Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

26
USULAN KONTES KAPAL CEPAT TAK BERAWAK NASIONAL 2012 ( KKCTBN 2012 ) ROBOBOAT 2012 Kategori III Kapal Cepat Fuel Engine (Remote Control) NAMA KAPAL LAHADENG IX Diusulkan oleh : ALIMUDDIN (Anggota 1/ Ketua Tim) MUSTAFA KEMAL SAHDI (Anggota 2) FADLI BADAWI (Anggota 3) DAENG PAROKA ST. MT. Ph.D (Dosen Pembimbing) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR, 2012

Transcript of Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Page 1: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

USULAN KONTES KAPAL CEPAT TAK BERAWAK NASIONAL 2012

( KKCTBN 2012 )

ROBOBOAT 2012

Kategori III Kapal Cepat Fuel Engine (Remote Control)

NAMA KAPAL

LAHADENG IX

Diusulkan oleh :

ALIMUDDIN (Anggota 1/ Ketua Tim)

MUSTAFA KEMAL SAHDI (Anggota 2)

FADLI BADAWI (Anggota 3)

DAENG PAROKA ST. MT. Ph.D (Dosen Pembimbing)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR, 2012

Page 2: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine
Page 3: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

limpahan rahmat dan hidayahNya lah kami selaku penulis dapat menyelesaikan

Proposal. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW tauladan umat dan rahmat bagi seluruh umatnya.

Penulisan proposal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

mengenai desain kapal cepat tipe planning hull beserta rincian dana

pembuatannya yang insya allah akan diusulkan dalam Kontes Kapal Cepat Tak

Berawak Nasional 2012 (KKCTBN 2012) atau ROBOBOAT 2012 untuk kategori

II “Kapal Cepat Dengan Sistem Manual (Remote Control).

Harapan penulis, semoga proposal ini dapat lolos dalam tahap seleksi

dan dapat mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2012 (KKCTBN

2012) atau ROBOBOAT 2012. Semoga Allah SWT dan Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa mencurahkan rahmatNya dan membimbing kita semua didalam

menimba ilmu agar berguna bagi bangsa.

Amiin…

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 19 Juli 2012

Tim Penyusun

Page 4: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

ABSTRAK .........................................................................................

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Desain ................................................

1.2 Latar Belakang Pemilihan Katagori Lomba...................

II. METODE PEMBUATAN/ DESAIN/ KONSEP DASAR

2.1. Metode Pembuatan Desain dan Konsep Dasar ..........

2.2. Bagan Alir....................................................................

III. MATERI INTI

3.1 Spesifikasi Teknis Kapal .............................................

3.2 Spesifikasi Motor Penggerak.......................................

3.2 Spesifikasi Remote Kontrol .........................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sketsa Luasan Permukan Basah Kapal Lambung Permukaan Rata

Gambar 2.1 Tipe Planing hull

Gambar 2.2 Submerged Propellers

Gambar 2.3 Trend Penggunaan Propulsor

Gambar 3.1 Body Plan

Gambar 3.2 Water Plan

Gambar 3.3 Sheer Plan

Gambar 3.4 Bentuk Tiga Dimensi kapal (3D)

Page 6: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

ABSTRAK

Tim Roboboat UNHAS. 2012. PROPOSAL USULAN KONTES KAPAL CEPAT TAK BERAWAK NASIONAL 2012. Jurusan Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar.

Perkembangan dunia maritim menuntut upaya peningkatan konsep

kurikulum di dunia pendidikan Indonesia. Hal ini menjadi begitu penting

mengingat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah

perairan. Maka untuk memnuhi tuntutan tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi (Ditjen Dikti) menyelenggarakan lomba Kontes Kapal cepat Tak Berawak

Nasional 2012 (KKCTBN 2012).

Proposal ini menampilkan desain kapal cepat dengan tipe planning hull

dengan system kendali manual (remote control) serta rincian dana untuk

pembuatan prototipenya. Desain lambung yang dipaparkan dalam proposal ini

adalah tipe planning hull. Tipe ini sangat banyak digunakan oleh kapal cepat

karena memiliki serta garis muat (sarat) yang rendah sehingga mengurangi

besarnya nilai tahanan yang ditimbulkan oleh lambung kapal. Tipe lambung

seperti ini memiliki kondisi dimana hampir seluruh berat kapal ditopang oleh gaya

angkat hidrodinamik, dan hanya sebagian kecil berat kapal yang bertumpu pada

gaya hidrostatik. Sehingga seolah-olah kapal meluncur di permukaan air.

Dalam perencanaan prototype kapal ini, digunakan software maxsurf.

Software tersebut dimaksudkan agar mempermudah perencanaan awal dari

desain kapal cepat type planning hull. Adapun jenis penggerak yang digunakan

dalam system propulsornya adalah mesin bensin.

Kata kunci : Kapal Cepat, Palnning Hull, Remote Control, Maxsurf, Mesin

Bensin

Page 7: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Desain

Perkembangan dunia maritim menuntut upaya peningkatan

konsep kurikulum di dunia pendidikan Indonesia. Hal ini menjadi begitu

penting mengingat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia merupakan

wilayah perairan. Maka untuk memnuhi tuntutan tersebut, Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menyelenggarakan lomba

Kontes Kapal cepat Tak Berawak Nasional 2012 (KKCTBN 2012).

Beranjak dari nama perlombaan diatas, maka dipilihlah kapal cepat

dengan tipe planning hull.

Di-Indonesia, kapal tipe planing hull umumnya difungsikan

sebagai kapal patroli perairan dan penjagaan pantai. Lambung dengan

alas rata serta garis muat (sarat) yang rendah sangat mendukung kapal

tipe planing hull dapat berkecepatan tinggi serta memiliki stabilitas yang

baik.

Gambar 1.1 Sketsa Luasan Permukan Basah Kapal Lambung Permukaan Rata

Page 8: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

1.2. Latar Belakang Pemilihan Katagori Lomba

Pada kontes kapal cepat kali ini, penulis memilih Kategori III yaitu

Kapal cepat fuel engine dengan system manual (Remote Control).

Pemilihan kategori didasarkan pada pengalaman penulis sebelumnya,

dimana ketika mengikuti mata kuliah propulsi, penulis mempelajari

mengenai cara pembuatan prototype kapal cepat dengan prototipe

dengan kendali sistem manual (Remote Control).

II. METODE PEMBUATAN DESAIN dan KONSEP DASAR

2.1. Metode Pembuatan Desain dan Konsep Dasar

Desain kapal cepat ini diawali dengan penentuan ukuran utama

kapal yang disesuaikan dengan ketentuan ukuran untuk mengikuti

lomba KKCTBN 2012 pada katagori III yakni panjang keseluruhan

kapal tidak boleh lebih dari 130 cm (ukuran utama kapal dapat dilihat di

bab selanjutnya pada bagian MATERI INTI ). Pemodelan desain kapal

cepat dikerjakan pada program Maxsurf untuk membuat bentuk Body

Plan, Water Plan, Sheer Plan serta bentuk 3 (tiga) dimensi (3D) dari

prototipe kapal cepat ini.

Bentuk lambung kapal, menggunakan tipe planing hull (gambar

2.1) yaitu tipe lambung yang memiliki alas rata serta garis muat (sarat)

yang rendah sehingga sangat cocok untuk dipakai untuk kapal cepat.

Page 9: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Gambar 2.1 Tipe Planing hull

Adapun sistem propulsi yang akan digunakan adalah propulsor

tipe submerged propellers (gambar 2.2) dengan alas an bahwa tipe ini

sangat cocok digunakan pada kapal tipe planning hull untuk

menunjang kapal dalam mendapatkan gaya dorong maksimal

sehingga dapat meluncur dipermukaan air.

Gambar 2.2 Submerged Propellers

Page 10: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Metode yang umum digunakan untuk pembuatan kapal fibreglass

adalah metode kontak dan metode semprot. Metode kontak adalah

metode pembuatan kapal fibreglass dengan menempelkan sejumlah resin

dan diperkuat dengan gelas pada cetakan sesuai dengan bentuk yang

diinginkan. Keuntungan dari metode ini adalah biaya bahan murah dan

mudah digunakan secara luas dengan berbagai bentuk dan ukuran

cetakan. Sedangkan, metode semprot adalah metode yang dilakukan

dengan menggunakan pistol cetak untuk menimbun resin secara serentak

pada serat gelas. Keuntungan dari metode ini adalah sedikit

menggunakan bahan, kerugian bahan sedikit, dan waktu pencetakan

singkat.

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai pengoperasian

adalah cetakan harus dibersihkan dengan MAA/Mirror glass (wax) agar

pada saat kapal selesai maka kapal tidak melengket pada cetakan.

Setelah itu cetakan dilapisi dengan suatu lapisan yang berfungsi untuk

memberikan warna pada lambung kapal agar mudah dalam

pemeriksaannya.

Hasil cetakan harus dikeluarkan sedini mungkin karena bisa

mengakibatkan kelebihan tegangan pada laminasi atau kemungkinan

terjadinya distorsi. Waktu yang digunakan biasanya tidak lebih dari 24

jam. Cara yang biasa dilakukan untuk melepaskan hasil cetakan dari

mould adalah dengan menggunakan palu karet.

Faktor-faktor pokok pada lingkungan kerja antara lain adalah terisolasi,

pemanasan, pendinginan udara, ventilasi, dan pembersihan debu.

Penyekatan membantu pemanasan dan pendiginan udara yang

diinginkan kondisi kerja. Selain itu, juga untuk membatasi naik turunnya

suhu akibat perubahan atmosfir luar dan sebagai patokan pemanasan

Page 11: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

atau kondisi udara yang direncanakan. Untuk suhu yang lebih tinggi akan

menghasilkan pengeringan resin sebelum waktunya. Ini dapat dihindari

dengan pengurangan tambahan katalisator tetapi dalam tingkat yang

terbatas. Jika kelembaban pada cetakan melampaui 75%, maka

fibreglass akan menjadi lembab dan mempengaruhi perlakuan laminasi.

Untuk menghindari keadaan ini, maka perlu disiapkan alat pengering

udara, dan dibantu dengan pemanasan dan ventilasi udara yang cukup.

Uap jenuh yang dipancarkan oleh polyester resin sangat berbahaya

bagi kesehatan oleh karena alat ekstraksi harus dipasang rendah.

Ekstraksi yang rendah harus dipasang pada sumber uap. Sejumlah

styrene hilang selama penguapan alami, khususnya selama

penyimpanan, prosedur dan ketentuan khusu harus digunakan untuk

menyamakan aliran. Udara akan menpercepat hilangnya styrene pada

tingkat pelapisan permanen. Untuk melindungi kesehatan operator, maka

alat ekstraksi debu harus dipasang dengan tepat. Ekstraksi pada

sumbernya adalah cara yang ideal dan selalu menjadi metode yang lebih

murah. Pencegahan ekstra harus dilakukan ketika memotong lapisan

susunan resin yang berisi trioksida (penghambat api ). Operator harus

memakai pakaian yang terlindung penuh seperti masker, sarung tangan,

dan lain-lain.

Tergantung pada kekentalannya, resin jika disimpan pada lingkungan

dingin akan rusak 6 - 12 bulan. Tempat penyimpanan yang panas akan

mengurangi laju kadaluarsa. Komponen-komponen dari suatu polyester

resin dijaga terhadap polimerisasi oleh bahan-bahan tambahan dari

pabrik pembuat. Resin harus dilindungi dengan baik dari cahaya matahari

langsung dan resin yang mengandung pewarna dimasukkkan dalam drum

harus sering dibolak-balik untuk mencegah dari pemisahan. Katalis harus

disimpan terpisah dari kaselerator. Jika keduanya mengalami kontak

Page 12: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

langsung maka akan menjadi keras bahkan meledak. Resin dan katalis

jangan ditempatkan pada tempat yang terbuat dari logam.

Semua material harus diberi label dan setiap perletakannya harus

pada tempat penyimpanan khusus dan diberi catatan tanggal untuk

pencegahan penyalahgunaan, kesalahan formulasi, atau penggunaan

material yang telah dipakai. Katalis harus dipisahkan dari material-

material lainnya dan disimpan pada ruang yang tahan api sebagaimana

yang disyaratkan oleh pemerintah setempat dan HFLR.

Peralatan-peralatan harus dijaga sebersih mungkin untuk memberikan

jumlah yang akurat serta mencegah kontaminasi langsung. Campuran

resin yang terlalu banyak harus dihindari karena hal ini menyebabkan

terperangkapnya udara dalam campuran dan kehilangan styrene. Jika

campuran resin dihasilkan untuk cetakan berbagai variasi maka bahan

dari wadah non-metal yang digunakan.

Bahan penguat harus disimpan pada kondisi yang bersih dalam

atmosfir yang kering, temperatur harus lebih dari 15oC dan kelembaban

relatif harus tidak melampaui 70%. Sebelum menggunakannya harus

dibiarkan terbuka pada temperatur kamar selama 48 jam-72 jam (dalam

bengkel cetakan) untuk memastikan bahan penguat telah bebas terhadap

kelembaban.

Begitu lambung telah selesai, dilanjutkan dengan proses pewarnaan.

Pada proses ini, badan kapal diwarnai dengan menggunakan cat diko

diteruskan dengan pelapisan clear sebagai proses akhir dari pembuatan

prototipe. Dengan selesainya proses pewarnaan, maka tahap selanjutnya

adalh menginstalasi system propulsi prototype kapal cepat beserta

pemasangan sistem otomasi berbasis remote control.

Page 13: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

2.2. Kerangka Berpikir

Berikut adalah kerangka berpikir yang digunkan penulis dalam

pelaksanaan pembuatan prototype kapal cepat ini.

PERAKITAN MODEL

SELESAI

MULAI

PENENTUAN

UKURAN UTAMA

TAHAP

DESAIN

Lines Plan :

Body Plan

Water Plan

Sheer plan

Gambar 3D

Desain di Program

Auto CAD

Dan

Maxsurf

Main Dimension :

Panjang (L)

Lebar (B)

Tinggi (H)

Sarat (T)

Coefficient :

Cb

Cm

Cwl

PEMASANGAN SISTEM

PENGENDALI dan

PROPULSI

Peralatan :

Geregaji Pemotong

Cutter

dll

Bahan :

Triplex

Lem/ Perekat

Dempul

dll

Pemasangan :

Propeller

Motor Penggerak

Sistem

Pengendali Jarak

Jauh Berbasis

Remote Control.

Uji Coba I :

di Towing Tank

Laboratorium.

Uji Coba II :

Di lintasan yang

dibuat mirip dengan

kondisi lintasan

yang sebenarnya

saat lomba.

UJI COBA MODEL

Page 14: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

III. MATERI INTI

3.1. Spesifikasi Teknis Kapal

Spesifikasi teknis Kapal :

1. Lambung Kapal dengan tipe planning hull.

Dengan menggunakan tipe planing hull seluruh berat kapal akan

disangga oleh gaya angkat hidrodinamik, dan hanya sebagian

kecil berat kapal yang bertumpu pada gaya hidrostatik (yang

juga kecil). Kapal hampir seluruhnya meluncur di permukaan air,

dan permukaan basahnya menjadi sangat kecil demikian juga

trim kapal mulai menurun. Pada fase planing murni, bagian

kapal yang terbenam sangat kecil, sehingga gelombang yang

terbentuk hampir hilang sama sekali.

2. Propulsor menggunakan tipe submerged propeller.

Menurut Blount and bartee [1997] tipe submerged propeller lebih

banyak digunakan para desainer untuk aplikasi kapal dengan

kecepatan 25 knot (13 m/s) ke bawah. Selain itu, kenyataan

dilapangan memperlihatkan bahwa type propulsor tersebut lebih

responsive dan baik untuk manuver.oleh karena itu, penulis

memilih type submerged propeller untuk jenis propulsor kapal

cepat ini.

Ukuran utama kapal serta ukuran kapal prototype yang telah

diskalakan dengan skala 1 : 22 untuk memenuhi persyaratan lomba

pada ketagori III ( LOA max 130 cm), sebagai berikut :

Page 15: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

KETERANGAN UKURAN

LOA 1120 mm

LWL 959 mm

B 250,9 mm

H 140,3 mm

T 34 mm

Cb 0.354

( Tabel Ukuran Utama Kapal )

Gambar 3.1 Body Plan View

Gambar 3.2 Profile View

Page 16: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Gambar 3.3 Plan View

Gambar 3.4 Perspective View (3D)

Untuk lebih detail tentang bentuk 3D desain kapal, dapat dilihat pada

bagian LAMPIRAN

3.2. Spesifikasi Motor Penggerak

Adapun spesifikasi motor yang akan digunakan pada prototype ini

adalah motor penggerak jenis fuel engine. Dimana besar daya yang

digunakan adalah sebesar 29,79 Watt. Daya ini diperoleh dari

besarnya tahanan yang ditimbulkan oleh lambung kapal, yakni

sebesar 6,58 Newton pada kecepatan 4,53 m/s. adapun tabel

perhitungan tahanan dan grafiknya dapat dilihat pada lampiran.

3.3. Spesifikasi Remote Control

Page 17: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Untuk menggerakkan kapal prototipe yang kami desain, kami akan

menggunakan remote control jenis gelombang RF. Dimana cara kerja

gelombang RF membawa sinyal-sinyal berupa pulsa yang nantinya

akan dipisahkan kembali oleh rangkaian pemenerima agar dapat

digunakan untuk menggerakkan motor.

3.3.1. Pemancar

Pemancar adalah sebuah alat yang dapat memancarkan sinyal atau

gelombang elektromagnit dengan frekuensi tertentu. Dalam suatu

pemancar terdapat dua buah sinyal/ gelombang yang berbeda.

Gelombang pertama adalah gelombang pembawa (carier), yang

kedua adalah gelombang pemodulasi yang mempunyai frekuensi

lebih rendah dari pada gelombang pembawa. Sinyal pemodulasi

pada alat pengendali kapal prototipe dari jarak jauh dalam tugas akhir

ini berupa pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian pembangkit pulsa.

3.3.2. Penerima

Receiver atau penerima adalah sebuah rangkaian yang dapat

menerima gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan

frekuensi yang dimilikinya. Penerima ini digunakan untuk menerima

gelombang yang dipancarkan oleh transmiter atau pemanacar.

Didalam gelombang RF yang telah diterima oleh penerima terdapat

sinyal asli / sinyal pemodulasi dari pembawa termodulasi dan

nantinya akan digunakan untuk mengendalikan motor.

Page 18: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

IV. PEMBIAYAAN

Rincian Biaya Pembuatan Prototipe Kapal Cepat

PERALATAN

No

Komponen Peralatan

Satuan

Kuantitas

Biaya

Satuan Jumlah

1 Gergaji Buah 1 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00

2 Cutter/ Pemotong Triplex Buah 2 Rp 15.500,00 Rp 31.000,00

3 Pisau Cutter Kotak 1 Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

4 Penggaris Buah 1 Rp 20.500,00 Rp 20.500,00

5 Meteran Buah 1 Rp 45.000,00 Rp 45.000,00

6 Gunting Buah 1 Rp 7.500,00 Rp 7.500,00

7 Pisau Dempul Buah 4 Rp 3.000,00 Rp 12.000,00

8 Pensil Buah 2 Rp 2.500,00 Rp 5.000,00

9 Spidol Buah 1 Rp 5.500,00 Rp 5.500,00

10 Tembakan Lem Lilin Set 1 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00

11 Alat Dico (Kompressor & Spryer Set 1 Rp 100.000,00 Rp. 100.000,00

Jumlah

Rp 381.500,00

BAHAN

No

Komponen Bahan

Satuan

Kuantitas

Biaya

Satuan Jumlah

1 Triplex Lembar 1 Rp 45.000,00 Rp. 45.000,00

2 Lem Fox Putih Bungkus 1 Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

3 Lem Korea Kotak 6 Rp 5.000,00 Rp 30.000,00

4 Lem Lilin Batang 10 Rp 1.500,00 Rp 15.000,00

5 Dempul Kaleng 1 Rp 85.500,00 Rp 85.500,00

6 Pewarnaan/ Dico Body Kaleng 2 Rp 150.000,00 Rp 300.000,00

7 Racin Liter 1 Rp 55.000,00 Rp 55.000,00

8 Katalis 100 ml

1 Rp 35.000,00 Rp 35.000,00

9 Kertas Amplas :

- Ampelas Kasar Lembar 4 Rp 3.500,00 Rp 14.000,00

- Ampelas Halus Lembar 6 Rp 2.500,00 Rp 15.000,00

10 Clear Lacquer 150 cc Kaleng 2 Rp 14.700,00 Rp 29.400,00

Page 19: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

11 Baut + Mur Biji 10 Rp 1.500,00 Rp 15.000,00

12

Bahan Pembuat Fiberglass (Resin, Katalis, Gelcoat, Serat fiber dsb - - - Rp.2.500.000,00

Jumlah

Rp 3.153.900,00

SISTEM PROPULSI & PERANGKAT OTOMASI

No

Komponen Otomasi

Satuan

Kuantitas

Biaya

Satuan Jumlah

1 Sistem Propulsi (Poros, Stern Tube, Propeller dsb) Set 1 Rp. 450.000,00 Rp. 100.000,00

2 Mesin Set 1 Rp 2.500.000,00 Rp. 4.500.000,00

3 Perangkat Otomasi Set 1 Rp.1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00

4 Mesin Kemudi (Servo) Set 1 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00

5 Busi Buah 2 Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00

Jumlah

Rp 6.100.000,00

REKAPITULASI TOTAL BIAYA

No

Komponen Biaya

1 Peralatan Rp 381.500,00

2 Bahan Rp 3.153.900,00

3 Sistem Propulsi & Perangkat Otomasi Rp 6.100.000,00

Jumlah Rp 9.635.000,00

Total Anggaran : Sembilan Juta Enam Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah

Page 20: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

V. DAFTAR PUSTAKA

Savitsky, D. 1964. Hydrodynamic Design of Planing Hulls, Journal of

Marine Technology,______ Transaction: 71-95.

Savitsky, D., “Planing Craft”, Naval Engineering Journal, Febuary 1985

Savitsky D., Brown P.W., (1976), “Procedures for Hydrodynamic

Evaluation of Planing Hulls in Smooth and Rough

Water”, Marine Technology Vol. 13, No. 4, Halaman

381-400.

Muhammad, A. H. Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan Spray-

Strake Pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planning Hull.

Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan Volume 7, Nomor

2, September 2009.

Muhammad, A. H. 2009. Tinjauan Hidrodinamika Manuverabilitas Kapal

Patroli Cepat Tipe Planing Hull. Workshop Desain Model

KapaL Kendali Otomatis Pekan Nasional Kemaritiman

(PESIAR 2009). Makassar

Maimun, Adi. , dkk. 2004. Effect Of Double Chine On Planing Hull

Vessel Performance. Enhancing Developing Countries

Competitiveness in the Maritime Industry Hyatt

Regency, Johor Bahru.

Harvald, SV. Aa, 1983. Tahanan dan Propulsi Kapal. Terjemahan oleh

Jusuf Sutomo, Ir. M.sc. 1992. Surabaya: Airlangga

University Press.

Putu Sukadana,Ida Bagus. Optimasi Desain Sistem Propulsi Tipe V

(Vee Type) Pada Kapal Patroli.

<URL :http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-

3100002014530/801.>

Page 21: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Diakses tanggal 17 Juli 2012, jam 17.55

Azwari, Muhammad Novan Habi. Analisa Penambahan Stern Flap Pada

Kapal Planing Hull Dalam Usaha Untuk Mengurangi

Tahanan Kapal

<URL :http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-

3100012045466-/17691.>

Diakses tanggal 17 Juli 2012, jam 17.27

Anonim, 2009. konsep remote control, http://electronic-

schema. blogspot.com/2009/12/konsep-remote-

control.html

diakses tanggal 13 Juli 2012

Utomo, B. W. 2011. Pengembangan Pintu Otomatis Menggunakan

Remote Control. Program Diploma II Ilmu Komputer,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Drs RM Francis D. Yuri, 1995. Teknik Merakit dan Service Radio

Remote Control.

Page 22: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

DATA DIRI PESERTA

Nama Tim : Lahadeng_Crew #2

Nama Bangunan Gedung : Gedung Perkuliahan Jurusan Perkapalan

Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin

Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10

Makassar, 90245

Telepon : +62-411-586200, +62-411-584200

Faksimile : +62 411 585188

E-mail : [email protected]

1. Dosen Pembimbing

Nama Lengkap : Daeng Paroka ST. MT. Ph.D

NIP : 197201181998021001

Golongan/ Jabatan : III C/ Lektor Kepala

Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Perkapalan

Alamat Rumah/ No. Telp./ Fax : Perumahan Bosowa Indah M/16,

Makassar/ (0411) 864486

Alamat E-mail/ No. HP : [email protected]

081343930931

2. Mahasiswa 1

Nama Lengkap : Alimuddin

NIM : D33109277

Jurusan/ Program Studi/ Semester : Perkapalan/ Teknik Sistem Perkapalan/7

Alamat Rumah : BTN Berua Indah Blok A2 No. 3 Daya,

Makassar

Telepon/ Faksimile/ HP : -/ 085215260574

3. Mahasiswa 2

Nama Lengkap : Mustafa Kemal Sahdi

NIM : D41110293

Jurusan/ Program Studi/ Semester : Elektro/ Teknik Elektro/ 4

Alamat Rumah : Jl. Perintis Kemerdekaan 10

Gedung POMD Lt 2 FT-UH

Telepon/ Faksimile/ HP : 085255482648

4. Mahasiswa 3

Nama Lengkap : Fadli Badawi

NIM : D41110015

Jurusan/ Program Studi/ Semester : Elektro/ Teknik Elektro/ 4

Alamat Rumah : Jl. Perintis Kemerdekaan 10, Makassar

Telepon/ Faksimile/ HP : -/ -/ 0852348203414

Page 23: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

LAMPIRAN :

Gambar 3D kapal

Perspective View (Tanpa Kulit)

Perspective View

Page 24: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Perspective View (Tampak Depan)

Perspective View (Tampak Samping)

Page 25: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Perspective View (Tampak Atas)

Perspective View (Tampak Bawah)

Page 26: Proposal Kapal Cepat KAtegori III Fuel Engine

Tabel Perhitungan Tahanan