Preeklampsia

30
FREDDY DINATA HIPERTENSI YANG DIINDUKSI KEHAMILAN

description

jurnal HT

Transcript of Preeklampsia

PowerPoint Presentation

FREDDY DINATA

HIPERTENSI

YANG DIINDUKSI KEHAMILAN

hipertensi

Masalah medis yg sering ditemukan dalam kehamilan

8% dari kehamilan

4 kategori :

Hipertensi kronis

Hipertensi dalam kehamilan

Preeklampsia-eklampsia

Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronis

*Hipertensi dalam kehamilan dapat meningkatkan morbiditas ibu dan janin dan merupakan penyebab utama kematian ibu*

hipertensi

Urutan ketiga penyebab kematian maternal, setelah tromboembolisme dan cedera non-obstetrik

Tekanan diastolik > 110 berkaitan dengan risiko solusio plasenta dan IUGR

Preeklampsia superimposed menyebabkan morbiditas terbanyak

3

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Biasanya ringan dan muncul pada akhir kehamilan

Protenuria (-) atau trace

Tidak melibatkan renal atau sistem lain

Membaik setelah 12 minggu postpartum

Dapat menjadi preeklampsia

PreeKlampsia

10% dari primigravida, 20-25% pengidap hipertensi kronis

> 20 minggu atau segera postpartum

Membaik setelah 48 jam postpartum

Bersamaan dgn kelainan berikut (renal atau sistem lain)

Proteinuria > 300 mg/24 jam

Oliguria atau rasio kreatinin serum-plasma > 0,09 mmol/L

Nyeri kepala dgn hiperrefleksia, eklampsia, klonus atau gangguan visual

LFT, glutathione-S-Transferase alpha 1-1, alanine aminotransferase atau nyeri right abdomen kanan

Trombositopenia, LDH, hemolisis, DIC

FAKTOR RISIKO Maternal

Primigravida

Usia < 18 atau > 35

Riwayat preeklampsia

Faktor risiko medis : hipertensi kronis, penyakit ginjal, diabetes, anti-phospholipid syndrome (APS)

Gemelli

Riwayat keluarga

PreeKlampsiaRINGAN Vs BERAT

PERPEBSistolik140 160 mm Hg160 mm Hg Diastolik90 110 mm Hg 110 mm Hg Proteinuria 2+ Urine output >500 mL/24 jam500 mL/24 jamNyeri kepala Tidak adaAda Gangguan visualTidak ada AdaNyeri epigastriumTidak ada Ada

Etiologi

Mekanisme pasti belum diketahui

Imunologik

Genetik

Iskemia plasenta

Disfungsi sel endotel

Vasospasme

Hiperresponsif terhadap hormon vasoaktif (misalnya angiotensin II & epinefrin)

8

, with arterial constriction and relatively reduced intravascular volume compared to normal pregnancy

leads to pathologic capillary leak manifest as rapid weight gain, edema of face +/- hands, pulmonary edema, +/or hemoconcentration

to fetal/placental tissue manifest as dysfunction of multiple organ systems

Simptom

Gangguan visual; pandangan kabur

Nyeri kepala

Nyeri epigastrium

Edema yg muncul dgn cepat atau nondependent mungkin merupakan sinyal berkembangnya preeklampsia

Pertambahan berat badan yg cepat akibat edema yg disebabkan kebocoran kapiler dan retensi natrium & cairan

9

Result of generalized vasospasm

Patofisiologi

NORMAL

PREEKLAMPSIA

SISTEM KardiOPulmonER

Cardiac Output (CO) & Systemic Vascular Resistent (SVR)

CVP normal atau sedikit meningkat

Volume plasma berkurang

Edema paru

Tekanan onkotik/koloid menurun

Kerusakan kapiler/endotelial kebocoran

Vasokonstriksi

meningkatkan PWP & CVP

Terjadi pada 3% pasien preeklampsia

Sistem Hepatik

Biasanya ringan

Preeklampsia berat dgn komplikasi HELLP

Perdarahan periportal

Lesi iskemik

Pembengkakan umum

Pembengkakan hepatik nyeri epigastrium

Sistem Renal

Proteinuria

GFR & Creatinine Clearance menurun

BUN meningkat, mungkin berkaitan dengan keparahan

ARF dgn oliguria solusio plasenta, DIC, HELLP

*Oliguria + gagal ginjal dapat terjadi tanpa hipovolemia. Hati-hari dgn upaya rehidrasi yg dpt menyebabkan edema paru*

Uterus

Aktivitas meningkat

Hipersensitif terhadap oksitosin

Persalinan preterm sering terjadi

Aliran darah uteroplasenter menurun hingga 50-70%

Solusio plasenta meningkat

HELLP Syndrome

Hemolysis

Elevated Liver enzymes

Low Platelets

27 36 mgg

Malaise (90%), nyeri epigastrium (90%), nausea-vomitus (50%)

Self-limiting

Gagal multiorgan

HELLP Syndrome

Hemostasis bermasalah jika trombosit < 40.000

Jumlah penurunan trombosit adalah penting

Anestesi regional merupakan kontraindikasi turun mendadak

Trombosit kembali normal dalam 72 jam postpartum

Trombositopenia dapat menetap lebih lama

Terapi definitif persalinan

Morbiditas & Mortalitas

Komplikasi Maternal :

Penyebab kematian utama : perdarahan intrakranial

Kejang

Edema paru

Gagal ginjal akut (ARF)

Proteinuria

Pembengkakan hepar dgn/tanpa disfungsi hepar

DIC (biasanya berhubungan dgn solusio plasenta & bukan sebagai manifestasi umum preeklampsia)

Morbiditas & Mortalitas

Komplikasi Fetal :

Solusio plasenta

IUGR

Persalinan preterm

IUFD

TERAPI

Tatalaksana hemodinamik maternal & prevensi eklampsia adalah kunci keberhasilan terapi

MgSO4 merupakan obat pilihan, tapi tidak secara signifikan mengurangi TD pada konsentrasi serum yg efektif sebagai terapi preeklampsia

Tujuan :

Mengontrol TD

Mencegah kejang

Melahirkan janin

Mengontrol tekanan darah

Menurunkan TD secara cepat, tidak terbukti bermanfaat, sebaliknya dpt menyebabkan iskemia : stroke/infark miokard

1-2 jam: menurunkan MAP 20-25% atau diastolik < 120 mmHg

2-6 jam hingga hari: menurunkan TD 50% tanpa morbiditas maternal serius

4 g IV (bolus > 10 menit), kemudian infus 1-2 g/jam

Gagal ginjal kecepatan infus sesuai kadar Mg serum

Kadar plasma : 4-6 mmol/L

Monitor tanda & gejala intoksikasi

Antidotum : 10 ml Ca Glukonas 10% IV pelan

Intoksikasi Magnesium sulfat

5-10 mEq/L EKG : PR memanjang, QRS melebar

11-14 mEq/L Refleks tendon menurun

15-24 mEq/L Blokade nodus SA & AV, paralisis respirasi

>25 mEq/L - Cardiac arrest

Melahirkan janin

Konservatif : rawat hingga 35 minggu (jika TD terkontrol, tidak ada perburukan), berikan pematangan paru

Terminasi kehamilan : > 35 minggu

Stabil : partus pervaginam

Perburukan : SC cito, percepatan kala II

INDIkAsI terminasi kehamilan

ABSOLUT RELATIF

MATERNAL

KejangHipertensi berat Irritabilitas serebralNyeri abdomen kuadran kanan atasGagal jantung, edema paruProteinuria berat

Oliguria dgn urine output 50%)

TrombositopeniaDIC

Solusio plasenta

FETAL

Gawat janinIUGR

Modified from Gallery EDM: Hypertension in pregnancy. Practical management recommendations. Drugs 1995;49:4:561.

TATA LAKSANA PEB/eklampsia

Antikejang

MgSO4 40%, dosis inisial 4 g (10 cc) iv pelan, dilanjutkan dosis maintenance1-2 g/jam dgn syringe pump selama 24 jam

Cara lain dosis maintenance : drip dalam RL, im di gluteus

Syarat : urin output > 30 cc/jam, refleks patella (+) & frekuensi nafas normal

Jika kejang: Amankan jalan nafas & risiko cedera. Setelah kejang berkurang, berikan MgSO4 40% 4 g iv pelan. Diulang setiap kejang

Intoksikasi MgSO4 : rasa panas di wajah & dada > depresi nafas > apneu > cardiac arrest. Tx: Ca Glukonas 10 cc (1 amp) iv pelan, ABC

TATA LAKSANA PEB/eklampsia

Antihipertensi

Nifedipin 10 mg per 6 jam per oral

Target : 20% MAP dalam 2 jam. Jika belum terkontrol, kombinasi dgn metildopa 250 mg atau 500 mg per 12 jam per oral

Postpartum dpt dikombinasi dgn atenolol 50 mg per 24 jam per oral

Konservatif (dgn pematangan paru janin) atau terminasi kehamilan (SC atau partus pervaginam) pada usia kehamilan > 35 minggu

TATA LAKSANA PEB/eklampsia

Observasi tanda vital, BJJ, his & tanda-tanda perburukan PEB (keluhan subyektif; nyeri kepala hebat, pandangan kabur, penurunan kesadaran, nyeri ulu hati, mual/muntah)

Bed rest

Elevasi kepala 30 derajat

Restriksi cairan 2000 cc/24 jam

Balans cairan seimbang. Jika edema paru akut, balans cairan negatif

HELLP syndrome : Deksametason 10 mg iv per 12 jam (hari I), dilanjutkan 5 mg iv per 12 jam (hari II)

TATA LAKSANA PEB/eklampsia

Edema paru akut : furosemid, O2, posisi setengah duduk

Laboratorium : DL, UL, GDS, Tes Fungsi Hepar, Tes Fungsi Ginjal. Jumlah proteinuria tidak menggambarkan perburukan PEB. HELLP syndrome : cek serial trombosit per hari. DIC : PT, aPTT, fibrinogen, D-dimer

EKG

Foto Ro thorax jika edema paru akut

Konsul Neuro & Mata

Rawat ICU

TERIMA KASIH