REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR - … · Di Indonesia dan beberapa negara untuk kapall di bawah 300 GT...
Transcript of REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR - … · Di Indonesia dan beberapa negara untuk kapall di bawah 300 GT...
REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR
VI. G
IDENTITAS JURNAL :
Judul : Kajian Implementasi Alokasi Frekuensi Komunikasi untuk Pelayaran Rakyat Indonesia
Nama Penulis : TENGKU AHMAD RIZA
Nama Jurnal Publikasi : Jurnal ELKOMIKA
Tahun Terbit : Tahun 2016
Disusun Oleh :
Widya Oktamiyarto (1441177004266)
Latar Belakang dan Tujuan
Pada saat ini pelayaran di Indonesia melakukan komunikasi antar nelayan
pada pelayaran rakyart menggunakan frekuensi yang tidak resmi dengan
alasan perangkat komuniasi lebih murah dan mudah didapat.
Bertujuan untuk memberian kajian dan mengimplementasikan alokasi
frekuensi komunikasi yang dapat dipergunakan oleh para nelayan yang
termasuk sebagai pelayanan rakyat di seluruh Indonesia. Sehingga para
nelayan dapat mempergunakan frekuensi yang resmi
Metodologi Penelitian
Data yang Digunakan
Spektrum Frekuensi Radio
Merupakan susunan pita frekuensi radio yang mempunyai frekuensi lebih
kecil lebih kecil dari 3000 Ghz sebagai satuan getaran gelombang
terdapat dalam dirgantara
Pelayaran Rakyat
Pelayaran Rakyat merupakan kegiatan di lautan yang dilakukan oleh nelayan
tradisional dengan menggunakan kapal kayu yang dibuat dengan teknologi
tradisional, sehingga mempunyai jangkauan operasi dan kemampuan teknisnya
yang relatif terbatas
Perangkat Komunikasi
Fokus penelitian ini adalah sistem komunikasi nirkabel dengan
menggunakan frekuensi radio atau gelombang radio sebagai medium
pembawa informasi atau lebih dikenal dengan sistem komunikasi radio
Hasil dan Pembahasan
Frekuensi 159.05 MHz dan 159.075 MHz
Frekuensi 172 – 173 MHz
Frekuensi 2170 – 2173.5 kHz
Kesimpulan
Untuk komunikasi antar nelayan dari satu kapal ke kapal lainnya menggunakan
frekuensi VHF (Very High Frequency) 30 – 300 MHz dengan pertimbangan jarak
jangkauan.
Di Indonesia dan beberapa negara untuk kapall di bawah 300 GT diberi
frekuensi khusus termasuk kapal nelayan yang termasuk ke dalam kategori
pelayaran rakyat di Indonesia.
Frekuensi yang di mungkinkan untuk digunakan oleh pelayaran rakyat adalah
21702173,5 KHz, 2190-2194 KHz, 8100-8195 KHz, 18780-18900 KHz, 25070-25210 KHz,
159.05 MHz, 159.075 MHz dan 172-173 MHz.
Hasil studi banding dengan negara lain seperti United Emirat Arab
menggunakan frekuensi 156.80 Mhz (kanal 16) untuk gawat darurat dan radio
komunikasi menggunakan frekuensi 157.425 MHz Simplex (kanal 88), sedangkan
negara Jepang mulai tahun 1988 menggunakan frekuensi 400 MHz.
Dikaji oleh: Aries Yudha Putra Pratama
Npm: 1441177004223
PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA J-POLE DUALBAND DENGAN
VARIASI BENTUK “T” UNTUK KOMUNIKASI RADIO TRANSCEIVER PADA PITA VHF DAN UHF
Yoga Krismawardana, Yuli Christyono, and Munawar Agus Riyadi
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof. Sudharto, SH, kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Email: [email protected]
Latar Belakang
Pengguna komunikasi radio seringkali menggunakan antena J-Poleini sebagai antena alternatif atau bahkan antena utama karena
berbagai keunggulan yang dimilikinya, seperti kinerja yang bagus
untuk penggunaan komunikasi bergerak atau tetap, dapat
digunakan secara dualband pada pita VHF dan UHF.
Tujuan
Untuk menggantikan jenis frekuensi radio yang tidak
sesuai dan dapat menggunakan J-Pole sebagai
solusinya.
Data Yang Digunakan
Pada beberapa kasus, antena J-Pole yang dirancang dengan
frekuensi kerja pada pita VHF dapat juga beresonansi dengan baik
pada pita UHF.
Metode
Diuji untuk mendapatkan VSWR, return loss,lebar pita, gain, dan pola radiasi. untukselanjutnya dibandingkan dengan hasilsimulasinya menggunakan CST MicrowaveStudio pada CST Studio Suite 2011. Pengujianjuga dilakukan langsung menggunakanradio transceiver dan menggunakan antena
radio lain sebagai pembanding
Hasil Pembahasan
Frekuensi kerja antena J-Pole-Tditentukan berdasarkan frekuensiyang menunjukkan nilai S-Parameterterendah berdasarkan proses simulasi.Hasil simulasi dari frekuensi kerjaantena J-Pole-T tertera pada Tabel II.Tabel tersebut menunjukkan letakfrekuensi dengan nilai S-Parameterterendah, yang kemudian ditentukansebagai frekuensi kerjanya. Dari TabelII juga dapat dilihat bahwaberdasarkan hasil simulasi antena J-Pole-T dapat digunakan di pita VHFdan UHF.
Antena
Frekuensi (MHz)
Pita Uji VHF Pita Uji UHF
Simulasi Pengujian Simulasi Pengujian
J-Pole-T1 148,5 148 456,14 454
J-Pole-T2 148,39 148 456,26 454
J-Pole-T3 148,24 146 454,97 452
RF-570 - 140 - 446
Kesimpulan
Antena J-Pole dengan variasi bentuk “T” adalah salah satu jenis antena omnidirectional yang dapat digunakan untuk komunikasi dualband pada pita VHF dan UHF. Nilai return loss yang sangat rendah dan VSWR yang mendekati 1:1 menunjukkan bahwa antena J-Pole-T ini memiliki kesesuaian impedansi yang bagus. Namun, antena J-Pole-T ini juga memiliki kekurangan yaitu nilai gain-nya yang tidak terlalu besar terhadap antena isotropis.
Muchlas, Tole Sutikno, Sahnan
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan
5 April
Disusun oleh Endah Ayu Aulia
[1441177004296]
Abstrak
Aplikasi sistem kendali peralatan listrik rumah tanggamenggunakan frekuensi Radio HT (handy talky)sebagai media pengendali (remote control) masihperlu diteliti lebih spesifik.
Subjek dari penelitian ini adalah sistem yang dibangun dalam sebuahsistem pengendali jarak jauh dengan memanfaatkan radio transceiver 2meter untuk mentransmisikan data yang telah dikodekan dalam bentuksinyal DTMF (Dual Tone Multiple Frequency).
Latar Belakang
Penggunakan Radio HT tidak memerlukan jaringan kabel yangcukup rumit perawatannya. Tersedianya frekuensi radio untukkomunikasi HT dilakukan pengontrolan pada berbagai peralatan listrikyang diinginkan seperti menyalakan atau mematikan televisi, lamputaman atau membuka atau menutup pintu garasi.
Penelitian yang dilakukan adalah merancang pengendaliperalatan rumah tangga dengan memanfaatkan radio frekuensi (HT)sebagai trasmitter / receiver dan merancang mikrokontroler AT89S51sebagai pemroses utama.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pengendalianberbasis mikrokontroler yang dapat mengendalikan peralatanlistrik dari jarak jauh dengan menggunakan HT.
Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini menguji kondisiberbeda pada port-port I/O mikrokontroler AT89S51 yangmengatur masukan driver dan mengukur besar teganganport-port I/O yang berfungsi mendeteksi keadaan relay.
Metode / Teknik yang Diterapkan
Penelitian ini akan merancang sebuah pengendali nirkabelperalatan listrik rumah tangga dengan transceiver 2 metermenggunakan DTMF berbasis mikrokontroler. Berikut di bawah inidiagram blok dari rancangan ini secara keseluruhan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kendali dengan media HTdapat digunakan sebagai kendali jarak jauh untuk menghidupkan danmematikan peralatan peralatan rumah tangga. Konsumsi daya yangdibutuhkan adalah sebesar 5.335 watt.
Kesimpulan
Telah dapat dirancang sistem kendalijarak jauh lewat HT berbasismikrokontroler AT89S51 untukmenghidupkan dan mematikan alatyang terhubung dengan peralatanlistrik.
Pada saat HT berperan sebagaireceiver/transmitter dipengaruhioleh interferensi dari pesawat HTlainnya pada frekuensi yangsama.
Daya jangkau radio transceiver pada daerah lapang denganhubungan langsung relatif dekat ± 5 km, dan jangkauannya akansemakin berkurang apabila berada di daerah perkotaan yangbanyak gedung-gedung bertingkat dan daerah dengan konsturtanah pegunungan.
Nama : Iqbal Abdul Malik Matakuliah : Sistem Pakar
Npm : 1441177004220 “Review Jurnal HT”
Kelas : VI G
No Judul Masalah Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Kesimpulan
1 Traffic Light Controller
Menggunakan Media RF
Handry Khoswanto,
Resmana Lim, Budy Lie
Sin Liong
Fakultas Teknologi
Industri, Jurusan Teknik
Elektro, Universitas
Kristen Petra
Penggunaan kabel sebagai
media jaringan sangat rumit
dan memiliki tingkat
kesulitan cukup tinggi dalam
hal perawatan. Apabila
menggunakan metoda
standalone dirasakan cukup
susah untuk melakukan
perubahan setting yang
dibutuhkan. Penggunaan
media Radio frekuensi
hanyalah sebagai sarana
pengiriman command untuk
mengganti setting durasi,
mode traffic lignt dari
sebuah plant lampu lalu
lintas.
Antara lain perencanaan Radio
Modem, Relay Board, mikro-
kontroler AT89C51 dan
interface antara modem
dengan komputer
menggunakan kabel serial
RS232 serta koneksi ke radio
HT (Handy Talky). Berikut ini
diberikan gambar blok
diagram sistem. iM ac
RS CS TR RD TD CD TALK /
DATA TALK
RS CS TR RD TD CD TALK /
DATA TALK
Traffic Light Controller
Menggunakan Media RF
pengontrolan traffic light jarak
jauh menggunakan media
radio HT. Sistem komunikasi
yang akan di-buat yaitu
komputer akan mengirimkan
data sebagai perintah yang
harus dilakukan ke
mikrokontroler AT89C51
melalui media HT, namun
Perubahan yang terlihat pada
sinyal FSK tersebut adalah
besarnya amplitudo dari sinyal
FSK yang diterima lewat HT
tidak rata, padahal sinyal FSK
yang dikirimkan amplitidonya
rata. Pada frekuensi 1200 Hz,
sinyal FSK yang diterima
amplitudonya sama (bahkan
sedikit lebih besar). Sedangkan
untuk frekuensi 2200 Hz
amplitudonya terlihat lebih
kecil. dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi frekuensi yang
ditransmisikan lewat HT, maka
amplitudo dari frekuensi
tersebut semakin kecil.
Perubahan bentuk sinyal FSK
juga akan terjadi apabila
volume dari HT penerima
terlalu kecil atau terlalu besar.
Setting volume yang ada pada
HT adalah 0 sampai dengan 20.
Berdasarkan hasil pengujian,
sinyal FSK yang diterima
Berdasarkan hasil pengujian
yang telah dilakukan maka
didapatkan kesimpulan sebagai
berikut.
1. Frekuensi mark yang
digunakan sebesar 1350
Hz. Hal ini dilakukan
karena saat
menggunakan frekuensi
mark 1200 Hz, bentuk
gelombang FSK yang
diterima oleh
demodulator tidak
sempurna. Akibatnya
proses demodulasi pada
bagian demo-dulator
terganggu, yaitu tidak
dapat menghasilkan
data yang baik dan
benar.
2. Pengalamatan
(addressing) dilakukan
karena jumlah traffic
light yang dikontrol
lebih dari satu buah.
sebelumnya data tersebut
diubah kedalam sinyal FSK
(Frequency Shift Keying) oleh
radio modem. AT89C51 akan
memeriksa data yang diterima.
Apabila data yang diterima
sesuai dengan data perintah
yang ada, maka perintah akan
segera dilaksanakan dan
AT89C51 akan mengirimkan
data konfirmasi ke computer
dengan proses yang sama
seperti pada saat computer
mengirimkan data ke
mikrokontroler. Komputer
akan menunggu sampai data
konfirmasi diterima. Apabila
komputer tidak menerima data
konfirmasi ini, maka komputer
akan mengirim ulang data
tersebut sampai data
konfirmasi diterima oleh
komputer.
cukup baik apabila setting
volume pada angka 15.
Jika hanya satu traffic
light yang dikontrol,
pengalamatan tidak
perlu dilakukan.
Dengan adanya
pengalamatan satu PC
dapat digunakan untuk
mengontrol lebih dari
satu traffic.
ANALISA GANGGUAN FREKUENSI RADIO DAN
FREKUENSI PENERBANGAN DENGAN METODE SIMULASI
Benriwati Maharmi Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru
Jalan Dirgantara No.4 Arengka Raya Pekanbaru E- mail : [email protected]
JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 6 NO 2, SEPTEMBER 2014
Presented by Kasun Sonjaya[1441177004295]
Instrocduction
WRP (Standing Wave Ratio )
Pencataan SWR (Standing Wave Ratio)
Akurat Lengkap Hasilnya Mempengaruhi
frekuensi
Simulasi Transmitter
Menggunakan SSG dan PA
Abstract
Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
Methods
STANDING WAVE RATIO
Pengukuran SWR dan Daya (Foward) Pada Pemancar A (SSG-1) Dan B (SSG-2)
Perhitungan Sampel dan Pengukuran Harmonisa Ke 2 dan Ke 3 Frekuensi Fundamentalnya
Hasil perhitungan frekuensi hasil intermodulasi orde ke-3 dan orde ke-5 dari Tx.A dan Tx.B
Data Hasil Pengukuran Frekuensi Hasil Produk Intermodulasi Jarak Antar Stasiun A Dan Stasiun C Adalah 5 MeteR
Selisih Harmonisa Hasil Pengukuran
Sekian & Terimakasih
BENTUK DAN STRUKTUR WACANA PERCAKAPAN DALAMRADIO AMATIR DI KODYA SURAKARTA
D.B. Putut SetiyadiPBSID, FKIP, UNWiDHA Klaten
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013ISSN 0215-9511
Presented By Triana[1441177004031]
BahasaRadio
AmatirWacana
Radio amatir inimempunyai
karakteristik yang berbeda dalam hal
operasionalkomunikasi ataupercakapannya.
Bahasa danpemakaian bahasaselalu dipengaruhioleh factor-factor lingual dan factor-factor nonlingual
Percakapan dalamradio amatir dilihat
dari bentuk-bentuk
wacana danstruktur wacana.
Tujuan Mendeskripsi-kan bentuk-bentuk wacana dan struktur wacana percaka pan dalam radio amatir
Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk wacana percakapan dalam radio amatir.
Untuk mendeskripsikan struktur wacana percakapan dalam radio amatir.
WacanaPercakapan
Wilayah Percakapan
FrekuensiStrukturWacana
KarakteristikPercakapan
Teknik
TeknikKerjasama
TeknikWawancara
TeknikRekam
TeknikSimak
Teknik Catat
Metode Analisis
Metode Padan
Alat PenentunyaMitra Wicara
Bahwa wacana percakapan dalam radio amatir bentuknya
Wacana lisan jika dilihat dari medianya
Wacana interaksional jika dilihat dari fungsi bahasanya
Wacana yang lengkap
Struktur wacanapercakapan dalamradio amatir padaumumnya terdiri daristruktur awal,medial, dan akhir.
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dilakukan di depan dapat disimpulkan dua hal pokok sebagai berikut.
Wacana percakapan dalam radio amatir berbentuk wacana lisan jika dilihat darimedianya. Dilihat dari fungsi bahasanya termasuk wacana interaksional.
Struktur wacana percakapan pada umumnya terdiri dari struktur awal yang biasanya berupa ucapan salam atau konfirmasi frekuensi atau menanyakankeadaan masing-masing,