Tugas Inweydividu SIM 2010
-
Upload
anissarachmawati -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Tugas Inweydividu SIM 2010
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
1/16
TUGAS INDIVIDUMATA AJAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengembangan Informatika KeperawatanMelalui Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Untuk Meningkatkan Kualitas PelayananKeperawatan
Dosen Pengampu:
Rr.Tuti Sri !ar"ati# S$p.#MARS
O%E!
MURSIDA! DE&I
NPM. '(')*(+*''
PROGRAM MAGISTER $EPERA&ATAN$E$!USUSAN $EPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
$EPERA&ATANFA$U%TAS I%MU $EPERA&ATAN UNIVERSITAS
INDONESIA
TA!UN ,'-'
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
2/16
Pengembangan Informatika Keperawatan
Melalui Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan
Oleh : Mursidah ewi!
"bstrak
Berbagai tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan,
mengharuskan praktik keperawatan memiliki suatu Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) yang dapat mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
dalam keperawatan. Luasnya lingkup tanggung jawab keperawatan dan kehadiran
perawat seara berkesinambungan mendampingi pasien, menempatkan
keperawatan pada posisi sentral bagi layanan kesehatan dan pusat informasi pasien. !ulisan ini menelaah penerapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dari
perspektif kegiatan pengembangan sistem informasi keperawatan. "asil telaah
menunjukkan pengembangan SPK ini dapat dirasakan manfaatnya dalam
meningkatkan keselamatan pasien yaitu menegah terjadinya adverse event ,
pengambilan keputusan yang berdasarkan data, bukti serta analisa yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan keperawatan. !antangan utama pengembangan SPK
dalam pelayanan keperawatan adalah bagaimana para pengambil keputusan dapat
menterjemahkan komitmen dan kebijakan untuk mengintegrasikan sistem
informasi keperawatan ke dalam renana strategis serta mengembangkan
infrastruktur yang mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
melalui Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
Kata kuni # $nformatika keperawatan% Sistem pendukung keputusan% Kualitas
pelayanan% Keperawatan.
1. Pendahuluan
Pada saat ini, berbagai rumah sakit terus mengembangkan diri dan
meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan dengan menerapkan
sistem informasi rumah sakit berbasis komputer untuk mendukung perubahan
serta perbaikan dari semua aspek dan bidang yang terkait, baik dari segi sarana
dan prasarana, finansial, perlengkapan alat&alat medis maupun sumber daya
manusia.
!enaga keperawatan merupakan salah satu S' terbesar di rumah sakit,
baik dari segi jumlah maupun keberadaannya dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat (Praptianingsih, **+). Perawat
memiliki peranan penting sebagai kuni keberhasilan pelayanan kesehatan, hal ini
terkait erat dengan tugas perawat yang selama jam melayani pasien , dan
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
3/16
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
4/16
teknologi informasi dalam keperawatan. Sistem pendukung keputusan ini
diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam mengatasi berbagai
kesenjangan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik keperawatan
yang dilakukan di pelayanan, sehingga dapat diranang aplikasi seara
komputerisasi yang dapat digunakan setiap saat untuk mendukung praktik
keperawatan (urphy, **2).
Penerapan sistem pendukung keputusan (SPK) yang diintegrasikan dengan
sistem informatika keperawatan diharapkan dapat berkontribusi pada manajemen
pelayanan keperawatan yang mampu memberikan informasi lengkap seara epat
pada situasi dan kondisi penting dalam pengambilan keputusan, juga mampu
memberikan umpan balik seara epat jika terjadi kesalahan (adverse event ).
Sehingga, meningkatkan kualitas keputusan yang berdasarkan fakta (evidenced
based decision support ) (urphy, **2). enggunakan data dari berbagai sumber,
tulisan ini menoba menelaah penerapan sistem pendukung keputusan (SPK) dari
berbagai perspektif kegiatan pengembangan sistem informasi keperawatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan
kesehatan pada umumnya.
2. Informatika Keperawatan
'ilingkungan kompetitif seringkali sulit untuk dapat membuat keputusan
yang paling baik, hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya informasi, atau
penerimaan suatu informasi yang terlambat, atau bahkan terlalu banyaknya
informasi yang diperoleh. Kondisi tersebut bisa bertambah buruk jika waktu yang
ada terlalu sempit untuk dapat melakukan analisa informasi ataupun untuk
menge1aluasi alternati1e&alternatif solusi, sehingga hal ini dapat mengakibatkan
para pengambil keputusan sulit melakukan suatu keputusan seara
berkesinambungan dan juga sulit untuk melakukan pengambilan keputusan yang
optimal.
Luasnya lingkup tanggung jawab keperawatan dan kehadiran perawat
seara berkesinambungan mendampingi pasien, menempatkan keperawatan pada
posisi sentral bagi layanan kesehatan dan pusat informasi pasien. Keadaan ini
membangkitkan perkembangan informatika keperawatan yang dapat
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
5/16
menginformasikan perkembangan aplikasi multidisiplin yang terintegrasi pada
berbagai tatanan manajemen keperawatan bagi pelayanan pasien (Barton, **2).
Keperawatan merupakan serangkaian akti1itas melingkupi pelayanan
seara otonom dan kolaboratif bagi indi1idu dari segala usia, keluarga, kelompok
dan komunitas, sakit maupun sehat dalam segala latar. Pelayanan keperawatan
merupakan pemasok utama layanan kesehatan bagi pasien, pengembangan
informatika keperawatan dalam lingkup manajemen keperawatan berpengaruh
penting terhadap ranangan dan implementasi system pengembangan pengetahuan
dan ketrampilan perawat untuk menjalin komunikasi yang terintegrasi
berhubungan dengan perawatan klinis pasien di rumah sakit.
Komunikasi adalah akti1itas utama dari manajer perawat, manajer perawat
saat ini harus berkomunikasi baik terhadap mesin maupun terhadap manusia.
ainframe, sistem mini omputer dan makro omputer digunakan oleh manajer
untuk menerima, mengatur, menganalisa, memindahkan dan menyimpan informasi
yang diperlukan untuk merenanakan jalannya keperawatan. anajer perawat
yang terampil memiliki pemikiran untuk mengembangkan dan meranang system
informasi terkomputerisasi untuk mendukung berbagai akti1itas perawat, seperti#
kebutuhan laporan asuhan keperawatan, perawatan pasien dan berbagai kegiatan
pelayanan klinis keperawatan (3illies, 400+).
anajemen keperawatan membutuhkan keputusan yang dibuat oleh
perawat pada setiap tingkatan bagian di bangsal atau unit. Proses pembuatan
keputusan ber1ariasi tergantung pada pola tradisi dari hubungan yang diikuti atau
pembuatan keputusan di pusatkan pada tingkat pelaksanaan (Swanburg, ***).
Staggers and !hompson (**) dalam 'aly. 5 et al (*4*), mendefinisikan
$nformatika keperawatan sebagai bidang kekhususan ilmu keperawatan.
erupakan serangkaian kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang diranang sedemikian rupa untuk membantu
mengkomunikasikan, dan memanajemen data bagi perawat dan tenaga kesehatan
lainnya dalam kegiatan pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan
untuk menunjang praktek keperawatan, pengambilan keputusan dan penyampaian
layanan keperawatan. enggunakan pengetahuan empirik dan berdasarkan
pengalaman seara berkesinambungan untuk memperluas wawasan dan
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
6/16
meningkatkan kualitas praktek professional perawat. "al ini menakup perawatan
pasien, administrasi, pendidikan dan penelitian, dalam lingkup struktur informasi,
proses informasi dan teknologi informasi.
'aly. 5 et al (*4*) mengemukakan bahwa teknologi informasi memiliki
kemampuan untuk mengkomunikasikan berbagai keadaan dalam pelayanan
keperawatan berdasarkan keakuratan data, keepatan informasi dan ketepatan
analitik yang merupakan domain utama dalam informatika keperawatan.
$nformatika menjadi penting bagi disiplin keperawatan, karena # Pertama,
$nformatika dapat membuat praktek keperawatan 6tampak7 dalam himpunan data
layanan kesehatan loal, nasiomal maupun internasional, sehingga
memberdayakan perawat dengan informasi untuk mempengaruhi kebijakan.
Kedua, $nformasi adalah komponen kritis bagi pengambilan keputusan yang
efektif serta praktek keperawatan berkualitas tinggi. $nformasi dan pengetahuan
yang diperoleh melalui informatika keperawatan dapat meningkatkan kesadaran
serta pemahaman terhadap isu&isu keperawatan dan layanan kesehatan. Ketiga,
$nformatika keperawatan dengan sepenuhnya memelihara perspektif klinik dan
mempromosikan penelitian yang seara langsung mendukung peningkatan layanan
pasien.
3. Konsep Pengambilan Keputusan alam #eknologi Informasi
Begitu banyak informasi yang tersedia, tetapi untuk dapat memanfaatkan
informasi tersebut pada berbagai tingkat pelayanan keperawatan sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan harus diputuskan oleh orang yang tepat dan pada
waktu yang tepat (8onnell, ***).
'alam manajemen, pengambilan keputusan memegang peranan yang
sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil
pemikiran akhir yang harus dilaksanakan bawahan atau mereka yang bersangkutan
dengan organisasi. 9da masalah yang mudah saja dipeahkan, ada yang sukar, ada
pula yang sangat sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya sangkut paut
dengan berbagai faktor. 9tas dasar itulah, maka keputusan yang dihasilkan
memiliki resiko masing&masing.
Bagaimana ara mengambil keputusan:
5awaban atas pertanyaan ini akan mempengaruhi peranangan sistem informasi
berbasis komputer yang dimaksudkan untuk mendukung pengambilan keputusan.
Sutabri (**;), 9da tiga tahap pengambilan keputusan dalam hubungannya
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
7/16
dengan teknologi informasi, berdasarkan model yang dikemukakan oleh "erbert.
9. Simon yaitu #
a. Pemahaman, enyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan
keputusan, mengolah data mentah untuk dijadikan petunjuk. Proses
penyelidikan mengandung makna pemeriksaan data, dan sistem informasi
pilihannya. Sistem informasi harus meneliti semua data dan mengajukan
permintaan untuk di uji mengenai situasi yang menuntut perhatian. Sistem
informasi maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi
untuk masalah yang diketahui.
b. Peranangan, Pada tahap ini, mengandung proses untuk memahami
masalah untuk menghasilkan ara pemeahan. Sistem informasi harus
mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakarsai
pemeahan alternati1e, serta membantu menganalisis alternati1e.
c. Pemilihan, Sistem informasi menjadi paling efektif apabila hasil
peranangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan
keputusan. 9pabila telah dilakukan pemilihan, peranan sistem informasi
berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian
kemudian.
4. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (SS)
Pada dasarnya sistem pendukung keputusan (SPK) atau Decision Support
System ('SS) dibuat untuk meningkatkan kualitas S$, merupakan
pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi
(Computerized Management Information System). Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) merupakan suatu sistem informasi komputer yang diranang untuk
menunjang dan meningkatkan proses pembuatan keputusan, dibangun untuk
mendukung keputusan&keputusan yang dapat digunakan pada tingkat kontrol
manajemen dan kegiatan perenanaan suatu organisasi.
SPK diranang sedemikian rupa sehingga menghasilkan aplikasi&aplikasi
komputer baru yang berguna untuk menunjang upaya pemeahan masalah, bersifat
interaktif dengan pemakainya. Konsep SPK pertamakali diungkapkan pada awal
tahun 40
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
8/16
proses pengambilan keputusan, seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis, serta
pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan
yang bersifat fleksibel (=aymont and Shell, *4*).
SPK dapat menghasilkan output dalam bentuk laporan berkala dan model
matematik untuk mempermudah pemeahan masalah. =anangan SPK tersusun
atas beberapa komponen yaitu #
a. Data base yaitu kumpulan data yang tersusun seara terstruktur dan dalam
format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. 'ata base
ini menghimpun berbagai jenis data, baik yang berasal dari pasien maupun
dari dokter dan perawat.
b. Knowledge base, merupakan kumpulan pengetahuan yang merupakan
sintesis dari berbagai literature, pendapat pakar maupun hasil penelitian
yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh
komputer.
c. $nstrumen, merupakan alat yang dapat mengumpulkan data.
d. esin inferensial ( Inference engine) merupakan program utama dari SPK
yang mengendalikan keseluruhan system, mulai dari menangkap informasi,
mengkonsultasikannya dengan knowledge base dan memberikan hasil
interpretasinya kepada pengguna.e. 9ntar muka (User interface) adalah tampilan program komputer, yang
memungkinkan pengguna berkonsultasi untuk memasukkan data, memilih
menu hingga mendapatkan hasil baik berupa teks, grafis, sinyal, simbol
dan bentuk interakti1itas lainnya. $nterakti1itas dapat bersifat aktif,
otomatis maupun pasif.
>ntuk menggambarkan hubungan berbagai komponen yang membangun Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System ('SS) dapat
digambarkan seara global seperti pada gambar dibawah ini#
3ambar 4.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) seara 3lobal. (Sutabri **;)
'ata
Estern
a Data
InternaData
E/t
ra0tion
DSS
Data1a
DSS
Mo2e
Finan0ia
Fore0asti
Simuatio
Strategi0
mo2e
Time
34arter
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
9/16
'ialog
5. Ka$ian "plikasi Sistem Pendukung keputusan (SPK) Untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan%
?ortier (**@) dalam lingkungan keperawatan saat ini, perawat harus
bekerja 6lebih epat dan lebih erdas7 membuat keputusan yang kompleks setiap
saat seara terus menerus. Berbasis pengetahuan, bukti dan pedomanAstandar,
yang dapat mendukung keputusan perawatan klinis. !eknologi pendukung
keputusan akan menyediakan waktu nyata untuk beberapa kasus dan keputusan
yang diambil didasarkan pada karakteristik klinis praktek asuhan keperawatan.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dikembangkan dalam pelayanan
keperawatan tidak hanya berfokus pada tatanan manajer, hal ini dikarenakan
perawat selalu berinteraksi dengan manusia dalam hal ini pasien, selalu
dihadapkan dengan berbagai tantangan yang berhubungan dengan kualitas hidup
dari seorang manusia, sehingga tindakan pengambilan keputusan berdasarkan
bukti dan pengetahuan akan dialami oleh semua perawat dalam berbagai tatanan
pelayanan keperawatan klinis (8aeli, Kate et al, **@).
Sistem pendukung keputusan (SPK) akan membantu Perawat untuk
mempertimbangkan berbagai penjelasan alternatif, menentukan kebutuhan data
tambahan, menemukan, mengidentifikasi dan memeriksa kasus pasien terkait data
diagnostik tambahan atau mem1erifikasi kesesuaian strategi yang dipilih.
Pengembangan menyeluruh sistem pendukung keputusan akan memiliki kapasitas
untuk meningkatkan kualitas keputusan dalam pelayanan keperawatan seara
berkesinambungan berdasarkan data dan pengetahuan. "asil dari Penerapan SPK
ini adanya dukungan riil terhadap keputusan pelayanan keperawatan yang tepat
waktu mengurangi bisa dalam keputusan dan meningkatkan kesehatan pasien.
Ersona
DataData1ase
Management S"stem
Mo2e5
1asemanagem
Diaog Generation an2
User
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
10/16
Salah satu bentuk aplikasi Sistem Pendukung Keputusan dalam pelayanan
keperawatan adalah pengembangan SPK yang ditujukan pada perawat baru
(pemula).
Perawat baru merupakan fenomena sumber daya manusia yang membutuhkan
perhatian khusus di rumah sakit dalam memasuki tatanan pelayanan keperawatan
klinis. Sebagian besar perawat baru belum memiliki pengalaman klinik memadai
yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam praktik klinis
keperawatan, bahkan masih memerlukan bimbingan berupa kegiatan orientasi.
?ortier, et al (**) menguraikan bahwa perawat baru (pemula) dengan
1ariasi ketrampilan dan pengetahuannya, memiliki tanggung jawab terdepan untuk
mampu mengidentifikasi berbagi gejala (symptom) pasien, memonitor terjadinya
komplikasi serta mengantisipasi langkah&langkah penegahan. Keadaan ini akan
menjadi sulit bila para perawat pemula tidak difasilitasi dengan kemudahan untuk
mengakses informasi, karena dengan hanya memanfaatkan penatatan manual
yang seringkali tidak ter up grade dengan ilmu pengetahuan yang baru,
pengambilan keputusan yang epat dan tepat sulit terlaksana dan tingkat
ketergantungan para perawat baru pada perawat yang lebih speialist akan lebih
besar.
Berdasarkan keadaan ini, diranang suatu system pendukung keputusan
yang disebut 8/'CS ( ursing Computer Decision Support System) bagi
perawat baru (pemula) untuk menunjang bagaimana perawat pemula mengambil
keputusan dan mengembangkan ketrampilan penalaran klinisnya.
Langkah awal yang dilakukan dalam peranangan 8/'CS ini adalah
mengembangkan kerangka kerjaAfikir ( framework ). Kerangka fikir yang dibuat
terdiri dari dua model yaitu model pengambilan keputusan klinis yang didasarkan
pada teori proses pengolahan informasi dan model baru pengembangan penalaran
klinis seorang perawat pemula (baru), dikenal dengan !"e ovice Clinical
#easoning Model (8=) perpaduan antara teori dan 6researc" t"inking 7.
Kerangka fikir 8= dapat dilihat pada gambar dibawah ini #
3ambar .
ovice Clinical #easoning Model (8=). ?ortier et al (**).
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
11/16
8= menjelaskan proses dimana didalam memasuki pekerjaannya, para
perawat baruApemula harus beradaptasi dengan berbagai kondisi, dalam konteks
mereka masih memiliki keterbatasan baik pengetahuan maupun praktik yang
harus dikembangkan. Seiring berjalannya waktu, dengan pengalaman praktek
berulang, perawat baruApemula akan dapat mengembangkan pola piker sistem
yang kompleks, terorganisisr membentuk suatu pola pemikiran klinis, memiliki
dasar kerja berbasis pengetahuan. odel 8= berusaha menangkap keadaan ini
dengan mengembangan system pendukung keputusan yang mempertimbangkan
berbagai faktor dilapangan dikombinasikan dengan ilmu pengetahuan, kegiatan ini
juga harus melibatkan para pembimbing lapangan yang berpengalaman dan juga
kepemimpinan yang suportif terhadap perubahan.
Berbagai pertimbangan pengetahuan, maka dimodifikasi pengetahuan
dasar yang fundamental dalam ilmu keperawatan dengan aplikasi langsung untuk
pengambilan keputusan berbasis komputerisasi bagi perawat pemula yang
didasarkan pola pemikiran induktif dalam pengembangan logaritma untuk
membentuk suatu pohon keputusan. 'engan teknologi ini berbagai laporan terkait
praktik klinis perawat dapat disajikan dalam bentuk rangkuman yang
dipresentasikan dalam bentuk pohon keputusan maupun grafik tiga dimensi
sehingga memudahkan penganalisaan. Konsep operasional dari 8/'CS ini
dapat dilihat pada gambar dibawah ini #
De0ision Tree
Fee2
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
12/16
'ari gambar diatas, seara garis besar dapat dijelaskan bahwa komponen
utama 'SS pada system ini adalah informasi yang dapat diperoleh seara langsung
oleh perawat baru diranang melalui selluler, dimodifikasi oleh ser1er yang ada
yang merupakan pusat pengumpulan data. 'engan perangkat praktis yang bersifat
link real time ini, diharapkan perawat pemula dapat mengumpulkan dan
memproses informasi berkaitan dengan ketrampilan klinis untuk melakukan suatu
tindakan keperawatan sesuai dengan status pasien. SPK - 8= ini
memungkinkan perawat baru mendownload satu set informasi terkait keadaan
pasien, merangsang perawat bar u terus mengikuti perkembangan pengetahuan
serta aplikasi nyata dari tindakan keperawatan yang berbasis data sesuai dengan
fakta dan penilaian yang tepat.
Berbagai pengembangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) hendaknya
terus dilakukan, beberapa hal penting terkait dengan pengembangan SPK ini untuk
meningkatkan kualitas pelayanan juga dapat dirasakan manfaatnya dalam
meningkatkan keselamatan pasien yaitu menegah terjadinya $dverse event ,
memberikan respon epat setelah terjadinya adverse event , melaak dan
menyediakan umpan balik seara epat dengan keputusan yang berdasarkan data,
bukti serta analisa yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Expert/KnowledgeSoures
Pro0esRues
DataRues
$e In7eren0
e Engine
$no8e2ge
!an24e2
De9i0e
8it4
$no8e2ge a0uisition
an2 re resentation
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
13/16
6. #antangan Pengembangan SPK alam Pelayanan Keperawatan%
Sistem $nformasi Pendukung Keputusan (SPK) bukanlah sistem informasi
keseluruhan, karena tidak semua informasi terkait pelayanan keperawatan dapatdimasukkan seara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis.
Pengambangan sistem informasi kearah Sistem pendukung keputusan berbasis
komputer ini memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan
berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer.
Banyak organisasi yang gagal membangun sistem informatika karena
kurangnya pengorganisasian, kurangnya perenanaan yang memadai, kurang
personil yang handal serta kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk
keikutsertaan para manajer dalam meranang sistem, mengendalikan upaya
pengembangan sistem dan memoti1asi seluruh personil yang terlibat.
Selain itu, kendala dihadapi adalah finanial, ultural dan ketiadaan standar,
pengembangan SPK membutuhkan in1estasi finanial yang tidak sedikit, disisi
lain banyak rumah sakit yang menganggap teknologi informasi hanya sebagai
komoditas, bukan sebagai sumber daya yang strategis. !antangan utama
pengembangan SPK dalam pelayanan keperawatan adalah bagaimana para
pengambil keputusan dapat menterjemahkan komitmen dan kebijakan untuk
mengintegrasikan sistem informasi keperawatan ke dalam renana strategis serta
mengembangkan infrastruktur yang mendukung upaya peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan melalui Sistem pendukung keputusan.
7. Kesimpulan
Sistem pendukung Keputusan merupakan sistem informasi yang diranang
bukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, tapi digunakan untuk menunjang
pembuatan suatu keputusan oleh kepala di1isi maupun manajer dibawahnya.Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dikembangkan dalam pelayanan
keperawatan tidak hanya berfokus pada tatanan manajer, hal ini dikarenakan
perawat selalu berinteraksi dengan manusia, yaitu pasien, selalu dihadapkan
dengan berbagai tantangan yang berhubungan dengan kualitas hidup dari seorang
manusia, sehingga tindakan pengambilan keputusan berdasarkan bukti dan
pengetahuan akan dialami oleh semua perawat dalam berbagai tatanan pelayanan
keperawatan klinis.
8. Saran
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
14/16
=umah sakit harus menerjemahkan Pengembangan informatika
keperawatan kedalam renana strategis pengembangan sistem informasi rumah
sakit. 'imulai dari pembentukan tim sistem informasi rumah sakit seara umum,
pengembangan infra struktur (mulai dari database pasien elektronik, work station)
sampai pelatihan kepada staf (medis maupun keperawatan dan non medis), serta
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. /rganisasi perlu menyadari apabila
mereka ukup realistis dalam keinginan untuk mengembangkan sistem informasi,
ermat dalam meranang dan menerapkannya sesuai keinginan serta wajar dalam
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka sistem
informasi yang dihasilkan akan memberikan keuntungan. Begitu pula dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya pelayanan keperawatan, marilah
bersama&sama mulai mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Dahasiswa agister Kepemimpinan dan anajemen Keperawatan ?$K&>$ !ahun *4*
'aftar Pustaka
Bakken, et al (**2). Integrating %vidence Into Clinical Information Systems for
ursing Decision Support . $nternational journal of medial information.
'iambil pada @* /ktober *4* dari
http#AAourses.mbl.eduAmiA**2ApubsABakkenE$5$.pdf
Barton (**2). Decision Support and !"e Clinical urse Specialist . 'iambil
pada@* /ktober *4* dari
http#AAwww.nursingenter.omAlibraryA5ournal9rtile.asp:
9rtileE$'F2@04
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
15/16
!ttp"//books#google#o#id/books$
id%&n'rKt*So+,pg%P'-.,lpg%P'-.,d0%1ournal2of2
de3eloping2deision2support2system24&56SS
4&72in2nursing,soure%bl,ots%y80gx9:Px,sig%1t;*onn5gy:r'MI
-
8/19/2019 Tugas Inweydividu SIM 2010
16/16
http#AAprouest.umi.omApdweb:
indeGFMdidF402++4;;4MSrhodeF4MsidF0M?mtF+MN$nstFP=/'M
N!ypeFPO'M=O!F@*0MNameFPO'M!SF4