TERAPI CAIRAN PPT 1

105
PRINSIP TERAPI CAIRAN PRINSIP TERAPI CAIRAN PADA GANGGUAN GINJAL & PADA GANGGUAN GINJAL & HEMODIALISIS HEMODIALISIS Dr.H.NOVADIAN,SpPD Dr.H.NOVADIAN,SpPD DIVISI GINJAL HIPERTENSI DIVISI GINJAL HIPERTENSI DEPT PENYAKIT DALAM FK DEPT PENYAKIT DALAM FK UNSRI/RSMH UNSRI/RSMH

description

terapi cairan

Transcript of TERAPI CAIRAN PPT 1

PRINSIP TERAPI CAIRAN PRINSIP TERAPI CAIRAN PADA GANGGUAN GINJAL PADA GANGGUAN GINJAL

& HEMODIALISIS & HEMODIALISIS

Dr.H.NOVADIAN,SpPDDr.H.NOVADIAN,SpPDDIVISI GINJAL HIPERTENSI DIVISI GINJAL HIPERTENSI DEPT PENYAKIT DALAM FK DEPT PENYAKIT DALAM FK

UNSRI/RSMHUNSRI/RSMH

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Cairan dan elektrolit Cairan dan elektrolit di dalam sel-sel tubuh, di dalam sel-sel tubuh, jaringan ikat dan darah jaringan ikat dan darah

Cairan tubuh Cairan tubuh membawa makanan dan sisa-sisa membawa makanan dan sisa-sisa metabolisme metabolisme membangkitkan kekuatan listrik membangkitkan kekuatan listrik yang diperlukan untuk menggerakkan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk menggerakkan fungsi-fungsi tubuh, mengambil bagian dalam proses mengubah tubuh, mengambil bagian dalam proses mengubah makanan menjadi energi, dan memelihara semua makanan menjadi energi, dan memelihara semua fungsi dari tubuhfungsi dari tubuh relatif konstan. relatif konstan.

Penyakit, trauma, stress, pembedahan Penyakit, trauma, stress, pembedahan meningkatkan kehilangan cairan, mengganggu meningkatkan kehilangan cairan, mengganggu intake dan mekanisme yang mengatur volume, intake dan mekanisme yang mengatur volume, komposisi, dan distribusi cairan tubuhkomposisi, dan distribusi cairan tubuh

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit bisa Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit bisa timbul tanpa gejala atau timbul dengan gejala yang timbul tanpa gejala atau timbul dengan gejala yang tidak khas tidak khas antisipasi dan perbaikan antisipasi dan perbaikan

Keberhasilan terapi Keberhasilan terapi sangat tergantung pada sangat tergantung pada pengetahuan mengenai fisiologi normal cairan pengetahuan mengenai fisiologi normal cairan tubuh, patofisiologi kelainan yang dihadapi dan tubuh, patofisiologi kelainan yang dihadapi dan cairan pengganti yang tersedia.cairan pengganti yang tersedia.

FISIOLOGI CAIRAN TUBUHFISIOLOGI CAIRAN TUBUH

CAIRAN TUBUHCAIRAN TUBUH

Total cairan tubuh pd orang dgn BB 70 kg Total cairan tubuh pd orang dgn BB 70 kg 60 % berat badan pada laki-laki (42 liter)60 % berat badan pada laki-laki (42 liter) 50 % pada wanita (35 liter) 50 % pada wanita (35 liter)

Persentase ini dapat berubah Persentase ini dapat berubah tergantung pada tergantung pada umur, jenis kelamin, dan derajat obesitasumur, jenis kelamin, dan derajat obesitas

Total cairan tubuh dapat dihitung dengan cara :Total cairan tubuh dapat dihitung dengan cara : Total cairan tubuh = cairan intraselular + Total cairan tubuh = cairan intraselular + cairan ekstraselularcairan ekstraselular

Asupan dan pengeluaran cairan Asupan dan pengeluaran cairan

tubuhtubuh Total jumlah volume cairan tubuh dan total jumlah Total jumlah volume cairan tubuh dan total jumlah

yang terlarut, demikian juga konsentrasinya relatif yang terlarut, demikian juga konsentrasinya relatif konstan. konstan.

Perkiraan kebutuhan air harian:Perkiraan kebutuhan air harian: - Berdasarkan laju metabolisme 80 – 110 ml/kcal- Berdasarkan laju metabolisme 80 – 110 ml/kcal - Berdasarkan luas permukaan tubuh 1,5 L/m2/hari- Berdasarkan luas permukaan tubuh 1,5 L/m2/hari - Berdasarkan berat badan 30 – 40 ml/kg/hari- Berdasarkan berat badan 30 – 40 ml/kg/hari

Asupan cairan harian :Asupan cairan harian :

Cairan ditambahkan ke dalam tubuh dari dua sumber Cairan ditambahkan ke dalam tubuh dari dua sumber utama:utama:

berasal dari larutan (minum) atau cairan makanan berasal dari larutan (minum) atau cairan makanan yang dimakan yang dimakan menambah cairan tubuh sekitar menambah cairan tubuh sekitar 2100 ml/hari.2100 ml/hari.

berasal dari sintesis dalam badan sebagai hasil berasal dari sintesis dalam badan sebagai hasil oksidasi karbohidrat oksidasi karbohidrat menambah sekitar 200 menambah sekitar 200 ml/hari.ml/hari.

Gambar 1. Pengeluaran dan pemasukan cairan tubuh

Kumar S, Berl T. Diseases of water metabolism. Available from: http://www.kidneyatlas.org/book/ADK-01

Pengeluaran cairan tubuh harianPengeluaran cairan tubuh harian

1. 1. Pengeluaran cairan yang tidak dirasakan Pengeluaran cairan yang tidak dirasakan ((Insensible water lossInsensible water loss))

pengeluaran cairan yang berlangsung terus pengeluaran cairan yang berlangsung terus menerus melalui evaporasi dari traktus respiratorius menerus melalui evaporasi dari traktus respiratorius dan difusi melalui kulit dan difusi melalui kulit sekitar 700 ml/hari pada sekitar 700 ml/hari pada keadaan normal. keadaan normal.

- - melalui kulit melalui kulit ± ± 300 – 400 ml/hari 300 – 400 ml/hari

- - melalui traktus respiratorius melalui traktus respiratorius ± ± 300-400300-400 ml/hari. ml/hari.

2. Kehilangan cairan lewat keringat.2. Kehilangan cairan lewat keringat. - Volume - Volume ±± 100 ml/hari, pada keadaan cuaca 100 ml/hari, pada keadaan cuaca

panas ataupun latihan berat, kehilangan cairan panas ataupun latihan berat, kehilangan cairan meningkat sampai 1-2 liter/jam.meningkat sampai 1-2 liter/jam.

- Keringat penting untuk pengaturan suhu tubuh, - Keringat penting untuk pengaturan suhu tubuh, namun juga bisa sebagai sumber penting dari namun juga bisa sebagai sumber penting dari kehilangan air dan zat terlarut. kehilangan air dan zat terlarut.

- Kehilangan panas bisa begitu bermakna - Kehilangan panas bisa begitu bermakna kita kita akan kehilangan 0,58 kcal/ ml air yg menguap.akan kehilangan 0,58 kcal/ ml air yg menguap.

- - Natrium dalam keringat adalah 30-65 mmol Natrium dalam keringat adalah 30-65 mmol

Perbedaan utama antara Keringat dan Insensible Water Loss :

 Keringat IWL

SumberDari kelenjar keringat

Dari kulit (transepitel) dan saluran napas

Kehilangan solute

Ya, bervariasi Tidak ada

PeranPengaturan suhu tubuh

Tidak bisa dicegah Penguapan cairan insensible adalah sumber utama kehilangan panas setiap hari tidak dibawah kontrol regulasi

3. Kehilangan cairan lewat feses

- Cairan dalam lumen saluran cerna kompartemen transelular - Pergantian cairan dalam usus sangat besar setiap hari ± 9 - 10 liter cairan memasuki lumen saluran cerna ± 98% diserap kembali ekskresi air melalui feses ± 200 ml

Tabel 1. Komposisi cairan yang berasal dari gastrointestinal

Fisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

4.4. Kehilangan cairan lewat ginjalKehilangan cairan lewat ginjal

Kehilangan cairan tubuh lainnya adalah melalui Kehilangan cairan tubuh lainnya adalah melalui

urine yang diekskresikan oleh ginjal.urine yang diekskresikan oleh ginjal.

Distribusi cairan tubuhDistribusi cairan tubuh

Gambar 2. Distribusi cairan tubuhFisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

CAIRAN EKSTRASELULARCAIRAN EKSTRASELULAR

20 % dari BB 20 % dari BB ~~ 14 liter (dewasa dgn BB 70 kg). 14 liter (dewasa dgn BB 70 kg). Kompartemennya :Kompartemennya :

– Cairan interstisial Cairan interstisial 3/4 cairan ekstraselular (11 3/4 cairan ekstraselular (11 liter)liter)

– Cairan plasma darah Cairan plasma darah 1/4 cairan ekstraselular 1/4 cairan ekstraselular (3 liter) (3 liter) berhubungan dengan cairan berhubungan dengan cairan interstisial melalui celah membran kapiler interstisial melalui celah membran kapiler

– Cairan transelular Cairan transelular cairan dalam rongga cairan dalam rongga sinovial, peritoneum, perikardial, intraokular, dan sinovial, peritoneum, perikardial, intraokular, dan cairan serebrospinal (cairan serebrospinal (±± 1 - 2 liter) 1 - 2 liter)

CAIRAN INTRASELULARCAIRAN INTRASELULAR

40 % dari BB 40 % dari BB ~~ 28 liter (dewasa dgn BB 70 kg) 28 liter (dewasa dgn BB 70 kg)

berada dlm berada dlm ± 75 trilliun sel± 75 trilliun sel

Cairan masing-masing sel mengandung Cairan masing-masing sel mengandung campurannya tersendiri dgn berbagai konstituen, campurannya tersendiri dgn berbagai konstituen, tapi konsentrasi zat-zat ini cukup mirip antara tapi konsentrasi zat-zat ini cukup mirip antara

satu sel dengan sel lainnya.satu sel dengan sel lainnya.

Gambar 3. Kompartemen cairan ekstraselular dan cairan intraselularMatfin G, Porth CM: Disorders of Fluid and Electrolyte Balance, In Renal function

and Fluid and Electrolytes, unit VIII: 1-43. Available from: http://connectiondev.Iww.com/products/porth7e/documents

Pengaturan pertukaran cairanPengaturan pertukaran cairan

Jumlah relatif cairan ekstraselular yang Jumlah relatif cairan ekstraselular yang didistribusikan antara plasma dan ruang interstisial didistribusikan antara plasma dan ruang interstisial terutama ditentukan oleh keseimbangan hidrostatik terutama ditentukan oleh keseimbangan hidrostatik dan kekuatan koloid osmotik yang melintasi dan kekuatan koloid osmotik yang melintasi membran kapiler. membran kapiler.

Sebaliknya, distribusi cairan antara kompartemen Sebaliknya, distribusi cairan antara kompartemen ekstraselular dan intraselular terutama ditentukan ekstraselular dan intraselular terutama ditentukan oleh efek osmotik dari zat terlarut yang lebih sedikit oleh efek osmotik dari zat terlarut yang lebih sedikit (khususnya natrium, klorida, dan elektrolit lain) (khususnya natrium, klorida, dan elektrolit lain) yang bekerja melintasi membran sel.yang bekerja melintasi membran sel.

Osmosis Osmosis sebagai pergerakan air antara sebagai pergerakan air antara kompartemen-kompartemen cairan melewati kompartemen-kompartemen cairan melewati membran semipermeabel membran semipermeabel terjadi bila kadar total terjadi bila kadar total zat terlarut pada kedua sisi membran tidak sama zat terlarut pada kedua sisi membran tidak sama

Gambar 4. OsmosisFisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

OSMOLARITAS DAN TONISITASOSMOLARITAS DAN TONISITAS

Konsentrasi air dari suatu larutan bergantung pada jumlah Konsentrasi air dari suatu larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan partikel zat terlarut dalam larutan istilah konsentrasi istilah konsentrasi

Jumlah total partikel dalam suatu larutan diukur dalam istilah Jumlah total partikel dalam suatu larutan diukur dalam istilah osmol (Osm). osmol (Osm).

1 osmol = 1 mol partikel zat terlarut. 1 osmol = 1 mol partikel zat terlarut. 1 miliosmol (mOsm) = 1/1000 osmol1 miliosmol (mOsm) = 1/1000 osmol

Osmolalitas Osmolalitas konsentrasi osmolal suatu larutan per kilogram konsentrasi osmolal suatu larutan per kilogram airair

Osmolaritas Osmolaritas konsentrasi osmolal suatu larutan per liter air konsentrasi osmolal suatu larutan per liter air

Nilai normal dari osmolaritas plasma adalah 280 – 300 Nilai normal dari osmolaritas plasma adalah 280 – 300 mOsm/L. mOsm/L.

Osmolalitas plasmaOsmolalitas plasma = 2 x [Na+] + Glukosa (mg/dl) : 18 + = 2 x [Na+] + Glukosa (mg/dl) : 18 + Ureum (mg/dl): 2.8Ureum (mg/dl): 2.8

Tonisitas Tonisitas jumlah konsentrasi zat terlarut yg memiliki jumlah konsentrasi zat terlarut yg memiliki kekuatan menarik zat atau daya osmotik melalui membran. kekuatan menarik zat atau daya osmotik melalui membran.

Nilai normal tonisitas adalah 275 – 290 mOsm/L. Nilai normal tonisitas adalah 275 – 290 mOsm/L.

Tonisitas Tonisitas = 2 x Na(mEq/L) + (Glukosa (mg/dl):18 )= 2 x Na(mEq/L) + (Glukosa (mg/dl):18 )

Tonisitas ekstraselular menentukan distribusi relatif dari total Tonisitas ekstraselular menentukan distribusi relatif dari total air tubuh antara cairan intraselular dan cairan ekstraselular air tubuh antara cairan intraselular dan cairan ekstraselular Jika tonisitas cairan ekstraselular meningkat, maka air akan Jika tonisitas cairan ekstraselular meningkat, maka air akan bergerak keluar sel bergerak keluar sel volume ekstraselular bertambah volume ekstraselular bertambah

Apa yang menentukan tonisitas cairan ekstraselular? Natrium Apa yang menentukan tonisitas cairan ekstraselular? Natrium dan anion pasangannya memberi kontribusi 92% dari tonisitas dan anion pasangannya memberi kontribusi 92% dari tonisitas cairan ekstraselular. cairan ekstraselular.

Natrium merupakan osmol efektif pd membran sel karena Natrium merupakan osmol efektif pd membran sel karena permeabilitas membran yg rendah terhadapnya serta adanya permeabilitas membran yg rendah terhadapnya serta adanya pompa natrium yg bersama-sama mengeluarkan natrium dari pompa natrium yg bersama-sama mengeluarkan natrium dari cairan intraselular. cairan intraselular.

Volume relatif (yakni distribusi) air antara cairan intraselular dan Volume relatif (yakni distribusi) air antara cairan intraselular dan cairan ekstraselular bisa dianggap ditentukan oleh natrium cairan ekstraselular bisa dianggap ditentukan oleh natrium ekstraselular. ekstraselular.

Gambar 5. Pengaruh kelebihan dan kekurangan volume cairan isotonik serta hiponatremia dan hipernatremia pada pergerakan air antara kompartemen ekstraselular dan intraselular.

Matfin G, Porth CM: Disorders of Fluid and Electrolyte Balance, In Renal function and Fluid and Electrolytes, unit VIII: 1-43. Available from:

http://connectiondev.Iww.com/products/porth7e/documents

TEKANAN OSMOTIKTEKANAN OSMOTIK

Besar tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah Besar tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah osmosis osmosis

Tekanan osmotik adalah pengukuran tidak Tekanan osmotik adalah pengukuran tidak langsung air dan konsentrasi zat terlarut pada langsung air dan konsentrasi zat terlarut pada larutan larutan semakin tinggi tekanan osmotik suatu semakin tinggi tekanan osmotik suatu larutan, konsentrasi air semakin rendah tapi larutan, konsentrasi air semakin rendah tapi konsentrasi zat terlarut semakin tinggi.konsentrasi zat terlarut semakin tinggi.

Gambar 6. Pengaruh larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik terhadap volume sel

CAIRAN ISOTONIK, HIPOTONIK, DAN HIPERTONIKCAIRAN ISOTONIK, HIPOTONIK, DAN HIPERTONIK

Elektrolit adalah zat yang dapat menyalurkan listrik Elektrolit adalah zat yang dapat menyalurkan listrik bila dilarutkan di dalam air. Ketika suatu elektrolit bila dilarutkan di dalam air. Ketika suatu elektrolit dilarutkan, makdilarutkan, maka akan dilepaskan ion-ion positip a akan dilepaskan ion-ion positip dan negatip. dan negatip.

Di dalam tubuh manusia, elektrolit adalah zat Di dalam tubuh manusia, elektrolit adalah zat terlarut utama yang terdapat di dalam cairan tubuhterlarut utama yang terdapat di dalam cairan tubuh

Susunan elektrolit cairan tubuhSusunan elektrolit cairan tubuh

Tabel 2. Komposisi elektrolit dalam cairan ekstraselular dan intraselular

Matfin G, Porth CM: Disorders of Fluid and Electrolyte Balance, In Renal function and Fluid and Electrolytes, unit VIII: 1-43. Available from:

http://connectiondev.Iww.com/products/porth7e/documents

CAIRAN EKSTRASELULARCAIRAN EKSTRASELULAR

Mengandung sejumlah besar ion natrium dan klorida. Mengandung sejumlah besar ion natrium dan klorida.

Komposisi ionik plasma dan cairan interstisial adalah Komposisi ionik plasma dan cairan interstisial adalah serupa, karena keduanya hanya dipisahkan oleh membran serupa, karena keduanya hanya dipisahkan oleh membran kapiler yang sangat permeabel. kapiler yang sangat permeabel.

Perbedaan paling utama antara kedua kompartemen ini Perbedaan paling utama antara kedua kompartemen ini ialah konsentrasi protein dalam plasma yang lebih tinggi. ialah konsentrasi protein dalam plasma yang lebih tinggi.

Kapiler mempunyai permeabilitas rendah terhadap plasma Kapiler mempunyai permeabilitas rendah terhadap plasma protein dan karenanya, hanya sedikit sekali mengeluarkan protein dan karenanya, hanya sedikit sekali mengeluarkan protein ke dalam ruang interstisial di kebanyakan jaringan. protein ke dalam ruang interstisial di kebanyakan jaringan.

NATRIUMNATRIUM

90% dari kation ekstraselular90% dari kation ekstraselular

Sangat penting dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, Sangat penting dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, karena jumlahnya hampir separuh dari osmolaritas cairan karena jumlahnya hampir separuh dari osmolaritas cairan ekstraselular (142 dari 290 mOsmol/liter). ekstraselular (142 dari 290 mOsmol/liter).

Kadar normal 135 -145 mEq/L. Kadar normal 135 -145 mEq/L.

Kadarnya diatur oleh saluran ion natrium yang membuka Kadarnya diatur oleh saluran ion natrium yang membuka menutup melalui perubahan voltase, serta adanya pompa menutup melalui perubahan voltase, serta adanya pompa Na+/K+ -ATPase Na+/K+ -ATPase bekerja mengeluarkan 3 Na+ untuk bekerja mengeluarkan 3 Na+ untuk bertukar dengan 2 K+bertukar dengan 2 K+

Gambar 7. Pompa Na+/K+ -ATPaseFisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

Aliran natrium melalui saluran natrium (Aliran natrium melalui saluran natrium (voltage-gated sodium voltage-gated sodium channelchannel) yang terdapat pada membran sel juga diperlukan ) yang terdapat pada membran sel juga diperlukan untuk pembentukan dan penghantaran untuk pembentukan dan penghantaran action potentialaction potential di di neuron dan sel otot. neuron dan sel otot.

Kadar natrium dalam darah diatur oleh aldosteron, ADH Kadar natrium dalam darah diatur oleh aldosteron, ADH ((antidiuretic hormoneantidiuretic hormone) dan ANP () dan ANP (atrial natriuretic peptideatrial natriuretic peptide). ).

Bila kadar natrium plasma < 135 mEq/L Bila kadar natrium plasma < 135 mEq/L pelepasan ADH pelepasan ADH berhenti berhenti memungkinkan ekskresi air lebih banyak di dalam memungkinkan ekskresi air lebih banyak di dalam urin urin kadar natrium di cairan ekstraselular pulih kembali. kadar natrium di cairan ekstraselular pulih kembali.

ANP memacu ekskresi natrium oleh ginjal bila kadar natrium ANP memacu ekskresi natrium oleh ginjal bila kadar natrium ↑↑

KLORIDAKLORIDA

Anion terbanyak di cairan ekstraselular Anion terbanyak di cairan ekstraselular kadar normal 95-105 kadar normal 95-105 mEq/L. mEq/L.

Klorida relatif mudah bergerak di antara kompartemen ekstra dan Klorida relatif mudah bergerak di antara kompartemen ekstra dan intraselular, karena kebanyakan membran plasma mengandung intraselular, karena kebanyakan membran plasma mengandung banyak banyak Cl- leakage channel Cl- leakage channel klorida bisa membantu klorida bisa membantu keseimbangan antara anion-anion dalam berbagai kompartemen keseimbangan antara anion-anion dalam berbagai kompartemen cairan. cairan.

Satu contoh adalah "Satu contoh adalah "chloride shiftchloride shift" yang terjadi antara sel darah " yang terjadi antara sel darah merah dan plasma darah saat kadar CO2 dalam darah merah dan plasma darah saat kadar CO2 dalam darah meningkat atau menurun. meningkat atau menurun.

Proses yang meningkatkan atau menurunkan reabsorpsi ion Proses yang meningkatkan atau menurunkan reabsorpsi ion natrium juga mempengaruhi reabsorpsi klorida.natrium juga mempengaruhi reabsorpsi klorida.

BIKARBONATBIKARBONAT

Ion bikarbonat (HCO3-) adalah anion ekstraselular terbanyak Ion bikarbonat (HCO3-) adalah anion ekstraselular terbanyak kedua setelah klorida. kedua setelah klorida.

Kadar normal dalam plasma adalah 22 - 26 mEq/L dalam darah Kadar normal dalam plasma adalah 22 - 26 mEq/L dalam darah arteri sistemik dan 23 - 27 mEq/L dalam darah vena sistemik. arteri sistemik dan 23 - 27 mEq/L dalam darah vena sistemik.

Kadar HCO3Kadar HCO3-- ↑↑ saat darah mengalir melalui kapiler sistemik saat darah mengalir melalui kapiler sistemik CO2 yang dilepaskan oleh sel-sel metabolik aktif bergabung CO2 yang dilepaskan oleh sel-sel metabolik aktif bergabung dengan air dengan air asam karbonat asam karbonat berdisosiasi menjadi H berdisosiasi menjadi H++ dan dan HCO3HCO3--. .

Saat darah mengalir melalui kapiler paru Saat darah mengalir melalui kapiler paru kadar HCO3 kadar HCO3--↓↓ karena CO2 diekshalasi. karena CO2 diekshalasi.

KALSIUMKALSIUM

Kadar kalsium bebas atau tidak berikatan dalam plasma Kadar kalsium bebas atau tidak berikatan dalam plasma darah adalah 4.5 - 5.5 mEq/L. darah adalah 4.5 - 5.5 mEq/L.

Di samping itu, dalam jumlah kira-kira sama melekat ke Di samping itu, dalam jumlah kira-kira sama melekat ke berbagai protein plasma. berbagai protein plasma.

Berperan untuk pembekuan darah, pelepasan Berperan untuk pembekuan darah, pelepasan neurotransmiter, pemeliharaan tonus otot dan eksitabilitas neurotransmiter, pemeliharaan tonus otot dan eksitabilitas saraf dan otot. saraf dan otot.

Dua regulator utama dari kadar kalsium dalam darah adalah Dua regulator utama dari kadar kalsium dalam darah adalah PTH (paratiroid hormon) dan kalsitriol (1,25-dihidroksi vitamin PTH (paratiroid hormon) dan kalsitriol (1,25-dihidroksi vitamin D3). D3).

CAIRAN INTRASELULAR CAIRAN INTRASELULAR

Mengandung elektrolit yang terdiri terutama atas kalium, Mengandung elektrolit yang terdiri terutama atas kalium, magnesium dan ion fosfat, juga mengandung sejumlah magnesium dan ion fosfat, juga mengandung sejumlah besar protein, hampir empat kali lipat lebih banyak besar protein, hampir empat kali lipat lebih banyak daripada yang ada di dalam plasma. daripada yang ada di dalam plasma.

Membran sel mempertahankan komposisi cairan di Membran sel mempertahankan komposisi cairan di dalam sel agar serupa seperti yang terdapat pada dalam sel agar serupa seperti yang terdapat pada berbagai sel tubuh lainnya.berbagai sel tubuh lainnya.

KALIUMKALIUM

Merupakan kation terbanyak di dalam sel (140 Merupakan kation terbanyak di dalam sel (140 mEq/L). mEq/L).

Kadar dalam darah 3.5- 5 mEq/L hanya mewakili 2% Kadar dalam darah 3.5- 5 mEq/L hanya mewakili 2% dari total kalium tubuh (50 mEq/kgBB)dari total kalium tubuh (50 mEq/kgBB)

Kalium penting dalam memelihara potensial Kalium penting dalam memelihara potensial membran dan pada fase repolarisasi dari membran dan pada fase repolarisasi dari action action potentialpotential pada neuron dan serabut otot pada neuron dan serabut otot

Gambar 8. Gambaran potensial membran yang dipengaruhi oleh kalium

Fisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

Bila kalium bergerak ke dalam atau keluar dari sel, sering Bila kalium bergerak ke dalam atau keluar dari sel, sering bertukar dengan ion Hbertukar dengan ion H++, sehingga membantu mengatur pH , sehingga membantu mengatur pH cairan tubuh. cairan tubuh.

Pada asidosis Pada asidosis kalium keluar dari sel untuk bertukar dengan kalium keluar dari sel untuk bertukar dengan ion Hion H++ sehingga kadar kalium dalam plasma naik. sehingga kadar kalium dalam plasma naik.

Kadar kalium diatur terutama oleh aldosteron. Bila kadar kalium Kadar kalium diatur terutama oleh aldosteron. Bila kadar kalium dalam plasma tinggi, maka aldosteron disekresi lebih banyak, dalam plasma tinggi, maka aldosteron disekresi lebih banyak, kemudian aldosteron akan merangsang sel prinsipal dari kemudian aldosteron akan merangsang sel prinsipal dari duktus koligentes untuk mensekresi lebih banyak kalium. duktus koligentes untuk mensekresi lebih banyak kalium.

Kalium dibutuhkan selama fase repolarisasi dari suatu Kalium dibutuhkan selama fase repolarisasi dari suatu action action potentialpotential, maka kadar yang abnormal bisa berakibat fatal. , maka kadar yang abnormal bisa berakibat fatal.

FOSFATFOSFAT

85% fosfat pada orang dewasa terdapat sebagai garam 85% fosfat pada orang dewasa terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yang merupakan komponen struktural dari kalsium fosfat, yang merupakan komponen struktural dari tulang dan gigi,15% dalam bentuk ion. tulang dan gigi,15% dalam bentuk ion.

Ada tiga ion fosfat (H2PO4-, HPO42-, dan PO43-) yang Ada tiga ion fosfat (H2PO4-, HPO42-, dan PO43-) yang merupakan anion intraseluler yang penting. Pada pH normal, merupakan anion intraseluler yang penting. Pada pH normal, HPO42- adalah bentuk terbanyak. HPO42- adalah bentuk terbanyak.

Fosfat memberi kontribusi 100 mEq/L anion ke cairan Fosfat memberi kontribusi 100 mEq/L anion ke cairan intraselular. Konsentrasi normal dari ion fosfat dalam plasma intraselular. Konsentrasi normal dari ion fosfat dalam plasma adalah 1.7 - 2.6 mEq/L. adalah 1.7 - 2.6 mEq/L.

Sebagaimana halnya kalsium, fosfat diatur oleh hormon Sebagaimana halnya kalsium, fosfat diatur oleh hormon paratiroid dan kalsitriol.paratiroid dan kalsitriol.

MAGNESIUMMAGNESIUM

54% magnesium total tubuh merupakan matriks tulang 54% magnesium total tubuh merupakan matriks tulang sebagai garam magnesium, Sisanya 46% terdapat sebagai sebagai garam magnesium, Sisanya 46% terdapat sebagai ion Mg++ dalam cairan intraselular dan 1% di ion Mg++ dalam cairan intraselular dan 1% di ekstraselular. ekstraselular.

Magnesium adalah kofaktor untuk beberapa enzim yang Magnesium adalah kofaktor untuk beberapa enzim yang dibutuhkan utuk metabolisme karbohidrat dan protein, dibutuhkan utuk metabolisme karbohidrat dan protein, serta untuk Naserta untuk Na++/K/K++-ATPase (pompa natrium-kalium). -ATPase (pompa natrium-kalium). Magnesium esensial untuk aktifitas neuromuskular, Magnesium esensial untuk aktifitas neuromuskular, transmisi sinaps, dan fungsi miokard. Di samping itu, transmisi sinaps, dan fungsi miokard. Di samping itu, sekresi PTH tergantung pada magnesium. sekresi PTH tergantung pada magnesium.

Kadar normal dalam plasma rendah, hanya 1.3 - 2.1 Kadar normal dalam plasma rendah, hanya 1.3 - 2.1 mEq/L.mEq/L.

KONSENTRASI ELEKTROLITKONSENTRASI ELEKTROLIT

Konsentrasi suatu zat menjelaskan jumlah zat tersebut dalam Konsentrasi suatu zat menjelaskan jumlah zat tersebut dalam suatu pelarut tertentu atau dalam larutan. Pelarut yang suatu pelarut tertentu atau dalam larutan. Pelarut yang paling umum adalah air. paling umum adalah air.

MilligramMilligram ( (mgmg), adalah suatu satuan berat dan sama dengan ), adalah suatu satuan berat dan sama dengan 0,001 g.0,001 g.

Milliequivalents Milliequivalents ((mEqmEq), adalah berat ion dalam gram yang ), adalah berat ion dalam gram yang menggantikan atau berkombinasi dengan satu gram (mol) menggantikan atau berkombinasi dengan satu gram (mol) dari ion Hdari ion H++ monovalen. monovalen.

mg x valensimg x valensi mEq mEq = ----------------------= ---------------------- at wtat wt

ContohContoh ::

23 mg x 123 mg x 1 1 mEq dari Na = ----------------1 mEq dari Na = ---------------- 23 (at wt)23 (at wt)

35,5 mg x 135,5 mg x 1 1 mEq dari Cl = ----------------1 mEq dari Cl = ----------------

35,5 (at wt)35,5 (at wt)

Perubahan mEq/L dan mg/dL kadang diperlukan karena nilai Perubahan mEq/L dan mg/dL kadang diperlukan karena nilai elektrolit serum yang diperiksa biasanya dengan satuan elektrolit serum yang diperiksa biasanya dengan satuan tersebut.tersebut.

Perubahan dari mEq/L menjadi mg/dL:Perubahan dari mEq/L menjadi mg/dL:

mg/dL x 10 x valensimg/dL x 10 x valensi mEq/L = ----------------------------------mEq/L = ---------------------------------- berat atomberat atom

Perubahan dari mg/dL menjadi mEq/l :Perubahan dari mg/dL menjadi mEq/l :

mEq/L x berat atommEq/L x berat atommg/dL = -------------------------mg/dL = -------------------------

10 x valensi10 x valensi

Millimole Millimole (mmol).(mmol). mg dalam 1 liter larutanmg dalam 1 liter larutan Mmol/L = ---------------------------------Mmol/L = --------------------------------- berat atomberat atom

Contoh: Berapa mmol NaCl 0,9 % ?Contoh: Berapa mmol NaCl 0,9 % ? Jawab : NaCl 0,9 % berarti ada 9 gram/L = 9000 mg/LJawab : NaCl 0,9 % berarti ada 9 gram/L = 9000 mg/L

90009000 9000 9000 9000 9000 NaCl 0,9 % = ---------------------- = ------------ = ---------NaCl 0,9 % = ---------------------- = ------------ = --------- BA Na + BA Cl 23 + 35,5 58,5BA Na + BA Cl 23 + 35,5 58,5

= 154 mmol= 154 mmol

ElektrolitElektrolit

Elektrolit Berat Atom (BA) Valensi

Natrium 23 1

Kalium 39 1

Calcium 40 2

Magnesium 24 2

Klorida 35,5 1

Fosfor 31 1,8

Gangguan keseimbangan Gangguan keseimbangan air dan elektrolitair dan elektrolit

Gangguan keseimbangan airGangguan keseimbangan air

HIPOVOLEMIAHIPOVOLEMIA suatu keadaan dengan volume cairan tubuh berkurang suatu keadaan dengan volume cairan tubuh berkurang hipoperfusi jaringan. hipoperfusi jaringan.

1.1. Deplesi volumeDeplesi volume keadaan dimana cairan ekstrasel berkurang; kekurangan keadaan dimana cairan ekstrasel berkurang; kekurangan air dan natrium terjadi dalam jumlah yang sebanding. air dan natrium terjadi dalam jumlah yang sebanding.

misalnya melalui saluran cerna seperti muntah dan diare, misalnya melalui saluran cerna seperti muntah dan diare, perdarahan atau melalui pipa naso-gastrik, penggunaan perdarahan atau melalui pipa naso-gastrik, penggunaan diuretik, luka bakar, obstruksi usus, pankreatitis akut diuretik, luka bakar, obstruksi usus, pankreatitis akut

2. Dehidrasi 2. Dehidrasi

volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya elektrolit volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya elektrolit (natrium) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya (natrium) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natrium di cairan ekstraselnatrium di cairan ekstrasel

melibatkan pengurangan cairan intra (40%) dan ekstrasel melibatkan pengurangan cairan intra (40%) dan ekstrasel (60%) secara bersamaan (pengurangan air tubuh total) (60%) secara bersamaan (pengurangan air tubuh total)

keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit, saluran keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit, saluran cerna, diabetes insipidus, atau diuresis osmotik; yg cerna, diabetes insipidus, atau diuresis osmotik; yg kesemuanya disertai gangguan rasa haus atau gangguan kesemuanya disertai gangguan rasa haus atau gangguan akses cairan. akses cairan.

Secara klinik perbedaan antara deplesi volume dan dehidrasi Secara klinik perbedaan antara deplesi volume dan dehidrasi terletak pada kadar natrium dan plasma. terletak pada kadar natrium dan plasma.

Dehidrasi terjadi hipernatremia, sedangkan pada deplesi Dehidrasi terjadi hipernatremia, sedangkan pada deplesi volume kadar natrium plasma normal. volume kadar natrium plasma normal.

Hipovolemia ringan ditandai dengan gejala rasa haus dan Hipovolemia ringan ditandai dengan gejala rasa haus dan lemas. Bila hipovolemia semakin berat, tekanan darah lemas. Bila hipovolemia semakin berat, tekanan darah menurun karena volume darah berkurang bahkan dapat menurun karena volume darah berkurang bahkan dapat terjadi syok. terjadi syok.

EDEMA EDEMA adalah suatu keadaan dengan akumulasi cairan di adalah suatu keadaan dengan akumulasi cairan di

jaringan interstisium secara berlebihan akibat jaringan interstisium secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan pembuluh limfe. penyerapan pembuluh limfe.

Edema juga merupakan refleksi dari kelebihan Edema juga merupakan refleksi dari kelebihan natrium dan hipervolemia.natrium dan hipervolemia.

Gambar 9. EdemaMatfin G, Porth CM: Disorders of Fluid and Electrolyte Balance, In Renal function

and Fluid and Electrolytes, unit VIII: 1-43. Available from: http://connectiondev.Iww.com/products/porth7e/documents

Menurut lokasi, edema dapat dibagi:Menurut lokasi, edema dapat dibagi:

1.1. Edema menyeluruh (generalisata), yang disebabkan Edema menyeluruh (generalisata), yang disebabkan oleh penurunan tekanan osmotik koloid pada oleh penurunan tekanan osmotik koloid pada hipoproteinemia.hipoproteinemia.

2. Edema lokal, yang disebabkan oleh kerusakan kapiler, 2. Edema lokal, yang disebabkan oleh kerusakan kapiler, kontriksi sirkulasi (vena regional) atau sumbatan kontriksi sirkulasi (vena regional) atau sumbatan drainase limfatik. drainase limfatik.

Terdapat dua faktor penentu terjadinya edema, antara lain:Terdapat dua faktor penentu terjadinya edema, antara lain:

1.1. Perubahan hemodinamik dalam kapiler yg Perubahan hemodinamik dalam kapiler yg memungkinkan keluarnya cairan intravaskuler ke jaringan memungkinkan keluarnya cairan intravaskuler ke jaringan

interstitium, yang dipengaruhi oleh:interstitium, yang dipengaruhi oleh:

– Permiabilitas kapilerPermiabilitas kapiler– Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan

hidrolik dalam interstisiumhidrolik dalam interstisium– Selisih tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan Selisih tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan

onkotik dalam interstisiumonkotik dalam interstisium

2.2. Retensi natrium di ginjal, yang dipengaruhi oleh:Retensi natrium di ginjal, yang dipengaruhi oleh: - Aktifitas sistem renin-angiotensin-aldosteron yang- Aktifitas sistem renin-angiotensin-aldosteron yang erat kaitannya dengan erat kaitannya dengan baroreseptor di arteri aferen baroreseptor di arteri aferen glomerulus ginjal.glomerulus ginjal. - Aktifitas ANP (- Aktifitas ANP (atrial natriuretic peptideatrial natriuretic peptide) yang erat ) yang erat kaitannya dengan baroreseptor di atrium dan kaitannya dengan baroreseptor di atrium dan ventrikel jantungventrikel jantung

- Aktifitas saraf simpatis ADH yang erat kaitannya - Aktifitas saraf simpatis ADH yang erat kaitannya dengan baroreseptor di sinus karotikus.dengan baroreseptor di sinus karotikus. - Osmoreseptor di hipotalamus.- Osmoreseptor di hipotalamus.

Gangguan keseimbangan elektrolitGangguan keseimbangan elektrolit

HIPONATREMIAHIPONATREMIA

Kadar natrium serum dibawah normal (< 135 mEq/L)Kadar natrium serum dibawah normal (< 135 mEq/L)

Hiponatremia adalah kelebihan cairan relatif yang terjadi bila:Hiponatremia adalah kelebihan cairan relatif yang terjadi bila: 1. Jumlah asupan cairan melebihi kemampuan 1. Jumlah asupan cairan melebihi kemampuan ekskresi.ekskresi. 2. Ketidakmampuan menekan sekresi ADH, misalnya pada 2. Ketidakmampuan menekan sekresi ADH, misalnya pada kehilangan cairan melalui kehilangan cairan melalui saluran cerna, gagal jantung saluran cerna, gagal jantung dan sirosis hati, atau pada SIADH (dan sirosis hati, atau pada SIADH (syndrome of syndrome of inappropriate ADH-secretioninappropriate ADH-secretion).).

Menurut waktu terjadinya, hiponatremia dapat dibagi dalam:Menurut waktu terjadinya, hiponatremia dapat dibagi dalam:

1. Hiponatremia akut,1. Hiponatremia akut, adalah kejadian hiponatremi yang berlangsung cepat yaitu adalah kejadian hiponatremi yang berlangsung cepat yaitu

kurang dari 48 jam kurang dari 48 jam bisa terjadi penurunan kesadaran bisa terjadi penurunan kesadaran dan kejang. dan kejang.

2. Hiponatremia kronik,2. Hiponatremia kronik, adalah kejadian hiponatremia yang berlangsung lambat adalah kejadian hiponatremia yang berlangsung lambat

yaitu lebih dari 48 jam yaitu lebih dari 48 jam gejala yang timbul hanya ringan gejala yang timbul hanya ringan seperti lemas atau mengantuk. seperti lemas atau mengantuk.

HIPERNATREMIA HIPERNATREMIA

Kadar natrium serum diatas normal (> 145 mEq/L).Kadar natrium serum diatas normal (> 145 mEq/L).

Hipernatremia terjadi bila:Hipernatremia terjadi bila: 1. Adanya defisit cairan tubuh akibat ekskresi air 1. Adanya defisit cairan tubuh akibat ekskresi air melebihi ekskresi natrium atau asupan air yang kurangmelebihi ekskresi natrium atau asupan air yang kurang 2. Penambahan natrium yang melebihi jumlah cairan dalam tubuh, 2. Penambahan natrium yang melebihi jumlah cairan dalam tubuh, mis koreksi bikarbonat berlebihan pada asidosis metabolikmis koreksi bikarbonat berlebihan pada asidosis metabolik 3. Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel, misalnya pada latihan 3. Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel, misalnya pada latihan olahraga yang berat, asam laktat dalam sel meningkat sehingga olahraga yang berat, asam laktat dalam sel meningkat sehingga osmolalitas sel juga meningkat dan air dari ekstraselular akan osmolalitas sel juga meningkat dan air dari ekstraselular akan masuk ke intraselular. masuk ke intraselular.

Tanda dan gejala :Tanda dan gejala :

Iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan Iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap hipernatremia. koma yang sekunder terhadap hipernatremia. Manifestasi tambahan biasa terjadi sekunder terhadap Manifestasi tambahan biasa terjadi sekunder terhadap kelainan dasar dan status volume (takikardia dan kelainan dasar dan status volume (takikardia dan hipotensi ortostatik dengan deplesi volume, edema bila hipotensi ortostatik dengan deplesi volume, edema bila ada kelebihan cairan)ada kelebihan cairan)

HIPOKALEMIAHIPOKALEMIA

Kadar kalium serum dibawah normal (< 3,5 mEq/L).Kadar kalium serum dibawah normal (< 3,5 mEq/L).

Penyebab hipokalemia dapat dibagi sebagai berikut:Penyebab hipokalemia dapat dibagi sebagai berikut: 1. Asupan kalium kurang.1. Asupan kalium kurang. 2. Pengeluaran kalium berlebihan2. Pengeluaran kalium berlebihan 3. Kalium masuk ke dalam sel3. Kalium masuk ke dalam sel

Gambaran klinik bisa berupa lemah (terutama otot-Gambaran klinik bisa berupa lemah (terutama otot-otot proksimal), arefleksia, hipotensi ortostatik, otot proksimal), arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang penurunan motilitas saluran cerna yang mengakibatkan ileus mengakibatkan ileus

Hiperpolarisasi miokard terjadi pada hipokalemia dan Hiperpolarisasi miokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi phenomena, dan kelainan konduksi

Gambaran elektrokardiogram sering memperlihatkan Gambaran elektrokardiogram sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen STST

Gambar 10. Pengaruh kalium serum terhadap gambaran elektrokardiografi

Fisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

HIPERKALEMIAHIPERKALEMIA

Kadar kalium serum di atas normal (> 5,5 mEq/L).Kadar kalium serum di atas normal (> 5,5 mEq/L).

Hiperkalemia dapat disebabkan oleh :Hiperkalemia dapat disebabkan oleh : 1. Keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel1. Keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel misalnya asidosis metabolik, defisiensi insulin, misalnya asidosis metabolik, defisiensi insulin, katabolisme jaringan meningkatkatabolisme jaringan meningkat konsentrasi kalium > 7,5 mEq/L atau konsentrasi kalium > 7,5 mEq/L atau hiperkalemia dgn gangguan atau perubahan hiperkalemia dgn gangguan atau perubahan gambaran elektrokardiogram merupakan kondisi gambaran elektrokardiogram merupakan kondisi yang bersifat yang bersifat life-threateninglife-threatening

2. Berkurangnya eksresi kalium melalui ginjal2. Berkurangnya eksresi kalium melalui ginjal

dapat terjadi pada keadaan hipoaldosteronisme, gagal dapat terjadi pada keadaan hipoaldosteronisme, gagal ginjal, deplesi volume sirkulasi efektif, pemakaian ginjal, deplesi volume sirkulasi efektif, pemakaian siklosporin, koreksi ion kalium berlebihansiklosporin, koreksi ion kalium berlebihan

gambaran klinik timbul bila konsentrasi kalium > 6,5 gambaran klinik timbul bila konsentrasi kalium > 6,5 mEq/L, antara lain lemah, parestesia, ileus, paralisis, mEq/L, antara lain lemah, parestesia, ileus, paralisis, cardiac arrest.cardiac arrest.

Pada gambaran elektrokardiogram terlihat gambaran Pada gambaran elektrokardiogram terlihat gambaran peaked T wavespeaked T waves, , flattened-prolonged PR interval, flattened-prolonged PR interval, widening of the QRS complex, sine wave leading to widening of the QRS complex, sine wave leading to ventricular fibrillation or asystole.ventricular fibrillation or asystole.

Terapi CairanTerapi Cairan

Gambar 11. Skema umum terapi cairan

Fisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

Jenis cairanJenis cairan

KRISTALOIDKRISTALOID

Kristaloid adalah suatu kelompok cairan, tanpa Kristaloid adalah suatu kelompok cairan, tanpa penambahan solute ionik atau non ionik seperti penambahan solute ionik atau non ionik seperti NaCl kedalam air. NaCl kedalam air.

Iso-osmolar, murah, mudah membuatnya dan tidak Iso-osmolar, murah, mudah membuatnya dan tidak menyebabkan reaksi imunologis. menyebabkan reaksi imunologis.

Kristaloid tidak mengandung partikel onkotik dan Kristaloid tidak mengandung partikel onkotik dan karena itu tidak terbatas dalam ruang intravaskular. karena itu tidak terbatas dalam ruang intravaskular.

Penyebarannya ditentukan terutama oleh kadar Na+. Penyebarannya ditentukan terutama oleh kadar Na+. Karenanya, larutan-larutan yang mengandung kadar Karenanya, larutan-larutan yang mengandung kadar Na+ yang hampir isotonik (misal: 0,9 % NaCl dan RL) Na+ yang hampir isotonik (misal: 0,9 % NaCl dan RL) akan berdiam di ruang ekstraselular. akan berdiam di ruang ekstraselular.

Karena ukuran ruang interstitial 3 kali lipat ruang Karena ukuran ruang interstitial 3 kali lipat ruang intravaskular, maka ¾ kristaloid akan didistribusikan ke intravaskular, maka ¾ kristaloid akan didistribusikan ke ruang interstisial dan ¼ ke ruang intravaskular. ruang interstisial dan ¼ ke ruang intravaskular.

Bila kadar Na+ kristaloid menurun, maka terjadi Bila kadar Na+ kristaloid menurun, maka terjadi peningkatan jumlah air yang menyebar ke ruang peningkatan jumlah air yang menyebar ke ruang intraselular. intraselular.

KOLOIDKOLOID

Koloid adalah zat yang memiliki berat molekul besar Koloid adalah zat yang memiliki berat molekul besar (BM > 10.000 Da). (BM > 10.000 Da).

Protein plasma merupakan koloid utama yang ada Protein plasma merupakan koloid utama yang ada dalam plasma normal. dalam plasma normal.

Koloid penting dalam dinamika kapiler, karena mereka Koloid penting dalam dinamika kapiler, karena mereka satu-satunya konstituen yang efektif menimbulkan daya satu-satunya konstituen yang efektif menimbulkan daya osmotik pada membran kapiler. osmotik pada membran kapiler.

harga lebih mahal, insiden efek samping (misal reaksi harga lebih mahal, insiden efek samping (misal reaksi anafilaktoid) anafilaktoid)

Ciri-Ciri Koloid yang Ideal

Umum

Terdistribusi hanya pada kompartemen intravaskular Mudah didapat Tahan penyimpanan lama Tidak mahal Tidak diperlukan penyimpanan khusus Tidak ada batasan jumlah yang boleh diinfus Tidak mengganggu uji-silang darah Diterima oleh semua pasien dan tak ada keberatan agama

Sifat-sifat Fisik

Iso-onkotik dengan plasma Isotonik Viskositas rendah Kontaminasi mudah dideteksi

Sifat-sifat Farmakokinetik

Waktu-paruh sebaiknya 6 - 12 jam Harus dimetabolisme atau diekskresi dan tidak disimpan dalam tubuh

Tidak toksik dan tak ada efek samping

Tidak menggangu fungsi organ sekalipun pada pemberian ulangan Non-pirogenik, non-alergenik & non-antigenik Tidak interferensi dengan hemostasis atau pembekuan darah Tidak menyebabkan aglutinasi atau merusak sel darah Tidak mempengaruhi fungsi imun Tidak mempengaruhi hemopoiesis Tidak menyebabkan gangguan asam basa Tidak menyebabkan atau memacu infeksi (bakteri, virus atau protozoa)

AlbuminAlbumin

Albumin bisa sangat efektif dalam memulihkan volume darah Albumin bisa sangat efektif dalam memulihkan volume darah dengan cepat pada deplesi volume intravaskular, khususnya dengan cepat pada deplesi volume intravaskular, khususnya jika kadar protein plasma sangat rendah.jika kadar protein plasma sangat rendah.

Indikasi klinisnya membuahkan silang pendapat, dan biaya Indikasi klinisnya membuahkan silang pendapat, dan biaya jauh lebih besar dari plasma expander lain. Harga albumin jauh lebih besar dari plasma expander lain. Harga albumin paling sedikit 30 kali kristaloid untuk menghasilkan ekspansi paling sedikit 30 kali kristaloid untuk menghasilkan ekspansi volume yang sama. volume yang sama.

Albumin merupakan protein utama yang memiliki efek Albumin merupakan protein utama yang memiliki efek onkotik, jadi kira-kira 80% dari tekanan onkotik koloid onkotik, jadi kira-kira 80% dari tekanan onkotik koloid plasma. plasma.

Seorang dewasa memiliki 4 sampai 5 g albumin per Seorang dewasa memiliki 4 sampai 5 g albumin per kg BB di cairan ekstraselular., namun hanya 30 – kg BB di cairan ekstraselular., namun hanya 30 – 40% berada di kompartemen intravaskular. 40% berada di kompartemen intravaskular.

Waktu-paruh albumin kira-kira 20 sampai 22 hari. Waktu-paruh albumin kira-kira 20 sampai 22 hari. Pada cedera atau stres berat, sintesis albumin di Pada cedera atau stres berat, sintesis albumin di hati menurun tajam, dan produksi reaktan fase akut hati menurun tajam, dan produksi reaktan fase akut (seperti misal fibrinogen dan C-reactive protein) (seperti misal fibrinogen dan C-reactive protein) meningkat secara mencolok.meningkat secara mencolok.

Waktu-paruh albumin eksogen biasanya 12 sampai 16 jam. Waktu-paruh albumin eksogen biasanya 12 sampai 16 jam.

Namun pada syok berat dan sepsis, laju menghilangnya albumin Namun pada syok berat dan sepsis, laju menghilangnya albumin eksogen meningkat dari 7 – 8% per jam menjadi eksogen meningkat dari 7 – 8% per jam menjadi

> 30% per jam.> 30% per jam.

Di pasaran albumin tersedia sebagai larutan 5% atau 25% dalam Di pasaran albumin tersedia sebagai larutan 5% atau 25% dalam saline isotonik. saline isotonik.

Larutan 5% mengandung 50 g albumin per liter dalam normal Larutan 5% mengandung 50 g albumin per liter dalam normal saline, dan memiliki tekanan onkotik kira-kira 20 mmHg. Jadi, 1 g saline, dan memiliki tekanan onkotik kira-kira 20 mmHg. Jadi, 1 g albumin intravaskular bisa mengikat 18 ml air dengan aktivitas albumin intravaskular bisa mengikat 18 ml air dengan aktivitas onkotiknya. onkotiknya.

Albumin umumnya digunakan pada pasien sakit kritis Albumin umumnya digunakan pada pasien sakit kritis dengan kadar protein sangat rendah. Tujuannya adalah dengan kadar protein sangat rendah. Tujuannya adalah meningkatkan aktivitas onkotik. Karena larutan albumin meningkatkan aktivitas onkotik. Karena larutan albumin 25% sangat mahal, larutan albumin 5% yang digunakan 25% sangat mahal, larutan albumin 5% yang digunakan untuk resusitasi syok hipovolemik. Larutan 25% (yang lebih untuk resusitasi syok hipovolemik. Larutan 25% (yang lebih pekat) biasanya dicadangkan untuk pasien di mana pekat) biasanya dicadangkan untuk pasien di mana konsentrasi albumin sangat rendah. konsentrasi albumin sangat rendah.

Albumin kadang-kadang menyebabkan reaksi alergi Albumin kadang-kadang menyebabkan reaksi alergi ringan. Kekerapan urtikaria, demam, menggigil dan nausea ringan. Kekerapan urtikaria, demam, menggigil dan nausea berkisar antara 0.5 sampai 1.5 %. Namun, perubahan berkisar antara 0.5 sampai 1.5 %. Namun, perubahan tekanan darah, heart rate dan pernapasan sangat jarang.tekanan darah, heart rate dan pernapasan sangat jarang.

DextranDextran

Ada dua formulasi dextran : Dextran 40 dan Dextran 70.Ada dua formulasi dextran : Dextran 40 dan Dextran 70.

Dextran 70 memiliki masa kerja 6 sampai 8 jam. Dextran 70 memiliki masa kerja 6 sampai 8 jam. Interferensi dengan uji-silang darah bisa terjadi, sehingga Interferensi dengan uji-silang darah bisa terjadi, sehingga dianjurkan digunakan sebelum sampel darah diambil. dianjurkan digunakan sebelum sampel darah diambil.

Karena ada interferensi dengan hemostasis, rekomendasi Karena ada interferensi dengan hemostasis, rekomendasi dosis maksimal adalah 20 ml/kg (kira-kira 1500 ml pada dosis maksimal adalah 20 ml/kg (kira-kira 1500 ml pada dewasa). dewasa).

dextran 40 selain digunakan pada syok perdarahan atau dextran 40 selain digunakan pada syok perdarahan atau demam berdarah dengue, juga digunakan untuk demam berdarah dengue, juga digunakan untuk memperbaiki aliran mikrosirkulasi yang terkait dengan memperbaiki aliran mikrosirkulasi yang terkait dengan prosedur tertentu (misal reimplantasi bedah mikro). prosedur tertentu (misal reimplantasi bedah mikro).

Dextran adalah polimer glukosa dengan ikatan 1,6-glukosidik Dextran adalah polimer glukosa dengan ikatan 1,6-glukosidik alamiah, dextran merupakan polisakarida bercabang dari alamiah, dextran merupakan polisakarida bercabang dari kira-kira 200000 unit glukosa. kira-kira 200000 unit glukosa.

Hidrolisis primer menghasilkan polisakarida ukuran kecil, Hidrolisis primer menghasilkan polisakarida ukuran kecil, yang tersedia sebagai sediaan dengan berat molekul rata-yang tersedia sebagai sediaan dengan berat molekul rata-rata 40000 (Dextran-40) atau 70000 (Dextran-70).rata 40000 (Dextran-40) atau 70000 (Dextran-70).

Infus dextran meningkatkan volume intravaskular sebesar Infus dextran meningkatkan volume intravaskular sebesar jumlah yang sama atau lebih dari volume yang diinfus; bolus jumlah yang sama atau lebih dari volume yang diinfus; bolus 500 ml D-40 dapat menghasilkan ekspansi volume plasma 500 ml D-40 dapat menghasilkan ekspansi volume plasma sebesar 750 ml pada satu jam dan 1050 ml pada 2 jam. sebesar 750 ml pada satu jam dan 1050 ml pada 2 jam.

Pasien yang mendapat dextran juga perlu diberikan kristaloid Pasien yang mendapat dextran juga perlu diberikan kristaloid yang cukup. yang cukup.

HES (hydroxyethyl starch)HES (hydroxyethyl starch) HES atau hetastarch adalah molekul pati sintetik yang HES atau hetastarch adalah molekul pati sintetik yang

berasal dari pati lilin yang tersusun hampir semuanya oleh berasal dari pati lilin yang tersusun hampir semuanya oleh amilopektin. Produksinya melibatkan penggabungan gugus amilopektin. Produksinya melibatkan penggabungan gugus hidroksietil eter ke unit glukosa dari pati untuk menunda hidroksietil eter ke unit glukosa dari pati untuk menunda degradasi oleh amilase serum.degradasi oleh amilase serum.

Ekspansi volume plasma setelah pemberian infus Ekspansi volume plasma setelah pemberian infus hetastarch adalah kira-kira 100 sampai 170% dari volume hetastarch adalah kira-kira 100 sampai 170% dari volume HES yang diinfus. Ini setara dengan D-40 atau sedikit lebih HES yang diinfus. Ini setara dengan D-40 atau sedikit lebih besar dari ekspansi volume yang dihasilkan D-70 atau besar dari ekspansi volume yang dihasilkan D-70 atau albumin 5%, dan waktu retensi dalam plasma sedikit lebih albumin 5%, dan waktu retensi dalam plasma sedikit lebih panjang, berkisar antara 12 dan 48 jam. panjang, berkisar antara 12 dan 48 jam.

Kekurangan utama dari HES adalah efeknya terhadap Kekurangan utama dari HES adalah efeknya terhadap pembekuan darah. Efek ini berlaku untuk HES 200, pembekuan darah. Efek ini berlaku untuk HES 200, sedangkan HES 130 dilaporkan tidak menimbulkan sedangkan HES 130 dilaporkan tidak menimbulkan defek hemostasis. defek hemostasis.

Insiden reaksi anafilaktoid lebih rendah dibandingkan Insiden reaksi anafilaktoid lebih rendah dibandingkan dextran, namun sejumlah reaksi seperti menggigil, dextran, namun sejumlah reaksi seperti menggigil, gatal, demam ringan, pembesaran kelenjar submaksila gatal, demam ringan, pembesaran kelenjar submaksila dan parotis , serta eritema multiforme telah dilaporkan.dan parotis , serta eritema multiforme telah dilaporkan.

HES memiliki efek ekspansi volume sekuat dextran 40. HES memiliki efek ekspansi volume sekuat dextran 40. Dosis maksimum yang dianjurkan 20 ml/kg, jadi Dosis maksimum yang dianjurkan 20 ml/kg, jadi penggunaannya untuk resusitasi mayor juga terbatas. penggunaannya untuk resusitasi mayor juga terbatas.

Klasifikasi cairan intravenaKlasifikasi cairan intravena

Menurut indikasinya dalam terapi cairan, cairan infus Menurut indikasinya dalam terapi cairan, cairan infus bisa diklasifikasikan kedalam:bisa diklasifikasikan kedalam:

1. Cairan pengganti1. Cairan pengganti

2. Cairan rumatan 2. Cairan rumatan

3. Cairan koreksi3. Cairan koreksi

CAIRAN PENGGANTI:CAIRAN PENGGANTI:

umumnya merupakan kristaloid isotonik, yang umumnya merupakan kristaloid isotonik, yang mengandung Na+ di atas 100 mEq/L. mengandung Na+ di atas 100 mEq/L.

Contoh tipikal adalah Contoh tipikal adalah Ringer Laktat, Ringer AsetatRinger Laktat, Ringer Asetat dan dan NaCl 0.9%NaCl 0.9% (disebut juga normal saline). (disebut juga normal saline).

Diindikasikan untuk resusitasi cairan pada keadaan-Diindikasikan untuk resusitasi cairan pada keadaan-keadaan emergensi, seperti misal syok karena dehidrasi keadaan emergensi, seperti misal syok karena dehidrasi berat dan perdarahan. berat dan perdarahan.

Bila satu liter cairan ini diinfus cepat (misal 20-30 Bila satu liter cairan ini diinfus cepat (misal 20-30 ml/kg/jam) maka dalam waktu setengah sampai satu jam, ml/kg/jam) maka dalam waktu setengah sampai satu jam, air akan tersebar di intravaskular dan interstisial (dan air akan tersebar di intravaskular dan interstisial (dan belum ke intraselular). belum ke intraselular).

Tabel 4. Komposisi cairan infus

Fisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

Cairan RumatanCairan Rumatan

sering disebut juga kristaloid hipotonik, karena sering disebut juga kristaloid hipotonik, karena walaupun invitro bersifat isosmolarwalaupun invitro bersifat isosmolar

mengandung glukosa yang cepat ditangkap sel dan mengandung glukosa yang cepat ditangkap sel dan dimetabolisme dimetabolisme maka di dalam tubuh osmol yang maka di dalam tubuh osmol yang dikontribusikan oleh glukosa bisa diabaikan. dikontribusikan oleh glukosa bisa diabaikan.

Kandungan natrium dalam cairan rumatan lebih rendah Kandungan natrium dalam cairan rumatan lebih rendah dari kristaloid isotonik, dan sesuai untuk kebutuhan dari kristaloid isotonik, dan sesuai untuk kebutuhan harian. harian.

Indikasinya adalah untuk pasien rawat-inap. Indikasinya adalah untuk pasien rawat-inap.

Tabel 5. Komposisi cairan infus

Fisiologi cairan dan elektrolit. Available from: CD Manajemen gangguan elektrolit, metabolik dan asam basa, Farmedia

Cairan KoreksiCairan Koreksi

Cairan koreksi diindikasikan untuk memperbaiki Cairan koreksi diindikasikan untuk memperbaiki kelainan komposisi elektrolit plasma. Contoh: kelainan komposisi elektrolit plasma. Contoh: KCL KCL 7.46%7.46%, , Manitol 20%, NaCl 3%.Manitol 20%, NaCl 3%.

Pemberian cairan rumatanPemberian cairan rumatan

Definisi : pemenuhan jumlah air, elektrolit (natrium, Definisi : pemenuhan jumlah air, elektrolit (natrium, kalium dan klorida) serta glukosa yang dibutuhkan kalium dan klorida) serta glukosa yang dibutuhkan untuk pasien-pasien yang tidak bisa memilih untuk pasien-pasien yang tidak bisa memilih asupan mereka sendiri (misal, seseorang yang asupan mereka sendiri (misal, seseorang yang akan menjalani operasi, penurunan kesadaran atau akan menjalani operasi, penurunan kesadaran atau anoreksia, sakit berat dll). anoreksia, sakit berat dll).

Terapi cairan rumatan ini tidak mengkoreksi defisit Terapi cairan rumatan ini tidak mengkoreksi defisit cairan atau mengganti kehilangan abnormal seperti cairan atau mengganti kehilangan abnormal seperti yang terjadi pada diare, muntah-muntah atau yang terjadi pada diare, muntah-muntah atau drainase usus. drainase usus.

Cairan rumatan mengganti ekskresi air murni dari kulit dan Cairan rumatan mengganti ekskresi air murni dari kulit dan paru (paru (insensible pure water lossinsensible pure water loss) serta kehilangan air dan ) serta kehilangan air dan elektrolit melalui urin. elektrolit melalui urin.

Kebutuhan rumatan dipengaruhi oleh pemakaian energi, yang Kebutuhan rumatan dipengaruhi oleh pemakaian energi, yang biasanya ditaksir berdasarkan berat badan atau luas biasanya ditaksir berdasarkan berat badan atau luas permukaan tubuh. permukaan tubuh.

Jumlah rata-rata dari Jumlah rata-rata dari insensible water loss insensible water loss adalah kira-kira 50 adalah kira-kira 50 ml per 100 kcal yang dikonsumsi ml per 100 kcal yang dikonsumsi p pemberian 50 ml air per emberian 50 ml air per 100 kcal energi yang dikonsumsi memungkinkan ekskresi urin 100 kcal energi yang dikonsumsi memungkinkan ekskresi urin isotonik. isotonik.

Dibutuhkan kira-kira 100 ml air untuk setiap 100 kcal yang Dibutuhkan kira-kira 100 ml air untuk setiap 100 kcal yang dikonsumsi. dikonsumsi. Secara empirik, 1-3 mEq Na+ dan K+ dibutuhkan Secara empirik, 1-3 mEq Na+ dan K+ dibutuhkan untuk setiap 100 kcal. untuk setiap 100 kcal.

Prinsip pemilihan cairanPrinsip pemilihan cairan

1. Menentukan komponen cairan rumatan1. Menentukan komponen cairan rumatan

a. Glukosa,a. Glukosa, Kebutuhan minimal glukosa untuk mencegah Kebutuhan minimal glukosa untuk mencegah katabolisme protein adalah 1,5 gram/kg BB/hari katabolisme protein adalah 1,5 gram/kg BB/hari pada orang dewasa. pada orang dewasa. Kecepatan pemberiaKecepatan pemberian infus glukosa intravena yang n infus glukosa intravena yang dianjurkan adalah ≤ 0,5 g/kg BB/jam. dianjurkan adalah ≤ 0,5 g/kg BB/jam.

b. Kehilangan air dan elektrolit melalui urin. b. Kehilangan air dan elektrolit melalui urin.

Kebutuhan air yang hilang setiap hari dihitung dari :Kebutuhan air yang hilang setiap hari dihitung dari : - Kehilangan air yang bisa diukur, seperti dari urine - Kehilangan air yang bisa diukur, seperti dari urine dan feses.dan feses. - Kehilangan air yang tidak bisa diukur, seperti - Kehilangan air yang tidak bisa diukur, seperti kehilangan air dari pernafasan dan keringat.kehilangan air dari pernafasan dan keringat. - Jumlah air yang hilang setiap hari diperkirakan - Jumlah air yang hilang setiap hari diperkirakan sebesar 1500 – 2000 ml/hari.sebesar 1500 – 2000 ml/hari.

- Koreksi air pada keadaan demam adalah dengan Koreksi air pada keadaan demam adalah dengan penambahan 200 ml/derajat peningkatan panas diatas penambahan 200 ml/derajat peningkatan panas diatas 37°C atau tambahkan 10 %, juga bila keringat berlebihan 37°C atau tambahkan 10 %, juga bila keringat berlebihan atau udara lingkungan panas.atau udara lingkungan panas.

- Kurangi menjadi 1 ml/kgBB/jam jika cairan dibatasi.Kurangi menjadi 1 ml/kgBB/jam jika cairan dibatasi.

- jumlah kehilangan air pada pasien dengan suhu tubuh jumlah kehilangan air pada pasien dengan suhu tubuh normal dan BB tidak lebih dari 20 % BB ideal , umur normal dan BB tidak lebih dari 20 % BB ideal , umur antara 15 sampai 65 tahun, adalah sebesar 30 ml/kg BB antara 15 sampai 65 tahun, adalah sebesar 30 ml/kg BB ideal.ideal.

- kebutuhannya:- kebutuhannya:500 ml/ 6 jam500 ml/ 6 jam = 2000 ml/hari= 2000 ml/hari500 ml/8 jam500 ml/8 jam = 1500 ml/hari= 1500 ml/hari

Perkiraan jumlah elektrolit yang hilang setiap hari Perkiraan jumlah elektrolit yang hilang setiap hari adalah:adalah:

a. Natriuma. Natrium

- Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal, - Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal, kehilangan Natrium dalam urine biasanya antara kehilangan Natrium dalam urine biasanya antara 10 - 140 mEq/hari, dengan mengambil nilai 10 - 140 mEq/hari, dengan mengambil nilai tengah dari nilai tersebut yaitu 77 mEq/hari, tengah dari nilai tersebut yaitu 77 mEq/hari,

- kebutuhan natrium perhari adalah sebesar ± 2 - kebutuhan natrium perhari adalah sebesar ± 2 mEq/hari.mEq/hari.

b. Kalium,b. Kalium,

Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal, Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal,

kehilangan kalium dalam urine 40 – 6 mEq/hari, kehilangan kalium dalam urine 40 – 6 mEq/hari,

dengan kebutuhan kalium perhari sebesar ± 1 dengan kebutuhan kalium perhari sebesar ± 1

mEq/hari.mEq/hari.

2. Pemilihan cairan sesuai sediaan infus yang 2. Pemilihan cairan sesuai sediaan infus yang tersedia.tersedia.

Pemberian cairan koreksiPemberian cairan koreksi

HIPONATREMIAHIPONATREMIA

Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama secara perlahan-lahan, sedangkan lama secara perlahan-lahan, sedangkan hiponatremia akut lebih agresif. Hindari koreksi hiponatremia akut lebih agresif. Hindari koreksi berlebihan, karena dapat mencetuskan central berlebihan, karena dapat mencetuskan central pontine myelinolysis.pontine myelinolysis.

Jangan naikkan Na+ serum lebih cepat dari 12 Jangan naikkan Na+ serum lebih cepat dari 12 mEq/L dalam 24 jam pada pasien asimptomatik. mEq/L dalam 24 jam pada pasien asimptomatik. Jika pasien simtomatik, bisa tingkatkan sebesar 1 Jika pasien simtomatik, bisa tingkatkan sebesar 1 sampai 1.5 mEq/L/jam sampai gejala mereda.sampai 1.5 mEq/L/jam sampai gejala mereda.

Larutan pengganti bisa NaCl 3% atau 5% NaCl Larutan pengganti bisa NaCl 3% atau 5% NaCl

Hiponatremia bisa dikoreksi dengan NaCl hipertonik Hiponatremia bisa dikoreksi dengan NaCl hipertonik (3%) dengan kecepatan kira-kira 1 mL/kg per jam (3%) dengan kecepatan kira-kira 1 mL/kg per jam

Konsentrasi natrium serum tidak boleh dinaikkan lebih Konsentrasi natrium serum tidak boleh dinaikkan lebih cepat dari 25 mEq/L dalam 48 jam pertamacepat dari 25 mEq/L dalam 48 jam pertama

peningkatan natrium serum tidak boleh lebih dari 2 peningkatan natrium serum tidak boleh lebih dari 2 mEq/L per jam mEq/L per jam

Kadar serum harus diperiksa setiap 2 sampai 4 jam.Kadar serum harus diperiksa setiap 2 sampai 4 jam.

HIPERNATREMIAHIPERNATREMIA

Hipernatremia dengan deplesi volume harus diatasi Hipernatremia dengan deplesi volume harus diatasi dengan pemberian normal saline sampai hemodinamik dengan pemberian normal saline sampai hemodinamik stabil. stabil.

Selanjutnya defisit air bisa dikoreksi dengan Dekstrosa Selanjutnya defisit air bisa dikoreksi dengan Dekstrosa 5% atau NaCl hipotonik. 5% atau NaCl hipotonik.

Defisit air tubuh ditaksir sbb:Defisit air tubuh ditaksir sbb: Defisit = Air tubuh yang dikehendaki (liter) - Air tubuh Defisit = Air tubuh yang dikehendaki (liter) - Air tubuh

sekarang.sekarang.Air tubuh yang dikehendaki = (NaAir tubuh yang dikehendaki = (Na++ serum yang diukur) x serum yang diukur) x (Air tubuh sekarang/Na(Air tubuh sekarang/Na++ serum normal). serum normal).Air tubuh sekarang = 0.6 x Berat badan sekarang (kg).Air tubuh sekarang = 0.6 x Berat badan sekarang (kg).

Separuh dari defisit air yang dihitung harus Separuh dari defisit air yang dihitung harus diberikan dalam 24 jam pertama, dan sisa defisit diberikan dalam 24 jam pertama, dan sisa defisit dikoreksi dalam 1 atau 2 hari untuk menghindari dikoreksi dalam 1 atau 2 hari untuk menghindari edema serebral.edema serebral.

Cara menghitung laju koreksi hipernatremia :Cara menghitung laju koreksi hipernatremia : Perubahan serum NaPerubahan serum Na++/L = (Infusat Na/L = (Infusat Na++ – Serum – Serum NaNa++)/ (BB x 0.6)+1)/ (BB x 0.6)+1

HIPOKALEMIAHIPOKALEMIA

Jika kadar kalium serum >2.4 mEq/L dan tak ada Jika kadar kalium serum >2.4 mEq/L dan tak ada kelainan EKG, Kkelainan EKG, K++ bisa diberikan dengan kecepatan 10 bisa diberikan dengan kecepatan 10 sampai 20 mEq/jam dengan pemberian maksimum 200 sampai 20 mEq/jam dengan pemberian maksimum 200 mEq per hari. mEq per hari.

Tatalaksana cepat dibutuhkan jika kadar KTatalaksana cepat dibutuhkan jika kadar K++< 2 mEq/L < 2 mEq/L dgn kelainan EKG (sampai 40 mEq/jam dengan dgn kelainan EKG (sampai 40 mEq/jam dengan pemantauan, melalui infus perifer harus diencerkan). pemantauan, melalui infus perifer harus diencerkan).

Kadar kalium serum harus diukur setiap 4 sampai 6 jam Kadar kalium serum harus diukur setiap 4 sampai 6 jam dan EKG pasien dipantau kontinyu sampai ada dan EKG pasien dipantau kontinyu sampai ada perbaikan. Gunakan larutan tanpa dekstrosa untuk perbaikan. Gunakan larutan tanpa dekstrosa untuk mencegah pelepasan insulin. mencegah pelepasan insulin.

Pemberian dekstrosa bisa menyebabkan penurunan Pemberian dekstrosa bisa menyebabkan penurunan sementara kalium serum sebesar 0,2-1,4 mmol/L sementara kalium serum sebesar 0,2-1,4 mmol/L karena stimulasi pelepasan insulin oleh glukosa.karena stimulasi pelepasan insulin oleh glukosa.

NaCl 0,9% dalam jumlah besar bisa menyebabkan NaCl 0,9% dalam jumlah besar bisa menyebabkan kelebihan beban cairan. kelebihan beban cairan.

Konsentrasi kalium > 60 mmol/L sebaiknya dihindari Konsentrasi kalium > 60 mmol/L sebaiknya dihindari melalui vena perifer, karena cenderung menyebabkan melalui vena perifer, karena cenderung menyebabkan nyeri dan sklerosis vena.nyeri dan sklerosis vena.

HIPERKALEMIAHIPERKALEMIA

Pemantauan EKG kontinyu dianjurkan jika ada Pemantauan EKG kontinyu dianjurkan jika ada kelainan EKG atau jika kalium serum >7 mEq/Lkelainan EKG atau jika kalium serum >7 mEq/L

Insulin menyebabkan perpindahan kalium dari Insulin menyebabkan perpindahan kalium dari cairan ekstraselular ke intraselular. cairan ekstraselular ke intraselular.

5 sampai 10 unit regular insulin sebaiknya diberikan 5 sampai 10 unit regular insulin sebaiknya diberikan dengan 1 ampul glukosa 50% IV selama 5 menit. dengan 1 ampul glukosa 50% IV selama 5 menit. Mungkin tidak terlihat respons selama 50 sampai Mungkin tidak terlihat respons selama 50 sampai 60 menit, dan efek biasa berlangsung selama 60 menit, dan efek biasa berlangsung selama beberapa jam.beberapa jam.

..

RingkasanRingkasan

1. Beberapa kaidah dalam pengaturan air tubuh1. Beberapa kaidah dalam pengaturan air tubuh - Air mudah melintasi membran sel- Air mudah melintasi membran sel - Osmolalitas intraselular harus selalu sama - Osmolalitas intraselular harus selalu sama

dengan osmolalitas ekstraselulardengan osmolalitas ekstraselular - Osmolalitas ekstraselular ditentukan oleh - Osmolalitas ekstraselular ditentukan oleh

natriumnatrium - Natrium ekstraselular menentukan volume cairan- Natrium ekstraselular menentukan volume cairan

intraselularintraselular - Jumlah total zat terlarut didalam cairan tubuh - Jumlah total zat terlarut didalam cairan tubuh

relatif konstanrelatif konstan

2. Terapi cairan bisa diklasifikasikan sebagai berikut:2. Terapi cairan bisa diklasifikasikan sebagai berikut: - Pengganti kehilangan akut (resusitasi) atau - Pengganti kehilangan akut (resusitasi) atau abnormalabnormal

- Sebagai cairan rumatan - Sebagai cairan rumatan - Sebagai cairan koreksi, yakni memperbaiki - Sebagai cairan koreksi, yakni memperbaiki

kondisi patologis, misal hiponatremia (NaCl 3%), kondisi patologis, misal hiponatremia (NaCl 3%), gangguan asam basa (Meylon 8,4%), edema gangguan asam basa (Meylon 8,4%), edema serebral (manitol)serebral (manitol)

3. Terapi cairan rumatan harus memperhitungkan 3. Terapi cairan rumatan harus memperhitungkan jenis dan jumlah air dan elektrolit yang perlu jenis dan jumlah air dan elektrolit yang perlu disesuaikan dengan berat badan dan faktor-faktor disesuaikan dengan berat badan dan faktor-faktor modifikasi. modifikasi. Kandungan natrium dan kalium yang Kandungan natrium dan kalium yang dikandung dalam larutan rumatan sesuai untuk dikandung dalam larutan rumatan sesuai untuk kebutuhan homeostasis normal, bila asupan air dan kebutuhan homeostasis normal, bila asupan air dan elektrolit melalui oral tidak adekuat. elektrolit melalui oral tidak adekuat.