Teknologi Seng Plating

download Teknologi Seng Plating

of 28

Transcript of Teknologi Seng Plating

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    1/29

    Teori dan praktekSeng plating

    alkaine degresing, acid picklingChromate conversion

    Pakde jongko0817654 0345

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    2/29

    KATA PENGANTAR

    Diktat ini adalah diktat yang sederhana dan hanya merupakan saduran dari beberapa

    buku, juklak yang sudah ada. Di dalamnya ada sedikit tentang prinsip lapis listrik

    (Elektroplating) yang mudah untuk difahami. Proses pelapisan seng dibahas secara

    ringkas saja, sehingga memudahkan untuk dicerna dan dimengerti.

    Pemahaman menyeluruh terhadap diktat ini tidak langsung menjadikan seseorang yang

    ahli dalam lapis listrik apalagi menjadi ahli kimia, hanya sekedar mengenal dan

    memahami prinsip dasar lapis listrik dan proses yang terkait saja.

    Pada kenyataannya lapis listrik merupakan sains yang praktis maka pengetahuan know

    how tidak dapat dianggap enteng karena pengalaman dan eksperimen menentukan

    keahlian seseorang dalam bidang ini. Walaupun merupakan sains praktis tetapi

    pengetahuan untuk mengembangkan dan pengetahuan dasar yang disebut know why

    tidak boleh dilupakan. Keduanya baik praktis maupun teoritis adalah bangunan sains

    yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.

    Tentu saja, diktat ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan karena rumusan yang

    beragan dari proses finishing logam. Pembaca budiman dianjurkan membaca diktat lain

    yang membahas topik yang sama. Saran dan kritik apapun menjadi dorongan dan

    tantangan penulis dengan senang hati menjadi bahan pertimbangan penulis.

    Diktat ini hanya untuk kalangan sendiri

    ATW

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    3/29

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    Bab. I. Pendahuluan

    a. Pengertian Lapis Listrik

    b. Istilah dalam Lapis Listrik

    c. Hukum Faraday

    Bab.II. Prinsip Kerja dan Kondisi Lapis Listrik.

    a. Prinsip Kerja

    b. Kondisi Operasi Lapis Listrik

    Bab.III.Peralatan Lapis Listrik dan pekerjaan pendahuluan

    1. Peralatan

    a. Rectifier ( Trafo DC )

    b. Bak

    c. Rak dan Barel

    d. Pendinginan dan Pemanasan

    e. Penyaringan

    f. Pengadukan

    2. Pekerjaan Pendahuluan

    a. Pembersihan Mekanis.

    b. Alkaline Degreasing.

    c. Acid Pickling.

    Bab.IV. Pelapisan Listrik ( Elektroplating )

    a. Lapis tembaga

    b. Lapis nikel

    c. Lapis krom

    d. Lapis brass

    e. Lapis black nikel

    f. Krom plastik

    g. Anodising

    h. Lapis seng

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    4/29

    Bab V chromate conversion coating / passivating ( lapis ubahan )

    a. Yellow

    b. Black olive

    c. blue

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    5/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PELAPISAN

    Lapis listrik (electroplating) adalah suatu proses pengendapan logam pada

    permukaan suatu logam atau non logam (benda kerja), secara elektrolisa. Endapan

    yang terjadi bersifat adhesif terhadap logam dasar.

    Dalam teknologi pengerjaan logam, proses lapis listrik termasuk ke dalam

    proses pengerjaan akhir (metal finishing). Adapun fungsi dari pelapisan logam adalah

    sebagai berikut :

    1. Memperbaiki penampilan (dekoratif) Misalnya : pelapisan emas, perak,

    kuningan, dan tembaga.

    2. Melindungi logam dari korosi, yaitu;

    Melindungi logam dasar dengan logam yang lebih mulia, misalnya :

    pelapisan platina, emas dan baja.

    Melindung logam dasar dengan logam yang kurang mulia, misalnya

    pelapisan seng pada baja

    3. Meningkatkan ketahanan produk terhadap gesekan (abrasi), misalnya

    pelapisan chromium keras.4. Memperbaiki kehalusan atau bentuk permukaan dan toleransi logam dasar,

    misalnya : pelapisan nikel, cromium.

    5. Elektroforming, yaitu: membentuk benda kerja dengan cara endapan.

    B. ISTILAH ISTILAH DALAM LAPIS LISTRIK

    Seperti pada proses proses metal finishing lainnya, banyak istilah yang perlu

    difahami sehingga dalam penerapannya akan memberikan masukan yang tepat dan

    jelas perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Istilah tersebut antara lain

    adalah :

    1. Elektroda : suatu terminal dalam larutan elektrolit dimana aliran listrik mengalir

    ke dan dari larutan elektrolit .

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    6/29

    2. Anoda : elektroda positif yang padanya terjadi pelepasan ion negatif dan

    membentuk ion positif (terjadi reaksi oksidasi).

    3. Katoda : elektroda negatif yang padanya terjadi pelepasan ion positif dan

    membentuk ion negatif (terjadi reaksi reduksi).

    4. Elektrolit : zat zat yang molukel molukelnya dapat larut dalam air dan

    terurai menjadi zat zat (atom atom) yang bermuatan positif atau negatif.

    5. Ion : Zat yang terurai, dimana atom atau molukelnya bermuatan listrik positif

    atau negatif. Zat yang bermuatan negatif disebut anion (ion negatif) dan zat

    yang bermuatan listrik positif disebut kation (ion positif).

    6. Lumpur anoda (anoda slim) : sisa zat yang tidak larut dihasilkan di anoda dan

    mengotorinya.

    7. Lepuh (blister) : pembengkakan pada bagian tertentu dari hasil pelapisan

    karena daya lekat (adesi) lapisan yang kurang baik.

    8. PH: logaritma dari konsentrasi asam dengan tanda negatif. pH ini dipakai untuk

    menentukan derajat keasaman suatu asam .Dalam elektroplating pH + berarti

    juga pOH + .

    9. Inhibitor : bahan yang dapat mengurangi pemakan atau perusakan oleh asam

    pada bak .

    10. Pickling (cuci asam) : suatu cara menghilangkan karatan pada benda kerja

    dengan larutan asam .

    11. Rapat arus (current density) : jumlah arus yang mengalir perluas unit elektroda .

    12. Efisiensi arus (currant efficiency) :perbandingan antara jumlah teoritis arus

    listrik yang akan terpakai dengan jumlah arus listrik yang sebenarnya terpakai.

    13. Hydrogen embritlement (kerapuhan hidrogen) : kegetasan pada benda kerja

    akibat dari penyerapan gas hidrogen pada proses pickling dan pelapisan.

    14. Stop off material: suatu bahan yang berfungsi menutupi hasil pelapisan.

    15. Degreasing (pencucian lemak) : pembersihan permukaan logam dari minyak,

    lemak atau zat organik lainnya dengan dengan larutan alkalin.

    16. Brigtener (bahan pengkilap) : zat tambahan yang bersifat membentuk lapisan

    agar lebih mengkilap atau yang memperbaiki kecemerlangan di atas endapan /

    lapisan .

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    7/29

    C. HUKUM FARADAY

    Dengan adanya arus listrik yang mengalir ke dalam larutan elektrolit, maka

    terjadilah pergerakan dan pembebasan ion-ion. Hubungan antara jumlah arus listrik

    yang mengalir dengan jumlah zat yang dibebaskan di dalam larutan tersebut

    dinyatakan oleh Michael Faraday dalam hukumnya :

    1. Jumlah zat-zat yang terbentuk pada elektroda pada suatu cell sebanding

    dengan jumlah arus yang mengalir .

    2. Jumlah zat-zat yang dihasilkan oleh arus yang sama dadalam cell yang

    berbeda adalah sebanding dengan berat ekuivalen masing-masing zat itu .

    B = I. t. e

    F

    Dimana :

    B = Berat zat yang terbentuk (gram)

    I = Jumlah arus yang mengalir (amper)

    T = waktu mengalir (detik)

    E = Berat ekivalen zat yang dibebaskan (berat atom suatu unsur dibagi

    valensi unsur tersebut)

    Hukum faraday sangat erat kaitannya dengan efisiensi arus yang terjadi pada

    proses pelapisan secara listrik. Jika dihubungkan dengan hukum faraday maka

    efisiensi arus adalah perbandingan berat endapan yang terjadi dengan berat endapan

    teoritis. Sehingga efisiensi arus dinyatakan dalam persen.

    Pada praktek sebenarnya hukum faraday digunakan untuk menghitung biaya

    pelapisan logam. Dengan hukum faraday yang menjelaskan banyaknya logam yang

    mengendap besarnya nilai rupiah logam yang mengendap menjadi lebih mudah

    untuk dihitung.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    8/29

    BAB II

    PRINSIP KERJA DAN KONDISI LAPIS LISTRIK

    A. PRINSIP KERJA LAPIS LISTRIK

    Pelapisan logam dengan cara listrik adalah merupakan rangkaian dari sumber

    arus listrik, anoda larutan elektrolit dan katoda. Semua gugusan tersebut disusun

    sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem lapis listrik dengan rangkaian

    sebagai berikut:

    Anoda dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik .

    Katoda dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber arus listrik .

    Anoda dan katoda direndam dalam larutan elektrolit. Jika arus listrk dialirkan

    maka pada katoda akan terjadi endapan (pelapisan logam).

    1. Sumber arus listrik

    Sumber arus listrik yang digunakan pada proses pelapisan secara listrik

    adalah arus searah (DC) dengan tegangan rendah, tegangan yang diperlukan

    berkisar antara 6-12 volt.

    Untuk mendapatkan arus listrik tersebut digunakan rectifier dimana arus

    yang dikeluarkan dari rectifier ini bersifat arus searah, tegangan rendah dan konstan

    serta arus yang mengalir (amper) besar dan dapat divariasikan .2. Anoda.

    Adalah suatu terminal positif dalam larutan elektrolot dan terbagi dalam dua

    golongan, yaitu :

    a. Anoda yang larut (soluble anoda), contohnya anoda nikel dan anoda zinc.

    b. Anoda yang tidak larut (unsoluble anoda) contohnya; anoda Pb pada

    pelapisan kromium.

    Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja,

    sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik juga sebagai

    bahan baku pelapis.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    9/29

    3. Larutan elektrolit

    Larutan elektrolit dapat dibuat dari asam, basa atau garam. Tiap jenis

    pelapisan, larutan elektrolitnya berbeda beda tergantung jenis logam pelapisnya

    maupun sifatsifat elektrolit yang diinginkan.

    Sebagai contoh pelapisan tembaga, larutan elektrolit yang digunakan dari

    garam CuSO4 dan air H2O. Larutan akan terurai seperti berikut ini :

    CuSO4 Cu++ + SO4

    H2O H+ + OH

    4. Katoda

    Pada proses lapis listrik , katoda dapat diartikan sebagai benda kerja

    (garapan) yang akan dilapis. Maka garapan bertindak sebagai katoda atau bersifat

    penerima ion. Untuk lebih jelasnya rangkaian sistem lapis listrik tersebut diatas

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini

    Gambar 1.Rangkaian Proses Lapis listrik

    Untuk menjelaskan proses kerja pelapisan, dimisalkan pelat baja yang akan

    dilapis dengan tembaga Cu . Larutan tembaga yang akan digunakan adalah CuSO4

    dan air H2O.

    Anoda dan katoda (garapan) dimasukkan dalam larutan elektrolit tersebut

    dan dialiri arus lstrik searah dimana anoda dihubungkan ke kutub positif dan katoda

    ke kutub negatif, maka akan terjadi perbedaan potensial antara katoda dan anoda.

    Dari proses tersebut logam tembaga akan terurai kedalam larutan elektrolit yang

    juga mengandung ion-ion tembaga, kemudian melalui larutan elektrolit ion-ion

    Volt

    Anoda

    Katoda

    Sumberarus

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    10/29

    tembaga akan terbawa dan mengendap pada permukaan katoda (garapan) dan

    berubah menjadi atom tembaga. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.

    Gambar. 2. Proses lapis listrik

    Dengan demikian disini terjadi reaksi reduksi ion tembaga menjadi logam

    tembaga, menjadi logam tembaga .

    CuSO4 Cu++ + SO4

    H2O H+ + OH

    Cu++ + 2e Cu

    Kuper Sulfat : Cu SO4 (trusi)

    Formalin : Cu

    Sedangkan ion-ion H+ sebagian kecil akan mengendap pada benda kerja dan

    sebagian besar akan menguap menjadi gas H2.

    H+ + 2e H

    H + H H2

    Hidrogen ( H ) yang mengendap inilah yang perlu diperhatikan karena gas tersebut

    akan menyebabkan cacat lapisan yang biasa disebut Hydrogen embrittlement.

    Gambar.3. Reaksi yang terjadi sewaktu pelapisan

    Pelat baja Tembaga

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    11/29

    Pada anoda terjadi reaksi :

    Cu - 2eCu++

    4OH - 4e 2H2O + O2

    B. KONDISI OPERASI LAPIS LISTRIK

    Kondisi operasi lapis listrik dalam operasi pelapisan perlu diperhatikan,

    karena kondisi operasi sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pelapisan,

    serta mutu pelapisan yang dihasilkan. Kondisi kondisi yang perlu diperhatikan

    adalah :

    1. Rapat (current density)

    Rapat arus ada dua jenis / macam yaitu rapat arus katoda (cathode current

    density) dan rapat arus anoda (anoda current density).

    Dalam proses lapis listrik, rapat arus yang diperhitungkan ialah rapat arus

    katoda, yaitu banyaknya arus listrik yang dientukan untuk mendapatkan atom-

    atom logam pada tiap satuan barang (garapan) yang akan dilapis. Satuan rapat

    arus ini dinyatakan dalam Amp/dm2 atau Amp/in2 atau Amp/ft2.

    2. Tegangan (voltage)

    Tegangan arus dalam proses lapis listrik dinyatakan dalam kondisi yang

    konstan yaitu tegangan tidak akan terpengaruhi oleh besar kecilnya amper.V

    I = ------

    R

    Dimana : I = banyaknya arus ( amper )

    V = tegangan ( volt )

    R = tahanan

    Sehingga untuk memvariabelkan amper, maka yang divariabelkan

    hanyalah tahanannya saja, sedangkan voltnya tetap.

    3. Suhu Larutan

    Suhu larutan dapat mempengaruhi mutu lapisan, sebagai contoh pada

    pelapian chromium (Cr) dekoratif. Bila suhu larutan lebih rendah dari 45 C pada

    rapat arus 20 Amp/dm2, maka akan didapat lapisan chrom yang suram. Untuk itu

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    12/29

    rapat arus perlu diatur sedemikian rupa , sehingga mendapatkan lapisan sesuai

    dengan keinginan.

    4. pH Larutan

    pH dipakai untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan elektrolit

    dan dalam operasi lapis listrik pH berarti juga pOH. pH Larutan dapat diatur

    dengan alat ukur pH meter atau pH colourimete. Tujuan menentukan pH ini untuk

    melihat atau memeriksa kemampuan larutan dalam menghasilkan lapisan yang

    lebih baik.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    13/29

    BAB III

    PERALATAN LAPIS LISTRIK DAN PEKERJAAN

    PENDAHULUAN (PRE TREATMENT)

    A. PERALATAN LAPISANLISTRIK

    Peralatan utama yg diperlukan pada lapis listrik antara lain yaitu:

    1. Rectifier

    Rectifier merupakan peralatan utama dalam proses pelapisan secara

    eletronik yang berfungsi sebagai sumber arus searah (DC) dan penurun tegangan.

    Pada saat sekarang ini rectifier sudah cukup efisien karena amper meter dan

    tahanan variabel berbentuk kesatuan dalam rectifier. Ada dua macam rectifier

    yang banyak digunakan industri - industri lapis listrik. yaitu: rectiafier selenium

    dan rectifier slikon

    2. B a k

    Bak diperlukan untuk menampung atau tempat larutan elektrolit, larutan

    pencuci dan air pembilas. Bahan bak tergantung pada larutan yang ditampungnya

    dan diutamakan tahan terhadap akan terjadinya pengkaratan serta tahan pada suhu

    tertentu. Biasanya bahan bak terbuat dari baja yang bagian dalamnya di lapisi

    plastik, karet, FRT (glasfiber Remforced Polyster resin) atau semua terbuat dari

    PVC (Polyvinil Chloride Resin).

    3. Rak atau Barrel

    Rak atau barrel berfungsi sebagai tempat barang yang akan dilapisi

    (katoda). Barrel biasanya digunakan untuk produk ukuran kecil, misalnya: baut,

    mur dan lain-lain. Bentuk dan ukuran barrel ini telah mempunyai standar tertentu

    sesuai dengan kapasitas barang yang akan dilapis.

    Adapun rak biasanya digunakan untuk produk-produk berukuran besar dan

    bentuknya tergantung pada barang yang akan dilapis. Sedangkan bahan untuk rak

    ini digunakan bahan-bahan seperti tembaga, baja dan titanium.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    14/29

    B. PEKERJAAN PENDAHULUAN (PRE TREATMENT)

    Secara garis besarnya proses lapis listrikdapat dibagi dalam tiga tahap yaitu:

    - Tahap I : proses pengerjaan pendahuluan

    - Tahap II : proses pengerjaan lapis listrik

    - Tahap III : proses pengerjaan akhir

    Dari urutan tersebut jelaslah bahwa sebelum melakukan proses pelapisan dan

    untuk mendapatkan hasil lapisan yang baik , maka logam dasar (benda kerja yang

    akan dilapis) harus bersifat bersih dalam arti bebas dari karat, minyak, cat dan

    pengotor lain sehingga perlu dilakukan pekerjaan pendahuluan / persiapan yaitu

    sebagai berikut:

    1. Pembersih secara mekanis

    Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan dan

    mennghilangkan goresan-goresan dan geram-geram yang masih melekat pada

    benda kerja. Biasanya untuk menghilangkan goresan-goresan dan geram tersebut

    dilakukan dengan pekerjaan buffing yang prinsipnya seperti mesin gerinda, akan

    tetapi roda polesnya yang berbeda yaitu terbuat dari bahan katun, kulit, laken dan

    sebagainya. Proses pengerjaan ini tergantung pada kondisi benda kerja itu sendiri

    kadang-kadang memerlukan proses lain misalnya : brushing dan sebagainya.

    2. Pencucian dengan alkalin (Degreasing)

    Pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau

    minyak tersebut sangat mengganggu pada proses pelapisan, karena mengurangi

    daya hantar listrik atau mengurangi kontak antara lapisan dengan logam dasar.

    pencucian dengan alkalin digolongkan ke dalam dua macam cara, yaitu

    dengan cara biasa (alkalin degreasing) dan dengan cara elektro (electrolitic

    degreasing).

    Pencucian secara biasa adalah dengan cara merendamkan benda kerja

    kedalam larutan alkalin dalam keadaan panas dalam 5-10 menit dan lamanya

    pencelupan harus disesuaikan dengan kondisi permukaan benda kerja. Seandainya

    lemak atau minyak yang menempel lebih banyak , maka dianjurkan lamanya

    pencelupan ditambah hingga permukaan bersih dari noda-noda tersebut. Benda

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    15/29

    kerja yang dicuci dikatakan bersih, dapat dilihat setelah barang tersebut dibilas

    dengan air, maka air yang menempel akan terlihat bersatu.

    Larutan alkalin yang banyak digunakan adalah larutan alkalin yang hanya

    dibuat dari pencampuran NaOH (caustic soda) dengan air bersih dengan

    perbandingan 60 gram : 1 liter tetapi kecepatan dan hasil pencucian kurang begitu

    baik, sehingga kini industri-industri lapis listrik banyak menggunakan larutan

    jenis ini dengan komposisi seperti pada 1 tabel dibawah ini:

    Tabel 1

    Komposisi Larutan pencuci dengan Alkalin

    (Alkalindegreasing) untuk Besi/Baja

    Pencucian secara elektro bertujuan selain akan didapatkan hasil pencucian

    yang lebih bersih juga meningkatkan kecepatan pencucian. Prinsip kerjanya

    dengan menggunakan arus listrik dan katoda maupun anodanya dipakai

    lempengan carbon. Bila barangnya yang akan kibersihkan ditempatkan pada arus

    positif (anoda) maka prosesnya disebut anoda cleaning, begitu pula sebaliknya.

    Adapun komposisi dan kondisi larutan pencuci alkalin untuk pencucian

    secara elektrolitik diperlihatkan pada tabel berikut ini :

    Bahan kondisi 9/11 2 3 4 5 6 7 8

    BAHAN

    - Caustic Soda

    (NaOH)20-40 20-30 50 - - 32.5 62.5 37.5

    - Sodium Carbonat

    (Na2CO3)- 15-20 50 - - 25 - -

    - Sodium Arthosilicat

    (Na4SiO4)- - - 25 37.5 12.5 - 9.5

    - Sodium Metasilicat

    (Na4SiO3)0-10 - - 25 27.5 2.5 37.5 6.5

    - Sodium phosphat

    (Na2PO4)1-3 1-2 1-2 - - 0.75 - 1.5

    KONDISI

    - Temperatur C 60-80 60-8030-

    10060-80 60-80 60-80 60-80 60-80

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    16/29

    Tabel 2

    Komposisi dan kondisi larutan pencuci secara Elektro

    (Elektrolytic Degreasing) untuk Besi/Baja

    Setelah proses ini selesai dikerjakan kemudian barang tersebut yang akan dilapis,

    dibilas dengan air bersih dan setelah dibilas barang sudah dapat melangkah pada

    proses berikutnya.

    3. Pencucian dengan Asam (Pickling)

    Bahan kondisi

    9/1

    Katoda Cleaning Anoda Cleaning

    BAHAN

    - Caustic Soda (NaOH) 20-30 7.5-15

    - Sodium Carbonat (Na2CO3) 30-50 -- Sodium Arthosilicat (Na4SiO4) 10-20 30-45- Sodium Metasilicat (Na4SiO3) - 15-30- Sodium phosphat (Na2PO4) 1-2 1-2

    KONDISI

    - Temperatur C 60-80 60-80

    - Current Density A/dm 10 10

    - Waktu pencelupan (menit) 1-2 1-2

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    17/29

    Pencucian dengan asam adalah bertujuan untuk membersihkan permukaan

    benda kerja dari oksida atau karat dan sejenisnya secara kimiawi melalui

    pencelupan. Larutan asam (pickling) ini diperoleh dari pencampuran air bersih

    dengan asam , antara lain yaitu:

    a. Asam chlorida (HCL)

    b. Asam sulfat (H2SO4)_atau

    c. Campuran H2SO4 dan asam Fluorida (HF)

    Reaksi pickling sebetulnya adalah elektrokimia dalam sel galvanis antara logam

    (anoda) dan (oksida). Gas H2 yang timbul dapat mereduksi Ferrioksida menjadi Ferro

    oktor yang mudah larut. Dalam reaksi ini biasanya diberikan inhibitor agar reaksi tidak

    terlalu cepat dan menghasilkan pembersihan yang merata.

    Ada dua jenis bahan inhibitor yang dikenal yaitu:

    - Bahan organik alam (natural organic) yaitu gelatine, lumpur, minyak, sfhaltum,

    sulfonate,coal tar, wood tar dan sebagainya.

    - Bahan organik sintetis (synthetic organic) yaitu: thioaldehyde, pyridine, quinidine,

    aldehyde dan sebagainya.

    Untuk logam dasar baja umumnya menggunakan asam chlorida (HCL) dengan kondisi

    sebagai berikut:

    - Konsentrasi HCL : 3-12% x Volume

    - Suhu operasi : 40 C

    - Lama pencelupan : 5-15 menit

    Jika kondisi oksida benda kerja lebih berat, maka konsentrasi asam chlorida dapat

    dinaikkan menjadi 30% dari berat.

    Adapun keuntungan menggunakan larutan asam chlorida adalah:

    - Menghasilkan keseragaman permukan pada benda kerja baja

    - Mudah dibilas

    - terjadinya over pickling lebih kecil

    - Operasinya lebih mudah.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    18/29

    Seperti diketahui lapisan oksida umunya terdiri dari beberapa ikatan, yaitu

    bagian luar adalah Fe2O3. Dengan demikian sewaktu pencucian akan terjadi reaksi-

    reaksi sebagai berikut :

    Fe2 O3 + 2 HCL 2 FeCL2 + 3 H2O

    Fe3O4 + 8 HCL 2 FeCL2 + FeCL2 + 4 H2O

    FeO + 2 HCL FeCL2 + H2O

    Fe + 2 HCL FeCL2 + H2

    Bila menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4) , maka kondisinya untuk

    pencucian baja adalah:

    Konsentrasi H2SO4 :10 40% x volume

    Suhu operasi : 60 90 C

    Waktu pencelupan : 5 -15 menit

    Keuntungan menggunakan asam sulfat adalah:

    - Ongkos lebih murah

    - Pencemaran bau rendah/kecil

    Adapun reaksi-reaksi yang terjadi pada saat pencucian adalah sebagai berikut

    ini:

    Fe2O3 + 3 H2SO4 Fe2 (SO4)3 + 3 H2O

    Fe3O4 + 4 H2SO4 FeSO4 + Fe2 (SO4)3 + 4 H2O

    FeO + H2SO4 FeSO4 + H2O

    Fe + H2SO4 FeSO4 + H2O

    Untuk barang-barang baja/besi cor yang mengandung sisa-sisa pasir dapat

    digunakan larutan campuran dari asam sulfat dan asam fluoboric, sebab larutan ini dapat

    berfungsi selain untuk menghilangkan oksida/serpihan juga dapat membersihkan sisa-sisa

    pasir yang nempel pada benda kerja, sedangkan komposisi dan kondisi operasinya adalah

    seperti pada tebel 3 dibawah ini .

    Tabel 3 Komposisi dan Kondisi Operasi Pencucian dengan H2SO4 dan HF

    Bahan Komposisi/KondisiAsam sulfat (H2SO4) 5 - 7% x volumeAsam fluoboric (HF) 3 - 5% x volume

    Temperatur 50 - 58cWaktu Pencelupan 4 jam

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    19/29

    setelah proses pencucian (pickling), maka benda kerja dibilas dengan air bersih dan

    selanjutnya melangkah keproses selanjutnya ,yaitu proses pelapisan.

    Benda kerja yang telah mengalami proses lapis listrik (pelapisan), perlu dibilas,

    dicuci bersih dan kemudian dikeringkan. kadang-kadang dilakukan proses lanjut seperti

    dipasifkan (pasiffating) atau diberi lapis pelindung yang transparan.

    Bab.IV. Pelapisan Listrik ( Elektroplating )

    a. Lapis tembaga

    b. Lapis nikel

    c. Lapis krom

    d. Lapis brass

    e. Lapis black nikel

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    20/29

    f. Krom plastik

    g. Anodising

    Bab V Lapis seng ( Zinc Plating )

    Seng adalah logam yang termurah yang dapat dipakai untuk

    melindungi baja/besi dari serangan korosi. Biasanya proses

    dilaksanakan dengan cara celup panas (galvanisasi). Substrat baja

    dapat dilapis secara listrik dengan menggunakan seng sebagai

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    21/29

    pelapis (elektro galvanizing), tetapi perlakuan larutan elektrolitnya

    terhitung kurang begitu penting dalam hubungannya dengan celup

    panas/galvanisasi pada ketahanan logam. Meskipun demikian para

    ahli yakin bahwa elektro galvanisasi mempunyai kemungkinan-

    kemungkinan dalam penggunaannya dikemundian hari.

    Tabel 5.1Sifat-sifat seng :

    - Nomor atom 30- Berat atom 65. 37- Tara kimia, g/A.h 1.22- Titik leleh 419.5- Kerapatan g/cm3 7.133- Struktur kristal hcp- Resistivitas listrik 5.92

    - Potensial standar, E, 25C, V - 0.7628

    Fungsi pelapisan seng adalah sebagai anoda terhadap logam

    ferro merupakan cara untuk melindungi logam tersebut terhadap

    serangan korosi dan menambah keindahan permukaan logam.

    Mengingat sifat seng lebih anodik dari pada logam ferro, maka

    sistem perlindungan dengan menggunakan seng mempunyai

    beberapa sifat yang menguntungkan bila dibandingkan dengan

    yang tidak dilindungi. Adapun logam ferro yang dilindungi

    dengan logam seng keuntungannya sebagai berikut :

    1. Sebagai pelindung terhadap serangan korosi.

    2.Mendapat sifat permukaan benda yang lebih menarik dari pada

    permukaan logam dasarnya.

    3. Memperbaiki permukaan benda yang dilapis.

    Metoda pelapisan seng dengan cara listrik adalah pelapisan yang

    menggunakan arus listrik searah. Cara kerjanya mirip dengan

    poles elektrolisa, dimana logam pelapis (seng) bertindak sebagai

    anoda, sedang logam dasarnya sebagai katoda. Cara ini

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    22/29

    mempunyai berbagai keuntungan disamping kerugian.

    Keuntungan tersebut antara lain

    - Lapisan relatif tipis

    - Ketebalan dapat dikontrol

    -Tidak memerlukan temperatur yang tinggi sehingga struktur dan

    phasa dari benda dasar tidak berubah.

    - Permukaan lapisan lebih halus

    - Hemat dilihat dari pemakaian logam seng

    Kerugian-kerugian dalam proses lapis listrik seng antara lain:

    - Ukuran dan desain terbatas

    - Memerlukan sumber listrik arus searah

    - Terbatas pada benda-benda kerja yang konduktor

    -Perlu diperhatikan adanya pencemaran dari larutan atau gas

    yang ditimbulkan

    Pelapisan seng secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

    kelas besar yaitu :

    1. Bak larutan sianid

    2. Bak larutan alkali

    3. Bak larutan asamketiganya dipergunakan untuk tujuan dan maksud-maksud

    tertentu baik untuk keperluan dekorasi tujuan proteksi dan

    fungsionil. Bak asam sering digunakan pada proteksi barang

    keras, kawat dan lebih digunakan untuk tujuan fungsionil. Bak

    alkali dan bak sianid mempunyai kegunaan selain untuk protektif

    juga dekoratif.

    Masing-masing larutan tersebut mempunyai beberapa

    keuntungan dan kekurangan. Untuk larutan alkalin sianid ini ada

    beberapa keuntungan dibanding jenis elektrolit yang lain yaitu:

    - mudah dikontrol

    - mudah perawatannya

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    23/29

    - berdaya lontar tinggi

    - kondisi operasi luwes

    Sedang kekurangannya adalah limbah pekat sianid yang amat

    beracun dan merusak lingkungan hidup.

    Pada bak sianida seng, reaksi-reaksi setimbangnya agak

    rumit yaitu :

    ZnO + 4CN- + H2O Zn (CN)4-- + 20H-

    Zn (CN)2 + 2 CN- Zn (CN)4 --

    Zn (CN)4 -- Zn(CN)2 + 2CN- Zn++ + 4

    CN-

    Zn (OH)4 -- ` Zn4++ + 4OH-

    4 OH- + Zn (CN)2 Zn (OH)4 -- + 2CN-

    2 OH- + ZnO + H2O Zn(OH)4

    Mengingat, kenyataan seng mempunyai sifat anodik atau

    potensial elektrodanya terlalu negatif sehingga dalam proses

    pelapisan dimana seng bertindak sebagai anoda, seng lebih cepat

    melarut (teroksidasi) sehingga terjadi ketidakseimbangan antara

    terlalu banyaknya atom logam yang teroksidasi pada anoda

    dengan jumlah atom logam yang tereduksi / mengendap pada

    katodanya. Dengan menggunakan ratio perbandingan antara

    agen-agen kompleks-hidroksida dan sianid serta konsentrasi

    seng, kesetimbangan ini dapat terkontrol dan didapatkan

    kesempurnaan hasil pelapisan.

    Rasio perbandingan antara agen-agen kompleks hidroksida

    dan sianid serta konsentrasi seng adalah sebagai berikut :

    (NaCN) + (NaOH)1. = ( ) = normal

    ZnCCN)2)2. NaCN/Zn atau NaOH/ZN, konsentrasi dalam gram per liter g/l

    Seng dan senyawanya relatif tidak beracun namun bukan

    untuk ikatan ionnya yang beracun seperti sianid. Tingkatan yang

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    24/29

    lebih rendah dari logam seng dapat mengandung racun timbal

    dan kadmium. Senyawa seng relatif dapat digunakan pada

    produk-produk kosmetika dan obat-obatan urap / salep sebagai

    pembungkusnya.

    Makanan yang asam / bersifat asam tidak diharusksn

    disimpan dalam kaleng seng atau yang dilapis seng. Proses

    pengolahan akhir pelapisan seng.

    Untuk tahap akhir dari proses pelapisan ini dapat dilakukan

    dengan proses Nitrasi dan Chromatasi yang bertujuan untuk

    mendapatkan sifat yang tahan terhadap korosi dan menambah

    keindahan dari logam lapisan / salutan dengan cara:

    Tabel 5.2 Bath seng sianida

    Komposisig / l

    Decorasi ProteksiSeng 20 - 45 45 - 60Total NaCN 50 - 140 90 - 150Total NaOH 60 - 120 90 - 140Na2CO3 20 -120 30 - 75Rasio NaCN/ZN 2.5 - 3.1 2.0 - 2.5Rapat arus katodaA/m

    100 - 900 100 - 900

    Rapat arus anoda

    A/m

    30 - 450 30 - 450

    Temperatur, C 20 - 50 20 - 50- Nitrasi

    Adalah suatu proses untuk mendapatkan hasil pelapisan yang

    lebih mengkilap setelah benda kerja mengalami pelapisan yaitu

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    25/29

    dengan jalan dicelupkan dalam larutan HNO3 - 1,2 % selama 3-7

    detik.

    - Kromatasi

    Merupakan proses pelapisan tambahan dengan cara kimia, dan

    mengalami proses kimia ini pada logam yang telah dilapis akan

    terbentuk lapisan baru yang tipis dan lebih tinggi ketahanan

    korosinya serta lapisan ini berwarna pelangi ataupun putih

    kebiru-biruan. Proses ini pada pelapisan seng biasanya dilakukan

    dengan mencelupkan benda kerja dalam larutan tersebut terdiri

    dari :

    - Asam sulfat (H2SO4) 5%

    - Potassium kromat (K2CrO3) 3%

    - Air

    Lapisan seng yang akan di chromatasi harus mempunyai

    ketebalan yang tinggi supaya tidak rusak (lapisan sengnya

    habis) pada waktu pencelupan

    Bab VI Chromate Conversion Coating / passivating ( lapis ubahan )

    Lapis ubahan adalah lapisan yang dihasilkan secara kimia atau

    elektrokimia pada permukaan logam yang memberikan lapisan

    tambahan mengandung senyawa logam misalnya pelapisan kromat

    diatas seng dan kadmium dan oksida pada baja. Juga lapisan anodik

    pada alumunium.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    26/29

    Pada dasarnya setiap logam yang diekspos ditempat terbuka

    dengan sendirinya mempunyai lapis ubahan terbentuk secara kimia

    dimana penyusunnya merupakan atmosfer dari logamnya sendiri.

    Istilah lapis ubahan itu sendiri untuk proses kimia praktis terbatas

    pada proses kimia dan eleklrokimia yang disengaja oleh praktisi

    dalam syarat dan kondisi yang terkontrol. Diantara proses lapis

    ubahan adalah :

    - Kromating untuk seng dan cadmium.

    - Posfating untuk dasar pengecatan logam.

    - Finishing oksida hitam untuk besi dan baja.

    - Colouring untuk tembaga dan paduan tembaga.

    Sebagai penutup dari proses lapis ubahan adalah laquering yang

    juga dibahas dalam bab yang sama. Kromating dan posfating

    sangat berguna dalam metal finishing tetapi resep dan kondisi

    operasi banyak didapat dari pemilik merk dagang.

    a. KromatingKromating dapat digunakan pada endapan seng, kadmium

    ,perak ,tembaga, kuningan dan timah. Baik Juga untuk alumunium,

    seng cetak, barang celup galvanis yang lazimnya dengan

    pencelupan sederhana dalam larutan air.

    Kromating pada seng dan kadmium menghambat lalu korosi.

    Lapisan berisi oksida logam dasar dan krom trivalent dan

    heksavalent dalam bandingan yang beragam, kecuali untuk

    pelapisan bening yang hanya mengandung sedikit krom

    heksavalent. Dipahami bahwa lapisan kromat dalam kondisi yang

    biasa lama-kelamaan berubah. Perubahan tersebut bertambah

    dengan temperatur. Pada suhu diatas 65C perubahan nampak

    sangat cepat.

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    27/29

    Kromating pada seng dikelompokkan menjadi tiga jenis:

    bening, iridiscen, dan berwarna. Juga sebagai perlindungan

    maksimum adalah warna olive drab yang digunakan dalam

    peralatan militer. Dibawah ini adalah analisa jenis selaput krom

    pada seng.

    Persen

    Cr (IV)Equivalent CrO4-

    SO42-

    Cr (III)Equivalent Cr2O3Zn2+

    Na

    AirLain-lain

    8,719,43,328,241,82,10,3

    19,014,1

    Lapis kromat terbentuk dari reaksi kimia antara permukaan

    logam dan krom heksavalent (valensi 6) dalam larutan. Logam

    teroksidasi dari Cr(VI) tereduksi menjadi Cr(III). Selama proses pH

    cairan naik hal ini menyebabkan Cr(III) terpresipitasi sehingga pada

    permukaan terbentuk suatu gel yang mana menjebak sebagian

    Cr(IV) dari larutan.

    Kebanyakan lapis ubahan mengandung agen pembasah,

    membantu reaksi menjadi lebih seragam mengurangi drag-out dan

    menjaga pengotoran selama perpindahan terhadap pembilasan

    awal.

    Siklus pengendapan pada seng, kadmium, perak dan tembaga

    yang dikromat seperti dalam penjelasan berikut :

    Siklus kromating1. Lapis listrik. 6. Kromating.2. Bilas air dingin. 7. Bilas air dingin.3. Bilas air dingin. 8. Bilas air dingin.4. Netralisasi. 9. Bilas air panas.5. Bilas air dingin. 10. Keringkan.

    Kontrol untuk kromating

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    28/29

    Waktu, suhu, pH dan konsentrasi adalah faktor prinsip yang

    menentukan keberhasilan operasi kromating. Waktu antara 10-30

    detik, suhu antara 24-35 OC, pH kurang dari 0-2.8 , Konsentrasi

    ditentukan oleh pemilik merk dagang. Selaput kromat adalah gel

    yang amorfus yang akibatnya sensitif terhadap panas, panas yang

    berlebihan mendehidrasi gel dan mengakibatkan penampilan rusak.

    b. PosfatingTerutama digunakan sebagai alas sebelum pengecatan atau

    digunakan untuk pelumasan selama penggambaran dan menambah

    ketahanan korosi. Proses kerja posfating masih menjadi rahasia

    merk dagang.Apabila permukaan logam seperti besi diekspos dalam

    lingkungan yang korosif dalam keadaan asam, permukaan logam

    terlarutkan dan terbentuk produk korosi yang taklarut. Produk

    terakhir menjadi endapan dipermukaan logam. Asam fosfat

    mempunyai keunggulan dan kelebihan sifat seperti itu. Besi fosfat

    yang terbentuk karena proses korosi terendapkan permukaan besi

    dalam bentuk kristal besi fosfat mempunyai kecenderungan untuk

    melindungi permukaan dari serangan lebih lanjut dan juga lebih

    menonjol sebagai permukaan yang rekat untuk pengecatan atau

    pelapisan organik. Kenyataannya prodak fosfat dapat merupakan

    campuran garam seperti seng, mangan. Walaupun lapisan fosfat

    lebih baik untuk alas cat tetapi kerugian konduktifnya harus

    dipertimbangkan. Lapisan fosfat memperlambat laju korosi logam

    dibawahnya sehingga menjadi tanggul aliran arus korosi.

    Ada tiga jenis lapisan fosfat yaitu besi fosfat, seng fosfat dan

    mangan fosfat. Yang paling sederhana adalah besi fosfat karena

    logam dasar sebagai pensuplai kation untuk pembentukan selaput

    fosfat. Besi dan seng fosfat dipakai bersama dengan semprotan

  • 8/9/2019 Teknologi Seng Plating

    29/29

    atau pencelupan. Mangan fosfat penggunaannya hanya dengan

    pencelupan saja. Produk lapisannya antara lain :

    Fe3 (PO4)2.8H2O dan Fe3O4

    Sedang untuk seng dan mangan produknya adalah :

    Zn2Fe (PO4)2.4H2O dan Zn3Fe (PO4)2.4H2O

    Kondisi fosfat yang terbaik pada pH.3,1 - 3,4

    Kegunaan fosfating

    - Posfat besi, Untuk melindungi filing kabinet, mebel, dan sebagai

    alas pengecatan.

    - Posfat seng, Untuk persiapan auto mobil dan bodi truk dan

    penerapan sebelum pengecatan.

    - Posfat mangan, Untuk permukaan gesekan dan laker seperti

    pada ring piston, gear, tidak untuk alas pengecatan.