Şahinde (buteo buteo) bulbus oculi ve intraorbital kasların (musculi ...
Trauma Oculi Non Perforans
-
Upload
tri-hariady -
Category
Documents
-
view
253 -
download
2
description
Transcript of Trauma Oculi Non Perforans
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS & REFARAT
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS & REFARATFAKULTAS KEDOKTERAN januari 2016 UNIVERSITAS HASANUDIN
ODS TRAUMA OCULI NON PERFORANS
DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING :
dr. Dini M.V sitorus
SUPERVISOR:
Dr. Andi muhammad ichsan.Sp.M (K)
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
ODS TRAUMA OCULI NON PERFORANS
Laporan KasusIdentitas Pasien
Nama:Tn.AUmur:26 TahunJenis Kelamin:Laki-lakiSuku Bangsa:MakassarAgama:IslamPekerjaan:WiraswastaTanggal Pemeriksaan:5 Januari 2016No. Rekam Medik:736746Tempat Pemeriksaan:RSWSPemeriksa:dr. A
Anamnesis
Keluhan utama: Mata merahAnamnesis terpimpin : dialami sejak 12 jam yang lalu. Pasien dirujuk dari bagian bedah RSWS dengan keluhan mata merah. Mata merah ada, air mata berlebih tidak ada, riwayat keluar darah dari mata tidak ada,riwayat keluar gel tidak ada. Saat ini, pasien dalam kondisi kesadaran menurun, akibat terjatuh dari sepeda motor 4 hari yang lalu, dengan posisi kepala membentur aspal. Menurut keluarga,pasien tidak ada riwayat penyakit mata sebelumnya, tidak ada penyakit lain sebelumnya, riwayat alergi tidak ada, riwayat penyakit dalam keluarga tidak ada. Foto Klinis
Pemeriksaan
Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 24 kali/menit
Nadi : 100 kali/menit
Suhu : 37,1 C
GCS : E2V2M5 (9)
Regio Lokalis
Regio Periorbita Sinistra : tampak hematom, tampak edema
A. Inspeksi
ODOS
PalpebraEdema (-)Edema (+)
Apparatus LakrimalisLakrimasi (-)Lakrimasi (-)
SiliaSecret (-)Sekret (-)
KonjungtivaHiperemis (+) Hiperemis(+) subkonjungtival bleeding (+) kemosis di lateral
Bola mataNormalNormal
Mekanisme muscularSulit dinilaiSulit dinilai
KorneaJernih, tes fluorescein (-)Jernih, tes fluorescein (-)
Bilik mata depanNormalNormal
IrisCoklat, kripte(+)Coklat, kripte (+)
PupilBulat, sentral, RC (+)Bulat, sentral, RC(+)
LensaJernihJernih
B. Palpasi
`ODOS
Tensi ocularTnTn
Nyeri tekan--
Massa tumor--
Glandula pre-aurikulerTidak ada pembesaranTidak ada pembesaran
C. Tonometri
TOD : 17,3 mmHg
TOS : 19,3 mmHg
D. Visus
VOD : sulit dievaluasi
VOS : sulit dievaluasi
E. Campus visual
Tidak dilakukan pemeriksaan
F. Color sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
G. Light sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
H. Penyinaran optik
`ODOS
KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis(+) subkonjungtival bleeding (+) kemosis di lateral
Korneajernihjernih
BMDNormalnormal
IrisCoklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)
PupilBulat, sentral, RC (+)Bulat, sentral, RC (+)
I. Diafanoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
J. Oftalmoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
K. Slit Lamp
SLOD : konjungtiva hiperemis (+), kornea jernih, iris coklat,kripte (+), pupil bulat, sentral RC (+), lensa jernih
SLOS : konjungtiva hiperemis (+),subkonjungtival bleeding (+) kemosis di lateral, kornea jernih, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral RC (+), lensa jernih
L. Laboratorium
WBC12,3 x 103
RBC4,30 x 106
HGB11,9
HCT31,9
PLT307
Na138
K3,8
Cl 106
CT800
BT300`
PT11,1
APTT28,5
HBsAgNon Reactive
AntiHCVNon Reactive
Resume
Seorang laki-lai, 26 tahun, dirujuk dari Bagian Bedah RSWS dengan keluhan mata merah yang dialami sejak 4 hari yang lalu. Pasien masuk ke rumah sakit karena kecelakaan lalu lintas sejak 4 hari yang lalu, terjatuh dari motor dan kepala terbentur ke aspal. Saat ini, pasien masih kesadaran menurun.Mata merah ada,
Pada pemeriksaan tanda vital, tekanan darah pasien 110/70 mmHg, nadi 100 kali per menit, pernapasan 24 kali per menit, suhu 37,1C dan GCS 9 (E2M5V2).
Pada pemeriksaan regio lokalis, pada regio periorbita sinistra, tampak hematom dan edema
Pada pemeriksaan oftalmologi pada inspeksi, Pada OS, didapatkan konjungtiva hiperemis, subkonjungtival bleeding ada, dan ada kemosis di lateral konjungtiva. Penyinaran oblik dan Slit lamp pada OD didapatkan pada konjungtiva tampak hiperemis, kornea jernih, iris coklat,kripte (+), pupil bulat, sentral RC (+), RAPD (-), lensa jernih. Pada OS didapatkan pada konjungtiva hiperemis ,subkonjungtival bleeding (+) kemosis di lateral (+), kornea jernih, iris coklat,kripte (+), pupil bulat, sentral RC (+), lensa jernih
Diagnosis
ODS Trauma Oculi Non Perforans
Prognosis
Qua ad vitam
: Bonam
Qua ad visam
: Bonam
Qua ad sanam
: Bonam
Qua ad cosmeticam: Bonam
Terapi sistemik- IVFD RL 16 tetes per menit
- O2 10 lpm
- Cefotaxime 1 gram/12 jam/iv
- Dexamethasone 4mg/8 jam/iv - Ranitidin 50 mg/12 jam/iv
- Ketorolac 30 mg/12 jam/iv
Terapi Topical
- Polygram zalf 1 qs/8 jam/ ODSDiskusi
Trauma okuli non perforans, yaitu trauma okuli dengan ciri-ciri tidak menembus dinding orbital (kornea dan sklera masih utuh), mungkin terjadi robekan konjungtiva, adanya perlukaan kornea dan sklera serta kontaminasi intra okuli dengan udara luar tidak ada.
Dalam kasus ini, pasien dirujuk dari Bagian Bedah dengan mata merah sejak 4 hari yang lalu. Mata merah muncul setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas, saat mengendarai motor tanpa hel, dan kepala membentur aspal. Pasien tidak pernah mempunyai riwayat penyakit lain sebelumnya.
Dari pemeriksaan regio periorbita sinistra, tampak hemtom dan edema, yang mungkin berhubung dengan cara jatuh pasien, kepala membentur aspal, sehingga terjadi counter coup.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan ada hiperemis pada konjungtiva OS, ada subkonjungtival bleeding dan kemosis di lateral. Kemungkinan, telah terjadi robekan konjungtiva pada pasien ini. Subkonjungtival bleeding adalah perdarahan yang terjadi di bawah lapisan konjungtiva. Kemungkinan besar pembuluh darah di daerah subkonjungtiva telah robek akibat trauma. Kemosis adalah udem pada lapisan struma konjungtiva, udem ini bisa disebabkan oleh reaksi inflamasi
Lapisan kornea dan sklera tidak ada kelainan. Hasil tes fluorescein (-) Struktur lain dalam bola mata juga dalam batas normal, maka dapat disimpulkan tidak ada kontaminasi intra okuli dengan udara luar.
Didapatkan ODS Tn dan pada pemeriksaan tonometri, didapatkan TOD 17,3 mmHg dan TOS 19,3 mmHg (batas normal 12-22 mmHg).Untuk menegakkan diagnosis, bisa dilakukan USG orbita atau CT-Scan Intraorbita untuk memastikan apakah ada benda asing didalam struktur bola mata dan apakah ada perdarahan lain di regio intraorbita.
Untuk terapi pasien, karena perdarahan hanya terjadi di daerah konjungtiva, dan tidak melibatkan kornea (hasil tes fluorescein negatif), maka pasien diberi terapi polygran yaitu antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder dan Timol 0,5% yaitu B-blocker untuk menurunkan tekanan bola mata.