S_PLS_0901518_Chapter5

2
Irma, 2014 Identifikasi Faktor Penyebab Kerawanan Sosial Ekonomi Serta Harapan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) Di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Faktor Penyebab Kerawanan Sosial Ekonomi Pada Perempuan di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Berdasarkan Perbedaan Pengalaman Pendidikan Formal Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang merujuk pada enam dimensi yang ada di masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi yang menjadi faktor penyebab terjadinya kerawanan sosial ekonomi pada PRSE yang ada di Desa Cibogo Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat adalah dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh oleh PRSE, dimana lebih dari setengahnya atau sebesar 74,5% PRSE yang ada di Desa Cibogo merupakan lulusan SD/Sederajat. Pendidikan yang rendah menyebabkan mereka berada pada kondisi di bawah garis kemiskinan dan hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan mereka di dalam memenuhi kebutuhan hidup, seperti kebutuhan akan perumahan, kesehatan, perawatan dan kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh menjadikan mereka mengalami kesulitan di dalam memenuhi kebutuhan akan enam aspek yang ada di masyarakat. 2. Harapan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Berdasarkan Perbedaan Pengalaman Pendidikan Formal Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang merujuk pada enam dimensi yang ada di masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi yang menjadi harapan PRSE yang ada di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat adalah harapan akan adanya kegiatan/program yang dapat membantu mereka untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara maksimal, dimana lebih dari setengahnya atau sebesar (76,4%) PRSE yang mengharapkan hal demikian.

description

Sosial

Transcript of S_PLS_0901518_Chapter5

  • Irma, 2014 Identifikasi Faktor Penyebab Kerawanan Sosial Ekonomi Serta Harapan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) Di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    1. Faktor Penyebab Kerawanan Sosial Ekonomi Pada Perempuan di Desa

    Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Berdasarkan

    Perbedaan Pengalaman Pendidikan Formal

    Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang merujuk pada enam

    dimensi yang ada di masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa persentase

    tertinggi yang menjadi faktor penyebab terjadinya kerawanan sosial ekonomi pada

    PRSE yang ada di Desa Cibogo Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

    adalah dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh oleh PRSE,

    dimana lebih dari setengahnya atau sebesar 74,5% PRSE yang ada di Desa

    Cibogo merupakan lulusan SD/Sederajat. Pendidikan yang rendah menyebabkan

    mereka berada pada kondisi di bawah garis kemiskinan dan hal tersebut

    berpengaruh terhadap kemampuan mereka di dalam memenuhi kebutuhan hidup,

    seperti kebutuhan akan perumahan, kesehatan, perawatan dan kebutuhan pokok

    sehari-hari. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh menjadikan

    mereka mengalami kesulitan di dalam memenuhi kebutuhan akan enam aspek

    yang ada di masyarakat.

    2. Harapan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Desa Cibogo, Kecamatan

    Lembang, Kabupaten Bandung Barat Berdasarkan Perbedaan

    Pengalaman Pendidikan Formal

    Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang merujuk pada enam

    dimensi yang ada di masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa persentase

    tertinggi yang menjadi harapan PRSE yang ada di Desa Cibogo, Kecamatan

    Lembang, Kabupaten Bandung Barat adalah harapan akan adanya

    kegiatan/program yang dapat membantu mereka untuk dapat memanfaatkan

    sumber daya alam yang ada secara maksimal, dimana lebih dari setengahnya atau

    sebesar (76,4%) PRSE yang mengharapkan hal demikian.

  • 104

    Irma, 2014 Identifikasi Faktor Penyebab Kerawanan Sosial Ekonomi Serta Harapan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) Di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    B. Saran

    Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, maka saran yang

    dapat peneliti rekomendasikan adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Pemerintah Desa Cibogo

    Sebagai lembaga yang ada di lingkungan masyarakat, pemerintah Desa

    Cibogo disarankan untuk lebih memperhatikan kondisi sosial ekonomi

    masyarakatnya terutama perempuan. Salah satunya yaitu dengan melakukan

    pendataan secara berkala berkenaan dengan keberadaan PRSE yang ada di Desa

    Cibogo dan melakukan pengawasan terhadap PRSE di dalam menerima pelayanan

    sosial yang ada. Selain itu, pemerintah Desa Cibogo disarankan untuk lebih

    memfungsikan organisasi desa yang ada dengan memperbanyak atau

    mengembangkan program-program yang mampu memberdayakan PRSE, seperti

    pelatihan keterampilan.

    2. Bagi Praktisi PLS

    Bagi praktisi PLS disarankan untuk menyelenggarakan program/kegiatan

    yang mampu membantu masyarakat khususnya kaum perempuan, sehingga

    mereka dapat terhindar dari kondisi rawan sosial ekonomi, seperti mengadakan

    pelatihan kewirausahaan, pemberian motivasi dalam berwirausaha atau pelatihan

    kerajinan tangan sehingga PRSE dapat lebih produktif dengan keterampilan yang

    dimilikinya.

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengkaji permasalahan yang

    sama dengan penelitian ini akan tetapi dengan kondisi dan karakteristik

    masyarakat yang berbeda, baik itu dari aspek sosial, aspek ekonomi, aspek

    budaya, aspek politik, aspek lingkungan ataupun aspek personal/spiritualnya.

    Selain itu, untuk peneliti selanjutnya disarankan menggunakan pendekatan yang

    berbeda dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti saat ini. Jika pada

    penelitian ini digunakan pendekatan statistik deskriptif, maka untuk peneliti

    selanjutnya disarankan menggunakan pendekatan statistik parametrik atau

    nonparametrik.