Sistem kepercayaan awal masyarakat
-
Upload
rendrafauzi -
Category
Education
-
view
139 -
download
8
Transcript of Sistem kepercayaan awal masyarakat
Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat
KELOMPOK 7
1. Kepercayaan Kepada Nenek Moyang
Perkembangan sistem kepercayaan pada masyarakat berawal dari berburu dan mengumpulkan makanan. Namun dalam perkembangannya, mereka mulai berdiam lama dan tinggal dalam gua-gua baik di tepi pantai maupun di pedalaman. Pada goa ditemukan sisa budaya mereka yang berupa alat kehidupan. Kadang juga ditemukan tulang belulang manusia yang telah dikubur.
• Manusia praaksara percaya bahwa roh para nenek moyang tinggal di tempat tertentu dan bertempat di tempat yang sangat tinggi misalnya gunung dll. Untuk tempat turunnya inilah didirikan bangunan Megalithikum yang pada umumnya dibuat dari batu inti utuh.
Sistem kepercayaan masyarakat pada masa bermukim
dan bercocok tanam dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Kepercayaan bersifat Animisme Animisme adalah kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak hanya berada pada makhluk hidup, tetapi juga pada benda-benda tertentu .
Contoh kepercayaan animisme : misalnya tradisi kepercayaan Megalithikum masyarakat Nias, kepercayaan masyarakat sumba, dll .
2. Kepercayaan bersifat Dinamisme Dinamisme adalah kepercayaan
adanya kekuatan gaib yang terdapat pada benda-benda tertentu. Mereka menaruh hormat dan memuja benda-benda tersebut. Misalnya : pada pohon,batu besar,gunung,gua,senjata,dan jimat
3. Kepercayaan bersifat Monomisme Kepercayaan ini adalah
kepercayaan terhadap Tuhan YME. Keperayaan ini mucul berdasarkan pengalaman masayarakat. Melalui pengalaman itu pola pikir manusia berkembang, manusia jadi berpikir dan mempertanyakan tentang siapa yang menghidupkan dan mematikan manusia, siapa yang menciptakan hewan, planet,alam semesta dsb. Sehingga manusia percaya bahwa Tuhan YME lah yang menciptakan semuanya.
> Kemampuan membuat Perkakas dan Penguasaan Teknologi.
Kehidupan berburu dan meramu pada tahap awal, Penguasaaan manusia terhadap teknologi masih sangat sederhana. Hasil budaya fisik pada saat itu yang berupa alat-alat dari batu oleh para ahli dianggap sebagai tahap awal dari manusia menguasai satu bentuk teknologi sederhana yang disebut “Teknologi Peleolitik”
Di Indonesia alat-alat yang terbuat dari batu itu dikelompokkan menjadi 2, yaitu yang pertama kondisi batu inti dan yang kedua tradisi serpih.
• Tradisi Batu IntiPembuatan alat di tradisi ini dengan cara pemangkasan segumpal batu atau kerakal untuk memperoleh bentuk suatu alat,mislanya kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam awal.
• Ciri-CiriKapak Perimbas yaitu tajamnya berbentuk cembung atau lurus dengan memangkas satu sisi pinggiran batu dan kulit batu masih melekat di permukaan.Kapak Penetak yaitu Tajamnya dibentuk liku-liku dengan cara penyerpihan yang dilakukan berselang-seling pada kedua sisi tajamnya.
• Tradisi Batu Serpih
Yaitu alat-alat batu yang dibuat dari serpihan atau pecahan-pecahan batu .
Ketika manusia sudah mengembangkan usaha bercocok tanam dan tinggal menetap, tuntunan terhadap alat-alat penunjang kehidupannya juga mengalami perkembangan masa bercocok tanam kemajuan dimulai dari kemahiran mengasah alat-alat dari batu seperti beliung persegi, kapak lonjong ,anak panah dll.Teknologi pembuatan alat mengalami kemajuan pesat apalagi ketika ditemukan teknik pleburan, pencampuran, penempaan, dan pencentakan logam. Semula jenis-jenis logam seperti besi, tembaga, timah, dan emas dibuat dengan teknik peleburan sederhana, kemudian dengan teknik pencampuran menghasilkan perunggu yang lebih kuatMelihat alat-alat yang mereka kuasai, kemungkinan mereka sudah mengembangkan transportasi air, seperti rakit dan perahu.
THANKS FOR ATTENTION
KELOMPOK 7 :
ADHYASTA NATA PRAWIRA S (02)
BQ. CYNTHIA PRICILLIA P.V (07)
GANIA RIZKI AUDINA (16)
M. HENDRI FEBRIANSYAH (24)
NIKKI RIZKI PRADIPTA (27)