Semua dimulai dari Mencari Jenazah...

8

Click here to load reader

Transcript of Semua dimulai dari Mencari Jenazah...

Page 1: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

2

3

4

7

N0. 7 ■ 29 OKTOBER 2005 ■ DUA MINGGUAN

REKONSTRUKSI ACEH

http://e-aceh-nias.org/ceureumen/

GRATIS

PANTONUlon peu ingat NGO sekalianBek meusom uram Õh neukeurijaSeucara teubuka bandum atra nyanSupaya rakan jithéé u luwa

Nyang bahsa jinoe geukheuntransparanTeurang-teurangan mangat deuh nyataMenyoe buet meusom megidong rakanAdak bak tuhan geutanyoe desya

Tiep-tiep neupimpin saboh persoalanPeudeuh bak rakan peutrang bakdonyaMenyoe teututÕp pane na timangBuet NGO nyan hana seumpurna

HASBI BURMAN

ILA Anda sesekali ke pengungsianKamp 85 Mon Ikeun KecamatanLhoknga Aceh Besar, jangan lupa

mampir ke warung nasi Nurjannah. Le-tak warung sederhana itu di depan pe-ngungsian Mon Ikeun.

Semula Nurjannah hanya menjualkopi dan rokok. Namun belakangan diajuga menjual nasi. Dagangannya luma-yan laku. Malah banyak prajurit yangnge-pos dekat pengungsian juga ber-langganan rantang pada Nurjannah.

Paska tsunami, Nurjannah memangharus menghidupi dirinya sendiri sete-lah suami dan tiga anaknya hilang di-sapu gelombang tsunami.

“Saya kebetulan juga mencari

Semua dimulaidari Mencari Jenazah Keluarga

jenazah suami dan anak saya,” kata Nur-jannah mengenang.

Memberi tandaBanyak jenazah yang ditemukan oleh

Nurjannah beberapa hari setelah tsuna-mi. Nurjannah memang bukan hanyamencari, tetapi dia juga menggali danmengais sampah tsunami untuk mene-mukan jenazah keluarganya.

Meskipun sudah begitu banyakjenazah yang ditemukan, tidak ada seo-rangpun yang dia kenal.

“Kendati demikian, semua jenazahsaya beri tanda untuk memudahkan re-lawan mengevakuasi mereka,” katanyakepada Ceureumén.

Nurjannah tetap tidak berputus asa.Diaterus mencari keluarganya hingga ber-hari-hari tanpa mengenal lelah.

“Kata orang, ada yang melihat celana

anak saya di bawah kapal tugboatLhoknga. Saya yakin keluarga saya di-sana semua,” kata janda yang kini ting-gal sendirian di tenda no 45 ini.

Diketahui relawanBelakangan, para relawan memergo-

ki Nurjannah yang sedang memberi tan-da pada sesosok jenazah. Mereka terke-san dan akhirnya sering memberi ban-tuan uang yang jumlahnya bervariasi.Dari yang jumlahnya Rp 50.000 hinggaRp 100.000.

“Uang itu sebagiannya saya tabung.Dan saya kini bisa membuka warungnasi ini,” katanya sambil tersenyum.

BBBBBAsri Zaidir

Aceh [email protected]

Untuk mengetahui cerita tentangpara pengungsi hadapi lebaran si-lakan baca Halaman 3 Rubrik Fokus

Transparansi di bidang pe-rumahan bukan hanya soaldana melulu, tetapi jugasoal darimana bahan ba-ngunan didapat, apakah di-lakukan pertemuan denganmasyarakat sebelum NGO itumembangun rumah, danlain-lain.Baca halaman 4

Strategi SAK BRRBerantas Korupsi

Berharap Baju Barudari Uang Jadup

10 Alasan MengapaTransparansi Penting

Lama Tuha Ditinggal-kan “Penghuninya”

Page 2: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui, terutama mengenai masalah rekonstruksi dan rehabilitasi. Redaksiakan mencarikan jawaban untuk pertanyaan Anda. Kirimkan ke PO BOX061 Banda Aceh 23001 atau email [email protected] denganmencantumkan “Rubrik Tanya Jawab”

■ REDAKSI CEUREUMeN ■Pemimpin Redaksi: Sim Kok Eng Amy ■ Sekretaris Redaksi: Siti Rahmah ■ Redaktur: Nani Afrida ■ Wartawan: Mounaward Ismail, Muhammad Azami ■

Koordinator Artistik: Mahdi Abdullah ■ Fotografer: Hotli Simanjuntak ■ Dengan kontribusi wartawan lepas di Aceh ■ Alamat: PO BOX 061 Banda Aceh 23001.Email: [email protected] ■ Percetakan dan distribusi oleh Serambi Indonesia.CEUREUMeN merupakan media dwi-mingguan yang didanai dan dikeluarkan oleh Decentralization Support Facility (DSF atau Fasilitas PendukungDesentralisasi). DSF merupakan inisiatif multi-donor yang dirancang untuk mendukung kebijakan desentralisasi pemerintah dengan meningkatkankeselarasan dan efektifitas dukungan dari para donor pada setiap tingkatan pemerintahan. Misi dari CEUREUMeN adalah untuk memberikan informasidi Aceh tentang rekonstruksi dan berita yang bersifat kemanusiaan. Selain itu CEUREUMeN diharap bisa memfasilitasi informasi antara komunitasnegara donor atau LSM dengan masyarakat lokal.

■ ■ ■ TANYA JAWAB

CEUREUMeN2 ANTIKORUPSI

Strategi SAK BRRBerantas Korupsi

Anda melihat ada indikasi korupsi yang dilakukanoleh pihak BRR di daerah Anda? Atau ada yang tidakberes dalam rekonstruksi dan melibatkan BRR? Si-lakan Anda melakukan pengaduan ke SAK BRR:

Jl. Ir. Muhammad Taher No. 20Lueng Bata, Banda Aceh, 23247

Telp 0651-636666, Fax 0651-637777.Kontak person:

Kevin Evans, [email protected]

Pengumuman!Telah lahir Satuan Anti-Korup-

si (SAK). Ini adalah gebrakan ter-baru Badan Rekonstruksi dan Re-habilitasi (BRR) dalam sebulan ini.

Badan ini didirikan dengan tu-juan: mencegah korupsi, mendi-dik untuk tidak melakukan ko-rupsi, dan menyelidiki praktek ko-rupsi.

Uniknya lagi, wadah ini justruakan mengawasi sepak terjangpegawai BRR, termasuk Semuaurusan rehabilitasi dan rekon-struksi NAD-Nias. Karena menu-rut orang nomer satu BRR, Kun-toro Mangkusubroto, BRR harusbersih dengan noda korupsi!

Perbaiki sistemMenurut Kepala SAK BRR,

Kevin Evans, intisari dari pence-gahan adalah memastikan bahwasistem kerja yang dirancang dandisusun dapat mengurangi poten-si indikasi praktek korupsi. Menu-rutnya, bukanlah sebuah prestasijika semua orang masuk penjara.

“Kalau semua masuk penjarabukan sebuah prestasi, itu berartisistemnya juga harus diperbaiki.Harus ada perbaikan sistem su-

paya orang bisa hidup dengancara halal,” katanya.

Tingkatkan kesadaranSedangkan mendidik untuk

tidak melakukan korupsi agarmasyarakat sadar korupsi beraki-bat merugikan mereka. “Kitamenyampaikan informasi kepadasemua lapisan masyarakat yangujung-ujungnya mereka sadardan tidak mau menjadi korbandari perilaku yang korup,” kataEvans kepada Ceureumén.

Menurutnya, korupsi dilaku-kan oleh pihak-pihak tertentu.“Makanya perlu diperkuat integ-ritas, sehingga kebal terhadapperilaku korup,” katanya lagi.

Nah, ketika semuanya tidakdapat dicegah, maka pihaknyaakan menyelidiki dan menginves-tigasi, kemudian menyerahkan

kepada aparat penegak hukumuntuk mengusutnya.

85 kasusSejak masa beroperasinya, SAK

ini sudah menerima 85 pengadu-an. Semua kasus diperiksa denganteliti. Dan untuk sementara belumada kasus yang dianggap ter-indikasi korupsi dalam 85 kasustadi.

Namun, jika ada kasus-kasusyang dinvestigasi berindikasimerugikan negara, maka pihak-nya akan menyampaikan laporan-nya ke Komisi PemberantasanKorupsi (KPK).

Menurut Evans, setiap pelapordijaga kerahasiaan jati dirinya. Itusebabnya, masyarakat tidak per-lu khawatir atau ragu-ragu untukmenyampaikan pengaduan ke-padanya. Nah, tunggu apa lagi?

Muhammad AzamiBanda Aceh

[email protected]

Bagaimana Menghu-bungi Abdul Halim?

T: Setelah membaca “Ab-dul Halim Masih Menge-vakuasi Korban Tsunami” diCeureumén, Sabtu 15 Okto-ber, saya tertarik untuk me-ngetahui bagaimana meng-hubungi relawan-relawantersebut? Selama ini kita ter-fokus untuk memberikanbantuan kepada pengungsi,yang memang sangat mem-butuhkan bantuan, namunada orang-orang sepertiAbdul Halim dan kawan-ka-wan, yang rela menjadi re-lawan meski kondisi ekonomimereka pun kadang jauh dariberkecukupan. Bagaimanacaranya menyalurkan sum-bangan kepada mereka?

Diella [email protected]

J : Anda bisa langsungmenghubungi nomer telponselular Abdul Halim yaitu0815-340-98396

Kapan Tugas AMMBerakhir

T :Saya ingin mengetahuikapan Aceh Monitoring Mis-sion (AMM) berakhir tugasdi Aceh?

MukhsinLamlagang, Banda Aceh

J: AMM berakhir tugas diAceh pada 15 Maret 2006dan masih bisa diperpanjangatas keinginan kedua pihak.

UU Pemerintahan Aceh

T: Apakah AMM juga ikutmemantau proses pembua-tan UU pemerintahan Aceh,karena ada kemungkinanterjadinya banyak pelangga-ran MoU jika isi undang-un-dang ini tidak dipantau?

MahdalenaBireuen

J: AMM juga bertugasmemantau proses peruba-han peraturan perundang-undangan. Selain itu, sepertidisebutkan di MoU, tugasAMM lainnya adalah:

● Memantau demobilisasiGAM dan decommissio-ning persenjataannya.

● Memantau relokasi ten-tara dan polisi nonorga-nik.

● Memantau reintegrasianggota GAM.

● Memantau situasi HAM.● Memutuskan kasus am-

nesti yang disengketa-kan.

● Menyelidiki dan memu-tuskan pengaduan dantuduhan pelanggaran ter-hadap MoU.

● Membentuk dan memeli-hara hubungan dan ker-jasama yang baik denganpara pihak.

AMM Bila AdaPerselisihan

T: Apa yang akan dilaku-kan AMM jika terjadi per-selisihan dalam pelaksa-naan MoU?

FakhrurraziLhokseumawe

J: Sesuai dengan MoU,setiap perselisihan akan di-musyawarahkan bersamapada berbagai tingkat.Dalam kasus perselisihantidak dapat diselesaikandengan cara yang disebut-kan tadi, maka Kepala MisiMonitoring akan melapor-kan langsung kepada Men-teri Koordinator Politik danHukum RI, pimpinan politikGAM, dan Ketua DewanDirektur Crisis ManagementInitiative (CMI) serta mem-beritahu Komite Politik danKeamanan Uni Eropa.

Setelah berkonsultasidengan para pihak, KetuaDewan CMI akan mengam-bil keputusan yang mengikatpara pihak.

Rp

Rp Rp

S

S■

MA

HD

I A

BD

UL

LA

H

Page 3: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

3CEUREUMeNFOKUS

ELAPAN bulan pasca tsu-nami, pekerjaan Farida (32)kini mutlak sebagai Ibu ru-

mah tangga. Wanita asal Calangitu tak lagi berkeliling bersamavespa bututnya menjajakan paka-ian kredit.

Barang dan pakaian yang dibelidengan modal 3 juta hasil pinja-man dari sebuah Bank, ludes di-sapu tsunami di rumahnya, Ajun,Aceh Besar.

Kini Farida tinggal dalam ten-da No.24 B, di kamp pengungsiankomplek TVRI, Gue Gajah, AcehBesar, bersama dua anak dan sua-minya, Bustamam.

Sebenarnya, Farida mengakuingin sekali kembali berdagangseperti sebelum tsunami. Namunapa daya, Agen tempat dia biasamengambil barang tak mengizin-kan lagi dia untuk ngebon.

Tambah gelisahKegelisahan Farida bertambah.

Beberapa hari lagi lebaran akantiba. Jangankan untuk baju baruanak-anak, kue untuk menghiasmeja tak terbuat oleh ibu berkulithitam ini.

Sedang Bustamam sang suamimengaku hanya pasrah. Dia takmampu berjanji apa-apa untukkeluarganya. sebagai cleaning ser-vice di rumah yang dipakai se-

Berharap Baju Baru dari Uang Jadup

DUL Fitri kali ini dirasakanberbeda di Siroen, Lambaro,Aceh Besar. Tahun ini, sedi-

kitnya ribuan orang akan men-datangi kampung ini. Tidakdalam rangka bersilaturrahmi,melainkan melayat saudaramereka yang dimakamkan dikuburan masal korban tsunami.

“Sedikitnya 50 ribu orangdikubur disini,” kata AbdulMajid, 48 tahun, penjaga kubu-ran masal.

Membuat balaiUntuk menyambut para

pelayat, terlihat beberapa pe-kerja sibuk membuat balai-ba-lai tempat berteduh dan ber-doa. Sejauh ini baru ada duabalai berukuran 7x3 meteryang sudah kelar dibangun.

Sementara satu balai besardengan model rumah Aceh

Asri ZaidirBanda Aceh

[email protected]

bagai kantor Aceh MonitoringMission (AMM),Bustamam men-gaku hanya bergaji kecil.

Menunggu jadupKeluarga Bustamam kini se-

dang menunggu pembagian uangjadup yang sudah mandeg selamadua bulan. Bukan apa-apa, menu-rut mereka hanya dengan uangitulah mereka dapat berlebaran.Apalagi sampai saat ini belum adasatu pun LSM yang datang untukmemberikan bantuan lebaran ke-pada para pengungsi.

“Belum ada yang kasih bantu-an. Yang ada cuma dari CAREkasih bahan-bahan makanan bu-lanan,” ucap Farida.

Hal senada juga dikatakan olehAhmad Yusuf (38), sesama pen-gungsi di kamp Gue Gajah, MataIe, Aceh Besar.

Lelaki yang bekerja sebagaisopir truck pengangkut logistik diMercy Corps ini juga sangat meng-harapkan pembagian uang jadupagar dapat segera dituntaskan.Alasannya, anak-anak sudah me-rengek ingin dibelikan baju leba-ran.

“Kalau bisa seperti janjinya,sebelum lebaran sudah dibagikanjadupnya. saya sudah bingungmau bilang apa sama anak-anak,mereka minta baju lebaran,” ucapAhmad sedih.

Belum ada rencanaApa yang dikatakan oleh be-

Keluarga Farida di tenda pengungsian Gue Gajah, Aceh Besar.

■ A

SR

I Z

AID

IR

berapa pengungsi dibenarkanoleh Oya Moh Akbar, Media Offi-cer dari Islamic Relief. MenurutOya, saat ini Islamic Relief salahsatu LSM yang giat membantuAceh memang belum berencanamelakukan apa-apa dalam meng-hadapi hari lebaran Iedul Fitri.Namun Islamic Relief akan tetap

melakukan yang terbaik.“Saat ini kami sedang menye-

lesaikan beberapa program yangsedang berjalan. Seperti pemberi-an 18.000 paket bantuan untukpengungsi yang sampai hari inibelum selesai dibagikan,” kataOya.

Oya menambahkan, walau

demikian, Islamic Relief tetap me-miliki rencana memeriahkan harikemenangan bagi umat Muslimini.

“Kami ada rencana dan mem-fokuskan pada lebaran qurban.Dan terget kami adalah pengung-si yang di dalam tenda,” ucap Oyalagi.

DDDDD

Kuburan Massal,Alternatif Kunjungan Lebaran

masih belum rampung. Menu-rut Ismail, 55 tahun, kepalatukang balai berukuran 7 x 9meter tersebut bisa memuatsedikitnya 80-an pelayat.

Belum mampuSelain itu di kuburan masal

terbesar ini juga akan diba-ngun meunasah (surau). Na-mun sayangnya, surauberukuran 10 x 12 meter itutidak mungkin mampu disele-saikan Idul Fitri ini. “Palingbaru bisa selesai sehabis leba-ran,” kata Ismail. “Gambar-nyasudah ada di kantor camat.

Ismail menjelaskan, suplaikayu yang tersendat-sendatpenyebab utama keterlam-batan pembangunan balai.Padahal, balai terbesar sudahmulai dikerjakan di awal ra-madhan.

Dirinya juga mengaku jum-lah balai saat ini kurang.“Setidaknya satu balai lagi.”

IIIIIMaimun Saleh

Banda [email protected]

1. Kerajaan Uni Emirat ArabKerajaan ini menyerahkan

10.000 paket untuk pengungsiyaang terdiri dari 10 kilogram be-ras, mie instan, tepung, gula dan

Yang memberi Paket Lebaran untuk PengungsiMaimun Saleh

Banda [email protected]

sebuah kitab Al-Quran. Total ban-tuan mencapai 160.000 dolar.

2. Badan Baitul Mal ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam(NAD) menyalurkan zakat fakirdan miskin untuk 523 anak yatimdan kaum fakir uzur yang

berkedudukan di Kota BandaAceh dan Kabupaten Aceh Besar,dengan total nilainya sebesarRp100 juta. Setiap anak yatimmendapat santunan berupa uangtunai Rp150.000, ditambah sehe-lai kain sarung untuk masing-masing penerima.

“Kalau bisa seperti janjinya, sebelum lebaransudah dibagikan jadupnya. saya sudah bingungmau bilang apa sama anak-anak, mereka mintabaju lebaran,” ucap Ahmad sedih.

Setiap hari NGO Turki Pasiad membagi-bagikan nasi bungkus untuk berbuka puasa di Banda Aceh.

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Page 4: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

CEUREUMeN4 CERITA

ManaTanggungjawab BRR

Saya cukup kaget ketikamendapat informasi akanada sejumlah negara donoryang akan mengalihkanbantuannya dari Aceh. Bu-kan itu saja, ada lagi ribuanobat-obatan untuk korbanbencana gempa bumi dantsunami akhir tahun lalumasih menumpuk di RSU drPringadi Medan.

Namun muncul indikasiobat itu diselewengkan un-tuk kepentingan komersil.Hingga kini, obat-obatan itumasih tersimpan dalam jum-lah yang banyak di gudangobat yang berada di lantaitiga rumah sakit umum yangberada di Jalan HM YaminMedan.

Dari tulisan yang beradapada kotak-kotak tersebutdiketahui obat-obatan ituantara lain berasal darisejumlah negara donor se-perti Malaysia dan Thailand.Obat-obatan itu, tiba di RSUPringadi Medan sejak Feb-ruari 2005, namun sejak be-berapa bulan lalu sudahtidak dipergunakan lagikarena pasien korban tsuna-mi yang dirujuk ke rumahsakit milik Pemkot edan inisudah tidak ada lagi. Itusebabnya obat-obatan itubertumpuk di gudang.

Demikian antara lain, in-formasi yang saya baca didetikcom, pekan lalu.

Menurut hemat saya inibukan kejadian yang perta-ma. Tentu kita masih ingatkasus terhambatnya bantu-an untuk korban tsunami diPelabuhan Belawan.

Sebagai korban tsunami,kami ingin bertanya sebe-narnya itu tugas siapa, Pem-da atau BRR. Tapi j ikamengingat kehadiran BRRyang dibentuk khusus untukrekonstruksi dan rehabilita-si Aceh, seharusnya itu itujuga menjadi tugas mereka.Bukan mengalihkan kepadapihak lain, Pemda misalnya.

Tapi hingga kini saya lihatBRR belum tergerak hati-nya untuk itu. Lalu dimanatanggung jawab BRR ter-hadap korban tsunami?

SarbiniDusun Meurah

Desa TibangKecamatan Syiah Kuala

Banda Aceh

Aceh Lon Ka DameKita sudah lama men-

dambakan negeri kita yaitunegeri Aceh ini damai.Haridemi hari kita lewati denganbaku tembak, mayat-mayatberserakan, dan pertumpa-han darah yang selalu terja-di di Nanggroe Aceh Darus-salam ini.

Seluruh warga yang adadi sebagian wilayah TanahRencong selalu dihantuidengan perasaan takut danwas-was. Kebanyakan diantara mereka ada yang ke-hilangan suami, isteri, anakdan juga sanak famili.

Mereka harus tinggal didalam rumah untuk meng-hindari baku tembak danpertumpahan darah.

Sebagai contoh rata-ratasebagian besar daerahAceh Besar hanya sedikitpenghuni laki-laki yang me-netap di sana, kebanyakanbocah kecil yang tinggal ber-sama ibunya, itupun jika o-rang yang bersenjata tidakmenyandera bocah kecil itu,maka hilanglah canda, tawa,tangisan dan kasih sayangorang tua terhadap anaknya.

Dengan kehadiran per-damaian mari kita menyong-song Aceh benar-benar kon-dusif serta dapat meningkat-kan kesejahteraan rakyatAceh.

Rina MaulinaJl Merpati N0.20 Kp

KeuramatBanda Aceh

Demo JadupSaya sangat prihatin de-

ngan makin banyaknyademonstrasi menuntutdibaginya jatah hidup(jadup) yang dilakukan pe-ngungsi. Itu merupakan buk-ti bahwa hingga bulan ke-10musibah tsunami Aceh, pe-merintah (baca : dinas so-sial) masih saja belum pro-fesional dalam pembagianjadup pengungsi.

Saya berharap agar jadupitu bisa langsung dibagikankepada pengungsi tanpaharus didemo terlebih dahu-lu. Kasihan para pengungsi,sudah Bahan Bakar Minyak(BBM) naik, tidak menda-patkan dana kompensasiBBM, ee jadupnya telat pula.

Herlina SariTijue, Sigli

Buat Anda yang ingin menyampaikan Suara Rakyat kecilberupa ide, saran, dan kritik tentang rekonstruksi bisa

melalui surat keTabloid CEUREUMéN

PO Box 061 Banda Aceh 23001 email:[email protected]

ISWAR Fuady dari

Solidaritas Gerakan Anti

Korupsi - SoRAK

Aceh, memberi sejumlah alasan

mengapa transparansi itu penting.

Berikut poin-poinnya.

1. Untuk media akses informasi

masyarakat dan penyediaan

publik service yang efektif dan

akuntabel

2. Untuk menjamin adanya par-

tisipasi publik

3. Untuk menjamin adanya pen-

gawasan publik

4. Untuk pemenuhan kebutuhan

akan complain (keluhan)

5. Untuk pencegahan penyim-

pangan (KKN)

6. Untuk kebutuhan penyem-

purnaan sistem dan mekanis-

me yang membuka peluang

KKN

7. Untuk acuan analisis dampak

manfaat publik

8. Untuk menjaga agar hak-hak

masyarakat terlindungi

9. Untuk menaati peraturan dan

konsensus yang mewajibkan

adanya transparansi

10. Untuk menjaga kepentingan

pengalokasian anggaran pu-

blik

RANSPARANSI di bidang perumahan bu-kan hanya soal dana melulu, tetapi juga soaldarimana bahan bangunan didapat, apakah

dilakukan pertemuan dengan masyarakat sebe-lum NGO itu membangun rumah, dan lain-lain.

Berikut tiga NGO/LSM yang mengurusi pem-bangunan rumah di Aceh:

1. Oxfam● Lebih dulu melakukan asessment dan

berkonsultasi dengan kepala desa● Oxfam membuat rumah Tipe 36 yang mo-

del dan gambaran jelas soal denah rumahdan tidak bisa ditawar lagi.

● Menurut Kafrizal yang menjadi InformationOfficer, dalam setiap proyeknya, Oxfam me-nempatkan papan pengumuman berisicontoh rumah yang akan mereka bangun,sehingga warga punya gambaran bentukbantuan yang akan mereka terima. Ter-masuk kotak saran yang bertujuan, su-paya warga bisa menyampaikan uneg-unegnya.

● Semua bahan baku, biaya pembuatan se-mua diinformasikan ke masyarakat. Misal-nya bahwa masing-masing rumah meng-habiskan biaya –sebelum kenaikan BBM –sebesar Rp 28.5 juta, sudah termasuk biayapembuatan.

10 Alasan Menga

NGO dan Transparansi2. CRS (Catolic Relief Service)

● Lembaga ini mendorong partisipasimasyarakat untuk membangun rumah, ter-masuk juga aspirasi perempuan. Pertemuanitu dilakukan secara rutin untuk menyaringmasukan, seperti apa keperluan mereka,bentuk rumah dan lain-lain.

● Bahan bangunan berasal sebanyak mungkindari masyarakat lokal. Juga termasuk kon-traktornya. Pihak CRS tidak menerima ba-han kayu tanpa ada dokumen perizinan dariDepartemen Kehutanan.

● CRS akan membangun 18.000 rumah per-manen tipe 45 selama 5 tahun. Akhir tahunini akan selesai 750 buah. Masing-masingrumah bernilai 52-57 juta rupiah.

3. Muslim Aid● Menurut Country Director Muslim Aid Indone-

sia Fadlullah Wilmot, Muslim Aid Memberikesempatan bagi masyarakat untuk menyam-paikan pendapatnya soal pemba-ngunan ru-mah mereka. Pertemuan rutin setiap minggu.

● Muslim Aid membuat rumah panggungkhas Aceh di Kampung Jawa. Jumlahnya150 buah dengan harga 41-42 juta rupiahper-unitnya.

● Bentuk rumah bisa berbeda-beda, tetapiharus sesuai dengan anggaran yang ada.Dan NGO ini selalu memberikan informasisoal anggaran.

TTTTT

Mounaward IsmailBanda Aceh

[email protected]

MMMMM

Mounaward IsmailBanda Aceh

[email protected]

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

SIAP BANGUN: Seorang pemulung melintas di depan sebuah plang nama desa, yatsunami yang belum memiliki rumah.

Page 5: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

5CEUREUMeNSAMPUL

ENGAN menggunakangayung kecil, pagi ituRohani menciduk sega-

yung demi segayung air yangmenggenangi lantai dalam ru-mahnya. “Hujan semalam le-bat sekali, makanya jadi begi-ni,” katanya.

Dan ternyata bukan cumarumah Rohani, puluhan ru-mah yang lain pun serupa: airmenggenangi lantai rumah se-tiap hujan lebat.

Akibatnya meski telah me-nerima kunci rumah 2 Septem-ber lalu, hampir semua dari178 pemilik belum menghunirumah itu.

“Gimana mau pulang, tidakada sumur, tidak ada WC, juga tidak ada listrik. Kalau airmasuk menggenangi lantai,masih bisa dibuang. Tapi, ka-lau tidak ada WC, bagaima-na?” kata beberapa perem-puan yang ditemui di kamppengungsian Weu Raya, Keca-matan Lhoknga, Aceh Besar,pekan lalu.

Tidak terus terangRumah itu dibangun oleh

Mercy Malaysia. Dan belaka-ngan pembangunan rumah di-lakukan oleh kontraktor lokal.Perubahan kualitas rumahterasa lebih baik walaupun

EUE yang dibie nyan tateurimong, nan man-tong bantuan,” kata Nur-

baiti (35) dengan nada ikhlasmengutarakan itu. Keikhlasanwanita asal Gampong Jawa,Kecamatan Kutaraja, BandaAceh ini, bukan berarti pasrahkarena musibah.

Ucapan itu tidak kita pahamisebagai bentuk ketidakber-dayaan para korban tsunami.Tapi ada aura lain yang mencer-minkan bahwa musibah itu co-baan Allah Swt. Sebagai komu-nitas yang hidup dalam suasa-

pa Transparansi Itu Penting

Bantuan dan Transparansi

Indra A. LiamsyBanda Aceh

[email protected]

na keagamaan, praktis wajibtabah menerima musibah.

Bantuan titipanPara NGO atau LSM kini

memang menggalang bantuanuntuk para korban di negerinyamasing-masing. Tentu saja “titi-pan” para donatur di belahanbenua manapun menginginkan“amanah” itu bisa dinikmati war-ga yang sedang menderita.

Mengingat faktor itulah,transparansi diperlukan dalampenyaluran bantuan.Karenasukses tidaknya bisa berakibatpada pencairan dana selanjut-nya. Jika dikelola dengan baik,tentu perputaran bantuan akanmengalir terus, sehingga para

korban pun bisa menikmatinya.Pada intinya, mereka –NGO/

LSM— cuma bertindak sebagaipengelola bantuan untuk kerjasosial ini. Mereka bukan “dewa”penolong, dan harus tetap dia-wasi.

Kurang pemahamanLantas, sejauhmana para

korban memahami pentingnyaketerbukaan (transparansi)dalam penyaluran bantuan?Kelihatannya pemahaman iniyang masih kurang. Rata-ratakorban mengaku ikhlas mene-rima bantuan yang diberikan,terutama rumah.

Tentu saja ini tak terlepasdari anutan yang sudah men-darah daging serta menjadifilosofi hidup orang Aceh. “Na-manya juga bantuan, kita harusterima dengan ikhlas. Kita tidakbisa menuntut lebih banyak,”papar Basyariah, warga Lam-paseh Aceh.

Makanya tak heran jika terk-adang, warga “bernyanyi” de-ngan nada-nada ikhlas. “Peueyang na nyan ta teurimong, nanmantong bantuan ata gob bie.”Pun demikian, patut juga di-catat, keterbukaan aliastransparansi tak boleh diang-gap kata mati.

“P“P“P“P“P

Akibat KurangTransparansi

Mounaward Ismail/Muhammad AzamiBanda Aceh

tetap tidak bersumur dan ber-WC.

Menurut warga, seandai-nya lebih transparan dari awal,rumah buatan Mercy Malaysiaitu akan Lebih baik.

“Kalau donaturnya kurangdana, kan bisa mengurangiyang lain sehingga kami tetappunya sumur dan WC, jugamemilih papan dari kayu yanglebih baik, sehingga tidak ma-suk air,” kata seorang perem-puan.

Sedangkan pihak MercyMalaysia yang ditanyaiCeureumen mengatakan, diren-canakan sumur dan WCdibangun oleh LSM lain.

Tidak berani protesNasib yang tak elok juga

dialami sejumlah warga diGampong Mulia, KecamatanKuta Alam. Rumah tipe 36yang dibangun sebuah NGOasing berinisial HH ini diang-gap sudah tidak sesuai denganrumah contoh yang dibangunsebelumnya kendati para war-ga tahu biayanya.

Warga juga mengaku tidaktahu banyak sistem kerja lem-baga donor itu. Sampai-sam-pai warga tidak bisa protesdengan kualitas dan bangunanyang salah bestek. Nah lo

DDDDD

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

kan di bangun beberapa NGO di Desa Lambaro Skep. Kendati sudah sepuluh bulan tsunami, masih banyak masyarakat korban

BANGUN RUMAH: Seorang pekerja bangunan sedang membor sebuah balok yangakan digunakan dalam pembangunan rumah di wilayah Lhok Seudu, Aceh Besar.

MASIH DI TENDA: Beberapa anak pengungsi korban tsunami sedangbermain-main di depan rumah tenda mereka, di desa Lambaro Skep.Masih banyak masyarakat yang tidak faham pentingnya transparansidalam proses rekontruksi.

Page 6: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

TEKA TEKI SILANG CEUREUMeN NO 5

Bagi Anda yang memiliki resepunik yang bisa dimasak denganmudah dan enak, bisa mengirimsurat ke PO BOX 061 BandaAceh 23001. Email: [email protected]. Cantumkanalamat lengkap. Ceureumen akanmengunjungi Anda dan melihatAnda memasak. Disediakanbingkisan kecil untuk Anda.

CEK BANUN

CEUREUMeN6

I. Beberapa Hal Pengukuran Tanah

● BPN akan mendata semua areal tanah yangterkena tsunami secara gratis

● Anak kecil, bayi atau perempuan dapat ter-data sebagai pemilik tanah

● Masyarakat dapat mengajukan protes soalpengukuran tanah pada :1. Kantor BPN2. Tim monitoring NGO3. CSO Forum Pertanahan (Forum ini diben

tuk oleh BPN dan NGO yang konsen padaurusan pertanahan)

4. Media (cetak maupun elektronik)● Konsultan independen yang profesional akan

mengumpulkan semua komplain/protes darimasyarakat melalui lembaga-lembaga diatas, dan menjamin penyelesaiannya tidaklebih dari 12 hari.

● Pengukuran tanah, tidak berarti harus meng-hentikan pembangunanrumah dan rekon-struksi infrastuktur.

II. Sertifikat Gratis

● Dalam program sertifikat gratis, sebelum timBPN melakukan pengukuran dan mener-bitkan sertifikat tanah, harus ada kesepaka-tan seluruh warga di lokasi yang terkena tsu-nami.

● Mereka harus sepakat beberapa hal yaitu:1. Batas bidang tanah yang ada di kelurah

an/gampong dengan memasang patoktanda batas untuk setiap bidang tanah.

2. Kepemilikan tanah harus disepakati olehwarga, termasuk perwalian jika perlu.

3. Penandaan seluruh bidang tanah dalampeta bidang tanah (sket)

● Jika kesepakatan telah tercapai, segera aju-kan permohonan ke kantor pertanahan atautim ajudikasi BPN untuk menyatakan kelura-han Anda siap dilakukan pendaftaran tanah.

● Pada setiap langkah: Kesepakatan bersama,penentuan batas, waris, wali dan kelompoksedesa harus dicatat.

Formulir pencatatan di atas tersedia danbisa diperoleh di BPN

Cumi Balado Sunti

Bahan:✤ ½ kg cumi-cumi segar, diber-

sihkan dan dipotong sesuaiselera

✤ Garam secukupnya✤ Minyak goreng✤ Penyedap rasa

Bumbu yang dihaluskan✤ 40 gr cabe merah✤ 2 siung bawang putih✤ 4 siung bawang merah✤ 1 buah tomat✤ 4 buah asam sunti

Cara membuat✤ Rebus cumi-cumi yang sudah

diberi garam dengan sedikitair hingga matang

✤ Haluskan semua bumbu✤ Panaskan minyak goreng

secukupnya✤ Tumis satu siung bawang me-

rah hingga kekuningan✤ Masukkan semua bumbu dan

beri sedikit garam. Aduk hing-ga masak

✤ Masukkan cumi-cumi dan sisaair rebusan

✤ Aduk dan tambahkan bumbupenyedap

✤ Siap dihidangkan

CUMI-cumi merupakan bahan makanan yang mudah ditemukan.Untuk memasaknya pun tidak sulit. Berikut resep memasak cumi-cumiyang sederhana namun istimewa. Cocok untuk teman nasi saat berbu-ka puasa.

MENDATAR1. Rawan hati karena men-

dengar atau melihat se-suatu

3. Pegas5. Suci, keramat6. Gagasan7. Pulau di wilayah Suma-

tera Utara yang digun-cang gempa berat

9. Aceh Monitoring Mission11. Pengangkatan anak or-

ang lain menjadi anaksendiri secara sah

13. Belut bertelinga14. Tidak untung

MENURUN1. Diulang; waspada2. Kakak laki-laki, abang3. Tameng

4. Ikhlas5. Aman dan tenteram, se-

jahtera8. Puasa (Arab)10. Pengutusan yang dikirim

oleh suatu negara untuktugas khusus di bidangpolitik dan lain-lain

12. Search and rescue

Jawaban TTS CeureumenNo.6Mendatar1. Puan, 3. Lap, 5. Hamil, 6.Era, 8. Menu, 9. Neu, 10.Untung, 12. Nur, 13. Dian.

Menurun1. Perempuan, 2. Nuh, 3.Lambung, 4. Pelacuran, 7.Amatir, 11. NAD

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

1

8

13

2

5

3

6

4

7

14

9 10

11 12

■ M

AH

DI

AB

DU

LL

AH

Pemenang TTS Ceureume No.6,adalah:1. Nanda Utari

Lamno, Aceh Jaya2. Agil

Sukajaya-Laweung, Sigli3. Masriah

Jl KH Agussalim, Sabang4. Muhammad SPd

Kel KeuramatBanda Aceh

5. Ratna SariTualang TeungohKota Langsa

Anda bisa mengirimkanjawaban Anda ke PO BOX061 Banda Aceh 23001.Bagi lima pemenang akandiberikan bingkisan yangmenarik berupa KamusBahasa Inggris dariCeureumen.

Page 7: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

7CEUREUMeNKAMPUNGKU BLANG PIDIE

ASYARAKAT Desa La-ma Tuha Blang Pidie ma-sih ingat betul saat tsuna-

mi belum memporak porandakandesa mereka.

“Kondisi alam wilayah LamaTuha bak surga bagi aneka mah-luk seperti burung, ikan, rusa, keradan lainnya,” kata Husain, seo-rang masyarakat Lama Tuha.

Desa ini memang bukan ha-nya dihuni oleh manusia, tetapijuga oleh satwa yang menjadi an-dalan kehidupan masyarakat.

Hutan bakauMasyarakat Desa Lama Tuha

banyak bergantung dari udang,ikan dan kepiting untuk dimakandan dijual.

Dan itu mudah didapat karenaada 130 hektar hutan bakau (man-grove) yang selama ini menjadikebanggaan masyarakat.

Namun kendati keindahanalamnya yang luar biasa, desa inisangat miskin. Bahkan termiskindi Kabupaten Aceh Barat daya(Abdya). Masyarakat desa ini ke-banyakan berpendidikan rendahdan sangat terisolir. Untuk men-jangkau wilayah ini, harus meng-

Desa Lama Tuha Ditinggalkan “Penghuninya”Indra Patra

Blang Pidie – [email protected]

Nama Desa : Lama Tuha kecamatan Kuala Batee Blang PidieLuas Desa : 9100 hektarLuas Hutan Mangrove : 130 hektarJumlah penduduk : 300 jiwa 74 Kepala Keluarga

gunakan rakit.Anak-anak usia sekolah terpak-

sa berhenti sekolah dan harus be-kerja membantu orang tua mere-ka untuk mencari kayu bakar, me-nangkap ikan, udang atau kepi-ting.

“Bila mereka mendapat hasilbanyak maka sebahagian digu-nakan untuk dimakan dan sebagi-an lagi dijual untuk membeli ke-butuhan rumah tangga,” kataHusain.

Rumah semuaKetika tsunami datang semua

berubah. Dan kendati sepuluhbulan sudah berlalu namun eko-sistem mangrove yang rusak belumjuga diperbaharui. Masyarakatdesa juga masih di lokasi pe-ngungsian di Kecamatan Susoh,3,5 km dari Desa Lama Tuha.

Beberapa warga mengakui, ka-wasan itu sekarang tidak lagi bisadiandalkan.

“Kepiting, udang, serta ikanamat jarang ditemui, kami kesuli-tan sekali, jangankan untuk dijual,dimakan sehari-hari saja sulitmendapatkannya,” kata Husain.

Selain berharap rumah, dia ber-sama ratusan warga di sana ber-harap agar kawasan itu bisa ditan-ami mangrove lagi. Sehingga sat-

wa, udang dan kepiting bisakembali tinggal disana.

“kami ingin menjadikan desaini “rumah” bagi semua. Baikkami semua juga para satwa se-perti dulu,” sebutnya.

MMMMM

EJAK hari pertama tsunami terjadi,Abdul Majid, 48 tahun, sabanmalam mengelilingi kuburan masal

di Siroen, Lambaro, Aceh Besar. Iamenjaga tulang para korban tsunami tidakdibawa anjing. “Sering anjing bawa tulangmanusia,” kata Abdul Majid yang biasadipanggil Abdul.

Lain dari itu, patroli malam di kuburanmasal yang dilakukan Abdul juga untukmengesankan kuburan masal tidakangker. “Jenazah di sinikan tidak normal,warga sekitar ada yang takut, padahaltidak apa-apa,” jelas pria berkulit legamini.

Tak hanya itu yang dilakukan Abdul,setiap hari ia membersihkan kuburanmasal agar para keluarga yang ditingal-kan tidak sedih melihat kuburan masal itu.

Agar kuburan masal tak gersang, Iamenanam batang pepaya dan berbagaijenis bungga di di atas kuburan.

“Semuanya saya ambil dari rumah,” katapengembala yang hanya memiliki satukambing ini.

Tanpa pamrihAbdul merawat kuburan masal tanpa

pamrih. Walau hingga kini tidak satupun

Abdul Majid Penjaga Setia Kuburan Masal

SOSOK

Maimun SalehAceh Besar

[email protected]

pihak yang membayar upah padanya.“Saya ingin mencari pintu taubat di sini.Kalau adik kasih, berarti orangpertama.”katanya pada Ceureumén

Merawat kuburan masal tentu membu-tuhkan biaya besar. Sementara Abdulsama sekali tidak memiliki uang.

Ia sempat membuat dua celeng yangkemudian ditaruh di pintu masuk kuburanmasal.

DituduhSedekah para pelayat selanjutnya

disumbangkan ke masjid di seberang jalankuburan masal. Selebihnya disedekahkanke kelompok dalae kampung setempat. Danbagian lainnya diperuntukkan untuk mem-beli karpet, seng dan berbagai kebutuhanperawatan lainnya.

“Saya pernah dituduh makan uangkuburan, makanya tubuh saya hitam,” kataAbdul dengan nada yang parau.

Namun Abdul menolak menyebut namaorang yang menuduh dan memintanyamencopot celengan.

Menjelang lebaran Idul Fitri, Abdulresah tak kepalang. Pasalnya, sedikitnya1.000 orang diperkirakan akan melayatke kuburan masal yang dija-ganya. Se-mentara tempat berteduh masih kurang.

“Meunasah saja kemungkinan siaphabis lebaran,” kata Abdul.

SSSSS

■ A

SR

I■

IN

DR

A P

ATR

A

Naik rakit menuju Desa Lama Tuha.

Page 8: Semua dimulai dari Mencari Jenazah Keluargasiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/Ceureum… · Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui,

8CEUREUMeNDAMAI

ARI-HARI belakangan inibarangkali menjadi hariyang sangat panjang bagi

Fauzi (26). Tidak ada kegiatan be-rarti selain berkumpul dengan re-kan-rekan setelah lama tidak sa-ling bersua.

Setelah ditandatangani notakesepahaman perjanjian damaiantara pemerintah Indonesia de-ngan Gerakan Aceh Merdeka(GAM), 15 Agustus silam, praktisFauzi berhenti menjadi kombatan.Setelah turun gunung dan ber-kumpul lagi dengan keluarga,Fauzi mulai menjalani hari-hariyang panjang.

“Setelah damai, senjata kamiserahkan kepada pimpinan. Kamipun pulang ke kampung masing-masing, berbaur kembali dengankeluarga dan masyarakat. Tidak adakegiatan apa pun yang kami laku-kan,” papar Fauzi yang bergabungdengan GAM sejak 1998 silam.

Butuh kerjaDi tengah suasana seperti

sekarang, apa sebenarnya yangpaling dibutuhkan Fauzi?

Pemuda asal Lhokseumawe itumengatakan butuh pekerjaan.Jawaban itu serupa dengan yangpernah disampaikan sejumlahanggota GAM Wilayah Batee Iliek(Bireuen).

“Namun seperti apa pekerjaan-nya, saya tidak tahu. Yang jelastidak mungkin saya menjadi pe-gawai negeri, apalagi kalau sam-

Apa Kabar Mantan Kombatan?Ayi Jufridar

[email protected]

pai diminta KTP Merah Putih,saya tidak punya,” sahut Fauzi.

Saat disinggung pekerjaan yangsesuai keterampilan, sambil terta-wa ia menyahut keterampilan yangdimilikinya hanya mengangkatsenjata.

Hal itu senada dengan pe-ngakuan Maulana Nurdin (18),warga Desa Sama Gadeng Keca-matan Jeunieb. Maulana yang te-rakhir menjadi ajudan Tgk DarwisDjeunieb itu mengaku sangatmembutuhkan pekerjaan.

DLI—begitu nama pemuda mantan GAMyang tak ingin disebut jati dirinya ini—sangat berkeinginan untuk menjadi Pega-

wai Negeri Sipil (PNS).Sebelum masuk menjadi anggota GAM, 5

tahun lalu, dia cuma bertani. Itulah yang dapatdilakukan pemuda yatim-piatu ini selulus SMA.“Paling-paling cuma menanam cabai, boh timen tai-wan (semangka), atau jagung,” katanya, pekan lalu.

Selebihnya, ia tak punya pengalaman. Bukanapa-apa. Pria berbadan kurus ini tak punya ke-

Ingin Jadi PNSterampilan lain, seperti halnya puluhan teman se-baya di kampungnya.

“Makanya saya ingin menjadi pegawai negeri,Bang,” katanya lagi. Dia juga mengaku sudahmendengar desas-desus akan dibuka lowonganmenjadi PNS sehabis lebaran.

“Kalau bisa, kami-kami ini diprioritaskanlah.Bukan cuma diprioritas lulusnya, paling tidakdipermudah syaratnya,” harapnya. Ia bahkanmengaku dari awal sudah agak sulit mengurusberbagai surat-surat administrasi menjadi PNS.“Mengurus surat-surat itu kan pakai uang semua.Semua pihak minta uang, mulai dari desa sampaikabupaten,” katanya.

Muhammad AzamiBanda Aceh

[email protected]

AAAAA

Hari-hari belakangan ini, anakmuda gondrong itu lebih seringberada di Lhokseumawe karenatidak ada kegiatan apa pun yangbisa ia lakukan. “Di Lhokseumawesaya punya saudara. Daripadasuntuk di kampung, saya main-main ke Lhokseumawe. Lagipula,saya punya banyak kawan disana,” katanya.

Menurut pemuda itu, rekan-re-kannya sesama anggota GAM diBireuen juga banyak yang mem-butuhkan pekerjaan. Sejauh inimereka pun tidak mempunyaikegiatan berarti selain berkum-pul dengan keluarga danrekan-rekan yang sudahlama tidak berjumpa.

Belum dapat danaintegrasi

Kendati dana inte-grasi sudah dibagi-kan sebelum lebaran,Fauzi mengaku be-lum menerimanya.Ia menyerahkansepenuhnya danatersebut kepadapimpinan untukm e m u t u s k a n ,sebab melalui

pimpinan GAM-lah dana itu men-galir. “Sebab tidak mungkin kamisendiri yang mengambil,” ujarFauzi.

Sedangkan Maulana mengakuhanya menerima Rp 160.000 men-jelang meugang puasa kemarin.

Masalah perutKendati

sudah menjadi wacana, namunbanyak masyarakat meminta agarpemerintah cepat merespon kebu-tuhan para mantan kombatan itu.

“Pemerintah daerah janganmenganggap sepele persoalan ini.Kalau pemerintah terlambat mere-spon, kita khawatirkan anggotaGAM akan mencari cara lain un-tuk mendapatkan uang,” ungkapseorang warga Lhokseumawe,Zulfikri Yacob (50) ketika ditanyatanggapannya soal masalah re-in-tegrasi itu.

Menurut putra mantan tokohDI/TII Aceh, Yacob Ali itu,masalah pemerasan yang kembalimarak belakangan ini harus se-gera diambil solusinya. Salah sa-tunya adalah dengan menyiapkanlapangan pekerjaan bagi anggotaGAM dan segera merealisasikanjanji-janji yang pernah diucapakanagar kepercayaan terhadap peme-rintah bisa tumbuh.

Zulfikri mengaku pernah dita-nyai Pieter Feith dalam sebuahkesempatan saat penyerahan sen-jata. Ketua AMM itu bertanya ke-padanya apa potensi terbesar yangbisa menggagalkan perdamaian.“Saya katakan, masalah perut pa-ling berpotensi membuat perjan-jian damai ini menjadi gagal. Ma-kanya, pimpinan daerah sepertibupati jangan menganggap kecilmasalah ini,” ucap Zulfikri.

HHHHH

URAT Keterangan CatatanKriminal atau yang kerapdikenal dengan nama SKCK

merupakan hal yang mutlak per-lu bagi para pencari kerja. Bagai-mana bila yang ingin mendapat-kan SKCK adalah GAM?

Menurut Humas Polda NADKombes Pol Joko Turohman, tidakada prosedur yang memberatkanpara anggota GAM ini mendapat-kan SKCK.

Sulitkan Mendapat SKCK?Caranya:

◆ Jika tidak memiliki KTP, buat-lah surat keterangan dari Keu-syik

◆ Surat keterangan itu dibawa kePolsek seperti biasa.

◆ Pembuatan SKCK tidak dipun-gut biaya“Kalau mantan GAM itu tidak

melakukan pelanggaran setelahamnesti, dia pasti dapat SKCK,”kata Joko Turohman

SSSSS

Empat Hal Penting Soal Reintegrasi Mantan GAM◆ Tersedianya lapangan kerja◆ Tersedianya modal usaha bagi yang ingin berwiraswasta◆ Adanya pelatihan ketrampilan sebagai bekal◆ Perlakuan tidak diskriminatif

HAK mantan GAM Setelah Menyerah(Menurut Kesepahaman Helsinki)

● Diberikannya dana re-inte-grasi bagi mantan GAM(jumlah yang telah disetujuikemudian adalah Rp1.000.000 setiap bulan sela-ma 6 bulan).

● Menerima alokasi tanahpertanian yang pantas, pe-kerjaan atau jaminan sosial

yang layak dari pemerintahapabila mereka tidak mam-pu bekerja.

● Pasukan GAM memilikihak untuk memperoleh pe-kerjaan sebagai polisi dantentara organik di Aceh tan-pa diskriminasi sesuai de-ngan standar nasional.

Para mantan anggota GAM berdiri di dekat senjata yang di serahkan ke pihak AMM, di Sabang baru-baru ini. Saat initerdata sekitar 3000 mantan anggota GAM yang harus ditangani setelah mereka tidak lagi memiliki pekerjaan sebagaitentara GAM.

Perwakilan GAM di AMM, Irwandi Yusufsedang memperlihatkan senjata milik GAMyang di serahkan ke pihak AMM, di Sabang

baru-baru ini.

■ N

AN

I A

FR

IDA

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K