Produk2_Petrokimia_

8
Nama : Ratna Komala Sari Nim : 10508031 Tugas : Kimia dan Masyarakat Produk-produk Petrokimia Jumat, 1 April 2011, Ibu Feri dari PT Chandra Asri menjelaskan tentang produk-produk petrokimia yang diproduksi di PT Chandra Asri. Bahan baku yang digunakan PT Chandra Asri untuk membuat produk-produk petrokimianya adalah berasal dari minyak bumi yang disebut dengan nafta. Bahan petrokimia adalah bahan-bahan kimia yang terbuat dari bahan bakar fosil. Industri petrokimia terbagi menjadi 2 jenis, yaitu industri petrokimia hulu (upstream petrochemical) dan industri petrokimia hilir (downstream petrochemical ). Industri petrokimia hulu memproduksi produk-produk berupa produk dasar dan produk antara, sedangkan industri petrokimia hilir memproduksi produk-produk berupa produk akhir dan produk jadi. Bahan baku petrokimia ini dapat berasal dari gas bumi ataupun minyak. Contoh bahan baku dari gas bumi adalah metana, etana, propana, butana dan kondensat, sedangkan contoh bahan baku dari minyak bumi adalah nafta, kerosin, gas oil dan fuel oil. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa industri petrokimia hulu memproduksi produk dasar dan produk antara. 1

description

ds

Transcript of Produk2_Petrokimia_

Page 1: Produk2_Petrokimia_

Nama : Ratna Komala Sari

Nim : 10508031

Tugas : Kimia dan Masyarakat

Produk-produk Petrokimia

Jumat, 1 April 2011, Ibu Feri dari PT Chandra Asri menjelaskan tentang produk-

produk petrokimia yang diproduksi di PT Chandra Asri. Bahan baku yang digunakan PT

Chandra Asri untuk membuat produk-produk petrokimianya adalah berasal dari minyak

bumi yang disebut dengan nafta.

Bahan petrokimia adalah bahan-bahan kimia yang terbuat dari bahan bakar fosil.

Industri petrokimia terbagi menjadi 2 jenis, yaitu industri petrokimia hulu (upstream

petrochemical) dan industri petrokimia hilir (downstream petrochemical). Industri

petrokimia hulu memproduksi produk-produk berupa produk dasar dan produk antara,

sedangkan industri petrokimia hilir memproduksi produk-produk berupa produk akhir dan

produk jadi. Bahan baku petrokimia ini dapat berasal dari gas bumi ataupun minyak.

Contoh bahan baku dari gas bumi adalah metana, etana, propana, butana dan kondensat,

sedangkan contoh bahan baku dari minyak bumi adalah nafta, kerosin, gas oil dan fuel oil.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa industri petrokimia hulu memproduksi

produk dasar dan produk antara. Produk dasar contohnya adalah benzena, butadiena,

etilena, parafin, propilena, toluena, dan xilena, sedangkan produk antara contohnya adalah

ammonia, butil alkohol, carbon black, DMT (Dimethyl Terepthalate), etanol, etil klorida,

isobutilen, LAB (Linear Alkyl Benzena), metanol, nitrobenzena, nitrotoluena, propilen

oksida, PTA (Purified Terepthalic Acid), dan urea. Berbeda dengan industri petrokimia

hulu, industri petrokimia hilir memproduksi produk akhir seperti asetilena, formaldehida,

LAB sulfonat, nilon, poliester, polietilena, polipropilena, polistirena, poliuretan, polivinil

klorida, dan trinitrotoluena, serta produk jadi seperti plastik untuk produk elektronik,

telekomunikasi, dan rumah tangga, serta deterjen.

1

Page 2: Produk2_Petrokimia_

Bahan baku diperoleh dengan cara sebagai berikut : gas metana dan etana diperoleh

dari hasil pengeboran di lapangan ; gas propana, butana, kondensat diperoleh dari hasil

ekstraksi dan absorbsi ; gas etilena dari hasil cracking gas etana, nafta dan kondensat ; gas

propilena diperoleh dari hasil cracking gas etana, propana, nafta dan kondensat ; nafta

diperoleh dari hasil distilasi ; benzena, toluene dan xilena diperoleh dari hasil proses

catalytic reforming sedangkan kerosin diperoleh dari hasil distilasi atmosferik. Adapun

istilah cracking artinya adalah proses pengubahan molekul hidrokarbon yang mempunyai

rantai panjang dan lurus menjadi rantai-rantai yang lebih pendek.

Berikut adalah cara untuk memproduksi beberapa produk petrokimia, yaitu :

1. Benzena dan toluena : hidrokarbon aromatik seperti benzena dan toluena dihasilkan

melalui proses catalytic reforming menggunakan katalis platina dan bahan baku

berupa nafta. Proses ini dilakukan pada temperatur 450-500°C. pada pembuatan

benzena, reaksi yang terjadi adalah reaksi dehidrogenasi hidrokarbon sikloparafin,

sedangkan pada toluene, reaksi yang terjadi adalah isomerisasi hidrokarbon dimetil

siklopentana yang dilanjutkan dengan proses dehidrogenasi.

2. Ammonia : dihasilkan melalui proses steam reforming seperti reaksi berikut :

2 CH4 + O2 + 2 H2O + N2 2CO2 + 4NH3

3. DMT (Dimethyl Terepthalate) : dihasilkan melalui proses esterifikasi antara TPA

(Terepthalic Acid) dan metanol.

4. Metanol : dihasilkan melalui proses Lurgi, yaitu menggunakan reaktor shell and

tube pada suhu 230-270°C dan tekanan 50-100 bar. Tube diisi dengan katalis dan

panas yang dihasilkan diserap oleh air yang bersirkulasi secara alami pada bagian

shell.

5. Urea : dihasilkan melalui proses pengkristalan ammonium karbamat dalam prilling

tower.

2

Page 3: Produk2_Petrokimia_

6. Formaldehida : dihasilkan melalui reaksi oksidasi metanol dengan menggunakan

katalis tembaga pada suhu 250°C. berikut adalah reaksinya :

2 CH3OH + O2 2 CH2O + 2 H2O

7. Polietilena : polietilena terbagi menjadi 2 macam, yaitu LDPE (Low Density

Polyethylene) dan HDPE (High Density Polyethylene). LDPE dihasilkan melalui

proses bertekanan tinggi, suhu 100-300°C dan menggunakan katalis peroksida,

sedangkan HDPE dapat dihasilkan melalui proses Phillips pada suhu 130-160°C

dan tekanan 15-30 kg/cm3 atau melalui proses Ziegler pada suhu 80-100°C dan

tekanan 7-10 kg/cm3.

8. Polipropilen : dihasilkan melalui proses polimerisasi monomer-monomer propilen

menjadi polimer sederhana dan resin plastik propilena dengan bantuan katalis

aluminium alkil.

9. Polistirena : dihasilkan melalui proses polimerisasi monomer-monomer stirena.

Monomer stirena ini dihasilkan melalui proses dehidrogenasi etil benzena dengan

menggunakan steam, sedangkan etil benzene terbentuk dari reaksi alkilasi etilena

dengan benzena.

10. Poli vinil klorida : dihasilkan dari proses klorinasi gas etilena sehingga membentuk

etilen diklorida. Selanjutnya etilen diklorida dipirolisis membentuk VCM (Vinil

Chloride Monomer), lalu VCM ini mengalami polimerisasi membentuk PVC (Poli

Vinil Chloride)

Berikut ini adalah beberapa kegunaan produk-produk petrokimia : TPA (Terepthalic

Acid), PTA (Purified Terepthalic Acid), dan DMT (Dimethyl Terepthalate) digunakan

sebagai serat sintetik. Alkil benzena dan ABS (Alkil Benzene Sulfonat) digunakan dalam

industri deterjen. Polietilen, polipropilen, polistiren dan poli vinil klorida digunakan dalam

industri bahan plastik. Carbon black dan phthalic anhydride digunakan dalam industri zat

pewarna serta urea formaldehida, melamin formaldehida dan fenol formaldehida digunakan

3

Page 4: Produk2_Petrokimia_

dalam industri adhesive resin. Selain itu, produk petrokimia yang lainnya dapat

dimanfaatkan dalam pembuatan pakaian, produk kosmetik parfum, jendela pesawat

terbang, cat dinding, lapisan Teflon, sikat gigi, kontainer, dan fiber glass. Produk

petrokimia pun dapat dimanfaatkan dalam industri kendaraan bermotor, industri kemasan

serta transportasi. Misalnya dalam industri kendaraan bermotor, poliuretan digunakan

sebagai pengganti bumper mobil yang terbuat dari logam ; dalam industri kemasan, bahan

logam tinplate dan aluminium diganti dengan plastik-plastik produk petrokimia ; dalam

bidang transportasi, propeller pesawat terbang diganti dengan fiber glass.

Telah disinggung sebelumnya bahwa bahan baku produk-produk petrokimia ini

berasal dari gas dan minyak bumi. Itu artinya perusahaan-perusahaan yang memproduksi

produk-produk petrokimia bergerak di bidang EP (eksplorasi dan produksi) dan pasti akan

menghasilkan limbah baik pada saat melakukan eksplorasi di lapangan maupun pada saat

proses produksinya. Kegiatan ekplorasi ini biasanya meliputi proses pengeboran,

penyelasaian sumur, pembangunan sarana untuk pengangkutan, penyimpanan dan

pengolahan lebih lanjut untuk memisahkan dan memurnikan minyak bumi. Semua kegiatan

tersebut besar kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lahan-lahan

disekitar area pengeboran tersebut, contohnya pencemaran terhadap tanah disekitar lokasi

oleh minyak hasil pengeboran. Tanah yang tercemar tumpahan minyak bumi tersebut pasti

akan mengalami penurunan kualitas dari tanah itu sendiri. Hal tersebut dapat menimbulkan

masalah lingkungan, yaitu masalah pencemaran lingkungan. Menurut saya, setiap

perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan bahan baku alam sebagai sumber bahan baku

utamanya seperti perusahaan-perusahaan petrokimia harus mempunyai solusi untuk dapat

menyelesaikan permasalahan yang mereka buat di lapangan, misalnya dengan melakukan

bioremediasi terhadap tanah yang tercemar tersebut. bioremediasi ini dilakukan dengan

bantuan bakteri yang dapat mendegradasi minyak yang tumpah di tanah. Bakteri-bakteri ini

akan menjadikan unsur karbon pada minyak tersebut sebagai bahan makanannya sehingga

lama-lama tumpahan minyak tersebut akan habis dan tanah pun tidak tercemar lagi.

Setiap industri pasti akan menghasilkan limbah industri dari hasil produksi

industrinya. Apabila limbah tersebut tidak diolah sebelum akhirnya dibuang ke lingkungan

4

Page 5: Produk2_Petrokimia_

maka kelestarian lingkungan akan terganggu. Menurut saya, setiap industri harus

mempunyai cara untuk dapat mengolah limbahnya masing-masing karena apabila tidak,

maka limbah tersebut dapat mencemari lingkungan. PT Chandra Asri termasuk industri

petrokimia yang telah mempunyai cara untuk mengolah limbahnya. PT Chandra Asri ini

menggunakan limbahnya untuk membantu salah satu proses produksi di industrinya, jadi

dapat dikatakan bahwa PT Chandra Asri ini tidak menghasilkan limbah dari proses

produksinya.

Menurut saya, setiap industri petrokimia harus melakukan koordinasi dan kerjasama

dengan masyarakat dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan karena

penyelesaian masalah lingkungan ini memerlukan keterkaitan dengan berbagai pihak

seperti masyarakat dan pemerintah. Selain itu, industri juga perlu untuk memilih teknologi

produksi yang ramah lingkungan, mengoperasikan unit-unit produksinya secara optimal,

mengoperasikan unit-unit pengolahan limbah, melakukan upaya untuk meminimalisir

limbah yang dihasilkan dengan cara melakukan source reduction, recycle, reuse dan

recovery, serta menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 seperti yang

dilakukan oleh PT Chandra Asri.

Melihat uraian di atas, terlihat bahwa produk-produk petrokimia mempunyai banyak

kegunaan terutama dalam menyediakan bahan kimia. Selain itu produk-produk petrokimia

pun dapat dimanfaatkan dalam bidang transportasi, industri kemasan dan industri

kendaraan bermotor. Namun dalam produksinya, produsen produk-produk petrokimia

sangat perlu untuk memperhatikan limbah yang dihasilkan dari industrinya agar tidak

mencemari lingkungan.

5