Soal Beserta Jawaban Panen Dan Pasca Panen
-
Upload
dieyan-ning-prameswari -
Category
Documents
-
view
4.079 -
download
168
description
Transcript of Soal Beserta Jawaban Panen Dan Pasca Panen
SOAL BESERTA JAWABAN PANEN DAN PASCA PANEN
1. Apa yang dimaksud panen dan penanganan pasca panen?
2. Mengapa teknologi penanganan pasca panen itu penting dilakukan terutama pada
komoditas hortikultura?
3. Apa masalah yang dihadapi dalam penanganan pasca panen?
4. Mengapa di Indonesia teknologi pascapanen dalam penanganan produk
hortikultura belum diterapkan dengan baik, meskipun secara teknis teknologi
tersebut mudah untuk diterapkan oleh para pelaku agribisnis hortikultura?
JAWABAN
1. A. Panen adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya
tanaman dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan
secara fisiologis maupun morfologi dari tanaman tersebut.
B. Penanganan pasca panen adalah tahapan yang dimulai sejak pemungutan
hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
sampai siap dipasarkan.
2. Teknologi pascapanen merupakan suatu perangkat yang digunakan dalam
upaya peningkatan kualitas penanganan dengan tujuan mengurangi susut
karena penurunan mutu produk yang melibatkan proses fisiologi normal dan
atau respon terhadap kondisi yang tidak cocok akibat perubahan lingkungan
secara fisik, kimia, dan biologis. Teknologi pascapanen diperlukan untuk
menurunkan atau bila mungkin menghilangkan susut pascapanen. Susut
pascapanen produk hortikultura berkisar antara 15% hingga 25% tergantung
pada jenis produk dan teknologi pascapanen yang digunakan. Pada hasil
produk hortikultura umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak”
(perishable), tujuan dari penanganan produk hortikultura adalah
mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang
tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas,
pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna
hijau (greening), terlalu matang, dll.
3. (i) kesenjangan dan keterbelakangan dalam memproduksi bibit/benih unggul
di dalam negeri, (ii) kesenjangan dalam inovasi teknologi, baik dalam
teknologi pengembangan peralatan pascapanen maupun informasi teknologi
penanganan pascapanen itu sendiri, (iii) rendahnya pengertian masyarakat
umum dalam hal-hal yang berkaitan dengan penanganan pascapanen,
misalnya tentang susut pascapanen sehingga berakibat kurangnya perhatian
terhadap masalah mutu, (iv) belum sempurnanya infrastruktur yang
menunjang sistem distribusi dan transportasi hasil perkebunan rakyat, (v)
masih kecilnya margin yang diperoleh untuk menutupi biaya operasi
penanganan pascapanen, dan (vi) keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan
petani dan petugas penyuluh lapang akan teknologi pascapanen
4. Karena teknologi pascapanen masih diterapkan secara parsial, yaitu dipilih
hanya yang biaya investasinya kecil atau hampir tidak ada, atau bila secara
ekonomis menguntungkan. Hal ini didasari kenyataan bahwa konsumen
produk hortikultura secara umum belum bersedia membayar untuk produk
hortikultura yang ditangani menggunakan teknologi yang seharusnya.
Artinya, konsumen hortikultura belum bersedia membayar lebih untuk produk
hortikultura yang lebih baik penanganannya. Jadi, bagi konsumen
hortikultura, lebih baik mendapatkan produk dengan kualitas biasa dengan
harga murah, daripada membayar lebih untuk produk berkualitas prima.