SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
-
Upload
colorado-massey -
Category
Documents
-
view
97 -
download
5
description
Transcript of SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
2
PELAPORAN
Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien. Unruk meningkatkan probabilita pencapaian tujuan perusahaan, perlu dibuat pusat pertanggungjawaban, yang diberi tugas untuk mencapai satu atau beberapa tujuan perusahaan.Agar dapat memantau hasil kerja pusat pertanggungjawaban, diperlukan sebuah sistem pelaporan. Dalam laporan harus ditujukkan hasil pusat pertanggungjawaban beserta anggarannya, untuk diketahui adanya penyimpangan dan analisis terhadap penyimpangan tersebut agar dapat bermanfaat.
3
ANALISIS SELISIH
ANALISIS SELISIH BAHAN BAKUPenyimpangan biaya bahan dapat terjadi karena dua hal yaitu; (a) penyimpangan harga, (b) penyimpangan kuantitas.
Selisih HargaSelisih harga adalah perbedaan antara harga yang direncanakan (dianggarkan) dengan harga sesungguhnya dari bahan baku yang dipakai.
Selisih KuantitaSelisih kuantita adalah perbedaan antara kuantita pemakaian yang direncanakan (dianggarkan) dengan pemakaian bahan baku yang sesungguhnya.
4
Rumus selisih harga:
Sh = (Hs – Ha) x Ps
Dimana;
Sh = Selisih Harga
Hs = Harga sesungguhnya
Ha = Harga yang dianggarkan
Ps = Pemakaian sesungguhnya
5
Rumus selisih kuantita:
Sk = (Ps – Pa) x Ha
Dimana;
Sk = Selisih Kuantita
Ps = Pemakaian sesungguhnya
Pa = Pemakaian yang dianggarkan
Ha = Harga yang dianggarkan
6
Contoh Analisis Selisih Harga dan Selisih Kuantita;
Untuk membuat sebuah kursi, sebuah perusahaan memerlukan kayu sebanyak 0,06 m3 dengan harga Rp868.000/m3. Dalam bulan September 2007, perusahaan memproduksi 100 buah kursi yang memerlukan bahan baku kayu 6,1m3 dengan harga Rp860.000/m3. Dengan demikian selisih bahan baku adalah Rp38.000 yang berasal dari :
Baya menurut anggaran (100x0,06xRp868.000) =Rp5.208.000Biaya sesungguhnya (6,1xRp860.000) =Rp5.246.000
= Rp38.000Dengan menggunakan rumus selisih harga dan selisih kuantita, selisih tersebut diatas dapat dipecah masing masing selisih harga –Rp48.800 dan selisih kuantita Rp86.800
7
Rumus selisih harga:
Sh = (868.000 – 860.000) x 6,1= -48,800
Rumus selisih kuantita:
Sk = (6,1 – 6) x 868.000= 86.800
8
ANALISIS SELISIH BTKL
Kalau jumlah keluaran tidak berbeda dari jumlah keluaran standar, maka selisih biaya tenaga kerja langsung dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu selisih efisiensi tenaga kerja langsung dan selisih tarif tenaga kerja langsung.
Selisih Efisiensi TKL adalah selisih antara waktu standar dengan waktu yang sesungguhnya digunakan.
Selisih Tarif TKL adalah selisih antara tarif standar dengan tarif yang sesungguhnya dibayarkan
9
Rumus selisih Efisiensi TLK:
Se = (Ws – Wa) x Ta
Dimana;
Se = Selisih Efisiensi
Ws = Waktu sesungguhnya
Wa = Waktu yang dianggarkan
Ta = Tarif Upah Standar
10
Rumus selisih Tarif Upah TLK:
St = (Ts – Ta) x Ws
Dimana;
St = Selisih Tarif Upah
Ts = Tarif sesungguhnya
Ta = Tarif yang dianggarkan
Wa = Waktu Sesungguhnya
11
Contoh Soal:
Seorang pemborong mengikatkan diri untuk memasang bata beton pada sebidang tanah yang ditumbuhi banyak pepohonan. Menurut kontrak, dalam radius satu meter dari pohon, tanah tidak boleh dipasangi dengan bata beton. Pemborong memperkirakan bahwa ia memerlukan 36 orang/hari dengan rata-rata upah Rp6.500 setiap orang /hari. Setelah pekerjaan selesai, diketahui bahwa pemborong telah menggunakan 40 orang/hari dengan rata-rata upah Rp6.000 per orang/hari.
Buat analisis selisih;Upah sesungguhnya (40 x Rp6.000) Rp240.000Upah Menurut Anggaran (36 x Rp6.500) Rp234.000
Selisih Rp6.000
12
Dengan menggunakan Rumus Selisih efisiensi dapat diketahui bahwa selisih efisiensinya adalah = Rp26.000,- yang berasal dari perhitungan:
Dengan menggunakan Rumus Selisih Tarif dapat diketahui bahwa selisih tarifnya adalah = - Rp20.000,- yang berasal dari perhitungan:
Se = (40 – 36) x 6.500
St = (6.000 – 6.500) x 40
13
ANALISIS SELISIH LABA BRUTO
Laba bruto diperoleh dengan jalan mengurangkan harga pokok penjualan (HPP) dari penjualan. Oleh karena itu penyebab perbedaan antara laba bruto anggaran (atau standar) dengan laba bruto sesungguhnya dapat dianalisis dari tiga komponen pokok, yaitu; penjualan, harga pokok penjualan dan laba. Setiapkomponen pokok tersebut kemudian dapat dianalisis lagi berdasarkan harga/biaya dan volume. Dalam hal jenis produk yang dijual lebih dari satu, maka penyebab perbedaan dapat juga berasal dari selisih komposisi produk.
Berikut disajikan contoh-contoh pemahaman selisih-selisih tersebut;
14
Contoh:
Sebuah perusahaan memproduksi dan menjual dua macam kompresor udara, yaitu Type R yang berkekuatan ½ tenaga kuda dan Type I yang berkekuatan 1 tenaga kuda. Anggaran yang berkaitan dengan kedua produk itu adalah:
Anggaran PenjualanType I 110 unit @Rp450.000/unit = 49.500.000 Type R 100 unit @Rp350.000/unit = 35.000.000 Jumlah 210 unit 84.500.000
Anggaran HPPType I 110 unit @Rp270.000/unit = 29.700.000 Type R 100 unit @Rp175.000/unit = 17.500.000 Jumlah 210 unit 47.200.000
15
Contoh:
Realisasi Anggaran yang berkaitan dengan kedua produk itu adalah:
Buatlah analisis Laba Bruto…
Realisasi PenjualanType I 100 unit @Rp425.000/unit = 42.500.000 Type R 105 unit @Rp340.000/unit = 35.700.000 Jumlah 205 unit 78.200.000
Realisasi HPPType I 100 unit @Rp275.000/unit = 27.500.000 Type R 105 unit @Rp160.000/unit = 16.800.000 Jumlah 205 unit 44.300.000
16
Jawab:
Realisasi Anggaran Selisih
Penjualan 78.200.000 84.500.000 (6.300.000)
HPP 44.300.000 47.200.000
(2.900.000)
Laba Bruto 33.900.000 37.300.000 (3.400.000)
17
Selisih Harga = Penjualan Riil – (Volume Penjualan Riil,Harga Anggaran)
= 78.200.000 – 81.750.000= (3.550.000)
Selisih Volume= (Volume Penjualan Riil, Harga Anggaran) – Anggaran Penjualan
= 81.750.000 – 84.500.000= (2.750.000)
ANALISIS PENJUALAN
Volume Penjualan Riil, Harga Anggaran
Produk Unit Harga Unit x Harga I 100 450.000 45.000.000 R 105 350.000 36.750.000
Jumlah 205 81.750.000
18
Selisih HPP = HPP Riil – (Volume Penjualan Riil,Harga Anggaran)
= 44.300.000 – 45.375.000= (1.075.000)
Selisih Volume= (Volume Penjualan Riil, Harga Anggaran) – Anggaran HPP
= 45.375.000 – 47.200.000= (1.825.000)
ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN
Penjualan Riil, HPP Anggaran
Produk Unit Harga Unit x Harga I 100 270.000 27.000.000 R 105 175.000 18.375.000
Jumlah 205 45.375.000
19
Selisih Komposisi = (Vol Penjualan Riil, Harga Anggaran-Vol Penjualan Riil, HPP Anggaran) – (Vol Penjualan Riil, Laba Bruto Anggaran)
= (81750.000 – 45.375.000) – 36.411.895= 36.895
Selisih Volume= (Volume Penjualan Riil, Laba Bruto Anggaran) – Jumlah Laba Bruto Anggaran
= 36.411.895 – 37.300.000= - 888.105
ANALISIS LABA
Penjualan Riil, Laba Bruto Standar/Anggaran
Produk Unit Harga Unit x Harga I dan R 205 177.619 36.411.895