siklotimik, distimik
-
Upload
harunakbar -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
description
Transcript of siklotimik, distimik
SIKLOTIMIA, DISTIMIA, GANGGGUAN DEPRESI YANG TIDAK TERKLASIFIKASIKAN DAN BABY BLUES
OLEH
Harun Akbar
1018011120
PRESEPTOR
dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K)
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG
2014
A. SIKLOTIMIA
Merupakan gangguan yang lebih ringan dimana periode
depresi dan kegembiraan tidak terlalu berat, berlangsung
hanya beberapa hari, dan kambuh dalm selang waktu yang
tidak beraturan. Pada akhirnya gangguan siklotimik
berkembang menjadi gangguan manik-depresfif bukan mania
maupun depresi.
Epidemiologi
- prevalensi : ± 1% pd populasi umum- seks : wanita : laki-laki = 3:2- onset : sekitar 50-75% pd usia 15-25 thn
Etiologi
1. Faktor biologik :- peranan herediter
2. Faktor psikososial :- adanya trauma & fiksasi pd fase oral
3. Faktor genetik : -perkembangan gangguan mood sangat dipengaruhi
oleh genetik
Gambaran klinis
Gambaran episode manik :
Rasa harga diri yang tinggi
secara berlebihan.
Selalu gembira secara
berlebihan
Gangguan tidur.
Perhatian gampang teralih
Aktivitasnya berlebihan
Nafsu seksual yang meninggi
Gambaran episode depresif
Perasaan murung atau sedih
Mudah menangis
Minat dan kegembiraan hilang
Kelelahan
Nafsu makan terganggu
insomnia/hipersomnia
Putus asa
Pesimis
Sulit konsentrasi
Merasa bersalah Sering berpikir untuk bunuh
diri
KRITERIA DIAGNOSIS
Selama sekurangnya 2 tahun, adanya banyak episode
dengan gejala hipomanik dan banyak periode dengan
gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria untuk episode
depresif berat.
Selama periode 2 tahun di atas, orang tidak pernah tanpa
gejala dalam kriteria A selama lebih dari 2 bulan.
Tidak ada episode depresif berat, episode manik, atau
episode campuran yang ditemukan selama 2 tahun pertama
gangguan.
Terapi
1. Obat2an antimanik, seperti :- carbamazepine- valproate- lithium2. Utk gejala- gejala depresinya dapat diberikan• antidepresan dengan hati-hati karena dapat menimbulkan
mania• 3. Psikoterapi & family therapy
Prognosis
Kira-kira 1/3 dari pasien ggn siklotimik ini akan berlanjut menjadi ggn mood berat
B. DISTIMIA
suatu kondisi kronis yang ditandai dengan gejala depresi
yang terjadi hampir sepanjang hari, lebih banyak hari
daripada tidak, setidaknya selama 2 tahun.
Epidemiologi
• Gangguan distimik memiliki prevalensi 6 % dari keseluruhan gangguan depresi.
• Rasio angka kejadian usia dewasa antara perempuan dan laki-laki yaitu 2:1
• onset pada usia muda, yaitu pada masa kanak-kanak dengan keluhan perasaan tidak bahagia yang tidak dapat dijelaskan.
Etiologi
1. Faktor biologik :- peranan herediter
2. Faktor psikososial :- adanya trauma & fiksasi pd fase oral
3. Faktor genetik : -perkembangan gangguan mood sangat dipengaruhi
oleh genetik
KRITERIA DIAGNOSIS
a.Mood terdepresi untuk sebagian besar hari, lebih banyak hari
dibandingkan tidak, seperti yang ditunjukkan keterangan
subjektif atau pengalaman orang lain, sekurangnya 2 tahun. b. Adanya saat terdepresi dua (atau lebih) berikut:• Nafsu makan yang buruk atau berlebihan• Insomnia atau hipersomnia• Energi lemah atau lelah• Harga diri yang rendah• Konsentrasi buruk atau sulit mengambil keputusan• Perasaan putus asa
• Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik, dan tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan siklotimik
• Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan psikotik kronis, seperti skizofrenia atau gangguan delusional.
• Gejala tidak merupakan efek fisiologis langsung dari suatu zat atau suatu kondisi medis umum.
• Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Terapi • TERAPI KOGNITIF• TERAPI PERILAKU• PSIKOANALITIK• TERAPI INTERPERSONAL• TERAPI KELUARGA DAN KELOMPOK• FARMAKOTERAPI
C. GANGGGUAN DEPRESI YANG TIDAK TERKLASIFIKASIKAN
• depresi yang memiliki gejala yang tidak ditemui pada kriteria gangguan depresi utama. Beberapa kondisi seperti depresi minor dan depresi kambuhan yang berlangsung tidak lama,
gangguan depresi yang tidak dapat terklasifikasi
Gangguan disforik premenstrual: pada kebanyakan siklus menstruasi yang sudah berlangsung selama satu tahun, gejala biasanya terjadi pasa minggu akhir fase lutheal dan membaik beberapa hari dari waktu menstruasi
Gangguan depresi minor : episode terjadi selama 2 minggu dari gejala depresi tetapi lebih sedikit dari 5 kategori untuk MDD
Gangguan depresi singkat berulang : episode depresi yang berlangsung 2 hari sampai 2 minggu, paling tidak satu kali dalam satu bulan dalam waktu 12 bulan dan tidak berhubungan dengan siklus menstruasi
Gangguan depresi post psikotik skizofrenia : pada episode depresi mayor yang terjadi saat fase skizofrenia residual
Episode depresi mayor ikutan : gangguan waham, gangguan psikotik yang tidak tergolongkan, atau fase aktif skizofrenia
Keadaan dimana dokter sudah menyimpulkan adalah depresi yang terjadi tetapi tidak secara primer karena suatu kondisi medis atau karena zat
D. BABY BLUES• Baby Blues Syndrome Perasaan sedih & gundah yang
dialami oleh wanita setelah melahirkan bayinya sekitar 50-80%
• BLUE “keadaan tertekan” / sedih• 14 hari pertama setelah melahirkan, cenderung lebih buruk
sekitar hari ke 3 atau 4 setelah persalinan. • Jika > 14 hari Postpartum Depression
ETIOLOGI
• Perubahan hormonalPost partum ↓↓ kadar estrogen & progesteron yang drastis, disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan mudah lelah, penurunan mood, & perasaan tertekan.
• FisikBayi perubahan ritme kehidupan sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh bayi sepanjang siang & malam sangat menguras energi ibu waktu istirahat kurang ↓↓ ketahanan dalam menghadapi masalah
• Psikis• Kecemasan tidak mampu mengurus bayi, tidak mampu atasi
masalah• Perubahan bentuk tubuh dari sebelum hamil Rasa tidak
percaya diri • << perhatian keluarga terutama suami
• Sosial• Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh
adaptasi. • Rasa keterikatan yang sangat pada bayi • Rasa dijauhi oleh lingkungan
Gejala
BBS • Perasaan cemas, khawatir ataupun was was yang berlebihan,
sedih, murung, dan sering menangis tanpa ada sebab (tidak jelas penyebabnya).
• Seringkali merasa kelelahan dan sakit kepala dalam beberapa kasus sering migrain.
• Perasaan ketidakmampuan, misalnya dalam mengurus anak. • Adanya perasaan putus asa
Gejala mengganggu pelaksanakan tugas sehari-hari dan lebih 2 minggu Postpartum Depression
Jika telah mengalami hal ini maka diperlukan penanganan secara berkala, gejala dari depresi tersebut adalah: • Kelelahan yang berkepanjangan, susah tidur, dan insomnia. • Hilangnya perasaan bahagia dan minat untuk melakukan hal-hal
yang menyenangkan. • Tidak memperhatikan diri sendiri dan menarik diri dari keluarga
dan teman. • Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian yang berlebihan
pada anak. • Perasaan takut telah menyakiti anak. • Tidak tertarik pada seks.• Perasaan berubah-ubah dengan ekstrim, terganggu proses berpikir
dan konsentrasi. • Kesulitan dalam membuat keputusan sederhana.
Dalam penangganan para ibu yang mengalami dibutuhkan
pendekatan menyeluruh/holistik. Pengobatan medis, konseling,
emosional, bantuan-bantuan praktis dan pemahaman secara
intelektual tentang pengalaman dan harapan-harapan mereka
mungkin pada saat-saat tertentu. Secara garis besar dapat
dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan ditingkat perilaku,
emosional, intelektual, social dan psikologis secara bersama-sama
dengan melibatkan lingkungannya yaitu: suami, keluarga, dan
juga teman dekatnya.
•