Proposal Realita
-
Upload
davi-d-self -
Category
Documents
-
view
53 -
download
3
description
Transcript of Proposal Realita
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS 6A
1. Agus Prasetyo 12.321.003
2. Davi Ardianto 12.321.013
3. Faizah Minarni 12.321.023
4. Ika Yunita Sari 12.321.030
5. Iqbal Lathuf P. 12.321.032
6. Novita Pristyawati 12.321.043
7. Zainul Hasandityas 12.321.059
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2015
Lembar pengesahan
Proposal ini dibuat dan mengambil kasus dari ruang “…” di RS…..
pada saat praktek Kesehatan jiwa keperawatan untuk melakukan TAK (terapi
aktivitas kelompok)
Jombang, 04 Mei 2014
Mengetahui
CI ruang “……” Pembimbing
keperawatan
RS….. STIKES ICME
Jombang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal tentang ”Terapi
Aktivitas Kelompok Orientasi Realita” untuk memenuhi tugas
Keperawatan Jiwa.
Makalah ini disusun dengan harapan agar tiap mahasiswa mampu
berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi masalah-masalah
yang timbul di tengah masyarakat dan bisa berpartisipasi secara aktif.
Dalam penyusunan makalah ini kami tidak luput dari berbagai pihak yang
terkait. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1) Ketua STIKES ICME JOMBANG Dr. H. M. Zainul Arifin, Drs.
M.Kes.
2) KaProdi S1 Keperawatan Muarrofah, S.Kep.,Ns.M.Kes
3) Dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Jiwa, Asrina
Pitayanti, S.Kep,Ns.,M.Kes
4) Teman – teman sekelas kami yang telah membantu dan mendukung
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sehingga kami
dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kehidupan dan dalam proses belajar.
Jombang, 18 Mei 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok
dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi
kebutuhan social. Kebutuhan social yang dimaksud antara lain : rasa
menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang
lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh
individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya
individu memerlukan hubungan timbal balik, hal ini bisa melalaui
kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa
memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dalam
upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan
seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas
merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap
perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan
mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien
melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support),
pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan
internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada
klien dengan gangguan orientasi realitas.
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek
kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan
hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan.
Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu
untuk mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah
dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok,
perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam
kelompok.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan
daya nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali
tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat
mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya
ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada
aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang
realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang
realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
1.2.2 Apa Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
1.2.3 Bagaimana Masalah Keperawatan/ Sasarannya?
1.2.4 Bagaimana Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas?
1.2.5 Bagaimana Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
Orientasi Realita ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mempraktekkan dan memahami terapi aktivitas
kelompok orientasi realita pada pasien gangguan jiwa.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Memahami Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
2) Memahami Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
3) Mengetahui Masalah Keperawatan/ Sasarannya
4) Mengerti Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas
5) Mengerti Cara Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
Orientasi Realita.
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis
Diharapkan makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan kepada mahasiwa mengenai konsep terapi aktivitas
kelompok dengan orientasi realita agar saat praktika nanti bisa
mengaplikasikan dalam asuhan keperawatan dengan baik.
2) Bagi Pembaca
Diharapkan agar pembaca dapat mengetahui tentang konsep terapi
aktivitas kelompok dengan orientasi realita lebih dalam sehingga dapat
mencegah serta mengantisipasi diri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan
membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul perilaku yang
sukar dimengerti dan menakutkan.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan
satu dengan yang lain, saling bergantungan dan mempunyai norma yang
sama (struart & laraia, 2001).
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah
upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri
sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Klien dengan gangguan jiwa psikotik mengalami penururnan
daya nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali
tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat
mengakibatkan klien merasa asing dan mendi pencetus terjadinya
ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada
aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang
realitas disekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas
lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
2.2 Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
Tujuan dari pelaksanaan TAK Orientasi Realita yaitu :
2.2.1 Tujuan Umum
Klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan.
2.2.2 Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya
dengan tepat
2.3 Aktivitas dan Indikasi TAK Orientasi Realitas
Aktivitas TAK orientasi realitas, dimana aktivitas yang
dilakukan tiga sesi berupa aktivitas pengenalan orang, tempat, dan
waktu. Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah
klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, tempat dan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
2.3.1 Settingan tempat
: Leader : coleader : peserta : observer
: fasilitator ::operator
2.3.2 PERAN DAN FUNGSI TERAPIS
1. Leader
Tugas :
Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Menyampaikan Tata tertib TAK
Memimpin diskusi kelompok.
Menutup acara diskusi.
2. Co Leader
Tugas :
Membuka acara
Mendampingi Leader
Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3. Fasilitator
Tugas :
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya terapi.
4. Observer
Tugas :
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
5. Operator
Tugas :
Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan
musik)
Timer (Mengatur waktu).
2.3.3 PEMBAGIAN TUGAS TERAPIS
a. Leader : Ika Yunita Sari
b. Coleader : Iqbal Lathuf P.
c. Operator : Faizah Minarni
d. Fasilitator :1. Agus Prasetyo 2. Zainul Hasandityas
e. Observer :1. Davi Ardianto 2. Novita Pristyawati
2.4 Cara Penilaian pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi
Realita
Sesi 1 Pengenalan Orang
1. Tujuan
1) Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
2. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang
3. Persiapan alat
1) Spidol
2) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
3) Bola tenis
4) Tape recorder
5) Kaset lagu
4. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap Kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, dan asal.
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama
panggilan di papan nama yang dibagikan
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkanalkan diri
secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis,
meliputi : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan
dinyalakan, saat music terdengar bola tenis dipindahkan dari
satu klien ke klien lain. Saat music dihentikan, klien yang
sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap,
nama panggila, asal, dan hobi dari klien yang lain (minimal
nama panggilan)
f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat music
berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, aasal, dan hobi klien yang lain.
g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapatkan giliran.
h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien
dengan mengajak klien lain bertepuk tangan.
4) Tahap Terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
c. Kontrak yang akan dating
a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang,
yaitu “Mengenal Tempat”.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang,
kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Formulir evaluasi
sebagai berikut.
Sesi 1 : TAK
Orientasi realitas orang
Kemampuan mengenal orang lain
No. Aspek yang dinilaiNama Klien
1. Menyebutkan nama klien lain
2. Menyebutkan nama panggilan klien lain
3. Menyebutkan asal klien lain
4. Menyebutkan hobi klien lain
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengetahui nama, panggilan asal, dan hobi klien lain. Beri tanda
(√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.
2) Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh : klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien
mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal, dan hobi klien
lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
Sesi 2: Pengenalan Tempat
1. Tujuan
a. Klien mampu mengenal nama rumah sakit
b. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
c. Klien mampu mengenal kamar tidur
d. Klien mampu mengenal tempat tidur
e. Klien mampu mengenal ruan perawata, ruang istirahat, ruang
makan, kamar mandi, dan WC
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam limgkaran
b. Ruangan tempat perawatan klien
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset lagu “dangdut
c. Bola tenis
4. Metode
a. Diskusi kelompok
b. Orientasi lapangan
5. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Terapis dank lien memakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
a) Menanyakan perasan klien saat ini
b) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien
yang lain
c. Kontrak
a) Terapis menggunakan tujuan kegiatan,yaitu mengenal tempat
yang biasa dilihat.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap Kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama
ruangan; klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada
klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan lagu dangdut, sedangkan
bola tennis diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah
jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang
bola tennis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama
ruangan tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan menghentikan lagu, dan meminta klien
memegang bola tennis untuk menyebutkan nama ruangan dan
nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta
mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan
benar.
e. Trapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan
fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC,
ruang istirahat, ruang TAK, dan ruangan lainnya.
4) Tahap Terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis mennyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
a) Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama
tempat.
c. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal
waktu.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas tempat,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di
rumah sakit.
Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemampuan mengenal tempat di rumah sakit
No. Aspek yang dinilaiNama Klien
1. Menyebutkan nama rumah sakit
2. Menyebutkan nama ruangan
3. Menyebutkan letak kantor perawat
4. Menyebutkan letak kamar mandi dan WC
5. Menyebutkan letak kamar tidur
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengenal tempat-tempat di ruang rawat dan nama rumah sakit.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak
mampu.
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti
Sesi 2, TAK orientasi realitas tempat. Klien mampu menyebutkan
nama ruangan dan letak kamar ridur yang lain belum mampu.
Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
Sesi 3 : Pengenalan Waktu
1. Tujuan
a. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
b. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat
c. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
d. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
2. Setting
a. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding.
3. Alat
a. Kalender
b. Jam dinding
c. Tape recorder
d. Kaset lagu dangdut
e. Bola tenis
4. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien perserta Sesi 2 TAK
orientasi realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Terapis dank lien memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasan klien saat ini
b) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
ruangan yang sudah dipelajari.
c. Kontrak
a) Terapis menggunakan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegitan yang akan dikerjakan.
b. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada
saat music berhenti, klien yang memegang bola menjawab
pertanyaan dari terapis.
c. Terapis menghidupkan music dan mematikan music. Klien
mengedarkan bola tenis secara bergantiam searah jarum jam.
Saat music berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab
pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam
saat itu. Kegitan ini diulang sampai semua klien meendapat
giliran.
d. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberikan
jawaban dengan tepat.
4) Tahap terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien member tanda/mengganti kalender setiap
hari.
c. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang sesuai dengan
indikasi klien.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang,
kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat mengenal waktu,
hari, tanggal, bulan, dan tahun. Formulir evaluasi sebagai berikut
Sesi 3 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemampuan mengenal waktu
No. Aspek yang dinilaiNama Klien
1. Menyebutkan jam
2. Menyebutkan hari
3. Menyebutkan tanggal
4. Menyebutkan bulan
5. Menyebutkan tahun
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda (√)
jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK, pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti
Sesi 3, TAK orientasi realitas waktu. Klien mampu menyebutkan
tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien
terhadap waktu secara intensif.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta : EGC.