Review Jurnal 1
-
Upload
edi-f-syahadat -
Category
Documents
-
view
428 -
download
2
description
Transcript of Review Jurnal 1
MBAR
Capital markets research in Accounting
S.P. Kothari
Jurnal yang dibuat oleh Kothari berisi tentang penelitian yang menyangkut
hubungan antara pasar modal dengan laporan keuangan. Kothari menggunakan
kerangka dasar ekonomi yaitu permintaan dan penawaran sebagai variabel dalam
penelitian akuntansi pasar modal. Kothari melihat perkembangan pasar modal dalam
bidang akuntansi dari beberapa dekade dan memberikan kontribusi yang baik bagi
perkembangan dan kebutuhan informasi dari pasar modal yang dapat digunakan
untuk memberikan kemudahan bagi pelaku dan peneliti pasar modal.
Menurut Kothari permintaan utama pada penelitian pasar modal dalam
akuntansi adalah analisis fundamental dan penilaian, menilai efisiensi pasar, dan
peran laporan akuntansi dan proses politik. Saat ini topik yang menarik untuk diteliti
adalah pengujian efisiensi pasar sehubungan dengan informasi akuntansi, analisis
mendasar, serta nilai kesesuaian dari pelaporan keuangan.
Analisis Fundamental dan penilaian
Analisis fundamental yang dimaksud dalam penelitian ini menyangkut tentang
penilaian dan pengidentifikasian kesalahan harga dari surat berharga/sekuritas.
Analisis fundamental menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan,
misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain-lain, dimana analisis ini
membandingan nilai instrinsik saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah
harga pasar saham telah benar mencerminkan nilai instrinsiknya.
Pengujian efisiensi pasar
Dalam penelitian ini memahami efisiensi pasar berdasarkan pendapat dari
Fama (1970, 1991) yaitu pasar yang efisien adalah pasar yang memiliki ketersediaan
informasi yang merefleksikan keamanan harga secara penuh diaman pihak-pihak
yang berkepentingan harus memperoleh akses informasi yang sama. Jadi untuk
mengukur suatu pasar yang efisien adalah adanya hubungan antara informasi dan
harga pasar suatu sekuritas. Ada tiga kategori informasi dalam pasar modal yaitu
lemah (weak form), kategori cukup kuat (semi strong form) dan kategori kuat (srtong
MBAR
form), namun pada kenyataannya dalam pasar modal tidak informasi yang bersifat
kuat melainkan hanya sebatas cukup kuat karena masih banyak informasi yang di
sembunyikan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
Peran akuntansi dalam kontrak dan proses politik
Teori akuntansi positif (lihat Watts dan Zimmerman, 1986) memprediksi
bahwa penggunaan angka akuntansi dalam kompensasi dan kontrak hutang dalam
proses politik mempengaruhi keputusan akuntansi suatu perusahaan. Jadi untuk melihat
peran akuntansi dalam kontrak dan proses politik Kothari melakukan pendekatan
metodologi dari penelitian pasar modal terkait dengan teori akuntansi positif.
Pengungkapan peraturan
Pengungkapan peraturan dalam penelitian ini adalah pengungkapan sebuah
standar yang di buat oleh FASB yang mengatur tentang pengungkapan informasi
keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik dengan tujuan melayani serta melindungi
para pelaku dalam pasar modal dalam hal penyajian informasi.
Perkembangan dalam penelitian Pasar modal
Ball dan Brown (1968) adalah orang yang pertama meneliti pasar modal
secara empirik. Dia menggabungkan hubungan antara teori akuntansi dan proses
positive economic yang didasarkan pada penelitian pasar modal pada akhir tahun
1960-an. Ada tiga tema terkait perkembangan isu keuangan dan ekonomi yang
dijadikian bahan penelitian oleh Ball dan Brown (1968) dan Beaver (1968),
diantaranya : (1) teori ekonomi positif, (2) hipotesis pasar yang efisien dan model
harga modal asset (CAPM) dan (3) penelitian Fama dkk. (1969).
Berbagai masalah yang mungkin saja dapat terjadi dalam metode akuntansi,
yang dapat di temukan dalam suatu penelitian, sehingga informasi yang jelas dan
transparan akan membantu perusahaan dalam menciptakan nilai, menganalisis
efisiensi pasarnya, menigkatkan kapitalisasi, serta kebijakan pengungkapan
pendapatan yang diperoleh, yang dapt membuat nilai perusahaan itu bertambah yang
berujung kepada meningkatnya kepercayaan terhadap perusahana tersebut.
MBAR
Penelitian Terbaru
Kothari mengulas penelitian yang dilakukan di pasar modal dalam bidang
akuntansi. Penelitian di pasar modal yang dilakukan diakhir tahun 1980 sampai
dengan 1990 -an. Kothari merangkum pertanyaan -pertanyaan riset sebelumnya
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ia melakukan kontrol untuk hubungan
yang “normal” antara informasi laporan keuangan dengan pengembalian surat
berharga (security returns) untuk mengisolir efek suku bunga. Kothari meninjau
metodologi penelitian dalam empat sub -bagian yaitu :
1. Penelitian koefisien respon laba.
2. Properti time series, manajemen, analisis perkiraan laba dan ti ngkat
pertumbuhan laba.
3. Isu-isu metodologi dalam menarik kesimpulan statistik dari penelitian pasar
modal.
4. Model akrual diskresioner dan non -discretionary.
Model Penilaian Sisa Pendapatan dan Estimasi Tingkat Diskonto .
Penelitian dengan menggunakan model dividen-diskon dan model Feltham-
Ohlson untuk memperkirakan tingkat diskon. Penelitian terkait oleh Botosan (1997),
Claus dan Thomas (1999a, b), dan Gebhardt dkk. (1999). Tes efisiensi pasar yang
ditinjau oleh Kothari memberikan bukti lebih lanjut tentang hubungan antara tingkat
diskon dan estimasi pengembalian berikutnya (lihat Gebhardt et al, 1999.).
Analisis Mendasar dalam Menggunakan Rasio Keuangan
Arus dari penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, menggunakan
informasi dalam rasio keuangan untuk memprediksi laba masa depan yang lebih
akurat daripada menggunakan metode lain (misalnya, perkiraan time-series atau
analisis perkiraan). Kedua, mengidentifikasi kesalahan harga saham. Hal yang
mendasari adalah bahwa model berbasis rasio keuangan memprediksi laba masa
depan dengan lebih baik.
MBAR
Laba prediksi
Ou dan Penman (1989a, b) memulai penelitian akademis yang ketat pada
prediksi penghasilan berdasarkan analisis multivariat rasio keuangan. Gagasan utama
adalah untuk memeriksa apakah menggabungkan informasi dalam rasio individu
tentang pertumbuhan laba masa depan dapat menghasilkan perkiraan yang lebih
akurat dari laba masa depan. Ou dan Penman menggunakan prosedur statistik untuk
mengurangi sejumlah besar rasio keuangan untuk subset yang paling efektif dalam
peramalan laba masa depan. Contoh lain dari penelitian berbasis prediksi laba adalah
Beaver dan Ryan (2000). Mereka membahas “bias” dan “lag” dari komponen untuk
meramalkan pengembalian ekuitas masa depan. Beaver dan Ryan menentukan lag
sebagai waktu yang diperlukan untuk nilai buku untuk mengejar ketinggalan dengan
harga saham dalam merefleksikan keuntungan ekonomi diberikan atau kerugian. Beaver
dan Ryan (2000) memprediksi hubungan terbalik antara bias dan pengembalian ekuitas di
masa depan. Contoh terakhir dari rasio penelitian berbasis prediksi laba adalah Penman
dan Zhang (2000).
Mereka mempelajari perubahan interaksi dalam pertumbuhan dan praktik
akuntansi konservatif seperti membebankan biaya penelitian dan pengembangan serta
pemasaran. Interaksi sangat membantu dalam peramalan laba masa depan karena
perubahan ekstrim dalam pertumbuhan yang efeknya terlihat dalam kasus perusahaan -
perusahaan yang secara intensif melakukan penelitian dan pengembangan dan pemasaran
atau cadangan persediaan LIFO, dll. Mereka memprediksi dan menemukan bahwa
perusahaan menunjukkan ekstrim perubahan dalam pengeluaran penelitian dan
pengembangan pemasaran dan cadangan LIFO menunjukkan rebound laba atas aktiva
bersih.
Pengukuran Resiko dan Faktor Resiko.
Resiko kesalahan estimasi dapat menghasilkan besaran yang signifikan secara
ekonomi dan secara statistik dari pengembalian normal. Resiko kesalahan estimasi
dapat timbul karena kepekaan terhadap faktor risiko relevan yang diukur dari model
pengembalian yang diharapkan.
MBAR
Masalah Data
Berbagai masalah data menimpa studi jangka panjang dan menyebabkan
kesulitan dalam pengambilan keputusan pasar yang definitif terkait pasar efisiensi.
(lihat Lo dan Mackinlay, 1990;. Kothari et al, 1995, 1999b).
Teori Inefisiensi Pasar dan Spesifikasi Hipotesis Nol
Sebuah contoh yang sangat baik dari penelitian ini adalah Bernard dan
Thomas (1990), yang menentukan perilaku harga saham di bawah model ekspektasi
pendapatan serta model laba harapan. Sebuah teori inefisiensi pasar harus menentu
kan kondisi di mana pasar bawah dan over-reaksi yang diperkirakan. Misalnya,
mengapa pasar bereaksi berlebihan terhadap laba akrual tahunan (seperti dalam
Sloan, 1996), tapi tidak bereaksi untuk informasi laba kuartalan seperti yang terlihat
dari pergesera n pengumuman pasca-laba. Selanjutnya mengapa penilaian Frankel
dan Lee (1998) terkait strategi fundamental yang dirancang untuk mengeksploitasi
kesalahan harga, menghasilkan keuntungan yang abnormal dan relatif kecil dalam 18
bulan pertama, tetapi kembali besar dalam 18 bulan berikutnya.
Pengujian Efisiensi Pasar : Gambaran
Pada bagian ini, peneliti membahas literatur empiris dalam akuntansi pada tes
efisiensi pasar. Review ini sengaja difokuskan secara sempit pada empiris masalah.
peneliti tidak memeriksa topik efisiensi pasar seperti definisi efisiensi pasar dan tes
pengembalian rata-rata pendapatan saham agregat. Topik-topik ini untuk memahami
riset pasar efisiensi dalam akuntansi, namun berada di luar lingkup review peneliti.
Efisiensi pasar tes pada akuntansi keuangan menjadi dua kategori: studi
peristiwa dan cross-sectional tes prediktabilitas kembali (lihat Fama, 1991). Studi
peristiwa memeriksa kinerja sekuritas harga baik selama jangka pendek (short-
window tes) atau di atas studi jangka panjang satu-ke-lima tahun (studi jangka
panjang).
MBAR
Cross-sectional
Cross-sectional tes prediktabilitas pengembalian (atau anomali studi)
memeriksa apakah penampang pengembalian portofolio yang dibentuk secara berkala
menggunakan aturan perdagangan tertentu konsisten dengan model pengembalian
yang diharapkan seperti CAPM. Ini adalah tes hipotesis gabungan efisiensi pasar dan
tingkat ekuilibrium yang diharapkan dari model kembali dipekerjakan oleh peneliti.
Bukti dari studi peristiwa
Bukti menunjukkan reaksi pasar terhadap berita terkait peristiwa yang terjadi.
Pertimbangkan reaksi pasar terhadap pengumuman laba seperti yang dilaporkan
dalam dua studi ilustrasi: Lee (1992) dan penghuni darat dan Maydew dimana salah
satu temuan mereka adalah volatilitas return saham dan volume perdagangan secara
signifikan lebih besar pada hari pengumuman laba, namun kegiatan itu kembali
kepada kondisi normal segera sesudahnya.
Pasca Pengumuman Laba-Drift.
Pasca pengumuman laba-drift, prediktabilitas kembali normal setelah
pengumuman laba. Drift adalah tanda yang sama sebagai perubahan pendapatan, ini
menunjukkan pasar yang tidak bereaksi terhadap informasi pengumuman laba. Ball
dan Brown (1968) pertama mengamati drift. Dalam penelitiannya ia menunjukkan
bahwa pasar tidak sepenuhnya natıve dalam mengenali timeseries properti dari
pendapatan kuartalan. Jadi, ada prediktabilitas kinerja saham pada tanggal
pengumuman laba berikutnya. Burgstahler dkk. (1999) memperluas hasil Ball dan
Bartov (1996) dengan memeriksa reaksi pasar terhadap item khusus dalam laba rugi.
Riset mengindikasikan bahwa informasi laba berbeda -beda antar negara dan
antar perusahaan dalam satu negara. Brown (1970) menemukan bahwa jika
dibandingkan dengan pasar Amerika, pasar Australia menyesuaikan diri lebih lambat
ketika pengumuman laba. Hasil ini mengimplikasikan bahwa laporan tahunan
merupakan sumber informasi yang lebih penting bagi pasar modal Australia daripada
Amerika karena terdapat sumber informasi alternatif yang lebih sedikit bagi
perusahaan Australia.
MBAR