PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI DASAR ALAT PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Taman Pintar Yogyakarta) Skripsi Sebagai Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ELANJATI WORLDAILMI NIM I0307008 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

Page 1: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)

SEBAGAI DASAR ALAT PENGUKURAN KINERJA

MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

(Studi Kasus di Taman Pintar Yogyakarta)

Skripsi

Sebagai Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

ELANJATI WORLDAILMI

NIM I0307008

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan kelancaran, kemudahan, karunia, nikmat, dan hidayah yang luar

biasa, laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Penyusunan laporan tugas akhir

ini tentu tidak terlepas dari peran banyak pihak, baik dalam hal materi maupun

dorongan semangat. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, satu-satunya Rabb yang memberikan karunia, nikmat, dan

hidayah yang luar biasa serta satu-satunya tempat menyembah dan meminta

pertolongan.

2. Kedua orang tua tersayang, yang senantiasa sabar dan memberikan dukungan

moral maupun materi serta mendoakan selalu.

3. Adik-adik tersayang, Ajik dan Amir, yang selalu menyemangati agar

memberikan contoh yang baik bagi mereka.

4. Keluarga besar KRT Kitri Martokusumo dan Mujiyono Muji Atmojo yang

mendukung, mendoakan, dan memotivasi.

5. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik

Industri Universitas Sebelas Maret.

6. Bapak Ir. Murman Budijanto, M.T., selaku dosen pembimbing I, atas segala

bimbingan, motivasi, bantuan, dan kesabaran yang diberikan selama

penyelesaian laporan tugas akhir ini.

7. Bapak Ilham Priadythama, S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing II atas

bimbingan, kesabaran, motivasi, ide, kritik dan bantuan yang diberikan selama

masa pengerjaan laporan skripsi.

8. Bapak Wahyudi Sutopo,S.T.,M.Si., dan Bapak Irwan Iftadi,S.T.,M.Eng.,

selaku dosen penguji I dan dosen penguji II yang telah memberikan kritik dan

saran yang membangun demi terwujudnya hasil tugas akhir yang lebih baik.

9. Ibu Ita Rustanti, S.Si,M.Eng selaku Kepala Taman Pintar Yogyakarta yang

telah bersedia membantu dan membimbing dalam penyelesaian tugas akhir

ini.

Page 5: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

10. Ibu Dra. Erni Februaria dan segenap karyawan Taman Pintar Yogyakarta yang

tidak dapat disebutkan satu per satu, yang membantu dalam penyelesaian

tugas akhir.

11. Ibu Azizah Aisyati, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademis atas bantuan

dan dorongan yang diberikan sejak mengikuti masa perkuliahan hingga

penyelesaian tugas akhir.

12. Seluruh dosen Teknik Industri UNS yang telah memberikan ilmu dan motivasi

selama mengikuti proses perkuliahan di Teknik Industri UNS.

13. Mba Yayuk, Mba Rina, Mba Tutik dan karyawan Teknik Industri Universitas

Sebelas Maret atas kerjasama, dukungan dan bantuannya

14. Nova, Ilu, Mba Ebi, Wishnu, Pimud, Senny, dan sahabat-sahabat saya yang

lain yang selalu mendukung dan mengingatkan.

15. Teman-teman Teknik Industri 2007 Reguler dan NonReguler terima kasih

untuk waktu, bantuan, sharing ilmu, semangat, dan doanya.

16. Teman-teman di Universitas Sebelas Maret

17. Semua pihak yang belum tertulis di atas, yang telah membantu dalam proses

pengerjaan tugas akhir ini.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan

sebagaimana mestinya bagi siapa saja yang membutuhkan. Penulis menyadari

bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

menerima segala saran dan kritik demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 6: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Elanjati Worldailmi, NIM: I0307008. PERANCANGAN KEY

PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI DASAR ALAT

PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE

PRISM (STUDI KASUS DI TAMAN PINTAR YOGYAKARTA). Tugas

Akhir. Surakarta: Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sebelas Maret, Maret 2012.

Taman Pintar adalah instansi yang sedang dalam tahap pertumbuhan pada

siklus hidupnya. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis, Taman

Pintar perlu senantiasa meningkatkan kinerjanya. Untuk mengetahui kinerjanya,

Taman Pintar memerlukan Key Performance Indicators (KPI). Penelitian ini

bertujuan merancang KPI Taman Pintar melalui metode Performance Prism.

Tahap-tahap perancangan KPI menggunakan metode Performance Prism

adalah mengidentifikasi stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution

serta strategi, proses, dan kapabilitas Taman Pintar, mengidentifikasi objective

Taman Pintar, mengidentifikasi Performance Indicator (PI) Taman Pintar, serta

menentukan KPI Taman Pintar. Pada penelitian ini, penentuan KPI dilakukan

dengan pembobotan PI menggunakan pairwise comparison AHP (Analitycal

Hierrarchy Process).

Dari hasil penelitian, objective Taman Pintar yang terbentuk sebanyak 14

buah dengan PI sebanyak 19 buah yang kemudian dibobot untuk memperoleh KPI

sebanyak 10 buah.

Kata Kunci: stakeholder satisfaction, stakeholder contribution, objective, PI, KPI

xxi + 106 halaman; 44 tabel; 3 gambar; 9 lampiran

Daftar Pustaka: 32 (1995-2012)

Page 7: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Elanjati Worldailmi, NIM: I0307008. DESIG OF KEY PERFORMANCE

INDICATORS (KPI) AS THE BASIC TOOL OF PERFORMANCE

MEASUREMENT USING PERFORMANCE PRISM METHODS (CASE

STUDY IN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA). Final Assignment.

Surakarta: Industrial Engineering Major, Technic Faculty, Sebelas Maret

University, March 2012.

Taman Pintar is a growing phase institution in its lifecycle. Dealing with a

dynamic business environment, this institution should improve its performance.

To know how the performance is, Taman Pintar need Key Performance Indicators

(KPIs). The aim of this study is to design KPIs of Taman Pintar using the

Performance Prism Method.

The KPIs' design steps using the Performance Prism Method are

identification of the stakeholders satisfaction and contribution, identification of

the organization objectives, identification of the Performance Indicators (PIs), and

finally the KPIs determination. In this study, the KPIs are obtained from the 10

highest weighted PIs using pairwise comparison of AHP (Analitycal Hierrarchy

Process).

This research found there are fourteen objectives of the Taman Pintar

those create nineteen PIs. The PIs are weighted to get the ten Taman Pintar's

KPIs.

Keywords: stakeholder satisfaction, stakeholder contribution, objective, PI, KPI

xxi + 106 pages; 44 tables; 3 figures; 9 appendixes

References: 32 (1995-2012)

Page 8: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR VALIDASI .................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR PERSAMAAN............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... I-1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... I-3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... I-3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. I-4

1.5 Batasan Masalah ................................................................................ I-4

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ I-5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Perusahaan............................................................ II-1

2.1.1 Profil Perusahaan ...................................................................... II-1

2.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ........................................... II-6

2.2 Pengukuran Kinerja ........................................................................... II-7

2.2.1 Metode-Metode Pengukuran Kinerja ....................................... II-9

2.2.2 Metode Performance Prism ..................................................... II-11

2.3 Kuesioner ........................................................................................... II-14

2.3.1 Penyusunan Kuesioner ............................................................. II-15

2.3.2 Skala Pengukuran ..................................................................... II-16

2.4 Pengambilan Sampel .......................................................................... II-18

2.4.1 Populasi dan Sampel................................................................. II-19

Page 9: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.4.2 Penentuan Metode Sampling .................................................... II-19

2.4.3 Penentuan Jumlah Sampel ........................................................ II-21

2.4.4 Ketelitian dan Keyakinan ......................................................... II-23

2.5 Uji Cochran ........................................................................................ II-24

2.6 Uji Validitas ....................................................................................... II-25

2.7 Uji Reliabilitas ................................................................................... II-26

2.8 Analytical Hierrarchy Process (AHP) ................................................ II-27

2.9 Ukuran Kinerja................................................................................... II-29

2.10 Penelitian Terdahulu .......................................................................... II-30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian ..................................................................... III-1

3.2 Penjelasan Diagram Alir Penelitian ................................................... III-2

3.2.1 Studi Literatur dan Observasi Pendahuluan ........................... III-2

3.2.2 Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian ........................... III-2

3.2.3 Identifikasi Stakeholder ......................................................... III-3

3.2.4 Identifikasi Stakeholder Satisfaction...................................... III-3

3.2.5 Identifikasi Stakeholder Contribution .................................... III-5

3.2.6 Identifikasi Tujuan (Objective) Perusahaan ........................... III-5

3.2.7 Identifikasi Strategi Perusahaan ............................................. III-6

3.2.8 Identifikasi Proses Perusahaan ............................................... III-6

3.2.9 Identifikasi Kapabilitas Perusahaan ....................................... III-6

3.2.10 Perancangan Performance Indicators (PI) ............................. III-6

3.2.11 Pembobotan PI ....................................................................... III-7

3.2.12 Penentuan Key Performance Indicators (KPI) ...................... III-8

3.2.13 Tahap Analisis dan Intepretasi Hasil ..................................... III-8

3.2.14 Tahap Kesimpulan dan Saran................................................. III-9

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data Perusahaan .......................................................... IV-1

4.2 Identifikasi Stakeholder ..................................................................... IV-1

4.3 Identifikasi Stakeholder Satisfaction ................................................. IV-4

4.3.1 Kuesioner Awal ........................................................................ IV-4

4.3.2 Kuesioner Utama ...................................................................... IV-17

Page 10: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4.3.3 Pengujian Hasil Kuesioner Utama ............................................ IV-26

4.3.4 Stakeholder Satisfaction ........................................................... IV-29

4.4 Identifikasi Stakeholder Contribution................................................ IV-29

4.5 Identifikasi Objective Perusahaan ...................................................... IV-33

4.6 Penentuan Strategi, Proses, dan Kapabilitas Perusahaan ................... IV-34

4.7 Penentuan Performance Indicators Perusahaan ................................ IV-35

4.8 Pembobotan Performance Indicators ................................................ IV-39

4.9 Penentuan Key Performance Indicators (KPI) Perusahaan ............... IV-43

BAB V ANALISIS

5.1 Pengelompokan Stakeholder .............................................................. V-1

5.2 Efek Uji Cochran dalam Identifikasi Stakeholder Satisfaction ......... V-2

5.3 Pemisahan Customer .......................................................................... V-3

5.4 Penggabungan Atribut Kuesioner Setelah Penyebaran...................... V-4

5.5 Atribut yang Hilang sebagai Efek Uji Cochran ................................. V-6

5.6 Identifikasi Objective, Strategi, Proses, Kapabilitas, dan KPI ........... V-7

5.7 Analisis Identifikasi Performance Indicator (PI) .............................. V-9

5.8 Analisis Penentuan Key Performance Indicator (KPI) ...................... V-11

5.9 Analisis Manfaat Perancangan KPI ................................................... V-11

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................................ VI-1

6.2 Saran .................................................................................................. VI-2

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xviii

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rekapitulasi Kuesioner Pendahuluan.............................. L-1

Lampiran 2 : Perangkat Daerah ............................................................ L-6

Lampiran 3 : Data Supplier................................................................... L-8

Lampiran 4 : Data Pengunjung ............................................................. L-9

Lampiran 5 : Rekapitulasi Kuesioner Utama........................................ L-10

Lampiran 6 : Proses Identifikasi Objective Taman Pintar .................... L-13

Page 11: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Lampiran 7 : Identifikasi Objective, Strategi, Proses, dan Kapabilitas

Taman Pintar ................................................................... L-20

Lampiran 8 : Tabel RI........................................................................... L-30

Lampiran 9 : Rekapitulasi Pengolahan Kuesioner AHP....................... L-31

Page 12: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proyeksi Keuangan 2007-2014 ........................................................ II-5

Tabel 2.2 Rencana Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2010-2014 .................. II-5

Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ................................. II-27

Tabel 2.4 Penelitian-Penelitian Sejenis ............................................................ II-30

Tabel 2.5 Penelitian-Penelitian Sejenis (Lanjutan) .......................................... II-31

Tabel 2.6 Penelitian-Penelitian Sejenis (Lanjutan) .......................................... II-32

Tabel 4.1 Penggolongan Stakeholder .............................................................. IV-3

Tabel 4.2 Atribut Kuesioner Awal ................................................................... IV-5

Tabel 4.3 Atribut Kuesioner Awal (Lanjutan) ................................................. IV-6

Tabel 4.4 Atribut Kuesioner Awal (Lanjutan) ................................................. IV-7

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pengolahan Uji Cochran ............................................. IV-9

Tabel 4.6 Rekapitulasi Jumlah Atribut yang Digunakan Setelah Uji

Cochran ............................................................................................ IV-9

Tabel 4.7 Atribut Shareholder Sebelum dan Sesudah Penggabungan ............ IV-11

Tabel 4.8 Atribut Employee Sebelum dan Sesudah Penggabungan ................ IV-12

Tabel 4.9 Atribut Employee Sebelum dan Sesudah Penggabungan

(Lanjutan) ......................................................................................... IV-13

Tabel 4.10 Atribut Customer Sebelum dan Sesudah Penggabungan ................. IV-14

Tabel 4.11 Pemisahan Atribut Customer Pengunjung dan Penyewa

Tempat ............................................................................................. IV-15

Tabel 4.12 Rekapitulasi Jumlah Atribut Baru Setelah Penggabungan .............. IV-17

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Uji Cochran .................................... IV-17

Tabel 4.14 Atribut Kuesioner Utama ................................................................. IV-18

Tabel 4.15 Atribut Kuesioner Utama (Lanjutan) ............................................... IV-19

Tabel 4.16 Penilaian terhadap Tiap Komponen Karyawan ............................... IV-21

Tabel 4.17 Penentuan Jumlah Sampel Tiap Komponen Karyawan ................... IV-22

Tabel 4.18 Jadwal Penyebaran Kuesioner Pengunjung ..................................... IV-23

Tabel 4.19 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Supplier ............. IV-23

Tabel 4.20 Jadwal Penyebaran Kuesioner Pengunjung ..................................... IV-24

Page 13: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 4.21 Rekapitulasi Skala Penyebaran Kuesioner Skala Likert

Pengunjung ...................................................................................... IV-24

Tabel 4.22 Rekapitulasi Skala Penyebaran Kuesioner Skala Likert

Penyewa Tempat .............................................................................. IV-25

Tabel 4.23 Rekapitulasi Skala Penyebaran Kuesioner Skala Likert

Regulator ......................................................................................... IV-25

Tabel 4.24 Rekapitulasi Skala Penyebaran Kuesioner Skala Likert

Community ....................................................................................... IV-26

Tabel 4.25 Hasil Uji Validitas Employee ........................................................... IV-27

Tabel 4.26 Hasil Uji Validitas Pengunjung ....................................................... IV-27

Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas Penyewa Tempat ............................................... IV-28

Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ................................................... IV-28

Tabel 4.29 Kontribusi Stakeholder Taman Pintar .............................................. IV-32

Tabel 4.30 Kontribusi Stakeholder Taman Pintar (Lanjutan) ............................ IV-33

Tabel 4.31 Objective Taman Pintar ................................................................... IV-34

Tabel 4.32 PI Taman Pintar ............................................................................... IV-35

Tabel 4.33 Rekapitulasi Pembobotan PI Taman Pintar ..................................... IV-40

Tabel 4.34 Normalisasi Hasil Rekapitulasi Pembobotan PI Taman Pintar ....... IV-41

Tabel 4.35 Rekapitulasi CR Responden ............................................................ IV-42

Tabel 4.36 Perankingan Bobot PI ...................................................................... IV-44

Tabel 4.37 Identifikasi KPI Taman Pintar ......................................................... IV-45

Tabel 4.38 Identifikasi KPI pada Tiap Stakeholder Taman Pintar .................... IV-46

Page 14: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pengelolaan Taman Pintar ...... II-4

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian .............................................. III-1

Gambar 3.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) ............................ III-2

Page 15: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1 Persamaan Ukuran Sampel ....................................................... II-22

Persamaan 2.2 Persamaan Ukuran Sampel ....................................................... II-22

Persamaan 2.3 Persamaan Kesalahan Standar .................................................. II-23

Persamaan 2.4 Persamaan Qhitung ...................................................................... II-24

Persamaan 2.5 Persamaan Koefisien Korelasi Item dengan Total

Pertanyaan ................................................................................. II-25

Persamaan 2.6 Persamaan Koefisien Cronbach’s Alpha .................................. II-26

Persamaan 2.7 Persamaan Geometric Mean ..................................................... II-28

Persamaan 2.8 Persamaan Consistency Index ................................................... II-28

Persamaan 2.9 Persamaan Consistency Ratio ................................................... II-28

Page 16: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Kinerja diukur untuk mengetahui sejauh mana tujuan direalisasikan

sehingga manajemen bisa bertindak cepat untuk mengambil keputusan (Vanany,

2009). Manfaat pengukuran kinerja dapat dirasakan secara jangka panjang karena

lingkungan bisnis berubah secara dinamis. Dengan mengetahui hasil pengukuran

kinerja, simpul-simpul penyebab rendahnya kinerja rendah dapat diketahui

sehingga dapat segera diperbaiki, baik karena kelambatan maupun penyimpangan.

Ukuran kinerja tercermin dalam Key Performance Indicators (KPI). Sebuah

perusahaan jasa ekspedisi internasional, DHL, telah melakukan pengukuran

kinerja dan telah memiliki KPI (Key Performance Indicators) sehingga perbaikan

dan peningkatannya dapat difokuskan untuk hal-hal yang sangat penting dan

berpengaruh besar dalam waktu cepat (Vanany, 2009). Berbeda dengan DHL,

kegagalan pernah dialami perusahaan Quaker Oats, Disney, Sony, Compaq, GE

Lighting, BMW, dan lain-lain walaupun telah melakukan merger dan akuisisi

karena perencanaan, aktivitas, dan integrasi yang lemah dan tidak efektif (Neely

dan Adams, 2000b). Dinamisnya lingkungan bisnis dirasakan oleh Sony, sebuah

produsen elektronik raksasa. Sony mengalami kerugian selama empat tahun

terakhir. Bahkan pada tahun 2011, Sony mengalami kerugian operasional sebesar

1,2 miliar USD dan rugi bersih sekitar 2 miliar USD (Uniqtekno.com, 2012).

Suatu perusahan dituntut untuk mengetahui KPI-nya agar tetap bertahan di

lingkungan bisnis yang dinamis dan senantiasa meningkatkan kinerjanya. Salah

satu perusahaan BLUD di Yogyakarta, Taman Pintar, merupakan instansi yang

strategis karena berhubungan dengan banyak stakeholder, seperti pemerintah,

berbagai perusahaan swasta, pengunjung, masyarakat, dan lain-lain. Dalam

enterprise lifecycle, science park ini menurut Damodaran (2001) berada dalam

tahap pertumbuhan. Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat, seperti peningkatan penjualan produk jasa, misalnya penjualan tiket

Page 17: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-2

pengunjung. Perkembangan yang terus-menerus perlu dilakukan di Taman Pintar.

Maka, Taman Pintar perlu memiliki suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa

jauh perkembangan yang telah dicapai dan dapat segera bertindak ketika ada suatu

penurunan.

Untuk memenuhi visinya, yaitu sebagai wahana ekspresi, apresiasi, dan

kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan, Taman Pintar perlu

meningkatkan segala komponen pendukung, yaitu pelayanan, fasilitas, sumber

daya, dan manajemen. Taman Pintar dituntut untuk meningkatkan manajemen dan

kinerjanya. Taman Pintar harus mengetahui bagaimana kinerjanya sehingga perlu

untuk mengetahui alat pengukuran kinerja yang tercermin dari KPI dan

menerapkan strategi yang tepat agar dapat dengan cepat melakukan perbaikan jika

terdapat hal yang menyimpang atau terhambat. Karena berhubungan dengan

banyak stakeholder, KPI Taman Pintar perlu memperhatikan keinginan dan

kebutuhan serta kontribusi stakeholder serta mempertimbangkan berbagai hal,

seperti strategi, proses, dan kapabilitas Taman Pintar. KPI tersebut perlu melihat

aspek finansial dan aspek nonfinansial. Menurut Kaplan dan Norton (2000) serta

Neely dkk. (2002), pengukuran kinerja tidak cukup hanya melihat aspek finansial

saja tetapi juga perlu melihat aspek nonfinansial secara keseluruhan sehingga

kebutuhan akan sistem pengukuran kinerja yang integratif dan komprehensif

sangat diperlukan.

Identifikasi strategi dilakukan utuk memenuhi kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan stakeholder (Neely dkk., 2002). Strategi adalah cara

untuk mencapai objective. Jika strategi tercapai, objective pun dapat tercapai

sehingga pencapaian strategi merupakan alat ukur yang baik dalam penentuan

objective. Selain itu, Taman Pintar perlu mempertimbangkan proses dan

kemampuan yang dimiliki perusahaan dalam mengukur kinerjanya secara

menyeluruh. Dengan mengetahui kinerjanya, simpul-simpul yang menyimpang

atau lambat dapat segera diperbaiki. Tindak lanjut terhadap permasalahan dapat

difokuskan pada aspek-aspek kinerja yang paling penting untuk keberhasilan

organisasi pada saat ini dan waktu yang akan datang dengan mengetahui KPI

(Parmenter, 2010). Namun, Taman Pintar belum memiliki KPI yang menjadi titik

Page 18: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-3

fokus pengukuran dan perbaikan sehingga belum mengetahui prioritas utama yang

dipentingkan dalam pengambilan keputusan secara menyeluruh.

Model-model pengukuran kerja telah banyak berkembang, antara lain

pyramid rasio keuangan, Performance Measurment Matrix (PMM), Pyramid

SMART (Strategic Measurement and Reporting Technique), pengklasifikasikan

ke dalam tipe yang berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai dan tipe yang

berhubungan dengan usaha-usaha penentu pencapaian, Macro Process Model of

the Organisation, Balance Scorecard, Integrated Performance Measurement

System (IPMS), dan Performance Prism (Neely dan Kennerly, 2000 dalam

Vanany, 2009). Dari model-model tersebut, terdapat tiga model yang banyak

digunakan, yaitu Balance Scorecard, IPMS, dan Performance Prism. Namun,

sistem pengukuran kinerja Performance Prism berupaya menyempurnakan model-

model sebelumnya karena tidak hanya didasari oleh strategi, tetapi juga

memperhatikan kepuasan dan kontribusi stakeholder, proses, dan kapabilitas

perusahaan (Neely dan Adams, 2000a). Metode ini mengukur kinerja perusahaan

secara keseluruhan, seperti faktor-faktor kepuasan stakeholder, termasuk di

dalamnya customer, employee, supplier, investor, regulator dan community.

Selain itu, Performance Prism tidak hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga

aktivitas-aktivitas penentu hasil akhir (strategi, proses, dan kapabilitas) sehingga

pengukuran kinerja dapat memberikan gambaran yang jelas dan nyata tentang

kondisi perusahaan yang sebenarnya. Sementara, Taman Pintar berhubungan

dengan banyak stakeholder. Untuk itu, dalam penelitian ini, dilakukan

pengukuran kinerja di Taman Pintar menggunakan metode tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, perumusan masalah

yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil perancangan Key

Performance Indicators (KPI) sebagai dasar alat pengukuran kinerja di Taman

Pintar dengan menggunakan Performance Prism.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan KPI sebagai

dasar alat pengukuran kinerja di Taman Pintar dengan menggunakan Metode

Performance Prism, yang melihat dari aspek finansial dan nonfinansial serta

Page 19: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-4

memperhatikan proses dan kapabilitas di Taman Pintar. Untuk mencapai tujuan

tersebut, ditetapkan tujuan khusus sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution

serta strategi, proses, dan kapabilitas Taman Pintar.

2. Mengidentifikasi objective Taman Pintar.

3. Mengidentifikasi PI (Performance Indicator) Taman Pintar.

4. Menentukan KPI (Key Performance Indicator) Taman Pintar.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah dapat

membantu pihak Taman Pintar untuk mengembangkan alat ukur kinerja

berdasarkan indikator kinerja yang diperoleh untuk melakukan pengukuran

kinerja.

1.5 Batasan Masalah

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai penelitian ini

hanya melakukan perancangan Key Performance Indicators (KPI) sebagai dasar

alat pengukuran kinerja saja.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan gambaran umum mengenai tata cara

penyusunan laporan penelitian dan isi pokok dari laporan penelitian. Sistematika

penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori dasar yang diperlukan sebagai

penunjang dan pedoman di dalam melakukan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode penelitian yang berupa

langkah-langkah dalam melakukan pengukuran kinerja

Taman Pintar Yogyakarta serta penjelasan mengenai cara

Page 20: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-5

pengumpulan dan pengolahan data untuk masing-masing

langkah.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menjabarkan identifikasi kepuasan stakeholder dan

kontribusi stakeholder Taman Pintar Yogyakarta, identifikasi

objective, strategi, proses, dan kapabilitas Taman Pintar,

identifikasi PI, pembobotan PI, serta penentuan KPI Taman

Pintar.

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

Bab ini berisi uraian analisis dan interpretasi terhadap

pengumpulan dan pengolahan data. Bab ini juga membahas

mengenai rekomendasi perbaikan untuk memperbaiki

kinerja perusahaan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari perancangan KPI

sebagai alat pengukuran kinerja Taman Pintar Yogyakarta

dan saran perbaikan atau penelitian lebih lanjut.

Page 21: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori dasar yang diperlukan sebagai penunjang dan

pedoman di dalam melakukan penelitian. Bab ini terdiri dari gambaran umum

perusahaan serta teori tentang pengukuran kinerja, kuesioner, pengambilan

sampel, Uji Cochran, uji validitas dan uji reliabilitas, Analytical Hierrarchy

Process (AHP), ukuran kinerja, dan penelitian terdahulu.

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1 Profil Perusahaan

Taman Pintar sebagai science park merupakan institusi yang sangat

strategis dalam upaya ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

khususnya pada sains dan teknologi serta bersifat pelayanan terhadap publik

(Taman Pintar, 2010). Sejak dioperasikan pada tahun 2007, Taman Pintar telah

melakukan beberapa upaya sesuai Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 28

Tahun 2007 yang telah diubah dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 37

Tahun 2009 tentang pedoman teknis Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Taman Pintar. Taman Pintar didirikan dengan tujuan memberikan ruang publik

untuk tempat berekspresi dan apresiasi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (iptek) serta memberikan alternatif metode pembelajaran iptek kepada

pengunjung dengan suasana yang menyenangkan.

Taman Pintar memiliki luas 1,2 ha, dibangun di kawasan pusat

Yogyakarta, berdekatan dengan Benteng Vrederburg, Taman Budaya, Istana

Negara, Malioboro, dan Kraton Yogyakarta. Hal ini menjadikan lokasi Taman

Pintar sebagai kawasan premium di kota Yogyakarta sebagai pusat bisnis dan

budaya. Tempat yang strategis ini menjadikan Taman Pintar dapat mempertegas

posisinya untuk menjadi sebuah wahana yang memberikan edukasi kepada

masyarakat. Agar dapat memfokuskan diri pada pelayanan yang diberikan, Taman

Pintar membagi lokasi yang dimilikinya menjadi enam zona untuk mempermudah

pemberian layanan kepada masyarakat sesuai tujuan yang diinginkan. Di samping

itu, penerapan zonasi juga memungkinkan Taman Pintar untuk melakukan pola

Page 22: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien (Taman Pintar, 2010). Zona-zona

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Zona Playground

Zona ini merupakan zona penyambutan dan permainan serta ruang terbuka

bagi pengunjung. Dalam zona ini terdapat beragam permainan dengan

muatan edukasi yang dapat dimainkan oleh segala usia, terutama anak-

anak. Beberapa jenis ragam permainan di antaranya adalah rumah pohon,

dinding berdendang, air menari, pipa berbisik, labyrinth, tapak presiden

dan gong perdamaian, parabola berbisik, mangkok berputar, dan

sebagainya.

2. Gedung Memorabilia

Suatu zona yang didesain sedemikian rupa untuk memberikan catatan

sejarah bangsa Indonesia bagi para pengunjung Taman Pintar. Dalam

gedung ini terdapat beberapa zona yang dibuat dengan mengedepankan

tema tertentu, misalnya sejarah kepresidenan, tokoh dan pahlawan

pendidikan di Indonesia, serta sejarah Kasultanan Yogyakarta.

3. Gedung Oval

Di dalamnya terdapat beberapa alat peraga pendidikan yang dibagi

menjadi beberapa zona, yaitu zona fisika, zona biologi, zona kimia, zona

teknologi modern, dan sebagainya. Banyak alat peraga untuk memberikan

informasi untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping

menyajikan alat-alat peraga pendidikan, dilakukan juga demo ataupun

atraksi eksperimental oleh pemandu. Terdapat dua lantai yang disediakan

untuk menyajikan wahana pembelajaran dalam gedung ini, yaitu lantai

satu dan lantai dua.

Lantai 1 : Lobby, Aquarium Air Tawar, Kehidupan Pra-Sejarah, Tiruan

Manusia Purba dan Hewan Purba, Dome Area, Sistem Tata

Surya,

Lantai 2 : Ilmu Bumi, Tokoh Ilmuwan Dunia, Melihat Permukaan Bumi,

Kluster Listrik, Teknologi Komunikasi, Teknologi Komputer,

Teknologi Mesin dan Energi, Simulasi Gempa dan Tsunami,

Pantauan Aktivitas Gunung Merapi.

Page 23: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

4. Gedung Kotak

Seperti halnya dengan gedung oval, gedung ini tersedia beberapa wahana

pembelajaran dan ruang untuk kegiatan usaha. Terdapat dua lantai yang

digunakan dalam gedung ini, yaitu lantai dua dan lantai tiga.

Lantai 2 : Indonesiaku (Konten Kekayaan Alam dan Warisan Leluhur),

Zona Teknologi Pengolahan Susu, Teknologi Populer

(Automotif, TV, Film, Cetak, dan Komunikasi), Teknologi

Canggih (Robotic, Hologram, dan Microchip), Jembatan Sains

(Matematika, Kimia, Fisika, Biologi), Perpustakaan dan E-

Library, Zona Teknologi Otomotif Roda Dua, Proses

Pengolahan Migas Bumi,

Lantai 3 : Laboratorium Sains (Fisika, Kimia, dan Biologi), Course

Center, Theatre 4 Dimensi.

5. Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Tempat ini diperuntukkan anak usia dini usia antara 2 hingga 7 tahun.

Gedung ini berisi computer kids, petualang kecil, budaya dan religi, ruang

pertunjukan dan ekspresi, ruang konsultasi tumbuh kembang anak, alat

transportasi, susun balok, puzzle, zona kesehatan, perpustakaan anak, dan

arena permainan lainnya.

6. Kios Buku

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Kios Buku Taman

Pintar dari Dinas Perindagkoptan kepada Kantor Pengelolaan Taman

Pintar Nomor 001/BA/SKPD/I/2010, tertanggal 5 Januari 2010, Kantor

Pengelolaan Taman Pintar mulai tanggal tersebut mengemban tugas baru,

yaitu melakukan pelayanan operasional harian pengelolaan kios buku.

Sesuai dengan data jumlah pengunjung, pada periode 2008 hingga April

2010 tercatat sebanyak 2.044.366 orang data berkunjung ke Taman Pintar (Taman

Pintar, 2010). Kunjungan ini dilakukan, baik secara perorangan maupun secara

berkelompok/rombongan. Jika dilihat jumlah kunjungan per tahun, tercatat

peningkatan pengunjung sebesar hampir 27% pada tahun 2009, dimana tahun

2008 jumlah pengunjung tercatat sebanyak 794.609 orang, sementara tahun 2009

sebanyak 1.007.472 orang.

Page 24: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pengelolaan Taman Pintar Sumber: Peraturan Daerah Kota Yogyakarta, 2008

Adapun proyeksi pendapatan dan pengeluaran Taman Pintar Yogyakarta

tahun 2007 hingga 2014 adalah sebagai berikut:

Page 25: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

Tabel 2.1 Proyeksi Keuangan 2007-2014

Keterangan 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Pendapatan 2.414.710.600 3.048.583.915 7.440.140.000 7.133.702.450 7.995.712.500 9.904.201.808 10.460.535.858 11.133.023.521

Pengeluaran 1.838.421.000 3.537.333.542 7.133.702.450 7.133.702.450 7.407.348.750 9.143.879.245 9.386.558.871 9.519.202.885

Surplus/Defisit 488.749.627 2.080.208.895 5.124.434.710 5.124.434.710 5.712.798.460 6.145.121.023 7.219.098.011 8.832.918.647

Sumber: Taman Pintar, 2010

Tabel 2.2 Rencana Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2010-2014

No. Sumber Pendapatan 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp)

1. Penjualan tiket 4.434.000.000 4.702.800.000 6.529.200.000 7.182.120.000 7.900.332.000

2. Penyewaan Zona 308.667.000 510.084.000 561.092.400 561.092.400 561.092.400

3. Penyelenggaraan event 55.800.000 82.800.000 91.080.000 91.080.000 91.080.000

4. Profit sharing 235.800.000 250.200.000 275.220.000 302.742.000 333.016.200

5. Pendapatan lain-lain 65.733.000 119.953.500 181.985.000 245.183.500 259.701.850

6. Pendapatan dari kios buku 500.000.000 368.662.500 364.818.000 209.598.000 210.259.500

Jumlah 5.600.000.000 6.034.500.000 8.003.395.400 8.591.815.900 9.355.481.950

Kenaikan per tahun - 434.500.000 1.968.895.400 588.420.500 763.666.050

Persentase - 7,49 28,68 9,54 8,93

Sumber: Taman Pintar, 2010

II-5

Page 26: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

Pola kunjungan dapat dilihat melalui pergerakan jumlah dari waktu ke

waktu. Pola kunjungan ke Taman Pintar berupa pola seasonal. Terdapat suatu

keberulangan yang hampir sama dalam kurun waktu 2008 dan 2009, dimana

peningkatan pengunjung terdapat pada bulan Januari, Juni, dan Desember yang

bertepatan dengan awal-akhir tahun serta pertengahan tahun. Selama kurun waktu

2008 hingga 2009, kunjungan tertinggi yang pernah dicapai adalah 231.583 orang

yang terjadi pada bulan Juni 2009 (Taman Pintar, 2010). Rata-rata kunjungan per

bulan adalah sebanyak 73.013 orang. Jika dilihat dari pola kunjungan harian,

dapat diketahui bahwa pada weekend tercatat jumlah pengunjung yang lebih

banyak dibandingkan dengan weekdays.

Selain itu, keberulangan juga terjadi selama seminggu. Pengunjung pada

hari selasa sampai kamis rata-rata berjumlah sama. Pengunjung pada hari Jumat

sedikit menurun. Namun, pada hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung Taman

Pintar meningkat.

Hingga saat ini Taman Pintar telah menyediakan sebanyak 215 jenis alat

pembelajaran. Di antara alat tersebut dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu

elektronik, mekanik, mekatronik, sound, statis, dan statis interaktif. Dari sekian

banyak jenis alat yang dimiliki, alat elektronik dan statis memiliki posisi

terbanyak, yaitu 80 unit alat elektronik dan 53 unit alat statis (Taman Pintar,

2010).

2.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistis dan ingin

diwujudkan dalam kurun waktu tertentu dengan mengisyaratkan adanya misi dan

tantangan. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Nasional, disebutkan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan (Taman Pintar, 2010).

Visi Taman Pintar adalah “sebagai wahana ekspresi, apresiasi, dan kreasi sains

dalam suasana yang menyenangkan”. Visi tersebut harus dapat diukur untuk

mengetahui tingkat keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Taman Pintar

sebagai institusi pengelolaan fasilitas publik yang strategis sebagai wahana

ekspresi, apresiasi, dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan dengan

dukungan sumber daya manusia yang professional (Taman Pintar, 2010).

Page 27: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

Dalam rangka mencapai visi tersebut, misi yang akan dilaksanakan dalam

kurun waktu 2010-2014 adalah menumbuhkembangkan minat anak dan generasi

muda terhadap sains melalui imajinasi, percoban, dan permainan dalam rangka

pengembangan sumber manusia Indonesia yang berkualitas (Taman Pintar, 2010).

Tujuan merupakan penjabaran visi Taman Pintar yang lebih spesifik dan

terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah

dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Tujuan Taman Pintar

adalah sebagai berikut (Taman Pintar, 2010):

1. Menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung

kurikulum pendidikan,

2. Memotivasi anak dan generasi muda untuk mencintai sains,

3. Membantu guru dalam mengembangkan pengajaran bidang sains,

4. Memberi alternatif wisata sains.

2.2 Pengukuran Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.

Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan

tujuan perusahaan (Simanjuntak, 2011). Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi

oleh tiga faktor utama, yaitu dukungan organisasi, kemampuan dan efektivitas

manajemen, dan kinerja setiap orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-

masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut (Simanjuntak, 2011).

Manajemen kinerja merupakan proses berkelanjutan berbentuk siklus, terdiri dari

perencanaan, pembinaan, dan evaluasi. Inti atau fokus siklus manajemen kinerja

adalah pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengevaluasi

kinerja sehingga dapat dilakukan peningkatan kinerja yang dapat meningkatkan

produktivitas, pengembangan sumber daya manusia, pemberian kompensasi,

program peningkatan produktivitas, program kepegawaian, dan menghindari

perlakuan diskriminasi (Simanjuntak, 2011). Dengan melakukan pengukuran

kinerja, manajemen dapat menyadari bagaimana kinerjanya dan mengetahui

simpul-simpul penyebab kinerja rendah agar terdorong untuk meningkatkannya.

Page 28: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

Aktivitas mengukur kinerja merupakan satu tahap yang harus dilakukan

setelah berhasil menyelesaikan rancangan sistem pengukuran kinerja. Tahap

rancangan sistem pengukuran kinerja merupakan tahap yang menentukan baik-

buruknya pengukuran kinerja. Pada umumnya, tahap pengukuran kerja dapat

dibagi menjadi lima tahap, yaitu mendesain, mengukur, mengevaluasi hasil

pengukuran, merencanakan, dan mengevaluasi kembali sistem pengukuran kinerja

(Vanany, 2009). Siklus tersebut merupakan siklus berkelanjutan.

Proses mendesain berawal dari menentukan model apa yang dipilih,

termasuk kerangka kerjanya, sampai penentuan Key Performance Indicator (KPI).

Mengukur kinerja organisasi didasarkan pada KPI yang relevan dan hasil

mendesain sistem pengukuran kinerjanya. Evaluasi kinerja dilakukan untuk

mengetahui apakah terjadi peningkatan kinerja atau tidak.

Sinclair dan Zairi (1995) dalam Vanany (2009) mengidentifikasi beberapa

alasan mengapa organisasi membutuhkan sistem pengukuran kinerja dari

beberapa pakar sistem pengukuran kinerjanya, antara lain:

1. Perencanaan, pengendalian, dan evaluasi,

2. Mengendalikan perubahan,

3. Komunikasi,

4. Pengukuran dan peningkatan,

5. Pengukuran dan motivasi,

6. Alokasi sumber daya,

7. Fokus dalam jangka panjang.

Dalam Vanany (2009) disebutkan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan

keputusan dan akuntabilitas serta menilai pencapaian tujuan dan sasaran. Empat

elemen kunci sistem pengukuran kinerja, yaitu:

1. Perencanaan dan penetapan tujuan,

2. Pengembangan ukuran yang relevan,

3. Pelaporan formal dan hasil,

4. Penggunaan informasi.

Berdasarkan model-model pengukuran kinerja yang telah ada, Neely dan

Kennerly (2000) telah menjabarkan beberapa karakteristik model pengukuran

Page 29: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

kinerja yang dapat membantu organisasi untuk mengetahui karakteristik sistem

pengukuran kinerja terintegrasi (Vanany, 2009). Karakteristik tersebut antara lain:

1. Mampu menyediakan gambaran yang seimbang dari organisasi,

2. Mampu menggambarkan kondisi kinerja organisasi dengan ringkas,

3. Mampu menggambarkan kebutuhan organisasi secara multidimensional,

4. Mampu mengukur kinerja organisasi secarta luas atau komprehensif,

5. Mampu mengintegrasikan organisasi, baik secara fungsi-fungsinya

maupun secara hierarki.

2.2.1 Metode-Metode Pengukuran Kinerja

Untuk merancang sistem pengukuran kinerja, organisasi membutuhkan

metode yang mampu memotret kinerja secara keseluruhan dari organisasi. Telah

banyak metode sistem pengukuran kinerja terintegrasi berhasil dibuat oleh para

akademisi dan praktisi. Neely dan Kennerly (2000) serta Neely dan Adams (2000)

dalam buku Vanany (2009), menyebutkan beberapa model-model pengukuran

kinerja terintegrasi yang ada

1. Pada awal abad ke-20, Dupont menggunakan piramid rasio keuangan yang

memiliki struktur hierarki eksplisit untuk mengukur kinerja organisasi

pada level yang berbeda-beda.

2. Keegan, Eiler, dan Jones pada tahun 1989 mengajukan suatu metode

pengukuran kinerja yang dikenal dengan nama PMM (Performance

Measurement Matrix) yang merefleksikan kebutuhan akan pengukuran

yang lebih seimbang ditinjau dari berbagai dimensi. Adapun kategori-

kategori yang diukur meliputi cost atau non-cost atau eksternal.

3. Piramid SMART (Strategic Measurement dan Reporting Technique) yang

dikembangkan oleh Wang Laboratories juga mendukung dan

memfokuskan pengukuran kinerja secara internal dan eksternal yang

diharapkan mampu merefleksikan tujuan organisasi.

4. Fitzgerald (1991) melakukan pengukuran kinerja pada sebuah industri jasa

dengan metode yang mengklasifikasikan pengukuran ke dalam dua tipe

dasar, yaitu yang berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai, meliputi

competitiveness dan financial performance serta yang berhubungan

Page 30: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

dengan usaha-usaha yang menentukan pencapaian hasil tersebut, meliputi

kualitas, fleksibilitas, penggunaan sumber daya, dan inovasi.

5. Brown (1986) mengembangkan suatu konsep pengukuran kinerja sebagai

suatu hubungan sebab akibat yang dikenal dengan nama Macro Process

Model of the Organization. Ia menggambarkan hubungan tersebut ke

dalam 5 tahap, yaitu inputs, processing system, outputs, outcomes, dan

goal respectively. Model ini menjelaskan bagaimana input suatu organisasi

mempengaruhi sistem kinerja proses dan pada akhirnya dapat mencapai

tujuan akhir organisasi tersebut.

6. Kaplan dan Norton pada tahun 1992 memperkenalkan suatu sistem

pengukuran kinerja yang dikenal dengan metode Balance Scorecard.

Metode ini mengidentifikasi dan mengintegrasikan kinerja ke dalam empat

perspektif yang berbeda, yaitu financial, customer, internal business

process dan innovation, dan learning perspectives. Keterkaitan

antarobjektif dan ukuran kinerja dinyatakan dengan cause-dan-effect

relationship, dimana terjadi kulminasi kinerja pada financial perspective.

7. Integrated Performance Measurement System (IPMS) adalah model

sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Bititci (1997) di

Center for Strategic Manufacturing (CSM) dari University of Strathclyde,

Glasgow. IPMS membagi perusahaan melalui empat level bisnis, yaitu

bisnis, unit bisnis, proses bisnis, dan aktivitas. Tujuan dari model IPMS

agar sistem pengukuran kinerja lebih robust, terintegasi, efektif, dan

efisien. Berbeda dengan metode sebelumnya, metode ini menjadikan

keinginan stakeholder menjadi titik awal didalam melakukan perancangan

sistem pengukuran kinerjanya. Stakeholder tidak berarti hanya pemegang

saham (shareholder), melainkan beberapa pihak yang memiliki

kepentingan atau dipentingkan oleh organisasi seperti konsumen dan

karyawan.

8. Performance Prism merupakan kolaborasi antara Adams dari Accenture

dengan Neely dari Cambridge University (2000). Metode ini tidak hanya

didasari oleh strategi tetapi juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi

stakeholder, strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan.

Page 31: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

2.2.2 Metode Performance Prism

Model ini dibuat dengan mencoba melakukan penyempurnaan-

penyempurnaan terhadap metode-metode sebelumnya, yaitu Balance Scorecard

dan Integrated Performance Measurement System (IPMS). Diharapkan metode ini

tidak hanya dapat digunakan pada organisasi profit, tetapi juga organisasi

nonprofit, seperti yayasan dan pendidikan tinggi. Model Performance Prism

merupakan suatu model pengukuran kinerja yang berusaha memadukan antara

kerangka kerja pengukuran yang berorientasi strategi dengan metodologi

pengukuran yang memperhatikan kepentingan stakeholder. Selama ini terjadi

konflik antara keduanya. Dengan model ini, diharapkan tidak terjadi konflik

tersebut karena dilakukan penyatuan dari keduanya.

Pendekatan kerangka kerja pengukuran dilakukan dengan mengidentifikasi

strategi, proses, dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan. Sementara, pada

pendekatan metodologi dilakukan dengan mengidentifikasi apa yang

menyebabkan stakeholder puas dan apa kontribusi stakeholder yang

mempengaruhi kepuasan stakeholder dan strategi, proses, dan kontribusi berjalan

dengan baik.

Clarkson (1994) dalam artikelnya menjelaskan bahwa stakeholder adalah

kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan

kelangsungan hidup organisasi (Hipyan Nopri, 2006). Clarkson membagi

stakeholder menjadi dua, yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder.

Stakeholder primer adalah pihak dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan

organisasi tidak dapat bertahan. Contohnya adalah pemegang saham, investor,

pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau

organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem stakeholder primer, yang

merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok

kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang

berbeda (Hipyan Nopri, 2006).

Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai pihak yang mempengaruhi

atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi

dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup

perusahaan. Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan

Page 32: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan

hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan

mengganggu kelancaran bisnis perusahaan. Clarkson juga telah memberikan

definisi yang bahkan lebih sempit lagi di mana stakeholder didefinisikan sebagai

suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis resiko baik karena

mereka telah melakukan investasi di perusahaan tersebut ataupun karena mereka

menghadapi risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut. Karena itu, stakeholder

adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan strategi

perusahaan.

Shareholder adalah pemangku kepentingan utama karena menanamkan

modalnya dalam perusahaan dimana sekaligus juga menanggung risiko

kehilangan modalnya (Daniri, 2009).

Bila dilihat dari bangunan model Performance Prism, lima bidang sisinya

dijelaskan sebagai berikut (Neely dkk, 2002):

1. Perspektif stakeholder satisfaction: siapa saja stakeholder organisasi dan

apa saja keinginan dan kebutuhan mereka?

Stakeholder yang dipertimbangkan disini meliputi investor, pegawai,

konsumen, pemasok, regulator, dan komunitas. Penting bagi organisasi

untuk melakukan hubungan dan komunikasi yang baik dengan stakeholder

sehingga meningkatkan kredibilitas. Selain itu, organisasi perlu

memberikan kepuasan terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan

stakeholder.

2. Perspektif strategi: strategi apa yang dibutuhkan untuk memberikan

kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan para stakeholder?

Strategi sangat diperlukan untuk mengukur kinerja organisasi karena dapat

dijadikan sebagai acuan memonitor sudah sejauh mana tujuan organisasi

yang hendak dicapai telah terealisasi sehingga pihak manajemen dapat

mengambil langkah cepat dan langkah tepat dalam membuat keputusan

untuk menyempurnakan kinerja organisasi.

Page 33: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

3. Perspektif proses: proses-proses apa saja yang dibutuhkan untuk meraih

strategi yang sudah ditetapkan?

Beberapa proses bisnis inti yang dibutuhkan dalam melaksanakan strategi

diantaranya pengembangan produk dan jasa baru, pembangkit permintaan,

pemenuhan permintaan, dan perencanaan dan pengaturan perusahaan.

Salah satu alasan kegagalan dalam mengimplementasikan strategi adalah

karena organisasi tidak menyesuaikan antara proses dan strategi tersebut.

4. Perspektif kapabilitas: kemampuan-kemampuan apa saja yang dibutuhkan

untuk menjalankan proses yang ada?

Kapabilitas atau kemampuan disini adalah kemampuan yang dimiliki oleh

organisasi, meliputi keahlian sumber daya, praktek-praktek bisnis,

pemanfaatan teknologi, serta infrastruktur fisik yang bersama-sama

berkontribusi menghasilkan komponen dari sebuah proses. Kemampuan

diukur dengan mengkomparasikan rencana internal, rencana operasi,

benchmark ke pesaing, dan industri rujukan/unggul. Perusahaan harus

dapat memutuskan kemampuan apa yang mampu menyediakan secara

spesifik dan berkelanjutan guna meningkatkan daya saing perusahaan dan

dapat memelihara perusahaan secara normal. Pengukuran kinerja dapat

membantu organisasi dalam menempatkan proses dan kapabilitas dengan

benar, serta mendorong orang-orang dalam organisasi untuk

mempertahankan atau secara aktif memelihara proses dan kapabilitas

tersebut.

5. Perspektif stakeholder contribution: kontribusi apa yang dibutuhkan dan

diinginkan dari para stakeholder untuk mengembangkan kemampuan yang

dimiliki?

Organisasi harus mempertimbangkan hal apa saja yang diinginkan dan

dibutuhkan para stakeholder. Organisasi dikatakan memiliki kinerja yang

baik jika mampu merealisasikan hal apa saja yang diinginkan para

stakeholder yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi.

Salah satu keunggulan model Performance Prism dibandingkan dengan

model IPMS adalah mampu menerkaitkan kepuasan apa yang diinginkan

stakeholder dengan seberapa besar kontribusinya dapat direalisasikan untuk

Page 34: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

memenuhi kepuasan yang diinginkan. Jika hanya memperhatikan kepuasan

stakeholder akan menjebak perusahaan memenuhi keinginan stakeholder saja dan

sukar untuk direalisasikan karena tidak adanya kontribusi dari stakeholder itu

sendiri.

Menurut Neely (2000) dalam Vanany (2009), kelebihan metode

Performance Prism bila dibandingkan dengan metode Balance Scorecard dan

IPMS adalah sebagai berikut:

1. Dibandingkan dengan Balance Scorecard

Performance Prism diawali dengan melakukan pengidentifikasian

terhadap kepuasan dan kontribusi yang dijadikan dasar untuk membangun

strategi perusahaan. Selain itu, Performance Prism mengidentifikasi

stakeholder dari pihak yang berkepentingan, sedangkan Balance

Scorecard mengidentifikasi stakeholder dari sisi konsumen saja.

2. Dibandingkan dengan IPMS

KPI Performance Prism yang diidentifikasi terdiri dari KPI strategi, KPI

proses, dan KPI kapabilitas yang merupakan hasil dari identifikasi

terhadap kebutuhan stakeholder serta tujuan perusahaan. IPMS langsung

mengidentifikasi stakeholder KPI berdasarkan kebutuhan stakeholder serta

tujuan perusahaan tanpa memandangan mana yang merupakan strategi,

proses, dan kapabilitas.

2.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien

jika mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur

variabel penelitian. Kuesioner berupa daftar pertanyaan tertulis yang dirumuskan

sebelumnya untuk responden. Metode kuesioner adalah suatu daftar yang

berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan

diteliti (Narbuko dan Achmadi, 1999). Kuesioner dapat diberikan secara pribadi,

melalui surat kepada responden, atau disebarkan secara elektronik. Kuesioner atau

angket dilakukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian serta memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak

(Narbuko dan Achmadi,1999).

Page 35: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

2.3.1 Penyusunan Kuesioner

Menurut Sekaran (2000), aspek-aspek penting dalam desain kuesioner

antara lain:

1. Prinsip Susunan Kata

Prinsip susunan kata mengacu pada faktor, seperti ketepatan isi

pertanyaan, bagaimana pertanyaan disampaikan dan tingkat kefasihan

bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan yang diajukan, urutan

pertanyaan, dan data pribadi yang dicari dari responden.

2. Prinsip Pengukuran

Prinsip pengukuran perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh tepat untuk menguji hipotesis. Hal ini mengacu pada skala dan

teknik penyusunan skala yang digunakan untuk mengukur konsep serta

penilaian terhadap keandalan dan validitas ukuran yang dipakai.

3. Penampilan Umum

Kuesioner yang atraktif dan rapi dengan pendahuluan yang tepat, instruksi,

dan kumpulan pertanyaan yang dipersiapkan dengan baik akan

memudahkan responden dalam menjawab.

Menurut Narbuko dan Achmadi (1999), desain kuesioner dapat dibedakan

menurut beberapa hal, yaitu:

1. Menurut prosedurnya

a. Kuesioner langsung, yaitu kuesioner yang dikirimkan dan dijawab oleh

responden,

b. Kuesioner tidak langsung, yaitu kuesioner yang dikirim kepada

seseorang untuk mencari informasi (keterangan) tentang orang lain.

2. Menurut jenis penyusun itemnya

a. Kuesioner tipe isian, yaitu kuesioner yang harus dijawab oleh

responden dengan mengisi format titik pada tiap pertanyaan, kuesioner

tipe isian menurut bentuknya dapat dibedakan lagi menjadi

Kuesioner terbuka, yaitu apabila responnya tentang masalah yang

dipertanyakan

Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang responden tidak bebas

menjawabnya.

Page 36: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-16

b. Kuesioner tipe pilihan, yaitu kuesioner yang harus dijawab oleh

responden dengan cara tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah

tersedia (antara 2-5 pertanyaan).

2.3.2 Skala Pengukuran

Skala adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan

individu, terkait variabel minat yang kita pelajari. Ada empat tipe skala dasar,

yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio, dimana tingkat kerumitan meningkat

secara progresif dari skala nominal ke rasio. Menurut Sekaran (2000) terdapat

beberapa pengertian mengenai masing-masing skala pengukuran, yaitu:

1. Skala nominal adalah skala yang memungkinkan untuk menempatkan

subjek pada kategori atau kelompok tertentu. Skala ini mengategorikan

individu atau objek ke dalam kelompok yang saling eksklusif dan lengkap

secara kolektif.

Contoh: Jenis kelamin: 1 : Laki-laki

2 : Perempuan

2. Skala ordinal tidak hanya mengategorikan variabel-variabel untuk

menunjukan perbedaan di antara berbagai kategori, tapi juga

mengurutkannya dalam beberapa cara, salah satunya dalam urutan

kepentingan. Skala ordinal menyediakan lebih banyak informasi dibanding

skala nominal.

Contoh:

Atribut Kepuasan Urutan Kepentingan

a. Kualitas produk ______

b. Harga yang murah ______

3. Skala interval memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu

terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Dengan skala interval

pula kita dapat mengukur jarak antara setiap dua titik pada skala. Hal ini

membantu kita untuk menghitung mean dan standar deviasi respon

terhadap variabel.

Contoh: Angka 1 = Sangat tidak puas

2 = Tidak puas

3 = Cukup puas

Page 37: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-17

4 = Puas

5 = Sangat puas

4. Skala rasio mengatasi kekurangan titik permulaan yang berubah-ubah pada

skala interval, yaitu skala rasio memiliki titik nol absolut, yang merupakan

titik pengukuran yang berarti. Skala rasio tidak hanya mengukur besaran

perbedaan antar titik pada skala, namun juga menunjukan proporsi dalam

perbedaan.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif (Sugiyono, 2007). Beberapa contoh skala adalah sebagai berikut:

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial atau variabel

penelitian. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap

item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif. Instrumen penelitian Skala Likert dapat dibuat

dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda. Data interval yang diperoleh dari

responden dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan

skoring setiap jawaban responden.

2. Skala Guttman

Skala pengukuran ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”,

“benar-salah”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau

rasio dikotomi (dua alternatif). Penelitian yang menggunakan Skala Guttman

dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk

pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat

skor tertinggi satu dan terendah nol.

Page 38: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-18

3. Rating Scale

Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga

digunakan untuk menentukan sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif”

terletak di bagian kanan garis dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri

garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan biasanya skala

ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh

seseorang.

4. Semantic Deferential

Responden yang menjawab senang atau tidak senang, setuju atau tidak

setuju, pernah atau tidak pernah merupakan data kualitatif. Dalam skala model

rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif yang

telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah

disediakan. Oleh karena itu, rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk

pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap

fenomena lain.

Dalam menyusun instrument rating scale, setiap angka yang diberikan

pada alternatif jawaban pada setiap instrument harus diartikan. Orang tertentu

memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama

maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2.

2.4 Pengambilan Sampel

Menurut Sutrisno, dalam Narbuko dan Achmadi (1999), sampel adalah

sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Agar lebih

objektif, istilah individu diubah dengan istilah subjek atau objek. Sampel yang

baik adalah sampel yang memiliki populasi atau yang representatif, artinya

menggambarkan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi

walaupun mewakili.

Menurut Sekaran (2000), sampel yang valid ditentukan oleh dua

pertimbangan, yaitu:

1. Akurasi atau ketepatan

Akurasi atau ketepatan merupakan tingkat ketidakadaan bias (kekeliruan)

dalam sampel. Makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel,

Page 39: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-19

makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya kekeliruan adalah

populasi.

2. Presisi atau ketelitian

Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan

karakteristik populasi. Makin kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata

populasi dengan rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi

sampel tersebut. Presisi diukur oleh simpangan baku (error standard).

Makin kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari

sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi, makin tinggi pula

tingkat presisinya.

2.4.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang

merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2004). Pengambilan sampel (sampling)

menurut Sekaran (2000) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari

populasi sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau

karakteristiknya akan membuat peneliti dapat menggeneralisasikan sifat atau

karakteristik tersebut pada elemen populasi. Sampling dilakukan karena ada

beberapa alasan, antara lain (Sekaran, 2000):

1. Hemat biaya

Biaya penelitian akan lebih rendah karena sampling hanya mengambil

beberapa objek dari suatu populasi (sampel) yang diteliti.

2. Hasil yang diperoleh lebih akurat/tepat

Ketelitian/ketepatan pengukuran yang sedikit (sampel) tentu akan lebih

teliti jika dibandingkan dengan meneliti jumlah yang banyak (populasi).

3. Hemat waktu

Waktu yang dibutuhkan pun akan jauh lebih sedikit karena hanya

mengambil beberapa data (sampel) jika dibandingkan dengan mengambil

semua data yang ada dalam suatu populasi.

2.4.2 Penentuan Metode Sampling

Menurut Kountur (2004) terdapat dua teknik dalam proses pemilihan

sampel (sampling), yaitu random sampling dan non-random sampling.

Page 40: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-20

1. Random Sampling/Probability Sampling

Menurut Narbuko dan Achmadi (1999), random sampling/probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam

populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang termasuk ke dalam teknik

random sampling atau probability sampling yaitu:

a. Simple Random Sampling

Tiap elemen populasi memiliki peluang yang diketahui dan sama untuk

terpilih sebagai subjek. Teknik ini memiliki bias paling sedikit dan

anggotakan generalisasi paling luas. Namun proses pengambilan sampel

ini dapat menjadi tidak praktis dan mahal, selain bahwa keseluruhan

kumpulan populasi mungkin tidak selalu tersedia (Sekaran, 2000).

b. Stratified Random Sampling

Pengambilan sampel ini melibatkan proses stratifikasi yang diikuti dengan

pemilihan acak subjek dari setiap strata. Populasi terlebih dahulu dibagi ke

dalam kelompok saling eksklusif yang relevan, tepat, dan berarti dalam

konteks studi. Stratifikasi merupakan teknik sampling yang efisien yaitu

menyediakan lebih banyak informasi dengan ukuran sampel yang

diberikan. Teknik ini memastikan homogenitas dalam tiap strata tetapi

heterogenitas antarstrata (Sekaran, 2000).

c. Cluster Sampling

Berbeda dengan teknik pengambilan sampel acak yang distratifikasikan, di

mana setiap unsur dalam satu stratum memiliki karakteristik yang

homogen, maka dalam sampel ini, setiap gugus boleh mengandung unsur

yang karakteristiknya berbeda-beda atau heterogen (Sekaran, 2000).

2. Nonrandom Sampling Atau Nonprobability Sampling

Menurut Narbuko dan Achmadi (1999), nonrandom sampling atau

nonprobability sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua

anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa

teknik sampling yang termasuk dalam golongan ini antara lain:

Page 41: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-21

a. Convenience Sampling

Sampel ini merupakan desain yang nyaris tidak bisa diandalkan, tetapi

biasanya paling murah dan paling cepat dilakukan. Dalam memilih

sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan

kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan

orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut.

b. Purposive Sampling

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan

tertentu. Ada dua jenis sampel bertujuan yaitu judgement dan quota

sampling.

Judgment Sampling

Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak

yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. Judgement

sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel

karena mereka mempunyai “information rich”.

Quota Sampling

Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara

proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara

kebetulan saja. Teknik pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak

dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.

c. Snowball Sampling atau Sampel Bola Salju

Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi

penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan

penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih

banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan

orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.

2.4.3 Penentuan Jumlah Sampel

Menurut Sekaran (2000) sekurang-kurangnya ada empat hal yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan ukuran sampel, antara lain:

1. Seberapa ketelitian yang dibutuhkan dalam menaksir karakteristik populasi

yang diteliti,

2. Berapa besar keyakinan yang benar-benar diperlukan ,

Page 42: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-22

3. Tingkat variabilitas populasi yang diteliti,

4. Analisis biaya dan manfaat dari meningkatkan ukuran sampel.

Sekaran (2000) juga mengusulkan aturan dalam penentuan jumlah sampel, yaitu:

1. Ukuran sampel lebih dari tiga puluh dan kurang dari lima ratus adalah

tepat untuk kebanyakan penelitian

2. Bila sampel dipecah ke dalam subsampel, ukuran sampel minimum tiga

puluh untuk tiap kategori adalah tepat.

3. Pada penelitian multivariat (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran

sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai sepuluh kali atau lebih)

lebih besar dari jumlah variabel yang akan dianalisis.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana dengan kontrol eksperimen

yang ketat, ukuran sampel bisa antara sepuluh sampai dengan dua puluh

elemen.

Studi kualitatif biasanya menggunakan ukuran sampel kecil karena

sifatnya yang intensif (Sekaran, 2000). Bila studi kualitatif dilakukan untuk tujuan

eksploratif, teknik pengambilan sampel yang bisanya digunakan adalah

pengambilan sampel yang mudah.

Berikut adalah rumus untuk mengetahui jumlah sampel baik maupu

mengetahui jumlah populasi (Wibisono, 2002). Untuk menentukan berapa

minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat

menggunakan rumus Slovin, yaitu :

21 Ne

Nn

............................................................................................. (2.1)

dimana, n : ukuran sampel

e : nilai kritis/batas kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel populasi

N : ukuran populasi

α : taraf signifikansi

Namun, apabila jumlah populasi tidak diketahui, dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

2

2

4

2/

e

aZn ............................................................................................... (2.2)

Page 43: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-23

2.4.4 Ketelitian dan Keyakinan

Sampel yang dapat diandalkan dan valid akan dapat menggeneralisasikan

temuan dari sampel untuk populasi yang diteliti (Sekaran, 2000). Statistik sampel

harus menjadi taksiran yang dapat diandalkan dan mencerminkan parameter

sedekat mungkin dalam margin kesalahan yang tipis. Tidak ada statistik sampel

( X ) yang tepat sama dengan parameter populasi (µ). Alasan mendasar

pengambilan sampel adalah untuk meningkatkan probabilitas bahwa statistik

sampel akan sedekat mungkin dengan parameter populasi. Meskipun taksiran X

mungkin tidak secara akurat mewakili rata-rata µ populasi, suatu taksiran interval

bisa dibuat di mana µ akan berada, dengan probabilitas tertentu, yaitu pada tingkat

keyakinan tertentu.

1. Ketelitian (Precision)

Ketelitian mengacu ke seberapa dekat taksiran kita dengan karakteristik

populasi yang sebenarnya. Ketelitian merupakan fungsi dari kisaran variabilitas

dalam distribusi pengambilan sampel berbeda dari suatu populasi dan mengambil

rata-rata dari masing-masing sampel. Semakin kecil dispersi atau variabilitas ini,

semakin besar probabilitas bahwa rata-rata sampel akan lebih dekat dengan rata-

rata populasi. Untuk menaksir variabilitas, tidak perlu dilakukan pengambilan

beberapa sampel berbeda. Meskipun hanya mengambil satu sampel 30 subjek dari

populasi, variabilitas distribusi pengambilan sampel dari rata-rata sampel tetap

dapat ditaksir. Variabilitas ini disebut kesalahan standar (standard error),

disimbolkan dengan x

S . Kesalahan standar dihitung dengan rumus berikut :

n

SS

x ................................................................................................ (2.3)

Dimana:

S adalah standar deviasi sampel

n adalah ukuran sampel

xS menunjukkan kesalahan standar atau tingkat ketelitian sampel.

Semakin kecil variasi populasi, semakin kecil kesalahan standar, yang

berarti bahwa ukuran sampel tidak perlu besar. Maka, variabilitas yang rendah

dalam populasi memerlukan ukuran sampel yang lebih kecil. Semakin dekat

menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, semakin

Page 44: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-24

tinggi ketelitian yang diperlukan. Semakin tinggi ketelitian yang diisyarakatkan,

semakin besar ukuran sampel yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam

populasi tersebut sendiri besar.

2. Keyakinan (Confidence)

Keyakinan menunjukkkan seberapa yakin bahwa taksiran benar-benar

berlaku bagi populasi. Keyakinan mencerminkan tingkat keyakinan yang dapat

menyatakan taksiran terhadap parameter populasi. Tingkat keyakinan dapat

membentang dari 0-100%. Keyakinan 95% adalah tingkat lazim diterima untuk

kebanyakan penelitian bisnis.

2.5 Uji Cochran

Uji Cochran adalah alat analisis yang sah untuk menentukan mana sumber

asosiasi yang valid (Simamora, 2011). Uji Cochran digunakan untuk menguji tiga

sampel atau lebih dengan catatan reaksi (hasil) terhadap suatu perlakuan hanya

dinyatakan dalam dua nilai, yaitu 0 dan 1 (Sugiyono, 2003). Oleh karena itu, Uji

Cochran dilakukan pada penelitian untuk uji sampel yang memiliki data berskala

nominal (kategori).

Menurut Simamora (2011), prosedur Uji Cochran adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis yang mau diuji

H0 : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama

H1 : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang berbeda

2. Penentuan Qtabel dengan rumus sebagai berikut:

Dengan µ= 0,05, derajat kebebasan (dk)= k-1, maka diperoleh Qtab (0,05;df).

3. Kriteria pengujian

Tolak H0 dan terima H1 jika Qhitung > Qtabel

Terima H0 dan tolak H1 jika Qhitung < Qtabel

4. Menentukan nilai Qhitung dengan rumus sebagai berikut

………………………………………………..(2.4)

Keterangan:

K = jumlah variabel

Ci = banyaknya sukses tiap baris (1)

Li = banyaknya sukses tiap kolom (1)

Page 45: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-25

5. Kesimpulan

a. Jika tolak H0 berarti proporsi jawaban “Ya” masih berbeda pada semua

atribut. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden tentang

atribut.

b. Jika terima H0 berarti proporsi jawaban “Ya” pada semua atribut dianggap

sama. Dengan demikian, semua responded dianggap sepakat mengenai

semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.

2.6 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

2007). Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan

validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain

penelitian dengan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat

akurasi, apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada

populasi dimana sampel tersebut diambil.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur

mampu melakukan fungsinya. Suatu tes atau instrumen ukur dapat dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi alat

ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan

tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Alat

ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah

angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan

responden terhadap informasi dalam kuesioner (Budi, 2005).

Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang

ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir

pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product

moment :

2ΣY

2ΣYN

2ΣX

2ΣXN

ΣYΣXΣXYNr

....................................................... (2.5)

dimana, r : koefisien korelasi item dengan total pertanyaan

N : jumlah responden

Page 46: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-26

X : skor pertanyaan

Y : total sampel

Nilai r yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r pada tabel r

product moment. Jika nilai r hitung > r tabel, maka data dianggap valid.

Pernyataan-pernyataan tersebut dapat dianggap valid bila memiliki konsistensi

internal, yaitu mengukur aspek yang sama. Apabila dalam perhitungan ditemukan

pernyataan yang tidak valid, kemungkinan pernyataan tersebut kurang baik

susunan katanya atau kalimatnya karena kalimat yang kurang baik dapat

menimbulkan penafsiran yang berbeda.

2.7 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan (Sugiyono, 2007). Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata

reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran yang reliabel. Sehingga reliabilitas adalah sejauh mana hasil

pengukuran dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Dapat juga berarti atribut-

atribut kuesioner tersebut dinyatakan pada responden yang berlainan, maka

hasilnya tidak akan menyimpang terlalu jauh dari rata-rata jawaban responden.

Dengan kata lain, reliabilitas dapat menunjukkan konsistensi suatu alat ukur

dalam mengukur gejala yang sama (Wijaya, 2011).

Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan

metode cronbach’s alpha. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel

dan tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara

nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan tertentu. Apabila dilakukan

pengujian reliabilitas dengan metode cronbach’s alpha maka nilai r hitung

diwakili oleh nilai alpha. Apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan

alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut

reliabel (Budi, 2005).

Reliabilitas dapat dilakukan dengan menghitung koefisien cronbach’s

alpha. Rumus untuk menghitung koefisien cronbach’s alpha adalah dengan

persamaan :

tv

iv

n

n1

1 ......................................................................................(2.6)

Page 47: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-27

dimana, n : jumlah variabel atau atribut

vi : varians variabel atau atribut

vt : varians nilai total

Tingkat reliabilitas dengan metode cronbach’s alpha diukur berdasarkan

skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam

lima kelas dengan jarak yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

diinterpretasikan seperti tabel berikut:

Tabel 2.3 Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel

0,20 – 0,40 Agak Reliabel

0,40 – 0,60 Cukup Reliabel

0,60 – 0,80 Reliabel

0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

Sumber : Budi (2005)

2.8 Analytical Hierrarchy Process (AHP)

Metode AHP digunakan untuk mendapatkan bobot kinerja berdasarkan

bagaimana preferensi dari pengambilan keputusan terhadap kepentingan dari

masing-masing perspektif (Vanany, 2009). Model AHP yang diperkenalkan oleh

Thomas Saaty pada tahun 1980 adalah sebuah hierarki fungsional dengan input

utamanya berupa persepsi manusia. AHP memiliki kemampuan untuk

memecahkan masalah multiobjektif dan multikriteria didasarkan pada

perbandingan preferensi dari setiap elemen hierarki sehingga menjadi model

pengambilan keputusan yang komprehensif. Metode AHP merupakan metode

sangat populer yang akan menstrukturkan masalah menjadi terstruktur dan

dibangun dengan dua prinsip, yaitu prinsip prioritas dan prinsip konsistensi secara

logis yang menjadi prasyaratnya. Prinsip-prinsip dasar metode AHP adalah

sebagai berikut:

1. Penyusunan hierarki

2. Penentuan prioritas

3. Konsistensi logis

Page 48: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-28

Prosedur dalam metode AHP dapat dikelompokkan dalam lima langkah,

yaitu:

1. Pembentukan hierarki

2. Perbandingan berpasangan (pair-wise comparison)

3. Pengecekan konsistensi

4. Evaluasi dari seluruh pembobotan

5. Pengelompokan keputusan dan penilaian

Perbandingan berpasangan memiliki skala relatif sebagai berikut:

a. 1 : Kedua elemen sama penting

b. 3 : Satu elemen sedikit lebih penting daripada elemen yang lain

c. 5 : Satu elemen sesungguhnya lebih penting dari elemen yang lain

d. 7 : Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lain

e. 9 : Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lain

f. 2,4,6,8 : Nilai tengah antara dua penilaian yang berdampingan

g. Kebalikan dari tingkat kepentingan di atas bila elemen ke-ij pada

faktor mendapat nilai x, maka elemen ke-ji mendapat nilai 1/x

Pengukuran konsistensi AHP dilakukan dengan tahap mengukur

konsistensi setiap matriks perbandingan. Pengukuran ini didasarkan pada

eigenvalue maksimum (λmax).

Geometric Mean aij = (z1 x z2 x z3 x … x zn)1/n

……………..(2.7)

Consistency Index (CI) = (λmax-n) / (n-1)……………………...(2.8)

Makin dekat eigenvalue dengan besarnya matriks, makin konsisten matriks

tersebut.

Consistency Ratio (CR) = CI/RI………………………………..(2.9)

Keterangan:

λmax : eigenvalue maksimum

n : ukuran matriks.

RI : random indeks yang diperoleh dari tabel pada lampiran.

Batasan diterima tidaknya konsistensi suatu matriks sebenarnya tidak ada

yang baku. Namun, menurut beberapa eksperimen dan pengalaman, inkonsistensi

sebesar 10% ke bawah adalah tingkat konsistensi yang masih bisa diterima

Page 49: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-29

(Vanany, 2009). Menurut Saaty (1996), dianggap konsisten apabila nilai rasio

konsistensi < 0,1.

2.9 Ukuran Kinerja

Ukuran kinerja adalah indikator yang digunakan oleh manajemen untuk

mengukur, membuat laporan, dan mengelola kinerja (Parmenter, 2010). Terdapat

tiga tipe ukuran kinerja yaitu sebagai berikut :

1. Key Result Indicators (KRI) yang menggambarkan bagaimana

keberhasilan perusahaan secara perspektif.

2. Performance Indicators (PI) yang menjelaskan apa yang harus dilakukan

perusahaan.

3. Key Performance Indicators (KPI) yang menjelaskan apa yang harus

dilakukan untuk meningkatkan kinerja secara dramatis.

KRI hanya menyediakan informasi ideal bagi para direksi namun ukuran

ini tidak menjelaskan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil. KRI

digunakan untuk mendeskripsikan dampak dari sebuah proses atau hasil dari

berbagai aktivitas. Periode KRI dapat berupa bulanan atau kuartal. KRI dapat

meliputi kepuasan pelanggan, keuntungan bersih setelah pajak, profitabilitas

pelanggan, kepuasan karyawan, tingkat pengembalian modal yang ditanam.

KPI menyajikan serangkaian ukuran yang fokus pada aspek-aspek kinerja

yang paling penting untuk keberhasilan organisasi pada saat ini dan waktu yang

akan datang (Parmenter, 2010). KPI merupakan barometer yang berorientasi pada

“saat ini” atau masa mendatang. KPI harus mampu memberi tahu tentang tindakan

apa yang harus dilakukan. KPI masuk dan mengakar ke dalam organisasi sehingga

mengikat setiap individu. KPI yang baik akan memiliki efek mengalir. KPI adalah

indikator yang mempresentasikan kinerja dari proses yang dilaksanakan. KPI

dapat digunakan untuk memprediksi peluang kesuksesan atau kegagalan dari

proses-proses yang dilaksanakan organisasi. Parmenter (2010) menyampaikan

bahwa terdapat tujuh karakteristik KPI, yaitu:

1. Ukuran nonfinansial (tidak dinyatakan dalam dolar, yen, pound, euro, dan

sebagainya).

2. Ukuran kekerapan (misalnya, harian atau 24 jam/7 hari).

3. Ditindaklanjuti oleh CEO atau tim manajemen senior.

Page 50: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-30

4. Semua staf harus memahami pengukuran dan tindakan koreksi.

5. Baik individu maupun tim ikut bertanggung jawab.

6. Berpengaruh signifikan (misalnya: berpengaruh hampir pada inti semua

factor kunci keberhasilan).

7. Berpengaruh positif (misalnya: mempengaruhi ukuran kinerja yang lain

secara positif).

Kaplan dan Norton merekomendasikan agar tidak memakai lebih dari 20

parameter dalam KPI (Parmenter, 2010). Hope dan Fraser (2003) dalam

Parmenter (2010) menyarankan penggunaan parameter kurang dari 10. Menurut

Parmenter (2010), aturan 10/80/10 (10 KRI, hingga 80 PI, dan 10 KPI) adalah

panduan yang baik bagi organisasi. Ukuran kinerja yang lebih dari itu sangat

jarang dan bahkan lebih sedikit dalam beberapa kasus.

2.10 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebelumnya diperlukan untuk

mendasari penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Penelitian-penelitian sejenis

No Judul

Penelitian

Penulis Deskripsi Penelitian

1. Perancangan

Sistem

Pengukuran

Kinerja dengan

Metode

Performance

Prism (Studi

Kasus: Hotel

Arini)

Pandu

Febriarso

(2008)

Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi kepuasan dan kontribusi

para stakeholder untuk menentukan

indikator kinerja dari kriteria strategi,

proses dan kapabilitas Hotel Arini. Sistem

pengukuran kinerja memuat 38 KPI yang

meliputi 8 KPI konsumen, 6 KPI untuk

employee, 6 KPI investor,6 KPI supplier, 6

KPI pemerintah dan 6 KPI untuk

masyarakat.

Page 51: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-31

Tabel 2.5 Penelitian-Penelitian Sejenis (Lanjutan)

No Judul

Penelitian

Penulis Deskripsi Penelitian

2. Pengukuran

Kinerja di Hotel

X dengan

Metode

Performance

Prism.

Vivi

Dharmayanty

(2005)

Penelitian ini bertujuan untuk merancang

pengukuran kinerja di Hotel X

menggunakan Performance Prism. Hasil

perancangan berupa 29 KPI (7 KPI

customer, 7 KPI employee, 5 KPI supplier,

6 KPI investor, dan 4 KPI regulator-

community).

3. Perancangan

Sistem

Pengukuran dan

Peningkatan

Kinerja

Perusahaan di

PT.Multipack

Unggul

Darmawan

Tunggal dan

Yohanes

Novianto

Setiawan

(2005)

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki

metode pengukuran kinerja di PT.Multipack

Unggul menggunakan Performance Prism,

pembobotan KPI dengan metode AHP, dan

evaluasi kinerja dengan metode OMAX.

Hasil perancangan berupa 29 KPI (6 KPI

customer, 9 KPI employee, 5 KPI supplier,

3 KPI investor, dan 6 KPI community).

4. Pengukuran

Kinerja

Perusahaan Jasa

Penerbangan di

Indonesia

dengan Metode

Performance

Prism

Engelbert

Christian

(2010)

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur

kinerja dari sisi strategi, kepuasan dan

kontribusi stakeholder, proses, dan

kapabilitas perusahaan. Hasil dari penelitian

ini bahwa penilaian kinerja perusahaan

dikatakan baik berdasarkan skala 5 dengan

nilai kinerja 3,9669. Dari 22 indikator yang

diukur, ada 10 indikator yang dikatakan

sangat baik, 6 indikator dikatakan baik, 5

indikator dikatakan cukup, dan 1 indikator

dikatakan sangat kurang

Page 52: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-32

Tabel 2.6 Penelitian-Penelitian Sejenis (Lanjutan)

No Judul

Penelitian

Penulis Deskripsi Penelitian

5. Perancangan dan

Implementasi

Sistem

Pengukuran

Kinerja dengan

Metode

Performance

Prism (Studi

Kasus pada

Hotel X)

Vanany, I.,

Tanukhidah,

D. 2004

Penelitian ini bertujuan untuk merancang

system pengukuran kinerja yang dapat

merepresentasikan kinerja organisasi secara

terintegrasi di Hotel X. Rancangan sistem

pengukuran kinerja memuat 36 KPI yang

meliputi 6 KPI konsumen, 9 KPI untuk

manajerial, 9 KPI staf operasional, 3 KPI

investor, 4 KPI supplier, 5 KPI pemerintah

dan masyarakat.

Page 53: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan urutan langkah dalam melakukan perancangan Key

Performance Indicator (KPI) di Taman Pintar Yogyakarta serta cara pengumpulan

dan pengolahan data untuk masing-masing tahap tersebut.

3.1 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian tentang perancangan pengukuran kinerja di Taman

Pintar Yogyakarta ditunjukkan gambar berikut.

Identifikasi Kapabilitas Perusahaan

Kapabilitas perusahaan yang telah diidentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi

Identifikasi Proses Perusahaan

Proses perusahaan yang telah diidentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi

Identifikasi Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan yang telah diidentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi

Identifikasi Tujuan (Objectives) Perusahaan

Objective perusahaan yang telah diidentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi

Mulai

Studi Literatur & Observasi Pendahuluan

Identifikasi Stakeholder Contribution

Wawancara dengan pihak pengelola serta observasi

Identifikasi Stakeholder Satisfaction

- Penentuan atribut dari penelitian terdahulu

- Penyebaran kuesioner awal

- Penyebaran kuesioner utama

- Uji validitas dan uji reliabilitas

Identifikasi Stakeholder

Wawancara pihak pengelola

Perumusan Masalah & Tujuan Penelitian

A

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

Page 54: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-2

Identifikasi Performance Indicators Perusahaan

Identifikasi PI yang telah diidentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi

Analisis & Intepretasi Hasil

Kesimpulan & Saran

Penentuan Key Performance Indicators Perusahaan

Diperoleh dari pembobotan Performance Indicators

Selesai

Pembobotan Performance Indicators

Didapat dari penilaian pengelola (pihak yang paham Taman Pintar)

A

Gambar 3.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian (lanjutan)

3.2 Penjelasan Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian mengenai perancangan pengukuran kinerja di

Taman Pintar Yogyakarta dijelaskan sebagai berikut.

3.2.1 Studi Literatur dan Observasi Pendahuluan

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan teori, ilmu, data, atau

informasi sebanyak mungkin yang berhubungan dengan pengukuran kinerja di

menggunakan metode Performance Prism. Sementara, observasi pendahuluan

dilakukan untuk mengetahui permasalahan atau kondisi sebenarnya di tempat

penelitian, yaitu Taman Pintar Yogyakarta dengan cara mengamati situasi dan

kondisi yang terjadi di perusahaan saat ini serta mempelajari profil perusahaan.

Selain itu, observasi pendahuluan dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak

Pengelola Taman Pintar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengukuran

kinerja serta tujuan pengukuran kinerja itu sendiri.

3.2.2 Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Identifikasi terhadap permasalahan yang terdapat di Taman Pintar

dirumuskan untuk mencari penyebab timbulnya masalah agar masalah yang

dibahas dapat lebih terfokus sehingga memudahkan dalam penelitian dan tidak

terjadi penyimpangan. Kemudian tujuan penelitian ditetapkan dari perumusan

masalah yang telah diidentifikasi. Tujuan penelitian berguna untuk mengukur

target yang ditetapkan telah tercapai.

Page 55: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-3

3.2.3 Identifikasi Stakeholder

Tahap identifikasi stakeholder bertujuan untuk mengetahui siapa saja

stakeholder di Taman Pintar Yogyakarta. Stakeholder merupakan pihak yang

berkepentingan atau berkontribusi terhadap kinerja Taman Pintar Yogyakarta.

Identifikasi ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak Pengelola Taman

Pintar karena pengelola mengetahui siapa saja yang berhubungan dengan Taman

Pintar Yogyakarta. Pengelola Taman Pintar juga dapat menentukan pihak mana

yang paling berkepentingan di Taman Pintar. Stakeholder yang telah diidentifikasi

kemudian dikelompokkan, apakah merupakan stakeholder primer atau

stakeholder sekunder. KPI yang baik adalah KPI yang melingkupi semua

stakeholder atau setidaknya stakeholder primer karena stakeholder primer

merupakan stakeholder yang dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan

organisasi/perusahaan tidak dapat bertahan

3.2.4 Identifikasi Stakeholder Satisfaction

Identifikasi stakeholder satisfaction dilakukan untuk mengetahui

keinginan dan kebutuhan stakeholder. Pada tahap ini, dilakukan penyebaran

kuesioner bagi stakeholder yang telah ditentukan di tahap sebelumnya. Kuesioner

merupakan salah satu alat komunikasi dengan pihak stakeholder. Langkah-

langkah identifikasi stakeholder satisfaction adalah sebagai berikut:

1. Penentuan atribut awal

Atribut awal diperoleh dari penelitian terdahulu yang sesuai dan dapat

digunakan.

2. Penyebaran kuesioner awal

Kuesioner awal disebar di setiap stakeholder secara accidental sampling.

3. Pengolahan kuesioner awal

Hasil penyebaran kuesioner awal direkap dan diolah menggunakan Uji

Cochran.

4. Penyebaran kuesioner utama

Atribut yang masih bertahan setelah Uji Cochran digunakan sebagai atribut

kuesioner utama. Kuesioner utama disebar di setiap stakeholder dengan

jumlah responden tertentu yang sesuai dengan kondisi respopnden.

Page 56: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-4

5. Pengolahan kuesioner utama

Hasil penyebaran kuesioner utama direkap dan diolah menggunakan uji

validitas dan uji reliabilitas.

6. Penentuan stakeholder satisfaction

Atribut yang masih bertahan setelah uji validitas dan uji reliabilitas digunakan

sebagai stakeholder satisfaction.

Penentuan atribut awal diperoleh dari penelitian terdahulu yang berasal

dari skripsi, tesis, dan jurnal. Atribut awal ini digunakan dalam penyebaran

kuesioner awal untuk mengetahui apakah atribut pada kuesioner awal dapat

dipakai dalam penyebaran kuesioner utama. Pengolahan kuesioner awal

menggunakan Uji Cochran karena Uji Cochran dapat mengetahui apakah

responden sudah atau belum sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang

dipertimbangkan. Pengolahan menggunakan Uji Cochran dilakukan untuk

memvalidasi karena atribut tersebut berasal dari berbagai sumber yang bisa saja

kurang tepat jika digunakan di Taman Pintar. Metode sampling yang digunakan

dalam kuesioner awal adalah accidental sampling, yaitu prosedur sampling yang

memilih sampel yang paling mudah diperoleh atau dijumpai. Kelebihan metode

ini adalah sangat mudah, murah, dan cepat dilaksanakan. Setiap stakeholder yang

ada kemudian ditentukan jumlah sampelnya. Pada populasi yang banyak, jumlah

sampel yang digunakan sebanyak lebih dari tiga puluh karena ukuran sampel lebih

dari tiga puluh dan kurang dari lima ratus adalah tepat untuk kebanyakan

penelitian (Sekaran, 2000). Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Semua atribut memiliki proporsi kepentingan sama

H1 : Terdapat atribut yang memiliki proporsi kepentingan berbeda

Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner lagi untuk kuesioner utama

menggunakan atribut tersebut. Penentuan jumlah sampling yang memungkinkan

adalah sebagai berikut:

1. Seluruh populasi jika jumlah populasi sedikit

2. Perhitungan dengan rumus jika jumlah populasi dapat diketahui

n = N/(1+Ne2)…………………………………………………………(2.1)

Page 57: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-5

3. Perhitungan dengan rumus jika jumlah populasi tidak dapat diketahui (sangat

banyak)

n = z2

α/2/4e2……………………………………………………………(2.2)

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : tingkat signifikansi

Jika suatu stakeholder terdiri dari beberapa komponen dengan jumlah yang

berbeda-beda, dapat dilakukan pembobotan untuk mengetahui bobot setiap

komponen yang kemudian digunakan untuk memproyeksikan jumlah sampel di

setiap komponen.

Hasil jawaban para stakeholder kemudian diuji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu

melakukan fungsinya. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui konsistensi suatu instrumen ukur dalam mengukur konsep yang sama.

Dengan kata lain, jika suatu instrumen ukur dipakai dua kali untuk mengukur

konsep yang sama, hasil pengukuran relatif konsisten. Setelah hasil pengujian

valid dan reliabel, maka hasil kuesioner dapat digunakan untuk tahap selanjutnya.

Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk responden dengan jumlah banyak.

3.2.5 Identifikasi Stakeholder Contribution

Tahap identifikasi stakeholder contribution dilakukan dengan cara

observasi dan wawancara dengan pihak Pengelola Taman Pintar karena pihak

pengelola mengetahui kontribusi yang diberikan oleh para stakeholder kepada

perusahaan.

3.2.6 Identifikasi Tujuan (Objective) Perusahaan

Tahap ini merupakan tahap penetapan tujuan (objective) untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan masing-masing stakeholder (stakeholder satisfaction)

dengan melihat stakeholder contribution. Penetapan tujuan ini dilakukan dengan

mengelompokkan stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution yang

sama ke dalam tujuan bisnis (objective) yang hendak dicapai. Setiap objective

Page 58: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-6

yang teridentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi dengan pihak Pengelola

Taman Pintar melalui wawancara. Objective tersebut kemudian disaring dengan

strategi, proses, atau kapabilitas yang diidentifikasi pada tahap selanjutnya. Jika

objective tersebut tidak memiliki strategi, proses, atau kapabilitas, objective

tersebut dihapus karena berarti tidak dapat diterapkan.

3.2.7 Identifikasi Strategi Perusahaan

Langkah selanjutnya adalah identifikasi strategi untuk mengetahui strategi

yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi stakeholder satisfaction dengan

mempertimbangkan stakeholder contribution. Strategi merupakan teori tentang

bagaimana mencapai sasaran perusahaan dan turut menentukan keberhasilan

jangka panjang. Strategi disesuaikan dengan visi misi perusahaan. Identifikasi

strategi dilakukan dengan mempelajari data dan informasi perusahaan serta

validasi dan konfirmasi dengan pihak Pengelola Taman Pintar Yogyakarta.

3.2.8 Identifikasi Proses Perusahaan

Identifikasi proses bertujuan untuk mengetahui proses-proses apa saja

yang dibutuhkan untuk meraih strategi yang telah ditetapkan. Identifikasi proses

dilakukan melalui observasi langsung serta validasi dan konfirmasi dengan pihak

Pengelola Taman Pintar Yogyakarta.

3.2.9 Identifikasi Kapabilitas Perusahaan

Identifikasi kapabilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan-

kemampuan apa saja yang dimiliki dan dibutuhkan untuk menjalankan proses

yang ada. Identifikasi ini dilakukan melalui observasi langsung serta validasi dan

konfirmasi dengan pihak Pengelola Taman Pintar Yogyakarta.

3.2.10 Identifikasi Performance Indicators (PI) Perusahaan

Identifikasi Performance Indicators atau PI diperoleh berdasarkan

objective, strategi, proses, dan kapabilitas yang telah ditentukan. Objective yang

didukung oleh strategi-strategi perusahaan kemudian digunakan sebagai pedoman

untuk menyusun PI. Proses identifikasi PI berasal dari proses atau kapabilitas

perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

PI merupakan ukuran-ukuran kinerja yang dapat mengukur tingkat

keberhasilan dari strategi yang diterapkan dalam memenuhi stakeholder

Page 59: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-7

satisfaction. Setiap PI yang telah dirancang kemudian divalidasi dan dikonfirmasi

dengan Pengelola Taman Pintar Yogyakarta sehingga diketahui PI yang sesuai

atau dapat digunakan di perusahaan.

3.2.11 Pembobotan PI

Pembobotan terhadap PI dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

tiap kriteria terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Besar atau kecilnya

pengaruh dilihat dari besar kecilnya bobot. Semakin besar bobot, pengaruh

kriteria terhadap kinerja pun besar. Penilaian pembobotan berdasarkan penilaian

dari stakeholder atau orang-orang yang terlibat di semua proses dalam

perusahaan. Pembobotan menggunakan pairwise comparison dari Analitycal

Hierrarchy Process (AHP). Metode AHP merupakan metode sangat populer yang

akan menstrukturkan masalah menjadi terstruktur dan dibangun dengan dua

prinsip, yaitu prinsip prioritas dan prinsip konsistensi secara logis yang menjadi

prasyaratnya. Penyebaran kuesioner AHP dilakukan kepada perwakilan Pengelola

Taman Pintar. Langkah-langkah untuk memperoleh bobot PI adalah sebagai

berikut:

1. Penyebaran kuesioner pembobotan kepada pihak manajemen (Pengelola

Taman Pintar)

2. Rekapitulasi hasil kuesioner

3. Normalisasi hasil rekapitulasi pembobotan

Normalisasi dilakukan dengan membagi nilai dengan jumlah kolomnya.

4. Perhitungan λmax setiap hasil kuesioner

Penentuan eigenvalue maksimal (λmax ) diperoleh dari jumlah perkalian

eigenvalue PI ke-n dengan jumlah PI ke-n.

5. Perhitungan Consistensy Index (CI) setiap hasil kuesioner

CI diperoleh dari rumus sebagai berikut:

CI = (λmax – n) / (n-1)…………………………………………..(2.8)

6. Perhitungan Consistensy Rasio (CR) setiap hasil kuesioner

CR diperoleh dari rumus sebagai berikut:

CR = CI/ RI……………………………………………………….(2.9)

Dimana RI merupakan random index (ada pada lampiran).

7. Menyeleksi pembobotan yang dapat digunakan

Page 60: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-8

Pembobotan yang dapat digunakan di tahap selanjutnya adalah pembobotan

setiap hasil kuesioner yang memiliki CR kurang dari 0,1 karena penilaian

tingkat kepentingan menurut Saaty (1996) dianggap konsisten apabila nilai

rasio konsistensi < 0,1.

8. Perhitungan Geometric Mean (GM) seluruh kuesioner yang dapat digunakan

Perhitungan GM dilakukan untuk memperoleh CR keseluruhan. Rumus

perhitungan GM adalah sebagai berikut:

GM : aij = (z1 x z2 x z3 x … x zn)1/n

………………………………(2.7)

9. Perhitungan λmax seluruh kuesioner yang dapat digunakan

10. Perhitungan Consistensy Index (CI) seluruh kuesioner yang dapat digunakan

11. Perhitungan Consistensy Rasio (CR) seluruh kuesioner yang dapat digunakan

3.2.12 Penentuan Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan

PI menjelaskan apa yang harus dilakukan, sedangkan Key Performance

Indicators (KPI) menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan

kinerja secara dramatis. Kaplan dan Norton merekomendasikan agar tidak

memakai lebih dari 20 parameter dalam KPI, sedangkan Hope dan Fraser

menyarankan penggunaan KPI kurang dari 10 (Parmenter, 2010). Sementara,

Parmenter sendiri merekomendasikan aturan 10/80/10, yaitu 10 KRI (Key

Performance Result), 80 PI, dan 10 KPI sebagai panduan yang baik bagi suatu

organisasi.

Parameter dalam KPI ditentukan dari pembobotan PI yang telah dilakukan

sebelumnya. Jika besar bobot antar-PI tidak berselisih besar, PI yang diambil

sebagai KPI adalah 10 PI dengan bobot tertinggi. Namun, jika besar bobot antar

PI terdapat selisih yang besar, PI yang diambil dapat kurang dari 10.

3.2.13 Tahap Analisis dan Intepretasi Hasil

Tahap selanjutnya adalah tahap analisis dan intepretasi hasil, dimana hasil

pengolahan data diulas serta dilakukan analisis terhadap perancangan pengukuran

kinerja perusahaan.

Page 61: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-9

3.2.14 Tahap Kesimpulan & Saran

Setelah diperoleh pemecahan masalah, langkah selanjutnya adalah menarik

kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data mengenai perancangan pengukuran

kinerja di Taman Pintar Yogyakarta menggunakan metode Performance Prism

sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di awal. Langkah ini juga

memberikan saran kepada pihak perusahaan atau masyarakat terkait penelitian

yang telah dilakukan.

Page 62: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-1

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi pengumpulan data perusahaan serta pengolahan data sesuai

metodologi untuk mengetahui bagaimana hasil perancangan Key Performance

Indicators (KPI) sebagai sebagai dasar alat pengukuran kinerja di Taman Pintar

Yogyakarta menggunakan metode Performance Prism. Pengumpulan dan

pengolahan data tersebut dijelaskan subbab-subbab berikut.

4.1 Pengumpulan Data Perusahaan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain jumlah masing-

masing komponen employee dan penyewa tempat. Data tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Data employee, yang terdiri dari

a. Jumlah karyawan dan bagian-bagiannya

Seksi Peralatan Peraga : 13 orang

Seksi Humas dan Pemasaran : 9 orang

Seksi Program : 7 orang

Sub Bagian Tata Usaha : 30 orang

b. Jumlah pemandu : 71 orang

c. Jumlah satpam : 45 orang

d. Jumlah cleaning service : 35 orang

e. Jumlah tukang kebun : 4 orang

2. Jumlah penyewa food court : 11 tenant

3. Jumlah penyewa area book center Taman Pintar : 124 tenant

4.2 Identifikasi Stakeholder

Identifikasi stakeholder dilakukan dengan wawancara dengan pihak

manajemen Taman Pintar Yogyakarta. Adapun stakeholder tersebut antara lain:

1. Shareholder

Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai shareholder adalah Walikota

Yogyakarta karena adanya Taman Pintar merupakan hasil ide kreatif

Walikota Yogyakarta. Kebijakan dan peraturan-peraturan di Taman Pintar

Page 63: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-2

secara langsung didasarkan pada keputusan walikota. Taman Pintar

langsung berada di bawah walikota, tanpa melalui instansi lain di atasnya.

2. Employee

Tenaga kerja di Taman Pintar terdiri dari seluruh karyawan dan tim

Pengelola Taman Pintar Yogyakarta, pemandu, satpam, serta cleaning

service dan tukang kebun. Pemandu merupakan pihak yang memandu

pengunjung di Taman Pintar untuk menjelaskan cara kerja alat peraga atau

ilmu terapan yang ada di Taman Pintar yang memiliki satu periode

kontrak. Pemandu terutama berasal dari mahasiswa atau fresh graduate.

Satpam, cleaning service, dan tukang kebun merupakan pihak outsourcing

yang memiliki kontrak satu tahun (sesuai periode kontrak).

3. Supplier

Supplier yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pihak sponsor content

atau pihak yang bekerja sama dengan Taman Pintar. Pihak sponsor content

menyediakan wahana pembelajaran di taman Pintar dalam zona-zona

tertentu atau penyedia pelatihan. Supplier Taman Pintar berasal dari

perusahaan-perusahaan swasta maupun nonswasta yang terikat dengan

MOU (Memorandum of Understanding) dalam periode tertentu. Wahana

pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengomunikasikan ilmu tertentu

sesuai produk perusahaan masing-masing. Wahana pembelajaran yang

disediakan dapat berupa hibah maupun pinjam-pakai. Bentuk kerja sama

yang lain dapat berupa pelatihan.

4. Customer

Customer di Taman Pintar dapat berupa pengunjung maupun pihak yang

menyewa tempat di taman Pintar. Pengunjung dapat dibedakan menjadi

personal maupun rombongan. Sementara penyewa tempat dapat berupa

pedagang kuliner, pedagang buku, pedagang lain, atau sewa untuk acara

tertentu (secara insidental).

5. Regulator

Regulator merupakan lembaga pembuat kebijakan yang mempengaruhi

suatu organisasi secara langsung dan terus-menerus. Pada dasarnya,

kebijakan yang menyangkut Taman Pintar secara langsung berasal dari

Page 64: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-3

Keputusan Walikota Yogyakarta serta Keputusan Kepala Kantor

Pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta. Namun, walikota lebih

dititikberatkan sebagai shareholder sedangkan Kepala Taman Pintar lebih

dititikberatkan sebagai Manajemen/Pengelola Taman Pintar. Untuk itu,

yang berperan sebagai regulator disini merupakan lembaga yang

mempengaruhi Taman Pintar lain secara formal atau prosedural, yaitu

inspektorat, P3ADK (Perekonomian, Pengembangan Pendapatan Asli

Daerah dan Kerjasama), DPDPK (Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan

Keuangan), Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), Dinas

Perizinan, Bagian Hukum Pemkot, dan DBGAD (Dinas Bangunan Gedung

dan Aset Daerah).

6. Community

Community di Taman Pintar terdiri dari masyarakat sekitar Taman Pintar

Yogyakarta, seperti tukang becak, tukang parkir, pedagang sekitar Taman

Pintar, penduduk setempat, dan lain-lain.

Berdasarkan penggolongan stakeholder ke dalam dua kelompok, yaitu

stakeholder primer dan sekunder, stakeholder di Taman Pintar dapat digolongkan

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Penggolongan Stakeholder

No. Stakeholder Penggolongan

1. Shareholder Stakeholder primer

2. Employee Stakeholder primer

3. Supplier Stakeholder primer

4. Customer Stakeholder primer

5. Regulator Stakeholder primer

6. Community Stakeholder sekunder

Shareholder, employee, supplier, customer, dan regulator tergolong

stakeholder primer karena keberlangsungan dan kelancaran Taman Pintar

dipengaruhi oleh stakeholder tersebut. Sementara, community tergolong

stakeholder sekunder karena tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan

tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Page 65: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-4

4.3 Identifikasi Stakeholder Satisfaction

Identifikasi stakeholder satisfaction dilakukan melalui penyebaran

kuesioner kepada masing-masing stakeholder. Terdapat dua kali kuesioner untuk

mengetahui stakeholder satisfaction, yaitu kuesioner awal untuk menentukan

atribut yang akan digunakan dan kuesioner utama untuk menentukan stakeholder

satisfaction. Atribut awal diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu berupa

skripsi, tesis, dan jurnal. Atribut dari penelitian terdahulu tidak langsung

ditetapkan sebagai atribut untuk kuesioner utama agar memperoleh atribut yang

memang penting dan disepakati sebagai suatu faktor yang dipertimbangkan.

Selain itu, masing-masing penelitian terdahulu memiliki asumsi yang berbeda-

beda. Pengolahan atribut awal menggunakan Uji Cochran untuk memvalidasi

atribut yang akan digunakan.

4.3.1 Kuesioner Awal

Dalam penelitian pendahuluan yang dilakukan, hal pertama adalah

menentukan atribut awal yang diperoleh dari penelitian terdahulu, yaitu berasal

dari skripsi, tesis, dan jurnal tentang performance prism yang dapat digunakan

dalam penelitian ini. Atribut tersebut disebarkan melalui kuesioner untuk

mengetahui atribut yang digunakan untuk identifikasi stakeholder satisfaction.

1. Atribut Kuesioner Awal

Atribut awal diperoleh dari penelitian terdahulu. Atribut yang digunakan

untuk kuesioner pendahuluan adalah sebagai berikut:

Page 66: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-5

Tabel 4.2 Atribut Kuesioner Awal

Stakeholder Atribut Sumber

Shareholder

1. Pelaporan jelas, transparan, lengkap, dan kontinyu C

2. Taman Pintar lebih dikenal publik secara luas B

3. Keuntungan Taman Pintar meningkat A, B

4. Kontrol perkembangan mudah A

5. Penggunaan biaya yang efektif dan efisien A

6. Karyawan berkualitas dan berprestasi dengan hasil

yang optimal

A, D

7. Peningkatan jumlah pelanggan D

8. Karyawan disiplin, memiliki loyalitas tinggi, dan

bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

D

Employee

1. Kesempatan karir yang baik A, C

2. Adanya jaminan keamanan dan keselamatan C

3. Adanya jaminan kesehatan A

4. Kondisi kerja yang nyaman A, D

5. Adanya reward bagi karyawan A,B, C, D

6. Adanya respon terhadap saran, masukan, dan pendapat

dari karyawan

C, D

7. Jaminan kesejahteraan sosial, termasuk pula THR C

8. Perlengkapan kerja yang memadai C

9. Fasilitas kantor yang memadai C, D

10. Adanya training kerja untuk meningkatkan kecakapan

kerja

B, D

11. Sistem komputerisasi yang memadai dan ter-update C

12. Target yang ditetapkan dapat tercapai C, E

13. Adanya peningkatan pendapatan Taman Pintar secara

kontinyu

E

14. Adanya SDM yang produktif dan loyal yang tinggi E

15. Adanya tindak lanjut terhadap penyimpangan kerja E

Page 67: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-6

Tabel 4.3 Atribut Kuesioner Awal (Lanjutan)

Stakeholder Atribut Sumber

Supplier

1. Tidak ada keluhan terhadap wahana pembelajaran

yang telah disediakan

C

2. Kelangsungan kerja sama yang baik dan berkelanjutan A,D, E

3. Administrasi yang mudah A

4. Promosi dapat dilakukan melalui penyediaan wahana

pembelajaran

C, E

5. Komunikasi yang terjalin dengan baik D

Customer

1. Tanggapan komplen yang cepat A, C

2. Pelayanan ramah dan memuaskan A

3. Harga tiket atau sewa murah A, C

4. Kondisi Taman Pintar aman, nyaman, bersih, dan

menyenangkan

B

5. Informasi mudah diperoleh dan cepat C

6. Administrasi mudah B

7. Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti kamar mandi,

masjid, dan parking area)

E

Regulator

1. Memajukan pariwisata daerah A

2. Mengurangi jumlah pengangguran A

3. Memberikan citra positif A

4. Meningkatkan perekonomian daerah A

5. Menaati peraturan B

6. Pelaporan data-data yang perlu pemerintah ketahui

dengan tepat waktu

B

Page 68: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-7

Tabel 4.4 Atribut Kuesioner Awal (Lanjutan)

Stakeholder Atribut Sumber

Community

1. Respon cepat terhadap keluhan warga C

2. Adanya lowongan kerja bagi masyarakat sekitar

perusahaan

C

3. Menerima mahasiswa dan pelajar untuk studi dan

penelitian

C

4. Ikut mengembangkan usaha kecil di daerah sekitar A

5. Memberikan citra positif A

6. Diadakannya kegiatan-kegiatan sosial/keagamaan E

Keterangan kode sumber penelitian terdahulu yang digunakan:

A: Febriarso, 2008

B: Dharmayanti, 2005

C: Tunggal dan Setyawan, 2005

D: Christian, 2010

E: Vanany dan Tanukhidah, 2004

2. Metode Sampling dalam Pengumpulan Data

Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel dimana sampel yang diambil merupakan sampel yang

dijumpai ketika sedang melakukan penelitian. Kuesioner pendahuluan disebarkan

kepada masing-masing stakeholder. Kuesioner untuk shareholder diberikan

kepada perwakilan walikota yang paham mengenai Taman Pintar, yaitu Dinas

Pendidikan Yogyakarta karena Taman Pintar pernah menjadi bagian dari Dinas

Pendidikan Yogyakarta. Kuesioner untuk supplier diberikan kepada perwakilan

dan tidak menggunakan sampel karena jumlah populasi kecil dan hanya sedikit

yang dapat memberikan feedback dalam penelitian ini. Kuesioner untuk regulator

juga diberikan kepada perwakilan.

Sementara kuesioner untuk employee, customer, dan community disebar

dengan jumlah minimal 30 sampel karena menurut Sekaran (2000), ukuran

sampel lebih dari tiga puluh dan kurang dari lima ratus adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian.

Page 69: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-8

Dalam penelitian, jumlah sampel yang didapat dengan menggunakan

metode accidental sampling untuk employee, customer, dan community berturut-

turun sebanyak 35, 32, dan 35 responden.

3. Pengujian Kuesioner

Skala kuesioner menggunakan skala nominal untuk mengetahui penting

atau tidaknya suatu atribut yang kemudian digunakan untuk kuesioner berikutnya.

Dari kuesioner yang telah disebar kepada employee, customer, dan community,

dilakukan pengujian kuesioner menggunakan Uji Cochran. Uji Cochran

digunakan untuk menguji tiga sampel atau lebih dengan catatan hasil suatu

perlakuan dinyatakan dalam dua nilai, yaitu 0 dan 1 (Santoso, 2003). Uji ini

dilakukan pada penelitian untuk uji sampel yang mempunyai data berskala

nominal (kategori). Dalam penelitian ini, H0 dan H1 yang digunakan adalah:

H0 : Semua atribut memiliki proporsi kepentingan sama

H1 : Terdapat atribut yang memiliki proporsi kepentingan berbeda

Jika semua atribut dianggap responden memiliki proporsi kepentingan

yang sama, maka terima H0 dan tolak H1. Artinya, semua responden dianggap

sepakat mengenai semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.

Penerimaan H0 dilakukan jika Qtabel lebih besar daripada Qhitung. Namun, jika Qtabel

lebih kecil daripada Qhitung, tolak H0 dilanjutkan penerimaan H1 karena hal

tersebut menandakan bahwa terdapat atribut yang memiliki proporsi kepentingan

berbeda. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden tentang atribut.

Kemudian, nilai terhadap suatu atribut dijumlahkan. Jumlah nilai atribut terkecil

menunjukkan banyaknya responden yang menganggap tidak penting sehingga

atribut tersebut dihapus dan dilanjutkan pehitungan Uji Cochran lagi hingga

terdapat penerimaan H0. Taraf signifikasi (α) yang digunakan adalah sebesar 10%.

Taraf signifikansi 10% merupakan taraf signifikansi yang diperbolehkan untuk

penelitian sosial. Maka, terdapat sekitar 10 dalam 100 peluang penolakan

hipotesis yang seharusnya diterima. Jadi, keyakinan yang dimiliki sebesar 90%

bahwa keputusan yang dibuat benar.

Rekapitulasi hasil penyebaran kuesioner ada pada lampiran. Dari hasil

pengolahan menggunakan Uji Cochran yang dipeoleh dari SPSS 16 ditampilkan

hasil sebagai berikut:

Page 70: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-9

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pengolahan Uji Cochran

Stakeholder Iterasi Jml Atribut Df Qtabel Qhitung Keterangan

Employee 1 15 14 21,064 19,672 H0 diterima

Customer

1 7 6 10,645 15,000 H0 ditolak,

atribut ketiga dihapus

2 6 5 9,236 4,000 H0 diterima

Community

1 6 5 9,236 9,253 H0 ditolak,

atribut keempat

dihapus

2 5 4 7,779

4 H0 diterima

Tabel 4.6 Rekapitulasi Jumlah Atribut yang Digunakan Setelah Uji Cochran

No. Stakeholder Jumlah Atribut yang Digunakan

Atribut Awal Atribut Akhir

1. Shareholder 8 8

2. Employee 15 15

3. Supplier 7 7

4. Customer 7 6

5. Regulator 6 6

6. Community 6 5

Stakeholder customer terdiri dari pengunjung dan penyewa tempat. Pada

kuesioner penelitian pendahuluan, komposisi responden yang berasal dari

pengunjung dan penyewa tempat tidak dapat diketahui dengan pasti. Setelah

dilakukan Uji Cochran, atribut yang hilang hanya satu buah, yaitu pada customer

karena jumlah nilai atribut tersebut merupakan jumlah terkecil. Atribut tersebut

berkaitan dengan harga, yaitu harga tiket atau sewa murah. Padahal, Indonesia

merupakan negara berkembang, dimana persoalan harga merupakan hal yang

sensitif. Kemungkinan, pendapat bahwa harga tiket atau sewa murah tidak penting

berasal dari pihak pengunjung karena harga tiket memperoleh pertimbangan dan

subsidi dari pemerintah sehingga dapat terjangkau. Agar dapat mengetahui dengan

Page 71: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-10

jelas, customer pengunjung dan penyewa tempat dipisah menjadi dua stakeholder

yang berbeda.

Untuk shareholder yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Yogyakarta

karena Taman Pintar pernah berada di bawah Dinas Pendidikan Yogyakarta,

diketahui bahwa atribut penelitian pendahuluan penting sehingga dapat digunakan

untuk langkah selanjutnya.

Supplier diwakili oleh perusahaan yang memiliki perwakilan dan relasi

dengan Taman Pintar Yogyakarta, seperti PT XL Axiata dan PDAM Tirtamarta

Yogyakarta. Dari kuesioner yang disebar diketahui bahwa atribut penelitian

pendahuluan penting sehingga dapat digunakan untuk langkah selanjutnya.

Regulator diwakili oleh DPDPK, P3ADK, dan Bappeda Yogyakarta. Dari

kuesioner yang disebar, walaupun terdapat satu atribut yang dianggap tidak

penting oleh salah satu responden, namun dua responden lain menganggap atribut

tersebut penting sehingga atribut tersebut tetap dapat diigunakan untuk langkah

selanjutnya.

Dari atribut-atribut yang digunakan, terdapat kemiripan antara satu atribut

dengan yang lain. Kemiripan tersebut memungkinkan untuk dilakukan

penggabungan atribut. Makin banyak variabel, kecenderungan inkonsistensi

makin besar. Untuk itu, dilakukan penggabungan atribut yang mirip.

Penggabungan atribut dilakukan pada stakeholder shareholder, employee, dan

customer. Penggabungan tersebut ada pada tabel berikut:

Page 72: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-11

A. Shareholder

Tabel 4.7 Atribut Shareholder Sebelum dan Sesudah Penggabungan

No. Atribut Awal Keterangan No. Atribut Akhir

1. Pelaporan jelas, transparan, lengkap, dan kontinyu Digabungkan

dengan atribut ke-4

1. Pengontrolan dan pelaporan mudah, jelas,

transparan, lengkap, dan kontinyu

2. Taman Pintar lebih dikenal publik secara luas - 2. Taman Pintar lebih dikenal publik secara luas

3. Keuntungan Taman Pintar meningkat Dihilangkan karena

tercermin pada

atribut ke-5 dan ke-

7

3. Penggunaan biaya yang efektif dan efisien

4. Kontrol perkembangan mudah Digabungkan 4. Karyawan berkualitas, berdedikasi tinggi, dan

memiliki kinerja yang baik

5. Penggunaan biaya yang efektif dan efisien - 5. Peningkatan jumlah pelanggan

6. Karyawan berkualitas dan berprestasi dengan

hasil yang optimal

Digabungkan

dengan atribut ke-8

7. Peningkatan jumlah pelanggan -

8. Karyawan disiplin, memiliki loyalitas tinggi, dan

bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

Digabungkan

IV

-11

Page 73: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-12

B. Employee

Tabel 4.8 Atribut Employee Sebelum dan Sesudah Penggabungan

No. Atribut Awal Keterangan No. Atribut Akhir

1. Kesempatan karir yang baik - 1. Kesempatan karir yang baik

2. Adanya jaminan keamanan dan keselamatan Digabungkan

dengan atribut ke-

4, ke-8, dan ke-9

2. Kondisi kerja yang aman, nyaman,dan memadai

3. Adanya jaminan kesehatan Digabungkan

dengan atribut ke-

7

3. Adanya jaminan kesehatan dan sosial

4. Kondisi kerja yang nyaman Digabungkan 4. Adanya rewarddan punishment bagi karyawan

5. Adanya reward bagi karyawan Digabungkan

dengan atribut ke-

15

5. Adanya respon terhadap saran, masukan, dan

pendapat dari karyawan

6. Adanya respon terhadap saran, masukan, dan

pendapat dari karyawan

6. Adanya training kerja untuk meningkatkan

kecakapan kerja

7. Jaminan kesejahteraan sosial, termasuk pula THR Digabungkan 7. Sistem komputerisasi yang memadai dan ter-update

8. Perlengkapan kerja yang memadai Digabungkan 8. Target yang ditetapkan dapat tercapai

IV

-12

Page 74: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-13

Tabel 4.9 Atribut Employee Sebelum dan Sesudah Penggabungan (Lanjutan)

No. Atribut Awal Keterangan No. Atribut Akhir

9. Fasilitas kantor yang memadai Digabungkan 9. Adanya peningkatan pendapatan Taman Pintar secara

kontinyu

10. Adanya training kerja untuk meningkatkan

kecakapan kerja

10. Adanya SDM yang produktif dan loyalitas yang

tinggi

11. Sistem komputerisasi yang memadai dan ter-

update

12. Target yang ditetapkan dapat tercapai

13. Adanya peningkatan pendapatan Taman Pintar

secara kontinyu

14. Adanya SDM yang produktif dan loyalitas yang

tinggi

15. Adanya tindak lanjut terhadap penyimpangan

kerja

Digabungkan

C.

IV

-13

Page 75: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-14

C. Customer

Tabel 4.10 Atribut Customer Sebelum dan Sesudah Penggabungan

No. Atribut Awal Keterangan No. Atribut Akhir

1. Tanggapan komplen yang cepat Digabungkan 1. Pelayanan prima

2. Pelayanan ramah dan memuaskan 2. Kondisi Taman Pintar aman, nyaman, bersih, dan

menyenangkan

3. Harga tiket atau sewa murah - 3. Harga tiket atau sewa murah

4. Kondisi Taman Pintar aman, nyaman, bersih, dan

menyenangkan

- 4. Informasi mudah diperoleh dan cepat

5. Informasi mudah diperoleh dan cepat - 5. Administrasi mudah

6. Administrasi mudah - 6. Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti kamar mandi,

masjid, dan parking area)

7. Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti kamar

mandi, masjid, dan parking area)

-

IV

-14

Page 76: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-15

Tabel 4.11 Pemisahan Atribut Customer Pengunjung dan Penyewa Tempat

No. Atribut Akhir Atribut Customer Penyewa Tempat Atribut Customer Pengunjung

1. Pelayanan prima Pelayanan prima Pelayanan prima

2. Kondisi Taman Pintar aman, nyaman,

bersih, dan menyenangkan

Kondisi Taman Pintar aman, nyaman,

bersih, dan menyenangkan

Kondisi Taman Pintar aman, nyaman,

bersih, dan menyenangkan

3. Harga tiket atau sewa murah Harga sewa murah Harga tiket murah

4. Informasi mudah diperoleh dan cepat Informasi mudah diperoleh dan cepat Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti

kamar mandi, masjid, dan parking

area)

5. Administrasi mudah Administrasi mudah

6. Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti

kamar mandi, masjid, dan parking area)

Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti

kamar mandi, masjid, dan parking

area)

IV

-15

Page 77: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-16

Sementara itu, pemisahan atribut customer pengunjung dan penyewa

tempat ditampilkan pada tabel 4.11. Atribut informasi mudah diperoleh dan cepat

serta atribut administrasi mudah tidak diikutsertakan pada atribut pengunjung

karena pangunjung tidak memerlukan atribut tersebut.

Pada shareholder, atribut pertama dan keempat dapat digabungkan karena

berkaitan dengan pengontrolan dan pelaporan kepada Walikota Yogyakarta.

Atribut ketiga, yaitu keuntungan Taman Pintar meningkat dihilangkan karena

tercermin dari atribut kelima dan ketujuh, yaitu atribut penggunaan biaya yang

efektif dan efisien serta atribut peningkatan jumlah pelanggan. Keuntungan

Taman Pintar yang meningkat dipengaruhi oleh pengeluaran dan pendapatan

Taman Pintar yang tercermin pada kedua atribut tersebut. Atribut keenam dan

kedelapan digabungkan karena berkaitan dengan kinerja karyawan.

Pada employee, atribut kedua, keempat, kedelapan, dan kesembilan

digabungkan karena berkaitan dengan kondisi kerja dan ketersediaan

fasilitas/perlengkapan. Atribut kelima dan kelima belas digabung karena

keduanya merupakan pasangan konsekuensi, yaitu reward dan punishment.

Sementara, pada customer, atribut pertama dan kedua digabungkan karena

berkaitan dengan pelayanan prima. Kemudian, atribut ini dipecah menjadi atribut

untuk customer pengunjung dan penyewa tempat. Pada customer pengunjung,

atribut informasi mudah diperoleh dan cepat serta administrasi mudah dihapus

karena hal tersebut tidak penting bagi pengunjung.

Rekapitulasi jumlah atribut setelah dilakukan penggabungan ditunjukkan

pada tabel berikut:

Page 78: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-17

Tabel 4.12 Rekapitulasi Jumlah Atribut Baru Setelah Penggabungan

No. Stakeholder Jumlah Atribut

Awal

Jumlah Atribut

Baru

1. Shareholder 8 buah 5 buah

2. Employee 15 buah 10 buah

3. Supplier 7 buah 7 buah

4. Customer Pengunjung 7 buah 4 buah

5. Customer Penyewa Tempat 7 buah 6 buah

6. Regulator 6 buah 6 buah

7. Community 5 buah 5 buah

Setelah dilakukan penyebaran lagi kepada pengunjung dan penyewa

tempatsecara accidental sampling, berturut-turut sebanyak 30 dan 31 responden,

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Uji Cochran

Stakeholder Iterasi Jml Atribut Df Qtabel Qhitung Keterangan

Pengunjung

1 4 3 6,251 18,000 H0 ditolak, atribut

ketiga dihapus.

2 3 2 Tidak terdapat

pendapat tidak penting

Penyewa

Tempat

1 6 5 9,236 12,619 H0 ditolak, atribut

ketiga dihapus

2 5 4 6,251 8,000 H0 ditolak, atribut

kelima dihapus

3 4 3 Tidak terdapat

pendapat tidak penting

4.3.2 Kuesioner Utama

Dari Uji Cochran yang telah dilakukan, atribut yang digunakan untuk

kuesioner utama adalah sebagai berikut:

Page 79: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-18

Tabel 4.14 Atribut Kuesioner Utama

Stakeholder No. Atribut

Shareholder

1. Pengontrolan dan pelaporan mudah, jelas, transparan, lengkap, dan

kontinyu

2. Taman Pintar lebih dikenal publik secara luas

3. Penggunaan biaya yang efektif dan efisien

4. Karyawan berkualitas, berdedikasi tinggi, dan memiliki kinerja

yang baik

5. Peningkatan jumlah pelanggan

Employee

1. Kesempatan karir yang baik

2. Kondisi kerja yang aman, nyaman,dan memadai

3. Adanya jaminan kesehatan dan sosial

4. Adanya reward dan punishment bagi karyawan

5. Adanya respon terhadap saran, masukan, dan pendapat dari

karyawan

6. Adanya training kerja untuk meningkatkan kecakapan kerja

7. Sistem komputerisasi yang memadai dan ter-update

8. Target yang ditetapkan dapat tercapai

9. Adanya peningkatan pendapatan Taman Pintar secara kontinyu

10. Adanya SDM yang produktif dan loyalitas yang tinggi

Supplier

1. Tidak ada keluhan terhadap wahana pembelajaran yang telah

disediakan

2. Kelangsungan kerja sama yang baik dan berkelanjutan

3. Administrasi yang mudah

4. Promosi dapat dilakukan melalui penyediaan wahana pembelajaran

5. Komunikasi yang terjalin dengan baik

Pengunjung

1. Pelayanan prima

2. Kondisi Taman Pintar aman, nyaman, bersih, dan menyenangkan

3. Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti kamar mandi, masjid, dan

parking area)

Page 80: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-19

Tabel 4.15 Atribut Kuesioner Utama (Lanjutan)

Stakeholder No. Atribut

Penyewa

Tempat

1. Pelayanan prima

2. Kondisi Taman Pintar aman, nyaman, bersih, dan menyenangkan

3. Informasi mudah diperoleh dan cepat

4. Tersedia fasilitas yang sesuai (seperti kamar mandi, masjid, dan

parking area)

Regulator

1. Memajukan pariwisata daerah

2. Mengurangi jumlah pengangguran

3. Memberikan citra positif

4. Meningkatkan perekonomian daerah

5. Menaati peraturan

6. Pelaporan data-data yang perlu pemerintah ketahui dengan tepat

waktu

Communities

1. Respon cepat terhadap keluhan warga

2. Adanya lowongan kerja bagi masyarakat sekitar perusahaan

3. Menerima mahasiswa dan pelajar untuk studi dan penelitian

4. Memberikan citra positif

5. Diadakannya kegiatan-kegiatan sosial/keagamaan

Berdasarkan hasil pengolahan data, harga tiket murah bagi pengunjung dan

harga sewa murah bagi penyewa tempat dihapus karena jumlah responden yang

menganggap tidak penting paling banyak. Atribut ikut mengembangkan usaha

kecil di daerah sekitar pada communities merupakan atribut yang dihapus karena

lokasi Taman Pintar merupakan titik nol Kota Yogyakarta yang memiliki posisi

strategis.

Penyebaran kuesioner selanjutnya menggunakan skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian

ini, yang diukur adalah pendapat dan persepsi stakeholder Taman Pintar tentang

kecenderungan penting-tidaknya atribut penelitian pendahuluan sebelumnya untuk

Page 81: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-20

mengetahui stakeholder satisfaction. Atribut yang kecenderungannya penting

merupakan stakeholder satisfaction terhadap Taman Pintar.

Stakeholder di Taman Pintar ini terdiri dari shareholder, employee,

supplier, customer pengunjung, customer penyewa tempat, regulator, dan

community. Metode sampling dan jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Shareholder

Jumlah responden : 1 orang, yaitu Walikota Yogyakarta

2. Employee

Data employee, yang terdiri dari

a. Jumlah karyawan dan bagian-bagiannya

Seksi Peralatan Peraga : 13 orang

Seksi Humas dan Pemasaran : 9 orang

Seksi Pengembangan Keprograman : 7 orang

Sub Bagian Tata Usaha : 30 orang

b. Jumlah pemandu : 71 orang

c. Jumlah satpam : 45 orang

d. Jumlah cleaning service dan tukang kebun : 39 orang

Jumlah total populasi:

N = 13+9+7+30+71+45+39 = 214

Jumlah sampel:

n = N/(1+Ne2)

= 214/(1+(214x0,12))

= 68,15 ≈ 69 responden

Untuk mengetahui banyaknya responden di setiap komponen, dilakukan

pembobotan oleh pihak manajemen, yaitu oleh Kepala Taman Pintar

Yogyakarta tentang komponen yang paling dekat dengan visi dan misi serta

tujuan Taman Pintar. Kisaran nilai atau bobot yang digunakan antara 0 sampai

10. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Page 82: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-21

Tabel 4.16 Penilaian terhadap Tiap Komponen Karyawan

No. Komponen Skor

1. Seksi Peralatan Peraga 10

2. Seksi Humas dan Pemasaran 9

3. Seksi Program 9

4. Sub Bagian Tata Usaha 9

5. Pemandu 6

6. Satpam 8

7. Cleaning service dan Tukang Kebun 8

Bobot merupakan nilai skor terhadap jumlah skor, misalnya skor untuk

seksi peralatan peraga adalah 10, maka bobotnya adalah 10/59 atau 0,169.

Persentase jumlah komponen merupakan persentase jumlah karyawan tiap

komponen terhadap keseluruhan jumlah karyawan. Adapun proyeksi jumlah

sampel merupakan proyeksi hasil perhitungan sampel agar sesuai dengan jumlah

sampel yang ditentukan dari perhitungan sebelumnya, yaitu 69.

Jika berdasarkan bobot, jumlah responden setiap komponen adalah sebagai

berikut:

Page 83: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-22

Tabel 4.17 Penentuan Jumlah Sampel Tiap Komponen Karyawan

No. Komponen Jumlah Skor Bobot Jml Total*Bobot

(A)

Persentase

Jml Komponen

(B)

Jml Komponen

Berdasar Bobot

(C=A*B)

Proyeksi

Jml Sampel

(C*69/ΣC)

Pembulatan

1. Seksi Peralatan Peraga 13 10 0,169 36,271 6% 2,20 5,5 6

2. Seksi Humas dan Pemasaran 9 9 0,153 32,644 4% 1,37 3,4 3

3. Seksi Program 7 9 0,153 32,644 3% 1,07 2,6 3

4. Sub Bagian Tata Usaha 30 9 0,153 32,644 14% 4,58 11,3 11

5. Pemandu 71 6 0,102 21,763 33% 7,22 17,9 18

6. Satpam 45 8 0,136 29,017 21% 6,10 15,1 15

7.

Cleaning service dan Tukang

Kebun 39 8 0,136 29,017 18% 5,29 13,1 13 Jumlah 214 59 1 214 1 27,83 69 69

IV-2

2

Page 84: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-23

Tabel 4.18 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Employee

Atribut ke- Skor Total Skor Rata-Rata

1 325 4.71

2 326 4.72

3 325 4.71

4 291 4.22

5 298 4.32

6 310 4.49

7 295 4.28

8 306 4.43

9 305 4.42

10 311 4.51

Skor total merupakan jumlah seluruh skor yang diberikan pada kuesioner

utama pada setiap atribut. Sementara skor rata-rata diperoleh dari skor total

terhadap jumlah responden. Dari skor rata-rata tampak bahwa atribut kuesioner

utama berada antara skala 4 dan 5 yang berarti berada di daerah penting.

3. Supplier

Jumlah responden : 20 perusahaan

Tabel 4.19 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Supplier

Atribut ke- Skor Total Skor Rata-Rata

1 22 4.4

2 25 5

3 22 4.4

4 21 4.2

5 24 4.8

Dari skor rata-rata tampak bahwa atribut kuesioner utama berada antara skala 4

dan 5 yang berarti berada di daerah penting.

4. Customer Pengunjung

Metode sampling : sampel acak sederhana berdasarkan waktu

Jumlah responden :

n = z2

α/2/4e2

= (1,645)2/(4x0,1

2)

= 67,65 ≈ 68

Asumsi: 1 jam memperleh responden 8 responden (masing-masing 7,5 menit).

Page 85: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-24

Maka, penelitian dapat dilakukan selama 8,5 jam.

Namun, penelitian dilaksanakan selama 6 hari, yaitu hari Selasa hingga

Minggu karena pola yang dapat dilihat adalah pola mingguan.

- Jumlah pengunjung hari Senin hingga Kamis memiliki kecenderungan

konstan.

- Jumlah pengunjung hari Jumat menurun.

- Jumlah pengunjung hari Sabtu meningkat dan di hari Minggu semakin

meningkat.

Karena pada Sabtu dan Minggu terdapat pengunjung yang banyak (weekend),

alokasi waktu pada dua hari tersebut adalah 3 jam, dimana masing-masing

alokasi waktu sebanyak 1,5 jam. Sementara hari Selasa hingga kamis sebanyak

1 jam. Adapun penentuan waktunya dilakukan secara acak.

Tabel 4.20 Jadwal Penyebaran Kuesioner Pengunjung

Jumlah sampel yang diambil berdasarkan hari:

Selasa : 8 pengunjung

Rabu : 8 pengunjung

Kamis : 8 pengunjung

Jumat : 8 pengunjung

Sabtu : 16 pengunjung

Minggu : 20 pengunjung

Tabel 4.21 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Pengunjung

Atribut ke- Skor Total Skor Rata-Rata

1 323 4.75

2 323 4.75

3 323 4.75

Dari skor rata-rata tampak bahwa atribut kuesioner utama berada antara skala 4

dan 5 yang berarti berada di daerah penting.

Page 86: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-25

5. Customer Penyewa Tempat

Jumlah responden : 101 orang (dari perhitungan)

Metode sampling : proportional sampling

N = 11+124 = 135

n = N/(1+Ne2)

= 135/(1+(135x0,12))

= 135/2,35

= 57,45 ≈ 58

- Penyewa foodcourt = 11/135 x 58 = 4,73 ≈ 5

- Penyewa area book store = 124/135 x 58= 53,27 ≈ 54

Tabel 4.22 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Penyewa Tempat

Atribut ke- Skor Total Skor Rata-Rata

1 277 4.78

2 281 4.84

3 266 4.59

4 283 4.88

Dari skor rata-rata tampak bahwa atribut kuesioner utama berada antara skala 4

dan 5 yang berarti berada di daerah penting.

6. Regulator

Jumlah responden : 7 instansi, yaitu inspektorat, P3ADK, DPDPK, Bappeda,

Dinas Perizinan, Bagian Hukum Pemkot, dan DBGAG.

Tabel 4.23 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Regulator

Atribut ke- Skor Total Skor Rata-Rata

1 32 4.57

2 28 4

3 32 4.57

4 31 4.43

5 31 4.43

6 29 4.14

Dari skor rata-rata tampak bahwa atribut kuesioner utama berada antara skala 4

dan 5 yang berarti berada di daerah penting.

Page 87: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-26

7. Community

Community merupakan stakeholder minor, yang tidak mempengaruhi

kelangsungan hidup Taman Pintar secara fatal atau dipengaruhi Taman Pintar

Yogyakarta sehingga pengambilannya dengan purposive sampling, yang

mengambil perwakilan-perwakilan komponen community.

Tabel 4.24 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Skala Likert Community

Atribut ke- Skor Total Skor Rata-Rata

1 27 4.5

2 24 4

3 28 4.67

4 26 4.33

5 24 4

Dari skor rata-rata tampak bahwa atribut kuesioner utama berada antara skala 4

dan 5 yang berarti berada di daerah penting.

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : tingkat signifikansi

4.3.3 Pengujian Hasil Kuesioner Utama

Setelah dilakukan pengumpulan hasil penyebaran kuesioner utama,

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas

dilakukan pada stakeholder employee, pengunjung, dan penyewa tempat dengan

jumlah responden yang tergolong banyak. Atribut yang valid dan reliabel

digunakan sebagai atribut stakeholder satisfaction. Rekapitulasi hasil penyebaran

kuesioner ada pada lampiran.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada stakeholder employee, pengunjung, dan penyewa

tempat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 15.

Pengukuran menggunakan α sebesar 5%. Hasil uji validitas adalah sebagai

berikut:

Page 88: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-27

a. Employee

Tabel 4.25 Hasil Uji Validitas Employee Item-Total Statistics

40,03 12,309 ,520 ,798

40,03 13,239 ,310 ,816

40,04 12,435 ,449 ,804

40,53 11,549 ,493 ,801

40,44 12,588 ,381 ,811

40,28 12,401 ,472 ,802

40,49 11,155 ,587 ,789

40,33 11,662 ,563 ,792

40,33 11,577 ,584 ,790

40,25 11,401 ,596 ,788

atribut_1

atribut_2

atribut_3

atribut_4

atribut_5

atribut_6

atribut_7

atribut_8

atribut_9

atribut_10

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Jumlah responden adalah sebanyak 72 responden. Dari tabel koefisien korelasi

momen product pearson, didapatkan nilai sebagai berikut:

Jika n = 65, r = 0,244.

Jika n = 70, r = 0,235.

Dari hasil interpolasi, didapatkan bahwa jika n = 69, r = 0,2368.

Dari hasil r hitung, tampak bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel (lebih

besar daripada 0,2368), maka dapat dikatakan valid.

b. Pengunjung

Tabel 4.26 Hasil Uji Validitas Pengunjung Item-Total Statistics

9,50 ,612 ,372 ,561

9,50 ,552 ,341 ,622

9,50 ,522 ,544 ,314

atribut_1

atribut_2

atribut_3

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Jumlah responden adalah sebanyak 68 responden. Dari tabel koefisien korelasi

momen product pearson, didapatkan nilai sebagai berikut:

Jika n = 65, r = 0,244.

Jika n = 70, r = 0,235.

Dari hasil interpolasi, didapatkan bahwa jika n = 68, r = 0,2386.

Dari hasil r hitung, tampak bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel (lebih

besar daripada 0,2386), maka dapat dikatakan valid.

Page 89: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-28

c. Penyewa Tempat

Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas Penyewa Tempat Item-Total Statistics

14,07 1,202 ,448 ,661

14,00 1,172 ,477 ,644

14,25 1,055 ,480 ,648

13,97 1,206 ,564 ,601

atribut_1

atribut_2

atribut_3

atribut_4

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Jumlah responden adalah sebanyak 59 responden. Dari tabel koefisien korelasi

momen product pearson, didapatkan nilai sebagai berikut:

Jika n = 55, r = 0,266.

Jika n = 60, r = 0,254.

Dari hasil interpolasi, didapatkan bahwa jika n = 59, r = 0,2564.

Dari hasil r hitung, tampak bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel (lebih

besar daripada 0,2564), maka dapat dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan pada stakeholder employee, pengunjung, dan

penyewa tempat. Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS

15. Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Stakeholder Cronbach’s Alpha

1. Employee 0,816

2. Pengunjung 0,604

3. Penyewa Tempat 0,702

Untuk mengetahui apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat dari nilai

cronbach’s alpha. Menurut Malhotra dan Galletra (1999), suatu instrumen

dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Nilai

croncbach’s alpha untk employee sebesar 0,816 (lebih besar dari 0,6) sehingga

dapat dikatakan reliabel. Nilai croncbach’s alpha untk pengunjung sebesar

0,604 (lebih besar dari 0,6) sehingga dapat dikatakan reliabel. Sementara, nilai

croncbach’s alpha untk penyewa tempat sebesar 0,702 (lebih besar dari 0,6)

sehingga dapat dikatakan reliabel.

Page 90: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-29

4.3.4 Stakeholder Satisfaction

Dari hasil pengujian hasil kuesioner utama, maka atribut kuesioner yang

digunakan di kuesioner utama menjadi Stakeholder Satisfaction Taman Pintar

karena valid dan reliabel.

4.4 Identifikasi Stakeholder Contribution

Stakeholder contribution diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak

Pengelola Taman Pintar, diketahui kontribusi masing-masing stakeholder sebagai

berikut:

1. Shareholder

Kontribusi Walikota Yogyakarta adalah sebagai berikut:

a. Memiliki ide kreatif untuk membangun sebuah Taman Pintar,

merencanakan hal tersebut, dan mengeksekusikannya.

b. Memberikan kebijakan dan peraturan secara langsung kepada Taman

Pintar Yogyakarta.

c. Menjadi pendorong semangat dan motivasi kegiatan Taman Pintar

Yogyakarta.

d. Mendukung dan memberikan perhatian terhadap perkembangan Taman

Pintar Yogyakarta.

e. Mengawasi perkembangan Taman Pintar.

f. Menjadi penanggung jawab kegiatan dan perkembangan Taman Pintar

Yogyakarta.

g. Mengusulkan dan memutuskan anggaran dari komponen APBD ke Taman

Pintar Yogyakarta.

2. Employee

Employee Taman Pintar terdiri dari karyawan, pemandu, satpam, cleaning

service, dan tukang kebun. Pada dasarnya employee memiliki kontribusi

yang sama besar, yang membedakan adalah jenis tugasnya. Kontribusinya

adalah sebagai berikut:

a. Membantu kelancaran kegiatan di Taman Pintar Yogyakarta.

b. Memberikan pelayanan prima kepada konsumen.

c. Bekerja tertib dan disiplin sesuai aturan.

Page 91: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-30

3. Supplier

Yang menjadi supplier Taman Pintar adalah instansi atau perusahaan yang

menyediakan wahana pembelajaran. Maka, kontribusi supplier tersebut di

Taman Pintar adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan produk utama Taman Pintar, yaitu wahana pembelajaran

(alat peraga), baik dalam bentuk hibah maupun pinjam-pakai. Bentuk

pinjam-pakai lebih menguntungkan karena perbaikan merupakan tanggung

jawab perusahaan. Selain itu, jika akan me-refresh alat peraga, alat peraga

bentuk hibah memerlukan area penyimpanan yang luas.

b. Membantu mengomunikasikan pada anak-anak dan masyarakat tentang

suatu ilmu tertentu, sesuai produk masing-masing.

4. Customer

Customer Taman Pintar terdiri dari pengunjung Taman Pintar dan penyewa

tempat. Pada dasarnya, kontribusi customer antara lain:

a. Memberikan pendapatan untuk peningkatan konten.

b. Membantu mempromosikan Taman Pintar Yogyakarta.

c. Menjadi objek untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan.

Namun, bagi penyewa tempat, ada beberapa kontribusi lain, antara lain:

a. Membantu dalam efisiensi dalam hal keuangan dalam penyediaan

kebutuhan para pengunjung.

b. Berperan dalam peningkatan kualitas pelayanan.

c. Melengkapi fasilitas di Taman Pintar Yogyakarta.

d. Memiliki unsur pariwisata untuk mendukung unsur utama, yaitu layanan

pendidikan.

5. Regulator

Kontribusi regulator pada dasarnya sebagai berikut:

a. Memberikan aturan sesuai prosedur instansi pemerintah yang berlaku.

b. Mendukung kelancaran aktivitas Taman Pintar Yogyakarta.

Adapun peran masing-masing instansi yang menjadi regulator Taman Pintar

adalah sebagai beikut:

a. Inspektorat berperan dalam pengawasan dan pembinaan Taman Pintar.

Page 92: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-31

b. P3ADK membantu Taman Pintar dalam pencarian sponsor dan pelaksanaan

kerja sama secara legal dan formal.

c. DPDPK berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban anggaran.

d. Bappeda berperan dalam perencanaan anggaran dan pembangunan.

e. Dinas Perizinan berperan dalam proses perizinan berbagai hal di Taman

Pintar Yogyakarta.

f. Bagian Hukum Pemkot berperan dalam perlindungan hukum Taman Pintar.

g. DBGAD berperan dalam pembangunan fisik Taman Pintar.

6. Community

Kontribusi community Taman Pintar antara lain:

a. Menjadi objek pelayanan Taman Pintar secara prima.

b. Menjaga ketertiban di sekitar Taman Pintar.

c. Memberikan saran atau masukan kepada Taman Pintar.

d. Membantu promosi Taman Pintar.

e. Membantu menyediakan jasa di luar Taman Pintar (tempat parkir dsb).

Dari uraian kontribusi tersebut, kontribusi masing-masing stakeholder di

Taman Pintar dapat dirangkum sebagai berikut:

Page 93: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-32

Tabel 4.29 Kontribusi Stakeholder Taman Pintar

Stakeholder Stakeholder Contribution

Shareholder

1. Memiliki ide kreatif untuk membangun sebuah Taman Pintar,

merencanakan hal tersebut, dan mengeksekusikannya.

2. Memberikan kebijakan dan peraturan secara langsung kepada

Taman Pintar Yogyakarta.

3. Menjadi pendorong semangat dan motivasi kegiatan Taman

Pintar Yogyakarta.

4. Mendukung dan memberikan perhatian terhadap

perkembangan Taman Pintar Yogyakarta.

5. Mengawasi perkembangan Taman Pintar.

6. Menjadi penanggung jawab kegiatan dan perkembangan

Taman Pintar Yogyakarta.

7. Mengusulkan dan memutuskan anggaran dari komponen

APBD ke Taman Pintar Yogyakarta.

Employee

1. Membantu kelancaran kegiatan di Taman Pintar Yogyakarta.

2. Memberikan pelayanan prima kepada konsumen.

3. Bekerja tertib dan disiplin sesuai aturan.

Supplier

1. Menyediakan produk utama Taman Pintar, yaitu wahana

pembelajaran (alat peraga), baik dalam bentuk hibah maupun

pinjam-pakai.

2. Membantu mengomunikasikan pada anak-anak dan

masyarakat tentang suatu ilmu tertentu, sesuai produk

masing-masing

Pengunjung

1 Memberikan pendapatan untuk peningkatan konten.

2 Membantu mempromosikan Taman Pintar Yogyakarta.

3 Menjadi objek untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan

serta memperoleh pelayanan prima dari Taman Pintar

Yogyakarta

Page 94: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-33

Tabel 4.30 Kontribusi Stakeholder Taman Pintar (Lanjutan)

Stakeholder Stakeholder Contribution

Penyewa

Tempat

1 Membantu dalam efisiensi dalam hal keuangan dalam

penyediaan kebutuhan para pengunjung.

2 Berperan dalam peningkatan kualitas pelayanan.

3 Melengkapi fasilitas di Taman Pintar Yogyakarta.

4 Memiliki unsur pariwisata untuk mendukung unsur utama,

yaitu layanan pendidikan.

Regulator

1. Memberikan aturan sesuai prosedur instansi pemerintah yang

berlaku.

2. Mendukung kelancaran aktivitas Taman Pintar Yogyakarta.

Community

1. Menjadi objek pelayanan Taman Pintar secara prima.

2. Menjaga ketertiban di sekitar Taman Pintar.

3. Memberikan saran atau masukan kepada Taman Pintar.

4. Membantu promosi Taman Pintar.

5. Membantu menyediakan jasa di luar Taman Pintar (tempat

parkir dsb).

4.5 Identifikasi Objective Perusahaan

Dari uraian stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution dapat

diidentifikasi objective yang merupakan penggabungan dari keduanya.

Stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution yang sama dikelompokkan

ke dalam tujuan bisnis (objective) yang hendak dicapai. Setiap stakeholder

satisfaction dan stakeholder contribution yang digabung dirumuskan dalam suatu

keyword. Keyword yang mirip digabungkan. Dari keyword tersebut dirumuskan

objective. Berikut merupakan objective sebagai hasil penggabungan stakeholder

satisfaction dan stakeholder contribution. Setiap objective yang teridentifikasi

kemudian divalidasi dan dikonfirmasi dengan pihak Pengelola Taman Pintar

melalui wawancara. Proses identifikasi objective Taman Pintar terdapat pada

lampiran.

Page 95: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-34

Dari uraian proses identifikasi objective Taman Pintar yang terdapat pada

lampiran diperoleh objective sebagai berikut:

Tabel 4.31 Objective Taman Pintar

No. Objective

1. Membuat laporan dengan tepat waktu, jelas, dan akurat

2. Mengembangkan kualitas Taman Pintar

3. Menggunakan anggaran sesuai perencanaan

4. Meningkatkan kualitas karyawan

5. Menjaga kelancaran aktivitas Taman Pintar

6. Memberikan jenjang karir yang memberikan motivasi

kepada karyawan untuk melayani lebih baik

7. Meningkatkan kepuasan pengunjung dan penyewa

tempat

8. Mencapai target pendapatan yang diharapkan

9. Meningkatkan kepuasan karyawan

10. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

11. Menjaga kualitas produk kerja sama

12. Mempertahankan kerja sama dengan baik

13. Menciptakan humas dan promosi yang menjangkau

masyarakat luas

14. Mematuhi aturan yang berlaku

15. Membantu mengembangkan sektor usaha di sekitar

Taman Pintar

4.6 Identifikasi Strategi, Proses, dan Kapabilitas Perusahaan

Objective Taman Pintar yang telah dirumuskan kemudian divalidasi oleh

pihak manajemen Taman Pintar. Selanjutnya, dilakukan identifikasi strategi yang

harus dilakukan untuk pencapaian objective. Identifikasi tersebut juga divalidasi

dan dikonfirmasi pihak Pengelola Taman Pintar. Setelah strategi Taman Pintar

dirumuskan, dilakukan identifikasi proses yang diperlukan agar strategi tercapai

serta identifikasi kapabilitas yang diperlukan agar proses tersebut tercapai.

Identifikasi proses dan kapabilitas Taman Pintar juga divalidasi dan dikonfirmasi

pihak manajemen Taman Pintar. Strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan

diketahui untuk membantu menyaring objective, apakah dapat dilakukan atau

tidak. Selain itu, proses dan kapabilitas yang diidentifikasi dapat membantu

identifikasi Performance Indicators (PI). Hasil identifikasi strategi, proses, dan

kapabilitas Taman Pintar terdapat pada lampiran.

Page 96: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-35

Dari tabel strategi, proses, dan kapabilitas Taman Pintar tampak bahwa

objective kelima belas tidak dapat ditentukan proses dan kapabilitasnya karena

Taman Pintar tidak bertindak aktif dalam pencapaian objective tersebut. Sektor

usaha di sekitar Taman Pintar dapat berkembang karena keberadaan Taman

Pintar, bukan peran aktif Taman Pintar, sehingga objective tersebut hilang. Maka,

objective Taman Pintar adalah sebanyak empat belas buah.

4.7 Identifikasi Performance Indicators Perusahaan

Dari rumusan proses dan kapabilitas Taman Pintar dilakukan identifikasi

Performance Indicators (PI). PI diperoleh dari objective Taman Pintar yang telah

diidentifikasi dan kinerja yang harus tercapai agar objective terpenuhi. PI yang

telah dirumuskan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.32 PI Taman Pintar

No. PI

1. Frekuensi pemeriksaan keadaan fasilitas

2. Persentase realisasi biaya promosi

terhadap perencanaan

3. Indeks kepuasan pengunjung

4. Jumlah komplen yang diterima

5. Jumlah media dan fasilitas Taman Pintar

yang dipergunakan pihak ketiga

6. Jumlah pengadaan kegiatan untuk

masyarakat

7. Jumlah pengunjung

8. Jumlah supplier yang bekerja sama

9. Jumlah wahana pembelajaran yang baru

10. Ketepatan waktu pelaporan

11. Perbandingan antara target dan

pendapatan

12. Persentase jumlah karyawan penerima

bonus

13. Persentase jumlah wahana pembelajaran

yang rusak

14. Persentase ketepatan waktu membayar

sewa tempat

15. Persentase ketidakdisiplinan kehadiran

16. Persentase laba

17. Persentase tempat tersewa

18. Rasio biaya operasional

19. Tingkat produktivitas karyawan

Page 97: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-36

Adapun spesifikasi masing-masing PI adalah sebagai berikut:

1. Frekuensi pemeriksaan keadaan fasilitas

Tujuan : Mengontrol keadaan fasilitas Taman Pintar untuk segera

ditindaklanjuti dan diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan

Formula : Banyaknya pemeriksaan fasilitas yang masih baik, rusak, dan

hilang per periode

Frekuensi : Seminggu sekali

2. Persentase realisasi biaya promosi terhadap perencanaan

Tujuan : Mengukur penggunaan biaya promosi secara real dibandingkan

dengan biaya promosi yang direncanakan

Formula : (Biaya promosi secara real / Rencana biaya promosi) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

3. Indeks kepuasan pengunjung

Tujuan : Mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan

Formula : (Harapan pengunjung / Persepsi pengunjung) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

4. Jumlah komplen yang diterima

Tujuan : Mengevaluasi pelayanan Taman Pintar terhadap konsumen

Formula : Jumlah komplen per periode

Frekuensi : Seminggu sekali

5. Jumlah media dan fasilitas Taman Pintar yang dipergunakan pihak ketiga

Tujuan : Mengetahui tingkat penggunaan media dan fasilitas Taman

Pintar oleh pihak ketiga

Formula : Jumlah media dan fasilitas Taman Pintar yang digunakan pihak

ketiga untuk media iklan

Frekuensi : Sebulan sekali

6. Jumlah pengadaan kegiatan untuk masyarakat

Tujuan : Mengukur jumlah pengadaan kegiatan untuk masyarakat

Formula : Jumlah kegiatan masyarakat yang diadakan Taman Pintar per

periode

Frekuensi : Sebulan sekali

Page 98: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-37

7. Jumlah pengunjung

Tujuan : Mengukur jumlah pengunjung yang datang ke Taman Pintar

Formula : Jumlah pengunjung ke Taman Pintar per periode

Frekuensi : Seminggu sekali

8. Jumlah supplier yang bekerja sama

Tujuan : Mengukur jumlah supplier yang bekerja sama dengan Taman

Pintar

Formula : Jumlah supplier yang bekerja sama per periode

Frekuensi : Sebulan sekali

9. Jumlah wahana pembelajaran yang baru

Tujuan : Mengukur jumlah wahana pembelajaran yang baru

Formula : Jumlah wahana pembelajaran yang baru per periode

Frekuensi : Sebulan sekali

10. Ketepatan waktu pelaporan

Tujuan : Mengontrol ketepatan waktu pelaporan kepada pemerintah

Formula : Jumlah laporan Taman Pintar yang tepat waktu dilaporkan

Frekuensi : Sebulan sekali

11. Perbandingan antara target dan pendapatan

Tujuan : Mengukur pendapatan terhadap target yang ditetapkan

Formula : (Total pendapatan / Target pendapatan) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

12. Persentase jumlah karyawan penerima bonus

Tujuan : Mengetahui prestasi kinerja karyawan

Formula : (Jumlah karyawan penerima bonus / Jumlah seluruh karyawan)

x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

13. Persentase jumlah wahana pembelajaran yang rusak

Tujuan : Mengetahui jumlah wahana yang rusak

Formula : (Jumlah wahana pembelajaran yang rusak / Jumlah wahana

pembelajaran) x 100%

Frekuensi : Seminggu sekali

Page 99: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-38

14. Persentase ketepatan waktu membayar sewa tempat

Tujuan : Mengukur ketepatan waktu membayar sewa

Formula : (Jumlah penyewa tempat yang tepat waktu membayar / Jumlah

penyewa tempat) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

15. Persentase ketidakdisiplinan kehadiran

Tujuan : Mengukur ketidakdisiplinan karyawan yang datang terlambat,

pulang cepat, atau tidak hadir

Formula : (Jumlah karyawan tidak disiplin kehadirannya / jumlah

karyawan) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

16. Persentase laba

Tujuan : Mengetahui persentase laba yang diperoleh Taman Pintar

Formula : (Laba bersih / Pendapatan) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

17. Persentase tempat tersewa

Tujuan : Mengetahui progress persewaan bagi tenant

Formula : (Jumlah tempat tersewa / Jumlah sewa tempat yang ada) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

18. Rasio biaya operasional

Tujuan : Mengukur perbandingan biaya rasio yang dikeluarkan terhadap

keseluruhan biaya pengeluaran

Formula : (Biaya operasional / Total pengeluaran) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

19. Tingkat produktivitas karyawan

Tujuan : Mengetahui tingkat produktivitas karyawan yang diukur

berdasarkan jumlah pelanggan

Formula : (Jumlah pelanggan / jumlah karyawan) x 100%

Frekuensi : Sebulan sekali

Page 100: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-39

4.8 Pembobotan Performance Indicators

Pembobotan menggunakan pairwise comparison pada Analytical

Hierrarchy Process (AHP). Jumlah responden dalam kuesioner pembobotan ini

sebanyak tiga orang yang paham tentang Taman Pintar (dari pengelola). Masing-

masing rekapitulasi pembobotan diukur konsistensinya. Contoh pengolahan untuk

responden pertama adalah sebagai berikut:

Page 101: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-40

Tabel 4.33 Rekapitulasi Pembobotan PI Taman Pintar

IV

-40

Page 102: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-41

Tabel 4.34 Normalisasi Hasil Rekapitulasi Pembobotan PI Taman Pintar

IV

-41

Page 103: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-42

Langkah selanjutnya adalah normalisasi. Normalisasi dilakukan dengan

membagi nilai dengan jumlah kolomnya, misalnya:

PI 1 : 1/85 = 0,012

PI 2 : 1/85 = 0,012

PI 3 : 8/85 = 0,094

Penentuan eigenvalue maksimal (λmax ) diperoleh dari jumlah perkalian

eigenvalue PI ke-n dengan jumlah PI ke-n.

λmax = (0,010x85) + (0,011x83) + (0,139x6,404) + … + (0,134x6,688)

= 20,81

CI = (λmax – n) / (n-1)

= (20,81 – 19) / (19-1)

= 1,101

CR = CI/ RI

= 1,101 / 1,627

= 0,062

Keterangan:

CI : indeks konsistensi

RI : random index

CR : rasio konsistensi

RI diperoleh dari tabel random indeks. Penilaian tingkat kepentingan

menurut Saaty (1996) dianggap konsisten apabila nilai rasio konsistensi < 0,1.

Maka, penilaian tingkat kepentingan responden pertama dianggap konsisten.

Perhitungan rekapitulasi responden lain terdapat pada lampiran. Berikut adalah

nilai CR masing-masing responden:

Tabel 4.35 Rekapitulasi CR Responden

Responden ke- CR

1 0,062

2 0,089

3 0,0995

Dari ketiga rekapitulasi responden diperoleh nilai geometric mean (GM)

untuk memperoleh CR keseluruhan.

GM : aij = (z1 x z2 x z3 x … x zn)1/n

Page 104: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-43

Contoh:

PI11 = (1 x 1 x 1)1/3

= 1

PI12 = (1 x 1 x 7)1/3

= 2

PI13 = (1/8 x 1 x 1)1/3

= 1/2

Kemudian dari GM yang telah dihitung dilakukan normalisasi untuk

mengetahui eigenvalue sehingga nilai λmax, CI, dan CR dapat diketahui. Dari

hasil perhitungan, diketahui nilai-nilai tersebut sebagai berikut:

λmax = (26,68x0,036) + (63,73x0,018) + (10,54x0,092) + … +

(7,74x0,125)

= 19,67

CI = (19,67-19) / (19-1)

= 0,04

RI = 1,627

CR = 0,04 / 1,627

= 0,023

Nilai CR <0,1 sehingga dikatakan konsisten

4.9 Penentuan Key Performance Indicators (KPI) Perusahaan

Hasil eigenvalue setelah ketiga rekapitulasi responden digabungkan

diurutkan dari bobot tertinggi. Hasil perankingan eigenvalue adalah sebagai

berikut:

Page 105: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-44

Tabel 4.36 Perankingan Bobot PI

Ranking PI Bobot

1 PI 19 0.125

2 PI 9 0.105

3 PI 7 0.094

4 PI 3 0.092

5 PI 16 0.073

6 PI 11 0.063

7 PI 13 0.057

8 PI 17 0.052

9 PI 4 0.046

10 PI 8 0.042

11 PI 10 0.037

12 PI 6 0.036

13 PI 1 0.036

14 PI 15 0.032

15 PI 18 0.031

16 PI 14 0.030

17 PI 2 0.018

18 PI 5 0.018

19 P1 12 0.015

Menurut Parmenter (2010), aturan 10/80/10 (10 KRI, hingga 80 PI, dan 10

KPI) adalah panduan yang baik bagi organisasi. Untuk itu, dalam penelitian ini

KPI ditentukan dari 10 bobot tertinggi. Maka, KPI Taman Pintar adalah sebagai

berikut:

Page 106: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-45

Tabel 4.37 Identifikasi KPI Taman Pintar

Nomor PI KPI Bagian Formula

PI 19 Tingkat produktivitas karyawan A, B, C, D (Jumlah pelanggan / jumlah karyawan) x 100%

PI 9 Jumlah wahana pembelajaran yang baru B, C Jumlah wahana pembelajaran yang baru per periode

PI 7 Jumlah pengunjung D Jumlah pengunjung ke Taman Pintar per periode

PI 3 Indeks kepuasan pengunjung D (Harapan pengunjung / Persepsi pengunjung) x 100%

PI 16 Persentase laba A, D (Laba bersih / Pendapatan) x 100%

PI 11 Perbandingan antara target dan pendapatan A, D (Total pendapatan / Target pendapatan) x 100%

PI 13 Persentase jumlah wahana pembelajaran yang

rusak

C (Jumlah wahana pembelajaran yang rusak / Jumlah wahana

pembelajaran) x 100%

PI 17 Persentase tempat tersewa D (Jumlah tempat tersewa / Jumlah sewa tempat yang ada) x 100%

PI 4 Jumlah komplain yang diterima D Jumlah komplen per periode

PI 8 Jumlah supplier yang bekerja sama C, D Jumlah supplier yang bekerja sama per periode

Keterangan:

A : Sub Bagian Tata Usaha

B :Seksi Pengembangan Keprograman

C : Seksi Peralatan Peraga

D : Seksi Hubungan Masyarakat dan Pemasaran

IV

-45

Page 107: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-46

Tabel 4.38 Identifikasi KPI pada Tiap Stakeholder Taman Pintar

Nomor PI KPI Stakeholder

PI 19 Tingkat produktivitas karyawan Shareholder, employee

PI 9 Jumlah wahana pembelajaran yang baru Shareholder, employee, supplier, pengunjung

PI 7 Jumlah pengunjung Shareholder, employee

PI 3 Indeks kepuasan pengunjung Shareholder, employee, pengunjung

PI 16 Persentase laba Shareholder, employee

PI 11 Perbandingan antara target dan pendapatan Shareholder, employee, regulator

PI 13 Persentase jumlah wahana pembelajaran yang

rusak Employee, pengunjung

PI 17 Persentase tempat tersewa Employee, penyewa tempat

PI 4 Jumlah komplain yang diterima Shareholder, employee, pengunjung, penyewa tempat

PI 8 Jumlah supplier yang bekerja sama Shareholder, employee, supplier

IV

-46

Page 108: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-47

Page 109: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-1

BAB V

ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

Bab ini berisi tentang analisis perancangan Key Performance Indicators

(KPI) sebagai dasar alat pengukuran kinerja menggunakan Performance Prism.

KPI dapat ditentukan tanpa menggunakan Performance Prism, namun bisa saja

hanya dilihat dari segi finance saja. Performance Prism berusaha melihat dari

berbagai segi stakeholder dan strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan.

Analisis yang dilakukan meliputi analisis pengelompokan stakeholder, efek Uji

Cochran dalam identifikasi stakeholder satisfaction, pemisahan customer,

penggabungan atibut kuesioner setelah penyebaran, atribut yang hilang sebagai

efek Uji Cochran, identifikasi objective, strategi, proses, kapabilitas, dan KPI,

identifikasi PI, serta penentuan KPI.

5.1 Pengelompokan Stakeholder

Stakeholder merupakan pihak yang berkepentingan dengan kinerja Taman

Pintar Yogyakarta. Stakeholder terbagi menjadi dua, yaitu stakeholder primer dan

stakeholder sekunder. Stakeholder primer memiliki peran yang sangat penting jika

dibandingkan dengan stakeholder sekunder. Identifikasi stakeholder diperoleh

dengan wawancara dengan Pengelola Taman Pintar karena pengelola mengetahui

siapa saja yang berhubungan dan berkepentingan dengan Taman Pintar. Selain itu,

Pengelola Taman Pintar dapat menentukan pihak mana yang paling

berkepentingan di Taman Pintar sehingga siapa saja stakeholder dapat terwakili.

Pengelola Taman Pintar terdiri dari Kepala Taman Pintar, Sub Bagian Tata Usaha,

Seksi Pengembangan Keprograman, Seksi Peralatan Peraga, serta Seksi

Hubungan Masyarakat dan Pemasaran.

Shareholder, employee, supplier, pengunjung, penyewa tempat, dan

regulator merupakan stakeholder primer karena tanpa partisipasinya yang

berkelanjutan, aktivitas Taman Pintar tidak akan lancar, bahkan tidak dapat

berjalan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola, Taman Pintar ada

atas ide dan izin dari shareholder. Taman Pintar tidak dapat berjalan tanpa

employee. Wahana pembelajaran akan terbantu dengan adanya supplier. Objek

utama Taman Pintar adalah pengunjung. Pelengkap fasilitas serta objek layanan

Page 110: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-2

lain Taman Pintar adalah penyewa tempat. Pihak yang membantu kelancaran

Taman Pintar dengan kebijakannya adalah regulator. Maka, dapat dikatakan

bahwa keenam pihak tersebut merupakan stakeholder primer. Sementara,

community merupakan stakeholder sekunder karena mempengaruhi atau

dipengaruhi Taman Pintar namun tidak terlibat dalam transaksi dengan Taman

Pintar dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup Taman Pintar.

5.2 Efek Uji Cochran dalam Identifikasi Stakeholder Satisfaction

Perusahaan perlu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan para

stakeholder agar dapat meningkatkan kepuasan stakeholder jika bertransaksi

dengan perusahaan. Menurut Neely dkk (2002), apabila perusahaan gagal

memberikan value kepada stakeholder-nya, akan terjadi pengurangan reputasi

perusahaan tersebut. Namun, bila apabila stakeholder satisfaction terpenuhi,

berarti kinerja perusahaan telah baik. Performance Prism tidak hanya berbicara

mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh stakeholder, tetapi juga timbal

balik atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan dari stakeholder.

Oleh karena itu, perusahaan juga perlu mengidentifikasi kontribusi dari setiap

stakeholder untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki perusahaan.

Pada penelitian-penelitian sejenis terdahulu yang dideskripsikan pada Bab

II, seperti penelitian Febriarso (2008), Dharmayanti (2005), Tunggal dan

Setyawan (2005), dan Christian (2010), identifikasi stakeholder satisfaction

diperoleh dari wawancara. Namun, dalam penelitian ini, identifkasi stakeholder

satisfaction dilakukan dengan penyebaran kuesioner utama pada tiap stakeholder.

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner utama, dilakukan penyebaran kuesioner

awal pada tiap stakeholder. Penyebaran kuesioner awal dilakukan untuk

mengetahui atribut yang dapat digunakan dalam kuesioner utama.

Atribut kuesioner diperoleh dari atribut penelitian terdahulu yang sesuai,

tentang Performance Prism yang berupa skripsi, tesis, dan jurnal dengan asumsi

dan permasalahan yang berbeda-beda. Untuk itu, pengolahan kuesioner awal

tersebut untuk memvalidasi atribut yang digunakan dalam penelitian. Pengolahan

kuesioner awal menggunakan Uji Cochran karena Uji Cochran dapat mengetahui

apakah responden sepakat atau belum adanya kesepakatan mengenai atribut

sebagai faktor yang dipertimbangkan. Penyebaran kuesioner dilakukan

Page 111: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-3

menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel lebih dari 30

karena menurut Sekaran (2000), jumlah lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah

tepat dalam kebanyakan penelitian.

Jika tidak dilakukan Uji Cochran, maka atribut ”harga tiket murah”,

”harga sewa murah”, ”administrasi mudah”, dan ”ikut mengembangkan

usaha kecil di daerah sekitar” akan tetap dipertahankan dalam penyebaran

kuesioner utama padahal belum ada kesepakatan tentang atribut tersebut sebagai

faktor yang dipertimbangkan.

Uji Cochran tetap dilakukan walaupun ada pembobotan menggunakan

Analytical Hierrarchy Process (AHP) karena responden dan tujuan pada masing-

masing kuesioner berbeda. Uji Cochran dilakukan untuk memvalidasi atribut dari

berbagai sumber agar benar-benar memperoleh atribut yang mempunyai bobot

kepentingan sama untuk mengidentifikasi stakeholder satisfaction, sementara

pembobotan AHP dilakukan untuk memperoleh bobot/prioritas Performance

Indicators (PI). PI dibentuk dari proses dan kapabilitas perusahaan. Proses dan

kapabilitas diperoleh dari identifikasi strategi dan objective perusahaan.

Sementara, objective diperoleh dari stakeholder satisfaction dan stakeholder

contribution. Selain tujuan, responden kuesioner ini pun berbeda. Responden

untuk Uji Cochran berasal dari sampel setiap stakeholder, sedangkan pembobotan

AHP berasal dari perwakilan Pengelola Taman Pintar yang paham tentang Taman

Pintar itu sendiri. Uji Cochran dilakukan sebagai pensahihan karena atribut yang

digunakan dari berbagai probable factor.

Pengolahan Uji Cochran dilakukan pada kuesioner employee, customer,

dan community karena memiliki jumlah yang banyak. Sementara jumlah sampel

supplier dan regulator hanya perwakilan saja. Shareholder pada kuesioner awal

diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Yogyakarta. Supplier diwakili oleh PT XL

Axiata dan PDAM Tirtamarta Yogyakarta, Sedangkan regulator diwakili oleh

DPDPK, P3ADK, dan Bappeda Yogyakarta.

5.3 Pemisahan Customer

Pada awalnya, terdapat enam stakeholder yang telah diidentifikasi dari

wawancara dengan pihak Pengelola Taman Pintar, antara lain shareholder,

employee, supplier, customer, regulator, dan community. Pengunjung dan

Page 112: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-4

penyewa tempat tidak dibedakan sebagai customer. Namun, setelah adanya

penyebaran kuesioner awal untuk customer, atribut “harga tiket atau sewa

murah” dianggap tidak penting dan tidak dapat diketahui apakah mayoritas yang

menganggap tidak penting dari pihak pengunjung, penyewa tempat, atau kedua-

duanya. Untuk itu dilakukan pemisahan stakeholder dan dilakukan penyebaran

ulang.

Pengunjung adalah orang yang berkunjung di Taman Pintar, baik secara

berbayar (masuk gedung), maupun gratis (di wilayah playground). Penyewa

tempat adalah pihak yang menyewa tempat/tenant di area Taman Pintar yang

dapat terdiri dari dua wilayah, yaitu food court dan book store.

5.4 Penggabungan Atribut Kuesioner Setelah Penyebaran

Kuesioer awal telah disebar untuk menentukan atribut yang digunakan

untuk kuesioner utama. Namun, antaratribut yang tersisa setelah Uji Cohran,

terdapat kemiripan antara satu atribut dengan yang lain sehingga dilakukan

penggabungan karena makin banyak variabel kecenderungan inkonsistensi

semakin besar. Penggabungan dilakukan pada stakeholder shareholder, employee,

dan customer. Atribut yang digabungkan ada pada tabel 4.7 sampai tabel 4.10.

Jika tidak dilakukan penggabungan, atribut-atribut tersebut akan tetap

bertahan dalam penyebaran kuesioner utama untuk menentukan stakeholder

satisfaction. Atribut tersebut akan menjadi bagian dalam identifikasi objective

perusahaan. Namun, identifikasi objective perusahaan akan lebih mudah jika telah

dilakukan penggabungan atribut yang mirip sebelumnya. Penggabungan atribut

juga dilakukan pada penelitian Embun Sari (2011).

Pada atribut shareholder, atribut pertama, ”pelaporan jelas, transparan,

lengkap, dan kontinyu” dan atribut keempat, ”kontrol perkembangan mudah”

digabung karena berkaitan dengan pengontrolan dan pelaporan kepada Walikota

Yogyakarta. Hasil penggabungan kedua atribut tersebut adalah ”pengontrolan

dan pelaporan mudah, jelas, transparan, lengkap, dan kontinyu”. Atribut

ketiga, ”keuntungan Taman Pintar meningkat” dihapus karena tercermin

dalam atribut ”penggunaan biaya yang efektif dan efisien” dan atribut

”peningkatan jumlah pelanggan”. Peningkatan keuntungan Taman Pintar

sebanding dengan peningkatan jumlah pelanggan dan berbanding terbalik dengan

Page 113: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-5

biaya/pengeluaran. Atribut keenam, ”karyawan berkualitas dan berprestasi

dengan hasil yang optimal” dan atribut kedelapan, ”karyawan disiplin,

memiliki loyalitas tinggi, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya”

digabung karena berkaitan dengan kinerja karyawan. Hasil penggabungan kedua

atribut tersebut adalah ”karyawan berkualitas, berdedikasi tinggi, dan

memiliki kinerja yang baik”.

Pada atribut employee, atribut kedua, ”adanya jaminan keamanan dan

keselamatan”, atribut keempat, ”kondisi kerja yang nyaman”, atribut

kedelapan, ”perlengkapan kerja yang memadai”, dan atribut kesembilan,

”fasilitas kantor yang memadai” digabungkan karena berhubungan dengan

kondisi kerja employee. Hasil penggabungan keempat atribut tersebut adalah

atribut ”kondisi kerja yang aman, nyaman, dan memadai”. Atribut ketiga,

”adanya jaminan kesehatan” dan atribut ketujuh, ”jaminan kesejahteraan

sosial, termasuk pula THR” digabungkan karena berhubungan dengan jaminan

kesehatan dan sosial. Hasil penggabungan kedua atribut tersebut adalah atribut

”adanya jaminan kesehatan dan sosial”. Atribut kelima, ”adanya reward bagi

karyawan” dan atribut kelima belas, ”adanya tindak lanjut terhadap

penyimpangan kerja” digabungkan karena merupakan hubungan timbal

balik/konsekuensi kerja. Hasil penggabungan kedua atribut tersebut adalah atribut

”adanya reward dan punishment bagi karyawan”.

Pada atribut customer, atribut pertama, ”tanggapan komplen yang cepat”

dan atribut kedua, ”pelayanan ramah dan memuaskan” digabung karena

berhubungan dengan pelayanan. Hasil penggabungan kedua atribut tersebut

adalah atribut ”pelayanan prima”. Kemudian, atribut customer ini dipecah

menjadi dua kelompok, yaitu pengunjung dan penyewa tempat. Atribut pertama,

”pelayanan prima”, atribut kedua, ”kondisi Taman Pintar aman, nyaman,

bersih, dan menyenangkan”, dan atribut keenam, ”tersedia fasilitas yang

sesuai (seperti kamar mandi, masjid, dan parking area)” dimiliki oleh

pengunjung dan penyewa tempat. Sementara atribut ”harga tiket atau sewa

murah” dibagi menjadi dua, yaitu atribut ”harga sewa murah” dan atribut

”harga tiket murah”. Penyewa tempat memiliki dua atribut lain, yaitu atribut

Page 114: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-6

”informasi mudah diperoleh dengan cepat” dan atribut ”administrasi mudah”

karena berhubungan dengan kebutuhan penyewa tempat.

5.5 Atribut yang Hilang sebagai Efek Uji Cochran

Setelah dilakukan pengolahan menggunakan Uji Cochran, atribut yang

hilang ada pada stakeholder community, pengunjung, dan penyewa tempat.

Atribut dapat terhapus jika terjadi penolakan H0. Atribut yang terhapus adalah

atribut dengan jumlah pernyataan ”ya” paling sedikit. Atribut community yang

terhapus adalah atribut keempat, yaitu atribut ”ikut mengembangkan usaha

kecil di daerah sekitar” karena usaha kecil berkembang di daerah sekitar Taman

Pintar karena ”keberadaan” Taman Pintar, bukan karena peran aktif Taman Pintar

dalam mengembangkannya. Selain itu, Taman Pintar berada di titik nol Kota

Yogyakarta yang strategis karena terdapat area atau tempat ramai yang lain.

Setelah dilakukan Uji Cochran, atribut pengunjung yang terhapus adalah

atribut ”harga tiket murah”. Sementara atribut penyewa tempat yang terhapus

adalah atribut ”harga sewa murah” dan atribut ”administrasi mudah”. Atribut

mengenai harga terhapus. Atribut ”harga tiket murah” dan ”harga sewa

murah” telah dua kali disebar, yaitu sebelum dan sesudah pemisahan stakeholder

pengunjung dan penyewa tempat.

Taman Pintar termasuk instansi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)

yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan jasa yang dijual tanpa mengutamakan pencarian keuntungan dan

dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2005). Taman Pintar menerapkan

praktek bisnis yang sehat dengan leluasa untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat. Instansi BLU (Badan Layanan Umum) memiliki standar pelayanan

minimum yang mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan

layanan, biaya, dan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan. Dalam penentuan

tarif harga, Taman Pintar perlu mengusulkan dan disetujui oleh Walikota

Yogyakarta. Jadi, penentuan harga tiket atau harga sewa memerlukan

pertimbangan, pengkajian, dan pertimbangan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Proses pengisian kuesioner kepada pengunjung dan penyewa tempat

dilakukan dengan cara mendampingi responden dalam pengisian kuesioner.

Page 115: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-7

Pengunjung dan penyewa tempat dijelaskan tentang tujuan stakeholder

satisfaction berhubungan dengan harapan dan keinginan, bukan kondisi saat ini.

Maka, harga menjadi hal yang dianggap tidak penting bagi responden.

Sementara atribut ”administrasi mudah” dapat dianggap tidak penting

bagi responden karena proses administrasi menyewa tempat di suatu lokasi tidak

jauh berbeda dengan lokasi yang lain.

Kemudian, atribut-atribut yang tersisa tersebut digunakan untuk

penyebaran kuesioner utama. Metode sampling dan jumlah sampel masing-masing

stakeholder berbeda-beda. Jumlah sampel employee berdasarkan bobot tiap bagian

komponen employee. Kuesioner untuk supplier disebar kepada 20 supplier namun

kuesioner yang kembali hanya terdapat 5 supplier. Penyebaran kuesioner

pengunjung dilakukan secara random berdasarkan waktu. Penyebaran kuesioner

penyewa tempat secara proportional sampling antara penyewa food court dan

book store. Penyebaran kuesioner community dilakukan secara purposive

sampling karena community merupakan stakeholder sekunder/minor.

5.6 Identifikasi Objective, Strategi, Proses, Kapabilitas, dan KPI

Dari penelitian sejenis yang telah ada, identifikasi objective, strategi,

kapabilitas, dan KPI pada tiap penelitian menggunakan cara yang berbeda-beda.

Pada penelitian Dharmayanti (2005) dan Tunggal dan Setyawan (2005), objective

perusahaan diidentifikasi dari stakeholder satisfaction saja. Strategi perusahaan

pada penelitian Dharmayanti (2005) dan Tunggal dan Setyawan (2005)

merupakan strategi yang secara keseluruhan, bukan dari setiap stakeholder.

Identifikasi proses dan kapabilitas perusahaan dari penelitian Tunggal dan

Setyawan (2005) juga secara keseluruhan. Namun, pada penelitian Dharmayanti

(2005), proses dan kapabilitas sesuai objective stakeholder tertentu, bukan secara

keseluruhan. Sementara penelitian Febriarso (2008), terdapat dua kelompok

identifikasi strategi, proses, dan kapabilitas, yaitu sesuai stakeholder satisfaction

dan stakeholder contribution tanpa menyatukan dua kelompok tersebut dan tanpa

mengidentifikasi objective perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang lain,

penelitian Christian (2010) mengidentifikasi indikator di setiap stakeholder

satisfaction, strategi, proses, kapabilitas, dan stakeholder contribution.

Page 116: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-8

Pada penelitian Tunggal dan Setyawan (2005) dan Dharmayanti (2005),

KPI diidentifikasi secara langsung dari objective perusahaan yang telah

diidentifikasi sebelumnya. Sementara, penelitian Vanany dan Tanukhidah (2004),

KPI diidentifikaso dari stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution

secara langsung dengan menentukan persyaratan dan tujuan terlebih dahulu..

Pada penelitian ini, identifikasi objective Taman Pintar dilakukan dengan

mengelompokkan stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution yang

memiliki kesamaan tujuan atau fungsinya ke dalam suatu tujuan strategis

(objective) yang hendak dicapai oleh Taman Pintar. Pada awalnya,

pengelompokkan atau penggabungan stakeholder satisfaction dan stakeholder

contribution dirumuskan ke dalam suatu keyword. Suatu stakeholder satisfaction

atau suatu stakeholder contribution dapat berulang sesuai pengelompokkan yang

memungkinkan sehingga keyword yang dihasilkan banyak yang berulang atau

mirip. Untuk itu dilakukan penggabungan keyword yang mirip. Keyword tersebut

kemudian dirumuskan ke dalam objective Taman Pintar. Objective Taman Pintar

tidak dibagi-bagi berdasarkan stakeholder, namun digabungkan untuk

memperoleh objective yang terintegrasi. Objective Taman Pintar yang terbentuk

ada 15 buah. Objective tersebut divalidasi dan dikonfirmasi kepada pihak

Pengelola Taman Pintar. Objective yang telah terbentuk tersebut kemudian

digunakan untuk mengidentifikasi strategi Taman Pintar.

Strategi diidentifikasi untuk memenuhi stakeholder satisfaction dengan

mempertimbangkan stakeholder contribution. Strategi disesuaikan dengan visi

misi perusahaan. Strategi adalah cara untuk mencapai objective perusahaan. Jika

strategi terlaksana, objective perusahaan yang telah diidentifikasi pun dapat

dicapai. Maka, pencapaian strategi dapat menjadi alat ukur sejauh mana tujuan

perusahaan telah dicapai. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil langkah

cepat dan tepat dalam mengambil keputusan untuk memperbaiki maupun

meningkatkan kinerja. Identifikasi strategi Taman Pintar berasal dari objective

yang telah diidentifikasi sebelumnya. Strategi tersebut diidentifikasi bersama

Pengelola Taman Pintar (Kepala Taman Pintar). Strategi yang telah diidentifikasi

kemudian divalidasi dan dikonfirmasi dengan pihak Pengelola Taman Pintar.

Page 117: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-9

Identifikasi proses Taman Pintar dilakukan untuk mengetahui proses apa

saja yang dimiliki Taman Pintar untuk memenuhi strategi yang telah

diidentifikasi. Seperti halnya dengan identifikasi strategi, proses Taman Pintar

diidentifikasi bersama Pengelola Taman Pintar. Proses yang telah diidentifikasi

kemudian divalidasi dan dikonfirmasi dengan pihak Pengelola Taman Pintar.

Sementara, identifikasi kapabilitas Taman Pintar dilakukan untuk

mengetahui kemampuan-kemampuan apa saja yang dimiliki Taman Pintar untuk

menjalankan proses yang telah diidentifikasi. Kapabilitas Taman Pintar

diidentifikasi bersama Pengelola Taman Pintar. Kapabilitas yang telah

diidentifikasi kemudian divalidasi dan dikonfirmasi dengan pihak Pengelola

Taman Pintar.

Proses dan kapabilitas perusahaan digunakan untuk menyaring mampu-

tidaknya suatu objective dijalankan. Dari pengidentifikasian objective, strategi,

proses, dan kapabilitas, dapat diketahui bahwa proses dan kapabilitas objective

kelima belas tidak dapat diidentifikasi. Objective kelima belas, “membantu

mengembangkan sektor usaha di sekitar karena keberadaan Taman Pintar”

tidak dapat digunakan. Sektor usaha di sekitar Taman Pintar berkembang karena

“keberadaan” Taman Pintar, bukan karena peran aktif Taman Pintar dalam

mengembangkannya. Maka, objective yang telah dirumuskan ada 14 buah.

5.7 Analisis Identifikasi Performance Indicator (PI)

Keempat belas objective yang dijabarkan dalam strategi, proses, dan

kapabilitas kemudian dilakukan untuk mengidentifikasi Performance Indicator

(PI). PI diidentifikasi dari proses dan kapabilitas Taman Pintar. Setap proses atau

kapabilitas Taman Pintar yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan alat

ukurnya. Alat ukur tersebut dapat berulang. Maka, alat ukur yang terbentuk

tersebut kemudian direkapitulasi menjadi 19 PI. PI yang baik adalah alat ukur

yang independen, yang tidak berhubungan dengan alat ukur yang lain. PI Taman

Pintar yang telah diidentifikasi tidak saling berhubungan (independen). Dari

masing-masing PI yang telah teridentifikasi kemudian disusun tujuan,

formula/rumus, dan frekuensi pengukurannya. Makin cepat periode pengukuran,

alat ukur semakin baik karena perusahaan dapat dengan cepat mengambil

keputusan. Frekuensi PI Taman Pintar paling cepat seminggu dan paling lambat

Page 118: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-10

satu bulan. PI yang telah terbentuk kemudian divalidasi dan dikonfirmasi dengan

pihak Pengelola Taman Pintar. PI yang telah terbentuk dikelompokkan sesuai

keterkaitannya sebagai berikut:

1. PI yang berkaitan dengan fasilitas adalah “frekuensi pemeriksaan keadaan

fasilitas”.

2. PI yang berkaitan dengan promosi adalah “persentase realisasi biaya

promosi terhadap perencanaan”.

3. PI yang berhubungan dengan pengunjung adalah “indeks kepuasan

pengunjung”, “jumlah komplen yang diterima”, dan “jumlah

pengunjung”. PI “indeks kepuasan pengunjung” dan “jumlah komplen

yang diterima” tidak berhubungan karena “indeks kepuasan pengunjung”

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner, sedangkan “jumlah komplen

yang diterima” diperoleh dari akumulasi setiap minggu.

4. PI yang berhubungan dengan supplier atau pihak ketiga antara lain ”jumlah

media dan fasilitas Taman Pintar yang dipergunakan pihak ketiga” dan

“jumlah supplier yang bekerja sama”.

5. PI yang berhubungan dengan masyarakat adalah “jumlah pengadaan

kegiatan untuk masyarakat”.

6. PI yang berhubungan dengan wahana pembelajaran antara lain “jumlah

wahana pembelajaran yang baru” dan “persentase jumlah wahana

pembelajaran yang rusak”. “Rusak” yang dimaksud pada PI tersebut

dikarenakan maintenance yang buruk.

7. PI yang berhubungan dengan keuangan antara lain “perbandingan antara

target dan pendapatan”, “persentase laba”, “rasio biaya operasional”,

“persentase ketepatan waktu membayar sewa tempat”, dan “persentase

tempat tersewa”.

8. PI yang berhubungan dengan pelaporan adalah “ketepatan waktu

pelaporan”.

9. PI yang berhubungan dengan karyawan antara lain “persentase jumlah

karyawan penerima bonus”, “persentase ketidakdisiplinan kehadiran”,

dan “tingkat produktivitas karyawan”.

Page 119: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-11

5.8 Analisis Penentuan Key Performance Indicators (KPI)

Dari hasil pembobotan pada tahap sebelumnya, diperoleh Key

Performance Indicators (KPI). KPI yang terbentuk ada pada tabel 4.57. antara

satu KPI dengan yang lain tidak berhubungan. Dari hasil pembobotan, tingkat

produktivitas karyawan memperoleh bobot terbesar yang disusul dengan jumlah

wahana yang baru, jumlah pengunjung, indeks kepuasan pengunjung, persentase

laba, perbandingan antara target dan pendapatan, persentase jumlah wahana

pembelajaran yang rusak, persentase tempat tersewa, jumlah komplain yang

diterima, dan jumlah supplier yang bekerja sama.

Kesepuluh KPI tersebut berhubungan dengan stakeholder employee karena

employee berusaha meningkatkan kinerja dengan kesepuluh indikator tersebut.

KPI tersebut juga berhubungan dengan shareholder kecuali persentase jumlah

wahana pembelajaran yang rusak dan persentase tempat tersewa. Regulator

berhubungan dengan KPI perbandingan antara target dan pendapatan. Supplier

berhubungan dengan KPI jumlah wahana pembelajaran yang baru dan jumlah

supplier yang bekerja sama. Pengunjung berhubungan dengan KPI jumlah wahana

pembelajaran yang baru, indeks kepuasan pengunjung, persentase jumlah wahana

pembelajaran yang rusak, serta jumlah komplain yang diterima. Penyewa tempat

berhubungan dengan KPI persentase tempat tersewa dan jumlah komplain yang

diterima. Stakeholder yang tidak berhubungan dengan kesepuluh KPI adalah

community, yang merupakan stakeholder sekunder karena perannya tidak sebesar

stakeholder primer. Community tidak terlibat dalam transaksi dengan Taman

Pintar dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup Taman Pintar.

Jika melihat bagian (struktur organisasi) Taman Pintar yang paling banyak

memiliki target pencapaian KPI adalah Seksi Hubungan Masyarakat dan

Pemasaran dengan jumlah 8 KPI, sedangkan yang paling sedikit adalah Seksi

Pengembangan Keprograman. Walaupun banyak atau sedikit memiliki target

pencapaian KPI, setiap bagian pada struktur organisasi Pengelola Taman Pintar

memiliki peran yang besar untuk mencapai kinerja yang baik

5.9 Analisis Manfaat Perancangan KPI

Pengukuran kinerja merupakan langkah penting untuk mengevaluasi

kinerja sehingga dapat dilakukan peningkatan kinerja dan dapat bertindak cepat

Page 120: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-12

ketika ada penyimpangan atau hambatan. Indikator kinerja dapat terdiri dari tiga

hal, yaitu Key Result Indicators (KRI), Performance Indicators (PI), dan Key

Performance Indicators (KPI). KRI merupakan indikator kinerja yang paling

utama karena menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja

secara dramatis (Parmenter, 2010). Maka, KPI memegang peranan penting dalam

pengukuran kinerja.

Penelitian ini hanya melakukan perancangan KPI sebagai dasar alat

pengukuran kinerja. Untuk melakukan pengukuran kinerja di Taman Pintar perlu

dilakukan pengembangan alat ukur kinerja terlebih dahulu terhadap KPI yang

telah terbentuk. KPI yang telah terbentuk perlu dikonfirmasi perihal pengambilan

datanya, apakah mudah atau sulit untuk diperoleh datanya. Jika data-data yang

diperoleh untuk pengukuran kinerja dapat diambil secara cepat dan mudah serta

memungkinkan, alat ukur kinerja terhadap KPI tersebut dapat dilakukan. Namun,

jika dalam memperoleh data justru mempersulit pihak Pengelola Taman Pintar,

KPI tersebut perlu ditinjau kembali. Penelitian perancangan alat ukur kinerja ini

dapat dijadikan suatu penelitian tersendiri.

Taman Pintar senantiasa melakukan perbaikan dan perkembangan untuk

memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sehingga adanya KPI

untuk pengukuran kinerja akan membantu Taman Pintar dalam mengukur

seberapa jauh perkembangan yang telah dilakukan sehingga lebih mudah dalam

melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja.

Saat ini Taman Pintar sedang menyelesaikan pembangunan planetarium

sebagai wahana baru. Hal tersebut berhubungan dengan KPI “jumlah wahana

pembelajaran yang baru”. Planetarium tersebut diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang optimal sehingga dapat memberikan kepuasan pengunjung dan

menarik perhatian masyarakat sehingga jumlah pengunjung meningkat. KPI lain

yang berhubungan dengan adanya planetarium adalah “jumlah pengunjung” dan

“indeks kepuasan pengunjung”.

Page 121: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI-1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan perancangan Key Performance Indicators (KPI)

pada penelitian ini serta saran yang dapat menjadi usulan perbaikan ke depan.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Stakeholder satisfaction yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dan

stakeholder contribution yang diperoleh dengan wawancara digunakan untuk

mengidentifikasi objective Taman Pintar yang kemudian digunakan untuk

mengidentifikasi strategi, proses, dan kapabilitas Taman Pintar.

2. Objective Taman Pintar yang telah diidentifikasi adalah sebanyak 14

objective.

3. Performance Indicator (PI) Taman Pintar yang telah terbentuk dari proses

dan kapabilitas yang telah diidentifikasi adalah sebanyak 19 buah dimana PI-

PI tersebut tidak berhubungan satu sama lain (independen).

4. Berdasarkan hasil pembobotan PI, 10 indikator yang memiliki bobot paling

tinggi dipilih menjadi Key Performance Indicators (KPI) adalah tingkat

produktivitas karyawan (0,125), jumlah wahana pembelajaran yang baru

(0,105), jumlah pengunjung (0,094), indeks kepuasan pengunjung (0,092),

persentase laba (0,073), perbandingan antara target dan pendapatan (0,063),

persentase jumlah wahana yang rusak (0,057), persentase tempat tersewa

(0,052), jumlah komplain yang diterima (0,046), dan jumlah supplier yang

bekerja sama (0,042).

5. KPI yang telah terbentuk kemudian diidentifikasi untuk setiap bagian dalam

struktur organisasi Taman Pintar serta untuk setiap stakeholder.

6. Stakeholder yang tidak berhubungan dengan kesepuluh KPI adalah

community, yang merupakan stakeholder sekunder karena community tidak

terlibat dalam transaksi dengan Taman Pintar dan tidak begitu penting untuk

kelangsungan hidup Taman Pintar.

Page 122: PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI-2

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Penerapam Performance Prism dapat dilakukan dengan lebih komprehensif.

2. Penelitian ini dilanjutkan untuk pembuatan alat ukur di Taman Pintar.

3. Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk pengimplemantasian KPI di Taman

Pintar Yogyakarta.