. !erlindungan
'ulit yang menutupi sebagian besar tubuh memiliki ketebalan sekitar + atau -
mm saja, padahal kulit memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap
in:asi bakteri dan benda asing lainnya. 'ulit tangan dan telapak kaki yang
menebal memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap pengaruh
trauma yang terus menerus yang terjadi pada daerah tersebut.
b. Sensibilitas
=jung4ujung reseptor serabut saraf pada kulit memungkinkan tubuh untuk
memantau secara teru4menerus keadaan lingkungan di sekitarnya. ;ungsi
utama reseptor pada kulit adalah untuk mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan
ringan dan tekanan (atau sentuhan yang berat). Berbagai ujung saraf
bertanggung jawab untuk bereaksi terhadap setiap stimuli yang berbeda.
Meskipun tersebar ke seluruh tubuh, ujung4ujung saraf lebih konsentrasi pada
sebagian daerah dibandingkan daerah lainnya. ontohnya yaitu ujung4ujung
jari tangan jauh lebih teriner:asi ketimbang kulit pada bagian punggung
tanganc. 'eseimbangan air
Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan
demikian akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari
bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan
subkutan.
d. !engaturan suhuubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil
metabolism makanan yang memproduksi energi. !anas ini akan hilang
terutama lewat kulit. iga proses fisik yang terlibat yaitu ra$#as# (pemindahan
panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah dan berada pada suatu jarak
tertentu), konduksi (pemindahan panas ke benda lain yang lebih dingin yang
bersentuhan dengan tubuh), dankon:eksi yang terdiri atas pergerakan massa
Tugas Integumen Page 3
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
4/36
molekul udara hangat yang meninggalkan tubuh. 6:aporasi dari kulit akan
membantu kehilangan panas lewat konduksi. !anas dihatarkan lewat kulit ke
dalam molekul4molekul air pada permukaan sehingga air tersebut mengisat.
1ir dari permukaan kulit dapat berasal dari perspirasi yang tidak terasa,
keringat ataupun lingkungan. !engeluaran keringat merupakan suatu proses
yang digunakan kulit untuk mengatur laju kehilangan panas
e. !roduksi :itamin
'ulit yang terpajan sinar ultra:iolet dapat mengubah substansi yang
diperlukanuntuk mensintesis :itamin & (kolekalsiferol). >itamin &
merupakan unsure esensial untuk mencegah penyakitr#kets#a' suatu keadaan
yang terjadi akibat defisiensi :itamin &, kalsium serta fosfor dan
menyebabkan deformitas tulang (Morton, +/).f. ;ungsi respon imun
?asil penelitian terakhir (@ickoloff, +/) menunjukkan bahwa beberapa sel
dermal (sel4sel Aangerhans, interleukin4+ yang memproduksi keratinosit, dan
subkelompok limfosit4) merupakan komponen penting dalam sistem imun.
Sedangkan lapisan kulit tersusun atas<
1. Derm#s
&ermis membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit (6ckert, +-). &ermis atau 'orium ('ulit angat) adalah
lapisan jaringan ikat bagian bawah. !ada permukaan dermis tersusun papil4papil
kecil yang berisi ranting4ranting pembuluhCkapiler darah, kandung rambut, serta
ujung4ujung saraf dari alat indera. &ermis dipisahkan dari lapisan epidermis
dengan adanya membrane dasar atau lamina. Membran ini terusun dari dua
lapisan jaringan ikat yaitu lapisan papilarisdan lapisan retikularis.
Aapisan ini mengikat epidermis dengan struktur yang ada di bawahnya.
Aapisan papilaris dermis berada langsung di bawah epidermis dan tersusun dari
sel4sel fibroblast yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Aapisan retikularis terletak di bawah lapisan
papilaris dan juga memproduksi kolagen serta berkas4berkas serabut elastik.
a. Serabut saraf !ada lapisan dermis kulit terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir
saraf sensoris. =jung4ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas,
dingin, nyeri, dan sebagaiannya 3leh karena itu kulit merupakan organ terluas
dimana pada organ ini terdapat reseptor panas (ruffini), tekanan (paccini),
dingin (krause), rasa nyeri atau sakit (ujung saraf bebas), serta reseptor
sentuhan (meissner). !ermukaan kulit mengandung saraf4saraf yang memiliki
bentuk dan fungsi yang berbeda4beda. b. !embuluh darah
Tugas Integumen Page 4
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
5/36
!embuluh darah dalam papilla dermal juga dikenalkan oleh sistem saraf. ika
pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat,
sehingga konduksi pans apada bagian eksterior dapat terjadi. !embuluh darah
berkonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke permukaan kulit dalam upaya
mempertahankan panas tubuh sentral.
c. 'elenjar keringat'elenjar keringat ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh.
'elenjar ini terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki. ?anya glans
penis, bagian tepi bibir (margo labium oris), telinga luar dan dasar kuku yang
tidak mengandung keringat. 'elenjar keringat (sudoriferus) menghasilkan
keringat. kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit4belit dan yang
banyak jumlahnya, terletak di sebelah dalam kulit jangat, bermuara di atas
pemukaan kulit di dalam lekukan halus yang disebut pori.d. 'elenjar sebasea
'elenjar sebasea adalah kelenjar holokrin (sel4sel sekretori menghilang
selama sekresi sebum). 'elenjar sebasea adalah kelenjar kantong di dalam
kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut. 'elenjar
ini banyak terdapat di atas kepala dan muka, sekitar hidung, mulut, telinga,
tetapi sama sekai tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.
'elenjarnya dan saluranya dilapisi epitel. 'elenjar sebasea mengeluarkan
sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut. 'elenjar sebasea, rambut
dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya
terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting susu, dan areola
payudara.
e. ;olikel rambutDambut pada beberapa bagian tubuh memiliki fungsi yang bermacam4macam.
Dambut merupakan suatu pertumbuhan keluar dari kulit, rambut atau pili
terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh, kecuali pada telapak tangan dan
kaki, tetapi sebagian besar berupa rambut :ellus yang kecil dan tidak
berwarna atau tersamar. Dambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat.
Dambut ini tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata, ketika masa pubertas
rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus di area ketiak dan pubis
(dan di wajah laki4laki) sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder.
2. E(#$erm#s )&ul#t Ar# Atau &ut#kula*
6pidermis adalah bagian terluar kulit. 6pidermis membentuk lapisan paling
luar dengan ketebalan sekitar ,+ mm pada kelopak mata hingga sekitar + mm
pada telapak tangan dan kaki (Morton, +/). 6pidermis tersusun dari jaringan
epitel skuamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi, jaringan ini tidak
memiliki pembuluh darah dan sel4selnya sangat rapat.
Tugas Integumen Page 5
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
6/36
6pidermis yang bersambung dengan membran mukosa dan dinding saluran
telinga terdiri atas sel4sel hidup yang selalu membelah dan pada permukaannya
ditutupi oleh sel4sel mati yang asalnya lebih dalam pada dermis tetapi kemudian
terdorong ke atas oleh sel4sel yang baru tumbuh dan lebih berdiferensiasi yang
berada di bawahnya.
Aapisan eksternal ini hampir selurunya akan diganti setiap / hingga 7 minggu
sekali. Sel4sel mati mengandung sejumlah besar kerat#n yaitu protein fibrous
insoluble yang membentuk barrier paling luar kulit dan memiliki kemampuan
untuk mengusir mikroorganisme patogen serta mencegah kehilangan cairan yang
berlebih dari tubuh (?olbrook, ++). 'eratin merupakan unsure utama yang
mengeraskan rambut dan kuku.!ada permukaan kulit terdapat pori4pori yang merupakan tempat bermuaranya
kelenjar keringat. 'ulit ari tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat
menembus kulit ari dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel
rambut. &i atas permukaan epidermis terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai
dengan papil dermis di bawahnya.
#aris4garis ini berbeda, pada ujung jari berbentuk ukiran yang jelas yang
pada setiap orang tidak sama. 1tas hal inilah studi kasus sidik jari dalamkriminologi dilakukan. 6pidermis mengalami modifikasi pada berbagai daerah
tubuh yang berbeda. 'etebalan epidermis dapat meningkat jika bagian tersebut
banyak digunakan dan bisa mengakibatkan pembentukan kalus pada telapak
tangan atau kla:us (corns) pada kaki.
a. Stratum korneum
Stratum korneum adalah lapisan yang tipis, datar seperti sisik yang terus
dilepaskan dan merupakan lapisan terluar epidermis. Stratum korneum terdiri
dari sel mati yang pipih dan mengalami keratinisasi. umlah sel matinya
sebanyak - sampai / lapisan dan semakin gepeng saat mendekati
permukaan kulit. Sel4sel tersebut berasal dari lapisan epidermis yaitu stratum
basalis. Sel pada stratum basalis akan membelah, berproliferasi dan pindah ke
permukaan epidermis.
Setelah mencapai stratum korneum, sel berubah menjadi pipih dan
mati. !ergerakan yang konstan ini menjamin adanya pergantian sel di semua
permukaan kulit selama $eskuamas# normal. Stratum korneum yang tipismelindungi sel dan jaringan di bawahnya dari dehidrasi dan mencegah
masuknya Eat kimia tertentu. Stratum korneum juga memungkinkan
terjadinya e:aporasi air dari kulit dan absorpsi obat4obatan topical tertentu.
Stratum korneum 6pidermis tipis yang melapisi seluruh tubuh, kecuali pada
Tugas Integumen Page 6
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
7/36
telapak tangan dan telapak kaki, tersusun hanya dari lapisan basalis dan
korneum.
b. Melanosit
Melanosit merupakan sel4sel khusus epidermis yang terutama terlibat pada
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Melanosit terletak
pada stratum basalis. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya.
Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian4bagian kulit yang
berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah mengandung pigmen ini dalam
julah lebih banyak. 8arna kulit yang normal bergantung pada ras dan
ber:ariasi dari merah muda cerah hingga coklat.
3. H#("$erm#s
?ipodermis atau jaringan subkutan merupakan lapisan kulit yang palingdalam. Aapisan ini terutama berupa jaringan adipose yang memberikan bantalan
antar lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang. aringan ini
memungkinkan mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas
tubuh (?albrook, ++). Aemah atau gajih akan bertumpuk dan tersebar menurut
jenis kelamin seseorang dan secara parsial menyebabkan perbedaan bentuk tubuh
laki4laki dengan perempuan. Makanan yang berlebihan akan menyebabkan
penimbunan lemak di bawah kulit. aringan subkutan dan jumlah lemak yang
tertimbun merupakan faktor dalam pengaturan suhu tubuh.
2.2 E(#$em#"l"g# +#,#l#s
1sal penyakit sifilis ini tidak jelas. Sebelum tahun +7- belum dikenal di
6ropa. !ada tahun +77 terjadi epidemi di @apoli. !ada abad ke4+9 baru
diketahui bahwa penularan sifilis melelui hubungan seksual. !ada abad ke4+
terjadi wabah di 6ropa. Sesudah tahun +92, morbilitas sifilis menurun cepat.
Selama perang dunia II, kejadian sifilis meningkat dan puncaknya pada tahun
+72, kemudian menurun setelah tahun +72.'asus sifilis di Indonesia adalah
,2+F. !enderita yang terbanyak adalah stadium laten, disusul sifilis stadium I
yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium II.
2.3 De,#n#s# +#,#l#s
Syphilis adalah salah satu penyakit menular seksual. !enyakit tersebut
ditularkan melalui hubungan seksual, penyakit ini bersifat Aaten atau dapat
kambuh lagi sewaktu4waktu selain itu bisa bersifat akut dan kronis. !enyakit ini
dapat cepat diobati bila sudah dapat dideteksi sejak dini. 'uman yang dapat
menyebabkan penyakit sifilis dapat memasuki tubuh dengan menembus selaput
Tugas Integumen Page 7
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
8/36
lender yang normal dan mampu menembus plasenta sehingga dapat menginfeksi
janin. (Soedarto, +).
Sifilis disebabkan oleh reponema !allidum. reponema !allidum
termasuk golongan Spirochaeta yang berbentuk seperti spiral dengan panjang
antara 4- mikron dan lebar ,+ * ,- mikron, mudah dilihat dengan mikroskop
lapangan gelap akan @ampak seperti spiral yang bisa melakukan gerakan seperti
spiral yang bisa melakukan gerakan seperti rotasi. 3rganism ini bersifat anaerob
mudah dimatikan oleh sabun, oksigen, sapranin, bahkan oleh 1Guades. &idalam
darah donor yang disimpan dalam lemari es reponema !allidum akan mati
dalam waktu tiga hari tetapi dapat ditularkan melalui transfuse menggunakan
darah segar. (Soedarto, +).
Sifat4sifat yang mendasari :irelansi reponema !allidum belum dipahami
selengkapnya tidak ada tanda4tanda bahwa kuman ini bersifat toksigenik karena
didalam dinding selnya tidak ditemukan eksotosin ataupun endotoksin.
Meskipun didalam lesi primer dijumpai banyak kuman namun tidak ditemukan
kerusakan jaringan yang cukup luas karena kebanyakan kuman yang berada
diluar sel akan terbunuh oleh fagosit tetapi ada sejumlah kecil reponema yang
dapat tetap bertahan didalam sel makrofag dan didalam sel lainnya yang bukan
fagosit misalnya sel endotel dan fibroblast. Ini dapat menjadi petunjuk mengapa
reponema !allidum dapat hidup dalam tubuh manusia dalam jangka waktu
yang lama. Haitu selama masa asimtomatik merupakan cirri khas dari penyakit
sifilis. Sifat in:asi:e reponema sangat membantu memperpanjang daya tahan
kuman didalam tubuh manusia.
Sifilis merupakan penyakit kronik #ranulomatosa dimana perjalanan
penyakitnya berlangsung lama. Aesi pada stadium akhir mungkin baru muncul
/ tahun setelah infeksi pertama. !ada penyakit sifilis terdiri dari / stadium yaitu
stadium primer, sekunder dan tersier. 'etiga stadium ini dipisahkan oleh periode
asimtomatik, yang masa tunasnya /47 minggu muncul lesi primer yang
terlokalisasi yang akan sembuh setelah -42 minggu. Sifilis disebabkan oleh
bakteri yang disebut spiroketa. !enyebarannya tidak seluas gonorea, tetapilebih
menakutkan karena kerusakan yang mungkin ditimbulkannya lebih besar. Seperti
gonorea, penyakit ini disebarkan melalui kontak langsung dengan luka4luka pada
orang yang ada pada stadium menular. Spiroketa, seperti gonokokus, adalah
microbe yang tidak tahan berada di luar tubuh manusia, sehingga kemungkinan
tertulari dari benda mati sangat kecil. reponema !allidum masuk ke dalam
Tugas Integumen Page 8
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
9/36
tubuh sewaktu terjadi hubungan kelamin melalui luka4luka goresan yang amat
kecil pada epitel, dengan cara menembus selaput lender yang utuh ataupun
mungkin melalui kulit yang utuuh lewat kantung rambut.
2.- +ta$#um +#,#l#s
Masa inkubasi sifilis berkisar +4 hari (rata4rata -+ hari) setelah infeksi. Bila
tidak diobati, sifilis dapat timbul dalam beberapa stadium penyakit.
+. Sifilis primer
#ejala pertamanya adalah munculnya bisul kecil keras yang disebut syanker
pada situs infeksi. Biasanya di ujung batang pelir pada pria dan di leher rahim
atau :agina wanita. Syanker itu terlihat jelas pada pria, tetapi pada wanita
seringkali tersembunyi. Bisul itu tidak gatal ataupun sakit. adi sifilis pimer
dapat berkembang tanpa diketahui. reponema biasanya dapat ditemukan di
dalam syanker semacam itu melalui pemeriksaan mikroskopis medan gelap.
uga dalam stadium ini, spiroketa menyerang kelenjar getah bening,
menyebabkan menjadi lebih besar dan keras. Setelah /4 minggu, syanker itu
sembuh secara spontan, dan penyakit itu dari luar @ampak tenang4tenang saja.
etapi sementara itu organism tersebut disebrkan lewat aliran darah ke seluruh
tubuh.-. Sifilis sekunder
Stadium penyaki ini di dahului oleh ruam (pemunculan pada kulit) yang
timbul setiap saat pada - sampai +- minggu setelah hilangnya syanker.
!enyakit itu sekarang tersebar umum dan juga terjadi limfodenopati (kelenjar
getah belling yang berpenyakit) yang tersebar luas. Sifilis disebut pula $peniru
besar% karena gejala4gejala yang timbul pada stadium ini mirip dengan yang
ditimbulkan oleh penyakit lain seperti flu atau mononucleosis menular. Selain
ruam gejala4gejala lannya meliputi radang tenggorokan, kelenjar getah bening
yang lembek, demam, lesu dan pusing. 'adang4kadang disertai rontok4rontok
rambut sebagian4sebagian. Auka patogenik terjadi pada selaput lender, mata,
dan sistim suaraf pusat luka4luka ini penuh dengan treponema. 'orban dapat
menderita hanya satu atau dua dari seluruh gejala penyakit ini atau semua
gejala. Stadium ini berlangsung beberapa minggu, dan gejala4gejalanya
termasuk luka4luka patogenik, hilang tanpa pengobatan. etapi sementara itu
treponema mungkin sudah mulai menyerang organ4organ lain dalam tibuh.
Seorang pnderita dapat menularkan penyakit ke orang lain hanya bila
menderita sifilis stadium primer dan sekunder, yang berlangsung sampai -
tahun./. Sifilis laten
Tugas Integumen Page 9
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
10/36
Bila tidak diobati, sifilis sekunder berlanjut menjadi sifilis laten. Selama
stadium ini penderita sama sekali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Stadium ini dapat berlangsung berbulan4bulan, bertahun4tahun atau bahkan
seumur hidup. Stadium laten hanya dapat diketahui dengan melakukan uji
darah (serologis).
7. Sifilis tersier atau lanjutStadium ini timbul pada sekitar /F dari orang4orang yang tidak diobati dan
dapat terjadi sampai 7 tahun sesudah infeksi mula4mula. ?asil kerja
spiroketa secara diam4diam tetapi mematikan selama stadium laten itu
menjadi jelas. Auka4luka patogenik tersier terjadi pada sistim saraf pusat,
sistim pembuluh darah jantung, kulit dan organ4organ :ital lain seperti mata,
otak, tulang, ginjal dan hati. Auka4luka ini yang disebut gumata lalu pecah dan
menjadi borok. !enderita dapat terserang sakit jiwa, kebutaan atau penyakit
jantung" dan akhirnya dapat meninggal.
. Sifilis Syaraf Selama stadium early, sepertiga dari penderita sifilis dapat terkena susunan
syaraf pusatnya dan setengah dari golongan ini jika tidak mendapat
pengobatan akan menderita laten pengobatan akan menderita laten
neurosifilis, yang jaraknya dari stadium primer dapat mencapai waktu lebih
dari tahun. !enyakit ini terjadi tanpa gejala, sedangkan gejala klasik dapat
timbul dalam bentuk dementia paralytica, tabes dorsalis dan sebagainya.
#ejala penyakit yang timbul juga dapat menyerupai penyakit saraf lainnya.2. Sifilis 'ardio:askuler
Setelah +47 tahun sejak terjadinya sifilis primer, penderita yang tidak
mendapat pengobatan dapat , menunjukan tanda4tanda terkena sistem
kardio:askuler. erjadi kelainan sifilis pada aorta dan artertis paru4paru.
Deaksi peradangan yang terjadi dapat menyebabkan stenosis yang berakibat
angina, insufiensi miokardium yang dapat mengakibatkan kematian
0. Sifilis 'ongenita
Sifilis kongenita merupakan penyakit sifilis yang timbul pada waktu bayi
lahir, beberapa waktu atau beberapa tahun sesudahnya. 8anita hamil yang
sedang menderita sifilis, terutama stadium sekunder, dapat menularkannya
pada bayi yang sedang dikandungnya secara transplasenta. reponema
pallidum yang terdapat dalam peredaran darah ibu masuk kejanin pada waktu
kehamilan minggu ke +2. !ada saat itu lapisan gel Aanghans telah menjadi
atropik. ika in:eksinya terjadi secara masif, maka dapat mengakibatkan
kematian janin, atau bayi lahir kemudian meninggal. Infeksi reponema juga
dapat mengakibatkan gangguang pertumbuhan janin intra 6kstrauteri. ika
Tugas Integumen Page 10
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
11/36
wanita hamil baru terkena sifilis pada waktu 2 minggu terakhir kehamilannya,
maka biasanya janin belum sempat terkena sifilis karena kuman belum sempat
tersebat di dalam peredaran darah ibu
9. Sifilis 'ongenita !raekoks!enyakit ini mulai menunjukkan gejala pada waktu bayi lahir atau setelah
berumur / bulan terlihat bullae pada telapak tangan, condylomata fasilata,
osteochondritis dan perios titis epiphysis tulang panjang yang dapat
menyebabkan terjadinya pseudoparalisis dari parrot, kelainan pada tulang
tibia, terjadi patah tulang spontan atau penonjolan tulang dahi. Selain itu dapat
terjadi gejala penyumbatan hidung atau snuffle nose, hepatosplenomegali,
atropi dan distropi otot sehingga berat badan statis tidak bertambah.
. Sifilis 'ongenita arda!enyakit ini dimulai menunjukan gejala pada usia lebih dari +40 tahun, akan
ditemukan trias ?utchinson, yaitu berupa tuli syaraf ke49 atau tuli perseptif,
defo4itas gigi seri atas tengah dan karatitisinterstitialis. Syphilis demblee
penyakit ini terjadi karena infeksi reponema lewat tusukan jarum yang
dalam, misalnya pada transfusi darah yang berasal dari penderita sifilis
biasanya tidak dijumpai stadium primer melainkan langsung muncul gejala4
gejala stadium sekunder.
2. Et#"l"g/ +#,#l#s
%akt"r (re$#s("s#s#
+. ?ubungan seksual yang bebas (#enitogenital, 3rogenital maupun
1nogenital).
-. Sering berganti pasangan.
/. Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi yang
aman.
7. Melakukan hubungan seksual dengan orang yang mengidap sifilis.
. anin yang orang tuanya menderita sifilis.
2. 'urangnya kebersihan diri .
0. Menggunakan alat4alat yang telah di pakai penderita tanpa di desinfektan
atau di sterilisasi terlebih dahulu, misalnya jarum suntik.
9. >irulensi kuman yang tinggi.
Tugas Integumen Page 11
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
12/36
. 'ontak langsung dengan lesi yang mengandung Bakteri reponema
!allidum.
Pen/e0a0 atau et#"l"g#
6tiologi dari !enyakit Sifilis, antara lain<
!enyebab sifilis ditemukan oleh S?1=&I@@ dan ?3;M1@ ialah Treponema
palidum yang termasuk ordo Spirochaetaceae dan genus Treponema bentuknya
spiral panjang antara 24+ um dan lebar ,+ um terdiri atas 94-7 lekukan.
#erakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka
botol membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap/ jam. !embiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan diluar badan. &iluar
badan kuman tersebut mudah mati sedangkan dalam darah untuk transfusi dapat
hidup sampai 0- jam.
2. Pat",#s#"l"g# +#,#l#s
Setelah mengalami kontak, organism dengan cepat menembus selaput lender
normal atau suatu lesi kulit dan dalam beberapa jam, kuman akan memasuki
limfatik dan darah dengan memberikan manifestsi infeksi sistematik. !ada tahap
sekunder, SS! merupakan target awal infeksi, pada pemeriksaan menunjukkan
bahwa lebih dari /F dari pasien memiliki temuan abnormal dalam cairan
cerebrospinal (S;). Selama 4+ tahun pertama setelah terjadinya infeksi primer
tidak diobati, penyakit ini akan mengin:asi meninges dan pembuluh darah,
mengakibatkan neurosifilis meningo:askular, kemudian, parenkin otak da
sumsum tulang belakang mengalami kerusakan sehingga terjadi kondisi
parenchymatousneurosifilis.
erlepas dari tahap penyakit dan lokasi lesi, histopatologi dari sifilis
menunujukkan tanda4tanda endotelialarteritis. 6ndotelialaryeritis disebabkan oleh
peningkatan spirochaeta dengan sel endotel yang dapat sembuh dengan jaringan
parut
Tugas Integumen Page 12
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
13/36
2. ! +#,#l#s
Tugas Integumen Page 13
- Sifilis akuisita < didapat
(hubungan seksual,
tranfusi darah)- Sifilis congenital <
transplasenta ibu ke janin
'uman reponema
(Spirochaeta) !allidum
!enjalaran hematogen
menyebar ke semua jaringan
Kuman berkembang
Kuman masuk ke kulit
mikroseli atau selaput
'elenjar getah bening
membesar, generalisata
'uman berkembang biak di
kelenjar getah bening
M&4 H#(erterm# SS! ( system saraf pusat)
erjadi fibrosis< darah ke otak
berkurang ?epar dan lien3tak
Deaksi jaringan membentuk
infiltrat
erjadi fibrosis
!embentukan bilirubin
pada bayi terganggu,
udemaM&4 N/er#
@yeri kepala, pusing,
pengelihatan kabur dan mual
I' , meningisM&4 D#s,ungs# seksual
'elemahan dan impotensi
Sumsum tulang belakang ulkus papularingan kulitM&4 Ikter#k ne"natusM&4 Res#k" #n,eks#
erasa gatal dan panas
Aokasi< lidah, tonsil, anus dan genital
eksterna (pria< sulkus koronarius,
wanita< labia mayora dan minora
M&4 &erusakan #ntegr#tas
kul#t
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
14/36
2.5 Man#,estas# &l#n#k +#,#l#s
Secara umum gejala klinis dari !enyakit Sifilis, yaitu<
+. 'eluarnya cairan dari :agina, penis, atau dubur yang berbeda dari biasanya.
&apat berwana putih susu, kekuningan, kehijauan, atau disertai berak darahdan bau yang tidak enak.
-. !erih, nyeri, atau panas saat B1' atau setelah B1' atau menjadi sering
B1'.
Tugas Integumen Page 14
M&4 6angguan 7#tra $#r#
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
15/36
/. 1danya luka terbuka (luka basah disekitar alat kemaluan atau mulut). &apat
terasa nyeri atau tidak.
7. umbuh sesuatu seperti jengger ayam atau kutil di sekitar kemaluan.
. !ada pria, skrotum menjadi bengkak dan nyeri.
2. Sakit perut bagian bawah, terkadang timbul, terkadang hilang.
0. Secara umum merasa enak badan atau demam.
#ejala biasanya mulai timbul dalam waktu +4+/ minggu setelah terinfeksi" rata4
rara /47 minggu. Infeksi bisa menetap selama bertahun4tahun dan jarang
menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan otak maupun kematian.
Infeksi oleh Treponema pallidum berkembang melalui 7 tahapan<
+. ;ase primer
erbentuk luka atau ulkus yang tidak nyeri (cangker ) pada tempat yang
terinfeksi" yang tersering adalah pada penis, vulva atau vagina. angker juga
bisa ditemukan di anus, rektum, bibir, lidah, tenggorokan, leher rahim, jari4jari
tangan atau bagian tubuh lainnya.
Biasanya penderita hanya memiliki+ ulkus, tetapi kadang4kadang terbentuk
beberapa ulkus. angker berawal sebagai suatu daerah penonjolan kecil yang
dengan segera akan berubah menjadi suatu ulkus (luka terbuka), tanpa disertai
nyeri. Auka tersebut tidak mengeluarkan darah, tetapi jika digaruk akan
mengeluarkan cairan jernih yang sangat menular. 'elenjar getah bening
terdekat biasanya akan membesar, juga tanpa disertai nyeri. Auka tersebut
hanya menyebabkan sedikit gejala sehingga seringkali tidak dihiraukan. Auka
biasanya membaik dalam waktu /4+- minggu dan sesudahnya penderita
tampak sehat secara keseluruhan.
-. ;ase sekunder
;ase sekunder biasanya dimulai dengan suatu ruam kulit, yang muncul dalam
waktu 24+- minggu setelah terinfeksi. Duam ini bisa berlangsung hanya
sebentar atau selama beberapa bulan. Meskipun tidak diobati, ruam ini akan
menghilang. etapi beberapa minggu atau bulan kemudian akan muncul ruam
yang baru. !ada fase sekunder sering ditemukan luka di mulut. Sekitar F
penderita memiliki pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuhnya dan
sekitar +F menderita peradangan mata. !eradangan mata biasanya tidak
menimbulkan gejala, tetapi kadang terjadi pembengkakan saraf mata sehingga
Tugas Integumen Page 15
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
16/36
penglihatan menjadi kabur. Sekitar +F penderita mengalami peradangan
pada tulang dan sendi yang disertai nyeri. !eradangan ginjal bisa
menyebabkan bocornya protein ke dalam air kemih. !eradangan hati bisa
menyebabkan sakit kuning ( jaundice).
Sejumlah kecil penderita mengalami peradangan pada selaput otak
(meningitis sifilitik akut ), yang menyebabkan sakit kepala, kaku kuduk dan
ketulian. &i daerah perbatasan kulit dan selaput lendir serta di daerah kulit
yang lembab, bisa terbentuk daerah yang menonjol (kondiloma lata). &aerah
ini sangat infeksius (menular) dan bisa kembalimendatar serta berubah
menjadi pink kusam atau abu4abu. Dambut mengalami kerontokan dengan
pola tertentu, sehingga pada kulit kepala tampak gambaran seperti digigitngengat. #ejala lainnya adalah merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan
nafsu makan, mual, lelah, demam dan anemia.
/. ;ase laten
Setelah penderita sembuh dari fase sekunder, penyakit akan memasuki fase
laten dimana tidak nampak gejala sama sekali. ;ase ini bisa berlangsung
bertahun4tahun atau berpuluh4puluh tahun atau bahkan sepanjang hidup
penderita. !ada awal fase laten kadang luka yang infeksius kembali muncul.
7. ;ase tersier
!ada fase tersier penderita tidak lagi menularkan penyakitnya. #ejala
ber:ariasi mulai ringan sampai sangat parah. #ejala ini terbagi menjadi /
kelompok utama <
a. Sifilis tersier jinak. !ada saat ini jarang ditemukan. Benjolan yang disebut
gumma muncul di berbagai organ" tumbuhnya perlahan, menyembuh
secara bertahap dan meninggalkan jaringan parut. Benjolan ini bisa
ditemukan di hampir semua bagian tubuh, tetapi yang paling sering adalah
pada kaki dibawah lutut, batang tubuh bagian atas, wajah dan kulit kepala.
ulang juga bisa terkena, menyebabkan nyeri menusuk yang sangat dalam
yang biasanya semakin memburuk di malam hari.
+) Sifilis kardio:askuler. Biasanya muncul +4- tahun setelah infeksi
awal. Bisa terjadi aneurisma aorta atau kebocoran katup aorta. ?al ini
bisa menyebabkan nyeri dada, gagal jantung atau kematian.
-) @eurosifilis. Sifilis pada sistem saraf terjadi pada sekitar F penderita
yang tidak diobati. / jenis utama dari neurosifilis adalah neurosifilis
meningovaskuler , neurosifilis paretik dan neurosifilis tabetik .
2.8 Pemer#ksaan D#agn"st#k +#,#l#s
Tugas Integumen Page 16
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
17/36
Pemer#ksaaan ,#s#k
a. !emeriksaan fisik
'eadaan umum
'esadaran, status giEi, B, BB, suhu, &, nadi, respirasi b. !emeriksaan sistemik
'epala (mata, hidung, telinga, gigiJmulut), leher (terdapat perbesaran tyroid
atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), genitalia,
ekstremitas atas dan bawah.
Pemer#ksaan (enunjang
a. !emeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin, #&S, analisa urin,
darah rutin)
+) pemeriksaan !alidum, cara pemeriksaannya adalah < mengambil serum
dari lesi kulit dan dilihat bentuk dan pergerakannya dengan microskop
lapangan gelap. !emeriksaan dilakukan / hari berturut4turut jika pada
hasil pada hari + dan - negatif sementara itu lesi dikompres dengan larutan
garam saal bila negati:e bukan selalu berarti diagnosisnya bukan sifilis ,
mungkin kumannya terlalu sedikit.
-) !emeriksaan SSSS atau serologic test for sifilis . SS dibagi menjadi - <
a. est non treponemal < pada test ini digunakan antigen tidak spesifik
yaitu kardiolopin yang dikombinasikan dengan lesitin dan kolesterol,
karena itu test ini dapat memberi Deaksi Biologik Semu (DBS) atau
Biologic ;ase !ositif (B;!).
ontoh test non treponemal <
+) est fiksasi komplemen < 8asseman (8D) kolmer
-) est flokulasi < >&DA (>enereal &isease Desearch Aaboratories).
'ahn, D!D (Dapid !lasma Deagin), 1D (1utomated Deaginest), dan DS (Deagin Screen est).
b. es treponemalest ini bersifat spesifik karena antigennya ialah treponema atau
ekstratnya dan dapat digolongkan menjadi 7 kelompok <+) es immobilisasi < !I (reponemal !allidium
ImmboliEation est)
-) est ;iksasi 'omplemen < D!; (Deiter !rotein omplement
;iKation est)
/) es Imunofluoresen < ;141bs (;luorecent treponemal1ntibody 1bsorption est), ada dua < IgM, Ig#" ;141bs &S
(;luorecent treponemal 1ntibody * 1bsorption &ouble Staining)
7) es hemoglutisasi < !?1 (reponemal pallidum
?aemoglutination 1ssay),+S IgM S!?1 (Solid4phase
Tugas Integumen Page 17
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
18/36
?emabsorption 1ssay), ?1S (?emagglutination reponemal
est for Syphilis), M?14! (Microhemagglutination 1ssay for
1ntibodies to reponema pallidum).
b. !emeriksaan Hang AainSinar Dontgen dipakai untuk melihat kelainan khas pada tulang, yang dapat
terjadi pada sifilis kongenital. uga pada sifilis kardio:askuler, misalnya untuk
melihat aneurisma aorta. !ada neurosifilis,test koloidal emas sudah tidak
dipakai lagi karena tidak khas. !emeriksaan jumlah sel dan protein total pada
likuor serebrospinalis hanya menunjukan adanya tanda inflamasi pada
susunan saraf pusat dan tidak selalu berarti terdapat neurosifilis. ?arga normal
iyalah 4/ selCmm/, ika limfosit melebihi Cmm/ berarti ada peradangan.
?arga normal protein total ialah -47 mgC+ mm/, jika melebihi 7
mgCmm/ berarti terdapat peradangan.
H#st"(at"l"g#
'elainan yang utama pada sifilis ialah proliferasi sel4sel endotel terutama
terdiri atas infiltrate peri:askular tersusun oleh sel4sel limpoid dan sel4sel
plasma.
Imun"l"g#
!ada percobaan kelinci yang disuntik dengan .!allidium secara intradermal,
yang sebelumnya telah diberi serum penderita sifilis menunjukan adanya
antibody. erdapat dua antibody yang khas yaitu terhadap . !allidum dan
yang tidak khas yaitu yang ditujukan pada golongan antigen protein
Spirochaetales yang pathogen.
2.9 Pr"gn"s#s +#,#l#s
!rognosis sifilis menjadi lebih baik setelah ditemukannya penisilin. ika
penisilin tidak diobati, maka hampir seperempatnya akan kambuh, F akan
mendapat S III, +F mengalami sifilis kardio:askuler, neurosifilis, dan -/F akan
meninggal.!ada sifilis dini yang diobati, angka penyembuhan mencapai F. 'elainan
kulit akan sembuh dalam 04+7 hari. !embesaran kelenjar getah bening akan
menetap berminggu4minggu. 'egagalan terapi sebanyak F pada S I dan S II.
'ambuh klinis umumnya terjadi setahun setelah terapi berupa lesi menular pada
mulut, tenggorokan, dan regio perianal. Selain itu, terdapat kambuh serologik.!ada sifilis laten lanjut, prognosis baik. !ada sifilis kardio:askuler, prognosis
sukar ditentukan. !rognosis pada neurosifilis bergantung pada tempat dan derajatkerusakan.
Sel saraf yang sudah rusak bersifat irre:ersible. !rognosis neurosifilis pada
sifilis dini baik, angka penyembuhan dapat mencapai +F. @eurosifilis
asimtomatik pada stadium lanjut juga baik, kurang dari +F memerlukan terapi
Tugas Integumen Page 18
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
19/36
ulang. !rognosis sifilis kongenital dini baik. !ada yang lanjut, prognosis
tergantung pada kerusakan yang sudah ada.
2.1: Penatalaksanaan Me$#s +#,#l#s
!enderita sifilis fase primer atau sekunder bisa menularkan penyakitnya, karena
itu penderita sebaiknya menghindari hubungan seksual sampai penderita dan
mitra seksualnya telah selesai menjalani pengobatan. !ada sifilis fase primer,
semua mitra seksualnya dalam / bulan terakhir terancam tertular. !ada sifilis fase
sekunder, semua mitra seksualnya dalam + tahun terakhir terancam tertular.
Mereka harus menjalani tes penyaringan antibodi dan jika hasilnya positif,
mereka perlu menjalani pengobatan.
+. 1ntibiotik terbaik untuk semua fase sifilis biasanya adalah suntikan penisilin<
=ntuk sifilis fase primer, suntikan diberikan melalui kedua bokong, masing4
masing + kali.=ntuk sifilis fase sekunder, biasanya diberikan suntikan tambahan dengan
selang waktu + minggu.
-. !enisilin juga diberikan kepada penderita sifilis fase laten dan semua bentuk
sifilis fase tersier, meskipun mungkin perlu diberikan lebih sering dan lebih
lama.
ika penderita alergi terhadap penisilin, bisa diberikan doksisiklin atau
tetrasiklin per-oral selama -47 minggu. Aebih dari F penderita sifilis
stadium dini, terutama sifilis fase skunder, mengalami reaksi Jarisch-
Herxheimer dalam waktu -4+- jam setelah pengobatan pertama. Deaksi ini
diyakini merupakan akibat dari matinya jutaan bakteri.
#ejalanya adalah merasa tidak enak badan, demam, sakit kepala, berkeringat,
menggigil dan semakin memburuknya luka sifilis yang bersifat sementara
waktu.
!enderita neurosifilis kadang mengalami kejang atau kelumpuhan.
Setelah menjalani pengobatan, penderita sifilis fase laten atau fase tersier
diperiksa secara teratur. ?asil positif dari pemeriksaan antibodi biasanya
menetap selama beberapa tahun, kadang seumur hidup penderita. ?al ini tidak
menunjukkan adanya suatu infeksi baru. =ntuk mengetahui adanya infeksi
baru dilakukan pemeriksaan darah yang lain.
a. Medika mentosa dan sekunder
+) Sifilis primer dan sekunder
Tugas Integumen Page 19
http://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=penisilinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=penisilinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=doksisiklinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=tetrasiklinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=penisilinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=penisilinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=doksisiklinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=tetrasiklin
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
20/36
!enisilin benEatin # disis 7,9 juta unit injeksi +.m. (-,7 juta unitCkali)
diberi sekali seminggu, penisilin prokain dalam aGua dengan dosis 2.
unit injeksi i.m. sehari selama + hari, penisilin prokain L-F alumunium
monostearat, dosis total -,9 juta unit, diberikan -,7 juta unitCkali sebanyak
- kali seminggu.
-) Sifilis Aaten
!enisilin benEatin & dosis total 0,- juta unit, penisilin # prokain dalam
aGua dengan dosis total +- juta unit (2. unit sehari), penisilin
prokain L-F aluminium monostearat, dosis total 0,- juta unit (diberikan
+,- juta unitCkali, - kali seminggu)
/) Sifilis III
!enisilin benEatin # dosis total ,2 juta unit, penisilin # prokain dalam
aGua dengan dosis total +9 juta unit (2. unit sehari), penisilin
prokain L-F aluminium monostearat, dosis total ,2 juta unit (diberikan
+,- juta unitCkali, - kali seminggu)
7) Sifilis I dan II (alergi penisilin)
etrasiklin mg peroral 7 kali sehari selama + hari, eritromisin mg
peroral 7 kali sehari selama + hari.
) =mur + tahun
etrasiklin mg peroral 7 kali sehari selama / hari, eritromisin
mg peroral 7 kali sehari selama / hari
Bagi penderita yang tidak tahan dengan penisilin dapat diganti dengan
tetrasiklin atau eritromisin, yang harus dimakan + hari. Sifilis yang telah
menyebabkan penderita lumpuh dan gila biasanya idak dapat diobati lagi.
b. !emantauan serologi dilakukan pada bulan I, II, >I, dan NII tahun pertama
dan setiap 2 bulan pada tahun kedua.
c. @onmedikamentosa
Memberikan pendidikan kepada pasien dengan menjelaskan seperti <
+. Bahaya !MS dan komplikasinya
-. !entingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
Tugas Integumen Page 20
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
21/36
/. ara penularan !MS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks
tetapnya
7. ?indari hubunga seksual sebelum sembuh, dan memakai kondom jika
tidak dapat dihindari lagi.
Pr"gram $#et
+. 'ebutuhan Eat giEi ditambah +4-F dari kebutuhan minimum.-. !asiem diberikan porsi makanan kecil tetapi sering.
/. 'onsumsi protein berkualitas tinggi dan mudah dicerna.
7. Sayuran dan buah4buah untuk jus.. Susu rendah lemak dan sudah dipasteurisasi setiap hari (susu sapi atau
kedelai).
2. ?indari makanan di awetkan atau beragi.0. Makanan bebas dari pestisida atau Eat kimia.
9. Dendah serat, makanan lunak atau cair, jika ada gangguan saluran pencernaan.. Dendah laktosa dan lemak jika ps diare.+. ?indari rokok, kafein dan alcohol.
2.1: Asuhan &e(era;atan $engan +#,#l#s
Pengkaj#an
!ada pengkajian anamnesis didapatkan adanya riwayat kontak dengan indi:idu yang
terinfeksi / minggu sebelum munculnya gejala awal. !asien mengeluh adanya papula
merah soliter yang dengan cepat membentuk ulkus tanpa disertai darah dan tanpa rasa
sakit (ulkus durum). =lkus ini biasanya sembuh dalam 749 minggu, dengan atau tanpa
terapi.
!asien yang tidak diobati akan mengeluh adanya ulkus yang terjadi selama -4+
minggu setelah pembentukan ulkus pertama dan akan muncul eritema /47 bulan
setelah infeksi. !ada kondisi ini biasanya didapatkan keluhan malaise, sakit kepala,
anoreksia, mual, nteri tulang, dan kelelahan sering hadir, serta demam dan leher kaku.
Sejumlah kecil pasien menegmbangkan meningitis sifilis akut dan hadir dengan
keluhan sakit kepala, leher kaku, mati rasa wajah atau kelemahan, dan tuli.
!ada pengkajian pasien dengan lesi sifilis tersier, biasanya keluhan berkembang
dalam /4+ tahun setelah infeksi. 'eluhan pasien biasanya adalah nyeri tulang, yang
digambarkan sebagai rasa sakit yang mendalam membosankan khas di malam hari.
'eterlibatan SS! dapat terjadi, dengan menampilkan gejala sesuai daerah yang
terkena, yaitu keterlibatan otak (sakit kepala, pusing, gangguan mood, leher kaku,
pengelihatan kabur) dan keterlibatan sumsum tulang belakang (gejala yang
berhubungan dengan bengkak, kelemahan dan inkontinensia, impotensi).
Tugas Integumen Page 21
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
22/36
Beberapa pasien mungkin hadir hingga - tahun setelah terinfeksi dengan
perubahan perilaku dan tanda4tanda demensia, yang merupakan indikasi neurosifilis.
Pengkaj#an Pemer#ksaan %#s#k
Taha( Pr#mer
imbul suatu ulkus yang disebut ulkus durum yang mempunyai sifat khusus. Sifat4
sifat ulkus tersebut, meliputi tidak nyeri (indolen), sekitar ulkus teraba keras
(indurasi), dasar ulkus bersih dan berwarna merah, serta bersifat soliter (biasanya
hanya +4ulkus). Aokasi ulkus ini pada laki4laki biasanya terdapat pada preputium,
ulkus koronarius, batang penis, dan skortum. Sementara itu, pada wanita terdapat di
labium mayora dan minora, klitoris, serta bisa juga pada ser:iks. =lkus bisa terdapat
ekstra genital misalnya pada anus, rectum, bibir, mulut, lidah, tonsil, jari, dan
payudara.
Taha( +ekun$er
Aesi sekunder timbul 7 * + minggu setelah timbulnya lesi primer. Aesi di kulit
berbentuk macam4macam, seperti roseolae syphilitica merupakan macula yang
pertama timbul, papulo4sisiner< papulae yang timbul kemudian yang menyusun dirimenjadi setengah lingkaran atau satu lingkaran pebuh" korona veneris< gerombolan
papulae yang terdapat di dahi atau muka dan kondilomata lata (bila + lesi< kondiloma
latum) < banyak papula yang tebal berwrna putih ke abu4abuan, basah, beebentuk
bulat atau bulat lonjong, terdapat di daerah yang lembap seperti< genetila, perineum,
anus, aksila. Bila lesi4lesi di atas menyembuh mungkin meninggalkan bekas berupa
macula hipopigmentasi disebut lekoderma sifilitika.
Taha( Ters#er
Sifilis tersier adalah tahap akhir dari riwayat penyakit ini. Sifilis menunjukkan
penyakit peradangan lambat yang progresif dengan potensi memengaruhi banyak
organ. Manifestasi umum pada tingkat ini adalah arthritis dan neurosifilis, serta
ditandai dengan demensia, psikosis, paresis, stroke, dan meningitis.
Pengkaj#an D#agn"st#k
es serologic untuk penyakit sifilis. es antibody treponema mengukur antibody
reaktif .pallidum. tes nontreponema (>&DA, D!D) mengukur antibody terhadap
fosfolipid kardiolipin. 'eduanya menjadi positif sekitar 2 minggu sesudah infeksi dan
memberikan hasil yang positif pada sifilis sekunder. es nontreponema dapat menjadi
Tugas Integumen Page 22
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
23/36
negati:e bersamaan dengan waktu atau ketika pasien diobati, tetapi tes antibody
treponema tetap menunjukkan hasil yang positif.
Pengkaj#an Penatalaksanaan Me$#s
!enatalaksanaan yang dilakukan pada tiap tahap sifilis diberikan dengan antibiotic.
!enisilin # benEatin adalah pilihan obat untuk sifilis awal atau sifilis lten kurang dari
+ tahun. &iberikan dengan injeksi intramuscular (IM) pada sesi tunggal. erapi yang
sama diberikan, direkomendasikan dengan sifilis laten awal. Bagaimana punmereka
dengan tahap laten atau laten akhir sifilis dari waktu yang tidak diketahui harus
menerima tiga jenis injeksi dalam interal satu minggu. !asien yang alergi pada
penisilinbiasanya diebrikan doksisiklin. !asien yang ditangani dengan penisilin
dipantau selama / menit setelah injeksi untuk melihat kemungkinan reaksi alergi.
D#agn"s#s &e(era;atan
+. #angguan integritas jaringan kulit b.d. adanya ulkus pada genitalia.
-. @yeri b.d. kerusakan jaringan sekunder dari ulkus mole, pasca4drainase./. ?ipertermi b.d respons sistematik dari ulkus mole.
7. 'urang pengetahuan tentang penyakit dan risiko penyebaran infeksi dan
infeksi berulang.
. #angguan gambaran diri (citra diri) b.d. perubahan struktur kulit genitalia.
Ren7ana &e(era;atan
ujuan inter:ensi keperawatan adalah peningkatan integritas jaringan kulit,
penurunan respons nyeri, peurunan suhu tubuh ke rentang normal, pemenuhan
infrmasi, dan mekanisme koping yang efektif. =ntuk gangguan integritas jaringan
nyeri, hipertermi, dan gangguan citra diri dapat disesuaikan dengan masalah yang
sama pada pasien ulkus mole.
'urang pengetahuan tentang penyakit dan risiko penyebaran infeksi dan infeksi
berulang
ujuan < erpenuhinya pengetahuan pasien tentang kondisi penyakit.
'riteria 6:aluasi <
Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi, tindakan yang dibutuhkan
dengan kemungkinan penularan.
Mengenal perubahan gaya hidup atau tingkah laku untuk mencegah terjadinya
penularan.
Inter
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
24/36
Beritahukan pasien atau orang terdekat
mengenai dosis, aturan, dan pengobatan,
pembatasan akti:itas seksual yang dapat
dilakukan.
Informasi dibutuhkan untuk
meningkatkan perawatan diri, untuk
menambah kejelasan efekti:itas
pengobatan dan mencegah penularan.
!asien harus sangat disarankan untuk
menghindari kontak seksual sementara
sampai ulkus sudah kering karena mereka
sangat menular dan dapat menyebabkan
wabah masyarakat.
elaskan tentang cara menurunkan
penularan dari penyakit sifilis.
Sifilis adalah penyakit menular. !ada
beberapa fasilitas perawatan kesehatan
harus dapat meyakinkan bahwa semua
pasien yang didiagnosis dilaporkan pda
departemen local atau egara untuk
meyakinkan adanya tindak lanjut.
&epartemen kesehatan masyarakat
bertanggung jawab untuk mewawancarai
pasien untuk menentukan kontak seksual,
maka kontak seksual dapat dicatat dan
dapat dilakukan penyaringan.
Aesi sifilis primer dan sekunder sangat
menular. Sarung tangan digunakan sat
melakukan kontak langsung dengan lesi
dan tangan harus dicuci setelah sarung
tangan dilepas. Isolasi pada ruangan
khusus tidak diperlukan.
elaskan tentang pentingnya pengobatan
antibiotic.
!emberian antibiotic di rumah
dibutuhkan untuk mengurangi in:asi
bakteri pada kulit.
Meningkatkan cara hidup sehat seperti
intake makanan yang baik, keseimbangan
antara akti:itas dan istirahat, serta
monitor status kesehatan dan adanya
infeksi.
Meningkatkan system imun dan
pertahanan terhadap infeksi.
Tugas Integumen Page 24
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
25/36
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
26/36
BAB III
APLI&A+I TE!RI
3.1 &asus
@n. 1 berusia - tahun bekerja sebagai perempuan seks selama + tahun terakhir.
Setiap bulan tempat ia bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin IMS
(Infeksi Menular Seksual) oleh !'BI (!erkumpulan 'eluarga Berencana
Indonesia). @n. 1 mengeluh merasa tidak nyaman pada area genitalnya seperti
ada masa yang mengganjal dan terasa nyeri. 1kibat adanya massa yang
mengganjal tersebut, @n. 1 merasa aneh dan saat menyentuh area genitalnya.
Setelah dibawa ke DS Islam pada tanggal / 3ktober -+, @n. 1 didiagnosa
medis menderita sifilis. @n. 1 merasa malu dengan penyakitnya dan takut jika
teman4temannya mengetahui dia pekerja seks. 'lien merasa putus asa dan
berfikir negati:e mengenai pandangan orang terhadap dirinya berhubungandengan penyakit yang dideritanya.
3.2 Data &l#n#s
@ama < @n. 1
=mur < - tahun
enis kelamin < !erempuan
!ekerjaan < !S'
1lamat < Dahasia
Status perkawinan < Belum menikah
1gama < Islam
B < +29 cm
BB < 7 'g
1.1 Asuhan &e(era;atan
Tugas Integumen Page 26
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
27/36
1. Pengkaj#an &e(era;atan
a. R#;a/at kesehatan
Riayat kesehatan sekarang
@n. 1 mengeluh merasa tidak nyaman pada area genitalnya seperti
ada massa yang mengganjal dan terasa nyeri. 1kibat adanya massa yang
mengganjal tersebut, @n. 1 merasa aneh dan saat menyentuh area
genitalnya.
Riayat kesehatan dahulu
Sebelumnya, @n. 1 tidak mengalami penyakit serupa.
Riayat kesehatan keluarga
&ari riwayat kesehatan sebelumnya, 'eluarga @n. 1 tidak ada
yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
0. Pemer#ksaan %#s#k
=#tal s#gn
B < +29 cm
BB < 7 kg
DD < -7KCmenit
& < C2 mm?g @adi < 0 KCmenit
Suhu < /0
Pemer#ksaan ke(ala
Inspeksi <
Bentuk < simetrisDambut< warna rambut hitam, tidak ada ketombe
!alpasi< tidak terdapat benjolan, dan nyeri tekan
Pemer#ksaan mata
Inspeksi
'onjungti:a < tidak anemisSclera < tidak ikterus
Pemer#ksaan h#$ung
Inskpeksi< bentuk hidung simetris, tidak ada polip maupun peradangan,
tidak ada sekret.
!alpasi
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
28/36
!alpasi < tidak ada nyeri tekan. ;ungsi pendengaran normal.
Pemer#ksaan leher
Inspeksi < tidak ada pembesaran getah bening
!alpasi < tidak ada pembesaran getah bening kelenjer tiroid
Pemer#ksaan th"rak
antungInspeksi < iktus terlihat
!alpasi < iktus teraba.
!erkusi < redup1uskultasi < terdengar bunyi jantung + dan - normal.
!aru4 paru
Inspeksi < simetris kiri dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi!alpasi < :okal femoris teraba, simetris kiri dan kanan.
!erkusi < sonor 1uskultasi < bunyi nafas :esikuler.
Pemer#ksaan a0$"men
Inspeksi < tidak terdapat lesi, tidak ada luka bekas operasi.
1uskultasi < bising usus normal + K C menit.!alpasi < erdapat nyeri tekan
!erkusi < bunyi tympani untuk semua daerah abdomen
Pemer#ksaan Ekstrem#tas
6kstremitas atas< tangan kanan terpasang infus, pergerakan lemah.
erdapat memar dan bercak4bercak hitam di tangan kiri.6kstremitas bawah < pergerakan lemah
@yeri di persendian dan tulang.
Pemer#ksaan &elam#n
Inspeksi< terdapat benjolan di daerah genital dan berwarna kemerahan.
!alpasi< terdapat nyeri tekan.
Pemer#ksaan La0"rat"r#um
pemeriksaan !alidum < ditemukan kuman Treponema pallidum
2. Anal#s#s Data
@o. &ata &iagnosa 'eperawatan
+. &S <
+. 'lien mengatakan bahwa area
gentinalnya nyeri
-. 'lien mengatakan nyeri saat buangair kecil.
&3< DD < -2 K C menit & < C2 mm?g
@yeri berhubungan dengan
proses peradangan dan adanya
lesi pada kulit.
Tugas Integumen Page 28
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
29/36
Suhu < /0 pada saat dipalpasi pada area gentialnya
terdapat nyeri tekan
-. &S <
+. 'lien mengatakan pada area
genitalnya terdapat bentol4bentol
kemerahan
-. 'lien mengatakan pada area
genitalnya terdapat pus
&3 <
+. 1rea genital klien terlihat adanya
bentol4bentol kemerahan-. 1rea genital klien terlihat adanya pus.
#angguan integritas kulit
berhubungan dengan lesi dan
reaksi inflamasi
/. &S<
+. 'lien mengatakan malu terhadap
penyakitnya.-. 'lien mengatakan merasa putus asa./. 'lien mengatakan berfikir negati:e
mengenai pandangan orang terhadap
dirinya berhubungan dengan penyakit
yang dideritanya
&3 < & < C2 mm?g @adi < +KCmenit
Suhu < /0
DD < -2 K C menit BB < 7 'g B < +2 cm 'lien terlihat selalu murung
'lien terlihat selalu melamun
#angguan citra diri
berhubungan dengan penyakit
yang dideritanya.
!rioritas &iagnosa<
+. @yeri berhubungan dengan proses peradangan dan adanya lesi pada kulit.-. #angguan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi
/. #angguan citra diri berhubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Tugas Integumen Page 29
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
30/36
3.Inter
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
31/36
ada gangguan dengen balutan basah
atau salep antibiotic
-. lindungi area
genital dari
kontaminasi dan
mempercepat
penyembuhan.
/ Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
+K-7 jam gangguan
citra diri berkurang
'riteria ?asil<
?arga diri positif
+. 'aji persepsi pasien dan
pandangannya terhadap
sifilis.
-. !erhatikan perilaku
menarik diri, membicarakan
diri tertang hal negatif
/. &orong pengungkapan
perasaan
7. !erhatikan perilaku
menarik diri dan
penggunaan penyangkalan.
+.!asien yang
memandang sifilis
sebagai cacat kulit
biasanya tidak
toleransi terhadap
tampilan diri,
sedangkan pasien
yang memandang
sifilis sebagai
penyakit yang
normal dan fisiologis
dapat menerima
konsep diri dan tidak
beresiko terganggu
konsep diri
-. Mengidentifikasi
kebutuhan untuk
inter:ensi
/. 3rang terdekat
memulai penerimaan
perubahan dan
mengurangi ansietas
mengenai perubahan
citra diri.
7.!enyangkalan
mungkin lama dan
mungkin maladaptif
karena pasien tidak
siap mengatasi
masalah pribadi.
Tugas Integumen Page 31
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
32/36
-. Im(lementas#
@o.
&K
anggal dan
am
!elaksanaan 6:aluasi
indakanCrespon'lien
@ama
dan!araf
!etugas
+ - 3ktober -+!ukul 9.
+. 'aji > (&, @,
DD)
-. 'aji keluhan, lokasi,
intensitas, frekuensi
dan waktu terjadinya
nyeri.
/. 1jarkan tehnik
distraksi dan relaksasi.
7. 'olaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik
+. @yeri hanya
berada pada area
genital.
-. !asien terlihat
nyeri
/. pasien terlihat
nyaman
7. nyeri tetap
terasa meskipunsedikit berkurang.
- - 3ktober -+
!ukul 9./
+. warna, turgor,
sirkulasi dan
sensasi kulit.-. 'olaborasi dalam
melindungi area
genital dengen
balutan basah atau
salep antibiotic
+.kulit klien masih
berwarna
kemerahan pada
area genital
-. 'lien merasa
tidak nyaman dan
kulit area
genitalnya masih
kasar
/ - 3ktober -+!ukul . +. 'aji persepsi pasiendan pandangannya
terhadap sifilis.
-. !erhatikan perilaku
+. !asien merasamalu dengan
jerawat diwajahnya
-.'lien tetap
Tugas Integumen Page 32
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
33/36
menarik diri,
membicarakan diri
tertang hal negatif
/. &orong pengungkapan
perasaan
7. !erhatikan perilaku
menarik diri dan
penggunaan
penyangkalan.
merasa minder
terhadap
jerawatnya
/. 'lien
mengatakan
jerawatnya merasa
dirinya tidak cantik
sehingga klien
malu untuk
menunjukkan
dirinya
7.klien terlihat
malu dengan
jerawatnya
. E
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
34/36
1< ujuan teratasi sebagian
!
PEMBAHA+AN
Tugas Integumen Page 34
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
35/36
BAB =
PENUTUP
.1 &es#m(ulan
.2 +aran
Setelah membahas penyakit Sifilis, hal terbesar yang sebaiknya kita lakukan adalah
agar lebih menanamkan perilaku hidup sehat, seperti kebiasaan sehari hari dan
perilaku seK. &an apabila sudah positif mengidap harus segera dilakukan pengobatan
yang tepat.
Tugas Integumen Page 35
-
8/20/2019 Patofisiologi Yulli Utami
36/36
DA%TAR PU+TA&A
?uda, 1min. -+. !plikasi !suhan "eperaatan #erdasarkan $iagnosa %edis dan
&!&$!. Hogyakarta< Mediaction
urnal @ursing. -++. &ursing the Series for 'linical (xellence) %emahami #erbagai
%acam *enyakit . akarta< Indeks
MuttaGin, 1rif. -+-. 1suhan "eperaatan +angguan Sistem ,ntegumen. akarta<
Salemba Medika
SmeltEer, SuEanne. --. #uku !jar "eperaatan %edikal #edah. akarta< 6#
Susanto, le:ere. -+/. *enyakit "ulit "elamin.ogyakarta< @uha Medika