Slide Draft Akhir Tanjab Barat - Edit
Transcript of Slide Draft Akhir Tanjab Barat - Edit
1PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL( BAPPEMDAL )KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PENYUSUNAN REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2010 - 2030
KUALA TUNGKAL, 20 Desember 2010
PRESENTASI LAPORAN AKHIR
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Sejak dikeluarkan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat harus segera menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanjung Jabung Barat sesuai dengan muatan dan subtansi yang terkandung pada UU No. 26 Tahun 2007;
Penataan ruang perlu dijadikan pedoman dalam mempercepat pembangunan ekonomi daerah serta mendayagunakan sumber daya alam secara seimbang;
Amanat UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dalam rangka perwujudan ruang Nusantara yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
PERATURAN DAERAH NO. 08 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN TEBING TINGGI, KECAMATAN BATANG ASAM, KECAMATAN RENAH MENDALUH, KECAMATAN MUARA PAPALIK, KECAMATAN SEBERANG KOTA, KECAMATAN BRAM ITAM, KECAMATAN KUALA BETARA, DAN KECAMATAN SENYERANG.
2
Maksud kegiatan penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah terwujudnya suatu penataan ruang wilayah yang lebih sinergis antara wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dengan wilayah kabupaten lainnya di Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan produk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten yang disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang agar dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
3
1.2. MAKSUD
1.3. TUJUAN
• Tersusunnya RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi;
• Teridentifikasinya potensi dan masalah penataan ruang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi;
• Terpadunya struktur dan pola ruang wilayah perencanaan dengan wilayah sekitarnya dan sinergi dengan rencana tata ruang wilayah level provinsi dan nasional; dan
• Terakomodasikannya aspirasi seluruh pelaku pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dalam rangka pengembangan wilayahnya.
4
1.4. SASARAN
1. Undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan RuangPasal 28 : Penyusunan RTRWK mengacu pada :
a. RTRWN dan RTRW Provinsib. Pedoman dan Juklak bidang penataan ruang c. RPJP Daerah
Pasal 14 ayat 3: Rencana rinci tata ruang Nasional terdiri atas RTR Pulau dan RTR - KSN
WIL
AY
AH
PE
RK
OTA
AN
RENCANA UMUM TATA RUANG
RENCANA RINCI TATA RUANG
RTR PULAU / KEPULAUAN
RTR KWS STRA. NASIONAL
RTR KWS STRA KABUPATEN
RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN
RTRW KOTARTR BAGIAN WIL KOTA
RTR KWS STRA KOTA
RDTR WIL KABUPATEN
RTR KWS STRA. PROVINSI
RDTR WIL KOTA
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang
Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi
a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan
disusun apabila:
Ps. 14 ayat (2) Ps. 14 ayat (3)
Ps. 14 ayat (4)
Ps. 14 ayat (5)
Ps. 14 ayat (6)
RTR KWS METROPOLITAN
A. Landasan Utama
5
1.5. LANDASAN HUKUM
2. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 16/PRT/M/2009 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
4. Peraturan Menteri PU No 02/PRT/M/2009 tentang Pedoman
Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provlnsi dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota beserta rencana
rincinya;
Landasan Utama…
6
II. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
• Penetapan Kota Kuala Tungkal sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
bersama sama dengan Kota Sarolangun, Muara Bungo, dan Muara
Bulian dengan arahan untuk mendorong kota-kota sentra produksi
disekitarnya (wilayah hinterland) (II/B);
• Penetapan Pelabuhan Kuala Tungkal Sebagai Pelabuhan Nasional (I/3);
• Penetapan Kawasan Jalan Bebas Hambatan di Kota Kuala Tungkal (II/B);
• Penetapan Kawasan Lindung Gambut di Kecamatan Betara sebagai
Kawasan Lindung Nasional (III/B/3);
• Penetapan Kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) di
Kecamatan Batang Asam dan Kecamatan Renah Mendaluh (I/B/1).
7
2.1.1. KEBIJAKAN TATA RUANG NASIONAL
8
9
2.1.2. KEBIJAKAN TATA RUANG PULAU SUMATERA
10
2.1.3. KEBIJAKAN TATA RUANG PROVINSI JAMBI
11
2.2. KEBIJAKAN TATA RUANG KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
12
Tujuan pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sebagai acuan pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam menyelenggarakan pembangunan: 1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; 2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan 3. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
2.2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
2.2.2. SASARAN PENATAAN RUANG KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
Sasaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang hendak dicapai adalah : 1. Terkendalinya Pembangunan Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Yang Dilakukan
Oleh Pemerintah Maupun Swasta 2. Terciptanya Keserasian Antara Kawasan Lindung Dan Kawasan Budidaya 3. Tersusunya Rencana Dan Keterpaduan Program-program Pembangunan Di
Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4. Terdorongnya Minat Investasi Masyarakat Di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 5. Terkoordinasinya Pembangunan Antara Wilayah dan Antar Sektor Pembangunan.
KEKUATAN (STRENGTHS)KELEMAHAN
(WEAKNESSES)INTERNAL Adanya Potensi sumber
dayamineral yang bisa dikembangkan di Kabupaten Tanjung jabung Barat
Sektor pertanian yang makin menurun
Terdapat UKM di Kecamatan Kurangnya teknologi dalam mendukung UKM
Terdapat Kegiatan Industri Terbatasnya SDM yang berkualitas
Pertumbuhan PDRB yang cukup baik khususnya pada beberapa sektor
Sarana prasarana belum opimal
Terdapat Potensi Perikanan yang dapat mendorong kegiatan ekonomi lainnya
Menurunnya hasil tangkapan ikan nelayan & menurunnya hasil budidaya tambak
EKSTERNAL Terdapat Potensi Pariwisata yang dapat mendorong kegiatan ekonomi lainnya
Pengerusakan lingkungan
Analisis SWOT
13
PELUANG (OPPORTUNITIES) STRATEGI SO STRATEGI WO Banyaknya komoditas yang bisa
dikembangkan/diandalkanPeningkatan hasil industry (UKM), dimana tersedianya pasar, baik dalam maupun luar wilayah
SDM dan teknologi irigasi maupun sarana dan prasarana lainnya
Banyaknya lahan yang bisa dimanfaatkan & memperhatikan batasan limitasi
Mempertahankan peningkatan PDRB dengan memfokuskan pada sektor unggulan dan mengembangkan sektor non basis
Mengoptimalkan semua fasilitas untuk mendukung pemanfaatan SDA
Prasarana jalan relative baik, sedang dan mempunyai akses yang bagus
Pemanfaatan lahan sesuai peruntukannya
Pemberdayaan masyarakat dalam usaha pada tiap-tiap sektor
ANCAMAN (THREATS) STRATEGI ST STRATEGI WT Persaingan dengan non usaha
pertanianMempertahankan sektor perikanan, pertambangan dan perkebunan sebagai sektor unggulan
Menghidupkan lahan terlantar menjadi lahan produktif
Terjadinya pergeseran fungsi lahan (dalam luar wilayah) khususnya hutan VS tambang dan pemafaatan lain
Memberdayakan industry kecil yang berbasis yang padat karya
Peningkatan SDM yang berwawasan lingkungan
Adanya tantangan usaha yang sama yang memanfaatkan SDA
Mempertahankan kegiatan pertanian/perkebunan untuk mengantisifasi pengalihan fungsi lahan
Pengorganisasian unit-unit usaha dengan penyediaan pasar untuk menghindari persaingan yang tidak sehat di masyarakat
SDM masih rendah dan terbatas Melibatkan dan partisipasi masyarakat disemua dalam tahapan rencana dan kegiatan
Potensi SDA mempengaruhi lingkungan sekitar
Menyediakan pasar bagi pedagang menengah kebawah
Penyuluhan bagi kegiatan tambang illegal yang merusak lingkungan
Memberikan PAD yang cukup signifikan
Pemanfaatan potensi tambang yang ramah lingkungan
SDA jumlah yang terbatas
14
Dari hasil analisis SWOT dengan matriks dapat disimpulkan bahwa:
1.Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki peluang dan kekuatan yang bisa diandalkan diantaranya perikanan, pertambangan, perkebunan,pariwisata, industri dan perdagangan.
2.Pertumbuhan PDRB yang cukup baik adalah modal utama dalam pergerakan perekonomian kedepan.
3.Perkebunan yang memberikan kontribusi pada PDRB, namun pertumbuhannya harus djaga agar tidak cenderung menurun, ini merupakan satu kelemahan serta ancaman yang perlu diantisipasi.
4.Adanya akses menuju ke kabupaten lain (jalan nasional dan jalan propinsi) mempermudah dalam perdagangan, tetapi pemanfaatannya belum optimal.
5.Pengelolaan potensi tambang yang tidak mengacu pada aspek lingkungan, ini merupakan ancaman bagi kehidupan masyarakat sekitar.
6. Strategi-strategi yang dilakukan adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi serta mengatasi masalah yang ada baik pada tahun sekarang maupun tahun-tahun kedepan
15
III. FAKTA DAN ANALISA WILAYAH KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
16
3.1. ORIENTASI DAN ADMINISTRASI KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
17
3.1.A. ADMINISTRASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak di bagian Timur Propinsi Jambi dengan luas wilayah sekitar 5.009,82 km2. dan Luas Wilayah Perairan / Laut 141, 75 Km2, Dengan panjang garis pantai + 45 Km yang membentang dari utara yaitu Desa Suak labu sampai ke selatan dengan Desa Sungai Dualap. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 103º 23’ sampai dengan 104º 21’ Bujur Timur dan di antara 0º 53’ hingga 1º 41’ Lintang Selatan.
Batas – batas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu: o Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau dan Laut Cina Selatan.o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Selat
Berhala o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi dan o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tebo
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejatinya terdiri dari 5 (lima) kecamatan, yaitu kecamatan Tungkal Ilir, Tungkal Ulu, Pengabuan, Betara dan Merlung dengan jumlah 52 (lima puluh dua) desa dan 5 (lima) kelurahan, namun pada tahun 2008 terjadi pemekaran kecamatan yang tertuang dalam Perda No. 08 Tahun 2008, maka wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat berubah menjadi 13 (tiga belas) kecamatan, 59 (lima puluh sembilan) Desa dan 9 (sembilan) Kelurahan.
18
3.2. KONDISI FISIK LINGKUNGAN & SUMBER DAYA ALAM
No Kecamatan Ibukota Desa/Kelurahan Luas (Ha)1. Tungkal Ilir Tungkal IV Kota 1. Kel. Tungkal IV Kota
2. Kel. Tungkal III3. Kel. Tungkal Harapan4. Kel. Tungkal II5. Desa Tungkal I 6. Desa Teluk Sialang
100,31
2. Seberang Kota Tungkal V 1. Kel. Tungkal V2. Desa Tungkal IV3. Desa Kuala Baru4. Desa Teluk Pulai Raya
121,29
3. Bram Itam Bram Itam Kiri 1. Desa Bram Itam Kiri2. Desa Bram Itam Kanan3. Desa Tanjung Senjulang4. Desa Pembengis
312,66
4. Tungkal Ulu Pelabuhan Dagang 1. Kel. Pelabuhan Dagang2. Desa Badang3. Desa Tanjung Tayas4. Desa Kuala Dasal5. Desa Pematang Pauh6. Desa Taman Raja7. Desa Brasau
345,69
5. Tebing Tinggi Tebing Tinggi 1. Kelurahan Tebing Tinggi2. Desa Purwodadi3. Desa Suka Damai4. Desa Adi Jaya5. Desa Kelagian
342,89
6. Batang Asam Kebun Dusun 1. Desa Dusun Kebun2. Desa Sri Agung3. Desa Suban4. Desa Tanjung Bojo5. Desa Kampung Baru6. Desa Lubuk Bernai
1.042,37
7. Merlung Merlung 1. Desa Merlung2. Desa Lubuk Terap3. Desa Penyabungan4. Desa Tanjung Paku5. Desa Tanjung Benanak6. Desa Bukit Harapan7. Desa Adi Purwa8. Desa Pinang Gading
311,65
Tabel 1.Nama dan Jumlah Kecamatan dan Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
19
8. Renah Mendaluh Lubuk Kambing 1. Desa Lubuk Kambing2. Desa Pulau Pauh3. Desa Rantau Benar4. Desa Lampisi5. Desa Cinta Damai6. Desa Sungai Rotan
473,72
9. Muara Papalik Rantau Badak 1. Desa Rantau Badak 2. Desa Dusun Mudo3. Desa Intan Jaya4. Desa Bukit Indah5. Desa Kemang Manis
336,38
10. Betara Mekar Jaya 1. Desa Mekar Jaya2. Desa Makmur Jaya3. Desa Pematang Lumut4. Desa Serdang Jaya
570,21
11. Kuala Betara Betara Kiri 1. Desa Betara Kiri2. Desa Sungai Dualap3. Desa Betara kanan4. Desa Sungai Gebar
185,89
12. Pengabuan Teluk Nilau 1. Kel. Teluk Nilau2. Desa Parit Pudin3. Desa Sungai Serindit4. Desa Mekar Jati
440,13
13. Senyerang Senyerang 1. Kel. Senyerang2. Desa Sungai Kayu Aro,3. Desa Teluk Ketapang4. Desa Sungai Rambai5. Desa Margo Rukun6. Desa Lumahan7. Desa Kempas Jaya
426,63
JUMLAH5.009,82
Lanjutan Tabel 1.
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009 dan (Berdasarkan Perda No. 8 Tahun 2008)
20
Analisis Kesesuaian Lahan21
3.2.1. KESESUAIAN LAHAN
22
3.2.2. TOPOGRAFI
23
3.2.3. MORFOLOGI
No. Kecamatan
Jenis TanahJumlah
(Ha)Organosol Alluvial Podzolik Gleisol Andosol Komplek
Latosol
1 Tungkal Ulu - 15.942,0 18.627,4 - - - 34.569,42 Merlung - - 24.348,7 - - 24.348,73 Batang Asam 5.657,4 19.108,6 68.421,7 11.049,1 - - 104.236,8
4 Tebing Tinggi 4.766,5 6.992,6 10.485,0 12.044,8 - - 34.288,95 Renah
Mendaluh- - 50.691,4 - - - 50.691,4
6 Muara Papalik - - 36.865,7 - - 36.865,7
7 Pengabuan 27.936,8 1.289,2 - 14.787,2 - - 44.013,28 Senyerang 27.039,0 - - 15.624,3 - - 42.663,39 Tungkal Ilir 2.187,0 - - 6.132,5 1.711,5 - 10.031,0
10 Bram Itam 19.235,8 3.142,6 - 7.644,0 - - 30.022,4
11 Seberang Kota 2.644,4 - - 8.519,8 964,3 - 12.128,512 Betara 13.755,5 13.469,2 17.168,8 11.583,0 - - 55.976,513 Kuala Betara 10.199,3 - - 7.647,7 742,5 - 18.589,5
Jumlah (Ha)113.421,7 59.944,2 226.608,7 95.032,4 3.418,3 - 498.425,
3
Tabel 2.Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
24
25
3,2.4. JENIS TANAH
No.
Kecamatan
FormasiJumlah
(Ha)AluviumUndak-undak
Formasi Plb
Formasi Telisa
Formasi Lahat
Granit Kapur
BatuSabak
BatuMarmer
1. Tungkal Ulu 6.207 938 52.383 21.58 2.336 2.815 - 18.765 259.026
2. Tungkal Ilir 32.338 - 6.390 - - - - - 38.7783 Pengabuan 100.015 - 20.064 - - - - - 119.77
94 Betara 61.826 - 12.217 - - - - - 74.0465 Merlung 60.111 937 52.300 21.545 2.334 2.81 - 18.735 158.77
26 Tebing Tinggi * * * * * * * * *7 Batang Asam * * * * * * * * *8 Renah
Mendaluh* * * * * * * * *
9 Muara Papalik * * * * * * * * *10 Seberang Kota * * * * * * * * *11 Bram Itam * * * * * * * * *12 Kuala Betara * * * * * * * * *13 Senyerang * * * * * * * * *Jumlah (Ha) 260.497 1.875 143.054 43.125 4.672 5.625 - 35.5 550.39
8
Tabel 3.Formasi Geologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
26
27
3.2.5. GEOLOGI
28
3.2.6. KAWASAN RESIKO RAWAN BENCANA
PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)PRESENTA
SE(%)
KAWASAN HUTANHutan Produksi 171.165,14 31,53Hutan Produksi Terbatas 44.082,69 8,12Hutan Lindung Gambut 15.965,00 2,94Hutan Cagar Alam 87,00 0,02Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
8.790,72 1,62
JUMLAH 240.090,55 44,22
DAERAH TERBANGUNPermukiman 2.951,75 0,54Bangunan 65.904,25 12,14Sawah 47.382 6,23Tegalan/Ladang 71,914 1,59Kebun Campuran 3.269.40 0,60Semak Belukar 24.567.00 4,52Kebun Kelapa Sawit 46.100.00 8,49Kebun Kelapa Dalam 55.009,00 10,13Kebun Karet 42.755,00 7,87Kebun Kopi 4.500,00 0,83Kebun Pinang 8.324,6 1,53Sungai/Rawa 6.989 1,29JUMLAH 302.853,60 55,78
TOTAL LUAS PENGGUNAAN LAHAN : 542.944,15
Tabel 4.Penggunaan Lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
29
3.3. PENGGUNAAN LAHAN
No
Jenis Bahan Lokasi Keterangan
1. Batu Bara Desa Lubuk KambingKec. Renah MendaluhKec. Batang AsamDesa SubanKec. Batang AsamDusun MudoDesa Lubuk Bernai
ø Berupa Singkapan - Singkapanø Belum Diketahui Volume / Cadanganø Belum Diketahui / Cadanganø Berupa Singkapan - Singkapanø Belum Diketahui Volume / Cadanganø Berupa Singkapan - Singkapanø Berupa Singkapan - Singkapan
2. Granit Desa Lubuk KambingKec. Renah Mendaluh
ø Warna Merah daging dan abu - abu Kehijauan
ø Cadangan, Belum Diketahui Volumenya
3. Pasir / Kerikil Desa Pelabuhan Dagang dan Kec. Tungkal Ulu
ø Cadangan terindikasi132 juta M2
4. Obsiden / Perlit Kec. Merlung ø Cadangan, Belum Diketahui Volumenya
5. Kaulin Desa Pelabuhan Dagang dan Desa Merlung
ø Cadangan Terindikasi 106 Jt M2
Tabel 5.Penyebaran Potensi Pertambangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber : Dinas Pertambangan Kab. Tanjab Barat Tahun 2009
30
3.4. SUMBER DAYA ALAM 3.4.1. SUMBER DAYA MINERAL
31
3.2.4. SUMBER DAYA HUTAN
No Nama SungaiPanjang
(KM)Kedalam
(M)Lebar (M)
Volume (M3)
1 Pengabuan 16,6 4 140 69.720
2 Betara 12 2 80 19.200
Tabel 6.Kuantitas Air Sungai
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber: Data Base Sektor Perhubungan Provinsi Jambi Tahun 2009
No Nama SungaiDebit (M3/detik)
Kemarau Hujan
1 Pengabuan 1000 25002 Betara 320 800
Tabel 7.Debit Air Sungai
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber: PDAM Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
No Lokasi Luas(Ha)1 Tungkal Ilir 9952 Pengabuan 3.0783 Betara 1.903
Tabel 8.Rawa/Bergambut
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber: Bapedalda Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2008
32
3.4.3. SUMBER DAYA AIR
33
SUMBER DAYA AIR
34
Tabel 9.Luas Panen & Produksi Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Kecamatan
Padi Sawah Padi Ladang
Luas Panen(Ha)
Produksi(Ton)
Rata-rataProduksi
(Ton)
Luas Panen(Ha)
Produksi(Ton)
Rata-rata
Produksi(Ton)
1. Tungkal Ulu 1.483 5.502 3,71 633 1.492 2,36
2. Merlung 22 80 3,64 655 1.552 2,373. Batang Asam *) *) *) *) *) *)4. Tebing Tinggi *) *) *) *) *) *)5. Renah Mendaluh
*) *) *) *) *) *)
6. Muara Papalik *) *) *) *) *) *)7. Pengabuan 12.189 44.571 3,66 *) *) *)8. Senyerang *) *) *) *) *) *)9. Tungkal Ilir 2.760 10.085 3,65 *) *) *)10. Bram Itam *) *) *) *) *) *)11. Seberang Kota *) *) *) *) *) *)12. Betara 2.847 10.467 3,68 *) *) *)13. Kuala Betara *) *) *) *) *) *)
Jumlah19.301 70.705 3.66 1.288 3.044 2,38
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
3.4.3. SUMBER DAYA LAHAN 1. PERTANIAN
NO KOMODITASLUAS PANEN (HA) PRODUKSI (TON)
2007 2008 2009 2007 2008 2009I Padi
1 Padi Sawah 17.473 17.519
19.301 61.990 60.686 70.705
2 Padi Ladang 1.791 1.554 1.288 4.131 3.680 3.044
II Palawija
1 Jagung 445 684 755 9.500 14.830 16.421
2 Kacang Kedele 203 408 1048 1.980 5.040 13.241
3 Kacang Tanah 64 66 72 685 720 809
4 Ubi Kayu 204 218 234 17.310 18.240 23.503
5 Ubi Jalar 77 77 122 5.450 5.390 8.783
6 Kacang Hijau 30 31 23 299 310 253
Tabel 10.Luas Panen & Produksi Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
35
Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan terutama diarahkan untuk mencukupi kebutuhan permintaan pangan secara lokal dan kebutuhan Propinsi Jambi.
Usaha tani tanaman pangan, padi, tanaman hortikultura dan sayur - sayuran merupakan sumber makanan pokok dan lapangan pekerjaan bagi kebanyakan petani. Sistem produksi (mulai dari pengolahan lahan hingga pemasaran hasil dan sarana produksi) mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap ekonomi pedesaan. Hal ini disebabkan karena usahatani tanaman pangan berfungsi ganda yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja.
Lokasi pengembangan padi sawah direncanakan di daerah bagian kecamatan pengabuan, Kecamatan Senyerang, dan Kecamatan Seberang Kota di sepanjang kiri kanan sungai Pengabuan. Dan untuk pengembangan kawasan tersebut telah tersedia lahan seluas 42.813 Ha.
Sedangkan lokasi pengembangan Hortikultura dan Sayur Sayuran direncanakan di daerah bagian Kecamatan Betara, Kecamatan Bram Itam, dan Kecamatan Kuala Betara (Pangkal babu).
36
37
KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KecamatanKaret(Ha)
Kelapa (Ha)
KelapaSawit (Ha)
Kopi(Ha)
Pinang (Ha)
1. Tungkal Ulu 2.240,0 3,1 2.157,0 5,5 26,3
2. Merlung 3.800.,0 - 4.609,5 - -
3. Batang Asam 2.475,0 6,9 5.099,0 23,8 16,5
4. Tebing Tinggi 368,0 79,6 781,0 25,0 19,3
5. Renah Mendaluh 3.039,0 - 3.664,5 - -
6. Muara Papalik 1.645,0 - 8.445,5 - -
7. Pengabuan 1.262,5 13.151,5 69,0 362,0 4.496,5
8. Senyerang 129,0 10.913,0 392,0 152,5 774,0
9. Tungkal Ilir - 5.935,0 14,5 17,0 425,010. Bram Itam 52,0 5.684,0 1.478,0 223,0 899,011. Seberang Kota - 4.032,0 11,0 4,0 385,012. Betara 1.345,0 4.239,0 1.865,0 1.482,0 873,0
13. Kuala Betara - 9.451,0 74,0 59,0 410,0Jumlah 16.355,5 53.495,1 28.660,0 2.353,8 8.324,6
Tabel 11.Luas Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
38
2. KAWASAN PERKEBUNAN
Komoditi perkebunan yang sesuai untuk dikembangkan dan dapat dijadikan andalan ekonomi mencakup kelapa sawit, dan karet. Sedangkan kelapa, kopi dan coklat sebagai penunjang.
Komoditi kelapa sawit dan Karet sudah dikembangkan cukup luas terutama melalui pola perkebunan besar baik perusahaan perkebunan pemerintah maupun swasta, dengan manajemen dan kelembagaan yang cukup memadai.
Komoditi Karet dan Kelapa Sawit diarahkan ke kecamatan tungkal Ulu, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Merlung, Kecamatan Tungkal Ulu dan Kecamatan Muara Papalik.
Sedangkan untuk komoditi Kelapa, Pinang, Kopi dan Coklat saat ini terutama dikembangkan oleh rakyat secara pribadi. Jenis komoditi ini diarahkan pada wilayah Hilir yaitu Kecamatan Seberang Kota, Pengabuan, Senyerang, Bram Itam dan Betara.
Kondisi pertanaman komoditi tersebut pada saat ini telah banyak yang perlu peremajaan dengan bibit unggul dan sistem pengelolaan secara corporate dengan membentuk kelompok tani. Di samping perbaikan sistem usaha dan manajemen budidaya, dalam pengembangan ini juga perlu disertai dengan sistem pengolahan hasilnya. Bentuk pengolahan hasil yang dapat dilakukan oleh petani dalam bentuk kelompok tani ini adalah agroindustri yaitu pengolahan hasil produksi sebagai bahan baku industri lanjutan.
39
40
KAWSAN PERKEBUNAN
Tabel 12.Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil di Kab.
Tanjung Jabung Barat Menurut Jenis Ternak Tahun 2009
KecamatanTernak Besar Ternak Kecil
Kerbau SapiKambin
gDomb
a Babi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Tungkal Ulu 113 340 1.284 15 4212. Merlung 301 512 1.865 317 -3. Batang Asam 102 858 1.136 13 -4. Tebing Tinggi 128 513 814 15 -5. Renah Mendaluh
449 451 2.109 137 -
6. Muara Papalik - 319 1.295 - -7. Pengabuan - 2.107 3.193 15 -8. Senyerang - 3.252 3.911 7 -9. Tungkal Ilir - 326 1.596 19 23210. Bram Itam - 366 1.634 13 -11. Seberang Kota - 72 2.143 - -12. Betara - 467 1.952 213 -13. Kuala Betara - 197 1.286 95 -
Jumlah 1.093 9.780 24.218 859 653Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
41
3. KAWASAN PETERNAKAN (1)
Rencana pengembangan dalam bidang peternakan diarahkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak, pembibitan, pengelolaan pasca panen dan penyediaan pakan ternak.Jenis ternak yang potensial untuk dikembangkan adalah sapi dan kambing.
Arahan pengembangan kawasan peternakan berada di wilayah Kecamatan Pengabuan, Kecamatan Batang Asam Kecamatan Senyerang dan (Desa Sri Agung), sedangkan untuk itik dan ayam di Kecamatan Bram Itam (Desa Pembengis).
Di samping kegiatan usaha budidaya, dalam pengembangan peternakan perlu dilakukan secara terintegrasi dengan pembangunan balai inseminisi buatan untuk penyedian bibit ternak bermutu, pembangunan rumah pemotongan hewan dan sarana penyimpanan daging (cold storage) dan pembangunan pakan ternak (konsentrat).
Balai inseminasi buatan telah tersedia di Kecamatan Pengabuan dan Kecamatan Senyerang terdapat 3 (tiga) orang petugas (Desa Teluk Nilau, Desa Senyerang dan Desa Sri Agung).
KecamatanAyam Buras
AyamPedaging
AyamPetelur Itik
(1) (2) (3) (4) (5)1. Tungkal Ulu 37.093 - - 5.8432. Merlung 46.552 - - 5.3523. Batang Asam 42.214 - - 6.8264. Tebing Tinggi 26.821 - - 4.2575. Renah Mendaluh 25.480 - - 3.5936. Muara Papalik 31.402 - - 3.0307. Pengabuan 40.673 - - 2.6648. Senyerang 50.046 - - 3.2509. Tungkal Ilir 22.201 - - 5.54710. Bram Itam 35.508 - - 6.33511. Seberang Kota 32.187 - - 3.96012. Betara 36.937 - - 2.80213. Kuala Betara 24.626 - - 2.230
Jumlah 452.100 - - 55.689
Tabel 13.Perkembangan Populasi Ternak Unggas di Kab. Tanjung Jabung Barat
Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun 2009
Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
42
KAWASAN PETERNAKAN (2)
43
KAWASAN PETERNAKAN (3)
A. PERIKANAN LAUTBatasan Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu o Sebelah barat laut berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu (Riau), o Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan o Sebelah utara berbatasan dengan Laut Riau / Kepulauan Riau.
Analisis kawasan perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat umumnya berada pada Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Tanjung Barat meliputi 5 (lima) kecamatan, yaitu : Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan Seberang Kota, Kecamatan Kuala Betara, Kecamatan Senyerang dan Kecamatan Pengabuan.
Luasan Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 141,75 Km2. dan Panjang pantai (coast line) Wilayah pesisir diperkirakan sepanjang + 45 Km.
Alokasi lahan pengembangan perikanan Tambak didasarkan pada evaluasi kesesuaian lahan untuk tambak yang sesuai untuk dikembangkan di Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan Kuala dan Betara, seluas 3.558 Ha.
Sedangkan untuk perikanan tangkap di laut umumnya berasal dari kecamatan Tungkal Ilir Kecamatan Seberang Kota, Kecamatan Pengabuan, Kecamatan Senyerang dan Kecamatan Kuala Betara, dengan potensi lestari sumberdaya ikan sampai 12 mil laut diperkirakan sebesar 25.856 ton/ tahun (Povinsi Jambi 77.575 to /tahun).
44
4. KAWASAN PERIKANAN (1)
45
KAWASAN PERIKANAN (2)
B. PERIKANAN PERAIRAN UMUMPotensi lestari penangkapan ikan
perairan umum Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
diperkirakan sebesar 1.000
ton/tahun yang tersebar di tiga
sungai besar yaitu Sungai
Pengabuan, Sungai Betara dan
Sungai Pangkal Duri yang
merupakan perbatasan dengan
Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, serta anak-anak sungai
ketiga sungai tersebut dan rawa-
rawa pada kawasan basah.
.Jenis IkanKecamatan
JumlahTungkal Ilir Betara
1. Tenggiri 629,5 341,8 771,32. Bawang Putih 280,2 140,1 420,33. Bawang Hitam 210,8 105,4 316,24. Sebelah 538,7 269,3 8085. Parang-parang 832,9 416,5 1.210,406. Gulama 394,5 247,2 641,77. Layur 0,1 0,1 0,28. Senangin 197,7 95,7 293,49. Alu-alu 12,6 6,4 19
10. Malung 137 73,9 210,911. Belanak 115,8 61,3 177,112. Kembung 179,4 84,7 264,113. Kerang 3.218,70 559,3 3.778,0014. Ikan Lain 1.162,90 703 1.865,9015. Udang Dogol 1.512,10 617 2.129,0016. Udang Putih 209,1 61,8 270,917. Udang Krosok 182 71 25318. Kakap Merah 913,3 297,1 1.210,4019. Selangat 17,9 3,7 21,620. Gerot 1,6 0,8 2,421. Talang-talang 8,1 5,5 13,622. Udang Ketak 215,8 131,6 347,423. Selar 18,7 12,3 3124. Sembilang 7,9 3,8 11,725. Utik 4,1 2,4 6,526. Kerapu 137 73,9 210,927. Selampai 24,2 15,2 39,428. Udang Lain 2.645,50 972,7 3.618,2029. Cumi-cumi 687,9 368,9 1.066,8030. Pari 185,8 89,5 275,331. Ubur-ubur 0 0 032. Kepiting/Rajungan 979,5 186,7 1.166,20
Jumlah 15.536,1 5.945,2 21.481,3Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2009
46
KAWASAN PERIKANAN (3)
Tabel 14.Produksi Perikanan Perairan Umum Menurut Jenis Ikan dan Kecamatan
Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009
Perikanan Budidaya (Tambak) ditetapkan mulai batas sempadan pantai sampai ke arah darat.
Lokasi-lokasi yang diproyeksikan yaitu Desa Tungkal I, KelurahanTungkal III, Desa Tungkal IV
Desa dan Desa Tungkal V (Kecamatan Tungkal Ilir dan Seberang Kota) serta Desa Sungai
Dualap , Desa Pangkal Babu dan Desa Betara Kanan (Kecamatan Kuala Betara), Zona ini
mencakup wilayah seluas 3.000 Ha. Komoditi yang dibudidayakan antara lain adalah udang
windu, ikan bandeng, dan kakap putih
C. PERIKANAN TAMBAK
D. BUDIDAYA KOLAM
Potensi budidaya kolam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperkirakan 2.000 Ha yang
tersebar di Kecamatan Tungkal Ilir, Seberang Kota, Kuala Betara, Senyerang, Pengabuan.
Pada sub kawasan basah cocok untuk pengembangan budidaya ikan yang lebih toleran
terhadap perubahan salinitas ikat Nila, patin dan ikan-ikan lokal lainnya.
47
KAWASAN PERIKANAN (4)
E. BUDIDAYA KERAMBA
Potensi budidaya ikan dalam keramba di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat terutama di Kecamatan Tungkal Ulu dan Kecamatan Merlung,
dan sebagian kecil di Kecamatan Betara dan Pengabuan. Potensi
keramba tahun 2009 pemanfaatannya masih sangat kecil yaitu 112
unit. Usaha Budidaya ini umumnya masih dilakukan secara sambilan.
Perkembangan usaha budidaya keramba tahun 2009 yaitu Rumah
Tangga Perikanan/Tenaga Kerja tidak mengalami peningkatan 96 RTP.
Jumlah keramba meningkat 66% dari 83 unit menjadi 112 unit dan
produksi perikanan mengalami peningkatan 27,7 ton.
F. PEMASARAN HASIL PERIKANANPemasaran hasil perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun
2009 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat
lokal, antar daerah ekspor. Untuk pemasaran antar pulau dengan
tujuan Riau, Kotamdya Jambi, Padang, Palembang, Lampung dan
Jakarta mendominasi. Sementara negara-negara tujuan ekspor hasil
perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu Singapura, Malaysia
dan Hongkong/Taiwan.
48
KAWASAN PERIKANAN (5)
Berdasarkan pengamatan dan kondisi yang ada dilapangan, maka di Kecamatan Seberang Kota merupakan kawasan yang tepat untuk dikembangkan sebagai kawasan industri yang berbasis hasil laut (Marine Coastal Industries).
Hal ini didukung oleh telah disediakan lahan seluas 4.700 Ha yang diperuntukkan untuk pengenbangan kawasan Marine coastal Industries.
G. MARINE COASTAL INDUSTRIES
49
KAWASAN PERIKANAN (6)
No KecamatanJumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk
(Km2)
PenyebaranPenduduk (%)
Luas Daerah(Km)
1 Tungkal Ulu 12.670 35,6 4,81 345,69
2 Merlung 15.331 42,5 5,18 311,65
3 Batang Asam 23.764 16,9 6,86 1.042,37
4 Tebing Tinggi 34.598 70,4 9,44 342,89
5 Renah Mendaluh 11.897 22,8 4,21 473,72
6 Muara Papalik 10.352 24,9 3,27 336,38
7 Pengabuan 23.348 54,2 9,33 440,13
8 Senyerang 22.254 53,0 8,83 426,63
9 Tungkal Ilir 67.711 633,1 24,81 100,31
10 Bram Itam 14.726 51,5 6,29 312,66
11 Seberang Kota 8.126 83,6 3,96 121,29
12 Betara 23.789 37,6 8,37 570,21
13 Kuala Betara 10.371 64,0 4,65 185,89
Jumlah 278.937 56.0 100,00 5.503,5
Tabel 15.Banyaknya Penduduk, Kepadatan & Penyebaran Penduduk sertaLuas Wilayah Menurut Kecamatan dlm Kab. Tanjabar tahun 2010
Sumber : Hasil Sensus Penduduk Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2010
50
3.5. KEPENDUDUKAN DAN PEREKONOMIAN
51
Proyeksi PendudukLaju Pertumbuhan yang di pergunakan untuk proyeksi jumlah penduduk kedepan adalah laju justifikasi yang diperoleh dalam kurun waktu thn 2010-2030. hal ini dilakukan krn laju pertumbuhan tersebut diasumsikan merupakan laju pertumbuhan yg normal.
Tabel 16. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2010 - 2030
No. Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2020 2025 2030
1 Tungkal Ulu 12.229 12.620 13.012 13.403 13.794 14.186 14.577 16.534 18.490 20.447
2 Merlung 13.256 13.786 14.316 14.847 15.377 15.907 16.437 19.089 21.740 24.391
3 Batang Asam 17.566 18.304 19.042 19.779 20.517 21.255 21.993 25.681 29.370 33.059
4 Tebing Tinggi 24.150 24.923 25.696 26.468 27.241 28.014 28.787 32.651 36.515 40.379
5 Renah Mendaluh 10.788 11.040 11.293 11.545 11.798 12.050 12.303 13.565 14.827 16.089
6 Muara Papalik 8.361 8.640 8.920 9.199 9.478 9.757 10.037 11.433 12.829 14.225
7 Pengabuan 23.877 24.027 24.178 24.328 24.479 24.629 24.780 25.532 26.284 27.036
8 Senyerang 22.606 22.748 22.891 23.033 23.176 23.318 23.461 24.173 24.885 25.597
9 Tungkal Ilir 63.504 65.384 67.263 69.143 71.023 72.903 74.782 84.181 93.579 102.978
10 Bram Itam 16.089 16.565 17.041 17.518 17.994 18.470 18.946 21.328 23.709 26.090
11 Seberang Kota 10.138 10.438 10.738 11.038 11.338 11.638 11.939 13.439 14.939 16.440
12 Betara 21.417 21.927 22.436 22.946 23.456 23.966 24.475 27.024 29.573 32.121
13 Kuala Betara 11.901 12.185 12.470 12.754 13.039 13.323 13.608 15.030 16.452 17.874
Jumlah 255.882 264.599 276.003 282.710 282.710 289.416 296.123 329.658 363.192 396.726
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2010
ANALISIS KEPENDUDUKAN (1)
52
Proyeksi Kepadatan PendudukDengan hasil perkiraan jumlah penduduk akhir tahun rencana & asumsi luas tiap kecamatan adalah tetap maka perkiraan kepadatan penduduk di tiap-tiap tiap wilayah diurai pada tabel berikut:
Tabel 17. Prakiraan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
No. KecamatanLuas Wilayah
(Km2)
Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2020 2025 2030
1 Tungkal Ulu 345,69 37 38 39 40 41 42 48 53 59
2 Merlung 311,65 44 46 48 49 51 53 61 70 78
3 Batang Asam 1.042,37 18 18 19 20 20 21 25 28 32
4 Tebing Tinggi342,89
73 75 77 79 82 84 95 106 118
5 Renah Mendaluh 473,72 23 24 24 25 25 26 29 31 34
6 Muara Papalik 336,38 26 27 27 28 29 30 34 38 42
7 Pengabuan 440,13 55 55 55 56 56 56 58 60 61
8 Senyerang 426,63 53 54 54 54 55 55 57 58 60
9 Tungkal Ilir 100,31 652 671 689 708 727 746 839 933 1.027
10 Bram Itam 312,66 53 55 56 58 59 61 68 76 83
11Seberang Kota
121,2986 89 91 93 96 98 111 123 136
12 Betara 570,21 38 39 40 41 42 43 47 52 56
13 Kuala Betara 185,89 66 67 69 70 72 73 81 89 96
Jumlah 5.009,82 48 49 50 51 49 54 60 66 72
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2010
ANALISIS KEPENDUDUKAN (2)
53
ANALISIS KEPENDUDUKAN (3)
PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu wilayah. PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2009 sebesar Rp.5.634,61 milyar sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp.2.125,85 milyar. Selama kurun waktu 9 tahun, PDRB dengan migas Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2009 berkembang 5,05 kali lebih besar dibanding tahun 2000.Tabel 18. PDRB ADHB, PDRB ADHK 2000 dan Indeks Perkembangan PDRB (Dengan Migas)Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2005-2009
Tujuan dari analisis ini adalah mewujudkan ekonomi wilayah yang sustained melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi wilayah yang lebih luas (regional/antar kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional)
Tahun
ADHB ADHK 2000PDRB
(Juta
Rupiah)
Perkembangan
PDRB (Juta
Rupiah)
Perkembangan
20052.985.348,
05267,38 1.618.263,45 144,94
20063.355.506,
24300,53 1.746.198,31 156,40
20073.947.097,
15353,52 1.885.336,56 168,86
20085.105.911,
81457,30 1.998.250,11 178,97
20095.634.607,
83504,66 2.125.852,61 190,40
Tabel 19. PDRB ADHB, PDRB ADHK 2000 dan Indeks Perkembangan (Tanpa Migas)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2005-2009
Tahun
ADHB ADHK 2000PDRB(Juta
Rupiah)
Perkembangan
PDRB(Juta
Rupiah)
Perkembangan
2005 2.493.906,7
0
223,49 1.449.331,
09
129,88
2006 2.725.424,4
1
244,23 1.545.346,
83
138,48
2007 3.136.468,2
6
281,07 1.657.842,
69
148,56
2008 3.667.747,1
1
328,68 1.752.229,
76
157,02
2009 4.575.052,3
6
409,99 1.866.946,
92
167,30
Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
54
ANALISIS EKONOMI & SEKTOR UNGGULAN (1)
Penentuan komoditas unggulan daerah merupakan langkah awal menuju pembangunan yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi era globalisasi. Langkah menuju efisiensi dapat ditempuh dengan fokus pada pengembangan sektor ekonomi yang mempunyai keunggulan komparatif terhadap daerah lainnya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan adalah metode Location Quotient (LQ)
Nilai LQ PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Periode 2009.
Sektor
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Rp Milyar)
Provinsi Jambi (Rp Milyar)
LQ Urutan Sektor Basis
Pertanian 506,337 4.999 0,78 5
Pertambangan dan Penggalian 263,320 1.865 1,09 2
Industri Pengolahan tanpa migas 637,632 2.158 2,28 1
Listrik, Gas, dan Air Bersih 10,509 129 0,63 6
Konstruksi /Bangunan 28,470 782 0,28 9
Perdagangan, Hotel dan Restoran 360,905 2.757 1,01 3
Pengangkutan dan Komunikasi 78,236 1.268 0,48 7
Keuangan, Persewaan, dan Jasa 39,629 890 0,34 8
Perusahaan Jasa-jasa Lainnya. 183,450 1.425 0,99 4
Total 2.108,488 16.272
Struktur perumusan LQ memberikan beberapa nilai, yaitu LQ>1, LQ=1, LQ<1. Jika memakai nilai produksi sebagai bahan perhitungan, maka :• LQ lebih besar dari 1 ( LQ > 1 ) :
berarti komoditas tersebut merupakan sektor basis artinya produksi komoditas yang bersangkutan sudah melebihi kebutuhan konsumsi di daerah dimana komoditas tersebut dihasilkan dan kelebihannya dapat dijual keluar daerah.
• LQ lebih kecil dari satu (LQ<1) : produksi komoditas tersebut belum mencukupi kebutuhan konsumsi di daerah ybs dan pemenuhannya didatangkan dari daerah lain.
• LQ sama dengan satu (LQ=1) : produksi komoditas yang bersangkutan hanya cukup untuk kebutuhan daerah setempat.
55
ANALISIS EKONOMI & SEKTOR UNGGULAN (2)
IV. RENCANA STRUKTUR RUANG
Aspek Kelengkapan FasilitasBerdasarkan hasil analisis kelengkapan fasilitas ranking kota-kota di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 20. Fasilitas Pelayanan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
56
4.1. RENCANA SISTEM PUSAT KEGIATAN
Sistem Pusat Pelayanan (2)
Tabel 21. Rangking Pusat – Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
57
Berdasarkan kelengkapan fasilitas seperti yang diuraikan, maka hirarki dan sistem perkotaan untuk wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diusulkan sebagai sebagai berikut:
No. Kota Hirarki Fungsi Utama
1. Tungkal Ilir (Kuala Tungkal) PKW
Pusat Ibu kota Kabupaten;
Pusat kegiatan industry dan jasa serta simpul transportasi yang melayani skala prov/beberapa
kab/kota;
Simpul kedua kegiatan ekspor-import yang mendukung PKN.
2.
Pelabuhan Dagang
Teluk Nilau
Teluk Serdang
PKL Pusat kegiatan industri & jasa yang melayani skala kab/kota serta beberapa kecamatan;
Simpul transportasi yang melayani skala kab/kota serta beberapa kecamatan;
3.
Merlung
Tebing Tinggi
Dusun Kebun
Bram Itam Kiri
PPK Pusat Perdagangan dan jasa yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa;
Simpul transportasi yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa;
4.
Senyerang
Tungkal V
Betara Kiri
Lubuk Kambing
Rantau Badak
PPL Pusat kegiatan yang melayani kegiatan skala antar desa;
Simpul transportasi yang melayani kegiatan skala antar desa.
Tabel 22. Rencana Kawasan Perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
58
Sistem Perkotaan59
o Transportasi DaratAdapun rencana pengembangan jaringan jalan Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah :
o Sistem Jaringan Arteri Primer untuk pelayanan pergerakan regional.1. Peningkatan Jalan Trans Sumatera yang menghubungkan propinsi Jambi dengan Propinsi Riau yaitu : perbatasan
Kabupaten Muaro Jambi – Rantau Badak – Merlung – Pelabuhan Dagang – Dusun Kebun – Propinsi Riau.
Analisis Sistem Transportasi
2. Peningkatan Ruas jalan yang menghubungkan Ibukota Propinsi Jambi dengan Kuala Tungkal
60
4.2. RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA WILAYAH
o Sistem Jaringan Lokal Primer untuk pelayanan pergerakan regional:1. Peningkatan Ruas jalan Kuala Tungkal – Teluk Nilau – Senyerang – Teluk Ketapang – Tebing Tinggi – Pelabuhan
Dagang2. Peningkatan Ruas jalan Kuala Tungkal – Parit Deli (Betara Kiri) – Sungai Gebar – Sungai Dualap (Kuala Mendahara –
Tanjung Jabung Timur). 3. Peningkatan Ruas Jalan Kuala Tungkal – Teluk Sialang.4. Peningkatan Ruas jalan Simpang 91 – Desa Tebing Tinggi – Teluk Ketapang.5. Peningkatan Ruas jalan Pelabuhan dagang – Purwodadi – Simpang Abadi.6. Peningkatan Ruas jalan Merlung – Lubuk Kambing – Perbatasan Kabupaten Muara Tebo.7. Peningkatan Ruas jalan Merlung – Pinang Gading – Tanjung Bananak – Lampisi Sari – Jaya Kesuma dan Pinang Gading
– Kemang Manis.8. Pembangunan Ruas Jalan Simp. Rambutan – Rantau Panjang – Teluk Kempas.9. Pembangunan Ruas Jalan Parit Pudin – Serindit – Teluk Kempas – Batas Riau.10. Pembangunan Ruas jalan Tebing Tinggi – Pematang Lumut.11. Pembangunan Tebing Tinggi – Lumahan – Sungai Rumbai.12. Pembangunan Ruas jalan Suban – Lubuk Kambing
61
62
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI DARAT
o Terminal1. Pembangunan dan Peningkatan Terminal Pembengis menjadi Terminal Tipe A.2. Pembangunan Terminal Tipe A di Kecamatan Merlung.3. Peningkatan Terminal Kota Kuala Tungkal.4. Pembangunan Terminal Agribisnis di Kecamatan Pengabuan.
o Transportasi SungaiTransportasi sungai merupakan salah satu sistim tranportasi yang sangat penting di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, karena sebagian besar wilayah kabupaten ini dihubungkan melalui sistem transportasi ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dermaga-dermaga kecil sebagai pergerakan orang dan barang di kabupaten ini. sistem transportasi sungai ini selain untuk angkutan orang terutama dipergunakan oleh masyarakat untuk angkutan barang, terutama hasil-hasil bumi, karena angkutan sungai lebih ekonomis.
63
o Transportasi Laut
Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan Kabupaten yang terletak di Pantai Timur Provinsi Jambi dengan luas wilayah Pesisir 141, 75 Km2. sebagai pintu gerbang provinsi Jambi yang berhadapan langsung dengan kawasan perkembangan segitiga emas SIBAJO dan SIJORI. Oleh karena itu, transportasi laut di Kabupaten memegang peranan yang sangat penting tidak hanya untuk kabupaten Tanjung Jabung Barat tetapi juga bagi Provinsi Jambi.
Untuk mendukung sektor transportasi laut, maka rencana Pembangunan dan Peningkatan beberapa Pelabuhan Laut di Kabupaten ini yaitu:
1. Pembangunan dan Peningkatan Pelabuhan Laut Kota Kuala Tungkal menjadi Pelabuhan Internasional.2. Pembangunan Dermaga Crude Palm Oil (CPO) di Desa Teluk Pengkah Kecamatan Tebing Tinggi.3. Pembangunan Dermaga Batubara di Desa Kelagian Kecamatan Tebing Tinggi.
64
65
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI LAUT
66
RENCANA DERMAGA CPO & BATUBARA
o Transportasi Kereta Api
Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu wilayah yang dilintasi oleh rencana jalur Kereta Api nasioanal, (Sumatera Railway Development Project).
Dalam Penyusunan RTRW Provinsi Jambi Tahun 2008, juga memperjelas rencana pembangunan jaringan Kereta Api tersebut dalam rencana pembangunan jaringan angkutan Kereta Api Provinsi Jambi .
Adapun rencana pembangunan jaringan trasnportasi kereta api tersebut adalah :1. Batas Sumatera Selatan –
Tempino - Jambi – Sengeti – Rantau Badak – Pekan Baru.
2. Rantau Badak – Muara Sabak– Kuala Tungkal
67
RENCANA TRANSPORTASI REL KERETA API
Rencana kebutuhan air bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperhitungkan dengan pertimbangan: kependudukan, tingkat kehidupan sosial, kemauan/kemampuan penduduk dan daerah pelayanan sistem yang ada. Penghitungan berdasarkan tingkat pemakaian air dikaitkan dengan kriteria desain dan proyeksi penduduk terlayani dari daerah pelayanan .
Dari data nilai produksi air bersih PDAM Tirta Pengabuan Tahun 2009 sebesar 1.807.347 l/hari, sementara data proyeksi kebutuhan air bersih pada Tahun 2011 sebesar 29.484.288 l/hari.
Untuk mengatasi kekurangan prosuksi air bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, maka tingkat pelayanan sistem penyediaan air bersih direncanakan sebesar 60 %. Sisanya sebesar 40 % diharapkan dapat dipenuhi secara mandiri dengan sumur gali, penampungan air hujan serta pemanfaatan saluran irigasi (khusus untuk kebutuhan MCK).
Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk yang masih rendah, suatu kondisi yang menyebabkan investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan jaringan serta biaya operasionalnya menjadi sangat tinggi dan tidak akan sebanding dengan penghasilan yang diperoleh.
Namun mengingat pentingnya penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak Tahun 2009 telah melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Kecamatan Tebing Tinggi dengan sumber air baku berasal dari Sungai Pengabuan.
Tabel 23.Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2011 - 2030
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Kebutuhan Domestik (Lt/Hari)Keb. Non
Domestik
(Lt/Hari)
Kebutuhan
Lainnya
(Lt/Hari)
Total Kebutuhan Air Bersih
Sambungan
LangsungKran Umum Ltr/Hari Ltr/Det
2011 269.296 16.278.420 8.139.210 1.220.882 3.845.777 29.484.288 341
2015 296.123 17.888.280 8.944.140 1.341.621 4.226.106 32.400.147 375
2020 329.658 19.900.680 9.950.340 1.492.551 4.701.536 36.045.107 417
2025 363.192 21.913.020 10.956.510 1.643.477 5.176.951 39.689.957 459
2030 396.726 23.925.360 11.962.680 1.794.402 5.652.366 43.334.808 502
68
RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
69
SISTEM PENGOLAHAN AIT BERSIH
o Drainase WilayahWilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki Potensi hidrologi cukup besar, terutama dengan adanya aliran beberapa air permukaan (sungai) Besar antara lain yaitu Sungai Tungkal, Sungai Pengabuan dan Sungai Betara. Dan sungai – sungai kecil serta parit
Sungai
Jangkauan Pasang Surut
Langsung Tidak Langsung
Musim Hujan Musim Kemarau Musim Hujan Musim
Kemarau
Pengabuan Sungai Serindit Teluk Nilau - Pelabuhan
Dagang
Betara Kuala Betara 27,5 Km dan Muara * - Pematang Laut
Tabel 24.Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di
Sepanjang Sungai Utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Keterangan : - Data Tidak tersedia.* Team Survei IPB Bogor (969 – 1975).
Upaya yang dilakukan dalam pengelolaan drainase di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu:1. Normalisasi Sungai dan Parit .2. Pembuatan Tanggul pada kawasan yang sering terjadi banjir.
70
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN DRAINASE
o Drainase Kota Kuala Tungkal
Keadaan topografi Kota Kuala Tungkal yang relatif datar, sehingga mengakibatkan proses aliran air hujan cenderung lambat, bahkan terhambat, ditambah lagi karena pesatnya pembangunan fisik di kawasan pusat Kota yang cenderung kurang memperhatikan fungsi drainase yang mengakibatkan banjir pada Kawasan Perkotaan Kuala Tungkal.
Untuk mengatasi banjir di Kota Kuala Tungkal, maka sistem jaringan drainase yang terdapat di kota Kuala Tungkal dapat digolongkan terhadap tiga (3) jenis saluran yaitu:1. Jaringan Drainase Primer adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air dari drainase
sekunder dan drainase tersier sebelum ke sungai/laut, yaitu Parit 1, Parit 2 serta parit 3.
2. Jaringan Drainase Sekunder adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase Primer. Saluran drainase ini terdapat di sepanjang jaringan jalan utama kota.
3. Jaringan Drainase Tersier adalah drainase yang merupakan wadah pengaliran yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan pemukiman rnaupun perkotaan.
71
72
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN DRAINASE
Air limbah/kotor adalah hasil buangan dari aktivitas rumah tangga berupa MCK (Mandi Cuci dan Kakus) dan air limbah lainnya, baik air limbah aktivitas industri maupun aktivitas lainnya perlu sarana/wadah untuk pemyaluran ketempat yang telah ditentukan secara bijaksana dan terencana.
Dari berbagai studi empiris yang pernah dilakukan di berbagai tempat di dunia, baik untuk lingkungan kota besar atau kota kecil diperoleh angka perbandingan 70 % dari air bersih yang digunakan oleh setiap orang akan berpotensi menjadi air limbah cair, sementara 30 % dari limbah cair mengandung lumpur tinja.
Tabel 25.
Proyeksi Jumlah Air Kotor Diwilayah Perencanaan
Tahun 2011 - 2030
TahunJumlah
Penduduk (jiwa)
Jumlah
kebutuhan Air
Bersih (ltr/hari)
Debit Air Limbah (Liter/Hari)
Limbah Cair
(liter/Hari)
Lumpur Tinja
(liter/Hari)
2011 269.296 29.484.288 20.639.002 8.845.286
2015 296.123 32.400.147 22.680.103 9.720.044
2020 329.658 36.045.107 25.231.575 10.813.532
2025 363.192 39.689.957 27.782.970 11.906.987
2030 396.726 43.334.808 30.334.366 13.000.442
Dengan begitu dapat dilihat besarnya angka buangan air limbah yang dihasilkan setiap harinya, maka untuk masa mendatang diperlukan penanganan yang lebih terpadu dalam hal pengaturan jaringan air limbahnya. Hal ini juga dikarenakan tingkat kepadatan penduduk yang berimplikasi secara langsung pada kepadatan bangunan, akan semakin meningkat.
73
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Tabel 26.
Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 - 2030
No Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Standar Timbulan
(Liter/Orang/Hari)
Jumlah Timbulan
(l/Hari)
1 2011269.296
2,62
705.556
2 2015296.123
2,62
775.842
3 2020329.658
2,62
863.704
4 2025363.192
2,62
951.563
5 2030 396.726 2,62 1.039.422
Sumber : Hasil Analisa, 2010
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, timbulan sampah pada akhir tahun rencana mencapai 1.039.422 l/hari. TPA yang ada saat ini yang terletak di Desa Tungkal I dan Pematang Lumut dengan luas 22 Ha, masih dapat menampung sampah sampai tahun 2030. Sampah semakin hari semakin menumpuk apabila tidak diolah. Sistem pengolah sampah dirinci sebagai berikut:1. Daerah Pelayanan
• Daerah permukiman, terdiri dari : permukiman kepadatan tinggi dan permukiman dengan kepadatan sedang.
• Daerah komersial, terdiri dari : perkotaan, pasar dan industri.• Fasilitas umum, terdiri dari : hotel, tempat rekreasi, perkantoran, serta taman dan trotoar/
penyapuan jalan.
2. Sistem Pengumpulan• Terdapat dua sistem pengumpulan :• Sistem pelayanan individu.• Sistem pelayanan komunal.
74
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Untuk analisis sistem penerangan listrik dengan penekanan faktor-faktor di Kab. Tanjabung Barat sebagai berikut: Rehabilitasi sistem yang ada, yakni :
•Jumlah pemadaman per tahun yang sekecil mungkin.•Waktu pemadaman per gangguan yang sependek mungkin
Kualitas tegangan yang baik, tegangan yang stabil pada titik beban. Efesien sistem yang baik, dengan memperkecil kerugian disaluran tegangan tinggi, menengah
dan rendah. Fleksibel sistem yang baik, mampu menampung penambahan beban yang diakibatkan oleh
peningkatan penduduk dan aktivitasnya.
Ekonomis, dalam arti sistem yang direncanakan secara ekonomis, dan sejauh mungkin memanfaatkan sistem yang telah ada
Kebutuhan Listrik Eksisting di Kawasan PerencanaanKebutuhan energi listrik di Kabupaten Tanjabung Barat dilayani oleh:1. dua unit pembangkit listrik yaitu PLTGU yg meliputi wilayah pelayanan antara lain Kota Kuala
Tungkal, Kecamatan Betara, kecamatan Pangabuan, Kecamatan Tungkal Ilir dengan kapasitas daya terpasang saat ini mencapai 6,3 Mwatt;
2. satu unit PLTD cab Kuala Tungkal Ulu yang meliputi wilayah pelayanan Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Merlung, Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Muara Papalik dan Kecamatan Tebing Tinggi, dengan kapasitas daya terpasang mencapai 15.712.665 watt;
3. Selain itu alternatif lain sumber listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dengan memanfaatkan jaringan interkoneksi Sumatera Barat. Pemanfaatan jaringan interkoneksi Sumatera Barat yang bersumber dari PLTA Ngarai Sihanok diarahkan untuk melayani kekurangan akan kebutuhan listrik bagi wilayah Hulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat yang meliputi Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Merlung, Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Muara Papalik dan Kecamatan Tebing Tinggi.
Analisis Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan
75
RENCNA SISTEM JARINGAN ENERGI & KELISTRIKAN
Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan eksisting energi listrik bagi kegiatan permukiman dapat dilihat pada tabel sbg:
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1. Pelabuhan Dagang 119,6 2.399 639 830.700
2. Pematang Pauh 64 1.598 440 572.000
3. Tanjung Tayas 125 819 198 257.400
4. Badang 89,7 1.237 324 421.200
5. Taman Raja 173,5 3.944 1.092 1.419.600
6. Kuala Dasal 74,8 1.001 268 348.400
7. Brasau 120 631 330 429.000
Jumlah 658,6 12.299 3.291 4.278.300
Tabel 27. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Tungkal Ulu tahun 2010
Tabel 28. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Batang Asam tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1. Dusun Kebun 74,8 2.340 422 548.600
2. Suban 179,4 8.056 928 1.206.400
3. Sri Agung 20 5.087 1.122 1.458.600
4. Tanjung Bojo 126,4 1.171 279 362.700
5. Kampung Baru 115 2.551 552 717.600
6. Lubuk Bernai 173,5 5.249 1.135 1.475.500
Jumlah 689,1 24.454 4.438 5.769.400
Tabel 29. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / DesaKecamatan Merlung Tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1. Tanjung Benanak 13 640 471 612.300
2. Bukit Harapan 29,6 1.426 359 466.700
3. Adi Purwa 16 1.114 275 357.500
4. Pinang Gading 11 906 232 301.600
5. Merlung 92,2 6.271 1.324 1.721.200
6. Tanjung Paku 65,8 746 187 243.100
7. Lubuk Terap 91 776 260 338.000
8. Penyabungan 91,2 907 246 319.800
Jumlah 409,8 13.785 3.294 4.282.200
Tabel 30. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / DesaKecamatan Renah Mendaluh Tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas (Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1. Lubuk Kambing 336,4 3.905 1037 1.348.100
2. Sungai Rotan 167,5 750 202 262.600
3. Cinta Damai 12 897 237 308.100
4. Lampisi 12 2.470 597 776.100
5. Pulau Pauh 134,6 1.086 285 370.500
6. Rantau Benar 140,6 1.680 485 630.500
Jumlah 803,1 10.788 2.843 3.695.900
76
Tabel 31. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan /
DesaKecamatan Tebing Tinggi Tahun 2010
No
Desa/Kelurahan
Luas (Km2)
Kependudukan
Kebutuhan listrik (watt)Jumah
PendudukRumah Tangga
1. Purwodadi 38,1 6.521 1.645 2.138.500
2. Sukadamai 26,2 1.548 396 514.800
3. Adi Jaya 13,1 1.251 328 426.400
4. Tebing Tinggi 142,5 13.138 3.304 4.295.200
5. Kelagian 123,0 1.692 426 553.800
Jumlah 342,9 24.150 6.099 7.928.700
Tabel 33. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / DesaKecamatan Muara Papalik Tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1. Intan Jaya 38,1 1.497 358 465.400
2. Bukit Indah 26,2 1.741 411 34.300
3. Kemang Manis 13,1 1.394 341 43.300
4. Dusun Mudo 142,5 3.225 574 46.200
5. Rantau Badak 123,0 2.386 596 74.800
Jumlah 342,9 10.243 2.280 2.964.000
No
Desa/Kelurahan
Luas (Km2)
Kependudukan
Kebutuhan listrik (watt)Jumah
PendudukRumah Tangga
1.
Pematang Lumut
283,7 6.054 1.480 2.016.300
2. Serdang jaya 210 5.682 1.398 1.898.000
3. Makmur Jaya 80.705 4.116 990 1.349.400
4. Mekar Jaya 32.115 4.986 1.238 1.596.400
Jumlah
113.313
20.838 5.277 6.860.100
Tabel 32. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Betara Tahun 2010
Tabel 34. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan /
DesaKecamatan Bram Itam Tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1. Bram Itam Kiri 8.73 6109 1.679 2.182.700
2. Bram Itam Kanan 17,46 5.151 1.436 1.866.800
3. Pembengis 4,24 2.576 641 833.300
4. Tanjung Senjulang 32,18 1.425 363 471.900
Jumlah 62,61 15.261 2.785 3.620.500
77
Tabel 35. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / DesaKecamatan Senyerang Tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1.Sungai Rambai 26,211 3.926 1.085
1.410.500
2.Teluk Ketapang 66,286 2.618 627
815.100
3.Sungai Kayu Aro 63,713 1.592 487
633.100
4.
Senyerang 346,629 6.573 1.667
2.167.100
5.Marga Rukun 67,5 2.212 548
712.400
6.Lumahan 70,29 1.762 415
539.500
7. Kempas Jaya 61,14 3.129 795 1.033.500
Jumlah
701,769 21.812 5.624
7.311.200
Tabel 36. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Pengabuan Tahun 2010
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik (watt)Jumah
PendudukRumah Tangga
1. Teluk Nilau 252,46 9.773 2.475 3.217.500
2. Sungai Seindit 15,98 3.63. 947 1.231.100
3. Parit Pudin 191,13 5.958 1.487 1.933.100
4. Mekar Jati 36,45 3.113 961 1.249.300
Jumlah 496,03 22.474 5.870 7.631.000
Tabel 37. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2010
No
Desa/Kelurahan
Luas(Km2)
Kependudukan
Kebutuhan listrik (watt)
Jumah Penduduk Rumah Tangga
1.
Tungkal Harapan
26,211 15.445 3.266 4.245.800
2.
Tungkal IV Kota
66,286 10.263 3.428 4.456.400
3.Tungkal III 63,713 15.165 3.390
4.407.000
4.Tungkal II 346,629 18.425 3.849
5.003.700
5. Tungkal I 67,5 2.120 526 683.800
6. Teluk Sialang 70,29 3.370 892 1.159.600
Jumlah 701,769 64.789 14.351 18.656.300
78
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1.Teluk Pulai Raya 21,00 2.023 498
647.400
2.Tungkal V 52,70 5.081 1.278
1.661.400
3.Tungkal IV Desa 18,94 1.055 284
369.200
4.Kuala Baru 25,00 1.979 478
621.400
Jumlah117,64 10.138 2.538
3.299.400
NoDesa/Kelurahan
Luas(Km2)
KependudukanKebutuhan listrik
(watt)Jumah Penduduk
Rumah Tangga
1.Sungai Gebar 76.4 1.895 486
631.800
2.Sungai Dualap 39.9 3.247 805
1.046.500
3.Betara Kiri 82.3 4.687 1.201
1.561.300
4.Betara Kanan 29.9 2.072 513
666.900
Jumlah
288,5 11.901 3.005 3.906.500
Tabel 39. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Kuala Betara Tahun 2010
Tabel 40. Kebutuhan Listrik Eksisting di Rinci Per Kelurahan / Desa
Kecamatan Seberang Kota Tahun 2010
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kab. Tanjabung Barat maka arahan dasarnya adalah pembangunan pembangkit dan infrastruktur listrik di masa datang menjadi prioritas agar dapat mendukung kebutuhan ekonomi masyarakat setempat yaitu:1. Penambahan Kapasitas terpasang dari pembangkit listrik yang ada sekarang ini.2. Merencanakan Pengembangan Sistem Jaringan Listrik bagi kawasan terpencil berupa
pemanfaatan energi surya.3. Membangun Jaringan Listrik Baru di Kecamatan Seberang Kota.4. Pembangunan PLTG baru diarakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi dengan
Kapasitas 10 MW.5. Pembangunan PLTD di Parit VII Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir dengan Kapasitas 2 x
7 MW.
79
80
RENCANA SISTEM JARINGAN ENERGI & KELISTRIKAN
Ketersediaan sambungan telepon menjadi salah satu indikasi bahwa daerah tersebut mempunyai asesibilitas yang baik. Saluran telepon akan dapat menjamin adanya komunikasi yang baik dari dan ke daerah tersebut. Dewasa ini saluran telepon menjadi kebutuhan absolut untuk dapat menggunakan Internet yang telah lama dikenal. Kebutuhan ini menjadi salah satu syarat untuk dapat mengakses berbagai kebutuhan teknologi.
Tabel 41. Prakiraan Kebutuhan Telepon di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
Kepala
Keluarga
(KK)
Kebutuhan
Telepon Rumah
(SST)
Kebutuhan
Telepon Umum
(SST)
Total
Kebutuhan
(SST)
2011 271.307 67.827 67.827 1.085 68.912
2015 298.138 74.535 74.535 1.193 75.727
2020 331.678 82.919 82.919 1.327 84.246
2025 365.217 91.304 91.304 1.461 92.765
2030 398.756 99.689 99.689 1.595 101.284
Analisis Sistem Jaringan Telekomunikasi
81
RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
82
RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
1. Sarana PendidikanUntuk memperkirakan kebutuhan pengembangan sarana pendidikan di wilayah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 20 tahun ke depan akan digunakan asumsi untuk masing-masing jenis sarana pendidikan sebagai berikut:
Tabel 42. Prakiraan Kebutuhan Taman Kanak-Kanak (TK)
No TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
Jumlah TKLuasan
(Ha)
Standar Penduduk Pendukun
g (jiwa)
Standar Luas
(unit/m2)
1 2011 271.307 226 11,30 1.200 500
2 2015 298.138 248 12,42 1.200 500
3 2020 331.678 276 13,82 1.200 500
4 2025 365.217 308 15,22 1.200 500
5 2030 398.756 332 16,61 1.200 500
Tabel 43. Prakiraan Kebutuhan Sekolah Dasar (SD)
No TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
Jumlah SD Luasan (Ha)
Standar Penduduk
Pendukung (jiwa)
Standar Luas
(unit/m2)
1 2011 271.307 170 61,04 1.600 3.600
2 2015 298.138 186 67,08 1.600 3.600
3 2020 331.678 207 74,63 1.600 3.600
4 2025 365.217 228 82,17 1.600 3.600
5 2030 398.756 249 89,72 1.600 3.600
Tabel 44. Prakiraan Kebutuhan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
No TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
Jumlah SMP
Luasan (Ha)
Standar Penduduk
Pendukung (jiwa)
Standar Luas
(unit/m2)
1 2011 271.307 57 33,91 4.800 6.000
2 2015 298.138 62 37,27 4.800 6.000
3 2020 331.678 69 41,46 4.800 6.000
4 2025 365.217 76 45,65 4.800 6.000
5 2030 398.756 83 49,84 4.800 6.000
Tabel 45. Prakiraan Kebutuhan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
No Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
SLTA
Luasan
(Ha)
Standar
Penduduk
Pendukung
(jiwa)
Standar
Luas
(unit/m2)
1 2011 271.307 57 33,91 4.800 6.000
2 2015 298.138 62 37,27 4.800 6.000
3 2020 331.678 69 41,46 4.800 6.000
4 2025 365.217 76 45,65 4.800 6.000
5 2030 398.756 83 49,84 4.800 6.000
Analisis Sistem Sarana dan Prasarana
83 RENCANA SISTEM SARANA & PRASARANA LAINNYA
2. Sarana Kesehatan
Tingkat pelayanan sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu ketersediaan pelayanan sarana
Rumah Sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu dll. Dari data diketahui bahwa jumlah sarana kesehatan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2009 adalah Rumah Sakit berjumlah 1 unit, Puskesmas 16 Unit, Pustu/Balai
Pengobatan 70 Unit, Posyandu 250 Unit dan Praktek Bidan berjumlah 52 unit
No Fasilitas2011(unit)
2015(unit)
2020(unit)
2025(unit)
2030(unit)
Luasan(m2)
Standar Penduduk Pendukung (jiwa)
Standar Luas (unit/m2)
1 Rumah Sakit 1 1 1 1 1 86.400 240.000 86.400
2 Puskesmas 9 10 11 12 13 31.901 30.000 2.400
3 Pustu/ Balai Pengobatan 14 15 17 18 20 47.851 20.000 2.400
4 Posyandu/ Bidan 14 15 17 18 20 31.900 20.000 1.600
5 Apotik 27 30 33 37 40 13.956 10.000 350
Tabel 46. Prakiraan Kebutuhan Sarana Kesehatan
84
3. Sarana Peribadatan
Secara keseluruhan tingkat pelayanan sarana peribadatan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sudah mencukupi kebutuhan standar minimum. Kebutuhan sarana peribadatan dihitung berdasarkan jumlah penduduk pendukung dengan asumsi kebutuhan ruang peribadatan untuk semua sarana peribadatan berpatokan pada kebutuhan luas lantai bruto per jemaah adalah 1,2 m2.
Tabel 47. Prakiraan Kebutuhan Sarana Peribadatan
No FasilitasJumlah
Penduduk (Jiwa)
2011 2015 2020 2025 2030 Standar Penduduk Pendukung (jiwa)
Standar Luas (unit/m2) Luasan (Ha)
1 Mesjid 271.307 9 10 11 12 13 30.000 4.000 52.000
2 Mushola 298.138 109 119 133 146 160 2.500 300 47.851
3 Gereja 331.678 9 10 11 12 13 30.000 4.000 52.000
4 Vihara 365.217 9 10 11 12 13 30.000 4.000 52.000
Sumber : Hasil Analisis.
85
Fasilitas
Kebutuhan Fasilitas Perumahan
Standar Pendudu
k Penduku
ng
Standar Luas /Unit (M2)
2011 2015 2020 2025 2030Pdk = 271.307
Jiwa Pdk = 298.138 JiwaPdk = 331.678
JiwaPdk = 365.217
JiwaPdk = 398.276
Jiwa
Jumlah (Unit)
Lahan (m2)
Jumlah (Unit)
Lahan (m2)
Jumlah
(Unit)
Lahan (m2)
Jumlah (Unit)
Lahan (m2)
Jumlah (Unit)
Lahan (m2)
Besar 5.42632.557
5.96335.77
76.634
39.801
7.30443.826
7.97547.851
5 org /KK 600
Sedang 16.278 65.114
17.88871.55
3 19.90
179.60
3 21.913
87.652 23.925
95.702 5 org /KK 400
Kecl 32.557 65.114
35.77771.55
3 39.80
179.60
3 43.826
87.652 47.851
95.702 5 org /KK 200
Jumlah 54.261 162.784 59.628 178.88366.33
6 199.007 73.043219.13
0 79.751 239.254
4. Sarana Perumahan
Untuk memperkirakan kebutuhan sarana rumah 20 tahun ke depan akan digunakan asumsi dan kriteria sebagai berikut :
1 KK diasumsikan terdiri dari 5 jiwa; Kriteria perbandingan tipe rumah mengacu pada SKB (Surat Keputusan Bersama) Mendagri, MenPU dan Menpera No. 648-84 thn 1992, No. 79/Kpts/1992 tentang pedoman dan permukiman dengan lingkungan hunian berimbang. Dimana antara rumah tipe kecil : tipe sedang : tipe besar menggunakan komposisi 6 : 3 : 1, dimana setiap sepuluh unit rumah terdapat 6 unit rumah tipe kecil, 3 unit rumah tipe sedang dan 1 unit rumah tipe besar
Tabel 49. Prakiraan Kebutuhan Fasilitas Perumahan Tahun 2011 – 2030
Tipe Rumah Kriteria Luas Menurut
SKB
Asumsi yang digunakan
Rumah tipe kecil 54 – 200 m2 200 m2
Rumah tipe sedang 200 – 400 m2 400 m2
Rumah tipe besar 400 – 600 m2 600 m2
Tabel 48. Luas Lahan Setiap Tipe Rumah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sumber : Surat Keputusan Bersama No. 79/Kpts/1992 tentang pedoman dan permukiman dengan lingkungan hunian berimbang.
Sumber : Hasil Analisis.
86
87
IV. RENCANA POLA RUANG
88
Tabel 50.Luas Kawasan Lindung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2010 – 2030
N
oJenis Kawasan
Perkiraan
Luas (Ha)
% thd luas
Kab.
I KAWASAN YANG MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KAWASAN BAWAHANNYA
15.965,0
0 2,90
1 Hutan Lindung Gambut 15.965,00 2,90
II KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
20.989,0
0 3,81
1 Sempadan Pantai 14.000,00 2,54
2 Sempadan Sungai 6.989,00 1,27
III KAWASAN SUAKA ALAM DAN CAGAR BUDAYA 8.877,72 1,62
1 Taman Nasional Bukit Tigapuluh 8.790,72 1,60
2 Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur 87,00 0,02
LUAS KAWASAN LINDUNG
45.831,7
2 8,33
LUAS WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG
BARAT 550.350
Sumber : Hasil Analisis, 2010
4.1. RENCANA KAWASAN LINDUNG
89
RENCANA KAWASAN LINDUNG
90
4.2. RENCANA KAWASAN BUDIDAYA
91
4.2.1. RENCANA KAWASAN PETERNAKAN
92
4.2.2. RENCANA KAWASAN PERIKANAN
93
4.2.3. RENCANA KAWASAN PERTAMBANGAN
94
4.2.4. RENCANA KAWASAN INDUSTRI
95
4.2.5. RENCANA KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA
No Nama Objek Wisata Lokasi
1 Taman Nasional Bukit Tigapuluh Kecamatan Batang Asam
2 Air Terjun Gemuruh Kecamatan Batang Asam
3 Air Terjun Bukit Pinang Bawah Kecamatan Batang Asam
4 Air Terjun Suban Kecamatan Batang Asam
5 Arung Jeram Sei. Tatang Kecamatan Batang Asam
6 Air Panas Suban Kecamatan Batang Asam
7 Taman Pelatihan Gajah Kecamatan Tebing Tinggi
8 Agrowisata Kecamatan Tungkal Ulu dan Merlung
9 Air Terjun Pelang Kecamatan Tungkal Ulu
10 Air Terjun Danau Alo Kecamatan Renah Mendaluh
11 Air Terjun Lanparin Kecamatan Renah Mendaluh
12 Air Terjun Langpinai Kecamatan Renah Mendaluh
13 Taman Muntialo Kecamatan Betara
14 Taman Tirta Arwana Kecamatan Betara
15 Tungkal Ancol Beach Kecamatan Tungkal Ilir
16 Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara
17 Pasir Putih Pangkal Babu Kecamatan Kuala Betara
Tabel 51.Objek Wisata Alam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tahun 2010
• Pengembangan pemasaran dan promosi kawasan wisata di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam rangka memperluas pangsa pasar wisata.
• Membangkitkan usaha wisata, sebagai industri pariwisata (mempermudah upaya investor untuk investasi pada sektor pariwisata)
• Pengembangan pemasaran, dan promosi kawasan wisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam rangka memperluas pangsa pasar wisata melalui kegiatan pameran, pengadaan sarana promosi, event kepariwisataan (pentas seni, lomba-lomba wisata, dan lain-lain) untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
• Pengembangan infrastruktur yang mendukung terhadap pengembangan pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
• Menciptakan kemudahan jangkauan terhadap obyek wisata.
• Pengembangan obyek wisata melalui kegiatan penataan-penataan kawasan obyek wisata di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pengelolaan kawasan pariwisata adalah sebagai berikut :
96
4.2.6. RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA
97
4.3. RENCANA PENGEMBANGAN KAW. PESISIR & PULAU KECIL
98
4.3.1. RENCANA KAWASAN KONSERVASI WILAYAH PESISIR
99
4.3.2. PERMASALAN WILAYAH PESISIR
V. KAWASAN STRATEGIS100
5.1. KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
101
5.2. KAWASAN STRATEGIS PROVINSI JAMBI
102 5.3. KAWASAN STRATEGIS KEPENTINGAN EKONOMI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
103 5.4. KAWASAN KEPENTINGAN SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN TANJUNG BARAT
104 5.5. KAWSAN STRATEGIS KEPENTINGAN LINGKUNGAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
VI. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
No. Program Utama Lokasi BesaranSumber
Dana
Instansi
Pelaksana
Waktu Pelaksanaan
PJM 1 PJM 2 PJM 3 PJM 4
2011-20152016-
2020
2021-
2025
2026-
2030
A. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
1. Perwujudan Sistem Pusat Permukiman
1.1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Kuala Tungkal
a. Program Penyusunan dan
Pelaksanaan Rencana
Rinci Penataan Ruang
Kawasan Perkotaan Kuala
Tungkal
Perkotaan
Kuala Tungkal
APBN,
APBD Prov
& APBD
Kab.
Dep. PU, Pem.
Prov. Jambi Pem.
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
b. Program penyiapan kawasan
pusat perdagangan dan
jasa regional di Perkotaan
Kuala Tungkal
Perkotaan
Kuala Tungkal
APBN,
APBD Prov
& APBD
Kab.
Dep. PU, PemProv.
Jambi Pem.
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
c. Program pengembangan dan
peningkatan kawasan
pemerintahan
Perkotaan
Kuala Tungkal
APBN,
APBD
Pem. Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
d. Program pengembangan dan
peningkatan kawasan
pendidikan tinggi
Perkotaan
Kuala Tungkal
APBN,
APBD
Depdiknas, Pem.
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat, Swasta
Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
e. Program Rencana dan
pembangunan kawasan
agroindustri Kuala Tungkal
Perkotaan
Kuala Tungkal
APBN,
APBD
Disperindag.
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat, Swasta
105
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
1.2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL): Pelabuhan Dagang, Serdang Jaya dan Teluk Nilau
a. Program penyiapan kawasan pusat perdagangan dan jasa lokal
Pel. Dagang, Serdang Jaya, Teluk Nilau.
APBD Prov & APBD Kab.
BAPPEMDAL dan Dinas PU
b. Program pengembangan dan peningkatan kawasan pendidikan dan kesehatan
Pel. Dagang, Serdang Jaya, Teluk Nilau.
APBD Prov & APBD Kab.
BAPPEMDAL dan Dinas PU, Diknas, Dinkes
c. Program Penataan Ruang Kawasan
Pel. Dagang, Serdang Jaya, Teluk Nilau.
APBD Prov & APBD Kab.
BAPPEMDAL dan Dinas PU
1.3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK): Merlung, Tebing Tinggi, Bram Itam Kiri dan Dusun Kebun
a. Program Penataan Ruang Kawasan
Merlung, Tebing Tinggi, Bram Itam Kiri, Dusun Kebun.
APBD Prov & APBD Kab.
BAPPEMDAL dan Dinas PU
b. Program penyiapan kawasan pusat perdagangan dan jasa lokal
Merlung, Tebing Tinggi, Bram Itam Kiri, Dusun Kebun.
APBD Prov & APBD Kab.
BAPPEMDAL dan Dinas PU
c.. Program pengembangan dan peningkatan kawasan pendidikan dan kesehatan
Merlung, Tebing Tinggi, Bram Itam Kiri, Dusun Kebun.
APBD Prov & APBD Kab.
BAPPEMDAL dan Dinas PU, Diknas, Dinkes
1.4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL): Senyerang, Tungkal V, Betara Kiri, Lubuk Kambing dan Rantau Badaka. Program Penataan Ruang
Kawasan Senyerang, Tungkal V, Betara Kiri, Lubuk Kambing, Rantau Badak
APBD Kab. BAPPEMDAL dan Dinas PU
b. Program penyiapan kawasan pusat perdagangan dan jasa lokal
Senyerang, Tungkal V, Betara Kiri, Lubuk Kambing, Rantau Badak
APBD Kab. BAPPEMDAL dan Dinas PU
c. Program pengembangan dan peningkatan kawasan pendidikan dan kesehatan
Senyerang, Tungkal V, Betara Kiri, Lubuk Kambing, Rantau Badak
APBD Kab. BAPPEMDAL dan Dinas PU, Diknas, Dinkes
106
2. Perwujudan Sistem Prasarana
2.1. Transportasi
a. Transportasi Darat
a. Program perwujudan koneksitas sistem
jaringan jalan Arteri, Kolektor dan Lokal
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
APBN
dan
APBD
Kab.
Dep. PU dan
Dinas PU
b. Program peningkatan dan pelebaran jalan Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
APBD Dinas. PU
c. Program pembangunan jalan Baru Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
APBN Dep. PU
d. Program Penataan Ruang Koridor Jalan Trans
Sumatera (Lintas Timur); sampai batas Prov.
Riau (Zoning Regulation)
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
APBN Dep. PU
e. Program pembangunan sistem jaringan jalur
kereta api
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
397
Milyar
Dep.Hub dan
Swasta
f. Peningkatan kualitas fisik jalan agar sesuai
dengan standar jalan arteri dengan status
jalan Negara (trans sumatera) yaitu ruas jalan
yang menghubungksn Propinsi Riau
(perbatasan Kabupaten Muaro Jambi – Merlung
– Pelabuhan Dagang – Tanjung Bojo – Prop
Riau) dan Kota Jambi – Kota Kuala Tungkal
Kec. Bram Itam,
Kec. Merlung
APBD
Prov dan
APBD
Kab
Dep.Hub dan
Swasta
g. Pembangunan Jembatan yang menghubungkan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kota Tebing
Tinggi-batas Riau
Kec. Tebing
Tinggi
APBD Dinas. PU
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
107
b. Transportasi Sungai & Laut
a. Peningkatan kapasitas pelabuhan laut
Kuala Tungkal sebagai pelabuhan laut
nasional dan diarahkan untuk ekspor
komoditi juga sebagai simpul
transportasi laut.
Kabupaten
Tanjung
Jabung
Barat
APBN, APBD Dep. Hub, Dinas
Perhubungan
b. Program Pembangunan Pelabuhan
khusus untuk menunjang
pengembangan kegiatan atau fungsi
tertentu
Kabupaten
Tanjung
Jabung
Barat
APBN, APBD Dep. Hub, Dinas
Perhubungan
c. Program pembangunan dan
peningkatan sistem transportasi
penyeberangan dermaga dan
pangkalan pendaratan ikan (PPI)
Kecamatan
Tungkal Ilir
APBN, APBD Dep. Hub, Dinas
Perhubungan
d. Pembangunan dan peningkatan sarana
dan prasarana pelabuhan sungai
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
APBN, APBD Dep. Hub, Dinas
Perhubungan
2.2. Sumberdaya Air
a. Program pembangunan dan
peningkatan sistem Sumber daya air
Kabupaten
Tanjung
Jabung
Barat
APBN,
APBD, PHLN
Dep. PU, Dep. Pertanian dan
Dinas PU Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
b. Program pengembangan dan
peningkatan sistem jaringan irigasi
teknis
Kabupaten
Tanjung
Jabung
Barat
APBN,
APBD, PHLN
Dep. PU, Dep. Pertanian dan
Dinas PU Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
108
b. Perencanaan pembangunan DAM dan
irigasi terutama Sungai Pengabuan,
Sungai Tungkal, dan Sungai Betara.
Untuk meningkatkan keterbatasan air
untuk sektor pertanian dan perikanan
air tawar
Kabupaten
Tanjung
Jabung
Barat
APBN,
APBD, PHLNDep. PU, Dep. Pertanian dan
Dinas PU Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
2.3. Energi dan Kelistrikan
a. Program perwujudan
pembangunan sistem
Jaringan Listrik
Kabupaten
Tanjung
Jabung Barat
APBN
Kerjasama
PLN dan
Swasta
Dep. ESDM, PLN dan
Swasta
b. Program perluasan Gardu
Induk dan Sistem
Rehabilitasi serta
Distribusi Listrik
Kabupaten
Tanjung
Jabung Barat
APBN
Kerjasama
PLN dan
Swasta
Dep ESDM, PLN dan
Swasta
c. Pengaturan jalur
trasmisi distribusi listrik
tegangan tinggi
Kabupaten
Tanjung
Jabung Barat
Kerjasama
PLN dan
Swasta
Dep ESDM, PLN dan
Swasta
2.4. Telekomunikasi
a. Program peningkatan
pembangunan sistem
telekomunikasi
Kabupaten
Tanjung
Jabung Barat
PT.Telkom
dan SwastaPT. Telkom
a. Program peningkatan
kuantitas dan kualitas
sistem
Kabupaten
Tanjung
Jabung Barat
PT.Telkom
dan SwastaPT. Telkom
B. PERWUJUDAN POLA RUANG
1. Perwujudan Kawasan Lindung
1.1. Kawasan yang Memberikan Perlindungan
dibawahmya
a. Program Reboisasi
Hutan Lindung Gambut
Kecamatan
Betara
APBN
APBD Prov
Departemen
Kehutanan dan
Dinas Kehutanan
prov.
a. Program Pemantapan
Kawasan Hutan Adat
Kab. Tanjung
Jabung BaratAPBD Kab Dinas Kehutanan
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
109
1.2. Kawasan Perlindungan Setempat
a. Program Pencegahan
dan Penanganan
Kawasan Konservasi
Pantai
Wilayah Pesisir
Kabupaten
Tanjung Jabung
Barat
APBN dan
APBD
Kabupaten
Departemen PU,
DEPHUT, Dinas
Kehutanan, Dinas
Perikanan
a. Program Pencegahan
dan Penanganan
Kawasan Konservasi
Sungai Pengabuan,
Betara dan Pangkal
Duri
Kab. Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Kabupaten
Departemen PU,
DEPHUT, Dinas
Kehutanan, Dinas
Perikanan
c. Studi penyusunan sistem pengelolaan Sungai di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Termasuk Rehabilitasi dan rekondisi sungai, danau dan rawa
Kab. Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Kabupaten
Departemen PU,
DEPHUT, Dinas
Kehutanan, Dinas
Perikanan
1.3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar
Budaya
a. Program Pengendalian
KawasanTaman
Nasional Bukit
Tigapuluh
Kec. Batang
Asam
APBN
APBD Prov
dan APBD
Kab
Dep. Kehutanan
Dinas Kehutanan
Provinsi dan
Kabupaten
b. Program Pengendalian
Kawasan Cagar Alam
Hutan Bakau Pantai
Timur
Wilayah Pesisir
Kab. Tanjung
Jabung Barat
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
110
2. Perwujudan Kawasan Budidaya
a. Progran Intensifikasi dan
Ekstensifikasi Pertanian Lahan
Basah
Seluruh Kecamatan APBD Prov.
APBD Kab
Dep. Pertaninan, Dinas
Pertanian
b. Program Pengembangan
Pertanian Lahan Kering
Seluruh Kecamatan APBD Prov.
APBD Kab
Dinas Pertanian
c. Program Pengembangan
Perkebunan
Seluruh Kecamatan, APBD Prov.
APBD Kab
Dep. Pertanian,
Dinas Pertanian
d. Program Pengembangan
Peternakan
Seluruh Kecamatan APBD Prov.
APBD Kab
Dep. Pertanian, Dinas
Peternakan
e. Program Pengembangan
budidaya Perikanan (darat dan
laut)
Seluruh Kecamatan APBD Prov.
APBD Kab
Dinas Perikanan dan Kelautan
f. Program Reklamasi
Pertambangan
Kec. Betara APBD Prov.
APBD Kab
Dep.ESDM,
Dinrgias Pertambangan &
Energi
g. Program Pengembangan
Pariwisata
Kab. Tanjung Jabung Barat APBD Prov.
APBD Kab
Dep. Pariwisata, Dinas
Pariwisata Prov. Jambi, Dinas
Pariwisata
h. Program Penanaman Kembali
Hutan Produksi
Kab. Tanjung Jabung Barat APBN
APBD
Prov/Kab
Dep. Kehutanan, Dinas
Kehutanan Prov. Jambi, Dinas
Kehutanan kab.
i. Program Pengembangan
Peningkatan Kawasan Industri
Kec. Tungkal Ilir, Tungkal Ulu,
Tebing Tinggi, Merlung
APBN
APBD
Prov/Kab
Dep.PU, Dep. Perindustrian
dan PemKab
j. Program Penyusunan Rencana
Rinci Tata Ruang
Kota PKW, PKL, PPK dan PPL APBN dan
APBD
Dinas PU Prov., Dinas. PU Kab.
k. Peningkatan Penataan Ruang
Kota Kuala Tungkal
Kuala Tungkal APBN dan
APBD
Dinas PU Prov., Dinas. PU Kab.
l. Peningkatan Penataan
Ruang Kawasan Perdesaan
Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Dep. Dalam Negeri, Dinas
Pekerjaan Umum.
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
111
C. PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS
1.1. KS Kepentingan Ekonomi
a. Kawasan Lumbung Pangan
a1. Program mempertahankan lahan
yang sesuai untuk persawahan,
sawah tadah hujan dan jagung
terutama di wilayah lumbung
pangan
Seluruh Kecamatan
APBN dan
APBD
Dinas Pertanian
a2. Program perencanaan dan
manajemen Wilayah Aliran Sungai
yang dalam menyediakan air
untuk irigasi.
Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Dinas PU
a3. Perbaikan jaringan irigasi Seluruh kecamatan APBN dan
APBD
Dep.PU dan
Dinas PU
a4. Pembangunan bendung/check
Dam
Seluruh kecamatan APBN dan
APBD
Dep.PU dan
Dinas PU
a5. Pembangunan Jaringan Irigasi
baru
Seluruh kecamatan APBN dan
APBD
Dep.PU dan
Dinas PU
a6. Program Peningkatan produksi
tanaman pangan
Seluruh kecamatan APBN dan
APBD
Dep. Pertanian
dan Dinas
Pertanian
a7. Program Peningkatan bibit
bermutu
Seluruh kecamatan APBN dan
APBD
Dep. Pertanian
dan Dinas
Pertanian
a8. Pendirian Pusat Lembaga
Infomasi Pengembangan Pertanian
Di Kawasan
Agropolitan
APBN dan
APBD
Dep. Pertanian
dan Dinas
Pertanian
a9. Peningkatan Sumber Daya
Manusia di bidang pertanian
Seluruh
kecamatan
APBN dan
APBD
Dep. Pertanian
dan Dinas
Pertanian
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
112
b. Kawasan Perkebunan
b1. Peningkatan prasarana
jalan ke kawasan
perkebunan
Seluruh Kecamatan
APBN dan
APBDDep.PU dan
Dinas PU
b2. Pengembangan usaha
produksi perkebunan
Seluruh Kecamatan
APBN dan
APBD
Dep. Pertanian
dan Dinas
Pertanian
b3. Pengembangan tanaman
karet, kelapa sawit sebagai
komoditi unggulan
Seluruh Kecamatan
APBN dan
APBD
Dep. Pertanian
dan Dinas
Pertanian
1.2. KS Kepentingan Sosial Budaya
a. Program pelestarian dan
pengembangan adat
istiadat atau budaya
Kab. Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Dinas
Pariwisata dan
Dinas
Pendidikan
1.3. KS Kepentingan Sumber Daya Alam
a. Program Pengembangan
fasilitas kegiatan
pertambangan
Kab. Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Dep.ESDM dan
Dinas
Pertambangan
b. Pengembangan
kegiatan pertambangan
rakyat
Kab. Tanjung
Jabung Barat
APBN dan
APBD
Dep.ESDM
dan Dinas
Pertambanga
n
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
113
1.4. KS Kepentingan Sumber Daya Buatan
a. KS Terminal Peti Kemas
a1. Program pembangunan
prasarana pendukung
Terminal Peti Kemas
Kecamatan Tungkal Ilir APBN dan
APBD
Dinas
Perhubungan
b. KS Perkotaan Kota Kuala Tungkal
b1. Revitalisasi dan
percepatan pembangunan
Kota Kuala Tungkal
Perkotaan Kuala Tungkal APBN dan
APBD
BAPPEMDAL dan
Dinas Tata Kota
c. KS Kaw. Terpadu Mandiri (KTM)
c1. Penyusunan Masterplan
Kawasan Terpadu Mandiri
Kecamatan APBN dan
APBD
BAPPEMDAL dan
Dinas Tata Kota
c2. Pembangunan Kawasan
Terpadu Mandiri
Kecamatan APBN dan
APBD
BAPPEMDAL dan
Dinas Tata Kota
1.5. KS Kepentingan Lingkungan
a. Pemetaan dan penyelesaian
kawasan Hutan bermasalah
Kecamatan APBN dan
APBD
Dinas ESDM dan
Lingkungan
b. Perlinduangan dan
pengawasan hutan lindung
gambut
Kecamatan Betara APBN dan
APBD
Dinas ESDM dan
Lingkungan
c. Perlinduangan dan
pengawasan hutan bakau
pantai timur
Kecamatan Tungkal Ilir,
Kuala Betara dan
seberang kota
APBN dan
APBD
Dinas ESDM dan
Lingkungan
d. Perlinduangan dan
pengawasan hutan lindung
dan TNB 30
Kecamatan Batang Asam APBN dan
APBD
Dinas ESDM dan
Lingkungan
e. Preservasi dan konservasi
kawasan pesisir/laut
Kec. Tungkal Ilir,
Seberang Kota dan Kuala
Betara
SAMBUNGAN Tabel 52.: Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2030.
114
115VII. KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Struktur RuangA. Peraturan Zonasi Sistem PerkotaanB. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan TransportasiC. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan EnergiD. Peraturan Zonasi untuk Sistem Jaringan TelekomunikasiE. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya AirF. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan Drainase G. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan Air Limbah H. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan Air Minum I. Peraturan Zonasi Sistem Jaringan Persampahan
2. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Pola RuangA. Peraturan Zonasi Kawasan Lindung
Kawasan Perlindungan Setempat yaitu sempadan pantai dan sempadan sungai. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya yaitu Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan
Hutan Lindung Gambut dan Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur. Kawasan Rawan Bencana Alam
B. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan budi daya di wilayah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat akan diuraikan berdasarkan zona yang telah ditetapkan dalam rencana pola ruang yaitu zona B1 sampai dengan zona B7
7.1. KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
116
1. Pertimbangan Penyusunan Proses dan Prosedur Perijinan
2. Klasifikasi dan Jenis PerizinanA. Lisensi (licence) B. Izin (permit)
3. Sifat PerizinanC. Izin Kegiatan/SektorD. Izin PertanahanE. Izin Perencanaan dan BangunanF. Izin Lingkungan
4. Kewenangan, Kewajiban dan Konsepsi PerizinanKewenangan dan kewajiban perizinan seiring dengan otonomi daerah adalah sebagai berikut:Sebagian besar izin menjadi kewenangan daerah.
Pelaksanaan kegiatan dan pembangunan wajib memiliki izin. Pemberi izin wajib mengawasi dan menertibkan penyimpangan pelaksanaannya. Penerima izin wajib melaksanakan ketentuan dalam perizinan.
Konsepsi sistem perizinan dan konsepsi retribusi dalam perizinan adalah sebagai berikut: Retribusi merupakan konsekuensi dari perizinan. Dikenakan untuk menutupi biaya pemrosesan (administrasi, pemeriksaan teknis dll.
5. Persoalan Dalam PerijinanA. Konsep zoning (regulatory system)B. Konsep development control (discretionary system)
7.2. KETENTUAN PERIZINAN
117
1. Ketentuan Insentif
2. Ketentuan Disinsentif
3. Pertimbangan Penerapan Insentif dan Disinsentif
Bidang Insentif Disinsentif
Administratif Kemudahan izin
Penghargaan
Perpanjang
prosedur
Perketat/
tambah syarat
Ekonomi
Keringanan pajak
Kompensasi
Imbalan
Pola pengelolaan
Pajak tinggi
Retribusi tinggi
Denda/charge
Fisik
Subsidi prasarana
Bonus/insentif
TDR
Ketentuan teknis
Pembatasan
prasarana
Tabel 53. : Contoh Perangkat Insentif dan Disinsentif.
7.3. KETENTUAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
118
Kelompok Perangkat/Mekanisme
Insentif dan Disinsentif
Obyek
Guna Lahan Pelayanan Umum Prasarana
Pengaturan/regulasi
/kebijaksanaan
Pengaturan hukum pemilikan lahan
oleh private.
Pengaturan sertifikasi tanah.
Amdal
TDR
Pengaturan perizinan:
- Izin prinsip: izin usaha/tetap
- Izin lokasi
- Planning permit
- Izin gangguan
- IMB.
- Izin penghunian bangunan (IPB)
Kekuatan hukum untuk mengendalikan
gangguan/pencemaran.
Pengendalian hukum terhadap kendaraan dan
transportasi.
Pengaturan penyediaan pelayanan umum oleh
swasta.
Three in one policy.
Amdal
Linkage
Development
exaction
Ekonomi/Keuangan
Pajak lahan/PBB.
Pajak pengembangan lahan.
Pajak balik nama/jual beli lahan.
Retribusi perubahan guna lahan.
Development impact fees.
Betterment tax.
Kompensasi.
Pajak Kemacetan.
Pajak pencemaran.
Retribusi perizinan:
- Izin prinsip: izin usaha/tetap
- Izin lokasi
- Planning permit
- Izin gangguan
- IMB.
- Izin penghunian bangunan (IPB)
User charge atas pelayanan umum
Subsidi untuk pengadaan pelayanan umum
Subsidi untuk pengadaan pelayanan umum oleh
pemerintah atau swasta.
User charge/tool
for plan.
Initial cost for
land
consolidation
Pemilikan/pengadaan langsung
oleh pemerintah Penguasaan lahan oleh pemerintah.
Pengadaan pelayanan umum oleh pemerintah
(air bersih, pengumpulan/pengolah-an sampah,
air kotor, listrik telepon, angkutan umum.
Pengadaan
infrastruktur
oleh
pemerintah.
Pembangunan
perumahan.
Pembangunan
fasilitas umum.
Tabel 54. : Jenis Insentif dan Disinsentif.
119
1. Sanksi AdministrasiAdapun bentuk sanksi administrasi adalah ;A. Peringatan tertulis; B. Penghentian sementara kegiatan C. Penghentian sementara pelayanan umum; D. Penutupan lokasi E. Pencabutan izin F. Pembatalan izin G. Pembongkaran bangunan H. Pemulihan fungsi ruang
1. Arahan Sanksi Perdata
3. Arahan Sanksi Pidana
7.4. SANKSI
Terima Kasih
120