Potsdamer Platz

15
POTSDAMER PLATZ To recreate a lively city center, we ll integrated to the rest of the city and harmonious in the use of materials  It’s not about making buildi ngs; it’s about making a piece of a city - RENZO PIANO SEJARAH Sejarah Potsdamer Platz dapat dirunut hingga ke awal mulanya, yaitu pada tahun 1740 dimana pada era Prussia, ekspansi dinding kota dibutuhkan untuk mengumpulkan pajak dari barang-barang yang masuk ke kota. Maka dari itu, dibangunlah tiga gerbang baru untuk memfasilitasi akses masuk ke kota, dimana Postdam Gate dengan cepat menjadi gerbang yang tersibuk, dibangun di tepi barat dari Leipziger Platz (dulunya bernama Alcath, berarti Octagon). Pertumbuhan informal dari teritori di sekitar gerbang membentuk kontras yang tajam dengan pertemuan li ma jalan yang di sisi Leipzi ger Platz, sehingga lambat laun membentuk sebuah node baru yaitu Potsdamer Platz. Gambar 1. Leipziger Platz, tahun 1972 Dalam tahun-tahun ke depannya, terdapat banyak usaha untuk menciptakan “wajah” dari Potsdamer Platz, baik yang diwujudkan maupun hanya berupa rencana di atas kertas. Salah satunya adalah gambar rancangan Karl Friedrich Schinkel’s, pada tahun 1814, Cathedral and Monument to the Wars of Liberation, berupa bangunan dengan gaya gothic yang mencapai ketinggian sekitar 330 meter, menyaingi bangunan Chrysler di New Y ork saat itu. Pada tahun 1909, Bruno Schmitz juga mengeluarkan

description

Artikel mengenai PotsdamerPlatz

Transcript of Potsdamer Platz

POTSDAMER PLATZTo recreate a lively city center, well integrated to the rest of the city and harmonious in the use of materialsIts not about making buildings; its about making a piece of a city - RENZO PIANO

SEJARAHSejarah Potsdamer Platz dapat dirunut hingga ke awal mulanya, yaitu pada tahun 1740 dimana pada era Prussia, ekspansi dinding kota dibutuhkan untuk mengumpulkan pajak dari barang-barang yang masuk ke kota. Maka dari itu, dibangunlah tiga gerbang baru untuk memfasilitasi akses masuk ke kota, dimana Postdam Gate dengan cepat menjadi gerbang yang tersibuk, dibangun di tepi barat dari Leipziger Platz (dulunya bernama Alcath, berarti Octagon). Pertumbuhan informal dari teritori di sekitar gerbang membentuk kontras yang tajam dengan pertemuan lima jalan yang di sisi Leipziger Platz, sehingga lambat laun membentuk sebuah node baru yaitu Potsdamer Platz.

Gambar 1. Leipziger Platz, tahun 1972Dalam tahun-tahun ke depannya, terdapat banyak usaha untuk menciptakan wajah dari Potsdamer Platz, baik yang diwujudkan maupun hanya berupa rencana di atas kertas. Salah satunya adalah gambar rancangan Karl Friedrich Schinkels, pada tahun 1814, Cathedral and Monument to the Wars of Liberation, berupa bangunan dengan gaya gothic yang mencapai ketinggian sekitar 330 meter, menyaingi bangunan Chrysler di New York saat itu. Pada tahun 1909, Bruno Schmitz juga mengeluarkan desain tentang Kaiser Wilhelm II, yang kemudian mengisi fasade Potsdamer dengan arcade-arcade gothic dan forum-forum Romawi. Pada tahun 1929, di saat kondisi lalu lintas mulai ramai, Martin Wagner, saat itu merupakan salah satu perancang kota, merencanakan pembuatan lalu lintas empat tingkat, dengan diameter 100 meter dan mencakup jalur pejalan kaki, mobil, dan kereta bawah tanah. Namun, kesemua rencana di atas tidak dapat berjalan, meski turut menyumbang dalam standar preseden dari monumentalism daerah Potsdamer Platz.

Posisi Potsdamer Platz terhadap Tembok BerlinTerpisahnya Berlin menjadi dua bagian pada tahun 1961 turut mempengaruhi Potsdamer Platz, yang lokasinya memang tidak jauh dari area perbatasan tersebut. Dalam beberapa dekade berikutnya, Leipziger Platz dan Potzdamer Platz yang tadinya merupakan ibu kota budaya menjadi area yang kosong dan mati, berdekatan dengan death strip area, yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur.Selama 28 tahun yang statis, Potsdamer Platz tidak mengalami banyak perubahan, hingga jatuhnya tembok Berlin pada tanggal 9 November 1989. Lahan yang belum terencana dan berlokasi strategis, tepat di tengah kota, melibatkan banyak pihak yang berkepentingan, terutama para politikus, pemerintah kota, developer, city planners, dan arsitek. Pada akhirnya, lahan tersebut dibagi menjadi tiga porsi besar dan dijual ke tiga perusahaan internasional ternama, yaitu DaimlerChrysler, Sony, dan Asea Brown Boveri. Masing-masing perusahaan mengadakan kompetisi desain, dimana kemudian desain pada kompleks tersebut terbagi menjadi tiga tema besar, yang dirasa paling sesuai.

KEVIN LINDTZ 5 THEORIESPATH Jalur Kendaraan

Pada Potsdamer Platz, jalur kendaraan pada ground level, dan sekaligus menjadi pembatas blok yang jelas. Potsdamer Platz terbagi menjadi empat bagian, dimana jalan arteri utama membelah site menjadi dua bagian, dan terdapat jalan pengumpul yang kembali menjadi pembatas antar sub-blok. Pada bagian tepi jalur kendaraan selalu terdapat jalur pejalan kaki, sebagai akses dan ruang perantara antara jalur kendaraan dengan gedung-gedung di sekitarnya.

Jalan arteri utama

Jalan pembatas sub-blok, jalan pengumpul dua arah mengelilingi sub-blok Sony Center

Jalan arteri utama dari arah barat menuju timur, dimana d/h normal 1:1 dan pada bagian landmarking d/h kurang lebih 3.6:1 (tinggi bangunan 110m, lebar jalan 30m)

PATH Jalur PedestrianDalam kompleks Potsdamer Platz, jalan-jalan di antara bangunan menjadi akses bagi pejalan kaki, dikarenakan letak dari jalan servis, serta lokasi parkir kendaraan yang berada di bawah tanah, sehingga ground level menjadi leluasa digunakan sebagai pedestrian dan juga plaza-plaza.

Jalur pejalan kaki yang terdapat di antara bangunan apartemen, DaimlerChrysler, Potsdamer PlatzJalur pejalan kaki di dalam kompleks ini, dikarenakan dikelilingi bangunan yang tingginya di antara 5-8 lantai, memiliki d/h antara 3:1 hingga 5:1.

Tampak dari kawasan DaimlerChrysler, dengan area pejalan kaki di antara bangunan

Alte Potsdamer Strasse, Daimler Chrysler, Potsdamer PlatzPada area outdoor, pedestrian rata-rata didominasi oleh beberapa material yaitu beton, kaca, dan baja. Beton ekspos digunakan sebagai lantai dari area sirkulasi. Mayoritas dinding dari area sirkulasi berupa kaca, dengan menampilkan rangka-rangka baja dan beton di dalamnya, sehingga menciptakan kesan modern yang bersih dan tegas. Sebagian besar sirkulasi outdoor ini terbuka pada bagian atas, terdapat pada tiap antar bangunan dalam site.Selain itu terdapat pula area sirkulasi yang berpenutup, dimana di antara dua bangunan di hubungkan dengan area sirkulasi ternaung kaca, seperti Arkaden. Pada Arkaden penutup lantai berupa keramik, dengan dinding pembatas area sirkulasi berupa eksterior dari pertokoan-pertokoan yang ada disana, seperti di dalam mall.

Arkaden Interior, DaimlerChrysler, Potsdamer Platz

NODESPotsdamer Platz, sebagai kawasan publik berskala besar, memiliki banyak nodes atau tempat bertemu, karena banyaknya plaza baik di dalam maupun di antara bangunan. Namun secara keseluruhan, terdapat empat nodes yang paling berpengaruh, yaitu Sony Center Forum, kedua akses ke jalur subway pada titik pertemuan lima jalan, dan sebuah plaza outdoor di tepi penampungan air pada kompleks DaimlerChrysler karya Renzo Piano.

Pada Sony Center terdapat sebuah plaza ternaung dimana di sekitarnya ada 3 buah bioskop lainnya (Cinemaxx, Cinestar, dan Kino Arsenal), gedung modern berlabel Sony Centre tempat salah satu sekolah film terbaik di Jerman berada, juga Deutsche Kinematek, sebuah museum film yang mengarsip perfilman Jerman dengan sangat komprehensif. Area ini dikeliling hotel, tempat perbelanjaan, dan restoran jugacoffeeshoptempat orang bersitirahat dan rekreasi.

Sony Center Forum, Potsdamer Platz

Potsdamer Banhof, akses menuju subway yang juga menjadi salah satu nodes kawasan tersebut

AREA TERBUKA HIJAU

Pada Potsdamer Platz terdapat dua area hijau terbuka utama, terletak di sebelah utara dari Sony Center dan di antara kompleks DaimlerChrysler dengan A+T di sebelah selatan, yaitu Potsdamer Platzs Tilla-Durieux Park. Pada area terbuka hijau di bagian utara lebih banyak digunakan sebagai area terbuka dari kawasan apartemen di sebelahnya, serta dapat dilalui pejalan kaki yang menuju ke area Sony Center. Area terbuka hijau pada bagian ini tidak dilalui oleh jalan arteri utama sehingga tidak terlalu ramai.Sementara itu, di sebelah selatan, yaitu Tilla-Durieux Park lebih sering difungsikan, baik sebagai tempat lalu lalang, bermain, berjemur, maupun event-event kota seperti misalnya acara marathon. Taman ini di apit dua buah jalan besar yang berada di antara kompleks DaimlerChrysler dan A+T, dimana pada lokasi hanya terdapat naungan yang minimal, sedikit pohon berdaun jarang pada tepiannya, sehingga menciptakan linkage di antara dua kompleks tersebut.

Potsdamer Platzs Tilla-Durieux Park

Terdapat jungkat-jungkit terbesar di dunia

Ruang terbuka hijau di antara bangunan dengan d/h kurang lebih 1:3, dengan lahan yang miring sekitar 35 derajat dan mencapai ketinggian sampai 4 meter di atas tanah

LANDMARK

Landmark kawasan secara makro terbentuk dari tiga bangunan tertinggi pada kompleks yang terletak di pertemuan jalan, di sentral dari pola Potsdamer Platz, sehingga memiliki posisi yang kuat baik secara lokasi maupun secara komposisi massa kompleks. Selain itu terdapat pula landmark dengan nilai historis, berupa tonggak lalu lintas pertama Berlin, dimana terletak juga di sentral dari Potsdamer Platz, yaitu di dekat akses dari subway.

Tiga bangunan tertinggi yang menjadi penanda kawasan

Salah satu tonggak lalu lintas pertama di Berlin, menjadi penanda dengan nilai historis bagi masyarakat