Gangguan Orientasi Realita Hal Wah
-
Upload
hqs-ozera-elf -
Category
Documents
-
view
71 -
download
0
Transcript of Gangguan Orientasi Realita Hal Wah
GangguanGangguan OrientasiOrientasiOrientasiOrientasi RealitaRealita
DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWASTIKes Hang Tuah Surabaya
Definisi
1. Ketidakmampuan klien menilaiterhadap realitas
2. Ketidakmampuan membedakaninternal dan eksternal
3. Ketidakmampuan membedakankenyataan
MunculMuncul perilakuperilaku yang yang sukarsukarmenakutkanmenakutkan
kenyataan
menilai dan berespon
membedakan rangsangan
membedakan lamunan dan
sukarsukar dimengertidimengerti danmungkindanmungkinmenakutkanmenakutkan
Gangguan fungsi Otak
1. Fungsi kognitif / proses
2. Fungsi persepsi
3. Fungsi emosi
4. Fungsi Motorik
5. Fungsi Sosial
Muncul respon neurologik yang
pikir
yang maladaptif
Sensori Internal1. Biokimia2. Emosi
Sensori Eksternal5P
Perhatianinformasi
masuk
Diskriminasiinformasi
-Pengorganisasian-Informasimenjadi respon
ProsesProses InformasiInformasi
menjadi respon
Masuk informasi Proses
Perhatian padainformasi yang
masuk
Diskriminasiinformasi
PengorganisasianInformasi
respon
Gerakan motorik
Proses pikir
Respons sosial
Responrespon
Responemosional
di Otak Respon Perilaku
ADAPTIF
� Pikiran logis
� Persepsi akurat
� Emosi konsistendengan pengalaman
� Perilaku cocok
� Kadang prosesterganggu
� Ilusi
� Emosiberlebih/
� Perilaku cocok
� Hub.sosial positif
berlebih/
� Perilaku ygiasa
� Menarik diri
MALADAPTIF
proses pikirterganggu
/berkurang
� Gangg. Prosespikir/waham
� Halusinasi
� Tdk mampu mengalamiemosi/berkurang
yg tidak b
diri
emosi
� Perilaku tdk terorganisir
� Isolasi sosial
� Proses informasi merproses masuknya
akurat,penyimpanan informasi dan
Penyebab gangguan informasi
1. Jumlah dan akurasi informasi
2. Disfungsi anatomi dan neurofisiologi1. Reseptor penerima stimulus
2. Talamus
3. Lanus frontal
4. Ganglia basal
5. Ketidakseimbangan neurotranmiter dan
3. Pengalaman belajar yang lalu (termasuk
masuknya informasi yang
dan pemakaian informasi kembali
neurofisiologi otak
dan neuromodular
termasuk pengalaman emosional)
� Faktor predisposisi
� Faktor presipitasi
� Sumber koping
� Respon koping
◦ Fungsi kognitif
◦ Fungsi persepsi
◦ Fungsi emosi◦ Fungsi emosi
◦ Fungsi motorik
◦ Fungsi sosial
1. Biologis
- gangguan otak frontal dan
- lesi pada korteks frontal,temporal
- gangguan tumbang pada
neonatal dan anak2
- kembar 1 telur lebih beresiko- kembar 1 telur lebih beresiko
2 telur
dan temporal
frontal,temporal, dan limbik
pada prenatal, perinatal,
beresiko dibanding kembarberesiko dibanding kembar
2. Psikologis- ibu/ pengasuh yang cemastidak sensitif- hubungan dengan ayah yang - konflik pernikahan- komunikasi “double bind”- koping dalam menghadapiadaptifadaptif- gangguan identitas- ketidakmampuan menggapai
cemas, overprotektif, dingin,
ayah yang tidak dekat/berlebihan
“double bind”menghadapi stress tidak konstruktif/tdk
menggapai cinta
�Kemiskinan
�Ketidakharmonisan sosial
�Hidup terisolasi
�Stres yang menumpuk
�Tempat tinggal�Tempat tinggal
sosial budaya
Sumber
Asal
Waktu
Jumlah
Biologis,psikologis,sosial
Diri sendiri
Lama dan
Stimulus yang
Presipitasi UmumKondisi
Kondisi
Kondisi
Biologis,psikologis,sosial budaya
sendiri, lingkungan eksternal
dan frekuensi stimulus
Stimulus yang dialami
Kondisi kesehatan
Kondisi lingkungan
Kondisi klien/ sikap &perilaku
1. Klien
- identifikasi koping
- kekuatan dan kemampuan
2. Sumber daya dan dukungan sosial
- pengetahuan keluarga
- finansial keluarga- finansial keluarga
- waktu dan tenaga keluarga
- kemampuan keluarga memberikan
yg dmiliki klien
sosial
keluarga yg tersedia
memberikan asuhan
By:
Antonius Catur S, S.KepS.Kep., Ns
PANCA INDRA
PERSEPSI
HALUSINASI
STIMULUS
HALUSINASI
HalusinasiHalusinasi
Suatu penghayatan yang
persepsi melalui panca
ekstern; persepsi palsu
Suatu pencerapan panca
rangsangan dari luar
yang dialami seperti suatu
panca indera tanpa stimulus
palsu (Lubis,1993).
panca indera tanpa ada
(Maramis,1998).
ILUSIILUSIILUSIILUSI & HALUSINASIHALUSINASIHALUSINASIHALUSINASIHALUSINASIHALUSINASIHALUSINASIHALUSINASI
�Bunyi angin didengar sebagainamanya ???
�Merasa mendengar seseorang�Jemuran didekat pohon dilihat???
�Mengobrol dengan adiknya yang �Daun pisang jatuh dilihat sebagaipenjahat/pencuri yang menyelinap
�Daun pisang jatuh dilihat sebagaipenjahat/pencuri yang menyelinap
�Sebuah gambar wajah nenek2 cantik ????
�Merasakan ada yang memegangulang ???
sebagai orang yang memanggil
seseorang memanggil namanya ???dilihat sebagai setan / genderuwo
yang sudah meninggal ???sebagai seorang
menyelinap ???sebagai seorang
menyelinap ???nenek2 dilihatnya seorang wanita
memegang pundaknya berulang-
JenisJenisJenisJenisJenisJenisJenisJenis--------jenisjenisjenisjenisjenisjenisjenisjenis HalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasi
(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)(STUART DAN LARAIA)
Pendengaran (auditory)
Penglihatan (visual)
Penghidu (olfactory)
Pengecapan (gustatory)
Perabaan (tactile)Perabaan (tactile)
Cenesthetic
Kinesthetic
Hipnogogik
Hipnopompik
Perintah
Visceral
FaseFaseFaseFaseFaseFaseFaseFase HalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasi
(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)(STUART & LARAIA)
1. Fase I
2. Fase II
3. Fase III
4. Fase IV
Level Karakteristik
Tahap I1. Memberi rasa nyaman2. Ansietas sedang3. Secara umumhalusinasi/pengalaman sensori menjadisuatu kesenangan
1. Mengalamiansietas,kesepianrasa bersalahrasa takut
2. Mencobamemfokuskanyang dapatmenghilangkanmenghilangkanansietas
3. Pikiran danpengalamanmasih adakontrol kesadaran
4. Non psikotik
Karakteristik Perilaku klien
Mengalamiansietas,kesepian,
bersalah, dantakut
memfokuskan pikirandapat
menghilangkan
1. tersenyum/tertawasendiri
2. Menggerakkan bibirtanpa suara
3. Pergerakkan matayang cepat
4. Respon verbal yang lambatmenghilangkan
danpengalaman sensori
ada dalamkesadaran
psikotik
lambat5. Diam danberkonsentrasi
Level Karakteristik
Tahap II1. Menyalahkan2. Tingkat ansietas berat3. Halusinasimenyebabkan rasa antipati
1. Pengalamanmenakutkan
2. Mulai merasakehilangan
3. Merasa dilecehkanoleh pengalamansensori tersebut
4. Menarik diri4. Menarik diri5. Non psikotik
Karakteristik Perilaku klien
Pengalaman sensorimenakutkan
merasakehilangan kontrol
dilecehkanpengalamantersebutdiri dari orla
1. Peningkatan SSO, peningkatan denyutjantung, pernafasan,dantekanan darah
2. Rentang perhatianmenyempit
3. Konsentrasi dengandiri dari orlapsikotik
3. Konsentrasi denganpengalaman sensori
Level Karakteristik
Tahap III1. Mengontrol2. Tingkat ansietas berat3. Halusinasi tidak dapatditolak
1. Menyerahhalusinasipengalamansensorinya
2. Isi halusinasiatraktif
3. Kesepianhalusinasihalusinasi
4. Psikotik
Karakteristik Perilaku klien
Menyerah/menerimahalusinasi/ pengalamansensorinyahalusinasi mjd
bilahalusinasi berakhir
1. Kehilangankemampuanmembedakan hal dgnrealita
2. Perintah hal ditaati3. Sulit berhubungandgn orla
4. Rentang perhatianhalusinasi berakhir 4. Rentang perhatianhanya beberapadetik/menit
5. Berkeringat,tremor, tdk mengikutiperintah
Level Karakteristik
Tahap IV1. Menguasai2. Panik3. Diatur dandipengaruhi halusinasi
1. Halusinasiancaman
2. Halusinasibbrp jam/tdk diintervensi
3. Psikotik
Karakteristik Perilaku klien
Halusinasi menjadi
Halusinasi bisa trjadijam/hari (jikadiintervensi)
1. Panik2. Resiko bunuh diri/ membunuh orla
3. Tindak kekerasan, agitasi, menarikdiri,ketakutan
4. Tdk mampu beresponthd perintah ygthd perintah ygkomplek
5. Tdk mampu beresponlebih dari satu orang
MekanismeMekanisme KopingKoping
1. Regresi
2. Proyeksi
3. Menarik diri
4. Keluarga mengingkari4. Keluarga mengingkari
dialami oleh klien
mengingkari masalah yang mengingkari masalah yang
PerilakuPerilaku
KECEWA
PERAN PERAWAT
MALAS
PERAN PERAWAT
ValidasiValidasi informasiinformasi…!!!!…!!!!
Isi halusinasi
Waktu dan frekuensi
Situasi pencetus halusinasiSituasi pencetus halusinasi
Respon klien
frekuensi halusinasi
halusinasihalusinasi
Pohon Masalah
Resiko Mencederai Diri Sendiri
Perubahan Sensori Persepsi
Diagnosa keperawatan :
1. Resiko Mencederai Diri,Orla
2. PSP : Halusinasi… b.d Menarik
3. Isolasi Sosial : Menarik Diri b.d
Isolasi Sosial : Menarik
Sendiri, Orang lain dan Lingkungan
Persepsi : Halusinasi…
dan Lingk b.d Halusinasi…
Menarik Diri
b.d Harga Diri Rendah
Menarik Diri
TujuanTujuan AsuhanAsuhan KeperawatanKeperawatan
1. Klien dapat membina hubungan
2. Klien dapat mengenal halusinasi
3. Klien dapat mengontrol halusinasi
4. Klien mendapat dukungan keluarga4. Klien mendapat dukungan keluarga
5. Klien dapat memanfaatkan obat
KeperawatanKeperawatan
hubungan saling percaya
halusinasi yang dialaminya
halusinasi
keluarga untuk mengontrol halusinakeluarga untuk mengontrol halusina
obat untuk mengatasi halusinasi
TindakanTindakan keperawatankeperawatan
Menghardik halusinasi
Berinteraksi dengan orang
Beraktivitas secara teraturBeraktivitas secara teratur
kegiatan harian (ADL)
Menggunakan obat
halusinasi
orang lain
teratur dengan menyusunteratur dengan menyusun
EVALUASIEVALUASI
� Klien menunjukkan kemampuan
halusinasi dengan cara efektif
� Klien mampu melaksanakan program
berkelanjutan
� Keluarga menunjukkan kemampuan
pendukung yang efektif untuk
gangguan jiwanya
kemampuan mandiri untuk mengontrol
efektif yang dipilihnya
program pengobatan
kemampuan menjadi sistem
untuk klien mengatasi masalah
EVALUASI…..EVALUASI…..EVALUASI…..EVALUASI…..EVALUASI…..EVALUASI…..EVALUASI…..EVALUASI…..
� Keluarga mampu menciptakan
bagi klien dirumah
� Pemahaman keluarga untuk
kesehatan yang sesuai jikakesehatan yang sesuai jika
menciptakan lingkungan kondusif
untuk merujuk ke fasilitas
muncul gejala-gejala relapsmuncul gejala-gejala relaps
Halusinasi PasienSP I p1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6. Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi7. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
SP II p1. engevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lainbercakap-cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP III p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien)
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IV p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasienMengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasiMengajarkan pasien menghardik halusinasiMenganjurkan pasien memasukkan cara menghardik
engevaluasi jadwal kegiatan harian pasienMelatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
KeluargaSP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawpasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dgejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
SP II k1. Melatih keluarga mempraktekkancara merawat pasien dengan Halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan caraMenganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasienMelatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien)Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasienMemberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
2. Melatih keluarga melakukan caramerawat langsung kepada pasieHalusinasi
SP III k1. Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasminum obat (discharge planning
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
SELESAISELESAISELESAISELESAI SIAP SIAP SIAP SIAP MENUJUMENUJUMENUJUMENUJU
TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH
MENUJUMENUJUMENUJUMENUJU KEKEKEKE WAHAMWAHAMWAHAMWAHAM
TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH
AAAASSSSUUUUHHHHAAAASSSSUUUUHHHHUUUUHHHHAAAANNNN KKKKEEEEPPPPEEEERRRRAAAAWWWWAAAATTTTAAAANNNN JJJJIIIIWWWWAAAA UUUUHHHHAAAANNNN KKKKEEEEPPPPEEEERRRRAAAAWWWWAAAATTTTAAAANNNN JJJJIIIIWWWWAAAA
WAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAM
OLEH ANTONIUS CATUR S, S.Kep, NS
WAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAMWAHAM
PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN
Keyakinan yang salah dan kuat
tidak diyakini oleh orang lain
(Gail W Stuart, 2006) (Gail W Stuart, 2006)
kuat dipertahankan walaupun
lain dan bertentangan
PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIAN
Keyakinan seseorang berdasarkan
keyakinan klien tidak konsisten
latar belakang budaya (Kelliat, 1998
berdasarkan penilaian realistis yang salah,
konsisten dengan tingkat intelektual dan
, 1998)
Proses Terjadinya Waham
� Fase Lack of Human Need
� Terbatasnya kebutuhan2 klien baik fisik/psikis.
� Terkait dengan ekonomi � Terkait dengan ekonomi
� Kesenjangan reality dan self ideal
� Life span history
Proses Terjadinya Waham
Fase Lack of Human Need
Terbatasnya kebutuhan2 klien baik fisik/psikis.
Terkait dengan ekonomi Terkait dengan ekonomi
Kesenjangan reality dan self ideal
� Fase Lack of Self Esteem
� Tidak ada pengakuan dr lingkungan
� Kesenjangan self ideal dan self reality
� Fase control internal eksternal
� Klien mencoba rasional bhw apa yg ia katakan,yakini
adlh bohong, menutupi kekurngan, tdk sesuai
kenyataan, tetapi untuk mnghadpi kenyataan berat.
� Diterima lingkungan mrpkn prioritas
� Koreksi lingkungan kurang/ tdk adekuat
Fase Lack of Self Esteem
Tidak ada pengakuan dr lingkungan
Kesenjangan self ideal dan self reality
Fase control internal eksternal
Klien mencoba rasional bhw apa yg ia katakan,yakini
adlh bohong, menutupi kekurngan, tdk sesuai
kenyataan, tetapi untuk mnghadpi kenyataan berat.
Diterima lingkungan mrpkn prioritas
Koreksi lingkungan kurang/ tdk adekuat
� Fase environment support
� Lingkungan mendukung
� Fase comforting
� Nyaman dgn keyakinan dan kebohongan dan
menganggap semua org mendukungnyamenganggap semua org mendukungnya
� Fase improving
� Tdk ad konfrontasi dn pembenaran
� Keyakinan semakin meningkat
Fase environment support
kung dan tdk ada pembenaran
Nyaman dgn keyakinan dan kebohongan dan
menganggap semua org mendukungnyamenganggap semua org mendukungnya
Tdk ad konfrontasi dn pembenaran
Keyakinan semakin meningkat
Tema Waham
� Traumatik masa lalu
� Kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi
Traumatik masa lalu
kebutuhan yang tidak terpenuhi
� Tangan saya terkena tumor ganas.
� “tidak aneh” hanya sangat tidak mungkin, misal, “FBI mengikuti saya”
� Saya adalah seorang guru,raja, dll
� Saya adalah ”roh”
Tangan saya terkena tumor ganas.
“tidak aneh” hanya sangat tidak mungkin, misal,
Saya adalah seorang guru,raja, dll
KATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAMKATEGORI WAHAM
� Waham sistematis : konsistenpemikiran mungkin terjadisecara teoritis.
� Waham nonsistematissecara logis dan teoritis
konsisten, berdasarkanterjadi walaupun hanya
: tidak konsisten, yang teoritis tidak mungkin.
1. Waham Agama
2. Waham Kebesaran
3. Waham Somatik
4. Waham Curiga
5. Waham Nihilistik
6. Waham Dosa6. Waham Dosa
7. Siar pikir
8. Sisip pikir
9. Kontrol pikir
MACAMMACAMMACAMMACAMMACAMMACAMMACAMMACAM--------MACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAM
� Waham Agama adalah keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
� Waham Kebesaran adalah keyakinan klien secara Waham Kebesaran adalah keyakinan klien secara berlebihan bahwa klien memiliki kebesaran / kekuasaan khusus.
MACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAMMACAM WAHAM
adalah keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
adalah keyakinan klien secara adalah keyakinan klien secara berlebihan bahwa klien memiliki kebesaran / kekuasaan
� Waham Curiga adalah klien yakin
yang berusaha merugikan / mencederai
� Waham Somatik adalah klien yakin
terganggu/ terserang penyakit.
�Waham dosa adalah klien yakinberdosa dan selalu dibayangiberdosa dan selalu dibayangidengan perbuatannya.
�Waham Nihilistik adalah kliensudah tidak ada di dunia/meninggalsecara berulang yang tidak
yakin bahwa seseorang / kelompok
mencederai dirinya.
yakin bahwa bagian tubuhnya
yakin bahwa dirinya merasadibayangi perasaan bersalahdibayangi perasaan bersalah
klien yakin bahwa dirinyameninggal yang dinyatakan
tidak sesuai dengan kenyataan.
� Siar pikir : percaya bahwa pikirannyaluar
� Sisip pikir : percaya ada pikirandalam pikirannya
� Kontrol pikir : merasa perilakunyapikiran orang lainpikiran orang lain
pikirannya disiarkan ke dunia
pikiran orang lain yang masuk
perilakunya dikendalikan oleh
PTM WAHAM
1. Klien bicara kacau
2. Mudah tersinggung/
3. Mudah curiga
4. Sukar berkonsentrasi
5. Tidak merasa dirinya
6. Kontak mata kurang
TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA
6. Kontak mata kurang
7. Merasa rendah diri
8. Pemalu
/ mudah marah
berkonsentrasi
dirinya sakit
kurangkurang
9. Tidak kooperatif / sukar bekerja sama
10. Aktifitas meningkat
11. Mengatakan sedih putus asa disertai
12. Bicara berbelit-belit
13. Penampilan tidak serasi
14. Menolak makan
15. Cemburu berlebihan15. Cemburu berlebihan
16. Merasa dirinya pandai, kaya
17. Curiga/ klien yakin bahwa sesuatu yang
mempunyai arti khusus bagi dirinya
18. Pikiran yang aneh
sama
perilaku apatis
yang terjadi di lingkungannya
POHON MASALAHPOHON MASALAHPOHON MASALAHPOHON MASALAHPOHON MASALAHPOHON MASALAHPOHON MASALAHPOHON MASALAH
Kerusakan komunikasi
Perubahan proses pikirPerubahan proses pikir
Isolasi sosial:
komunikasi verbal
pikir : waham…….pikir : waham…….
: menarik diri
1. Kerusakan komunikasi verbal b.d
2. Perubahan proses pikir : waham
b.d waham ….
waham…. b.d menarik diri
1. Klien dapat membina hubungan
perawat.
2. Klien dapat mengidentifikasi
terpenuhi.
3. Pemenuhan kebutuhan dasar3. Pemenuhan kebutuhan dasar
4. Klien dapat mengontrol waham
5. Klien mendapat dukungan
wahamnya
6. Klien dapat minum obat sesuai
hubungan saling percaya dengan
mengidentifikasi kebutuhan yg tidak
dasar kliendasar klien
waham
dukungan keluarga untuk mengatasi
sesuai program
� Bina hubungan saling percaya dengan
� Diskusikan kebutuhan yang tidak
� Bantu klien mengontrol waham
� Beri pendidikan kesehatan kepadawaham klienwaham klien
� Jelaskan dan fasilitasi minum obat
dengan klien
tidak terpenuhi
waham
kepada keluarga untuk mengatasi
obat
� Bersikap tenang
� Emphati terhadap klien
� Pertahankan kontak mata
� Perkenalkan diri
� Buat kontrak yang jelas dengan� Buat kontrak yang jelas dengandisepakati
� Dengarkan ekspresi perasaan
� Tdk mencoba menjelaskan/membantah
dengan klien, tepati kontrak yg telahdengan klien, tepati kontrak yg telah
perasaan klien
membantah klien
� Diskusikan harapan-harapan
� Diskusikan harapan yang tercapai
� Diskusikan perasaan klien terhadaptersebuttersebut
� Diskusikan hubungan antara(waham) klien
klien selama ini
tercapai dan tidak tercapai
terhadap harapan yang tidak tercapa
perasaan klien dengan keyakinan
� Diskusikan perasaan takut
dirasakan oleh klien.
� Diskusikan kaitan perasaan
klien (yang salah) klien (yang salah)
� Diskusikan konsekuensi keyakinan
kehidupan sehari-hari klien
� Paparkan klien pada realita
takut, cemas, dan marah yang
perasaan klien dengan keyakinan
keyakinan klien terhadap
klien.
realita sesuai kondisi lingkungan.
� Jelaskan masalah waham
� Jelaskan adanya kebutuhanterpenuhi sehingga muncul
� Jelaskan cara berkomunikasi� Jelaskan cara berkomunikasidengan klien
� Jelaskan perlunya dukunganminum obat secara teratur
waham yang dialami oleh klien
kebutuhan / harapan klien yang tidakmuncul waham
berkomunikasi verbal dan non verbal berkomunikasi verbal dan non verbal
dukungan keluarga agar klienteratur
� Jelaskan jenis obat yang digunakan
� Jelaskan manfaat masing-masing
� Jelaskan efek samping yang mungkin
Jelaskan cara benar mengkonsumsi� Jelaskan cara benar mengkonsumsi
� Jelaskan cara mendapat informasi
obat dan bila efek samping terjadi
digunakan oleh klien
masing obat
mungkin terjadi
mengkonsumsi obat (5benar)mengkonsumsi obat (5benar)
informasi terkait dengan penggunaan
terjadi
� Klien percaya dengan perawat
waham
� Klien menyadari kaitan kebutuhan
keyakinannya (waham) saat ini
� Klien dapat melakukan upaya
� Keluarga mendukung dan bersikap
klien
� Klien menggunakan obat sesuai
perawat, terbuka untuk ekspresi
kebutuhan yg tdk terpenuhi dg
ini
untuk mengontrol waham
bersikap terapeutik terhadap
sesuai program
Masalah Keperawatan Tindakan Keperawatan Untuk Pasien
Waham SP I p
1. Membantu orientasi realita
2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
3. Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya
4. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasienpasien
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang
dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dimiliki
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Tindakan Keperawatan Untuk Pasien Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
Mendiskusikan kebutuhan yang tidak
Menganjurkan pasien memasukkan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
SP I k
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
waham, dan jenis waham yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien
waham
SP II k
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien dengan waham
Berdiskusi tentang kemampuan yang
Melatih kemampuan yang dimiliki
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
Menganjurkan pasien memasukkan
merawat pasien dengan waham
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien waham
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadual
aktivitas di rumah termasuk minum obat
2. Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa
dijangkau keluarga
KASUSKASUSKASUSKASUSKASUSKASUSKASUSKASUS
1. Nn. N masuk RS pada tanggal 30 Nn. N bicara sendiri seakan-akandiajak bicara. Kadang Nn. N senyumsendiri. Ketika di tanya bicara denganmengobrol dengan temannya. Sebelumnyayang pendiam. Dia menjadi sepertiyang pendiam. Dia menjadi sepertisuaminya. Setelah itu Nn. N seringPremorbid ?Masalah utama ?Fase keberapa ?Pencetus?
KASUSKASUSKASUSKASUSKASUSKASUSKASUSKASUS
30 Oktober 2008 karena dirumahakan ada orang disebelahnya yang senyum-senyum, tertawa, menangisdengan siapa Nn.N mengatakan diaSebelumnya Nn. N adalah orang
seperti sekarang setelah cerai denganseperti sekarang setelah cerai dengansering melamun.
2. Tn.H 35 tahun masuk RS barang-barang dirumahrumah sakit Tn.H berteriaksudut ruangan. Klien ketakutankalau ada yang menyuruh,membentakmembunuh anaknya yang membunuh anaknya yang mau maka klien yang akan
Masalah Keperawatan yang
Termasuk dalam fase ke
RS karena memecahdirumah dan marah-marah. Di
berteriak-teriak memojok keketakutan mengatakan
menyuruh,membentak klien untukyang bungsu kalau klien tidakyang bungsu kalau klien tidakakan dibunuh.
yang ditemukan ?
ke ?
3. Tn. Y (45 thn) MRS denganbulan yang lalu sampai saatleher terasa seperti ada orangbadannya tidak panas. Ia mengatakandiganggu oleh makhluk halushalus itu datang badannya terasabergerak-gerak serta keluar keringatpasien belum pernah mengalamipasien belum pernah mengalamiPasien bekerja sebagai seorangtimbul sejak pasien bangkrutkejadian itu pasien mikir teruspada usaha tambaknya. Keadaanmasalah anaknya karena kecelakaanyang lalu.
alasan tidak bisa tidur sejak 2 ini. Badan terasa panas dan
orang yang mencekiknya, padahalmengatakan bahwa ia sering
halus (jin). Pada saat makhlukterasa panas dan tangannyakeringat dingin. Sebelumnya
mengalami gangguan jiwa. mengalami gangguan jiwa. seorang petani. Gejala tersebut
bangkrut karena tidak panen, setelahterus kalau ada orang yang iriKeadaan ini diperberat dengankecelakaan spd motor 3 bulan
Istri pasien mengatakan bahwa pasienisterinya sejak bangkrut dan tangannyamemukul istrinya karena ada jinPAsien mengatakan kalau penyakitnyaRS pasien mengatakan kadang tidakmalam hari karena takut ada jinSehingga pasien sering mondar-mandirPerawatan diri klien kurang, pasienPerawatan diri klien kurang, pasienpasien yang lain, jarang mengikutimenyendiri di kamar atau berjalanditanya mengapa tdk kumpul denganmengatakan malu karena sudahmencari nafkah utk keluarga. PasienTrifluoperazine 2x5 mg dan Lorazepam
pasien sering marah-marah samatangannya bergerak-gerak maujin yang masuk ketubuhnya.
penyakitnya diguna-guna orang. Di tidak bisa tidur, apalagi pada
jin yang mau mencekiknya. mandir karena tidak bisa tidur.
pasien jarang bergaul denganpasien jarang bergaul denganmengikuti kegiatan kelompok, seringberjalan disekitar ruangan. Ketika
dengan yang lain klientua dan malu karena tdk bisa
Pasien mendapat terapiLorazepam 2x2,5mg.
�Analisis data dan masalahdialami Tn. Y !
�Buatlah pohon masalahkeperawatan yang terjadikeperawatan yang terjadi
masalah keperawatan yang
masalah dan diagnosis terjadi pada Tn. Y !terjadi pada Tn. Y !