PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
description
Transcript of PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN
ARSIPOleh:
Tamara A. Salim-Susetyo,S.S., M.A.
(berdasarkan buku Ross Harvey, 1993)
BAB VIIIPelestarian Pasif Isi
Intelektual:Alih Media
Kegiatan Pelestarian Pasif Isi Intelektual Bahan Pustaka Hampir semua koleksi bahan pustaka di perpustakaan
membutuhkan kegiatan pelestarian isi intelektual yang terkandung di dalamnya.
Mikrofilm akhir-akhir ini telah menjadi salah satu media bahan pustaka yang mengalami proses alih media yang dilakukan di perpustakaan, walaupun pengalihan media ke dalam mikrofilm tersebut membutuhkan perawatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan perawatan media penyimpan optik dan konversi data digital yang lain.
Mikrofilm saat ini menjadi salah satu solusi yang paling baik bagi pelestarian isi intelektual bahan pustaka jika sejumlah besar isi intelektual bahan pustaka tetap diinginkan penggunaannya hingga di masa yang akan datang.
Proses Alih Media di Perpustakaan Proses alih media telah menjadi kegiatan yang
penting pada program pelestarian bahan pustaka di perpustakaan.
Kegiatan alih media ini memiliki kedudukan yang sama dengan program pelestarian bahan pustaka yang lain seperti: Pengawasan lingkungan Penganganan dan penyimpanan secara hati-hati Pendidikan dan pelatihan Rencana kesiagaan terhadap bencana Perawatan dan teknik perbaikan
Tujuan Proses Alih Media
Menyelamatkan isi intelektual dari suatu bahan pustaka agar dapat dimanfaatkan hingga di masa yang akan datang. Hal itu perlu diikuti dengan penyimpanan yang sesuai bagi salinan utama (copy master) dari bahan pustaka tersebut.
Pemilihan Pelestarian Isi
Intelektual
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Program Pelestarian.
1. Bagaimana bahan pustaka diperlakukan.
2. Jenis perawatan apa yang diperlukan dan apakah perawatan tersebut sesuai.
3. Apa yang bisa diusahakan dalam hubungannya dengan memperluas tujuan perpustakaan.
4 Aspek yang Harus Dipertimbangkan dalam Kebijakan Pemilihan Pelestarian
Kondisi fisik Intensitas Penggunaan Faktor kelangkaan bahan pustaka. Nilai ekonomis, estetika, sejarah, maupun
nilai lain yang terkandung di dalamnya.
Pembagian Bahan Pustaka yang Harus Dilestarikan Menurut Atkinson. Kelas 1
Pelestarian bahan pustaka yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Kelas 2Pelestarian bahan pustaka yang saat ini masih digunakan atau yang intensitas penggunaannya tinggi.
Kelas 3Pelestarian bahan pustaka penelitian yang intensitas penggunannya rendah tetapi berguna dalam penelitian di masa yang akan datang.
Identifikasi Bahan Pustaka
Cakupan Identifikasi Pemeliharaan Bahan Pustaka
KoleksiMewakili secara luas pemikiran atau catatan penerbitan dari subjek-subjek khusus atau periode waktu
PenggunaanPenggunaan yang terlalu sering akan membuat bahan pustaka menjadi rusak.
Kondisi FisikKerusakan kondisi fisik, dapat disebabkan karena penggunaan yang terlalu sering, penanganan yang tidak benar, maupun faktor internal dan eksternal Dari kondisi fisik ini, dapat dikenali bahan pustaka mana saja yang membutuhkan perawatan pelestarian.
Metode-metode Identifikasi Pelestarian Bahan Pustaka
Pemeriksaan Secara Sistematis Terhadap Koleksi
Survei Peninjauan Koleksi
Pembuat Keputusan Pelestarian Bahan Pustaka Konservator atau pustakawan pelestarian dan juga
subject librarian, jika tidak ada maka dapat digantikan dengan pustakawan yang sering menangani koleksi tersebut.
Kurator, subjek specialist, dan staf yang paling berkecimpung dalam pengembangan koleksi dan manajemen koleksi.
Pengguna koleksi yang mungkin memiliki pengetahuan tentang koleksi tersebut, dapat dilibatkan dalam penentuan bahan pustaka yang membutuhkan perawatan pelestarian.
Pelestarian Bahan Pustaka vs Pelestarian
Isi Intelektual
Pertimbangan Mempertahankan Bahan Pustaka
Suatu bahan pustaka dapat dipertahankan bentuk aslinya jika mempunyai nilai khusus sebagai suatu objek fisik, yaitu antara lain:
Faktor usia Faktor keindahan Faktor kelangkaan Faktor sejarah dan bibliografis Faktor nilai moneter
The RLG Preservation Manual Merupakan sebuah daftar mengenai
pertimbangan dalam mempertahankan bahan pustaka dalam bentuk aslinya.
Terdiri dari beberapa ketentuan: Nilai kejelasan Nilai estetika Kepentingan dalam sejarah pencetakan judul, usia,
kelangkaan, nilai (keuangan), ketertarikan fisik, nilai pameran.
Hambatan dalam Pelestarian Bahan Pustaka
Keterbatasan dana Penggunaan sumber daya yang
bertanggung jawab
Boomgaarden’s Decision Flow Chart
Menguraikan langkah-langkah yang perlu dilakukan selanjutnya untuk diambil jika suatu bahan pustaka dianggap pantas untuk dipelihara dalam bentuk aslinya.
Langkah-langkah yang Terdapat pada Boomgaarden’s Decision Flow Chart Langkah Pertama
Memutuskan apakah perawatan konservasi secara teknis mungkin;
Langkah KeduaMembuat keputusan mengenai perawatan biaya konservasi
Langkah KetigaMemilih perawatan atau kombinasi perawatan yang mana diperlukan.
Langkah-langkah Pencarian Bahan Pustaka Pengganti Pertama
Dilakukan pencarian di katalog perpustakaan untuk memastikan apakah ada copy dari bahan pustaka yang ingin diganti, jika demikian, apakah copy dari bahan pustaka yang ingin diganti memiliki kondisi yang lebih baik atau tidak.
KeduaPencarian dilakukan melalui alat bantu seperti Books in Prints, British Books in Print, Books on Demands Guide to Prints, Guide to Microforms in Print, dan The National Register of Microform Master. Alat bantu tersebut diperlukan untuk melihat apakah bahan pustaka yang ingin diganti masih dicetak ulang atau tersedia dalam bentuk mikro.
Pemilihan Bentuk Pemeliharaan Fotokopi Bentuk mikro (mikrofilm, mikrofische) Data digital Fotografi
Pemeliharaan Fotokopi
Keuntungan pemeliharaan bahan pustaka dengan menggunakan fotokopi:
Dapat menghasilkan bentuk copy yang sangat serupa dengan aslinya.
Bentuk copy yang dihasilkan dapat bertahan lama jika menggunakan kertas yang baik.
Pemeliharaan dalam bentuk fotokopi lebih praktis dibandingkan dengan bentuk pemeliharaan yang lain.
Kerugian pemeliharaan bahan pustaka dengan menggunakan teknik fotokopi: Akan menyebabkan kerusakan pada bahan
pustaka asli pada proses pemfotokopian. Bentuk pemeliharaan dalam bentuk fotokopi tidak
menghasilkan suatu copy master, yang dapat disimpan dan hanya digunakan apabila ingin membuat copy yang sama dari bahan pustaka.
Menghabiskan biaya yang lebih besar jika diterapkan pada bahan pustaka yang memiliki jumlah halaman yang banyak, daripada jika menggunakan bentuk mikro, khususnya biaya untuk penjilidan dan pembuatan lampiran pelindung bahan pustaka.
Pembuatan Bentuk Mikrofilm
Bentuk dan Jenis Film Bentuk mikro yang sering dijumpai di
perpustakaan yaitu: Mikrofilm Mikrofische
Jenis film yang sering digunakan: Film 35 milimeter Film 16 milimeter
Tiga jenis mikrofilm yang tersedia: Silver-gelatin Diazo Vesicular
Langkah-langkah dalam Pembuatan Mikrofilm
1. Pemilihan
2. Persiapan bahan pustaka
3. Filming (pembuatan film)
4. Pengolahan dan pemeriksaan film
Biaya Pembuatan Mikrofilm Biaya pembuatan mikrofilm lebih
ekonomis jika dibandingkan dengan pembuatan dan perawatan perbaikan alih bentuk bahan pustaka yang lain, khususnya untukbahan pustaka yang memiliki halaman yang banyak (jumlah halaman di atas 100).
Bentuk Mikro:Keuntungan & Kerugian
A. Keuntungan Biaya pembuatan mikrofilm lebih ekonomis jika
dibandingkan dengan pembuatan fotokopi.
Mikrofilm memiliki stabilitas dalam waktu jangka panjang, jika memiliki kesesuaian dalam proses pembuatan, kondisi penyimpanan, prosedur penanganan, mikrofilm dapat bertahan selama lebih dari 1000 tahun.
Hemat tempat, khususnya untuk mikrofilm yang berseri.
Mikrofilm dapat menjadi murah dan dapat dicopy dengan mudah jika copy masternya telah dibuat.
Sebagian atau isi seluruh mikrofilm dapat dibuat jika terdapat microfiche reader-printer disediakan.
Hanya menggunakan sebuah alat optik sederhana untuk mengakses informasi yang terdapat di dalam bentuk mikro.
B. Kerugian Alat pembaca mikrofilm sulit untuk digunakan oleh para
pengguna perpustakaan. Untuk kenyamanan para pengguna perpustakaan dalam
menggunkan bentuk mikro, diperlukan alat optik pembaca yang memiliki kualitas yang baik, tetapi membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Pembuatan, penyimpanan, dan penanganan bentuk mikro membutuhkan kesesuaian yang mendekati dengan standar, yang terkadang menghabiskan biaya yang cukup mahal dan sulit dalam perawatannya.
Mudah mengalami kerusakan jika penyimpanan dan penaganannya dilakukan secara sembarangan.
Penyimpanan Master Bentuk
Mikro
Australian Standard (AS-3674-1989). Standar ini menguraikan tentang penyimpanan master negatif bentuk mikro dimana dibutuhkan sebuah ruangan yang terpisah atau ruangan besi, dan tahan api.
Ruangan penyimpanan bentuk mikro tersebut harus dijaga, dengan temperatur tidak boleh melebihi dari 21°C, kelembaban relatif 20 sampai dengan 40 persen.
FOTOGRAFI
Pemeliharaan: bentuk fotografi tercetak pemeliharaan master negatif film
Penyimpanan: Temperartur rendah Cahaya rendah Kelembaban rendah
DATA DIGITAL
Proses: Scan image/gambar Scan teks
Bentuk: Computer Magnetic tapes Optical Disc: CD, DVD Video