PROTAP co
description
Transcript of PROTAP co
![Page 1: PROTAP co](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022080905/563db8dc550346aa9a97a510/html5/thumbnails/1.jpg)
PENATALAKSANAAN KERACUNAN KARBON MONOKSIDA
Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidakmengiritasi, mudah terbakar dan sangat beracuin.
TANDA-TANDA KERACUNAN
%COHb Gejala-gejala0-10 Tidak ada keluhan maupun gejala10-20 Rasa berat di kepala, sedikit sakit kepala, pelebaran
pembuluh darah kulit20-30 Sakit kepala menusuk-nusuk pada pelipis30-40 Sakit kepala hebat, lemah, dizziness, padangan jadi
kabur, mausea, muntah-muntah40-50 Sinkope, nadi dan pernafasan menjadi cepat50-60 Sinkope, nadi dan pernafasan menjadi cepat, koma,
kejang yang intermetten60-70 Koma, kejang yang intermitten, depresi jantung dan
pernafasan70-80 Nadi lemah, pernafasan lambat, kegagalan
pernafasan dan meninggal dalam beberapa jam80-90 Meninggal dalam waktu kurang dari satu jam> 90 Meninggal dalam beberapa menit
PENATALAKSANAAN
Segera bawa korban ke tempat yang jauh dari sumber karbon monoksida, longgarkan pakaian korban supaya mudah bernafas. Pastikan korban masih bernafas dan segera berikan oksigen murni. Korban harus istirahat dan usahakan tenang. Segera bawa ke rumah sakit terdekat.
1. Tindakan penanggulangan dan tindakan gawat darurat
a. Untuk menghindari kontak selanjutnya, penderita harus segera dipindahkan.
b. Berikan oksigen 100% dengan masker, sampai kadar karboksihemoglobin tidak
membahayakan. Kadar karboksihemoglobin akan berkurang sampai 50% dalam waktu
1-2 jam. Jika kadar karboksihemoglobin dalam darah lebih dari 20% perlu terapi
oksigen hiperbarik).
c. Jika terjadi depresi pernapasan, berikan pernapasan buatan dengan oksigen 100%
sampai pernapasan kembali normal.
2. Antidoum: oksigen yang diberikan pada tindakan gawat darurat merupakan antidot
terhadap keracunan karbon monoksida.
DOKTER INTERNSHIP PERIODE 13 OKTOBER 2014- 12 FEBRUARI 2015Dr. Shafira Sepriana | Dr. Nurul Fajriyah Widya Utami | Dr. Nur Anisa Aulia | Dr.Siti Hardianty Yarika|
Dr. Nurul Sari
![Page 2: PROTAP co](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022080905/563db8dc550346aa9a97a510/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Tindakan umum
a. Usahakan suhu badan normal. Turunkan suhu badan, jika terjadi hiperthermia.
b. Perhatikan tekanan darah penderita.
c. Untuk mengurangi edema serebral, berikan manitol 1 g / kg sebagai larutan 20%
secara IV dalam waktu lebih dari 20 menit. Untuk mengatasi edema serebral, berikan
prednisolon 1 mg / kg secara IV atau IM tiap 4 jam, atau obat golongan kortikosteroid
lain yang setara.
d. Jika terjadi radang paru karena infeksi bakteri, berikan obat kemoterapi yang spesifik.
e. Untuk mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi neurologik yang timbul
kemudian, perlu istirahat di tempat tidur selama 2-4 minggu.
f.Atasi konvulsi atau hiperaktivitas yang terjadi dengan diberi diazepam 0,1 mg / kg
secara IV perlahan-lahan.
4. Follow up
a. Pasien rawat inap
1) Memerlukan monitoring yang berkala
2) Pada beberapa kasus yang berat perlu dirawat di ICCU
b. Pasien rawat jalan
1) Penderita tanpa gejala dengan tingkat COHb dibawah 10%
2) Bisa dilakukan terapi O2 hiperbarik untuk membersihkan kadar CO dalam darah.
DOKTER INTERNSHIP PERIODE 13 OKTOBER 2014- 12 FEBRUARI 2015Dr. Shafira Sepriana | Dr. Nurul Fajriyah Widya Utami | Dr. Nur Anisa Aulia | Dr.Siti Hardianty Yarika|
Dr. Nurul Sari