sumber daya lahan

download sumber daya lahan

of 29

Transcript of sumber daya lahan

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    1/29

    1

    PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN:LAHAN KERING & LAHAN KRITIS(MK. PENGELOLAAN SDALH; smno.psdl.pdkl.ppsub2013)

    Sumb!d"#" LAHAN d"n PENGELOLAANN$A

    Proses pembangunan nasional dan regional hingga saat ini, khususnya

    sektor pertanian, telah membuktikan bahwa berbagai kendala masih dihadapi,terutama di wilayah pertanian lahan kering-kritis yang kondisinya sangat

    beragam. Di seluruh Indonesia ada sekitar 51.4 juta hektar lahan kering, dimana

    sekitar 7! di antaranya dikelola dengan berbagai tipe usahatani lahan kering

    "#anuwoto, 1$$1%. &alah satu masalah utama yang dihadapi adalah keadaan

    bio-'isik lahan kering yang sangat beragam dan sebagian sudah rusak atau

    mempunyai potensi sangat besar untuk menjadi rusak. Dalam kondisi seperti ini

    mutlak diperlukan kebijakan-kebijakan penajaman teknologi peman 'aatan

    sumberdaya lahan kering dan kebijakan kelembagaan penunjang operasional.

    (ima syarat yang harus dipenuhi dalam pengembangan teknologi pengelolaan

    lahan kering, adalah

    "i% )eknis bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat,

    "ii% *konomis menguntungkan,"iii% &osial tidak bertentangan dan bahkan mampu mendorong moti+asi

    petani,

    "i+% man lingkungan, dan"+% #endorong pertumbuhan wilayah seara berkelanjutan "&atari,

    dkk., 1$$1%.

    uni untuk menyelesaikan kon'lik pengelolaan lahan dan problematik

    degradasi sumberdaya lahan terletak pada kebijakan dan kelembagaan yang

    didukung oleh pendanaan jangka panjang yang kontinyu. ebijakan dalam

    konteks ini harus mampu mempromosikan sistem pertanian yang berkelanjutan,

    yaitu suatu sistem pertanian yang didukung oleh adanya insenti' bagi produsen

    "pemilik lahan dan tenagakerja%, kredit pedesaan, kebijakan pasar/harga yang

    kondusi', sistem transportasi, teknologi tepat guna yang site-spesi'i, serta

    program penelitian dan penyuluhan. 0al ini membawa konsekwensi yang sangat

    berat, yaitu tersedianya kebijakan-kebijakan lokal sesuai dengan kondisi

    setempat, yang sasarannya adalah sistem penggunaan lahan yang diirikan oleh

    tingkat penutupan +egetati' yang lebih baik pada permukaan lahan. )iga 'aktor

    penunjang yang dipersyaratkan bagi pengembangan kebijakan-kebijakan lokal ini

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    2/29

    2

    adalah "1% tersedianya Data-base #anagement &ystem tentang sumberdaya lahan,air, +egetasi, manusia, dan sumberdaya ekonomi lainnya, "% mekanisme analisis

    kendala dan problematik, dan "2% mekanisme perenanaan yang didukung oleh

    brainware, so'tware dan hardware yang dapat diakses oleh para perenana

    pembangunan di tingkat daerah. 3ntuk dapat mendorong dan mendukung

    berkembangnya kebijakan-kebijakan lokal tersebut, maka kebijakan nasional

    tentang penggunaan dan pengelolaan lahan harus diarahkan kepada "1% perbaikan

    penggunaan dan pengelolaan lahan, "% menggalang partisipasi akti' dari para

    pengguna lahan "pemilik lahan, pemilik kapital, dan tenagakerja%, dan "2%

    pengembangan kelembagaan penunjang, terutama lembaga-lembaga perenanadan pemantau di daerah.

    husus dalam kaitannya dengan program konser+asi tanah dan

    rehabilitasi lahan, Douglas "1$$1% mengikhtisarkan lima prinsip dasar bagi

    keberhasilannya pada tingkat lapangan, yaitu

    "1% program ini harus merupakan bagian integral dari program pem

    bangunan pertanian yang lebih luas, dan harus dimulai dengan

    peningkatan produksi,

    "% program ini harus bersi'at bottom-up yang diranang dengan

    melibatkan kepentingan masyarakat petani,"2% asistensi teknis melalui program jangka panjang,

    "4% suatu akti+itas konser+ais dan pengelolaan lahan harus mampu

    menunjukkan bene'it jangka pendek, dan

    "5% degradasi lahan harus dapat dikendalikan sebelum melampaui

    batas ambangnya.

    erdasarkan pada kelima prinsip ini, maka beberapa implikasi kebijakan

    yang penting adalah

    "1% Para perenana program harus menguasai pengetahuan tentang

    %s&s'm p!'"n&"n b!kl"nu'"n% dan komponen-komponen

    penggunaan lahan yang rele+an,

    "% Para pelaksana program harus mampu %b!komun&k"s& dn*"n

    p'"n&% dalam rangka untuk meng-akomodasikan pandangan,

    persepsi dan kepentingan petani6

    "2% Para perenana dan pelaksana program harus menyadari bahwaproses perubahan berlangsung seara lambat dan lama, sehingga

    diperlukan %kom&'mn "n*k" p"n"n*%6

    "4% Para perenana harus mampu mengidenti'ikasikan %kbu'u+"n

    p'"n& d"n "l'!n"'&, solus&n#"%yang terkait langsung denganproblem pengelolaan lahan, dan

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    3/29

    3

    "5% Para perenana harus mengetahui %sb"bsb"b '!"d&n#"

    p!m"s"l"+"n%pengelolaan lahan dan menelusurinya.

    Integrasi antara kepentingan konser+asi dengan kebu-tuhan petani

    merupakan kuni utama keberhasilan program konser+asi tanah dan pengelolaan

    lahan pertanian. ollison "1$8% mengemukakan empat sasaran prioritas yang

    harus diikuti dalam meranang program usahatani konser+asi, yaitu "1%

    memenuhi obligasi-oblikasi sosial-budaya dari masyarakat, "% menyediakan

    suplai pangan yang dapat diandalkan oleh petani, "2% menyediakan tambahan

    pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang tidak dapat dihasilkan olehsektor pertanian, "4% mampu meniptakan ekstra 9ash resoures9. husus untuk

    sistem pertanian di dataran tinggi atau daerah pegunungan, Dimyati :angju

    "1$$1% mengemukakan tiga 'aktor dominan yang sangat berpengaruh, yaitu

    "1% tekanan penduduk atas sumberdaya lahan,

    "% praktek pengelolaan kesuburan tanah, dan

    "2% strategi dan kebijakan pembangunan yang dikhususkan bagi daerah

    pegunungan.

    Dalam kaitannya dengan strategi pengembangan sistem pertanian didaerah lahan pegunungan, ;odha "1$$% mengemukakan enam spsesi'ikasi

    penting, yaitu

    "1% aksesibilitas,

    "% 'ragilitas,

    "2% marjinalitas,

    "4% heterogenitas dan di+ersitas,

    "5% suitabilitas ekologis, dan

    "

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    4/29

    4

    yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia

    pada saat sekarang dan di masa mendatang"rinkman dan &myth, 1$726 dan

    >?, 1$7

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    5/29

    5

    penggunaan sumberdaya lahan dalam tipe-tipe peman'aatan lahan "l"nd

    u'&l&/"'&on '#p% pertanian untuk mendapatkan hasil-hasil pertanian dan ternak

    "0ardjowigeno, 1$85%.

    3paya peman'aatan lahan pertanian pada hakekatnya ditujukan untuk

    mendapatkan hasil-hasil dari komoditas pertanian. kti+itas pengelolaan

    sumberdaya lahan dalam hal ini pada dasarnya merupakan upaya pn#su"&"n

    antara kondisi lahan yang ada dengan persyaratan bagi ko- moditas pertanian

    "&itorus, 1$85%. Kond&s& l"+"n ini menjadi kendala yang membatasi

    kemampuan dan kesesuaian sumberdaya lahan terhadap persyaratan penggunaan

    dan peman'aatan lahan. &eara lebih operasional, konsepsi tentang kondisi lahanini dapat dijabarkan dalam konsepsi kualitas lahan yang dapat die+aluasi seara

    lebih kuantitati' dan lebih obyekti' "&oemarno, 1$$6 ;anssen, 1$$1%. 0ubungan

    antara kondisi lahan dengan respon tanaman dalam upaya pengelolaan lahan akan

    menentukan tingkat produkti+itas lahan "@ood dan Dent, 1$82%. erbagai

    teknik telah dikembangkan untuk memperkirakan tingkat produkti+itas lahan

    melalui proses e+aluasi lahan. 0asil e+aluasi ini penting dalam rangka

    perenanaan dan pengelolaan sumberdaya lahan "&ys, 1$856 &oemarno, 1$$%.

    &alah satu bentuk pengelolaan lahan yang terkenal adalah menggunakan

    lahan sebagai komponen sistem usahatani. &uatu sistem usahatani komoditaspada kenyataannya sangatlah kompleks "subsistem sumberdaya alam, dan subsis-

    tem sosial-ekonomi-budaya%, bersi'at dinamis, dan senantiasa berinteraksi

    dengan sistem-sistem lain. Pendekatan sistemik dipersyaratkan demi

    keberhasilan penelaahan usahatani komoditas dalam kerangka pewilayahannya

    "Dent dan Aoung, 1$716 &hanner, et al., 1$8, dan @right, 1$71%. #elalui

    serangkaian analisis sistem dapat ditelaah struktur sistem dalam upaya

    mendapatkan struktur yang optimal, sehingga dengan mensimulasi input sistem

    diharapkan dapat diperoleh output yang diharapkan. Implikasi lebih lanjut ialah

    dimungkinkannya rekayasa agroteknologi arahan bagi setiap sistem usahatani

    komoditas di suatu wilayah pengembangan "&oemarno, 1$88%.

    E"lu"s& Kssu"&"n L"+"n

    esesuaian lahan pada hakekatnya merupakan peng- gambaran tingkat

    keookan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu "&itorus, 1$85%.

    Dalam bidang pertanian, kesesuaian lahan dikaitkan dengan penggunaannya

    untuk usaha pertanian. rinkman dan &myth "1$72% telah menemukan beberapakualitas lahan yang menentukan tingkat kesesuaian lahan bagi tanaman. ualitas

    lahan ini adalah ketersediaan air tanah, ketersediaan unsur hara, daya menahan

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    6/29

    6

    unsur hara, kemasaman, ketahanan terhadap erosi, si'at olah tanah, kondisiiklim, dan kondisi daerah perakaran tanaman. onsepsi ini telah dikembangkan

    lebih lanjut oleh &oepraptohardjo dan Bobinson "1$75%, yang telah

    mengemukakan beberapa 'aktor penting lainnya, yaitu kedalaman e'ekti' tanah,

    tekstur tanah di daerah perakaran, pori air tersedia, batu-batu di permukaan tanah,

    kesuburan tanah, reaksi tanah, keraunan hara, kemiringan, erodibilitas tanah,

    dan keadaan agro klimat.

    &uatu bagan umum untuk e+aluasi lahan pertanian telah dikembangkan

    oleh >? "1$7enomena seperti ini seringkali mengakibatkan penggunaan lahan kurangsesuai dengan kapabi litasnya. Dalam hubungannya dengan penggunaan lahan

    ini, ada tiga 'aktor yang mempengaruhi nilai lahan, yaitu "i% kualitas 'isik lahan,

    "ii% lokasi lahan terhadap pasar hasil-hasil produksi dan pasar sarana

    produksinya, dan "iii% interaksi di antara keduanya. :ilai lahan semakin besarapabila kualitas bio'isiknya semakin baik dan lokasinya semakin dekat dengan

    pasar ":orton, 1$84%.

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    7/29

    7

    &ehubungan dengan kualitas 'isik lahan, keberhasilan suatu sistem

    pengelolaan lahan kering "seperti misalnya usahatani konser+asi% juga dibatasi

    oleh persyaratan- persyaratan agroekologis "terutama kesesuaian tanah dan

    ketersediaan air%. Persesuaian syarat agroekologis menjadi landasan pokok dalam

    pengembangan komoditas pertanian lahan kering. Penyimpangan dari

    persyaratan ini bukan hanya akan menimbulkan kerugian ekonomis, tetapi juga

    akan mengakibatkan biaya-sosial yang berupa kemero- sotan kualitas

    sumberdaya lahan "rinkman dan &myth, 1$72%. Di lokasi-lokasi tertentu, seperti

    lahan kering-kritis di bagian hulu D&, biaya sosial tersebut dapat bersi'at

    internal seperti kemunulan tanah-tanah kritis dan bersi'at eksternal seperti sedi-

    mentasi di berbagai 'asilitas perairan "Baushkolb, 1$71%. &oekardi dan *swaran"1$$1% mengemukakan beberapa iri dan proses yang berlangsung dalam

    ekosistem pegunungan "highland areas% yang dapat menjadi kendala atau

    penunjang pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan. )iga iriekosistem yang sangat penting adalah "1% iklim, "% land'orm, dan "2%

    sumberdaya tanah. &edangkan dua proses yang terkait dengan iri-iri tersebut

    PerbaikanLahan

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    8/29

    8

    adalah proses geomor'ik dan proses-proses pedologis. ondisi iklim diirikanoleh ketinggian tempat lebih dari 8 m dpl, urah hujan tahunan lebih mm,

    temperatur rataan 15-$o dengan reCim suhu tanah isothermik atau

    isohiperthermik. Pada kondisi seperti ini biasanya +ariasi reCim lengas tanah

    adalah 3dik dan 3stik. ondisi ekosistem pegunungan seperti ini mempunyai

    keunggulan komparati' bagi pengembangan berbagai jenis penggunaan lahan

    pertanian dengan banyak pilihan sistem pertanaman "ropping systems%. Potensi

    seperti ini pada kenyataannya banyak mengundang in+estasi dari luar daerah

    untuk 9menggarap9 lahan seara lebih intensi'. Pada akhirnya hal ini akan dapat

    mengakibatkan munulnya 9kesenjangan9 yang semakin besar antara intensitaspenggunaan sumberdaya dengan karakteristik sumberdaya.

    pabila kesenjangan ini melampaui daya dukung sumberdaya, maka laju

    degradasi akan dapat melampaui batas ambang toleransinya. &edangkan strategi

    petani di daerah pegunungan untuk berjuang mempertahankan kehidupannya

    biasanya bertumpu pada tiga prinsip dasar yang spesi'ik, yaitu

    Mulila!er "r#$$in%!e' ()

    u'ber:***)+a#)#r%,-#"re$,./012e,.

    /012e23)h'

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    9/29

    9

    "1% 3ntuk memenuhi kebutuhan dasarnya, petani mengelolasumberdaya lahannya dengan berbagai akti+itas produksi

    tanaman, ternak, hortikultura dan kehutanan6

    "% Petani menghindari resiko kegagalan dan benana melalui

    pengembangan metode-metode indigenous dalam mengelola

    lahannya, dan

    "2% )eknologi yang mudah, low input dan small sale lebih disenangi

    karena keterbatasan penguasaan pengetahuan, teknologi dan

    kapital "Dimyati :angju, 1$$1%.

    tas dasar hal-hal tersebut di atas maka e+aluasi kesesuaian agroekologislahan untuk penggunaan pertanian masih dipandang sebagai bo''l nkdalam

    kerangka metodologi perenanaan sistem pengelolaan lahan. eberapa metode

    dan prosedur e+aluasi agroekologis dapat digunakan untuk kepentingan ini

    " >?, 1$7

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    10/29

    10

    erbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan e'ek eksternalitastersebut, namun hasilnya masih belum memadai. 0al ini disebabkan oleh karena

    mekanisme pasar tidak dapat bekerja untuk mengalokasikan eksternalitas

    "&oemarno, 1$$%. &ehingga produsen pertanian di daerah hulu tidak mau

    menanggung biaya eksternal yang ditimbulkannya. Disamping itu, biaya untuk

    mengendalikan e'ek eksternalitas tersebut relati' sangat besar dibandingkan

    dengan biaya produksi dan penerimaan usahatani. Dalam kondisi seperti ini

    diperlukan ampur tangan kebijakan pemerintah.

    Da+ies dan amien "1$7% mengemukakan beberapa maam ampur

    tangan pemerintah untuk mengendalikan e'ek eksternalitas, yaitu"i% larangan,

    "ii% pengarahan,"iii% kegiatan perontohan,

    "i+% pajak atau subsidi,

    "+% pengaturan "regulasi%,

    "+i% denda atau hukuman, dan

    "+ii% tindakan pengamanan.

    Pen%el#laan lahan i-ak4leari

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    11/29

    11

    *'ek eksternalitas dalam batas-batas tertentu juga berhubungan dengan

    degradasi sumberdaya lahan yang pengaruhnya dapat terjadi terhadap proses

    produksi. Pada lahan pertanian di daerah hulu sungai e'ek eksternalitas tersebut

    biasanya berkaitan erat dengan intensitas pengusahaan lahan yang pada

    kenyataanya sangat beragam "&uwardjo dan &ae'uddin, 1$88%.

    ondisi sumberdaya lahan kering yang sangat beragam dan kondisi iklim

    yang ber'luktuasi menjadi 'aktor pembatas yang menentukan tingkat e'ekti+itas

    implementasi teknologi pengelolaan yang ada "P20), 1$87, Ispandi, 1$$6 dan

    &embiring, 1$$%. husus dalam hal konser+asi tanah dan air, kendala yangdihadapi adalah erodibilitas tanah dan erosi+itas hujan yang sangat tinggi, 'aktor

    lereng dan 'isiogra'i "&uwardjo dan &ae'udin, 1$88%. Dalam kondisi seperti ini

    maka tindakan konser+asi tanah harus dibarengi dengan intensi'ikasi usahatani

    dan rehabilitasi lahan. &alah satu upaya intensi'ikasi usahatani lahan kering

    adalah dengan pemilihan kulti+ar, pengaturan pola tanam yang melibatkan

    tanaman semusim dan tanaman tahunan, serta ternak dibarengi dengan

    penanaman rumput/tanaman hijauan pakan "nwarhan, &upriadi, dan &ugandi,

    1$$1%.

    Pr#-uki ernak berkuran%

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    12/29

    12

    0asil penelitian yang dilakukan oleh P20) tentang pola usahatani

    lahan kering pada musim tanam 1$85/1$8< memberi in'ormasi bahwa polatanam

    introduksi jagung kaang tanah "atau kedelai% ubikayu, diikuti jagung

    kedelai "atau kaang hijau%, dan diikuti kaang tunggak lebih e'isien dalam

    meman'aatkan sumberdaya pertanian dan lebih produkti' daripada pola tanam

    tradisional "P20), 1$87%. &uatu peluang yang tampaknya ukup besar di lahan

    kering adalah usahatani tanaman pisang dan kelapa ":uhardiyati, 1$886 Djumali

    dan &asa, 1$88%. edua jenis komoditas ini ternyata mampu mensuplai

    pendapatan dan kesempatan kerja bagi petani lahan kering, baik seara langsungmaupun seara tidak langsung. Pemupukan urea, )&P dan l ternyata mampu

    meningkatkan produkti+itas kedua tanman ini seara signi'ikan. Penelitian-

    penelitian ini sudah mulai melibatkan aspek konser+asi tanah, laju erosi dan

    limpasan permukaan sudah mulai diamati dan diukur di lapangan, sehingga

    diperlukan dana yang ukup banyak dan harus mengikuti irama musiman

    ")hamrin, 1$$6 &oelaiman, 1$$%. &elain itu, penelitian-penelitian ini masih

    belum menganalisis hasil-hasil erosi dan limpasan permukaan seara terintegrasi

    dengan analisis ekonomis, belum dilakukan analisis kepekaan erosi dan limpasan

    permukaan terhadap +ariasi bentuk kegiatan konser+asi tanah, serta belummemperhitungkan kemungkinan-kemungkinan dampak jangka panjangnya.

    )ampaknya kom- ponen teknologi sistem usahatani lahan kering yang ukup baik

    untuk menunjang program intensi'i- kasi adalah ternak "0ardianto, 1$$a6

    0ardianto, 1$$ b6 dan (ubis, 1$$%. Introduksi hijauan pakan ternak, baik yang

    berupa rumput maupun semak/perdu dan pepohonan, mampu memberikan

    man'aat ganda, yaitu mengurangi bahaya erosi dan limpasan permukaan, serta

    menghasilkan pakan hijauan. husus jenis rumput setaria ternyata mempunyai

    peluang yang ukup baik untuk dikembangkan di lakan kering, karena

    mempunyai nilai giCi yang ukup baik bagi ternak ruminansia serta mampu

    memainkan peran sebagai tanaman penguat teras yang baik. 3sahatani domba

    ternyata mampu memberikan sumbagan pendapatan keluarga yang ukup besar

    "bisa menapai 25! dari total pendapatan keluarga%, dan 'aktor utama yang

    sangat berpengaruh adalah jumlah dan jenis "kualitas% pakan yang terkonsumsi

    ternak "&yam, 1$88%.Dari hasil-hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya

    pengelolaan lahan kering - kritis dalam suatu sistem pertanian harus

    mempertimbangkan tingkat kemampuan dan kesesuaiannya serta harus diikuti

    oleh tindakan konser+asi tanah dan air seara memadai . eberapa peneliti telahmenoba mengembangkan pola tanam yang sesuai untuk lahan kering seara

    lokal ")oha, 1$$6 0ardianto, 1$$6 dan Bahman, 1$$%. )ampaknya para

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    13/29

    13

    peneliti ini menghadapi kesulitan dalam menyusun polatanam yang tepat karenaketerbatasan in'ormasi sumberdaya lahan yang bersi'at lokal, demikian juga in-

    'ormasi tentang kesesuaiannya.

    L"+"n K!&n* d"n L"+"n K!&'&s

    1. L"+"n K!&n*

    0ingga saat ini takri' pengertian lahan kering di Indonesia belum

    disepakati benar. Di dalam bahasa Inggris banyak istilah-istilah yng dipadankandengan lahan kering seperti upland, dryland dan unirrigated land, yang

    menyiratkan penggunan pertanian tadah hujan. Istilah upland 'arming, dryland

    'arming dan rain'ed 'arming dua istilah terakhir yang digunakan untuk pertanian

    di daerah berurah hujan terbatas. Penertian upland mengandung arti lahan atasan

    yang merupakan lawan kata bawahan "lowland% yang terkait dengan kondisi

    Sereah -an $an%kaan 'en5a-i'ula6 hara ke'bali ke anah

    kalau 'ula 'en%ala'i-ek#'$#ii

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    14/29

    14

    drainase ")ejoyuwono, 1$8$% dalam &uwardji "2%. &edangkan istilahunirrigated land biasanya digunakan untuk teknik pertanian yang tidak memiliki

    'asilitas irigasi. :amun pengertian lahan tidak beririgasi tidak memisahkan

    pengusahaan lahan dengan system sawah tadah hujan.

    3ntuk menghilangkan keranuan pengertian lahan kering dengan istilah

    pertanian lahan kering )ejoyuwono "1$8$% dalam &uwardji "2% menyarankan

    beberapa pengertian sebagai berikut

    a. 3ntuk kawasan atau daerah yang memiliki jumlah e+aporasi

    potensial melebihi jumlah urah hujan atual atau daerah yang

    jumlah urah hujannya tidak menukupi untuk usaha pertanian tanpairigasi disebut dengan =Daerah eringE.

    b. 3ntuk lahan dengan draenase alamiah lanar dan bukan merupakan

    daerah dataran banjir, rawa, lahan dengan air tanah dangkal, atau

    lahan basah alamiah lain istilahnya lahan atasan atau 3pland.

    . 3ntuk lahan pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan,

    istilahnya lahan kering.

    esepakatan pengertian lahan kering dalam seminar nasional

    pengembangan wilayah lahan kering ke 2 di (ampung "upland dan rain'ed%

    adalah hamparan lahan yang didayagunakan tanpa penggenangan air, baik searapermanen maupun musiman dengan sumber air berupa hujan atau air irigasi

    "&uwardji, 2%%. De'inisi yang diberikan oleh soil &ur+ey &ta''s "1$$8% dalam

    0aryati "%, lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah tergenang

    atau digenangi air selama periode sebagian besar waktu dalam setahun. )ipologi

    lahan ini dapat dijumpai dari dataran rendah "-7 m dpl% hingga dataran tinggi

    "F 7m dpl%. Dari pengertian diatas, maka jenis penggunaan lahan yang

    termasuk dalam kelompok lahan kering menakup lahan tadah hujan, tegalan,

    lading, kebun ampuran, perkebunan, hutan, semak, padang rumput, dan padang

    alang-alang.

    (ahan kering mempunyai potensi yang ukup luas untuk dikembangkan,

    dengan luas yang menapai 5,5 juta ha "0aryati, % untuk seluruh indonesia

    maka pengembangan sangat perlu dilakukan. #enurut &imposium :asional

    tentang (ahan ering di #alang "1$$1% penggunaan lahan untuk lahan kering

    berturut adalah sebagai berikut hutan rakyat, perkebunan, tegalan, tanah yangsedang tidak diusahakan, ladang dan padang rumput.

    Peman'aatan lahan kering untuk kepentingan pembangunan daerah

    ternyata banyak menghadapi masalah dan kendala. #asalah yang utama adalah

    masalah 'isik lahan kering banyak yang telah rusak atau mempunyai potensi yangukup besar untuk menjadi rusak. &ehingga paket teknologi yang berorientasi

    pada perlindungan lahan kering sangat diperlukan. ekurangan air pada saat

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    15/29

    15

    musim kemarau, kahat unsur hara serta keadaan tanah yang peka terhadap erosimerupakan kendala lingkungan yang paling dominan di kawasan lahan kering.

    #asalah utama lain yang harus dihadapi didalam peman'aatan lahan

    kering ini adalah keadaan sosial ekonomi petani atau masyarakat yang

    menggunakan lahan kering sebagai tempat usahanya. Pendapatan keluarga yang

    rendah serta kemiskinan dibanyak tempat berkolerasi positi' dengan uasaha tani

    di lahan kering.

    2. Kons!"s& L"+"n K!&n*Juni 1995 Agdex !"1#5$$

    (ahan kering dalam keadaan alamiah memiliki kondisi antara lain peka

    terhadap erosi, terutama bila keadaan tanahnya miring atau tidak tertutup

    +egetasi, tingkat kesuburannya rendah, air merupakan 'aktor pembatas dan

    biasanya tergantung dari urah hujan serta lapisan olah dan lapisan bawahnya

    memiliki kelembaban yang amat rendah. #erosotnya produkti+itas lahan pada

    tanah datar dapat pula terjadi karena hilangnya unsur hara lewat penuian dan

    aliran permukaan. Di daerah Irian ;aya yang penduduknya masih menggunakan

    sistem ladang berpindah dengan mempergunakan lahan yang berlereng urammasih ada kegiatan-kegiatan usahatani pangan semusim dimana para petani tidak

    atau belum memperhatikan konser+asi lahan.

    erusakan tanah tersebut pada umumnya terjadi karena tindakan

    manusia sendiri yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konser+asi tanah dan

    air dalam mengelola usahataninya yang merupakan kemunduran dalam

    penggunaan sumber daya alam. 0ingga mengakibatkan kerugian dengan banyak

    benana misalnya banjir, kekeringan, erosi dan lain-lain. ?leh karena itu dalam

    pengelolaan sumber daya alam "tanah dan air% penting dilakukan tindakan

    konser+asi.

    5uu"n Kons!"s&

    - #enegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran permukaan.

    - #emperbaiki tanah yang rusak/kritis

    - #engamankan dan memelihara produkti+itas tanah agar terapainyaproduksi setinggi-tingginya dalam waktu yang tidak terbatas

    - #eningkatkan produkti+itas lahan usahatani

    3saha konser+asi lahan ini biasanya dilakukan salah satunya dengankultur teknis atau +egetasi yaitu dengan

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    16/29

    16

    1. Penambahan )anaman Penutup )anah)anah penutup ber'ungsi untuk menegah erosi, menambah bahan

    organi tanah dan memperbesar kemampuan tanah untuk menyerap

    dan menahan air hujan yang jatuh.

    ;enis tanaman penutup tanah yaitu ;enis merambat "olopogonium

    muunoides, entrosema &p, Pueraria &p%, jenis perdu "rotolaria

    &p%, jenis pohon "(amtoro gung, (amtoro lokal, Gamal, esliandia

    grandi'lora%,dan jenis kaang-kaangan.

    . Penanaman Bumput.

    Bumput memegang peranan penting dalam usahatani konser+asiterutama lahan-lahan kering yang berlereng "2!%.

    erbagai jenis rumput dapat ber'ungsi

    a. sebagai pelindung tanaman dan penahan air

    b. memperbaiki kesuburan tanah

    . sebagai hijau makanan ternak

    d. meningkatkan nilai usahatani atau pendapatan petani

    2. Penanaman dalam strip

    dalah suatu sistem berook tanam dengan are menanam beberapa

    jenis tanaman dalam strip-strip yang berselang seling pada bidangtanah dan disusun memotong lereng atau menurut kontur.

    )anaman yang digunakan adalah tanaman pangan atau tanaman

    semusim yang ditanam berbaris diselingi strip-strip tanaman-

    tanaman yang lebih rapat berupa tanaman pupuk hijau atau tanaman

    penutup tanah.

    4. Pergiliran tanaman

    ara penting lainnya untuk konser+asi tanah dan air ialah dengan

    pergiliran tanaman yaitu sistem penanaman berbagai tanaman seara

    bergilir dalam urutan waktu tertentu pada suatu bidang lahan. Pada

    lahan kering yang berlereng atau tanahnya miring pergiliran tanaman

    yang e'ekti' untuk menegah erosi adalah antara tanaman penghasil

    bahan pangan dengan tanaman penutup tanah untuk pupuk hijau.

    &elain menegah erosi keuntungan lain dari pergiliran tanaman

    adalaha. #emberantas hama dan penyakit tanaman melalui siklus

    hidupnya.

    b. #emberantas tumbuhan pengganggu atau gulma.

    . #empertahankan si'at 'isik tanah dengan aramengembalikan sisa-sisa tanah kedalam tanah.

    5. #enambah tanaman penguat teras

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    17/29

    17

    )anaman yang memenuhi syarat sebagai penguat teras adalaha. #empunyai sistem perakaran intensi', sehingga mampu

    mengikat air.

    b. )ahan pangkas sehingga tidak menaungi tanaman utama.

    . erman'aat dalam menyuburkan tanah maupun sebagai

    penghasil makanan ternak.

    )anaman penguat teras yang dianjurkan ditanam antara lain

    lamtorogung, gamal, akasia, kaliandra, rumput gajah dan rumput

    benggala.

    (etak Penanaman rumput berselang-seling

    Penampang guludan yang ditanami rumput

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    18/29

    18

    mempertahankan kelembaban tanah. Dengan ara ini penguapan air tanahdapat diperkeil sehingga air tanah tetap tersedia bagi tumbuhnya tanaman.

    Penampang teras bangku dan bagan yang ditanami rumput

    Penampang saluran pembuang air yang ditanami rumput

    3. L"+"n K!&'&s

    #enurut @ahono " 2%, lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak

    ber'ungsi lagi sebagai pengatur media pengatur tata air, unsur produksi ertanian,maupun unsur perlindungan alam dan lingkungannya. (ahan kritis merupakan

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    19/29

    19

    suatu lahan yang kondisi tanahnya telah mengalami atau dalam proses kerusakan'isik, kimia atau biologi yang akhirnya membahayakan 'ungsi hidrologi, orologi,

    produksi pertanian, pemukiman dan kehidupan sosial ekonomi di sekitar daerah

    pengaruhnya "de Iwan &etiawan, 1$$

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    20/29

    20

    2

    )r"si

    "15%

    1. Bingan

    . &edang

    2. erat

    4. &gt. erat

    )anah dalam J5!

    lapisan tanah atas hilang dan/atau erosi alur pada

    jarak 5 m

    )anah dangkal J5!lapisan tanah atas hilang

    dan/atau erosi alur pada

    jarak F5 m)anah dalam 5

    75 ! lapisan tanah atas

    hilang dan/atau erosi alurpada jarak kurang dari

    m

    )anah dangkal 55! lapisan tanah atas

    hilang dan/atau erosi alurdengan jarak -5 m

    )anah dalam (ebihdari 75 ! lapisan tanah

    atas hilang dan/atau erosi

    parit dengan jarak -5m

    )anah dangkal 5

    75 ! lapisan tanah atashilang

    )anah dalam (ebihdari 75 ! lapisan tanah

    atas hilang dan/atau erosiparit dengan jarak -5

    m

    )anah dangkal 5 75

    ! lapisan tanah atas

    hilang

    5

    4

    2

    4 6"'u 7 b"'u"n

    "5%

    1. &edikit

    . &edang

    2. anyak

    J 1 ! permukaan lahan

    tertutup batuan1 2 ! permukaan

    lahan tertutup batuan

    F2 ! permukaan lahan

    tertutup batuan

    5

    21

    5

    *ana%emen

    "2%

    4. aik

    5. &edang

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    21/29

    21

    - )idak lengkap atau tidak

    terpelihara

    - )idak ada

    L"+"n K!&'&s8 9"s+&n*'on oun'# !&'&"l L"nds :sou!

    Gu&d

    erikut ini disajikan metode kategorisasi lahan kritis, serta deskripsi

    masing-masing tipe lahan kritis yang berlaku di @ashington. (ahan kritis dapat

    dikategorikan menjadi tiga kelompok utama dalam hubungannya dengankesejahteraan masyarakat publik.

    ategori pertama adalah kelompok lahan dengan karakteristik atau

    +ulnerabilitas yang mengandung risiko bagi kehidupan, kesehatan dan keamanan

    masyarakat.

    K"'*o!& 1. Publ& H"l'+ "nd S",'#

    a. Geologi 0aCards

    a. (andslide

    b. Bok'all

    . >looding reord "1, years%

    d. *arthKuakes

    b. >*# 'looding data

    . *rosion prone soils haCard

    d. @ild'ire Bisk

    ategori ke dua meliputi lahan-lahan yang dapat mendukung kualitashidup loal dan regional, termasuk aesthetika, budaya, dan rekreasional.

    K"'*o!1 2. u"l&'# o, L&, (Publ&

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    22/29

    22

    e. &eni yway

    )he third ategory may indiretly relate to publi health and sa'ety, or to

    Muality o' (i'e interests, and 'ouses diretly on important wildli'e habitat areas

    in @ashington ounty. ?ne goal o' this setion is to promote understanding o'

    how negati+e impats to 'ederally listed speies an be diminished, and to assure

    that 'ederal regulations do not reKuire additional ontrol o+er loal go+ernane o'

    pri+ate land.

    "'*o!# 3. 9&ldl&, H"b&'"'

    3". 5+!"'nd "nd End"n*!d Sp&s

    (isted speies in @ashington ounty inlude )he Desert )ortoise,

    #eNian &potted ?wl, &outhwestern @illow >lyather, Aellow-illed ukoo,

    Lirgin Bi+er hub, @ound'in, Dwar' bear-law poppy, &hi+wits milk+eth,

    0omgren milk+eth, and &iler pinushion atus.

    3b. !&'&"l H"b&'"' ,o! L"!* =n*ul"' Sp&s

    #ule Deer, *lk, and ighorn &heep migrate o+er large landsape areasthat also pro+ide habitat 'or many additional plant and animal speies.

    L"+"n K!&'&s8 5ol!"ns& E!os&

    Dalam konteks pertanian, toleransi layu erosi tanah merupakan tingkat

    maksimum erosi tanah yang masih memungkinkan produkti+itas pertanian ukup

    tinggi yang layak ekonomi dan berkelanjutan. iasanya laju genesis tanah

    "pembentukan tanah% digunakan untuk menentukan tingkat toleransi erosi, yaitu

    kehilangan tanah neto jangka panjang sama dengan tingkat produksi tanah

    "genesis tanah%. )ingkat pembentukan tanah biasanya didekati dengan

    pengukuran/ pengamatan atau dengan pemodelan. Dengan asumsi rata-rata

    tingkat pembentukan tanah 1.5 N 1-5 m yr-1 dan bulk-density tanah sebesar 1.2t m-2 maka toleransi kehilangan tanah sebesar . t ha-1 yr-1.

    onsep toleransi erosi tanah merupakan ide tentang =the li'e span o'

    soilE atau 9waktu habisnya tanah 9 yang dapat dikuanti'ikasikan sebagai

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    23/29

    23

    =periode kritisE , Tc, yang diperlukan untuk mengerosi seluruh pro'il tanah.>ormulanya adalah

    %c & '#( ) *

    nalisis Tc memerlukan data ketebalan tanah "S%, laju erosi tanah neto"E, merupakan keseimbangan antaraerosi dan deposisi%, dan laju pembentukantanah "P%. etebalan tanah dide'inisikan dalam bentuk 0oriCon-, karena

    horiCon ini merupakan bagian pro'il tanah yang seara langsung berhubungan

    dengan produkti+itas pertanian. In'ormasi yang diperlukan untuk menghitung Tc,

    yaitu peta ketebalan tanah, tingkat erosi, dan tingkat pembentukan tanah,

    kemudian kita mengestimasi Tc, dan mengidenti'ikasi Cone yang berisiko karena

    melampaui toleransi erosi.

    T#lerani Kehilan%an Tanah

    )oleransi kehilangan tanah merupakan jumlah tanah maksimum setiap

    tahun yang dapat diangkut "ter-erosi% sebelum produkti+itas tanah jangka panjang

    terpengaruhi "menurun% seara signi'ikan "serius%.

    Dampak erosi tanah pada sebidang lahan tertentu, dan juga toleransi

    erosinya, ternyata beragam dan dipengaruhi oleh tipe dan kedalaman tanah.

    3mumnya, tanah-tanah dengan topsoil yang =dalam / tebalE, seragam, bebas

    batu-batu dan/ atau tidak ada erosi sebelumnya, diasumsikan mempunyai batas

    toleransi lebih besar dibandingkan dnegan tanah-tanah yang solumnya dangkal

    dan telah tererosi sebelumnya.

    eberapa ontol tingkat toleransi erosi adalah

    Kelas er"si tanah Kehilangan tanah p"tensial&t"ns+a!re+year(

    ,ery L"- &t"lerable( .3

    L"- 3 / 5

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    24/29

    24

    *"derate 5 / 10

    igh 10 / 15eere 15

    Sumb!8 +''p8>>444.om",!".*o.on.".

    6"'"s 5ol!"ns& E!os& (5) d"n 5&n*k"' 6"+"#" E!os&

    )oleransi erosi adalah batas maksimal besarnya erosi yang masih

    diperkenankan terjadi pada suatu lahan. Pada batas ini keepatan kehilangan

    tanah lebih keil atau sama dengan laju pembentukan tanah. esarnya batas

    toleransi erosi dipengaruhi oleh kedalaman tanah, batuan asal pembentuk tanah,

    iklim, dan permeabilitas tanah. )oleransi *rosi dan )ingkat ahaya *rosi

    menggunakan tabel auan Departemen ehutanan. )ingkat ahaya *rosi

    dikategorikan kedalam sangat ringan hingga sangat berat. Pada tanah dengansolum dalam "kedalaman F$ m% seperti pada wilayah kajian, tingkat bahaya

    erosi dikatakan &angat Bingan "&B% bila jumlah erosi J 15 ton/ha/tahun, Bingan

    "B% bila jumlah erosi antara "15-

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    25/29

    25

    Hubun*"n "n'"!" +"s&l !l"'& +rotalaria uncead"n kd"l"m"n '"n"+ (sumb!8

    +''ps8>>444.so&ls.o!*>publ&"'&ons>sss">"!'&ls>?@>@>1BC)

    D"'" +"s&l pnl&'&"n S"l&"no et al- (1CC) d&*un"k"n un'uk

    mn*+&'un* p!s"m""n !*!s& #"n* mn*+ubun*k"n +"s&l !l"'&dn*"n kd"l"m"n '"n"+ #"n* '!s&s". P!s"m""n &n& d&*un"k"n

    un'uk mn*+&'un* n&l"& +"s&l !l"'& '"n"m"n 'bu d"l"m k&s"!"n 0

    +&n**" 100 ssu"& dn*"n kd"l"m"n '"n"+ 0 1.0 m. Dn*"n

    kd"l"m"n '"n"+ lb&+ d"!& 1.0 m +"s&l !l"'& '"n"m"n 'bu

    d&"n**"p 100.

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    26/29

    26

    D>)B P3&)

    bdurrahman, ., &. &utono, dan :. &utrisno. 5. )eknologi Pengendalian

    *rosi (ahan erlereng "dalam )eknologi Pengelolaan (ahan ering6

    Penyunting bdurrahman dimihardja dan #appaona%. Puslitanak,

    adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

    ogor. 0al. 11-14.

    gus, >., dan @idianto. 4. Petunjuk Praktis onser+asi )anah Pertanian.

    @orld gro'orestry entre, IB> &outhesst sia. ogor.

    leNander, *.. 1$88. Bates o' soil 'ormation Impliations 'or soil-losstolerane. &oil &i. 1452745.

    l'sen, .0. 1$$or gro'orestry *duation "I:>*%. &urakarta, 4

    #aret 8. 0al. 1$-8.

    Darori. 8. Pengelolaan D& erbasis #ultipihak. Pidato Pembukaan pada

    &emiloka Pengelolaan D& erbasis #ultipihak "Prosiding%. erjasama

    >P3&3 dan P-D& @ampu 3lar6 *ditor ejo &lamet, bdul Bau',

    dan #isran. 0al. iii-+iii.

    *rwiyono, B. 8. Peman'aatan Borak untuk ?ptimasi Pengelolaan ahan?rganik dan onser+asi )anah dan ir di ebun opi. Prosiding

    &eminar dan ongres :asional #)I LI. ogor, 17-18 Desember 7.

    0al. 1$-118.

    >lanagan, D.., and #.. :earing "ed.% 1$$5. 3&D-@ater *rosion PreditionProjet 0illslope pro'ile and watershed model doumentation. @est

    (a'ayette :&*B( Beport no.1.3&D-B&-#@, @est (a'ayette, I:.

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    27/29

    27

    0ammer, @.I. 1$81. &oil onser+ation onsultant Beport enter 'or &oilBesearh. (P) ogor. Indonesia.

    0ardjoamidjojo. &, dan &ukandi. &. 8. )eknik Pengawetan )anah dan ir.

    Graha Ilmu. Aogyakarta.

    0aryati, 3. 8. &trategi Implementasi &istem 3sahatani onser+asi di (ahan

    ering Daerah liran &ungai agian 0ulu. Prosiding &eminar dan

    ongres :asional #)I LI. ogor, 17-18 Desember 7. 0al. 15-27.

    0aryati, 3., . bdurahman, dan . &etiani. 1$$2. lternati' )eknik onser+asi

    )anah untuk (ahan ering di D& ;ratunseluna agian 0ulu. Bisalah

    (okakarya Pengembangan Penelitian dan Pengembangan &istem3sahatani onser+asi di (ahan ering 0ulu D& ;ratunseluna dan

    rantas. )awangmangu, 7-8 Desember 1$$. P20). 0al. 82-1P-3&3 dan P-

    D& @ampu 3lar6 *ditor ejo &lamet, bdul Bau', dan #isran. 0al. 1-

    ahmuddin gus, dan Djaenuddin%. Puslitanak, adan Penelitian

    dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. ogor.(al, B. 1$8

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    28/29

    28

    #isran. 8. Pengelolaan D& seara terpadu D& @ampu dan D& &ei 3lar.Prosiding &emiloka Pengelolaan D& erbasis #ultipihak. erjasama

    >P3&3 dan P-D& @ampu 3lar6 *ditor ejo &lamet, bdul Bau',

    dan #isran. 0al. 42-52.

    :asution, . 8. Pengelolaan Daerah liran &ungai dalam 0arapan dan

    enyataan. Prosiding &emiloka Pengelolaan D& erbasis #ultipihak.

    erjasama >P3&3 dan P-D& @ampu 3lar6 *ditor ejo &lamet,

    bdul Bau', dan #isran. 0al. lanagan and #.. :earing "*d.% 3&D-@ater *rosionPredition Projet 0illslope pro'ile and watershed model

    doumentation. 3&D-B&-#@-&@&, @est (a'ayette, I:.

    ?wens, (.. 1$7$. Bates o' weathering and soil 'ormation on granite in

    Bhodesia. d+. Geo*ol. 212erguson. 1$51. Bain'all )ypes ased on @et and Dry

    Period Batios 'or Indonesia with @estern :ew Guinea. ementrian

    Perhubungan, Djawatan #eteorologi dan Geo'isika. ;akarta.

    &inukaban, :., 1$8

  • 7/26/2019 sumber daya lahan

    29/29

    29

    &kidmore, *.(. 1$8. &oil loss tolerane. p. 87$2. In Determinants o' soil losstolerane. & &pe. Publ. 45. &, #adison, @I.

    &oil &ur+ey &ta''. 1$$. eys to soil taNonomy. 4th ed. && )eh. #ono. :o.

    1$. Lirginia Polytehni Inst. and &tate 3ni+., laksburg, L.

    &paro+ek, G. 1$$7. De'inition o' tolerable soil erosion +alues. Be+. bras. ien.

    &olo 14