Sp Blok 12 Yayas
-
Upload
eka-ayu-larasati-ii -
Category
Documents
-
view
31 -
download
2
description
Transcript of Sp Blok 12 Yayas
SKENARIO
• Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD RS karena demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan tinggi, naik urun dan timbul secara mendadak. Selain itu, keluhan demam juga disertai pegal dan mual. Menurut pasien, dirinya mengalami mimisan 1 hari yang lalu
•Rumusan masah• Perempuan 25 tahun mengalami demam
naik turun sejak 3 hari disertai pegal otot, mual, dan pusing
• Istilah yang tidak diketahui• Tidak ada
MIND MAP
RM
PEMERIKSAAN
FISIK
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
WD & DD
PROGNOSIS
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
MANIFESTASI KLINIK
ANAMNESIS
• Identitas pasien: perempuan 25 tahun• RPS Keluhan Utama: demam sejak 5 hari yang lalu,
demam mendadak, demam naik turun
Keluhan lain: OS mengalami mimisan 1 hari yang lalu, suhu tubuh 37,5 derajat celcius, nafas
20x/menit, denyut nadi 90x/menit, tekanan darah 110/20 mmHg• Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat Sosial• Penggunaan obat• Riwayat berpergian keluar daerah
PEMERIKSAAN FISIK
• Tanda-tanda vital• Suhu : 37,5○C • Respiratory rate : 20 x / menit (Normal)• Nadi : 96 x/ menit (Normal)• Tekanan darah : 110/80 mmHg (Normal)
• Pemeriksaan fisik abdomen• Terlihat bintik – bintik merah di ekstremitas atas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Uji Tourniquet(+) pada DBDDilakukan setelah demam 2 hari(-) atau (+) lemah pada keadaan syok(+) jika petechiae 20 setiap 1 inci persegi
• Cara melakukan test tourniquet
• Periksa tekanan darah pasien• Beri tekanan antara sistolik dan diastolik• Lakukan tekanan ±5 menit• Perhatikan petechiae yang timbul di kulit
lengan bawah• Dinyatakan positif nilai pada satu inci
persegi (2,8 x 2,8 cm) didapat ≥ 20 petechiae
• Pemeriksaan darah- Eritrosit (hemoglobin& hematokrit)- Leukosit : 6000- Trombosit : 90000
• Pada penderita DBD- Hemoglobin - Hematokrit ↑- Trombosit ↓- Leukosit ↑
•Different diagnosis• Demam typhoid• Malaria • Chikungunya
•Working diagnosis• Demam Berdarah Dengue
DBD Chikungunya
Malaria Typhoid
Demam 2-7 hari
Demam tinggi Demam 3 stadium
Demam tinggi
Nyeri otot, tulang, kepala
Nyeri otot hebat (myalgia)
Nyeri sendi, kepala
Nyeri otot, kepala
Hepatomegali, trombositopenia
Trombosit normal
Splenomegali, anemia
Leukositosis
Perdarahan kulit
Ruam (maculopapular)
Menggigil, berkeringat
Gangguan sal. cerna
Uji Tourniquet _ Splenomegali, anemia, ikterus ?
Widal test
Penderita DBD di lingk sekitar?
Riwayat ke tempat endemis
EPIDEMIOLOGI
• Tersebar di wilayah Asia tenggara, Pasifik dan Karibia.
• Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.
• Penularan melalui vector nyamuk genus Aedes (terutama A.aegypti dan A. albopictus).• Beberapa factor diketahui berkaitan dengan
peningkatan transmisi biakan virus dengue, yaitu:• Vektor• Host• Lingkungan
STADIUM AEDES AEGPTI
1. Stadium telur uk. 1 mikron, putih→abu-abu→hitam, lonjong. Menetas 1-2 hari2. Stadium larva
Uk. ± 7mm, terdiri dari kepala, toraks, abdomen. Sangat sensitif thd cahaya dan getaran
3. Stadium pupaTerdiri dari sefalotoraks, abdomen, dan kaki pengayuh. Terdapat sepasang corong pernapasan (respiratory trumpets)
4. Stadium dewasaUk. Lebih kecil dr nyamuk rumah, belang hitam-putih, terdapat lyre. Sekali bertelur rata-rata 100 butirMengalami ganti kulit 4 kaliDari telur-dewasa 9 hari
PATOFISIOLOGIRespon humoral
berupa pembentukan antibody yang
berperan dalam proses
netralisasi virus
Antibody terhadap virus
dengue berperan mempercepat replikasi virus pada monosit atau makrofag
Limfosit T baik T-helper dan T
sitotoksik berperan dalam respon imun
selulerterhadap virus dengue
Diferensiasi T helper yaitu TH1 akan memproduksi
interferon gamma, IL-2 dan limfokin, sedangkan TH2
memproduksi IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10
Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus dengan
opsonisasi antibody. Namun proses fagositosis ini
meyebabkan peningkatan replikasi virus dan sekresi sitokin
oleh makrofag
Aktivitas komplemen oleh kompleks imun yang menyebabkan
terbentuknya C3a dan C5a
Interferon gamma akan mengaktivasi monosit sehingga
disekresi berbagai mediator inflamasi seperti TNF-α, IL-1, PAF, IL-6 dan histamine yang
mengakibatkan terjadnya disfungsi sel endotel dan
terjadinya kebocoran plasma
MANIFESTASI KLINIK
• Demam tinggi 2-7 hari• Pendarahan di kulit • Hepatomegali• Trombositopenia• Disertai: nyeri punggung, tulang, sendi, otot,
kepala.• Hematokrit meningkat (lab)• Tek. darah semakin menurun
• DBD derajat III dan IV juga disebut sindrom syok dengue (SSD)
• Pada kasus diatas, kelompok kami menyimpulkan bahwa pasien tersebut menderita Demam Berdarah Dangue
PENATALAKSANAAN
• Terapi suportif dgn memelihara volume cairan tubuh.
• Penanganan DBD:Penanganan DBD tanpa syokPemberian cairan pada tersangka DBD di
ruang rawatPenanganan DBD dgn hematokrit > 20%Penanganan pendarahan spontan pd DBDPenanganan sindroma syok dengue
KOMPLIKASI
• Ensefalopati dengue• Dpt disertai kejang, akibat syok berkepanjangan dgn
pendarahan
• Kelainan ginjal• Krn syok tdk teratasi dgn baik, dicegah dgn mengganti
vol intraventrikular stlh syok
• Udem Paru• Pemberian cairan berlebihan
• Infeksi nosokomial• Terjadi saat masa rawat inap, penularan melalui
lingkungan dan pekerja medis
PENCEGAHAN
• Menghilangkan tempat tinggal dan perkembangbiakan vektor → 3M• Abatisasi → bubuk abate 1 ppm / 10 gram / 1
sendok makan utk setiap 1 liter air• Fogging/pengasapan: Insektisida → organofosfat
(malation), pinetroid, karbamat.• Memelihara ikan pemakan jentik• Penyuluhan tentang DBD
PROGNOSIS
• Baik• Kematian terjadi pd 40-50% dgn syok• Penanganan intensif → kematian ditekan mjd <
1% kasus• Pasien DBD tanpa syok → sembuh total
KESIMPULAN
• Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit tropik yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti.
• Penyakit ini disertai gejala klinis seperti sakit kepala, nyeri otot, sendi atau tulang, mual, dan terdapat pendarahan terutama di bagian kulit.
• Pasien DBD dapat terkena syok yang berisiko pada kematian.
• Untuk mencegah pasien DBD hingga mengalami syok perlu dilakukan penanganan yang cepat dan intensif untuk tetap mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
• Cara efektif untuk mengindari penyakit DBD adalah dengan melakukan pencegahan keberadaan dan perkembangbiakan vektor sedini mungkin.