presskas bedah

download presskas bedah

of 31

Transcript of presskas bedah

  • 7/25/2019 presskas bedah

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan

    ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam aktu ! "ulan

    atau le"ih# $enurunan fungsi ginjal terjadi se%ara "erangsur&angsur dan

    irreversible yang akan "erkem"ang terus menjadi gagal ginjal terminal# 'danya

    kerusakan ginjal terse"ut daat dilihat dari kelainan yang terdaat dalam darah

    urin en%itraan atau "iosi ginjal#*

    CKD meruakan masalah kesehatan yang mendunia dengan angka kejadian

    yang terus meningkat memunyai rognosis "uruk dan memerlukan "iaya

    eraatan yang mahal# Di negara&negara "erkem"ang CKD le"ih komleks lagi

    masalahnya karena "erkaitan dengan sosio&ekonomi dan enyakit&enyakit yang

    mendasarinya# $erjalanan enyakit CKD tidak hanya terjadi gagal ginjal tetai

    juga daat terjadi komlikasi lainnya karena menurunnya fungsi ginjal dan

    enyakit kardio+askular# $eningkatan re+alens enderita CKD dari *!,-

    menjadi *.,- ada oulasi deasa dilaorkan oleh US Renal Data System

    tahun 00 sedangkan ada oulasi anak kejadian CKD < - dari oulasi

    deasa# 1umlah enderita CKD yang dilakukan dialisis dan translantasi ginjal

    diroyeksikan meningkat dari !20#000 ada tahun *333 menjadi 6.*#000 ada

    tahun 0*0# 4ortalitas enderita dengan GG5 meningkat *0&0 kali di"andingkan

    oulasi umum#*

    ukti&"ukti ter"aru menunjukkan "aha erjalanan enyakit CKD terse"ut

    daat dier"aiki dengan melakukan deteksi dini dan mem"erikan enanganan

    yang le"ih aal# The National Kidney Foundation (7KF) Kidney Disease

    Outcome Quality Initiative (K/D89:) tahun 00 mengem"angkan clinicalractice !uidelineson CKD yang memuat mengenai "atasan stadium enilaian

    klinis "erdasarkan hasil la"oratorium dan mem"agi tingkatan risiko aki"at

    enurunan fungsi ginjal# 5ujuan !uidelines ini agar daat diterima se%ara

    uni+ersal dan daat mem"erikan enanganan yang otimal "agi enderita CKD#*

    ;emodialisis (;D) meruakan tindakan untuk menggantikan se"agian dari

    fungsi ginjal# 5indakan ini rutin dilakukan ada enderita enyakit ginjal kronik

    ($GK) atau chronic kidney disease (CKD) stadium atau gagal ginjal kronik

    1

  • 7/25/2019 presskas bedah

    2/31

    (GGK)# 5indakan ;D saat ini mengalami erkem"angan yang %uku esat

    namun masih "anyak enderita mengalami masalah medis saat menjalani ;D#

    Komlikasi yang sering terjadi ada enderita yang menjalani ;D adalah

    gangguan hemodinamik# 5ekanan darah umumnya menurun dengan dilakukannya

    ultrafiltrasi (=F) atau enarikan %airan saat ;D# ;iotensi intradialitik terjadi

    ada 0&!0- enderita yang menjalani ;D reguler# $enelitian terhada asien

    dengan ;D reguler yang dilakukan di Denasar mendaatkan kejadian hiotensi

    intradialitik se"esar *36-#!

    'kses hemodialisa atau em"uatan arteri&+ena shunt meruakan tindakan

    "edah yang dilakukan untuk memermudah akses hemodialisa dengan tujuan

    meningkatkan aliran +ena sehingga daat dilakukan kanulasi aliran darah ke

    mesin hemodialisa dengan ke%eatan sekitar 00%%/menit ! kali seminggu#

    $rosedur akses hemodialisa ini meruakan tindakan yang umum dilakukan di

    'merika >erikat# >ejak tahun *3 telah ada sekuritas sosial yang menjamin

    rosedur ini "agi asien dengan end stage renal disease dan harus menjalani

    roses hemodialisa#6

    2

  • 7/25/2019 presskas bedah

    3/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.I Chronic Kidney Desease

    2.1.1 Definisi

    Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan

    ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam aktu ! "ulan

    atau le"ih#*atasan yang ter%antum dalam clinical ractice !uidelines on CKD

    menye"utkan "aha seseorang dikatakan menderita CKD "ila terdaat salah satu

    dari kriteria di"aah ini?

    *#Kerusakan ginjal @ ! "ulan yang didefinisikan se"agai a"normalitas

    struktur atau fungsi ginjal dengan atau tana enurunan !lomerular

    "iltration rate(GFA) yang "ermanifestasi se"agai satu atau le"ih gejala?

    a# '"normalitas komosisi urin

    "# '"normalitas emeriksaan en%itraan

    %# '"normalitas "iosi ginjal

    # GFA < 60 mL/menit/*! m selama @ ! "ulan dengan atau tana gejala

    kerusakan ginjal lain yang telah dise"utkan#*

    2.1.2 Kasifi!asi

    Klasifikasi CKD menjadi "e"eraa stadium untuk tujuan en%egahan

    identifikasi aal kerusakan ginjal dan enatalaksanaan serta untuk en%egahan

    komlikasi CKD#*

    5a"el *? Klasifikasi stadium CKD

    >tadium GFA

    (mL/menit/*!m)

    Deskrisi

    * B30 Kerusakan ginjal dengan GFA

    normal/meningkat

    60&,3 Kerusakan ginjal dengan enurunan GFA ringan

    ! !0&.3 Kerusakan ginjal dengan enurunan GFA

    sedang

    2 *.&3 Kerusakan ginjal dengan enurunan GFA "erat

    .

  • 7/25/2019 presskas bedah

    4/31

    2.1." E#ioo$i dan %a!#or &isi!o

    $enye"a" CKD ada anak usia < . tahun aling sering adalah kelainan

    kongenital misalnya dislasia atau hiolasia ginjal dan uroati o"struktif#

    >edangkan ada usia B . tahun sering dise"a"kan oleh enyakit yang diturunkan

    (enyakit ginjal olikistik) dan enyakit didaat (glomerulonefritis kronis)#!

    Kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya CKD?

    *# Aiayat keluarga dengan enyakit olikistik ginjal atau enyakit ginjal

    genetik

    # ayi "erat lahir rendah

    !# 'nak dengan riayat gagal ginjal akut

    2# ;iolasia atau dislasia ginjal.# $enyakit urologi terutama uroati o"struktif

    6# Aefluks +erikoureter yang "erhu"ungan dengan infeksi saluran kemih dan

    arut

    # ginjal

    ,# Aiayat menderita sindrom nefrotik atau sindrom nefritis akut

    3# Aiayat menderita sindrom hemolitik uremik

    #$% Aiayat menderita&enoch Schoenlein 'urura

    **# Dia"etes melitus

    *# Luus ritrematosus >istemik

    *!# Aiayat menderita tekanan darah tinggi

    2.1.' Pa#o$enesis

    4ekanisme atogenesis yang asti dari enurunan rogresif fungsi ginjal

    masih "elum jelas akan tetai diduga "anyak faktor yang "erengaruh yaitu

    diantaranya jejas karena hierfiltrasi roteinuria yang meneta hiertensi sitemik

    atau hiertensi intrarenal deosisi kalsium&fosfor dan hierliidemia# 1ejas

    karena hierfiltrasi ditenggarai se"agai %ara yang umum dari kerusakan

    glomerular tidak tergantung dari enye"a" aal kerusakkan ginjal# 7efron yangrusak akan mengaki"atkan nefron normal lainnya menjadi hiertrofi se%ara

    struktural dan se%ara fungsional memunyai keaktifan yang "erle"ihan ditandai

    dengan eningkatan aliran darah glomerular# >e%ara umum terdaat tiga

    mekanisme atogenesis terjadinya CKD yaitu glomerulosklerosis arut

    tu"ulointerstisial dan sklerosis +askular#!2

    1. (o)er*os!erosis

    4

  • 7/25/2019 presskas bedah

    5/31

    $roses sklerosis glomeruli yang rogresif diengaruhi oleh sel intra&

    glomerular dan sel ekstra&glomerular# Kerusakan sel intra&glomerular daat terjadi

    ada sel glomerulus intrinsik (endotel sel mesangium sel eitel) mauun sel

    ekstrinsik (trom"osit limfosit monosit/makrofag)#

    Gam"ar *

    2. Par*# #*+*oin#ers#isia

    Derajat kearahan tubulointerstitial "ibrosis (5:F) le"ih "erkorelasi dengan

    fungsi ginjal di"angdingkan dengan glomerulosklerosis# $roses ini termasuk

    inflamasi roliferasi fi"ro"las interstisial dan deosisi C4 yang "erle"ih# >el

    tu"ular yang mengalami kerusakan "ereran se"agai anti!en resentin! cell yang

    mengeksresikan cell adhesion molecules dan meleaskan sel mediator inflamasi

    seerti sitokin kemokin dan !ro(th "actor serta meningkatkan roduksi C4

    dan mengin+asi ruang eriglomerular dan eritu"ular# Aesolusi deosisi C4

    tergantung ada dua jalur yaitu akti+asi matriks metaloroteinase dan akti+asi

    enim roteolitik lasmin oleh akti+ator lasminogen# $arut ginjal terjadi aki"at

    gangguan kedua jalur kolagenolitik terse"ut sehingga teradi gangguan

    5

  • 7/25/2019 presskas bedah

    6/31

    keseim"angan roduksi C4 dan eme%ahan C4 yang mengaki"atkan fi"rosis

    yang irreversibel#!2

    ". S!erosis ,as!*ar

    $eru"ahan ada arteriol dan kerusakan kailer eritu"ular oleh "er"agai

    se"a" (misalnya dia"etes hiertensi glomerulonefritis kronis) akan menim"ulkan

    terjadinya eksaser"asi iskemi interstisial dan fi"rosis# :skemi serta hioksia akan

    menye"a"kan sel tu"ulus dan fi"ro"las untuk memroduksi C4 dan mengurangi

    akti+itas kolagenolitik# Kailer eritu"ular yang rusak akan menurunkan roduksi

    roan!io!enic vascular endothelial !ro(th "actor (GF) dan ginjal yang

    mengalami arut akan mengeksresikan thrombosondin yang "ersifat

    antian!io!enic sehingga terjadi delesi mikro+askular dan iskemi#!2

    2.1.- anifes#asi !inis

    4anifestasi klinis CKD sangat "er+ariasi tergantung ada enyakit yang

    mendasarinya# ila glomerulonefritis meruakan enye"a" CKD maka akan

    didaatkan edema hiertensi hematuria dan roteinuria# 'nak dengan kelainan

    kongenital sistem traktus urinarius seerti renal dyslasia atau uroati o"struksi

    akan ditemukan gagal tum"uh gejala infeksi saluran kemih "erulang dan gejala

    nonsesifik lainnya#*

    $enderita CKD stadium *&! (GFA B !0 mL/min) "iasanya

    asimtomatik dan gejala klinis "iasanya "aru mun%ul ada CKD stadium 2 dan .#

    Kerusakan ginjal yang rogresif daat menye"a"kan?

    a# $eningkatan tekanan darah ai"at overload %airan dan roduksi hormon

    "# +asoaktif (hiertensi edem aru dan gagal jantung kongestif)

    %# Gejala uremia (letargis erikarditis hingga ensefaloati)

    d# 'kumulasi kalium dengan gejala malaise hingga keadaan fatal yaitu

    aritmia

    e# Gejala anemia aki"at sintesis eritrooietin yang menurun

    f# ;ierfosfatemia dan hiokalsemia (aki"at defisiensi +itamin D!)g# 'sidosis meta"olik aki"at enumuan sulfat fosfat dan asam urat

    2.1./ Pe)eri!saan Pen*n0an$

    1.La+ora#ori*)

    $emeriksaan analisis urin aal dengan menggunakan tes distick daat

    mendeteksi dengan %eat adanya roteinuri hematuri dan iuri# $emeriksaan

    6

  • 7/25/2019 presskas bedah

    7/31

    mikroskois urin dengan sesimen urin yang telah disentrufugasi untuk men%ari

    adanya sel darah merah sel darah utih dan kast# >e"agian "esar anak dengan

    CKD memiliki "anyak hyalin cast# )ranular cast yang "erarna keruh

    ke%oklatan menunjukkan nekrosis tu"ular akut sedangkan red cell cast

    menunjukkn adanya suatu glomerulonefritis# =ntuk diagnostik dan engamatan

    anak dengan CKD dierlukan emeriksaan kimiai serum seerti emeriksaan

    kadar ureum dan kreatinin serum meruakan tes yang aling enting sedangkan

    emeriksaan kadar natrium kalium kalsium fosfat "ikar"onat alkalin fosfatase

    hormon aratiroid ($5;) kolesterol fraksi liid enting untuk terai dan

    en%egahan komlikasi CKD# 'nemia meruakan temuan klinis enting ada

    CKD dan daat menunjukkan erjalanan kronis gagal ginjal sehingga

    emeriksaan darah lengka atau comlete blood countharus dilakukan.#

    Laju filtrasi glmerulus setara dengan enjumlahan laju filtrasi di semua

    nefron yang masih "erfungsi sehingga erkiraan GFA daat mem"erikan

    engukuran kasar jumlah nefron yang masih "erfungsi# $emeriksaan GFA

    "iasanya dengan menggunakan creatinine clearance* akan tetai untuk

    emeriksaan ini kurang raktis karena mem"utuhkan engumulan urin 2 jam2#

    2. Penci#raan

    $emeriksaan en%itraan daat mem"antu menegakkan diagnosis CKD dan

    mem"erikan etujuk kearah enye"a" CKD!2#

    a# Foto olos? untuk melihat "atu yang "ersifat radiooak atau

    nefrokalsinosis#

    "# =ltrasonografi? meruakan emeriksaan enunjang yang sering dilakukan

    karena aman mudah dan %uku mem"erikan informasi# =>G meruakan

    modalitas terilih untuk kemungkinan enyakit ginjal o"struktif#

    4eskiun =>G kurang sensitif di"andingkan C5 untuk mendeteksi massa

    tetai =>G daat digunakan untuk mem"edakan kista jinak dengan tumor

    solid juga sering digunakan untuk menentukan jenis enyakit ginjal

    olikistik#

    %# C5 >%an? Daat menentukan massa ginjal atau kista yang tidak terdeteksi

    ada emeriksaan =>G dan meruakan emeriksaan aling sensitif untuk

    mengidentifikasi "atu ginjal# C5 >%an dengan kontras harus dihindari ada

    7

  • 7/25/2019 presskas bedah

    8/31

    asien dengan gangguan ginjal untuk menghindari terjadinya gagal ginjal

    akut#

    d# 4A:? >angat "ermanfaat ada asien yang mem"utuhkan emeriksaan C5

    tetai tidak daat menggunakan kontras# 4A: daat dier%aya untuk

    mendeteksi adanya trom"osis +ena renalis# +a!netic resonance

    an!io!rahy juga "ermanfaat untuk mendiagnosis stenosis arteri renalis

    meskiun arteriografi renal teta meruakan diagnosis standar#

    e# Aadionukleotida? Deteksi aal arut ginjal daat dilakukan dengan

    menggunakan radioisotoe scannin! ,,m-technetium dimercatosuccinic

    acid (D4>')# $emeriksaan ini le"ih sensitif di"andingkan intravenous

    f# yelo!rahy (:$) untuk mendeteksi arut ginjal dan meruakan

    diagnosis standar untuk mendeteksi nefroati refluks#g# .oidin! cystourethro!rahy? Daat dilakukan "ersamaan dengan

    emeriksaan radionukleotida untuk mendeteksi refluks +esikoureter#

    h# Retro!ade atau antero!ade yelo!rahy? Daat digunakan le"ih "aik

    untuk mendiagnosis dan menghilangkan o"struksi traktus urinarius#

    $emeriksaan ini diindikasikan aa"ila dari anamnesis didaatkan

    ke%urigaan gagal ginjal meskiun =>G dan C5 s%an tidak menunjukkan

    adanya hidronefrosis#

    i# $emeriksaan tulang? ;al ini "ermanfaat untuk menge+aluasi hierartiroid

    sekunder yang meruakan "agian dari osteodistrofi dan juga erkiraan

    usia tulang untuk mem"erikan terai hormon ertum"uhan#

    2.1. Pena#aa!sanaan

    +aluasi dan enanganan asien dengan CKD memerlukan engertian

    konse terisah namun saling "erhu"ungan mengenai diagnosis kondisi

    komor"id derajat kearahan enyakit komlikasi enyakit dan risiko hilangnya

    fungsi ginjal serta eyakit kardio+askular

    *

    #$asien dengan CKD harus die+aluasi untuk menentukan?

    a# Diagnosis (jenis enyakit ginjal)

    "# Kondisi komor"id (hierliidemi)

    %# Derajat kearahan yang dinilai menggunakan fungsi ginjal

    d# Komlikasi "erhu"ungan dengan derajat kerusakan ginjal

    e# Faktor risiko kehilangan fungsi ginjal

    f# Aisiko enyakit kardio+askular

    5erai untuk CKD meliuti?

    a# 5erai sesifik "erdasarkan diagnosis

    8

  • 7/25/2019 presskas bedah

    9/31

    "# +aluasi dan enanganan kondisi komor"id

    %# 4emerlam"at kerusakan fungsi ginal

    d# $en%egahan dan terai enyakit kardio+askular

    e# $en%egahan dan terai enyakit komlikasi (hiertensi anemiagagal

    tum"uh)

    f# $enggantian fungsi ginjal dengan dialisis atau "ahkan translantasi

    ginjal#

    ;emodialisis adalah suatu usaha untuk memer"aiki kelainan "iokimiai

    darah yang terjadi aki"at terganggunya fungsi ginjal dilakukan dengan

    menggunakan mesin hemodialisis# ;emodialisis meruakan salah satu "entuk

    terai engganti ginjal (renal relacement theray/AA5) dan hanya menggantikan

    se"agian dari fungsi ekskresi ginjal# ;emodialisis dilakukan ada enderita CKD

    stadium dan ada asien dengan 'K: (/cute Kidney In0ury) yang memerlukan

    terai engganti ginjal# 4enurut rosedur yang dilakukan ;D daat di"edakan

    menjadi ! yaitu? ;D darurat/emer!ency ;D ersiaan/rearati+e dan ;D

    kronik/reguler# 6

    ;emodialisis adalah salah satu modalitas utama untuk terai engganti

    ginjal ada asien CKD# Ke"erhasilan hemodialisis adalah tergantung dari akses

    +askular yang "aik# ;al ini daat di%aai melalui akses +ena erifer "esar atau

    tunneled hemodyalisis %atheter(dou"le lumen)/ kateter erkutan atau ' shunt#

    Kateter erkutan diakai se"agai akses hemodialisis sementara sedangkan

    internal ' shunt dan graft diakai se"agai akses ermanen# $ada saat ini '

    shunt meruakan rosedur ilihan "agi asien yang harus menjalani hemodialisis

    kronik#6

    Indi!asi he)odiaisis

    :ndikasi ;D di"edakan menjadi ;D emer!ency atau ;D segera dan ;D kronik#

    ;emodialis segera adalah ;D yang harus segera dilakukan#'# :ndikasi hemodialisis segera antara lain 6

    *# Kegaatan ginjal

    a# Klinis? keadaan uremik "erat o+erhidrasi

    "# 8ligouria (roduksi urine

  • 7/25/2019 presskas bedah

    10/31

    e# 'sidosis "erat ( ;

  • 7/25/2019 presskas bedah

    11/31

    erindahan solute terjadi aki"at gerakan molekulnya se%ara a%ak utrafiltrasi

    adalah erindahan molekul terjadi se%ara kon+eksi artinya solute "erukuran

    ke%il yang larut dalam air ikut "erindah se%ara "e"as "ersama molekul air

    meleati orus mem"ran# $erindahan ini dise"a"kan oleh mekanisme

    hidrostatik aki"at er"edaan tekanan air (transmembrane ressure) atau

    mekanisme osmotik aki"at er"edaan konsentrasi larutan#6

    $ada mekanisme =F kon+eksi meruakan roses yang memerlukan gerakan

    %airan dise"a"kan oleh gradient tekanan transmem"ran#

    11

  • 7/25/2019 presskas bedah

    12/31

    Gam"ar #*>kema 4ekanisme Kerja ;emodialisis

    (ie"er dan ;immelfar" 0*!)

    12

  • 7/25/2019 presskas bedah

    13/31

    2.2 A SHUNT

    2.2.1 Pen$er#ian

    ' shunt adalah suatu tindakan em"edahan dengan %ara menghu"ungkan

    arteri dengan +ena sehingga terjadi fistula arterio+ena se"agai akses dialisis#

    :nternal ' shunt "anyak diilih karena ersiaannya mudah "isa digunakan

    dalam aktu lama dan memiliki resiko infeksi yang le"ih ke%il# :nternal ' shunt

    daat dilakukan dengan %ara side to side mauun end to side# Keuntungan end to

    side adalah mem"erikan sulai darah yang le"ih "aik ke distal dan ada le"ih dari

    satu +ena yang daat digunaka se"agai akses ;D#

    :nternal ' shunt daat dilakukan ada "e"eraa lokasi salah satunya

    adalah radiosefalika fistula yang dioulerkan oleh "res%ia dan %imino %ara ini

    sering dilakukan sehingga sering menim"ulkan interretasi yang salah dalam

    masyarakat dimana rosedur em"uatan internal ' shunt dise"ut Cimino shunt

    adahal lokasi internal ' shunt "ukan dilakukan hanya ada ada radiosefalika#

    e"eraa rosedur em"uatan internal ' shunt dalam men%itakan akses

    +askular untuk hemodialisis adalah,?

    Gam"ar *? radio%ehali% rist '5 %onfigurations

    a# nd to end ith "ent artery

    "# nd +ein to side artery

    %# >ide to side

    d# nd artery to side +ein

    13

  • 7/25/2019 presskas bedah

    14/31

    Gam"ar ? "ra%hio%ehali% fistula

    Gam"ar !? "asili%a +ein transosition

    Gam"ar2? Forearm loo arterio+enous graft

    14

  • 7/25/2019 presskas bedah

    15/31

    Gam"ar .? =er arm arterio+enous graft

    Gam"ar 6? loer etremity a%%ess ro%edure

    4asalah dan komlikasi yang mungkin terjadi ada ' shunt adalah,?

    a# :nsufisiensi ada +ena yang mengalami dilatasi

    "# $erdarahan ada taha aal emasangan

    %# 5rom"osis ada fase aal mauun fase lanjut#

    d# 'neurisma ada +ena yang di shunt sehingga daat memersulit

    hemostasis jika "erdarah

    e# :skemik ada tangan dan steal syndrome

    f# Cardia% failure karena eningkatan reload jantung

    g# ;iertensi +ena yang daat menye"a"kan edema#

    :ndikasi dilakukan ' shunt adalah asien dengan end stage renal disease

    (>AD) yang memerlukan akses +askular untuk dialisis "erulang dan jangka

    anjang# >edangkan kontraindikasi dilakukannya ' shunt adalah lokasi ada

    +ena yang telah dilakukan enusukan untuk akses %airan intra+ena +enaseksi atau

    trauma dan ada +ena yang telah mengalami kalsifikasi mauun yang terdaat

    artheroma#

    15

  • 7/25/2019 presskas bedah

    16/31

    16

  • 7/25/2019 presskas bedah

    17/31

    BAB II

    LAP3&AN KASUS

    2.1 IDENTITAS PASIEN

    Iden#i#as Penderi#a

    7ama ? 5n# ;amdani

    =mur ? .2 tahun

    'lamat ? Lem"ah seulaah '%eh "esar

    1enis Kelamin ? Laki&laki

    'gama ? :slam

    >uku ? '%eh

    5anggal 4asuk ? 3 Desem"er 0*2

    5anggal $emeriksaan ? 3 Desem"er 0*2

    2.2 ANANESA

    Ke*han U#a)a 4 5idak "isa 'K

    Ke*han Ta)+ahan? >ulit menelan mual muntah lemas

    &i5aya# Penya!i# Se!aran$

    $asien datang dengan keluhan tidak "uang air ke%il yang dialami sejak *

    hari se"elum masuk rumah sakit# 'alnya asien sudah mengalami keluhan saat

    "uang air ke%il "erua ken%ing "erarna le"ih ekat dengan jumlah le"ih sedikit

    dari "iasanya sejak 2 "ulan se"elum masuk rumah sakit# $asien juga sering

    merasakan nyeri inggang sejak * tahun terahir# >elain itu asien juga mengalami

    sulit menelan sejak * "ulan se"elum masuk rumah sakit# $asien mengalami mual

    dan muntah#

    &i5aya# Pe)+erian 3+a#?

    $asien sudah di"aa "ero"at ke uskesmas dan diraat selama . hari#

    &i5aya# 6enya!i# dah**

    $asien sudah menderita hiertensi sejak . tahun yang laludan tidak

    terkontrol#

    17

  • 7/25/2019 presskas bedah

    18/31

    &i5aya# Penya!i# Ke*ar$a?

    5idak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan

    asien#

    &i5aya# Ke+iasaan Sosia4

    $asien mengkonsumsi rokok setia harinya le"ih kurang "ungkus#

    2.". PEE&IKSAAN %ISIK

    (5anggal 3 Desem"er 0*2)

    & Keadaan =mum ? 5amak kesakitan dan lemas

    & Kesadaran ? 2 46 .? komos mentis

    & 5D ? *!0/,0 mm;g

    & 7adi ? ,0 kali/menit reguler& Frekuensi 7afas ? 0 kali/menit

    & >uhu ? !6 0C

    K*i#

    & Harna ? Kuning langsat

    & >ianosis ? tidak ada

    & :kterus ? tidak ada

    & 8edema ? tamak ada kulit ajah tangan dan kaki#

    & $u%at ? tidak ada

    Ke6aa

    & Aam"ut ? ;itam sukar di%a"ut distri"usi merata

    & Hajah ? >imetris edema(&) deformitas(&)

    a#a

    & Konjungti+a u%at (I/I) >klera ikterik (&/&)

    & 4ata %ekung (&)

    & $uil "ulat isokor ! mm/! mm

    & Aefleks %ahaya langsung (

    I

    /I)& Aefleks %ahaya tidak langsung (I/I)

    Tein$a ? >erumen (&/&)

    Hid*n$ ? 7C; (&) se%ret (&)

    **# ? 4ukosa "i"ir lem"a" (&) sianosis(&) 5onsil hieremis (&)

    5*J 5* Faring hieremis (&)

    Leher

    & :nseksi ? >imetris

    & $alasi ? 51 A& %m ;8

    18

  • 7/25/2019 presskas bedah

    19/31

    & $em"esaran KG (&)

    & Kaku kuduk (&)

    Thora7

    Thora7 an#erior

    :nseksi

    & >tatis ? 'simetris

    & Dinamis ? gerakan dinding dada simetris

    & Aetraksi surakla+ikular (&)

    & Aetraksi inter%ostal (&/&)

    & Aetraksi eigastrium (&)

    Pa6asi 4 >tem fremitus Kanan >tem fremitus Kiri

    Per!*si4 sonor (I/I)

    A*s!*#asi4 +esikuler(I/I) rhonki(&/&) heeing (&/&)

    Jan#*n$

    & :nseksi ? :%tus %ordis terlihat

    & $alasi ? :%tus %ordis tera"a

    & $erkusi ? "atas jantung dalam "atas normal

    & 'uskultasi ? 1 : B 1 :: regular "ising (&)#

    A+do)en

    & :nseksi ? >imetris distensi (&)

    & $alasi ? >oeel nyeri tekan (&) turgor kem"ali %eato ;ear ? 5idak tera"a

    o Lien ? 5idak tera"a

    o Ginjal ? 5idak tera"a

    & $erkusi ? 5imani

    & 'uskultasi ? $eristaltik (I) dalam "atas normal

    (eni#aia ? 5idak dieriksa

    An*s ? 5idak dieriksa

    T*an$ Bea!an$ ? >imetris nyeri tekan (&)

    Keen0ar Li)fe ? $em"esaran KG (&)E!s#re)i#as ? 'kral hangat CA5

    S*6erior Inferior

    Kanan Kiri Kanan Kiri

    >ianosis 8 8 8 8

    8edema 9 8 9 8

    $u%at 9 9 9 9

    19

  • 7/25/2019 presskas bedah

    20/31

    2.'. PEE&IKSAAN PENUNJAN(

    *# $emeriksaan darah rutin

    ;asil $emeriksaan Darah rutin

    Pe)eri!saan T$

    2:8128

    2;1'

    6e)eri!saan T$

    2:8128

    2;1'

    ;emoglo"in ,* iliru"in total 6

    ;ematokrit ! iliru"in dire%t 0

    ritrosit , >G$5 *3

    Leukosit , >G85 2

    5rom"osit *6 $rotein total 60

    osinofil * 'l"umin !0asofil 0 Glo"ulin !0

    7eutrofil "atang 7atrium *!!

    7eutrofil segmen . Kalium !.

    Limfosit * Clorida *0,

    4onosit * =reum **

    Creatinin *3

    # $emeriksaan Aontgen Foto 5horaks

    20

  • 7/25/2019 presskas bedah

    21/31

    !# emeriksaan =>G urologi *6 desem"er 0*2

    21

    Cor? "entuk normal ukuran

    mem"esar ke kiri

    $ulmo? %ehalisasi

    sudut %ostohreni%us? tajam

    kanan dan kiri#

    Kesimulan? kardiomegali

    dengan %ongesti+e aru

    (in0a !anan? ukuran normal

    intensitas e%ho arenkim

    normal "atas %orteks dan

    medulla sudah mulai tidak jelas

    tak tamak ektasis sistem

    el+io%ali%eal tak tamak

    "atukista atau massa#

    (in0a !iri4 ukuran normal

    intensitas e%ho arenkim

    normal "atas %orteks danmedulla sudah mulai tidak jelas

    tak tamak ektasis sistem

    el+io%ali%eal tak tamak

    "atukista atau massa#

    Kesi)6*an4 CKD

    esica *rinaria? "uli

    ukurannya normal dinding tak

    tamak mene"al tidak tamak

    "atu kista atau massa#

    Pros#a#4 ukuran normal tak

    tamak massa tak tamakkalsifikasi

    Kesi)6*an? "uli dan rostat

    tidak tamak kelainan#

  • 7/25/2019 presskas bedah

    22/31

    2.- DIA(N3SA SEENTA&AD7 !M. mg

    8 etahistin

    8 isorolol *. mg

    8 'mlodiin **0 mg

    Di+ 5K? &' >;=75 ( *6/*/0*2)

    Laoran oerasi?

    & $asien dalam osisi suine

    & dilakukan tindakan a dan antisetik

    & dilakukan infiltrasi lidokain

    & dilakukan insisi ada jari di atas fossa mediana %u"iti

    & dilakukan luyr +ena

    2.= PLANNIN(

    Cek al"umin glo"ulin/! hari

    Cek elektrolit/! hari

    2.: P&3(N3SIS

    9uo ad +itam ? du"ia ad malam

    9uo ad fun%tionam ? du"ia ad malam

    9uo >ana%tionam ? du"ia ad malam

    2.1; %oo5 U6

    22

  • 7/25/2019 presskas bedah

    23/31

    5anggal ? *&*&0*2 >/ nyeri di temat

    emasangan ' shunt

    8/ 5D? *0/,0 mm;g

    7? ,0/i

    AA? *M/i 5? !6 0C

    'ss/ $ost ' shunt ;&*

    5h/ &%efadroil * ta"

    &5ramadol !* ta"

    &Aanitidin !* ta"

    5anggal ? *,&*&0*2 >/ nyeri di temat

    emasangan ' shunt

    8/ 5D? *0/,0 mm;g

    7? ,/i AA? *,M/i

    5? !6 0C

    'ss/ $ost ' shunt ;&

    5h/ &%efadroil * ta"

    &5ramadol !* ta"

    &Aanitidin !* ta"

    5anggal ? *3&*&0*2 >/ nyeri di temat

    emasangan ' shunt"engkak

    8/ 5D? *0/,0 mm;g

    7? ,0/i

    AA? *M/i

    5? !6 0C

    'ss/ $ost ' shunt ;&!

    5h/ &%efadroil * ta"

    &5ramadol !* ta" &Aanitidin !* ta"

    / =>G doler

    =>G doler ekstremitas suerior sinistra (2 desem"er 0*2)

    23

  • 7/25/2019 presskas bedah

    24/31

    24

    '#ra%hialis masih tamak dengan

    flo terlihat normal tamak lesi

    ane%hoik di surgi%al "edtama

    +askularisasi di dalam tak tamak

    laEue atau kalsifikasitidak

    didaatkan adanya trom"us#

    Kesan? tamak lesi ane%hoik di

    surgi%al "ed tana +askularisasi di

    dalamnya dan tidak dijumai

    adanya trom"us#

  • 7/25/2019 presskas bedah

    25/31

    BAB I

    PEBAHASAN

    Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakanginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam aktu ! "ulan

    atau le"ih# seseorang dikatakan menderita CKD "ila terdaat salah satu dari

    kriteria di"aah ini?

    *# Kerusakan ginjal @ ! "ulan yang didefinisikan se"agai a"normalitas

    struktur atau fungsi ginjal dengan atau tana enurunan !lomerular

    "iltration rate(GFA) yang "ermanifestasi se"agai satu atau le"ih gejala?

    d# '"normalitas komosisi urin

    e# '"normalitas emeriksaan en%itraan

    f# '"normalitas "iosi ginjal

    # GFA < 60 mL/menit/*! m selama @ ! "ulan dengan atau tana gejala

    kerusakan ginjal lain yang telah dise"utkan#

    $ada kasus ini asien sudah mengalami gejala CKD sejak satu tahun

    se"elum masuk rumah sakit "erua arna urin le"ih ekat serta jumlah urin yang

    semakin "erkurang dari "iasanya# $asien "ahkan tidak 'K sama sekali sejak *

    hari se"elum di"aa ke A>=N'#

    Klasifikasi CKD menjadi "e"eraa stadium untuk tujuan en%egahan

    identifikasi aal kerusakan ginjal dan enatalaksanaan serta untuk en%egahan

    komlikasi CKD#

    5a"el *? Klasifikasi stadium CKD

    >tadium GFA

    (mL/menit/*!m)

    Deskrisi

    * B30 Kerusakan ginjal dengan GFA

    normal/meningkat

    60&,3 Kerusakan ginjal dengan enurunan GFA ringan

    ! !0&.3 Kerusakan ginjal dengan enurunan GFA

    sedang

    2 *.&3 Kerusakan ginjal dengan enurunan GFA "erat

    .

  • 7/25/2019 presskas bedah

    26/31

    $ada kasus ini asien sudah tidak 'K sejak * hari se"elum di"aa ke

    rumah sakit sehingga daat disimulkan "aha asien mengalami CKD stage #

    $enye"a" CKD ada anak usia < . tahun aling sering adalah kelainan

    kongenital misalnya dislasia atau hiolasia ginjal dan uroati o"struktif#

    >edangkan ada usia B . tahun sering dise"a"kan oleh enyakit yang diturunkan

    (enyakit ginjal olikistik) dan enyakit didaat (glomerulonefritis kronis)#

    Kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya CKD?

    *2# Aiayat keluarga dengan enyakit olikistik ginjal atau enyakit ginjal

    genetik

    *.# ayi "erat lahir rendah

    *6# 'nak dengan riayat gagal ginjal akut

    *# ;iolasia atau dislasia ginjal*,# $enyakit urologi terutama uroati o"struktif

    *3# Aefluks +erikoureter yang "erhu"ungan dengan infeksi saluran kemih dan

    arut

    0# ginjal

    *# Aiayat menderita sindrom nefrotik atau sindrom nefritis akut

    # Aiayat menderita sindrom hemolitik uremik

    12% Aiayat menderita&enoch Schoenlein 'urura

    2# Dia"etes melitus

    .# Luus ritrematosus >istemik

    6# Aiayat menderita tekanan darah tinggi

    $ada kasus ini asien laki&laki "erusia .2 tahun dengan riayat hiertensi

    sejak . tahun terakhir tidak terkontrol sehingga daat disimulkan "aha asien

    ini memiliki faktor resiko hiertensi yang tidak terkontrol se"agai emi%u

    terjadinya CKD#

    4anifestasi klinis CKD sangat "er+ariasi tergantung ada enyakit yang

    mendasarinya# ila glomerulonefritis meruakan enye"a" CKD maka akan

    didaatkan edema hiertensi hematuria dan roteinuria# 'nak dengan kelainankongenital sistem traktus urinarius seerti renal dyslasia atau uroati o"struksi

    akan ditemukan gagal tum"uh gejala infeksi saluran kemih "erulang dan gejala

    nonsesifik lainnya# $enderita CKD stadium *&! (GFA B !0 mL/min) "iasanya

    asimtomatik dan gejala klinis "iasanya "aru mun%ul ada CKD stadium 2 dan .#

    Kerusakan ginjal yang rogresif daat menye"a"kan?

    h# $eningkatan tekanan darah ai"at overload %airan dan roduksi hormon

    i# +asoaktif (hiertensi edem aru dan gagal jantung kongestif)

    j# Gejala uremia (letargis erikarditis hingga ensefaloati)

    26

  • 7/25/2019 presskas bedah

    27/31

    k# 'kumulasi kalium dengan gejala malaise hingga keadaan fatal yaitu

    aritmia

    l# Gejala anemia aki"at sintesis eritrooietin yang menurun

    m# ;ierfosfatemia dan hiokalsemia (aki"at defisiensi +itamin D!)

    n# 'sidosis meta"olik aki"at enumuan sulfat fosfat dan asam urat

    $ada kasus ini asien menderita "er"agai gejala seerti edema ada ajah

    tangan dan kaki yang diaki"atkan oleh terjadinya eningkatan +olume %airan

    intra+askular aki"at GFA yang menurun sehingga menye"a"kan eningkatan

    tekanan onkotik yang mengaki"atkan terjadinya edema# $asien juga mengalami

    mual dan muntah aki"at eningkatan kadar ureum %reatinin dalam darah# >etelah

    diasang kateter uretra di :GD tamak adanya hematuria#

    $ada emeriksaan la"oratorium darah lengka ditemukan adanya enurunan

    ;" eritrosit eningkatan "iliru"in total "iliru"in dire%t dan >G85 adanya

    enurunan rotein total dan al"umin serta eningkatan ureum dan %reatinin darah#

    'nemia daat dise"a"kan karena kerusakan dari nefron yang menye"a"kan

    enurunan eritrooetin sehingga terjadi enurunan em"entukan eritrosit#

    >edangkan hioal"uminemia daat terjadi karena al"umin keluar "ersama urin

    atau roteinuria#

    $emeriksaan en%itraan daat mem"antu menegakkan diagnosis CKD dan

    mem"erikan etujuk kearah enye"a" CKD#

    j# Foto olos? untuk melihat "atu yang "ersifat radiooak atau

    nefrokalsinosis#

    k# =ltrasonografi? meruakan emeriksaan enunjang yang sering dilakukan

    karena aman mudah dan %uku mem"erikan informasi# =>G meruakan

    modalitas terilih untuk kemungkinan enyakit ginjal o"struktif#

    4eskiun =>G kurang sensitif di"andingkan C5 untuk mendeteksi massa

    tetai =>G daat digunakan untuk mem"edakan kista jinak dengan tumor

    solid juga sering digunakan untuk menentukan jenis enyakit ginjal

    olikistik#

    l# C5 >%an? Daat menentukan massa ginjal atau kista yang tidak terdeteksi

    ada emeriksaan =>G dan meruakan emeriksaan aling sensitif untuk

    mengidentifikasi "atu ginjal# C5 >%an dengan kontras harus dihindari ada

    asien dengan gangguan ginjal untuk menghindari terjadinya gagal ginjal

    akut#

    27

  • 7/25/2019 presskas bedah

    28/31

    m# 4A:? >angat "ermanfaat ada asien yang mem"utuhkan emeriksaan C5

    tetai tidak daat menggunakan kontras# 4A: daat dier%aya untuk

    mendeteksi adanya trom"osis +ena renalis# +a!netic resonance

    an!io!rahy juga "ermanfaat untuk mendiagnosis stenosis arteri renalis

    meskiun arteriografi renal teta meruakan diagnosis standar#

    n# Aadionukleotida? Deteksi aal arut ginjal daat dilakukan dengan

    menggunakan radioisotoe scannin! ,,m-technetium dimercatosuccinic

    acid (D4>')# $emeriksaan ini le"ih sensitif di"andingkan intravenous

    o# yelo!rahy (:$) untuk mendeteksi arut ginjal dan meruakan

    diagnosis standar untuk mendeteksi nefroati refluks#

    # .oidin! cystourethro!rahy? Daat dilakukan "ersamaan dengan

    emeriksaan radionukleotida untuk mendeteksi refluks +esikoureter#E# Retro!ade atau antero!ade yelo!rahy? Daat digunakan le"ih "aik

    untuk mendiagnosis dan menghilangkan o"struksi traktus urinarius#

    $emeriksaan ini diindikasikan aa"ila dari anamnesis didaatkan

    ke%urigaan gagal ginjal meskiun =>G dan C5 s%an tidak menunjukkan

    adanya hidronefrosis#

    r# $emeriksaan tulang? ;al ini "ermanfaat untuk menge+aluasi hierartiroid

    sekunder yang meruakan "agian dari osteodistrofi dan juga erkiraan

    usia tulang untuk mem"erikan terai hormon ertum"uhan#

    $emeriksaan en%itraan yang dilakukan terhada asien ini adalah foto

    ronsen thora dimana ditemukan adanya %ardiomegali dengan edema aru yang

    diaki"atkan oleh terjadinya o+erload %airan sehingga daat menye"a"kan

    gangguan fungsi jantung dan aru# $ada asien ini juga dilakukan emeriksaan

    =>G urologi dimana didaatkan hasil ada ginjal "erua "atas antara korteks dan

    medulla yang mulai tamak tidak jelas yang disimulkan se"agai gam"aran CKD#

    >edangkan ada +esikaurinaria dan rostat tamak dalam "atas normal#

    5erai untuk CKD meliuti?

    g# 5erai sesifik "erdasarkan diagnosis

    h# +aluasi dan enanganan kondisi komor"id

    i# 4emerlam"at kerusakan fungsi ginjal

    j# $en%egahan dan terai enyakit kardio+askular

    k# $en%egahan dan terai enyakit komlikasi (hiertensi anemiagagal

    tum"uh)

    l# $enggantian fungsi ginjal dengan dialisis atau "ahkan translantasi

    ginjal#

    28

  • 7/25/2019 presskas bedah

    29/31

    $ada kasus ini asien di"erikan terai non medikamentosa "erua "ed rest

    diet 4 :: *00Kkal/hari hemodialisa /minggu# >edangkan terai

    medikamentosa yang di"erikan "erua

    & :FD AL 0 gtt/i *?*

    & Dri al"aur *00 ml/hari

    & Cirofloa%in .00 mg

    & Lansoraol !0 mg

    & :>D7 !M. mg

    8 etahistin

    8 isorolol *. mg

    8 'mlodiin **0 mg

    ;emodialisis adalah salah satu modalitas utama untuk terai engganti

    ginjal ada asien CKD# Ke"erhasilan hemodialisis adalah tergantung dari akses

    +askular yang "aik# ;al ini daat di%aai melalui akses +ena erifer "esar atau

    tunneled hemodyalisis %atheter(dou"le lumen)/ kateter erkutan atau ' shunt#

    Kateter erkutan diakai se"agai akses hemodialisis sementara sedangkan

    internal ' shunt dan graft diakai se"agai akses ermanen# $ada saat ini '

    shunt meruakan rosedur ilihan "agi asien yang harus menjalani hemodialisis

    kronik#

    $ada kasus ini dilakukan emasangan ' shunt ada "ra%hio%ehali%#

    29

  • 7/25/2019 presskas bedah

    30/31

    BAB

    KESIPULAN

    Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan

    ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam aktu ! "ulan

    atau le"ih# Klasifikasi CKD "erdasarkan GFA# $ada asien derajat atau yang

    dikenal dengan end stage renal disease dierlukan enatalksanaan hemodialisa

    se"agai terai engganti fungsi ginjal# Ke"erhasilan hemodialisis adalah

    tergantung dari akses +askular yang "aik# ;al ini daat di%aai melalui akses +ena

    erifer "esar atau tunneled hemodyalisis %atheter(dou"le lumen)/ kateter erkutan

    atau ' shunt# Kateter erkutan diakai se"agai akses hemodialisis sementara

    sedangkan internal ' shunt dan graft diakai se"agai akses ermanen# $ada saat

    ini ' shunt meruakan rosedur ilihan "agi asien yang harus menjalani

    hemodialisis kronik#

    $ada kasus ini asien sudah mengalami CKD stage sehingga dilakukan

    terai hemodialisa# =ntuk meningkatkan ke"erhasilan hemodialisis ada asien

    ini dilakukan ' shut se"agai akses ermanen# >etelah dilakukan emasangan '

    shunt erlu dinilai drill serta erlu dierhatikan aakah terjadi trom"us#

    30

  • 7/25/2019 presskas bedah

    31/31

    DA%TA& PUSTAKA

    *# Dedi Aa%hmadi# 003# Chronic Kidney Disease#agian :lmu Kesehatan

    'nak FK#=7$'D&A># Dr# ;asan >adikin# andung# Fliser D# Kielstein 1#5# ;aller# ;# odeoGer >#4# 00!# 'symmetri%

    dimethylarginine? ' %ardio+as%ular risk fa%tor in renal diseaseO Kid

    Int36!(,2)?# >!J20#

    !# ;ansson G#K#In"lammation* atherosclerosis* and coronary artery disease #

    N 4n!l 5 +ed 00. !.? *6,.J3.

    2# ei"er >#D# dan ;immelfar" 1# 0*!#&emodialysis# :n? >%hrierPs Disease

    of the Kidney# 3th edition# Coffman 5#4# Falk A#1# 4olitoris #'#

    7eilson #C# >%hrier A#H# editors# Liin%ott Hilliams Q Hilkins#

    $hiladelhia?2!&.0.#

    .# :ndonesian Aenal Aegistry (:AA) 0*!# .th Aeort of :ndonesian Aenal

    Aegistry 0**# $erhimunan 7efrologi :ndonesia ($A7FA:)#

    6# Daugirdas 1#5# lake $#G# :ng 5#># 00# &andbook o" Dialysis# 2th ed#

    $hildelhia# Liin%ott Hilliam Q Hilkins#

    # dith 4# t al# 003# ;igh "lu6 and hi!h e""iciency rocedures in Dyalisis#

    Holters kluer# Liin%ott Hilliam Q Hilkins

    ,# Hilson > # 0*0# .ascular access rinciles and ractice # Holters kluer#

    Liin%ott Hilliam Q Hilkins