POT-18: Vetmed 9
-
Upload
mohammad-rifky-febianto -
Category
Documents
-
view
44 -
download
5
Transcript of POT-18: Vetmed 9
DRH. MOHANDAS INDRADJI, MPS1 VETERINARY MEDICINE/VMD 1993S2 SAINT VETERINER/MP 2000ALMT : KRG GINTUNG 08/02 (GEWOK)PH. 081 327 0676 41LAHIR : TEGAL, 8 APRIL 1967
V. FLUID TERAPIVI. TERAPI HORMONVII. FARMAKOLOGI
NUTRISIVIII. CNS DRUGS
IX. ANTI INFLAMASI DSB.X. HERBAL MEDICINE DSB
PENANGANAN PENYAKIT HEWAN
SIMTOM/GEJALAPada hewan gejalanya obyektif, manusia cenderung subyektifDIAGNOSISSeringkali cukup dari anamnesis, gejala yang terlihat, dari pemeriksaan fisik, mungkin perlu dibantu pemeriksaan laboratorisPROGNOSISMudah ditentukan, tetapi karakter hewan sangat berperan dalam kesembuhan, perhatian pemilik hewan sangat pentingTERAPIPerhitungan ekonomi menjadi pilihan utama, terapi yang diberikan causatif
V. TERAPI ELEKTROLIT/FLUID TERAPI
I. TUJUAN
II. SHOCK/PATOFISIOLOGI
III. EVALUASI SHOCK
IV. PENGOBATAN SHOCK
I. TUJUAN
1. TERAPI SHOCK
2. PERAWATAN OPERASI/ PASCA
3. PERAWATAN PENY. KRONIS
II. SHOCK
KEGAGALAN PERFUSI DARAH UNTUK MENGANGKUT 02 YANG CUKUP KE SELURUH SEL TUBUH/HIPOKSIA INTRASELULER
ETIOLOGI : HYPOVOLEMIC SHOCK, ENDOTOKSIN SHOCK, ANAPHYLACTIC SHOCK, NEUROGENIC SHOCK, ANESTHETIC SHOCK, DLL.
HIPOKSIA
METABOLISME ANAEROBIK
Asam laktat meningkatEnergi sel menurunRetensi Na dan H2O
Ekskresi K danMitokondria bengkak
Sintesis protein yg tidak sempurna, lisosom pecah, sel mati, metabolit Asam dan vasoaktif polipeptide masuk sirkulasi umum
SHOCK DLM PRAKTEK DRH :
1. HYPOVOLEMIC SHOCK+ TRAUMA
2. OPERASI
3. APLIKASI/ANESTESI
4. ENDOTOKSIN (KARDIOVASKULER)
OPERASISEKSIOKAESARPOTONG TELINGABEDAH KALKULIFRAKTUR
PENYAKIT-PENYAKITHIPOKALSEMIA PD SAPIDOG DISTEMPERCAT DISTEMPERDIARE
TRAUMAKUDA/ANJING PACUTERTABRAK
HIPOKALSEMIA
III. EVALUASI SHOCK
1. PERFUSI JARINGAN PERIFER
gingiva/gusi ditekan dengan jari, maka akan terlihat adanya kepucatan di tempat yang ditekan. Waktu yang dibutuhkan dari pucat menjadi merah kurang lebih 2 detik, jika lebih dehidrasi
2. STATUS DEHIDRASI
lidah pucat dan mengkerut, bulu mudah rontok
3. PANAS BADAN
temperatur rektal menurun(85-90oF)/sama dg lingkungan, ektremitas dingin, gemetar
4. PULSUS
pulsus cepat, lemah (a. axillaris, a. femoralis), 70 mm Hg. Jarak sistolik dan diastolik sangat sempit
5. NILAI PCV
pemeriksaan frekuen
6. GJL UMUM
depresi, respon menurun, peristaltik usus hilang
7. NILAI CVP/Central Venous Pressure Sangat berharga untuk evaluasi shock, peka terhadap perubahan volume darah, ketidak lancaran darah venous dan kapasitas kerja jantung kanan/kiri yang kurang sempurna. Menentukan prognosa dan terapi akan lebih mudah dan rasional. Ukuran normal antara 6-15 cm H2O.
8. PRODUKSI URINEProduksi urine normal sebanyak 0,5 ml/lb BB/jam. Shock bisa menyebabkan anuria. Lebih mempunyai arti prognostik daripada diagnostik
IV. PENGOBATAN SHOCK
1. Diusahakan pernafasan yang baik
2. Kontrol perdarahan
3. PENGGANTIAN CAIRAN. 2,5 –4 kali banyaknya darah yang diperkirakan hilang/ sejumlah volume darah normal dari hewan yang sedang mengalami shock (40 ml/lb BB)/ sejumlah cairan yang dapat mengembalikan CVP normal
4. Cortikosteroid, memperbaiki integritas membran sel/pecahnya lisosom. Dexamethasone 1-2 mg/lb BB iv diulang setiap 6 jam.
5. Stimulantia, menaikkan tekanan darah, menaikkan tahanan perifer. Diberikan pada shock yg berat. Isoproterenol I ug/lb BB/menit iv.
6. Sympathetic Blocking Agent, merelaksasikan spasmus pembuluh darah, diberikan setelah cairan infus cukup. Chlorpromazine 0,25 mg/lb BB.
7. Tubuh dihangatkan
8. Antibiotik
9. Tranfusi darah
10. Transfusi plasma
CAIRAN ELEKTROLIT YG BIASA DIGUNAKAN
R/ Lar. Ringer Dextrose 5%
Anj: i.v. 30-75 ml/kg
R/Lar. Ringer Laktat
40-60 ml/kg BB sehari, pd dehidrasi 5-10% BB
R/Lar. Natrium Bicarbonat
Natrium klorida 8,5 gm/L
Natrium bikarbonat 13 gm/L
Dosis : 10% BB