Renstra Tahun 2015 - 2019 - lumajangkab.go.id 2015/DINAS/2015.PARIWISATA...pengembangan Kebudayaan...
Transcript of Renstra Tahun 2015 - 2019 - lumajangkab.go.id 2015/DINAS/2015.PARIWISATA...pengembangan Kebudayaan...
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat, Taufiq dan HidayahNya, telah dapat kami susun dokumen Rencana
Strategis Tahun 2015-2019 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang.
Penyusunan Rencana Strategis ini pada satu sisi mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang Tahun
2015-2019. Pada sisi lain perlu memperhatikan potensi, peluang, kendala dan
kemampuan anggaran yang tersedia. Oleh karena itu, Renstra ini sebagai pedoman
kerja bagi semua jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang,
juga memberikan orientasi pada hasil yang ingin dicapai, dengan mengutamakan
akuntabilitas kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Akhirnya dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lumajang ini diharapkan akan dapat semakin
meningkatkan kinerja segenap aparat pada Instansi ini dalam rangka mewujudkan
pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan di Kabupaten Lumajang,
sehingga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat
lokal didalam mewujudkan masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat,
Amin.
Lumajang, 9 Juni 2014
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KABUPATEN LUMAJANG
ttd
Drs. GAWAT SUDARMANTO
Pembina Tingkat I
NIP. 19651217 199003 1 007
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ....................................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................... 5
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................ 7
BAB II GAMBARAN UMUM TUGAS DAN POKOK
2.I Dasar Hukum Penetapan SKPD ................................................. 8
2.1.1 Struktur Organisasi ........................................................... 8
2.1.1 Bagan Struktur .................................................................. 9
2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................... 10
2.2 Sumber Daya SKPD ................................................................... 14
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................ 15
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ......... 15
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD ......................................................................... 25
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih .............................................................. 27
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ...................................................... 28
3.4 Penentuan Isu –Isu Strategis ...................................................... 29
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD .................................................................. 30
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ........................... 31
4.3 Strategi dan Kebijakan ............................................................... 34
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ...................................................................................... 36
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019
2. MATRIK INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015 - 2019
3. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Halaman
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan telah dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Lumajang secara
difinitif pada tanggal 26 Agustus 2013, telah disusun Rencana Strategis
mengenai penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan daerah dalam
bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
berjangka waktu lima (5) tahun, yaitu dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019 yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Nomor 1 Tahun 2014 pada tanggal 3 April 2014.
Dengan telah ditetapkannya RPJMD Kabupaten Lumajang tersebut,
maka seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lumajang, termasuk Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lumajang berkewajiban menyusun Rencana Strategis
Tahun 2015 – 2019 dengan berpedoman dan mengacu pada RPJMD
Kabupaten Lumajang Tahun 2015 - 2019.
Peranan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang
sebagai SKPD Pemerintah Kabupaten Lumajang merupakan bagian untuk
mewujudkan Kebijakan Pemerintah kabupaten Lumajang untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di Kabupaten Lumajang. Oleh karena itu, sebagai upaya
perwujudan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lumajang.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja pemerintah, perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus ditempuh oleh setiap instansi pemerintah
dalam menjawab tuntutan lingkungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang diembannya.
Perencanaan strategis memiliki peran yang sangat pengting untuk
menuntun instansi pemerintah dalam memberikan kontribusi bagi upaya
mewujudkan cita – cita bangsa dan negara sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, dengan mengoptimalkan penggunaan berbagai sumberdaya yang
dikuasakan penggunaannya kepadanya. Oleh karena itu, dalam sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis menjadi kunci
yang akan menunjukkan penjabaran kebijakan nasional dan pemerintah
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 5
daerah melalui rencana – rencana yang sangat prioritas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Karena itu rencana – rencana dimaksud disertai dengan
target yang harus dipenuhi dan dipertanggungjawabkan pencapaiannya,
sehingga secara nyata kebijakan nasional dan daerah, pemerintah dapat
diketahui pula pencapaiannya. Dengan demikian, penyelenggaraan
pemerintahan dapat berjalan secara akuntabel.
Pada dasarnya, perencanaan strategis merupakan sebuah alat
manajemen yang menentukan ke mana sebuah organisasi akan menuju dalam
beberapa tahun ke depan, bagaimana cara menuju ke arah tersebut dan
bagaimana cara kita mengentahui apakah kita telah atau belum sampai ke
arah tersebut. Perencanaan strategis merupakan suatu cara ungtuk memahami
lingkungan, mendefinisikan tujuan – tujuan organisasi, mengidentifikasi
berbagai pilihan, membuat dan mengimplementasikan keputusan, serta
mengevaluasi kinerja saat ini. Terdapat berbagai pendekatan maupun model
perencanaan strategis. Namun demikian, cara perencanaan strategis dibuat
sangat tergantung antara lain dari kepemimpinan dalam organisasi,
kompleksitas dari lingkungan strategis organisasi, budaya yang berkembang
dalam organisasi, dan keahlian para pembuat rencana. Berbeda dengan
perencanaan klasik, yang lebih berupaya untuk mengoptimalkan hasil di masa
mendatang dengan tren yang berkembang pada saat ini, perencanaan strategis
mengupayakan peluang – peluang yang baru dan berbeda di masa mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut, sebagai instansi pemerintah, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata dalam menyusun rencana strategisnya mengikuti
hal – hal sebagai berikut :
1. Menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa rencana strategis merupakan keputusan
mendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan operasional
kegiatan organisasi terutama dalam pencapaian tujuan akhir organisasi ;
2. Mengenali lingkungan di mana organisasi mengimplementasikan
interaksinya, terutama fungsi pelayanan yang wajib diselenggarakan oleh
organisasi kepada masyarakat ;
3. Melakukan berbagai analisis yang bermanfaat dalam positioning
organisasi dalam percaturan memperebutkan kepercayaan masyarakat;
4. Mempersiapkan semua faktor penunjang yang diperlukan terutama dalam
mencapai keberhasilan operasional organisasi ;
5. Menciptakan sistem umpan balik untuk mengetahui efektivitas pencapaian
implementasi rencana strategis.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 6
Dengan demikian secara garis besar perencanaan strategis yang
dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dimulai dari perumusan visi
serta misi. Selanjutnya visi dan misi dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran
serta strategi, yaitu cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan
dan program. Proses dan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran serta
strategi tidak terlepas dari berbagai pertimbangan faktor – faktor lingkungan
eksternal dan internal.
Merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat tersebut di atas,
yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan
baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan
memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan
suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam
kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik
sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan,
peluang, dan tantangan yang dihadapi sesuai dengan perkembangan
kebutuhan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang ini disusun atas dasar perundang-undangan yaitu :
1. UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
2. UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya,
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 7
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah kedua kalinya terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
13. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam
Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 8
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang
RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2005 - 2025;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 02 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang
Tahun 2012 – 2032;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2015 – 2019.
21. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang.
22. Peraturan Bupati Lumajang Nomor ...... Tahun 2013 tentang
Penjabaran Tugas, pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Lumajang.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang ini adalah :
1. SKPD dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya
sekedar bereaksi terhadap perubahan yang terjadi.
2. SKPD dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi
yang berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumberdaya difokuskan secara
optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Memungkinkan SKPD untuk memberikan komitmen pada aktifitas dan
kegiatan di masa mendatang. Rencana strategis menggunakan informasi
secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis atas berbagai
alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.
4. Kepuasan pelanggang merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap
organisasi untuk dapat tetap diterima masyarakat. Oleh karena itu
pemahaman terhadap siapa pelanggan dan pihak – pihak yang
berkepengtingan sangat diperlukan. Untuk itu pola – pola pelayanan yang
perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 9
5. Implementasi Perencanaan Strategis akan dapat memfailitasi komunikasi
dan partisipasi, mengkamodasi perbedaan kepentingan dan nilai, dan
mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian organisasi
dapat meningkatkan komunikasi baik vertikal maupun horisontal antar
unit kerja.
6. Berbagai sumber dapat dipergunakan melalui pengalokasian secara fokus
pada prioritas – prioritas kunci.
7. Peningkatan efektifitas dan efisiiansi dapat meningkatkan produktifitas
organisasi.
8. Fleksibilitas merupakan suatu kriteria yang sangat penting dalam rencana
strategis walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka
panjang. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat
dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap
indikator kinerja dan mengkur kemajuaan capaian hasil tetap menjadi
fokus utama dalam renstra.
Dengan tujuan :
1. Sebagai satu acuan resmi bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang dalam menentukan prioritas program dan kegiatan
tahunan dan lima tahunan.
2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan dan lima tahunan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang;
3. Memudahkan jajaran aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun
strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 10
1.4 SISTIMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang Tahun 2015 - 2019 disusun dengan sistimatika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum,
maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Berisi dasar hukum penetapan SKPD, Struktur Organisasi,
Bagan, Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber daya, Kinerja
Pelayanan, serta Tantangan dan Peluang.
BAB III ISU - ISU STRATEGIS
Berisi Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis,
serta Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI
DAN SASARAN
Berisi Visi dan Misi SKPD, Tujuan, Sasaran Jangka
Menengah, serta Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Berisi Program dan Kegiatan SKPD
LAMPIRAN : KEGIATAN INDIKATIF
Matrik Renstra
Matrik Sasaran dan Target Kinerja Sasaran
Rincian Pagu Anggaran Indikatif Per Program
Rincian Pagu Anggaran Belanja Indikatif
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 DASAR HUKUM PENETAPAN SKPD
Keberadaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Lumajang nomor 6 tahun 2013 merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang membidangi urusan Kebudayaan dan Pariwisata sebagai
pengembangan dari penanganan urusan Kepariwisataan, Seni dan Budaya
yang sebelumnya ditangani oleh Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya
Kabupaten Lumajang.
2.1.1 STRUKTUR ORGANISASI
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata terdiri dari :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Kepegawaian.
3. Bidang Kebudayaan, membawai :
a. Seksi Kepurbakalaan dan Kesejarahan;
b. Seksi Kesenian.
4. Bidang Sarana Wisata, membawai :
a. Seksi Pengelolaan Sarana Wisata;
b. Seksi Pengembangan Sarana Wisata.
5. Bidang Pemasaran, membawai :
a. Seksi Data, Informasi dan Analisa Pasar;
b. Seksi Promosi dan Kerjasama.
6. Kelompok Jabatan dan Fungsional;
7. Unit Pelaksana Teknis.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 12
2.1.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
KASUBAG KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KASUBAG UMUM
KASUBAG KEPEGAWAIAN
KABID KEBUDAYAAN
KABID SARANA WISATA
KABID PEMASARAN
KASI KESENIAN
KASI KEPURBAKALAAN
DAN KESEJARAHAN
KASI PENGELOLAAN SARANA WISATA
KASI PENGEMBANGAN SARANA WISATA
KASI DATA INFORMASI
DAN ANALISA
KASI PROMOSI DAN
KERJASAMA
UPTD
Wilayah I
Kec. Lumajang,
Sukodono, padang, Gucialit,
Senduro, Pasrujambe, dan
Sumbersuko
UPTD
Wilayah II
Kec.Klakah,
Kedungjajang,Randuagung,
dan Ranuyoso
UPTD
Wilayah III
Kec.Pasirian, Tempeh,
Candipuro, Pronojiwo,
Tempursari
UPTD
Wilayah IV
Kec Yosowilangun, Tekung,
Jatiroto, Kunir dan
Rowokangkung
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 13
2.1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan Pariwisata
adalah sebagai berikut : (masih Raperbub)
KEPALA DINAS :
1. Kepala Dinas, mepunyai tugas pokok :
a. Merumuskan Program kerja jangka panjang, menengah, dan
pendek;
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan pengelolaan
kebudayaan dan pariwisata;
c. Mengesahkan kebijakan teknis dan program kerja Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
d. Mengatur dan mengarahkan tata kelola Kebudayaan dan
Pariwisata;
e. Mengatur dan mengarahkan tata kelola sarana dan prasarana Dinas;
f. Membina, mengarahkan dan menilai kinerja bawahan;
g. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja
kebudayaan dan pariwisata;
h. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan
program kerja kebudayaan dan pariwisata;
i. Melaksanakan hubungan kerjasama dalam upaya tata kelola
kebudayaan dan pariwisata;
j. Membina dan memfasilitasi peran serta swasta dan lembaga lain
dalam peningkatan kebudayaan dan pariwisata;
k. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati;
l. Melaporkan seluruh kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
kepada Bupati;
m. Melaksakanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai Fungsi
Pemimpin, Pengkoordinir, Pembina, Perumusan, kebijakan teknis
serta penaggung jawab pelaksana kinerja Kebudayaan dan Pariwisata;
SEKRETARIS :
1. Sekretaris mempunyai tugas pokok :
a. Merumuskan dan mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan
Sekretariat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 14
b. Mengkoordinasikan bahan penyusunan program kerja Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
c. Menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan teknis
operasional Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
d. Mengatur tata kelola pelayanan administrasi dan fungsional;
e. Mengatur tata kelola administrasi keuangan, kepegawaian,
perlengkapan dan rumah tangga, perencanaan, evaluasi serta
pelaporan;
f. Mengatur pelaksanaan tata kelola naskah dinas dan produk hukum;
g. Membina, mengarahkan, dan menilai kinerja bawahan;
h. Membantu mengarahkan dan mendistribusikan naskah dinas;
i. Meneliti dan mengkaji naskah dinas dan kebijakan teknis
pengelolaan data;
j. Mengatur tata kelola pelayanan pengaduan masyarakat;
k. Menyiapkan data hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dinas;
l. Memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Dinas;
m. Melaporkan seluruh kegiatan sekretariat kepada Kepala Dinas;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi
pemimpin Sekretariat, pengkoordinir program, pengelolaan tata
laksana dan tata naskah, perlengkapan, kepegawaian, rumah tangga,
administrasi keuangan, serta penanggung jawab kerja sekretariat.
BIDANG KEBUDAYAAN :
1. Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok:
a. Merumuskan rencana kegiatan tahunan bidang kebudayaan;
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan
dibidang kebudayaan;
c. Mengatur persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
bidang kebudayaan;
d. Menyiapkan bahan pembinaan di bidang kebudayaan;
e. Menyusun standar operasional pelaksanaan kegiatan bidang
kebudayaan;
f. Melaksanakan pembinaan berkaitan dengan kebudayaan;
g. Membina, mengarahkan dan menilai kinerja bawahan bidang
kebudayaan;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 15
h. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan teknis bidang
kebudayaan;
i. Membantu pelaksanaan koordinasi terkait bidang kebudayaan;
j. Membantu mengevaluasi kinerja UPT;
k. Membantu mengatur tat kelola kebijakan teknis di lapangan;
l. Mengkaji pedoman kerja dan produk hukum yang berkaitan dengan
kebudayaan;
m. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas;
n. Melaporkan seluruh kegiatan bidang kebudayaan kepada Kepala
Dinas;
o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2. Kepala Bidang Kebudayaan di lingkup Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mempunyai fungsi pemimpin lingkup bidang, pembantu
teknis perumusan dan penyusunan program kerja serta pelaksanaan
kinerja sesuai bidang kerjanya;
BIDANG SARANA WISATA :
1. Kepala Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas pokok:
a. Merumuskan rencana kegiatan tahunan bidang sarana wisata;
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan bidang
sarana wisata;
c. Mengatur persiapan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan bidang
sarana wisata;
d. Menyiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan bidang
sarana wisata;
e. Menyusun standar opersional pelaksanaan kegiatan dibidang sarana
wisata;
f. Melaksanakan pembinaan berkaitan dengan bidang sarana wisata;
g. Membina, mengarahkan dan menilai kinerja bawahan;
h. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang sarana
wisata;
i. Membantu mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan teknis
kegiatan bidang sarana wisata;
j. Membantu mengevaluasikan kinerja UPT;
k. Membantu tata kelola kebijakan teknis dilapangan tentang sarana
wisata;
l. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 16
m. Melaporkan seluruh kegiatan bidang sarana wisata kepada kepala
Dinas;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas;
2. Kepala Bidang di lingkup Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mempunyai fungsi pemimpin lingkup bidang, pembantu teknis
perumusan dan penyusunan program kerja serta pelaksanaan kinerja
sesuai bidang kerjanya.
BIDANG PEMASARAN :
1. Kepala bidang Pemasaran mempunyai tugas pokok;
a. Merumuskan rencana kegiatan tahunan bidang pemasaran;
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan bidang
pemasaran;
c. Mengatur persiapan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan bidang
pemasaran;
d. Menyiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan bidang
pemasaran;
e. Menyusun standar opersional pelaksanaan kegiatan dibidang
pemasaran;
f. Melaksanakan pembinaan berkaitan dengan bidang pemasaran;
g. Membina, mengarahkan dan menilai kinerja bawahan;
h. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang
pemasaran;
i. Membantu mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan teknis
kegiatan bidang pemasaran;
j. Membantu mengevaluasikan kinerja UPT;
k. Membantu tata kelola kebijakan teknis dilapangan tentang
pemasaran;
l. Melaksanakan survei pusat wisata;
m. Mengkaji pedoman kerja dan produk hukum yang berkaitan dengan
pemasaran;
n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas;
o. Melaporkan seluruh kegiatan bidang pemasran kepada kepala
Dinas;
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 17
2.2 SUMBER DAYA SKPD
a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
No. Pendidikan Jumlah
1 Strata 2 (S2) 18
2 Strata 1 (S1) -
3 Sarjana Muda (D3) 6
4 SLTA / SMK 5
5 SLTP 9
6 SD 10
Jumlah 36
b. Jumlah Pegawai yang Telah mengikuti Diklat Penjenjangan
No. Diklat Penjenjangan Jumlah
1 ADUM / ADUMLA / PIM TK. IV -
2 SPAMA / PIM TK. III -
3 SPAMEN / PIM TK. II -
Jumlah
c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah
1 I 12
2 II 4
3 III 18
4 IV 2
Jumlah 36
d. Jumlah Pegawai yang menduduki Eselon dan Staf
No. Jabatan Jumlah
1 Eselon II 1
2 Eselon III 4
3 Eselon IV 10
4 Fungsional -
5 Staf 21
Jumlah 36
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 18
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD
Kinerja pelayanan SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang meliputi 2 (dua) urusan Pemerintahan :
1) URUSAN WAJIB (KEBUDAYAAN), melaksanakan pelayanan yang
berkaitan dengan Kesenian dan Kebudayaan melalui fasilitasi kegiatan
kesenian kebudayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat, pemberian
anugerah kepada para seniman dan budayawan, melindungi
keberadaan bangunan cagar budaya, pelestarian adat, Budaya dan
kesenian tradisional, pelaksanaan pagelaran/festival Seni Budaya,
fasilitasi keberadaan ruang untuk pagelaran seni budaya masyarakat,
promosi seni budaya di luar daerah serta memfasilitasi kegiatan-
kegiatan yang mendorong motivasi masyarakat untuk memberdayakan
kesenian dan kebudayaan tradisional melalui regulasi kesenian
tradisional.
2) URUSAN PILIHAN (KEPARIWISATAAN), melaksanakan
pelayanan yang berkaitan dengan kepariwisataan melalui promosi
pariwisata, kerjasama dengan mitra pariwisata, fasilitasi
kegiatan/event kepariwisataan, pembinaan Kelompok sadar wisata,
pengelolaan sarana wisata dan obyek wisata.
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
SKPD
KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah salah satu urusan wajib yang di
desentralisasikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang. Pembangunan kesenian dan kebudayaan dilaksanakan melalui
upaya pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan seni
budaya untuk kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dalam tahun 2013 telah banyak mengikuti event-event kesenian
yang merupakan peluang, dengan indikator sebagai berikut:
1. Banyaknya pagelaran seni dan event seni budaya secara periodik dan
berkesinambungan baik ditingkat Provinsi maupun Nasional
2. Tersedianya Pentas pertunjukan seni budaya yang representative;
3. Terdapatnya lingkung seni dan pelaku seni, serta komunitas seni
budaya
4. Terdapatnya kreator Seni dan Budaya yang bisa dikembangkan
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 19
5. Banyaknya apresiator Seni dan Budaya.
6. Jumlah nilai-nilai peninggalan budaya yang terlestarikan
7. Terselenggaranya anugrah seni dan budaya secara berkesinambungan
Penyelanggaraan program melalui pembangunan seni-budaya
sebagai kiprah untuk menumbuh-kembangkan serta menghimpun berbagai
temuan, informasi, partisipasi, dan aspirasi yang berkembang di
lingkungan masyarakat seni-budaya.
Tantangan Pengembangan Seni Budaya
Partisipasi dan interaksi masyarakat Seni Budaya pararel dengan
meningkatnya keberdayaan pelaku seni, yang dalam konteks masyarakat
merupakan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun
keberdayaan masyarakat itu sendiri. Potensi Seni budaya yang telah
teridentifikasi dilihat dari kualitas dan kuantitas cukup mumpuni untuk
berkiprah pada event-event yang lebih besar.
Akan tetapi, pengembangan dan pemeliharaan tiap jenis kesenian
khususnya kesenian tradisi tidak semudah dengan pengembangan kesenian
kontemporer, terdapat beberapa permasalahan yang secara komprehensif
Seni Budaya yang dapat diuraikan berikut ini:
1. Belum seluruhnya lingkung seni dan komunitas budaya yang
memenuhi syarat terlegalisasi;
2. Belum optimalnya pemberian penghargaan kepada pelaku seni,
lingkung seni, komunitas seni dan insan-insan seni budaya yang telah
memberikan kontribusi bagi kemajuan kebudayaan dan kesenian serta
pembangunan Kabupaten Lumajang;
3. Belum optimalnya kontinuitas pembinaan terhadap Lingkung Seni,
pelaku seni dan komunitas-komunitas seni budaya;
4. Belum optimalnya fasilitasi pembinaan terhadap apresiator seni
budaya daerah.
5. Belum optimalnya perhatian pemerintah pada pembangunan ”Budaya”
6. Belum adanya penataan yang sistemik mengenai kawasan Potensi seni
budaya khusus didaerah
7. Tingkat kesadaran pelaku seni, lingkung seni dan komunitas budaya
terhadap kesenian berbasis kearifan lokal masih kurang;
8. Kurangnya perhatian masyarakat terutama Generasi Muda terhadap
Seni Budaya Daerah.
9. Penyelenggaraan kegiatan pelestarian, pemuliaan Seni Budaya yang
diprakarsai masyarakat masih terbatas.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 20
10. Pengaruh budaya luar (Westernisasi) terhadap keberadaan seni budaya
tradisi relatif sangat tinggi.
KEPARIWISATAAN
Menurut para ahli bahasa, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta
yang terdiri atas dua suku kata, yaitu pari dan wisatawan. Pari berarti
seluruh, semua dan penuh. Wisata berarti perjalanan. Dengan demikian
pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan penuh, yaitu berangkat dari
suatu tempat, menuju dan singgah, di suatu di beberapa tempat, dan
kembali ke tempat asal semula Istilah “pariwisata” konon untuk pertama
kalinya digunakan oleh Presiden Soekarno dalam suatu percakapan
padanan dari istilah asing tourism. Menurut Soekadijo pariwisata adalah
segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.
Semua kegiatan pembangunan hotel, pemugaran cagar budaya, pembuatan
pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan
dan sebagainya semua itu dapat disebut kegiatan pariwisata sepanjang
dengan kegiatan-kegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan
datang (Soekadijo, 1997: 2).
Sementara itu A. J. Burkart dan S. Medlik mengungkapkan bahwa
“Tourism, past, present and future”, berbunyi “pariwisata berarti
perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke
tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja,
dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempattempat tujuan itu
(Soekadijo, 1997: 3)
Pariwisata adalah sebuah kegiatan dimana dilakukan oleh beberapa orang
atau seseorang dalam suatu perjalanan yang mana dapat melebihi 24 jam
dari tempat tingalnya. Menurut Spilane (1987:21), dalam arti luas
pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Ditambahkan pula bahwa pariwisata terbagi atas beberapa jenis, yaitu: a)
pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism), b) pariwisata
untuk berekreasi (recreation tourism) , c) pariwisata untuk kebudayaan
(culture tourism), d) pariwisata untuk olahraga (sports tourism), e)
pariwisata untuk urusan usaha dagang (business tourism), f) pariwisata
untuk berkonvensi (convention tourism).
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 21
Fandeli (1995:37) mengemukakan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek daya tarik
wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dijelaskan pula
bahwa wisata merupakan suatu kegiatan bepergian dari suatu tempat ke
tempat tujuan lain di luar tempat tinggalnya, dengan maksud bukan untuk
mencari nafkah, melainkan untuk menciptakan kembali kesegaran baik
fisik maupun psikis agar dapat berprestasi lagi. Sementara itu menurut
Pendit (1990:29) bahwa pariwisata merupakan suatu sektor yang
kompleks, yang juga melibatkan industri-industri klasik, seperti kerajinan
tangan dan cinderamata, serta usaha-usaha penginapan dan transportasi.
Ditambahkan pula bahwa pariwisata terdiri 10 unsur pokok, yaitu : 1)
politik pemerintah, 2) perasaan ingin tahun, 3) sifat ramaha tamah, 4) jarak
dan waktu, 5) atraksi, 6) akomodasi, 7) pengangkutan, 8) harga-harga, 9)
publisitas dan 10) kesempatan berbelanja.
Menurut Joyosuharto (1995:46) bahwa pengembangan pariwisata
memiliki tiga fungsi, yaitu: 1) menggalakkan ekonomi, 2) memelihara
kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup, 3)
memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. Untuk menjalankan ketiga
fungsi tersebut maka diperlukan pengembangan obyek wisata dan daya
tarik wisata, meningkatkan dan mengembangan promosi dan pemasaran,
serta meningkatkan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan.
Dikemukakan pula oleh Pendit (1990) bahwa pariwisata mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi, karena dapat menyediakan lapangan
kerja, menstimulasi berbagai sektor produksi, serta memberikan kontribusi
secara langsung bagi kemajuan-kemajuan dalam usaha-usaha pembuatan
dan perbaikan pelabuhan, jalan raya, pengangkutan, serta mendorong
pelaksanaan program kebersihan dan kesehatan, proyek sasana budaya,
pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya yang dapat memberikan
keuntungan dan kesenangan baik kepada masyarakat setempat maupun
wisatawan dari luar.
Hunziger dan Krapf dari Swis, mendefinisikan Pariwisata sebagai
“Keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya
orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di
situ untuk melakukan pekerjaan yang penting yang memberikan
keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.” Definisi ini
terdiri atas dua bagian. Bagian pertama (keseluruhan .... gejala yang
berkaitan dengan tinggalnya orang asing) adalah definisi pariwisata seperti
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 22
sudah dijelaskan diatas. Definisi yang pada umumnya dianggap baik itu
pada bagiannya yang kedua mengartikan ‘tinggal untuk sementara’ atau
‘tidak menetap’ secara ekonomik dan menjabarkan sebagai ‘wisatawan
tidak melakukan pekerjaan penting yang memberi keuntungan’ (Soekadijo,
l997: 12).
Norval, seorang ahli ekonomi Inggris, juga memberi arti ekonomis kepada
pengertian ‘tidak menetap’ dan beranggapan bahwa yang didefinisikan itu
hanya wisatawan mancanegara saja. Sebab itu definisinya mengatakan
bahwa wisatawan ialah setiap orang yang datang dari negara asing, yang
alasannya bukan untuk menetap atau untuk bekerja di situ secara teratur,
dan yang di negara dimana ia tinggal untuk sementara itu membelanjakan
uang yang didapatkannya dilain tempat (Soekadijo, 1997: 13).
Dr. Salah Wahab menyatakan bahwa pariwisata adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan,
standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Sebagai sektor yang kompleks yang meliputi industri-industri klasik yang
sebenarnya seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata (Pendit,
1999: 35). Robert Mcintosh dan Shashikant Gupta mengatakan bahwa
pariwisata merupakan gabungan gejala dan gabungan yang timbul dari
interaksi wisatawan, bisnis, pemerintahan, tuan rumah, serta masyarakat
tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan. Wisatawan ini
serta pengunjung lainnya (Pendit, 1999: 35).
E. Guyer dan Fleuller merumuskan pariwisata dalam arti modern.
Pariwisata adalah gejala jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan
kesehatan, dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan kelas dalam
masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan
perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. Herman Von
Schullen Za Schratenhoven, menyoroti pariwisata dari aspek ekonomi,
dimana pariwisata adalah istilah bagi semua, lebih-lebih bagi aspek
ekonomi, proses yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang asing yang datang
dan pergi dari suatu tempat, daerah atau negara dan segala sesuatunya
yang ada sangkut pautnya dengan proses tersebut (Pendit, 1999: 38).
Kodhyat menyatakan bahwa pariwisata adalah suatu fenomena yang
timbul oleh salah satu bentuk kegiatan manusia, yaitu kegiatan yang
disebut perjalanan (travel). Dimana perjalanan untuk memenuhi rasa ingin
tahu, untuk keperluan yang bersifat rekreatif dan edukatif, dikategorikan
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 23
sebagai kegiatan wisata (Kodhyat, 1996: 1). Selain pengertian diatas oleh
Oka A. Yoeti mendefinisikan pariwisata sebagai suatu perjalanan yang
dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat
ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau
mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti, 1990: 109).
Jenis dan macam pariwisata terwujud dalam bentuk antara lain :
1. Menurut letak geografis , di mana kegiatan itu berlangsung :
a. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang
ruang lingkupnya lebih sempit dan terbatas dalam tempat-tempat
tertentu saja. Misal, kepariwisataan Bandung, Kepariwisataan
Denpasar dll.
b. Parwisata regional (regional tourism) yaitukegiatan
pkepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah
tertentu, dapat regional dalam lingkup nasional maupun
internasional. Misal, Kepariwisataan bali, Jakarta dll.
c. Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang
dikembangkan dalam wilayah suatu negara, dimana persertanya
tidak hanya terdiri warganegaranya itu sendiri melainkan dari
manca negara atau orang asing yang datang ke negara tersebut.
Misal, kepariwisataan yang ada di daerang Indonesia.
d. Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan
yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas,
tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam
wilayah tersebut. Misal, kepariwisataan ASEAN.
e. Pariwisata internasional (international tourism) yaitu kegiatan
kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di banyak
negara di dunia.
2. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran
a. Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan
yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu
negara tertentu. Hal ini tentu akan mendapatkan masukan devisa
bagi negara yang dikunjungi dengan sendirinya akan memperkuat
posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan.
b. Pariwisata pasif (out –going tourism) yairu kegiatan
kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya warga
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 24
negara itu sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatan.
Karena ditinjau dari segi pemasukan, negara asal wisatawan akan
dirugikan, karena uangnnya akan dibelanjakan di luar negeri.
3. Menurut alasan/tujuan perjalan
a. Business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjung datang
untuk tujuan dinas, usaha dagang yang berhubungan dengan
pekerjaannya, kongres, seminar dan lain-lain.
b. Vacational tourism yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang
melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang0orang yang
sedang berlibur, cuti dan lain-lain.
c. Educational tourism yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau
orang yang melakukan perjalanan bertujuan untuk belajar.
d. Familiarzation tourism yaitu perjalawnan yang dimaksudkan guna
mengenal lebih lanjut atau daerah yang mempunyai kaitan dengan
pekerjaannya.
e. Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya
adalah momperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap
suatu bidang ilmu pengetahuan.
f. Special mission tourism yaitu perjalanan wisata yang dilakukan
dengan suatu maksud khusus, misalnya misi kesenian dll.
g. Hunting tourism yaitu perjalanan yang dimaksudkan untuk
menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinnkann oleh
penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.
4. Menurut waktu berkunjung
a. Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya
berlangsung pada musim-musim tertentu. Misalnua Summer
tourist, Winter Tourist dll.
b. Occasional tourism yaitu kegiatan perjalanan wisatawan yang
dihubungkan dengan kejadian maupun even. Misalnya , Nyepi di
Bali dll.
5. Menurut objeknya
a. Cultural tourism yaitu jenis perjalanan pwisata yang motivasinya
karena adanya daya tarik dari seni atau budaya daerah.
b. Recuperational tourism yaitu perjalanan wisata yang motivasinya
untuk menyembuhkan penyakit. Misal, mandi lumpur dll.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 25
c. Commercil tourism perjalanan wisata yang motivasinya untuk
melakukan perjalanan yang berkaitan dengan perdagangan
nasional maupun internasional.
d. Sport tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang motivasinya
untukmelihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu
tempat tertentu.
e. Polotical Tourism yaitu jenisperjalanan wisata di mana
motivasinya untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau
kejadian yang berhubungan dengan kegiatan sutau negara.
Misalnya, menyaksikan peringatan kemerdekaan.
f. Social tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang mana
penyelenggaranya tidak menekannkan untuk mencari
keunntungan. Misalnya, picnik, study tour dll.
g. Religion tourism, yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk
menyaksikan atau melihat upacara –upacara keagamaan, seperti
haji umroh, upacara bali krama dll.
6. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan.
a. Individual tourism yaitu seeorang wisatawan atau satu keluarga
yang melakukan perjalanan wisata secara bersama.
b. Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
oleh serombongan keluarga yang masih mempunya hubungan
kekerabatan satu sama lain.
c. Group tourism yaitu jenis perjalanan wisata dimana yang
melakukan perjalanannya terdiri dari banyak rang yang bergabung
dalam satu rombongan yang biasa diorganisasi oleh sekolah,
organisasi atau tour operator/travel agent.
7. Menurut alat pengankutan yang digunakan
a. Land tourism yaitu perjalanan yang menggunakan transportasi
darat.
b. Sea tourism perjalanan yang menggunakan transportasi laut.
c. Air tourism perjalanan yang menggunakan transportasi udara.
8. Menurut umur yang melakukan perjalanan.
a. Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para
remaja yang suka melakukan perjalanan yang relatif murah.
b. Abdult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-
orang usia lanjut, dan biasanya adalah pensiunan.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 26
9. Menurut jenis kelamin
a. Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya
dilakukan oleh pria . Misalnya, safari hunting adventure.
b. Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya dilakukan
oleh kaum wanita saja. Misalnya , rombongan untuk menyaksikan
demonstrai masak.
10. Menurut harga dan tingkat sosial
a. Deluxe tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan
fasilitas standar mewah, baik alat angkutan, hotel maupu
atraksinya.
b. Middle class tourism yaitu jenis perjalananwisata yang
diperuntukan bagi mereka yang menginginkan fasilitas dengan
harga yang tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu jelek
pelayannannya.
c. Social tourism yaitu perjalanan wisata yang penyelenggaraannya
dilakukan secara bersama dengan biaya yang diperhitungkan
semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai dalam
perjalanan.
Tantangan Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Lumajang
Pengembangan kepariwisataan tidak terlepas dari adanya potensi, pelaku,
pengelolaan dan tata kelolanya. Dari banyaknya ragam potensi
kepariwisataan yang ada di Kabupaten Lumajang tantangan yang dihadapi
cukup komplek dan bervariatif yang merupakan faktor eksternal dari Dinas
Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Lumajang. Adapun yang menjadi
tantangannya adalah :
1. Regulasi tentang kepariwisataan di Kabupaten Lumajang masih sangat
terbatas ;
2. Belum memiliki Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan
sebagai masterplan yang berjangka panjang ;
3. Banyaknya potensi kepariwisataan baik dari sisi objek maupun seni
budaya yang belum tergali secara optimal sebagai rangkaian dari
pengembangan kepariwisataan yang baru ;
4. Koordinasi, kerjasama dan integrasi program antar pemangku
kepentingan yang mengarah pada pengembangan kepariwisataan
masih kurang ;
5. Secara regional Jawa Timur pengembangan pariwisata sebagai sumber
pendapatan asli daerah maupun masyarakat menjadi trend bagi
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 27
pemerintah kabupaten lain terutama dalam hal pemasarannya sehingga
hal tersebut menimbulkan semacam persaingan untuk mendapatkan
kunjungan wisatawan sebanyak – banyaknya ;
Adapun yang menjadi peluang dalam pengembangan kepariwisataan
adalah :
1. Potensi kepariwisataan di Kabupaten Lumajang sangat bervariatif
yang jarang dimiliki oleh Kabupaten Lain ;
2. Potensi kepariwisataan di Kabupaten Lumajang sedikit banyak telah
dikenal masyarakat secara luas ;
3. Mulai timbulnya kesadaran masyarakat untuk menjadi pelaku
kepariwisataan baik secara langsung maupun tidak langsung
(terutama ekonomi kreatifnya) ;
4. Dari penjabaran Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih
menggariskan pengembangan kepariwisataan sebagai salah satu janji
politik yang dituangkan ke dalam RPJMD Kabupaten Lumajang tahun
2015 – 2019 terutama dalam hal pengembangan 1 Kecamatan 1 desa
wisata.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 28
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan
Peranan sektor Kebudayaan dan Pariwisata dalam upaya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat serta Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Lumajang perlu untuk terus dikembangkan berkaitan dengan
potensi wisata dan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Lumajang
khususnya pada era otonomi daerah dimana masing-masing daerah dituntut
untuk mampu mandiri dengan memanfaatkan segala potensi daerah yang
dimilikinya.
Adapun isu-isu strategis yang sedang berkembang dan segera diambil
langkah-langkah strategis guna mengatasi permasalahan yang berkaitan
dengan upaya pengembangan Kepariwisataan dan Kebudayaan di Kabupaten
Lumajang adalah :
1. Masih belum optimalnya pengelolaan potensi Wisata dan Budaya
Besarnya poteni Wisata dan Budaya yang ada di Kabupaten
Lumajang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang perlu untuk
disyukuri serta dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan
bersama utamanya dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang akan
digunakan untuk membangun daerahnya.
Pemanfaatan potensi daerah yang ada di Kabupaten Lumajang
khususnya bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan sampai dengan saat ini
masih dirasakan belum optimal, sehingga dampak dari adanya potensi
yang dimiliki oleh daerah tersebut masih belum secara optimal pula
dirasakan oleh masyarakat itu sendiri dalam rangka meningkatkan taraf
hidupnya serta lambatnya perkembangan pembangunan daerah sebagai
dampak belum optimalnya dukungan Pendapatan Asli Daerah dari sektor
ini.
Belum optimalnya pengelolaan potensi daerah tersebut antara lain
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Besarnya potensi wisata dan Budaya yang dimiliki oleh Kabupaten
Lumajang yang belum diimbangi dengan pemenuhan sumber daya
(SDM, keuangan, regulasi, sarpras, dll) oleh Pemerintah Daerah;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 29
b. Belum adanya Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan yang
mencakup secara maksimal terhadap semua potensi yang ada beserta
pemetaan kawasannya secara detail;
c. Masih terbatasnya regulasi yang mengatur bidang Kepariwisataan.
d. Masih kurang maksimalnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap
potensi Wisata dan Budaya daerahnya sebagai daerah tujuan wisata
yang mampu untuk memberikan multiplier effect terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat;
e. Masih lemahnya investasi dibidang Kepariwisataan.
2. Terbatasnya daya dukung infrastruktur dan sarana prasarana obyek wisata
Sebagai salah satu faktor utama pendukung Kepariwisataan serta
Kebudayaan adalah peranan infrastruktur yang sangat memadai mengingat
aktifitas bidang Kepariwisataan serta Kebudayaan tidak akan mampu
bergerak secara maksimal ketika tidak diimbangi oleh adanya kesiapan
dari infrastruktur tersebut.
Sebagai daerah tujuan wisata (destinasi wisata) yang diharapkan
banyak mendapatkan kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri
maupun mancanegara, tentunya infrastruktur, sarana dan prasarana
destinasi wisata harus sangat memadai, seperti akses jalan, sarana
transportasi umum, sarana informasi, fasilitas DTW (daya tarik wisata)
serta fasilitas pendukung lainnya mengingat pada era otonomi daerah,
masing-masing daerah bersaing dalam mengelola dan mempromosikan
potensi daerah.
Berkaitan dengan penunjang potensi daerah tersebut sudah
seharusnya mendapatkan perhatian yang sangat serius sebagai aktualisasi
dari RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019 melalui kebijakan
pengembangan pembangunan kepariwisataan satu kecamatan satu desa
wisata.
Belum optimalnya daya dukung infrastruktur obyek wisata tersebut
disebabkan antara lain oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Belum optimalnya program pengembangan dibidang Kebudayaan dan
Kepariwisataan;
b. Urusan Kebudayaan dan Kepariwisataan belum ditunjang dengan
anggaran yang memadai;
c. Masih belum nampak secara optimal dampak terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat serta peningkatan PAD dari adanya kegiatan
dibidang Kebudayaan dan Kepariwisataan;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 30
d. Rendahnya pola pikir masyarakat terhadap dampak Kebudayaan dan
Kepariwisataan sebagai multiplier effect pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
3. Belum optimalnya koordinasi lintas sektor
Urusan dibidang Kebudayaan dan Kepariwisataan selama ini tidak
dapat bergerak sendiri baik ditingkat pusat (Kementerian) sampai ditingkat
daerah, mengingat urusan dibidang tersebut berkaitan serta melibatkan
beberapa sektor didalam aktivitasnya.
Pentingnya koordinasi dan kerja sama yang baik serta sinergi dilintas
sektor sangat dibutuhkan didalam setiap aktivitas bidang Kebudayaan dan
Kepariwisataan dalam rangka menunjang kegiatan dibidang tersebut
mengingat hal ini berkaitan erat dengan berbagai macam aspek dilintas
sektor.
Belum optimalnya koordinasi lintas sektor antara lain disebabkan
beberapa faktor, yaitu :
1. Masih tingginya ego sektoral yang ada dimasing-masing lintas sektor
yang berkaitan erat dengan urusan bidang Kebudayaan dan
Kepariwisataan;
2. Belum adanya kebersamaan program kegiatan yang secara terpadu
dan sinergis lintas sektor yang berkaitan dengan urusan bidang
Kepariwisataan dan Kebudayaan;
3. Perlunya suatu program yang terpadu dibidang Kebudayaan dan
Pariwisata dari berbagai stakeholder serta masyarakat.
Beberapa permasalahan yang menjadi isu strategis sebagaimana
dikemukan diatas merupakan tantangan bagi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lumajang dalam upaya mewujudkan tujuan
peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta peningkatan PAD dari
Sektor Kebudayaan dan Kepariwisataan.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
Visi pembangunan Kabupaten Lumajang adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Sejahtera dan Bermartabat”
Budaya masyarakat Kabupaten Lumajang sebagai perwujudan cipta, rasa,
karsa dan karya masyarakat Kabupaten Lumajang yang dilandasi nilai-nilai
luhur Pancasila, diupayakan menjiwai perilaku masyarakat dan pelaksana
pembangunan serta membangkitkan sikap suka membangun kebersamaan.
Secara filosofis visi tersebut mengandung makna yaitu:
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 31
Terwujudnya, terkandung di dalamnya terciptanya semangat, peran serta
upaya untuk menjadikan Lumajang yang sejahtera dan bermartabat;
Masyarakat Lumajang, nilai kebersamaan dalam kehidupan menjadikan hal
penting dalam membangun dan mengembangkan kehidupan yang didukung
dengan pengelolaan dengan segala potensi dan sumber daya dalam sistem
Pemerintahan di wilayah Kabupaten Lumajang;
Sejahtera, adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang terpenuhi
kebutuhan lahir dan batin;
Bermartabat, adalah merupakan suatu nilai tertinggi dalam kehidupan secara
lahiriah dan batiniah. Sendi-sendi moral dalam kehidupan telah menjadi nilai
luhur dalam bermasyarakat, bernegara dan berbangsa;
Misi Pembangunan Kabupaten Lumajang, adalah :
Misi 1 : Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif,
Inovatif dan Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan
Pendidikan, Kesehatan dan Pembinaan Keagamaan
Misi 2 : Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan
Masyarakat Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa
Pariwisata serta Usaha Pendukungnya
Misi 3 : Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Demokratis
melalui Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional, Aspiratif,
Partisipatif dan Transparan serta Mendorong Terciptanya
Ketentraman dan Ketertiban dalam Kehidupan Bernegara,
Berbangsa dan Bermasyarakat.
Dari ketiga misi tersebut, misi yang erat kaitannya dengan tugas pokok,
fungsi dan kewenangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang adalah misi kesatu untuk Urusan Kebudayaan dan misi kedua
untuk Urusan Kepariwisataan.
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam rangka menyelaraskan pembangunan sektor Kebudayaan dan
Pariwisata dengan rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang maka
perlu dilakukan satu kajian Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) yang ditetapkan sebagai payung hukum yang menjadi acuan
pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Lumajang.
Faktor-faktor penghambat pembangunan bidang Kebudayaan dan Pariwisata :
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 32
1. Kurangnya pembangunan sarana dan obyek wisata serta pusat-pusat
budaya yang sesuai tata ruang wilayah Kabupaten Lumajang.
2. Belum tertata dengan baik infrastruktur pendukung kepariwisataan serta
masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menciptakan SAPTA
PESONA.
Faktor pendorong :
1. Adanya aturan mengenai tata ruang wilayah Kabupaten Lumajang.
2. Terdapatnya potensi Budaya dan Pariwisata yang menjadi daya tarik
kunjungan wisata.
3.4 Penentuan Isu – isu Strategis
Isu-isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan urusan
pemerintahan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Lumajang,
yaitu :
1. Masih belum optimalnya pengelolaan potensi Wisata dan Budaya
2. Terbatasnya daya dukung infrastruktur dan sarana prasarana obyek
wisata
3. Belum optimalnya koordinasi lintas sektor
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 33
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
a. Visi
Bertitik tolak dari pengertian Visi, yaitu pandangan jauh ke depan
yang merupakan gambaran tentang keadaan masa depan, berisikan cita
dan citra yang ingin diwujudkan dan dibangun melalui proses refleksi
dan proyeksi yang digali dari kekayaan pengalaman serta nilai-nilai yang
dianut oleh seluruh komponen stakeholders, maka pernyataan / rumusan
Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang adalah :
“TERWUJUDNYA KABUPATEN LUMAJANG SEBAGAI
DAERAH TUJUAN WISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL
YANG BERPELUANG INVESTASI SERTA MAMPU
MEMBERIKAN MULTIPLIER EFFECT TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH“
Pemahaman atas pernyataan Visi tersebut mengandung makna
bahwa potensi Kebudayaan dan Kepariwisataan di Kabupaten Lumajang
perlu terus dikembangkan secara berkesinambungan dengan tetap
memperhatikan kearifan lokal serta upaya pelestariannya, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitasnya sehingga mampu berpeluang terhadap
investasi, dapat diandalkan dalam memajukan pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah, seiring dengan besarnya
potensi daerah yang dimiliki serta mempunyai daya saing yang tinggi di
tingkat regional, nasional maupun internasional didalam menghadapi era
otonomi daerah dan era globalisasi pada saat ini.
b. Misi
Pengertian Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi berfungsi sebagai
pemersatu gerak langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelenggara dan pelaksana pembangunan.
Adapun Misi yang ditetapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang untuk mewujudkan Visinya adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan, pengembangan serta pelestarian potensi
budaya daerah;
2. Meningkatkan dan mengembangkan potensi daya tarik wisata
(DTW) di Kabupaten Lumajang sebagai daerah tujuan wisata;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 34
3. Meningkatkan pemasaran potensi Budaya dan Pariwisata dalam
rangka pengembangan kepariwisataan.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
a. Tujuan
Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lumajang tersebut diatas, perlu ditetapkan tujuan
pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata yang akan dicapai dalam
kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan tersebut ditetapkan untuk
memberikan arah terhadap program-program dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan, serta memberikan kepastian operasionalisasi dan
keterkaitan antar unsur-unsur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang. Adapun tujuan-tujuan dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Untuk melaksanakan misi pertama “Mewujudkan peningkatan,
pengembangan serta pelestarian potensi budaya daerah“ Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang untuk lima tahun
ke depan menetapkan satu tujuan yang berkaitan dengan upaya
peningkatan, pengembangan serta pelestarian terhadap potensi
budaya daerah yang dimiliki Kabupaten Lumajang meliputi upaya
pelestarian adat budaya daerah, pengembangan seni budaya daerah
serta pelestarian peninggalan sejarah Lumajang.
2. Untuk melaksanakan misi yang kedua “Meningkatkan dan
mengembangkan potensi daya tarik wisata (DTW) di
Kabupaten Lumajang sebagai daerah tujuan wisata”
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang untuk lima
tahun ke depan menetapkan tujuan yang berkaitan dengan upaya
pemberdayaan dan pengembangan potensi wisata yang dimiliki oleh
Kabupaten Lumajang dengan memprioritaskan konsep
pengembangan satu kecamatan satu desa wisata. Dengan
pengembangan desa wisata ini diharapkan dapat lebih dioptimalkan
semua potensi yang dimiliki oleh masing-masing kecamatan,
sehingga tidak saja mengangkat potensi unggulan yang dimilikinya
tetapi juga diharapkan adanya suatu pemerataan pertumbuhan
ekonomi masyarakat di masing-masing kecamatan sebagai dampak
dari pemberdayaan desa wisata dan dalam rangka mewujudkan
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 35
pengembangan daerah tujuan wisata melalui pengelolaan dan
pengembangan wisata.
3. Untuk melaksanakan misi ke tiga “Meningkatkan pemasaran
potensi Budaya dan Pariwisata dalam rangka pengembangan
kepariwisataan“ Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lumajang untuk lima tahun ke depan menetapkan dua tujuan yang
berkaitan dengan pemasaran potensi budaya dan pariwisata yang
terdiri dari : (a) mengembangkan pemasaran pariwisata, (b)
mengembangkan kemitraan dengan stakeholder.
b. Sasaran
Pengertian sasaran adalah suatu kondisi yang ingin dicapai dalam
waktu yang ditetapkan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan (goal)
yang telah ditetapkan. Setiap sasaran mempunyai indikator kinerja
sebagai alat untuk mengukur keberhasilan mencapai sasaran.
Adapun sasaran pembangunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang selama kurun waktu lima tahun sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, dikelompokkan menurut bidang tugas sesuai
kewenangan yang diberikan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut :
1. Bidang Kebudayaan
Pembangunan dibidang Kebudayaan dilakukan untuk pengembangan
serta pelestarian kekayaan nilai budaya daerah serta peninggalan
sejarah purbakala.
Adapun sasaran yang akan dicapai di bidang ini adalah :
“Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah“
Untuk dapat merealisasikan pelestarian kekayaan nilai budaya
daerah serta peninggalan sejarah purbakala sebagai potensi budaya
daerah, maka perlu adanya keseriusan terhadap upaya
pelaksanaannya yang didukung oleh kebijakan pemangku
kepentingan dan peran serta masyarakat.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diukur
dengan indikator :
1. Jumlah kegiatan festival seni dan budaya
2. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
3. Cakupan Kajian Seni
4. Cakupan Fasilitasi Seni
5. Cakupan Gelar Seni
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 36
6. Misi Kesenian
7. Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian
8. Cakupan Tempat
9. Cakupan Organisasi
2. Bidang Sarana Wisata
Pembangunan dibidang Sarana Wisata dilakukan untuk
memberdayakan potensi wisata yang dimiliki serta bertujuan untuk
peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta PAD.
Adapun sasaran yang akan dicapai pada bidang ini adalah
“Meningkatnya Jumlah Kunjungan wisata” yang didukung dengan
indikator sasaran sebagai berikut:
a. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisata;
b. Persentase peningkatan pelayanan publik;
c. Persentase peningkatan jumlah industri pariwisata;
d. Persentase peningkatan peran serta para pelaku wisata didalam
industri pariwisata.
3. Bidang Pemasaran
Pembangunan dibidang Promosi dilakukan untuk mendukung upaya
pengembangan potensi Kepariwisataan dan Kebudayaan daerah.
Adapun sasaran yang akan dicapai di bidang ini adalah :
“Terlaksananya Pengembangan Kepariwisataan dan Kebudayaan
Daerah“
Untuk dapat merealisasikan pengembangan Kepariwisataan dan
Kebudayaan daerah, maka perlu adanya dukungan upaya promosi
secara optimal terhadap potensi daerah tersebut.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diukur
dengan indikator :
a. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisata baik domestik
maupun mancanegara;
b. Persentase peningkatan kerjasama masyarakat dalam rangka
pemberdayaan pelaku wisata.
Dalam rangka upaya pengembangan Kepariwisataan dan
Kebudayaan daerah, perlu dilakukan berbagai upaya mulai dari
promosi potensi daerah, regulasi pendukung, fasilitasi kerjasama
usaha, penyiapan infrastruktur sampai dengan lingkungan yang
kondusif bagi dunia usaha pariwisata dan seni budaya, sehingga
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 37
mampu menarik investor untuk berinvestasi dibidang tersebut di
Kabupaten Lumajang.
Upaya-upaya pengembangan Kepariwisataan dan Kebudayaan di
Kabupaten Lumajang tersebut perlu dilakukan secara optimal dengan
dukungan dan peran serta lintas sektoral dan masyarakat secara
komprehenshif, terpadu dan berkelanjutan
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi pembangunan di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan yang
ditetapkan guna mencapai tujuan dan sasaran, diwujudkan dalam bentuk
kebijakan dan program.
Kebijakan merupakan arah/ketentuan sebagai dasar untuk dijadikan
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan program dan kegiatan agar
tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran.
Sedangkan program merupakan instrument kebijakan yang berisi kumpulan
beberapa kegiatan yang sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh
Instansi atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lumajang.
Adapun kebijakan dan program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Lumajang sebagai berikut :
a. Kebijakan untuk mencapai tujuan “peningkatan, pengembangan serta
pelestarian terhadap potensi budaya daerah “ adalah :
1. Fasilitasi upacara adat daerah
2. Fasilitasi pagelaran seni periodik
b. Kebijakan untuk mencapai tujuan “Pemberdayaan Dan Pengembangan
Potensi Wisata Yang Dimiliki Oleh Kabupaten Lumajang” adalah :
1. Meningkatkan pembangunan sarana prasarana pariwisata
2. Mengembangkan jenis dan paket wisata unggulan
3. Menyusun rencana induk kepariwisataan
4. Mengembangkan destinasi tujuan wisata
5. Mengembangkan satu kecamatan satu desa wisata
c. Kebijakan untuk mencapai tujuan “Mengembangkan pemasaran
pariwisata” adalah :
1. Melaksanakan pengembangan pemasaran dengan mengikuti berbagai
even pameran, pembuatan media pemasaran melalui media cetak
elektronik danIT
2. Melaksanakan peningkatan kapasitas pelaku wisata
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 38
3. Menjalin kerjasama promosi
4. Melaksanakan analisa pasar yang berkaitan dengan Pengembangan
kepariwisataan
5. Menyusun database kepariwisataan
d. Kebijakan untuk mencapai tujuan “mengembangkan kemitraan
dengan stakeholder” adalah
1. Melaksanakan kerjasama dengan stakeholder dalam hal
pengembangan kepariwisataaan
2. Meningkatkan kualitas hasil dari pola kemitraan dalam pengembangan
kepariwisataan baik secara langsung maupun tidak langsung
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 39
BAB V
KEGIATAN INDIKATIF
Dengan telah ditetapkannya kebijakan dan program-program Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang, maka selanjutnya masing-
masing program tersebut dijabarkan kedalam kegiatan-kegiatan indikatif sebagai
upaya sistematis guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Perlu diketahui
bahwa program-program yang telah ditetapkan ada yang bersifat penunjang dari
pelaksanaan visi dan misi Dinas dan yang bersifat teknis yang berhubungan
langsung dengan pelaksanaan visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Adapun kegiatan-kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan oleh masing-
masing Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang, beserta
indikator hasil yang hendak dicapai (Out Come) dikelompokkan sebagai berikut :
A. PROGRAM KERJA SEKRETARIAT
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan dan Barang Daerah;
d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
e. Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK);
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
g. Penyediaan Komponen dan Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor;
h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
i. Penyediaan Bahan Logistik Kantor;
j. Penyediaan makanan dan minuman rapat / tamu;
k. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;
l. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
a. Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional;
b. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor;
c. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor;
d. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaran Dinas /Opersional;
e. Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan dan Peralatan Gedung
Kantor;
f. Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan dan Peralatan Kantor;
g. Pemeliharaan Rutin / Berkala Taman.
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 40
h. Rehabilitasi Sedang/berat Gedung Kantor
Progam Peningkatan Disiplin Aparatur
- Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan, dengan kegiatan :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikthisar realisasi kinerja
SKPD / LAKIP;
b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Dan Prognosis Realisasi
Anggaran;
c. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun;
d. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat.
B. PROGRAM KERJA BIDANG SARANA WISATA :
Pengembangan destinasi pariwisata, dengan kegiatan :
a. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata;
b. Pengembangan Daerah Tujuan Wisata;
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Obyek Wisata
d. Pengembagan Jenis dan paket Wisata Unggulan
e. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan
Destinasi Pemasaran Pariwisata
f. Pengembangan, Sosialisasi dan Penerapan Serta Pengawasan
Standarisasi
g. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah
h. Peningkatan Pembangunan Gedung Seni dan Budaya (rehab Eks.
Gudang Rabat)
i. Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata.
C. PROGRAM KERJA BIDANG KEBUDAYAAN
Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan :
a. Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah
b. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan
Nilai Budaya.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan kegiatan :
a. Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah
Purbakala, Museum dan Peninggalan Bawah Air;
b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Bangunan Bersejarah.
c. Perekaman dan digitalisasi bahan pustaka
Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan :
a. Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah;
Renstra Tahun 2015 - 2019
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang 2014 41
b. Fasilitasi Perkembangan Keragaman Budaya Daerah
c. Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah.
D. PROGRAM KERJA BIDANG PEMASARAN
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan kegiatan :
a. Analisa Pasar untuk Promosi dan Pemasaran Obyek Pariwisata
b. Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pemasaran
Pariwisata;
c. Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata
d. Pelaksananaan Promosi Wisata Nusantara di Dalam dan Luar
Negeri;
e. Pemantauan dan evaluasi pelasksanaan program pengembangan
pemasaran pariwisata;
f. Pengembangan statistik kepariwisataan;
g. Pelatihan pemandu terpadu.
Program Pengembangan kemitraan, dengan kegiatan :
a. Pemilihan Duta Wisata Lumajang
b. Pengiriman Duta Wisata Lumajang (raka-raki)
c. Pengembangan dan penguatan, informasi dan database
d. Pengembangan SDM dibidang Kebudayaan dan Pariwisata
bekerjasama dengan lembaga lainnya