SPO GIGI.doc

20
Puskesmas Balocci STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) ANAMNESA No Dokumen /Pusk-Bal/GIGI /VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/1 PROTAP GIGI Tanggal Terbit ………………………………. Disetujui oleh, Plt.Kepala Puskesmas Balocci Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengert ian Kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien dengan Dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan anamnesa pasien Kebijak an Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkap Sasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan anamnesa pasien. Prosedu r 1. Menanyakan dan mencocokkan identitas pelanggan dengan data yang terdapat pada kertas status. Identitas meliputi : - Nama - Umur - Alamat - Pekerjaan 2. Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan yaitu - Jantung - Alergi - Kencing manis - Komplikasi yang pernah dialami - Darah Tinggi - Asma - Kehamilan (pada wanita) - TBC (Paru) - Kebiasaan individu - HIV/AIDS 3. Menanyakan dan mencatat keluhan utama yang dialami oleh pelanggan, meliputi: - Kapan dirasakan - Sifat Akut/Kronis - Tempat (local, Menyebar) - Sudah dibati/belum Unit terkait Poliklinik/Klinik Gigi, Ruang Perawatan

Transcript of SPO GIGI.doc

Page 1: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)ANAMNESA

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

……………………………….

Disetujui oleh,Plt.Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien dengan Dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan anamnesa pasienKebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkapSasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan anamnesa pasien.

Prosedur 1. Menanyakan dan mencocokkan identitas pelanggan dengan data yang terdapat pada kertas status. Identitas meliputi :- Nama- Umur- Alamat- Pekerjaan2. Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan yaitu - Jantung - Alergi- Kencing manis - Komplikasi yang pernah dialami- Darah Tinggi - Asma- Kehamilan (pada wanita) - TBC (Paru)- Kebiasaan individu - HIV/AIDS3. Menanyakan dan mencatat keluhan utama yang dialami oleh pelanggan, meliputi:- Kapan dirasakan- Sifat Akut/Kronis- Tempat (local, Menyebar)- Sudah dibati/belum

Unit terkait

Poliklinik/Klinik Gigi, Ruang Perawatan

Page 2: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)DIAGNOSA

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan suatu penyakit atau kondisi dari yang lainnya.

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam menentukan diagnosa pada pasien.Kebijakan - Ada petugas yang terampil

- Bahan dan alat yang lengkap

Sasaran Petugas klinik Gigi dalam menentukan diagnose pada pasien.

Prosedur Ditetapkan dengan mempertimbangkan anamnesa, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yang diperoleh dari penderita. Rencana perawatan diputuskan dengan mempertimbangkan diagnose dan prognosa perawatan. Berdasarkan kesepakatan yang dihasilkan pada rapat antara penyedia layanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kab.Pangkep, maka jenis perawatan yang dilakukan pada polik gigi Puskesmas Balocci adalah :

1. Tumpatan Gigi Sulung (Glasionomer, Amalgam)2. Tumpatan Gigi Tetap (Glasionomer, Amalgam)3. Ekstraksi Gigi Sulung4. Ekstraksi Gigi Tetap5. Fisure Sealent6. Medikasi7. Insisi8. Pembersihan Karang Gigi (Skeling)

Unit terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan

Page 3: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PELAYANAN PEMERIKSAAN GIGI

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Pemeriksaan kesehatan gigi oleh Dokter Gigi/Perawat Gigi yang kompeten.

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan tindakan dan pengobatan.

Kebijakan - Surat Keputusan

ReferensiAlat dan BahanLangkah-Langkah

1. Pemeriksaan Extra Oral :- Pipi : Dilihat, Diraba ada kelainan/tidak- Bibir : Dilihat, diraba ada kelainan/tidak- Kelenjar Limphe : Dilihat, diraba ada kelainan/tidak

2. Pemeriksaan Intra Oral- Gigi Geligi : Warna, posisi, karies, bentuk/ukuran- Kelainan Mukosa pipi (Ulkus, lesi, radang)- Langit-Langit keras (kista, celah langit, tumor, eksostosis)- Dasar mulut (bengkak, kista, Ranula)

Unit terkait Poliklinik/Klini Gigi , Apotik, Ruang Perawatan

Page 4: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PERAWATAN GIGI PERMANEN

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Teratur membersihkan dan merawat gigi permanen

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan perawatan gigi permanen

Kebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkapSasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan perawatan gigi permanen

Prosedur 1. Menyapa pelanggan dengan ramah2. Anamnesa : - Menanyakan dan mencatat identitas pelanggan - Menanyakan keluhan utama - Menanyakan lokasi gigi yang sakit - Mulai kapan dirasakan - Sifat Sakit : a. Terus menerus b. Kadang-Kadang (Bila kemasukan makanan) c. Timbulnya rasa sakit d. Spontan (tanpa rangsangan) 3. Pemeriksaan - Pemeriksaan Ekstra Oral - Pemeriksaan Intra Oral 4. Diagnosa - Anamnesa - Keluhan Utama - Pemeriksaan Intra Oral - Pemeriksaan Ekstra Oral - Pemeriksaan Penunjang lainnya5. Rencana Perawatan - Karies Gigi (Karies Email, karies dentin, karies sementum), penumpatan Penumpatan tetap. - Penyakit jaringan pulpa (pulpitis) => Pengobatan/Medikasi, penumpatan Sementara (divect/indirect pulpa caping) - Gangren pulpa/akar, periodentitis akut (ekstraksi/pencabutan) - Ginginitis dan Penyakit Periodental => pengobatan/medikasi, pembersihan Karang gigi - Ulkus Artosa, abses submanabular => pengobata/medikasi, insisi abses - Gigi terbenam/impales => Dirujuk

Unit terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan

Page 5: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PELAYANAN TUMPATAN SEMENTARA

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt.Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Menutup lubang jalan masuk dan mencegah kontaminasi sistem saluran akar dengan saliva dengan flora bacterialnya, makanan dan benda asing

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan tumpatan sementara

Kebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkap

Sasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan tumpatan sementara

Prosedur 1. Pembuangan jaringan karies dengan eskavator

2. Preparasi kavitas dengan bur sesuai klasifikasi tumpatan

3. Sterilisasi kavitas

4. Pemberian obat (evgenol)

5. Penambalan sementara dengan fletoher (powder + liquid)

6. Instruksi paska penumpatan

7. Tidak boleh digunakan untuk makan 1 jam setelah ditumpat

8. Hati-Hati bila menyikat gigi terutama pada gigi dengan tumpatan

sementara.

9. Mencatat hasil tindakan pada kartu status pelanggan

Unit terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan

Page 6: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PELAYANAN TUMPATAN TETAP

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Menumpat gigi berlubang

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan tumpatan tetap

Kebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkap

Sasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan tumpatan tetap

Prosedur 1. Pembersihan jaringan nekrotik dalam kavitas dengan eskavator

2. Preparasi kavitas dengan diamond bur berkecapatan tinggi yang selalu

di aliri oleh air.

3. Pemblokiran menggunakan catton roll

4. Penderita di instruksikan untuk tidak menutup mulut

5. Sampai dengan proses penumpatan selesai pasien diinstruksikan untuk

tidak menggerakkan lidah

6. Mengeringkan kavitas cthp.bloveer/three way sning

7. Irigasi kavitas dengan aquades

8. Aplikasikan lapisan basis berupa line ozide pospkat (untuk tumpatan

amalgam) atau pasta kalsium hidrokida

9. Aplikasikan tumpatan tetap pada kavitas, rapikan

10. Pasien diinstruksikan untuk

- Tidak menggunakan gigi tersebut selama sehari semalam

- Datang kembali ke klinik untuk dilakukan pemolesan pada tumpatan.

11. Mencatat hasil tindakan pada kartu untuk dilakukan pemolesan pada

Tumpatan.

Unit terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan

Page 7: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PULPA CAPING

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/1

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Perawatan pulpa untuk mempertahankan vitalitas gigi yaitu pulpa cacing

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan pulpa caping

Kebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkap

Sasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan pulpa caping

Prosedur 1. Pembuangan jaringan karies yang nekrosis dengan preparasi kavitas

dengan diamond bur yang selalu dialiri air sesuai dengan klas karies

2. Lakukan isolasi dengan meletakkan cotton roll

3. Keringkan kavitas dengan three way syninge

4. Aplikasikan tumpatan sementara

5. Pasien diberi obat analgesic untuk menahan rasa sakit

6. Pasien diinstruksikan untuk mengurangi penggunaan gigi tersebut.

7. Pasien diinstruksikan untuk kembali setelah seminggu

8. Uji vitalitas gigi tersebut pada pertemuan berikutnya. Apabila vitalitas

gigi tersebut terjaga maka perawatan ini telah berhasil

9. Mencatat hasil tindakan pada kartu status pelanggan

Unit terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan

Page 8: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PELAYANAN PENCABUTAN GIGI TETAP (EKSTRAKSI)

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/2

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian Gigi yang dicabut adalah gigi yang sudah rusak, busuk, yang tidak dapat lagi diperbaiki

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan pencabutan gigi tetap (ekstraksi)

Kebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkap

Sasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan pencabutan gigi tetap (ekstraksi)

Prosedur 1. Mempersiapkan lidokain ampul dan mematahkan ujung ampul menggunakan tangan pada leher ampul.

2. Mempersiapkan spuit 1 cc, membuka tutup spuit dan mehmin dahkain lidokain kedalam spuit dengan cara menghisap isi sampul sampai habis dan menutup kembali spuit.

3. Membuang botol ketempat sampah medis4. Membuang udara dalam spuit dengan cara memposisikan spuit dengan

ujung jarum menghadap keatas, kemudian ketuk perlahan syringe, kemudian dorong pompa perlahan-lahan sampai udara tidak tampak lagi dan cairan keluar sedikit diujung jarum

5. Mengambil kapas steril menggunakan piluet dan menetesinya dengan betadine.

6. Mengolesi gusi yang akan dilakukan injeksi dengan gerakan searah 1 kali

7. Untuk menganastesi gusi bagian bukal, lidokain di suntikkan ke gusi disekitar apeks pada gigi yang akan dicabut dan melakukan aspirasi, apabila keluar darah menggeser posisi jarum ketitik lain dan memasukkan jarum sampai menyentuh tulang. Menyuntikkan lidokain 0,5-1 cc mencabut kembali jarum

8. Untuk menganastesi gusi bagian lingual/palatal, lidokain disuntikkan ke gusi sekitar apeks pada gigi yang akan dicabut atau pada percabangan syaraf dan melakukan aspirasi apabila keluar darah menggeser posisi jarum ke titik lain atau memasukkan jarum sampai menyentuh tulang. Menyuntikkan lidokain 0,5-1 cc. Mencabut kembali jarum

9. Membuang spuit pada safety box.10. Menunggu sampai obat bereaksi dan menimbulkan rasa tebal dengan

menanyakan pada pasien “apakah sudah terasa tebal dan bagaimana perasaan pasien, apakah terasa mata berkunang-kunang atau pusing”. Bila sudah terasa tebal lakukan pencabutan.

11. Melakukan pemisahan gigi dan gusi, memakai bein dengan posisi bein mesio bukal/disto bucal gigi yang bersangkutan dengan gerakan bein apical ke coronal (dari bawah ke atas) sampai gigi goyang.

12. Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/pelatikal gigi sampai dengan servical gigi.

Page 9: SPO GIGI.doc

13. Pada gigi yang mempunyai 1 akar (gigi anterior) memutar gigi searah sambil ditarik keluar

14. Pada gigi yang mempunyai lebih akar menggerak-gerakkan gigi kearah bukal dan lingual/palatinal supaya gigi terlepas dan menarik gigi keluar.

15. Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian menetesi tampon dengan betadine diatas luka bekas pencabutan dan meminta pasien untuk menggigit tampo kuat-kuat.

16. Membuang sampah medis kapas betadine, tampon yang digunakan selama tindakan gigi yang sudah dicabut kedalam tempat sampah medis.

17. Melepaskan sarung tangan dan dimasukkan kedalam tempat sampah medis kemudian mencuci tangan memakai sabun

18. Menginstruksikan post ekstraksi kepada pasien/pengantar19. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.

Unit Terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PELAYANAN PERAWATAN GIGI SULUNG

Page 10: SPO GIGI.doc

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PENCABUTAN GIGI SULUNG

No Dokumen

/Pusk-Bal/GIGI/VIII/2015

No Revisi

00

Terbit Ke

1

Halaman

1/3

PROTAP

GIGI

Tanggal Terbit

………………………

Disetujui oleh,Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKMNIP. 19661231 198603 1 068

Pengertian

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan pencabutan gigi sulung

Kebijakan Petugas klinik Gigi yang terampil, persediaan alat yang lengkap

Sasaran Petugas klinik Gigi dalam melakukan pulpa caping

Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik.

2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan dingin (bila menggunakan Chlor Ethyl) atau merasa tebal (bila menggunakan suntikan lidocaine)

3. Minta ijin penderita/pengantar untuk dilakukan tindakan (bolehkah saya mulai sekarang ?).

4. Mempersiapkan alat dan obat anastesi dan alat tindakan pencabutan gigi sulung yang sudah disterilkan.

5. Mencuci tangan dengan sabun dan memakai sarung tangan steril.6. Tindakan anastesi, bila sudah goyang menggunakan Chlor Ethyl dan belum

goyang menggunakan lidocain.Bila menggunakan Chlor Ethyl :

1. Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan menetesinya dengan betadine.

2. Mengolesi gusi pada daerah gigi yang akan dicabut dengan gerakan searah 1 kali.

3. Mengambil kapas 2 buah gulungan dengan pinset, kemudian kapas dipegang dengan tangan kiri.

4. Memegang Tabung Chlor Ethyl dengan tangan kanan kemudian ujungnya didekatkan pada kapas dengan jarak 1 cm kemudian menyemprot kapas dengan Chlor Ethyl, tunggu sampai kapas berbuih.

5. Meminta pasien membuka mulut kemudian meletakkan kapas sambil di tekan pada bagian bukal dan lingual/palatinal gigi yang akan dicabut.

Page 11: SPO GIGI.doc

6. Bila menggunakan anastesi lidokain komp 2 % :1. Mempersiapkan lidokain ampul dan mematahkan ujung ampul

menggunakan menggunakan tangan pada leher ampul.2. Mempersiapkan spuit 3 cc, membuka tutup spuit dan memindahkan lidokain

ke dalam spuit dengan cara menghisap isi ampul sampai habis dan menutup kembali spuit. 

3. Membuang botol ke tempat sampah medis.4. Membuang udara dalam spuit dengan cara memposisikan spuit dengan

ujung jarum menghadap ke atas, kemudian ketuk perlahan syringe. Kemudian dorong pompa perlahan-lahan sampai udara tidak tampak lagi dan cairan keluar sedikit di ujung jarum

5. Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan menetesinya dengan betadine.

6. Mengolesi gusi yang akan dilakukan injeksi dengan gerakan searah 1 kali.7. Untuk menganastesi gusi bagian bukal, lidokain di suntikkan ke gusi di

sekitar apeks pada gigi yang akan dicabut dan melakukan aspirasi, apabila keluar darah menggeser posisi jarum ke titik lain dan memasukkan jarum sampai menyentuh tulang. Menyuntikkan lidokain 0,5-1 cc. Mencabut kembali jarum.

8. Untuk menganastesi gusi bagian lingual/palatal, lidokain disuntikkan ke gusi sekitar apeks pada gigi yang akan dicabut atau pada percabangan saraf dan melakukan aspirasi apabila keluar darah menggeser posisi jarum ke titik lain dan memasukkan jarum sampai menyentuh tulang. Menyuntikan lidokain 0,5-1 cc. Mencabut kembali jarum

9. Membuang spuit pada safety box dengan cara ujung jarum masuk lebih dulu.

10. Menunggu sampai obat bereaksi dan menimbulkan rasa tebal dengan menanyakan pada pasien apakah sudah terasa tebal dan bagaimana perasaan pasien apakah terasa mata berkunang-kunang atau pusing. Bila sudah terasa tebal maka langsung dilakukan pencabutan.

11. Melakukan pemisahan gigi dan gusi dengan memakai bein dengan posisi bein mesio bukal / disto bucal gigi yang bersangkutan, dengan gerakan bein apikal ke coronal (dari bawah ke atas) sampai gigi goyang.

12. Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/palatinal gigi sampai dengan cervical gigi / bifurkasi gigi.

13. Pada gigi yang mempunyai 1 akar (gigi anterior) memutar gigi searah sambil ditarik keluar.

14. Pada gigi yang mempunyai lebih akar menggerak-gerakkan gigi ke arah bukal dan lingual/palatinal supaya gigi terlepas dan menarik gigi keluar.

15. Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian menetesi tampon dengan betadine di atas cucing meletakkan tampon pada luka bekas pencabutan dan meminta pasien untuk menggigit tampon kuat-kuat.

16. Membuang sampah medis kapas betadine, tampon yang digunakan selama tindakan dan gigi yang sudah dicabut ke dalam tempat sampah medis.

17. Melepaskan sarung tangan dan dimasukkan dalam tempat sampah medis kemudian mencuci tangan memakai sabun.

18. Memberikan instruksi post-ekstraksi kepada pasien/pengantar.19. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.

Page 12: SPO GIGI.doc

VII.PENGOBATAN- Peresepan obat diberikan berdasar pada prinsip-prinsip medikasi yang

rasional dan proporsional. - Mencatat pengobatan pada kartu status penderita

VIII.KONSELING- Menjelaskan kepada pasien/pengantar setelah pencabutan untuk:

a. Menggigit tampon ± 1 jam, boleh meludah tapi tampon tidak dibuang/tetap digigit.b. Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah karena bisa

menyebabkan infeksic. Tidak menghisap-hisap karena bisa menyebabkan infeksid. Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama ± 24 jam,e. Menghindari perdarahan dan infeksif. Mengajukan kepada pasien/pengantar untuk menjaga kebersihan mulut

dengan cara menyikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur dengan memperagakan cara menyikat gigi yang benar

g. Menganjurkan pasien menyikat gigi setelah makan makananmanis dan asam, dan makanan yang lengket di gigi

h. Membiasakan memakan makanan yang berserat masalnya sayur dan buah

i. Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk segera kontrol bila ada keluhan atau bila ada lagi gigi yang berlubang

j. Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk memeriksakan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali

k. Memberi kesempatan pada pasien/pengantar untuk menanyakan hal yang kurang jelas dan menjawab pertanyaan sampai pasien/penderita jelas

l. Mengecek pemahaman pasien/pengantar dengan memberikan pertanyaan terbuka atas informasi yang sudah disampaikan

m. Mencatat hasil konseling pada kartu status penderitan. Mengucapkan terima kasih sudah datang dan semoga lekas sembuh

IX.PASCAPELAYANAN

A.DEKONTAMINASI- Memakai sarung tangan rumah tangga- Memasukkan alat-alat yang sudah terpakai ke dalam bak dekontaminasi

selama 10 menit- Memindahkan alat dari bak dekontaminasi ke dalam bak air sabun- Membersihkan alat-alat dengan sikat dan air sabun- Membilas alat-alat yang sudah bersih dengan air mengalir- Mengeringkan alat-alat dengan handuk bersih. - Lalu diletakkan ke dalam bak instrumen tertutup sesuai dengan jenis alat

B.STERILISASI- Memasukkan alat-alat bak instrumen tertutup ke dalam sterilisator- Mengunci kran pembuangan air- Mengisi air ke dalam sterilisator, sehingga alat-alat terendam seluruhnya - Menyalakan sterilisator selama 30 menit- Membuang air dari sterilisator- Menunggu alat hingga dingin- Menyimpan alat yang telah disterilkan ke dalam tempat alat steril

Unit terkait

Poliklinik/Klini Gigi , Ruang Perawatan