Preeklampsia
-
Upload
septiany-indahsari-djan -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of Preeklampsia
PowerPoint Presentation
FREDDY DINATA
HIPERTENSI
YANG DIINDUKSI KEHAMILAN
hipertensi
Masalah medis yg sering ditemukan dalam kehamilan
8% dari kehamilan
4 kategori :
Hipertensi kronis
Hipertensi dalam kehamilan
Preeklampsia-eklampsia
Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronis
*Hipertensi dalam kehamilan dapat meningkatkan morbiditas ibu dan janin dan merupakan penyebab utama kematian ibu*
hipertensi
Urutan ketiga penyebab kematian maternal, setelah tromboembolisme dan cedera non-obstetrik
Tekanan diastolik > 110 berkaitan dengan risiko solusio plasenta dan IUGR
Preeklampsia superimposed menyebabkan morbiditas terbanyak
3
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Biasanya ringan dan muncul pada akhir kehamilan
Protenuria (-) atau trace
Tidak melibatkan renal atau sistem lain
Membaik setelah 12 minggu postpartum
Dapat menjadi preeklampsia
PreeKlampsia
10% dari primigravida, 20-25% pengidap hipertensi kronis
> 20 minggu atau segera postpartum
Membaik setelah 48 jam postpartum
Bersamaan dgn kelainan berikut (renal atau sistem lain)
Proteinuria > 300 mg/24 jam
Oliguria atau rasio kreatinin serum-plasma > 0,09 mmol/L
Nyeri kepala dgn hiperrefleksia, eklampsia, klonus atau gangguan visual
LFT, glutathione-S-Transferase alpha 1-1, alanine aminotransferase atau nyeri right abdomen kanan
Trombositopenia, LDH, hemolisis, DIC
FAKTOR RISIKO Maternal
Primigravida
Usia < 18 atau > 35
Riwayat preeklampsia
Faktor risiko medis : hipertensi kronis, penyakit ginjal, diabetes, anti-phospholipid syndrome (APS)
Gemelli
Riwayat keluarga
PreeKlampsiaRINGAN Vs BERAT
PERPEBSistolik140 160 mm Hg160 mm Hg Diastolik90 110 mm Hg 110 mm Hg Proteinuria 2+ Urine output >500 mL/24 jam500 mL/24 jamNyeri kepala Tidak adaAda Gangguan visualTidak ada AdaNyeri epigastriumTidak ada AdaEtiologi
Mekanisme pasti belum diketahui
Imunologik
Genetik
Iskemia plasenta
Disfungsi sel endotel
Vasospasme
Hiperresponsif terhadap hormon vasoaktif (misalnya angiotensin II & epinefrin)
8
, with arterial constriction and relatively reduced intravascular volume compared to normal pregnancy
leads to pathologic capillary leak manifest as rapid weight gain, edema of face +/- hands, pulmonary edema, +/or hemoconcentration
to fetal/placental tissue manifest as dysfunction of multiple organ systems
Simptom
Gangguan visual; pandangan kabur
Nyeri kepala
Nyeri epigastrium
Edema yg muncul dgn cepat atau nondependent mungkin merupakan sinyal berkembangnya preeklampsia
Pertambahan berat badan yg cepat akibat edema yg disebabkan kebocoran kapiler dan retensi natrium & cairan
9
Result of generalized vasospasm
Patofisiologi
NORMAL
PREEKLAMPSIA
SISTEM KardiOPulmonER
Cardiac Output (CO) & Systemic Vascular Resistent (SVR)
CVP normal atau sedikit meningkat
Volume plasma berkurang
Edema paru
Tekanan onkotik/koloid menurun
Kerusakan kapiler/endotelial kebocoran
Vasokonstriksi
meningkatkan PWP & CVP
Terjadi pada 3% pasien preeklampsia
Sistem Hepatik
Biasanya ringan
Preeklampsia berat dgn komplikasi HELLP
Perdarahan periportal
Lesi iskemik
Pembengkakan umum
Pembengkakan hepatik nyeri epigastrium
Sistem Renal
Proteinuria
GFR & Creatinine Clearance menurun
BUN meningkat, mungkin berkaitan dengan keparahan
ARF dgn oliguria solusio plasenta, DIC, HELLP
*Oliguria + gagal ginjal dapat terjadi tanpa hipovolemia. Hati-hari dgn upaya rehidrasi yg dpt menyebabkan edema paru*
Uterus
Aktivitas meningkat
Hipersensitif terhadap oksitosin
Persalinan preterm sering terjadi
Aliran darah uteroplasenter menurun hingga 50-70%
Solusio plasenta meningkat
HELLP Syndrome
Hemolysis
Elevated Liver enzymes
Low Platelets
27 36 mgg
Malaise (90%), nyeri epigastrium (90%), nausea-vomitus (50%)
Self-limiting
Gagal multiorgan
HELLP Syndrome
Hemostasis bermasalah jika trombosit < 40.000
Jumlah penurunan trombosit adalah penting
Anestesi regional merupakan kontraindikasi turun mendadak
Trombosit kembali normal dalam 72 jam postpartum
Trombositopenia dapat menetap lebih lama
Terapi definitif persalinan
Morbiditas & Mortalitas
Komplikasi Maternal :
Penyebab kematian utama : perdarahan intrakranial
Kejang
Edema paru
Gagal ginjal akut (ARF)
Proteinuria
Pembengkakan hepar dgn/tanpa disfungsi hepar
DIC (biasanya berhubungan dgn solusio plasenta & bukan sebagai manifestasi umum preeklampsia)
Morbiditas & Mortalitas
Komplikasi Fetal :
Solusio plasenta
IUGR
Persalinan preterm
IUFD
TERAPI
Tatalaksana hemodinamik maternal & prevensi eklampsia adalah kunci keberhasilan terapi
MgSO4 merupakan obat pilihan, tapi tidak secara signifikan mengurangi TD pada konsentrasi serum yg efektif sebagai terapi preeklampsia
Tujuan :
Mengontrol TD
Mencegah kejang
Melahirkan janin
Mengontrol tekanan darah
Menurunkan TD secara cepat, tidak terbukti bermanfaat, sebaliknya dpt menyebabkan iskemia : stroke/infark miokard
1-2 jam: menurunkan MAP 20-25% atau diastolik < 120 mmHg
2-6 jam hingga hari: menurunkan TD 50% tanpa morbiditas maternal serius
4 g IV (bolus > 10 menit), kemudian infus 1-2 g/jam
Gagal ginjal kecepatan infus sesuai kadar Mg serum
Kadar plasma : 4-6 mmol/L
Monitor tanda & gejala intoksikasi
Antidotum : 10 ml Ca Glukonas 10% IV pelan
Intoksikasi Magnesium sulfat
5-10 mEq/L EKG : PR memanjang, QRS melebar
11-14 mEq/L Refleks tendon menurun
15-24 mEq/L Blokade nodus SA & AV, paralisis respirasi
>25 mEq/L - Cardiac arrest
Melahirkan janin
Konservatif : rawat hingga 35 minggu (jika TD terkontrol, tidak ada perburukan), berikan pematangan paru
Terminasi kehamilan : > 35 minggu
Stabil : partus pervaginam
Perburukan : SC cito, percepatan kala II
INDIkAsI terminasi kehamilan
ABSOLUT RELATIF
MATERNAL
KejangHipertensi berat Irritabilitas serebralNyeri abdomen kuadran kanan atasGagal jantung, edema paruProteinuria berat
Oliguria dgn urine output 50%)
TrombositopeniaDIC
Solusio plasenta
FETAL
Gawat janinIUGR
Modified from Gallery EDM: Hypertension in pregnancy. Practical management recommendations. Drugs 1995;49:4:561.
TATA LAKSANA PEB/eklampsia
Antikejang
MgSO4 40%, dosis inisial 4 g (10 cc) iv pelan, dilanjutkan dosis maintenance1-2 g/jam dgn syringe pump selama 24 jam
Cara lain dosis maintenance : drip dalam RL, im di gluteus
Syarat : urin output > 30 cc/jam, refleks patella (+) & frekuensi nafas normal
Jika kejang: Amankan jalan nafas & risiko cedera. Setelah kejang berkurang, berikan MgSO4 40% 4 g iv pelan. Diulang setiap kejang
Intoksikasi MgSO4 : rasa panas di wajah & dada > depresi nafas > apneu > cardiac arrest. Tx: Ca Glukonas 10 cc (1 amp) iv pelan, ABC
TATA LAKSANA PEB/eklampsia
Antihipertensi
Nifedipin 10 mg per 6 jam per oral
Target : 20% MAP dalam 2 jam. Jika belum terkontrol, kombinasi dgn metildopa 250 mg atau 500 mg per 12 jam per oral
Postpartum dpt dikombinasi dgn atenolol 50 mg per 24 jam per oral
Konservatif (dgn pematangan paru janin) atau terminasi kehamilan (SC atau partus pervaginam) pada usia kehamilan > 35 minggu
TATA LAKSANA PEB/eklampsia
Observasi tanda vital, BJJ, his & tanda-tanda perburukan PEB (keluhan subyektif; nyeri kepala hebat, pandangan kabur, penurunan kesadaran, nyeri ulu hati, mual/muntah)
Bed rest
Elevasi kepala 30 derajat
Restriksi cairan 2000 cc/24 jam
Balans cairan seimbang. Jika edema paru akut, balans cairan negatif
HELLP syndrome : Deksametason 10 mg iv per 12 jam (hari I), dilanjutkan 5 mg iv per 12 jam (hari II)
TATA LAKSANA PEB/eklampsia
Edema paru akut : furosemid, O2, posisi setengah duduk
Laboratorium : DL, UL, GDS, Tes Fungsi Hepar, Tes Fungsi Ginjal. Jumlah proteinuria tidak menggambarkan perburukan PEB. HELLP syndrome : cek serial trombosit per hari. DIC : PT, aPTT, fibrinogen, D-dimer
EKG
Foto Ro thorax jika edema paru akut
Konsul Neuro & Mata
Rawat ICU
TERIMA KASIH