PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ... -...
Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ... -...
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode Outing Class
sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Arlita Hernianti NIM. G0113018 Angkatan 2013
Ainun Nisa Nadhifah NIM. D0212008 Angkatan 2012
Diah Harni Saputri NIM. D0212032 Angkatan 2012
Nuraini Wulandari NIM. D0212078 Angkatan 2012
Alifah Nur Istiqomah NIM. G0113007 Angkatan 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
RINGKASAN .......................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................ 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 7
LAMPIRAN ............................................................................................. 8
iv
RINGKASAN
Kepekaan sosial merupakan elemen jati diri yang penting untuk dibina dan dikembangkan bagi remaja. Kepekaan sosial harus diasah dan ditumbuhkan sejak dini, dalam membentuk tatanan hidup bermasyarakat dan berbangsa yang bermartabat. Menurut Montessori dalam Suryabrata (2004), usia remaja (1218 tahun) merupakan periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dengan menumbuhkan rasa kepekaan sosial, diharapkan dapat membantu pemecahan masalah dalam kehidupan remaja usia Sekolah Menengah Pertama. Outing class merupakan salah satu model pembelajaran kreatif yang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualang yang menjadi dasar aktivitas luar kelas (Husamah, 2013). Untuk itu, penelitian ini akan membahas tentang pentingnya outing class untuk meningkatkan rasa kepekaan sosial bagi remaja usia SMP yang belajar di Rumah Hebat Indonesia. Kota Solo dan sekitarnya, merupakan kota yang dipilih sebagai tempat penelitian. Hal ini dikarenakan Solo merupakan kota yang tetap memegang kearifan tradisional di tengah sentuhan nuansa modern, seperti tetap mempertahankan pasar tradisional, salah satunya Pasar Gede. Selain itu, pemerintah kota Solo juga sedang menggalakan program kota Solo sebagai kota layak anak. Sehingga, penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah kota dalam mewujudkan program tersebut. Dalam melakukan penelitian, outing class ini akan dibagi menjadi tiga kegiatan. Pada kegiatan pertama, peserta outing class akan diajak mengunjungi salah satu pasar tradisional yang ada di kota Solo, yakni Pasar Gede untuk membantu pedagang di sana berjualan selama sehari penuh. Di kegiatan ke dua, peserta akan dihadapkan pada suatu permasalahan di mana mereka harus memecahkan masalah tersebut dengan cara mengunjungi beberapa tempat di Solo seperti; kantor polisi, pusat perbelanjaan Solo Grand Mall, Stasiun radio Solo Radio, perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret, dan kompleks stadion Manahan dengan menggunakan transportasi umum. Selanjutnya, pada kegiatan ketiga, peserta akan diberi tantangan untuk hidup bersama warga di daerah Klaten, selama dua hari satu malam. Selama berada di Klaten, peserta diharuskan untuk membantu keluarga yang rumahnya mereka tinggali, misalnya dengan membantu memasak dan bersihbersih rumah. Selain itu, peserta outing class juga diharuskan membuat sebuah pentas seni dengan merangkul remajaremaja di sekitar daerah tersebut.
Kata kunci: kepekaan sosial, outing class, metode pembelajaran kreatif
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan anak didik, dengan
melibatkan segala sesuatu yang dijadikan sebagai sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar. Misalnya adalah proses interaksi antara guru dengan siswa
SMP. Proses interaksi tersebut melibatkan sumber belajar yang berupa buku
pelajaran, alat peraga, dan sebagainya. Proses pembelajaran dapat dilakukan
dimana saja, di dalam atau di luar kelas, atau bahkan di luar sekolah. Proses
belajar yang dilakukan di dalam kelas seperti yang banyak dilakukan di sekolah
formal tengah mengalami kejenuhan, baik bagi pendidik maupun anak didik.
Kejenuhan tersebut dikarenakan proses belajar yang cenderung baku dan kaku
karena semuanya harus terpola linear di dalam kelas (pedagogy indoor learning).
Proses pembelajaran di dalam kelas lebih terkesan mengutamakan mata pelajaran
akademis dibanding ide kreativitas dari setiap peserta didik. Padahal pembelajaran
penting dalam hidup bukan hanya terkait mata pelajaran akademis yang berisi
teori, tetapi juga terkait life education atau pendidikan mengenai kehidupan. Life
education tidak banyak diberikan dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Penanaman nilai – nilai yang ada dalam life education dapat dilakukan melalui
kegiatan Outing Class.
Outing Class atau pendidikan di luar kelas diartikan sebagai pendidikan yang
berlangsung di luar kelas yang melibatkan pengalaman yang membutuhkan
partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualangan yang menjadi dasar dari
aktivitas luar kelas (Husamah, 2013). Proses pembelajaran melalui kegiatan
Outing Class ini tidak hanya sekedar memindahkan materi pelajaran ke luar kelas
tetapi juga mengajak anak didik untuk melakukan beberapa aktivitas yang
membuat mereka menyatu dengan lingkungan sekitar. Kegiatan Outing Class
dapat berupa jelajah alam, permainan, memecahkan permasalahan di lingkungan
sekitar, aksi lingkungan, olahraga, perlombaan, camping, hiking, dan sebagainya.
Pembelajaran di luar kelas dapat memberikan manfaat bagi anak didik. Menurut
Sudjana dan Rivai (2007), manfaat pembelajaran di luar kelas antara lain kegiatan
belajar lebih menarik sehingga siswa tidak cepat bosan dan motivasi belajar siswa
akan lebih tinggi; hakikat belajar akan lebih bermakna karena siswa dihadapkan
pada situasi dan keadaan yang sebenarnya atau alami; bahan – bahan yang
dipelajari (sumber belajar) lebih kaya dan faktual sehingga kebenarannya akurat;
kegiatan siswa lebih komprehensif dan aktif; serta siswa dapat memahami dan
menghayati segala aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat
membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan sekitarnya, dan dapat
memupuk cinta lingkungan.
Pembelajaran dengan menggunakan metode outing class dapat dilakukan dimana
saja, seperti pasar tradisional, pasar modern, lembagalembaga publik, dan di
berbagai tempat lainnya. Di Surakarta banyak tempat yang bisa digunakan dalam
pembelajaran outing class. Pasar Gede, Solo Grand Mall, kantor polisi, stadion
2
Manahan, perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret, dan Stasiun radio Solo
Radio merupakan beberapa tempat yang cocok untuk melaksanakan kegiatan
outing class.
Dengan menggunakan metode pembelajaran Outing Class diharapkan dapat
meningkatkan kepekaan sosial siswa. Kepekaan sosial atau social awareness
merupakan kemampuan mengamati, merasakan, dan memberikan perhatian
terhadap kehidupan sosial di lingkungan sekitar. Kepekaan sosial berkaitan
dengan life education yang dimiliki seseorang. Jika seseorang kaya akan life
education maka orang tersebut dapat dengan mudah memahami hal – hal yang
terjadi pada lingkungan sekitar. Dengan memahaminya maka ia dapat bersikap
dan bertindak dengan tepat. Oleh karena itu, perlunya menanamkan kepekaan
sosial. Kepekaan sosial ini dapat ditanamkan melalui metode pembelajaran Outing
Class.
Menurut Montessori dalam Sumadi Suryabrata (2013), periode terbaik untuk
memupuk kepekaan sosial adalah pada periode III, ketika individu berumur 12 –
18 tahun. Periode tersebut merupakan periode penemuan diri dan kepekaan sosial.
Dalam masa ini kepribadian harus dikembangkan sepenuhnya dan harus sadar
akan kewajiban – kewajiban yang melekat pada setiap individu. Jika pada periode
ini kepekaan sosial dikembangkan secara optimal maka di masa mendatang
individu tersebut akan menjadi orang yang peka dan peduli terhadap lingkungan
sosialnya. Oleh karena itu, Outing Class ini akan dilakukan pada siswa SMP.
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami mengajukan proposal PKM
Penelitian yang berjudul JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode
Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan
Kepekaan Sosial. Setelah melakukan penelitian ini, kami berharap mendapatkan
informasi yang mendalam mengenai metode pembelajaran Outing Class dan
menerapkan metode tersebut untuk meningkatkan kepekaan sosial bagi siswa,
khususnya siswa sekolah menengah.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Metode pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kepekaan
sosial bagi siswa SMP?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:
Mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kepekaan sosial
bagi siswa SMP.
Keutamaan Penelitian
Proses pembelajaran siswa dapat dilakukan dimana saja, baik di dalam atau di luar
kelas. Proses pembelajaran di dalam kelas yang monoton dan lebih
mengutamakan mata pelajaran akademis akan membatasi ide kreativitas dari
setiap peserta didik. Padahal pembelajaran penting dalam hidup bukan hanya
3
terkait mata pelajaran akademis yang berisi teori, tetapi juga terkait life education
atau pendidikan mengenai kehidupan. Melalui kegiatan Outing Class peserta didik
mampu memahami nilai – nilai yang ada dalam life education sehingga
meningkatkan kepekaan sosial mereka.
Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Kontribusi yang diberikan oleh penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan adalah
dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan kepekaan sosial. Metode pembelajaran tersebut dapat
digunakan dalam dunia pendidikan, baik formal maupun non formal untuk
menanamkan dan meningkatkan kepekaan sosial pada siswa. Bila kepekaan sosial
seseorang tinggi maka orang tersebut dapat menempatkan diri dengan baik, serta
peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.
Luaran yang Diharapkan
Dengan adanya penelitian ini kami mengharapkan adanya luaran yang berupa
artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk cetakan maupun elektronik,
sehingga masyarakat terutama kalangan pendidik, khususnya pendidik siswa
sekolah menengah dapat mengakses dengan mudah dan dengan biaya yang
murah. Selain luaran yang berbentuk artikel ilmiah, kami juga mengharapkan
adanya luaran yang berupa model Outing Class yang dikemas dalam bentuk
Modul Pembelajaran. Tujuannya adalah agar pendidik siswa sekolah dasar dapat
mengetahui penelitian yang kami lakukan sehingga dapat mengambil pelajaran,
mencontoh, dan menerapkannya sebagai metode pembelajaran yang kreatif untuk
meningkatkan kepekaan sosial para siswa.
Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah:
1. Memberikan solusi dari permasalahan kepekaan sosial pada siswa.
2. Setelah mengetahui adanya metode pembelajaran kreatif dengan menggunakan
Outing Class, masyarakat terutama kalangan pendidik dapat menerapkan
metode ini untuk meningkatkan kepekaan sosial pada siswa sehingga siswa
terdorong untuk lebih peka terhadap kehidupan sosial.
3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar tanpa rasa bosan karena
metode Outing Class merupakan metode pembelajaran yang menarik dan tidak
mudah menimbulkan kejenuhan bagi yang melakukannya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Seorang tokoh Psikologi yang bernama Alfred Adler menyatakan bahwa di dalam
diri manusia terdapat dua dorongan pokok yang melatarbelakangi sagala tingkah
lakunya. Kedua dorongan tersebut yaitu dorongan keakuan, yang mendorong
manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri dan dorongan masyarakat,
yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada masyarakat. Pada
mulanya Adler hanya mementingkan dorongan keakuan yang menyangkut
masalah rendah diri dan usaha menjadi superior, namun akhirnya ia memperluas
4
pendapatnya dan mencakup juga dorongan kemasyarakatan. Bentuk konkret dari
dorongan masyarakat misalnya berwujud kooperasi, hubungan sosial, hubungan
antarpribadi, mengikatkan diri dengan kelompok, dan sebagainya. Secara teori
dalam arti yang luas, dorongan kemasyarakatan merupakan dorongan untuk
membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat yang sempurna.
Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar sejak lahir karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk sosial. Namun, mengabdi kepada masyarakat tidak
terjadi secara spontan, melainkan harus dibimbing dan dilatih.
Untuk dapat mengabdi kepada masyarakat, individu harus mempunyai kepekaan
sosial. Adler juga menganggap bahwa kepekaan sosial bukan sekedar bawaan
sejak lahir dan bukan pula hanya diperoleh dengan cara dipelajari, melainkan
gabungan keduanya. Kepekaan sosial didasarkan pada sifatsifat bawaan dan
dikembangkan lebih lanjut agar tetap bertahan.
Di sisi lain Adler juga mengatakan bahwa tidak adanya kesadaran sosial
merupakan sakit jiwa yang sesungguhnya. Segala bentuk sakit jiwa seperti
neurotik, psikotik, kenakalan remaja, narkoba, bunuh diri, tindak kriminal,
kemiskinan, prostitusi, dan lain – lain merupakan penyakitpenyakit yang lahir
akibat tidak adanya kesadaran sosial. Tujuan orangorang yang mengidap
penyakit ini adalah superioritas personal, keberhasilan dan kemenangan hanya
berarti untuk mereka sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka kami dapat menarik benang merah bahwa
kepekaan sosial sangatlah penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kepekaan
sosial harus dilatih dan dikembangkan meskipun itu adalah bawaan sejak lahir
agar individu memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga individu dapat
memenuhi dorongan kemasyarakatan untuk mengabdi kepada masyarakat. Oleh
karena itu, kami berupaya untuk melatih dan mengembangkan kepekaan sosial
dengan metode pembelajaran Outing Class.
Kami memilih menggunakan metode Outing Class karena didasarkan pada
penelitian – penelitian sebelumnya. Dierking dan Falk (1997) menemukan bahwa
96 persen dari kelompok (128 orang anak – anak dan dewasa) bisa mengingat
kunjungan lapangan yang diperoleh selama tahun – tahun awal mereka di sekolah.
Namun, hanya mengingat kunjungan tidak berarti bahwa itu adalah pengalaman
belajar yang efektif atau bahwa waktunya tidak bisa lebih berguna dihabiskan di
dalam kelas. Eaton (2000) menemukan bahwa pengalaman belajar di luar ruangan
lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan kognitif daripada pembelajaran
berbasis kelas. Studi perbandingan tersebut, meskipun penting tetapi langka dan
sangat sulit untuk dilaksanakan.
Pengalaman belajar di luar kelas memberikan perubahan pada sikap dan perilaku
siswa. Mittelstaedt, Sanker dan Van Derveer (1999) melihat dampak dari program
pengalaman selama seminggu pada 46 anak – anak Amerika. Anakanak (31 laki
– laki, 15 perempuan) menghadiri kegiatan keanekaragaman hayati pada program
musim panas sekolah sekolah selama lima hari. Para peneliti menemukan bahwa
5
anak – anak datang dengan sikap positif terhadap lingkungan dan mereka
meninggalkan dengan sikap positif yang lebih kuat. Bagaimanapun, harus berhati
– hati jika terlalu banyak membuat asumsi tentang ketapan relatif dalam
perubahan sikap (Uzzell, Rutland dan Whistance, 1995). Dalam hal mengubah
perilaku siswa, Bogner (1998) menguji versi satu hari dan lima hari program
outdoor ekologi dengan 700 siswa berusia 11 – 13 tahun di taman
Germannational. Bogner melaporkan bahwa program 5 hari secara eksplisit
menimbulkan perubahan yang menguntungkan dalam perilaku individu.
Beberapa studi menyoroti pentingnya kegiatan pembelajaran yang dirancang
dengan teliti dan penilaian pembelajaran luar ruangan. Ballantyne dan Packer
memperingatkan terhadap over penataan kegiatan belajar. Mereka menemukan
bahwa penggunaan lembar kerja, mencatat dan laporan semua tidak populer
dengan siswa, dan tampaknya tidak berkontribusi besar terhadap mereka. Mereka
berpendapat bahwa menyentuh dan berinteraksi dengan kehidupan liar adalah
strategi yang lebih efektif. Studi Emmons (1997) mengenai kegiatan lapangan
selama lima hari di Belize menemukan bahwa pembelajaran siswa difasilitasi oleh
pengalaman bersama – sama dan pengalaman langsung di lingkungan sekitar.
Bukti dari penelitian yang dilakukan di banyak negara adalah bahwa kegiatan
lapangan dapat menimbulkan berbagai dampak menguntungkan bagi para peserta.
Supaya efektif kegiatan lapangan perlu direncanakan dengan teliti, dilaksanakan
dan ditindaklanjuti kembali di sekolah. Dalam kegiatan perencanaan, pendidik
perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti umur, ketakutan dan fobia,
identitas etnik dan budaya, pengaturan, pengalaman sebelumnya, cacat fisik dan
pendidikan berkebutuhan khusus serta gaya belajar yang disukai.
Berdasarkan penelitian – penelitian tersebut maka kami memilih menggunakan
mtode pembelajaran Outing Class untuk meningkatkan kepekaan sosial. Metode
Outing Class dinilai lebih menyentuh dan melekat lebih lama bagi individu.
Pembelajaran yang berlangsung dalam setting alamiah atau natural memudahkan
anak didik untuk berinteraksi dengan alam maupun lingkungan sosial. Anak didik
dihadapkan langsung dengan keadaan yang sebenarnya sehingga apabila dalam
kehidupan nyata ia menemukan masalah yang serupa maka ia dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan baik berdasarkan apa yang ia pelajari dari
proses pembelajaran.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan gambaran kegiatan yang telah dijelaskan secara ringkas, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif
dan menggunakan jenis penelitian studi kasus.
Teknik Pengumpulan Data
Selama kegiatan outing class berlangsung, peneliti akan mengobservasi jalannya
kegiatan. Setelah selesai, peneliti akan melihat cara pemecahan masalah dari para
6
peserta dengan melihat jawabanjawaban peserta terhadap soal pemecahan
masalah yang telah diberikan sebelum kegiatan dimulai. Selain itu, peneliti juga
akan mengumpulkan data dengan teknik in depth interview terhadap para peserta
berkaitan dengan antusiasme mereka terhadap outing class beserta manfaat yang
mereka dapatkan dari kegiatan tersebut.
Datadata hasil outing class yang telah dikumpulkan ini kemudian dikorelasikan
dengan teoriteori tentang kepekaan sosial bagi anakanak usia sekolah menengah
pertama.
Teknik Analisis Data
Di dalam penelitian kualitatif ini, datadata yang dikumpulkan berasal dari
beberapa teknik pengumpulan data dengan data yang bermacammacam pula.
Data yang bermacammacam ini dikumpulkan hingga menjadi jenuh, lantas
diolah. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif ini adalah
reduksi data (data reduction) atau memilih datadata mana saja yang penting,
menyajikan data agar lebih mudah dipahami (data display), verifikasi
(verification), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing).
Sampel dan Lokasi Penelitian
Anakanak usia Sekolah Menengah Pertama yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran di Rumah Hebat Indonesia (RHI). Lokasi penelitian ini berada di
tempattempat publik di kota Solo dan sekitarnya, seperti: Pasar Gede, Solo Grand
Mall, kantor polisi, stadion Manahan, perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret,
dan Stasiun radio Solo Radio.
Luaran
Penelitian kualitatif terhadap outing class ini diharapkan akan menghasilkan
beberapa luaran, seperti: penerbitan artikel ilmiah dan model pembelajaran outing
class yang tersususun dalam modul pembelajaran kreatif.
Indikator Capaian
Indikator yang menunjukkan tercapainya penelitian ini adalah terwujudnya
pengamatan mengenai efek outing class terhadap cara anakanak dalam
memecahkan masalah. Hal ini ditunjukkan dengan indikator berupa keberhasilan
peserta dalam memecahkan soal pemecahan masalah yang diberikan saat kegiatan
outing class dimulai. Kemampuan peserta dalam berkomunikasi dengan orang
orang di lokasi outing class juga merupakan indikator capaian penelitian kegiatan
ini.
Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian
Penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian ini nantinya akan dilakukan dengan
membandingkan datadata hasil penelitian dengan capaian yang diharapkan.
Langkahlangkah dalam melakukan penelitian juga akan diperiksa serta dievaluasi
untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan realita di lapangan. Dengan
demikian, peneliti akan mendapatkan jawaban apakah kegiatan outing class bisa
menjadi kegiatan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kepekaan sosial
remaja usia sekolah menengah pertama.
7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 1525% Rp 1.400.000,
2. Bahan habis pakai 2035% Rp 2.330.000,
3. Perjalanan 1525% Rp 1.840.000,
4. Lainlain maks 15% Rp 990.000,
Jumlah Rp 6.560.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
KEGIATAN
BULAN
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan, Survey Lokasi
Penyelenggaraan Outing
Class
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Evaluasi
Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Dillon, dkk. “The Value of Outdoor Learning : Evidence from Research in the UK
and Elsewhere.” Jurnal School Science Review (Maret 2006) : 107 – 112.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu – ilmu
Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Husamah. 2013. Outdoor Learning. Tangerang : Prestasi Pustaka Raya.
Sudjana & Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Suryabrata, Sumadi. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
8
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Bratan 1
Surakarta
SMPN 9
Surakarta
SMAN 4
Surakarta
Jurusan IPA
Tahun MasukLulus 20012007 20072010 20102013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu
dan
Tempat
1.
2.
3.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Juara I Lomba Cerdas Cermat tingkat
Kota
Dinas DIKPORA
Surakarta 2011
2. Juara I Lomba Cerdas Cermat tingkat
Propinsi
Dinas Pendidikan
Jawa Tengah 2011
3.
Peserta Mathematics Competition for
Senior High School
Himatika FMIPA
Universitas Negeri
Semarang
2011
1. Nama Lengkap Arlita Hernianti
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Psikologi
4. NIM G0113018
5. Tempat dan Tanggal Lahir Batang, 7 Maret 1995
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085879029166
9
4. Juara I Lomba Cerdas Cermat tingkat
Kota
Dinas DIKPORA
Surakarta 2012
5. Juara II Lomba Cerdas Cermat tingkat
Propinsi
Dinas Pendidikan
Jawa Tengah 2012
6.
Semifinalis Medical Science and
Application Competition
BEM Fakultas
Kedokteran
Universitas
Airlangga
2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling
Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif
untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
2. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1
GEMOLONG
SMP MTA
GEMOLONG
SMAN 1
SURAKARTA
Jurusan IPA
1. Nama Lengkap Ainun Nisa Nadhifah
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Ilmu Komunikasi
4. NIM D0212008
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 2 Mei 1994
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 08995255718
10
Tahun MasukLulus 20002006 20062009 20092012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu
dan
Tempat
1.
2.
3.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi
Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling
Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif
untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Diah Harni Saputri
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Ilmu Komunikasi
4. NIM D0212032
5. Tempat dan Tanggal Lahir Banyumas, 6 Mei 1994
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 081903393767
11
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 01
Purwojati
SMPN 01
Purwojati
SMA N
Jatilawang
Jurusan IPA
Tahun MasukLulus 20002006 20062009 20092012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu
dan
Tempat
1.
2.
3.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi
Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling
Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif
untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
12
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN
Susiloharjo
SMP N 1
Boyolali
SMA N 1
Boyolali
Jurusan IPA
Tahun MasukLulus 20002006 20062009 20092012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
2.
3.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi
Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling
Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif
untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial.
1. Nama Lengkap Nuraini Wulandari
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Ilmu Komunikasi
4. NIM D0212078
5. Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 23 Mei 1994
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085647098344
13
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD BIAS Klaten SMP BIAS
Yogyakarta
SMA BIAS
Yogyakarta
Jurusan IPA
Tahun MasukLulus 2001 – 2007 2007 – 2010 2010 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
2.
3.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Juara 2 Taekwondo Jogjakarta
Taekwondo Center
2009
2. Perwakilan Sekolah Peserta Bengkel
Bahasa dan Sastra
Kementrian
Pendidikan Nasional
2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling
Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif
untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial.
1. Nama Lengkap Alifah Nur Istiqomah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Psikologi
4. NIM G0113007
5. Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 13 Agustus 1995
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 087742205750
14
3. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institusi UGM UGM
Jurusan Psikologi Psikologi Sosial dan Psikologi
Indigenous
Tahun Lulus 2008 2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
The 10th Binneal
Conference of Asian
Social Psychology
Renegotiating democracy:
The role fo local
representations of history
in establishing special
statul of Yogyakarta
monarchy in Indonesia
Yogyakarta, 21
24 Agustus
2013
2.
The 2nd International
Conference of
Indigenous & Cultural
Psychology
Conception of Happiness
and Values among
Indonesia Middle Class:
An Indigenous
Psychological Analysis
Bali, 2123
Desember
2011
3.
The 2nd International
Conference of
Indigenous & Cultural
Psychology
The Secondorder
confirmatory factor
analysis of Indonesians’
happiness: An Indigenous
Psychological Analysis
Bali, 2123
Desember
2011
4. the 6th Asian Graduate Acculturation and conflict Singapura, 11
1. Nama Lengkap Mohammad Abdul Hakim
2. Jenis Kelamin Lakilaki
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 0611038501
5. Tempat dan Tanggal Lahir 11 Maret 1985
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 087838185995
15
Forum on Southeast
Asian Studies
between Muslim and
Christian communities in a
transmigration area of
Malifut, North Maluku: A
preliminary psychological
analysis
15 Juli 2011
5.
Temu Ilmiah dan
Kongres HIMPSI XI
Indigenous psychological
study of students’ success
and failure attribution:
Does self serving bias
implied in Indonesian
context? Jurnal Psikologi
Indonesia Hakim, M. A.
(2010). Nilai dan afiliasi
politik.
Solo, 1820
Maret 2010
6.
Temu Ilmiah dan
Kongres HIMPSI XI
Koefisien reliabilitas
sebagai karakteristik
sampel: Pengujian dengan
instrumen Potrait Value
Questionnaire (PVQ) dari
Schwartz
Solo, 1820
Maret 2010
7.
8th Binneal Conference of
Asian Association of
Social Psychology
The basis of Javanese
childrens’ trust toward
their parents, Ngemong:
An Indigenous
psychological analysis
India, 1114
Desember 2009
D. Penghargaan
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi
Penghargaan Tahun
1.
Park Jung-heun Young Scholar
Award
Asian Association
of Indigenous and
Cultural
Psychology
2011
2.
Asian Graduate Student Fellowship Asia Research
Institute National
University of
Singapore (NUS)
2011
16
3.
The 2nd Singgih Dirsa Gunarsa
Award for the Best Paper
Universitas
Tarumanegara
Jakarta
2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling
Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif
untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Kamera digital Dokumentasi
kegiatan
1 unit Rp.
1.000.000,
Rp.
1.000.000,
Tape recorder Interview
peserta
1 unit Rp.
300.000,
Rp.
300.000,
Sewa sound system Acara pentas
seni pada
kegiatan III
1 unit Rp.
100.0000, Rp.
100.000,
SUB TOTAL (Rp) Rp.
1.400.000,-
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Print proposal dan
jilid
Pembuatan
proposal
10
eksemplar Rp. 10.000
Rp.
100.000,
Print modul dan jilid Pembuatan
modul
10
eksemplar Rp. 20.000,
Rp.
200.000,
Cocard peserta dan
panitia
Identitas
peserta dan
panitia
40
eksemplar Rp. 5.000,
Rp.
200.000,
Alat tulis peserta
(buku dan pulpen)
Peralatan
siswa
selama
outing class
15 buah Rp. 10.000, Rp.
150.000,
Konsumsi Kegiatan I Konsumsi
peserta dan
panitia
30 orang Rp. 8.000, Rp.
240.000,
Konsumsi Kegiatan
II
Konsumsi
peserta dan
panitia
30 orang Rp. 8.000, Rp.
240.000,
Konsumsi Kegiatan
III (3 kali makan)
Konsumsi
peserta dan
panitia
40 orang Rp. 10.000, Rp.
1.200.000,
SUB TOTAL (Rp) Rp.
2.330.000,-
18
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Transportasi PP
kegiatan I
Transporta
si peserta
dan panitia
30 orang Rp. 7.000, Rp.
420.000,
Transportasi PP
Kegiatan II
Transporta
si peserta
dan panitia
30 orang Rp. 15,000, Rp.
300.000,
Transportasi PP
Kegiatan III
Transporta
si peserta
dan panitia
40 orang Rp. 10.000, Rp.
800.000,
Transportasi PP Pra
survey Kegiatan I
Transporta
si panitia 5 orang Rp. 7.000, Rp. 70.000,
Transportasi PP pra
survey Kegiatan II
Transporta
si panitia 5 orang Rp. 15.000,
Rp.
150.000,
Transportasi PP pra
survey kegiatan III
Transporta
si panitia 5 orang Rp. 10.000,
Rp.
100.000,
SUB TOTAL (Rp) Rp.
1.840.000,-
4. Lain – lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Uang bingkisan
Kegiatan III
Sebagai
bingkisan
untuk
warga
5 rumah
tinggal
Rp.
150.000,
Rp.
750.000,
Kaset Interview
peserta
2 unit Rp. 20.000, Rp. 40.000,
MMT Dekorasi 1 buah Rp.
200.000,
Rp.
200.000,
SUB TOTAL (Rp) Rp.
990.000,-
Total (Keseluruhan) Rp.
6.560.000,-
19
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1. Arlita Hernianti Psikologi Sosial 7 jam/minggu
Mengkoordinasi
anggota
2.
Ainun Nisa
Nadhifah
Ilmu
Komunikasi Sosial 7 jam/minggu
Penanggung
jawab
dokumentasi dan
sarana
3. Diah Harni
Saputri
Ilmu
Komunikasi Sosial 7 jam/minggu
Penanggung
jawab kegiatan
4. Nuraini
Wulandari
Ilmu
Komunikasi Sosial 7 jam/minggu
Bendahara
5. Alifah Nur
Istiqomah Psikologi Sosial 7 jam/minggu
Sekretaris