Profil Kabupaten Kutai Timur -...
Transcript of Profil Kabupaten Kutai Timur -...
2-1
Profil Kabupaten
Kutai Timur
2-2
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Kutai Timur secara geografis terletak pada 115º56’26” Bujur Barat 118º58’19”
Bujur Timur dan 1º52’39” Lintang Utara 0º02’11” Lintang Selatan. Pada awal dibentuk,
Kabupaten Kutai Timur terdiri dari 5 kecamatan namun berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur Nomor 16 Tahun 1999, kecamatan di Kutai Timur dimekarkan
menjadi 11 kecamatan dan pada Tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Kutai Timur Nomor 12 Tahun 2005 dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan.
Batas-batas wilayah Kabupaten Kutai Timur secara administratif, adalah:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Kelay
(Kabupaten Berau);
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Utara (Kota Bontang),
Kecamatan Marang Kayu dan Kecamatan Muara Karam (Kabupaten Kutai Kartanegara);
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi;
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan
Tabang (Kabupaten Kutai Kartanegara).
Secara administratif pemerintahan, saat ini Kabupaten Kutai Timur memiliki 18 wilayah
kecamatan. Sebelum diresmikan menjadi kabupaten baru, Kabupaten Kutai Timur hanya
memiliki 5 kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong,
Muara Wahau dan Sangkulirang. Untuk memudahkan koordinasi pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan, Pemkab Kutai Timur dengan Perda Nomor 16 Tahun
2000 meresmikan 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Busang, Telen, Kongbeng,
Bengalon, Kaliorang, dan Sandaran (Gambar 2.1).
Berdasarkan aspek geografis, wilayah kabupaten dengan Ibukota Sangatta ini
mempunyai posisi yang strategis baik di tingkat Provinsi Kalimantan Timur maupun
regional Kalimantan yang didasari pada beberapa hal yaitu :
1. Terletak pada poros regional lintas trans Kalimantan yang menghubungkan wilayah
Kalimantan Utara dengan jalur Kabupaten Nunukan – Malinau – Bulungan (Kota
Tanjung Selor) – Berau (Kota Tanjung Redeb) ke Kota Samarinda langsung ke
Balikpapan serta ke Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat;
2. Terletak pada poros pertumbuhan kawasan ekonomi terpadu SASAMBA (Samarinda-
Samboja-Balikpapan) dan kawasan segitiga pertumbuhan Bontang-Sangatta-Muara
Wahau dan Sangkulirang;
2-3
GAMBAR 2.1
2-4
3. Terletak di sepanjang Selat Makassar yang merupakan alur pelayaran nasional,
regional dan internasional. Posisi strategis ini juga didukung dengan berbagai faktor
internal yang ada di Kabupaten Kutai Timur antara lain :
a. Kekayaan sumberdaya alam yang sangat besar, meliputi sumberdaya alam
batubara, minyak bumi dan sumberdaya mineral industri (granit, pasir kuarsa,
lempung, batu gamping, dsb.);
b. Kekayaan sumberdaya kehutanan dan keanekaragaman hayati.
Kekayaan sumberdaya kelautan (perikanan, dsb.) Kabupaten Kutai Timur mempunyai
potensi sumberdaya alam yang besar, baik berupa bahan tambang, hutan, pertanian dan
lain-lain. Apabila sumberdaya alam tersebut tidak dikelola maka akan menimbulkan
dampak buruk bagi kualitas lingkungan hidup.
Kabupaten Kutai Timur memiliki luas wilayah 35.747,50 km2 atau 17% dari luas wilayah
Provinsi Kalimantan Timur. Selanjutnya luas wilayah dapat dirinci menurut luas wilayah
per kecamatan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Banyaknya Desa dan Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2016
2-5
Berdasarkan Tabel 2.1. Kabupaten Kutai Timur memiliki 18 kecamatan yang terbentuk
sejak 2005 yang terbagi dalam 132 desa dan 2 kelurahan. Kecamatan yang memiliki desa
terbanyak adalah Kecamatan Sangkulirang sebanyak 15 desa, sedangkan yang memiliki
desa paling sedikit adalah Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan yaitu masing-
masing hanya 3 desa dan 1 kelurahan.
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
Potensi wilayah Kabupaten Kutai Timur yang perlu didukung pembangunannya dengan
infrastruktur permukiman antara lain:
2.2.1 Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial memberikan masukan bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier effect bagi
berkembangnya sektor-sektor yang terkait, seperti pertanian (bunga, buah, perikanan),
industri kerajinan, perdagangan (misalnya rumah makan), dan jasa (penginapan,
pemandu wisata, transportasi, dan sebagainya). Sehingga berkembangnya sektor ini,
taraf kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata dapat
meningkat.
Kabupaten Kutai Timur memiliki Obyek Wisata yang beragam, baik wisata alam,
agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini antara lain berupa
keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas, wisata hutan tropis yang lebat,
dengan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di Kawasan Taman Nasional
Kutai serta wisata budaya meliputi peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi,
kesenian lokal yang menarik.
Wisata alam yang terdiri dari wisata bahari, pantai, petualangan dan wisata alam
buatan. Wisata ini terdapat di sepanjang pesisir Kabupaten Kutai Timur, dan Khusus
untuk wisata bahari yang sudah akan dikembangkan adalah di Kecamatan Sangkulirang
(Pulau Birahbirahan). Dan untuk Wisata pantai yang menjadi tujuan wisatawan adalah
Pantai Teluk Lombok dan Aquatik.
Wisata budaya yang terdiri dari tari tradisional, seni teater, band, drama, orkes melayu,
musik tingkilan, rebana, hadrah dan kesenian dari masyarakat pendatang yang
berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur antara lain: Kuda Kepang, Ludruk,
Ketoprak, Wayang Kulit, Barongsai, Tari dan Modeling, Sandur, Karawitan, Reog, Sinden,
2-6
Obyek Wisata ini berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua
kecamatan.
Tabel 2.2 Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur
Kecamatan Obyek Wisata
1. Sangatta Utara
Pantai Aquatik
Bukit Pandang Pelangi
Telaga Batu Arang
2. Sangatta Selatan
Prevav Mentoko
Taman Nasional Kutai
Pantai Teluk Lombok
Pantai Teluk Perancis
3. Teluk Pandan Teluk Kaba
Telaga Bening
4. Rantau Pulung Agrowisata
Air Terjun KM.SP8
5. Bengalon Pantai Sekerat
Pegunungan Karst
6. Kaliorang Pantai Jepu-Jepu
7. Sangkulirang
Desa Bual-Bual
Selangkau
Pulau Minang
Air Terjun Desa Saka
8. Sandaran Pulau Birah-Birahan
Air Terjun Tanjung Mangkaliat
9. Karangan Sumber Mata Air Ampenas dan Goa
Pemandian Air Panas Batu Lepoq
10. Kongbeng Gunug Kongbeng
11. Telen Lamin Adat dan Seni Budaya Suku Kayan
12. Muara Bengkal
Danau Gelombang Muara Begkal Ulu
Batu Tija Sara Muara Bengkal Ilir
Danau Padang Api Desa Sanaba
Makam Raden Bangkok Batu Balai
13. Muara Ancalong Lamin Adat dan Seni budaya Suku Dayak Kenyah Lepo Tau
14. Muara Wahau Hutan Lindung Wahea
Desa Wisata Miau Baru
Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013
Jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten
Kutai Timur setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hingga tahun 2013 jumlah
2-7
wisatawan yang masuk ke Kalimantan Timur mencapai 33.172 orang, mengalami
peningkatan sebanyak 6775 orang dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 26.397 orang.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Kutai Timur, maka diperlukan
sarana penunjang seperti penginapan/hotel. Pada tahun 2013, jumlah penginapan/hotel
di Kutai Timur mencapai 91 buah, yang terdiri dari hotel bintang tiga sebanyak 1 buah,
dan sisanya sebanyak 90 buah merupakan hotel non bintang.
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana Wisata di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 – 2013
Saran dan Prasarana Wisata 2011 2012 2013
(2) (3) (4) (5)
Akomodasi
Hotel 86 91 91
Jumlah Kamar 1.310 1.460 1.460
Jumlah Tempat Tidur 1.900 2.240 2.240
Hutan Lindung Wisata Alam (Wehea) 1 1 1
Event Budaya 6 6 6
Peninggalan Sejarah dan Purbakala (Situs)
38 38 38
Art Galeri 1 1 1
Desa Kerajinan Tradisional 2 2 2
Taman Nasional 1 1 1
Taman Wisata Laut 5 5 5
Hutan Manggrove 5 5 5
Bukit Pandang Pelangi 2 2 2
Agrowisata Kabo Jaya 1 2 2
Danau/Telaga 3 4 4
Taman Pesawat Bukit Pelangi 1 1 1
Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013
2.2.2 Industri dan Perdagangan
Kabupaten Kutai Timur memiliki 1,3 juta ha lahan potensial yang cocok dan siap
dikembangkan untuk komoditas pertanian bernilai tinggi sebagai basis agribisnis berikut
agroindustrinya. Selain itu Kabupaten Kutai Timur memiliki wilayah perairan pantai
kurang lebih sepanjang 250 km dan 4 mil dari garis pantai ke arah laut yang siap
dikelola untuk pengembangan agribisnis perikanan berwawasan lingkungan.
Beberapa komoditas agribisnis seperti kelapa sawit, coklat, karet, lada, nenas, dan
udang memiliki prospek pasar internasional yang sangat baik. Agribisnis memiliki
2-8
dampak pengganda (multiplier effect) yang besar dalam perekonomian dan menjamin
kesinambungan pembangunan jika dikelola secara baik, karena pembangunan ekonomi
didasarkan pada SDA yang dapat diperbaharui.
Mengingat tingginya resiko yang harus ditanggung oleh penduduk Kabupaten Kutai Timur
karena ketergantungan yang besar terhadap sektor yang bertumpu pada sumberdaya
alam non lestari maka perlu segera mengembangkan alternatif lain sektor ekonomi yang
akan dijadikan sebagai leading sector dalam perekonomian Kabupaten Kutai Timur.
Sektor ekonomi terpilih yang akan dijadikan leading sector tersebut mulai
dikembangkan sedini mungkin. Sehingga pada saat industri batubara kehabisan bahan
baku, maka sektor ekonomi yang terpilih tersebut sudah berkembang dengan mantap
dan mampu menggantikan posisi industri batubara sebagai penggerak utama
perekonomian Kabupaten Kutai Timur.
Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai peluang pasar yang sangat
besar. Peluang pasar yang tercermin dari adanya potensi permintaan akan produk hasil
kegiatan sektor ekonomi tersebut di pasaran lokal, regional dan internasional. Potensi
permintaan lokal dapat dilihat dari kemungkinan semakin meningkatnya jumlah
penduduk Kabupaten Kutai Timur. Potensi permintaan regional terutama berasal dari
daerah-daerah Kalimantan Bagian Timur yang mempunyai rencana untuk
mengembangkan agrobisnis dan agroindustri untuk pembangunan daerahnya.
Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai keterkaitan yang tinggi baik
ke belakang maupun ke depan dengan sektor ekonomi yang lain. Tingginya keterkaitan
tersebut secara langsung dan tidak langsung akan mengembangkan dan menggerakan
sektor-sektor ekonomi yang lain. Meningkatnya berbagai aktivitas sektor-sektor ekonomi
tersebut akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, sehingga
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan ekonomi Kabupaten Kutai Timur secara
keseluruhan.
Adapun industri kecil maupun menengah di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 2.4 Jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2010 – 2012 No Jenis Industri 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Industri Pangan Agro
Jumlah 183 162 162
Nilai Produksi (Rp. 000)
14.014.528 4.296.800 4.296.800
2-9
No Jenis Industri 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)
2
Industri Sandang
Jumlah 7 23 23
Nilai Produksi (Rp. 000)
597.050 355.200 355.200
3
Industri Logam. Mesin dan Alat Angkutan
Jumlah
Nilai Produksi (Rp. 000)
1.287.457 144.000 144.000
4
Industri Kimia dan Bahan Bangunan
Jumlah 159 68 64
Nilai Produksi (Rp. 000)
39.876.804 44.211.904 44.211.904
5
Industri Kerajinan
Jumlah 8 17 17
Nilai Produksi (Rp. 000)
301.983 44.211.904 44.211.904
Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1 Jumlah Penduduk dan KK Keseluruhan
Penduduk Kabupaten Kutai Timur berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015 sebanyak
337.677 jiwa yang terdiri atas 183.653 jiwa penduduk laki-laki dan 154.024 jiwa
penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2014,
penduduk Kutai Timur mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen dan jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk
Kutai Timur mengalami pertumbuhan sebesar 32,95 persen. Sementara itu besarnya
angka rasio jenis kelamin tahun 2015 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan
sebesar 1,19.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015 mencapai 9 jiwa/km2
dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di
18 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di
kecamatan Rantau Pulung dengan kepadatan sebesar 66 jiwa/km2 dan terendah di
Kecamatan Busang sebesar 2 jiwa/Km2.
2-10
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Per Tahun di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2015
Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2016
2-11
Tabel 2.7 Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2016
2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk
Sumber daya alam (SDA) di Kutai Timur (Kutim)
melimpah ruah, namun angka masyarakat
miskin terbilang masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Kutim, ditahun 2014 presentase masyarakat
miskin berada diangka 9%. Berdasarkan data
statistik angka kemiskinan sejak 2007 lalu
memang menunjukan tren penurunan, namun dari angka masyarakat miskin yang
mencapai 8,79% di tahun 2012 lalu, mengalami peningkatan 9,06% di tahun 2013 dan
2014.
Pemerintah daerah mengalami kesulitan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Kutai
Timur karena tingginya jumlah pendatang yang masuk ke wilayah Kabupaten Kutai
Timur untuk mencari pekerjaan. Dari kategori pendatang itu, sebagian sudah bisa
digolongkan ke masyarakat miskin. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah penduduk
sudah berada diangka 319.394 jiwa dengan laki-laki sebanyak 173.710 jiwa dan
perempuan 145.684 jiwa. Tingginya jumlah pertumbuhan penduduk di Kutim,
disebabakan oleh tingginya juga jumlah pendatang.
2-12
Indikator masyarakat itu miskinadalah dilihat dari dari tingkat konsumsi dan
pengeluaran setiap harinya. Garis kemiskinan, pengeluaran minimalnya per jiwa sekitar
Rp 400 ribu perbulannya. Kalau sudah dibawah angka itu, maka masyarakat sudah
digolongkan miskin. Mulai dari konsumsi, kesehatan, pendidikan, pemberian dan
pengeluaran lainnya dihitung semua untuk menentukan apakah seseorang itu masuk
garis kemiskinan.
Dalam pendataan dilakukan BPS Kutim, belum mengkategorikan kecamatan mana saja
yang paling banyak masyarakat miskinnya. Untuk lebih jelasnya garis kemiskinan,
jumlah penduduk miskin, dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur
tahun 2007-2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.8 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase Penduduk
Miskin di Kabupaten Kutai Timur Tahun 207-2013
No Tahun Garis Kemiskinan
(jiwa)
Jumlah Penduduk Miskin
(jiwa)
Persentase Penduduk Miskin (%)
1 2007 232.968 31.700 17.51
2 2008 257.155 24.760 13.20
3 2009 273.021 22.890 11.88
4 2010 300.108 29.200 11.39
5 2011 339.905 25.300 8.79
6 2012 364.353 25.300 9.06
7 2013 397.200 27.200 9.06 Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS) Kutai Timur
2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Ke Depan
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kutai Timur cenderung mengikuti pola
pertumbuhan linier. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tetap sepanjang
tahun, jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur diproyeksikan akan mengalami
peningkatan bertahap dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten
Kutai Timur merupakan hasil dari peningkatan penduduk alami melalui peningkatan
angka kelahiran dan terjadinya in-migrasi penduduk dari wilayah lain. Program
transmigrasi penduduk yang dicanangkan oleh pemerintah dengan mendatangkan
penduduk dari Pulau Jawa ke wilayah Kabupaten Kutai Timur diduga merupakan
variabel yang turut mempengaruhi angka pertumbuhan ini. Disamping itu peningkatan
jumlah pasangan usia subur dan penurunan angka kematian menjadi alasan lain bagi
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kutai Timur. Dengan memperhatikan pola
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kutai Timur yang bersifat linier, proyeksi
penduduk sampai tahun 2019 dapat dilhat pada tabel berikut.
2-13
Tabel 2.9 Proyeksi Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2032
No Kecamatan Proyeksi Penduduk
2015 2019
1. Muara Ancalong 20.006 23.651
2. Busang 8.605 10.620
3. Long Mesangat 13.405 21.537
4. Muara Wahau 39.014 57.494
5. Telen 15.531 23.270
6. Kombeng 22.170 25.574
7. Muara Bengkol 16.439 16.733
8. Batu Ampar 7.360 7.854
9. Sangata Utara 187.846 244.743
10. Bengalon 45.429 73.035
11. Teluk Pandan 30.878 42.536
12. Sangatta Selatan 55.851 79.727
13. Rantau Pulung 14.867 21.896
14. Kaliorang 26.251 47.892
15. Kaubun 12.816 16.326
16. Sangkulirang 32.978 46.494
17. Karangan 27.172 47.655
18. Sandaran 12.101 26.396
Jumlah 589.718 833.435 Sumber: Hasil Analisis, 2016
2.3.4 Jumlah Penduduk Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi
Jumlah penduduk perkotaan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2015 sebanyak
149.327 jiwa, yang tersebar di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak 95.312 jiwa,
Bengalon sebanyak 29.982 jiwa, dan Sangatta Selatan sebanyak 24.033 jiwa.
2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
2.4.1 Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi
Perkembangan perekonomian Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari kontribusi
sektor–sektor ekonomi yang mendukungnya. Sektor pertambangan dan penggalian
terutama subsektor pertambangan non migas (batubara) masih merupakan pendukung
utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Dominasi subsektor ini ditandai dengan
masih tingginya peranan pertambangan batubara tahun 2010-2012 antara 86,74% sampai
87,86% dari total PDRB Kabupaten Kutai Timur dengan Migas.
Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur atas dasar harga berlaku dengan migas pada tahun
2010-2012 cenderung meningkat dari Rp.34.247.873,45 juta di tahun 2010 menjadi Rp
50.184.447,90 juta pada tahun 2012.
Laju Pertumbuhan ekonomi dengan migas tahun 2010-2012 antara 9,33 sampai 12,68%,
2-14
tanpa migas antara 9,80 sampai 12,81%, serta tanpa migas dan batubara antara 6,42
sampai 11,33%.
Tabel 2.10
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun
2010 – 2012
No Uraian Tahun
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Dengan Migas (Juta Rp)
Harga Berlaku 34.247.873,45 45.748.619,66 50.184.447,90
Harga Konstan 2000
2 Tanpa Migas (Juta Rp)
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000 16.814.677,68 18.759.584,10 21.163.592,17
3 Tanpa Migas & Batubara (Juta Rp)
Harga Berlaku 4.769.080,56 5.553.647,49 6.390.800,63
Harga Konstan 2000 2.146.717,10 2.294.652,24 2.554.611,46
4 Laju Pertumbuhan (%)
Dengan Migas 9,33 11,43 12,68
Tanpa Migas 9,80 11,57 12,81
Tanpa Migas & Batubara 6,42 6,89 11,33 Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Struktur Ekonomi
Besarnya peranan suatu sektor terhadap sektor lainnya di Kabupaten Kutai Timur dapat
dilihat dari distribusi persentase suatu sektor terhadap total seluruh sektor dalam
membentuk PDRB Kutai Timur. Sektor yang kontribusinya cukup besar setelah sektor
pertambangan dan penggalian adalah sektor pertanian. Seiring dengan masih
dominannya peran sektor Pertambangan dan Penggalian dalam beberapa tahun terakhir,
peranan sektor ini relatif stabil antara 3,77% - 3,49%, sedangkan sumbangan sektor-
sektor lainnya masih dibawah 4%.
Tabel 2.11 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012
No Sektor Usaha
2010 2011 2012
Rata-rata
Harga berlaku
(Juta Rp) %
Harga berlaku
(Juta Rp) %
Harga berlaku
(Juta Rp) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pertanian 1.292.751,66 3,77 1.487.765,19 3,25 1.752.385,65 3,49 3,80
2 Pertambangan dan Penggalian
29.705.414,58 86,74 40.454.400,37 88,43 44.089.901,16 87,86 87,14
3 Industri Pengolahan
95.255,08 0,28 104.040,34 0,23 112.805,68 0,22 0,25
2-15
No Sektor Usaha
2010 2011 2012
Rata-rata
Harga berlaku
(Juta Rp) %
Harga berlaku
(Juta Rp) %
Harga berlaku
(Juta Rp) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
32.177,87 0,09 36.308,16 0,08 40.490,51 0,08 0,09
5 Bangunan dan Konstruksi
731.254,70 2,14 801.345,61 1,75 869.461,02 1,73 1,98
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.213.959,58 3,54 1.577.186,40 3,45 1.727.152,66 3,44 3,46
7 Pengangkutan dan Komunikasi
597.836,41 1,75 651.635,19 1,42 849.551,09 1,69 1,80
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
289.273,69 0,84 324.151,08 0,71 332.176,37 0,66 0,73
9 Jasa jasa 289.949,88 0,85 311.778,32 0,68 410.523,76 0,83 0,75
Jumlah
PDRB 34.247.873,45 100,00 45.748.619,66 100,00 50.184.447,90 100,00
PDRB Tanpa Migas 33.495.735,77 44.900.228,87 49.223.005,18
PDRB Tanpa Migas dan Batubara
4.769.080,56 5.553.647,49 6.390.800,63
Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Gambar 2.2
Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan
Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012
Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang
kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) berupa batubara, migas dan bahan tambang lainnya,
akan tetapi komoditi-komoditi tersebut adalah komoditi SDA yang tidak dapat
terbaharui (unrenewable). Perubahan yang terjadi pada komoditi tambang tersebut
khususnya batubara baik pada produksi maupun harga, pasti berpengaruh terhadap
3 ,80%
,14% 87
,25% 0
,09% 0
1 ,98% 3 ,46%
1 ,80% 0 ,73% 0 ,75% Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan dan Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa jasa
2-16
besarnya sumbangan sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan bangunan. Jika
komoditi batubara dan migas ini dikeluarkan dari PDRB Kutai Timur maka peranan
sektor-sektor lainnya akan lebih nyata terlihat pengaruh dan andilnya.
Berdasarkan PDRB tanpa migas dan batubara tahun 2010-2012, sektor pertanian
merupakan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB dengan kontribusi antara
27,11% - 27,42%. Urutan terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran
dengan share antara 25,45% - 27,03%, kemudian disusul sektor bangunan sebesar antara
15,33% - 13,60%. Sedangkan sektor-sektor lainnya, dibawah 14%. Subsektor pekebunan
merupakan penyumbang terbesar pada sektor pertanian dengan share antara 8,81% -
10,85%.
Tabel 2.12 Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun 2010 – 2012
No Sektor Usaha 2010 2011 2012 Ratarata
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian 27,11 26,79 27,42 27,11
2 Pertambangan dan Penggalian 4,75 4,67 4,64 4,69
3 Industri Pengolahan 2,00 1,87 1,77 1,88
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,67 0,65 0,63 0,65
5 Bangunan dan Konstruksi 15,33 14,43 13,60 14,45
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 25,45 28,40 27,03 26,96
7 Pengangkutan dan Komunikasi 12,54 11,73 13,29 12,52
8 Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 6,07 5,84 5,20 5,70
9 Jasa jasa 6,08 5,61 6,42 6,04
Jumlah (%) 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Gambar 2.3
Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan
Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012
Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013, Data diolah
27 ,11%
,69% 4
,88% 1
,65% 0
14 ,45% ,96% 26
,52% 12
5 ,70% ,04% 6
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan dan Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa jasa
2-17
2.4.2 Data Pendapatan Per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin
PDRB perkapita pada tahun 2010-2012 cenderung meningkat pada setiap tahunnya,
demikian pula halnya dengan pendapatan regional per kapita. Sejalan dengan distribusi
PDRB yang dipisahkan antara PDRB dengan migas dan PDRB tanpa migas dan batubara,
maka akan terlihat besaran PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita apabila
unsur migas dan batubara dikeluarkan dari perhitungan.
Tabel 2.13
PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010 – 2012
Tahun
Dengan Migas (Rp) Tanpa Migas Tanpa Migas dan
Batubara
PDRB
Perkapita
Pendapatan
Regional
Perkapita
PDRB
Perkapita
Pendapatan
Regional
Perkapita
PDRB
Perkapita
Pendapatan
Regional
Perkapita
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2010 133.970.722 100.898.900 131.028.512 98.630.828 18.655.674 13.861.970
2011 172.297.557 129.764.317 169.102.364 127.301.220 20.916.039 15.516.327
2012 179.410.863 131.541.241 175.973.678 129.625.777 22.847.298 16.977.011
Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis
A. Topografi
Topografi Kabupaten Kutai Timur bervariasi berupa dataran landai, bergelombang
hingga berbukit-bukit dan pegunungan serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi
antara 0 - 7 m hingga lebih dari 1000 meter dari permukaan laut. Sebagian besar
wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan diatas 15%, dengan total luas
wilayah 2.516.233 Ha (76.37% dari total luas lahan). Wilayah dengan kelerengan di
atas 40% mempunyai areal yang cukup luas, tersebar diseluruh wilayah, khususnya
terkonsentrasi di bagian barat laut dengan ketinggian lebih 500 meter di atas
permukaan laut. Wilayah dengan karakteristik topografi seperti ini termasuk dalam
kategori lahan kritis yang sangat potensial mengalami degradasi lingkungan berupa erosi
tanah.
Wilayah dengan kelerengan dibawah 15% (< 2 s/d 15) merupakan Kawasan yang relatif
datar dan landai, dengan luas 778.686 Ha (23,63%). Kawasan ini hanya terdapat di
Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan
Sangkulirang. Daerah yang berbatasaan dengan Kabupaten Berau pada Kecamatan
Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong merupakan daerah pegunungan kapur.
2-18
Wilayah dengan daerah pegunungan dan perbukitan mempunyai areal paling luas yaitu
1.608.915 Ha dan 1.429.9222,5 Ha. Kondisi tofografi daratan ditampilkan pada tabel
berikut.
Tabel 2.14 Kondisi Tofografi Daratan Kabupaten Kutai Timur
No Sistem Lahan Deskripsi Umum Kemiringan Luas (Ha)
1 Bakunan Lembah-lembah kecil diantara perbukitan < 2 15.717
2 Gambut Rawa-rawa gambut yang dalam dengan permukaan umumnya lengkung
< 2 31.199
3 Kajapah dataran lumpur didaerah pasang surut dibawah bakau dan nipah
< 2 25.840
4 Klaru dataran banjir yang selalu tergenang < 2 16.831
5 Sebangau Jalur kelokan sungai-sungai besar dengan tanggul yang lebar
< 2 14.161
6 Kahayan Datarn pantai/sungai yang tergabung 2 s/d 8 19.097
7 Kapor Dataran karst yang berombak mengandung karst kecil-kecil
2 s/d 8 30.394
8 Lawangguang dataran batuan berombak hingga bergelombang 2 s/d 8 434.835
9 Pakau teras-teras berpasir berombak 2 s/d 8 188.834
10 Sungai Medang Dataran vulkanik bergelombang 9 s/d 15 1.778
11 Gunung Baju Dataran karst berbukit kecil 16 s/d 25 111.691
12 Teweh Dataran batuan endapan berbukit kecil 16 s/d 25 809.910
13 Beriwit Kuesta-kuesta bergunung batupasir dengan arah lereng tertoreh
26 s/d 40 35.058
14 Tewai Baru dataran bukit kecil dengan punggung terjal sejajar
26 s/d 40 95.545
15 Maput Perbukitan batuan bukan endapan yang tidak simetris
41 s/d 60 530.667
16 Mantalat kelompok punggung panjang batuan endapan, dengan arah lereng
41 s/d 60 3.194
17 Pendereh Pegunungan batuan endapan yang tidak teratur 41 s/d 60 738.127
18 Bukit Pandan Kelompok punggung gunung batuan bukan endapan
> 60 32.027
19 Batu Ajan Gunung-gunung apitertoreh dengan pola drainase radial
> 60 2.604
20 Lohai Kelompok punggung gunung yang panjang dan sempit
> 60 39.891
21 Okki punggung-punggung dan gunung karst yang curam
> 60 117.519
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur 2012
Jumlah gunung yang terdapat di wilayah Kutai Timur sebanyak 9 buah. Gunung yang
tertinggi adalah gunung menyapa dengan ketinggian mencapai 2000 m. Selain
pergunungan dan perbukitan, wilayah ini juga memiliki dataran/landai seluas 536.212,5
Ha yang terdiri dari daratan, rawa dan perairan umum (sungai dan danau). Daerah
Aliran Sungai (DAS) terdapat diseluruh kecamatan, sedangkan danau hanya di
Kecamatan Muara Bengkal yaitu danau Ngayau dengan luas 1.900 Ha dan Danau Karang,
2-19
dengan luas 750 Ha. Wilayah pantai berada disebelah timur Kabupaten, yang
mempunyai ketinggian antara 0-7 m diatas permukaan laut. Kawasan pantai yang
memilki potensi wisata bahari adalah Pantai Teluk Lombok dan Pantai Sekerat. Selama
ini, wilayah Pantai Teluk Lombok dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai media
perairan marikultur komoditi perikanan seperti tambak ikan dan udang, budidaya
rumput laut dan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA).
Gambar 2.4 Peta Topografi Kabupaten Kutai Timur
B. Klimatologi
Kabupaten Kutai Timur beriklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 260
C, dimana perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 50 – 70 C. Curah
hujan di Kabupaten Kutai Timur bervariasi mulai dari wilayah pantai hingga ke
pedalaman yang semakin meningkat. Jumlah curah hujan rata-rata di wilayah
kabupaten ini berkisar antara 2000 – 4000 mm/tahun, dengan jumlah hari hujan rata-
rata adalah 130-150 hari/tahun. Temperatur rata-rata berkisar antara 260C dengan
perbedaan antara siang dan malam antara 5 – 7 derajat celcius.
2-20
Tabel 2.15 Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan
Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni
HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM
Muara Ancalong 15 295 14 285 15 288 14 374 13 18 18 244
Busang 7 61 9 15 11 91 8 73 10 89 9 87
Long Mesangat 18 903** 16 1198** 13 530** 16 1000** 17 1200** 16 1024**
Muara Wahau 17 167 15 271 18 186 14 147 11 120 3 19
Telen 10 123 13 236 23 224 12 97 13 207 9 170
Kombeng 11 217 12 342 12 250 10 138 112 36 15 32
Muara Bengkal 18 149 12 235 11 179 15 272 14 168 11 1024
Batu Ampar 9 87 17 349 13 192 16 399 21 215 18 233
Sangatta Utara 17 658 14 553 14 330 11 275 15 540 13 660
Bengalon 12 529** 9 257 11 184 16 314 9 253 5 134
Teluk Pandan 15 128 9 41 18 54 11 37 13 38 14 44
Sangatta Selatan * * * * * * * * * * * *
Rantau Pulung * * * * * * * * * * * *
Sangkulirang 10 123 19 277 17 263 16 173 12 87 10 195
Kaliorang 13 184 15 462 12 187 13 136 16 240 9 219
Sandaran * * * * * * * * * * * *
Kaubun 10 314 15 482 11 362 20 362 10 181 9 270
Karangan * * * * * * * * * * * *
Muara Ancalong 13 1338 8 12 12 122 14 296 18 332 21 354
Busang 10 86 14 134 6 80 10 9 890 15 149
Long Mesangat 9 465** 9 740** 17 1061** 14 1020** 16 1360** 23 1842**
Muara Wahau 12 50 14 82 8 56 21 102 20 211 25 235
Telen 10 35 9 164 13 257 10 218 15 279 249 249
Kombeng 10 35 9 740 7 55 10 214 14 339 23 465
Muara Bengkal 9 137 8 127 11 130 13 236 13 238 16 376
Batu Ampar 11 49 16 231 13 2235 15 255 21 1256 25 432
Sangatta Utara 16 690 13 515 16 535 16 680 15 505 17 530
Bengalon 12 144 16 146 10 199 10 328 14 441 22 527
Teluk Pandan 15 40 15 38 15 40 17 34 14 29 14 38
Sangatta Selatan * * * * * * * * * * * *
Rantau Pulung * * * * * * * * * * * *
Sangkulirang 14 163 8 158 10 213 13 171 10 134 18 190
Kaliorang 13 212 12 149 4 110 10 162 11 160 19 179
Sandaran * * * * * * * * * * * *
Kaubun 11 175 9 227 10 382 12 364 12 25 11 336
Karangan * * * * * * * * * * * *
Sumber : BPS Kutai Timur Tahun 2012
C. Geologi
Tingkat kemampuan tanah sangat bervariasi dari rendah sampai dengan tinggi, semakin
banyak faktor penghambat yang dijumpai disuatu wilayah seperti lereng terjal,
ketersediaan air kurang dan mudah terjadi erosi maka dapat dikatakan kemampuan
tanah pada wilayah tersebut rendah. Jenis tanah di wilayah daratan Kabupaten Kutai
Timur didominasi oleh tanah podsolik merah kuning, latosol dan litosol. Jenis tanah
lainnya adalah aluvial, organosol, latosol, podsol, dan podsolik merah kuning dengan
tingkat kesuburan yang rendah.
2-21
Tabel 2.16 Penyebaran Fisiografi di Kabupaten Kutai Timur No Fisiografi Luas (Ha)
1 Dataran Alluvium 19.097
2 Dataran 1.505.176
3 Jalur Kelokan 14.161
4 Lembah 12.372
5 Rawa 138.994
6 Rawa Pasang Surut 25.840
7 Perbukitan 534.765
8 Pegunungan 975.938
9 Teras-teras 70.105 Sumber: Regional Physical Planning Project for Transmigration (RePPProT) in Indonesia
Jenis tanah di wilayah daratan Kabupaten Kutai Timur didominasi oleh tanah Tropudults,
Dystropepst, Troporthods, Tropudalfs, Eutropepts, Tropaquepts, dengan luas 2.722.003
ha (82,61%), sisanya adalah jenis Tropohemist, Tropofibrist, Placaquods,
Tropopsamments, Dystropepts, Rendolls, Eutropepts, Tropofolist. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.17 Taksonomi Tanah Daratan Kabupaten Kutai Timur No Taxonomi Tanah (USDA, 1975) Luas (ha) %
1 Tropohemist, Tropofibrist 31.199 0,95
2 Sulfaquents, Hydraquents 25.840 0,78
3 Tropaquepts, Fluvasquents, Tropofluvents, Tropohemist
65.806 2,00
4 Placaquods, Tropopsamments, Dystropepts 188.834 5,73
5 Tropudults, Dystropepst, Troporthods, Tropudalfs, Eutropepts, Tropaquepts
2.722.003 82,61
6 Dystropepts, Paleudults, Tropudults 32.027 0,97
7 Rendolls, Eutropepts, Tropofolist 229.210 6,96
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur 2012
Secara geologi Kabupaten Kutai Timur hampir sebagian besar didominasi oleh Formasi
Pemaluan yang tersebar di bagian tengah dan timur serta alluvium yang tersebar
disepanjang pantai. Disamping itu terdapat pula kandungan batuan endapan tersier dan
batuan endapan kwarter. Formasi batuan endapan terutama terdiri dari batuan kwarsa
dan batuan liat. Berdasarkan aspek geologi, wilayah daratan Kabupaten Kutai Timur
tersusun dari 21 jenis formasi. Dari luas daratan 3.182.906,10, Formasi Maau (Maau
Formation) yang merupakan dataran batuan endapan berbukit kecil dengan taxonomi
tropudults, dystropepts adalah klasifikasi daratan terluas yaitu 597.022,51 ha (18,76%),
dengan kemiringan 16%-25%. Formasi Young Volcanic Rocks merupakan jenis daratan
dengan luas terkecil sekitar 287,25 ha. Disamping itu terdapat pula kandungan batuan
2-22
endapan tersier dan batuan endapan kwarter. Formasi batuan endapan terutama terdiri
dari batuan kwarsa dan batuan liat. Formasi Geologi Wilayah Daratan Kutai Timur
ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 2.18 Formasi Geologi Wilayah Kabupaten Kutai Timur Formasi Geologi Luas (Ha) %
Alluvial Deposits 23.283,42 0,73
Aluvial 218.367,68 6,86
Atan Intrusives 4.888,45 0,15
Balikpapan Formation 240.241,54 7,55
Batu Ayau Formation 58.800,87 1,85
Domaring Formation 62.419,95 1,96
Golok Formation 140.430,93 4,41
Haloq Sandstone 799,87 0,03
Intrusive Rock 496,71 0,02
Jurassic Ophiolite 17.786,30 0,56
Kampungbaru Formation 11.411,83 0,36
Karamuan Formation 4.899,32 0,15
Karangan Formation 1.833,07 0,06
Kedango Formation 2.016,58 0,06
Kelai Granite 23.538,23 0,74
Kelinjau Melange 102.326,10 3,21
Kuaro Formation 5.952,98 0,19
Lake Deposits 109.257,60 3,43
Lebak Formation 138.445,76 4,35
Maau Formation 597.022,51 18,76
Maluwi Formation 100.495,84 3,16
Mangkupa Formation 115.555,23 3,63
Manumbar Formation 213.354,40 6,70
Marah Formation 144.374,16 4,54
Mentarang Formation 180.902,07 5,68
Merah Formation 14.640,39 0,46
Metulang Volcanics 19.324,09 0,61
Palaubalang Formation 43.147,66 1,36
Pamaluan Formation 132.670,23 4,17
Sintang Intrusives 1.009,32 0,03
Tabalar Formation 70.878,76 2,23
Tanjung Formation 594,73 0,02
Telen Formation 350.626,01 11,02
Tendehhantu Formation 10.271,78 0,32
Ujoh Bilang Formation 2.905,36 0,09
Wahau Formation 17.649,11 0,55
Young Volcanic Rocks 287,25 0,01 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur 2012
D. Hidrologi
Potensi hidrologi cukup besar, terutama adanya aliran beberapa sungai antara lain
Sungai Sangatta, Sungai Telen, Sungai Marah dan Sungai Wahau. Peranan sungai di
daerah ini sangat penting, yaitu sebagai sarana transportasi air antara daerah pantai
2-23
dengan daerah pedalaman, transportasi ke kota-kota besar lainnya dan sebagai sumber
mata pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat. Selain itu,
air sungai dimanfaatkan sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan untuk mandi dan
mencuci serta irigasi bagi masyarakat setempat. Kabupaten Kutai Timur merupakan
salah satu kabupaten yang mempunyai potensi sumberdaya alam yang melimpah baik
yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui walaupun telah
dilakukan eksploaitasi maupun baru tahap eksplorasi sehingga dalam kegiatan
pengembangan wilayah pemanfaatan sumberdaya alam harus optimal terkendali.
Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur berupa laut, sungai dan danau. Sungai yang
ada tersebar di seluruh kecamatan, untuk sungai yang terpanjang adalah Sungai
Kendang Kepala yang terletak pada di Kecamatan Muara Wahau dengan panjang 319 Km.
Sedangkan untuk danau, hanya terdapat pada Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau
Ngayau dan Danau Karangan.
Gambar 2.5 Peta Hidrologi Kabupaten Kutai Timur
2-24
2.4.4 Data Risiko Bencana Alam
A. Kawasan Longsor
Kawasan rawan longsor, yang ditetapkan dalam kawasan rawan longsor adalah kawasan
yang berpotensi longsor dengan skala tinggi. Kawasan longsor ini didasarkan pada
kemiringan lereng dan ketinggian tempat, yaitu kawasan yang memiliki Kemiringan
Lebih besar dari 20% den/atau ketinggian di atas 500 m di atas permukaan laut.
Kawassan Longsor yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur tersebar di beberapa
kecamatan.
B. Kawasan Rawan Banjir
Kawasan rawan bencana banjir ditetapkan dengan kriteria kawasan yang
diidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir.
Kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana banjir. Di Kabupaten
Kutai timur kawasan ini penyebarannya di sekitar pertemuan (muara) anak-anak di tepi
pantai.
Upaya penanggulangan dampak banjir perlu dilakukan dengan pembangunan tanggul
sungai. Selain itu pengendalian pembangunan permukiman perlu dilakukan. Untuk
daerah-daerah yang masih kosong perlu di hijaukan dengan tanaman yang memiliki sifat
menahan banjir, seperti bambu dan rumput gajah.
C. Gelombang Pasang
Kawasan Gelombang pasang, terdapat di beberapa titik di Kutai Timur dengan
meningginya permukaan air laut.
2-25
Gambar 2.6 Peta Potensi Bencana Longsor Kutai Timur
2-26
Gambar 2.7 Peta Potensi Bencana Banjir Kutai Timur
2-27
2.4.5 Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
A. Jaringan Air Baku Untuk Air Minum
Jaringan air baku di Kabupaten Kutai timur meliputi :
Sumber mata air, yaitu mata air Sekerat di Kecamatan Bengalon dan Sumber air sungai,
terdiri atas:
Sungai Kedang Kepala, melalui Kecamatan Muara Bengkal dan Kecamatan Muara
Ancalong;
Sungai Telen, melalui Kecamatan Telen;
Sungai Atan, melalui Kecamatan Busang;
Sungai Wahau, melalui Kecamaan Muara Wahau dan Kecamatan Kongbeng;
Sungai Sangatta dan Sungai Panyamukan, melalui Kecamatan Sangatta;
Sungai Bengalon, melalui Kecamatan Bengalon; dan
Sungai Karangan, melalui Kecamatan Sangkulirang.
Selain untuk kepentingan pertanian, ketersediaan air juga sangat diperlukan dan sangat
menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan
perkembangan dan jumlah penduduk penduduk yang terus bertambah dan berkembang
di Kabupaten Kutai Timur, pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus melakukan upaya
sebagai antisipasi jangka panjang pemerintah dalam menghadapi kemungkinan
terjadinya krisis air di masa yang akan datang. Pelanggan PDAM Kabupaten Kutai Timur
tahun 2012, jumlah pelanggan bertambah dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak
11.661 rumah dengan pemakaian air yang terjual 3.770.786 m3. Berikut disajikan tabel
sarana air bersih di PDAM Kabupaten Kutai Timur mulai tahun 2010-2012.
Tabel 2.19
Sarana Air Bersih PDAM di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 – 2013
Tahun
Air Baku
Utama
(m3)
Jumlah
Pelanggan
Kapasitas
Produksi
(liter/dtk)
Jumlah Air yang
disalurkan
(m3)
Tingkat
Kebocoran
(%)
Harga
Parameter
Kubik
(Rp)
Cakupan
Layanan PDAM
Terhadap Rumah
Tangga
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2011 5.458.249 9.580 295,0 3.346.285 32,71 1.320 22,66
2012 5.892.488 11.661 264,1 3.770.095 34,15 2.511 23,18
2013 3.251.618 12.903 255,5 2.288.850 27,08 4.920 22,28
Sumber: - SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
- Kantor PDAM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
2-28
Sedangakan untuk peningkatan pelanggan pengguan Air Minum dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.29 Rata-rata Peningkatan Pelanggan Tahun 2009–2012
No. Jenis
Pelanggan
Tahun Rata-rata
peningkatan per tahun 2009 2010 2011 2012
1. Domestik 6.377 7.315 9.147 12.143 15,83%
2. Non Domestik 420 437 16 73 32,11% (menurun)
3. Hidran Umum - - - - -
JUMLAH 6.797 7.752 9.163 12.216 17.57%
Sumber : Kantor PDAM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Dari tabel tersebut diatas terlihat peningkatan pelanggan dari tahun 2009 hingga
tahun 2012, peningkatan pelanggan terbesar terdapat pada jenis pelanggan
sambungan rumah (SR), sedangkan untuk non domestik belum banyak peningkatan
pelanggan. Rata-rata peningkatan pelanggan per-tahun sebesar 17,5% atau 1.860
pelanggan.
Sistem dan Pelayanan Air Minum
Penduduk Kabupaten Kutai Timur memenuhi kebutuhan air bersih dari berbagai sumber,
diantaranya sebagai berikut:
Sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM di Kabupaten Kutai Timur.
Sistem perpipaan yang dikelola oleh masyarakat.
Air permukaan dari sungai Sangatta, danau, embung dan sungai – sungai
lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur.
Air tanah, terutama melalui sumur dangkal.
Jumlah pelanggan dan jenis konsumennya yang menggunakan air bersih PDAM, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.21 Jumlah Pelanggan Berdasarkan Jenis KonsumenTahun 2012
No. Jenis Konsumen Jumlah
Pelanggan
I. Kelompok I (Sosial)
A. Sosial Umum (Hidran Umum, KM/WC Umum) 1
B Sosial Khusus (Rumah Ibadah, Panti Asuhan, Yayasan Sosial, Sekolah Negeri/Swasta)
144
II. Kelompok II (Non Niaga)
A Rumah Tangga 1 (Rumah Tempat Tinggal (tunggal)) 9.043
B RumahTangga 2 (Selain tempat tinggal dalam rumah tersebut ada suatu usaha kecil untuk mendapatkan keuntungan)
1.358
C Instansi Pemerintahan (Semua instansi,lembaga,kantor pemerintahan) 61
2-29
No. Jenis Konsumen Jumlah
Pelanggan
III. Kelompok III (Niaga)
A Niaga Kecil (Kios, warung, pedagang eceran, took, kantin swasta, praktek dokter, kelinik swasta, biro jasa, losmen/penginapan, rumah makan, salon)
1.536
B Niaga Besar (Import/Eksport, Ekspeditur, Bank, Agen, Makelar, Mini Market/Swalayan, SPBU, Distributor Pedagang Besar, Salon Besar, Night Club, Diskotik, Bengkel Besar).
64
IV. Industri
A Industri Kecil (Kerajinan Tangan, Sanggar seni lukis, Peternakan kecilk, usaha konfeksi kecil, Usaha kecil lainnya)
1
B Industri Besar (Pabrik mobil, Pabrik kimia, Pabrik makanan dan minuman, pabrik es dan cold storage, pabrik mesin dan produksi tertentu. Usaha Besar Lainnya)
6
V. Golongan Khusus
A Kesepakatan 2
Jumlah 12.216
Sumber : Kantor PDAM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Gambar 2.8 Peta Akuifer (Cekungan Air Tanah) Kabupaten Kutai Timur
2-30
Gambar 2.9 Peta Wilayah Rawan Air Bersih Kabupaten Kutai Timur
Gambar 2.10 Peta Pelayanan PDAM Kabupaten Kutai Timur
2-31
B. Sistem Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur adalah dengan mengembangkan sistem
pengolahan sesuai dengan karakteristik fisik dari setiap daerah pelayanan air limbah.
Kawasan dengan kepadatan tinggi dimana pembuatan tangki septik tidak mungkin
dilakukan, pengelolaan air limbah dengan mengggunakan sistem perpipaan
konvensional.
Penggunaan tangki septik komunal kawasan perkotaan dengan mempertimbangkan
lokasi penempatannya, karena pembuatan tangki septik komunal relatif memerlukan
lahan yang lebih luas jika dibandingkan dengan tangki septik individual. Selain itu
penerapan tangki septik komunal hanya dilakukan pada lokasi pelayanan air limbah yang
memiliki lahan yang memadai dengan kondisi muka air tanah aman artinya tidak
dangkal, tidak berada pada lokasi banjir. Apabila lokasi pelayanan air limbah dengan
kepadatan tinggi tidak memungkinkan untuk penerapan tangki septik komunal, maka
sistem smal born sewer dan shellow sewer akan lebih baik diterapkan pada kondisi ini.
Sistem pengelolaan limbah di Kabupaten Kutai Timur meliputi:
1. Sistem pembuangan limbah domestik komunal dan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) domestic di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang; dan
2. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
C. Sistem Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan persampahan di wilayah Kabupaten Kutai Timur saat ini ditangani oleh
Dinas Kebersihan Kabupaten dan beberapa diantaranya dilakukan kerjasama dengan
pihak swasta.
Sistem persampahan yang digunakan adalah sistem pengangkutan langsung dari bak
sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Rantau Pulung. Pengelolaan
persampahan saat ini masih menggunakan sistem open dumping. Kapasitas lahan TPA
akan berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktifitas
masyarakat untuk menghasilkan sampah. Guna memperpanjang waktu operasional TPA,
perlu dilakukan pengurangan volume timbulan sampah dengan menerapkan cara
pengelolaan sampah 3R (reuse, reduce, dan recycle).
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai TImur terdiri atas :
a. Pelayanan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Rantau Pulung Kecamatan Rantau
Pulung dengan sistem sanitary landfill;
b. Pengolahan Sementara Terpadu (TPST) di Kota Sangatta, Sangkulirang di Kecamatan
2-32
Sangkulirang, Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau, dan Muara Bengkal di
Kecamatan Muara Bengkal;
c. Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
melalui pengurangan sampah dan penanganan sampah;
d. Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c, yaitu dengan
menerapkan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle) meliputi kegiatan pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah;
e. Penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c meliputi kegiatan
pemilahan, pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke TPST; dan
f. Penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (B 3) mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang terkait.
D. Drainase
Sistem jaringan drainase pada wilayah perencaraan ada dua jenis, yaitu saluran
drainase primer dan saluran drainase sekunder. Sistem saluran drainase primer
meliputi seluruh sungai pada wilayah perencanaan yang tersebar di seluruh
kecamatan. Mulai dari hulu sungai pada Kecamatan Muara Wahau, Busang dan Muara
ancalong hingga ke seluruh sungai yang tersebar di wilayah perencanaan. Untuk
sungai yang terpanjang terletak di Kecamatan Muara Wahau dengan panjang 319 Km.
Berikut adalah daftar saluran drainase primer (Sungai) di wilayah perencanaan.
Tabel 2.22 Sungai di Wilayah Perencanaan
No Kecamatan Nama Sungai Panjang (Km)
1 Muara Wahau
Kendang Rentau 132,00
Wahau 198,00
Kedang Kepala 319,00
Jelal 38,00
Bedat 0,00
2 Kongbeng Pantun 0,00
3 Muara Bengkal
Rantau 132,00
Ngayau 101,00
Beliwit 23,00
Telaga 19,00
Sumber: Kab. Kutai Timur Dalam Angka, 2013
Sedangkan untuk saluran drainase sekunder meliputi saluran drainase buatan yang
bermuara pada saluran drainase primer atau saluran penghubung saluran drainase
jalan dengan saluran primer. Untuk saat ini saluran drainase sekunder lebih banyak
terdapat di perkotaan kecamatan, diantaranya yang terdapat di perkotaan
Kecamatan Long Mesangat, Batu Ampar dan Kongbeng.