pontianak ppt

96
DETEKSI DINI KELAINAN TAJAM PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR BKMM CIKAMPEK 1 BKMM Cikampek

description

smf anak

Transcript of pontianak ppt

Page 1: pontianak ppt

DETEKSI DINI KELAINAN TAJAM PENGLIHATAN

PADA ANAK SEKOLAH DASAR

BKMM CIKAMPEK

1

BKMM Cikampek

Page 2: pontianak ppt

Anatomi Mata

Kantus Medial

Kantus Lateral

Saluran Keluar

Air Mata

KorneaLimbu

s

Konjungtiva

PupilIris

Karunkula

Kelopak Mata Atas

Kelopak Mata Bawah

Page 3: pontianak ppt

ANATOMI MATAANATOMI MATA 3

BKMM Cikampek

Page 4: pontianak ppt

BKMM Cikampek

4

Page 5: pontianak ppt

KELAINAN REFRAKSI (TERBANYAK)AMBLIOPIALOW VISIONSTRABISMUSKATARAKPENYAKIT LAINNYA

KELAINAN PENGLIHATANKELAINAN PENGLIHATANPADA ANAKPADA ANAK

5

BKMM Cikampek

Page 6: pontianak ppt

KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK HARUS DIKOREKSI SEDINI MUNGKIN

APABILA TERLAMBAT, DAPAT TERJADI EFEK JANGKA PANJANG BERUPA :AMBLIOPIAPENURUNAN PRESTASI BELAJARSTRABISMUSEFEK PSIKOSOSIAL (Cth. RASA MINDER)

KELAINAN PENGLIHATANKELAINAN PENGLIHATANPADA ANAKPADA ANAK

6

BKMM Cikampek

Page 7: pontianak ppt

JALUR INFORMASI

MATA / PENGLIHATAN : 83.0% TELINGA / PENDENGARAN: 11.0% HIDUNG / PENCIUMAN : 3.5%KULIT / PERABAAN : 1.5%LIDAH / PENGECAP : 1.0%

Page 8: pontianak ppt

Penyebab Utama cacat mata pada anak

Kekurangan nutrisi pada Ibu hamil dan menyusui

Defisiensi vitamin pada anakKelainan masa prenatal, perinatal, genetika, persalinan

Penyakit infeksiKecelakaanPenyebab lain

Page 9: pontianak ppt

KEBUTAAN pada ANAK

Perkembangan embriologi mata dimulai pd mudigah 22 hr sbg sepasang lekukan dangkal pd sisi kanan kiri otak depan

Anak buta bukan berarti pertumbuhan dan perkembangan terganggu

Anak buta beban kelg bila tidak bersedia merawat, mendidik terlantar

Page 10: pontianak ppt

DAMPAK KEBUTAAN ANAK

Gangguan kognitif – kecerdasan retardasi mental

IQ dibwh rata2Gangguan perilakuGangguan belajarFaktor psikososial

Page 11: pontianak ppt

Prioritas Vision 2020 dalam pencegahan kebutaan anak

Parut kornea : area sangat miskin dan miskin

Katarak : dimana sajaGlaukoma : dimana sajaROP : kaya, menengah dan urban miskinKelainan Refraksi : dimana sajaLow vision : dimana saja

Page 12: pontianak ppt

Kelainan Tajam PenglihatanKelainan Tajam Penglihatan Tajam Penglihatan: Proses

pembiasan sinar-sinar yang terjadi pada mata dalam keadaan istirahat.

Kelainan Tajam Penglihatan terjadi apabila sinar tidak dibiaskan tepat pada bintik kuning, akan tetapi dapat di depan atau di belakang bintik kuning, terkadang bahkan tidak terletak pada satu titik yang tajam

12

BKMM Cikampek

Page 13: pontianak ppt

CURIGA ANAK MENDERITA CURIGA ANAK MENDERITA KELAINAN PENGLIHATAN KELAINAN PENGLIHATAN

Memicingkan mata ‘Merem’, Memiringkan kepala, Maju-maju mendekati

objek yang dilihat Melotot

Sakit Kepala Mata Lelah Mata mudah berair

5M+

13

BKMM Cikampek

Page 14: pontianak ppt
Page 15: pontianak ppt
Page 16: pontianak ppt

Perkembangan Tajam Penglihatan

2 bulan6 bulan1 tahun2 tahun3 tahun4 – 5 tahun

6/1206/606/306/186/96/6

Page 17: pontianak ppt
Page 18: pontianak ppt

EmmetropiaSuatu kondisi dimana sinar sejajar difokuskan secara tepat pada retina mata dalam keadaan rileks ---> tajam penglihatan maximum

Page 19: pontianak ppt

MyopiaKondisi Refraksi dimana , dgn akomodasi kuat , sinar sejajar jatuh/ difokuskan di depan retina.

Page 20: pontianak ppt

Penyebab Bola mata terlalu panjang

Secara fisiologik sinar yang

difokuskan pada retina terlalu

kuat sehingga membentuk

bayangan kabur atau tidak tegas

pada bintik kuning.

Faktor keturunan / genetik.

MIOPIAMIOPIA

20BKMM Cikampek

Page 21: pontianak ppt

GEJALAGEJALA Jauh kabur, dekat terang Sakit Kepala Mengernyitkan mata Juling

PENGOBATAN Dikoreksi dengan lensa spheris negatif terlemah

yang memberi ketajaman penglihatan terbaik

Yang terpenting adalah PENCEGAHAN agar

tidak MEMBURUK

MIOPIAMIOPIA 21

BKMM Cikampek

Page 22: pontianak ppt

Jarak baca 40 – 45 cm

Aktifitas pemakaian mata jarak dekat dan jauh bergantian.misal : setelah baca / gambar / computer 45 menit, stop dulu untuk 15 – 20 menit beristirahat sambil melakukan aktifitas / kerja lain.Olahraga mata,gerak-gerak leher,gerak-gerak bahu.

Pencahayaan yang akurat

PENCEGAHAN PEMBURUKAN PENCEGAHAN PEMBURUKAN MIOPIAMIOPIA

22

BKMM Cikampek

Page 23: pontianak ppt

Gizi yang berimbang bila diperlukan sesuai aktifitas.

Olah fisik di alam terbuka ( olah raga tubuh datar ( lay – down position ) dan tubuh vertical.Olah raga tertentu tidak disarankan pada mata-mata minus,berdasarkan kualitas selaput jala dan tekanan mata.

PENCEGAHAN PEMBURUKAN PENCEGAHAN PEMBURUKAN MIOPIAMIOPIA

23

BKMM Cikampek

Page 24: pontianak ppt

Masase/pijat sekitar mata dan otot –otot punggung dan leher

Latihan konvergensi ( mendekatkan objek kecil ; perlahan-lahan kearah hidung dan bertahan hitungan 60 )

Melihat / merasakan adanya posisi kepala miring / torticollis terutama pada aktifitas lihat TV / Computer tepat waktu pemberian kaca mata.

Melihat / mengatur program / schedule anak ( sekolah ; extra kurikuler )

PENCEGAHAN PEMBURUKAN PENCEGAHAN PEMBURUKAN MIOPIAMIOPIA

24

BKMM Cikampek

Page 25: pontianak ppt

Wortel dapat “menyembuhkan”

mata minus Hal diatas TIDAK BENARMenurut penelitian ilmiah,

wortel memang mengandung

banyak vitamin A, tapi kesalahan sistem optik pada mata tidak bisa diperbaiki dengan vitamin A. Ibarat kamera yang lensanya sudah tidak fokus.

MITOSMITOS 25

BKMM Cikampek

Page 26: pontianak ppt

Memakai kaca mata terus menerus akan membuat minus bertambah

Memakai kacamata terus menerus akan “menyembuhkan” minus

KEDUANYA TIDAK BENAR.Penambahan minus pada usia pertumbuhan terjadi

secara alami. Minus pada mata anak bertambah besar, itu karena

jarak retina ke lensa makin panjang sehingga minusnya pun akan bertambah besar.

MITOSMITOS 26

BKMM Cikampek

Page 27: pontianak ppt

Hypermetropia

Anomali refraksi dimana tanpa akomodasi sinar sejajar akan difokuskan di belakang retina

Page 28: pontianak ppt

Penyebab

Bola mata pendek atau sumbu anteroposterior yang pendek

sehingga pembiasan sinar difokuskan di belakang bintik kuning.

Kelengkungan kornea/lensa kurang, sehingga bayangan

difokuskan di belakang retina.

Terdapat index bias yang kurang pada sistem optik mata.

HIPERMETROPIAHIPERMETROPIA 28

BKMM Cikampek

Page 29: pontianak ppt

GEJALAGEJALA Kabur bila melihat dekat Sakit kepala Silau Melihat Ganda Juling

PENGOBATANPENGOBATAN Dikoreksi dengan lensa positif terkuat yang memberi

ketajaman penglihatan terbaik

HIPERMETROPIAHIPERMETROPIA 29

BKMM Cikampek

Page 30: pontianak ppt

AstigmatismKondisi Refraksitive dimana derajat refraksi berbeda pada meridian yang beda, tiap sinar sejajar akan difokuskan pada titik yang berbeda.each . Bentuk bayangan :garis, oval, lingkaran, tidak pernah bentuk titik

Page 31: pontianak ppt

Penyebab

Lengkung jari-jari pada satu meridian kornea lebih panjang

dibanding jari-jari meridian yang tegak lurus padanya.

Pembiasan sinar pada mata tidak sama pada berbagai

sumbu penglihatan.

Bersifat turunan atau terjadi sejak lahir.

ASTIGMATISMEASTIGMATISME 31

BKMM Cikampek

Page 32: pontianak ppt

GEJALA• Mengecilkan kelopak mata saat melihat.• Sakit kepala.• Mata tegang dan pegal.• Mata dan fisik lelah.• Melihat ganda dengan satu atau kedua mata.• Melihat benda yang bulat menjadi lonjong.• Penglihatan akan kabur untuk jauh dan dekat• Bentuk benda yang dilihat berubah.

ASTIGMATISMEASTIGMATISME 32

BKMM Cikampek

Page 33: pontianak ppt

Presbiopia

10 20 40 50 60

Page 34: pontianak ppt

Koreksi Presbiopia :40 tahun S + 1.00 D45 tahun S + 1.50 D50 tahun S + 2.00 D55 tahun S + 2.50 D60 tahun S + 3.00 D

Tergantung jenis pekerjaan Penjahit

Page 35: pontianak ppt

Pemeriksaan Kelainan Refraksi

Fungsi tajam penglihatanNormal → 5/5 or 6/6 →1.0Alat refraksi :

Snellen chart/proyektor, Allen chart, dllTrial lensTrial frame

Page 36: pontianak ppt
Page 37: pontianak ppt

Subjektif :* Snellen chart/projector, alphabet , Huruf E gambar, *Trial lens and Trial frame

Objektif : Anak-anak, tak kooperatif , sulit dikoreksi Strabismus :

- Ophthlamoscopy - Retinoscopy - Refractometer

Page 38: pontianak ppt

Cara pengukuran :* Pasien duduk tegak dengan jarak 5 atau 6 m dari snellen chart*Pasien menggunakan frame, satu mata di oklusi, mata lainnya di periksa secara bergantian

Page 39: pontianak ppt

Trial lens dicobakan bila pasien mengalami gangguan refraksi sampai batas pemeriksaan normal

Bila tidak didapatkan, pasang pinhole untuk mengetahui fgs makula dan menghilangkan faktor abrasi

Nilai minus →minus terkecil dg penglihatn terbaik,

nilai plus →nilai plus terbesar dg penglihatan terbaik

Page 40: pontianak ppt

Bila penglihatan pasien lebih buruk dari 1/60, dilakukan uji lambaian tangan.

Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 300 meter.

Bila mata hanya melihat pada jarak 1 meter, berarti tajam penglihatan 1/300.

MENGUKUR TAJAM PENGLIHATANMENGUKUR TAJAM PENGLIHATAN40

BKMM Cikampek

Page 41: pontianak ppt

Tajam penglihatan/Visus

5/60 pasien dapat menghitung jari pemeriksa pasda jarak 5 meter, sedangkan orang normal dapat menghitung jari pada jarak 60 meter.

1/300 pasien dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter, sedangkan orang normal dapat melihat pada jarak 300 meter.

1/Ƨ atau Light percepcitionpasien dapat melihat sinar/cahaya senter pada jarak 1 meter, orang normal dapat melihat cahaya pada jarak tak terhingga

Page 42: pontianak ppt

Pemakaian kaca mata atau lensa kontak akan sangat penting agar anak dapat melakukan sebagian besar tugasnya. Anak mungkin membutuhkan dorongan agar mau memakainya.

Anak mungkin mengalami kesulitan dengan penglihatan jauhnya, misalnya untuk melihat papan tulis.

Penggunaan daun meja atau penyangga buku yang dapat diatur ketinggiannya akan mendorong pembentukan postur yang baik pada saat membaca dan menulis.

Dukungan Moral dari guru dan teman-teman (agar tidak minder memakai kacamata)

IMPLIKASI PENDIDIKAN BAGI IMPLIKASI PENDIDIKAN BAGI SISWA DENGAN GANGGUAN SISWA DENGAN GANGGUAN

REFRAKSIREFRAKSI

42

BKMM Cikampek

Page 43: pontianak ppt

DUKUNGAN MORAL DARI LINGKUNGAN43

BKMM Cikampek

Page 44: pontianak ppt

Adalah keadaan penglihatan mata yang tidak dapat melihat jelas tetapi tidak terlihat adanya kelainan patologik.

Tidak dapat dibantu dengan kacamata, obat, ataupun pembedahan.

Masa kritis ambliopia 2 – 5 Thn.

Pengobatan ambliopia perlu dilakukan sebelum anak berusia 5 Thn dan tidak mungkin setelah itu.

AMBLIOPIAAMBLIOPIA( MATA MALAS/LAZY EYES )

44

BKMM Cikampek

Page 45: pontianak ppt

PENYEBABKelainan refraksi (rabun dekat,rabun jauh dan

astigmatisma)Anisometropia (perbedaan kekuatan refraksi yang

besar antara mata kanan dan kiri)Mata Juling/StrabismusTerhambatnya cahaya yang masuk ke dalam mata

 (kelopak mata jatuh, katarak,  atau penyebab lainnya) Mata tidak melihat semasa perkembangannya

(ambliopia eksanopsia).

AMBLIOPIAAMBLIOPIA( MATA MALAS/LAZY EYES )

45

BKMM Cikampek

Page 46: pontianak ppt

Pengertian :Pengertian : Penglihatan menurun akibat kerusakan fisik pada sistim penglihatan

dan tidak dapat ditolong dengan kacamata biasa maupun lensa kontak.

Low vision bukanlah kebutaan karena penderita hanya kehilangan

sebagian dari penglihatannya dan masih memiliki penglihatan sisa

yang masih dapat digunakan dan ditingkatkan.

Batasan tajam penglihatan setelah koreksi maximal :

6/20 – 3/60.

LOW VISIONLOW VISION46

BKMM Cikampek

Page 47: pontianak ppt

Gejala : Menulis/membaca pada jarak sangat dekat.

Hanya dapat membaca huruf berukuran besar.

Terlihat tidak menatap lurus kedepan.

Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di

cahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu.

Lebih sulit melihat pada malam hari daripada siang hari.

Mata bisa kelihatan tidak normal, tampak katarak atau

kornea berkabut.

LOW VISIONLOW VISION47

BKMM Cikampek

Page 48: pontianak ppt

Penyebab :

Cacat bawaan : - Retinitis pigmentosa

Kecelakaan : - Luka pada kornea

- Ablatio retina

Penyakit tertentu/infeksi : - Retinopati prematuritas

- Glaukoma

- Toxoplasmosis

Degenerasi/ketuaan : - Katarak

- Degenerasi makula

LOW VISIONLOW VISION48

BKMM Cikampek

Page 49: pontianak ppt

Laporan hasil dan RekomendasiWorkshop Regional Asia Tenggara tentang Pelayanan Mata Anak, 6 – 8 Pebruari 2003

Kelainan Refraksi Anak

1. Tajam penglihatan pada anak2 yang telah memasuki usia sekolah dasar harus di lakukan pemeriksaan & dikoreksi dengan kaca mata yang tepat.

2. Anak2 balita sebaiknya diperiksa tajam penglihatannya.

3. Guru dapat diikutsertakan untuk memeriksa tajam penglihatan muridnya.

Page 50: pontianak ppt

KEGIATAN

Di sekolah, skrining dan pelatihan

Di puskesmas, koreksi dan rujukan ke pelayanan mata sekunder.

Optikal, menyediakan kaca mata.

Page 51: pontianak ppt

Peran dan Tanggung jawab Guru

Puskesmas, rumah sakit

Kementerian Kesehatan

Kementerian Pendidikan Nasional

Pemerintah Daerah

Optisian/ optikal

LSM

Organisasi Profesi

Page 52: pontianak ppt

PROGRAM DI SEKOLAH

Skrining oleh guru

Merujuk ke puskesmas, optikal,

rumah sakit dan dokter mata

Evaluasi - apakah rujukan berjalan?

- apakah kaca mata tersedia?

Page 53: pontianak ppt

PROGRAM PUSKESMAS

Menerima rujukan

Melakukan koreksi kelainan refraksi

Melakukan rujukan ke pada dokter mata

Monitoring dan evaluasi

Page 54: pontianak ppt

Penanggulangan kel.refraksi

Kel.refraksi pada anak/murid sekolahKel.refraksi pada usia produktifPresbyopia pada usia diatas 40 tahunKel.refraksi pada pasien pascabedah katarak

Page 55: pontianak ppt

Xeroftalmia

BKMM CIKAMPEK

Page 56: pontianak ppt

Apakah Xeroftalmia?

Kelainan pada mata akibat kurang vit A (KVA)

Xeroftalmia: “mata kering”. Kekeringan terjadi pada selaput lendir (konjungtiva) & selaput bening (kornea).

Page 57: pontianak ppt

Tanda-tanda mata sehat

Kornea (selaput bening) benar-benar jernihBagian putih mata benar-benar putih Pupil (orang-orangan mata) benar-benar hitam

Kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik

Bulu mata teratur dan mengarah keluar

Page 58: pontianak ppt
Page 59: pontianak ppt

Epidemiologi250 juta anak pra sekolah menderita kekurangan vit A subklinik

3 juta menunjukkan gejala klinik kekurangan vit A300.000 anak buta karena kekurangan vit A (10% dari seluruh kebutaan pada anak)

Indonesia: ~ 50% anak pra sekolah kekurangan vit A subklinik

~ 34% wanita hamil kekurangan vit A subklinik

Page 60: pontianak ppt

Subklinik: serum retinol rendah

serum retinol kurang: <0,35 µmol/l

rendah: <0,70 µmol/lKlinik: menunjukkan gejala

Page 61: pontianak ppt

Kelompok umur yang mudah menderita Xeroftalmia

Bayi usia 6-11 bulan

Anak balita usia 12-59 bulan (1-5 tahun)

Page 62: pontianak ppt

Yang lebih berisiko menderita Xeroftalmia?

Bayi berat lahir rendah (BBLR); <2,5 kgAnak yang tidak mendapat ASI Anak yang tidak mendapat makanan pengganti ASI yang cukup

Anak kurang gizi/bawah garis merahAnak yang menderita infeksi

Page 63: pontianak ppt

Siapa yang lebih berisiko menderita Xeroftalmia?

Anak dari keluarga miskinAnak yang tinggal di daerah pengungsianAnak yang tinggal di daerah dengan sumber vit A kurang dan ada pantangan terhadap makanan sumber vit A

Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vit A dan imunisasi

Anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vit A

Page 64: pontianak ppt
Page 65: pontianak ppt

Anak-anak dan sumber vit A

Page 66: pontianak ppt

Bagaimana mengenal Xeroftalmia? Tahapan Xeroftalmia (WHO 1996)1. (XN) : Buta senja2. (X1A) : Xerosis konjungtiva3. (X1B) : Xerosis konjungtiva dan

bercak Bitot4. (X2) : Xerosis kornea5. (X3A/X3B) : Keratomalasia dan Ulserasi

kornea6. (XS) : Sikatriks (jar. Parut) kornea

Page 67: pontianak ppt

1. Buta Senja (XN)=Rabun senja =Rabun Ayam

Penglihatan menurun pada senja hari atau tidak dapat melihat dilingkungan kurang cahaya

Anak sering terlihat membentur atau menabrak benda didepannya

Bila belum dapat berjalan: anak diam memojok dan tidak melihat barang atau makanan di depannya.

Page 68: pontianak ppt
Page 69: pontianak ppt

2. Xerosis konjungtiva (X1A)

Selaput lendir atau bagian putih bola mata tampak kering, berkeriput dan berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam

Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna menjadi kecoklatan

Page 70: pontianak ppt
Page 71: pontianak ppt

3. Xerosis konjungtiva dan bercak Bitot (X1B)

X1B: X1A + bercak putih seperti busa sabun atau keju (bercak Bitot) terutama di daerah celah mata sisi luar

Keluhan orang tua: Mata anak tampak bersisik atau timbul busa

Dalam keadaan berat: * seluruh permukaan konjungtiva kering * Konjungtiva menebal, melipat dan berkerut

Page 72: pontianak ppt
Page 73: pontianak ppt

4. Xerosis kornea (X2)

Kekeringan konjungtiva berlanjut sampai kornea

Kornea tampak suram dan kering, permukaannya kasar

Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk, menderita campak, ISPA, diare)

Page 74: pontianak ppt
Page 75: pontianak ppt

5. Keratomalasia dan Ulserasi kornea (X3A/X3B)

Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus/perlukaan

Tahap X3A: Kelainan mengenai <1/3 permukaan kornea

Tahap X3B: Kelainan mengenai ≥1/3 permukaan kornea

Keadaan umum penderita sangat burukDapat terjadi perforasi kornea (pecah)

Page 76: pontianak ppt
Page 77: pontianak ppt

6. Xeroftalmia Scar (XS)=Sikatriks (jaringan parut) kornea

Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis

Page 78: pontianak ppt
Page 79: pontianak ppt
Page 80: pontianak ppt
Page 81: pontianak ppt

PencegahanBayi 6-11 bulan:

100.000 IU (kaps biru) Februari – Agustus

Balita 12-59 bulan: 200.000 IU (kaps merah)

Februari – Agustus Ibu nifas:

200.000 IU (kaps merah)

Page 82: pontianak ppt

Kekeruhan lensaBerdasarkan Penyebab katarak: - degenerasi (senilis): usia tua- penyakit mata lain/metabolik/obat

(komplikata)- bawaan (kongenital)- trauma (traumatik)

kekeruhan lensa (katarak)

Page 83: pontianak ppt

Penuaan jaringan lensa mata.Kecelakaan (Ruda paksa) atau benturan-benturan yang mengenai lensa mata.

Peradangan pada lensa mataBawaan sejak lahir (katarak kongenital) oleh karena ibu menderita penyakit infeksi saat kehamilan.

Page 84: pontianak ppt

Bagaimana proses terjadinya Katarak ? Katarak terjadi secara perlahan-lahan,

tajam penglihatan berangsur-angsur-angsur menurun tanpa disertai rasa sakit

Katarak dapat terjadi pada semua usia, (lebih sering pada usia lanjut)

Pada pemeriksaan, pupil akan terlihat keputih-putihan.

Lensa keruh → menghalangi sinar masuk ke mata → ketajaman penglihatan berangsur-angsur menurun → kebutaan.

Page 85: pontianak ppt

Kemunduran ketajaman penglihatan secara perlahan-lahan,

mata terasa silau, penglihatan seperti terhalang asap yang makin lama makin menebal.

Suatu saat hanya mampu membedakan gelap dan terang.

Mata tidak merah dan tidak ada keluhan sakit.Biasanya penderita katarak lebih senang berada di tempat dengan pererangan yang kurang terang.

Page 86: pontianak ppt

KATARAK

Imatur Matur

Morgagni Hipermatur

Page 87: pontianak ppt

Kapan penderita Katarak dapat dioperasi ?

Bila Katarak sudah matang. Jika operasi terlambat akan mengakibatkan penyakit mata lain yang berakhir dengan kebutaan menetap (tidak dapat disembuhkan lagi).

Bila kekeruhan lensa mengganggu pekerjaan sehari-hari terutama pada orang-orang dengan pekerjaan halus misalnya : pengrajin, pelukis, dan lain-lain.

Pada anak anak : sesegera mungkin

Page 88: pontianak ppt

GlaukomaGlaukoma

BKMM CIKAMPEK

Page 89: pontianak ppt

Apakah glaukomaPeningkatan Tekanan Intra Okular(TIO)TIO normal 10 - 21 mmHgMenyebabkan kebutaan secara perlahan-lahan

yang sifatnya permanen

- Penyebab kebutaan no .2 didunia setelah katarak

Page 90: pontianak ppt

Patofisiologi glaukoma

Page 91: pontianak ppt

Gejala

Tahap awalTidak ada keluhanTIO meningkat perlahan-lahanLapang pandangan menyempit

Pada anak :

Rewel pada malam hariKornea melebar (megalokornea )

Page 92: pontianak ppt

Diagnosis glaukoma

Glaukoma primer “TRIAS GLAUKOMA”TIO meningkatKerusakan saraf optikPenyempitan lapang-pandangan

Page 93: pontianak ppt

Fundus normal

Page 94: pontianak ppt

Papil glaukoma

Cup / disc ratio = 0.8 – 0.9

Page 95: pontianak ppt

Diagnosis glaukoma jauh lebih sulit dibandingkan katarak

Deteksi dini lebih bermanfaat, karena kalau sudah buta sifatnya permanen

Page 96: pontianak ppt

Terima kasih

TerimaTerima KasihKasih