Responsi NME Reaksi
-
Upload
ferdian-tjioe -
Category
Documents
-
view
146 -
download
3
description
Transcript of Responsi NME Reaksi
Responsi ICE – 209 NME
Neraca Massa dengan Reaksi
Dalam penyusunan neraca massa sistem dengan reaksi, terdapat variabel alur bebas berupa:
1. Laju Alir Massa (F) : massa/waktu
Molar (N) : mol/waktu
2. Komposisi Fraksi Massa (wi)
Fraksi Mol (xi)
3. Laju reaksi r : mol/waktu
dengan : i = komponen
PERSAMAAN NERACA MASSA SISTEM DENGAN REAKSI
Untuk neraca massa total berlaku:
∑ N out≠∑ N indan ∑ Fout=∑ F in
Untuk neraca massa komponen berlaku :
∑ N Sout≠∑ NS
in dan ∑ FS
out≠∑ FSin
Nout=N in+r .∑ σS
∑ N Sout=∑ NS
in +∑ σ S . ri dan ∑ FSout=∑ FS
in +∑ σ S . ri . MrS
dengan:
N Sin
= laju alir molar komponen S dalam masukan (aliran masuk sistem)
N Sout
= laju alir molar komponen S dalam keluaran (aliran keluar sistem)
σ S = koefisien reaksi; bernilai negatip untuk reaktan dan positip untuk produk
ri = laju reaksi ke-i
MrS = berat molekul komponen S
Analisis Derajat Kebebasan (Degree of Freedom/DOF)
DOF=∑ variabel alur bebas−∑ pers. NM TTSL−∑ pertelaan−∑ h ub . pembantu
Jumlah macam
komponen yg terlibat
Jumlah variabel diketahui: - komposisi- laju alir
- perbandingan laju alir
- hubungan komposisi- perolehan fraksional- konversi, yield,
excess reactant,
Jumlah semua komponen yg
terlibat di setiap alur + jumlah persamaan reaksi yg terlibat
Reaktan pembatas, reaktan berlebih, dan konversi fraksional
REAKTAN (PEREAKSI) PEMBATAS (limiting reactant)
Definisi :
reaktan yang terlebih dahulu habis dengan berlangsungnya reaksi
reaktan yang paling banyak terkonversi
reaktan dengan
NSin
−σ Spaling kecil
REAKTAN BERLEBIH (excess reactant)
Definisi :
Keadaan yang sebenarnya (actual)
rasio jumlah reaktan yang berlebih terhadap jumlah aktual reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan reaktan pembatas
Dalam dunia industri (teoritis)
rasio jumlah reaktan yang berlebih (terhadap jumlah reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna/konversi 100%) dengan jumlah reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna
NOTE:
Untuk udara, % udara berlebih (%excess air) merupakan ekses teoritis sedangkan untuk komponen lainnya, % ekses merupakan ekses aktual.
KONVERSI
Definisi : konversi merupakan rasio jumlah yang bereaksi terhadap jumlah yang diumpankan ke dalam proses
konversi , XS=NS
in−NSout
N Sin
atau
X S=−σ S . r
NSin
NOTE:
~ Konversi hanya ditujukan untuk reaktan
~ Apabila di soal tidak diketahui konversi komponen apa, maka data konversi tersebut merupakan konversi dari reaktan pembatas
~ Untuk sistem multi unit, dikenal konversi di reactor dan di konversi overall
konversi A
dalam reaktor = [ ( A+ A2 )−A1
( A+ A2 ) ] x 100 %
AB
A1
B1
P1 A2
B2
P2
konversi A overall = [ A−A3
A ] x 100 %
DEGREE OF COMPLETION
Definisi : derajat keberlangsungan suatu reaksi
deg ree of completion=∑ reak tan pembatas yg bereaksi
∑ reak tan pembatas yg tersediax100 %
YIELD (PEROLEHAN)
Definisi :
Umum :
% perolehan ( yield )=∑ produk utama
∑ reak tan yg diumpankanx100 %
atau
% perolehan ( yield )=∑ produk utama
∑ reak tan yg dikonsumsi dalam reaktorx 100 %
Untuk reaksi jamak (persoalan NME; Reklaitis):
% perolehan ( yield )= ∑ produk utama
∑ produk utama yg akan dihasilkan bila tidak ada reaksi ¿ samping dan semua reak tan pembatas habis bereaksi ¿∑ ¿ x 100%
atau
Y PQ=RP
RPmaks
SELEKTIVITAS:
selektifitas=∑ produk utama yang dihasilkan
∑ produk samping yang dihasilkan
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Gas klordioksida (ClO2) digunakan dlam industri pembuatan kertas sebagai
zat warna pemucat pulp dalam unit Kraft mill. Gas tersebut diproduksi
dengan cara mereaksikan natrium klorat, asam sulfat dan metanol sesuai
persamaan reaksi berikut :
6 NaClO3 + H2SO4 + CH3OH 6 ClO2 + 6 NaHSO4 +
CO2 + 5 H2O
Jika perbandingan mol umpan NaClO3 : H2SO4 : CH3OH yang masuk ke
dalam reaktor adalah 7 : 7 : 1 maka akan diperoleh konversi 80%.
Hitunglah jumlah ClO2 yang diperoleh setiap 90
molh umpan !
2. Salah satu bahan peledak yang paling banyak digunakan adalah
nitrogliserin yang dibuat dengan mereaksikan gliserin murni dan asam
nitrat sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
C3H8O3 + 3 HNO3 + (H2SO4) C3H5O3(NO2)3 + 3 H2O + (H2SO4)
Asam sulfat pada dasarnya tidak terlibat di dalam reaksi, tetapi digunakan
untuk ”menangkap ” molekul air yang terbentuk. Umpan berupa larutan
ekuimolar gliserin, asam nitrat dan asam sulfat memasuki reaktor dengan
laju 1000 kg/h. Apabila diketahui bahwa ”degree of completion” (D.o.c)
reaksi tersebut hanya sebesar 75 %.
Note : hati – hati dengan satuan
Tentukanlah :
a. DOF (Degree of Freedom) sistem tersebut dan nyatakanlah apakah
masalah telah dipertelakan dengan baik ?
b. Konversi C3H8O3 dan HNO3 , reaktan pembatasnya, persen excess
(actual dan teoritis) reaktan berlebih
c. Laju alir dan komposisi pada setiap alur
3. Proses komersial yang paling banyak digunakan unuk membuat akrionitril
(CH2=CHCN) saat ini adalah proses Sohio. Dalam proses ini, propilen (C3H6),
amoniak dan oksigen direaksikan dalam sebuah reactor unggun
terfluidakan. Reaksi utama yang terjadi dapat dituliskan sbb. :
C3H6 + NH3 +
32 O2 → C3H3N + 3 H2O
Umpan reaktor berupa campuran gas propilen dan amoniak serta udara yang
mengandung 20 % oksigen dan 80 % nitrogen. Diketahui : nisbah molar
C3 H 6
NH 3
=0,8 serta oksigen yang diumpankan tersebut berlebih 50% dari
kebutuhan stoikiometriknya. Apabila diketahui konversi propilen sebesar
97%. Hitunglah kebutuhan udara yang harus dipasok dan komposisi produk
reaktor apabila diinginkan laju alir produk sebesar 1000
kgh !
4. Gas bekas yang dihasilkan dari sebuah pabrik memiliki komposisi 30% CS2,
15% SO2 dan 55% H2O. Peraturan lingkungan mensyaratkan bahwa dalam
gas buang tidak boleh ada gas beracun seperti CS2, oleh karena itu gas
bekas tersebut harus dibakar dengan udara berlebih agar semua CS2 habis
bereaksi. Pada pemabakaran tersebut terjadi reaksi :
CS2 + 3 O2 CO2 + 2 SO2
Tentukan kebutuhan udara yang harus dipasok dan persentase kelebihan
udara.
5. Klorobenzena dapat dibuat dengan mereaksikan benzene cair dengan gas
klor menggunakan katalis besi. Reaksi yang terjadi yaitu:
C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl
Akan tetapi 15% dari monoklorobenzena yang telah terbentuk bereaksi
lebih lanjut menghasilkan diklorobenzena dengan persamaan reaksi :
C6H5Cl + Cl2 C6H4Cl2 + HCl
Agar diperoleh konversi benzene sebesar 90%, maka gas klor yang dipasok
harus berlebih 20% dari kebutuhan untuk mereaksikan seluruh benzena
menjadi monoklorobenzena. Produk keluaran reaktor terdiri dari 2 alur yaitu
produk gas yang terdiri dari HCl dan sisa klor serta produk cair yang terdiri
atas campuran benzena sisa, monoklorobenzena, dan diklorobenzena.
Hitunglah komposisi produk yang dihasilkan jika digunakan umpan sebesar
100 mol/h.
6. Etilen oksida dapat diproduksi melalui oksidasi parsial etilen dengan udara
berlebih menggunakan katalis perak yang mengikuti reaksi berikut :
2 C2H4 + O2 2 C2H4O
Akan tetapi terjadi pula reaksi samping oksidasi sempurna etilen menjadi
CO2 dan H2O yang mengikuti persamaan reaksi:
C2H4 + 3 O2 2 CO2 + H2O
Jika umpan terdiri dari 10% etilen, oksigen dan nitrogen, konversi etilen
sebesar 25% dan perolehan (yield) etilen oksida dari etilen sebesar 80%.
Hitunglah komposisi keluaran reaktor !
7. Gas sintetis (Syngas) yang merupakan campuran CO dan H2 dapat
diproduksi melalui proses steam reforming yang menggunakan bahan baku
metana. Beberapa reaksi yang diduga terjadi di dalam reformer yang
berbentuk multitubular reactor ini yaitu:
CH4 + CO2 2CO + 2H2
CO + H2O CO2 + H2
CH4 + H2O CO + 3H2
CH4 + 2H2O CO2 + 4H2
Umpan yang digunakan terdiri dari 50% metana, 35% air dan 15%
karbondioksida. Perbandingan gas hidrogen dan CO pada keluaran reformer
sebesar 2.2 : 1. Jika diperoleh konversi metana sebesar 80%, tentukan
komposisi produk yang keluar dari reformer. (note: tentukan dahulu jumlah
reaksi yang TTSL)
8. N-anilin (C6H5NHC2H5) diproduksi dengan cara mereaksikan uap aniline
(C6H5NH2) dengan uap etanol dalam sebuah reaktor katalitik. Umpan suatu
reaktor katalitik terdiri dari campuran 2/3 bagian etanol dan sisanya aniline.
Produk keluaran reaktor berupa campuran aniline, etanol, N-etilanilin,
dietilanilin (C6H5N(C2H5)2), air, dan 1%-mol etilen (C2H4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi-reaksi yang dapat terjadi dalam
reaktor katalitik tersebut adalah:
C6H5NH2 + C2H5OH C6H5NHC2H5+ H2O
C2H5OH C2H4 + H2O
C6H5NHC2H5+ C2H4 C6H5N(C2H5)2
C6H5NHC2H5+ C2H5OH C6H5N(C2H5)2 + H2O
C6H5NH2 + C2H4 C6H5NHC2H5
Diketahui perbandingan komposisi aniline:etanol:air pada alur keluaran
reaktor yaitu 1:3:3
a. Tentukanlah persamaan reaksi yang TTSL
b. Tunjukkanlah bahwa dengan menambahkan basis perhitungan,
permasalahan ini telah dipertelakan dengan baik
c. Dengan menggunakan basis perhitungan laju alir molar masuk reaktor
9000 mol/h, tentukan komposisi keluaran reaktor.
9. Reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan amonia menggunakan proses
Haber mengikuti reaksi :
N2 + 3 H2 2 NH3
Reaksi tersebut dilangsungkan pada tekanan 800-100 atm dan temperatur
500-600oC menggunkan katalis yang sesuai. Akan tetapi hanya sebagian
kecil reaktan yang dapat terkonversi menjadi produk, oleh karena itu sisa
reaktan yang tidak bereaksi harus didaur ulang. Gas nitrogen yang
digunakan berasal dari udara yang mengandung 1%-m(ol) gas mulia
(argon). Argon yang terbawa ke dalam aliran proses Haber ini bersifat inert
dan jumlahnya bertambah banyak karena terbawa alur daur ulang. Untuk
mencegah akumulasi argon yang terlalu banyak, sebagian alur daur ulang
dibuang (di-purge). Diagram alir proses sederhana pembuatan amonia
menggunakan proses Haber disajikan pada gambar.
Proses Pembuatan Amonia
a. Lakukan analisis DOF
b. Hitung semua variabel alur yang belum diketahui
c. Hitung konversi H2 di reactor dan overall
10. Proses produksi P dari A dan B mengikuti diagram alir berikut:
Proses produksi P dari A dan B
Di dalam reaktor 1 terjadi tahapan reaksi sebagai berikut :
( 1 ) 4 A + 5 B 4 C + 6 D
( 2 ) 4 A + 3 B 6 D + 2 P
( 3 ) 4 A + 6 C 6 D + 5 P
( 4 ) B + 2 C 2 Q
( 5 ) 2 C B + P
( 6 ) 2 B + P 2 Q
Diketahui bahwa di reaktor 1, A yang terkonversi sebesar 50%, serta
didapatkan yield P dari A sebesar 30% dan selektivitas P terhadap Q
sebesar 80%.
Sedangkan di dalam reaktor 2 dilangsungkan reaksi menggunakan katalis
tertentu untuk memperbesar perolehan produk P menurut reaksi berikut :
( 1 ) 3 D + Q P
( 2 ) 4 A + 3 B 6 D + 2 P (merupakan reaksi (2) di
Reaktor 1)
Diketahui pula bahwa konversi B secara overall sebesar 90% dan
selektivitas Q terhadap A di overall sebesar 7,5%.
a. Tentukan jumlah reaksi TTSL di reaktor 1, reaktor 2 serta overall dengan
cara reduksi matriks !
b. Gambar kembali diagram alir proses tersebut dan lengkapilah semua
komponen dan pertelaan pada setiap alur dan tuliskan semua hubungan
antar variabel yang diketahui (nyatakan dalam variabel r atau N) !
c. Buatlah tabel analisis DOF beserta perkembangannya dan nyatakan
apakah masalah telah dipertelakan dengan baik !
d. Hitunglah semua variabel alur yang belum diketahui !
NERACA UNSUR:
SOAL NOMOR 1:
Produksi asetaldehida (C2H4O) dilangsungkan di dalam sebuah reaktor katalitik
dengan diagram alir disajikan pada gambar.
Diketahui bahwa:
i. Konversi C2H6 sebesar 45%
ii. Yield C2H4O dari C2H6 sebesar 44,4444%
iii. Selektifitas CO terhadap CH2CO sebesar 1
iv. Laju produksi CO2 ekuimolar terhadap aju produksi CH3OH
Pertanyaan:
a. Rekalah reaksi TTSL yang terjadi pada reaktor tersebut, gunakan urutan
komponen dan unsur dari alur 1,2, kemudian 3
b. Tentukan jumlah neraca unsur TTSL dan reaksi TTSL-nya
c. Tentukan apakah penyelesaian lebih baik menggunakan neraca unsur
ataukah neraca komponen/zat. Jelaskan alasannya
d. Lakukan analisis DOF dan nyatakan apakah masalah telah dipertelakan
dengan baik apabila digunakan basis N1 = 100 mol/h
e. Susun persamaan neraca massanya beserta hubungan antar variabel yang
diketahui, dan hitunglah semua variabel alur yang belum diketahui
SOAL NOMOR 2:
Diagram alir proses pembakaran gas buang yang mengandung H2S disajikan
pada Gambar 1. Water gas dan udara memasuki furnace dengan rasio molar O2
dan N2 di water gas terhadap udara dijaga sebesar 1 : 1 (ekuimolar). Sebanyak
1,285 mol sampel gas yang meninggalkan furnace dianalisis dan didapatkan
bahwa setiap 0,1 mol gas CO2 terkandung 0,08 mol gas SO2. Karena
kandungan H2S yang masih cukup tinggi tersebut, flue gas tersebut (alur 3) di-
scrub menggunakan H2O. Produk scrubber berupa produk gas dengan
komposisi (basis kering) sbb. : 1 % CO, 7,5 % CO2, 2,6 % O2 dan 88,9 % N2
serta diketahui bahwa kandungan H2O di dalam produk gas tersebut sebesar
111 sedangkan produk di fasa cair terdiri atas : 2,5 % CO2, 8 % SO2, dan H2O.
Petunjuk : gunakan basis N4 = 110
molh
Gambar 1. Proses pembakaran gas buang
Pertanyaan :
a. Tentukanlah jumlah neraca unsur TTSL di furnace !
Catatan : untuk reduksi matriks gunakan urutan unsur dan komponen dari
alur 1 ke alur 2 dan terakhir alur 3.
b. Rekalah reaksi TTSL yang tejadi di furnace !
c. Tentukanlah penyelesaian di furnace lebih baik mengunakan neraca
komponen atau neraca unsur ? Berikan alasannya !
d. Tuliskan semua hubungan antar variabel yang terlibat dalam proses
tersebut !
e. Buatlah tabel analisis DOF beserta perkembangannya dan tentukan apakah
masalah telah dipertelakan dengan baik ?
f. Susunlah neraca massa di setiap unit dan hitunglah semua variabel alur
yang belum diketahui!
SOAL NOMOR 3
Campuran 100
kgh minyak bakar dan 100
kgh batubara akan dibakar
menggunakan udara yang memiliki kelembaban 0,01
kgmol H2O
kgmol udara ker ing dan
diketahui excess udara kering sebesar 120% serta perbandingan mol O2
terhadap N2 dalam udara lembab tersebut sebesar 21 : 79. Minyak bakar
memiliki komposisi (dalam %-berat) : 84% C, 11,4% H, 1,4% N dan 3,2% S
sedangkan batubara memiliki komposisi (dalam %-berat) : 72% C, 4,4% H, 16%
O, 1,4% N, 3,2% S dan sisanya abu. Produk pembakaran berupa residu abu
dan gas hasil bakar berupa CO2, CO, O2, N2, dan 0,115 %-mol SO2 (dalam basis
kering).
PERTANYAAN :
a. Gambarlah diagram alir proses tersebut dan lengkapilah semua komponen
dan pertelaan pada setiap alur dan tuliskan semua hubungan antar variabel
yang diketahui !
b. Tentukan jumlah neraca unsur TTSL sistem tersebut menggunakan reduksi
matriks !
c. Buatlah tabel analisis DOF-nya nyatakan apakah masalah telah dipertelakan
dengan baik !
d. Hitunglah komposisi udara lembab yang digunakan (dalam %-mol) !
e. Hitunglah kebutuhan udara stoikiometris dan laju alir udara yang harus
dipasok !
f. Hitunglah laju alir dan komposisi produk pembakaran tersebut !
SOAL NOMOR 4
Asetaldehida dapat diproduksi melalui reaksi katalitik seperti disajikan pada
Gambar 2. Jika ke dalam reaktor diumpankan udara (dengan komposisi : 21 %
O2 dan 79 % N2) dan etana dengan nisbah molar udara terhadap etana sebesar
4,881 : 1 maka didapatkan konversi etana sebesar 60 %. Di alur produk
didapatkan bahwa rasio molar CH3OH terhadap CH2O sebesar 1 : 3, dan untuk
setiap 1 mol O2 yang diperoleh akan didapatkan 40 mol CO2 serta diketahui
pula bahwa rasio molar laju produksi CH3OH ( RCH3OH ) terhadap C2H6 yang
terkonversi sebesar 1 : 2. Selain itu juga diperoleh data bahwa apabila
diumpankan etana sebanyak 100
molh akan diperoleh 95
molh H2O di alur
produk.
Gambar 2. Reaksi katalitik produksi asetaldehida
PERTANYAAN :
a. Tuliskan semua hubungan antar variabel yang diketahui (nyatakan dalam
variabel alur) !
b. Tentukan jumlah persamaan neraca unsur TTSL menggunakan reduksi
matrikS !
Catatan : untuk reduksi matriks gunakan urutan unsur dan komponen dari
alur 1 ke alur 2 dan terakhir alur 3.
c. Tentukan jumlah reaksi TTSL yang terjadi dalam reaktor katalisis tersebut
dan rekalah persamaan reaksi tersebut !
d. Tentukanlah penyelesaian persoalan di atas lebih baik menggunakan neraca
unsur atau neraca komponen / zat ? Jelaskan pendapat Anda !
e. Buatlah tabel analisis DOF-nya dan tentukan apakah masalah telah
dipertelakan dengan baik !
f. Susunlah persamaan neraca massa untuk sistem tersebut !
g. Hitunglah semua variabel alur yang belum diketahui dan sajikan dalam
bentuk tabel dalam laju alir molar dan fraksi mol !
11. Dalam sebuah pabrik, nitrobenzena dibuat dari benzena melalui reaksi
nitrasi :
C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O
Untuk melaksanakan proses ini, 500 kg campuran asam yang mengandung
8,2% H2O, 40% HNO3 dan 51,8% H2SO4 dicampurkan dengan benzena
murni sehingga semua benzena habis bereaksi. Pada akhir reaksi, dalam
reaktor nitrasi terdapat dua fasa yang sama sekali tidak saling larut, yakni
fasa organik dan fasa akuatik. Fasa organik adalah nitrobenzena murni
sedangkan fasa akuatik mengandung 58,1% H2SO4 . Tentukanlah derajat
konversi asam nitrat dalam proses ini !
12. Asam fluorida (HF) dapat dibuat dengan mereaksikan kalsium fluorida
(CaF2) dengan asam sulfat (H2SO4). Bahan baku yang digunakan berupa
fluorospar yang mengandung 78% CaF2 dan 22% inert. Asam sulfat yang
digunakan pada proses iniberlebih 30% dari kelebihan stoikiometrisnya.
Keluaran reaktor sebagian besar berupa gas HF, namun ada pula produk
padat yang terdiri dari CaSO4, inert, kelebihan asam sulfat dan 5% dari
seluruh HF yang terbentuk. Dengan terlebih dahulu menuliskan
persamaan reaksi dan membuat sketsa proses, tentukan banyaknya
produk padat (dalam kg) yang dihasilkan per 100 kg fluorospar yang
diumpankan ! (Ar Ca = 40, F = 19 )
13. Klorobenzena dapat dibuat dari benzena melalui reaksi klorinasi :
C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl
Jika digunakan umpan yang mengandung 40%-mol benzena dan 60% klor
serta konversi benzena dalam reaksi tersebut adalah 90%, hitunglah
komposisi keluaran reaktor !
14. Reaksi pembentukan natrium hipoklorit :
2 NaOH + Cl2 NaOCl + NaCl +
H2O
Sebagai umpan reaktor digunakan 1000
kgh larutan NaOH 40% yang
terlarut dalam air dan gas Cl2 sebanyak 10
kmolh . Apabila diperoleh
konversi sebesar 60%, hitunglah jumlah natrium hipoklorit yang terbentuk !
15. Cara lain pembuatan asam asetat adalah dengan mengoksidasi etanol
sesuai reaksi :
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O
Umpan yang digunakan adalah larutan etanol 46% dalam air. Oksigen
sebagai oksidator diperoleh dari udara yang terdiri dari 20% mol oksigen
dan 80% nitrogen. Agas diperoleh konversi oksigen sebesar 80% maka
udara yang dipasok harus berlebih sebesar 25% dari kebutuhan
stoikionetrisnya. Akan tetapi, 20% dari asam asetat yang telah terbentuk
akan bereaksi dengan sisa rtanol menghasilkan etil asetat :
C2H5OH + CH3COOH CH3COOC2H5 + H2O
Produk keluaran reaktor dipisahkan menjadi dua alur, yaitu produk gas
yang terdiri dari oksigen dan nitrogen serta produk cair yang berupa
campuran etanol, air, etil asetat, dan asam asetat. Jika digunakan umpan
etanol sebesar 1000
kgh . Tentukan komposisi produk cair dan produk gas !
16. Asetaldehida dapat diperoleh dari dehidrogenasi etanol dalam suatu
reaktor katalitik melalui reaksi :
C2H5OH CH3CHO + H2
Selain reaksi tersebut di atas, selalu tejadi reaksi samping yang
menghasilkan etil asetat :
2 C2H5OH CH3COOC2H5 + 2 H2
Andaikan dalam suatu reaktor katalitik, kondisi operasi diatu sedemikian
rupa sehingga diperoleh konversi etanol sebesar 90% dan perolehan
fraksional asetaldehid sebesar 80%. Tentukan komposisi keluaran reaktor
jika diasumsikan umpan masuk ke dalam reaktor adalah etanol murni !
17. Klorobenzena dapat dibuat dengan mereaksikan benzena cair dengan gas
klor menggunakan katalis ferriklorida. Reaksi yang terjadi sbb. :
C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl
Akan tetapi, 15% dari monoklorobenzena yang telah terbentuk bereaksi
lebih lanjut menghasilkan diklorobenzena :
C6H5Cl + Cl2 C6H4Cl2 + HCl
Agar diperoleh konversi benzena sebesar 90%, maka gas klor yang dipasok
harus berlebih 20% dari kebutuhan untuk mereaksikan seluruh benzena
menjadi monoklorobenzena. Produkkeluaran reaktor dipisahkan menjadi 2
alur, yaitu produk gas yang terdiri dari HCl dan sisa klor serta produk cair
yang terdiri atas campuran benzena sisa, monoklorobenzena dan
diklorobenzena. Jika digunakan umpan sebanyak 100
molh , tentukan
komposisi produk !
18. Karbon disulfida, bahan baku pross pembuatan rayon viskos dan
karbontetraklorida, diproduksi dengan mereaksikan uap belerang dan gas
metana mengikuti reaksi :
CH4 + 4 S CS2 + 2 H2S
CH4 + 2 S CS2 + 2 H2
CH4 + 2 H2S CS2 + 4 H2
Umpan proses terdiri atas 80% mol belerang dan 20% metana serta derajat
konversi metana dan belerang masing-masing adalah 90% dan 70%.
a. Tentukan banyaknya reaksi TTSL dari himpunan reaksi di atas
b. Hitung komposisi produk reaktor !
19. Gas sintetis (campuran CO dan H2) diproduksi dalam sebuah steam
reformer menggunakan bahan baku gas metana. Reaksi-reaksi yang
diduga terjadi sbb. :
CH4 + CO2 2 CO + 2 H2
CO + H2O CO2 + H2
CH4 + H2O CO + 3 H2
CH4 + H2O CO2 + 4 H2
Umpan yang digunakan terdiri dari 50%-mol metana, 35% air dan 15%
karbondioksida sedangkan perbandingan gas hidrogen dan gas CO yang
dihasilkan steam reformer sebesar 2,2 : 1. Jika diperoleh konversi metana
sebesar 80%, tentukan komposisi produk yang keluar dari steam reformer !
20. N-etilanilin (C6H5NHC2H5) diproduksi dengan cara mereaksikan uap anilin
(C6H5NH2) dengan uap etanol (C2H5OH) dalam sebuah reaktor katalitik.
Umpan suatu rektor katalitik terdiri dari campuran
23 bagian etanol dan
sisanya anilin. Produk keluaran reaktor berupa campuran anilin, etanol, N-
etilanilin, dietilanilin (C6H5N(C2H5)2, air (H2O), dan 1%-mol etilen (C2H2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi-reaksi yang dapat terjadi
dalam reaktor katalitik tersebut adalah :
C6H5NH2 + C2H5OH C6H5NHC2H5+ H2O
C2H5OH C2H4 + H2O
C6H5NHC2H5 + C2H4 C6H5N(C2H5)2
C6H5NHC2H5 + C2H5OH C6H5N(C2H5)2 + H2O
C6H5NH2 + C2H4 C6H5NHC2H5
Diketahui perbandingan komposisi anilin : etanol : air pada alur keluaran
reaktor adalah 1:3:3.
a.Tentukanlah persamaan reaksi yang TTSL
b.Tunjukkanlah bahwa dengan menambahkan basis perhitungan,
permasalahan ini dapat dipertelakan dengan baik !
c.Dengan menggunakan basis perhitungan laju alir molar masuk reaktor
adalah 9000
molh , tentukan komposisi keluaran rekator !
21. Pembuatan etilen oksida menggunakan bahan baku etilen dilangsungkan
berdasarkan persamaan reaksi :
C2H4 + O2 2 C2H4O
Selain reaksi utama di atas, ternyata sebagian etilen bereaksi secara
sempurna dengan oksigen menghasilkan gas karbondioksida :
C2H4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O
Umpan yang digunakan adalah etilen yang dicampur dengan udara ayng
terdiri dari 21% oksegen dan 79% nitrogen. Konversi etilen sebesar 25%
dan perolehan fraksional etilen oksida sebesar 80% dapat diperoleh apabila
komposisi (dalam %-mol) etilen dalam umpan masuk reaktor sebesar 10%.
Hitunglah semua variabel alur yang belum diketahui !
22. Dalam sebuah fermentasi anaerob, Saccharomyces cerevisiae akan
mengubah glukosa yang terkandung dalam tanaman menjadi etanol dan
asam propionat sesuai dengan persamaan reaksi :
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
C6H12O6 2 C2H3COOH + 2 H2O
Proses fermentasi ini dilangsungkan dalam sebuah reaktor batch
menggunakan umpan larutan glukosa 18% dan sisanya air. Jika digunakan
umpan larutan glukosa sebanyak 4000 kg, maka dapat diperoleh 220 kg
gas CO2 dan glukosa yang tidak bereaksi sebanyak 90 kg. Hitunglah
semua variabel alur bebas yang belum diketahui !
23. Hidrogen dapat diproduksi dari gas alam dengan melakukan reformasi
kukus. Reaksi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
CH4 + H2O CO + 3 H2
CH4 + 2 H2O CO2 + 4 H2
CH4 + CO2 2 CO + 2 H2
2 CH4 C2H4 + 2 H2
2 CO + 4 H2 C2H4 + 2 H2O
CO + H2O CO2 + H2
Hitunglah banyaknya persamaan reaksi yang TTSL dari himpunan reaksi di
atas !
24. Etilen benzena dapat dibuat dari benzena dan etilena melalui reaksi :
C6H6 + C2H4 C6H5C2H5
Bahan baku yang digunakan adalah etilen murni dan benzena yang
mengandung 2% - mol air. Perbandingan laju umpan diatur sedemikian
hingga mol benzena : mol etilena = 1 : 1. Keluaran reaktor dipisahkan
menjadi dua alur, alur produk berupa etilbenzena murnidan alur-alur yang
tidak mengandung etilbenzena. Untuk mencegah akumulasi air, sebanyak
20% dari alur daur ulang dibuang (purge). Alur buangan ini mengandung
4%-mol air. Diagram alir proses ditampilkan pada Gambar 1.
a.Tunjukkan bahwa masalah telah dipertelakan dengan baik dan tabel
perkembangan DOF-nya !
b.Hitunglah kebutuhan etilena (alur 1) per 100 mol produk etilbenzena
c.Hitunglah konversi benzena dalam reaktor !
Gambar 1. Proses pembuatan etilbenzena
25. Asam asetat dapat diproduksi melalui reaksi :
3 C2H5OH + 2 Na2Cr 2O7 + 8 H2SO4 3 CH3COOH + 2 Cr2(SO4)2 + 2 Na2SO4
+ H2O
Dalam sistem berdaur ulang seperti yang disajikan pada Gambar 2,
konversi keseluruhan etanol sebesar 90% dapat diperoleh jika laju alir daur
ulang (alur 4) sama dengan laju alir umpan segar etanol (alur 1). Laju alir
umpan H2SO4 dan Na2Cr 2O7 diatur sedemikian rupa sehingga berlebih
sebesar 20% dari kebutuhan stoikiometrisnya. Produk keluaran reaktor
dipisahkan menjadi 3 alur, yaitu : alur produk yang berupa CH3COOH murni
(alur 6), alur daur ulang (alur 4) dan alur produk sisa yang diasumsikan
tidak mengandung CH3COOH. Jika alur daur ulang terdiri dari 80%-mol
H2SO4 dan sisanya adalah C2H5OH. Tentukan komposisi keluaran reaktor
dan konversi C2H5OH dalam reaktor !
Gambar 2. Proses pembuatan asam asetat
26. Etil eter dapat dibuat dari etanol melalui reaksi berikut :
2 C2H5OH (C2H5)2O + H2O
Bahan baku yang digunakan adalah larutan etanol yang mengandung
28,125% air. Keluaran reaktor dipisahkan menjadi dua alur, yaitu : alur
produk yang terdiri dari etil eter murni dan alur daur ulang yang berupa
campuran etanol dan air. Untukmencegah akumulasi air, sebanyak 20%
dari daur ulang dibuang (“purge”). Diketahui pula bahwa konversi etanol
keseluruhan sebesar 80%. Diagram alir proses pembuatan etil eter
disajikan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Proses pembuatan etil eter
a.Tunjukkan bahwa dengan menambahkan basis perhitungan,
permasalahan ini dapat dipertelakan dengan baik !
b.Buatlah tabel yang menunjukkan perkembangan derajat kebebasan
setiap unit, proses dan keseluruhan! Susunlah strategi penyelesaian
masalah ini !
c.Hitung komposisi keluaran reaktor (alur 4) menggunakan basis
perhitungan laju alir produk etil murni adalah 100
molh !
d.Hitung konversi etanol dalam reaktor !
27. Gas hasil gasifikasi batu bara dapat diproses lebih lanjut menghasilkan
metanol berdasarkan persamaan reaksi :
CO + 2 H2 CH3OH
Skema sederhana proses tersebut disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Proses gasifikasi batubara menjadi etanol
Gas hasil gasifikasi yang dipergunakan masih mengandung sedikit gas CH4
yang tidak ikut bereaksi (inert). Untuk mencegah akumulasi CH4 dalam
reaktor, maka sebagian dari alur daur ulang dibuang (“purge”). Diketahui
konsentrasi CH4 dalam alur buangan (“purge”) tidak boleh melebihi 3,2%-
mol dan konversi CO sekali lewat reaktor sebesar 18%.
a.Tunjukkan bahwa masalah telah dipertelakan dengan baik !
b.Hitunglah rasio daur ulang (alur 6) terhadap alur buangan (alur 7) per
100 mol produk metanol !
28. The fresh feed to an ammonia production plant (see Fig. 5) contains 24.75
mole% N2, 74.25 mole% H2 and the balance inerts (I). The feed is combined
with a recycle stream containing the same species and the combined
stream is fed to a reactor in which a 25% single pass conversion of nitrogen
is achieved. The products pass through a condenser in which allof the
ammonia is removed and the remaining gases are recycled. To prevent
buildup of the inerts, a portion of the recycle stream is separated as a
purge stream. The recycle stream contains 12.5 mole% inerts.
Fig. 5 An ammonia production plant
a. Write the balanced chemical reaction for the reaction of nitrogen and
hydrogen to form ammonia.
b. Identify the four separate process units around which one may write
material balances.
c. Label the process flow sheet with all known flows and compositions;
assign variables to all unknown values.
d. Show that the number of equations (material balances and process
specifications) equals the number of unknowns.
e. Show that the ratio of the overall conversion to the single pass
conversion is 3.72.
29. Reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan amonia menggunakan proses
Haber mengikuti reaksi :
N2 + 3 H2 2 NH3
Reaksi tersebut dilangsungkan pada tekanan 800-100 atm dan temperatur
500-600oC menggunkan katalis yang sesuai. Akan tetapi hanya sebagian
kecil reaktan yang dapat terkonversi menjadi produk, oleh karena itu sisa
reaktan yang tidak bereaksi harus didaur ulang. Gas nitrogen yang
digunakan berasal dari udara yang mengandung 1%-m(ol) gas mulia
(argon). Argon yang terbawa ke dalam aliran proses Haber ini bersifat
inert dan jumlahnya bertambah banyak karena terbawa alur daur ulang.
Untuk mencegah akumulasi argon yang terlalu banyak, sebagian alur daur
ulang dibuang (di-purge). Diagram alir proses sederhana pembuatan
amonia menggunakan proses Haber disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Proses pembuatan amonia menggunakan proses Haber
a. Buatlah tabel DOF dan tunjukkan bahwa masalah telah dipertelakan
dengan baik serta tabel perkembangan DOF dan susunlah strategi
penyelesaiannya !
b. Hitunglah variabel alur yang belum diketahui !
30. Salah satu bahan peledak yang banyak diguanakn adalah nitrogliserin yang
dibuat dengan mereaksikan gliserin murni dan asam nitrat sesuai dengan
persamaan reaksi :
C3H8O3 + 3 HNO3 + (H2SO4) C3H5O3(NO2)3 + 3 H2O +
(H2SO4)
Asam sulfat pada dasarnya tidak terlibat dalam reaksi, tetapi digunakan
untuk “menangkap” molekul air yang terbentuk. Diagram alir proses
pembuatan nitrogliserin disajikan pada Gambar 7. Agar gliserin dapat
terkonversi sempurna, maka campuran asam yang masuk ke dalam
reaktor nitrasi (alur 3) mengandung asam nitrat berlebih sebesar 20% dari
kebutuhan stoikiometri. Setelah melewati proses nitrasi, campuran
nitrogliserin dan sisa asam (HNO3, H2SO4 dan air) masuk ke unit pemisahan
(tanki pemisah). Nitrogliserin tidak larut dalams sisa asam dan memiliki
densitas yang lebih kecil sehingga mengapung ke atas permukaan tanki
pemisah dan masuk tanggul limpahan. Produk nitrogliserin tersebut
kemudian secara hati-hati dikelurakan (alur 6) dan dimurnikan lebih lanjut
di tanki pencuci. Sisa asam dikeluarkan dari bagian bawah tanki dan
masuk ke unit pemisahan asam (acid recovery) untuk meisahkan HNO3 dan
H2SO4. Campuran H2SO4 dan air (alur 8) selanjutnya dipekatkan dan dijual
untuk keperluan industri. Diketahui : Mr gliserin =92, nitrogliserin = 227,
asam nitrat = 63, asam sulfat = 98 dan air =18.
Gambar 7. Proses pembuatan nitrogliserin
Jika 460
kgh gliserin digunakan sebagai umpan reaktor nitrasi, tentukan :
a. Analisis DOF dan strategi penyelesaiannya
b. Laju alir produk nitrogliserin (alur 6)
c. Laju alir umpan segar (alur 1)
d. Aju alir larutan asam sulfat (alur 8)
e. Konsentrasi asam sulfat di alur 8
f. Lajualir daur ulang (alur 2)
31. Pembuatan alkhohol (etanol) secara industrial dilakukan lewat proses
fermentasi glukosa yang diperoleh sebagai hasil hidrolisis pati, dengan
bantuan ragi Saccharomyces cerevisiae. Reaksi yang terjadi adalah :
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
Di samping reaksi utama ini terjadi pula reaksi samping yang
mengakibatkan terbentuknya sedikit asam asetat dan gliserin :
2 C6H12O6 + H2O C2H5OH + CH3COOH + 2 CO2 + 2 C3H8O3
Skema sederhana proses ini dapat dilihat pada Gambar 8. Umpan berupa
4000 kg larutan 24% glukosa dalam air dimasukkan ke dalam sebuah
bioreaktor yang melangsungkan proses fermentasi secara batch.
Selama proses fermentasi ini dilepaskan 390 kg gas CO2. Produk keluaran
bioreaktor yang mengandung 11% etanol selanjutnya dialirkan dalam
sebuah tanki umpan yang berfungsi sebagai tempat penampungan
sementara agasr proses selanjutnya dapat berlangsung secara kontinu.
Kemudian larutan ini didistilasi sehingga diperoleh distilat yang
mengandung 50% etanil dan produk bawah yang sama sekali tidak
mengandung etanol. Karena produk yang diinginkan adalah larutan etanol
95%, maka larutan etanol tadi dialirkan ke dalam kolom distilasi II, dimana
99,8% etanol diperoleh sebagai distilat. Sebagai produk abwah kolom ini
diperoleh air yang mengandung sedikit sekali etanol.
Gambar 8. Proses pembuatan etanol
Tentukan :
a. Komposisi lengkap produk bioreaktor (alur 3)
b. Kandungan etanol dalam air buangan (alur 8) dalam satuan ppm
32. Aliran produk dari sebuah reaktor yang menyelenggarakan reaksi
dehidrogenasi etanol menjadi asetaldehida :
C2H5OH CH3CHO + H2
selalu mengandung etilasetat yang dapat ditafsirkan terbentuk dari reaksi
berikut :
2 C2H5OH CH3COOC2H5 + 2 H2
Sebuah pabrik yang menerapkan proses ini mempergunakan umpan yang
berupa campuran azeotropik etanol-air (95% etanol). Produk etanol ini
dipisahkan menajdi tiga aliran, yakni larutan akuatik etanol, campuran 90%
asetaldehid, 8% etilasetat dan 2% etanol sebagai produk utama dan gas
hidrogen murni. Sebanyak 10% dari larutan akuatik ini akan dibuang,
sedangkan sisanya didaur ulang ke dalam reaktor. Pabrik ini menghasilkan
100
tonhari produk utama dengan perolehan asetaldehida sebesr 80%.
Diagram alir proses pembuatan asetaldehida ini disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Proses pembuatan asetaldehida
a. Tunjukkan bahwa masalah telah diperrtelakan dengan baik !
b. Hitunglah semua variabel alur yang belum diketahui !