PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pdf/f. keguruan dan ilmu pendidikan... · Yang bertanda...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pdf/f. keguruan dan ilmu pendidikan... · Yang bertanda...
i
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS
MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
MARIA CHRISNA SETYA SEFIASANTI
NIM : 081434008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah
Yang telah diberikan kepada penyusun
Bapak dan Ibu
Terimakasih atas cinta dan kasih sayang selama ini
Kupersembahkan baktiku untuk membalas semua
pengorbanan kalian yang tak ternilai harganya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tan Ono Kang Luwih Éndah
Rinonce Sulur Niat Suci
Ametha Kembang Kang Asri
Rinengga Arum-arum Janji
Sumerbak Ngebaki Ati
Tan Ana Kang Luwih Mranani
Tan Ana Kang Luwih Éndah
Mung Tulus Ikhlas Kang Gumelar
Jroning Atur Sembah Bekti
Kidung Adi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka ,sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Agustus 2012
Penulis
Maria Chrisna Setya Sefiasanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Maria Chrisna Setya Sefiasanti
Nomor Mahasiswa : 081434008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6
YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-
PAIR-SHARE”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perustakaan
Univeristas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Agustus 2012
Yang menyatakan
Maria Chrisna Setya Sefiasanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE
Maria Chrisna S. S Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada bahasan sistem imunitas manusia.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 3, SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah lembar kerja siswa, pembagian kelompok, presentasi materi, dan penghargaan kepada kelompok. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, hasil tes awal dan tes akhir siswa di setiap siklus, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan pengujian komparasi dan didukung dengan uji t.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Nilai rata-rata untuk aspek kognitif dilihat dari tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83; dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Prestasi siswa pada siklus I dan II untuk aspek kognitif telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100% siswa telah tuntas dengan rata-rata kelas 85,83 dan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 91,83. Interpretasi prestasi belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 86,67 % siswa masuk dalam kategori tinggi dan 13,33 % siswa masih masuk dalam kategori sedang menjadi 100% siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT’S ACHIEVEMENT OF LEARNING ON THE SECOND GRADE OF STATE HIGH SCHOOL OF 6 YOGYAKARTA IN
THE HUMAN IMMUNITY SYSTEM SUBJECT TROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK-PAIR-SHARE
Maria Chrisna S. S Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
This research aims to know how the achiement of the students on learning biology with main topic of disscussion and investment through cooperative learning model Think Pair Share (TPS) in the human immunity subject. This research was done at the students of XI Science 3, State High School of 6, Yogyakarta, academic year 2011/2012. The main components of the cooperative learning type TPS werestudent worksheets, group sharing, material presentation, and the appreciation to the group. The implementation of this classroom action research was done in two cycles which consist of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The data collection were done by using observation sheets of student’s activities, mark of pre-test and post-test of student, and interview. The data which obtained were analyzed by using descriptive and statistic analysis with t-test. Based on the analysis, the result of the research can be concluded as follows : The mean of the pre-test was 29,67; the mean of the post-test first cycle was 85,83; and the mean of the post-test second cycle 91,83. Achievement learning of student in first and second cycle from cognitive aspect had achieved success indicator that is 100% of student had succeed and the mean of class is 85,83 in first cycle. In the second cycle, the mean becomes 91,83. Interpretation of achievement learning of student from affection and psychomotor aspects get off the ground from first cycle is 86,67% of student categorize in high category and 13,13% of student categorize in middle category become 100% student categorize in high category in second cycle. There can be concluded that implementation cooperative learning type Think-Pair-Share has been able to improve the achievement in the human immunity subject of the students of XI Science 3, State High School of 6, Yogyakarta, academic year 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN
SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi dan dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan
waktu memberikan pengarahan dan dengan penuh sabar membimbing penulis
menyusun skripsi.
2. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Rubiyatno, M. M, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta.
4. Bapak Harsono, S. Pd, selaku guru biologi yang telah membantu dan
memberikan pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di
SMA Negeri 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Siswa-Siswi kelas XI IPA3 SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012
yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
6. Seluruh keluargaku, kedua orangtuaku Bapak Felik Iswadi dan Ibu FO.
Sularsih, serta adikku Nico demus Chrisna Astya Sakti, terima kasih atas doa,
semangat, dukungan materiil dan dukungan moral yang telah diberikan selama
ini.
7. Sahabat kecilku Brigitta Rival Alpinda terima kasih untuk segala bantuan,
semangat, motivasi, dukungan, doa, fasilitas dan akomodasi yang telah
diberikan selama ini.
8. Teman-teman yang telah membantu Atik, Martha, Lusi, Luluk, dan seluruh
teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan
satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lewati selama
empat tahun serta kenangan indah yang telah kita ukir bersama-sama di
Universitas Sanata Dharma tercinta ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis
Maria Chrisna S. S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
F. Hipotesis ......................................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7
A. Belajar ............................................................................................ 7
B. Prestasi Belajar................................................................................ 8
C. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 14
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) ................... 17
E. Sistem Imunitas Manusia ................................................................ 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 22
A. Jenis Penelitian................................................................................ 22
B. Setting Penelitian ............................................................................ 22
C. Rancangan Penelitian ...................................................................... 23
D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 29
E. Analisis Data ................................................................................... 31
F. Indikator Ketercapaian .................................................................... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 36
A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 36
1. Siklus Pertama ............................................................................ 38
a. Perencanaan......................................................................... 38
b. Tindakan ............................................................................ 39
c. Observasi dan Tes ................................................................ 44
d. Refleksi ............................................................................... 46
2. Siklus Kedua .............................................................................. 46
a. Perencanaan......................................................................... 47
b. Tindakan ............................................................................. 47
c. Observasi dan Tes ................................................................ 49
d. Refleksi ............................................................................... 52
B. Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa ............................................... 52
C. Pembahasan .................................................................................... 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik
Siswa Terhadap Pembelajaran ....................................................... 33
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif
Siswa Terhadap Pembelajaran ....................................................... 34
Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan, Metode Pengukuran dan Evaluasi ............. 35
Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Awal Siswa ......................................................... 36
Tabel 4.2 Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................... 44
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I .............................................. 45
Tabel 4.4 Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................... 50
Tabel 4.5 Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II ............................................. 51
Tabel 4.6. Tabel Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Siswa ............................. 53
Tabel 4.7 Hasil Analisis Aspek Afektif Setiap Siklus .................................... 58
Tabel 4.8 Hasil Analisis Aspek Psikomotor Setiap Siklus ............................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ...................... 24
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal LKS 1 Secara Mandiri ........................ 40
Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok ........................................... 41
Gambar 4.3 Siswa Mengoreksi Jawaban Temannya ...................................... 42
Gambar 4.4 Presentasi Kelompok 7 .............................................................. 43
Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan LKS 2 Secara Mandiri ................................ 48
Gambar 4.6 Guru Membantu Kesulitan Kelompok ........................................ 48
Gambar 4.7 Presentasi Kelompok 2 .............................................................. 49
Gambar 4.8 Diagram Afektif Siswa .............................................................. 59
Gambar 4.9 Diagram Psikomotor Siswa ........................................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ..................................................................................... 66
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 68
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa 1dan Kunci Jawaban ................................ 82
Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa 2 dan Kunci Jawaban ............................... 87
Lampiran 5 : Kisi-kisi penyusunan soal awal dan akhir ................................. 94
Lampiran 6 : Soal tes awal serta tes akhir ...................................................... 96
Lampiran 7 : Lembar observasi siswa ........................................................... 102
Lampiran 8 : Pedoman penyusunan dan lembar wawancara siswa ................. 106
Lampiran 9 : Panduang skoring ..................................................................... 108
Lampiran 10 : Hasil Observasi ...................................................................... 114
Lampiran 11 : Hasil Tes awal, tes akhir siklus I, dan siklus II siswa .............. 120
Lampiran 12 : Hasil Wawancara ................................................................... 126
Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian Sekolah .................................................. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 merupakan
salah satu institusi sekolah yang merupakan target lokasi PPL. Selama
melakukan kegiatan PPL, peneliti telah melaksanakan beberapa observasi dan
wawancara dengan guru pembimbing. Dari hasil observasi dan wawancara
ditemukan bahwa salah satu materi yang komplek adalah materi sistem
imunitas. Materi ini merupakan materi penggabungan antara materi sistem
peredaran darah dan virus. Isi materi sistem imunitas yang komplek tersebut
mengakibatkan hasil ulangan harian siswa materi sistem imunitas banyak yang
tidak tuntas.
Kriteria nilai penguasaan ranah kognitif dari siswa Kelas XI IPA SMA
NEGERI 6 Yogyakarta yaitu 75. Masalah yang terjadi pada siswa kelas XI
SMA NEGERI 6 Yogyakarta pada materi sistem imunitas masih banyak
yang memperoleh nilai ≤ 75, yaitu berkisar 63%. Rendahnya pencapaian
ketuntasan siswa kelas XI SMA NEGERI 6 Yogyakarta diduga disebabkan
oleh : 1) Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru.
Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses
belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Seorang guru dituntut untuk teliti
dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menciptakan hasil belajar yang efektif merupakan tugas dan kewajiban guru.
Menurut Slameto (2003) selama ini metode yang digunakan dalam
pembelajaran biologi adalah ceramah. Metode ceramah masih menjadi pilihan
dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang
bersemangat untuk belajar. Hal ini akan membuat hasil belajar siswa akan
menurun. 2) Siswa mengalami kesulitan dalam menerima masukan materi
pokok mata pelajaran biologi yang menurut siswa merupakan mata pelajaran
hafalan.
Salah satu langkah dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas
adalah dengan mengubah model pembelajaran dengan metode yang
dipandang lebih efektif dalam penyampaian materi pokok bahasan sistem
imunitas manusia. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan
adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif menekankan perilaku bersama di
antara siswa dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang
angota-anggotanya bersifat heterogen. Kerjasama dalam kelompok sangat
penting dalam mengatasi permasalahan bersama. Beberapa unsur
pembelajaran kooperatif adalah : (1) adanya saling ketergantungan secara
positif, (2) adanya tanggungjawab perseorangan, (3) adanya tatap muka
diantara anggota, (4) adanya komunikasi anatara anggota, dan (5) adanya
saling evaluasi dalam proses kelompok ( Lie, 2005 :31).
Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah tipe Think-Pair-
Share. Tipe pembelajaran ini jarang sekali dipakai oleh guru pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Biologi di SMA NEGERI 6 Yogyakarta. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share ini memiliki tujuan untuk meningkatan
partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi, baik dengan pasangan
diskusinya maupun dengan seluruh kelas. Siswa akan terbiasa berkomunikasi
dengan siswa lain serta mampu menemukan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan, memahami konsep, dan bekerjasama dengan baik dengan teman
diskusinya.
Pembelajaran kooperatif dengan tipe Think-Pair-Share terdiri dari tiga
tahap kegiatan siswa yang menekankan pada apa yang dikerjakan siswa pada
setiap tahapannya. Tahap yang pertama adalah berpikir (Think). Pada tahap ini
guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan siswa berpikir
sendiri mengenai jawaban tersebut. Waktu berpikir ditentukan oleh guru. Pada
tahap selanjutnya siswa berpasangan (pair) dengan temannya dan
mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing. Sedangkan pada tahap
terakhir, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan
tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan
untuk mengungkapkan mengenai apa yang telah mereka diskusikan. Dengan
berdiskusi dan berpikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa
memahami konsep, menambah pengetahuan, menemukan kemungkinan solusi
dari permasalahan serta semakin percaya diri dalam mengemukakan
pengetahuan kepada teman lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan :
Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem
Imunitas Manusia Kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta ?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi
pada permasalahan sebagai berikut :
1. Subjek Penelian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6
Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share menurut Trianto.
3. Parameter
Parameter yang digunakan adalah hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA
3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 yang
ditunjukkan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Materi Pokok
Sistem imunitas manusia kompetensi dasar 3.8 yaitu menjelaskan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan
bibit penyakit. Sub bab antigen dan antibodi, mekanisme sistem kekebalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tubuh, macam-macam sistem kekebalan tubuh, penyakit akibat kegagalan
sistem kekebalan tubuh
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut, “Untuk Mengetahui
Peningkatan Prestasi Belajar Biologi dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Siswa Kelas XI IPA 3
SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Pada Bahasan Sistem
Imunitas Manusia”.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat langsung bagi sekolah yaitu
meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pembelajaran biologi yang lebih menarik dan
menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi
belajar biologi
3. Bagi Guru
Guru dapat memperoleh suatu variasi strategi pembelajaran yang
menyenangkan dalam pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan pengalaman
langsung menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TPS pada
pembelajaran biologi.
F. Hipotesis
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Imunitas
Manusia Kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus mengembangkan dirinya,
manusia telah melakukan kegiatan belajar sejak dilahirkan. Belajar pada
dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual, yakni peristiwa
terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu.
Definisi belajar menurut John B. Watson (dalam Djiwandono 2006 :
129) adalah suatu proses dari conditioning reflect (respon) melalui pergantian
dari suatu stimulus kepada yang lain.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahanan, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,
kecakapan, kemampuan dan aspek lain yang ada pada diri individu (Sudjana ,
1987 : 28).
Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2009 : 155) “belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-
pola respons yang baru yang berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan, dan kecakapan”
Belajar juga didefinisikan oleh Cronbach (dalam Suprijono 2009 : 2)
sebagai perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Winkel (1987 : 36) mengatakan bahwa,” Belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, dan
nilai-sikap”.
Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang dikatakan
telah belajar apabila telah terjadi suatu perubahan pada dirinya. Menurut
Darsono (2001 : 10) Perubahan tersebut terjadi berkat adanya interaksi dengan
orang lain atau lingkungannya sehingga untuk dapat belajar seorang pelajar
tidak dapat terlepas dari orang lain, dalam hal ini guru dan teman belajar.
Dengan demikian dapat dikatakan seorang pelajar tidak dapat belajar dengan
baik bila hanya sendirian saja, dia juga perlu guru untuk membimbing dan
teman untuk berdiskusi.
Bertolak dari berbagai definisi yang telah diuraikan tadi, secara umum
belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik.
B. Prestasi Belajar
Menurut Erman S. (dalam Taniredja, 2010 : 106) hasil belajar
mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan kemampuan yang telah
dimiliki siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan
kemampuan yang telah dimiliki tersebut dapat berupa komunikasi, interaksi,
kreativitas, dan sebagainya. Prestasi belajar merupakan sebagian dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
perubahan kemampuan, yaitu berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
Prestasi Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 895)
adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara
lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995 : 13)
kemampuan-kemampuan siswa digolongkan dalam hal informasi
verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan
psikomotorik, dan sikap. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan
internal yang perlu dinyatakan dalam suatu prestasi (Gagne dalam Winkel,
1987 : 71).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
penguasaan kemampuan dalam hal informasi verbal, kemahiran intelektual,
pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan sikap yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka
hasil tes yang diberikan guru. Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut
belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar
dapat diketahui hasilnya dari evaluasi hasil belajar salah satunya dengan tes.
Hasil tes ini merupakan data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka
yang disebut prestasi belajar. Prestasi belajar siswa di sekolahnya sifatnya
relatif, artinya dapat berubah setiap saat karena berbagai kemampuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dimiliki siswa berbeda-beda. Hal ini terjadi karena hasil tes belajar siswa
mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
Menurut Slameto (2003) dan Dimyati dan Mujiono (1999 : 236-254)
secara garis besarnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun
mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang
meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat,
kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.
1. Kondisi Fisiologis Secara Umum
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar
jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan
lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada
dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anakanak yang kurang
gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima
pelajaran.
2. Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti
faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas
belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor
psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan.
Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampukan-
kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi
proses dan hasil belajar mahasiswa.
3. Kondisi Panca Indera
Disamping kondisi fisiologis umum, hal yang tak kalah pentingnya adalah
kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Sebagian
besar yang dipelajari manusia dipelari menggunakan penglihatan dan
pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau model,
melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan
keterangan guru dan orang lain, mendengarkan ceramah, dan lain
sebagainya.
4. Intelegensi/Kecerdasan
Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar
dan memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah
bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada
bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil.
5. Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu bidang tertentu
misalnya bidang studi matematika atau bahasa asing. Bakat adalah suatu
yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu
dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu
sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan
lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan
untuk berkembang.
6. Motivasi
Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat,
dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi
mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal
dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut
mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu
diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik)
dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan
harus untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan
selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Bila ada
mahasiswa yang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan
dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar mahasiswa termotivasi untuk
belajar.
b. Faktor Eksternal
Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini
sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya
baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain.
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Lingkungan Alami
Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan
udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu
udara yang lebih panas dan pengap.
2) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya
(wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang
belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang
mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi
manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga
berpengaruh terhadap hasil belajar.
2. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat
berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang.
Faktor-faktor ini dapat berupa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) perangkat keras /hard ware misalnya gedung, perlengkapan belajar,
alat-alat praktikum, dan sebagainya.
Perangkat lunak/soft ware seperti kurikulum, program, dan
pedoman belajar lainnya.
C. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling
membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling
membantu (Trianto, 2009 : 56). Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah
untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat
secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.
Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2009 : 58 ) Pembelajaran
kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk
meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa
yang berbeda latar belakangnya.
Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik didalam kelompoknya
perlu diajarkan ketrampilan-ketrampilan kooperatif pada peserta didik.
Ketrampilan-ketrampilan tersebut adalah: (1) berada dalam tugas, yaitu siswa
tetap berada dalam kerja kelompok, merumuskan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya dengan melatih ketrampilan ini siswa akan menyelesaikan
tugas dalam waktu yang tepat dengan karakteristik yang lebih baik, (2)
mengambil giliran dan berbagi tugas, yaitu siswa bersedia menerima tugas dan
membantu menyelesaikan tugas sehingga kegiatan akan terselesaikan pada
waktunya, (3) mendorong partisipasi, yaitu memotivasi teman sekelompok
untuk memberikan kontribusi tugas kelompok, (4) mendengarkan dengan
aktif, yaitu memperhatikan informasi yang disampaikan teman sehingga
anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa senang karena apa
yang mereka sumbangkan itu berharga, (5) bertanya, yaitu siswa menanyakan
informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman sekelompok apabila teman
sekelompok tidak tahu jawabannya, baru menanyakan pada guru, hal ini
penting karena siswa yang pasif dapat didorong untuk ikut aktif.
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar
kelompok (Joyce, 2009 : 28-29). Ada unsur-unsur dasar pembelajaran
kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran biasa. Roger dan
David Johnson dalam Lie (2010 : 31) mengatakan bahwa untuk mencapai
hasil yang maksimal, terdapat lima unsur model pembelajaran yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
diterapkan yaitu: (1) Saling ketergantungan positif, yakni untuk menciptakan
kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa
sehingga setiap kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri dan saling
bekerjasama dalam kelompok, siswa dalam kelompok saling bekerjasama dan
mereka menyadari bahwa diantara mereka saling membutuhkan satu sama lain
dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan bersama. (2) Tanggung jawab
perseorangan, yakni seorang guru dalam pembelajaran kooperatif perlu
membuat tugas sedemikian rupa agar setiap anggota kelompok bertanggung
jawab untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka masing-masing
sebagai sumbang saran dalam kelompok untuk mencapai kesuksesan bersama.
(3) Tatap muka, yakni setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk
bertemu muka dan berdiskusi, saling mengenal dan menerima satu sama lain
dalam kegiatan tatap muka dan interaksi antar pribadi. (4) Komunikasi antar
anggota, yakni menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan
ketrampilan berkomunikasi, karena tidak setiap siswa mempunyai keahlian
mendengarkan dan berbicara. (5) Evaluasi proses kelompok, yakni pengajar
perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses
kerja kelompok agar selanjutnya bisa bekerjasama secara efektif.
Setiap siswa dalam pembelajaran kooperatif akan mempunyai
tanggung jawab untuk tugasnya apabila dilakukan dengan menganut unsur-
unsur tersebut secara sempurna serta berpeluang mempunyai pengetahuan
yang lain melelui kelompok yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Guru memainkan peran yang menentukan dalam menerapkan
pembelajaran kooperatif yang efektif. Materi harus disusun agar setiap siswa
dapat bekerja untuk memberikan sumbangan pemikirannya kepada
kelompoknya. Guru harus mengatur ruang kelas agar setiap anggota kelompok
duduk berdekatan sehingga dapat bekerja dengan nyaman. Jarak antara
kelompok yang satu dengan yang lain jangan terlalu berdekatan agar tidak
saling mengganggu.
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Tipe pembelajaran Think Pair Share (TPS) atau Berpikir-Berpasangan
Berbagi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. (Direktorat PLP modul SN-38 dalam
Trianto, 2009 : 81).
Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada
siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan
teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2010:57).
Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair-Share adalah sebagai
berikut:
1. Thingking (berpikir)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan
pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu
tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
2. Pairing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan
apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap
anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran
mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar,
paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5
menit untuk berpasangan.
3. Sharing (berbagi)
Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan
berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan
yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau
bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan
telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Menurut Suryosubroto (dalam Trianto, 2009 : 133) manfaat Think-
Pair-Share adalah:
1. Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan
tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat
dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak siswa yang mengangkat
tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para
siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu
dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik
2. Para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk
berpikir ketika menggunakan Think-Pair-Share. Mereka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan
mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.
E. Sistem Imunitas Manusia
Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dasar:
Mengkaitkan struktur fungsi, proses dan kelainan / penyakit yang dapat terjadi
pada sistem imunitas manusia manusia. Dengan Materi pokok pembelajaran
Sistem imunitas manusia, berdasarkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan
(KTSP) untuk kelas XI IPA semester 2.
Sistem Imunitas (Priadi dan Silawati 2007 : 295)
Salah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan
kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh
atau biasa kita sebut dengan sistem imun. Sistem ini melindungi tubuh
sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan
penyakit pada tubuh kita. Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang
mempunyai persenjataan lengkap.
Sistem imun sangat diperlukan bagi tubuh kita. Sistem imun adalah
sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang terdiri atas :
1. Pertahanan lini pertama tubuh
2. Pertahanan lini kedua tubuh
Secara umum, sistem imun manusia dibagi menjadi 2, yaitu sistem
imun alamiah (innate/natural immunity) dan sistem imun adaptif (spesific
immunity).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja
sama dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat
mengakibatkan penyakit, seperti bakteri, jamur dan virus. Kesehatan tubuh
bergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali dan
menghancurkankan serangan ini. Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi
tubuh, yaitu sebagai:
1. Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh
2. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan
komponen tubuh yang telah tua
3. Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi atau ganas, serta
menghancurkannya.
Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang
disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk
memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam
tubuh.
Sistem pertahanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu:
a. Pertahanan non spesifik
b. Pertahanan spesifik
Komponen Dalam Sistem Imun
Komponen utama dalam sistem imun selain yang telah disebutkan
diatas, adalah sel darah putih. Sistem kekebalan tubuh berkaitan dengan sel
darah putih atau leukosit. Berdasarkan adanya bintik-bintik atau granular,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Leukosit terbagi atas: Granular, Agranular, Macrophage(makrofag), Sel
Pemuncul Antigen (Antigen Presenting Cells), Antibodi.
Mekanisme Pertahanan Tubuh
Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang
disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk
memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam
tubuh.
Sistem pertahanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu:
a. Pertahanan non spesifik
b. Pertahanan spesifik
Kelainan Sistem Imun
1. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap
antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi
terbagi atas 2 jenus yaitu:
a. Reaksi alergi langsung
b. Reaksi alergi tertunda
2. Penolakan organ transplantasi
3. Defisiensi Imun
4. Penyakit Autoimun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research).
Istilah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan penelitian
yang dilakukan di kelas. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
adanya tindakan yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami yang
ditujukan untuk memecahkan masalah praktis. Tindakan tersebut merupakan
suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan
dilaksanakan dalam rangkaian siklus kegiatan (Hopkins, 2008 : 44).
B. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMA NEGERI 6
Yogyakarta. Penulis mengambil sekolah di SMA NEGERI 6 Yogyakarta
dengan pertimbangan sekolah tersebut merupakan tempat penulis
melakukan PPL. Hal tersebut dapat memudahkan dalam pencarian data,
peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sesuai dengan profesi
penulis kelak.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012.
3. Subyek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA
NEGERI 6 Yogyakarta tahun ajaran 2011-2012 dengan jumlah 30 siswa.
Pertimbangan mengambil subyek penelitian tersebut adalah siswa
XI telah mengalami program penjurusan. Siswa XI IPA akan mempelajari
materi tentang Sains sehingga materi pelajaran biologi yang merupakan
salah satu materi pelajaran sains juga akan diberikan secara intensif. Selain
itu kelas tersebut merupakan kelas yang dulu pernah menjadi kelas bagi
penulis untuk melakukan praktek mengajar sehingga penulis telah
mengetahui kondisi kelas tersebut dengan baik.
4. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah tentang peningkatan prestasi
siswa khususnya pada pokok bahasan sistem imunitas manusia.
C. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model yang
dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart. Model Kemmis
dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang
diperkenalkan oleh Kurt Lewin (Hopkins, 2008). Namun komponen acting
(tindakan) dengan observing merupakan dua bagian kegiatan yang tidak
terpisahkan sehingga dijadikan sebagai satu kesatuan. Maksudnya, kedua
kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu
berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.
Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk modelnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 3.1. Rancangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Tindakan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Hal tersebut
dilakukan karena materi sistem imunitas merupakan materi akhir untuk kelas
XI IPA sehingga waktu yang disediakan untuk dilakukannya penelitian
terbatas. Siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan,
observasi/pengamatan dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pembelajaran
2) Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar
siswa, tiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Pembagian
kelompok dilakukan dengan tingkat kecerdasan menyebar, yaitu
siswa-siswa yang unggul dalam hal prestasi disebar dalam tiap-tiap
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai
observer/pengamat.
4) Menyusun lembar observasi
5) Menyusun lembar kerja siswa
6) Merancang soal-soal latihan
7) Merancang soal pre-test dan post-test
b. Pelaksanaan/Tindakan
1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan pretest
2) Guru memberikan apersepsi
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru meminta siswa mengerjakan soal LKS 1 secara mandiri
5) Guru meminta mendiskusikan hasil pemikirannya sendiri dengan
pasangannya
6) Setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya, guru meminta
siswa mendiskusikan hasil pemikirannya dalam kelompok
7) Guru meminta masing-masing wakil dari kelompok secara
bergiliran mempresentasikan hasil diskusi kelompok
8) Kelompok lain secara aktif mengikuti presentasi dan menanggapi
hasil presentasi
9) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam
forum presentasi
10) Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan
merefleksikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
11) Guru memberikan post-test kepada siswa
12) Guru memberikan pekerjaan rumah
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang
diamati meliputi :
a) Perhatian terhadap penjelasan guru
b) Antusiasme dalam mengerjakan tugas
c) Kerjasama terhadap siswa lain
d) Keberanian untuk mempresentasikan di depan kelas
e) Keberanian untuk menanggapi saat kegiatan presentasi
berlangsung
d. Refleksi
Refleksi adalah pemaknaan analisis hasil tindakan yang telah
dilakukan. Analisis tersebut dilakukan untuk mengukur kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian hasil analisis
tersebut digunakan sebagai pedoman untuk perbaikan pada
pelaksanaan siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi
pada siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok
belajar siswa, tiap kelompok 4-5 siswa dengan kecerdasan
menyebar.
3) Merancang lembar kerja siswa (LKS) 2
4) Merancang soal-soal latihan
5) Merancang soal post-test
b. Pelaksanaan
1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa
2) Guru dan siswa membahas pekerjaan rumah yang sulit
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru menjelaskan secara singkat materi tentang sistem imunitas
subbab macam-macam kekebalan tubuh
5) Guru meminta siswa mengerjakan soal LKS 2 secara mandiri
6) Guru meminta mendiskusikan hasil pemikirannya sendiri dengan
pasangannya
7) Setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya, guru meminta
siswa mendiskusikan hasil pemikirannya dalam kelompok
8) Guru meminta masing-masing wakil dari kelompok secara
bergiliran mempresentasikan hasil diskusi kelompok
9) Kelompok lain secara aktif mengikuti presentasi dan menanggapi
hasil presentasi
10) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam
forum presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
11) Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan
merefleksikannya
12) Guru memberikan post-test kepada siswa
13) Guru memberikan pekerjaan rumah
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang
diamati meliputi :
a) Perhatian terhadap penjelasan guru
b) Antusiasme dalam mengerjakan tugas
c) Kerjasama terhadap siswa lain
d) Keberanian untuk mempresentasikan di depan kelas
e) Keberanian untuk menangapi saat kegiatan presentasi
berlangsung
d. Refleksi
Refleksi merupakan pemaknaan analisis hasil tindakan yang telah
dilakukan. Analisis tersebut dilakukan untuk mengukur kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada siklus II, kemudian hasil analisis
tersebut digunakan sebagai pedoman untuk perbaikan pada
pelaksanaan siklus selanjutnya sampai indikator keberhasilan tercapai.
Diharapkan pada akhir siklus ini prestasi belajar siswa kelas XI IPA 3
SMA Negeri 6 Yogyakarta meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 1 dan 2) yang disusun oleh
peneliti dengan mengacu pada pembelajaran yang menggunakan metode
kooperatif tipe TPS yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS)
yang dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data penelitian tindakan kelas
menggunakan 2 teknik yaitu tes dan non-tes.
a. Tes
Tes digunakan sebagai alat pengukur terhadap peserta didik.
Tes tersebut berhubungan dengan fungsinya mengukur tingkat
kemajuan atau perkembangan yang dicapai oleh peserta didik setelah
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Pada
setiap siklus guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa
dalam penguasaan materi sistem imunitas. Tes yang digunakan untuk
penelitian ini adalah tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).
Tes awal dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tes awal
dilaksanakan sebelum bahan pembelajaran diajarkan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan siswa setelah diajarkan materi pelajaran. Tes awal yaitu 9
soal uraian singkat dan 1 soal menjodohkan. Soal tes akhir siklus I
terdiri dari 7 soal uraian singkat dan 1 soal menjodohkan dan soal tes
akhir siklus II terdiri dari 8 soal uraian singkat dan 1 soal
menjodohkan. Jumlah bobot soal tes masing-masing adalah 20. Kisi-
kisi penyusunan soal awal dan lembar soal awal dapat dilihat pada
lampiran 4 dan soal tes awal serta tes akhir dapat dilihat pada lampiran
5. Dengan cara demikian maka akan diketahui perkembangan hasil
belajar siswa. Jika hasil tes akhir lebih baik dibandingkan dengan tes
awal, maka dapat diartikan tingkat kemajuan yang dicapai siswa
meningkat dan program pengajaran telah berhasil.
b. Non-Tes
Teknik non-tes yang dipilih pada penelitian ini ada 2 cara yaitu
dengan pengamatan langsung (observation), dan wawancara
(interview).
1) Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas dan respon
siswa terhadap pemahaman materi sistem inmunitas dan model
pembelajaran guru dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Think-Pair-Share. Pedoman penyusunan dan lembar observasi
siswa dapat dilihat pada lampiran 6.
2) Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Jenis wawancara yang digunakan sebagai alat evaluasi adalah
wawancara terstruktur. Dalam wawancara ini, evaluator yaitu
peneliti melakukan tanya jawab lisan dengan siswa dalam rangka
menghimpun bahan-bahan keterangan untuk mendukung penilaian
terhadap siswa. Pedoman penyusunan dan lembar wawancara
siswa dapat dilihat pada lampiran 7.
E. Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sehingga analisis data
yang digunakan adalah analisis untuk menguji hipotesis deskriptif. Data dari
siklus I dan siklus II dibandingkan. Analisis data tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat dilakukan dengan membandingkan
skor ketercapaian siklus I dan siklus II.
Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 3 ranah, yaitu ranah
kognitif, psikomotorik, dan afektif. Setiap ranah mempunyai pedoman
penilaian berbeda. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada ranah
kognitif berpedoman pada hasil tes tulis dalam bentuk uraian, untuk
mengetahui tingkat hasil belajar ranah psikomotorik dan afektif berpedoman
pada lembar observasi dan wawancara. Penghitungan hasil belajar pada setiap
ranah adalah sebagai berikut.
1. Ranah Kognitif
Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif menggunakan
tes tulis. Panduang skoring dapat dilihat pada lampiran 8. Adapun teknik
penskoran adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Skor = 푥100
Keterangan :
B : Banyaknya jumlah nilai butir soal yang dijawab benar
N : Jumlah total nilai soal
(Sudjana , 1987)
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, digunakan
uji komparasi. Dalam prosesnya, uji ini membandingkan nilai rata kelas
dari nilai pre-test, nilai post-test siklus I dan post-test siklus II. Untuk
mendukung uji komparasi digunakan pula uji t menggunakan spss yang
bertujuan melihat perbedaan hasil belajar biologi siswa setiap siklus.
2. Ranah Psikomotorik
Data penguasaan ranah psikomotorik diambil dari data hasil
observasi yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu
dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala yang
diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan
tingkat keberhasilan metode kooperatif TPS sebagaimana adanya bentuk
paparan naratif maupun tabel.
Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek
psikomotorik yang digunakan. Persentase perolehan skor pada lembar
observasi aspek psikomotorik dikualifikasi untuk menentukan seberapa
besar partisipasi dan tanggapan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Untuk setiap siklus persentase diperoleh dari rata-rata
persentase partisipasi siswa pada tiap pertemuan pembelajaran. Hasil data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
observasi aspek psikomotorik ini dianalisis dengan pedoman kriteria
sebagai berikut. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka
dalam menghitung persentase skor hasil observasi aspek psikomotorik
digunakan cara sebagai berikut :
푞 = 푟푇 푥100
q = persentase skor hasil observasi partisipasi kelompok siswa
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
T = skor maksimal (skor total)
Tabel 3.1. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek
Psikomotorik Siswa Terhadap Pembelajaran
Presentase Yang Diperoleh Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah
(Suharsimi, 2007)
3. Ranah Afektif
Data penguasaan ranah afektif diambil dari 2 data yaitu data hasil
observasi aspek afektif dan wawancara. Data penguasaan ranah afektif
yang diambil dari data hasil observasi yang dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi)
data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
metode kooperatif TPS sebagaimana adanya bentuk paparan naratif
maupun tabel.
Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek
afektif yang digunakan. Persentase perolehan skor pada lembar observasi
aspek afektif dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar aktivitas
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus
persentase diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas siswa pada tiap
pertemuan pembelajaran. Hasil data observasi aspek afektif ini dianalisis
dengan pedoman kriteria sebagai berikut. Berdasarkan pedoman penskoran
yang telah dibuat, maka dalam menghitung persentase skor hasil observasi
aspek afektif digunakan cara sebagai berikut :
푞 = 푟푇 푥100
q = persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
T = skor maksimal (skor total)
Tabel 3.2. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif
Siswa Terhadap Pembelajaran
Presentase Yang Diperoleh Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah
(Suharsimi, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung
aspek afektif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model
kooperatif tipe Think-Pair-Share. Wawancara yang digunakan adalah
wawancara terstruktur. Hasil wawancara akan dituangkan dalam bentuk
transkrip kemudian diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan.
F. Indikator Ketercapaian
Tabel 3.3. Indikator Keberhasilan Penelitian
Variabel Data Indikator Ketercapaian
Prestasi belajar siswa
aspek kognitif
Pre test dan post test siklus I
dan II
Siswa mencapai nilai
ketuntasan minimal 75
dan 75% jumlah siswa
mencapai ketuntasan
minimal
Prestasi belajar siswa
aspek psikomotorik
Lembar observasi Partisipasi siswa selama
mengikuti proses
pembelajaran masuk
dalam kategori tinggi di
akhir siklus
Prestasi belajar siswa
aspek afektif
Lembar observasi Sikap siswa selama
mengikuti proses
pembelajaran masuk
dalam kategori tinggi di
akhir siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal 23 Mei 2012 dan dilaksanakan
dalam dua siklus. Sebelum penelitian dimulai, guru memberikan tes awal
dengan materi sistem imunitas. Semua siswa mengikuti tes awal tersebut. Tes
akhir diberikan setiap akhir siklus.
Dari hasil tes awal yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa
persentase rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 29,67 % dan termasuk
dalam kualifikasi rendah sehingga perlu ditingkatkan.
Guru dan peneliti menentukan pembagian kelomok berdasarkan hasil
nilai tes awal siswa kelas XI IPA3. Siswa dibagi menjadi tujuh kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. Kelompok
dibuat heterogen berdasarkan kemampuan awal siswa dari hasil tes awal.
Sedangkan aspek lain seperti jenis kelamin, ras atau budaya tidak
diperhatikan.
Nilai tes awal siswa dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.1. Daftar Nilai Tes Awal Siswa
Siswa ke - Nilai Tes Awal 1 30
2 30
3 35
4 30
5 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
6 25
7 20
8 30
9 40
10 45
11 10
12 20
13 25
14 30
15 50
16 40
17 35
18 30
19 25
20 20
21 20
22 25
23 25
24 20
25 40
26 50
27 30
28 25
29 35
30 30
Rata-rata 29,67
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II terdiri
dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran biologi materi sistem
imunitas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah
sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti
melakukan perencanaan. Berikut kegiatan yang dilakukan pada tahap
perencanaan :
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
digunakan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan pembeljaran.
RPP tersebut memuat model pembelajaran kooperatif tipe Think-
Pair-Share dalam kegiatan pembelajarannya.
2) Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan
sebagai bahan diskusi kelompok. LKS ini dikonsultasikan dengan
guru dan dosen pembimbing.
3) Menyusun instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi
siswa dan tes
a. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa ini terdiri dari lembar observasi untuk
penilaian aspek afektif dan psikomotorik. Lembar observasi ini
digunakan observer dalam melaksanakan observasi serta untuk
mencatat hasil observasi siswa saat pembelajaran biologi materi
sistem imunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Tes
Soal tes disusun oleh peneliti dengan bimbingan dari dosen dan
guru pelajaran biologi kelas XI IPA3. Soal tes terdiri dari 10
soal tes awal dan 8 soal tes akhir siklus I.
4) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran biologi yang
akan bertindak sebagai guru dan peneliti sebagai observer selama
proses pembelajaran tentang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
5) Menyiapkan alat dokumentasi yang diperlukan
c. Pelaksanaan
Setelah perencanaan selesai, dilanjutkan dengan pelaksaan tindakan.
Pelakasanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang
akan dilakasanakan oleh guru pelajaran biologi. Selama tindakan
berlangsung peneliti bertindak sebagai observer yang akan mengamati
selamat proses tindakan berlangsung. Berikut kegiatan yang dilakukan
pada tahap pelaksanaan tindakan :
Pra Pembelajaran
Guru menyapa siswa dan mengajak siswa mempersiapkan
buku dan alat tulis masing-masing. Untuk mengecek pemahaman
siswa sebelum masuk ke inti pembelajaran, guru memberikan
apersepsi sesuai dengan RPP yang telah ada. Setelah itu guru
menjelaskan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran siswa tidak
hanya belajar sendiri tetapi juga belajar dengan teman lain dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kelompok kemudian mempresentasikan hasil kelompok dalam diskusi
kelas.
Tahap Berpikir (Think)
Guru membagikan LKS 1 kepada setiap siswa. Setelah setiap
siswa menerima LKS, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan fungsi sistem imun tubuh,
mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh, dan
menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada
sistem imun.Siswa mengerjakan LKS 1 secara mandiri terlihat pada
gambar.
Gambar 4.1. Siswa mengerjakan Soal LKS Secara Mandiri
Tahap Berpasangan (Pair)
Setelah mencoba mengerjakan secara mandiri, kemudian siswa
berdiskusi dengan teman kelompoknya. Pembentukan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dilakukan oleh guru. 1 kelompok terdiri dari 4 siswa. Karena jumlah
siswa ada 30 orang maka jumlah kelompok ada 7 kelompok. 2
kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa berdiskusi dalam kelompok
masing-masing seperti terlihat pada gambar.
Gambar 4.2. Siswa berdiskusi dalam kelompok
Dalam kelompok, siswa mengungkapkan pendapatnya dan ada
teman lain yang menjelaskan atau mengoreksi jawaban temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 4.3. Siswa Mengoreksi Jawaban Temannya
Guru berkeliling mengamati siswa dalam kelompok.
Tahap Berbagi (Share)
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Guru menunjuk
kelompok 7 untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok 7
mempresentasikan hasil diskusi soal LKS nomor 1. Kelompok 7
mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk gambar sehingga
dapat menarik perhatian teman-teman kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.4. Presentasi Kelompok 7
Pada saat presentasi sesi tanya-jawab kelompok lain juga
terlibat aktif baik dalam hal bertanya ketika ada beberapa hal yang
belum dimengerti atau menyanggah suatu argumen dari presentator.
Kelompok lain juga aktif dalam memberikan informasi-informasi
yang berguna pada materi pembelajaran sistem imunitas.
Penutup
Guru memberikan soal akhir di akhir siklus I. soal tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan prestasi
belajar siswa seteah diberikan materi pembelajaran sistem imunitas
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Setelah
selesai diberikan mengerjakan soal, guru mengajak siswa merangkum
apa saja yang dipelajari pada pertemuan tersebut. Mengakhiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pertemuan guru memberika tugas rumah untuk merangkum materi
sistem imunitas dari berbagai sumber.
d. Observasi dan Tes
a) Data Hasil Observasi
Peneliti bertindak sebagai observer melakukan observasi
terhadap kegiatan siswa yaitu aspek afektif dan psikomotorik
selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Berikut hasil
observasi yang telah dilakukan peneliti selama pembelajaran pada
siklus I :
Tabel 4.2. Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus I
Siswa ke -
Siklus I Afektif Psikomotor
Skor % Ket Skor % Ket 1 35 73 T 14 87,5 T 2 32 66,67 S 14 87,5 T 3 39 81,3 T 13 81,3 T 4 36 75 T 14 87,5 T 5 39 81,3 T 13 81,3 T 6 40 83,3 T 14 87,5 T 7 42 87,5 T 12 75 T 8 35 73 T 14 87,5 T 9 40 83,3 T 10 62,5 S 10 40 83,3 T 14 87,5 T 11 39 81,3 T 13 81,3 T 12 40 83,3 T 14 87,5 T 13 32 66,67 S 14 87,5 T 14 40 83,3 T 14 87,5 T 15 45 93,7 T 15 93,7 T 16 42 87,5 T 12 75 T 17 32 66,67 S 14 87,5 T 18 45 93,7 T 15 93,7 T 19 40 83,3 T 10 62,5 S 20 40 83,3 T 10 62,5 S 21 45 93,7 T 15 93,7 T 22 42 87,5 T 12 75 T 23 42 87,5 T 12 75 T 24 32 66,67 S 14 87,5 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
25 35 73 T 14 87,5 T 26 39 81,3 T 13 81,3 T 27 35 73 T 14 87,5 T 28 40 83,3 T 10 62,5 S 29 45 93,7 T 15 93,7 T
30 39 81,3 T 13 81,3 T Rata-rata 38,9 81,05 - 13,17 82,3 -
Pada aspek afektif dan psikomotorik terdapat 4 siswa yang
termasuk dalam kategori sedang dan 26 siswa masuk dalam
kategori tinggi. Persentase rata-rata aspek afektif dan psikomotorik
adalah 81,05% dan 82,3%.
b) Data Hasil Tes Siklus I
Hasil tes siswa untuk siklus I mencapai kategori tinggi
dengan rata-rata pencapaian kompetensi sebesar 85,83 %.
Tabel 4.3. Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I
Siswa ke - Nilai Tes Akhir Siklu I
1 95
2 75
3 80
4 90
5 85
6 85
7 90
8 95
9 95
10 75
11 80
12 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
13 90
14 85
15 85
16 75
17 90
18 85
19 90
20 85
21 85
22 75
23 95
24 90
25 95
26 80
27 95
28 75
29 85
30 85
Rata-rata 85,83
e. Refleksi
Berdasarkan analisis ketuntasan minimal siswa dari hasil tes
siklus I diketahui persentase ketuntasan klasikal siswa yaitu 100%.
Meskipun presentase tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan,
masih ada 4 siswa yang memperoleh nilai sedang pada penilaian aspek
afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu diadakan siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pada tahap perencanaan siklus II, secara umum kegiatan yang
dilakukan peneliti sama dengan kegiatan perencanaan pada siklus I.
sedangkan soal tes akhir siklus II berupa 9 jawaban singkat.
b. Pelaksanaan
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2012. Pada
pertemuan ini guru biologi sebagai pengajar dan peneliti sebagai
observer. Berikut deskripsi pembelajaran biologi yang telah dilakukan
berdasarkan RPP yang telah disusun :
Pra Pembelajaran
Guru menyapa siswa dan mengajak siswa mempersiapkan
buku dan alat tulis masing-masing. Untuk mengecek kembali
pemahaman siswa sebelum masuk ke inti pembelajaran, guru
memberikan apersepsi sesuai dengan RPP yang telah ada.
Tahap Berpikir (Think)
Pada tahap ini guru membagikan LKS 2 kepada setiap siswa.
Setelah setiap siswa menerima LKS, peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa menyebutkan macam-
macam kekebalan tubuh menyebutkan gangguan atau penyakit yang
terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia, dan menyebutkan
berbagai upaya untuk pencegahan penyakit. Siswa mengerjakan LKS
2 secara mandiri terlihat pada gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4.5. Siswa mengerjakan LKS 2 Secara Mandiri
Tahap Berpasangan (Pair)
Lima belas menit kemudian siswa bergabung dengan
kelompok yang ditentukan secara bebas oleh siswa sendiri untuk
berdiskusi dengan jumlah siswa tiap kelompok sama seperti
pertemuan sebelumnya. Guru berkeliling mengamati dan membantu
jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.
Gambar 4.6. Guru Membantu Kesulitan Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tahap Berbagi (Share)
Siswa mempresentaikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok
2 mempresentasikan soal diskusi dengan gambar dan keterangan
sehingga dapat menarik perhatian kelompok lain.
Gambar 4.7. Presentasi Kelompok 2
Penutup
Guru memberikan soal akhir di akhir siklus II. Setelah siswa
selesai mengerjakan soal, guru mengajak siswa merangkum apa saja
yang dipelajari pada pertemuan tersebut.
c. Observasi dan Tes
a) Data Hasil Observasi
Secara umum berikut adalah hasil observasi yang telah dilakukan
peneliti sebagai observer selama proses pembelajaran pada siklus II
setelah diadakannya perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.4. Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus II
No Siswa ke -
Siklus II Afektif Psikomotor
Skor % Ket Skor % Ket
1 1 39 81,3 T 14 87,5 T 2 2 39 81,3 T 14 87,5 T 3 3 44 91,7 T 16 100 T 4 4 41 85,4 T 14 87,5 T 5 5 41 85,4 T 14 87,5 T 6 6 44 91,7 T 16 100 T 7 7 41 85,4 T 14 87,5 T 8 8 42 87,5 T 13 81,3 T 9 9 44 91,7 T 16 100 T
10 10 41 85,4 T 14 87,5 T 11 11 39 81,3 T 14 87,5 T 12 12 42 87,5 T 13 81,3 T 13 13 39 81,3 T 14 87,5 T 14 14 42 87,5 T 13 81,3 T 15 15 44 91,7 T 16 100 T 16 16 39 81,3 T 14 87,5 T 17 17 39 81,3 T 14 87,5 T 18 18 41 85,4 T 14 87,5 T 19 19 42 87,5 T 13 81,3 T 20 20 39 81,3 T 14 87,5 T 21 21 42 87,5 T 13 81,3 T 22 22 42 87,5 T 13 81,3 T 23 23 41 85,4 T 14 87,5 T 24 24 41 85,4 T 14 87,5 T 25 25 41 85,4 T 14 87,5 T 26 26 39 81,3 T 14 87,5 T 27 27 42 87,5 T 13 81,3 T 28 28 42 87,5 T 13 81,3 T 29 29 39 81,3 T 14 87,5 T 30 30 41 85,4 T 14 87,5 T
Rata-rata 41,07 85,6 - 14 87,5 -
Pada aspek afektif dan psikomotorik, semua siswa masuk dalam
kategori tinggi. Persentase rata-rata afektif naik dari 81,05% menjadi
85,6% dan persentase rata-rata psikomotor naik dari 82,3% menjadi
87,5%.
b) Data Hasil Tes Akhir Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hasil tes akhir siswa untuk siklus ini mencapai kategori tinggi
dengan persentase rata-rata sebesar 91,83%. Tidak terdapat siswa
yang termasuk dalam kategori rendah dan sedang.
Tabel 4.5. Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II
Siswa ke - Nilai Tes Akhir Siklus II
1 90 2 90 3 85 4 100 5 100 6 95 7 95 8 90 9 95
10 100 11 90 12 90 13 90 14 95 15 95 16 85 17 85 18 100 19 90 20 90 21 90 22 90 23 90 24 95 25 95 26 95 27 90 28 90 29 80 30 90
Rata-rata 91,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan oleh observer dan guru
mata pelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti
sendiri, proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pair-Share pada siklus II berjalan optimal. Setiap langkah
dari pembelajaran dengan tipe pembelajaran ini berjalan baik sesuai
dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.
Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada
siklus II telah mengalami perbaikan, baik dalam proses pembelajaran
maupun hasil tes siswa. Dengan perbaikan tersebut terlihat terjadi
peningkatan prestasi belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif pada
siklus I sebesar 85,83 % meningkat pada siklus II menjadi 91,83%.
Ditinjau dari aspek afektif peningkatan prestasi belajar siswa pada
siklus I sebesar 81,05% meningkat pada siklus II menjadi 85,6% dan
peningkatan prestasi belajar siswa ditinjau dari aspek psikomotor naik
dari 82,3% meningkat pada siklus II menjadi 87,5%.
B. Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa
Setelah penelitian selesai, peneliti memeriksa hasil tes awal dan akhir
kemudian melakukan uji komparasi. Analisis komparasi dilakukan untuk
melihat perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dan
siklus II dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share. Dari tahapan siklus tersebut kemudian dibandingkan bagaimana
perubahan tingkat hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
prestasi belajar siswa dalam penelitian tindakan ini menggunakan soal awal
dan soal akhir. Berikut tabel analisis perbandingan rata-rata nilai tes siswa :
Tabel 4.6. Tabel Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Siswa
Siswa
ke - Nilai Tes Awal
Nilai Tes Akhir
Siklu I
Nilai Tes Akhir
Siklus II
1 30 95 90
2 30 75 90
3 35 80 85
4 30 90 100
5 20 85 100
6 25 85 95
7 20 90 95
8 30 95 90
9 40 95 95
10 45 75 100
11 10 80 90
12 20 85 90
13 25 90 90
14 30 85 95
15 50 85 95
16 40 75 85
17 35 90 85
18 30 85 100
19 25 90 90
20 20 85 90
21 20 85 90
22 25 75 90
23 25 95 90
24 20 90 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
25 40 95 95
26 50 80 95
27 30 95 90
28 25 75 90
29 35 85 80
30 30 85 90
Rata-
rata 29,67 85,83 91,83
Nilai rata-rata tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83;
dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Nilai rata-rata tes akhir siklus II lebih
besar dari pada tes akhir siklus I dan nilai tes akhir siklus I lebih besar dari
pada nilai tes awal maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi
pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share. Untuk mendukung data uji komparasi maka dilakukan uji t
menggunakan program spss.
Menurut Suharsimi (dalam Desi Kisworo, 2010 : 30-31)Jika thit < - ttabel
atau thit > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara tes awal
dan tes akhir setelah siswa mempelajari materi sistem imunitas manusia
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Jika thit <
ttabel maka dapat disimpulkan bahwa sebelum maupun sesudah menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share hasil prestasi belajar
siswa sama saja atau tidak ada perbedaan.
Analisis data hasil prestasi belajar siswa dilihat dari pre-test dan post-
test. Dari pre-test dan post-test akan diperoleh skor prestasi siswa. Dari skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tersebut dapat diketahui skor total yang diperoleh masing-masing siswa dari
pre-test dan post-test. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa,
digunakan uji t dengan taraf nyata 0,05.
Uji t-Test
H0 : µ1 = µ2 atau µα = µ1 - µ2 = 0
H1 : µ1 ≠ µ2 atau µα = µ1 - µ2 ≠ 0
α = 0,05
Mencari thit = 21 xx
∑ ∑
( )
Wilayah Kritik : dengan Df = 29 maka thit < - ttabel atau thit > ttabel
thit < - t atau thit > t
thit < -2,04 atau thit > 2,04
1. Perhitungan t
Perhitungan t hitung dengan program computer SPSS (Statistical
Package for Social Science).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
T-TEST PAIRS=TesAwal WITH TesAkhir (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS. T-Test [DataSet0]
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Hasil Tes Awal Siswa 29.67 30 9.371 1.711
Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I
85.83 30 6.706 1.224
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Hasil Tes Awal Siswa - Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I
-56.167 11.940 2.180 -60.625 -51.708 -25.766 29 .000
NEW FILE. T-TEST PAIRS=TesAkhir1 WITH TesAkhir2 (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I
85.83 30 6.706 1.224
Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II
91.83 30 4.822 .880
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I & Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II
30 .084 .657
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I - Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II
-6.000 7.922 1.446 -8.958 -3.042 -4.148 29 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Pengambilan keputusan
Dari perhitungan SPSS diperoleh thit (tes awal – tes akhir) = -
25,766 dan ttabel = 2,04 dan thit (tes akhir siklus I-tes akhir siklus II) = -
4,148 dan ttabel = 2,04. Karena thit < - ttabel maka ada perbedaan skor antara
tes awal dan tes akhir serta ada perbedaan skor antara tes akhir siklus I dan
tes akhir siklus II. Karena rata-rata tes akhir lebih besar dari pada tes awal
dan tes akhir siklus II lebih besar dari pada tes akhir siklus I maka dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi
pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
C. Pembahasan
1. Aspek Afektif dan Psikomotorik
Dari hasil observasi penelitian aspek afektif dan pskomotorik siswa
selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 4.7. Hasil Analisis Aspek Afektif Setiap Siklus
Kriteria Rata-rata Afektif Siswa Setiap Siklus (%)
Siklus I Siklus II
Tinggi (T) 86,67 100
Sedang (S) 13,33 0
Rendah (R) 0 0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dibuat diagram
psikomotor siswa setiap siklus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 4.8. Diagram Afektif Siswa
Tabel 4.8. Hasil Analisis Aspek Psikomotor Setiap Siklus
Kriteria Rata-rata Psikomotor Siswa Setiap Siklus (%)
Siklus I Siklus II
Tinggi (T) 86,67 100
Sedang (S) 13,33 0
Rendah (R) 0 0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dibuat diagram
psikomotor siswa setiap siklus sebagai berikut.
Gambar 4.9. Diagram Psikomotor Siswa
0
20
40
60
80
100
120
Tinggi (T) Sedang (S) Rendah (R)
Rata-rata AfektifSiswa (%) Siklus I
Rata-rata AfektifSiswa (%) Siklus II
0
20
40
60
80
100
120
Tinggi (T) Sedang (S) Rendah (R)
Rata-rata PsikomotorSiswa (%) Siklus IRata-rata PsikomotorSiswa (%) Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dari tabel dan grafik di atas diperoleh hasil bahwa afektif dan
psikomotor siswa secara kelompok mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Pada siklus I aspek afektif dan psikomotor siswa ada yang masuk
ke dalam kriteria sedang namun pada siklus II semua siswa masuk dalam
kriteria tinggi untuk aspek afektif dan psikomotor. Dari kedua aspek
tersebut tidak ada siswa yang masuk dalam kriteria rendah.
Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat
meningkatkan prestasi siswa aspek afektif dan psikomotor siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya kriteria aspek afektif dan psikomotor
siswa dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I terdapat 13,33% jumlah
siswa yang masih masuk dalam kriteria sedang dan 86,67% masuk dalam
kriteria tinggi. Pada siklus II 100% siswa masuk dalam kriteria tinggi.
2. Aspek Kognitif
Peningkatan prestasi belajar aspek kognitif pada pokok bahasan
sistem imunitas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share diukur melalui peningkatan skor tes awal, tes akhir I,
dan tes akhir II yang dilaksanakan di awal dan di akhir setiap siklus.
Dari data skor tes awal, tes akhir I, dan tes akhir II siswa diperoleh
hasil analisis skor tersebut seperti berikut.
a. Nilai rata-rata tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83;
dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Nilai rata-rata tes akhir siklus II
lebih besar dari pada tes akhir siklus I dan nilai tes akhir siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
lebih besar dari pada nilai tes awal maka ada peningkatan prestasi
belajar siswa sesudah diberi pengajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
b. Data perhitungan dengan SPSS diperoleh thit (tes awal – tes akhir) =
-25,766 dan ttabel = 2,04 dan thit (tes akhir siklus I-tes akhir siklus II)
= -4,148 dan ttabel = 2,04. Karena thit < - ttabel maka ada perbedaan
skor tes awal dengan tes akhir dan ada perbedaan antara tes akhir
siklus I dengan tes akhir siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 6
Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas XI IPA3. Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut
tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor. Keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa
untuk aspek kognitif tampak dari hasil tes belajar siswa. 100% jumlah siswa
telah tuntas yaitu dapat mencapai nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal.
Keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan
psikomotorik tampak dari hasil observasi yang menyatakan 100% jumlah
siswa telah masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem imunitas
manusia kelas XI IPA SMA Negeri 6 Yogyakarta.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang
ditunjukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini :
1. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu secara efektif dan
efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan sehingga
bukan hanya sebagai rencana tetapi dalam implementasinya kegiatan
pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif
Think-Pair-Share dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa juga dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share sebagai variasi dari model pembelajaran lain.
3. Hasil penelitian pembelajaran biologi dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share menunjukkan hasil positif sehingga hasil
penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi bagi mahasiswa calon guru
biologi untuk dapat digunakan dalam pratik mengajar maupun saat sudah
menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, M. dkk. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang Press. Semarang
Djiwandono, S. E. W.. 2008. Psikologi Pendidikan. Grasindo. Jakarta
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta
Hopkins, D. 2008. A Teacher’s Guide to Classroom Research 4rth ed. Open
University Press. London
Joyce, B. et. all. 2009. Models of Teaching 8th ed. Pearson. Boston
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Jakarta: Balai Pustaka
Kisworo, D.. 2010. Pengaruh Metode Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas X.
Skripsi. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma
Lie, A.. 2010. Co-Operative Learning. Grasindo. Jakarta
Masidjo, Ign. 1995. Pengukuran dan Penilaian Prestasi Belajar di Sekolah.
Yogyakarta: IKIP Universitas Sanata Dharma
Mudjiono, Dimyati, M. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Priad, A., Silawati, T. 2007. Sains Biologi SMA Kelas XI. Yudhistira : Jakarta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta
Sudjana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.
Bandung
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yuma Pustaka. Surakarta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Suharsimi, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta
Sukmadinata, N. S. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 155-156
Suprijono, A. 2009. Kooperatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Taniredja, T., dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Alfabeta. Bandung
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana.
Jakarta
Winkel. W. S. 1987. Psikologi Pengajaran. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tingkat Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI (Sebelas) / II
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan Struktur Dan Fungsi Organ Manusia Dan Hewan Tertentu ,
Kelainan/Penyakit Yang Mungkin Terjadi Serta Implikasinya Pada Salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan
bibit penyakit
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
Kompetensi Sebagai Hasil Belajar
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Mengidentifikasi
komponen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh manusia
Menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun
- Semangat Kerja
sama - Saling
menghargai - Lapang dada
- Percaya diri
Komponen Sistem
kekebalan tubuh meliputi:
1.Granular dan agranular
2. Makrofag 3.Antigen dan
Antibodi Mekanisme sistem
kekeblan tubuh : 1.Sistem kekebalan
Diskusi dan
presentasi untuk mendeskripsikan sistem kekebalan tubuh manusia
1. Menyebutkan
fungsi sistem imun tubuh
2. Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh
3. Menyebutkan beda limfosit B dan T
Jenis : 1. Uji
kompetensi tertulis
2. Pengamatan sikap
3. Tugas individu
Instrumen penilaian:
1. Soal uji
4 x 45 menit
Buku kerja XI,
Dyah Aryulina dkk, Esis, Bab XI
Sumber informasi tentang gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Menjelaskan macam-macam kekebalan tubuh
Mengidentifikasi gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia da upaya untuk pencegahan seperti imunisasi
non spesifik 2. Sistem kekebalan spesifik Macam-macam
kekebalan tubuh : 1. Kekebalan alami 2. Kekebalan buatan
Gangguan kekebalan tubuh
Diskusi tentang kekebalan alami dan kekebalan buatan
Diskusi tentang gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia
4. Menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun
1. Menyebutkan
macam-macam kekebalan tubuh
2. Menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia
3. Menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit
kompetensi tertulis
2. Lembar pengamatan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
C. KOMPETENSI DASAR
3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa
antigen dan bibit penyakit.
D. INDIKATOR
Kognitif Produk
5. Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh
6. Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh
7. Menyebutkan beda limfosit B dan T
8. Menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada
sistem imun
Kognitif Proses
1. Mengamati gambar komponen sistem pertahanan tubuh
Psikomotorik
1. Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T.
Afektif
1. Melakukan kegiatan diskusi dengan semangat kerja sama dan saling
menghargai.
2. Mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri.
3. Menerima saran dan kritik hasil diskusi dari teman dengan lapang
dada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Dengan melakukan diskusi kelompok (pair), siswa dapat
mennyebutkan fungsi sistem imun tubuh.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok (pair dan share), siswa dapat
mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok (share), siswa dapat menjelaskan
beda limfosit B dan T.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok (share), menjelaskan mekanisme
kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun
Kognitif Proses
1. Dengan diberi LKS, siswa dapat mengamati gambar komponen sistem
pertahanan tubuh.
Psikomotorik
1. Setelah membaca buku, siswa dapat membuat tabel perbedaan limfosit
B dan T.
Afektif
1. Setelah selesai pembelajaran, rasa saling menghargai dan semangat
kerja sama siswa akan meningkat.
2. Rasa percaya diri siswa meningkat dengan terbiasa berbicara di depan
kelas dalam bentuk presentasi hasil diskusi.
3. Setelah selesai pembelajaran, rasa lapang dada pada diri siswa akan
meningkat.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Komponen Sistem Kekebalan Tubuh
1. Granular, memiliki bintik-bintik. Leukosit granular yaitu Basofil,
Acidofil/Eosinofil dan Neutrofil.
2. Agranular, tidak memiliki bintik-bintik . Leukosit Agranular yaitu Monosit
dan Limfosit. Limfosit berperan utama dalam respon imun diperantarai sel.
Limfosit terbagi atas 2 jenis yaitu Limfosit B dan Limfosit T.
a. Limfosit B
Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya
pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum
tulang(Bone Marrow). Berperan dalam imunitas humoral. Menyerang
antigen yang ada di cairan antar sel. Terdapat 3 jenis sel Limfosit B
yaitu :
- Limfosit B plasma, memproduksi antibodi.
- Limfosit B pembelah, menghasilkan Limfosit B dalam jumlah
banyak dan cepat.
- Limfosit B memori, menyimpan mengingat antigen yang pernah
masuk ke dalam tubuh.
b. Limfosit T
Dibuat di sumsum tulang dari sel batang yang pluripotensi(pluripotent
stem cells) dan dimatangkan di Timus. Berperan dalam imunitas
selular. Menyerang antigen yang berada di dalam sel.
Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu:
- Limfosit T pempantu (Helper T cells), berfungsi mengantur sistem
imun dan mengontrol kualitas sistem imun.
- Limfosit T pembunuh(Killer T cells) atau Limfosit T Sitotoksik,
menyerang sel tubuh yang terinfeksi oleh pathogen.
- Limfosit T surpressor (Surpressor T cells), berfungsi menurunkan
dan menghentikan respon imun jika infeksi berhasil diatasi.
3. Macrophage(makrofag), yang biasanya berasal dari monosit. Makrofag
bersifat fagositosis, menghancurkan sel lain dengan cara memakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kemudian, pada semua limfosit dewasa, permukaannya tertempel reseptor
antigen yang hanya dapat mengenali satu antigen.
4. Antigen adalah berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke
dalam tubuh dan mampu merangsang sistem kekebalan untuk
menimbulkan respons kebal terhadapnya. Antigen juga disebut imunogen.
Cirri penting antigen :
Imunogenisitas, yaitu kemampuan untuk memicu perbanyakan
antibodi dan limfosit spesifik
Reaktivitas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang
teraktivasi dan antibodi yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan
5. Antibodi adalah protein yang dibentuk tubuh sebagai respons terhadap
suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen
tersebut. Antibodi juga disebut Imunoglobulin. Imunoglobulin (Ig) ada
beberapa macam sebagai berikut :
IgA mampu menetralisasi virus dan menghalangi penempelan bakteri
pada epithelium
IgG merupakan pertahanan utama terhadap infeksi untuk bayi pada
minggu-minggu pertama kehidupannya yang berasal dari kolostrum
IgD berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi
aktivasi sel B tersebut
IgE merupakan antibodi yang menyebabkan reaksi alergi
IgM merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk
melawan musuh
a. Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas)
Tubuh memiliki dua macam sistem kekebalan sebagai berikut :
Sistem kekebalan bawaan (Nonspesifik)
Kekebalan bawaan merupakan potensi yang terdapat dari dalam tubuh
sendiri. Kekebalan ini ada sejak manusia dilahirkan. Kekebalan
bawaan bersifat nonspesifik karena sistem kekebalan ini selalu siap
menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh. Kekebalan
nonspesifik terdiri dari perlindungan permukaan dan kekebalan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sistem kekebalan adaptif (Spesifik)
Sistem kekebalan adaptif adalah kekebalan yang diaktifkan oleh sistem
kekebalan buatan bawaan. Kekebalan adaptif bersifat spesifik karena
mampu mengenali dan menginat pathogen spesifik sehingga dapat
bersiap apabila terjadi infeksi oleh pathogen yang sama untuk
kemudian hari.
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi (Think-Pair-Share), dan Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa Terlaksana/
Tidak
Pendahuluan
(20 menit)
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru memberikan
apersepsi berupa
menunjukkan gejala flu
2. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
3. Siswa diminta
mengerjakan soal pre-
test sistem imunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Inti
(60 menit)
Mengorganisasikan
siswa duduk dalam
kelompok belajar
dan membimbing
kelompok
4. Fase Think :
Guru memberikan soal
(LKS 1) dan meminta
siswa menjawab
pertanyaan tersebut
pada lembar kertas
5. Fase Pair :
Mengorganisasi siswa
duduk dalam pasangan
dan tiap-tiap kelompok
mendiskusikan hasil
pekerjaannya masing-
masing. 1 kelompok
terdiri dari 4 orang
yang ditentukan oleh
guru.
6. Fase Share:
1 wakil dari anggota
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi untuk soal
LKS1 dan kelompok
lain menanggapinya.
Evaluasi 7. Guru memberikan
post-test kepada siswa
Penutup
(10 menit)
Penghargaan 8. Memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang bagus
9. Membimbing siswa
merangkum butir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembelajaran dan
merefleksikannya
10. Memberi tugas
membaca materi yang
akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
Pengamatan dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
H. SUMBER BELAJAR
1. Buku siswa Biologi SMA, kelas XI
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dilengkapi dengan kunci LKS 1
I. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif : Soal pre-test dan post-test (bentuk soal uraian
singkat) dan lembar kerja siswa (bentuk soal uraian obyektif), hasil diskusi
siswa.
2. Ranah Afektif : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan wawancara.
3. Ranah Psikomotorik : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
B. KOMPETENSI DASAR
3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa
antigen dan bibit penyakit.
C. INDIKATOR
Kognitif Produk
2. Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh
3. Menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
kekekebalan tubuh manusia
4. Menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit
Kognitif Proses
1. Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem
imunitas tubuh.
Psikomotorik
1. Mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis penyakit akibat
kegagalan sistem imunitas tubuh
Afektif
1. Melakukan kegiatan diskusi dengan semangat kerja sama dan saling
menghargai.
2. Mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri.
3. Menerima saran dan kritik hasil diskusi dari teman dengan lapang dada.
D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kognitif Produk
1. Setelah membaca buku, siswa dapat menyebutkan macam-macam
kekebalan tubuh
2. Dengan melakukan diskusi kelompok (pair), siswa dapat menyebutkan
gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh
manusia.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok (share), siswa dapat menyebutkan
berbagai upaya untuk pencegahan penyakit
Kognitif Proses
1. Dengan diberi LKS, siswa dapat mengidentifikasi gambar berbagai jenis
penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh.
Psikomotorik
1. Setelah membaca buku, siswa dapat mencocokkan gambar dengan nama
berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh
Afektif
1. Setelah selesai pembelajaran, rasa saling menghargai dan semangat kerja
sama pada siswa akan meningkat.
2. Rasa percaya diri siswa meningkat dengan terbiasa berbicara di depan
kelas dalam bentuk presentasi hasil diskusi.
3. Setelah selesai pembelajaran, rasa lapang dada pada diri siswa akan
meningkat.
E. MATERI PEMBELAJARAN
b. Macam-macam kekebalan tubuh.
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang diperoleh karena tubuh
membuat antibodi sendiri. Kekebalan aktif dibedakan menjadi 2
macam :
1) Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari
serangan suatu penyakit.
2) Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu
memasukkan vaksin yang dapat berisi racun bakteri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
mikrorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati
sehingga kemudian tubuh aktif menghasilkan antibodi sendiri.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau
pemberian antibodi dari individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi
secara alami dan buatan
1) Kekebalan pasif alami, kekebalan yang diperoleh bukan dari
tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya
kekebalan timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada
bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI
setelah melahirkan.
2) Kandungan pasif buatan, dapat diperoleh dari imunisasi pasif.
c. Penyebab terjadinya penyakit akibat kegagalan sistem imunitas.
5. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun
terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi
alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:
a. Reaksi alergi langsung. Reaksi alergi langsung disebabkan
mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi
antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi
IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki senyawa
histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat
antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan
menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.
b. Reaksi alergi tertunda. Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh
perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak
dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit
T segera memicu pembengkakan pada jaringan.
6. Penolakan organ transplantasi
Sistem imun menyerang sesuatu yang dianggap asing di dalam
tubuh individu normal, yang diserang adalah organ transplantasi. Saat
organ ditransplantasikan, MHC organ donor dikenali sebagai senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sing dan kemudian diserang. Untuk mengatasi hal ini, ilmuwan
mencari donor transplantasi yang MHC punya banyak kesamaan
dengan milik si resipien. Resipien organ tranplantasi juga diberi obat
untuk menekan sistem imun mereka dan menghindarkan penolakan
dari organ transplantasi. Jika organ tranplantasi mengandung Limfosit
T yang berbeda jenisnya dengan Limfosit T milik donor seperti pada
cangkok sumsum tulang, Limfosit T dari organ tranplantasi ini bisa
saja menyerang organ dan jaringan donor. Unutk mengatasi hal ini,
ilmuwan meminimalisir reaksi graft versus host (GVH) dengan cara
menghilangkan semua Limfosit T dewasa sebelum dilakukan
tranplantasi.
Penolakan tranplantasi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu
penolakan hiper-akut yang terjadi sebagai respon antibodi resipien
terhadap donor terkait golongan darah, penolakan akut yang terjadi
sebagai respon sel T terhadap perbedaan protein organ donor dengan
resipien, dan penolakan kronis yang terjadi karena organ yang
ditransplantasikan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh darah
membeku pada pembuluh darah organ.
7. Defisiensi Imun
Salah satu penyakit defisiensi sistem imun yaitu
AIDS(Acquired Immune deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh
HIV(Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang Limfosit T
pembantu karena Limfosit T pembantu mengatur jalannya kontrol
sistem imun. Dengan diserangkan Limfosit T pembantu, maka
pertahanan tubuh akan menjadi lemah. Defisiensi sistem imun dapata
terjadi karena radiasi yang menyebabkan turunnya produksi limfosit.
Sindrom DiGeorge adalah kelainan sistem imun yang disebabkan
karena penderita tidak punya timus dan tidak dapat memproduksi
Limfosit T dewasa. Orang dengan kelainan ini hanya bisa
mengandalkan imunitas humoralnya secara terbatas dan imunitas
diperantarai selnya sangat terbatas. Contoh ekstrim penyakit defisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sistem imun yang diturunkan secara genetika adalah Severe Combined
Immuno Deficiency (SCIED). Penderita SCID tidak punya Limfosit B
dan T maka ia harus diisolasi dari lingkungan luar dan hidup dengan
betul-betul steril karena mereka bisa saja mati disebabkan oleh infeksi.
8. Penyakit autoimun
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang
organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun
humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit
diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang
menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat
gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang
menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan
paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang
jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada
Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi
menyerang bebeagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejalan
yang menyebar.
Imunodefisiensi : keadaan di mana sistem kekebalan seseorang
sangat lemah atau tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi
berbahaya.
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi (Think-Pair-Share), dan Ceramah
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa Terlaksana/
Tidak
Pendahuluan
(20 menit)
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
siswa
1. Guru memberikan
aperepsi berupa
pertanyaan tentang
pertemuan sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
3. Siswa diminta
mengerjakan soal pre-
test sistem imunitas
tentang macam-macam
kekebalan dan penyakit
akibat kegagalan sistem
imunitas
Inti
(60 menit)
Mengorganisasikan
siswa duduk dalam
kelompok belajar
dan membimbing
kelompok
4. Fase Think :
Guru memberikan soal
(LKS 2) dan meminta
siswa menjawab
pertanyaan tersebut
pada lembar kertas
5. Fase Pair :
Mengorganisasi siswa
duduk dalam kelompok
dan tiap-tiap kelompok
mendiskusikan hasil
pekerjaannya masing-
masing. 1 kelompok 4
orang dipilih secara
bebas oleh siswa.
6. Fase Share:
Mempresentasikan hasil
diskusi untuk soal LKS
2 untuk tiap-tiap
kelompok dan
kelompok lain
menanggapinya.
Evaluasi 7. Guru memberikan post-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
test tertulis kepada
siswa
Penutup
(10 menit)
Penghargaan 8. Memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang bagus
9. Membimbing siswa
merangkum butir-butir
pembelajaran dan
merefleksikannya
10. Memberi tugas
membaca materi yang
akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
J. SUMBER BELAJAR
Buku siswa Biologi SMA, kelas XI
Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 dilengkapi dengan kunci LKS 2
I. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif : Soal pre-test dan post-test (bentuk soal uraian
singkat) dan lembar kerja siswa (bentuk soal uraian obyektif), hasil diskusi
siswa.
2. Ranah Afektif : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan wawancara.
3. Ranah Psikomotorik : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LEMBAR KERJA SISWA 1
“Komponen dan Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh”
Nama : No. Absen :
CARA KERJA
1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas.
2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS!
3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu!
4. Presentasikan hasil diskusi tersebut!
SOAL PANDUAN DISKUSI :
1. Sebutkan 3 fungsi sistem imun!
Jawab :
a. …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
2. Sebutkan 5 komponen sistem kekebalan tubuh!
Jawab :
a. …………………………………………
b. …………………………………………
c. …………………………………………
d. …………………………………………
e. …………………………………………
3. Amatilah gambar komponen sistem kekebalan tubuh di bawah ini!
a. b. c. d.
e.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berilah nama pada gambar tersebut!
a) ……………………………………
b) ……………………………………
c) ……………………………………
d) ……………………………………
e) ……………………………………
4. Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan :
a. Tempat pematangan
b. Peranan
c. Tempat menyerang antigen
5. Jelaskanlah 2 mekanisme sistem pertahanan tubuh!
a. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
b. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1
“Komponen dan Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh”
CARA KERJA :
1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas.
2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS!
3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu!
4. Presentasikan hasil diskusi tersebut!
SOAL PANDUAN DISKUSI :
1. Sebutkan 3 fungsi sistem imun!
Jawab :
Sistem Pertahanan Tubuh mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh
2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
2. Sebutkan 5 komponen sistem kekebalan tubuh!
Jawab :
a. Granular, memiliki bintik-bintik. Leukosit granular yaitu Basofil, Acidofil/Eosinofil
dan Neutrofil.
b. Agranular, tidak memiliki bintik-bintik . Leukosit Agranular yaitu Monosit dan
Limfosit. Limfosit berperan utama dalam respon imun diperantarai sel.
c. Macrophage(makrofag), yang biasanya berasal dari monosit. Makrofag bersifat
fagositosis, menghancurkan sel lain dengan cara memakannya. Kemudian, pada semua
limfosit
d. dewasa, permukaannya tertempel reseptor antigen yang hanya
e. dapat mengenali satu antigen.
f. Antigen adalah berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh
dan mampu merangsang sistem kekebalan untuk menimbulkan respons kebal
terhadapnya. Antigen juga disebut imunogen
g. Antibodi adalah protein yang dibentuk tubuh sebagai respons terhadap suatu antigen
dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. Antibodi juga disebut
Imunoglobulin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Amatilah gambar komponen sistem kekebalan
tubuh di bawah ini!
a. b. c. d.
e.
Berilah nama pada gambar tersebut!
a) Basofil
b) Monosit
c) Neutrofil
d) Eosinofil
e) Makrofag
4. Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan :
a. Tempat pematangan
b. Peranan
c. Tempat menyerang antigen
5. Jelaskanlah 2 mekanisme sistem pertahanan tubuh!
Sistem kekebalan bawaan (Nonspesifik)
Kekebalan bawaan merupakan potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri.
Kekebalan ini ada sejak manusia dilahirkan. Kekebalan bawaan bersifat nonspesifik
karena sistem kekebalan ini selalu siap menghadapi infeksi apapun yang masuk ke
No Pembeda Limfosit B Limfosit T
1 Tempat pematangan
Sumsum tulang
Timus
2 Peranan
Imunitas humoral
Imunitas selular
3
Tempat menyerang
antigen
Menyerang antigen
yang berada di luar sel
Menyerang antigen yang
berada di dalam sel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dalam tubuh. Kekebalan nonspesifik terdiri dari perlindungan permukaan dan
kekebalan tubuh
Sistem kekebalan adaptif (Spesifik)
Sistem kekebalan adaptif adalah kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan
buatan bawaan. Kekebalan adaptif bersifat spesifik karena mampu mengenali dan
mengingat pathogen spesifik sehingga dapat bersiap apabila terjadi infeksi oleh
pathogen yang sama untuk kemudian hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LEMBAR KERJA SISWA 2
“Macam Sistem Kekebalan, Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh
dan Upaya Penanggulangan Penyakit ”
CARA KERJA :
1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas.
2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS!
3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu!
4. Presentasikan hasil diskusi tersebut!
SOAL PANDUAN DISKUSI :
1. Jelaskan 2 macam kekebalan tubuh!
a. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan 5 macam antigen!
a. ……………………………………………..
b. ……………………………………………..
c. ……………………………………………..
d. ……………………………………………..
e. ……………………………………………..
3. Jelaskan 3 penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh!
Jawab :
a. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit akibat kegagalan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Amatilah gambar macam-macam penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh di
bawah ini!
a. b. c.
d.
Berilah nama pada gambar tersebut!
a) ……………………………………
b) ……………………………………
c) ……………………………………
d) ……………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 2
“Macam Sistem Kekebalan, Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh
dan Upaya Penanggulangan Penyakit ”
CARA KERJA :
1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas.
2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS!
3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu!
4. Presentasikan hasil diskusi tersebut!
SOAL PANDUAN DISKUSI :
1. Jelaskan 2 macam kekebalan tubuh!
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi
sendiri. Kekebalan aktif dibedakan menjadi 2 macam :
1) Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu
penyakit.
2) Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu memasukkan vaksin
yang dapat berisi racun bakteri, mikrorganisme yang dilemahkan, atau
mikroorganisme mati sehingga kemudian tubuh aktif menghasilkan antibodi
sendiri.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau pemberian
antibodi dari individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi secara alami dan buatan
1) Kekebalan pasif alami, kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri,
melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan timbul ketika antibodi
diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan
dan ASI setelah melahirkan.
2) Kekebalan pasif buatan, dapat diperoleh dari imunisasi pasif seperti suntik serum
tetanus.
2. Sebutkan 5 macam antigen!
a. Virus
b. Protozoa
c. Bakteri
d. Jamur
e. cacing pita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Jelaskan 3 penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh!
Jawab :
1. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen.
Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:
a. Reaksi alergi cepat. Reaksi alergi cepat disebabkan mekanisme imunitas humoral.
Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena
antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki senyawa
histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE
menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin
dan mata berair.
b. Reaksi alergi tertunda. Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel.
Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau
menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada
jaringan.
2. Penolakan organ transplantasi
Sistem imun menyerang sesuatu yang dianggap asing di dalam tubuh individu
normal, yang diserang adalah organ transplantasi. Saat organ ditransplantasikan,
MHC organ donor dikenali sebagai senyawa sing dan kemudian diserang. Untuk
mengatasi hal ini, ilmuwan mencari donor transplantasi yang MHC punya banyak
kesamaan dengan milik si resipien. Resipien organ tranplantasi juga diberi obat untuk
menekan sistem imun mereka dan menghindarkan penolakan dari organ transplantasi.
Jika organ tranplantasi mengandung Limfosit T yang berbeda jenisnya dengan
Limfosit T milik donor seperti pada cangkok sumsum tulang, Limfosit T dari organ
tranplantasi ini bisa saja menyerang organ dan jaringan donor. Unutk mengatasi hal
ini, ilmuwan meminimalisir reaksi graft versus host (GVH) dengan cara
menghilangkan semua Limfosit T dewasa sebelum dilakukan tranplantasi.
Gbr. Seorang anak alergi
terhadap tepung sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Penolakan tranplantasi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu penolakan
hiper-akut yang terjadi sebagai respon antibodi resipien terhadap donor terkait
golongan darah, penolakan akut yang terjadi sebagai respon sel T terhadap
perbedaan protein organ donor dengan resipien, dan penolakan kronis yang terjadi
karena organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh
darah membeku pada pembuluh darah organ.
3. Defisiensi Imun
Salah satu penyakit defisiensi sistem imun yaitu AIDS(Acquired Immune
deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh HIV(Human Immunodeficiency
Virus). HIV menyerang Limfosit T pembantu karena Limfosit T pembantu
mengatur jalannya kontrol sistem imun. Dengan diserangkan Limfosit T
pembantu, maka pertahanan tubuh akan menjadi lemah. Defisiensi sistem imun
dapata terjadi karena radiasi yang menyebabkan turunnya produksi limfosit.
Sindrom DiGeorge adalah kelainan sistem imun yang disebabkan karena penderita
tidak punya timus dan tidak dapat memproduksi Limfosit T dewasa. Orang dengan
kelainan ini hanya bisa mengandalkan imunitas humoralnya secara terbatas dan
imunitas diperantarai selnya sangat terbatas. Contoh ekstrim penyakit defisiensi
sistem imun yang diturunkan secara genetika adalah Severe Combined Immuno
Deficiency (SCIED). Penderita SCID tidak punya Limfosit B dan T maka ia harus
diisolasi dari lingkungan luar dan hidup dengan betul-betul steril karena mereka
bisa saja mati disebabkan oleh infeksi.
4. Penyakit autoimun
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan
jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau
imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena
Gbr. Seorang pria yang
mengidap AIDS
Gbr. Seorang anak yang
mengidap SCID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita
tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi
yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan
paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa
menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik,
biasa disebut lupus, antibodi menyerang bebeagai jaringan yang berbeda,
menyebabkan gejalan yang menyebar.
Imunodefisiensi : keadaan di mana sistem kekebalan seseorang sangat lemah atau
tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi berbahaya.
4. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit akibat kegagalan!
Jawab :
Imunisasi
Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu kebal terhadap suatu
penyakit. Imunisasi ini merupakan salah satu program upaya pemerintah untuk mengurangi
angka kematian akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh. Imunisasi terbagi 2,yaitu :
a. Imunisasi aktif : Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibodi sendiri.
Imunisasi aktif Alami : Kekebalan yang Diperoleh seseorang setelah sembuh dari
sakit tertentu.
Imunisasi Aktif Buatan : Imunisasi merupakan pemberian mikroorganisme yang
telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh manusia supaya tubuh membentuk
antibody.
- Melibatkan pembentukan antibodi di dalam tubuh sebagai respon terhadap
masuknya antigen tertentu ke dalam tubuh .
- Bertujuan untuk merangsang tubuh agar membentuk antibodi yang dapat
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
- Dilakukan dengan pemberian vaksin ke dalam tubuh.
Gbr. Seorang pria yang
mengidap myasthenia gravis
Gbr. Seorang pria yang
mengidap rheumatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Imunisasi Pasif : kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu individu
ke individu lainnya.
Imunisasi Pasif Alami : Terjadi pada bayi dalam kandungan, dimana antibodi sang
ibu akan masuk ke dalam tubuh bayi melalui plasenta,dan ASI pertama.
Imunisasi Pasif Buatan : Kekebalan yang diperoleh dengan memasukkan antibodi /
serum yang telah kebal penyakit yang dilakukan melalui suntikan.Tujuanya adalah
untuk memberikan kekebalan tubuh secepatnya karena tubuh penerima tidak memiliki
banyak waktu untuk membentuk antibodi.
5. Amatilah gambar macam-macam penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh di
bawah ini!
b. b. c.
d.
Berilah nama pada gambar tersebut!
a) Myasthenia gravis
b) AIDS
c) Alergi
d) SCID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KISI-KISI SOAL
Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Yogyakarta
Kelas/Semester : XI IPA3/II
Mata Pelajaran : Biologi
Kurikulum :KTSP
Bentuk Soal :Uraian
Penyusun :Peneliti
No Indikator Ingatan Pemahaman Penerapan Nomor
Soal
Pre-Test
1. Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh 1 1
2. Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh 1 2
3. Menyebutkan beda limfosit B dan T 1 3
4. Mengamati komponen sistem pertahanan tubuh 1 4
5. Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T 1 5
6. Membedakan respon imun non spesifik dan spesifik pada
sistem imun 1 6
7. Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh 1 7
8. Mennyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada
sistem kekekebalan tubuh manusia 1 8
9. Menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit 1 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
10. Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat
kegagalan sistem imunitas tubuh 1 10
Post-Tes Siklus I
1. Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh 1 1
2. Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh 2 2,3
3. Menyebutkan beda limfosit B dan T 1 4
4. Mengamati komponen sistem pertahanan tubuh 2 5,6
5. Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T 1 7
6. Membedakan respon imun non spesifik dan spesifik pada
sistem imun 1 8
Post-Tes Siklus II
1. Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh 1 2 1,2,3
2. Menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
kekekebalan tubuh manusia 3 1 4,5,6,7
3. Mendeskripsikan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit 1 8
4. Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat
kegagalan sistem imunitas tubuh 1 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
NAMA :
KELAS/NO. :
LEMBARAN SOAL PRETES
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Imunitas
Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
Waku : 15 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal 4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
1. Salah satu fungsi sistem imun bagi tubuh adalah
.............................................................. 2. Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini :
a. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh
b. Komponen ini memiliki banyak macam Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah ……………………………………...
3. Beda limfosit B dan T adalah ......................................... dan ........................................
4. Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b.
…………… …………….
5. Buatlah tabel perbandingan 2 aspek tentang tempat pematangan dan tempat menyerang antigen sel limfosit B dan T!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
6. Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 1) potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 2) kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan 3) mampu mengenali dan menginat pathogen tertentu dari beberapa mekanisem pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan non-spesifik ……………………………………………………
7. Salah satu macam kekebalan tubuh adalah ……………………………………………...
8. Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi ...
9. Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program ...
10. Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis! 1.
2.
3.
4.
a. AIDS
b. Alergi
c. Myasthenia gravis
d. SCID
e. Multiple sklerosis
f. Rheumatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
NAMA :
KELAS/NO. :
LEMBARAN SOAL POST-TES SIKLUS I
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Imunitas
Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
Waku : 15 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal
1. 2 fungsi sistem imun bagi tubuh adalah
............................................................................ dan ……………………………………………………….
2. Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : c. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan antigen (zat
asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh d. Komponen ini memiliki banyak macam Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah ……………………………………...
3. Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini : 1) menghancurkan sel lain dengan cara memakannya 2) berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh 3) memiliki cirri penting yaitu imunogenisitas dan reaktivitas 4) memproduksi antibodi dari pernyataan di atas yang merupakan ciri-ciri antigen adalah nomor ………………...
4. Beda limfosit B dan T adalah ......................................... dan ........................................
5. Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b. c.
…………… ……………. ………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
6. Pasangkan antara gambar dengan nama leukosit agranular dengan
menghubungkan garis! 1) a. Monosit b. Makrofage c. Limfosit 2)
7. Buatlah tabel perbandingan 2 aspek tentang tempat pematangan dan tempat menyerang antigen sel limfosit B dan T!
8. Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 4) Mampu mengenali dan mengingat pathogen tertentu 5) Potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 6) Kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan dari beberapa mekanisme pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan spesifik adalah …………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
NAMA :
KELAS/NO. :
LEMBARAN SOAL SIKLUS II
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Imunitas
Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
Waku : 15 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal
1. Kekebalan tubuh ada 2 macam yaitu …………………. dan
……………………. 2. Perhatikan pernyataan berikut :
1) kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain
2) diperoleh dari imunisasi pasif 3) timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta
pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah melahirkan dari beberapa pernyataan tersebut yang merupakan kekebalan pasif alami adalah …………
3. Suntik serum tetanus mengakibatkan tubuh memperoleh ……………………………….
4. Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi ....................................
5. 5 contoh antigen yang dapat menyebabkan penyakit adalah ………………………., ………………………, …………………………., ……………………….., dan ……………………….
6. Kelainan yang disebabkan kesalahan mekanisme sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan sendiri disebut ………………………….
7. Penyakit ADIS dapat mengakibatkan kematian karena ……………………………………………………………………………………….
8. Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program ..................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
9. Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis! 1.
2.
3.
4.
5.
a. AIDS
b. Alergi
c. Rheumatik
d. Myasthenia gravis
e. SCID
f. Multiple sklerosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
SIKLUS I
Hari, tanggal :
Observer :
Kelompok :
PETUNJUK :
1. Amati kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan
pembelajaran!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang
Anda amati!
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A. Aspek Afektif
A1 Fase Think
1.
2.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
1 2 3 4
A2 Fase Pair
1.
2.
3.
4.
5.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
masing-masing 4 orang
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
kelompok
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
Siswa menerima saran dan kritik dari teman
kelompoknya dengan lapang dada
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
A3 Fase Share
1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam
diskusi kelas dengan percaya diri
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2.
3.
4.
5.
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
kelompok lain dengan lapang dada
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
Kelompok menanggapi pembahasan soal yang
dipresentasikan kelompok lain
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Skor Total
B. Aspek Psikomotorik
B1 Fase Think
1. Siswa membuat tabel perbedaan limfosit B dan T 1 2 3 4
B2 Fase Pair
1.
Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
dengan teman kelompoknya
1 2 3 4
B3 Fase Share
1.
2.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil
diskusi
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat
mempresentasikan hasil diskusi
1 2 3 4
1 2 3 4
Skor Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
SIKLUS II
Hari, tanggal :
Observer :
Kelompok :
PETUNJUK :
1. Amati kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan
pembelajaran!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang
Anda amati!
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A. Aspek Afektif
A1 Fase Think
1.
2.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
1 2 3 4
A2 Fase Pair
1.
2.
3.
4.
5.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
masing-masing 4 orang
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
kelompok
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
Siswa menerima saran dan kritikdari teman kelompoknya
dengan lapang dada
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
A3 Fase Share
1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam
diskusi kelas dengan percaya diri
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2.
3.
4.
5.
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
kelompok lain dengan lapang dada
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
Kelompok menanggapi pembahasan soal yang
dipresentasikan kelompok lain
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Skor Total
B. Aspek Psikomotorik
B1 Fase Think
1.
Siswa mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis
penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh 1 2 3 4
B2 Fase Pair
1. Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
dengan teman kelompoknya
1 2 3 4
B3 Fase Share
1.
2.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil
diskusi
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat
mempresentasikan hasil diskusi
1 2 3 4
1 2 3 4
Skor Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
KISI –KISI PEDOMAN WAWANCARA
Kisi-kisi Indikator
No
Soa
l
Kegiatan siswa
dengan
pembelajaran
kooperatif tipe
Think-Pair-
Share
5. Mengamati gambar komponen sistem pertahanan tubuh
6. Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T,
7. Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat
kegagalan sistem imunitas tubuh
8. Mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis
penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh
1
1. Menjelaskan apakah ketika siswa
berpasangan/berkelompok dan berbagi siswa ikut
bekerja sama berdiskusi secara aktif dengan kelompok
dengan semangat kerja sama, saling menghargai
2
1. Memberikan pendapat tentang soal dalam LKS saat
diskusi kelompok
2. Mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri.
3. Menerima saran dan kritik hasil diskusi dari teman
dengan lapang dada
3
4
Sikap dan
tanggapan siswa
terhadap model
pembelajaran
kooperatif tipe
Think-Pair-
Share
1. Memberikan pendapat mengenai proses pembelajaran
yang menggunakan tahapan-tahapan Think-Pair-Share
(Berpikir-Berpasangan/Berkelompok-Berbagi)
2. Menjelaskan apa yang menarik dari kegiatan
pembelajaran berpikir-berpasangan/berkelompok-
berbagi ini
5
1. Menjelaskan letak kelebihan pembelajaran dalam tahap
yaitu berpikir, tahap berpasangan/berkelompok dan
tahap berbagi
6
1. Menjelaskan letak kesukaran pembelajaran dalam
setiap tahap yaitu berpikir, tahap
berpasangan/berkelompok dan tahap berbagi
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
Data Responden (R)
Nama Siswa :
No. absen :
1. Apa saja yang anda lakukan saat mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru?
2. Apa saja yang terjadi saat anda berdiskusi dengan teman kelompokmu?
3. Apakah anda memberikan pendapat saat berdiskusi dengan teman kelompok?
Apa pendapat yang kamu berikan?
4. Apa saja yang anda lakukan saat presentasi hasil diskusi berlangsung?
5. Menurutmu, bagaimana proses pembelajaran yang menggunakan tahapan-
tahapan Think-Pair-Share (Berpikir-Berpasangan/Berkelompok-Berbagi)?
6. Menurutmu, apa letak kelebihan proses pembelajaran dalam setiap tahap yaitu
Berpikir-Berpasangan/berkelompok-Berbagi?
7. Menurutmu, apa letak kesukaran proses pembelajaran dalam setiap tahap yaitu
Berpikir-Berpasangan/berkelompok-Berbagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PANDUAN SKORING
No Soal dan Jawaban Skor Pre-Tes 1 Salah satu fungsi sistem imun bagi tubuh adalah ...
1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Menyebutkan satu dari 3 fungsi yang ada bernilai 1
2 1. Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : a. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan
antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh b. Komponen ini memiliki banyak macam
Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah Antibodi
1
3 Peranan limfosit B dan T adalah imunitas humoral dan imunitas selular 2
4 Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b.
Basofil Neutrofil
2
5 Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan :
a. Tempat pematangan b. Tempat menyerang antigen
No Limfosit B Limfosit T
1 2
Siswa dapat membuat tabel dan memberi nama Limfosit B san T bernilai 2.
No Limfosit B Limfosit T
1 Sumsum tulang
Timus
2
Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal a bernilai 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No Limfosit B Limfosit T
1 Sumsum tulang
Timus
2
Menyerang antigen
yang berada di luar sel
Menyerang antigen yang
berada di dalam sel
Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal a dan b bernilai 6
6 Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 1) potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 2) kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan
bawaan 3) mampu mengenali dan menginat pathogen tertentu
dari beberapa mekanisem pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan non-spesifik adalah nomor 1
1
7 Salah satu macam kekebalan tubuh adalah aktif atau pasif 1 8 Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang
disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi cepat 1
9 Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program imunisasi 1
10 Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis! = Alergi = SCID = AIDS = Myasthenia gravis
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
TOTAL SKOR 20
Post-Tes Siklus I 1 2 fungsi sistem imun bagi tubuh adalah
............................................................................ dan ……………………………………………………….
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Menyebutkan dua dari 3 fungsi yang ada bernilai 2
2 Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : a. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan
antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh b. Komponen ini memiliki banyak macam
Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah antibodi
1
3 1. Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini : 1) menghancurkan sel lain dengan cara memakannya 2) berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke
dalam tubuh 3) memiliki cirri penting yaitu imunogenisitas dan reaktivitas 4) memproduksi antibodi
dari pernyataan di atas yang merupakan ciri-ciri antigen adalah nomor 2 dan 3
2
4 Peranan limfosit B dan T adalah imunitas humoral dan imunitas selular
2
5 Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b. c.
Basofil Neutrofil Eosinofil
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
6 Pasangkan antara gambar dengan nama leukosit agranular dengan menghubungkan garis!
1) = Limfosit 2) = Monosit
2
7 Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan :
a. Tempat pematangan b. Tempat menyerang antigen
No Limfosit B Limfosit T
1 2
Siswa dapat membuat tabel dan memberi nama Limfosit B san T bernilai 2.
No Limfosit B Limfosit T
1 Sumsum tulang
Timus
2
Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal a bernilai 2.
No Limfosit B Limfosit T 1
2
Menyerang antigen
yang berada di luar sel
Menyerang antigen yang
berada di dalam sel
Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal b bernilai 2.
Total nilai yaitu 6
8 Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 1) Mampu mengenali dan mengingat pathogen tertentu 2) Potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 3) Kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan
bawaan dari beberapa mekanisme pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan spesifik adalah 1 dan 3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
TOTAL SKOR 20 Post-Tes Siklus II 1 Kekebalan tubuh ada 2 macam yaitu aktif dan pasif 2 2 1. Perhatikan pernyataan berikut :
1) kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain
2) diperoleh dari imunisasi pasif 3) timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya
melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah melahirkan
dari beberapa pernyataan tersebut yang merupakan kekebalan alami adalah 1 dan 3
2
3 Suntik serum tetanus mengakibatkan tubuh memperoleh kekebalan pasif buatan 1
4 Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi cepat 1
5 5 contoh antigen yang dapat menyebabkan penyakit adalah virus, protozoa, bakteri, jamur, cacing pita 5
6 Kelainan yang disebabkan kesalahan mekanisme sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan sendiri disebut autoimunitas 1
7 Penyakit ADIS dapat mengakibatkan kematian karena sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi/bekerja atau sistem pertahanan tubuh lemah
2
8 Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program imunisasi 1
9 Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis! = Alergi = SCID = AIDS = Myasthenia gravis
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
= Rheumatik
TOTAL SKOR 20
Nilai = 풕풐풕풂풍풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉
풕풐풕풂풍풔풌풐풓풔풐풂풍풙ퟏퟎퟎ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
SIKLUS I
Hari, tanggal : Rabu, 23 Mei 2012
Observer : Maria Chrisna Setya S.
Kelompok : I (3, 5, 11, 26, 30)
PETUNJUK :
1. Amati kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan
pembelajaran!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang
Anda amati!
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A. Aspek Afektif
A1 Fase Think
1.
2.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
1 2 3 4
A2 Fase Pair
1.
2.
3.
4.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
masing-masing 4 orang
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
kelompok
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
Siswa menerima saran dan kritik dari teman
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
5.
kelompoknya dengan lapang dada
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
1 2 3 4
A3 Fase Share
1.
2.
3.
4.
5.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam
diskusi kelas dengan percaya diri
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
kelompok lain dengan lapang dada
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
Kelompok menanggapi pembahasan soal yang
dipresentasikan kelompok lain
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Skor Total 39
B. Aspek Psikomotorik
B1 Fase Think
1. Siswa membuat tabel perbedaan limfosit B dan T 1 2 3 4
B2 Fase Pair
1.
Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
dengan teman kelompoknya
1 2 3 4
B3 Fase Share
1.
2.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil
diskusi
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat
mempresentasikan hasil diskusi
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Skor Total 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
SIKLUS II
Hari, tanggal : Rabu, 30 Mei 2012
Observer : Maria Chrisna Setya S.
Kelompok : I (18, 5, 10, 4, 7)
PETUNJUK :
3. Amati kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan
pembelajaran!
4. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang
Anda amati!
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A. Aspek Afektif
A1 Fase Think
1.
2.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
1 2 3 4
A2 Fase Pair
1.
2.
3.
4.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
masing-masing 4 orang
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
kelompok
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
Siswa menerima saran dan kritikdari teman kelompoknya
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
5.
dengan lapang dada
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
1 2 3 4
A3 Fase Share
1.
2.
3.
4.
5.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam
diskusi kelas dengan percaya diri
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
kelompok lain dengan lapang dada
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
Kelompok menanggapi pembahasan soal yang
dipresentasikan kelompok lain
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Skor Total 41
B. Aspek Psikomotorik
B1 Fase Think
1.
Siswa mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis
penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh 1 2 3 4
B2 Fase Pair
1. Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
dengan teman kelompoknya
1 2 3 4
B3 Fase Share
1.
2.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil
diskusi
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
mempresentasikan hasil diskusi
Skor Total 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
HASIL WAWANCARA
Keterangan :
P : Peneliti
S1 : Siswa ke-1
S2 : Siswa ke-2
S3 : Siswa ke-3
S4 : Siswa ke-4
S5 : Siswa ke-5
S6 : Siswake-6
Wawancara dengan siswa 1, siswa 2, dan siswa 3 :
P : Selamat Pagi
S1, 2,3 : Pagi
P : Apa saja yang kamu lakukan ketika guru memberikan LKS kepada
kamu?
S1 : Dibaca, lalu ditandai yang penting-penting kemudian dihafalkan.
P : Didalam LKS terdapat beberapa soal, soal itu memberikan perintah apa
saja?
S1 : Menyebutkan, menjelaskan, saya juga disuruh buat tabel
P : Bagaimana dengan kamu, apa Apa saja yang kamu lakukan ketika guru
memberikan LKS kepada kamu
S2 : saat guru memberikan LKS kepada saya saat itu saya mencoba membaca
berulang-ulang dan memahami. Di dalam soal terdapat banyak variasi.
Ada tulisan dan ada gambar-gambar juga ada tabel. Kalau tulisan ya saya
hafalkan, kalau tabel saya beri point.
P : Bagaimana denganmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
S3 : Saya perhatikan yang penting saat soal diberikan. Saya tandai yang
penting yang sekiranya akan keluar di ujian.
P : Setelah melakukan kegiatan tersebut, apa yang kalian lakukan
selanjutnya?
S1,2,3: kami diskusi kelompok
P : Apa yang terjadi saat diskusi kelompok
S1 : Kita ada sedikit perdebatan ketika menentukan gambar ini apa. Apakah
limfosit atau bukan? Lalu akhirnya ada yang menyampaikan sesuatu,
menjelaskan sesuatu maka permasalahan selesai
P : apakah didalam kelompok ada teman yang belum mengerti lalu kamu
mengajari?
S1 : tidak ada, karena kelompok kami cukup bisa mengerjakan dan LKSnya
cukup gampang
P : Bagaimana denganmu?
S2 : Kita berdiskusi kebetulan LKS yang diberikan lumayan gampang, kami
lancar mengerjakan. Kata-kata dalam LKS juga gampang dipahami.
P : Apakah ada yang membuat rangkuman dalam kelompok?
S2 : Semua membuat rangkuman
P : Bagaimana denganmu?
S3 : Kami mudah mengerjakan, soal menggunakan bahasa yang dipahami
P : Apakah saat berdiskusi ada yang menyampaikan pendapat?
S1 : Ya, saya menyampaikan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
S2 : Ya, saya menyampaikan pendapat tentang soal bergambar sesuai yang
ada di LKS
S3 : Ya
P : Apa saja yang anda lakukan saat presentasi hasil diskusi berlangsung?
S1 : Saya sebagai presentator untuk kelompok saya. Saat saya presentasi saya
memberikan gambar-gambar dan bagan. Tujuannya agar teman-teman
yang lain tertarik dengan presentasi kelompok kami.
S2 : Saya juga sebagai presentator dalam kelompok. Saya menyampaikan apa
yang telah kami rangkum sebelumnya. Saya tidak membuat bagan saat
presentasi jadi saya menjelaskan saja dan teman-teman yang lain juga
sudah mengerti.
S3 : Saat presentasi saya bertugas untuk menampung pertanyaan teman-teman
sekaligus menjawab pertanyaan. Kadang saya kesulitan menjawab
sehingga dibantu teman dari kelompok lain.
P : Menurutmu, bagaimana proses pembelajaran yang menggunakan
tahapan-tahapan Think-Pair-Share (Berpikir-Berpasangan/Berkelompok-
Berbagi)?
S1 : Sangat efektif karena kita tidak hanya diajak untuk berpikir sendiri tetapi
juga berkelompok.
S2 : Sangat baik, karena kita dapat menjadi aktif tidak hanya untuk diri
sendiri tapi juga dengan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
S3 : Baik, karena metode ini dapat membuat saya lebih mudah memahami
materi yang diajarkan sehingga jika ada suatu permasalahan tidak hanya
diselesaikan sendiri tapi juga diselesaikan dalam kelompok.
P : Baik, sudah selesai. Terima kasih ya.
Wawancara dengan siswa 4, siswa 5, dan siswa 6 :
P : Apa saja yang kamu lakukan ketika guru memberikan LKS kepada
kamu?
S4 : Saya melihat LKS kemudian meringkas jawaban soal-soal dalam LKS
S5 : Saya membaca terlebih dahulu, kemudian mengerjakan soal tersebut.
Dalam mengerjakan soal saya ambil dari beberapa sumber buku kemudian
saya rangkum jadi LKS tersebut sekaligus menjadi catatan rangkuman
saya.
S6 : Saya membaca kemudian mengerjakannya.
P : Setelah mengerjakan LKS kalian kemudian masuk ke fase diskusi. Apa
yang terjadi saat diskusi?
S5 : Saat diskusi inginnya cepat-cepat selesai. Saat diskusi saya juga
memberikan pendapat tentang imunisasi.
S6 : Mencocokkan masing-masing jawaban kemudian jika ada yang belum
dijawab maka dikerjakan bersama.
P : Apakah ada temanmu yang kesulitan?
S3 : Ada, tentang mekanisme sistem imun. Teman saya yang menjelaskan.
S4 : Saat diskusi kita saling mengeluarkan jawaban masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
P : Apakah kamu mengeluarkan pendapat saat diskusi?
S4 : Ya, saya menjelaskan tentang perbedaan antigen dan antibodi
P : Saat presentasi apa yang kalian lakukan?
S4 : Kelompok saya mendapat tugas menyanggah dan memberikan
pertanyaan pada kelompok presentator. Sebelumnya saya dengan
kelompok mendiskusikan sebuah pertanyaan waktu itu berkaitan dengan
alergi.
S5 : Saat presentasi saya mendapat tugas sebagai penanggap pertanyaan dari
kelompok lain.
S6 : Saya mendapat kelompok yang bertugas sebagai penyanggah dan
memberikan pertanyaan. Sebelumnya saya dengan kelompok
mendiskusikan sebuah pertanyaan kemudian menyampaikan kepada
kelompok presentator.
P : Apa kelebihan dan kekurangan metode TPS?
S6 : Kita dapat berdiskusi, dalam diskusi bisa saling tanya. Saat presentasi
juga dapat saling bertanya. Kekurangannya adalah tidak semua siswa aktif.
Kalau seperti saya saya cenderung mendengarkan. Biasanya kalau saya
tanya tidak pada teman kelompok yang presentator tetapi bertanya pada
kelompok sendiri.
S5 : Kalau saya, dari metode itu kita tidak ada rasa jaim. Kita sama-sama
enak. Dapat pendapat dari berbagai sumber. Cuma kadang karena kita
seumuran terjadi perdebadatan oleh karena itu sumber lain penting seperti
google.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
S4 : Metode ini mengasah kemampuan kita terutama di bidang talking
(berbicara), kemampuan berinteraksi dengan orang lain merupakan hal
baru dalam biologi. Biologi hanya di kelas dan menghafalkan. Metode
tersebut jarang digunakan. Jadi kreatif gitu. Kalau kekurangannya hanya
sedikit dan tidak berlaku bagi semua orang. Hanya untuk orang-orang
yang jaim.
Kesimpulan :
Setelah peneliti melakukan wawancara kepada enam orang siswa maka
hasil wawancara yang diperoleh sebagai berikut :
1. Saat fase mandiri, siswa melakukan kegiatan seperti membaca berulang-ulang,
memberi poin penting pada soal dan jawaban, meringkas jawaban LKS,
mengerjakan LKS.
2. Saat berdiskusi, kelompok siswa terjadi kegiatan diskusi. Siswa menemukan
permasalahan dan mengungkapakannya dalam kelompok. Kelompok siswa
juga mengalami perdebatan saat kelompok namun terselesaikan dengan
mencari sumber dari buku atau internet. Saat diskusi siswa juga merangkum
hasil diskusi.
3. Saat presentasi, kelompok siswa sangat aktif dan percaya diri. Terbukti dari
kelompok yang menyediakan pertanyaan bagi kelompok presentator,
presentator yang kreatif dengan menunjukkan berbagai gambar untuk menarik
perhatian siswa kelompok lain, mencari sumber di internet secara langsung
ketika sumber di buku tidak memuat jawaban pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
4. Siswa mengungkapkan kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share adalah sangat efektif karena siswa tidak hanya diajak untuk
berpikir sendiri tetapi juga berkelompok, selain itu siswa dapat menjadi aktif
tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga dengan orang lain dan metode ini dapat
membuat siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga jika
ada suatu permasalahan tidak hanya diselesaikan sendiri tapi juga diselesaikan
dalam kelompok. Metode ini juga mengasah kemampuan siswa terutama di
bidang talking (berbicara), kemampuan berinteraksi dengan orang lain
merupakan hal baru dalam biologi. Biologi hanya di kelas dan menghafalkan.
Metode tersebut jarang digunakan.
5. Siswa mengungkapkan beberapa kelemahan dari model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share diantaranya bagi siswa yang pasif
(mendenngarkan), siswa tidak mengungkapkan dalam forum presentasi tetapi
mengungkapkan dalam kelompoknya sendiri. Selain itu kekurangan dari tipe
pembelajaran ini adalah bagi beberapa siswa yang jaim (menjaga image).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI