Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
-
Upload
arfian-kurniawan -
Category
Education
-
view
886 -
download
3
Transcript of Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
“SUMBER DAYA MANUSIA PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM”
Dosen pembimbing :
Afiful Ikhwan M.Pd. I
Disusun Oleh :
Dista Masfiatul Fatchurnia
(20164711143)
PAI – SMT 2
KAMPUS UNIT CAMPURDARAT
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)
TULUNGANGUNG
Maret 2017
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat kami
sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagung Bapak
Nurul Amin M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd.i
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a dan
memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di
mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa
diperbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan kami
dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa
Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………….. 2
C. Tujuan Masalah ………………………………………...... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Managemen Sumber Daya Manusia .......... 3
B. Tugas dan Tujuan Managemen Sumber Daya Manusia
Di Lembaga Pendidikan ................................................ 4
C. komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam ...... 7
D. Usaha-Usaha Peningkatan Mutu Dalam MSDM Di
Lembaga Pendidikan Islam .............................................. 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………..... 11
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
sumber daya manusia atau lebih dikenal dengan SDM yang adalah sebagai
satu unsur dalam organisasi di dalam yang juga salah satu fungsi manajemen
selain perencanaan, pengarahan, pengendalian. Sumber Daya Manusia adalah
potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya.
Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, dibuat berdasarkan
berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola
dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam
semua kegiatan organisasi atau lembaga
kegiatan organisasi atau lembaga. Eksistensi bangsa Indonesia di tengah
percaturan era global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya
manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber
daya manusia atau human resources.
Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan adalah potensi yang
merupakan asset dan material/non finansial di dalam organisasi sekolah, yang
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi/sekolah.
Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan, khususnya Pendidikan Islam
ada sejak adanya manusia itu sendiri (Nabi Adam dan Ibu Hawa), bahkan ayat Al
Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah bukan
perintah tentang shalat, puasa dan lainnya, tetapi justru perintah iqra’ (membaca,
merenungkan, menelaah, meneliti atau mengkaji) atau perintah untuk
mencerdaskan kehidupan manusia yang merupakan inti dari aktivitas pendidikan.
Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendidikan Islam,
tetapi intinya ada dua, yaitu : pertama pendidikan Islam merupakan aktivitas
pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk
mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Kedua pendidikan Islam adalah
2
sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan disemangati atau dijiwai oleh
ajaran dan nilai-nilai Islam.
Dari permasalahan-permasalahan inilah penulis merasa penting untuk
membahas tentang manajemen pendidikan sumber daya manusia di lingkungan
pendidikan islam dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ?
2. Apa tugas dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Pendidikan ?
3. Bagaimanakah komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam?
4. Bagaimanakah usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di lembaga
pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di
Lembaga Pendidikan.
3. Untuk mengetahui komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di lembaga
pendidikan Islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Managemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu ilmu atau
prosedur yang berhubungan dengan pengelolaan dan pendayagunaan
personalia sekolah/madrasah (SDM), baik tenaga edukatif maupun tenaga
administratif secara efektif dan efisien banyak tergantung pada kemampuan
kepala sekolah/madrasah baik sebagai manager dan pemimpin pada lembaga
pendidikan tersebut.1
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
menurut para ahli:
a. Menurut Melayu SP. Hasibuan MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b. Menurut Henry Simamora MSDM adalah sebagai pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan
terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
c. Menurut Achmad S. Rucky MSDM adalah penerapan secara tepat dan
efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan
pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk
mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
d. Menurut Mutiara S. Panggabean MSDM adalah proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan
hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
e. Menurut Mutiara S. Panggabaean MSDM adalah kegiatan di bidang
sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari
1 Baharuddin dan Moh. Makin, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Maliki
Press, 2010), hlm. 61.
4
sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari
analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi
kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja,
pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan
hubungan kerja.
Jadi manajemen sumber daya manusia adalah proses menggunakan
manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis
yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.
Nanang Fattah menyebutkan bahwa SDM terdiri dari dua dimensi, yaitu
dimensi kualitatif dan dimensi kuantitatif. Dimensi kualitatif mencakup
berbagai potensi yang terkandung pada setiap manusia, antara lain pikiran
(ide), pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memberi pengaruh terhadap
kapasitas kemampuan manusia untuk melaksanakan pekerjaan yang produktif.
sedangkan dimensi kuantitatif adalah terdiri atas prestasi dunia kerja yang
memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu belajar. Jika pengeluaran untuk
meningkatkan kualitas SDM ditingkatkan, nilai produktifitas dari SDM
tersebut akan menghasilkan nilai balik (rate of return) yang positif.2
B. Tugas dan Tujuan Managemen Sumber Daya Manusia Di Lembaga
Pendidikan.
1. Tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia di lembaga
pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 39: (1) Tenaga
Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
2 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan , (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000), hlm. 6.
5
Dalam menjalankan tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia
pendidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh
peraturan pemerintah maupun masyarakat lain:
a. Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam
melaksanakan tugas yaitu:
a. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh
Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan
memadai
Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
Pembinaan karier sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas;
Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual
Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
b. Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis
Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan
6
Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan tenaga
pendidik dan kependidikan.3
2. Tujuan manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan.
Tujuan Manajemen Sumber Daya manusia secara umum adalah untuk
memastikan bahwa lembaga pendidikan mampu mencapai keberhasilan.
Adapun tujuan khusus dari manajemen sumber daya manusia adalah
sebagai berikut:
a) Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan
karyawan cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi, seperti
yang diperlukan.
b) Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia
kontribusi, kemampuan dan kecakapan mereka.
c) Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa karyawan adalah pihak terkait dalam organisasi
bernilai dan membantu mengembangkan iklim kerja sama dan
kepercayaan bersama.
d) Mengembangkan lingkungan, dimana kerjasama tim dan fleksible
dapat berkembang.
e) Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan apa yang
mereka lakukan dan mereka capai.
f) Memastikan bahwa kesamaan kesempatan tersedia untuk semua.
Jadi dalam manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan tersendiri
bagi penyelenggara pendidikan agar bisa mencapai mutu terhadap apa
yang telah direncanakan.
3 Yuliana, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, dalam
https://yuli87806.wordpress.com/2014/12/28/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan-2/, di
unggah pada Rabu, 11 Desember 2014, pukul 18.11
7
C. komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam
Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW meliputi: (1) merencanakan dan menarik sumber daya
manusia yang berkualitas, (2) mengembangkan sumber daya manusia agar
berkualitas, (3) menilai kinerja sumber daya manusia, (4) memberikan
motivasi, dan (5) memelihara sumber daya yang berkualitas.4 Sejalan dengan
langkah yang diambil Nabi Muhammad tersebut, Mujamil Qomar
mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia mencakup tujuh
komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3)
pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5)
pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai.5
Komponen MSDM tersebut merupakan proses yang dilakukan suatu lembaga
agar memperoleh sumber daya manusia yang unggul dan mampu mengemban
tanggung jawab sesuai keahliannya.
Menurut E. Mulyasa, dalam proses manajemen sumber daya manusia
terdapat tujuh komponen6 yaitu:
a) Human Resource Planning; merupakan perencanaan SDM yang
melibatkan pemenuhan kebutuhan akan personil saat ini dan masa akan
datang, dalam konteks ini pimpinan perlu melakukan analisis tujuan
pekerjaan syarat-syarat pekerjaan serta ketersediaan personil.
b) Recruitment adalah upaya pemenuhan personil melaui pencarian yang
sesuai dengan kebutuhan dengan mengacu pada rencana SDM yang telah
ditentukan. Kemudian dari pendapatan yang diperoleh dalam rekrutmen,
dilakukanlah seleksi.
c) Selction; untuk menentukan personil yang kompeten sesuai dengan
persyaratan pekerjaan yang ditetapkan. Apabila personil yang dibutuhkan
4 M. Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics Etika dan Strategi Bisnis Nabi
Muhammad SAW(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), hlm. 223.
5 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam(Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 131.
6 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), him. 152.
8
telah diperoleh, maka langkah MSDM yang amat diperlukan adalah
pengembangan professional.
d) Professional development atau pengembangan professional yang
merupakan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi
personil agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi
kepentingan organisasi. Dalam hubungan ini maka diperlukan upaya untuk
melakukan penilaian kinerja.
e) Performance Appraisal (penilaian kinerja) sebagai upaya untuk
memahami bagaimana kondisi kinerja personil dalam organisasi yang amat
diperlukan dalam menentukan kebijakan kompensasi.
f) Compensation atau kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh
instansi kepada para pegawainya yang dapat dinilai dengan uang dan
mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap serta pengembangan
karir personil.
g) Assessment atau penilaian terhadap pegawai ini penting sekali bagi
lembaga pendiidkan Islam maupun bagi pegawai itu sendiri, bilamana
penilaian itu dilakukan secara transparan, objektif dan akurat.
Menurut Yusanto, SDM yang profesional adalah SDM yang kafa’ah
(memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta himmatul amal (memiliki etos
kerja yang tinggi). Untuk menciptakan SDM yang profesional tersebut,
diperlukan pembinaan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu: (1) Syakhshiyyah
Islamiyyah atau kepribadian Islamnya, (2) skill atau keahlian dan
keterampilannya, dan (3) kepemimpinan dan kerjasamanya dalam tim. Selain
itu, Cecep Darmawan mengungkapkan, pola pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia yang dilakukan Rasulullah diwujudkan dalam empat
jenis, yaitu:
a) Metode Tilawah, implikasinya adalah membudayakan membaca Al-Quran
sebagai bentuk pembinaan psikologis untuk meningkatkan kesalehan
pribadi, dengan mengajak pegawai untuk membaca ayat Allah
b) Metode Taklim, implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada karyawan
perihal etos kerja, sosialisasi nilai-nilai, teori-teori, kiat-kiat sukses, kiat
9
kerja produktif, aturan, atau tata tertib, visi, misi lembaga serta
tugas/kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja
atau mengingatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya;
c) Metode Tazkiyyah, implikasinya pelatihan untuk mengubah perilaku dan
kinerja yang perlu diperbaiki;
d) Metode Hikmah, yaitu kemampuan untuk menarik suatu pelajaran
tersembunyi atau pengetahuan filosofis dari suatu kejadian7.
D. Usaha-Usaha Peningkatan Mutu Dalam MSDM Di Lembaga Pendidikan
Islam.
Secara institusional, kemajuan suatu lembaga pendidikan lebih ditentukan
oleh pimpinan lembaga tersebut daripada oleh pihak lain, tetapi dalam proses
pembelajaran, guru berperan paling menentukan melebihi metode apalagi
materi. Urgensi guru dalam proses pembelajaran ini terlukis dalam ungkapan
Arab yang pernah disampaikan A. Malik Fadjar, “ al-Thariqah Ahammu min
al Maddah walakinna al-mudarris ahammu min al-thariqoh (metode lebih
penting daripada materi, namun guru jauh lebih penting daripada metode).”8
Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang Qur’ani dan unggul,
diperlukan adanya aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Said Agil Husin al-Munawar bahwa secara normatif, proses
aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan meliputi tiga dimensi atau
aspek kehidupan yang harus dibina dan dikembangkan oleh pendidikan yaitu:
a. Dimensi Spiritual, yakni iman, takwa, dan akhlak yang mulia. Akhlak
merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat.
Pendidikan akhlak dalam Islam tersimpul dalam prinsip “berpegang teguh
pada kebaikan dan kebajikan serta menjauhi keburukan dan kemungkaran”
berhubungan erat dalam upaya mewujudkan tujuan dasar pendidikan
Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan, dan beribadah kepada Allah SWT.
7 Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna, Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah (Bandung: t.p.,
2009), hlm. 16-17.
8 Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, ed Ahmad Barizi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005), hlm. 188.
10
b. Dimensi Budaya, yakni kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini menitikberatkan
pembentukan kepribadian muslim sebagai individu yang diarahkan kepada
peningkatan dan pengembangan faktor dasar dan faktor ajar (lingkungan)
dengan berpedoman pada nilai-nilai ke-Islaman. Faktor dasar
dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan melalui bimbingan dan
kebiasaan berpikir, bersikap, dan bertingkah laku menurut norma Islam.
Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan cara mempengaruhi individu
melalui proses dan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola
kehidupan yang sejalan dengan pola-pola kehidupan Islam.
c. Dimensi Kecerdasan, merupakan dimensi yang dapat membawa kemajuan,
yaitu cerdas, kreatif, terampil, disiplin, dll. Dimensi kecerdasan dalam
pandangan psikologi merupakan suatu proses yang mencakup tiga proses
yaitu analisis, kreativitas, dan praktis.9
Tilaar mengungkapkan strategi untuk peningkatan kualitas guru adalah:
a) Profesi guru harus memiliki status yang sama dengan profesi yang lain
yang selalu membutuhkan pengembangan. Guru profesional harus
memenuhi syarat berikut: memiliki program pendidikan yang jelas, kuat
dan aktif dalam program pendidikan secara umum, unggul, cerdas dan
antusias untuk membantu peserta didik.
b) Pendidik profesional harus mendapatkan sumber yang cukup.
c) Profesionalisme guru harus diimbangi dengan peningkatan kinerja yang
baik. Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia
yang ada di dalamnya. Berdasarkan pendekatan sifat usaha peningkatan
mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu top-
down, dari atasan kepada bawahan berupa pelatihan dan pengembangan
atau biasa disebut pembinaan sumber daya manusia. Dan bottom-up, yaitu
pengembangan sumber daya manusia melalui pemberdayaan, yaitu
9 Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan
Islam (Ciputat: Ciputat Press, 2005), hlm. 8.
11
mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas
yang memengaruhi pekerjaan mereka10.
10 H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa
Depan(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 142-143.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengertian Managemen Sumber Daya Manusia
manajemen sumber daya manusia adalah proses menggunakan manusia
sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang
dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.
2. Tugas dan Tujuan Managemen Sumber Daya Manusia Di Lembaga
Pendidikan.
a. Tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 39: (1)
Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
b. Tujuan manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan.
Tujuan Manajemen Sumber Daya manusia secara umum adalah
untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan mampu mencapai
keberhasilan.
Adapun tujuan khusus dari manajemen sumber daya manusia
adalah sebagai berikut:
a. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan
karyawan cakap..
b. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia.
c. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen.
d. Mengembangkan lingkungan.
e. Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan apa yang
mereka lakukan dan mereka capai
f. Memastikan bahwa kesamaan kesempatan tersedia untuk semua.
13
3. komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam
a) Human Resource Planning
b) Recruitment
c) Selction
d) Professional development
e) Performance Appraisal
f) Compensation
g) Assessment
4. Usaha-Usaha Peningkatan Mutu Dalam MSDM Di Lembaga Pendidikan
Islam.
Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang Qur’ani dan unggul,
diperlukan adanya aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Said Agil Husin al-Munawar bahwa secara normatif, proses
aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan meliputi tiga dimensi atau
aspek kehidupan yang harus dibina dan dikembangkan oleh pendidikan yaitu:
a) Dimensi Spiritual,
b) Dimensi Budaya,
c) Dimensi Kecerdasan
Tilaar mengungkapkan strategi untuk peningkatan kualitas guru adalah
a. Profesi guru harus memiliki status yang sama dengan profesi yang lain
yang selalu membutuhkan pengembangan.
b. Pendidik profesional harus mendapatkan sumber yang cukup
c. Profesionalisme guru harus diimbangi dengan peningkatan kinerja yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Munawar, Said Agil Husin. 2005. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem
Pendidikan Islam. Ciputat; Ciputat Press
Baharuddin dan Moh. Makin. 2010 Manajemen Pendidikan Islam. Malang; UIN-Maliki Press
Fadjar, Malik. 2005 Holistika Pemikiran Pendidikan, ed Ahmad Barizi. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
Fattah, Nanang. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung; PT
Remaja Rosda Karya
Mulyasa, E. 2002 Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan
Implementasi. Bandung; PT Remaja Rosdakarya M. Suyanto, 2008. Muhammad Business. Strategy & Ethics, Etika dan Strategi
Bisnis Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta; Andi Offset
Tilaar, H.A.R. 2008 Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung; Remaja Rosdakarya
Gustiawan, Willson & Yulyanti Fahruna. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah. Bandung; t.p.
Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta; Erlangga Yuliana. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, dalam
https://yuli87806.wordpress.com/2014/12/28/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan-2/. Diunggah pada Rabu, 11 Desember 2014, pukul
18.11 WIB.