PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP...
i
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
ASIH DWI PAWESTRI
NIM: 051334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
1. Bapakku Budi Santoso dan Ibuku Sri Martuti yang senantiasa
memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa menjadi
orang yang berguna.
2. Adikku Ami dan Anti yang telah membuatku bersemangat untuk segera
menyelesaikan kuliah.
3. mZ Pian yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian
dan dukungan doa hingga aku lulus Sarjana.
4. Semua keluarga yang ada di Lampung, Prambanan dan Bekasi
terima kasih untuk dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa
menyelesaikan kuliahku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
1. Takut akan TUHAN adalah permulaan
pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat
dan didikan (Amsal 1:7).
2. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius
6:34).
3. Rencana adalah jembatan menuju mimpi.
4. Saya bisa, selama saya berpikir bisa.
5. Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum
mencoba, belajar, dan berlatih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR
DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah
mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan
skripsi ini;
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Bapak Drs. Waspodo selaku Kepala SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;
9. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Kristen 3 Terbanggi
Besar yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;
10. Bapak Budi Santoso dan Ibu Sri Martuti yang selalu memberikan kasih
sayang dan dukungan doa;
11. Ami dan Anti yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat
untuk menyelesaikan kuliah;
12. mZ Pian yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan
dukungan doa selama menyusun skripsi;
13. Pak De Pamardi (Alm.), Bu De Er, Lek Harjo, Lek Sri ”Anjar”, Lek Bag,
Lek Wenti, Lek Budi, Lek Sri ”Arum”, Pak Kur, Lek Win, Pak De Kadir, Bu
De Sri, Lek Di, mZ Puguh, mZ Hari, mZ Gesang, Mbak Rina, Mbak Sih,
Wawan, Anjar, Arum, Yakub, Yoas, Pica, Yoko, Yuli, Yunus dan semua
keluarga di Lampung yang telah memberikan dukungan doa selama penulis
kuliah dan menyusun skripsi;
14. Mbah Kakung, Mbah Putri, Mbah Sugi, Pak De Budi, Bu De Sarmi, Pak De
Sugi, Bu De Mul, Lek Yudi, Lek Bani, Lek Rus, Lek Dini dan semua
keluarga di Manis Renggo yang telah memberikan dukungan doa;
15. Bapak Supardi, Ibu Endang, mZ Anto, dan De’ Ayu di Bekasi yang telah
memberikan dukungan doa selama menyusun skripsi;
16. Bapak Nandang, Ibu Rita, De’ Ratih, De’ Ndaru, dan Yeyen, terima kasih
untuk dukungan doa dan kebersamaannya saat penulis tinggal di Bromo 14 C
selama kurang lebih 4 tahun;
17. Katarina, Tia, Villa, Widi, Andri, Rina Budi, Ertyn, Tri, Riri, Niken, Tithe,
Candra, Vivi, Kurnia, Leny, Era, Singgih, Bangkit, Iwax, Tosu, Yanto, Eka
’Ndut, Febran, Paijo, Arnon, Kris, Filip, Itox, Yansen, Lilik, Dwi Cowk,
Feri, Wulan, Dwi Cewk, Rini, Merry, Yuni, Eka Cewk, Mita, Lisa, Heni,
Lely, Rosa, Galuh, Rita, Boim, Chopy, Nophe’, Whilda, Marsya, Lilis dan
semua teman angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
tercinta, Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima
saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan
indah bersama kalian. Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan saat
penulis harus benar-benar meninggalkan Yogyakarta dan harus pergi ke
tempat yang baru;
18. Mbak Sisil, Mbak Nenes, dan seluruh kakak tingkat yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan kerja samanya
selama ini;
19. Daru, Wati, Rara, Robin, Beni, Dwi, Rouberti, Pristi, Irene, Elina selaku adik
tingkat. Terima kasih untuk dukungan doa dan kerja samanya selama ini;
20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah
Asih Dwi Pawestri Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMA Kristen 3 Terbanggi Besar. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang berjumlah 230 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 90 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,107 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,177 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEARNING ENVIRONMENT TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ACHIEVEMENT AND
STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE THE STUDY TO UNIVERSITY A Case Study : Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District,
Lampung Tengah Regency
Asih Dwi Pawestri Sanata Dharma University
2009
The objectives of this study is to determine : (1) the influence of family environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (2) the influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (3) the influence of society environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university.
This research is a case study on 12th grade students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The population of this research are 230 students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The samples are 90 students. The sampling technique is purposive sampling. The method of data collection are questionnaire and documentation. The technique of analyzing the data is Chow’s regressive equation model.
The result indicates that : (1) there is no influence of family environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,017 > α = 0,05); (2) there is no influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) there is no influence of society environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,177 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv
MOTTO............................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH............................................................................................................... x
ABSTRAK........................................................................................................... xi
ABSTRACT......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Batasan Masalah ........................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
D. Tujuan ........................................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi .......................................... 8
B. Lingkungan Belajar .................................................................................... 9
C. Prestasi Belajar ........................................................................................... 16
D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 17
E. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ………………………………………………………...…. 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………. 23
C. Populasi, Sample, dan Teknik Penarikan Sampel ………………...…….... 23
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .........………………………...….. 24
E. Teknik Pengumpulan Data.... ………………………………………..…..... 27
F. Teknik Pengujian Kuesioner ……….……………....………………........... 28
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 32
BAB IV GAMBARAN SEKOLAH
A. Gambaran Umum Sekolah........................................................................... 36
B. Visi dan Misi................................................................................................ 39
C. Organisasi.................................................................................................... 42
D. Sumber Daya Manusia................................................................................. 43
E. Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar....................................................... 44
F. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah...................................................... 44
G. Kurikulum.................................................................................................... 45
H. Usaha-usaha Penempatan Sekolah............................................................... 49
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data.............................................................................................. 50
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas.................................................................................. 55
b. Uji Linieritas.................................................................................... 56
2. Pengujian Hipotesis................................................................................ 58
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................... 70
B. Keterbatasan Penelitian................................................................................. 71
C. Saran-Saran................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Belajar..................................... 25
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan
Tinggi..................................................................................................... 26
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan
Tinggi..................................................................................................... 29
Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga.................. 29
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah.................... 30
Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat.............. 30
Tabel 3.7 Rangkuman Uji Reabilitas Instrumen Penelitian................................... 31
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar......................... 39
Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia........................................................................... 43
Tabel 4.3 Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar................................................. 44
Tabel 5.1 Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi..................................... 50
Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga............................................................................. 51
Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah............................................................................... 52
Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat......................................................................... 53
Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa............................................................................. 54
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas.................................................................... 55
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas...................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian........................................................................ 75
Lampiran II Data Induk Penelitian...................................................................... 81
Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas............................................................. 91
Lampiran IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji Linieritas dan Uji Hipotesis....... 103
Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas.................................................... 106
Lampiran VI Uji Hipotesis.................................................................................... 108
Lampiran VII Daftar Distribusi Frekuensi.............................................................. 111
Lampiran VIII Interpretasi Terhadap Variabel Penelitian....................................... 121
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian......................................................................... 126
Lampiran X Surat Bukti Penelitian...................................................................... 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sukses dalam hidup merupakan suatu kondisi yang selalu diinginkan
oleh setiap orang. Salah satu cara untuk menuju ke kondisi sukses tersebut
adalah melalui pendidikan. Pencapaian sukses melalui jalur pendidikan
memerlukan waktu yang lama dengan berbagai kendala baik eksternal
maupun internal. Kendala eksternal adalah segala hal yang berasal dari luar
individu, contohnya: lingkungan sosial dan keluarga. Sedangkan untuk
kendala internal adalah segala hal yang berasal dari dalam diri individu yang
bersangkutan, contohnya: kondisi fisik, minat, dan motivasi.
Pada masyarakat yang semakin maju, prestasi akademik seseorang di
bidang pendidikan dipandang amat penting. Karenanya lembaga-lembaga
pendidikan formal (sekolah) cenderung menekankan proses belajar yang baik,
suasana kompetitif di kelas, dan keberhasilan siswa dalam menempuh tes atau
ujian. Alasannya setiap lulusan diharapkan mampu melihat hasil belajar dan
akibat-akibat yang mungkin dihadapi dikemudian hari dalam hubungannya
dengan pilihannya terhadap sekolah dan pekerjaan.
Pendidikan sering dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang
lebih baik di kemudian hari. Karena itu banyak orang tua yang tidak ragu-ragu
memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Para
orang tua berharap bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anak-anaknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
Sayangnya, untuk memperoleh pendidikan diperlukan biaya yang cukup
tinggi. Biaya pendidikan yang tinggi inilah yang kadang menjadi kendala bagi
mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak diantara
mereka putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan. Saat siswa
hendak mengambil keputusan studi lanjut, mereka harus mempertimbangkan
dua hal (Winkel, 1984:31): (1) kemampuan intelektual, bakat khusus, arah
minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial dan (2) tidak dapat diabaikan
pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.
Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki faktor-faktor yang
berhubungan dengan minat studi lulusan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang rendah. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya prosentase yang rendah untuk siswa yang melanjutkan ke
perguruan tinggi selama lima tahun terakhir, yaitu 2003/2004 = 22,89%,
2004/2005 = 23,91%, 2005/2006 = 23,53%, 2006/2007 = 30,76%, dan
2007/2008 = 31,30%. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa lulusan SMA
Kristen 3 Terbanggi Besar kebanyakan langsung mencari kerja. Sedangkan
tujuan pendidikan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar bukanlah untuk itu, tetapi
lulusan diharapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ada banyak faktor yang menyebabkan tinggi/rendahnya minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, faktor-faktor tersebut antara lain status
sosial ekonomi orang tua, lingkungan belajar, prestasi belajar, motivasi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
kurikulum sekolah. Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor prestasi
belajar.
Prestasi belajar siswa merupakan suatu ukuran kemampuan seseorang
terhadap bidang tertentu. Tinggi/rendahnya prestasi belajar siswa diduga kuat
berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Semakin tinggi prestasi belajar siswa, maka semakin tinggi
pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan
sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
(Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah
menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif
terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi sebagaimana telah diuraikan di atas diduga dipengaruhi oleh lingkungan
belajar siswa. Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang
melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh
pada perkembangan individu. Ruang lingkup lingkungan belajar adalah
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa
untuk menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh.
Lingkungan keluarga ini mencakup cara mendidik, suasana keluarga,
pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan latar belakang
kebudayaan. Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa membuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
kesempatan untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan.
Yang tercakup dalam lingkungan sekolah, antara lain media pendidikan,
keadaan gedung, interaksi guru dengan murid, cara penyajian, hubungan
antara murid, standar pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah,
pelaksanaan disiplin, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan lingkungan
masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin hubungan dan
berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik dengan teman sebaya,
orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Lingkungan
masyarakat ini mencakup mass media, teman bergaul, kegiatan lain, dan cara
hidup lingkungan.
Lingkungan belajar yang baik akan mendorong pencapaian prestasi
belajar yang semakin baik. Lingkungan belajar yang baik juga akan
mendorong siswa memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar
dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang
kurang baik. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang
memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga
dicapai prestasi belajar yang baik pula. Begitu pula siswa yang hidup di
lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin akan termotivasi
untuk belajar agar mendapat prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan
dengan siswa yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang anak-anaknya
kurang baik dan kurang rajin. Dengan demikian ada pengaruh positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
lingkungan belajar pada hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini dimaksudkan untuk
menyelidiki hubungan prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar. Penelitian ini
selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap
Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa SMA
Kristen 3 Terbanggi Besar.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi,
prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi,
minat orang tua, dan teman sebaya. Penelitian ini memfokuskan pada faktor
prestasi belajar dan lingkungan belajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
3. Apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap
hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah
perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
2. Bagi Sekolah
Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang
berhubungan dengan studi lanjut siswa.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan penulis, serta sebagai dasar penyelidikan kebenaran hasil
penelitian sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang penting bagi
keberhasilan seseorang. Jika seseorang telah memiliki minat sebelum
melakukan suatu pekerjaan, biasanya akan memperoleh hasil yang lebih baik
dari pada sebelum mereka memiliki minat untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Menurut Syah (1995:151), minat adalah kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Pendapat
lain dikemukakan oleh Winkel (1983:30), yang menyatakan minat adalah
kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang
atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat
juga diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas (Djaali, 2007:121). Sedangkan Witherington (1963:90)
mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu
obyek, seseorang, suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang mengarah bagi siswa untuk memilih pengguruan tinggi
sebagai proses kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMA, yang ditandai
dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, dan perasaan
tertarik terhadap perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan
berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses
interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga. Kemampuan
peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda-beda pada peserta didik
akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta didik juga mempunyai
obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah, minat pada
pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.
Menurut Giartama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi 2 :
a. Minat secara intrinsik Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.
b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
B. Lingkungan Belajar
1. Lingkungan Keluarga
Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai
dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Petterson dan Loeber
(1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa
lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Roestiyah (1982:163), faktor-faktor yang datang dari
keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu :
a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.
b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.
c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.
e. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
Menurut Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi
menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat
bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai
seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan
material untuk belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat bertaraf tinggi, sedang
atau rendah. Dari keadaan ini tergantung seberapa jauh kemampuan
anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua
dan pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya,
yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi
intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun,
akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya.
Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah
kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
keluarga memberikan sumbangan yang penting dalam membangun
sikap anak. Sikap anak dalam menanggapi keadaan lingkungan
keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang
ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka
lingkungan keluarga yang baik akan berperan dalam segala sesuatu
yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.
2. Lingkungan Sekolah
Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang
membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal
pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar
maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua.
Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang
mendampingi belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak
perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel,
1989:ix).
Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan
pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja
melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan.
Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah
materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah
yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.
Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu :
a. Interaksi guru dan murid. Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
b. Cara penyajian. Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
c. Hubungan antara murid. Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.
d. Standar pelajaran di atas ukuran. Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.
e. Media pendidikan. Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.
f. Kurikulum. Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.
g. Keadaan gedung. Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.
h. Waktu sekolah. Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik.
i. Pelaksanaan disiplin. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat.
j. Metode belajar. Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k. Tugas rumah. Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3. Lingkungan Masyarakat
Siswa hidup di masyarakat. Ini berarti siswa adalah bagian dari
warga masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dan
berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan
tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang tua yang lebih tua
maupun dengan yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak
perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya.
Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang
buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain.
Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.
Keberadaan massa media dan televisi, serta banyak bacaan
berupa buku-buku, novel, majalah, koran, sehingga kurang dapat
dipertanggungjawabkan secara pendidikan. Kadang-kadang anak asyik
membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas
belajar. Maka, bacaan perlu diawasi dan diseleksi. Televisi yang
banyak menyajikan hiburan yang berupa film-film akan dapat
mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral bagi anak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan hal ini yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan.
Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat.
Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, dapat memberikan
pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan
yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawab
sendiri seorang pelajar.
Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok
masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan
ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti
sekolah dan lapangan olah raga telah terbukti menjadi lahan yang subur
bagi pertumbuhan anak-anak nakal.
Anak-anak di lingkungan brutal memang tak mempunyai alasan
untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih apabila kedua orang tuanya
kurang atau tidak berpendidikan. Dengan kondisi masyarakat yang
demikian akan berpeluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak
dapat terseret pada kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya.
Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin
belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk
rajin belajar. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan
yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh
untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya
mendapat prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha
belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila
teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat
mengadakan belajar bersama. Belajar bersama ini dimaksudkan agar
ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat diatasi.
C. Prestasi Belajar
Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.
Diantara tujuan yang ingin dicapai tersebut antara lain adalah berprestasi.
Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi
pelajaran tertentu.
Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari
melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila
prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan
dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah
dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Sehubungan dengan prestasi belajar
maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir
yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama
masa tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan
dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran
selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan
hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan
seseorang dalam mengikuti proses belajar.
Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil
belajar adalah perubahan di dalam diri siswa, dimana ia dapat mempunyai
hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa
dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah
usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai,
gagasan, cara kerja, metode pemecahan (Sudjana, 1990:28).
D. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan Prestasi
Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat merupakan faktor psikologi yang dapat menentukan suatu
pilihan pada seorang. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor
psikologi yang sangat kuat dan penting untuk kemajuan dan
keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan sesuatu disertai
minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih
baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Ada banyak
faktor yang berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar,
bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang
tua, dan teman sebaya.
Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan.
Prestasi belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai
pelajaran yang tercermin dalan rata-rata nilai rapornya. Tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa berhubungan dengan kepercayaan diri,
harapan, dan cita-citanya. Prestasi belajar yang tinggi akan menjadi
daya dorong siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini
disebabkan siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menjalani
pendidikan di perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya
menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan
positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
(Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah
menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan
positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Menurut Roestiyah (1982:154), siswa yang prestasinya rendah
disebabkan dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Mereka
enggan untuk melanjutkan sekolahnya. Jika mereka melanjutkan
sekolah, maka sekolah akan menjadi beban bagi dirinya. Oleh sebab itu
hanyalah pada siswa yang mempunyai tujuanlah yang mempunyai
dorongan dalam diri untuk melanjutkan sekolahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138)
mengatakan bahwa lingkungan sosial yang dominan mempengaruhi
kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hasil-
hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan
belajar di keluarga memberikan sumbangan positif terhadap prestasi
belajar siswa (Ewaldina, 2000:19).
Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar
dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan
keluarga yang kurang baik. Semakin tinggi prestasi siswa, maka
semakin tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Dengan demikian lingkungan keluarga yang baik yang bercirikan
keharmonisan atau suasana yang hangat dalam keluarga semakin
menguatkan hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. Sebaliknya, jika lingkungan keluarga semakin
tidak baik maka hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi akan lemah. Dari uraian tersebut di atas
tampak bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan Prestasi
Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan,
proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di
dalam keluarga. Kemampuan dan pengalaman belajar yang berbeda-
beda peserta didik akan menimbulkan minat mereka yang bervariasi
seperti minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang
dan lainnya. Pada umumnya mereka yang memiliki minat pada sekolah
termotivasi untuk berprestasi.
Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil
dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya.
Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka hal tersebut
menunjukkan hasil yang dicapai seseorang dalam belajar. Semakin baik
hasil yang diperoleh seseorang, maka hal tersebut mendorong dirinya
memiliki minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga tinggi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya terdiri dari
gedung saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang
pendidikan. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana
yang memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal,
sehingga dicapai prestasi belajar yang baik pula. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan belajar di sekolah
berpengaruh terhadap prestasi siswa (Ewaldina, 2000:19). Prestasi
belajar yang baik di tingkat SMA memungkinkan siswa memiliki minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian tampak
bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.
3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Hubungan Prestasi
Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 1995:151). Minat juga
diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas (Djaali, 2007:121).
Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.
Diantara tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan untuk
berprestasi. Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil tes tersebut merupakan prestasi
belajar siswa dalam mengikuti proses belajar.
Prestasi belajar yang tinggi akan mendorong minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki
prestasi belajar yang rendah cenderung enggan untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. Tinggi/rendahnya derajat hubungan prestasi belajar
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diduga kuat
berbeda pada siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa
menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain.
Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu
juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang kurang baik.
Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan tersebut, anak dapat
melupakan tugasnya sebagai pelajar. Hal ini akan berdampak pada
prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya siswa yang hidup di
lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat
memotivasi siswa untuk belajar. Dengan demikian tampak bahwa
derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat.
E. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2. Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengambil bentuk
penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penyelidikan yang mendalam dari
suatu individu, kelompok atau institusi. Di bidang pendidikan, studi kasus
umumnya dilakukan untuk menentukan latar belakang, lingkungan, dan sifat-
sifat anak terhadap suatu masalah (Sumanto, 1990:56). Penelitian ini
merupakan studi kasus pada SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung
Tengah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMA Kristen 3 Terbanggi
Besar, Lampung Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2009
C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Penarikan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kristen 3
Terbanggi Besar, Lampung Tengah yang berjumlah 230 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 1989:104). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII yang berjumlah 90 siswa.
3. Teknik Penarikan Sampel
Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling.
Purposive sampling adalah sampel yang memiliki ciri-ciri yang esensial
dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif (Nasution,
2003:98). Teknik ini digunakan karena peneliti mengambil sampel
seluruh siswa kelas XII yang akan segera menyelesaikan studinya dan
bersiap melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah
lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa untuk menentukan
berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Lingkungan sekolah
adalah lingkungan di mana siswa membuka kesempatan untuk
memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Sedangkan
lingkungan masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin
hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih
muda. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabelnya:
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel
Sub Variabel Indikator No butir Positif Negatif
a. Lingkungan belajar di keluarga
1.1. Cara mendidik 1.2. Suasana keluarga 1.3. Pengertian orang
tua 1.4. Keadaan sosial
ekonomi orang tua 1.5. Latar belakang
kebudayaan
4 2, 10 1, 6
7 8
5 - 3 9 -
b. Lingkungan belajar di sekolah
1.1. Media pendidikan 1.2. Keadaan gedung 2.1. Interaksi guru
dengan murid 2.2. Cara penyajian 2.3. Hubungan antara
murid 2.4. Standar pelajaran di
atas ukuran 2.5. Kurikulum 2.6. Waktu sekolah 2.7. Pelaksanaan
disiplin 2.8. Metode belajar 2.9. Tugas rumah
2, 3 1 - 6 - -
10 4 - 5 11
- - 8 - 9 7 - -
12 - -
c. Lingkungan belajar di masyarakat
1.1. Mass media 1.2. Teman bergaul 2.1. Kegiatan lain 2.2. Cara hidup
lingkungan
- 1, 2, 3, 5
- 4
8,9 -
6, 7 -
Pengukuran lingkungan belajar menggunakan skala Likert. Masing-
masing pernyataan menyajikan lima alternatif jawaban. Bobot yang
diberikan untuk setiap alternatif jawaban adalah: a). pernyataan positif:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju
(skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b). pernyataan negatif: sangat setuju
(skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 4), sangat
tidak setuju (skor 5).
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah ukuran sejauh mana anak menguasai dan
memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang
berhasil dicapai siswa yang tampak dari nilai rapor. Nilai rapor yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata rapor dari semester 1
kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.
3. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan-
kecenderungan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai
kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat dari SMA. Minat ditandai
dengan perasaan senang, perhatian dan perasaan tertarik terhadap
perguruan tinggi. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi:
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel
Sub Variabel Indikator No butir Positif Negatif
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
1. Keinginan 2. Perasaan tertarik 3. Perasaan suka 4. Kesadaran dirinya
akan hubungan dengan obyek
3 7 8
1,2,4,5, 6,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
Pengukuran minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
menggunakan skala Likert. Masing-masing pernyataan menyajikan lima
alternatif jawaban. Bobot yang diberikan untuk setiap alternatif jawaban
adalah: a). pernyataan positif: sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-
ragu (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b).
pernyataan negatif: sangat setuju (skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor
3), tidak setuju (skor 4), sangat tidak setuju (skor 5).
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan sejumlah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan
keadaan responden sebenarnya. Dengan maksud untuk memperoleh data
tentang minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan lingkungan
belajar.
2. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
secara langsung atau lisan dengan kepala sekolah dan guru untuk
melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.
3. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan cara menyalin data dari rapor yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
F. Teknik Pengujian Kuesioner
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk
memastikan apakah suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran
tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur dengan tepat. Pengujian
validitas dilakukan berdasarkan rumus koefisien Product Moment dari
Pearson pada taraf signifikan (alpha) 0,05 atau 5%. Berikut ini disajikan
rumus koefisien Product Moment dari Karl Pearson (Sugiyono, 1999:213):
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑∑
−−
−= 2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
xyr : koefisien korelasi antara x dan y
∑ X : jumlah skor butir genap
∑Y : jumlah skor butir ganjil
∑ XY : Jumlah kali x dan y N : banyaknya sampel yang diuji
Berdasarkan hasil penghitungan, jika nilai koefisien r hitung > r
tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa yang diinginkan
(valid). Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka suatu butir instrumen
adalah tidak valid atau sahih.
Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas XI SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dengan jumlah responden 52
orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
(52-2), dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) sebesar 0,183
dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba
validitas sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi
ke Perguruan Tinggi
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,323 0,183 Valid 2 0,550 0,183 Valid 3 0,259 0,183 Valid 4 0,439 0,183 Valid 5 0,276 0,183 Valid 6 0,421 0,183 Valid 7 0,502 0,183 Valid 8 0,571 0,183 Valid 9 0,312 0,183 Valid 10 0,477 0,183 Valid
Tabel 3.4
Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,336 0,183 Valid 2 0,369 0,183 Valid 3 0,554 0,183 Valid 4 0,355 0,183 Valid 5 0,508 0,183 Valid 6 0,467 0,183 Valid 7 0,553 0,183 Valid 8 0,335 0,183 Valid 9 0,294 0,183 Valid 10 0,449 0,183 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,303 0,183 Valid 2 0,272 0,183 Valid 3 0,471 0,183 Valid 4 0,220 0,183 Valid5 0,433 0,183 Valid 6 0,278 0,183 Valid 7 0,432 0,183 Valid 8 0,318 0,183 Valid 9 0,524 0,183 Valid 10 0,542 0,183 Valid 11 0,630 0,183 Valid 12 0,308 0,183 Valid
Tabel 3.6
Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,570 0,183 Valid 2 0,536 0,183 Valid 3 0,323 0,183 Valid 4 0,318 0,183 Valid 5 0,333 0,183 Valid 6 0,505 0,183 Valid 7 0,618 0,183 Valid 8 0,316 0,183 Valid 9 0,589 0,183 Valid
2. Analisis reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach pada
taraf signifikan 5% (Suharsimi Arikunto, 1987:236).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
Rumus Alpha:
11r = ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−1kk
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡− ∑
2
2
1b
b
σ
σ
Keterangan: 11r : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2∑ bσ : Jumlah varians butir
2tσ : Varians total
Berdasarkan hasil perhitungan, jika koefisien alpha lebih besar dari
0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel (Gozhali, 2006:42).
Sebaliknya jika koefisien alpha lebih kecil dari 0,60 maka instrumen
penelitian tersebut tidak reliabel.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi
12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 52. Hasil pengujian reliabilitas
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi 0,752 0,183 Andal
Lingkungan belajar di keluarga 0,754 0,183 Andal
Lingkungan belajar di sekolah 0,748 0,183 Andal
Lingkungan belajar di masyarakat 0,763 0,183 Andal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
G. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi data
Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan data hasil
observasi yang sudah didapat dan penelitian di lapangan yang meliputi
responden, variabel faktor lingkungan belajar, prestasi belajar dan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Untuk keperluan deskripsi data
dilakukan perhitungan mean, median dan modus. Hasil perhitungan
selanjutnya disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas
Sebelum melangkah pada uji korelasi sederhana, terlebih dahulu
dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah data berdistribusi normal
ataukah tidak.
Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample
Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:
( ) ( )[ ]11 XSXFMaxD no −=
Keterangan : D : Deviasi maksimum ( )1XFo : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSn : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka
distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung > nilai
Ftabel, maka distribusi data dikatakan tidak normal.
b. Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan
regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang
digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,
1996:332) :
eSTCSF 2
2
=
Keterangan :
( )2
2
−=
kTCJKs TC
( )knEJKs e
−=2
F : harga bilangan F untuk garis regresi s2
TC : varian tuna cocok s2
e : varian kekeliruan JK(TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : jumlah kuadrat kekeliruan Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier
ditolak jika F > F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang = (k-2) dan dk
penyebut = (n-k). Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima
jika F < F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang=(k-2) dan dk penyebut=(n-k).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis I
Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Ha : Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
b. Pengujian Hipotesis II
Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Ha : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
c. Pengujian Hipotesis III
Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Ha : Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang
hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar, digunakan regresi
Chow (Gujarati, 1978:271) sebagai berikut :
iuXXXXY ++++= )( 21322110 βββα
Keterangan :
Y = minat siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi 0α = intersep diferensial
β = koefisien regresi
1X = variabel prestasi belajar
2X = variabel lingkungan belajar (keluarga, sekolah dan masyarakat)
21 XX = interaksi variabel prestasi belajar dan lingkungan belajar
iu = faktor kesalahan stokhastik (stochastic error term)
Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model
regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian
hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Sekolah
SMA Kristen 3, Terbanggi Besar, Lampung Tengah didirikan pada
bulan Juli 1988 atas inisiatif tokoh-tokoh Jemaat Kristen GKSBS
Bandarjaya dan bernaung di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen
Lampung (YPK Lampung) yang beralamatkan di Metro. Adapun SMA
Kristen 3 Terbanggi Besar berlokasi di Desa Bandarjaya tepatnya di
komplek sekolah-sekolah Kristen dengan alamat jalan Hasanudin 48
Bandarjaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dibangun di atas tanah seluas 10.000
meter persegi.
Mulai tahun 1997/1998 pengurus YPK Lampung memberlakukan
sistem desentralisasi dalam pengelolaan sekolah-sekolah Kristen, yang
berarti penyerahan kewenangan penuh kepada unit-unit sekolah dalam
meningkatkan tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah Kristen
menuju kemandirian. Hal ini dilakukan bukan berarti sekolah sudah
mampu mandiri tetapi karena kondisi Yayasan sendiri yang sudah tidak
mampu untuk membiayai unit-unit sekolah Kristen yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Kristen 3 Terbanggi
Besar adalah:
1. Drs. Udyo Sanyoto : 31 Juli 1989 s.d. 31 Juli 1996
2. Drs. Riyanto : 31 Juli 1996 s.d. 31 Juli 1999
3. Drs. Waspodo : 31 Juli 1999 s.d. sekarang
2. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar
Alamat : Jl. Hasanudin 48, Bandarjaya, Lampung
Tengah, 34162
Telp. : (0725) 27050
Nomor Data Sekolah : L. 02184007
Tahun Berdiri : 1988
NSS : 204120217106
Jenjang Akreditasi : Diakui
No. Keputusan AK : B. 12. 466 (U)
Tanggal Keputusan : 15 Mei 2000
Waktu Sekolah : Pagi
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dari jalan raya Lintas Sumatera masih
ke barat 0,5 km. Terletak diantara komplek sekolah-sekolah Kristen dan tepat
di sebelah utara persawahan. Suasana yang jauh dari keramaian sangat cocok
untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
Kondisi bangunan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar tergolong permanen
dan kokoh. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga
cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat taman di depan
semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan dan kenyamanan
lingkungan. Untuk berolahraga telah disediakan lapangan dibagian tengah-
tengah halaman sekolah.
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dikelilingi pagar permanen terbuat dari
batako, dengan rincian sebagai berikut:
1. Timur : ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang
komputer.
2. Barat : laboratorium IPA.
3. Utara : ruang kelas dan perpustakaan.
4. Selatan : tanaman (kebun) jati.
Bagian halaman terdapat taman bunga dari petak taman yang satu
dengan petak taman yang lain dibuat jalan penghubung antar ruang bagian
timur, barat dan bagian utara, dan bagiat tengah halaman dimanfaatkan untuk
lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan voly dan
lapangan atletik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMA Kristen 3 Terbanggi
Besar antara lain:
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar
No. Ruang Jumlah Luas (m2) Keterangan 1. Teori/kelas 7 504 Ada 2. Kepala Sekolah 1 15 Ada 3. Ruang Guru 1 56 Ada 4. Tata Usaha 1 15 Ada 5. MCK Kepala Sekolah 1 3 Ada 6. MCK Guru 1 3 Ada 7. MCK Siswa 4 12 Ada 8. Lab. Komputer 1 72 Ada 9. Lab. IPA 1 72 Ada 10. Perpustakaan - - Belum ada 11. G. Serba Guna/Aula - - Belum ada 12. BP/BK 1 9 Ada 13. UKS - - Belum ada 14. Gudang 1 20 Ada 15. Rumah Penjaga 1 35 Ada 16. Kantin 1 21 Ada 17. Pos Satpam 1 4 Ada
B. Visi dan misi
1. Visi
Menjadi sekolah yang memiliki partisipasi tinggi dari masyarakat dengan
lulusan yang berprestasi, berbudi luhur, terampil, mandiri serta peduli
lingkungan dan alam.
Indikator:
a. Terwujudnya partisipasi yang tinggi dari masyarakat
b. Meningkatkan pengembangan kurikulum
c. Terwujudnya peningkatan SDM pendidik dan tenaga kependidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
d. Meningkatkan proses kegiatan pembelajaran
e. Terwujudnya rencana induk pengembangan sarana prasarana
pendidikan
f. Terwujudnya peningkatan kualitas kurikulum dalam bidang akademik
maupun non akademik
g. Terwujudnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan
peningkatan mutu kelembagaan
2. Misi
a. Melaksanakan menejemen partisipasif yang melibatkan seluruh warga
sekolah dan komite :
1) Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah
2) Melaksanakan usaha peningkatan penghasilan sekolah
3) Pendayagunaan potensi lingkungan sekolah
b. Melaksanakan pengembangan kurikulum
1) Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan
2) Melaksanakan pengembangan pemetaan kompetensi dasar semua
mata pelajaran
3) Melaksanakan pengembangan silabus
4) Mengembangkan rencana pembelajaran
5) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian
c. Melaksanakan peningkatan proses kegiatan pembelajaran
1) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
2) Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran
3) Melaksanakan pengembangan strategi penilaian
4) Melaksanakan pengembangan bahan ajar/sumber pembelajaran
d. Melaksanakan peningkatan tenaga kependidikan
1) Melaksanakan peningkatan profesionalitas guru
2) Melaksanakan peningkatan kompetensi guru
3) Melaksanakan peningkatan kompetensi tata usaha dan tenaga
kependidikan lainnya
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi guru, tata usaha dan tenaga
kependidikan lainnya
e. Melaksanakan rencana induk pengembangan fasilitas pendidikan
1) Mengadakan media pembelajaran
2) Melengkapi sarana prasarana pendidikan
3) Menata lingkungan belajar sehingga tercipta lingkungan belajar
yang kondusif
f. Melaksanakan pengembangan / peningkatan standar ketuntasan belajar
minimal dan kelulusan
g. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan manajemen sekolah
1) Mengadakan kelengkapan administrasi sekolah melalui sistem
yang terpadu
2) Melaksanakan manajemen berbasis sekolah
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi
4) Melaksanakan supervisi klinis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
5) Melaksanakan pengaktifan webside sekolah
6) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS)
h. Melaksanakan pengembangan penilaian
1) Melaksanakan pengembangan perangkat/model-model
pembelajaran
2) Melaksanakan program evaluasi pembelajaran
3) Menyiapkan siswa dalam kegiatan pengembangan bidang
akademik, non akademik
4) Mengikuti kegiatan lomba akademis dan non akademis serta
keagamaan
C. Organisasi
KEPALA SEKOLAH
KA. URS. BK
KA. URS. SARPRAS
KA. URS. KESISWAN
SISWA SMA
KRISTEN 3
KA. URS. KURIKULUM
TATA USAHA BENDAHARA KA. URS. KROHANIAN
DEWAN GURU
KOMITE SEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
D. Sumber Daya Manusia
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar terdiri dari 4 guru tetap yayasan, 15
guru tidak tetap, 1 guru negeri yang diperbantukan dan 3 karyawan. Adapun
kesemuanya itu adalah:
No Nama NIP /NIK Mata Pelajaran/Jabatan
1. Drs. Waspodo 0131 Kepala Sekolah Bahasa Indonesia
2. Ella Gustamina S., S.Pd. 0132 Agama Kewarganegaraan Ka. Urusan BK Wali Kelas X 1
3. Wisnu Broto, S.Si. 0149 Matematika Biologi Ka. Urusan Kurikulum Wali Kelas XI IPS
4. Alberta, S.Pd. 0150 Bahasa Indonesia Ka. Urusan Wali Kelas X 2
5. Bambang Susanto, S.Pd. 041201022 Sejarah Wali Kelas XII IPS 2
6. Drs. Riyanto Kewarganegaraan Ka. Urusan Sapras
7. Embar Listiyani, S.Pd. Kimia 8. Efrinia Hernanti, S.S. Bahasa Inggris 9. Poerwaadi Pratjaja, S.Pd. Seni Budaya 10. Tri Mimbar S., S.Pd. Sosiologi 11. Vica Clara Yustika, S.Pd. Sejarah
Sosiologi 12. Drs. Catur Wahyu Teguh
W. 132233316 Matematika
Wali Kelas XII IPA 13. Kasdadi Fisika 14. Vierda Budi S. Ekonomi/Akuntansi
Wali Kelas XII IPS 1 15. Anom Tranggono Penjaskes 16. Dian Novita, S.E. Ekonomi/Akuntansi 17. Heru Subagio, S.Kom. Teh. Informatika 18. Catur Sulistyarini, S.Pd. Geografi
Teh. Informatika Wali Kelas XI IPA
19. Endang Purwanti, S.Pd. Bahasa Inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
No Nama NIP /NIK Mata Pelajaran/Jabatan
20. Rofiatul Hasanda, S.Pd. Muatan Lokal 21. Ambar Kristanti 0151 Tata Usaha 22. Sri Wahyuningsih 0133 Bendahara 23. Suyadi Penjaga Sekolah
E. Siswa SMA Kristen Terbanggi Besar
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki 230 siswa yang terdiri dari 7
kelas, yaitu kelas X1, X2, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS1, dan XII IPS2
dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut:
F. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah
Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat
besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Kristen 3
Terbanggi Besar telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga
tujuan pendidikan tercipta secara optimal. Adapun fasilitas yang digunakan
untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:
1. Perpustakaan
Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk
menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X 1 19 22 41 X 2 18 24 42
XI IPA 12 16 28 XI IPS 18 11 29 XII IPA 11 16 27
XII IPS 1 18 12 30 XII IPS 2 20 13 33 Jumlah 116 114 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan
perpustakaan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang selalu memperbanyak
perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar
senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping
meningkatkan budaya membaca.
2. Laboratorium
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki 2 unit laboratorium,
yaitu laboratorium komputer dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Laboratorium yang memadai memungkinkan siswa untuk dapat
menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.
3. Bimbingan dan Konseling
Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling
adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga
perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif.
4. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan
pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah.
G. Kurikulum
Berganti-gantinya kurikulum pendidikan di Indonesia adalah sebuah
bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
SMA dirancang secara dinamis dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan
mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.
SMA Kristen 3 Terbanggi Besar menggunakan kurikulum terbaru, yaitu
kurikulum 2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan kurikulum
KTSP diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006
lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta
peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih
mengarahkan lulusan SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
Menurut PP No. 19 tahun 2005, Bab I, pasal 1 ayat (15) mengenai
Standar Nasional Pendidikan (SNP), Kurikulum 2006 atau KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.
Komponen KTSP terdiri dari:
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Mata pelajaran
b. Muatan lokal.
c. Kegiatan pengembangan diri.
d. Pengaturan beban belajar.
e. Ketuntasan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
f. Kenaikan kelas dan kelulusan.
g. Penjurusan.
h. Pendidikan kecakapan hidup.
i. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan menengah dapat menyusun kalender pendidikan
sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi (SI). Menurut Permendiknas
No. 22 tahun 2006, SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kalender pendidikan ini mencakup pengaturan waktu kegiatan
pengajaran selama satu tahun, mulai permulaan awal tahun ajaran, minggu
efektif, waktu efektif, dan hari libur.
a. Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan
pembelajaran pada awal tahun.
b. Minggu efektif, yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun.
c. Waktu pembelajaran efektif, yaitu jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
d. Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal.
4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Dalam pengembangan silabus itu sendiri harus memegang prinsip-
prinsip berikut:
a. Ilmiah.
b. Relevan.
c. Sistematis.
d. Konsisten.
e. Memadai.
f. Aktual dan kontekstual.
g. Fleksibel.
h. Menyeluruh.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mengembangkan silabus, antara lain:
a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
b. Mengidentifikasi materi pembelajaran.
c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.
d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
e. Penentuan jenis penilaian.
f. Menentukan alokasi waktu.
g. Menentukan sumber belajar.
H. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan
Selain dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, para
siswa di SMA Kristen 3 Terbanggi Besar juga dibekali dengan keterampilan
kerja. Salah satu contohnya adalah dengan diadakannya mata pelajaran
keterampilan menjahit. Dengan adanya pelajaran ini diharapkan lulusan SMA
Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan
dengan lulusan SMA yang lain.
Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA
Kristen 3 Terbanggi Besar memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII
sebagai persiapan menghadapi ujian akhir. Latihan-latihan soal yang up to
date dapat mengasah kemampuan siswa sehingga nantinya diharapkan mereka
siap dan mampu menghadapi ujian akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang dicapai adalah 10 x 5 =
50 dan skor data terendah adalah 10 x 1 = 10. Berdasarkan data tersebut
berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan II sebagai berikut:
Tabel 5.1 Minta Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Skor Frekuensi Persentase Kategori 42-50 51 56,66% Sangat Baik 36-41 32 35,56% Baik 32-35 5 5,56% Cukup baik 28-31 1 1,11% Tidak Baik < 28 1 1,11% SangatTidak Baik
Jumlah 90 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikategorikan sangat baik
adalah 51 (56,66%); minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
dikategorikan baik adalah 32 (35,56%); minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dikategorikan cukup baik adalah 5 (5,56%); minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikategorikan tidak baik adalah 1
(1,11%); minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikategorikan
sangat tidak baik adalah 1 (1,11%). Berdasarkan hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
disimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa di keluarga dikategorikan
sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan mean = 42,
median = 42, modus = 43.
2. Lingkungan Keluarga
Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel
lingkungan keluarga yang dicapai adalah 10 x 5 = 50 dan skor data
terendah adalah 10 X 1 = 10. Berdasarkan data tersebut berikut ini
disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan II sebagai berikut:
Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga
Skor Frekuensi Persentase Kategori 42-50 49 54,44% Sangat Baik 36-41 35 38,89% Baik 32-35 6 6,67% Cukup baik 28-31 0 0% Tidak Baik < 28 0 0% SangatTidak Baik
Jumlah 90 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada
lingkungan keluarga dikategorikan sangat baik adalah 49 (54,44%);
lingkungan keluarga dikategorikan baik adalah 35 (38,89%); lingkungan
keluarga dikategorikan cukup baik adalah 6 (6,67%); lingkungan keluarga
dikategorikan tidak baik adalah 0 (0%); lingkungan keluarga dikategorikan
sangat tidak baik adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan
bahwa lingkungan keluarga dikategorikan sangat baik. Kesimpulan
tersebut didukung hasil perhitungan mean = 42, median = 42, modus = 43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
3. Lingkungan Sekolah
Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel
lingkungan sekolah yang dicapai adalah 12 x 5 = 60 dan skor data
terendah adalah 12 X 1 = 12. Berdasarkan data data tersebut berikut ini
disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan II sebagai berikut:
Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah
Skor Frekuensi Persentase Kategori 51-60 25 27,78% Sangat Baik 44-50 47 52,22% Baik 39-43 15 16,67% Cukup Baik 34-38 3 3,33% Tidak Baik < 34 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada
lingkungan sekolah dikategorikan sangat baik adalah 25 (27,78%);
lingkungan sekolah dikategorikan baik adalah 47 (52,22%); lingkungan
sekolah dikategorikan cukup baik adalah 15 (16,67%); lingkungan sekolah
dikategorikan tidak baik adalah 3 (3,33%); lingkungan sekolah
dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil tersebut
disimpulkan bahwa lingkungan sekolah dikategorikan baik. Kesimpulan
tersebut didukung hasil perhitungan mean = 47, median = 47, modus = 44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
4. Lingkungan Masyarakat
Berdasarkan data hasil penelitian skor data tertinggi untuk variabel
lingkungan masyarakat yang dicapai adalah 9 x 5 = 45 dan skor data
terendah adalah 9 x 1 = 9. Berdasarkan data data tersebut berikut ini
disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan II sebagai berikut:
Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat
Skor Frekuensi Persentase Kategori 38-45 21 23,33% Sangat Baik 33-37 42 46,67% Baik 29-32 19 21,11% Cukup Baik 26-28 8 8,89% Tidak Baik < 26 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada
lingkungan masyarakat dikategorikan sangat baik adalah 21 (23,33%);
lingkungan masyarakat dikategorikan baik adalah 42 (46,67%);
lingkungan masyarakat dikategorikan cukup baik adalah 19 (21,11%);
lingkungan masyarakat dikategorikan tidak baik adalah 8 (8,89%);
lingkungan masyarakat dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 (0%).
Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat
dikategorikan baik. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan mean
= 34, median = 34, modus = 33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
5. Prestasi Belajar
Berdasarkan data hasil penelitian skor data tertinggi untuk variabel
prestasi belajar siswa yang diharapkan adalah 100 dan skor data terendah
adalah 0. Berdasarkan data data tersebut berikut ini disajikan tabel
distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai
berikut:
Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa
Skor Frekuensi Persentase Kategori 81-100 0 0% Sangat Baik 66-80 77 85,56% Baik 56-65 13 14,44% Cukup Baik 46-55 0 0% Tidak Baik < 46 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki prestasi
belajar dikategorikan sangat baik adalah 0 (0%); prestasi belajar siswa
dikategorikan baik adalah 77 (85,56%); prestasi belajar siswa
dikategorikan cukup baik adalah 17 (14,44%); prestasi belajar siswa
dikategorikan tidak baik adalah 0 (0%); prestasi belajar siswa
dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil tersebut
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dikategorikan baik. Kesimpulan
tersebut didukung hasil perhitungan mean = 70, median = 69, modus = 70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor
sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu populasi
distribusi teoritis. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada
penyimpangan (deviasi) terbesar. Berikut ini disajikan tabel ringkasan
hasil pengujian normalitas:
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Asymp.sig α Kesimpulan Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
0,405 0,05 Normal
Lingkungan keluarga 0,370 0,05 Normal
Lingkungan sekolah 0,890 0,05 Normal
Lingkungan masyarakat 0,548 0,05 Normal
Prestasi belajar 0,070 0,05 Normal
Hasil pengujian normalitas untuk variabel minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi menunjukkan bahwa nilai probabilitas ( )ρ
0,405 > =α 0,05 berarti distribusi data variabel minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi normal. Hasil pengujian normalitas untuk
variabel lingkungan keluarga menunjukkan bahwa nilai probabilitas
( )ρ 0,370 > =α 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan
keluarga normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
lingkungan sekolah menunjukkan bahwa nilai probabilitas ( )ρ 0,890 >
=α 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan sekolah normal.
Hasil pengujian normalitas untuk variabel lingkungan masyarakat
menunjukkan bahwa probabilitas ( )ρ 0,548 > =α 0,05 berarti
distribusi data variabel masyarakat normal. Hasil pengujian normalitas
untuk variabel prestasi belajar menunjukkan bahwa nilai probabilitas
( )ρ 0,070 > =α 0,05 berarti distribusi data variabel prestasi belajar
normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data
tentang variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan
prestasi belajar siswa di SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung
Tengah berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel
terikat. Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan
program SPSS. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian
linieritas:
Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel
Bebas Variabel Terikat df FHitung FTabel Kesimpulan
Prestasi Belajar
Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi
18:70 0,790 1,760 Linier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
Pengujian linieritas untuk hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,790
sedangkan nilai Ftabel dengan db pembilang 18 dan penyebut 70 dengan
taraf signifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 1,760. Dengan demikian
disimpulkan bahwa hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi adalah linier.
2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Pengujian
hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasi regresi
Chow. Berikut ini disajikan hasil-hasil pengujian hipotesis:
a. Pengujian Hipotesis I
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Ha : Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
2) Pengujian Hipotesis I
Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut (lampiran VI, halaman 111):
)(065,0957,4988,2668,184 2121 XXXXY −++−=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
Keterangan: Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan varibel
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan
variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah -0,065. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut tidak
memperkuat derajat hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien
regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel
lingkungan keluarga terhadap variabel minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang
digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,107 > α = 0,05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari
lingkungan keluarga adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada
pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Pengujian Hipotesis II
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
Ha : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi
2) Pengujian Hipotesis II
Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut (lampiran VI, halaman 112):
)(014,0775,0287,0067,54 2121 XXXXY +−−=
Keterangan: Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan varibel
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan
variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah 0,014. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut
memperkuat derajat hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien
regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel
lingkungan sekolah terhadap variabel minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang
digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,683 > α = 0,05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari
lingkungan sekolah adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
c. Pengujian Hipotesis III
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Ha : Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
2) Pengujian Hipotesis III
Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut (lampiran VI, halaman 113):
)(049,0782,3019,2618,111 2121 XXXXY −++−=
Keterangan: Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan varibel
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan
variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah -0,049. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut tidak
memperkuat derajat hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel
lingkungan masyarakat terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam
penelitian ini (ρ = 0,177 > α = 0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari lingkungan
masyarakat adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada pengaruh
lingkungan masyarakat terhadap hubungan antara prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan Prestasi
Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien
regresi (β3) sebesar -0,065 dan hasil perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,107 lebih
besar dari α = 0,05.
Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat
yang sangat baik (51 siswa atau 56,66%). Menurut Syah (1995:151),
minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
mempunyai perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, dan mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (77 siswa atau
85,56%). Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-
rata rapor dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.
Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar yang baik dapat meningkatkan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Deskripsi lingkungan keluarga menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan sangat baik (49 siswa atau 54,44%). Petterson dan
Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa
lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hal ini tercermin dari cara
mendidik, suasana keluarga, pengertian orang tua, keadaan sosial
ekonomi orang tua, dan latar belakang kebudayaan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar
dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan
keluarga yang kurang baik. Semakin tinggi prestasi siswa, maka semakin
tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Sebaliknya, jika lingkungan keluarga semakin tidak baik maka hubungan
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan
lemah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga
berpengaruh negatif terhadap hubungan antara prestasi belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Artinya, lingkungan
keluarga yang baik berdampak melemahkan hubungan antara prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal
demikian kemungkinan disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi orang
tua, seperti latar belakang pendidikan. Pendidikan orang tua dengan
tamatan SD sampai dengan SMA memungkinkan adanya anggapan
dalam diri siswa bahwa ketika mereka sudah menyelesaikan studi di
jenjang SMA, mereka merasa sudah mempunyai pendidikan yang lebih
tinggi atau sama dengan orang tua. Dengan kondisi inilah siswa
beranggapan bahwa mereka dapat langsung bekerja setelah
menyelesaikan studi jenjang SMA, tanpa harus melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan Prestasi Belajar
dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan
sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien
regresi (β3) sebesar 0,014 dan hasil perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,683 lebih
besar dari α = 0,05.
Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat
yang sangat baik (51 siswa atau 56,66%). Menurut Syah (1995:151),
minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
mempunyai perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, dan mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (77 siswa atau
85,56%). Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
rata rapor dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.
Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar yang baik dapat meningkatkan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Deskripsi lingkungan sekolah menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan baik (47 siswa atau 52,22%). Berdasarkan kesadaran
tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik,
masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi belajar
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang
diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix). Hal ini
tercermin dari media pendidikan, keadaan gedung, interaksi antara guru
dengan murid, cara penyajian materi, hubungan antara murid, standar
pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin,
metode belajar, dan tugas rumah.
Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang
memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga
dicapai prestasi belajar yang baik pula. Prestasi belajar yang tinggi di
tingkat SMA memungkinkan siswa memiliki minat untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, prestasi belajar yang rendah
memungkinkan siswa tidak memiliki minat untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
dikategorikan memiliki lingkungan sekolah yang baik, maka hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
berdampak menguatkan hubungan antara prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena sekolah
memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga akan mendukung
siswa dapat belajar dengan optimal dan prestasi belajar yang dicapai baik
pula. Prestasi belajar yang tinggi tersebut memungkinkan siswa memiliki
minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Hubungan Prestasi
Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan
masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien
regresi (β3) sebesar -0,049 dan hasil perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,177 lebih
besar dari α = 0,05.
Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat
yang sangat baik (51 siswa atau 56,66%). Menurut Syah (1995:151),
minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
mempunyai perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, dan mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (77 siswa atau
85,56%). Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-
rata rapor dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.
Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar yang baik dapat meningkatkan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Deskripsi lingkungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa dikategorikan baik (42 siswa atau 46,67%). Lingkungan
masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau
berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Hal ini tercermin dari mass
media, teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat dan cara hidup
lingkungan.
Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat, anak perlu
juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang kurang baik.
Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan tersebut, anak dapat
melupakan tugasnya sebagai pelajar. Hal ini akan berdampak pada
prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya siswa yang hidup di lingkungan
masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat memotivasi siswa
untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi untuk belajar akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
memperoleh prestasi yang tinggi. Prestasi yang tinggi tersebut
mendorong siswa untuk mempunyai minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat
berpengaruh negatif terhadap hubungan antara prestasi belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Artinya, lingkungan
masyarakat yang baik berdampak melemahkan hubungan antara prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal
demikian kemungkinan disebabkan oleh pergaulan siswa dengan teman
sebayanya di lingkungan masyarakat. Cukup dengan menyelesaikan studi
jenjang SMA, sebagian besar teman sebayanya dapat memperoleh
pekerjaan tanpa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kondisi inilah
yang memungkinkan adanya anggapan dalam diri siswa bahwa mereka
dapat langsung bekerja setelah menyelesaikan studi jenjang SMA, tanpa
harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB VI
KESIMPULAN , KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, pengaruh
lingkungan belajar terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada SMA Kristen 3 Terbanggi Besar,
maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil ini
didukung oleh perhitungan koefisien regresi (β3) sebesar -0,065 dan hasil
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien
regresi (β3) sebesar (ρ = 0,107 > α = 0,05). Artinya, derajat lingkungan
keluarga melemahkan hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan studi.
2. Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil ini
didukung oleh perhitungan koefisien regresi (β3) sebesar 0,014 dan hasil
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien
regresi (β3) sebesar (ρ = 0,683 > α = 0,05). Artinya, derajat lingkungan
sekolah menguatkan hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
3. Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil ini
didukung oleh perhitungan koefisien regresi (β3) sebesar -0,049 dan hasil
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien
regresi (β3) sebesar (ρ = 0,177 > α = 0,05). Artinya, derajat lingkungan
masyarakat melemahkan hubungan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan studi.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin namun masih terdapat pula keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi
kendala bagi penulis antara lain :
1. Penulis menyadari adanya kemungkinan ketidakjujuran siswa dalam
menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka
hasil penelitian ini tentu tidak memberikan gambaran yang obyektif.
2. Keterbatasan dari penelitian ini menyangkut biaya, kemampuan dan waktu
sehingga peneliti hanya dapat meneliti hubungan prestasi belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukkan adanya
pengaruh lingkungan keluarga yang negatif terhadap hubungan antara
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Penulis menyarankan agar guru dapat memberikan motivasi belajar pada
siswa untuk terus berprestasi, sehingga siswa memiliki minat untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi saat prestasi belajar mereka tinggi.
2. Sejalan dengan hasil penelitian kedua yang menunjukkan adanya
pengaruh lingkungan sekolah yang positif terhadap hubungan antara
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Penulis menyarankan agar guru memberikan dorongan kepada siswa
untuk terus berprestasi, sehingga setelah lulus nanti dapat melanjutkan
studinya ke perguruan tinggi dan mencapai apa yang telah di cita-citakan.
3. Sejalan dengan hasil penelitian ketiga yang menunjukkan adanya pengaruh
lingkungan masyarakat yang negatif terhadap hubungan antara prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penulis
menyarankan guru agar terus memberikan motivasi kepada siswa untuk
terus berprestasi dan mendorong siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
4. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah menambah referensi pendukung
disertai dengan hasil penelitian sebelumnya, dan terus meningkatkan hasil
penelitian yang lebih baik daripada penelitian sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Budiarti, E. 2001. “Hubungan Antara Status Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar
dengan Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Budi Santoso, Ig. 2007. “Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua,
Motivasi Belajar, Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Ewaldina, M. 2000. “Hubungan Antara Lingkungan Belajar Siswa, Dorongan
Orang Tua dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Bandung :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan deangan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro
Giartama. 1990. Minat Siswa SMA terhadap Jabatan Guru. Jakarta : IKIP Gujarati, D. 1978. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Hadi, S. 1979. Statistik 2. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM Roestiyah, 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : PT. Bina Aksara
Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja
Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta : Gramedia
. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Witherington, H. C. 1963. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus : SMA KRISTEN 3, Bandarjaya, Lampung Tengah
Oleh:
ASIH DWI PAWESTRI
NIM. 051334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Siswa/i Kelas XII SMA Kristen 3 Bandarjaya
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud
mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap
Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”. Penelitian
ini yaitu pada siswa SMA KRISTEN 3, Bandarjaya, Lampung Tengah khususnya siswa kelas
XII.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi responden
penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan
menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah
semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas
Saudara. Oleh sebab itu, kami mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan
terima kasih.
Yogyakarta, 19 Desember 2008
Asih Dwi Pawestri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kuesioner A. Identitas Responden
1. Nama Siswa : ………………………………………….. 2. Kelas : ………………………………………….. 3. Jenis Kelamin : …………………………………………..
B. Kuesioner
Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Saya belajar secara serius untuk masuk
jurusan tertentu pada perguruan tinggi pilihan saya.
2 Saya selalu mengalokasikan jumlah jam yang cukup untuk mempelajari materi pelajaran dihari berikutnya.
3 Saya selalu ingin mendapat nilai tertinggi diantara teman-teman untuk semua pelajaran agar saya dapat masuk perguruan tinggi pilihan saya tanpa melalui jalur tes.
4 Kemandirian dalam belajar bagi seorang siswa penting, oleh sebab itu saya membiasakan diri menyusun dan melaksanakan jadwal belajar di awal semester agar melatih diri untuk dapat belajar secara mandiri dari sekarang.
5 Mendapatkan pengetahuan yang benar penting bagi seorang siswa, oleh sebab itu jika ada materi pelajaran yang kurang saya mengerti, saya membiasakan diri untuk bertanya kepada guru dari sekarang.
6 Masuk perguruan tinggi pilihan saya tidak mudah, oleh sebab itu saya membiasakan diri bersaing secara sehat dengan teman dalam pencapaian prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Pernyataan SS S RR TS STS 7 Saya senang membicarakan perguruan
tinggi yang akan dipilih dengan teman-teman.
8 Saya senang berdiskusi dengan guru tentang cara-cara belajar yang baik sebagai bentuk persiapan masuk perguruan tinggi pilihan saya.
9 Saya yakin perguruan tinggi pilihan saya akan memberikan bekal yang memadai untuk masa depan saya.
10 Saya ikut bimbingan belajar untuk masuk perguruan tinggi di luar jam pelajaran sekolah.
2. Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Orang tua saya selalu memberikan
dorongan dan motivasi untuk belajar.
2 Kebiasaan saudara-saudara saya yang rajin belajar membuat saya turut rajin untuk belajar.
3 Ketika saya tidak belajar, orang tua saya membiarkan saja.
4 Orang tua saya akan memberikan hukuman, jika saya tidak melaksanakan tugas.
5 Orang tua saya selalu menuruti semua permintaan saya akan barang-barang yang saya sukai.
6 Orang tua saya selalu menanyakan hasil ulangan kepada saya.
7 Sarana belajar seperti buku, alat tulis, dan komputer yang tersedia dapat mendukung saya dalam belajar.
8 Tingkat pendidikan orang tua membuat saya terpacu untuk menggapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Pernyataan SS S RR TS STS 9 Uang saku yang pas-pasan membuat saya
malas untuk belajar.
10 Kasih sayang orang tua mempengaruhi saya untuk lebih rajin belajar.
3. Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Ruang kelas yang ada di sekolah cukup
menampung semua siswa.
2 Kondisi media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi, dan OHP baik.
3 Jumlah media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi dan OHP cukup memadai.
4 Jam sekolah pagi membuat saya semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan siang atau sore hari.
5 Guru menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
6 Guru tidak hanya menyajikan materi pelajaran dengan metode ceramah tetapi juga menggunakan metode yang lain (diskusi, tanya jawab, sosiodrama), sehingga mendukung saya untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
7 Saya merasa kesulitan mengikuti pelajaran karena materi yang diajarkan oleh guru tidak sesuai dengan kompetensi yang seharusnya.
8 Guru tidak akrab dengan para siswa, sehingga saya malas untuk berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
9 Di kelas terbentuk kelompok-kelompok pergaulan yang saling bersaing secara negatif satu dengan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
NO Pernyataan SS S RR TS STS 10 Perencanaan pembelajaran yang dibuat
guru membantu saya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
11 Tugas rumah yang diberikan oleh guru membantu para siswa mendapatkan pengetahuannya sendiri.
12 Guru tidak memberikan sanksi saat para siswa tidak mengerjakan tugas rumah.
4. Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat NO Pernyataan SS S RR TS STS 1 Pergaulan yang baik dengan teman
memudahkan saya untuk belajar.
2 Pengendalian diri dalam bergaul sangat penting agar saya tidak terganggu dalam belajar.
3 Pembatasan diri dalam bergaul sangat penting agar saya tidak melupakan tugas saya sebagai pelajar.
4 Jam belajar telah yang ditetapkan dalam masyarakat membantu saya dalam belajar.
5 Saya dapat mengatur waktu bermain dengan teman bermain di lingkungan sekitar.
6 Saya senang dan tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat (seperti karang taruna) sehingga malas untuk belajar.
7 Kegiatan karang taruna yang ada dalam masyarakat tidak mengembangkan bakat dan kemampuan yang saya miliki.
8 Membaca novel, komik, dan menonton TV, membuat saya lupa belajar.
9 Saya lebih suka bermain game, PS bersama teman-teman daripada membentuk kelompok belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Reliability (Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi)
Case Processing Summary
N % Cases Valid 52 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.752 .748 10 Item Statistics
Mean Std. Deviation N MINAT_1 4.19 .886 52MINAT_2 3.75 .789 52MINAT_3 4.46 .670 52MINAT_4 4.08 .967 52MINAT_5 4.38 .690 52MINAT_6 4.44 .669 52MINAT_7 3.63 1.030 52MINAT_8 3.81 .951 52MINAT_9 4.52 .671 52MINAT_10 3.48 .896 52
Inter-Item Correlation Matrix
MINAT
_1 MINAT
_2 MINAT
_3 MINAT
_4 MINAT
_5 MINAT
_6 MINAT
_7 MINAT
_8 MINAT
_9 MINAT
_10 MINAT_1 1.000 .154 .079 .074 .229 .118 .293 .138 .389 .227 MINAT_2 .154 1.000 .148 .617 .252 .511 .344 .327 .028 .284 MINAT_3 .079 .148 1.000 .186 -.052 .323 .249 .142 .285 .015 MINAT_4 .074 .617 .186 1.000 .190 .310 .226 .379 -.153 .341 MINAT_5 .229 .252 -.052 .190 1.000 .091 -.074 .294 .238 .266 MINAT_6 .118 .511 .323 .310 .091 1.000 .325 .198 .090 .162 MINAT_7 .293 .344 .249 .226 -.074 .325 1.000 .448 .393 .279 MINAT_8 .138 .327 .142 .379 .294 .198 .448 1.000 .221 .571 MINAT_9 .389 .028 .285 -.153 .238 .090 .393 .221 1.000 .131 MINAT_10 .227 .284 .015 .341 .266 .162 .279 .571 .131 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted MINAT_1 36.56 18.252 .323 .236 .746 MINAT_2 37.00 17.255 .550 .535 .713 MINAT_3 36.29 19.503 .259 .244 .751 MINAT_4 36.67 17.048 .439 .500 .729 MINAT_5 36.37 19.334 .276 .330 .749 MINAT_6 36.31 18.609 .421 .341 .733 MINAT_7 37.12 16.261 .502 .478 .719 MINAT_8 36.94 16.212 .571 .489 .706 MINAT_9 36.23 19.201 .312 .434 .745 MINAT_10 37.27 17.142 .477 .378 .723
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 40.75 21.485 4.635 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Reliability (Lingkungan Keluarga) Case Processing Summary
N % Cases Valid 52 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.754 .758 10 Item Statistics
Mean Std. Deviation N KELUARGA_1 4.40 .693 52KELUARGA_2 3.77 .962 52KELUARGA_3 4.25 1.046 52KELUARGA_4 4.23 .831 52KELUARGA_5 3.94 .802 52KELUARGA_6 3.85 .937 52KELUARGA_7 4.58 .637 52KELUARGA_8 4.37 .991 52KELUARGA_9 4.52 .671 52KELUARGA_10 4.19 1.011 52
Inter-Item Correlation Matrix
KELUARGA_1
KELUARGA_2
KELUARGA_3
KELUARGA_4
KELUARGA_5
KELUARGA_6
KELUARGA_7
KELUARGA_8
KELUARGA_9
KELUARGA_10
KELUARGA_1 1.000 .054 .264 .379 .078 .128 .261 .152 .130 .307KELUARGA_2 .054 1.000 .312 .043 .414 .112 .381 .337 .098 .147KELUARGA_3 .264 .312 1.000 .248 .485 .500 .427 .118 .203 .251KELUARGA_4 .379 .043 .248 1.000 .285 .248 .225 -.057 .097 .413KELUARGA_5 .078 .414 .485 .285 1.000 .431 .373 .175 .057 .183KELUARGA_6 .128 .112 .500 .248 .431 1.000 .217 .252 .317 .156KELUARGA_7 .261 .381 .427 .225 .373 .217 1.000 .343 -.026 .464KELUARGA_8 .152 .337 .118 -.057 .175 .252 .343 1.000 .269 .203KELUARGA_9 .130 .098 .203 .097 .057 .317 -.026 .269 1.000 .284KELUARGA_10 .307 .147 .251 .413 .183 .156 .464 .203 .284 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted KELUARGA_1 37.69 20.962 .336 .240 .744KELUARGA_2 38.33 19.518 .369 .318 .742KELUARGA_3 37.85 17.623 .554 .458 .711KELUARGA_4 37.87 20.236 .355 .344 .742KELUARGA_5 38.15 19.348 .508 .416 .722KELUARGA_6 38.25 18.897 .467 .410 .727KELUARGA_7 37.52 20.019 .553 .478 .722KELUARGA_8 37.73 19.652 .335 .320 .748KELUARGA_9 37.58 21.308 .294 .285 .749KELUARGA_10 37.90 18.638 .449 .402 .730
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 42.10 23.579 4.856 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Reliability (Lingkungan Sekolah) Case Processing Summary
N % Cases Valid 52 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.748 .761 12 Item Statistics
Mean Std. Deviation N SEKOLAH_1 3.73 .910 52SEKOLAH_2 4.04 .625 52SEKOLAH_3 3.96 .559 52SEKOLAH_4 3.98 .896 52SEKOLAH_5 4.46 .699 52SEKOLAH_6 4.60 .534 52SEKOLAH_7 4.21 .750 52SEKOLAH_8 4.23 .614 52SEKOLAH_9 4.15 .607 52SEKOLAH_10 4.19 .627 52SEKOLAH_11 4.27 .795 52SEKOLAH_12 3.92 .860 52
Inter-Item Correlation Matrix
SEKOLAH_1
SEKOLAH_2
SEKOLAH_3
SEKOLAH_4
SEKOLAH_5
SEKOLAH_6
SEKOLAH_7
SEKOLAH_8
SEKOLAH_9
SEKOLAH_10
SEKOLAH_11
SEKOLAH_12
SEKOLAH_1 1.000 .088 .326 .018 .199 .297 .171 .113 .112 .367 .292 -.052SEKOLAH_2 .088 1.000 .453 .106 .093 -.011 .024 .028 .398 .131 .255 .115SEKOLAH_3 .326 .453 1.000 .155 -.004 .078 .254 .312 .423 .301 .333 .116SEKOLAH_4 .018 .106 .155 1.000 .233 .147 .210 -.170 .294 .111 .172 .074SEKOLAH_5 .199 .093 -.004 .233 1.000 .457 .109 .112 .245 .420 .407 .223SEKOLAH_6 .297 -.011 .078 .147 .457 1.000 .169 -.009 .135 .295 .030 .016SEKOLAH_7 .171 .024 .254 .210 .109 .169 1.000 .403 .229 .287 .330 .300SEKOLAH_8 .113 .028 .312 -.170 .112 -.009 .403 1.000 .219 .239 .392 .257SEKOLAH_9 .112 .398 .423 .294 .245 .135 .229 .219 1.000 .230 .441 .286SEKOLAH_10 .367 .131 .301 .111 .420 .295 .287 .239 .230 1.000 .523 .173SEKOLAH_11 .292 .255 .333 .172 .407 .030 .330 .392 .441 .523 1.000 .346SEKOLAH_12 -.052 .115 .116 .074 .223 .016 .300 .257 .286 .173 .346 1.000The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted SEKOLAH_1 46.02 16.568 .303 .286 .745 SEKOLAH_2 45.71 17.817 .272 .309 .743 SEKOLAH_3 45.79 17.150 .471 .463 .724 SEKOLAH_4 45.77 17.201 .220 .268 .756 SEKOLAH_5 45.29 16.680 .433 .462 .725 SEKOLAH_6 45.15 18.094 .278 .363 .742 SEKOLAH_7 45.54 16.449 .432 .332 .724 SEKOLAH_8 45.52 17.627 .318 .390 .738 SEKOLAH_9 45.60 16.677 .524 .390 .717 SEKOLAH_10 45.56 16.487 .542 .412 .714 SEKOLAH_11 45.48 15.117 .630 .543 .696 SEKOLAH_12 45.83 16.734 .308 .227 .742
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 49.75 19.642 4.432 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Reliability (Lingkungan Masyarakat) Case Processing Summary
N % Cases Valid 52 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.763 .775 9 Item Statistics
Mean Std. Deviation N MASYARAKAT_1 4.13 .742 52MASYARAKAT_2 4.15 .697 52MASYARAKAT_3 4.06 1.018 52MASYARAKAT_4 4.10 .569 52MASYARAKAT_5 3.81 .864 52MASYARAKAT_6 4.10 .913 52MASYARAKAT_7 4.10 .913 52MASYARAKAT_8 3.87 1.103 52MASYARAKAT_9 4.00 1.252 52
Inter-Item Correlation Matrix
MASYARAKAT_1
MASYARAKAT_2
MASYARAKAT_3
MASYARAKAT_4
MASYARAKAT_5
MASYARAKAT_6
MASYARAKAT_7
MASYARAKAT_8
MASYARAKAT_9
MASYARAKAT_1 1.000 .376 .483 .155 .133 .386 .357 .214 .507MASYARAKAT_2 .376 1.000 .347 .506 .408 .254 .500 -.024 .359MASYARAKAT_3 .483 .347 1.000 .159 .191 .099 .163 .077 .200MASYARAKAT_4 .155 .506 .159 1.000 .278 .020 .397 -.041 .220MASYARAKAT_5 .133 .408 .191 .278 1.000 .198 .248 .055 .236MASYARAKAT_6 .386 .254 .099 .020 .198 1.000 .436 .441 .446MASYARAKAT_7 .357 .500 .163 .397 .248 .436 1.000 .364 .480MASYARAKAT_8 .214 -.024 .077 -.041 .055 .441 .364 1.000 .326MASYARAKAT_9 .507 .359 .200 .220 .236 .446 .480 .326 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted MASYARAKAT_1 32.17 19.322 .570 .455 .726MASYARAKAT_2 32.15 19.780 .536 .510 .732MASYARAKAT_3 32.25 19.642 .323 .297 .761MASYARAKAT_4 32.21 21.582 .318 .331 .758MASYARAKAT_5 32.50 20.255 .333 .203 .756MASYARAKAT_6 32.21 18.758 .505 .389 .731MASYARAKAT_7 32.21 17.974 .618 .482 .713MASYARAKAT_8 32.44 19.310 .316 .319 .765MASYARAKAT_9 32.31 16.100 .589 .411 .715
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 36.31 23.590 4.857 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
UJI NORMALITAS Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum MINAT 90 41.99 4.446 26 50 KELUARGA 90 41.72 3.851 33 50 SEKOLAH 90 47.43 4.552 37 59 MASYARAKAT 90 34.50 4.195 26 45 PRESTASI 90 69.6047 3.42687 64.43 78.36
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MINAT KELUARGA SEKOLAH MASYARAKAT PRESTASI N 90 90 90 90 90
Normal Parameters(a,b) Mean 41.99 41.72 47.43 34.50 69.6047 Std. Deviation 4.446 3.851 4.552 4.195 3.42687Most Extreme Differences Absolute .094 .097 .061 .084 .136 Positive .061 .073 .059 .084 .136 Negative -.094 -.097 -.061 -.065 -.079Kolmogorov-Smirnov Z .891 .917 .580 .798 1.294Asymp. Sig. (2-tailed) .405 .370 .890 .548 .070
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
UJI LINIERITAS Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent MINAT * PRESTASI 90 100.0% 0 .0% 90 100.0%
Report MINAT
PRESTASI Mean N Std. Deviation 64.43 40.00 1 .65.25 44.00 1 .65.30 43.00 1 .65.71 39.00 1 .65.99 45.00 4 1.5794866.14 36.00 3 3.4808866.55 41.00 2 2.0263366.64 36.00 3 3.4007167.97 40.00 5 1.8188068.56 40.00 10 2.6700069.66 41.00 8 4.8035870.46 41.00 8 3.0219671.39 40.00 7 3.1500671.95 35.00 9 3.8148973.64 39.00 8 4.0745973.73 31.00 8 3.5015574.92 39.00 2 1.1743875.08 34.00 4 1.0476176.96 37.00 1 .78.36 41.00 4 3.94246TOTAL 38.00 90 4.446
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. MINAT * PRESTASI
Between Groups
(Combined) 254.065 19 13.372 1.183 .297
Linearity 93.290 1 93.290 8.255 .005 Deviation from
Linearity 160.775 18 8.932 .790 .704
Within Groups 791.099 70 11.301 Total 1045.164 89
Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared MINAT * PRESTASI .299 .089 .493 .243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
HIPOTESIS I Regression Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 PREST_KEL, PRESTASI,
KELUARGA(a). Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: MINAT Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .538(a) .290 .265 3.811a Predictors: (Constant), PREST_KEL, PRESTASI, KELUARGA ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 509.955 3 169.985 11.704 .000(a) Residual 1249.034 86 14.524 Total 1758.989 89
a Predictors: (Constant), PREST_KEL, PRESTASI, KELUARGA b Dependent Variable: MINAT Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -184.668 116.262 -1.588 .116 PRESTASI 2.988 1.691 2.303 1.767 .081 KELUARGA 4.957 2.737 4.294 1.811 .074 PREST_KEL -.065 .040 -4.856 -1.628 .107
a Dependent Variable: MINAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
HIPOTESIS II Regression Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 PREST_SEK, PRESTASI,
SEKOLAH(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: MINAT Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .342(a) .117 .086 4.250a Predictors: (Constant), PREST_SEK, PRESTASI, SEKOLAH ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 205.555 3 68.518 3.793 .013(a) Residual 1553.434 86 18.063 Total 1758.989 89
a Predictors: (Constant), PREST_SEK, PRESTASI, SEKOLAH b Dependent Variable: MINAT Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 54.067 108.985 .496 .621 PRESTASI -.287 1.577 -.221 -.182 .856 SEKOLAH -.775 2.279 -.794 -.340 .735 PREST_SEK .014 .033 1.138 .410 .683
a Dependent Variable: MINAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
HIPOTESIS III Regression Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 PREST_MASY, PRESTASI,
MASYARAKAT(a). Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: MINAT Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .510(a) .260 .234 3.890a Predictors: (Constant), PREST_MASY, PRESTASI, MASYARAKAT ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 457.495 3 152.498 10.077 .000(a) Residual 1301.493 86 15.134 Total 1758.989 89
a Predictors: (Constant), PREST_MASY, PRESTASI, MASYARAKAT b Dependent Variable: MINAT Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -111.618 84.741 -1.317 .191 PRESTASI 2.019 1.231 1.556 1.640 .105 MASYARAKAT 3.782 2.474 3.569 1.529 .130 PREST_MASY -.049 .036 -3.510 -1.361 .177
a Dependent Variable: MINAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Menentukan jumlah kelas
Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas
adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Struges, yaitu sebagai berikut
(Sudjana, 1996:47):
k = 1 + (3,322) log n
Dimana : k = jumlah kelas n = jumlah responden 3,322 = bilangan konstan
2. Menentukan Interval Kelas (Class Interval)
Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas interval ini digunakan
rumus sebagai berikut ( Sudjana 1996:47):
Ci = k
range
Dimana : Ci = interval kelas (Class Interval) Range = selisih antara data terbesar dan terkecil k = jumlah kelas
3. Memasukkan data pada masing-masing kelas
a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai dibagi dengan seluruh
kejadian.
Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,
1992: 67-69):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
_
X = N
X∑
Dimana :
−
X = harga rata-rata ∑ X = jumlah skor N = jumlah subyek
b. Modus yaitu nilai data yang frekuensi munculnya paling sering.
MO = b + p ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ 21
1
bbb
Dimana: MO = modus b = batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi
terbanyak p = panjang kelas modus b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval dengan tanda
kelas yang lebih sebelum kelas modus b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval dengan tanda
kelas yang lebih sesudah kelas modus
c. Median yaitu nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara
teratur.
Me = b + p ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −f
Fn2/1
Dimana: Me = median b = batas bawah kelas median yaitu kelas dimana median akan
terletak p = panjang kelas median n = ukuran sampel median F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda
kelas median f = frekuensi kelas median
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
d. Standar Deviasi (SD)
Dalam menghitung standard deviasi rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
SD = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxxn ii
Dimana: SD = standar deviasi xi = jumlah skor n = jumlah subyek
Berdasarkan rumus-rumus di atas, maka berikut ini dapat dicari harga untuk tiap
variabel.
1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Jumlah kasus (n) = 90
Data tertinggi = 50
Data terendah = 26
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 50-26 = 24
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)
= 7.492 = 8 kelas
c. Kelas interval = 824 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 27 – 29 1 1,11 2 30 – 32 1 1,11 3 33 – 35 6 6,67 4 36 – 38 8 8,895 39 – 41 23 25,55 6 42 – 44 24 26,67 7 45 – 47 18 20 8 48 – 50 9 10
Jml 90 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga
mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :
a. Mean = 90
3779 = 42
b. MO = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 799
= 43
c. Me = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
243945
= 42
d. SD =8010
)3779(16043590 2−x
=8010
1428084114439150 −
= 4,446
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2. Lingkungan Belajar di Keluarga
Jumlah kasus (n) = 90
Data tertinggi = 50
Data terendah = 33
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 50 - 33 = 17
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)
= 7,492 = 8 kelas
c. Kelas interval = 8
17 = 2,125 = 3
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Keluarga
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 27 – 29 0 0 2 30 – 32 0 0 3 33 – 35 6 6,67 4 36 – 38 13 14,44 5 39 – 41 22 24,44 6 42 – 44 29 32,23 7 45 – 47 13 14,44 8 48 – 50 7 7,78
Jml 90 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga
mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :
a. Mean = 90
3755 = 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. MO = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 799
= 43
c. Me = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
294145
= 42
d. SD =8010
)3755(15798790 2−x
=8010
1410002514218830 −
= 3,851
3. Lingkungan Belajar di Sekolah
Jumlah kasus (n) = 90
Data tertinggi = 59
Data terendah = 37
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 59 - 37= 22
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)
= 7,492 = 8 kelas
c. Kelas interval = 822 = 2,75 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 37 – 39 4 4,44 2 40 – 42 8 8,89 3 43 – 45 21 23,33 4 46 – 48 20 22,235 49 – 51 20 22,23 6 52 – 54 12 13,33 7 55 – 57 4 4,44 8 58 – 60 1 1,11
Jml 90 100%
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga
mean, modus, median dan standard deviasi sebagai berikut :
a. Mean = 90
4269 = 47
b. MO = 42,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 799
= 44
c. Me = 45,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
203345
= 47
d. SD =8010
)4269(20433790 2−x
=8010
1822436118390330 −
= 4,552
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat
Jumlah kasus (n) = 90
Data tertinggi = 45
Data terendah = 26
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 45 - 26 = 19
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)
= 7,492 = 8 kelas
c. Kelas interval = 8
19 = 2,375 = 3
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Masyarakat
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 22 – 24 0 0 2 25 – 27 4 4,44 3 28 – 30 10 11,11 4 31 – 33 26 28,90 5 34 – 36 24 26,67 6 37 – 39 12 13,33 7 40 – 42 10 11,11 8 43 – 45 4 4,44
Jml 90 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga
mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :
a. Mean = 90
3105 = 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. MO = 30,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 799
= 33
c. Me = 33,5 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
244045
= 34
d. SD =8010
)3105(10868990 2−x
= 8010
96410259782010 −
= 4,195
5. Prestasi Belajar
Jumlah kasus (n) = 90
Data tertinggi = 79,00
Data terendah = 64,00
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 79,00 – 64,00 = 15,00
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)
= 7,492 = 8 kelas
c. Kelas interval = 8
15 = 1,875 = 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%)
1 64,00 – 65,99 13 14,44 2 66,00 – 67,99 22 24,44 3 68,00 – 69,99 25 27,78 4 70,00 – 71,99 10 11,11 5 72,00 – 73,99 8 8,89 6 74,00 – 75,99 5 5,56 7 76,00 – 77,99 5 5,56 8 78,00 – 79,99 2 2,22
Jml 90 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga
mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :
a. Mean = 90
6264 = 70
b. MO = 67,99 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 799
= 70
c. Me = 67,99 + 3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
253545
= 69
d. SD =8010
)6264(43708490 2−x
=8010
3924345939337560 −
= 3,428
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II
Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang
memperbandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh
Guru.
Dalam PAP Tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan
passing score atau batas kelulusan adalah 56% dari total skor yang seharusnya
dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56
sering disebut persentil minimal. Disebut persentil minimal karena passing score
pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal
yang paling rendah.
Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II untuk semua variabel adalah :
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Baik 66% - 80% Baik 56% - 65% Cukup Baik 46% - 55% Tidak Baik
Dibawah 46% Sangat Tidak Baik
Berdasarkan kriteria diatas, maka kategori kecenderungan dari masing-
masing variabel adalah sebagai berikut :
A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 10 item pertanyaan adalah
50 dan skor terendah adalah 10, maka selisih antara skor tertinggi dengan
skor terendah adalah 40, sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
10 + (81% x 40) = 42,4 dibulatkan menjadi 42 Sangat Baik 10 + (66% x 40) = 36,4 dibulatkan menjadi 36 Baik 10 + (56% x 40) = 32,4 dibulatkan menjadi 32 Cukup Baik 10 + (46% x 40) = 28,4 dibulatkan menjadi 28 Tidak Baik Dibawah 28 Sangat Tidak Baik
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut :
Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel42-50 51 56,66% Sangat Baik 36-41 32 35,56% Baik 32-35 5 5,56% Cukup Baik 28-31 1 1,11% Tidak Baik < 28 1 1,11% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
B. Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 10 item pertanyaan adalah
50 dan skor terendah adalah 10, maka selisih antara skor tertinggi dengan
skor terendah adalah 40, sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
10 + (81% x 40) = 42,4 dibulatkan menjadi 42 Sangat Baik 10 + (66% x 40) = 36,4 dibulatkan menjadi 36 Baik 10 + (56% x 40) = 32,4 dibulatkan menjadi 32 Cukup Baik 10 + (46% x 40) = 28,4 dibulatkan menjadi 28 Tidak Baik Dibawah 28 Sangat Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut :
Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel42-50 49 54,44% Sangat Baik 36-41 35 38,89% Baik 32-35 6 6,67% Cukup Baik 28-31 0 0% Tidak Baik < 28 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
C. Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 12 item pertanyaan adalah
60 dan skor terendah adalah 12, maka selisih antara skor tertinggi dengan
skor terendah adalah 48, sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
12 + (81% x 48) = 50,88 dibulatkan menjadi 51 Sangat Baik 12 + (66% x 48) = 43,68 dibulatkan menjadi 44 Baik 12 + (56% x 48) = 38,88 dibulatkan menjadi 39 Cukup Baik 12 + (46% x 48) = 34,08 dibulatkan menjadi 34 Tidak Baik Dibawah 34 Sangat Tidak Baik
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut :
Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 51-60 25 27,78% Sangat Baik 44-50 47 52,22% Baik 39-43 15 16,67% Cukup Baik 34-38 3 3,33% Tidak Baik < 34 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
D. Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 9 item pertanyaan adalah 45
dan skor terendah adalah 9, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor
terendah adalah 36, sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
9 + (81% x 36) = 38,16 dibulatkan menjadi 38 Sangat Baik 9 + (66% x 36) = 32,76 dibulatkan menjadi 33 Baik 9 + (56% x 36) = 29,16 dibulatkan menjadi 29 Cukup Baik 9 + (46% x 36) = 25,56 dibulatkan menjadi 26 Tidak Baik Dibawah 26 Sangat Tidak Baik
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut :
Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel38-45 21 23,33% Sangat Baik 33-37 42 46,67% Baik 29-32 19 21,11% Cukup Baik 26-28 8 8,89% Tidak Baik < 26 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 90 100%
E. Prestasi Belajar
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 100 dan skor terendah
adalah 0, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 100,
sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
0 + (81% x 100) = 81 Sangat Baik 0 + (66% x 100) = 66 Baik 0 + (56% x 100) = 56 Cukup Baik 0 + (46% x 100) = 46 Tidak Baik Dibawah 46 Sangat Tidak Baik
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut :
Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 0 0% Sangat Baik
66-80,99 77 85,56% Baik 56-65,99 13 14,44% Cukup Baik 46-55,99 0 0% Tidak Baik
< 46 0 0% Sangat Tidak Baik Jumlah 90 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI