PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pembuatan informed consent dan leaflet ......
-
Upload
trannguyet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pembuatan informed consent dan leaflet ......
KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA
STAF PRIA DEWASA SEHAT
DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Viadeta Filia Diandra
118114027
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA
STAF PRIA DEWASA SEHAT
DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Viadeta Filia Diandra
118114027
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
“Aku tidak dapat melakukan segala sesuatu,
tetapi aku dapat melakukan sesuatu.
Dan apa yang aku dapat lakukan,
dengan anugerah TUHAN, akan aku lakukan”
-Edward Hale-
Kupersembahkan karya ini untuk :
Yesus Kristus yang selalu menyertai tiap langkahku
Mama dan Papa yang selalu mencintaiku tanpa batas
Kedua Saudara kembarku Deka dan Dela yang selalu mendukungku
Kekasihku dan Sahabat-sahabatku yang selalu setia
Saudara-saudaraku, Teman-temanku dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala penyertaan, pendampingan dan anugrah-Nya yang begitu luar biasa dan
tanpa batas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Korelasi Body Fat Percentage terhadap HbA1c pada Staf Pria Dewasa
Sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Proses penyelesaian skripsi ini tidak mungkin terlepas dari bantuan
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan, memberi dukungan dan masukkan selama proses
pengerjaan skripsi.
2. Aris Widayati, M.Si, Ph.D., Apt. dan Dr. Rita Suhadi, M.Si, Apt selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukkan dan arahan dalam penyesesaikan
skripsi ini.
3. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga
penelitian ini dapat terlaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah
bekerjasama dengan penulis untuk menganalisis sampel darah responden
yang digunakan pada penelitian.
5. Staf pria Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah berkenan untuk
meluangkan waktu sebagai responden pada penelitian.
6. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan banyak bimbingan, pengetahuan, dan arahan kepada
penulis selama perkuliahan.
7. Orang tuaku tersayang Papa dan Mama yang selalu mendoakan, mendukung
dan membimbingku serta selalu memberikan cinta dan kasih sayang yang
tidak terbatas dan ternilai kepadaku sampai saat ini.
8. Kedua saudara kembarku Deka dan Dela yang selalu memberiku semangat,
dukungan dan doa.
9. Laurentius Adhiwena Yudhita Putra yang selalu setia, sabar mendukung,
memberi semangat dan motivasi kepadaku.
10. Saudara-saudaraku keluarga besar Sarjohadi dan Suparjo yang selalu
mendoakan dan mendukungku.
11. Sahabat-sahabatku yang selalu meluangkan waktu untuk mendengar cerita-
ceritaku dan berbagi suka duka denganku.
12. Teman-temanku FKK A 2011, FSM A 2011 dan semua Farmasi angkatan
2011 yang telah berbagi kebersamaan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman-teman seperjuanganku dalam mengerjakan skripsi ini Vita, Ocha,
Lala, Lisa, Sari, Bona, Asri, Avis, Bagas, Tika, Shinta, Debby, dan Vento.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih benyak kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak baik penulis maupun pembaca dan juga
dapat dijadikan sebagai sumbangan untuk ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 5 Desember 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi
PRAKATA ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
INTISARI ......................................................................................................... xviii
ABSTRACT ....................................................................................................... xix
BAB I. PENGANTAR ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1. Perumusan masalah ....................................................................... 3
2. Keaslian penelitian ........................................................................ 3
3. Manfaat penelitian ......................................................................... 9
B. Tujuan .................................................................................................. 9
1. Tujuan umum ................................................................................ 9
2. Tujuan khusus ............................................................................... 9
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.............................................................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
A. Antropometri ........................................................................................ 10
B. Skinfold Thickness ................................................................................ 11
1. Abdominal skinfold thickness ........................................................ 13
2. Tricepsss skinfold thickness .......................................................... 13
3. Suprailiac skinfold thickness ......................................................... 14
C. Body Fat Percentage ............................................................................ 14
D. Obesitas ................................................................................................ 16
E. Resistensi Insulin .................................................................................. 18
F. HbA1c .................................................................................................. 19
G. Landasan Teori ..................................................................................... 21
H. Hipotesis ............................................................................................... 22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 23
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 23
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 23
1. Variabel bebas ............................................................................... 23
2. Variabel tergantung ....................................................................... 23
3. Variabel pengacau ......................................................................... 24
C. Definisi Operasional............................................................................. 24
D. Responden Penelitian ........................................................................... 25
E. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 26
F. Ruang Lingkup ..................................................................................... 26
G. Teknik Sampling .................................................................................. 28
H. Instrumen ............................................................................................. 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
I. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 28
1. Observasi awal .............................................................................. 28
2. Permohonan izin dan kerjasama .................................................... 29
3. Pembuatan informed consent dan leaflet ....................................... 29
4. Pencarian calon responden ............................................................ 31
5. Validasi dan realibilitas instrumen penelitian ............................... 32
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri ........................ 33
7. Analisis sampel darah responden .................................................. 34
8. Pembagian hasil pemeriksaan ....................................................... 34
9. Pengolahan data............................................................................. 35
J. Analisis Data ........................................................................................ 35
K. Kesulitan Penelitian ............................................................................. 36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 37
A. Karakteristik Demografi Responden .................................................... 37
1. Umur.............................................................................................. 38
2. Abdominal skinfold thickness ........................................................ 39
3. Suprailiac skinfold thickness ......................................................... 39
4. Triceps skinfold thickness ............................................................. 40
5. Body Fat Percentage .................................................................... 41
6. HbA1c ........................................................................................... 42
B. Perbandingan Rerata HbA1c terhadap Body Fat Percentage ≥ 25,10%
dan Body Fat Percentage < 25,10% .................................................. 43
C. Korelasi Body Fat Percentage terhadap HbA1c .................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 50
A. Kesimpulan .......................................................................................... 50
B. Saran ..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 52
LAMPIRAN ..................................................................................................... 58
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Nilai Body Fat Percentage ................................................................ 16
Tabel II. Klasifikasi Nilai HbA1c .................................................................... 20
Tabel III. Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah
Korelasi ............................................................................................. 36
Tabel IV. Karakteristik Responden Penelitian .................................................. 38
Tabel V. Perbandingan Nilai HbA1c pada Body Fat Percentage ≥ 25,10%
dan Body Fat Percentage < 25,10% ................................................. 44
Tabel VI. Perbandingan Jumlah Responden Bedasarkan Kelompok Body Fat
Percentage terhadap Kelompok HbA1c ........................................... 45
Tabel VII. Hasil Uji Korelasi .............................................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skinfold Caliper ................................................................................. 11
Gambar 2. Teknik Pengambilan Skinfold Thickness yang Tepat ......................... 12
Gambar 3. Penggunaan Skinfold Caliper ............................................................ 12
Gambar 4. Abdominal Skinfold Thickness .......................................................... 13
Gambar 5. Triceps Skinfold Thickness ................................................................ 14
Gambar 6. Suprailiac Skinfold Thickness ........................................................... 14
Gambar 7. Apple dan Pear Shape Bodies .......................................................... 17
Gambar 8. Skema Pencarian Responden ............................................................ 26
Gambar 9. Bagan Kajian Penelitian Payung ....................................................... 27
Gambar 10.Diagram Sebaran Korelasi Body Fat Percentage terhadap HbA1c ... 48
Gambar 11.Pengambilan Darah dan Pengukuran Triceps Skinfold Thickness ..... 66
Gambar 12.Pengukuran Suprailiac dan Abdominal Skinfold Thickness .............. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance .................................................................. 59
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian ........................................................................ 60
Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Tempat ....................................................... 61
Lampiran 4. Leaflet Tampak Depan .................................................................... 62
Lampiran 5. Leaflet Tampak Belakang ............................................................... 62
Lampiran 6. Informed Consent ............................................................................ 63
Lampiran 7. Pedoman Wawancara ...................................................................... 64
Lampiran 8. Validasi Skinfold Caliper ................................................................ 65
Lampiran 9. Dokumentasi Pengambilan Darah .................................................. 66
Lampiran 10.Form Hasil pengukuran Antropometri ........................................... 66
Lampiran 11.Hasil Laboratorium ......................................................................... 67
Lampiran 12. Data Pengukuran Skinfold Thickness dan Perhitungan Body Fat
Percentage ...................................................................................... 68
Lampiran 13.Deskriptif dan Uji Normalitas Umur Responden ........................... 70
Lampiran 14.Deskriptif dan Uji Normalitas Body Fat Percentage ..................... 71
Lampiran 15.Deskriptif dan Uji Normalitas Abdominal Skinfold Thickness ....... 72
Lampiran 16.Deskriptif dan Uji Normalitas Suprailiac Skinfold Thickness ......... 73
Lampiran 17.Deskriptif dan Uji Normalitas Triceps Skinfold Thickness ............ 74
Lampiran 18.Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c ............................................ 75
Lampiran 19.Uji Normalitas HbA1c pada Body Fat Percentage ≥ 25,10% dan
Body Fat Percentage <25,10% ....................................................... 76
Lampiran 20.Uji Komparatif HbA1c pada Body Fat Percentage ≥ 25,10% dan
Body Fat Percentage <25,10% ....................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 21. Uji Korelasi HbA1c terhadap Body Fat Percentage ..................... 77
Lampiran 22. Uji Koefisien Determinasi HbA1c terhadap Body Fat Percentage 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
INTISARI
Antropometri merupakan metode yang cepat, mudah dan murah yang
dapat digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Salah satu pengukuran
antropometri yang sering digunakan adalah pengukuran skinfold thickness.
Pengukuran skinfold thickness yang digunakan pada penelitian ini adalah pada
bagian abdominal, tricepss, dan suprailiac yang selanjutnya dikonfersikan sebagai
body fat percentege (BFP) untuk memprediksi adanya obesitas. Obesitas
merupakan salah satu faktor penyebab resistensi insulin. Resistensi insulin yang
terus-menerus terjadi dan tidak dapat ditoleransi lagi dapat mengakibatkan
timbulnya penyakit Diabetes Melitus tipe 2. Prediksi secara dini adanya resistensi
insulin yang mungkin muncul dapat dilakukan dengan mengukur kadar HbA1c.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi body fat percentage
terhadap HbA1c pada staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan
cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara non-random sampling pada
66 responden. Pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini adalah abdominal,
suprailiac, triceps skinfold thickness yang di kofersikan sebagai BFP dan HbA1c.
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirov dan
Shapiro-Wilk, uji komparatif dengan uji Mann-Whitney, serta uji korelasi
Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif bermakna
dengan kekuatan korelasi lemah antara body fat percentage terhadap HbA1c
(r=0,247; p=0,046) pada staf pria dewasa sehat Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Kata kunci : skinfold thickness, body fat percetage, HbA1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT
Anthropometric is an fast, easy, and inexpensive method that can be use
to assess person nutritional status. One commonly used anthropometric
measurement is skinfold thickness. Skinfold thickness measurements used in this
study is on the abdominal, tricepss, and suprailiac which is converted into body
fat percentege (BFP) to predict obesity. Obesity is a risk factor for insulin
resistance. Insulin resistance that constantly occur and can not be tolerated again
can lead to diabetes mellitus type 2 disease. Prediction of early presence of insulin
resistance that may arise can be done by measuring the levels of HbA1c. The
purpose of this study was to analyze the correlation of body fat percentage on
HbA1c in healthy adult male staff at Sanata Dharma University.
This study is survei analytic with design cross-sectional. This study is
used non-random sampling in 66 respondents. Measurements were performed in
this study were abdominal, suprailiac, tricepss skinfold thickness, which is
converted into BFP and HbA1c. Data were analyzed with the Kolmogorov-Smirov
and the Shapiro-Wilk normality test, Mann-Whitney test a comparative test, and
correlation tes is used Spearman with cofidence interval 95%.
The results of this study showed a positive correlation was significant
with the strength of weak correlation between body fat percentage and HbA1c (r =
0.247 ; p=0,046) in healthy adult man staff at Sanata Dharma University
Yogyakarta.
Keywords: skinfold thickness, body fat percetage, HbA1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Antropometri adalah metode yang cepat, mudah dan murah yang
digunakan untuk memantau pertumbuhan (Preedy, 2012). Antropometri meliputi
pengukuran dari berat badan, tinggi, dan ketebalan lipatan kulit/skinfold tickness
(ST) di berbagai daerah tubuh (Tomlinsen and Kline, 2010). Teknik lipatan kulit
adalah cara untuk mengukur lemak subkutan yang merupakan lemak yang terletak
tepat di bawah kulit di seluruh tubuh dengan menggunakan alat skinfold caliper.
Nilai yang didapatkan dari pengukuran skinfold tickness dimasukkan ke dalam
rumus skinfold yang tepat untuk menghitung persentase lemak tubuh/ body fat
percentage (Kotecki, 2014).
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan atau abnormal pada
jaringan adiposa yang dapat menyebabkan berbagai penyakit (World Health
Organization, 2013), karena obesitas menunjukkan adanya penumpukan lemak
maka penilaian obesitas dapat dilakukan dengan menggunakan body fat
percentage. Body fat percentage ini dapat menunjukkan jumlah lemak tubuh dari
total berat tubuh (Rostagi, 2010). Mengukur lemak dalam tubuh merupakan salah
satu cara yang paling baik untuk mengetahui adanya kelebihan berat badan
(overweight) dan obesitas jika dibandingkan dengan cara yang lainnya seperti
pengukuran body mass index dan pengukuran lingkar pinggang (Kotecki, 2014).
Obesitas, terutama obesitas sentral adalah penyebab utama resistensi
insulin. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa lemak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perut menghasilkan hormon dan zat-zat lain yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius seperti resistensi insulin, tekanan darah tinggi,
ketidakseimbangan kolesterol, dan Cardiovascular Disease ( CVD ) (National
Diabetes Information Clearinghouse, 2012). Obesitas juga berhubungan dengan
proses inflamasi tingkat rendah dalam jaringan adiposa putih yang merupakan
hasil dari aktivasi kronis dari sistem kekebalan tubuh dan dapat berkontribusi pada
perkembangan resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa atau diabetes
(Stepien, et al., 2014). Salah satu tes yang telah digunakan di berbagai negara
sebagai tes diagnostik untuk diabetes terutama diabetes tipe 2 adalah tes HbA1c
(Florkowski, 2013). HbA1c dapat digunakan untuk memperkirakan kadar glukosa
rata-rata selama 3 bulan (Reinhold and Earl, 2014).
Responden pada penelitian ini adalah pria dewasa dengan rentang umur
40-50 tahun yang menurut Ranasinghe et al. (2013), termasuk dalam rentang
umur middle-aged (40-69). Middle-aged merupakan rentang usia transisi antara
dewasa muda dan lanjut usia (Papalia, Olds, and Feldman, 2008). Menurut
International Diabetes Federation (2013), hampir setengah dari semua orang
dewasa penderita diabetes berada pada rentang umur 40-59 tahun, sehingga
penelitian pada pria dewasa perlu dilakukan.
Penelitian ini dilakukan pada pria dewasa sehat untuk memprediksi
adanya kemungkinan terkena diabetes melitus tipe 2 yang disebabkan karena
obesitas. Menurut data dari World Health Organization pada tahun 2008 lebih
dari 1,4 miliar orang dewasa yang berusia 20 tahun ke atas kelebihan berat badan,
dari jumlah tersebut lebih dari 200 juta pria dan hampir 300 juta wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengalami obesitas (World Health Organization, 2013). Di Indonesia prevalensi
penduduk dewasa dengan umur >18 tahun yang memiliki berat badan berlebih
13,5% dan obesitas 15,4%, sedangkan untuk penduduk pria sekitar 19,7%
mengalami obesitas (Balitbangkes, 2013). Dengan mengetahui adanya obesitas
pada pria dewasa maka dapat dilakukan prediksi awal, pencegahan terhadap
kemungkinan timbulnya diabetes tipe 2 dan membantu untuk mengelola penyakit
kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol abnormal (U.S.
Department of Health and Human Services and Indian Health Service, 2011).
Bedasarkan uraian di atas maka penelitian korelasi body fat percentage
terhadap HbA1c perlu dilakukan untuk mengidentifikasi adanya korelasi positif
bermakna antara body fat percentage terhadap HbA1c pada staf pria dewasa sehat
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengukuran body fat percentage
diharapkan dapat menjadi prediktor awal terhadap kemungkinan adanya diabetes
tipe 2.
1. Perumusan masalah
Apakah terdapat korelasi bermakna antara Body Fat Percentage (BFP)
terhadap HbA1c pada staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan :
a. “Obesity Indicators by Race/Ethnicity for Diagnosis of Cardimetabolic
Disease for a US Representative Sample of Adults” (Vaccaro and
Huffman, 2013). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ras/etnik tidak berpengaruh pada hubungan indikator obesitas terhadap
hasil uji penyakit kardiometabolik. Pengukuran body mass index, lingkar
pinggang, subcapular skinfold thickness memiliki hubungan yang positif
terhadap pengukuran hiperglikemia, dislipidemia, dan hipertensi. Pada
pengukuran triceps skinfold thickness tidak terdapat hubungan yang
signifikan terhadap hiperglikemia, dislipidemia, dan hipertensi.
Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini dilakukan pada
11.377 responden pria dan wanita dengan rentang umur ≥ 21 tahun
dengan 4 ras/etnik yang berbeda, yaitu Mexican Americans; Other
Hispanics; Black non-Hispanics dan White non-Hispanics. Pengukuran
antropometri yang digunakan adalah body mass index, lingkar pinggang,
subcapular skinfold thickness dan triceps skinfold thickness.
b. “Hubungan Obesitas dengan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Melitus Tipe
2 di Laboratorium Patoligi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Moeloek Provinsi Lampung” (Putri dan Larasati, 2013). Hasil yang
didapatkan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan bermakna
antara obesitas dengan kadar HbA1c (p(2 arah)=1,000 dan p(1 arah) =0,579).
Perbedaan dari penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling accidental sampling dengan jumlah 46
sampel yang merupakan pasien DM tipe 2. Obesitas pada penelitian ini
diukur dengan menggunakan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
lingkar pinggang. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis data katagorik dengan uji Fisher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
c. “Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness
Terhadap Glukosa Darah Puasa” (Pika, 2011). Penelitian ini
mendapatkan hasil tidak ada korelasi bermakna antara BMI dan AST
dengan kadar glukosa darah puasa berturut-turut p = 0,141 dan p = 0,077.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik
dengan desain cross-sectional dan teknik sampling purposive sampling.
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini
dilakukan pada staf wanita Universitas Sanata Dharma berumur 30-50
tahun yang berjumlah 57 orang, pengukuran kadar glukosa menggunakan
kadar glukosa darah puasa, dan pengukuran antropometri yang digunakan
adalah BMI dan abdominal skinfold thickness.
d. “Body Adiposity and Type 2 Diabetes : Increased Risk with A High
Percentage Even Having A Normal BMI” (Ambrosi, Silva, Escalada,
Santos, Gil, Valenti, et al., 2011). Pada penelitian ini didapatkan hasil
bahwa pada pria (p=0,008) dan wanita (p < 0,0001) yang mengalami
prediabetes atau diabetes melitus tipe-2 dengan kategori BMI normal
memiliki nilai body fat percentage yang tinggi. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah body fat percentage dapat lebih membantu dalam
mendiagnosa risiko diabetes melitus tipe-2 pada seseorang dibandingkan
BMI. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini
melibatkan 4828 responden berkulit putih (587 kurus, 1320 overweight,
dan 2921 obese diklasifikasikan berdasarkan nilai BMI) dan 66% adalah
perempuan dengan rentang umur 18-80 tahun, selain itu pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ini dibandingkan antara pengukuran BMI dangan BFP dan untuk
mengetahui kadar glukosa dilakukan dengan menghitung nilai
normoglycemia (NG).
e. “Hubungan obesitas dengan peningkatan kadar gula darah pada guru-
guru SMA Negri 3 Medan” (Justitia, 2012). Pada penelitian ini dilakukan
pada 51 orang . Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah pada 17
orang yang mengalami obesitas terdapat peningkatan kadar gula darah
pada 15 orang dan kadar gula darah normal pada 2 orang subjek
penelitian. Hasil uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,005 dengan
interpretasi lebih kecil dari nilai α (0,05), sehingga kesimpulan pada
penelitian ini adalah peningkatan kadar glukosa darah dipengaruhi oleh
obesitas berdasarkan persentase lemak tubuh. Penelitian ini
menggunakan desain analitik cross-sectional. Perbedaan penelitian yang
dilakukan adalah analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square,
untuk mengetahui hubungan antara peningkatan kadar glukosa darah
dengan obesitas, teknik sampling dilakukan dengan cara consecutive
sampling dan pemeriksaan kadar glukosa yang digunakan adalah dengan
pemeriksaan kadar glukosa darah puasa.
f. “Body Mass Index, Waist Circumference, Body Fat, Fasting Blood
Glucose in a Sample of Moroccan Adolescents Aged 11-17 Years”
(Mehdad, et al., 2011). Penelitian ini dilakukan pada 167 remaja (44 laki-
laki dan 123 perempuan) dengan rentang umur 11-17 tahun. Teknik
sampling dilakukan secara random. Pada penelitian ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pengukuran antropometri berupa body mass index, pengukuran lingkar
pinggang, fat mass dan percent body fat serta dilakukan pengukuran
kadar gula darah. Hasil dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara
percent body fat dengan kadar gula darah pada remaja perempuan (p <
0,05 ; r = 0,241), sedangkan pada remaja laki-laki tidak ditemukan
adanya korelasi (p > 0,05 ; r =0,121). Perbedaan penelitian yang
dilakukan adalah rentang usia responden (11-17 tahun), teknik sampling
dilakukan secara random, metode pengukuran percent body fat dilakukan
dengan metode total body water, dan pengukuran gula darah yang
digunakan adalah pengukuran gula darah puasa.
g. “Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap
Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” (Kusumasari, 2013).
Penelitian ini dilakukan pada 124 mahasiswa dan mahasiswi Univesitas
Sanata Dharma dengan jenis penelitian observasional analitik dan
rancangan penelitian cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan
adalah non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Hasil dari
penelitian ini menunjukan adanya korelasi positif yang tidak bermakna
antara percent body fat terhadap kadar glukosa darah pada pria (p=0,521)
maupun wanita (p=0,500). Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah
pada rentang umur responden pada penelitian ini 18–24 tahun dan pada
penelitian ini pemeriksaan kadar glukosa menggunakan kadar glukosa
darah puasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
h. “Effects of Aerobic Training on The Glycemic Control and Body
Composition in Obese Patients with Type 2 Diabetes” (Matinhomaee,
Korshidi, Azarbayjani, and Hosseinnezhad, 2012). Penelitian ini
dilakukan pada 21 responden (11 perlakukan dan 10 kontrol) dalam
rentang usia 40-50 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
adanya korelasi antara body fat percentage dengan HbA1c (p=0,071; r =
0,47). Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah adanya kelompok
kontrol dan perlakuan, responden merupakan pasien diabetes tipe 2 yang
mengalami obesitas, perhitungan body fat percentage dilakukan dengan
body-composition analyzer.
i. “Body Composition in Diabetes Melitus” (Soniya,Devi, and Rosemary,
2014). Penelitian ini dilakukan pada 100 responden dalam rentang usia
30-78 tahun dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa HbA1c tidak berhubungan dengan body fat
percentage. Perbedaan penelitian ini adalah responden pada penelitian ini
adalah pasien diabetes tipe 2 dalam rentang umur 30-78 tahun.
j. “Study of A1c and Body Fat among SUU Students, Staff, and Faculty”
(Wright, et al., 2013). Penelitian ini dilakukan pada 384 sampel yang
melakukan pengukuran lingkar pinggang, body fat, dan A1c. Hasil dari
penelitian ini adalah peningkatan percent body fat berhubungan dengan
peningkatan A1c. Perbedaan penelitian ini adalah penelitian dilakukan
pada rentang umur yang cukup luas karena responden yang digunakan
pada penelitian ini adalah mahasiswa, staf dan dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai body fat percentage yang berkaitan dengan obesitas dan juga
memberikan gambaran adanya korelasi antara body fat percentage
dengan pengukuran HbA1c pada staf pria dewasa sehat Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Manfaat Praktis. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai masukkan
untuk meningkatkan kualitas kesehatan dari staf pria di Universitas
Sanata Dharma, menambah wawasan para peneliti lain dalam bidang
kesehatan mengenai hubungan antara body fat percentage terhadap
HbA1c, serta dapat dijadikan masukkan bagi masyarakat umum untuk
melakukan pola hidup sehat sebagai sarana meningkatkan pecegahan
terhadap penyakit Diabetes Melitus tipe 2.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi adanya korelasi antara
body fat percentage terhadap HbA1c pada staf pria dewasa sehat di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui karakteristik responden penelitian.
b. Mengetahui perbandingan rerata HbA1c terhadap nilai body fat percentage
≥ 25,10% dan < 25,10%.
c. Mengetahui korelasi body fat percentage terhadap HbA1c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Antropometri
Antropometri terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
“anthropo” yang berarti manusia dan “metron” yang berarti pengukuran.
Antropometri adalah studi mengenai dimensi tubuh manusia yang meliputi tulang,
otot dan jaringan adiposa atau lemak. Antropometri merupakan jenis pengukuran
yang cepat, murah, dan mudah serta merupakan komponen yang penting untuk
menilai tingkat nutrisi anak-anak dan dewasa. Antropometri meliputi berbagai
pengukuran tubuh manusia yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar (kepala,
pinggang, tungkai), panjang tungkai, lebar (bahu, pergelangan tangan), dan
ketebalan lipatan kulit/skinfold thicknesses (Preedy, 2012; NHANES, 2013).
Pengukuran antropometri adalah metode yang paling dasar untuk menilai
komposisi tubuh. Pengukuran antropometri menggambarkan massa tubuh, ukuran,
bentuk, dan tingkat kegemukan (Duren, et al., 2008). Penilaian komposisi tubuh
dengan menggunakan metode antropometri dapat digunakan untuk mengetahui
adanya faktor risiko dari penyakit diabetes, Cardiovaskular Disease (CVD),
kanker dan masalah kesehatan lainnya (Hoffman, 2006). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Vaccaro and Huffman (2013), terdapat hubungan yang positif
antara lingkar pinggang dan subcapular skinfold dengan hiperglikemia,
dislipidemia dan hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Skinfold Thickness
Skinfold Thicknesses (ST) termasuk dalam pengukuran antropometri.
Skinfold thicknesses/ketebalan lipatan kulit adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mengukur lemak yang terletak di daerah subkutan, yaitu lemak yang
terletak tepat di bawah kulit seluruh tubuh (Kotecki, 2014). Jumlah lemak
subkutan yang menggambarkan jumlah lemak total tubuh bervariasi menurut
umur, jenis kelamin, dan etnis (Hoffman, 2014).
Skinfold thicknesses dilakukan dengan cara mengukur ketebalan tubuh
bagian kanan dengan menggunakan alat khusus yaitu skinfold caliper (Gambar 1).
Pengukuran dengan menggunakan skinfold caliper ini sebaiknya dilakukan oleh
orang yang berpengalaman agar akurat dan dilakukan juga secara berulang.
Metode ini memiliki standar eror sebesar 3-4% (Kotecki, 2014; Vlad, Ciupa, and
Nicu, 2009).
Gambar 1. Skinfold caliper (Baty International, 2013)
Pengukuran skinfold thickness dilakukan dengan cara lipat kulit dan
lemak menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, lipatan ditarik dengan lembut
menjauhi jaringan otot (Gambar 2), kaliper dipegang tegak lurus terhadap lipatan
dan dilakukan pengukuran pada jalak ½ inci dari jari (Gambar 3). Pengukuran
dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali pada setiap bagian lipatan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kemudian dicari setiap rata-ratanya. Pembacaan hasil dari skinfold caliper
dilakukan pada 2 sampai 3 detik. Pada saat pengukuran posisi orang yang diukur
adalah berdiri dan tangan diletakkan disamping tubuh. (Kotecki, 2014; Hoeger
and Hoeger, 2012).
Gambar 2. Teknik pengambilan Skinfold thickness yang tepat (NHANESS, 2004)
Gambar 3. Penggunaan skinfold caliper (Insel, Ross, McMahon, and Bernstein,
2011)
Beberapa bagian dari lipatan kulit yang dapat diukur adalah bagian
tricepss, biceps, subscapular, suprailiac, abdominal, cest-pectoral, midaxillary,
dan thigh. Pengukuran skinfold thickness yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengukuran abdominal, tricepss, dan suprailiac karena ketiga bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pengukuran tersebut termasuk ke dalam bagian primer dari pengukuran skinfold
thickness (Medeiros and Wildman, 2014).
1. Abdominal skinfold thickness
Pengukuran dilakukan pada lipatan kulit vertikal sekitar 7 cm ke arah
kanan dan 1 cm ke bawah umbilikus atau pusar (Medeiros and Wildman, 2014).
Abdominal skinfold thickness merupakan parameter untuk menilai obesitas yang
termasuk dalam obesitas sentral (Indriati, 2010).
Gambar 4. Abdominal skinfold thickness (BrianMac, 2014)
2. Tricepss skinfold thickness
Pengukuran pada bagian trisep dilakukan pada lipatan vertikal di bagian
belakang lengan atas di bagian tengah antara bahu dan siku atau bagian tengah
antara acromion processes dan olecranon processes (Hoffman, 2014) . Standar
normal pengukuran tricepss skinfold thickness untuk pria adalah 12,5 mm
(Schilling, 2006). Pengukuran ketebalan kulit pada bagian ini dapat digunakan
sebagai indikator obesitas (Indriati, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 5. Triceps skinfold thickness (Rolfes, Pinna, and Whitney, 2012)
3. Suprailiac skinfold thickness
Pengukuran pada lipatan diagonal yang terletak sejajar dengan iliac dan
terletak sekitar 20 mm di atas tulang pangkal paha di dalam garis mid-axillary
(Vlad, Ciupa, and Nicu, 2010). Pengukuran ini merupakan parameter untuk
menilai obesitas yang termasuk dalam obesitas sentral (Indriati, 2010). Nilai
normal untuk suprailiac skinfold thickness pada pria adalah 17,9 mm (Junior,
Scelza, Boaventura, Custodio,Moiera, and Oliveira, 2012).
Gambar 6. Suprailiac skinfold thickness (Beta Tecnology, 2008)
C. Body Fat Percentage
Body fat percentage (BFP) atau disebut juga %BF merupakan persentase
total massa tubuh yang berupa massa lemak (Medeiros and William, 2014).
Lemak yang diukur dalam BFP terdiri dari dua jenis yaitu lemak penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Densitas badan laki-laki = 1,1093800-0,0008267 (∑3M) + 0,0000016 (∑3M)2
–
0,0002574 (umur,tahun)
%Lemak tubuh = [(4,95/ Densitas badan) – 4,5] x 100
(essential fat) dan lemak simpanan (storage fat). Essentian fat adalah lemak yang
berguna untuk mempertahankan dan fungsi reproduktif, sedangkan storage fat
merupakan akumulasi lemak pada jaringan adiposa (Shamy, 2013).
Mengukur lemak dalam tubuh merupakan salah satu cara yang paling
baik untuk mengetahui adanya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas
jika dibandingkan dengan cara yang lainnya (Kotecki, 2014). Beberapa cara yang
sering digunakan untuk pengukuran BFP adalah under water weighing/berat di
bawah air, dual-energy x-ray absorptiometry (DEXA), bioelectrical impedance
analyzer (BIA), body-girth measurements dan pengukuran skinfold thickness
(Alters and Schiff, 2013).
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode pengukuran skinfold karena pengukuran ini merupakan
pengukuran yang paling mudah untuk dilakukan dalam mendapatkan BFP
(Rostagi, 2010). Skinfold thickness digunakan dalam mengestimasi jumlah lemak
tubuh dengan asumsi bahwa adanya hubungan langsung antara jumlah lemak total
dalam tubuh dengan jumlah lemak yang tersimpan di bawah kulit (Medeiros and
Widman, 2014).
Untuk mendapatkan BFP hasil pengukuran skinfold thickness
dimasukkan dalam rumus yang sesuai (Kotecki, 2014). Rumus yang digunakan
dalam penelitian merupakan formula Jackson and Pollock (Hoffman, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Nilai body fat percentage pada pria berumur 40-50 tahun dapat dilihat
pada tabel I di bawah ini.
Tabel I. Nilai body fat percentage (Hoeger and Hoeger, 2014)
Men ≥ 40 years old (%)
Underweight < 13
Normal 15,0 – 25,0
Overweight 25,1 – 30,0
Obese ≥ 30,1
Body fat percenge yang juga digunakan untuk mengetahui adanya faktor
risiko dari beberapa penyakit seperti diabetes, Cardiovascular Diseases (CVD)
dan arteriosklerosis (Labarthe, 2011). Menurut hasil penelitian yang dilakukan
oleh Wang, et al. (2010), risiko terjadinya diabetes tipe 2 memiliki signifikansi
yang tinggi pada orang yang memiliki nilai BF% tinggi (BF% > 25% untuk laki-
laki; BF > 35% untuk perempuan) dan BF% intermediet (BF% 20,1% - 25%
untuk laki-laki dan BF% 30,1 – 35% untuk perempuan).
D. Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak yang berlebihan atau
abnormal pada jaringan adiposa yang dapat menyebabkan berbagai penyakit
(World Health Organization, 2013). Obesitas disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya yaitu, banyaknya makanan yang dikonsumsi melebihi yang
dibutuhkan oleh tubuh, meminum banyak alkohol dan kurang berolahraga
(Dugdale, Vorvick, and Zieve, 2012). Orang yang memiliki kelebihan lemak di
bagian tubuh atas yang disebut dengan apple-shaped memiliki risiko yang lebih
tinggi terkena penyakit yang berhubungan dengan obesitas dibandingkan dengan
orang yang menyimpan lemak tubuh di bagian bawah yang disebut dengan pear-
shaped (Smolin and Grosvenor, 2010). Menurut Alters and Schiff (2013), tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
obesitas pada pria memiliki penumpukan lemak di bagian sentral atau apple
shaped bodies sedangkan, pada wanita seringkali memiliki kelebihan lemak tubuh
di bawah pinggang atau disebut juga pear shaped bodies (Gambar 7). Obesitas
merupakan faktor risiko utama dari beberapa penyakit tidak menular seperti
penyakit kardiovaskular (terutama penyakit jantung dan stroke), gangguan
muskuloskeletal (khususnya osteoartritis), beberapa jenis kanker seperti
endometrial, payudara, dan usus besar (World Health Organization, 2013).
Gambar 7. Apple dan pear shape bodies (Healthwise, 2012)
Obesitas terutama kelebihan lemak di sekitar pinggang/obesitas sentral
adalah penyebab utama resistensi insulin. Beberapa penelitian yang dilakukan
menunjukkan hasil bahwa lemak perut menghasilkan hormon dan zat-zat lain
yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti resistensi insulin,
tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan kolesterol, dan Cardiovascular Disease
(CVD) (National Diabetes Information Clearinghouse, 2012). Obesitas juga
berhubungan dengan proses inflamasi tingkat rendah dalam jaringan adiposa putih
yang merupakan hasil dari aktivasi yang berkepanjangan (kronis) dari sistem
kekebalan tubuh dan dapat berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin,
gangguan toleransi glukosa atau diabetes (Stepien, et al., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Obesitas juga berpengaruh terhadap sensitifitas insulin dengan cara
menurunkan produksi adiponektin dan adipokin yang berfungsi untuk
meningkatkan sensitifitas insulin dengan cara meningkatkan efek insulin sehingga
sensitifitas insulin menurun, dihasilkannya hormon resistin dari jaringan lemak
yang memicu terjadinya resistensi insulin dengan cara mengganggu kerja insulin,
dan adanya peningkatan jaringan lemak menyebabkan peningkatkan jumlah asam-
asam lemak bebas yang menumpuk secara abnormal pada otot sehingga
menyebabkan terganggunya kerja insulin (Sherwood, 2011).
E. Resistensi Insulin
Resistensi insulin merupakan suatu keadaan di mana konsentrasi insulin
yang dihasilkan kurang untuk memenuhi aktifitas biologis yang diharapkan
(Olatunbosum, 2013). Pada resistensi insulin, otot, lemak, dan sel-sel hati tidak
dapat merespon insulin dengan baik dan menyebabkan kesulitan dalam
mengabsorpsi glukosa dari aliran darah, sehingga diperlukan insulin yang lebih
banyak lagi untuk mengikat glukosa (National Diabetes Information
Clearinghouse, 2012).
Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas. Dalam keadaan resisten sel-
sel beta pankreas berusaha untuk memproduksi insulin lebih banyak lagi karena
tubuh membutuhkan insulin yang lebih banyak untuk mengabsorpsi glukosa agar
dapat masuk ke dalam sel, namun jika sel-sel beta mampu memproduksi insulin
yang cukup untuk mengatasi resistensi insulin, kadar glukosa darah akan tetap
pada kisaran normal. Resistensi insulin lama-kelamaan dapat menyebabkan
penyakit diabetes melitus tipe 2. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kegagalan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan insulin dalam tubuh (National Diabetes
Information Clearinghouse, 2012).
Faktor risiko yang merupakan kontributor utama pada resistensi insulin
adalah kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Beberapa faktor lain
yang dapat menimbulkan resistensi insulin antara lain etnis, penyakit tertentu,
hormon, penggunaan steroid, beberapa obat, usia, masalah tidur, dan merokok.
Akumulasi lemak perut memproduksi hormon dan zat lain yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan serius seperti resistensi insulin, tekanan darah
tinggi, ketidakseimbangan kolesterol, dan penyakit kardiovaskular. Kelebihan
berat badan terutama pada bagian perut dapat berpengaruh pada resistensi insulin.
Lemak perut memainkan bagian dalam mengembangkan tahan lamanya atau
kronisnya suatu proses peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dapat
merusak tubuh dari waktu ke waktu, tanpa tanda-tanda atau gejala. Interaksi
kompleks dalam jaringan lemak menarik sel imun ke daerah peradangan dan
memicu peradangan kronis tingkat rendah sehingga peradangan ini dapat
memberikan kontribusi pada perkembangan resistensi insulin, diabetes melitus
tipe 2, dan CVD (National Diabetes Information Clearinghouse, 2014).
F. HbA1c
HbA1c atau disebut juga dengan hemoglobin A1c atau glikohemoglobin
merupakan suatu indikator untuk mengetahui kondisi gula darah. HbA1c
merupakan hemoglobin non enzimatis yang dikombinasikan dengan gula. HbA1c
tidak dipengaruhi oleh perubahan sementara gula darah yang disebabkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
makanan dan lainnya (Acton, 2013). Kadar glukosa yang pada HbA1c merupakan
kadar glukosa yang terikat sangat kuat pada hemoglobin dan beredar bersama
eritrosit selama 120 hari. HbA1c dapat digunakan untuk memperkirakan kadar
rata-rata glukosa darah seseorang selama 3 bulan terakhir (Reinhold and Earl,
2014). Ikatan kuat glukosa pada hemoglobin terjadi pada proses glikosilasi
hemoglobin di mana gugus aldehid glukosa akan berikatan secara kovalen dengan
gugus amino terminal valin pada rantai β hemoglibin (Mahajan and Mishra,
2011). Klasifikasi kadar HbA1c disajikan pada tabel II di bawah ini.
Tabel II. Klasifikasi nilai HbA1c (American Diabetes Association)
Klasifikasi Nilai HbA1c (%)
Normal < 5,7
Prediabetes 5,7-6,4
Diabetes ≥ 6,5
Kelebihan penggunaan pengukuran HbA1c dibandingkan dengan
pengukuran kadar glukosa lain di antaranya adalah subjek tidak perlu melakukan
puasa, sampel dapat diambil kapan saja, variabilitas biologis sangat sedikit,
sampel stabil, hasil pengukuran tidak diubah oleh faktor akut seperti stres dan
latihan, menunjukkan konsentrasi glukosa darah dalam jangka waktu yang
panjang, akurasi hasil tes dapat dipantau, dan dapat memprediksi perkembangan
komplikasi mikrovaskular diabetes. Beberapa kekurangan dari pengukuran
HbA1c adalah hasil dapat berubah karena faktor-faktor selain glukosa misalnya
perubahan masa hidup eritrosit dan etnis, beberapa kondisi dapat menggangu
pengukuran seperti selected hemoglobinopathies, pengujian HbA1c belum
tersedia di beberapa daerah di dunia, dan biaya yang mahal (Sacks, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wright, et al. (2013),
peningkatan nilai HbA1c dapat dipengaruhi karena adanya peningkatan percent
body fat. Penelitian yang dilakukan oleh Ravikumar, Bhansali, Walia,
Shanmugasundar and Ravikiran (2011), menunjukkan adanya korelasi positif
yang signifikan antara rata-rata HbA1c dan umur responden (r = 0.308, p <0.001).
G. Landasan Teori
Antropometri merupakan metode yang murah, mudah dan cepat yang
dapat digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Pengukuran skinfold
thickness (ST) atau ketebalan lipatan kulit merupakan salah satu jenis dari metode
antropometri. Pengukuran ST jika dimasukkan ke dalam rumus yang sesuai dapat
digunakan untuk menentukan Body Fat Percentage (BFP). Nilai BFP ini dapat
digunakan untuk mengetahui adanya obesitas.
Obesitas merupakan suatu keadaan di mana jumlah lemak di dalam tubuh
berlebihan. Obesitas merupakan faktor risiko dari beberapa penyakit kronis salah
satunya adanya diabetes melitus tipe 2. DM tipe 2 terjadi karena adanya resistensi
insulin yang tidak dapat ditoleransi lagi. Adanya resistensi insulin ditandai dengan
meningkatnya jumlah glukosa yang ada di dalam tubuh melebihi batas normal.
Resistensi insulin/DM tipe 2 lebih berisiko pada orang-orang dewasa dengan usia
>40 tahun, sehingga pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar glukosa
pada orang dewasa yang berumur 40-50 tahun. Resistensi insulin/DM tipe 2 dapat
diketahui melalui peningkatan kadar HbA1c di dalam darah. HbA1c merupakan
pengukuran glukosa darah selama 3 bulan terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Peningkatan nilai body fat percentage dapat digunakan sebagai indikasi
obesitas pada seseorang. Obesitas dapat menjadi salah satu faktor risiko dari
resistensi insulin/DM tipe 2, sehingga body fat percentage dapat menggambarkan
adanya peningkatan nilai HbA1c di dalam darah. Penelitian yang dilakukan oleh
Wright, et al. (2013), menunjukkan hasil bahwa adanya peningkatan body fat
percentage yang berhubungan dengan peningkatan HbA1c.
H. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya korelasi positif bermakna
antara body fat pencentage terhadap kadar HbA1c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan
penelitian yang berupa potong lintang/cross sectional. Penelitian yang menggali
mengenai bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan dapat terjadi
disebut dengan penelitian survei analitik, sedangkan rancangan penelitian potong
lintang/cross sectional merupakan rancangan penelitian yang mempelajari
mengenai adanya korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek yang
pengumpulan sampel atau datanya dilakukan sekaligus dalam waktu yang
bersamaan. Faktor risiko adalah fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek,
sedangkan faktor efek adalah akibat dari faktor risiko (Notoatmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini analasis yang dilakukan adalah mengenai korelasi
body fat percentage terhadap HbA1c. Body fat percentage merupakan faktor
risiko, sedangkan HbA1c merupakan faktor efek pada penelitian ini. Pengambilan
data dari responden para penelitian ini dilakukan hanya satu kali saja pada saat
tertentu. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan metode
statistika untuk mengetahui korelasi body fat percentage terhadap nilai HbA1c.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Body Fat Percentage (BFP)/persen lemak tubuh
2. Variabel tergantung
HbA1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali : usia dan jenis kelamin
b. Variabel pengacau tidak terkendali : gaya hidup, aktifitas fisik, dan
keadaan patologis responden
C. Definisi Operasional
1. Karakteristik penelitian meliputi kondisi reponden, demografi, pengukuran
antropometri dan hasil laboratorium. Karakteristik kondisi responden yaitu
sehat, di mana responden sehat yang dimaksud adalah responden yang tidak
menderita penyakit kronis seperti Diabetes Melitus dan tidak mengkonsumsi
obat-obatan rutin. Demografi responden yaitu usia 40-50 tahun dan berjenis
kelamin pria, pengukuran antropometri meliputi triceps abdominal, dan
suprailiac skinfold thickness, serta hasil laboratorium yaitu HbA1c.
2. Pengukuran skinfold thickness adalah pengukuran yang dilakukan pada
lipatan kulit pada bagian tricepss, abdominal, dan suprailiac dengan
menggunakan alat skinfold caliper. Hasil pengukuran dinyatakan dalam
milimeter (mm).
3. Pengukuran body fat percentage merupakan pengukuran yang didapat dari
pengukuran tiga bagian skinkfold thickness dengan formula Jackson and
Pollock (Hoffman, 2014).
Densitas badan laki-laki = 1,1093800-0,0008267 (∑3M) + 0,0000016
(∑3M)2
– 0,0002574 (umur,tahun)
%Lemak tubuh = [(4,95/ Densitas badan) – 4,5] x 100
Keterangan = ∑3M : merupakan jumlah 3 pengukuran skinfold thickness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Kadar HbA1c diukur oleh Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit
Bethesda yang dinyatakan dengan satuan persen (%).
5. Standar nilai yang digunakan dalam penelitian
a. Body fat percentage
Nilai yang dikatakan normal berdasarkan Hoeger and Hoeger (2012)
untuk pria berumur ≥ 40 tahun adalah 15,1 – 25,0 %.
b. Kadar HbA1c
Nilai normal berdasarkan American Diabetes Asosiation (2014) adalah
<5,7%.
D. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah staf pria dewasa sehat di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah staf pria dewasa sehat di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bersedia untuk ikut dan bekerja
sama dalam penelitian ini serta mengisi informed consent, dan rentang usia 40-50
tahun. Kriteria eksklusi meliputi staf pria dewasa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang menderita penyakit kronis, tidak bersedia puasa 10 - 12 jam,
mengkonsumsi obat-obatan rutin, dan tidak hadir saat pengambilan data.
Total sampel sebelum pengambilan data adalah sebanyak 78 orang.
Pengambilan data dilakukan selama dua hari. Jumlah responden yang hadir pada
hari pertama sebanyak 31 orang dan 5 responden tidak hadir. Pada hari kedua
jumlah responden yang hadir 35 orang dan yang tidak hadir 7 orang. Jumlah total
responden yang bersedia untuk hadir dan memiliki data lengkap adalah sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
66 orang. Pada penelitian korelasi minimal jumlah responden yang diperlukan
adalah sebanyak 30 responden (Spriegel and Stephen, 2007). Jumlah responden
pada penelitian ini sudah sesuai untuk uji korelasi yaitu dengan jumlah total 66
responden. Skema responden ditunjukkan pada gambar 8 dibawah ini.
Gambar 8. Skema Penencarian Responden
E. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data yang berupa pengukuran antropometri dan
pengambilan darah untuk uji laboratorium dilakukan selama dua hari.
Pengambilan data hari pertama dilaksanakan pada tanggal 25 September 2014
pada pukul 07:00 – 12:00 WIB di Hall Utara Kampus III Paingan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan data hari kedua dilaksanakan pada
tanggal 26 September 2014 pada pukul 07:00 – 10:00 WIB di ruang Seminar
LPPM Kampus II Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian payung mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Korelasi Pengukuran
Antropometri terhadap Rasio Lipid dan HBA1c pada Staf Pria dan Wanita
Dewasa Sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”, serta “Laju Filtrasi
Glomerulus pada Staf Pria dan Wanita Dewasa Sehat dengan Formula Cockroft-
Gault, Modification of Diet in Renal Disease, dan Chronic Kidney Disease
78 Responden
mengisi informed
consent 66 Responden
12 Responden
tidak hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Epidemiology di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan
secara kelompok oleh 14 orang dengan kajian yang berbeda. Tujuan dari
penelitian payung ini adalah untuk menganalisa adanya korelasi pengukuran
antropometri terhadap nilai HbA1c dan rasio lipid serta untuk menganalisa
perbandingan tiga fomula pengukuran Laju Filtrasi Glomerolus (LFG).
Penelitian ini berfokus pada korelasi Body Fat Percentage (BFP)
terhadap nilai HbA1c dalam darah. Kajian dalam penelitian tertera pada bagan di
bawah ini:
Gambar 9. Bagan Kajian Penelitian Payung
Body Fat Percentage
Pria
HbA1c
Rasio Lipid
Wanita
HbA1c
Rasio Lipid
LP & RLPP
Pria
HbA1c
Rasio Lipid
Wanita
HbA1c
Rasio Lipid
Body Mass Index
Pria
HbA1c
Rasio Lipid
Wanita
HbA1c
Rasio Lipid
Laju Filtrasi dengan Formula CG, MDRD, CKD-EPI
Pria
Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
G. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-
random sampling dengan jenis purposive sampling. Non-random sampling
merupakan teknik yang mengutamakan ciri atau kriteria tertentu, sehingga setiap
sampel tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian.
Purposive sampling adalah sampel yang dipilih bedasarkan penetapan kriteria
tertentu oleh peneliti (Swarjana, 2012).
Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi
dan ekslusi yang telah ditentukan sebelumnya. Jumlah responden pada penelitian
ini adalah 66 orang yang sudah memenuhi kriteria di mana menurut Umar (2007)
jumlah minimal sampel yang digunakan dengan metode deskriptif korelasi adalah
sebanyak 30 orang.
H. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skinfold caliper
dengan merk pi zhi hou du ji®. Alat ini gunakan untuk mengukur tricepss skinfold
thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness.
Pengukuran kadar HbA1c yang dilakukan oleh Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Bethesda dengan alat yaitu Cobas C 581®.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai
jumlah staf di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta tempat yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat dilakukan pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
parameter yang diperlukan, dan juga dilakukan pencarian laboratorium yang akan
membantu dalam menganalisis sampel darah responden. Pada observasi awal
didapatkan keputusan untuk memilih Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta sebagai laboratorium untuk melakukan pengambilan dan
menganalisis sampel darah responden karena laboratorium tersebut telah
terakreditasi.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin yang pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Yogyakarta. Tujuan permohonan izin ini untuk memenuhi etika penelitian karena
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel biologis yang berupa
darah manusia.
Permohonan izin yang selanjutnya diajukan kepada Wakil Rektor I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Permohonan izin bertujuan untuk
memperoleh izin dalam melaksanakan penelitian di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan menggunakan responden dari staf Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Permohonan kerjasama diajukan kepada Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Bethesda. Permohonan kerja sama ini berupa permohonan untuk
melakukan kerjasama dalam pengambilan sampel yang berupa darah dan
pengukuran kadar HbA1c melalui sampel darah.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Informed consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Informed consent merupakan bukti tertulis yang berisi pernyataan
kesediaan subjek penelitian untuk bersedia mengikuti penelitian.
Informed consent disusun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh
Komisi Etik Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan nomor Ref:
KE/FK/896/EC. Responden yang telah mendapatkan penjelasan dan
memahami penelitian yang dilakukan selanjutnya diminta untuk
mengisi nama, jenis kelamin, usia, tempat tanggal lahir, alamat,
nomor telepon atau handphone dan tanda tangan yang tertera pada
informed consent.
b. Leaflet
Leaflet merupakan lembaran kertas yang berisi informasi tertulis
yang akan diberikan kepada sasaran yang dapat membaca sebagai
sumber informasi mengenai suatu hal atau masalah khusus.
Pemberian leaflet, dalam penelitian ini bertujuan untuk membantu
peneliti dalam memberikan informasi mengenai pengukuran
antropometri dan pentingnya pemeriksaan kadar HbA1c, profil lipid
dan clirens creatinin menggunakan sampel darah untuk
mengantisipasi adanya gangguan kesehatan yang berhubungan
dengan pengukuran kadar dengan sampel darah dan pengukuran
antropometri, sehingga responden dapat mendeteksi kesehatannya
secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. Pencarian calon responden
Pencarian calon responden dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
etical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tanggal 14 Agustus 2014
dengan nomor izin Ref: KE/FK/896/EC dan mendapatkan izin untuk melakukan
penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
tanggal 4 Agustus 2014. Izin dari Wakil Rektor I diteruskan kepada Kepala
Bagian Personalian Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta data
dan informasi para staf administratif dan edukatif. Data yang didapat sebanyak
446 pria, selanjutnya data disortir berdasarkan umur responden yang memasuki
kriteria inklusi dan didapatkan sebanyak 194 pria.
Pencarian responden yang memasuki kriteria umur dilakukan dengan
cara mendatangi satu per satu staf yang namanya tercantum dalam daftar staf.
Pada tahap ini tidak semua staf dapat ditemui karena berbagai alasan seperti
sedang cuti dan studi lanjut. Calon responden yang dapat ditemui diberikan
penjelasan mengenai penelitian yang dilakukan, diberikan pertanyaan mengenai
riwayat penyakit dan konsumsi obat-obatan rutin untuk memastikan bahwa
responden tidak masuk dalam kriteria eksklusi, dan diberi tahu kapan hari, tanggal
dan waktu pengambilan data akan dilaksanakan. Pada tahap ini beberapa calon
responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian karena berbagai alasan
yaitu menderita penyakit degeneratif, mengkonsumsi obat-obatan, takut terhadap
jarum suntik, waktu penelitian yang bertabrakkan dengan acara lain, sedang sibuk
dalam beberapa minggu ke depan, tidak dapat hadir saat penelitian dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
karena memiliki jadwal mengajar atau memiliki kesibukkan lain yang tidak bisa di
tinggalkan pada hari penelitian, dan menolak untuk berpuasa selama 10-12 jam.
Calon responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian ini kemudian
mengisi informed consent sebagai bukti kesediaannya mengikuti penelitian.
Responden yang sudah mengisi informed consent diberi tahu kembali kapan dan
di mana penelitian akan dilakukan dan diingatkan satu hari sebelum pengambilan
data untuk berpuasa selama 10-12 jam. Pada saat hari pengambilan data
responden yang sudah mengisi informed consent yang belum datang sampai
waktu pengumpulan data hampir selesai dihubungi kembali untuk memastikan
kedatangannya.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Alat yang akan diketahui validitas dan reabilitasnya dalam penelitian ini
adalah skinfold caliper merk pi zhi hou du ji® dengan cara melakukan
perhitungan koefisien variasi setelah dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali. Suatu
alat kesehatan yang memiliki nilai koefisien distribusi < 5% dikatakan alat
tersebut merupakan alat yang baik untuk digunakan dalam penelitian (Departemen
Kesehatan RI, 2011).
Validitas berarti bahwa instrumen sebagai alat ukur benar-benar
mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas berarti instrumen sebagai alat
ukur dapat memperoleh hasil ukur yang konsisten (Notoatmodjo, 2010). Alat
skinfold caliper yang digunakan pada penelitian ini sudah valid karena dapat
digunakan untuk mengukur skinfold thickness. Reliabilitas alat skinfold caliper
dilakukan dengan cara melakukan pengukuran pada bagian abdominal, suprailiac,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dan triceps skinfold thickness sebanyak masing-masing 5 kali. Nilai CV yang
didapatkan dari alat skinfold caliper merk pi zhi hou du ji® pada bagian
abdominal adalah 1,40%, bagian suprailiac 2,46% dan bagian triceps adalah
2,96%. Hasil nilai CV ini menunjukkan alat yang digunakan merupakan alat yang
baik. Hasil nilai CV juga dapat menunjukan bahwa instrumen yang digunakan
memiliki hasil pengukuran yang cukup tetap. Alat yang digunakan untuk
menentukan nilai HbA1c yaitu Cobas C 581® penentuan validitas dan reabilitas
dilakukan oleh Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda.
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri
Pengambilan darah yang digunakan untuk menghitung kadar HbA1c
pada penelitian ini dilakukan oleh analis dari Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Bethesda. Pengukuran antropometri yang dilakukan pada penelitian
ini adalah mengukur skinfold thickness yang kemudian dihitung menggunakan
rumus yang sesuai untuk mendapatkan nilai body fat percentage.
Pengukuran skinfold thickness pada penelitian ini dilakukan dengan
posisi responden berdiri tangan berada disamping tubuh pada keadaan yang relax.
Hasil pengukuran skinfold thickness yang didapatkan harus benar-benar hanya
bagian lipatan kulit saja (lemak subkutan), sehingga responden diminta
kesediaannya untuk mengangkat pakaian yang menutupi bagian abdominal,
suprailiac dan triceps yang akan diukur. Pada pengukuran triceps skinfold
thickness posisi responden membelakangi peneliti sedangkan pada pengukuran
abdominal dan suprailiac skinfold thickness posisi responden berhadapan dengan
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pengukuran skinfold thickness dilakukan dengan cara lipat kulit dan
lemak menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, lipatan ditarik dengan lembut
menjauhi jaringan otot, kaliper dipegang tegak lurus terhadap lipatan dan
dilakukan pengukuran pada jarak ½ inci dari jari. Pembacaan hasil dari skinfold
caliper dilakukan pada 2 sampai 3 detik.
Pengukuran abdominal skinfold thickness dilakukan pada lipatan kulit
vertikal sekitar 7 cm ke arah kanan dan 1 cm ke bawah umbilikus atau pusar.
Pengukuran suprailiac skinfold thickness dilakukan pada lipatan diagonal yang
terletak sejajar dengan iliac dan terletak sekitar 20 mm di atas tulang pangkal paha
di dalam garis mid-axillary. Pengukuran triceps skinfold thickness dilakukan pada
lipatan vertikal di bagian belakang lengan atas antara bahu dan siku.
7. Analisis sampel darah responden
Analisis sampel darah responden yang telah diambil dilakukan oleh
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda untuk mendapatkan hasil
nilai HbA1c.
8. Pembagian hasil pemeriksaan
Hasil pengukuran antropometri yang dilakukan oleh peneliti dan hasil
analisis sampel darah yang dilakukan oleh Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Sakit Bethesda diberikan langsung dari peneliti kepada responden setelah
perhitungan antropometri dan hasil dari laboratorium keluar. Saat pembagian hasil
kepada responden juga dilakukan penjelasan mengenai hasil laboratorium dan
pengukuran antropometri. Selain itu peneliti juga memberikan saran kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
responden jika ada hasil laboratorium dan pengukuran antropometri yang tidak
sesuai dengan nilai normal.
9. Pengolahan data
Data yang diperoleh oleh peneliti selanjunya diolah dengan cara
melakukan pengumpulan data yang sejenis untuk selanjutnya dibagi berdasarkan
kategori yang sudah ditetapkan.
J. Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistika dengan
menggunakan program SPSS versi 16 yang disediakan oleh Perpustakaan Kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pertama dilakukan uji normalitas data
yang dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov jika jumlah
sampel yang akan dianalisis > 50 atau menggunakan Shapiro-Wilk jika sampel
yang didapatkan < 50 (Dahlan, 2012). Data dikatakan memiliki distribusi normal
jika nilai p > 0,05.
Data yang terdistribusi normal akan dilanjutkan dengan uji korelasi
dengan menggunakan uji Pearson, sedangkan data yang tidak terdistribusi normal
akan dilakukan uji korelasi dengan uji Spearman. Dengan menggunakan taraf
kepercayaan sebesar 95%. Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai
signifikansi. Data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna jika nilai p < 0,05
(Dahlan, 2012). Dilakukan juga uji koefisien determinasi untuk mengetahui
seberapa besar tingkat pengaruh suatu variabel bebas terhadap nilai variabel
terikat (Sugiyono, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel III. Uji hipotesis bedasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi
(Dahlan, 2012).
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan korelasi (r) 0,0 - <0,2 Sangat lemah
0,2 - <0,4 Lemah
0,4 - <0,6 Sedang
0,6 - <0,8 Kuat
0,8 – 1 Sangat kuat
Nilai p p <0,05 Korelasi bermakna
p >0,05 Korelasi tidak bermakna
Arah korelasi +(positif) Searah
(negatif) Berlawanan arah
Data juga dianalisis untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan kategori
nilai HbA1c melalui distribusi body fat percentage dengan menggunakan uji
komparatif. Uji komparatif diawali dengan melakukan uji normalitas pada kedua
kelompok HbA1c pada pengukuran body fat percetage ≥ 25,10% dan < 25,10%.
Pada kedua kelompok jika dihasilkan data yang terdistribusi normal maka
digunakan uji t tidak berpasangan, sedangkan jika data pada salah satu kelompok
atau kedua kelompok tidak terdistribusi normal maka digunakan uji Mann-
whitney. Hasil uji komparatif yang menunjukkan nilai p < 0,05 berarti bahwa
terdapat perbedaan bermakna antara setiap kategori yang dianalisis (Dahlan,
2012).
K. Kesulitan Penelitian
Kesulitan dalam penelitian ini adalah sulitnya mencari responden karena
tidak semua responden yang ada pada data yang diberikan oleh biro personalia
dapat ditemui dengan alasan sedang cuti dan melaksanakan studi lanjut. Beberapa
responden yang telah mengisi informed consent juga tidak bisa hadir karena
jadwal mengajar dan memiliki kegiatan lain yang lebih penting dan tidak bisa
ditinggalkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kareakteristik Demografi Responden
Responden pada penelitian ini merupakan staf pria dewasa sehat
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan rentang umur 40-50 tahun. Jumlah
responden yang bersedia mengikuti penelitian ini adalah sebanyak 66 orang yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Semua responden ini diikut sertakan dalam
pengolahan data. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sudah sesuai
karena jumlah minimal sampel yang digunakan dengan metode deskriptif-korelasi
adalah sebanyak 30 orang (Umar, 2007).
Langkah awal pada pengolahan data pada penelitian ini dimulai dari
analisis statistik yang berupa analisis deskriptif. Menurut Dahlan (2012), statistik
deskriptif dapat dilihat melalui distribusi data yang normal atau dapat digunakan
untuk melihat karakteristik dari data yang diperoleh. Karakteristik yang disajikan
pada penelitian ini meliputi umur, Body Fat Percentage (BFP), abdominal
skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, triceps skinfold thickness, dan
HbA1c. Penyajian data pada penelitian harus disesuaikan dengan hasil normalitas
data. Ringkasan dari uji normalitas yang menggambarkan karakteristik responden
disajikan pada tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel V. Karakteristik responden penelitian
No. Karakteristik Distribusi data (n=63) p
1. Umur (tahun) 44,48±2,93* 0,070
2. Abdominal skinfold thickness (mm) 30,03±11,85* 0,200
3. Suprailiac skinfold thickness (mm) 19,41(4,00-50,17)** 0,005
4. Triceps skinfold thickness (mm) 13,02±5,87* 0,200
5. Body Fat Percentage/BFP (%) 20,67±7,16* 0,200
6. HbA1c (%) 5,63(4,66-9,94)** 0,000
Keterangan: * Mean±Standar Deviasi
** Median (Minimum-maksimum)
p > 0,05 berarti data terdistribusi normal
1. Umur
Responden pada penelitian ini adalah pria dewasa dengan rentang umur
40-50 tahun yang menurut Ranasinghe et al. (2013), termasuk dalam rentang
umur middle-aged (40-69). Middle-aged merupakan rentang usia transisi antara
dewasa muda dan lanjut usia (Papalia, et al., 2008). Rata-rata umur responden
pada penelitian adalah 44,48 tahun dengan nilai SD ± 2,93. Distribusi umur yang
diperoleh dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dihasilkan nilai p = 0,070 yang
menunjukkan bahwa data umur responden terdistribusi normal.
Penelitian yang dilakukan oleh Ranasinghe et al. (2013) pada 1114
responden dengan 49,1% laki-laki, menunjukkan bahwa dengan adanya
peningkatan umur maka BF% juga akan meningkat dengan bentuk kurva yang
linear. Peningkatan lemak di dalam tubuh yang berlebihan (obesitas) yang
ditunjukkan dengan meningkatnya body fat percentage juga dapat menjadi salah
satu faktor risiko dari penyakit diabetes melitus. Penelitian yang dilakukan oleh
Ravikumar, Bhansali, Walia, Shanmugasundar and Ravikiran (2011),
menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara rata-rata HbA1c dan
umur responden (r=0.308, p<0.001). Penelitian ini dilakukan pada 1317 subjek
yang memiliki toleransi glukosa normal. Menurut American Diabetes Association
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(2013), semakin bertambah tua atau umur manusia, semakin menambah
berkembangnya risiko penyakit diabetes. Menurut International Diabetes
Federation (2013), hampir setengah dari semua orang dewasa penderita diabetes
berada pada rentang umur 40-59 tahun.
2. Abdominal skinfold thickness
Pada penelitian ini nilai rata-rata abdominal skinfold thickness yang
didapatkan adalah sebesar 30,03 mm dengan SD ± 11,85. Nilai rata-rata
abdominal skinfod thickness yang didapatkan termasuk dalam ukuran abdominal
skinfod thickness di atas nilai tengah, di mana nilai tengah dari abdominal skinfod
thickness untuk responden pria pada penelitian ini adalah 29,91 mm.
Uji normalitas data responden menggunakan Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan nilai p = 0,200 yang berarti bahwa data abdominal skinfold
thickness responden pada penelitian ini terdistribusi secara normal.
Menurut Hoeger and Hoeger (2014), bagian anatomi yang tepat untuk
pengukuran skinfold thickness pada pria adalah bagian abdomen. Abdominal
skinfold thickness merupakan salah satu dari lima bagian yang sering digunakan
untuk pengukuran skinfold thickness (Kotecki, 2014). Menurut Demura and Sato
(2007), pengukuran skinfold thickness di bagian abdominal merupakan salah satu
bagian pengukuran skinfold thickness yang memiliki hasil standar eror lebih kecil
dibandingkan pada bagian yang lain.
3. Suprailiac skinfold thickness
Nilai tengah pengukuran suprailiac skinfols thickness pada penelitian ini
adalah 19,41 mm. Nilai median ini termasuk di atas normal karena nilai normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dari pengukuran suprailiac skinfold thickness adalah sebesar 17,9 mm. Nilai
tertinggi dari pengukuran suprailiac skinfold thickness dari penelitian ini sebesar
50,17 mm di mana data ini hampir mecapai 3 kali dari nilai normal. Nilai terendah
untuk pengukuran suprailic skinfold thickness pada penelitian ini adalah 4,00 mm
merupakan nilai yang sangat rendah. Hasil dari uji normalitas menggunakan
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai p = 0,005 yang berarti distribusi data
pengukuran suprailiac skinfold thickness tidak normal.
Menurut Hoeger and Hoeger (2014), bagian anatomi yang tepat untuk
pengukuran skinfold thickness pada pria adalah bagian suprailiac. Suprailiac
skinfold thickness merupakan salah satu dari lima bagian yang sering digunakan
untuk pengukuran skinfold thickness (Kotecki, 2014). Menurut Demura and Sato
(2007), pengukuran skinfold thickness di bagian suprailiac merupakan salah satu
bagian pengukuran skinfold thickness yang memiliki hasil standar error lebih
kecil dibandingkan pada bagian yang lain.
Pengukuran suprailiac skinfold thickness merupakan parameter untuk
menilai obesitas yang termasuk dalam obesitas sentral (Indriati, 2010). Obesitas
sentral merupakan salah satu faktor risiko munculnya resistensi insulin yang dapat
berkembang menjadi penyakit diabetes melitus tipe 2.
4. Triceps skinfold thickness
Pengukuran triceps skinfold thickness pada penelitian ini memiliki nilai
rata-rata sebesar 13,02 mm dengan SD ± 5,87. Nilai rata-rata dari triceps skinfold
thickness ini termasuk dalam nilai di atas normal di mana nilai normal pengukuran
triceps skinfold thickness adalah 12,5 mm. Uji normalitas dari pengukuran triceps
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
skinfold thickness menggunakan Kolmogorof-Smirnov menunjukkan nilai p
sebesar 0,200 yang menunjukkan bahwa hasil pengukuran triceps skinfold
thickness pada penelitian ini terdistribusi secara normal.
Menurut Hoeger and Hoeger (2014), bagian anatomi yang tepat untuk
pengukuran skinfold thickness pada pria adalah bagian tricepss. Triceps skinfold
thickness merupakan salah satu dari lima bagian yang sering digunakan untuk
pengukuran skinfold thickness (Kotecki, 2014).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Imano et al. (2012),
pengukuran skinfold thickness termasuk pengukuran triceps dan subscapular
skinfold thickness dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran jangka panjang
yang lebih jelas mengenai pengaruh distribusi lemak tubuh terhadap faktor risiko
beberapa penyakit, jika dibandingkan dengan menggunakan pengukuran BMI.
5. Body fat percentage
Nilai body fat percentage pada penelitian ini didapatkan melalui
pengukuran skinfold thickness yang dilakukan pada tiga bagian yaitu abdominal
skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, dan tricepss skinfold thickness.
Rata-rata nilai body fat percentage responden pria pada penelitian ini sebesar
20,67% dengan nilai SD ± 7,16. Nilai rata-rata yang didapatkan menunjukkan
data body fat percentage berada pada tingkat normal. Nilai terendah body fat
percentage pada penelitian ini adalah 5,14% yang termasuk dalam kelas
underweight, sedangkan untuk nilai tertinggi body fat percentage dalam penelitian
ini termasuk dalam kelas obesitas dengan nilai 37,52%. Nilai p yang dihasilkan
dari uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
adalah sebesar 0,200. Dari nilai p dapat disimpulkan bahwa nilai body fat
percetage responden terdistribusi normal.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gomez et al. (2001),
menunjukkan hasil bahwa penilaian body fat percentage dapat lebih membantu
untuk mendiagnosa adanya gangguan toleransi glukosa jika dibandingkan dengan
informasi yang diperoleh dari BMI (25.2 ± 9.0 vs. 19.9 ± 8.0%, p = 0.008)
khususnya pada subjek pria dengan BMI < 25kg/m2 dan di atas 40 tahun.
6. HbA1c
Data HbA1c pada penelitian ini memiliki nilai median 5,63% dengan
nilai minimal dan maksimal berturut-turut adalah 4,66 dan 9,94. Nilai maksimal
dan minimal dari HbA1c masih termasuk kedalam nilai normal, sedangkan nilai
maksimal HbA1c termasuk dalam kategori diabetes. Nilai normal HbA1c pada
adalah < 5,7%. Uji normalitas HbA1c dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p = 0,000. Nilai p ini menunjukkan
bahwa nilai HbA1c pada penelitian ini tidak terdistribusi normal.
Menurut National Glycohemoglobin Standardization Program (2014),
pengukuran HbA1c dapat dipengaruhi oleh variasi genetik, modifikasi kimia
derivat hemoglobin, masa hidup eritrosit lebih pendek atau penurunan rata-rata
umur eritrosit. Nilai hemoglobin seseorang juga dapat berpengaruh pada hasil
pengukuran HbA1c karena pada pengukuran HbA1c glukosa yang diukur
merupakan glukosa yang terikat kuat pada hemoglobin sehingga jika hemoglobin
seseorang terlalu rendah atau di bawah nilai normal maka dapat menggagu hasil,
dari pengukuran HbA1c. Menurut penelitian Wright et al. (2013), pada 384
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sampel peningkatan nilai HbA1c dapat dipengaruhi karena adanya peningkatan
nilai body fat percentage. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ravikumar,
Bhansali, Walia, Shanmugasundar and Ravikiran (2011) menunjukkan bahwa
peningkatan HbA1c berkorelasi dengan bertambahnya umur (r = 0,241, p < 0,01).
B. Perbandingan Rerata HbA1c terhadap Body Fat Percentage ≥ 25,10% dan
Body Fat Percentage <25,10%
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan data dan jumlah responden
berdasarkan nilai body fat percentage terhadap HbA1c. Nilai body fat percentage,
dibagi didalam dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok body fat
percentage yang memiliki nilai lebih besar sama dengan nilai normal, sedangkan
kelompok yang kedua merupakan kelompok yang memiliki nilai body fat
percentage lebih kecil dari nilai normal, sedangkan nilai HbA1c akan terbagi
dalam tiga kelompok.
Data pengukuran body fat percentage dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok yang pertama dengan nilai body fat percentage ≥25,10% dan kelompok
kedua dengan nilai body fat percentage <25,10%. Nilai HbA1c dibagi dalam 3
kelompok yaitu normal < 5,7%, prediabetes 5,7-6,4% dan diabetes ≥6,5%.
Nilai HbA1c yang sudah terbagi dalam dua kelompok berdasarkan nilai
body fat percentage selanjutnya dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
distribusi dari masing-masing kelompok. Uji komparatif dilakukan setelah
mengetahui hasil dari normalitas data dengan tujuan untuk mengetahui adanya
atau tidaknya perbedaan yang bermakna antara nilai HbA1c pada body fat
percentage yang bernilai di bawah normal dan di atas nilai normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kelompok pertama yang merupakan kelompok HbA1c dengan hasil
pengukuran body fat percentage ≥ 25,10% berjumlah 18 responden. Kelompok
kedua yang berjumlah 48 responden menunjukkan nilai HbA1c dengan hasil
pengukuran body fat percentage < 25,10%. Pembagian kelompok HbA1c
menurut pengukuran body fat percentage ≥ 25,10% dan < 25,10% didasarkan
pada klasifikasi body fat percentage menurut Hoeger and Hoeger (2014), di mana
nilai body fat percentage ≥ 25,10% termasuk dalam kategori overweight dan
obesitas, sedangkan nilai body fat percentage < 25,10% dikatakan nilai yang
normal.
Data HbA1c pada kedua kelompok body fat percentage diuji
normalitasnya menggunakan Shapiro-Wilk. Uji normalitas pada analisis data ini
dilakukan dengan menggunakan Shapiro-Wilk karena kedua kelompok memiliki
jumlah data < 50. Uji normalitas data HbA1c pada kelompok body fat percentage
≥ 25,10% menghasilkan nilai p = 0,000 sedangkan pada kelompok body fat
percentage ≥ 25,10% menghasilkan nilai p = 0,000. Hasil uji normalitas kedua
kelompok body fat percentage menunjukkan kesamaan distribusi yaitu pada
kelompok dengan body fat percentage ≥ 25,10% dan kelompok body fat
percentage ≥ 25,10% menunjukkan data tidak terdistribusi normal (p>0,05).
Kedua kelompok data memiliki distribusi yang tidak normal, maka uji komparatif
yang digunakan adalah dengan uji Mann-Whitney.
Tabel V. Perbandingan nilai HbA1c pada body fat percentage ≥ 25,10 % dan body
fat percentage < 25,10 %
Body Fat Percentage
≥ 25,10
(n=18)
Body Fat Percentage
< 25,10
(n=48)
Signifikansi
Nilai HbA1c 5,79 5,71 0,357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Uji Mann-Whitney menunjukkan hasil nilai 0,357 yang berarti bahwa
antara data HbA1c pada body fat percentage ≥ 25,10% dengan HbA1c pada body
fat percentage < 25,10% memiliki data yang berbeda tidak bermakna. Jika
dibandingkan dengan melihat nilai rata-rata pada body fat percentage ≥ 25,10%
dan body fat percentage < 25,10% pada tabel VI di atas diketahui kedua
kelompok masuk dalam klasifikasi nilai HbA1c yang sama yaitu kategori
pradiabetes menurut American Diabetes Association (2014). Hasil uji komparatif
pada body fat percentage yang berbeda tidak bermakna ini didukung oleh
klasifikasi HbA1c menurut American Diabetes Association (2014). Hasil uji
komparatif ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Park, Lee, and
Jung (2013) yang mendapatkan hasil bahwa nilai HbA1c pria pada penelitian yang
dilakukan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,001) antara %BF < 25
dengan %BF ≥ 25. Perbedaan ini mungkin dikarenakan jumlah responden yang
digunakan pada penelitian lebih banyak yaitu 176 responden dan adanya
perbedaan rata-rata umur yang digunakan pada penelitian yaitu 47,27±10,03.
Tabel VI. Perbandingan jumlah responden berdasarkan kelompok body fat
percentage terhadap kelompok HbA1c
Body Fat Percentage
≥25,10%
Body Fat Percentage
<25,10%
Klasifikasi
HbA1c < 5,7 11(61,1%) 28 (58,3%) Normal
HbA1c 5,7 – 6,4 6 (33,3%) 17 (35,4%) Prediabetes
HbA1c ≥ 6,5 1 (5,5%) 3 (6,25%) Diabetes
Pada tabel VII diketahui jika perbedaan jumlah responden yang memiliki
nilai HbA1c normal pada kelompok body fat percentage ≥ 25,10% dan body fat
percentage < 25,10% memiliki perbedaan jumlah yang signifikan (11 vs 28) dan
pada nilai HbA1c klasifikasi prediabetes juga diketahui jika jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
memiliki perbedaan yang signifikan (6 vs 17). Perbedaan yang signifikan ini
terjadi karena jumlah responden yang termasuk dalam body fat percentage ≥
25,10% dan body fat percentage < 25,10% tidak seimbang (18 dan 48). Jumlah
responden yang memiliki nilai HbA1c pada klasifikasi diabetes pada kelompok
body fat percentage ≥ 25,10% dan body fat percentage < 25,10% memiliki
perbedaan jumlah yang tidak signifikan (1 vs 3).
Bedasarkan persentase jumlah responden pada tabel VII diketahui bahwa
perbedaan persentase jumlah responden yang memiliki nilai HbA1c yang normal
pada kelompok responden yang memiliki hasil perhitungan body fat percentage ≥
25,10% dengan responden yang memiliki hasil perhitungan body fat percentage <
25,10% tidak memiliki perbedaan presentase jumlah yang signifikan (61,1 % vs
58,3%), begitu juga pada responden yang memiliki nilai HbA1c pada klasifikasi
pradiabetes (33,3% vs 35,4%) dan klasifikasi diabetes (5,5% vs 6,25%).
Berdasarkan presentase jumlah responden dapat diketahui bahwa antara
responden yang memiliki hasil perhitungan body fat percentage ≥ 25,10% dengan
responden yang memiliki hasil perhitungan body fat percentage < 25,10% tidak
memiliki perbedaan presentase jumlah yang signifikan
C. Korelasi Body Fat Percentage terhadap HbA1c
Uji korelasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi
antara body fat percentage terhadap HbA1c. Menurut Dahlan (2012), uji korelasi
dilakukan dengan uji Pearson jika distribusi kedua data variabel yang akan
dikorelasikan terdistribusi normal, sedangkan uji korelasi menggunakan uji
Spearman jika salah satu atau kedua data variabel yang akan dikorelasikan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan pada penelitian ini adalah
95% dan uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi < 0,05.
Pada uji normalitas yang dilakukan sebelumnya diketahui jika data
variabel body fat percentage memiliki data yang terdistribusi normal, sedangkan
variabel HbA1c memiliki data yang tidak terdistribusi normal. Uji korelasi pada
penelitian dilakukan dengan menggunakan uji Spearman untuk uji korelasi body
fat percentage terhadap HbA1c. Hasil uji korelasi body fat percentage terhadap
HbA1c ditunjukkan pada tabel VIII.
Tabel VII. Hasil uji korelasi
HbA1c
R p r2
Body Fat Percentage 0,247 0,046 0,031
Hasil uji korelasi body fat percentage terhadap HbA1c menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0,046 dengan koefisien korelasi sebesar 0,247. Uji
korelasi tersebut menggambarkan bahwa hasil uji korelasi body fat percentage
terhadap HbA1c memiliki hasil korelasi positif bermakna dengan kekuatan lemah.
Koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,031 yang berarti bahwa
3,1% data HbA1c terpengaruh oleh karena meningkatnya nilai body fat
percentage, sedangkan 96,9% lainnya terpengaruh oleh karena faktor lain. Hasil
korelasi body fat percentage terhadap HbA1c berupa korelasi positif bermakna
dengan kekuatan lemah dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pada
responden yang memiliki nilai HbA1c tinggi namun memiliki hasil pengukuran
body fat percentage yang kecil atau dapat pula sebaliknya saat responden
memiliki nilai HbA1c yang kecil namun memiliki nilai hasil pengukuran body fat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
percentage yang besar. Pada gambar 15 disajikan diagram sebaran korelasi body
fat percentage terhadap HbA1c.
Gambar 10. Diagram sebaran korelasi body fat percentage terhadap HbA1c
Pada diagram dapat dilihat bahwa beberapa responden yang memiliki
nilai body fat percentage < 25,10% memiliki nilai HbA1c yang tinggi dan
beberapa responden yang memiliki nilai body fat percentage ≥ 25,10% tetapi
memiliki nilai HbA1c yang kecil. Diagram diatas juga menunjukan nilai
maksimal hasil pengukuran HbA1c tidak berada pada nilai body fat percentage
tertinggi, begitu pula pada hasil pengukuran HbA1c minimal tidak berada pada
nilai body fat percentage terendah.
Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Wright, et al. (2013), penelitian ini dilakukan pada 384 sampel dengan hasil
bahwa peningkatan percent body fat berhubungan dengan peningkatan A1c. Hasil
penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Matinhomaee, Korshidi, Azarbayjani, and Hosseinnezhad (2012) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi antara body fat percentage dengan
HbA1c (r = 0,47; p=0,071) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Soniya, Devi,
and Rosemary (2014), dengan jumlah responden 100 dalam hasil penelitian ini
menyatakan bahwa HbA1c tidak berhubungan dengan body fat percentage.
Perbedaan hasil penelitian ini dimungkinkan karena adanya perbedaan jumlah
responden pada penelitian yang dilakukan oleh Matinhomaee, Korshidi,
Azarbayjani, and Hosseinnezhad (2012), menggunakan 21 responden (11
perlakukan dan 10 kontrol), sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Soniya, Devi, and Rosemary (2014), berjumlah 100 responden. Tedapat pula
perbedaan rentang usia responden di mana pada penelitian Soniya, Devi, and
Rosemary (2014), rentang usia yang digunakan adalah 30 sampai 78 tahun.
Hasil penelitian yang didapatkan sesuai dengan hipotesis, namun hasil
kekuatan korelasi yang didapatkan lemah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
variabel yang tidak dapat dikendalikan pada penelitian ini seperti gaya hidup
responden, aktifitas fisik responden, dan keadaan patologis dari responden. Gaya
hidup, aktifitas fisik dan keadaan patologis responden dapat berpengaruh pada
hasil pengukuran skinfold thickness, hasil perhitungan body fat percentage dan
juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran HbA1c sehingga dapat
mempengaruhi hasil korelasi yang didapatkan pada penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteritik responden menunjukan bahwa data hasil pengukuran suprailiac
skinfold thickness dan HbA1c tidak terdistribusi normal (p=0,005 dan
p=0,000) sedangkan data umur, hasil pengukuran abdominal skinfold
thickness, triceps skinfold thickness, body fat percentage terdistribusi normal
(p=0,070; p=0,200; p=0,200; dan p=0,200).
2. Perbadingan rerata nilai HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥
25,10% dan kelompok body fat percentage ≥ 25,10% menunjukan hasil
berbeda tidak bermakna (p=0,357).
3. Uji Korelasi menunjukan hasil bahwa terdapat korelasi bermakna dengan
kekuatan korelasi lemah antara body fat percentage terhadap HbA1c
(r=0,247; p=0,046) pada staf pria dewasa sehat di Univesitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
B. Saran
1. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan perhitungan body fat percentage
dengan menggunakan bagian skinfold thickness yang lain atau dengan
menambah jumlah bagian skinfold thickness yang digunakan untuk
melakukan perhitungan body fat percentage agar dapat lebih menggambarkan
jumlah lemak dalam tubuh.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengukuran
hemoglobin terlebih dahulu sebelum melakukan pengecekan nilai HbA1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
agar diketahui apakah pengukuran HbA1c yang didapat terpengaruh oleh
jumlah hemoglobin responden atau tidak.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diketahui mengenai gaya hidup,
aktifitas fisik, dan keadaan patologis dari responden melalui wawancara
dan/atau pemeriksaan sehingga dapat diketahui dengan lebih jelas mengenai
faktor-faktor tidak terkendali yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Acton, A., 2013, Blood Proteins Advances in Research and Applicationn, 2013
Edition, Scholarly Editions, Atlanta, p. 293.
Alters, S., and Schiff, W., 2013, Essential Concepts for Healthy Living, Sixth
Edition, Jones & Bartlett Learning, Burlington, pp. 319, 321.
Ambrosi, J.G., Silva, C., Galofre, J.C., Escalada, J., Santos, S., Gil, M.J.,et al,
2011, Body adiposity and type 2 diabetes : increased risk with a high
percentage even having a normal BMI, obesity (Silver Spring), 19(7).
American Diabetes Association, 2014, Diagnosing Diabetes and Learning Abaout
Prediabetes, ADA, http://www.diabetes.org/diabetes-
basics/diagnosis/?loc=db-slabnav, diakses tanggal 8 April 2014.
American Diabetes Association, 2013, Non Modifiable Risk Factors, ADA,
http://professional.diabetes.org/resourcesforprofessionals.aspx?typ=17&cid
=60390, diakses tanggal 21 Oktober 2014.
Banglitbangkes, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, hal. 223-
224.
Baty International, 2013, Care And Use of the Harpenden Skinfold Caliper, Baty
International, http://www.harpenden-skinfold.com/careanduse.html, diakses
tanggal 31 Oktober 2014.
Beta Technology, 2008, Lange Skinfold Caliper : Operators Manual, Beta
Technology, Santa Cruz, p. 3.
BrianMac Sport Coach, 2014, Yuhasz Skinfold Test, BrianMac,
http://www.brianmac.co.uk/fatyuhasz.htm, diakses tanggal 31 Oktober
2014.
Dahlan, S., 2012 Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariat
dan Multivarian Dilengkapi Aplikisi dengan Menggunakan SPSS, Edisi 5,
Salemba Medika, Jakarta, hal. 62-75, 170-175.
Demura, S., and Sato, S., 2007, Suprailiac or Abdominal Skinfold Thickness
Measured with a Skinfold Caliper as a Predictor Body Density in Japanese
Adult, Tohoku Journal of Experimental Medicine, 213, 51-61.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Uji Fungsi Alat Klinis dan
Hematologi, DepKes RI,
http://www.depkes.go.id/downloads/yandu/uji_fungsi_alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
_kimia_klinis_hematologi.pdf. diakses tanggal 31 Oktober 2014.
Dugdale, D.C., Vorvick, L.J., and Zieve,D., 2012, Obesity, Medline Plus,
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007297.htm, diakses
tanggal 6 April 2014.
Duren, D.L., Sherwood, R.J., Czerwinski, S.A., Lee, M., Choh, A.C., Siervogel,
R.M., et al., 2008, Body Composition Metods : Comparisons and
Interpretation, J Diabetes Sci Technol, 2(6), 1139-1146.
Florkowski, C., 2013, HbA1c as Diagnostic Test for Diabetes Melitus- Reviewing
The Evidence, Clin Biochem Rev., 34(2). 75-83.
Gomez, A.J., Silva, C., Galofre J.C., Escalada, J., Santos, S., Gil, M.J., et al.,
Body Adiposity and Type 2 Diabetes : Increased Risk with A High Body
Fat Percentage Even Having A Normal BMI, NAASO, 19 (7), 1439-1444.
Healthwise, 2012, Body Fat Distribution, Government of Alberta,
https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=zm6365,
diakses tanggal 31 Oktober 2014.
Hoeger, W.W.K., and Hoeger, S.A., 2014, Principles and Labs for Fitness and
Wellness, 12th
Edition, Wadsworth Cengage Learning, Balmont, pp.132,142.
Hoffman, J., 2006, Norm for Fitness Performance and Health, Health Kinetics,
Champaign, p. 88.
Hoffman, J., 2014, Physiological Aspects of Sport Training and Performance,
Secon Edition, Human Kinetics, Champaign, pp. 265-266.
Imano, H., Kitamura, A., Kiyama, M., Ohira, T., Cui, R., Muraki, I., et al., 2012,
Usefulness of Skinfold Thickness Measurements for Determining Body Fat
Distribution and Disease Risk for Japanese Men and Women, Springer
Science +Business Media, 166, 2668-2669.
Indriati, E., 2010, Antropometri untuk Kedokteran, Keperawatan, dan Olahraga,
Citra Aji Parama, Yogyakarta, hal. 70, 82, 123.
Insel, P., Ross, D., MacMahon, K., and Bernstein, M., 2011, Nutrition, 4th
ed.,
Jones and Bartlett Publishers, London, p. 65.
International Diabetes Federation, 2013, IDF Diabetas Atlas, Sixth edition, IDF,
p. 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Justitia, N.L., 2012, Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Kadar Gula Darah
Pada Guru-guru SMP Negri 3 Medan, Karya Tulis Ilmiah, Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Junior, H.L.R., Scelza, M.F.Z., Boaventura, G.T., Custodio, S.M., Moiera, E.A.M,
and Oliveira, D.D.L., 2012, Relation Between Oral Health and Nutritional
Condition in the Elderly, Journal of Appliad Oral Science, 20, 38-44.
Kluwer, W., 2008, Nurse’s 5-Minute Clinical Consult : Signs and Symptoms,
Lippincott Williams & Wilkins, Ambler, p. 602.
Kotecki, J.E., 2014, Physical Activity & Health : An Interactive Approach, 4th
Edition, Jones & Bartlett Learning, Burlington, pp. 171, 180.
Kusumasari, F. A., 2013, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat
(%BF) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mahasiswa dan
Mahasiswi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Labarthe, D.R., 2011, Epidemiology and Prevention of Cardiovascular Disease :
A Global Challenge, 2nd
ed., Jones and Bartlett Publisher, Canada, p. 234.
Mahajan, R.D., and Mishra, B., 2011, Using Glycated Hemoglobin HbA1c for
Diagnosis if Diabetes Melitus : An Indian Perspective, Int J Bio Med Res, 2
(2), 508-512.
Matinhomaee, H., Khorshidi, D., Azarbayjani, M.A., and Hosseinnezhad, A.,
2012, Effects of Aerobic Training on tha Glycemic Control and Body
Composition in Obese Patients eith Type 2 Diabetes, Annals of Biological
Research, 3(5), 2034-2038.
Medeiros, D.M., and Widman, R.E.C., 2014, Advanced Human Nutrition, 3rd
Edition, Jones & Bartlett Learning, Burlington, pp. 221, 224-225.
Mehdad, S., Hamrani, A., Kari, K.E., Hamdouchi, A.E., Barakat, A., Mzibri,
M.E., 2011, Body Mass Index Waist Circumference Body Fat Fasting Blood
Glucose in a Sample of Moroccan Adolescents Aged 11-17 Years, Journal
of Nutrition and Metabolism, 2012, 1-7.
National Diabetes Information Clearinghouse, 2012, Insulin Resistence and
Prediabetes, National Institutes of Diabetes amd Digestive and Kidney
Disease (NIDDK), 13, 1-3.
National Diabetes Information Clearinghouse, 2014, Insulin Resistance and
Prediabetes, NDIC,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/insulinresistance/, diakses tanggal 31
Oktober 2014.
National Glycohemoglobin Standardization Program, 2014, Factor that Interfere
with HbA1c Test Results, NGSP, http://www.ngsp.org/factors.asp, diakses
tanggal 1 November 2014.
National Health and Nutrition National Health and Nutrition Examination Survey
(NHANES), 2004, Antropometry Procedures Manual, CDS, U.S., p. 34.
National Health and Nutrition National Health and Nutrition Examination Survey
(NHANES), 2013, Antropometry Procedures Manual, CDS, U.S., p. 1.
Notoatmojo, S., 2010, Jenis dan Rancangan Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta,
hal. 37-38.
Papalia, D., Olds, S., and Feldman, R., 2008, Human Development, 11th Edition,
McGraw-Hill, New York.
Park, M. H., Lee, K.M., and Jung, S.P., 2013, Association Between Percent Body
Fat and Cardiovascular Risk Factor in Normal Weight Korean Adults,
Korean J Health Promot, 13 (1), 17-24.
Pika, 2011, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness
Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Preedy, V.R., (Ed), 2011, Handbook of Growth and Growth Monitoring in Health
and Disease, Volume 1, Springer, New York, pp.405-406.
Putri, A.E.S., dan Lestari T.A., 2013, Hubungan Obesitas dengan Kadar HbA1c
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Medical Journal of
Lampung University, 2 (4), 9-18.
Ranasinghe, C., Gamage, P., Katulanda, P., Adraweera, N., Thilakarathe, S., et
al., 2013, Relationship between Body Mass Index (BMI) and Body Fat
Percentage; Estimated by Bioelectrical Impedance; in a Group of Sri Langka
Adult : A Cross Sectional Study, BMC Public Health, 13, 797.
Ravikumar P., Bhansali, A., Walia, R., Shanmugasundar, G., and Ravikiran, M.,
2011, Alterations in HbA1c with Advancing Age in Subject with Normal
Glucose Tolerance: Chandigart Urban Diabetes Study (CUDS), Diabet Med,
28, 590-594.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Reinhold, J.A., and Earl,G., 2014, Clinical Therapeutics Primer:Link to the
Evidence for the Ambulatory Care Pharmacist, Jones & Bartlett Learning,
Burlington, p. 153-154.
Rolfes, S.R., Pinna, K., and Whiteney, E., 2012, Understanding Normal and
Clinical Nutrition, 9th
ed., Wadsworth Cengage Learning, Belmont, p. E-4.
Rostagi, S., 2010, Eat Right To Stay Bright: Manage Diet To Manage Disease,
Popular Prakashan PVT. LTD., Mumbai, p. 50.
Sacks, D.B, 2011, A1c Versus Glucose Testing : A Comparison, Diabetes Care,
34 (2), 518-523.
Schiling, J.A., 2006, Personal Guide to Assessment, Lippincott Williams &
Walkins, America, pp. 61-62.
Shamy, D.J., 2013, The Layperson’s Guide To Exercise Diet & Supplements,
Xlibris, USA, p. 26.
Sherwood, L., 2011, Fisiologi Kedokteran, Edisi 6, EGC, Jakarta, hal. 781-789.
Smolin, L.A., and Grosvenor, M.B., 2010, Nutrition and Weight Management,
Second Edition, Chelsea House, New York, pp. 34-35.
Soniya, Devi, A., and Rosemary, 2014, Body Composition in Diabetes Mellitus,
IOSR-JDMS, 13, 68-70.
Spiegel, M. R., and Stephens, L. J., 2007, Statistik, Edisi Ketiga, diterjemahkan
oleh Kastawan, W., dan Hamein, I., Erlangga, Jakarta, pp. 150.
Stepien, M., Stepien, A., Wlazel, R.N., Paradowski, M., Banach,M., and Rysz, J.,
2014, Obesity Indices and Inflammatory Makers in Obese Non-diabetic
Normo and Hipertensive Patient: A Comparative Pilot Studi, Lipid in
Health and Disease, http://www.lipidworld.com/content/13/1/29, diakses
tanggal 4 April 2014.
Sugiyono, 2012, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, p. 257.
Swarjana, I.K., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan: Tuntunan Praktis
Pembuatan Proposal Penelitian, ANDI, Yogyakarta, hal. 98, 102.
Tomlinson, D., and Kline, N.E., (Eds), 2010, Pediatric Oncolologi Nursing, 2nd
Edition, Springer, New York, p. 518.
U.S. Department of Health and Human Services and Indian Health Service, 2011,
Health Weight For Life, Indian Health Service, India, pp. 2, 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Vlad, S., Ciupa, R.V., and Nicu, A.I., (Eds), 2009, International Federation for
Medical and Biological Engineering (IFMBE) Proceeding, 2nd
Edition,
Volume 26, Spinger, New York, pp. 29-30, 105-106.
Vaccaro, J.A., and Huffman, F.G., 2013, Obesity Indicators by Race/Etnicity for
Diagnosis of Cardiometabolic Diseases for A US Representative Sample of
Adults, Herbert Publication, 1(4), 1-8.
World Health Organization, 2013, Obesity and Overweight, WHO,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses pada tanggal
6 April 2014.
Wright, C., Brown, J., Clendening, E., Peterson, S., Simon, A., Wray, M., et al.,
2013, Study of A1c and Body Fat among SUU Students, Staff and Faculty,
Journal of Nutrition and Behavior, 45 (4S), 153.
Zhang, J., Qin, Y., Zheng, X., Qiu, J., Gong, L., Mao, H., et al., 2002, The
Relationship Between Human Serum Resistin Level and Body fat Content,
Plasma Glucose as Well as Blood Pressure, Zhonghua Yi Xue Za Zhi,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12667367, diakses tanggal 14 April
2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 4. Leaflet Tampak Depan
Lampiran 5. Leaflet Tampak Belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 6. Informed Consent
PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama :_________________________________________
Jenis Kelamin : ________________________________________
Usia/Tanggal Lahir : ________________________________________
Alamat : ________________________________________
No. Telp/HP : ________________________________________
Menyatakan bahwa:
1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian yang berjudul:
“Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap HbA1c dan Rasio Lipid
pada Staf dan Karyawan Pria dan Wanita Dewasa Sehat di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.”
2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan dari siapapun, saya bersedia ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini dengan kondisi:
a. Secara sukarela bersedia untuk berpuasa 10-12 jam, diambil
darahnya, dan melakukan pengukuran antropometri serta
digunakan data mediknya untuk kepentingan penelitian.
b. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaanya
dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah.
3. Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan keluar dan tidak
berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa menyatakan alasan apapun.
Demikian pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak
manapun dan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada saya sebagai suatu
tindakan deteksi dini untuk kesehatan pribadi saya.
Yogyakarta, .................................
Saksi Yang membuat pernyataan,
(............................................) (..........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 7. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
“ Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap HbA1c dan Rasio Lipid pada Staf
dan Karyawan Pria dan Wanita Dewasa Sehat “
a. Identitas
1. Nama : ___________________________________________________
2. Jenis Kelamin : ____________________________________________
3. Tempat / Tanggal Lahir : _____________________________________
4. Umur : ______ tahun
5. Pekerjaan : ________________________________________________
b. Kondisi Kesehatan *)
1. Riwayat penyakit
a. Tidak ada
b. Ada, sebutkan___________________________________________
2. Status menopause (Untuk perempuan)
a. Sudah
b. Belum
3. Menggunakan KB
a. Tidak
b. Ya, sebutkan ____________________________________________
4. Konsumsi obat-obatan rutin
a. Tidak
b. Ya, sebutkan ____________________________________________
5. Kondisi hamil (Untuk perempuan)
a. Tidak
b. Ya
*) Lingkari salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 8. Validasi Skinfold Caliper
NO Triceps Skinfold
Thickness (mm) (x1)
x2 SD CV (%)
1 15,50
15,20
0,45
2,96 2 15,50
3 15,00
4 15,50
5 14,50
NO Suprailiac Skinfold
Thickness (mm) (x1)
x2 SD CV (%)
1 17,50
17,10
0,42
2,46 2 16,50
3 17,50
4 17,00
5 17,00
NO Abdominal Skinfold
Thickness (mm) (x1)
x2 SD CV (%)
1 19,50
19,30
0,27
1,40 2 19,50
3 19,00
4 19,50
5 19,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 9. Dokumentasi Pengambilan Darah
Gambar 11. Pengambilan darah dan pengukuran triceps skinfold thickness
Gambar 12. Pengukuran suprailiac dan abdominal skinfold thickness
Lampiran 10. Form Hasil Pengukuran Antropometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 11. Hasil Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 12. Data Pengukuran Skinfold Thickness dan Perhitungan Body Fat
Percentage
Abdominal Skinfold
Thickness
(mm)
Suprailiac
Skinfold Thickness
(mm)
Triceps Skinfold
Thickness
(mm)
Body Fat
Percentage
(%)
30,83 18,33 10,83 19,09
19,33 16,67 15,67 16,7
25,67 18,33 9 17,54
34,17 20,83 11 21,22
19,67 16,33 11,33 16,44
35,83 33,33 21,17 27,72
29,17 24 15,67 21,54
42,67 30,67 14 26,61
40,33 36 16 28,33
28,33 14 9 16,6
29,33 24,67 13,33 21,36
19,67 15,67 12 16,22
30,33 24,67 15 22,32
22,67 15,67 9 15,88
30,5 19,5 12,67 20,41
22,33 15 14,67 16,91
53,67 40 16,67 32,55
49,67 31 23,33 30,75
19,67 16,33 6 14,4
6 4 4 5,47
51,67 43,33 27 35,43
36,33 32,33 24 28,77
19,33 12 10,33 14,18
10 6,67 5 8,61
4,67 4 4 5,14
37,67 27,33 20,33 26,35
30,67 25,33 9,67 20,78
30 24,33 12,67 21,84
39 26 13,67 24,39
35,67 16 11,33 20,96
44,67 34,33 17,33 28,95
51,17 45 20 33,95
21,67 14,17 14,17 16,32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
28,5 22,5 16,17 21,54
32,33 18,17 18,33 22,46
37 19,5 11 21,98
38,83 25,83 14,67 25,04
45 27,83 20,17 28,38
48,5 30,17 14 27,94
19,33 14,17 7 13,72
33,67 30 13,67 24,75
21,5 17,67 7,83 15,67
24,67 15,33 6,5 15,63
27,33 17,67 11 18,18
9,83 8,83 5,5 8,43
26,17 30,83 14,5 22,72
34,33 32,83 24,17 27,37
43,67 31,83 15,5 27,29
54 50,17 30,83 37,52
38,33 31,33 19,5 27,31
9 6,5 6 7,68
45,17 31 14 28,27
29,83 15,5 4,5 17,18
21,5 13 8,17 14,93
31,33 20,67 13,67 21,48
25,83 15,17 11 17,48
46,33 35 21,17 30,04
23,83 17,33 13,33 18,54
31,5 17,33 6 17,61
15,83 14,17 6,83 13,05
35,33 30,5 14,67 24,87
9,5 9 5,83 8,59
21,17 12 5,67 13,55
20,67 19,17 9 16,77
25,33 19,33 12,83 19,06
24,5 14,17 6,5 15,46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 13.Deskriptif dan Uji Normalitas Umur Responden
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Umur 66 100,0% 0 0,0% 66 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 44,4848 ,36081
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 43,7643
Upper Bound 45,2054
5% Trimmed Mean 44,4495
Median 44,0000
Variance 8,592
Std. Deviation 2,93122
Minimum 40,00
Maximum 50,00
Range 10,00
Interquartile Range 5,00
Skewness ,097 ,295
Kurtosis -,999 ,582
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur ,105 66 ,070 ,950 66 ,010
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Body Fat Percentage
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
BFP 66 100,0% 0 0,0% 66 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
BFP Mean 20,6700 ,88168
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 18,9092
Upper Bound 22,4308
5% Trimmed Mean 20,6521
Median 20,8700
Variance 51,306
Std. Deviation 7,16282
Minimum 5,14
Maximum 37,52
Range 32,38
Interquartile Range 10,65
Skewness ,035 ,295
Kurtosis -,235 ,582
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BFP ,074 66 ,200* ,984 66 ,550
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Abdominal Skinfold Thickness
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Abdominal ST 66 100,0% 0 0,0% 66 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Abdominal ST Mean 30,0303 1,45867
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 27,1171
Upper Bound 32,9435
5% Trimmed Mean 30,0470
Median 29,9150
Variance 140,429
Std. Deviation 11,85027
Minimum 4,67
Maximum 54,00
Range 49,33
Interquartile Range 16,34
Skewness ,045 ,295
Kurtosis -,364 ,582
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Abdominal ST ,077 66 ,200* ,982 66 ,461
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Suprailiac Skinfold Thickness
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Suprailiac ST 66 100,0% 0 0,0% 66 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Suprailiac ST Mean 22,1261 1,22145
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 19,6867
Upper Bound 24,5655
5% Trimmed Mean 21,7730
Median 19,4150
Variance 98,468
Std. Deviation 9,92312
Minimum 4,00
Maximum 50,17
Range 46,17
Interquartile Range 15,25
Skewness ,542 ,295
Kurtosis ,057 ,582
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Suprailiac ST ,135 66 ,005 ,964 66 ,053
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Triceps Skinfold Thickness
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Triceps ST 66 100,0% 0 0,0% 66 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Triceps ST Mean 13,0205 ,72292
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 11,5767
Upper Bound 14,4642
5% Trimmed Mean 12,7298
Median 13,0800
Variance 34,492
Std. Deviation 5,87301
Minimum 4,00
Maximum 30,83
Range 26,83
Interquartile Range 6,96
Skewness ,672 ,295
Kurtosis ,372 ,582
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Triceps ST ,086 66 ,200* ,958 66 ,025
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
HbA1c 66 100,0% 0 0,0% 66 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
HbA1c Mean 5,7385 ,09274
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 5,5533
Upper Bound 5,9237
5% Trimmed Mean 5,6332
Median 5,6300
Variance ,568
Std. Deviation ,75341
Minimum 4,66
Maximum 9,94
Range 5,28
Interquartile Range ,40
Skewness 3,541 ,295
Kurtosis 16,216 ,582
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HbA1c ,259 66 ,000 ,646 66 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 19. Uji Normalitas HbA1c pada Body Fat Percentage ≥ 25,10% dan
Body Fat Percentage <25,10%
Case Processing Summary
Klasifikasi BFP
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai HbA1c >=25,10 18 100,0% 0 0,0% 18 100,0%
<25,10 48 100,0% 0 0,0% 48 100,0%
Descriptives
Klasifikasi BFP Statistic Std. Error
Nilai HbA1c >=25,10 Mean 5,7922 ,14375
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 5,4889 Upper Bound 6,0955
5% Trimmed Mean 5,7164 Median 5,6400 Variance ,372 Std. Deviation ,60988 Minimum 5,09 Maximum 7,86 Range 2,77 Interquartile Range ,52 Skewness 2,442 ,536
Kurtosis 7,839 1,038
<25,10 Mean 5,7183 ,11628
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 5,4844 Upper Bound 5,9522
5% Trimmed Mean 5,6040 Median 5,5900 Variance ,649 Std. Deviation ,80558 Minimum 4,66 Maximum 9,94 Range 5,28 Interquartile Range ,44 Skewness 3,733 ,343
Kurtosis 17,228 ,674
Tests of Normality
KlasifikasiBFP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
NilaiHbA1c >=25,10 ,237 18 ,009 ,754 18 ,000
<25,10 ,295 48 ,000 ,609 48 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 20. Uji Komparatif HbA1c pada Body Fat Percentage ≥25,10% dan
Body Fat Percentage <25,10%
Ranks
Klasifikasi BFP N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai HbA1c >=25,10 18 37,06 667,00
<25,10 48 32,17 1544,00
Total 66
Test Statisticsa
NilaiHbA1c
Mann-Whitney U 368,000
Wilcoxon W 1544,000
Z -,922
Asymp. Sig. (2-tailed) ,357
a. Grouping Variable: KlasifikasiBFP
Lampiran 21. Uji Korelasi HbA1c terhadap Body Fat Percentage
Correlations
BFP HbA1c
Spearman's rho BFP Correlation Coefficient 1,000 ,247*
Sig. (2-tailed) . ,046
N 66 66
HbA1c Correlation Coefficient ,247* 1,000
Sig. (2-tailed) ,046 .
N 66 66
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 22. Uji Koefisien Determinasi HbA1c terhadap Body Fat Percentage
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,176a ,031 ,016 ,74745
a. Predictors: (Constant), BFP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi bernama lengkap Viadeta Filia Diandra,
lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, tanggal 9
Desember 1992. Penulis merupakan anak nomer tiga
dari tiga bersaudara kembar pasangan Agus Krushartadi
dan Herlina. Pendidikan awal penulis di mulai dari TK
Kristen Debora Banjarnegara (1998-1999), SD Kristen
Debora Banjarnegara (1999-2005), SMP Negeri 1
Banjarnegara (2005-2008) dan melanjutkan ke tingkat sekolah menengah atas di
SMA Negeri 1 Banjarnegara (2008-2011). Pada tahun 2011 penulis melanjutkan
pendidikan ke Pergukuan Tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Selama masa perkuliahan penulis aktif sebagai sie.konsumsi “Desa
Mitra I Tahun 2013” dan “Desa Mitra II Tahun 2013”, dan peserta “Program
Kreatifitas Mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi dan didanai Hibah Direktorat
Pendidikan Tinggi (Dikti) Tahun 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI