PPT SP ERIK BLOK 12
-
Upload
zebri-yandi -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
description
Transcript of PPT SP ERIK BLOK 12
Diagnosis dan Penatalaksanaan Demam Berdarah pada Anak
WILFRIDUS ERIK102010309
Skenario
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun
dibawa ibunya ke IGD Rumah Sakit karena
demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
sudah berobat ke dokter dan diberi obat
panas tetapi demam tetap tidak turun
Anak 6 tahun demam sejak 3 hari yang lalu
Working diagnosis
Etiologi
Patogenesis
Gejala klinik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
Anamnesis
Differential diagnosis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
Epidemiologi
Anamnesis
Identitas : An. Laki-laki usia 6 tahun
Keluhan utama : demam sejak 3 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Pribadi dan Sosial
Riwayat Keluarga
Riwayat Berpergian
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Inspeksi palpasi
Tensi Nadi Respiras
i Suhu
Lidah kering dan putih
Ekstremitas hangat
Nyeri tekan epigastrium
Hasil PF
Sakit Sedang
Compos mentis
TTV :100/70 Suhu: 39 0C
Nafas: 24x Nadi: 110x
Pemeriksaan Fisik
Uji Tourniquet :Pemeriksaan penunjang presumtif bagi diagnosis DBD
apabila dilakukan pada orang yang menderita demam lebih dari 2 hari tanpa sebab yang jelas.
Pada umumnya, test ini akan positif pd penderita DBD.(+) didapati 10 – 20 atau lebih petechiaeCaranya :
Mula-mula tetapkan tekanan darah.Berikan tekanan antara sistolik dan diastolik selama 5
menit.Perhatikan timbulnya petechiae pada bagian volar
lengan bawah.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Leukosit : 3000 (Leukopenia) Trombosit : 90.000 (Trombositopenia) Hematokrit : 42% (Normal) Hemoglobin : 14 gr/ml (Normal) Protein / Albumin : hipoproteinemia akibat kebocoran plasma. Ureum / kreatinin : bila ada gangguan fx ginjal. Elektrolit : sbg parameter pemantauan pemberian cairan. Imunoserologi : IgG (hr ke-14) & IgM (hr ke-3 – ke-5) terhadap
dengue.
Pemeriksaan Penunjang
RadiologiPd foto, terdapat efusi pleura terutama pd
hemitoraks kanan.Tapi jika terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura bs di kedua hemitoraks.
Pd USG juga selain efusi pleura, dapat dideteksi adanya asites.
Untuk diagnosis pasti DBD dapat ditegakkan bila ditemukannya virus dengue didalam darah. Metode isolasi virus merupakan gold standard pemeriksaan virus dengue.
Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
Working Diagnosis
Pedoman yang dipakai dalam menegakkan diagnosis DBD ialah kriteria yang disusun oleh WHO 1997 :Demam akut, yang tetap tinggi selama 2 – 7 hari, kemudian turun secara
lisis. Demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, malaise, nyeri pada punggung, tulang, persendian dan kepala.
Manifestasi pendarahan, seperti uji tourniquet positif, petechiae, purpura, ekimosis, epistaksis, pendarahan gusi, hematemesis dan melena.
Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul).Pembesaran hati dan nyeri tekan tanpa ikterus.Dengan atau tanpa renjatan. Renjatan yang terjadi pada saat demam
biasanya mempunyai prognosis yang buruk.Kenaikan nilai Ht/hemokonsentrasi, yaitu sedikitnya 20%.
Differential Diagnosis
1.Malaria
Malaria disebabkan oleh protozoa Plamodium falciparum,P.vivax,P.ovale,P.malariae yang ditularkan oleh anopheles betina.
Peningkatan suhu dapat 40 derajat,bersifat intermitten.
Gejala malaria yaitu demam, menggigil, malaise, anoreksia, mual, muntah, diare ringan, sakit kepala, pusing, mialgia, nyeri tulang.
Pada malaria juga dapat ditemui hepatomegali, splenomegali, anemia, ikterus, dan dehidrasi.
Pada pemeriksaan laboratorium umumnya ditemukan anemia, leukopenia, dan trombositopenia.
Differential Diagnosis
2.Demam tifoid
Infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Penularan melalui makanan dan minuman yang terinfeksi feses.
Gejala :demam peningkatan suhu hingga 40 derajat
terutama sore atau malam hari, kedinginan, malaise, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, dan kadang-kadang sakit perut dan diare.
Tanda penting yang ditemui :agak tuli, lidah tifoid (tremor, tengah kotor, tepi hiperemis, nyeri tekan perut di daerah kanan bawah.)
Differential Diagnosis
3. Demam Chikungunya
Ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
gejala akut (demam >40°C), sakit kepala, nyeri sendi (sendi-sendi dari ekstrimitas menjadi bengkak dan nyeri bila diraba, mual, muntah, nyeri abdomen, sakit tenggorokan, limfadenopati, malaise, kadang timbul ruam) berlangsung 3-10 hari.
Gejalanya diare, perdarahan saluran cerna, refleks abnormal,
Syok dan koma tidak ditemukan pada chikungunya.
Etiologi
Agent: Virus Dengue (genus Flavivirus, famili Flaviviridae)
Terdapat 4 serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
Nyamuk genus Aedes
Epidemiologi
Wilayah Asia Tenggara, Pasifik barat dan Karibia.
Seluruh tanah air Indonesia wilayah endemis.
Gejala Klinis
Patogenesis
Penatalaksanaan
Tirah baring Makanan lunak dan bila belum nafsu makan diberi 1,5 –
2 liter dalam 24 jam ( susu, air dengan gula, atau sirup) atau air tawar ditambah garam.
Medikamentosa yang bersifat simtomatis.Untuk hiperereksia dapat diberi kompres, antipiretik golongan asetaminofen,eukinin, atau dipiron dan jangan diberikan asetosal karena bahaya pendarahan
antibiotik diberikan bila terdpat kemungkinan terjadi infeksi sekunder
Prognosis
Kematian dikarenakan kasus DBD telah terjadi pada 40-50% penderita disertai syok, tetapi dengan diberlakukannya perawatan intensif yang cukup maka angka kematian akan kurang dari 2%.
Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD, pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk DBD. Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur, jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
Pencegahan
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC, drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll (M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan (M3).
Kesimpulan
Dari hipotesis yang didapat yaitu anak yang berusia 6 tahun demam sejak tiga hari didiagnosis menderita demam Dengue. Karena dari pembahasan di atas gejala yang didapat hampir menyerupai penyakit demam Dengue. Dengan demikian hipotesis dapat diterima.