Terapi Sulih Hormon

3
15 komentar ahli Keinginan untuk tetap awet muda dan sehat sudah muncul sejak berabad-abad lampau. Konon, bangsa Mesir rela berendam dalam lumpur karena ada kepercayaan bahwa lumpur dapat mengencangkan kulit. Sampai akhirnya muncul dongeng tentang air terjun yang bisa membuat orang awet muda. Hebohnya lagi, dalam sebuah situs di Internet muncul berita: “Awet Muda Ala Singapura”. Belakangan ini Singapura memang sedang getol mempromosikan pentingnya manusia modern melawan penuaan dini. Tentu ini bukan untuk melawan takdir, karena panjang atau pendeknya usia tetap di tangan Tuhan. Tapi tidak ada salahnya kan, sekadar menunda gejala alam agar hidup bisa dinikmati lebih lama dengan nyaman? Rumah sakit yang menawarkan program anti aging pun tumbuh dengan subur. Rata-rata menawarkan paket operasi plastik, terapi sulih hormon, implantasi, dan transplantasi. Bagaimana dengan Indonesia? Konon kabarnya orang yang mencuci wajahnya dengan air terjun Tirto Sari di Magetan, Jawa Timur, dapat tetap awet muda. Terlepas dari itu, fakta yang muncul, ternyata sekitar 40% dari total 200.000 pasien (dari segala penyakit) yang datang berobat ke Singapura, berasal dari Indonesia! Jika mereka datang membawa serta keluarga, berarti Singapura diuntungkan secara ekonomi. Sekarang ini tampaknya semakin tinggi keinginan orang untuk awet muda dan sehat. Ini merupakan tantangan bagi para ahli bioteknologi untuk merebut pasar dan mengungkap misteri cara-cara menunda penuaan yang kabarnya kini melanda mereka yang masih berusia 25-35 tahun. Penyebabnya diperkirakan antara lain polusi udara, diet yang tidak sehat, dan stres. Juga serangan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Belum lagi masalah menopause dini yang memunculkan penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, yang belakangan diakui sebagai momok yang mengerikan. Berikut ini pandangan Dr Amarullah Siregar, FBIHom, DIHom, DNMed, MSC, MA, Ph.D. yang dikenal sebagai dokter ahli Naturopati yang berprofesi sebagai Health Care Specialist, Homeopathic Medicine Consultant, Naturopathic Medicine Consultant, dan Anti Aging Medicine Practitioner, mengenai bisnis awet muda ini. Di pihak lain, Dokter Ali Baziad, SpOG, KFER dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UI/RSCM, lebih fokus membahas terapi sulih hormon untuk wanita yang ingin punya anak dan mengalami menopause. Awet Muda dengan Terapi Sulih Hormon Terapi Sulih Hormon kontra mengemukakan banyaknya risiko yang terjadi dalam penggunaan hormon, misalnya munculnya risiko penyakit kanker. Sedangkan kelompok yang pro berargumen bahwa dengan penggunaan hormon, lebih banyak manfaat yang didapat daripada risiko buruk yang terjadi. “Apa pun yang terjadi - pro dan kontra - sebaiknya lebih berhati-hati terutama terhadap reaksi yang terjadi di dalam tubuh kita,” kata Dr. Amarullah. “Ilmu Kedokteran tidak dapat menjamin terjadi atau tidak terjadi munculnya risiko, walaupun risiko buruk sangat kecil. Para ahli juga tidak bisa menjamin apakah pengguna terapi hormon dapat terlepas dari risiko Menurut Dr. Amarullah Siregar, beberapa tahun belakangan ini penggunaan hormon dalam bidang anti-aging medicine memang sudah marak. Banyak muncul pro dan kontra. Kelompok yang Terapi Sulih Hormon dari sisi Naturopati Dr. Amarullah Siregar + Dr. Amarullah Siregar + Dr. Ali Baziad

description

terapi sulih hormon

Transcript of Terapi Sulih Hormon

Page 1: Terapi Sulih Hormon

15

komentarahli

Keinginan untuk tetap awet muda dan sehat sudah muncul sejak berabad-abad lampau. Konon, bangsa Mesir rela berendam dalam lumpur karena ada kepercayaan bahwa lumpur dapat mengencangkan kulit. Sampai akhirnya muncul dongeng tentang air terjun yang bisa membuat orang awet muda. Hebohnya lagi, dalam sebuah situs di Internet muncul berita: “Awet Muda Ala Singapura”. Belakangan ini Singapura memang sedang getol mempromosikan pentingnya manusia modern melawan penuaan dini. Tentu ini bukan untuk melawan takdir, karena panjang atau pendeknya usia tetap di tangan Tuhan. Tapi tidak ada salahnya kan, sekadar menunda gejala alam agar hidup bisa dinikmati lebih lama dengan nyaman?

Rumah sakit yang menawarkan program anti aging pun tumbuh dengan subur. Rata-rata menawarkan paket operasi plastik, terapi sulih hormon, implantasi, dan transplantasi. Bagaimana dengan Indonesia? Konon kabarnya orang yang mencuci wajahnya dengan air terjun Tirto Sari di Magetan, Jawa Timur, dapat tetap awet muda. Terlepas dari itu, fakta yang muncul, ternyata sekitar 40% dari total 200.000 pasien (dari segala penyakit) yang datang berobat ke Singapura, berasal dari Indonesia! Jika mereka datang membawa serta keluarga, berarti Singapura diuntungkan secara ekonomi.

Sekarang ini tampaknya semakin tinggi keinginan orang untuk awet muda dan sehat. Ini merupakan tantangan bagi para ahli bioteknologi untuk merebut pasar dan mengungkap misteri cara-cara menunda penuaan yang kabarnya kini melanda mereka yang masih berusia 25-35 tahun. Penyebabnya diperkirakan antara lain polusi udara, diet yang tidak sehat, dan stres. Juga serangan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Belum lagi masalah menopause dini yang memunculkan penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, yang belakangan diakui sebagai momok yang mengerikan.

Berikut ini pandangan Dr Amarullah Siregar, FBIHom, DIHom, DNMed, MSC, MA, Ph.D. yang dikenal sebagai dokter ahli Naturopati yang berprofesi sebagai Health Care Specialist, Homeopathic Medicine Consultant, Naturopathic Medicine Consultant, dan Anti Aging Medicine Practitioner, mengenai bisnis awet muda ini. Di pihak lain, Dokter Ali Baziad, SpOG, KFER dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UI/RSCM, lebih fokus membahas terapi sulih hormon untuk wanita yang ingin punya anak dan mengalami menopause.

Awet Muda dengan

Terapi Sulih Hormon

Terapi Sulih Hormonkontra mengemukakan banyaknya risiko yang terjadi dalam penggunaan hormon, misalnya munculnya risiko penyakit kanker. Sedangkan kelompok yang pro berargumen bahwa dengan penggunaan hormon, lebih banyak manfaat yang didapat daripada risiko buruk yang terjadi.

“Apa pun yang terjadi - pro dan kontra - sebaiknya lebih berhati-hati terutama terhadap reaksi yang terjadi di dalam tubuh kita,” kata Dr. Amarullah. “Ilmu Kedokteran tidak dapat menjamin terjadi atau tidak terjadi munculnya risiko, walaupun risiko buruk sangat kecil. Para ahli juga tidak bisa menjamin apakah pengguna terapi hormon dapat terlepas dari risiko

Menurut Dr. Amarullah Siregar, beberapa tahun belakangan ini penggunaan hormon dalam bidang anti-aging medicine memang sudah marak. Banyak muncul pro dan kontra. Kelompok yang

Terapi Sulih Hormondari sisi Naturopati

Dr. Amarullah Siregar

+ Dr. Amarullah Siregar+ Dr. Ali Baziad

Page 2: Terapi Sulih Hormon

E D I S I 0 3 J U N I 2 0 0 616

yang kecil tersebut,” tutur Dr. Amarullah. anti-aging medicine kini merupakan salah satu spesialisasi bidang Kedokteran yang menerapkan ilmu dan teknologi Kedokteran mutakhir untuk deteksi dini, prevensi, terapi, serta membalikkan disfungsi organ-organ dan penyakit yang berhubungan dengan usia tua.

Dalam filosofi Kedokteran Anti Aging, penerapan terapi hormon ini adalah suatu advance preventive and prospective medicine. Namun semua akan sangat tergantung pada fungsi dan sistem tubuh. Paling tidak terdapat 20 macam biomarker untuk menentukan kondisi biologis, baik fungsi maupun sistem tubuh setiap individu. Ke-20 macam biomarker tersebut di antaranya adalah massa otot, kadar antioksidan, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, elastisitas dan ketebalan kulit, keseimbangan statik, mental alertness/reaction time, dan lain-lain sampai kadar dan status hormon. Manfaat dari terapi hormon adalah untuk meningkatkan aktivitas imun melalui pembentukan antibodi baru. Antibodi ini akan meningkatkan produksi sel limfosit dan interleukin, proliferasi, dan daya fagosit sel darah putih yang berukuran besar, aktivitas anti kanker dari natural killer cells, stimulasi makrofag, maturasi neutrofil, eritropoesis atau produksi sel darah merah yang baru. “Dalam beberapa minggu, terapi sulih hormon akan dapat membangkitkan orang yang tidak berdaya (harga diri rendah, cemas, dan depresi) akibat proses penuaan,” ujar Dr. Amarullah.

Walaupun pada manusia belum diketahui dengan pasti, tetapi dari penelitian yang pernah dilakukan terhadap hewan terbukti bahwa terapi ini dapat memperpanjang harapan hidup, karena mampu memperbaiki fungsi paru, membentuk tulang, memperbaiki memori dan fungsi kognitif, membentuk kembali komposisi tubuh, dan mengontrol obesitas. Indikasi pemberian preparat hormon tersebut, tidak bisa hanya berdasarkan gejala-gejala fisik yang timbul. Banyak kasus yang ditemui tidak menunjukkan gejala atau keluhan yang nyata terhadap kekurangan atau gangguan keseimbangan hormon. Makanya pemeriksaan biomarker penting untuk mengetahui secara pasti dan tepat intervensi apa yang akan dilakukan. Selain itu juga penting untuk menentukan dosis pemberian yang tepat, pada setiap individu.

Untuk menghindari risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, para ahli merekomendasikan untuk menelusuri riwayat keluarga. Apakah di dalam silsilah keluarga ada anggota yang mengidap atau pernah mengidap penyakit tertentu, misalnya penyakit jantung koroner, kanker, atau penyakit degeneratif lainnya. Bila salah satu dari anggota keluarga atau bahkan kita sendiri mengidap salah satu penyakit tersebut, maka pemberian suatu hormon merupakan

kontra indikasi. Karena itu, bila hasil penelusuran riwayat hidup tidak jelas, maka sebaiknya dilakukan analisa risiko penyakit-penyakit tersebut pada pasien untuk mengetahui secara jelas apakah pasien mempunyai risiko-risiko tersebut. Dalam Kedokteran Anti Aging pemeriksaan seperti hal tersebut sudah dapat dilakukan.

Kedokteran Naturopati melihat masalah Anti Aging hampir sama dengan Kedokteran Anti Aging, yaitu menyangkut masalah hormonal. Dalam pemberian hormon, dikenal istilah bio identical yang artinya preparat hormon yang diberikan sebagai terapi mempunyai struktur yang mirip sekali dengan struktur hormon yang ada dalam tubuh manusia. Dengan kata lain, bila diberikan sebagai terapi maka risiko penolakan oleh reseptor tubuh, boleh dibilang tidak ada. Hormon yang memiliki struktur biologis sama dengan hormon manusia, banyak terdapat pada bahan-bahan yang bersumber dari tanaman.

Banyak ahli yang beranggapan bahwa obat-obat hormon yang ada saat ini bersifat natural karena diambil dari alam. Sehingga para pakar Kedokteran Anti Aging dan Kedokteran Naturopati lebih menyukai istilah bio identical untuk membedakannya dengan istilah natural. Dr. Joel Hargrove merupakan pionir penggunaan bio identical hormone. Dr. Christiane Northup, pakar sulih hormon, mengatakan bahwa hormon bio identical yang bersumber dari tanaman seperti dari kedelai, yam, dll, mempunyai struktur molekul yang sangat mirip dengan yang ada dalam tubuh manusia, sehingga dalam bukunya ia mengatakan hormon bio identical jauh lebih super dari produk manapun apalagi hormon sintetik. Beberapa penelitian juga menyimpulkan bahwa pemberian sulih hormon dengan preparat bio identical tidak saja dapat mensubstitusi kekurangan hormon yang terjadi, tetapi juga dapat meningkatkan fungsi reseptor hormon yang ada di dalam tubuh untuk dapat mengatur produksi hormon yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Prinsip kerja Kedokteran Naturopati adalah bahwa pemberian preparat hormon bukan untuk mengganti kekurangan hormon yang terjadi, melainkan untuk meregulasi fungsi keseimbangan tubuh sesuai dengan kebutuhannya (kebutuhan setiap individu sangat variatif, tergantung usia, aktivitas, pola hidup, dll) dan juga untuk memberdayakan fungsi-fungsi reseptor hormon yang ada di dalam tubuh agar berproduksi dengan tepat. Fungsi-fungsi kerja tersebut hanya dapat diperoleh dari preparat-preparat yang berasal dari sumber nabati, yang mempunyai struktur kimiawi yang sama dengan manusia (tidak hewan) - sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dietrich Gumbel, seorang sarjana Jerman. (Ummy S)

Page 3: Terapi Sulih Hormon

17

Menurut dokter Ali Baziad, terapi hormon digunakan untuk wanita yang ingin mempunyai anak dan untuk meredam keluhan gejala-gejala menopause yang sangat mengganggu. Wanita yang sudah berumur dan masih ingin punya anak, diberikan terapi hormon kesuburan. “Tak peduli berapa usianya, yang penting wanita tersebut masih ingin mempunyai anak. Tetapi kalau usianya di atas 40, tidak dianjurkan lagi. Namun kalau pasiennya memaksa ingin hamil, ... ya apa boleh buat,” ujar dr. Ali Baziad. Pada usia di atas 40 tahun, kesempatan kehamilan hanya 10 persen. “Yang saya tangani ada yang berhasil. Pada usia tersebut terjadi proses penuaan pada indung telur, dan kualitas telurnya juga sudah tidak baik. Terapi hormon hanya salah satu jalan untuk hamil. Kami memberinya dalam bentuk suntikan,” tutur dr. Ali Baziad. Lama terapi tergantung pada beberapa faktor, biasanya tiga bulan, kalau tidak juga hamil dilanjutkan lagi untuk tiga bulan berikutnya. Batasnya adalah tiga bulan. Kalau ternyata tidak hamil juga, “Ya ... saya sarankan untuk bayi tabung,” dr. Ali Baziad menegaskan.

Sekarang ada yang memicu pro dan kontra terapi hormon untuk mengatasi keluhan menopause pada usia 47-48 tahun. Biasanya diberikan untuk persiapan menopause, kalau muncul keluhan berupa pusing, susah tidur, keringat malam, vagina kering, dll. “Kami memberinya dalam bentuk hormon replacement therapy (HRT) atau terapi sulih hormon (TSH). Hormon yang diberikan sama dengan hormon yang diproduksi tubuhnya. Biasanya berupa estrogen,” jelas dr. Ali Baziad.

Tidak ada pedoman jangka waktu pemberian terapi sulih hormon bagi wanita menopause, biasanya tetap diberikan selama pasien masih membutuhkan. Tujuan pengobatan bukan untuk mendapatkan haid kembali. “Masa’ umur 60 tahun masih ingin haid. Buat apa? Sudah nenek-nenek! Apa kata cucunya nanti?” Kata dr. Ali Baziad bercanda.

“Pemberian hormon itu untuk mengatasi keluhan menopause, seperti pusing, jantung berdebar, sesak nafas, sulit tidur,” tuturnya. Terapi sulih hormon tidak bisa membuat seorang menjadi lebih muda, tetapi akan terlihat lebih muda. Umumnya seseorang pada usia tua akan kehilangan gairahnya, tidak memiliki semangat, tidak mau melakukan hal yang bisa membuatnya lelah. Dengan pemberian hormon tersebut, ia tetap bersemangat dan mampu bergerak serta berpikir aktif.

Mengenai pro dan kontra terapi sulih hormon yang oleh banyak kalangan dokter dikatakan tidak aman, dr. Ali Baziad melihat dari segi manfaatnya secara langsung dan menilai risiko tersebut dengan lebih berimbang. “Kalau saya tanya kepada pasien ‘Bapak merokok, apa tidak takut kena kanker?’ Dia malah bengong. Nah, ada bukti rokok menyebabkan kanker. Tidak merokok pun bisa kena kanker. Tapi kok masih banyak yang merokok? Nah, sama saja dengan terapi sulih hormon. Tanpa terapi juga bisa kena kanker, demikian juga jika menggunakan terapi sulih hormon. Jadi sama saja, yang merokok maupun yang tidak merokok berpotensi kena kanker. Melakukan terapi sulih hormon atau tidak melakukannya, tetap bisa kena kanker. Kecuali jika menggunakan hormon kena kanker dan tidak menggunakannya tidak kena. Ini kan tidak ada bedanya! Dunia ini penuh kontroversi,” ujar dr. Ali Baziad filosofis.

Walaupun membawa harapan, ternyata peminat terapi sulih hormon masih tetap rendah. Salah satu penyebabnya adalah karena ada isu kanker itu. Padahal menurut dr. Ali Baziad, banyak yang tidak takut minum 8-10 macam obat. Misalnya untuk menanggulangi keluhan menopause, wanita berani minum macam-macam obat: obat pusing, obat sakit tulang, obat sulit tidur dll. Masing-masing keluhan, obatnya berbeda. Bermacam-macam obat tersebut hanya untuk mengobati keluhannya saja, padahal sebetulnya mereka hanya perlu satu jenis obat saja, yaitu hormon yang dapat menghilangkan semua keluhan tersebut. “Memang, tidak semua wanita yang menopause perlu terapi sulih hormon. Kalau tidak merasakan gangguan, ya tidak usah diobati. Tapi apakah ibu mau kualitas hidup ibu turun, misalnya karena kurang tidur atau pusing-pusing?” Kata dr Ali Baziad menegaskan. (Rita)

Terapi sulih hormon mengatasi keluhan menopause

Dr. Ali Baziad, SpOG