PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA …
Transcript of PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA …
PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
DI SMP PGRI 2 CILEDUG
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Soraya Dwi Kartika
NIM : 1111015000044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PERAN GURU DALAM NIEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPS TERPADU DI SMP PGRI2 CILEDUG
SKRIPSI
Di ajukan Unt',tk Memenuhi PLrsyarat an M emperol eh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pegetahuan Sosial
Oleh:
Soraya Dwi KartikaNIM : 1111015000044
Menyetujui,
Pembimbing
Dr. IwaliPurwanto, M.PdNIP : 19730424 200807 | 012
I
I
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERi SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
,, 2016
r
LEMBAR PENGESAIIAN PENGUJI SIDANG
Skripsi berjudul Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu Di, SMP PGRI 2 Ciledug disusun oleh Soraya Dwi
Kartika, Nomor Induk Mahasiswa 1111015000A44, diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 28 Oktober 2016
dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS.
Jakarta, 30 Oktober 2016
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Dr.Iwan Purwanto. M.Pd
NIP. 19730424 2008At 1 012
S ekretaris (S ekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Svaripulloh. M.Si
NIP: 19670909 200701 1 003
Penguji I
Dr. Ulfah Faiarini. M.Si
NIP: 19670828 T99303 2 006
Penguji llAndri Noor Ardiansvah. M.Si
NIP: 19840312201503 1 002
Tanggal Tanda Tangan
:t/a/tau 4-:,,,;-
*/ulaob
Yang bertanda
Nama
NIM
Jurusan
Alamat
Nama Pembimbing
NIP
: Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
:19730a21 200801 1 012
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
tangan dibawah ini:
Soraya Dwi Kartika
1 1 1 1015000044
Pendidikan IPS/Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Jl. Raden Fatah, Kp. Dukutr RT.01 RW.06 No. 54, Sudimara
Selatan, Ciledug Kota Tangerang.
MENI-YATAKAN DENGAi\ SESI]NGGUHI\"YA
Bahwa skripsi yang berjudul Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI 2 Ciledug adalah benar hasil karya
sendiri dibawah bimbingan dosen:
Jurusan/ProgramStudi :PendidikanIPS/EkonomiAkuntansi
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
20t6
iii
NIM: 1111015000044
Oktober
iv
ABSTRAK
SORAYA DWI KARTIKA. Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI 2 Ciledug. Skripsi.
Jakarta: Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah. 2016.
Pembelajaran akan berhasil ketika seorang guru menggunakan media,
metode dan model pembelajaran yang tepat pada saat mengajar, serta guru
memahami betul perannya sebagai seorang pendidik. Salah satu peran guru adalah
memberikan motivasi kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di
SMP PGRI 2 Ciledug. Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 2 Ciledug kepada
siswa kelas VII yang berjumlah 135 siswa. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Selanjutnya data-data
yang diperoleh dianalisis dan disajikan ke dalam tabel-tabel frekuensi sehingga
lebih mudah dipahami dan dimengerti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru
IPS berperan cukup baik di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa
cukup termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peran guru IPS
dalam memotivasi belajar siswa sudah berjalan dengan baik dapat terlihat ketika
guru memberikan ice breaking sebelum menyampaikan materi. Selain itu guru
IPS juga memberikan pujian ataupun reward yang dapat memotivasi belajar siswa
serta menciptakan kondisi atau proses belajar yang membuat siswa tertarik dan
bersemangat mengikuti kegiatan belajar dengan penggunaan metode yang
bervariasi. Dengan demikian, peranan guru sangat penting di dalam memberikan
motivasi pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga dampak dari pemberian
motivasi tersebut yaitu adanya rasa ketertarikan dan kesenangan siswa untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran IPS.
Kata Kunci: Peran Guru, Motivasi Belajar Siswa, IPS
v
ABSTRACT
SORAYA DWI KARTIKA. Teacher’s Role in Motivating Students Learning in
Integrated Social Sciences Subjects in SMP PGRI 2 Ciledug. Minithesis.
Jakarta: Departement of Educations Social Sciences Faculty of Tarbiyah and
Teaching State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2016.
Learning will be successful when a teacher uses media, methods and
models appropriate learning when teaching, and teachers fully understand his
role as an educator. One of the teacher's role is to give motivation to students.
This study aims to determine the role of teachers in motivating students in the
Integrated Social Science subjects in SMP PGRI 2 Ciledug. The research was
conducted in SMP PGRI 2 Ciledug to seventh grade students totaling 135
students. The method used is descriptive qualitative data collection techniques
used include observation, interviews, questionnaires and documentation.
Furthermore, the data obtained are analyzed and presented in frequency tables so
it's easier to be understood.The results showed that the social studies teacher
plays quite well in learning activities, so that students are motivated enough in
participating in learning activities. Social sciences teacher's role in motivating
student learning is already well underway can be seen when teachers provide ice
breaking before delivering the material. Besides social studies teachers also give
praise or rewards that can motivate students to learn and create a condition or
learning that keep students interested and eager to follow the learning activities
with the use of various methods. Thus, the role of teachers is crucial in providing
the motivation at the time of study. So the impact of the provision that motivation
is a sense of interest and excitement of students to participate in learning
activities social sciences.
Keywords: Role of Teachers, Student Motivation, Education Social Sciences.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dan Rasulullah
SAW beserta keluarganya. Saya sebagai penulis berucap syukur telah diberi
nikmat iman, islam dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi sebagai syarat
kelulusan pada semester akhir. Dalam hal ini penulis telah secara maksimal
mencurahkan segala pikiran dan daya upaya dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah melakukan penelitian terkait Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI 2 Ciledug. Dalam proses
penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus sebagai
dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan
dan saran dalam pembuatan skripsi ini.
3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Teuku Ramli Zakaria, M.A, Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan arahan, motivasi dan semangat kepada penulis
selama menjadi mahasiswa.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
vii
6. Ungkapan terimakasih penulis ucapkan dengan rendah hati dan rasa
hormat kepada Papa Teguh SNK Baroto dan yang tercinta Mama Dede
Robaya serta keluarga penulis (Aa Aditya Bayu Nugroho dan Teteh Ayu
Aprianih) yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan doa dengan
segala pengorbanannya yang telah diberikan untuk penulis. Semua
merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan penulis
sampai saat ini.
7. Seluruh Civitas Akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Kepala Sekolah beserta staffnya, guru-guru, dan siswa/i SMP PGRI 2
Ciledug-Tangerang yang telah bekerjasama, meluangkan waktu dan
tenaganya dalam penelitian yang dilakukan penulis.
10. Terkhusus untuk Muchtar, S.Pd, yang selalu menemani, memberikan
saran, menghilangkan stres dan kesulitan serta memberikan motivasi
penuh selama proses penyusunan skripsi. Terimakasih atas
ketersediaannya dalam memberikan dukungan, serta perhatiannya selama
ini.
11. Sahabat-sahabat terbaik (Rahmi Utami, Zusrini, Nida Nurazizah dan Nur
Indah Sari) yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur
penulis ketika merasa tidak mampu dalam menyelesaikan berbagai tugas.
12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS 2011, terlebih khusus untuk
Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2011 kalian semua telah memberikan
motivasi dan warna dalam hidup penulis.
13. Rekan-rekan mengajar di Bimbel Visi Barito yang selalu mengingatkan,
memberikan motivasi dan tidak pelit berbagi ilmunya hingga
terselesaikannya skripsi ini.
viii
14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan tanpa mengurangi rasa
hormat, namun semua yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo’a semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan
ketaatan kepada-Nya. Aamiin.
Harapan penulis, semoga penyusunan skripsi ini akan dapat membantu
mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan
pula bagi adik-adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi.
Wassalmu’alaikum, Wr. Wb
Jakarta, 28 Maret 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG .......................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9
A. Pengertian Dan Peran Guru ............................................................ 9
1. Pengertian Guru ......................................................................... 9
2. Peran Guru ................................................................................. 11
B. Motivasi Belajar ............................................................................ 23
1. Pengertian Motivasi .................................................................. 23
2. Pengertian Belajar ..................................................................... 25
3. Motivasi Belajar ........................................................................ 28
4. Macam-Macam Motivasi ........................................................... 29
a. Motivasi Intrinsik ............................................................... 30
b. Motivasi Ekstrinsik ............................................................ 31
x
5. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ............................................... 33
6. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah .................................... .... 33
C. Guru Sebagai Motivator ................................................................ 35
D. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................. 37
1. Pengertian Pendidikan IPS ....................................................... 37
2. Tujuan Pendidikan IPS ............................................................. 38
E. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 39
F. Kerangka Berpikir .......................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41
1. Tempat Penelitian .................................................................... 41
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 41
B. Metode Penelitian........................................................................... 41
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 42
1. Populasi ..................................................................................... 42
2. Sampel ..................................................................................... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 43
1. Observasi .................................................................................. 43
2. Wawancara ................................................................................ 44
3. Angket (Kuesioner) ................................................................... 44
4. Dokumentasi .............................................................................. 45
E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 45
1. Definisi Konseptual .................................................................... 45
2. Definisi Operasional ................................................................... 46
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................... 46
a. Observasi .............................................................................. 46
b. Wawancara ………… ……………………………………… 48
c. Angket (Kuesioner) …………………………………............ 48
d. Dokumentasi ........................................................................... 51
xi
F. Teknik Analisis Keabsahan Data ................................................... 51
1. Teknik Analisis Keabsahan Data Wawancara dan Observasi .. 51
2. Teknik Analisis Keabsahan Data Angket ................................ 52
a. Uji Validitas ........................................................................ 52
b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 53
c. Editing ................................................................................. 54
d. Skoring ................................................................................ 54
G. Teknik Analisa Data ....................................................................... 54
1. Editing ..................................................................................... 55
2. Coding ..................................................................................... 56
3. Tabulating ................................................................................. 56
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........................................... 61
A. Kondisi Umum SMP PGRI 2 Ciledug ............................................. 61
1. Sejarah Singkat SMP PGRI 2 Ciledug ...................................... 61
2.Visi dan Misi SMP PGRI 2 Ciledug ........................................... 62
3. Identitas SMP PGRI 2 Ciledug .................................................. 63
4. Sarana dan Prasarana SMP PGRI 2 Ciledug ............................. 63
5. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP PGRI 2 Ciledug ........................ 64
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................... 64
1. Hasil Observasi ........................................................................... 64
a. Observasi Guru ....................................................................... 64
b. Observasi Siswa ..................................................................... 65
2. Hasil Wawancara ........................................................................ 66
3. Hasil Angket ............................................................................. 69
a. Pembahasan Hasil Data Angket ............................................. 69
b. Analisa Hasil Penelitian Dan Pembahasan ............................. 109
1) Tabulasi Angket Peran Guru IPS ..................................... 109
2) Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa ........................ 110
3) Pembahasan Dan Analisa Angket ................................... 113
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 117
A. Kesimpulan ...................................................................................... 117
B. Saran ................................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 119
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen observasi peran guru IPS ......................................... 46
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen observasi motivasi belajar siswa ............................ 47
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen angket peran guru IPS ............................................ 49
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen angket motivasi belajar siswa ................................. 50
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen dokumentasi ............................................................ 50
Tabel 3.6 Indeks reliabilitas ................................................................................... 53
Tabel 4.1 Guru IPS dapat mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran ...... 69
Tabel 4.2 Guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah ............ 70
Tabel 4.3 Guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami
kesulitan dalam belajar ketika di kelas ................................................... 71
Tabel 4.4 Guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk bekerjasama
dengan temannya apabila mengalami kesulitan dalam belajar .............. 72
Tabel 4.5 Guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi ............... 73
Tabel 4.6 Guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang tidak
mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas ......................................... 74
Tabel 4.7 Guru IPS memberikan metode pembelajaran yang bervariasi ................ 75
Tabel 4.8 Guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku
kurang sopan .......................................................................................... 76
Tabel 4.9 Guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau
positif dalam belajar ............................................................................... 77
Tabel 4.10 Guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai .......... 79
Tabel 4.11 Guru IPS memberitahukan hasil atau nilai ulangan kepada siswa ......... 80
Tabel 4.12 Guru IPS memberitahukan terlebih dahulu apabila akan mengadakan
ulangan ................................................................................................... 81
Tabel 4.13 Guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun .......................... 82
Tabel 4.14 Guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara
positif ....................................................................................................... 83
Tabel 4.15 Guru IPS memberikan teguran ketika ada siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran di kelas .......................................................... 84
xiv
Tabel 4.16 Guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
pada saat penyampaian materi ................................................................. 85
Tabel 4.17 Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya ............... 86
Tabel 4.18 Guru IPS mengontrol dan memperhatikan satu per satu siswa yang
belum hadir ............................................................................................. 87
Tabel 4.19 Guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika
penyampaian materi ............................................................................... 88
Tabel 4.20 Guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah
pribadi ke dalam kelas) .......................................................................... 89
Tabel 4.21 Guru IPS pernah memberikan hukuman ................................................. 90
Tabel 4.22 Guru IPS pernah memberikan penghargaan ........................................... 91
Tabel 4.23 Guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat
memberi teguran ..................................................................................... 92
Tabel 4.24 Guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas ........................... 93
Tabel 4.25 Guru IPS mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan
berdoa ..................................................................................................... 94
Tabel 4.26 Guru IPS semangat dalam mengajar ...................................................... 95
Tabel 4.27 Guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada
siswa yang bertanya ................................................................................ 96
Tabel 4.28 Guru IPS tidak pernah mempersiapkan kondisi kelas sebelum
memulai pelajaran ................................................................................... 97
Tabel 4.29 Guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa setiap
pertemuannya ......................................................................................... 98
Tabel 4.30 Belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS demi menghindari
hukuman yang diancamkan .................................................................... 99
Tabel 4.31 Belajar IPS karena ingin dipuji guru ...................................................... 100
Tabel 4.32 Belajar IPS karena ingin dipuji orangtua ............................................... 101
Tabel 4.33 Belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan ................................. 102
Tabel 4.34 Belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu
bersaing dengan siswa lainnya ............................................................... 103
Tabel 4.35 Malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan ...................................... 104
xv
Tabel 4.36 Malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua ............... 104
Tabel 4.37 Merasa malas mencatat pelajaran IPS .................................................... 105
Tabel 4.38 Rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan
guru ......................................................................................................... 106
Tabel 4.39 Senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS .......................................... 107
Tabel 4.40 Tertarik menyelesaikan PR atau tugas yang diberikan guru IPS ............ 108
Tabel 4.41 Angket peran guru IPS ............................................................................ 109
Tabel 4.42 Angket motivasi belajar siswa................................................................. 111
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Guru SMP PGRI 2 Ciledug
Lampiran 2 Hasil Angket Uji Coba Peran Guru IPS
Lampiran 3 Hasil Angket Uji Coba Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 4 Hasil Angket Peran Guru IPS
Lampiran 5 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 6 Tabulasi Data Peran Guru IPS dan Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 7 Distribusi Frekuensi Peran Guru IPS
Lampiran 8 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 9 Uji Validitas Peran Guru IPS
Lampiran 10 Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 11 Uji Reliaibilitas Peran Guru IPS
Lampiran 12 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 13 Angket Uji Coba
Lampiran 14 Angket Penelitian
Lampiran 15 Instrumen Wawancara Guru IPS
Lampiran 16 Instrumen Wawancara Siswa
Lampiran 17 Hasil Wawancara Guru IPS
Lampiran 18 Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 19 Hasil Observasi Peran Guru IPS
Lampiran 20 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 21 Lembar Dokumentasi
Lampiran 22 RPP
Lampiran 23 Foto
Lampiran 24 Uji Referensi
Lampiran 25 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 26 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 27 Surat Izin Penelitian Dari Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber
daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapkan SDM
yang berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal
yang penting untuk diberikan sejak usia dini.
Dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah
“mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.1
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari
dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar-mengajar
adalah motivasi belajar. Dalam belajar masing-masing siswa memiliki
motivasi belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi dan ada pula siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
Menurut Hamzah B. Uno, “motivasi juga dapat dikatakan sebagai
perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih
dekat pada mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah
kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya”.2
Motivasi belajar sering dikenali sebagai daya dorong untuk mencapai
hasil yang baik yang biasanya diwujudkan dalam bentuk tingkah laku belajar
1Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS.
2Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
cet. Ke-3, h. 1.
2
atau menunjukkan usaha-usaha untuk mencapai tujuan belajar. Betapa
pentingnya sebuah motivasi bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam kegiatan proses belajar-mengajar.
Tugas guru sebagai pendidik tidak hanya menyampaikan materi atau
pelajaran di dalam kelas saja, akan tetapi harus bisa memberikan motivasi
kepada siswa. Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yang tinggi, maka
peranan guru dan siswa sangatlah dibutuhkan, sebab hanya seorang gurulah
dan siswa itu sendiri yang mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa pada
saat berada di dalam kelas. Menurut Sardiman A.M, guru adalah “salah satu
komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan”.3 Peran guru yang baik akan terlihat dari sejauh mana guru
tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut maka
perlu di dukung oleh seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh guru
yaitu kompetensi.
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan
bahwa: kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi guru
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.4
Mengacu pada pengertian tersebut, maka dalam hal ini kompetensi guru
dapat diartikan sebagai gambaran tentang apa yang dapat dilakukan seorang
guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga akan
menghasilkan hasil yang baik.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a
menyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
3Sardiman.A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2012), cet. Ke-21, h.125. 4UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.5
Sebagai pengajar, guru seharusnya membantu perkembangan siswa
untuk dapat menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Untuk itu guru harus memotivasi siswa agar senantiasa belajar
dalam berbagai kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru dapat memainkan
perannya sebagai motivator dalam proses belajar mengajar bila guru itu
menguasai dan mampu melakukan keterampilan-keterampilan yang relevan
dengan situasi dan kondisi para siswa. Dengan demikian siswa dapat
menyerap apa yang telah diajarkan oleh guru dan besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan potensinya.
Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara
saksama dalam meningkatakan kesempatan belajar bagi siswanya dan
memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan
dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar-
mengajar, penggunaan media pembelajaran, maupun sikap dan karakteristik
guru dalam mengelola proses pembelajaran. Dalam hal ini motivasi yang
digunakan adalah dengan penggunaan metode yang bervariasi. Penggunaan
metode yang bervariasi dapat meningkatkan semangat siswa. Penggunaan ini
dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak didik dalam menyerap bahan
pelajaran. Motivasi belajar dari anak didik akan bangkit sejalan dengan
penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologis anak
didik.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian
adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.6 Kompetensi
kepribadian merupakan kecakapan atau kemampuan atau wewenang yang
berkaitan erat dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang memiliki
5Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 75. 6 Ibid., h. 135.
4
nilai-nilai yang baik sehingga dapat terlihat dari perilakunya sehari-hari.
Fungsi dari kompetensi kepribadian yang dimiliki guru adalah memberikan
bimbingan dan contoh teladan, mengembangkan kreativitas dan memotivasi
belajar siswanya.
Kompetensi kepribadian menuntut guru untuk berperan yaitu melakukan
tindakan yang mampu mendorong kemauan murid untuk mengungkapkan
pendapatnya, menerima siswa dengan segala kekurangan dan kelebihannya,
mau menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas tertentu berusaha
memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa,
menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan
menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa.
Dalam hal ini motivasi yang digunakan adalah dengan memberi pujian.
Dalam kegiatan belajar, apabila ada siswa yang sukses yang berhasil
menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. “Pujian ini adalah
bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik. Guru dapat memakai pujian untuk menyenangkan perasaan siswa”.7
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang diterapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.8
Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang
berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian dibidang
pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan
dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia,
bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan proses
belajar mengajar dan mempunyai ketrampilan dalam teknik mengajar.
Disini guru harus berperan sebagai pendidik, guru harus menguasai ilmu
antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran
7Sardiman.A.M, Interaksi dan MotivasiBelajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2012), cet. Ke-21, h 95. 8 Mulyasa. E, loc. cit.
5
serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran atau bidang studi yang
diajarkan, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode
pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi psikologi belajar dan
sebagainya. Motivasi yang dapat diberikan kepada siswa dalam hal ini adalah
memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka
atau nilai yang baik.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.9
Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar mengajar berkaitan erat dengan
kemampuan guru dalam komunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah
dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga peranan dan cara guru
berkomunikasi di masyarakat di harapkan memiliki karakteristik sendiri yang
sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru.
Dalam hal ini, peran guru diharapkan dapat menciptakan hubungan yang
serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam
menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak
diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah
senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional
sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada
tempatnya. Motivasi belajar yang dapat diberikan adalah kerja sama.
Bersama-sama mengerjakan tugas dapat mempertinggi kegiatan belajar.
Kerjasama dilakukan dalam metode proyek akan tetapi dalam mata pelajaran
siapapun dapat dicari pokok-pokok yang dapat menumpuk hubungn sosial
yang sehat.
Dari keempat kompetensi tersebut mutlak harus dimiliki oleh seorang
guru yang profesional. Namun kenyataannya masih banyak guru yang tidak
9 Mulyasa. E, op. cit., h. 173
6
menekuni profesinya secara utuh, hal ini disebabkan oleh sebagian guru yang
bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
sehingga guru tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan diri, baik
dalam membaca, menulis, dan membuka internet, menunjukkan penurunan
dalam kinerjanya. Hal ini dapat dilihat dari melemahnya motivasi kerja guru
dalam bekerja yang bisa dilihat antara lain gejala-gejala guru yang masuk
kelas tidak tepat waktu atau terlambat masuk ke sekolah, guru yang
persiapannya mengajarnya yang kurang lengkap, tugas guru yang rutin dalam
kegiatan belajar mengajar menunjukkan fenomena bahwa guru mengajar
hanya sebuah rutinitas belaka tanpa adanya inovasi pengembangan lebih
lanjut.
Dalam penelitian ini saya memilih Ibu Nini Yuliati, SE selaku guru IPS
sebagai obyek penelitian karena Ibu Nini ini adalah guru yang terkenal
dikalangan siswa/i dan sekaligus guru favorit bagi siswa/i di sekolah tersebut.
Kelas yang akan saya amati adalah kelas dengan siswa/i yang nilai IPS nya
masih ada di bawah KKM. Materi IPS yang akan disampaikan pada saat saya
melakukan penelitian adalah IPS Terpadu-Ekonomi tentang usaha manusia
memenuhi kebutuhan.
Dari hasil pengamatan saya, kemampuan guru bidang studi IPS Terpadu
di SMP PGRI 2 sangatlah bagus namun pada waktu belajar sering kali siswa-
siswi dalam satu kelas ada yang giat dan ada pula yang bermalas-malasan
untuk belajar, sering berbuat gaduh di dalam kelas dan mengantuk ketika
kegiatan proses belajar mengajar berlangsung, ada yang suka bermain-main
di dalam kelas dan ada juga yang tidak serius mengikuti pelajaran yang
diajarkan oleh guru.
Mungkin siswa tidak memahami apa yang di terangkan oleh guru, atau
siswa tidak simpatik terhadap penampilan guru mengajar sehingga tidak
timbul motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan guru IPS Terpadu tersebut dalam mengajar dan juga sebagai
motivator, sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
7
Berdasarkan pejelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
peran guru sangatlah dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
di kelas, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Pembelajaran akan
berhasil ketika seorang guru menggunakan media, metode dan model
pembelajaran yang tepat pada saat mengajar, serta guru memahami benar
perannya sebagai seorang pendidik. Selain itu, motivasi belajar siswa dalam
mata pelajaran IPS Terpadu dapat terangsang jika seorang guru terus-
menerus memberikan rangsangan atau motivasi yang tinggi pada siswa itu
sendiri.
Dengan dasar itulah, penulis memandang perlu untuk membahas
masalah ini dengan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul
“PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP PGRI 2 CILEDUG”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah
yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Guru kurang berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu.
2. Minimnya kemampuan guru dalam memotivasi semangat belajar siswa di
SMP PGRI 2 Ciledug.
3. Guru kurang mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan baik pada
mata pelajaran IPS Terpadu.
4. Guru kurang menguasai strategi dan metode dalam model pembelajaran
yang merupakan salah satu pembangkit motivasi belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, untuk lebih memperjelas
dan memberi arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka diberikan
batasan yang berkaitan dan sesuai dengan judul yang ada. Penulis hanya akan
membahas masalah:
8
Peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu
di SMP PGRI 2 Ciledug.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
dapatlah penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut:
Bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada proses
pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara umum penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam dunia Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
2. Secara institusional hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap pengembangan mata pelajaran IPS Terpadu.
3. Secara praktis diharapkan dapat berdaya guna dalam perbaikan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS Terpadu, terutama bagi para guru
dan calon guru dalam meningkatkan peran dan diharapkan memperoleh
cara atau strategi-strategi yang baru dalam memotivasi siswa untuk lebih
giat dalam pembelajaran IPS.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Dan Peran Guru
1. Pengertian Guru
Secara garis besar, guru berarti seorang pengajar suatu ilmu. Akan
tetapi bidang ilmu itu beraneka macam, sebutan untuk guru pun bisa
bermacam-macam. Misalnya guru mengaji, guru musik, guru menari, guru
melukis, dan lain sebagainya. Bahkan ada pula guru dalam hal-hal yang
bermakna negatif, seperti guru mencopet dan guru merampok.
Pada umumnya orang-orang mengatakan bahwa guru dan pendidik
memiliki arti yang sama. Pendidik berasal dari kata dasar didik, dalam
Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya “memelihara dan memberi
latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran”. Arti lain dari kata pendidik adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan
mendidik. Sedangkan guru, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI)
artinya adalah “orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya)
mengajar”. Tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu membuat
orang lain memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya.
Dari pengertian keduanya dapat disimpulkan, antara pendidik dan guru
memiliki arti yang sama yaitu melaksanakan proses pembelajaran (kegiatan
belajar mengajar), serta melatih dan menilai hasil pembelajaran. Jadi, dapat
dikatakan bahwa pendidik adalah guru yang menjadi panutan bagi siswa.
Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang
mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin.
Kata guru dalam bahasa arab disebut (mu‟allim) dan dalam bahasa
inggris disebut (teacher) memiliki arti sederhana, yaitu a person whose
occupation teaching other. Artinya guru ialah seorang yang pekerjaannya
mengajar orang lain.
10
Adapun guru dalam bahasa jawa adalah seorang guru yang harus
digugu dan ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu
yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini kebenarannya
oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari guru
dijadikan sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau diteliti lagi.
Seorang guru juga harus ditiru, artinya seorang guru menjadi suri tauladan
bagi semua muridnya. Mulai dari cara berpikir, cara bicara dan cara
berperilakunya sehari-hari.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, guru adalah “manusia yang
memiliki kepribadian sebagai individu” kepribadian guru, seperti halnya
kepribadian individu pada umumnya terdiri atas aspek jasmaniah,
intelektual, sosial, emosional dan moral.1
Berkaitan dengan hal ini, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik
dan sangat kompleks di dalam proses belajar-mengajar, dalam usahanya
untuk mengantarkan siswa atau anak didik ke taraf yang dicita-citakan.2
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik
profesional, karena ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul
sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orangtua.
Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti sekaligus
melimpahkan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru.
Selain itu, guru adalah pekerjaan operasional dengan tugas utamanya adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. Ke-5, h.252. 2 Sardiman.A.M. loc. cit.
11
2. Peran Guru
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, “peran adalah
pemain atau sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan
yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa”.3
Sedangkan dalam penelitian ini peran yang dimaksud adalah peran
guru. Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa peran guru adalah pemain
yang terlibat (guru) dalam melakukan suatu hal atau kegiatan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik”, dan
“pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri seorang
guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku
yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang
terutama), sesama guru, maupun staf yang lain. Dari berbagai kegiatan
interaksi belajar-mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya.
Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian
guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar-mengajar dan
berinteraksi dengan siswa.
Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk
mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya,
dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan
peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan
oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.4
Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan
sebagaimana dikutip Sardiman A.M, antara lain:
a. Prey Katz menggambarkan “peranan guru sebagai komunikator,
sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai
pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan
3 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern.
4Yusufhadi Miarso, Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi
Pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur, 2008.
12
sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan
yang diajarkan”.
b. Havighurst menjelaskan bahwa “peranan guru di sekolah sebagai
pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan
(subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya
dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan
anak didik, sebagai pengantar disiplin, evaluator dan pengganti
orangtua”.
c. James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru
“menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan siswa”.5
Mulyana A. Z mengatakan “peran guru adalah menciptakan hubungan
yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas,
dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang
tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar,
murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat
proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat
didudukan pada tempatnya”.6
Sedangkan Wina Sanjaya mengemukakan “peran guru sebagai berikut:
a) Guru sebagai sumber belajar; b) Guru sebagai fasilitator; c) Guru sebagai
pengelola; d) Guru sebagai demonstrator; e) Guru sebagai pembimbing; f)
Guru sebagai motivator; g) Guru sebagai evaluator”.7
Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat
penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan
materi pelajaran. Karena guru yang baik adalah guru yang dapat menguasai
5 Sardiman.A.M, op. cit., h.143.
6 Ibid., h. 145
7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
PT. Kencana, 2006), EdisiI, Cet. Ke-5, h. 20-31.
13
materi pelajaran, sehingga ia dapat dengan benar berperan sebagai sumber
belajar bagi anak. Semua yang tidak di ketahui oleh anak dapat di jawab
oleh guru dengan penuh keyakinan. Adapun hal-hal yang dapat di lakukan
oleh guru sebagai sumber belajar siswa yaitu, guru harus memiliki bahan
referensi yang lebih banyak dibandingkan siswa, guru dapat menunjukan
sumber belajar yang dapat di pelajari oleh siswa, guru harus melakukan
pemetaan tentang materi pelajaran.
Peran guru sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan
pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
Fasilitas yang di berikan oleh guru tersebut selain berupa media
pembelajaran, metode, dan penguasaan materi agar siswa dapat dengan
mudah mendapat informasi mengenai materi belajar yang tidak di pahami
oleh siswa dan di dapat pada guru.
Peran guru sebagai pengelola, guru berperan dalam menciptakan iklim
belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui
pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif
untuk terjadinya proses belajar bagi seluruh siswa. Dalam melakukan
pengelolaan pembelajaran ada dua macam yang harus di laksanakan oleh
guru yaitu, mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai
sumber belajar itu sendiri.
Peran guru sebagai demonstrator, yang dimaksud guru sebagai
demonstrator adalah peran untuk mempertunjukan kepada siswa segala
sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap
pesan yang disampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator.
Pertama, guru harus menunjukan sikap-sikap yang terpuji karena guru
merupakan sosok ideal dalam setiap aspek kehidupan. Apa yang di lakukan
oleh guru akan ditiru oleh setiap siswa. Kedua, guru harus dapat
menunjukan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih
dipahami dan dihayati oleh setiap siswa. Oleh karena itu sebagai
demonstrator erat kaitannya dengan pengaturan strategi pembelajaran yang
lebih efektif.
14
Peran guru sebagai pembimbing. Kepribadian setiap siswa beragam
dari bakat, minat, kemampuan, dan sebagainya. Disamping itu manusia
adalah makhluk yang sedang berkembang dan perkembangan para siswa itu
tidaklah sama. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai
pembimbing. Disinilah peran guru membimbing para siswa agar dapat
menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka,
membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka.
Peran guru sebagai motivator, dalam proses pembelajaran motivasi
merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi
siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang
kurang, tetapi di karenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia
tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dengan
demikian guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membangkitkan motivasi
belajar siswa. Diantaranya dengan memperjelas tujuan yang ingin di capai,
membangkitkan minat siswa, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dalam belajar, memberi pujian yang wajar terhadap setiap
keberhasilan siswa, berikan penilaian, berilah komentar terhadap hasil
pekerjaan siswa, dan ciptakan persaingan dan kerjasama antar siswa dan
guru.
Peran guru sebagai evaluator. Sebagai evaluator guru berperan untuk
mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang
telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan fungsinya sebagai
evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Kedua, untuk menentukan keberhasilan
guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah di programkan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka secara rinci peranan guru dalam
kegiatan belajar mengajar yaitu, a) Informator; b) Organisator; c) Motivator;
15
d) Pengarah/Director; e) Inisiator; f) Transmitter; g) Fasilitator; h) Mediator,
dan; i) Evaluator 8, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
Guru sebagai informator harus dapat memberikan informasi-informasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan
pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam
kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru. Kesalahan
informasi dari guru adalah racun siswa. Untuk menjadi informator yang baik
dan efektif, pengusaan bahasalah sebagai kuncinya. Didukung dengan
pengusaan bahan yang akan diberikan kepada siswa. Informator yang baik
adalah guru yang mengerti apa kebutuhan siswa dan mengabdi untuk anak
didik.
Guru sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan
dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengolahan kegiatan
akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan
sebagainya semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas
dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka
meningkatkan semangat dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru
harus memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi siswa,
menumbuhkan aktivitas dan daya cipta sehingga akan terjadi dinamika di
dalam proses belajar-mengajar. Guru hendaknya dapat mendorong anak
didik agar bersemangat dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan
motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatar belakangi siswa
malas belajar dan menurun prestasinya disekolah. Setiap saat guru harus
bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatifnya tidak
mustahil ada diantara siswa yang malas belajar dan sebagainya. Motivasi
dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan siswa.
Penganekaragaman cara belajar memberikan penguatan dan sebagainya,
juga dapat memberikan motivasi pada siswa untuk lebih bergairah dalam
8 Sardiman A.M, op. cit., h. 142.
16
belajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi
edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan
kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personalisasi dan
sosialisasi diri.
Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru
harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan. Peranan ini harus lebih dipentingkan,
karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi
manusia dewasa. Tanpa bimbingan, siswa akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi perkembangan dirinya. Kekurangmampuan siswa menyebakan
lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa,
ketergantungan siswa semakin berkurang. Jadi, bagaimanapun juga
bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat siswa belum mampu
berdiri sendiri (mandiri).
Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah tentu ide-
ide itu merupakan ide-ide yang kreatif yang dapat dicontoh oleh peserta
didiknya. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pendidikan.
Kompetensi guru harus diperbaiki, keterampilan penggunaan media
pendidikan dan pengajaran harus diperbaharui sesuai dengan kemajuan
media komunikasi dan informasi abad ini. Guru harus menjadikan dunia
pendidikan, khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan
mengikuti terus tanpa mencetus ide-ide inovasi bagi kemajuan pendidikan
dan pengajaran.
Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar
kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. Sejak adanya kehidupan, sejak
itu pula guru telah melaksanakan pembelajaran, dan memang hal tersebut
merupakan tugas dan tanggung jawabnya yang utama dan utama. Guru
membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari
susuatu yang sedang diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami
materi standar yang dipelajari.
17
Selain itu juga, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam
proses belajar-mengajar, misalnya saja dengan menciptakan suasana
kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa,
sehingga interaksi kegiatan belajar-mengajar akan berlangsung secara
efektif.
Guru dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
Misalnya dengan menengahi atau memberikan jalan keluar atau kemacetan
dalam kegiatan diskusi kelas. Mediator juga diartikan sebagai penyedia
media, cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media.
Kecenderungan guru dalam perannya sebagai evaluator, guru harus
mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam bidang akademis
maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana
siswanya berhasil atau tidak.
Dari semua peranan guru yang di jelaskan di atas, pada hakikatnya
peranan guru di sekolah ialah membimbing proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain tugas dan peranan guru bukan
hanya mengajar akan tetapi juga mendidik.
Guru berperan dalam proses pembelajaran dalam hal mengajar dan
mendidik, guru juga mempunyai tugas managerial didalam kelas, yaitu guru
bertugas membina disiplin dan menyelenggarakan tata usaha kelas. Disiplin
kelas yang di maksud adalah tata tertib kelas, yaitu guru dan siswa dalam
satu kelas taat dalam tata tertib yang telah ditetapkan dengan sebenar-
benarnya.
Menurut Sardiman A.M, Guru berperan untuk memberikan motivasi
dengan cara:
a. Hadiah, hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi.
b. Pujian, apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baikperlu dierikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
Reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik.
18
c. Hukuman, hukuman sebagai reinforment yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa jadi alat motivasi.
d. Memberi ulangan dan nilai.
e. Bekerjasama.9
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa
konsekuensi kepada guru untuk menigkatkan peranan dan kompetensinya
karena proses belajar-mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar
ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih
mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat
optimal.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi berarti
(kewenangan) kekuasaan untuk menentukan (memutuskan sesuatu).10
Sedangkan Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10,
kompetensi adalah “seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan”.11
Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru menurut Nurhalda dan
Radito, sebagaimana dikutip oleh Yunus Abu Bakar, yaitu: “a) memiliki
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia; b) mempunyai sifat
yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan sejawat, dan bidang studi yang
dibinanya; c) menguasai bidang studi yang diajarkan; d) mempunyai
keterampilan mengajar”.12
Sementara itu, menurut Soedijarto, sebagaimana dikutip oleh Yunus
Abu Bakar, kompetensi guru profesional meliputi: “a) merancang dan
merencanakan program pembelajaran; b) mengembangkan program
9 Ibid., h. 144.
10 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
11 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10
12 Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic
Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 10.
19
pembelajaran; c) mengelola pelaksanaan program pembelajaran; d) menilai
proses dan hasil pembelajaran, (e) mendiagnosis faktor yang mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran”.13
Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1
kompetensi guru meliputi “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi”.14
a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru
dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Pemahaman terhadap peserta didik
a) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip
prinsip perkembangan kognitif
b) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kepribadian
c) Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
2) Perencanaan pembelajaran
a) Memahami landasan pendidikan
b) Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
c) Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar
d) Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih
3) Pelaksanaan pembelajaran
a) Menata latar (setting) pembelajaran
b) Melaksanakan pembelajaran yang kondusif
13
Ibid. 14
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1.
20
4) Mengevaluasi hasil belajar
a) Merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan
b) Menganalisis hasil evaluasi proses belajar dan hasil belajar
untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
c) Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran secara umum
5) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi
yang dimiliki
a) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensi akademik
b) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensi nonakademik
b. Kompetensi kepribadian, kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif,
berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik
1) Kepribadian yang mantap dan stabil
a) Bertindak sesuai dengan norma hukum
b) Bertindak sesuai dengan norma sosial
c) Bangga sebagai guru
d) Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma
2) Berakhlak mulia dan menjadi teladan
a) Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur,
ikhlas dan suka menolong)
b) Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik
3) Kepribadian yang dewasa
a) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
b) Memiliki etos kerja sebagai guru
21
4) Kepribadian yang arif
a) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat
b) Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak
5) Kepribadian yang dewasa
a) Memiliki perilaku yang berpengaruh terhadap peserta didik
b) Memiliki perilaku yang disegani
c. Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan lingkungannya.
1) Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik
2) Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan pendidik dan tenaga kependidikan
3) Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar
d. Kompetensi profesional, Kompetensi profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara mendalam, yang mencakup
penguasaan materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
1) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi
a) Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
b) Memahami hubungan konsep antara mata pelajaran terkait
c) Menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
2) Menguasai struktur dan metode keilmuan
a) Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi
22
b) Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang
menaungi atau koheren dengan materi ajar.
Guru mempunyai peranan ganda sebagai pengajar dan pendidik.
Kedua peran tersebut bisa dilihat perbedaannya, tetapi tidak bisa dipisahkan.
Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak.
Tugas guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual,
afektif dan psikomotor, melalui menyampaikan pengetahuan, pemecahan
masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan. Selain sebagai pendidik
dan pengajar juga guru punya peran sebagai pembimbing. Sebagai
pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para
siswanya, memahami segala potensi dan kelemahannya, masalah dan
kesulitan-kesulitannya, dengan segala latar belakangnya.15
Menurut Fu‟ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, peran dan kewajiban guru
adalah:
a. Menanamkan aqidah yang benar dan memantapkan kualitas iman
siswa pada proses belajar mengajar;
b. Memberikan nasihat kepada peserta didik;
c. Lembut kepada anak didik dan mengajarnya dengan metode yang
bagus;
d. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran;
e. Memberi salam kepada anak didik sebelum dan setelah pelajaran;
f. Menerapkan sistem sanksi pada saat mengajar;
g. Memberikan penghargaan kepada anak didik.16
15
Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit, h.254 16
Fu‟ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, Begini Seharusnya Menjadi Guru Panduan
Lengkap Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah, (Jakarta: Darul Haq, 2013), cet. Ke-5, h. 53-84
23
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi memainkan peran yang penting dalam proses pembelajaran
karena belajar adalah suatu kegiatan yang aktif, menuntut usaha yang
sengaja, dan dilakukan dengan penuh kesadaran.17
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah “alasan (sebab)
seseorang melakukan sesuatu”. Sedangkan motivasi adalah “dorongan yg
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu”.18
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu”. Dalam bahasa
Inggris kata motivasi adalah berasal dari kata “motivation” yang berarti
“daya batin atau dorongan”. Istilah motivasi berasal dari kata “Motif” yang
diartikan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Motivasi juga dikatakan
sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan.19
Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, “to
motive”, “to provide”, yang artinya memberi alasan untuk berbuat sesuatu
dengan tujuan. Secara terminologi motivasi diartikan sebagai suatu
persiapan untuk menunjang terwujudnya perbuatan sadar untuk mencapai
tujuan tertentu.20
Dengan demikian, motivasi merupakan perwujudan dari potensi motif
dalam diri individu yang akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku
nyata, selaras dengan situasi yang dihadapinya. Jadi dapat dikatakan bahwa
motivasi adalah kuatnya dorongan (dari dalam diri) yang membangkitkan
semangat pada makhluk hidup, dan kemudian dalam hal itu menciptakan
17
Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat,
(Jakrta: Pusat Antar Universitas, 2001), cet. Ke-1, h.2 18
Kamus Besar Bahasa Indonesia 19
A. Fatih Syuhud, “Meningkatkan Motivasi Belajar”, diakses pada 11 Juni 2015 dari
http://eprints.walisongo.ac.id/1217/5/4101103_Bab2.pdf 20
Ibid.
24
adanya tingkah laku dan mengarahkan pada suatu tujuan atau tujuan-tujuan
tertentu pula.
Dari beberapa pengertian tentang motivasi yang ada maka dapat
diambil kesimpulan bahwa secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan,
kehendak atau kemauan, sedangkan secara istilah motivasi adalah daya
penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu dan memberikan arah dalam mencapai tujuan,
baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya.
Pengertian seperti di atas didasarkan pada suatu pemikiran bahwa
manusia berbuat mungkin karena faktor-faktor dari luar dirinya atau karena
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Perbuatan-
perbuatan itu mungkin juga terjadi karena gabungan kedua faktor tersebut.
Dari beberapa uraian diatas tentang motivasi, beberapa ahli juga
berpendapat sebagaimana dikutip Sardiman A.M, motivasi adalah
“perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.21
Sedangkan Hamzah B. Uno, menurutnya motivasi merupakan “suatu
dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun luar
sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku
atau aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya.22
Berbeda dengan Jeanne Ellis Ormrod, menurutnya motivasi adalah
“sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan
mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan
mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus
bergerak”.23
Selain itu ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian
motivasi sebagaimana dikutip Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, antara
lain:
21
Sardiman.A.M, op. cit., h.73. 22
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
cet. Ke-3, h. 9. 23
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2008), jilid 2, h. 58.
25
a. Menurut Echols dan Shadily, motivasi didefinisikan sebagai “penguat
alasan, daya batin, dorongan”.
b. Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donelly, motivasi adalah “konsep
yang menguraikan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu
untuk memulai dan mengarahkan perilaku”.
c. Menurut Sedarmayanti, motivasi adalah “kondisi mental yang
mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada
pencapaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan”.
d. Menurut Hasibuan, motivasi adalah “pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja
sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai
kepuasan”.
e. Menurut Gibson, motivasi adalah “kekuatan yang mendorong
seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku”.24
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi dapat terjadi karena adanya dorongan baik dari dalam diri maupun
dari luar diri seseorang, dengan menciptakan serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang diinginkan oleh
seseorang itu dapat tercapai.
Motivasi juga dapat dikatakan sebagai tenaga pendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Oleh karena
itu motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam diri seseorang
untuk mencapai suatu prestasi.
2. Pengertian Belajar
Belajar dan pembelajaran, terdiri dua kata yang hampir sama namun
memiliki arti yang sedikit berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
24
Pupuh Faturrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2012), cet. Ke-1, h.52-53.
26
belajar adalah “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” sedangkan
pembelajaran adalah “proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar”.25
Jadi dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah proses mencari,
memahami, menganalisis suatu keadaan sehingga terjadi perubahan
perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar
jika disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara. Sedangkan
pembelajaran adalah usaha mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga
memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar
tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan
makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat
manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang
dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dalam kegiatan sehari-
hari baik secara disadari ataupun tanpa disadari, kita pasti mengalami sebuah
kegiatan yaitu belajar. Belajar secara teori maupun praktek dari lingkungan
sekitar kita. Belajar mengerti arti kehidupan dan belajar menjadi lebih baik.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Sebagian
orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran.
Tidak jauh berbeda dengan uraian diatas tentang pengertian belajar,
menurut W.S. Winkel, belajar ialah “suatu aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap”.26
25
Kamus Besar Bahasa Indonesia 26
W.S.Winkel, op. cit., h.53.
27
Sedangkan menurut Witherington sebagaimana dikutip Nana Syaodih
Sukmadinata, belajar merupakan “perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan”.27
Lain hal menurut Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology
sebagaimana dikutip Sumadi Suryabrata “belajar yang sebaik-baiknya
adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar
mempergunakan pancainderanya”.28
Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi
sebagaimana dikutip Aminuddin Rasyad, antara lain:
a. Menurut James L. Mursell, belajar adalah “upaya dilakukan dengan
mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri sendiri, dan memperoleh
sendiri.”
b. Menurut Henry E. Garret, belajar merupakan “proses yang
berlangsung dalam jangka waktu lama melalui pelatihan maupun
pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan
cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”.
c. Menurut Lester D.Crow dan Alice Crow, belajar adalah “upaya untuk
memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap”.
d. Menurut Gagne, belajar adalah “perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus-
menerus, bukan hanya disebabkan proses pertumbuhan saja”.29
Dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi belajar lebih luas dari pada itu,
yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
27
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h.155. 28
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014),
cet. Ke-21, h. 231. 29
Aminuddin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. cet. Ke-
4. 2003, h.29-32.
28
melainkan perubahan kelakuan. Belajar adalah proses perubahan, dalam
artian perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan saja, tetapi juga berbentuk kecakapan keterampilan, sikap,
pengertian, harga diri, minat dan penyesuaian diri yaitu menyangkut segala
aspek mental psikologis. Jadi dapat dikatakan belajar merupakan suatu
proses aktif melalui suatu latihan dan berakibat pada perubahan tingkah
laku yang menuju kepada kedewasaan dan suatu kemajuan.
3. Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar.
Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis yang berasal dari
dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan
menambah keterampilan dan pengalaman. Motivasi belajar adalah daya
upaya yang mendorong siswa untuk belajar.
Motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar. Tanpa
ada motivasi, proses belajar akan kurang berhasil. Meskipun seorang
peserta didik mempunyai kecakapan belajar yang tinggi, peserta didik akan
kurang berhasil dalam belajar jika motivasi belajarnya rendah.
Dari pengertian sebelumnya tentang motivasi dan belajar dapat
diambil rumusan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan dan memberikan arah
kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi
belajar juga dapat dikatakan sebagai kondisi psikologis yang mendorong
siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan
terbentuk cara belajar siswa yang sistematis dan penuh konsentrasi.
Selaras dengan pendapat diatas, menurut W.S. Winkel, motivasi
belajar ialah “keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar
29
dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan”.30
Sedangkan menurut Clayton Alderfer, motivasi belajar adalah
“kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong
oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin”.31
Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah sebuah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa
yang mampu memberikan rasa senang dan semangat dalam belajar
sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar yang sangat baik.
Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi yang berasal dari luar
yaitu adanya dorongan yang positif dari orangtua atau guru, ingin dipuji
oleh temannya, ingin mendapat hadiah, takut dimarahi guru, adanya
peraturan atau tata tertib sekolah dalam belajar sehingga menjadikan siswa
untuk disiplin, adanya variasi metode yang digunakan, adanya sarana dan
prasarana belajar serta dukungan dalam komponen-komponen yang terkait
dengan pembelajaran.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki
motivasi belajar memiliki ciri-ciri khusus yang dapat kita amati dalam
proses pembelajaran di sekolah, seperti siswa memiliki tanggungjawab
terhadap tugasnya, siswa tidak cepat bosan, adanya kemauan untuk
mempelajari kembali pelajaran tersebut di rumah, siswa tidak mudah putus
asa, siswa tidak cepat puas atas prestasi yang dicapai, adanya antusias
belajar yang tinggi, mampu mengontrol diri terhadap lingkungan dan ulet
dalam menghadapi kesulitan.
4. Macam-Macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang
aktif itu sangat bervariasi.
30
W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5, h.150. 31
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran,
(Jakarta: Delia Press: 2004), h. 50.
30
Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran dengan baik, harus
mempunyai motivasi yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinsik, jadi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam
pembelajaran teori maupun praktek bisa dikurangi, dengan demikian siswa
tersebut mampu mengerjakan tugas dengan baik.32
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Sardiman A.M, motivasi intrinsik adalah “motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu”.33
Menurut W.S. Winkel, motivasi intrinsik adalah “kegiatan belajar
dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan
dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu”.34
Shannon menunjukkan motivasi intrinsik: Dia termotivasi oleh
faktor-faktor di dalam dirinya dan interen dalam tugas yang
dilakukannya. Siswa yang termotivasi secara intrinsik mungkin
terlibat dalam suatu aktivitas karena aktivitas itu memberinya
kesenangan, membantu mereka mengembangkan keterampilan yang
dirasa penting, atau tampak secara etika dan moral benar untuk
dilakukan. Beberapa siswa dengan tingkat motivasi intrinsik yang
tinggi menjadi sangat terfokus dan „hanyut‟ dalam suatu aktivitas
tanpa mempedulikan waktu dan mengabaikan tugas-tugas lainnya.35
Motivasi Intrinsik berisi: (1) penyesuaian tugas dengan minat; (2)
perencanaan yang penuh variasi; (3) umpan balik atas respons peserta
siswa; (4) kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan (5)
32 Muh. Yusuf Mappeasse, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 3 Makassar,
Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, 2009. 33
Sardiman.A.M, op. cit., h. 89. 34
W.S.Winkel, op. cit., h.174. 35
Jeanne Ellis Ormrod, op. cit., h. 60
31
kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas dan
pekerjaannya.36
Menurut Harackiewicz dan Elliot faktor-faktor yang ada di dalam
motivasi intrinsik yang bisa mengantarkan tujuan utama dari motivasi
intrinsik itu sendiri adalah:
1) Kesenangan (enjoyment), merasa senang dalam melakukan
kegiatan belajar.
2) Ketertarikan (interest), ada rasa ketertarikan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.37
Dari beberapa pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa
motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan
tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang
tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas
kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri.
Misalnya , orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorong, ia
akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin
dan bertanggung jawab tanpa menunggu perintah, sudah belajar
dengan sebaik-baiknya.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Sardiman A.M, motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang
aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar”.38
Motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
36
Hamzah B. Uno, op. cit., h. 9. 37
Hardjono, Efektivitas Pelatihan Motivasi Intrinsik Terhadap Komitmen Organisasi
Karyawan, Jurnal, 2010 38
Sardiman.A.M, loc. cit.
32
Menurut W.S. Winkel, motivasi ekstrinsik adalah “aktivitas belajar
dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar”.39
Sherly menunjukkan motivasi ekstrinsik: Dia termotivasi oleh faktor-
faktor eksternal dan tidak berkaitan dengan tugas yang dilakukannya.
Siswa yang termotivasi secara ekstrinsik mungkin menginginkan nilai
yang baik, uang, atau pengakuan terhadap aktivitas dan prestasi khusus.
Pada dasarnya mereka termotivasi untuk melakukan sesuatu sebagai sarana
untuk mencapai tujuan, bukan sebagai tujuan pada dirinya sendiri.40
Motivasi ekstrinsik berisi: (1) penyesuaian tugas dengan minat; (2)
perencanaan yang penuh variasi; (3) respons siswa; (4) kesempatan peserta
didik yang aktif; (5) kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas
pekerjaannya, dan (6) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.41
Dari beberapa pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa motivasi
ekstrinsik diwujudkan karena adanya rangsangan dari luar dengan tujuan
menggerakkan individu supaya melakukan sesuatu aktivitas yang
membawa manfaat kepadanya. Motivasi ekstrinsik ini dapat dirangsang
dalam bentuk-bentuk seperti pujian, insentif, hadiah, nilai dan membentuk
suasana dan iklim sekitar yang kondusif bagi mendorongkan siswa belajar.
Contohnya, pujian yang diberikan oleh guru kepada seseorang siswa
karena kerjanya yang baik akan menyebabkan daya usaha siswa itu
meningkat. Peneguhan adalah suatu motivasi ekstrinsik yang boleh
memberi kesan kepada tingkah laku seseorang siswa.
Menurut Winkel sebagaimana di kutip Martinis Yamin, ada beberapa
bentuk motivasi belajar diantaranya adalah (1) Belajar demi memenuhi
kebutuhan; (2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan; (3)
Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan; (4) Belajar demi
meningkatkan gengsi; (5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang
yang penting seperti orang tua dan guru; (6) Belajar demi tuntutan jabatan
39
W.S.Winkel, op. cit., h.173. 40
Jeanne Ellis Ormrod, loc. cit. 41
Hamzah B. Uno, loc. cit.
33
yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat
atau golongan administratif.42
5. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Menurut Sardiman A.M, ada tiga fungsi motivasi belajar:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.43
Di dalam kelas motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong dalam
urusan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dalam urusan pembelajaran,
motivasi dapat menggalakkan rasa ingin tahu, rasa ingin memahami dan
rasa kerja sama.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi
motivasi adalah sebagai pendorong dan penggerak untuk melakukan suatu
motivasi dalam belajar serta mengaktifkan semangat, minat dan perhatian
siswa untuk belajar sehingga mampu mencari solusi yang mendukung
tercapainya tujuan belajar.
6. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
42
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press
Group, 2013) cet. ke 1, h. 227. 43
Sardiman.A.M, op. cit., h. 85.
34
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah, yaitu a) Memberi Angka; b) Hadiah; c) Saingan
atau Kompetisi; d) Ego-Involvement; e) Memberi Ulangan; f) Mengetahui
Hasil; g) Pujian; h) Hukuman; h) Hasrat Untuk Belajar; i) Minat; j) Tujuan
yang Diakui.44
Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka
atau nilai yang baik. Selain itu, memberikan hadiah juga dapat dikatakan
sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu
pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang
dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Kemudian, saingan
atau kompetisi dapat digunakan juga sebagai alat motivasi untuk mendorong
belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ego-involvement atau
menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting. Selanjutnya memberikan ulangan, para siswa akan menjadi
giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi
ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh
guru, adalah jangan terlalu sering memberi ulangan. Setelah ulangan atau
mengerjakan tugas, siswa diberikan hasilnya. Dengan mengetahui hasil
pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk
lebih giat belajar. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil
menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah
bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik. Namun, selain itu ada juga ukuman sebagai reinforcement yang
negatif tetapi harus diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
44
Sardiman.A.M, op. cit., h. 95.
35
motivasi. Dengan adanya hasrat untuk belajar, berarti ada unsur
kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada
diri siswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik. Motivasi juga akan muncul karena ada
kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat
motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai
dengan minat. Tujuan yang diakui merupakan rumusan tujuan yang diakui
dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat
penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena sangat
berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Di samping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan diatas,
tentunya masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Yang
penting bagi guru adalah bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan
berbagai bentuk motivasi yang ada agar dapat mencapai hasil belajar yang
bermakna.
C. Guru Sebagai Motivator
Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang
berorientasi kepada guru ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa,
maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah
satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator.
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi
dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar
siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif
membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar
siswa yang efektif.
Tidak ada satupun guru yang dapat berhasil mengajar secara otomatis.
Siswa juga harus berbuat dan bertindak. Salah satu peranan guru yang paling
penting adalah motivator. Untuk memenuhi keinginan siswa-siswa, dapat
dibuat papan yang bisa diisi oleh siswa sendiri, misalnya karangan, gambar,
lukisan, lelucon, dan sebagainya. bisa juga dengan memberikan nilai yang
36
disertai dengan hadiah. Memotivasi siswa tidak hanya disampaikan pada
permulaan tahun ajaran baru saja, tetapi juga pada saat-saat diperlukan.45
Seorang guru harus mampu membimbing dan memberi semangat peserta
didik agar dapat meraih sukses. Ia harus mampu membesarkan hati peserta
didik agar tidak mudah putus asa dalam meraih mimpi. Sebagai motivator,
guru berperan menjadi pendorong agar peserta didik mau melakukan hal-hal
baru dengan mendorong kreativitas peserta didik agar dapat berkembang secara
maksimal.46
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah mereka yang peduli dan
paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan
siswa bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan
teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya. Ciri-ciri guru yang
berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola,
mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, siswa-siswa akan merasa
aman dan nyaman bersamanya.
2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan
untuk belajar dan bertanggungjawab.
3. Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif.
4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative.
5. Membantu siswa-siswa untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh
dalam persaingan dan keunggulan.
Adapun peranan guru sebagai motivator47
adalah:
1. Guru harus bersikap terbuka kepada siswanya yaitu melakukan tindakan
yang mampu mendorong kemauan siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya, menerima siswa dengan segala kekurangan dan
kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas
45
Sri Esti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 28. 46
Mulyana A. Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 203. 47
Ibid.
37
tertentu berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi
dari siswa, menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi
siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap
siswa.
2. Membantu siswa agar mampu mengembangkan dan memanfaatkan
potensinya secara optimal dalam arti guru harus mampu memberikan
gambaran tentang kemampuan dan kelemahan para siswanya, mendorong
siswa untuk sekali waktu mengungkapkan perasaannya, membantu siswa
agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat
keputusan.
3. Menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi
belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain,
menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif,
menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu
mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai
masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.
D. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian Pendidikan IPS
Menurut Soemantri sebagaimana dikutip Rudy Gunawan, Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah “sebuah program pendidikan dan bukan
sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu
pendidikan”.48
Social Science Education (SSEC) dan National Council for Social
Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan
“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang
bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu
48
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta,
2013), cet. Ke-2, h.104.
38
politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan
sebagainya.49
Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia
sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan
kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan
cepat dimanapun mereka berada melalui handphone dan internet. Secara
mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan
cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materilnya,
memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan
sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya, dan lain sebagainya.50
Menurut beberapa pendapat yang telah dipaparkan diatas, dapat di
simpulkan bahwa Pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam
kehidupan sehari-hari dan bukan hanya bersifat teoritis tetapi lebih
menekankan kepada hal-hal yang praktis. Dalam memecahkan masalah
yang dihadapi, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial memanfaatkan berbagai
ilmu sosial secara terpadu, yaitu ekonomi, sosiologi, geografi, sejarah,
antropologi dan ilmu politik.
2. Tujuan Pendidikan IPS
Pada dasarnya tujuan Pendidikan IPS adalah “untuk mendidik dan
memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi”.51
Menurut Nursid Sumaatmaja sebagaimana dikutip Rudy Gunawan
Pendidikan IPS memiliki tujuan “membina anak didik menjadi warga
49
Ibid. 50
Ibid., h.106. 51
Etin Solihatin dan Rahrjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008) cet. Ke-3, h. 15.
39
negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang
berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”.52
Dari beberapa tujuan terkait dengan tujuan dari pengajaran IPS maka
dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya tujuan Pendidikan IPS adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada para siswa
untuk mengembangkan kemampuan diri atau bakat yang dimiliki dan minat,
serta sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Abdul Muhaimin dalam : Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS (Studi kasus di SMP Fatahillah Pondok Pinang-
Jakarta Selatan).53
Berdasarkan penelitian yang telah Abdul Muhaimin lakukan
dapat diambil kesimpulan bahwa upaya guru IPS dalam memotivasi belajar
siswa sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat pada upaya guru dalam
mengadakan apresiasi sebelum menyampaikan materi.
Abdul Rosyid dalam : Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Studi Kasus pada Guru-Guru IPS di
SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP PGRI yang berlokai di Kecamatan
Tenjo-Bogor)54
. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Abdul
Rosyid terhadap guru-guru IPS yang ada di tiga sekolah maka dapat
disimpulkan bahwa peranan guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran IPS dikelas adalah
Keterampilan guru membuka pelajaran; Penggunaan variasi metode dan teknik
pembelajaran; Kualitas variasi stimulus, Keterampilan bertanya; Penggunaan
media atau alat bantu pembelajaran; Keterampilan menutup pembelajaran, dan;
Evaluasi pembelajaran.
52
Rudy Gunawan, op. cit., h.18. 53
Abdul Muhaimin, Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. 54
Abdul Rosyid, Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.
40
Ervina Seli Rusiani dalam : Peran Kompetensi Profesional Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di
MAN 4 Jakarta.55
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Ervina Seli
Rusiani dapat diambil kesimpulan secara umum guru PAI yang berada di MAN
4 Jakarta sudah terbilang profesional dan mampu meningkatkan motivasi
belajar siswanya dengan baik. Guru PAI MAN 4 Jakarta mampu menguasai
bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkannya, mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang
menyenangkan, penengah dalam proses belajar anak didiknya, mampu
mendorong peserta didik agar bergairah dan aktif belajar.
F. Kerangka Berpikir
55
Ervina Seli Rusiani, Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Peran Guru
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
Sosial
Kompetensi
Profesional
Motivasi Belajar
Strategi,
Metode, dan
Model
Pembelajaran
yang
Bervariasi
Pujian,
Hadiah,
Memberi
Angka,
Hukuman
Bekerjasama
dan
Kompetisi,
Minat,
Hasrat untuk
Belajar,
Ego-
Involvement
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu, dilaksanakan di SMP PGRI 2 Ciledug-
Tangerang, Jl. K.H. Muh. Ilyas, Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota
Tangerang. Ada beberapa alasan mengapa peneliti ingin meneliti di SMP
PGRI 2 Ciledug sebagai objek penelitian diantaranya adalah:
a. SMP PGRI 2 Ciledug merupakan salah satu tempat yang tepat dan
layak untuk dijadikan objek penelitian yang berkaitan dengan judul
peneliti tentang “Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu”.
b. SMP PGRI 2 Ciledug memiliki lokasi yang tidak terlalu jauh dan
letaknya pun strategis. Sehingga mudah dijangkau oleh motor, mobil,
ataupun angkutan umum.
2. Waktu Penelitian
Penelitian mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu, akan dilaksanakan pada tanggal 09-21
November 2015.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini, diajukan untuk menganalisis dan mengungkapkan peran
guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP
PGRI 2 Ciledug. Dalam mengumpulkan, mengungkapkan berbagai masalah
dan tujuan yang hendak dicapai maka, metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Misbahuddin “kuantitatif
merupakan suatu analisis yang menggunakan model seperti model matematika,
model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-
42
angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian”.1
Data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan
statistik.
Menurut Nana Syaodih penelitian deskriptif merupakan “penelitian yang
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”.2
Sehingga
deskriptif benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi
dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul
diklasifikasikan menurut jenis, sifat atau kondisinya.
Sehingga kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang tugasnya
menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu gejala
atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat ditarik maknanya.
Penelitian ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan
problematika yang terjadi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
peneliti ingin mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan
ini mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa. Karena tujuan
tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif analisis.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi
berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau manusia memberikan
suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama banyaknya
dengan manusia.3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII SMP PGRI 2 Ciledug yang berjumlah 120 siswa.
1 Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
h. 33 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 72 3 S. Margono, op.cit., h. 118
43
2. Sampel
Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”.4 Menurut Arikunto, apabila populasi penelitian
berjumlah kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah semuanya.
Namun, apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.5 Oleh karena itu,
sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 25% dari jumlah populasi
atau sebanyak 30 siswa.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan simple random sampling. Sugiyono menyatakan bahwa,
“simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu”.6
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang
ada di lapangan, sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat
dibuktikan relevansinya. Untuk memperoleh data-data lapangan, penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Sutrisno Hadi sebagaimana di kutip Sugiyono mengemukakan bahwa
observasi merupakan “suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.7
4 Sugiyono, op.cit., h.117.
5 Sahid Raharjo, “Teori Sampel dan Sampling Penelitian”, artikel diakses pada 14
September 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/04/teori-sampel-dan-sampling-
penelitian.html 6Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D,
h.120. 7 Sugiyono, op. cit., h.203
44
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulis
mengamati keadaan lingkungan sekolah, seperti keadaan guru, siswa, dan
pelaksanaan pembelajaran di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug serta sarana
dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Peneliti melakukan pengamatan
baik dikelas maupun diluar kelas.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit atau kecil.8
Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS
dan beberapa siswa/i kelas VII. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi dan melengkapi data-data peneliti dengan
cara bertanya secara langsung kepada responden.
Data yang dihasilkan peneliti tersebut diharapkan mampu menjawab
pertanyaan tentang bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
3. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.9
Untuk mendapatkan data komprehensif tentang peran guru dalam
memotivasi belajar siswa, penulis menyebarkan angket kepada siswa/siswi
kelas VII sebagai responden.
8 Sugiyono, op.cit., h. 194.
9 Sugiyono, op.cit., h.199.
45
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat
kumpulan barang-barang dalam dokumen yang mengandung petunjuk-
petunjuk tertentu yang ada relevansinya dengan penelitian.
Dokumentasi dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data
dengan jalan mengumpulkan catatan tertentu yang nyata, yang sudah
tersedia sebagai sumber penelitian yang berkaitan dengan peran guru dalam
memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2
Ciledug. Seperti, Sejarah berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug, Visi dan Misi,
Daftar nama-nama guru dan karyawan, Daftar nama-nama siswa, Sarana
dan Prasarana, serta Struktur Kepengurusan SMP PGRI 2 Ciledug.
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Definisi Konseptual
Guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman
yang dapat memudahkan dalam melaksanakan perannya untuk
membimbing murid, sanggup menilai diri sendiri, sanggup berkomunikasi
dan bekerja dengan orang lain, dan juga mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang ada.
Sedangkan pengertian IPS dalah suatu ilmu yang mengkaji masalah-
masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Dengan
kata lain, IPS adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial.
Jadi, guru IPS adalah seseorang yang memiliki keamampuan ilmu-
ilmu sosial atau kemasyarakatan.
Motivasi adalah tenaga pendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sedangkan belajar adalah
suatu proses aktif melalui suatu latihan dan berakibat pada perubahan
tingkah laku yang menuju kepada kedewasaan dan suatu kemajuan.
46
2. Definisi Operasional
Motivasi dalam laporan skripsi ini adalah motivasi atau dorongan
guru IPS terhadap siswa dalam proses pembelajaran agar siswa lebih rajin
dalam belajar khususnya pada mata pelajaran IPS. Motivasi yang dapat
diberikan guru IPS kepada siswa adalah degan menghindari hal-hal yang
membuat siswa jenuh. Bila siswa mengalami keberhasilan, guru diharapkan
memberikan reward kepada siswa yang dapat berupa pujian ataupun
angka. Hal seperti itu bertujuan agar siswa terdorong untuk melakukan
usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan pengajaran.
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Dalam hal ini peneliti membuat kisi-kisi instrumen agar penelitian
dapat terfokus kepada permasalahan yang ada. Adapun kisi-kisi instrumen
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulis mengamati
keadaan lingkungan sekolah, seperti keadaan guru, siswa, dan pelaksanaan
pembelajaran di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, peneliti melakukan
pengamatan baik dikelas maupun diluar kelas.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Observasi (Peran Guru IPS)
Indikator Nomor
Observasi
Jumlah
Observasi
James W. Brown
Tugas dan peranan guru menguasai dan
mengembangkan materi pelajaran, merencana dan
mempersiapkan, mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan siswa.
1,2,3,4,5,6
6
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub
Tugas dan kewajiban guru adalah:
a. Menanamkan aqidah yang benar dan
memantapkan kualitas iman siswa pada
proses belajar mengajar;
7
1
47
b. Memberikan nasihat kepada siswa;
c. Lembut kepada siswa dan mengajarnya
dengan metode yang bagus;
d. Tidak menyebutkan nama secara langsung
ketika memberi teguran;
e. Menerapkan sistem sanksi pada saat
mengajar;
f. Memberikan penghargaan kepada siswa
8
9,10
11
12
13
1
1
1
1
1
Sardiman A.M
Guru berperan untuk memberikan motivasi dengan
cara:
a. Memberikan penghargaan (hadiah serta
pujian)
b. Memberikan hukuman
c. Memberi ulangan dan nilai
d. Bekerjasama
14,15
16
17,18,19
20
2
1
3
1
Mulyana A. Z
Peran guru adalah menciptakan hubungan yang
serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar
mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan
antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak
diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan
dalam mengajar, murah senyum, mampu
mengendalikan emosi, dan mampu bersifat
proporsional sehingga berbagai masalah pribadi
dari guru itu sendiri dapat didudukan pada
tempatnya.
21,22,23,
24,25
5
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Observasi (Motivasi Belajar Siswa)
Indikator Nomor
Observasi
Jumlah
Observasi
Harackiewicz dan Elliot
Bentuk motivasi intrinsik diantaranya adalah:
a. Kesenangan (enjoyment), merasa senang
dalam melakukan kegiatan belajar.
b. Ketertarikan (interest), ada rasa ketertarikan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
1,2
3,4
2
2
Winkel
Beberapa bentuk motivasi ekstrinsik diantaranya
adalah:
a. Belajar demi memenuhi kebutuhan
b. Belajar demi menghindari hukuman yang
5
6
1
1
48
diancamkan
c. Belajar demi memperoleh hadiah material
yang disajikan
d. Belajar demi meningkatkan gengsi
e. Belajar demi memperoleh pujian dari orang
yang penting seperti orang tua dan guru
7
8
9
1
1
1
b. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada responden
yang merupakan guru mata pelajaran IPS dan beberapa siswa/i kelas VII.
Menurut Misbahuddin wawancara adalah “cara pengumpulan data dengan
menggadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada
perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti”.10
Peneliti
menggunakan wawancara tidak terstruktur, yang menurut Sugiyono
merupakan “wawancara bebas dimana peneliti tidak mengunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya”.11
Metode wawancara dalam penelitian ini
digunakan untuk mendapatkan keterangan tambahan dan mendukung
jawaban angket dari responden dengan cara bertanya langsung kepada siswa
kelas VII dan menyakan kepada guru bidang studi IPS Terpadu di SMP
PGRI 2 Ciledug.
c. Angket
Angket yang disusun adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah
disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih, hal
ini akan memudahkan responden dalam menjawab. Pertanyaan dalam
angket dijabarkan dalam beberapa butir soal, semua butir soal dalam angket
berupa pertanyaan obyektif sehingga responden tinggal memberi tanda
centang (√) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai
10
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), h. 27 11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 197
49
dengan keadaannya. Dalam angket ini disediakan empat alternatif jawaban,
“Selalu”, “Sering”, “Kadang-Kadang”, dan “Tidak Pernah”.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Angket (Peran Guru IPS)
Variabel
Penelitian
Indikator Butir Angket
(+) (-)
Peran Guru
James W. Brown
Tugas dan peranan guru menguasai dan
mengembangkan materi pelajaran,
merencana dan mempersiapkan,
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
siswa.
24,21,
33,1,
23,22
34,2,
37,36,
3,38
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub
Peran dan kewajiban guru adalah:
a. Menanamkan aqidah yang benar dan
memantapkan kualitas iman siswa
pada proses belajar mengajar;
b. Memberikan nasihat kepada siswa;
c. Lembut kepada siswa dan
mengajarnya dengan metode yang
bagus;
d. Tidak menyebutkan nama secara
langsung ketika memberi teguran;
e. Menerapkan sistem sanksi pada saat
mengajar;
f. Memberikan penghargaan kepada
siswa.
31
11
17,10
29
27
28
Sardiman A.M
Guru berperan untuk memberikan motivasi
dengan cara:
a. Memberikan penghargaan (hadiah
serta pujian)
b. Memberikan hukuman
c. Memberi ulangan dan nilai
d. Bekerjasama
12,7
8
13,15,
16
6
19,20
9
14,26,
20
5
Mulyana A. Z
peran guru adalah menciptakan hubungan
yang serasi dan penuh kegairahan dalam
interaksi belajar mengajar di kelas, dalam
menunjukkan kegiatan antara lain,
32,30,
18,4,
25
50
menangani perilaku siswa yang tidak
diinginkan secara positif, menunjukkan
kegairahan dalam mengajar, murah
senyum, mampu mengendalikan emosi,
dan mampu bersifat proporsional sehingga
berbagai masalah pribadi dari guru itu
sendiri dapat didudukan pada tempatnya.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Angket (Motivasi Belajar Siswa)
Variabel
Penelitian
Indikator Butir Angket
(+) (-)
Motivasi
Belajar
Siswa
Harackiewicz dan Elliot
Bentuk motivasi intrinsik diantaranya
adalah:
a. Kesenangan (enjoyment), merasa
senang dalam melakukan kegiatan
belajar.
b. Ketertarikan (interest), ada rasa
ketertarikan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Winkel
Beberapa bentuk motivasi ekstrinsik
diantaranya adalah:
a. Belajar demi memenuhi kebutuhan
b. Belajar demi menghindari hukuman
yang diancamkan
c. Belajar demi memperoleh hadiah
material yang disajikan
d. Belajar demi meningkatkan gengsi
e. Belajar demi memperoleh pujian
dari orang yang penting seperti
orang tua dan guru
52
54
44
39
51
45
43,42
50
48
46
47
49
53
40,41
Adapun kisi-kisi kuesioner akan diuji keabsahannya dengan
menggunakan uji instrumen angket yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
51
d. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data
dengan jalan mengumpulkan catatan tertentu yang nyata, yang sudah
tersedia sebagai sumber penelitian yang berkaitan dengan peran guru
dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di
SMP PGRI 2 Ciledug.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi
No. Hal-hal yang ditemukan dalam dokumentasi
1.
2.
3.
4.
Sejarah berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug-Tangerang
Visi dan Misi
Daftar nama-nama guru dan karyawan
Sarana dan Prasarana
F. Teknik Analisis Keabsahan Data
1. Teknik Analisis Keabsahan Data Wawancara dan Observasi
Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif.
Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat
penting. Melalui keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian
kualitatif dapat tercapai. Pada penelitian kualitatif, tingkat keabsahan
lebih ditekankan pada data yang diperoleh. Melihat hal tersebut maka
kepercayaan data hasil penelitian dapat dikatakan memiliki pengaruh
signifikan terhadap keberhasilan sebuah penelitian.
Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas
terhadap data hasil penelitian sesuai dengan prosedur uji kredibilitas data
dalam penelitian kualitatif. Adapun macam-macam pengujian kredibilitas
menurut Sugiyono antara lain dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis
kasus negatif, dan membercheck.12
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) , cet. 15, h. 57
52
Triangulasi merupakan teknik yang mencari pertemuan pada satu
titik tengah informasi dari data yang terkumpul guna pengecekan dan
pembanding terhadap data yang telah ada. Ada empat macam triangulasi
diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik
dan teori. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan
triangulasi dengan sumber. Menurut Patton, triangulasi dengan sumber
berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif.13
Triangulasi dengan sumber yang dilaksanakan pada
penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen
yang berkaitan. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan
dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai sumber
tersebut. Peneliti akan melakukan pemilahan data yang sama dan data
yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.
2. Teknik Analisis Keabsahan Data Angket
Sedangkan analisis data kuesioner atau angket menggunakan
statistik. “Salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data
penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih
sederhana dan lebih mudah untuk dipahami.”14
Adapun yang dilakukan dalam menganalisis data kuesioner atau
angket penelitian ini meliputi:
a. Uji Vailiditas
Skala sikap penghitungan validitas angket pada penelitian ini,
dilakukan dengan cara membagikan angket kepada siswa/i sebagai
sampel yang mewakili dalam menguji ketepatan instrumen atau
angket.
13
Lexy J. Moleong, Metode Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 29. 14
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, h.250.
53
Sebelum diujikan harus ditentukan validitasnya. Validitas berasal
dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana
ketepatan dan kecamatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.15
Untuk memperoleh pengujian hipotesis yang valid dan
obyektif diperlukan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang
tinggi. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara
masing-masing pernyataan dengan skor total.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Untuk menghitung
besarnya reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha
Cronbach yaitu:
(
) (
)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas yang dicari
= Jumlah varian skor tiap – tiap item
= Varians total
Tabel 3.6
Indeks Reliabiilitas
Indeks Reliabilitas Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,60 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
15
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105.
54
c. Editing
Editing yaitu proses pengecekan atau memeriksa jawaban angket.
Editing atau pemeriksaan data dilakukan terhadap jawaban yang telah
ada dalam kuesioner dengan memperhatikan hal-hal meliputi:
kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna
jawaban, serta kesesuaian antar jawaban.
d. Skoring
Teknik ini digunakan untuk memberikan skor pada setiap opsi
jawaban dari responden. Teknik pengolaan data dalam penelitian ini
menggunakan metode skala likert. Skala likert disusun dalam bentuk
suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan
tingkatan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa
pertanyaan dan merupakan jenis pernyataan positif. Sesuai dengan
pendapat Arikunto tersebut, maka peneliti menggunakan skor sebagai
berikut:
SL = Selalu diberi skor 4
SR = Sering diberi skor 3
KD = Kadang-Kadang diberi skor 2
TP = Tidak Pernah diberi skor 1
G. Teknik Analisa Data
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai maka pengolahan
data dimulai dengan mengumpulkan seluruh data dari berbagai sumber yaitu
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah
selanjutnya adalah analisa data. Basrowi dan Suwandi menyatakan bahwa,
“analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang,
menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok.”16
Pernyataan
tersebut diperjelas oleh Masri Singarimbun, “di mana analisis data
16
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
h.192.
55
menurutnya adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan.”17
Sebagaimana telah dikemukakan diatas pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan instrument antara lain observasi, wawancara, dan
angket. Tiap-tiap instrument tersebut berguna untuk melengkapi data yang
satu dengan yang lainnya. Data yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang tidak dari
angket. Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka dapat
digunakan analisa kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh melalui angket
akan diolah atau dianalisa secara kuantitatif melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Editing
Data yang telah diteliti lengkap atau tidaknya, perlu diedit yaitu
dibaca sekali lagi dan diperbaiki, bila masih ada yang kurang jelas atau
meragukan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Pertanyaan, jawaban, catatan yang tidak jelas diperjelas dan
disempurnakan
b. Coretan-coretan, kata-kata sandi atau singkatan diperjelas untuk
menghilangkan keragu-raguan terhadap data.
c. Mengubah kependekan dari jawaban menjadi kalimat yang lebih
bermakna
d. Melihat konsistensi data dengan rencana penelitian
e. Menyeragamkan jawaban responden pada kategori tertentu
“Langkah editing ini betul-betul menuntut kejujuran intelektual
dari peneliti, yakni peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka, atau
apapun dengan maksud agar data tersebut sesuai dan konsisten dengan
rencana risetnya”.18
Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan yang
ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.
17
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, h.250. 18
Kasiram Muhammad, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan
Penguasaan Metodologi Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008) cet. I, h.132
56
2. Coding
Coding adalah “mengubah data menjadi kode-kode yang dapat
dimanipulasi sesuai dengan prosedur analisis tertentu. Oleh karena itu,
pemberian kode pada jawaban-jawaban sangat penting untuk
memudahkan proses analisa data. Kode apa yang digunakan, tergantung
kepada kesukaan peneliti, bisa kode angka atau huruf. Pada umumnya,
orang lebih menyukai kode angka”.19
3. Tabulating
Setelah semua data diberi kode dan telah direkam dalam coding
dan dicatat dalam coding book, maka langkah selanjutnya adalah
tabulasi data. Tabulasi yaitu “menyajikan data dalam bentuk tabel-tabel
agar mudah dianalisis. Model tabulasi, sangat tergantung pada tujuan
analisis dan model analisis yang akan digunakan”.20
Tabulating
bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item
yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatkan tabel yang mempunyai
kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban satu dengan yang
lain.
Setelah melakukan proses diatas, langkah selanjutnya adalah
menganalisa data. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan cara
yaitu presentase. Sebelum itu, penulis menggunakan statistik deskriptif
kualitatif, seperti mean, modus dan median. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
a. Mean
Perhitungan rata-rata (mean) berbeda antara rata-rata untuk
jenis data berkelompok dan data tunggal. Yang dimaksud dengan
data berkelompok adalah data yang telah digolongkan dalam
distribusi frekuensi. Sedangkan data tunggal atau data tak
berkelompok adalah data yang tidak dikelompokan dalam distribusi
19
Kasiram Muhammad, Metodologi, ..................., h. 132-133 20
Kasiram Muhammad, Metodologi, ..................., h. 136
57
frekuensi. Perhitungan frekuensi data tak berkelompok, biasanya
setiap data mewakili data tersebut secara tunggal.
Menghitung rata-rata untuk data tunggal menggunakan rumus
sederhana sebagai berikut :
n
XiX
Keterangan:
:X Rata-rata (mean) variabel x
:Xi Penjumlahan unsur pada variabel x
:n Jumlah subjek
Sedangkan menghitung rata-rata untuk data berkelompok
menggunakan rumus sebagai berikut :
n
fiXiX
.
Keterangan:
:X Rata-rata (mean) variabel x
:Xi Nilai-nilai pengamatan yang diwakili dengan nilai tengah
kelas
fi : Frekuensi relatif tiap kelas interval :n Jumlah subjek
b. Median
Median adalah nilai yang persis berada di tengah jika suatu
angkatan data diurutkan dari nilai terkecil atau terendah sampai
terbesar atau tertinggi atau sebaliknya. Perhitungan median juga
menggunakan teknik yang berbeda antara data tak berkelompok
atau tunggal dengan data berkelompok.
58
Perhitungan median untuk data tak berkelompok atau tunggal
cara perhitungan median sangat sederhana. Misalnya ada satu
kelompok nilai yang telah diurutkan sebagai berikut : 60, 61, 62,
64, 65, 66, 67. Untuk kelompok nilai tadi, mediannya adalah 64
karena persis berada di tengah. Kejadian seperti dicontohkan di atas
adalah cara penentuan median ketika jumlah nilai dalam kelompok
nilai tersebut adalah ganjil. Bagaimana halnya jika jumlah nilai
dalam kelmpok nilai tersebut adalah genap. Untuk kelmpok nilai
berjumlah genap, cara penentuan median sebagai berikut: 60, 61,
62, 64, 65, 66, 67, 68 ; Nilai yang persis di tengah dari urutan nilai
di atas bukan lagi satu nilai tetapi telah menjadi dua nilai yaitu 64,
dan 65 sehingga untuk mendaptkan nilai tengah, kedua nilai
tersebut harus dijumlahkan kemudian dibagi dua. Sehingga median
dari kelompok nilai berjumah genap di atas adalah
5,642
6564
.
Sedangkan pada data berkelompok, tidak terlalu mudah untuk
menentukan median. Hal ini disebabkan karena padatnya nilai-nilai
Dengan demikian maka perhitungan median pada data
berkelompok menggunakan rumus sebagai berikut :
ifm
FnLM .
2/1
Keterangan:
M : Median
L : Batas bawah kelas dimana terdapat 1/2n
F : Frekuensi kumulatif kelas dibawah kelas median
fm : Frekuensi relatif kelas dimana terdapat 1/2n
n : Jumlah subjek
i : Panjang atau jarak interval kelas
59
c. Modus
Modus dapat dibatasi sebagai nilai yang sering muncul atau
suatu kelompok nilai yang memiliki frekuensi relatif terbesar.
Perhitungan modus juga berbeda antara data tunggal atau tak
berkelompok dan data berkelompok.
Penentuan modus untuk data tunggal atau data tak berkelompok
adalah diurutkan dari nilai yang terkecil sampai terbesar atau
sebaliknya, kemudian dilihat nilai mana yang sering muncul.
Sedangkan perhitungan modus pada data berkelompok dimulai
dengan menetapkan kelas modus pada tabel distribusi frekuensi.
Kelas modus adalah kelas yang memiliki frekuensi relatif terbesar.
Untuk menghitung modus, analis harus selalu mengacu pada
frekuensi relatif dalam tabel distribusi frekuensi. Modus untuk data
berkelompok dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti
berikut ini:
21
1
bb
bibMo
Keterangan:
Mo : Modus
b : Batas bawah kelas yang memiliki frekuensi relatif terbesar
b1 : Relatif kelas modus dikurangi frekuensi relatif kelas
sebelumnya
b2 : Relatif kelas modus dikurangi frekuensi relatif kelas
berikutnya
i : Jarak interval kelas
Tahap selanjutnya adalah presentase, artinya setiap data
dipresentasikan setelah ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban
responden untuk setiap alternatif jawaban. Pedoman yang penulis
gunakan dalam mencari presentase data adalah:
60
P = x 100%
N
Keterangan:
= Frekuensi yang sedang dicari presentasenya.
N = Number of cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)
P = Angka presentase
Dari hasil persentase ini, penulis memasukan kedalam tabel dan
kemudian dianalisa dan diinterpretasikan. Analisa data sebagai hasil
penelitian, penulis lakukan dengan pemberian tafsiran, interpretasi
terhadap angka-angka hasil persentasi yang terdapat dalam tabel.
Untuk menetukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana
dengan langkah:
1) Menentukan Nilai Harapan (NH) nilai ini dapat diketahui dengan
menggunakan jumlah item pertanyaan dengan skor tinggi.
2) Menghitung Nilai Skor (NS), nilai ini merupakan rata-rata
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
3) Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus:
P = NS
x 100%
NH
Keterangan:
NS = Nilai Skor
NH = Nilai Harapan
61
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Umum SMP PGRI 2 Ciledug
1. Sejarah Singkat SMP PGRI 2 Ciledug
Awalnya SMP PGRI 2 Ciledug adalah SMP Persiapan Negeri
Ciledug (SMP Negeri 3 Tangerang), yang dipimpin oleh Bapak H. M.
Syafei (Alm). Pada tahun 1972 SMP Persiapan Negeri Ciledug
diresmikan menjadi SMP Negeri Filial 1 Tangerang. Sehingga Kepala
Sekolah dari Bapak H. M. Syafei (Alm) kepada Kepala Sekolah Negeri
Filial 1 Tangerang yang baru Bapak Slamet (Alm) sedangkan Bapak H.
M. Syafei (Alm) diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah dan guru-guru
negeri banyak yang didatangkan dari Bandung.
Ketika pimpinan SMP Negeri Filial 1 Tangerang di Jabat oleh
Bapak Herman Suhandi (Alm). Pada tahun 1978 SMP Negeri Filial 1
Tangerang menjadi SMP Negeri Ciledug. Pengurus PGRI Ciledug diberi
kewenangan untuk mendirikan SMP Swasta yang baru guna membalas
jasa Bapak H. M. Syafei (Alm) dan untuk menjadi silahturahmi antara
guru pendatang dan guru pribumi.
Pada awal berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug difasilitasi oleh SMP
Negeri Ciledug baik ruang belajar maupun yang lainnya. Dengan jumlah
siswa 78 orang (2 kelas). Dan dari tahun ke tahun jumlah siswa SMP
PGRI 2 Ciledug semakin bertambah banyak.
Pada masa SMP Negeri 1 Ciledug dipimpin oleh Ibu Hj. Hartati
Hajar terbit Peraturan Pemerintah bahwa SMP Swasta tidak boleh
menumpang di SMP Negeri. Terpaksa karena belum mampu membangun
gedung, SMP PGRI 2 Ciledug menumpang di SD Negeri Sudimara 3
Ciledug.
Kemampuan SMP PGRI 2 terus berkembang karena semakin
banyaknya orang tua yang mempercayakan putra-putrinya di didik oleh
SMP PGRI 2 Ciledug. Maka pada tahun 1983 SMP PGRI 2 Ciledug
62
mulai membangun gedung sendiri. Awalnya hanya mampu mendirikan 3
ruang belajar dan 1 ruang kantor, kemudian bertahap setiap tahunnya
terus membangun maka jadilah bangunan seperti ini yaitu mempunyai 11
ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang PKS
(Pembantu Kepala Sekolah), 1 ruang TU (Tata Usaha), 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang Mushollah, 1 ruang LAB IPA, 1 ruang LAB
komputer, 1 ruang BP, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi siswa, 1 ruang pos
satpam dan halaman serba guna.
Pada tahun ajaran 1999/2000 Kepala Sekolah PGRI 2 Ciledug
Bapak H. M. Syafei (Alm) mengundurkan diri, lalu PPLP PGRI Kota
Tangerang mengangkat Bapak H. Abdul Muit Noor, BA., menjadi Kepala
Sekolah yang baru hingga sekarang.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP PGRI 2 Ciledug
a. Visi SMP PGRI 2 Ciledug
Mewujudkan insan berprestasi dalam IPTEK dan IMTAQ agar
mampu bersaing secara global.
b. Misi SMP PGRI 2 Ciledug
1) Menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga
siswa berkembang secara maksimal baik intra maupun ekstra.
2) Menyelenggarakan pembelajaran yang berbasis IT sehingga siswa
mampu mengoperasikan perangkat teknologi.
3) Menumbuhkembangkan lingkungan yang religius sehingga siswa
dapat mengamalkan dan mengahayati agamanya secara nyata.
4) Menumubuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata
sehigga siswa dapat menjadi teladan bagi teman dan
masyarakatnya.
5) Memberikan motivasi dalam menumbuhkan kreativitas dan daya
saing siswa.
63
3. Identitas SMP PGRI 2 Ciledug
a. Nama : SMP PGRI 2 Ciledug
b. No. Statistik Sekolah : 20606772
c. Alamat : Jalan KH. Muh. Ilyas No. 20 Kelurahan
Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota
Tangerang Provinsi Banten
d. Telepon : 021- 730 7818
e. Akreditasi Sekolah : Terakreditasi A (sejak tahun 2011)
f. Status Sekolah : Swasta
g. Kepala Sekolah
1) Nama : Drs. Marsono, M.Pd
2) Pendidikan Terakhir : S2
4. Sarana dan Prasarana SMP PGRI 2 Ciledug
a. Ruang Kelas : 12 ruang
b. Ruang Guru : 1 ruang
c. Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang
d. Ruang Kurikulum : 1 ruang
e. Ruang BP : 1 ruang
f. Ruang Musik : 1 ruang
g. Ruang TU : 1 ruang
h. Ruang Osis : 1 ruang
i. LAB IPA : 1 ruang
j. LAB Komputer : 1 ruang
k. Perpustakaan : 1 ruang
l. Kantin dan Koperasi : 1 ruang
m. Aula Serba Guna : 1 ruang
n. WC : 4 ruang
64
5. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP PGRI 2 Ciledug
a. Sepak Bola di lapangan sudimara.
b. Marawis dan Hadroh di ruang kelas.
c. Pramuka di lapangan sudimara.
d. Modeling di ruang kelas.
e. Bulu Tangkis di aula serba guna.
f. Karate di lapangan sudimara.
g. Melukis di ruang kelas.
h. Band di ruang musik.
i. Paduan suara di ruang musik.
j. Desain Grafis/TIK di lab komputer.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 2 macam
observasi, yaitu observasi terhadap guru mata pelajaran IPS dan
observasi terhadap siswa. Dalam hal ini, penulis mengamati kegiatan
belajar mengajar di kelas VII 4.
a. Observasi Guru
Pada tahap ini penulis mengamati kegiatan mengajar guru IPS dari
awal hingga akhir pelajaran. Dalam kegiatan awal, guru IPS
memberikan salam dan mengkondisikan siswa agar tidak berisik
karena jam pelajaran akan segera dimulai. Kemudian, guru
mempersilahkan kepada ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah
berdoa, guru langsung mulai menyampaikan materi tanpa mengecek
kehadiran siswa di dalam kegiatan pembelajaran.
Guru IPS memulai pembelajaran dengan memberikan materi baru
tanpa mengevaluasi materi sebelumnya. Kemudian, guru
menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab. Terlihat bahwa ada beberapa siswa yang
antusias untuk bertanya, namun ada pula siswa yang bercanda dan
65
mengobrol dengan siswa lainnya maupun siswa yang terlihat
mengantuk.
Dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, guru menegur tapi
tidak menyebutkan nama siswa dan guru menyelipkan motivasi-
motivasi di dalam penyampaian materi agar siswa semangat belajar
kembali. Setelah selesai menyampaikan materi, selanjutnya guru
memberikan tugas dengan metode “mind map”. Terlihat beberapa
siswa menanyakan kepada guru perihal tugas tersebut. Sehubungan
dengan selesainya jam pelajaran IPS, maka guru IPS menutup
pembelajaran dengan mengucap salam dan berpamitan kepada siswa.
Perlu diketahui bahwa guru IPS terlihat percaya diri pada saat
penyampaian materi dan memberikan contoh yang sesuai dengan
materi yang mudah dipahami siswa. Guru IPS juga menggunakan
bahasa yang santun dan tidak menyakiti hati siswa. Guru IPS pun
terlihat ramah dengan siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dari apa yang telah penulis amati, maka dapat disimpulkan bahwa
guru IPS menunjukkan peran guru yang cukup baik. Hal tersebut
terlihat dari kualitas maupun kuantitas guru IPS dalam menyampaikan
materi, memotivasi belajar siswa, perilaku dan cara berbicara serta
berinteraksi di lingkungan sekolah.
b. Observasi Siswa
Dalam hal ini, penulis mengamati motivasi siswa di dalam proses
pembelajaran. Di mana kebanyakan siswa terlihat senang dan tertarik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa terlihat mencatat poin-
poin penting yang diberikan guru IPS. Hanya terdapat beberapa siswa
yang tak acuh dan tidak mencatat. Beberapa siswa juga percaya diri
untuk bertanya kepada guru perihal materi pelajaran yang belum
dipahami.
Pada saat kegiatan belajar mengajar dimulai, banyak siswa yang
memperhatikan materi yang sedang disampaikan oleh guru IPS.
66
Bahkan terlihat mereka mencatat materi yang disampaikan tersebut.
Namun, ada pula beberapa siswa yang asik mengobrol dengan siswa
lainnya pada saat penyampaian materi. Pada saat pemberian tugas,
terlihat banyak siswa yang senang dan semangat mengerjakan.
Walaupun ada beberapa siswa terlihat sedang mengganggu temannya
yang sedang mengerjakan tugas.Siswa juga terlihat senang ketika
mengetahui hasil tugasnya mendapatkan nilai baik serta mendapatkan
pujian dari guru. Persaingan antar siswa cukup terlihat.
Dari apa yang telah penulis amati, maka dapat disimpulkan bahwa
siswa di dalam proses pembelajaran IPS memiliki motivasi yang
cukup baik. Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang terlihat
senang dan tertarik dengan pembelajaran yang ada. Walaupun
terdapat beberapa siswa yang masih asik bercanda dan mengobrol
dengan siswa lainnya maupun siswa yang terlihat mengantuk di dalam
kegiatan pembelajaran yang ada.
2. Hasil Wawancara
Wawancara merupakan suatu data yang bertujuan untuk
melengkapi data hasil angket. Dalam penelitian ini, wawancara yang
dilakukan yaitu wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS. Wawancara
yang bersumber dari guru IPS dilakukan guna mendapatkan data tentang
peran guru dan motivasi belajar siswa dari pandangan guru tersebut.
Guru mata pelajaran IPS yaitu Ibu Nini Yuliati dengan gelar
Sarjana Ekonomi (SE). Sejak tahun 2004, guru IPS mengajar di SMP
PGRI 2 Ciledug. Adapun bidang studi yang diajarkan yaitu IPS Terpadu.
Guru IPS mengatakan bahwa kendala yang dialami selama
mengajar yaitu kurangnya semangat dan rasa tertarik siswa dalam belajar
terutama pelajaran IPS yang menurut para siswa merupakan pelajaran
yang membosankan dan terlalu banyak materi serta hafalan. Selain itu,
kurangnya disiplin siswa pada saat di dalam kelas juga merupakan suatu
67
kendala. Siswa yang tidak disiplin kadang mengganggu siswa yang benar-
benar sedang serius belajar.
Adapun cara yang digunakan untuk menyelesaikan kendala
tersebut yaitu guru IPS memberikan teguran atau nasihat kepada siswa
yang tidak disiplin. Sedangkan untuk siswa yang kurang semangat dan
tertarik dalam belajar IPS, guru IPS memberikan berbagai metode
pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak jenuh pada saat kegiatan
belajar mengajar dan menghilangkan persepsi siswa bahwa mata pelajaran
IPS adalah mata pelajaran yang membosankan.
Guru IPS menyatakan bahwa motivasi penting di dalam proses
pembelajaran. Berikut adalah penuturan guru IPS:
“3 menit awal biasanya saya memberikan ice breaking untuk
pemanasan sebelum belajar. Setelah itu anak akan terihat
semangat dan fokus ketika saya menerangkan. Saya selalu
memotivasi siswa, karena ilmu itu penting untuk masa depan
mereka. Selain itu pemberian motivasi juga dilakukan dengan
saya contohkan orang-orang yang dahulunya bukan siapa-siapa,
tapi sekarang sudah menjadi orang yang sukses karena mereka
rajin belajar. Dengan begitu, siswa berpikir untuk menjadi orang
yang sukses. Selain mencontohkan, di setiap pertemuannya saya
selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Ya
biasanya... siswa di kelas itu jenuh kan. Supaya semangat lagi
diputarkan video yang mendukung materi. Supaya fresh dan gak
ngantuk lagi. Karena kebanyakan siswa senang jika diputarkan
video ataupun film.”1
Dari apa yang telah disampaikan oleh Ibu Nini selaku guru IPS di
SMP PGRI 2 Ciledug, maka dapat dipahami bahwa guru IPS memotivasi
siswa dengan memberikan metode pembelajaran yang bervariasi setiap
pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat
kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitannya dengan pemberian motivasi
belajar, guru IPS juga berpendapat bahwa siswa senang apabila hasil
1 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015
68
tugas yang di kerjakannya mendapatkan pujian. Hal tersebut dilakukan
agar dapat membangkitkan semangat siswa.
Dengan diberikan metode pembelajaran yang bervariasi serta
pujian terhadap tugas yang dikerjakan siswa, guru IPS melihat bahwa
siswa menjadi semangat. Karena siswa menjadi segar (fresh) dan
terdorong untuk lebih baik lagi. Guru IPS juga menambahkan bahwa ada
waktu di mana siswa boleh bercanda dan ada waktu di mana siswa harus
serius. Siswa diperbolehkan bercanda ketika sedang jenuh belajar, akan
tetapi candaan yang dimaksud masih dalam batas wajar. Kemudian, ada
waktu di mana siswa harus serius yakni ketika guru sedang menerangkan
pelajaran. Jika ada siswa bercanda di waktu serius, maka guru IPS
memberikan teguran, nasihat bahkan hukuman kepada siswa tersebut.
Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Adapun tentang hukuman yang diberikan kepada siswa yang tidak
disiplin, guru IPS berpendapat bahwa hukuman yang diberikan berupa
pemberian tugas, dan tidak dibenarkan untuk memberikan hukuman
berupa hukuman fisik.
Peran guru dengan motivasi belajar menurut guru IPS saling
terkait, berikut merupakan penuturannya, “Peran guru dengan motivasi
pasti ada keterkaitannya. Siswa biasanya kalau suka dengan guru, maka
suka juga dengan pelajarannya. Maka sebisa mungkin saya menjadi guru
yang menyenangkan buat mereka”.2
Dari hasil wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
guru IPS merupakan seseorang yang tegas tapi menyenangkan. Guru IPS
sudah menunjukkan perannya sebagai guru dengan meberikan motivasi
kepada siswa yang malas belajar. Guru IPS berpendapat bahwa
pemberian motivasi kepada siswa di dalam kegiatan pembelajaran
penting. Karena dengan motivasi seperti metode pembelajaran yang
2 Ibid.
69
bervariasi, pujian dan sebagainya membuat siswa menjadi termotivasi
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Hasil Angket
a. Pembahasan Hasil Data Angket
Adapun untuk mendapatkan data peran guru dalam memotivasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di kelas VII, maka peneliti
menggunakan angket dengan 40 item soal yang disebarkan kepada 30
responden.
Tabel 4.1
Guru IPS dapat mengkondisikan kelas sebelum memulai
pelajaran
No. Alternatif Jawaban F %
1. a. Selalu 17 57
b. Sering 3 10
c. Kadang-Kadang 4 13
d. Tidak Pernah 6 20
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 57%, sering 10%, kadang-kadang 13%, dan tidak pernah 20%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebelum memulai pelajaran, guru IPS dapat mengkondisikan kelas
dengan baik.3
Namun, hal tersebut sejalan dengan hasil observasi yang
peneliti temukan atau amati di kelas VII, sebagai berikut:
Dari pengamatan dilapangan peneliti mendapatkan bahwa:
3 Hasil Angket tanggal 17 November 2015
70
Guru IPS selalu mengkondisikan kelas agar siswa tertib
ketika proses belajar mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan
menarik perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking.4
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS dapat
mengkondisikan kelas dengan baik sebelum kegiatan belajar mengajar
di mulai agar siswa bisa fokus belajar dan tidak bercanda atau
mengobrol dengan siswa lainnya pada saat pelajaran akan di mulai.
Tabel 4.2
Guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah
No. Alternatif Jawaban F %
2. a. Selalu 11 37
b. Sering 14 47
c. Kadang-Kadang 4 13
d. Tidak Pernah 1 3
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 37%, sering 47%, kadang-kadang 13% dan tidak pernah 3%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sering sekali guru IPS mengendalikan emosi atau menahan amarah
pada saat di dalam kelas.5
Dari pengamatan dilapangan peneliti mendapatkan bahwa:
Guru IPS selalu mengendalikan emosi atau menahan
amarahnya ketika ada siswa yang membuatnya kesal. Setiap guru
harus dapat mengendalikan emosi pada saat di kelas dan
menunjukkan kepada siswa sikap guru yang sabar.6
4 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
5 Hasil Angket tanggal 17 November 2015
6 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
71
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS dapat
mengendalikan emosi atau menahan amarah pada saat di dalam kelas.
Ketika ada siswa yang membuat kesal, berikan teguran atau hukuman
yang dapat dijadikan pelajaran.
Tabel 4.3
Guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami
kesulitan dalam belajar ketika di kelas
No. Alternatif Jawaban F %
3. a. Selalu 6 20
b. Sering 0 0
c. Kadang-Kadang 17 57
d. Tidak Pernah 7 23
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 20%, sering 0%, kadang-kadang 57% dan tidak pernah 23%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
kadang-kadang guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila
mengalami kesulitan dalam belajar.7
Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa:
Selama proses pembelajaran IPS berlangsung guru IPS
terkadang melarang siswa bekerjasama apabila mengalami kesulitan
belajar. Hal ini dilakukan karena akan membuat kelas menjadi tidak
kondusif. Kelas akan ribut dan gaduh. Ketika ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar, guru memberikan kesempatan
kepada siswa tersebut untuk bertanya secara langsung.8
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa ketika ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar, guru IPS dengan senang hati akan
membantu menyelesaikan kesulitan belajar siswa tersebut.
7 Hasil Angket tanggal 17 November 2015
8 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
72
Tabel 4.4
Guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan
dalam belajar
No. Alternatif Jawaban F %
4. a. Selalu 9 30
b. Sering 13 43
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 3 10
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 30%, sering 43%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 10%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS sering memberikan dorongan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan temannya yang lain apabila mengalami kesulitan
belajar.9
Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa:
Selama proses pembelajaran IPS berlangsung guru IPS
memberikan arahan atau dorongan kepada siswanya yang belum
mengerti atau belum jelas tentang materi yang diajarkan, untuk itu
guru IPS memberikan keluasan untuk bekerjasama atau bertukar
pikiran dengan siswa lainnya yang sudah mampu atau menguasai
mata pelajaran IPS.10
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
memberikan keluasan kepada siswanya untuk bertukar pikiran atau
bekerjasama dengan siswa lainnya yang sudah menguasai mata
pelajaran IPS.
9 Hasil Angket tanggal 17 November 2015
10 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
73
Tabel 4.5
Guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi
No. Alternatif Jawaban F %
5. a. Selalu 3 10
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 6 20
d. Tidak Pernah 16 53
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 10%, sering 17%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 53%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan guru IPS tidak pernah memberikan
hadiah kepada siswa yang berprestasi.11
Dari hasil observasi di kelas VII pada pembelajaran IPS di
SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut:
Guru IPS tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa
yang berprestasi.12
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS di SMP
PGRI 2 Ciledug, tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi. Padahal dengan memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi akan membuat siswa yang lainnya ikut termotivasi untuk
menjadi siswa yang berprestasi.
11
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 12
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
74
Tabel 4.6
Guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang
tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas
No. Alternatif Jawaban F %
6. a. Selalu 6 20
b. Sering 6 20
c. Kadang-Kadang 11 37
d. Tidak Pernah 7 23
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 20%, sering 20%, kadang-kadang 37%, dan tidak pernah 23%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulakan bahwa
guru IPS kadang-kadang memberikan hukuman berupa tugas kepada
siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau tidak mengerjakan tugas.13
Dari hasil wawancara oleh guru IPS SMP PGRI 2 Ciledug,
sebagaimana yang diungkapkan bahwa:
Memang kadang-kadang saya memanggil anak-anak yang
bermasalah terkait dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan
mengumpulkan tugas, sehingga saya memberikan pengertian kepada
mereka.14
Selain itu, melalui hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2
Ciledug, sebagai berikut:
Dari hasil observasi memang jelas, kadang-kadang guru IPS
terlihat memanggil siswa yang tidak mengikuti pelajaran pada jam
IPS dan juga terdapat siswa yang tidak mengumpulkan tugas pada
mata pelajaran IPS. Sehingga guru IPS tersebut memberikan
13
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 14
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015
75
pengertian kepada siswanya agar tidak mengulangi masalah yang
sama.15
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa dari ke-3 hasil
penelitian yang di dapatkan di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, siswa
tersebut bermasalah dengan tidak mengikutinya pembelajaran IPS
atau tidak mengumpulkan tugas pada mata pelajaran IPS, sehingga
guru IPS tersebut kadang-kadang memberikan hukuman yang pantas
bagi siswa tersebut. Agar siswa tidak mengulangi lagi pada
pembelajaran IPS berikutnya dan seterusnya.
Tabel 4.7
Guru IPS memberikan metode pembelajaran yang bervariasi
No. Alternatif Jawaban F %
7. a. Selalu 17 57
b. Sering 9 30
c. Kadang-Kadang 4 13
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 57%, sering 30%, kadang-kadang 13% dan tidak pernah 0%
reponden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahawa
dalam mengajar guru IPS selalu menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi.16
Dalam setiap proses belajar mengajar yang dilaksanakan di
sekolah, guru IPS menggunakan berbagai metode. Hal ini diakui oleh
guru IPS:
15
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 16
Hasil Angket tanggal 17 November 2015
76
Dalam proses belajar mengajar berlangsung saya selalu
menggunakan metode yang bervariasi seperti ceramah, diskusi, tanya
jawab dan lain sebagainya.17
Begitu juga dengan hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2
Ciledug:
Bahwa guru IPS dalam pembelajarannya selalu menggunakan
metode yang bervariasi tergantung materi pembahasan yang diajarkan
kepada siswa tersebut. Sehingga siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug
dapat menerima pembelajaran dari guru IPS tidak jenuh dan bosan.18
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS selama proses
belajar mengajar berlangsung selalu menggunakan berbagai macam
metode seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain sebagainya.
Sehingga siswa pun termotivasi untuk belajar dan menerima materi
yang disampaikan guru IPS.
Tabel 4.8
Guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku
kurang sopan
No. Alternatif Jawaban F %
8. a. Selalu 22 74
b. Sering 7 23
c. Kadang-Kadang 1 3
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasrkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 74, sering 23%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
17
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015 18
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
77
guru IPS selalu memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku
kurang sopan.19
Dari hasil wawancara dengan guru IPS, mengungkapkan:
Jika dengan motivasi di dalam kelas masih belum bisa, maka
kita akan melakukan kerjasama dengan orangtua murid.20
Selain itu, hasil observasi sebagai berikut:
Guru IPS sudah berupaya dengan sekuat tenaga memberikan
pengarahan atau dorongan kepada siswa yang berperilaku kurang
sopan, misalnya dengan melalui pembicaraan antara guru dengan
siswa secara pribadi atau juga memberikan nasihat secara langsung
di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.21
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS secara
langsung memberikan nasihat kepada siswa kelas VII SMP PGRI 2
Ciledug yang berperilaku kurang sopan, baik di dalam kelas maupun
di luar sekolah (rumah) karena itu merupakan tanggung jawab guru
selaku pembimbing, pendidik dan lain-lain.
Tabel 4.9
Guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap
baik atau positif dalam belajar
No. Alternatif Jawaban F %
9. a. Selalu 18 60
b. Sering 7 23
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
19
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 20
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015 21
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
78
Berdasrkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 60%, sering 23%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS sering memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap
baik atau positif dalam belajar.22
Dari hasil wawancara dengan guru IPS di SMP PGRI 2
Ciledug, hal ini diungkapkan bahwa:
Dengan memberikan pujian terhadap siswa yang bersikap
positif dalam belajar akan menambah semangat belajar dan
memotivasi mereka untuk lebih baik lagi serta itu merupakan sikap
seorang guru yang peduli terhadap siswa.23
Dan juga melalui hasi observasi yang dilakukan di kelas VII
SMP PGRI 2 Ciledug sebagai berikut:
Bahwa guru IPS dalam pembelajarannya memberikan pujian
secara lisan terhadap siswanya yang serius mengikuti pembelajaran
IPS dari awal sampai akhir. Dimaksudkan agar siswa lebih
termotivasi atau semangat dalam belajar IPS itu sendiri.24
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru IPS
di SMP PGRI 2 Ciledug, dapat di simpulakan bahawa guru IPS selalu
memberikan pujian kepada siswa yang bersikap baik atau positif
dalam belajarnya, sehingga siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug
menjadi lebih baik lagi dalam belajar IPS.
22
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 23
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015 24
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
79
Tabel 4.10
Guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai
No. Alternatif Jawaban F %
10. a. Selalu 15 50
b. Sering 6 20
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 4 13
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 50%, sering 20%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 13%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS selalu memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan
selesai.25
Dari hasil observasi dilapangan penulis menemukan, bahwa:
Dalam proses belajar mengajar guru IPS selalu memberikan
ulangan apabila sub materi pembahasan sudah selesai dijelaskan
kepada siswanya.26
Hal tersebut dapat di simpulkan juga bahwa guru IPS dalam
memberikan materi pembahasan kepada siswamya telah selesai, maka
guru tersebut memberitahukan kepada siswanya untuk mengadakan
ulangan terkait dengan sub materi yang sudah selesai dijelaskan atau
disampaikan.
25
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 26
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
80
Tabel 4.11
Guru IPS memberitahukan hasil atau nilai ulangan kepada siswa
No. Alternatif Jawaban F %
11. a. Selalu 13 43
b. Sering 8 27
c. Kadang-Kadang 8 27
d. Tidak Pernah 1 3
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu ada 43%, sering 27%, kadang-kadang 27% dan tidak pernah 3%
responden yang ada/ dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru
IPS selalu memberitahukan hasil ulangan kepada siswa.27
Dari hasil observasi ditemukan bahwa:
Jika ulangan yang dilakukan oleh guru IPS sudah selesai
dikoreksi atau sudah mendapatkan nilai maka segera mungkin guru
tersebut memberitahukan kepada siswa hasil ulangan yang sudah
diadakan oleh guru tersebut.28
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa apabila ulangan pada
pembelajaran IPS sudah selesai dikoreksi oleh guru yang
bersangkutan, guru tersebut selalu memberitahukan kepada siswanya
hasil ulangan khususnya mata pelajaran IPS. Sehingga siswa dapat
mengetahui apakah selama pembelajaran IPS mereka dapat menguasai
atau benar-benar serius mengikuti pembelajaran IPS.
27
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 28
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
81
Tabel 4.12
Guru IPS memberitahukan terlebih dahulu apabila akan
mengadakan ulangan
No. Alternatif Jawaban F %
12. a. Selalu 25 83
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 0 0
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel diatas, terlihat responden yang menjawab
selalu 83%, sering 17%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS selalu memberitahukan terlebih dahulu apabila akan
mengadakan ulangan.29
Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug,
sebagai berikut:
Memang benar guru IPS SMP PGRI 2 Ciledug
memberitahukan kepada siswanya apabila akan mengadakan
ulangan. Hal ini diharapkan siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug
menjadi lebih siap dan bersemangat dalam mengikuti ulangan harian
ataupun semesteran.30
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa, guru IPS selalu
memberitahukan kepada siswanya setiap akan mengadakan ulangan,
baik ulangan harian ataupun semesteran, ini dimaksudkan agar siswa
kelas VII lebih bersemangat dalam mengikuti ualangan tersebut.
29
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 30
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
82
Tabel 4.13
Guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun
No. Alternatif Jawaban F %
13. a. Selalu 23 77
b. Sering 7 23
c. Kadang-Kadang 0 0
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang menjawab selalu
77%, sering 23%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0% responden
yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
memiliki sifat dan bertutur kata yang santun.31
Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug,
bahwa:
Ketika berbicara di kelas maupun di luar kelas, guru IPS
terlihat begitu santun dalam bebicara baik kepada siswa maupun
rekan guru yang lain.32
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
memiliki sifat dan bertutur kata yang santun. Setiap guru wajib
memiliki hal tersebut, karena guru merupakan orangtua siswa di
sekolah dan akan dijadikan contoh oleh para siswa.
31
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 32
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
83
Tabel 4.14
Guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara
positif
No. Alternatif Jawaban F %
14. a. Selalu 17 57
b. Sering 10 33
c. Kadang-Kadang 2 7
d. Tidak Pernah 1 3
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 57%, sering 33%, kadang-kadang 7% dan tidak pernah 3%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS selalu menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan
secara positif.33
Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug,
bahwa:
Guru IPS sudah berupaya dengan sekuat tenaga memberikan
pengarahan atau dorongan kepada siswa yang berperilaku kurang
sopan, misalnya dengan melalui pembicaraan antara guru dengan
siswa secara pribadi atau juga memberikan nasihat secara langsung
di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.34
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS secara
langsung memberikan nasihat kepada siswa kelas VII SMP PGRI 2
Ciledug yang berperilaku kurang sopan, baik di dalam kelas maupun
di luar sekolah (rumah) karena itu merupakan tanggung jawab guru
selaku pembimbing, pendidik dan lain-lain.
33
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 34
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
84
Tabel 4.15
Guru IPS memberikan teguran ketika ada siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran di kelas
No. Alternatif Jawaban F %
15. a. Selalu 17 57
b. Sering 12 40
c. Kadang-Kadang 1 3
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang menjawab selalu
57%, sering 40%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 0% responden
yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
memberikan teguran kepada siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran.35
Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug,
bahwa:
Guru IPS memberikan teguran kepada siswanya yang tidak
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran
IPS, dimaksudkan supaya siswa lebih fokus terhadap apa yang
disampaikan guru tersebut.36
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
menegur kepada siswanya yang tidak memperhatikan penjelasan guru
IPS apabila proses pembelajaran sedang berlangsung.
35
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 36
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
85
Tabel 4.16
Guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari pada saat penyampaian materi
No. Alternatif Jawaban F %
16. a. Selalu 13 43
b. Sering 11 37
c. Kadang-Kadang 6 20
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 43%, sering 37%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS selalu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari pada saat penyampaian materi.37
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari pada saat penyampaian materi yang dikaitkan dengan
conto-contoh yang ada disekitar lingkungan siswa tersebut.38
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari pada saat
penyampaian materi. Dengan tujuan memudahkan siswa untuk
memahami dengan materi yang telah disampaikan guru tersebut.
Siswa juga tidak bingung dan bertanya-tanya kembali.
37
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 38
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
86
Tabel 4.17
Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya
No. Alternatif Jawaban F %
17. a. Selalu 9 30
b. Sering 13 43
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 3 10
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 30%, sering 43%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 10%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS sering mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya.39
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya.
Misalnya dengan menanyakan materi dipertemuan sebelumnya,
menanyakan tugas, menanyakan apa yang sudah dipelajari dirumah
dan sebagainya.40
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering
mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya. Baik di awal
pertemuan maupun di akhir pertemuan. Dengan tujuan untuk
mengingatkan kembali kepada siswa materi-materi yang sudah
dipelajari sebelumnya.
39
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 40
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
87
Tabel 4.18
Guru IPS mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa
yang belum hadir
No. Alternatif Jawaban F %
18. a. Selalu 12 40
b. Sering 13 43
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 40%, sering 43%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS sering mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa
yang belum hadir.41
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS tidak mengontrol satu per satu siswa yang belum
hadir atau belum masuk kelas pada saat kegiatan belajar mengajar
akan segera di mulai. Guru IPS langsung meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa, dan setelah doa selesai masih ada beberapa siswa
yang baru masuk kelas.42
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS tidak
mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir.
Seharusnya hal ini penting untuk guru ketahui, ada dimana dan sedang
melakukan apa siswa tersebut ketika bel masuk kelas sudah berbunyi
dan kegiatan belajar mengajar akan di mulai.
41
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 42
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
88
Tabel 4.19
Guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika
penyampaian materi
No. Alternatif Jawaban F %
19. a. Selalu 22 73
b. Sering 8 27
c. Kadang-Kadang 0 0
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 73%, sering 27%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS selalu menguasi materi pelajaran dengan baik ketika
penyampaian materi.43
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS menunjukkan sikap percaya diri pada saat
penyampaian materi.44
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak pernah guru IPS
selalu menguasi materi pelajaran dengan baik ketika penyampaian
materi. Sebagai seorang guru hasruslah dapat menguasi materi yang
disampaikan ke siswa agar siswa tidak merasa bingung atau kesulitan
dengan materi tersebut.
43
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 44
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
89
Tabel 4.20
Guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa
masalah pribadi ke dalam kelas)
No. Alternatif Jawaban F %
20. a. Selalu 15 50
b. Sering 2 7
c. Kadang-Kadang 1 3
d. Tidak Pernah 12 40
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 50%, sering 7%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 40%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS selalu menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa
masalah pribadi ke dalam kelas).45
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa
masalah pribadi ke dalam kelas). Selalu tersenyum dan tidak
menunjukan sikap (sedih, cemberut, kesal, dll).46
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS IPS selalu
menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke
dalam kelas). Jika guru menunjukkan sikap (sedih, cemberut, kesal,
dll) pada saat menyampaikan materi di dalam kelas, siswapun
mungkinakan menunjukkan hal yang sama. Guru seharusnya
menunjukkan semangat dan rasa gembiranya pada saat mengajar, agar
siswapun juga semangat dalam belajar.
45
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 46
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
90
Tabel 4.21
Guru IPS pernah memberikan hukuman
No. Alternatif Jawaban F %
21. a. Selalu 1 3
b. Sering 6 20
c. Kadang-Kadang 14 47
d. Tidak Pernah 9 30
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 3%, sering 20%, kadang-kadang 47%, dan tidak pernah 30%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulakan bahwa
guru IPS kadang-kadang memberikan hukuman.47
Dari hasil wawancara oleh guru IPS SMP PGRI 2 Ciledug,
sebagaimana yang diungkapkan bahwa:
Memang kadang-kadang saya memanggil anak-anak yang
bermasalah terkait dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan
mengumpulkan tugas, sehingga saya memberikan pengertian kepada
mereka.48
Selain itu, melalui hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2
Ciledug, sebagai berikut:
Dari hasil observasi memang jelas, kadang-kadang guru IPS
terlihat memanggil siswa yang tidak mengikuti pelajaran pada jam
pelajaran IPS dan juga terdapat siswa yang tidak mengumpulkan
tugas pada mata pelajaran IPS. Sehingga guru IPS tersebut
memberikan pengertian kepada siswanya agar tidak mengulangi
masalah yang sama.49
47
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 48
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015 49
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
91
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa dari ke-3 hasil
penelitian yang di dapatkan di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, siswa
tersebut bermasalah dengan tidak mengikutinya pembelajaran IPS
atau tidak mengumpulkan tugas pada mata pelajaran IPS, sehingga
guru IPS tersebut kadang-kadang memberikan hukuman yang pantas
bagi siswa tersebut. Agar siswa tidak mengulangi lagi pada
pembelajaran IPS berikutnya dan seterusnya.
Tabel 4.22
Guru IPS pernah memberikan penghargaan
No. Alternatif Jawaban F %
22. a. Selalu 0 0
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 10 33
d. Tidak Pernah 15 50
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 0%, sering 17%, kadang-kadang 33% dan tidak pernah 50%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan guru IPS tidak pernah memberikan
penghargaan.50
Dari hasil observasi di kelas VII pada pembelajaran IPS di
SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut:
Guru IPS tidak pernah memberikan penghargaan kepada
siswa berupa hadiah, akan tetapi guru IPS memberikan penghargaan
berupa pujian kepada siswa yang bersikap baik atau berprestasi di
kelas.51
50
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 51
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
92
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS di SMP
PGRI 2 Ciledug, tidak pernah memberikan penghargaan berupa
hadiah kepada siswa melainkan berupa pujian. Padahal dengan
memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi akan membuat
siswa yang lainnya ikut termotivasi untuk menjadi siswa yang
berprestasi.
Tabel 4.23
Guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara langsung pada
saat memberi teguran
No. Alternatif Jawaban F %
23. a. Selalu 6 20
b. Sering 14 47
c. Kadang-Kadang 3 10
d. Tidak Pernah 7 23
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang menjawab selalu
20%, sering 47%, kadang-kadang 10% dan tidak pernah 23%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS sering menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat
memberi teguran.52
Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug,
bahwa:
Guru IPS memberikan teguran kepada siswanya yang tidak
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran
IPS, dengan menyebutkan nama siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru. Dengan tujuan supaya siswa lebih fokus terhadap
apa yang disampaikan guru tersebut.53
52
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 53
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
93
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering
menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran.
Padahal seharusnya tidak menyebutkan nama siswa secara langsung
ketika memberi teguran. Sebab apabila siswa yang diberikan teguran
adalah siswa yang sensitif, akan membuatnya down dan tidak fokus
belajar di kelas.
Tabel 4.24
Guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas
No. Alternatif Jawaban F %
24. a. Selalu 19 63
b. Sering 6 20
c. Kadang-Kadang 2 7
d. Tidak Pernah 3 10
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 63%, sering 20%, kadang-kadang 7% dan tidak pernah 10%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu bersikap ramah
dengan siswa pada saat di luar kelas.54
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS terlihat ramah dan bertegur sapa dengan
siswanya, seperti hendak mau pulang dari sekolah, berbicara dengan
siswa sambil tertawa.55
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
bersikap ramah dengan siswa, sebab dari siswa tersebut kurang
mampu bersosialisasi dengan guru.
54
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 55
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
94
Tabel 4.25
Guru IPS mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan
berdoa
No. Alternatif Jawaban F %
25. a. Selalu 23 77
b. Sering 4 13
c. Kadang-Kadang 3 10
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 77%, sering 13%, kadang-kadang 10% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu mengucapkan salam
dan memulai pelajaran dengan berdoa.56
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS mengucapakan salam ketika masuk kelas.
Kemudian mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa sebelum pelajaran dimulai.57
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.
Mengucapkan salam dan berdoa dimaksudkan untuk menanamkan
aqidah dan memantapkan kualitas iman siswa pada proses belajar
mengajar.
56
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 57
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
95
Tabel 4.26
Guru IPS semangat dalam mengajar
No. Alternatif Jawaban F %
26. a. Selalu 25 83
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 0 0
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 83%, sering 17%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu semangat dalam
mengajar.58
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS terlihat sangat bersemangat pada saat
menyampaikan materi. Selalu tersenyum dan sesekali menyelipkan
candaan agar siswa tidak merasa jenuh.59
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
semangat dalam mengajar. Sikap semangat guru harus ditunjukkan
kepada siswa agar siswa juga semangat dalam belajar. Jika gurunya
tidak terlihat semangat, siswapun juga tidak akan semangat.
58
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 59
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
96
Tabel 4.27
Guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika
ada siswa yang bertanya
No. Alternatif Jawaban F %
27. a. Selalu 5 17
b. Sering 4 13
c. Kadang-Kadang 10 33
d. Tidak Pernah 11 37
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 17%, sering 13%, kadang-kadang 33% dan tidak pernah 37%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
tidak pernah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik
ketika ada siswa yang bertanya.60
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Ketika ada siswa yang belum mengerti kemudian bertanya
tentang materi yang telah dijelaskan oleh guru IPS, guru IPS terlihat
bisa menjawab dengan baik tanpa adanya keraguan.61
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak pernah guru IPS
tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang
bertanya. Terlihat bahwa guru IPS menguasai materi dengan baik.
Sebaga seorang guru hasruslah dapat menguasi materi yang
disampaikan ke siswa agar siswa tidak merasa bingung atau kesulitan
dengan materi tersebut. Walaupun tugas guru adalah mengajar, namun
belajar juga tetap dilakukan sampai kapanpun untuk menambah
pengetahuan.
60
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 61
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
97
Tabel 4.28
Guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum memulai
pelajaran
No. Alternatif Jawaban F %
28. a. Selalu 4 13
b. Sering 0 0
c. Kadang-Kadang 12 40
d. Tidak Pernah 14 47
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 13%, sering 0%, kadang-kadang 40%, dan tidak pernah 47%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
tidak pernah guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum
memulai pelajaran.62
Namun, hal tersebut sejalan dengan hasil observasi yang
peneliti temukan atau amati di kelas VII, sebagai berikut:
Guru IPS selalu mengkondisikan kelas agar siswa tertib
ketika proses belajar mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan
menarik perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking.63
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS dapat
mengkondisikan kelas dengan baik sebelum kegiatan belajar mengajar
di mulai agar siswa bisa fokus belajar dan tidak bercanda atau
mengobrol dengan siswa lainnya pada saat pelajaran akan di mulai.
62
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 63
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
98
Tabel 4.29
Guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa setiap
pertemuannya
No. Alternatif Jawaban F %
29. a. Selalu 4 13
b. Sering 6 20
c. Kadang-Kadang 9 30
d. Tidak Pernah 11 37
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 13%, sering 20%, kadang-kadang 30% dan tidak pernah 37%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap
pertemuannya.64
Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa:
Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya.
Misalnya dengan menanyakan materi dipertemuan sebelumnya,
menanyakan tugas, menanyakan apa yang sudah dipelajari dirumah
dan sebagainya.65
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu
mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya. Dengan tujuan
untuk mengingatkan kembali kepada siswa materi-materi yang sudah
dipelajari dipertemuan sebelumnya.
64
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 65
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
99
Tabel 4.30
Belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS demi menghindari
hukuman yang diancamkan
No. Alternatif Jawaban F %
30. a. Selalu 10 33
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 10 33
d. Tidak Pernah 5 17
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 33%, sering 17%, kadang-kadang 33% dan tidak pernah 17%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian siswa selalu belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS
untuk menghindari hukuman yang diancamkan dan Sebagian siswa
lainnya kadang-kadang belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS
untuk menghindari hukuman yang diancamkan.66
Dari hasil observasi di lapangan, bahwa:
Tidak adanya ancaman yang diberikan guru IPS kepada
siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugas IPS. Banyak dari siswa
mengerjakan tugas-tugasnya di sekolah padahal itu merupakan tugas
rumah. Guru memberikan waktu tambahan kepada siswa yang belum
mengerjakan tugas-tugasnya tersebut.67
Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa kurang
bertanggungjawab atas tugas-tugas yang diberikan guru. Guru
seharusnya bersikap tegas dengan memberikan hukuman kepada
siswa yang telat mengumpulkan tugas atau tidak mengerjakan tugas,
agar siswa mampu bertanggungjawab atas tugas yang telah diberikan.
66
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 67
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
100
Tabel 4.31
Belajar IPS karena ingin dipuji guru
No. Alternatif Jawaban F %
31. a. Selalu 19 63
b. Sering 2 7
c. Kadang-Kadang 6 20
d. Tidak Pernah 3 10
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 63%, sering 7%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 10%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan selalu belajar IPS karena ingin hasil
kerjanya di puji oleh guru. Sebab itu akan membuat semangat
belajar.68
Dari hasil observasi di lapangan, bahwa:
Siswa sangat senang jika mendapatkan pujian dari guru
khususnya guru IPS atas hasil kerja kerasnya. Dimana dari pujian
inilah akan membuat siswa lebih semangat lagi dalam belajar dan
mengikuti pembelajaran dengan serius.69
Hal ini dapat di simpulkan bahwa selama ini siswa rajin
belajar agar hasil kerja kerasnya yang baik mendapatkan pujian dari
guru langsung tentu akan memacu siswa termotivasi belajar.
68
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 69
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
101
Tabel 4.32
Belajar IPS karena ingin dipuji orangtua
No. Alternatif Jawaban F %
32. a. Selalu 8 27
b. Sering 3 10
c. Kadang-Kadang 4 13
d. Tidak Pernah 15 50
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 27%, sering 10%, kadang-kadang 13% dan tidak pernah 50%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah belajar IPS karena
ingin di puji orangtua.
Dari hasil observasi di lapangan, bahwa:
Siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, belajar di kelas
maupun di luar kelas bukan semata-mata ingin mendapatkan pujian
tetapi belajar karena untuk menambah pengetahuan.70
Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa yang rajin belajar
untuk mendapatkan pujian dari orangtua hanya beberapa orang saja.
Tetapi setengah dari jumlah responden menjawab rajin belajar bukan
karena ingin mendapatkan pujian dari orangtua.
70 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
102
Tabel 4.33
Belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan
No. Alternatif Jawaban F %
33. a. Selalu 25 83
b. Sering 3 10
c. Kadang-Kadang 2 7
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 83%, sering 10%, kadang-kadang 7% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan selalu belajar karena ingin
menambah atau meningkatkan pengetahuannya.71
Dari hasil pengamatan di lapangan dapat di ungkapkan:
Siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug rata-rata mereka
belajar karena ingin menambah atau meningkatkan pengetahuan
yang belum sama sekali mereka ketahui maupun yang sudah mereka
ketahui sehingga proses pembelajaran IPS yang disampaikan oleh
guru dapat terserap dengan baik dan di kelas pun menjadi baik.72
Hal ini dapat di simpulkan, rata-rata siswa kelas VII SMP
PGRI 2 Ciledug memiliki pemikiran bahwa mereka belajar karena
untuk menambah pengetahuannya tentang segala hal, salah satunya
pelajaran IPS.
71
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 72
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
103
Tabel 4.34
Belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu
bersaing dengan siswa lainnya
No. Alternatif Jawaban F %
34. a. Selalu 20 67
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 1 3
d. Tidak Pernah 4 13
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 67%, sering 17%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 13%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
siswa selalu belajar IPS karena untuk mendapatkan nilai yang bagus
agar mampu bersaing dengan siswa lainnya.73
Dari hasil observasi di lapangan, dapat diungkapkan bahwa:
Siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug semangat belajar baik
di dalam maupun di luar kelas karena ingin mendapatkan nilai yang
bagus agar menjadi juara dan mampu bersaing dengan siswa
lainnya. Hal tersebut merupakan keinginan semua siswa. Karena itu
semua siswa semangat dalam belajarnya.74
Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas
VII SMP PGRI 2 Ciledug semangat belajar karena ingin bersaing
dengan siswa lainnya dan menjadi juara di kelasnya, dengan kata lain
mereka selalu ingin menjadi yang terbaik di kelasnya. Dan itu
merupakan suatu motivasi untuk mereka rajin dan semangat dalam
belajar.
73
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 74
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
104
Tabel 4.35
malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan
No. Alternatif Jawaban F %
35. a. Selalu 0 0
b. Sering 1 3
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 24 80
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 0%, sering 3%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 80%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
siswa tidak pernah malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan.75
Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas
VII SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah malas belajar IPS walaupun
akan ada ulangan. Hal ini disebabkan siswa tidak ingin mendapatkan
nilai jelek. Jadi sebisa mungkin diusahakan untuk belajar IPS ketika
ada ulangan.
Tabel 4.36
Malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua
No. Alternatif Jawaban F %
36. a. Selalu 1 3
b. Sering 0 0
c. Kadang-Kadang 6 20
d. Tidak Pernah 23 77
Jumlah 30 100%
75
Hasil Angket tanggal 17 November 2015
105
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 3%, sering 0%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 77%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
siswa tidak pernah malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh
orangtua. 76
Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas
VII SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah malas belajar IPS walaupun
dijanjikan hadiah oleh orangtua. Hadiah yang dijanjikan oleh orangtua
kepada anaknya itu sebagai motivasi untuk anak (siswa) rajin belajar.
Tabel 4.37
Merasa malas mencatat pelajaran IPS
No. Alternatif Jawaban F %
37. a. Selalu 0 0
b. Sering 1 3
c. Kadang-Kadang 3 10
d. Tidak Pernah 26 87
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 0%, sering 3%, kadang-kadang 10% dan tidak pernah 87%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
siswa tidak pernah merasa malas mencatat pelajaran IPS.77
Dari hasil observasi di lapangan dapat di ungkapkan bahwa:
Sebagian besar siswa di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug,
mereka terlihat semangat dalam mencatat materi yang diberikan guru
di papan tulis. Tidak ada siswapun yang protes ketika guru menyuruh
untuk mencatat materi tersebut. Kelaspun terlihat kondusif. 78
76
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 77
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 78
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
106
Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa kelas VII
SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah merasa malas mencatat pelajaran
IPS. Karena apa yang mereka catat akan bermanfaat untuk mereka
sebagai bahan tambahan belajar juga nantinya pada saat ulangan
harian atau semesteran.
Tabel 4.38
Rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang
disajikan guru
No. Alternatif Jawaban F %
38. a. Selalu 3 10
b. Sering 5 17
c. Kadang-Kadang 7 23
d. Tidak Pernah 15 50
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 10%, sering 17%, kadang-kadang 23% dan tidak pernah 50%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah rajin belajar IPS
karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru.79
Dari hasil observasi di lapangan dapat di ungkapkan bahwa:
Sebagian siswa di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, mereka
rajin belajar itu terlihat dari bagaimana cara mereka mengikuti
pembelajaran IPS dengan baik dan serius mendengarkan materi yang
disampaikan oleh guru tersebut.80
Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa kelas VII
SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah rajin belajar IPS karena ingin
79
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 80
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
107
mendapatkan hadiah yang disajikan guru, sebab bukan itu tujuan yang
mereka cari tetatpi pengetahuan yang mereka cari.
Tabel 4.39
Senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS
No. Alternatif Jawaban F %
39. a. Selalu 22 73
b. Sering 3 10
c. Kadang-Kadang 5 17
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 70%, sering 10%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS.81
Dari hasil pengamatan dilapangan dapat di ungkapkan
bahwa:
Siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya
mata pelajaran IPS begitu senang dan semangat ketika diminta untuk
mengerjakan tugas IPS.82
Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa kelas VII SMP PGRI
2 Ciledug dalam mengikuti proses pembelajaran IPS selalu senang
ketika mengerjakan tugas-tugas IPS, bukan hanya karena takut tidak
mendapat nilai atau mendapat hukuman jika tidak mengerjakan. Akan
tetapi karena mereka senang dengan mata pelajaran IPS. Walaupun
terdapat dari pernyataan siswa mata pelajaran IPS itu sedikit
membosankan.
81
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 82
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
108
Tabel 4.40
Tertarik menyelesaikan PR atau tugas yang diberikan guru IPS
No. Alternatif Jawaban F %
40. a. Selalu 15 50
b. Sering 7 23
c. Kadang-Kadang 8 27
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab
selalu 50%, sering 23%, kadang-kadang 27% dan tidak pernah 0%
responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan selalu tertarik menyelesaikan PR
yang diberikan guru IPS.83
Dari hasil pengamatan dilapangan dapat diungkapkan:
Hampir seluruh siswa menyelesaikan PR atau tugas yang
diberikan oleh guru IPS dalam proses pembelajaran IPS, ini berarti
mereka antusias terhadap mata pelajaran IPS.84
Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa kelas VII SMP PGRI
2 Ciledug hampir semuanya dapat menyelesaikan PR atau tugas yang
diberikan oleh guru IPS tersebut, baik di dalam maupun di luar kelas.
83
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 84
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
109
b. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Tabulasi Angket Peran Guru IPS
Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan hasil data
angket, selanjutnya peneliti menganalisis angket peran guru IPS.
Adapun analisis angket peran guru IPS sebagai berikut
Tabel 4.41
Angket Peran Guru IPS
No. Angket Tabulasi Data
4 3 2 1
1 17 3 4 6
2 11 14 4 1
3 7 0 17 6
4 10 13 4 3
5 3 5 6 16
6 6 6 11 7
7 17 8 5 0
8 22 7 1 0
9 18 7 5 0
10 14 6 5 5
11 15 10 4 1
12 25 5 0 0
13 23 7 0 0
14 17 10 2 1
15 17 12 1 0
16 13 11 6 0
17 9 13 8 0
18 12 13 5 0
19 22 8 0 0
20 15 2 1 12
21 1 7 13 9
22 0 5 10 15
23 6 14 3 7
24 19 6 2 3
25 23 4 3 0
26 25 5 0 0
27 5 4 10 11
28 4 0 12 14
29 4 6 10 10
380 211 152 127
Rata-Rata 12,67 7,03 5,07 4,24
110
Frekuensi 42,23 23,43 16,90 14,13
Prosentase 43,67 24,23 17,48 14,61
Dari hasil tabel Peran Guru IPS di atas, terlihat jelas bahwa
angket yang diberikan kepada 30 siswa SMP PGRI 2 Ciledug
kelas VII, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan guru IPS selalu menunjukkan perannya sebagai
seorang guru. Dengan demikian guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug
memberikan atau melakukan usaha untuk meningkatkan semangat
belajar bagi siswanya di kelas maupun di luar kelas.
Kemudian dari hasil observasi di kelas, guru IPS terlihat
percaya diri pada saat penyampaian materi dan memberikan
contoh yang sesuai dengan materi yang mudah dipahami siswa.
Guru IPS juga menggunakan bahasa yang santun dan tidak
menyakiti hati siswa. Guru IPS pun terlihat ramah dengan siswa,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut senada
dengan yang dikemukakan James W. Brown menurutnya tugas
dan peranan guru “menguasai dan mengembangkan materi
pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari,
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa”.85
Dari hasil angket, observasi dan kaitannya dengan teori
tentang Peran Guru dapat disimpulkan bahwa guru IPS
menunjukkan peran guru yang cukup baik. Hal tersebut terlihat
dari kualitas maupun kuantitas guru IPS dalam menyampaikan
materi, memotivasi belajar siswa, perliaku dan cara berbicara
serta berinteraksi di lingkungan sekolah.
2) Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa
Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan hasil data
angket, kemudian menganalisis angket peran guru IPS,
85
Sardiman.A.M, op. cit., h.143.
111
selanjutnya adalah menganalisis angket motivasi belajar siswa.
Adapun analisis angket motivasi belajar sebagai berikut
Tabel 4.42
Angket Motivasi Belajar Siswa
No. Angket Tabulasi Data
4 3 2 1
1 10 5 10 5
2 19 2 6 3
3 6 5 4 15
4 25 3 2 0
5 20 5 1 4
6 0 1 5 24
7 1 0 6 23
8 0 1 3 26
9 3 5 7 15
10 22 3 5 0
11 15 7 8 0
121 37 57 115
Rata-Rata 4,03 1,23 1,90 3,83
Frekuensi 13,43 4,1 6,3 12,77
Prosentase 36,70 11,20 17,20 34,90
Dari hasil tabel Angket Motivasi Belajar Siswa di atas,
terlihat jelas bahwa angket yang diberikan kepada 30 siswa SMP
PGRI 2 Ciledug kelas VII, dari 11 pertanyaan angket tentang
motivasi belajar siswa, 5 pernyataaan mendapatkan jawaban
“tidak pernah” dari responden. Hal tersebut dikarenakan bukan
karena pernyataan negatif melainkan karena para responden
menjawab sesuai dengan kenyataan yang mereka alami.
Pernyataan tersebut berupa (belajar IPS karena ingin di puji
orangtua, malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan, malas
belajar IPS walalupun dijanjikan hadiah oleh orangtua, merasa
malas mencatat pelajaran IPS, dan rajin belajar IPS karena ingin
mendapatkan hadiah yang disajikan guru).
112
Kemudian dari hasil wawancara dengan guru IPS, dapat
dikatakan bahwa siswa dapat termotivasi belajar dengan cara
memberikan metode pembelajaran yang bervariasi setiap
pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh
pada saat kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya senada dengan
pendapat Hamzah B. Uno, menurutnya “siswa akan termotivasi
belajar jika perencanaan yang penuh variasi dan adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar”.86
Sedangkan menurut Fu’ad bin
Abdul Aziz asy-Syalhub menyatakan bahwa “salah satu tugas
dan kewajiban guru adalah mengajar dengan metode yang bagus
(bervariasi)”.87
Dari hasil angket, wawancara dan kaitannya dengan teori
tentang motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar siswa kelas VII sudah berjalan dengan baik. Ini dapat
dilihat dari motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yaitu dari
keinginan siswa untuk belajar, sikap senang terhadap mata
pelajaran IPS yang menunjukkan bahwa siswa memiliki minat
yang cukup tinggi, dan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan
guru serta keinginan untuk meningkatkan pengetahuannya.
Sedangkan motivasi dari luar diri siswa, dalam hal ini dapat
terlihat pada semangat siswa ketika guru menyampaikan materi
dengan menggunakan metode pembelajaran, kedisiplinan siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dan sikap belajar
siswa yang tekun dan sungguh-sungguh bila ada ulangan, kadang-
kadang untuk mendapatkan pujian atau hadiah serta untuk
menjadi juara.
86
Hamzah B. Uno, loc. cit. 87
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, loc. cit.
113
3) Pembahasan dan Analisa Angket
Dari hasil angket Peran Guru dan Motivasi Belajar Siswa
sebelumnya dapat dilihat bahwa pada awal pembelajaran, guru
terlebih dahulu mengkondisikan kelas agar siswa bisa fokus
ketika kegiatan pembelajaran di mulai. Senada dengan hasil
observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, “Guru IPS selalu
mengkondisikan kelas agar siswa tertib ketika proses belajar
mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan menarik
perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking”.88
Kegiatan pemberian ice breaking juga dapat dikatakan
pemberian motivasi di awal pembelajaran, guna untuk
memberikan semangat kepada siswa dalam menerima materi
pelajaran yang akan diberikan oleh guru.
Hasil angket dan observasi tentang pemberian ice breaking
di dalam kegiatan belajar mengajar, senada dengan pendapat
Hamzah B. Uno yang menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik
dapat diberikan kepada siswa salah satunya apabila adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar.89
Kemudian setelah pemberian motivasi di awal pembelajaran,
guru juga dapat memberikan motivasi di dalam kegiatan inti
pembelajaran. Dari hasil angket, guru IPS selalu memberikan
metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal
ini bertujuan agar siswa tidak jenuh saat guru menyampaikan
materi pelajaran.
Dalam setiap proses belajar mengajar yang dilaksanakan di
sekolah, guru IPS menggunakan berbagai metode. Hal ini diakui
oleh guru IPS saat wawancara bahwa “Dalam proses belajar
mengajar berlangsung saya selalu menggunakan metode yang
bervariasi seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain
88
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 89
Hamzah B. Uno, loc. cit.
114
sebagainya.90
Begitu juga dengan hasil observasi di kelas VII
SMP PGRI 2 Ciledug bahwa “guru IPS dalam pembelajarannya
selalu menggunakan metode yang bervariasi tergantung materi
pembahasan yang diajarkan kepada siswa tersebut. Sehingga
siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug dapat menerima
pembelajaran dari guru IPS tidak jenuh dan bosan”
Hasil angket, wawancara dan observasi tersebut tentang
metode pembelajaran yang bervariasi, senada dengan pendapat
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub yang menyatakan bahwa
salah satu tugas dan kewajiban guru adalah mengajar dengan
metode yang bagus (bervariasi).
Ketika memasuki akhir pembelajaran, guru IPS
mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa. Pada kegiatan ini guru memberikan reward
(hadiah atau pujian), pemberian reward ini juga merupakan salah
satu pemberian motivasi kepada siswa.
Dalam hal ini guru IPS di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug
memberikan reward berupa pujian, dapat dilihat dari hasil angket
“Guru IPS Memberikan Pujian”. Selanjutnya dari hasil
wawancara dengan guru IPS diungkapkan bahwa “Dengan
memberikan pujian terhadap siswa yang bersikap positif dalam
belajar akan menambah semangat belajar dan memotivasi
mereka untuk lebih baik lagi serta itu merupakan sikap seorang
guru yang peduli terhadap siswa”.91
Dan juga melalui hasi observasi yang bahwa “guru IPS
dalam pembelajarannya memberikan pujian secara lisan
terhadap siswanya yang serius mengikuti pembelajaran IPS dari
90
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015 91 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015
115
awal sampai akhir. Dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi
atau semangat dalam belajar IPS itu sendiri”.92
Hasil angket, wawancara dan observasi tersebut tentang
memberikan pujian, senada dengan pendapat Sardiman AM.,
salah satu bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah adalah dengan memberikan pujian.
Maka dapat dipahami bahwa guru IPS memotivasi siswa
dengan memberikan ice breaking di awal pembelajaran. Hal
tersebut bertujuan agar siswa bisa fokus belajar dan tidak
bercanda atau mengobrol dengan siswa lainnya pada saat
pelajaran akan di mulai.
Selanjutnya pemberian motivasi juga dilakukan di dalam
kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini
bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat kegiatan
belajar mengajar. Dalam kaitannya dengan pemberian motivasi
belajar, guru IPS juga berpendapat bahwa siswa senang apabila
hasil tugas yang di kerjakannya mendapatkan pujian. Hal
tersebut dilakukan agar dapat membangkitkan semangat siswa.
Dengan diberikan metode pembelajaran yang bervariasi
serta pujian terhadap tugas yang dikerjakan siswa, guru IPS
melihat bahwa siswa menjadi semangat. Karena siswa menjadi
segar (fresh) dan terdorong untuk lebih baik lagi.
Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Abdul Rosyid. Di mana dalam penelitiannya
yang berjudul ”Peranan Guru IPS Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS” menunjukkan
bahwa peranan guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran IPS dikelas
adalah keterampilan guru membuka pelajaran, penggunaan
92 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
116
variasi metode dan teknik pembelajaran, kualitas variasi
stimulus, keterampilan bertanya, penggunaan media atau alat
bantu pembelajaran, keterampilan menutup pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa peran guru memiliki keterkaitan dengan penumbuhan
motivasi belajar maupun minat siswa itu sendiri di dalam proses
pembelajaran.
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan
bahwa peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di
kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil
angket, observasi ataupun wawancara yang menunjukkan bahwa guru IPS
berperan cukup baik di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa cukup
termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Peran guru IPS dalam memotivasi belajar siswa sudah berjalan dengan
baik dapat terlihat dari keseluruhan data yang diperoleh yaitu metode yang
bervariasi, ada 17 siswa (57%) mengatakan bahwa guru mereka selalu
memberikan metode pembelajaran yang bervariasi. Memberikan pujian, ada 18
siswa (60%) mengatakan bahwa guru IPS selalu memberikan pujian ketika ada
siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar. Memiliki sifat dan bertutur
kata yang santun, ada 23 siswa (77%) mengatakan guru IPS selalu
menunjukkan sifat dan bertutur kata yang santun, terlihat juga pada saat
observasi ketika berbicara di kelas maupun di luar kelas guru IPS terlihat
begitu santun dalam berbicara baik kepada siswa maupun rekan guru.
Semangat dalam mengajar, ada 25 siswa (83%) mengatakan guru IPS selalu
semangat dalam mengajar, terlihat juga pada saat observasi guru IPS terlihat
sangat bersemangat pada saat menyampaikan materi, selalu tersenyum dan
sesekali menyelipkan candaan agar siswa tidak merasa jenuh. Mengucapkan
salam dan berdoa, ada 23 siswa (77%) mengatakan guru IPS selalu
mengucapkan salam dan memulai pelajaran degan berdoa.
Penelitian ini membuktikan peranan guru sangat penting di dalam
memberikan motivasi pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga dampak
dari pemberian motivasi tersebut yakni adanya rasa ketertarikan dan
kesenangan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa motivasi memang penting diberikan di dalam
118
kelas oleh guru. Hal tersebut dilakukan agar siswa memiliki motivasi yang kuat
di dalam proses pembelajaran.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Hendaknya siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya pada mata
pelajaran IPS sehingga tidak hanya terpengaruh dari luar diri siswa atau
dari guru saja. Dan hendaknya siswa selalu bersemangat mengikuti mata
pelajaran IPS, agar lebih cepat memahami yang disampaikan oleh guru dan
prestasi dalam mata pelajaran IPS dapat lebih baik.
2. Bagi Guru
Hendaknya guru IPS mempertahankan penggunaan metode yang
bervariasi dalam mengajar, atau bahkan lebih ditingkatkan lagi agar siswa
tidak mudah bosan dalam mengikuti pelajaran IPS. Dan hendaknya guru
IPS dapat menghilangkan persepsi yang kurang baik mengenai pelajaran
IPS agar tidak di kenal dengan pelajaran yang membosankan.
Kemudian guru IPS juga dapat bertukar pikiran dengan guru lainnya
mengenai pemberian motivasi belajar yang baik untuk siswa. Hal tersebut
dilakukan agar siswa tidak hanya menyenangi atau semangat belajar di
dalam satu mata pelajaran saja. Akan tetapi, siswa dapat menyenangi dan
semangat belajar di dalam semua mata pelajaran secara keseluruhan.
3. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya kepala sekolah memberikan pengarahan kepada guru-guru
untuk dapat memotivasi siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dan
hendaknya kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana, seperti
pengadaan buku-buku mengenai pengetahuan sosial di sekolah perlu
ditingkatkan karena dapat menambah wawasan pengetahuan sosial siswa
119
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Yunus Abu, dkk. Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for
Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2009.
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
2008.
E, Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. 2008.
Ellis Ormrod, Jeanne. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Jilid 2. 2008.
Esti, Sri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. 2002.
Faturrohman, Pupuh dan Aa Suryana. Guru Profesional. Bandung: PT Refika
Aditama. cet. Ke-1. 2012.
Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi). Bandung:
Alfabeta.cet. Ke-2. 2013.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Margono. S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. cet.
Ke-6. 2007.
Miarso, Yusufhadi. Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 2008.
Moleong, Lexy J. Metode Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.
Muhaimin, Abdul. Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2011.
Muhammad, Kasiram. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan
Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN
Malang Press. 2008.
Mustafa, Dina. Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang
Hayat. Jakarta: Pusat Antar Universitas.cet. Ke-1. 2001.
Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran.
Jakarta: Delia Press. 2004.
120
Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
cet. Ke-4. 2003.
Rosyid, Abdul. Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2011.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: PT. Kencana.EdisiI. Cet. Ke-5. 2006.
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Edisi ke-I. 2010.
Sardiman.A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.cet. Ke-21. 2012.
Seli Rusiani, Ervina Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta,
Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2014.
Solihatin, Etin dan Rahrjo. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara. cet. Ke-3. 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 14.
2004.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. cet. Ke-15. 2012.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. cet. Ke-5. 2009.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. cet.
Ke-21. 2014.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS.
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
Aksara.cet. Ke-3. 2008.
Winkel W.S. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. cet. Ke-5. 1999.
121
Yamin, Martinis. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP
Press Group. cet. Ke-1. 2013.
Yusuf Mappeasse, Muhammad. Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III
Jurusan Listrik SMK Negeri 3 Makassar. Skripsi Universitas Negeri
Makassar (UNM). Makassar. 2009.
Sumber Lain:
A. Fatih Syuhud, “Meningkatkan Motivasi Belajar”, diakses pada 11 Juni 2015
dari http://eprints.walisongo.ac.id/1217/5/4101103_Bab2.pdf
Sahid Raharjo, “Teori Sampel dan Sampling Penelitian”, artikel diakses pada 14
September 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/04/teori-sampel-
dan-sampling-penelitian.html
Lampiran 1
Daftar Guru SMP PGRI 2 Ciledug
Tahun Ajaran 2015/2016
NO NAMA L/P JABATAN Bidang Studi
yang diampu
1 Drs. MARSONO, M.Pd L Kepala
Sekolah Matematika
2 NINI YULIYATI, SE P Wk.KepSek IPS
3 ENCEP
ABDUSSALAM, SHI L
PKS
Kurikulum PKn
4 NUR ALI, S.Pd L PKS
Kurikulum IPA
5 ALI ANDI, S.IP L PKS HUMAS B. Indonesia
6 SRI MULYANI, S.Pd P PKS
Kesiswaan B. Indonesia
7 PANCA HADI, SE L PKS
Kesiswaan IPS
8 ROSMANI, S.Pd P PKS Sapran IPA
9 M. ABDURAHMAT,
S.Pd L Pemb.ROHIS IPA
10 EVI NUR AHFIAH,
S.Pd P Guru B. Inggris
11 HAMIDAH, S.Pd P Guru B. Indonesia
12 MARYATI, S.Pd P Guru IPS
13 YUDI DIRGAHAYU,
S.Pd L Guru Penjaskes
14 NUNUNG FAUZIAH,
S.PdI P Guru PAI
15 TUTI ALAWIYAH,
S.Ag P Guru PAI
16 SUNARTI, M.Pd P Guru Matematika
17 JAMIRULLAH, Drs L Guru Matematika
18 ESTININGSIH, S.Pd P Guru Matematika
Lampiran 2
Hasil Angket Uji Coba
Peran Guru IPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 Achmad Raihan 2 2 1 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 2 3 1 3 1 3 113
2 Adinda Febriyane Putri 1 1 1 4 4 2 1 2 1 2 4 4 1 2 3 4 4 3 3 1 4 2 4 4 4 1 2 1 2 4 4 4 2 1 4 4 1 4 100
3 Amelia Agustina 1 1 2 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 87
4 Andika Dwi Putra 2 1 1 3 3 3 1 2 1 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 1 2 2 3 1 98
5 Ardi Maulana 1 1 1 3 2 3 1 3 1 3 4 2 2 1 2 3 4 4 4 2 3 2 4 4 1 2 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 2 1 92
6 Arya Basyara 2 1 1 3 3 2 2 4 1 2 4 4 3 1 2 4 4 2 3 1 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 4 2 1 3 2 2 97
7 Aziz Ubaid 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 3 1 3 1 4 3 2 4 1 3 1 1 2 4 4 4 3 1 3 3 1 2 83
8 Baris Salman Macadafi 2 1 1 3 2 3 1 2 1 3 4 2 2 1 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 1 2 2 3 2 4 3 4 4 1 1 1 2 1 93
9 Chairuel Afriansyah 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 1 4 4 4 4 1 2 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 1 115
10 Dinda Ayu 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 2 4 4 3 4 3 1 1 3 1 4 110
11 Eisy Monisha 4 1 1 4 3 2 1 2 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 105
12 Evy Fitriani 2 1 1 3 2 1 1 4 1 4 4 3 2 1 3 3 4 2 4 1 4 3 2 4 1 1 2 1 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 88
13 Febriana 3 1 1 3 2 2 1 4 1 2 2 3 2 1 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 1 1 1 1 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 88
14 Haidar 1 1 1 3 2 2 1 4 2 3 3 3 1 1 2 1 3 4 3 2 3 2 4 3 1 2 1 1 1 3 3 3 4 1 1 1 1 2 80
15 Intan Febriana 2 1 1 4 3 3 2 4 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 2 2 1 3 4 4 4 4 1 1 1 3 4 108
16 Lisa Estrada 4 1 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 114
17 Muhammad Abimanyu 1 2 1 3 2 2 2 4 1 2 4 3 3 1 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 1 1 95
18 Muhammad Jazmi 2 1 1 2 3 4 2 2 1 1 4 4 3 1 1 4 3 1 3 1 4 3 1 4 1 2 1 1 2 4 3 3 4 2 3 1 1 3 87
19 Nadila Salsabila 3 1 1 4 2 3 2 4 1 4 4 3 2 1 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 104
20 Nanang Dwi Saputra 2 1 1 4 4 3 2 3 1 1 4 4 2 1 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 2 1 1 2 4 4 4 3 1 4 2 1 1 98
21 Rikky Wahyu Saputra 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 4 3 2 1 3 4 4 3 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 87
22 Rizaldi Ridho Lillahi 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 4 4 3 4 1 2 4 2 3 1 2 1 2 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 85
23 Shafa Mutiara 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 90
24 Siska Salsabila 2 4 3 4 3 4 2 3 1 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 122
25 Talitha Windya 2 2 4 4 2 2 2 3 1 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 1 3 4 2 4 1 2 2 1 2 4 3 4 4 4 1 2 2 2 102
26 Tiara Intan Nabila 3 1 2 4 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 2 3 1 2 1 1 2 4 4 3 4 1 1 2 2 2 91
27 Viola Agustin Fara 2 1 2 4 1 2 1 2 1 4 4 4 2 1 1 4 4 3 4 2 1 2 2 4 4 2 1 1 3 3 3 3 4 1 1 2 1 2 89
28 Vivi Ramadita 1 1 2 4 3 2 1 2 1 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 1 1 2 4 3 3 2 2 1 1 2 2 85
29 Windy Amalia 3 1 2 4 3 2 1 4 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 4 3 1 4 1 2 3 110
30 Zanuar Iskhaq 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 3 3 3 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 81
No. AngketJumlahNo. Responden
Lampiran 3
Hasil Angket Uji Coba
Motivasi Belajar Siswa
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 Achmad Raihan 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27
2 Adinda Febriyane Putri 1 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 2 4 33
3 Amelia Agustina 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 32
4 Andika Dwi Putra 3 2 1 3 3 3 3 1 2 2 1 1 3 3 1 3 35
5 Ardi Maulana 1 1 1 1 1 4 3 1 2 1 1 1 1 2 2 3 26
6 Arya Basyara 1 1 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 3 1 4 28
7 Aziz Ubaid 2 2 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 4 2 4 32
8 Baris Salman Macadafi 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 4 28
9 Chairuel Afriansyah 4 1 1 2 2 4 4 1 1 1 2 1 2 4 2 4 36
10 Dinda Ayu 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 4 2 2 26
11 Eisy Monisha 1 1 1 1 1 3 4 1 3 1 1 1 1 3 1 3 27
12 Evy Fitriani 4 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 4 2 2 29
13 Febriana 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27
14 Haidar 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 26
15 Intan Febriana 4 1 1 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 4 2 4 34
16 Lisa Estrada 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 31
17 Muhammad Abimanyu 4 1 1 1 2 4 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 33
18 Muhammad Jazmi 3 2 1 1 2 4 3 1 2 2 2 2 1 4 1 3 34
19 Nadila Salsabila 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 26
20 Nanang Dwi Saputra 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 28
21 Rikky Wahyu Saputra 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 3 2 2 31
22 Rizaldi Ridho Lillahi 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 2 2 1 4 2 3 35
23 Shafa Mutiara 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 3 25
24 Siska Salsabila 4 1 1 1 1 4 4 1 1 3 2 3 1 4 3 4 38
25 Talitha Windya 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 27
26 Tiara Intan Nabila 2 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 1 4 33
27 Viola Agustin Fara 2 2 1 1 1 4 4 1 1 2 2 1 1 4 4 3 34
28 Vivi Ramadita 3 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 2 4 29
29 Windy Amalia 1 1 1 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 4 28
30 Zanuar Iskhaq 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 4 2 4 34
JumlahNo. Angket
No. Responden
Lampiran 4
Hasil Angket
Peran Guru IPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Achmad Afriansyah 4 3 2 3 1 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 1 3 1 3 4 2 1 2
2 Ahmad Reza 4 3 2 3 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 1 3 4 4 4 1 1 1
3 Al Baran Akhbar 1 3 2 4 1 1 4 4 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 3 1 1 2 1 4 4 4 4 1 1
4 Anggita Abimanyu 4 3 2 3 1 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 2 2 2 4 4 4 2 4 3
5 Anggun Niawati 4 4 2 3 1 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1 3 4 4 4 1 1 1
6 Bara Prasetya 4 3 2 3 1 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 1 1 1 4 3 4 4 2 1 4
7 Chyntia Yuhita Sari 4 3 2 4 1 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 1 2 1 4 4 2 4 1 1 1
8 Deny N. S 1 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 2 1 1 3 4 4 1 2 4
9 Diah Kusuma Apriyanti 1 3 2 2 1 2 2 4 2 1 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 1 2 1 4 4 4 4 1 1
10 Diaulhaq Rafif 3 4 2 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 1 4 1
11 Farhan Tri Fadhilah 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 1 4 2 4 2 1 2
12 Fari Hasan 4 3 2 2 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 1 2 2 2 4 4 4 2 1 4
13 Galih Bagus 4 4 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 1 3 4 4 2 1 3 4 4 4 1 2 1
14 Kristal Siva Dila 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 1 2 2 1 3 4 3 2 2 3
15 Miroatus Soulah 1 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 1 2 1 1 3 3 4 1 1 3
16 Muhammad Kahfi 4 3 1 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 1 3
17 Muhammad Rafli 4 3 2 4 2 1 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 4 4 2 2 2 3 4 4 1 2 2
18 Muhammad Ridho 3 2 1 3 4 1 3 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 3 1 4 4 4 2 2 1
19 Pramesti Regita 1 2 1 2 4 4 3 4 4 4 1 4 3 1 4 3 2 2 3 1 3 1 3 1 4 4 3 1 2
20 Putri Aprilianty 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 4 4 3 1 3 4 4 4 1 2 1
21 Putri Nabilla 4 4 4 1 1 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 1 4 4 4 2 1 3 4 4 4 1 2 1
22 Reinardus Dicaprio 4 4 1 3 1 1 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 3
23 Rian Putra Guntur 4 4 1 3 1 1 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 3
24 Rio Putra Vanista 1 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2
25 Rizky Maulana 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2
26 Ryan Fahrezi 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 2
27 Selvi Alfi Yani 4 3 1 4 2 2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 1 2
28 Shiva Salsabila 4 3 1 4 1 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 1 1
29 Syahri 2 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2
30 Winda Windira 3 1 2 2 3 3 2 4 3 1 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 1 2 3 1 3 4 4 2 4
No. RespondenNo. Angket
Jumlah
81
86
78
89
87
83
83
86
76
90
89
88
87
85
81
92
84
83
75
90
86
90
90
86
90
92
89
87
87
83
Lampiran 5
Hasil Angket
Motivasi Belajar Siswa
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Achmad Afriansyah 2 2 3 3 4 1 1 1 3 4 4
2 Ahmad Reza 1 4 1 4 1 1 1 1 1 4 4
3 Al Baran Akhbar 4 4 4 4 4 1 2 1 1 4 4
4 Anggita Abimanyu 2 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4
5 Anggun Niawati 1 4 1 4 1 1 1 1 1 2 4
6 Bara Prasetya 2 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4
7 Chyntia Yuhita Sari 2 4 1 4 1 1 2 1 3 4 4
8 Deny N. S 1 2 2 4 4 1 1 1 2 3 3
9 Diah Kusuma Apriyanti 4 4 1 4 4 2 1 2 1 4 2
10 Diaulhaq Rafif 3 4 3 3 4 1 1 1 1 4 4
11 Farhan Tri Fadhilah 2 1 1 2 4 3 4 1 3 4 2
12 Fari Hasan 2 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4
13 Galih Bagus 4 1 4 4 4 1 1 1 2 4 4
14 Kristal Siva Dila 4 4 2 4 3 1 1 1 3 4 2
15 Miroatus Soulah 1 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3
16 Muhammad Kahfi 1 4 4 4 3 1 1 1 2 2 2
17 Muhammad Rafli 2 4 1 4 4 1 1 1 4 2 3
18 Muhammad Ridho 4 4 1 4 4 1 1 1 1 4 3
19 Pramesti Regita 2 4 1 4 1 2 2 1 1 4 2
20 Putri Aprilianty 4 1 4 4 4 1 1 3 2 4 4
21 Putri Nabilla 4 3 4 4 4 1 1 1 1 4 3
22 Reinardus Dicaprio 4 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4
23 Rian Putra Guntur 4 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4
24 Rio Putra Vanista 2 4 3 4 4 1 2 1 2 4 3
25 Rizky Maulana 3 2 4 4 3 2 2 1 2 4 2
26 Ryan Fahrezi 3 4 1 4 3 2 2 1 1 3 2
27 Selvi Alfi Yani 3 2 2 4 2 1 1 2 4 2 2
28 Shiva Salsabila 2 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4
29 Syahri 3 2 4 4 4 2 1 2 2 2 3
30 Winda Windira 4 3 4 2 4 1 1 1 4 4 4
No. RespondenNo. Angket
Jumlah
27
27
30
29
23
27
27
24
29
29
28
23
33
27
21
25
27
28
24
32
30
29
29
30
29
26
25
27
29
32
Lampiran 6
Tabulasi Data
No.
Responden
Peran
Guru IPS
Motivasi
Belajar Siswa
1 81 28
2 86 23
3 78 32
4 89 27
5 87 21
6 83 27
7 83 27
8 86 24
9 76 29
10 90 29
11 89 27
12 88 27
13 87 30
14 85 29
15 81 22
16 92 25
17 84 27
18 83 28
19 75 24
20 90 32
21 86 30
22 90 29
23 90 29
24 86 30
25 90 29
26 92 26
27 89 25
28 87 27
29 87 29
30 83 31
Jumlah 2574 827
Lampiran 7
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
(PERAN GURU IPS)
A. Distribusi Frekuensi
75 76 78 81 81 83 83 83 83 84
85 86 86 86 86 87 87 87 87 88
89 89 89 90 90 90 90 90 92 92
1. Banyak Data (n) = 30
2. Perhitungan Rentang
R = Xmaks - Xmin
= 92 – 75
= 17
3. Perhitungan Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log 30
= 5,88
6
4. Perhitungan Panjang Kelas
3
83,2
6
17
P
P
P
K
RP
No. Interval Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
FK (Xi) Xi2 fiXi fiXi
2
(fi) f(%)
1 75 – 77 74,5 77,5 2 6,67 2 76 5776 152 11552
2 78 – 80 77,5 80,5 1 3,33 3 79 6241 79 6241
3 81 – 83 80,5 83,5 6 20,00 9 82 6724 492 40344
4 84 – 86 83,5 86,5 6 20,00 15 85 7225 510 43350
5 87 – 89 86,5 89,5 8 26,67 23 88 7744 704 61952
6 90 – 92 89,5 92,5 7 23,33 30 91 8281 637 57967
Jumlah 30 100 - - - 2574 221406
B. Perhitungan Mean
8,85
30
2574
i
ii
f
XfX
C. Perhitungan Median
5,86
35,83
6
91535,83
2
Me
bef
Fn
PBM
D. Perhitungan Modus
51,88
01,25,86
12
235,86
ba
a
boff
fPBM
Lampiran 8
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
(MOTIVASI BELAJAR SISWA)
A. Distribusi Frekuensi
21 22 23 24 24 25 25 26 27 27
27 27 27 27 27 28 28 29 29 29
29 29 29 29 30 30 30 31 32 32
1. Banyak Data (n) = 30
2. Perhitungan Rentang
R = Xmaks - Xmin
= 32 – 21
= 11
3. Perhitungan Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log 30
= 5,88
6
4. Perhitungan Panjang Kelas
2
83,1
6
11
P
P
P
K
RP
No. Interval Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
FK (Xi) Xi2 fiXi fiXi
2
(fi) f(%)
1 21 – 22 20,5 22,5 2 6,67 2 21,5 462,25 43 924,5
2 23 – 24 22,5 24,5 3 10 5 23,5 552,25 70,5 1656,75
3 25 – 26 24,5 26,5 3 10 8 25,5 650,25 76,5 1950,75
4 27– 28 26,5 28,5 9 30 17 27.5 756,25 247,5 6806,25
5 29 – 30 28,5 30,5 10 33,33 27 29,5 870,25 295 8702,5
6 31– 32 30,5 32,5 3 10 30 31,5 992,25 94,5 2976,75
Jumlah 30 100 - - - 827 23017,5
B. Perhitungan Mean
57,27
30
827
i
ii
f
XfX
C. Perhitungan Median
06,28
56,15,26
9
81525,26
2
Me
bef
Fn
PBM
D. Perhitungan Modus
87,28
37,05,28
71
135,28
ba
a
boff
fPBM
Lampiran 9
Uji Validitas Angket
Peran Guru IPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 Achmad Raihan 2 2 1 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 2 3 1 3 1 3 113
2 Adinda Febriyane Putri 1 1 1 4 4 2 1 2 1 2 4 4 1 2 3 4 4 3 3 1 4 2 4 4 4 1 2 1 2 4 4 4 2 1 4 4 1 4 100
3 Amelia Agustina 1 1 2 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 87
4 Andika Dwi Putra 2 1 1 3 3 3 1 2 1 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 1 2 2 3 1 98
5 Ardi Maulana 1 1 1 3 2 3 1 3 1 3 4 2 2 1 2 3 4 4 4 2 3 2 4 4 1 2 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 2 1 92
6 Arya Basyara 2 1 1 3 3 2 2 4 1 2 4 4 3 1 2 4 4 2 3 1 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 4 2 1 3 2 2 97
7 Aziz Ubaid 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 3 1 3 1 4 3 2 4 1 3 1 1 2 4 4 4 3 1 3 3 1 2 83
8 Baris Salman Macadafi 2 1 1 3 2 3 1 2 1 3 4 2 2 1 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 1 2 2 3 2 4 3 4 4 1 1 1 2 1 93
9 Chairuel Afriansyah 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 1 4 4 4 4 1 2 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 1 115
10 Dinda Ayu 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 2 4 4 3 4 3 1 1 3 1 4 110
11 Eisy Monisha 4 1 1 4 3 2 1 2 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 105
12 Evy Fitriani 2 1 1 3 2 1 1 4 1 4 4 3 2 1 3 3 4 2 4 1 4 3 2 4 1 1 2 1 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 88
13 Febriana 3 1 1 3 2 2 1 4 1 2 2 3 2 1 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 1 1 1 1 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 88
14 Haidar 1 1 1 3 2 2 1 4 2 3 3 3 1 1 2 1 3 4 3 2 3 2 4 3 1 2 1 1 1 3 3 3 4 1 1 1 1 2 80
15 Intan Febriana 2 1 1 4 3 3 2 4 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 2 2 1 3 4 4 4 4 1 1 1 3 4 108
16 Lisa Estrada 4 1 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 114
17 Muhammad Abimanyu 1 2 1 3 2 2 2 4 1 2 4 3 3 1 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 1 1 95
18 Muhammad Jazmi 2 1 1 2 3 4 2 2 1 1 4 4 3 1 1 4 3 1 3 1 4 3 1 4 1 2 1 1 2 4 3 3 4 2 3 1 1 3 87
19 Nadila Salsabila 3 1 1 4 2 3 2 4 1 4 4 3 2 1 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 104
20 Nanang Dwi Saputra 2 1 1 4 4 3 2 3 1 1 4 4 2 1 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 2 1 1 2 4 4 4 3 1 4 2 1 1 98
21 Rikky Wahyu Saputra 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 4 3 2 1 3 4 4 3 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 87
22 Rizaldi Ridho Lillahi 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 4 4 3 4 1 2 4 2 3 1 2 1 2 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 85
23 Shafa Mutiara 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 90
24 Siska Salsabila 2 4 3 4 3 4 2 3 1 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 122
25 Talitha Windya 2 2 4 4 2 2 2 3 1 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 1 3 4 2 4 1 2 2 1 2 4 3 4 4 4 1 2 2 2 102
26 Tiara Intan Nabila 3 1 2 4 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 2 3 1 2 1 1 2 4 4 3 4 1 1 2 2 2 91
27 Viola Agustin Fara 2 1 2 4 1 2 1 2 1 4 4 4 2 1 1 4 4 3 4 2 1 2 2 4 4 2 1 1 3 3 3 3 4 1 1 2 1 2 89
28 Vivi Ramadita 1 1 2 4 3 2 1 2 1 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 1 1 2 4 3 3 2 2 1 1 2 2 85
29 Windy Amalia 3 1 2 4 3 2 1 4 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 4 3 1 4 1 2 3 110
30 Zanuar Iskhaq 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 3 3 3 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 81
63 43 43 97 80 74 49 89 36 83 109 101 72 39 73 106 107 97 103 43 96 95 89 114 64 56 46 51 82 115 107 112 105 53 52 54 44 55
r hitung 0.428 0.2889 0.3537 0.644 0.419 0.6548 0.5535 0.4261 0.0891 0.473 0.4129 0.474 0.55 0.1293 0.402 0.434 0.37 0.48 0.405 -0.242 0.533 0.378 0.378 0.419 0.506 -0.117 0.38 0.39 0.441 0.445 0.392 0.373 -0.22 0.426 0.308 0.43 0.3504 0.43
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.36 0.36 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.36 0.361 0.36
Keterangan Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid T.Valid Valid T.Valid Valid
No. AngketJumlahNo. Responden
Lampiran 10
Uji Validitas Angket
Motivasi Belajar Siswa
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 Achmad Raihan 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27
2 Adinda Febriyane Putri 1 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 2 4 33
3 Amelia Agustina 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 32
4 Andika Dwi Putra 3 2 1 3 3 3 3 1 2 2 1 1 3 3 1 3 35
5 Ardi Maulana 1 1 1 1 1 4 3 1 2 1 1 1 1 2 2 3 26
6 Arya Basyara 1 1 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 3 1 4 28
7 Aziz Ubaid 2 2 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 4 2 4 32
8 Baris Salman Macadafi 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 4 28
9 Chairuel Afriansyah 4 1 1 2 2 4 4 1 1 1 2 1 2 4 2 4 36
10 Dinda Ayu 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 4 2 2 26
11 Eisy Monisha 1 1 1 1 1 3 4 1 3 1 1 1 1 3 1 3 27
12 Evy Fitriani 4 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 4 2 2 29
13 Febriana 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27
14 Haidar 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 26
15 Intan Febriana 4 1 1 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 4 2 4 34
16 Lisa Estrada 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 31
17 Muhammad Abimanyu 4 1 1 1 2 4 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 33
18 Muhammad Jazmi 3 2 1 1 2 4 3 1 2 2 2 2 1 4 1 3 34
19 Nadila Salsabila 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 26
20 Nanang Dwi Saputra 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 28
21 Rikky Wahyu Saputra 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 3 2 2 31
22 Rizaldi Ridho Lillahi 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 2 2 1 4 2 3 35
23 Shafa Mutiara 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 3 25
24 Siska Salsabila 4 1 1 1 1 4 4 1 1 3 2 3 1 4 3 4 38
25 Talitha Windya 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 27
26 Tiara Intan Nabila 2 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 1 4 33
27 Viola Agustin Fara 2 2 1 1 1 4 4 1 1 2 2 1 1 4 4 3 34
28 Vivi Ramadita 3 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 2 4 29
29 Windy Amalia 1 1 1 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 4 28
30 Zanuar Iskhaq 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 4 2 4 34
70 38 30 41 45 110 95 31 43 44 39 35 36 106 52 97
r hitung 0.442 0.2469 0.032 0.422 0.493 0.43 0.56 -0.18 -0.053 0.47 0.432 0.388 0.44 0.413 0.2614 0.416
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.36 0.36 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.36 0.361 0.361 0.361
Keterangan Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid T.ValidT.Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid
JumlahNo. Angket
No. Responden
Lampiran 11
Uji Reliabilitas
Peran Guru IPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 Achmad Raihan 2 2 1 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 2 3 1 3 1 3 113 12769
2 Adinda Febriyane Putri 1 1 1 4 4 2 1 2 1 2 4 4 1 2 3 4 4 3 3 1 4 2 4 4 4 1 2 1 2 4 4 4 2 1 4 4 1 4 100 10000
3 Amelia Agustina 1 1 2 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 87 7569
4 Andika Dwi Putra 2 1 1 3 3 3 1 2 1 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 1 2 2 3 1 98 9604
5 Ardi Maulana 1 1 1 3 2 3 1 3 1 3 4 2 2 1 2 3 4 4 4 2 3 2 4 4 1 2 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 2 1 92 8464
6 Arya Basyara 2 1 1 3 3 2 2 4 1 2 4 4 3 1 2 4 4 2 3 1 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 4 2 1 3 2 2 97 9409
7 Aziz Ubaid 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 3 1 3 1 4 3 2 4 1 3 1 1 2 4 4 4 3 1 3 3 1 2 83 6889
8 Baris Salman Macadafi 2 1 1 3 2 3 1 2 1 3 4 2 2 1 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 1 2 2 3 2 4 3 4 4 1 1 1 2 1 93 8649
9 Chairuel Afriansyah 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 1 4 4 4 4 1 2 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 1 115 13225
10 Dinda Ayu 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 2 4 4 3 4 3 1 1 3 1 4 110 12100
11 Eisy Monisha 4 1 1 4 3 2 1 2 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 105 11025
12 Evy Fitriani 2 1 1 3 2 1 1 4 1 4 4 3 2 1 3 3 4 2 4 1 4 3 2 4 1 1 2 1 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 88 7744
13 Febriana 3 1 1 3 2 2 1 4 1 2 2 3 2 1 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 1 1 1 1 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 88 7744
14 Haidar 1 1 1 3 2 2 1 4 2 3 3 3 1 1 2 1 3 4 3 2 3 2 4 3 1 2 1 1 1 3 3 3 4 1 1 1 1 2 80 6400
15 Intan Febriana 2 1 1 4 3 3 2 4 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 2 2 1 3 4 4 4 4 1 1 1 3 4 108 11664
16 Lisa Estrada 4 1 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 114 12996
17 Muhammad Abimanyu 1 2 1 3 2 2 2 4 1 2 4 3 3 1 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 1 1 95 9025
18 Muhammad Jazmi 2 1 1 2 3 4 2 2 1 1 4 4 3 1 1 4 3 1 3 1 4 3 1 4 1 2 1 1 2 4 3 3 4 2 3 1 1 3 87 7569
19 Nadila Salsabila 3 1 1 4 2 3 2 4 1 4 4 3 2 1 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 104 10816
20 Nanang Dwi Saputra 2 1 1 4 4 3 2 3 1 1 4 4 2 1 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 2 1 1 2 4 4 4 3 1 4 2 1 1 98 9604
21 Rikky Wahyu Saputra 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 4 3 2 1 3 4 4 3 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 87 7569
22 Rizaldi Ridho Lillahi 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 4 4 3 4 1 2 4 2 3 1 2 1 2 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 85 7225
23 Shafa Mutiara 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 90 8100
24 Siska Salsabila 2 4 3 4 3 4 2 3 1 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 122 14884
25 Talitha Windya 2 2 4 4 2 2 2 3 1 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 1 3 4 2 4 1 2 2 1 2 4 3 4 4 4 1 2 2 2 102 10404
26 Tiara Intan Nabila 3 1 2 4 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 2 3 1 2 1 1 2 4 4 3 4 1 1 2 2 2 91 8281
27 Viola Agustin Fara 2 1 2 4 1 2 1 2 1 4 4 4 2 1 1 4 4 3 4 2 1 2 2 4 4 2 1 1 3 3 3 3 4 1 1 2 1 2 89 7921
28 Vivi Ramadita 1 1 2 4 3 2 1 2 1 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 1 1 2 4 3 3 2 2 1 1 2 2 85 7225
29 Windy Amalia 3 1 2 4 3 2 1 4 1 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 4 3 1 4 1 2 3 110 12100
30 Zanuar Iskhaq 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 3 3 3 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 81 6561
Total 63 43 43 97 80 74 49 89 36 83 109 101 72 39 73 106 107 97 103 43 96 95 89 114 64 56 46 51 82 115 107 112 105 53 52 54 44 55 2897 283535
Jumlah^ 153 77 79 335 234 206 99 285 56 263 411 355 190 59 203 390 396 341 361 69 328 319 279 445 190 107 78 111 242 445 389 424 381 123 132 130 78 135
Total^2/Jumlah Responden 132.3 61.63 61.6 313.6 213.3 182.5 80.03 264.03 43.2 229.6 396 340.03 173 51 177.6 375 382 314 354 61.63 307.2 300.8 264 433 137 104.53 70.53 86.7 224.1 440.8 381.6 418.1 367.5 93.63 90.13 97.2 64.5 100.8
No RespondenNo. Angket
X X2
Menghitung reliabilitas uraian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:
S1 =
=
=
= 0,69 S9 =
=
=
= 0,427
S2 =
=
=
= 0,512 S10 =
=
=
= 1,113
S3 =
=
=
= 0,579 S11 =
=
=
= 0,499
S4 =
=
=
= 0,713 S12 =
=
=
= 0,499
S5 =
=
=
= 0,69 S13 =
=
=
= 0,573
S6 =
=
=
= 0,782 S14 =
=
=
= 6,977
S7 =
=
=
= 0,632 S15 =
=
=
= 0,847
S8 =
=
=
= 0,699 S16 =
=
=
= 0,517
S17 =
=
=
= 0,48 S25 =
=
=
= 1,783
S18 =
=
=
= 0,9 S26 =
=
=
= 0,82
S19 =
=
=
= 0,247 S27 =
=
=
= 0,25
S20 =
=
=
= 0,245 S28 =
=
=
= 0,81
S21 =
=
=
= 0,693 S29 =
=
=
= 0,597
S22 =
=
=
= 0,607 S30 =
=
=
= 0,004
S23 =
=
=
= 0,499 S31` =
=
=
= 0,247
S24 =
=
=
= 0,393 S32=
=
=
= 0,197
S33 =
=
=
= 3,78 S36 =
=
=
= 1,093
S34 =
=
=
= 0,98 S37 =
=
=
= 0,614
S35 =
=
=
= 1,397 S38 =
=
=
= 1,14
∑Si2 =
0,69+0,512+0,579+0,713+0,69+0,782+0,632+0,699+0,427+1,113+0,499+0,499+0,573+6,977+0,847+0,517+0,48+0,9+0,247+0,245+
0,693+0,607+0,499+0,393+1,783+0,83+0,25+0,81+0,597+0,004+0,247+0,197+3,78 +0,98+1,397+1,093+0,614+1,14
= 34,525
Varians Total Dimasukkan ke dalam rumus Alpha:
St2
=
=
r11 = [
] [
] = [
] [
]
=
=
= 126,046 = [
] [ ] = 1,027 x 0,727 = 0,746 (Reliabel Tinggi)
Lampiran 12
Uji Reliabilitas
Motivasi Belajar Siswa
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 Achmad Raihan 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27 729
2 Adinda Febriyane Putri 1 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 2 4 33 1089
3 Amelia Agustina 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 32 1024
4 Andika Dwi Putra 3 2 1 3 3 3 3 1 2 2 1 1 3 3 1 3 35 1225
5 Ardi Maulana 1 1 1 1 1 4 3 1 2 1 1 1 1 2 2 3 26 676
6 Arya Basyara 1 1 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 3 1 4 28 784
7 Aziz Ubaid 2 2 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 4 2 4 32 1024
8 Baris Salman Macadafi 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 4 28 784
9 Chairuel Afriansyah 4 1 1 2 2 4 4 1 1 1 2 1 2 4 2 4 36 1296
10 Dinda Ayu 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 4 2 2 26 676
11 Eisy Monisha 1 1 1 1 1 3 4 1 3 1 1 1 1 3 1 3 27 729
12 Evy Fitriani 4 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 4 2 2 29 841
13 Febriana 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27 729
14 Haidar 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 26 676
15 Intan Febriana 4 1 1 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 4 2 4 34 1156
16 Lisa Estrada 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 31 961
17 Muhammad Abimanyu 4 1 1 1 2 4 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 33 1089
18 Muhammad Jazmi 3 2 1 1 2 4 3 1 2 2 2 2 1 4 1 3 34 1156
19 Nadila Salsabila 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 26 676
20 Nanang Dwi Saputra 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 28 784
21 Rikky Wahyu Saputra 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 3 2 2 31 961
22 Rizaldi Ridho Lillahi 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 2 2 1 4 2 3 35 1225
23 Shafa Mutiara 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 3 25 625
24 Siska Salsabila 4 1 1 1 1 4 4 1 1 3 2 3 1 4 3 4 38 1444
25 Talitha Windya 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 27 729
26 Tiara Intan Nabila 2 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 1 4 33 1089
27 Viola Agustin Fara 2 2 1 1 1 4 4 1 1 2 2 1 1 4 4 3 34 1156
28 Vivi Ramadita 3 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 2 4 29 841
29 Windy Amalia 1 1 1 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 4 28 784
30 Zanuar Iskhaq 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 4 2 4 34 1156
Total 70 38 30 41 45 110 95 31 43 44 39 35 36 106 52 97 912 28114
Jumlah^ 206 54 30 67 79 412 337 33 71 76 57 47 50 386 104 331
Total^2/Jumlah Responden 163.3 48.13 30 56.03 67.5 403.33 300.8 32.03 61.63 64.5 50.7 40.83 43.2 375 90.13 313.6
No. AngketNo Responden X X2
Menghitung reliabilitas uraian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:
S39 =
=
=
= 1,423 S47 =
=
=
= 0,312
S40 =
=
=
= 0,195 S48 =
=
=
= 0,383
S41 =
=
=
= 0 S49 =
=
=
= 0,21
S42 =
=
=
= 0,365 S50 =
=
=
= 0,205
S43 =
=
=
= 0,383 S51 =
=
=
= 0,227
S44 =
=
=
= 0,29 S52 =
=
=
= 0,37
S45 =
=
=
= 1,206 S53 =
=
=
= 0,462
S46 =
=
=
= 0,032 S54 =
=
=
= 0,58
∑Si2 = 1,423+0,195+0+0,365+0,383+0,29+1,206+0,032+0,312+0,383+0,21+0,205+0,227+0,37+0,462+0,58
= 6,643
Varians Total Dimasukkan ke dalam rumus Alpha:
St2
=
=
r11 = [
] [
] = [
] [
]
=
=
=12,973 = [
] [ ] = 1,067 x 0,488 = 0,520 (Reliabel Cukup)
Lampiran 13
ANGKET UJI COBA
PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII SMP PGRI CILEDUG
DAFTAR ANGKET PENELITIAN
A. DATA PRIBADI
Nama :..........................................................................
Jenis kelamin :..........................................................................
Kelas :..........................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab. Berilah tanda (√) pada setiap
pertanyaan dengan cara memilih satu jawaban yang paling sesuai menurut anda, dengan
alternatif jawaban sebagai berikut :
1. SL : Selalu
2. SR : Sering
3. KD : Kadang-kadang
4. TP : Tidak Pernah
Angket ini hanya dibuat untuk kepentingan ilmiah dalam rangka menyusun penelitian
tugas akhir (skripsi) dan tidak ada tujuan lain. Oleh karena itu jawaban anda dijamin
kerahasiaannya dari siapa pun.
C. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “PERAN GURU IPS”
No. Pertanyaan SL SR KD TP
1. Apakah guru IPS bisa mengkondisikan kelas sebelum memulai
pelajaran?
2. Apakah guru IPS hanya menjelaskan point per point tanpa
menjelaskan secara rinci?
3. Apakah guru IPS kurang memperhatikan siswa yang belum hadir
di kelas sedangkan kegiatan belajar mengajar akan segera
dimulai?
4. Apakah guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan
amarah?
5. Apakah guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila
mengalami kesulitan dalam belajar ketika di kelas?
6. Apakah guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan
dalam belajar?
7. Apakah guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi?
8. Apakah guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada
siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas?
9. Apakah guru IPS memberikan hukuman fisik kepada siswa yang
tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas?
10. Apakah guru IPS memberikan metode pembelajaran yang
bervariasi di setiap pertemuannya?
11. Apakah guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang
berperilaku kurang sopan?
12. Apakah guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang
bersikap baik atau positif dalam belajar?
13. Apakah guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan
selesai?
14. Apakah guru IPS memberikan ulangan tanpa memberitahu sub
pokok bahasan?
15. Apakah guru IPS memberitahu hasil atau nilai ulangan kepada
siswa?
16. Apakah guru IPS memberitahu terlebih dahulu apabila akan
mengadakan ulangan?
17. Apakah guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun?
18. Apakah guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak
diinginkan secara positif, misal dengan memberikan bimbingan
atau motivasi kepada siswa yang malas belajar?
19. Apakah guru IPS menegur ketika ada siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran di kelas?
20. Apakah guru IPS mengadakan ulangan secara mendadak?
21. Apakah guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari pada saat penyampaian materi?
22. Apakah guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap
pertemuannya?
23. Apakah guru IPS mengontrol atau memperhatikan satu per satu
siswa yang belum hadir?
24. Apakah guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika
penyampaian materi?
25. Apakah guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak
membawa masalah pribadi ke dalam kelas)?
26. Apakah guru IPS merahasiakan hasil atau nilai ulangan kepada
siswa?
27. Apakah guru IPS pernah memberikan hukuman?
28. Apakah guru IPS pernah memberikan penghargaan?
29. Apakah guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara
langsung pada saat memberi teguran?
30. Apakah guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas?
31. Apakah guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai
pelajaran dengan berdoa?
32. Apakah guru IPS semangat dalam mengajar?
33. Apakah guru IPS terlihat memiliki rencana yang matang di
dalam kegiatan belajar mengajar?
34. Apakah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik
ketika ada siswa yang bertanya?
35. Apakah guru IPS tidak memberikan remedial kepada siswa yang
mendapat nilai jelek?
36. Apakah guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum
memulai pelajaran?
37. Apakah guru IPS tidak pernah memiliki rencana apapun dalam
kegiatan belajar mengajar?
38. Apakah guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa
setiap pertemuannya?
D. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “MOTIVASI BELAJAR SISWA”
No. Pertanyaan SL SR KD TP
39. Apakah kamu belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS
demi menghindari hukuman yang diancamkan?
40. Apakah kamu belajar IPS jika di suruh oleh orangtua, baru akan
belajar?
41. Apakah kamu belajar IPS karena guru IPS galak?
42. Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji guru?
43. Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji orangtua?
44. Apakah kamu belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan?
45. Apakah kamu belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus
agar mampu bersaing dengan siswa lainnya
46. Apakah kamu keluar masuk kelas jika bosan mengikuti pelajaran
IPS?
47. Apakah kamu kesal jika mendapat hukuman akibat tidak
mengerjakan tugas IPS?
48. Apakah kamu malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan?
49. Apakah kamu malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh
orangtua?
50. Apakah kamu merasa malas mencatat pelajaran IPS?
51. Apakah kamu rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah
yang disajikan guru?
52. Apakah kamu senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS?
53. Apakah kamu suka mencontek PR teman agar mendapatkan nilai
IPS yang bagus?
54. Apakah kamu tertarik menyelesaikan PR yang diberikan guru
IPS?
Lampiran 14
ANGKET
PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII SMP PGRI CILEDUG
DAFTAR ANGKET PENELITIAN
A. DATA PRIBADI
Nama :..........................................................................
Jenis kelamin :..........................................................................
Kelas :..........................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab. Berilah tanda (√) pada setiap
pertanyaan dengan cara memilih satu jawaban yang paling sesuai menurut anda, dengan
alternatif jawaban sebagai berikut :
1. SL : Selalu
2. SR : Sering
3. KD : Kadang-kadang
4. TP : TidakPernah
Angket ini hanya dibuat untuk kepentingan ilmiah dalam rangka menyusun penelitian
tugas akhir (skripsi) dan tidak ada tujuan lain. Oleh karena itu jawaban anda dijamin
kerahasiaannya dari siapa pun.
C. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “PERAN GURU IPS”
No. Pertanyaan SL SR KD TP
1. Apakah guru IPS bisa mengkondisikan kelas sebelum memulai
pelajaran?
2. Apakah guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan
amarah?
3. Apakah guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila
mengalami kesulitan dalam belajar ketika di kelas?
4. Apakah guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan
dalam belajar?
5. Apakah guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi?
6. Apakah guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada
siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas?
7. Apakah guru IPS memberikan metode pembelajaran yang
bervariasi di setiap pertemuannya?
8. Apakah guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang
berperilaku kurang sopan?
9. Apakah guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang
bersikap baik atau positif dalam belajar?
10. Apakah guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan
selesai?
11. Apakah guru IPS memberitahu hasil atau nilai ulangan kepada
siswa?
12. Apakah guru IPS memberitahu terlebih dahulu apabila akan
mengadakan ulangan?
13. Apakah guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun?
14. Apakah guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak
diinginkan secara positif, misal dengan memberikan bimbingan
atau motivasi kepada siswa yang malas belajar?
15. Apakah guru IPS menegur ketika ada siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran di kelas?
16. Apakah guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari pada saat penyampaian materi?
17. Apakah guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap
pertemuannya?
18. Apakah guru IPS mengontrol atau memperhatikan satu per satu
siswa yang belum hadir?
19. Apakah guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika
penyampaian materi?
20. Apakah guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak
membawa masalah pribadi ke dalam kelas)?
21. Apakah guru IPS pernah memberikan hukuman?
22. Apakah guru IPS pernah memberikan penghargaan?
23. Apakah guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara
langsung pada saat memberi teguran?
24. Apakah guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas?
25. Apakah guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai
pelajaran dengan berdoa?
26. Apakah guru IPS semangat dalam mengajar?
27. Apakah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik
ketika ada siswa yang bertanya?
28. Apakah guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum
memulai pelajaran?
29. Apakah guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa
setiap pertemuannya?
D. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “MOTIVASI BELAJAR SISWA”
No. Pertanyaan SL SR KD TP
30. Apakah kamu belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS
demi menghindari hukuman yang diancamkan?
31. Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji guru?
32. Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji orangtua?
33. Apakah kamu belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan?
34. Apakah kamu belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus
agar mampu bersaing dengan siswa lainnya
35. Apakah kamu malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan?
36. Apakah kamu malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh
orangtua?
37. Apakah kamu merasa malas mencatat pelajaran IPS?
38. Apakah kamu rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah
yang disajikan guru?
39. Apakah kamu senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS?
40. Apakah kamu tertarik menyelesaikan PR yang diberikan guru
IPS?
Lampiran 15
INSTRUMEN WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN GURU IPS
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama :
Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang
kondusif dalam proses belajar mengajar?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
8. Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar
bidang Studi IPS?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa?
Jawab:....................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Lampiran 16
INSTRUMEN WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SISWA
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama :
Pertanyaan
1. Apa kamu menyukai pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan
apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i
yang berprestasi? Apakah kamu tertarik?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Lampiran 17
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN GURU IPS
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Nini Yuliati, SE
Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini?
Jawab: “Dari tahun 2004, yaa kurang lebih 12 tahun”.
2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug?
Jawab: “Latar belakangnya S1 jurusan manajemen keuangan, tapi sekarang lagi kuliah S2
Pendidikan kok hehe”.
3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi?
Jawab: “Yaa kendala mah pokoknya ada aja. Apalagi IPS yang banyak mencatat dan
menghafal. Susah banget anak kalau disuruhnya”.
4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa?
Jawab: “3 menit awal biasanya saya memberikan ice breaking untuk pemanasan sebelum
belajar. Setelah itu anak akan terihat semangat dan fokus ketika saya menerangkan. Saya
selalu memotivasi siswa, karena ilmu itu penting untuk masa depan mereka. Selain itu
pemberian motivasi juga dilakukan dengan saya contohkan orang-orang yang dahulunya
bukan siapa-siapa, tapi sekarang sudah menjadi orang yang sukses karena mereka rajin
belajar. Dengan begitu, siswa berpikir untuk menjadi orang yang sukses. Selain
mencontohkan, di setiap pertemuannya saya selalu menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi. Ya biasanya... siswa di kelas itu jenuh kan. Supaya semangat lagi
diputarkan video yang mendukung materi. Supaya fresh dan gak ngantuk lagi. Karena
kebanyakan siswa senang jika diputarkan video ataupun film”.
5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS?
Jawab: “Tergantung moodnya sih, tapi yang saya lihat mereka semangat kok apalagi
kalau saya menggunakan metode pengajaran yang baru”.
6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS?
Jawab: “Minatnya yaa sangat tinggi terutama ya anak-anaknya dalam bidang studi yang
lain juga tinggi, dan bidang IPS mereka juga mau memperdalam”
7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang
kondusif dalam proses belajar mengajar?
Jawab: “Mengenal diri siswa yang bagus dengan yang tidak harus kita kenali, yang tidak
bagus harus banyak diperhatikan, yang kurang bagusnya, kalau yang bagus kan sudah
belajar mandiri, dan yang kurang bagus harus sering diberi dorongan supaya mau
belajar”.
8. Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar?
Jawab: “Yang menggangu biasanya pertama dicatat, diingatkan, keduakalinya dengan
cara lain bahkan bisa dipanggil orang tuanya, dingatkan supaya dibantu bahwa anaknya
dibantu, didekatin dulu baru dipangil orang tuanya”.
9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar
bidang Studi IPS?
Jawab: “Untuk metode barang kali untuk tergantung kelasnya, masalahnya kan
diseusikan dengan kelas, tidak semua kelas cocok dengan semua metode, untuk secara
umum sejarah yaa ceramah variasi dengan pertanyaan contoh gambar dan sebagainya
sehingga anak mengerti secara langsung dengan gambar”.
10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa?
Jawab: “Sangat penting. Karena kalau anaknya sudah suka dengan gurunya dalam artian
cara gurunya mengajar dsb. Sudah pasti anak akan suka dengan pelajarannya”.
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN GURU IPS
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Panca Hadi, SE
Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini?
Jawab: “Ada kurang lebih 12 tahun, udah dari tahun 2004”.
2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug?
Jawab: “Saya S1 bukan pendidikan tapi ekonomi bisnis, tapi malah jadi guru yaa hehe”.
3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi?
Jawab: “Yaa ada aja pokoknya kendala mah, contohnya ya missal lagi IPS sejarah. Kalau
yang berhubungan dengan zaman dahulu kendalanya susah kembali seolah olah kurang
menarik”.
4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa?
Jawab: “Usahanya ya mengajak anak untuk memahami diri nya sendiri, karena karakter
dan cara belajar setiap anak berbeda-beda”.
5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS?
Jawab: “Banyak juga yang baik dan ada juga yang gemana gitu kurang respon, ada
beberapa”.
6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS?
Jawab: “Yang saya lihat dan perhatikan mereka sebenarnya minat, balik lagi tergantung
mood mereka. Tapi jika dilihat dari hasil belajarnya tidak terlalu mengecewakan”.
7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang
kondusif dalam proses belajar mengajar?
Jawab: “Melalukan pendekatan kebeberapa siswa yang perlu diberikan perhatian khusus
agar tidak mengganggu teman-temannya yang mau belajar”.
8. Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar?
Jawab: “Diberikan teguran dan kemudian menasihatinya. Tapi apabla dari saya atau guru
yang lain tidak mampu menangani siswa tersebut, kita dari pihak sekolah akan
memanggil orangtuanya”.
9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar
bidang Studi IPS?
Jawab: “Terkadang saya kasih video/film yang mendukung materi pada hari itu”.
10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa?
Jawab: “Sudah pasti penting, agar siswa tidak malas dan semangat dalam belajar.
Terutama di pembelajaran IPS yang terkenal pemblajaran yang membosankan. Katanya
sih gitu hehe”.
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN GURU IPS
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Maryati, S.Pd
Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini?
Jawab: “Saya mulai mengajar di sekolah ini tahun 2000, berarti udah 16 tahun yaa”.
2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug?
Jawab: “Sesuai dengan kuliah yang saya ambil. Saya S1 Pendidikan IPS”.
3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi?
Jawab: “Kendala mah udah pasti ada, ga mungkin ga ada. Misal ketika saya sedang
menerangkan, ada anak yang mengobrol bahkan buat gaduh kelas. Supeerr sekali kalau
udah seperti itu hehe”.
4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa?
Jawab: “Membuat belajar tetap menyenangkan. Kalau anak sudah senang dengan kita,
pasti anak itu juga akan senang dengan yang akan kita ajarkan”.
5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS?
Jawab: “Tergantung mood sepertinya”.
6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS?
Jawab: “Kalau dilihat dari hasil ulangan dan tugas-tugas yang mereka kerjakan, merekaa
minat kok. Karena tugasnya selalu dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu”.
7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang
kondusif dalam proses belajar mengajar?
Jawab: “Mengambil perhatian siswa. Dengan membuat materi yang disampaikan menjadi
menarik buat siswa”.
8. Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar?
Jawab: “Menasihatinya dan membuat perjanjian untuk tidak mengulangnya lagi. Tapi jika
siswa tersebut maih mengganggu. Atas nama sekolah akan memanggil orangtuanya”.
9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar
bidang Studi IPS?
Jawab: “Tergantung kondisi kelas, kalau kelasnya kondusif mungkin ceramah saja
cukup”.
10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa?
Jawab: “Penting. Karena hanya gurulah yang mampu memberikan motivasi dari luar
pada saat di dalam kelas”.
Lampiran 18
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SISWA
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Shafa Mutiara
Pertanyaan
1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya?
Jawab: “Saya suka bu dibandingkan dengan sejarah, IPS ekonomi seperti kehidupan kita
sehari-hari”.
2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan
apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut?
Jawab: “Saya memperhatikan kalau Bu Nini lagi nerangin, biar saya ngerti kalo ada
ulangan”.
3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi?
Jawab: “Yaa dan itu yang membuat saya semangat”.
4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i
yang berprestasi? Apakah kamu tertarik?
Jawab: “Yaa, tapi saya tidak terlalu tertarik karena saya belajar IPS memang untuk
menambah pengetahuan saya.”
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu?
Jawab: “Oh iya dong bu saya selalu ngerjain tugas dengan baik terus tepat waktu biar
dapet nilai yang bagus juga buu”.
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SISWA
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Ardi Maulana
Pertanyaan
1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya?
Jawab: “Diantara IPS yang lain, saya memang suka IPS ekonomi bu”.
2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan
apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut?
Jawab: “Saya memperhatikan kok bu kalo lagi belajar terus saya juga ngerti kalo saya
perhatiin”.
3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi?
Jawab: “Tidak sering sih bu, tapi biasanya anak-anak di kelas pada antusias”.
4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i
yang berprestasi? Apakah kamu tertarik?
Jawab: “Yaa, dan saya suka. Saya suka persaingan tapi dalam pelajaran aja yaa bu.”
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu?
Jawab: “Kalo ada tugas biasanya saya langsung ngerjain, dan mingu depannya baru deh
dikumpulin”.
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SISWA
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Achmad Raihan
Pertanyaan
1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya?
Jawab: “Kurang terlalu suka bu, apalagi kalau ada hitung-hitungannya”.
2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan
apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut?
Jawab: “Saya mah memperhatiin bu, saya paham pelajaran ekonomi kalau guru dapat
menyampaikan dengan enak terus menarik”.
3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi?
Jawab: “Yaa, saya sih tambah semangat kalau menggunakan metode yang baru”.
4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i
yang berprestasi? Apakah kamu tertarik?
Jawab: “Tertarik bu, tambah pengetahuan dan dapat hadiah juga, lumayan bu hehe.”
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu?
Jawab: “Ngerjain PR kok bu, trus ngumpulinnya bareng sama yang lain”.
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SISWA
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Windy Amalia
Pertanyaan
1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya?
Jawab: “Hemm, sedikit buu”.
2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan
apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut?
Jawab: “Yaa saya memperhatikan buu, tapi kalau udah agak lama saya jadi ga paham lagi
materinya”.
3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi?
Jawab: “Ga sering sih, coba sering tambah semangat deh buu”.
4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i
yang berprestasi? Apakah kamu tertarik?
Jawab: “Yaa, tertarik dong bu, kan seruu hehe.”
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu?
Jawab: “Saya ngerjain kalo ada tugas bu, tapi ya gag tau tugasnya udah benar atau belum.
Terus saya ngumpulinnya bareng-bareng aja bu”.
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SISWA
SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama : Dinda Ayu
Pertanyaan
1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya?
Jawab: “Standar aja buu, gag suka banget gag sebel banget, biasa-biasa aja”.
2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan
apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut?
Jawab: “Awalnya saya memperhatiin bu, tapi kalo udah lama-lama jadi gag fokus lagi”.
3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi?
Jawab: “Yaa buu, dan saya suka ituuuu”.
4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i
yang berprestasi? Apakah kamu tertarik?
Jawab: “Yaa buu apalagi kalau saya yang dapet hehe.”
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu?
Jawab: “Saya ngerjain kalo ada tugas bu, tapi ya gag tau tugasnya udah benar atau belum.
Terus saya gumpulinnya bareng-bareng aja bu”.
Lampiran 19
HASIL OBSERVASI
PERAN GURU IPS
Nama Sekolah : SMP PGRI 2 CILEDUG
Tahun Pelajaran : 2015/ 2016
Kelas/ Semester : VII/ I
Observer : Soraya Dwi Kartika
No. Objek yang Diobservasi Keterangan Deskripsi
Ada Tidak
Ada
1. Guru mampu menguasai materi
dengan baik √
Terlihat sudah sangat
menguasai
2. Guru mampu mengembangkan materi
pelajaran pada saat penyampaian
materi
√
Baik dalam memberikan
contoh yang sessuai dengan
materi
3. Guru terlihat memiliki rencana yang
matang di dalam kegiatan belajar
mengajar
√
Membuat power point
dengan materi yang sangat
baik
4. Guru terlihat sudah bisa
mempersiapkan kondisi kelas sebelum
memulai pelajaran
√
Menegur siswa ketika masih
ada yang berisik dan
mengadakan ice breaking
5. Guru mengontrol atau memperhatikan
satu per satu siswa yang belum hadir √
Guru tidak memeriksa
kehadiran siswa dan
mengabsen di akhir pelajaran
6. Guru mengevaluasi kegiatan siswa √ Guru langsung memberikan
setiap pertemuannya materi baru tanpa
mengevaluasi materi
sebelumnya
7. Guru mengucapkan salam dan
memulai pelajaran dengan berdoa √
Saat masuk kelas, guru
mengucapkan salam dan
meminta ketua kelas untuk
memimpin doa
8. Guru memberikan nasihat ketika ada
siswa yang berperilaku kurang sopan √
Guru memberikan nasihat
secara pelan kepada siswa
yang berperilaku kurang
sopan
9. Guru memiliki sifat dan bertutur kata
yang santun √
Guru menggunakan bahasa
yang santun dan tidak
menyakiti hati siswa
10. Guru memberikan metode
pembelajaran yang bervariasi di setiap
pertemuannya √
Setelah penyampaian materi
selesai, guru memberikan
tugas dengan metode “Mind
Map”
11. Guru menyebutkan nama siswa secara
langsung pada saat memberi teguran √
Menegur tapi tidak
menyebutkan nama siswa
12. Guru memberikan sanksi atau
hukuman pada saat mengajar √
Tidak ada hukuman, guru
hanya menegur
13. Guru memberikan penghargaan
kepada siswa √
Tidak ada penghargaan
(hadiah) yang diberikan,
hanya berupa pujian
14. Guru memberikan pujian ketika ada
siswa yang bersikap baik atau positif
dalam belajar
√
Memberikan pujian kepada
siswa yang dapat menjawab
pertanyaan
15. Guru memberikan hadiah kepada
siswa yang bersikap baik atau positif
dalam belajar
√
Tidak ada hadiah yang
diberikan
16. Guru memberikan hukuman berupa
tugas kepada siswa yang tidak
mengikuti pelajaran atau mengerjakan
tugas
√
Tidak ada hukuman kepada
siswa yang tidak
mengerjakan tugas
17. Guru memberitahu terlebih dahulu
apabila akan mengadakan ulangan √
Tidak ada ulangan yang
diberikan
18. Guru memberikan ulangan setiap sub
pokok bahasan selesai √
Hanya memberikan tugas
setelah sub pokok bahasan
selesai
19. Guru memberitahu hasil atau nilai
ulangan kepada siswa √
Tidak memberitahu hasil
atau nilai tugas yang telah
dikerjakan
20. Guru memberikan dorongan kepada
siswa untuk bekerjasama dengan
temannya apabila mengalami
kesulitan dalam belajar √
Pada saat diberikan tugas,
guru berkeliling memeriksa
satu per satu siswa, dan
meminta kepada siswa yang
belum mengerti untuk
belajar bersama dengan
siswa yang sudah mengerti
21. Guru menangani perilaku siswa yang
tidak diinginkan secara positif, misal
dengan memberikan bimbingan atau
motivasi kepada siswa yang malas
belajar
√
Pada saat berkeliling
memeriksa satu per satu
siswa, terdapat siswa yang
malas belajar, kemudian
guru memberikan motivasi
agar siswa tersebut mau
belajar kembali
22. Guru menunjukkan semangat dalam
mengajar √
Terlihat sangat semangat
23. Guru bersikap ramah dengan siswa
pada saat di luar kelas √
Guru menyapa dan siswa
pun salim ketika bertemu
24. Guru mampu mengendalikan emosi
atau menahan amarah √
Guru terlihat sabar dalam
menangani siswa yang
berisik
25. Guru menunjukkan sifat proporsional
(tidak membawa masalah pribadi ke
dalam kelas)
√
Guru terlihat tanpa beban
pada saat menyampaikan
materi
Lampiran 20
HASIL OBSERVASI
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : SMP PGRI 2 CILEDUG
Tahun Pelajaran : 2015/ 2016
Kelas/ Semester : VII/ I
Observer : Soraya Dwi Kartika
No. Objek yang Diobservasi Keterangan Tanggapan
Ada Tidak
ada
1. Siswa terlihat senang dalam
mengikuti pelajaran IPS √
Siswa terlihat antusias dan aktif
pada saat penyampaian materi
2. Siswa mencatat hal-hal penting
yang dijelaskan guru dalam
pelajaran IPS
√
Siswa mencatat tulisan yang
diberikan guru di papan tulis
3. Siswa aktif dalam menanyakan
materi IPS yang belum dipahami √
Siswa aktif dalam bertanya
4. Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru IPS √
Hanya beberapa siswa yang
mengerjakan tugas (PR) di
rumah, siswa yang lain baru
mengerjakan di kelas
5. Siswa memperhatikan setiap
penjelasan yang diberikan guru IPS √
Masih ada beberapa siswa yang
asik berbicara dengan temannya
6. Siswa mengerjakan tugas maupun
PR IPS agar terhindar dari
hukuman
√
Tidak ada hukuman yang
diberikan ketika ada siswa yang
tidak mengerjakan tugas (PR)
7. Siswa mengerjakan tugas-tugas IPS
agar diberikan hadiah (reward)
oleh guru IPS
√
Tidak ada hadiah yang
diberikan kepada siswa yang
mengerjakan tugas (PR).
Mereka mengerjakan tugas
karena memang sudah
kewajiban
8. Siswa mendapatkan nilai yang
bagus agar mampu bersaing
dengan siswa lainnya
√
Tidak terlihat adanya
persaingan antara siswa yang
satu dengan yang lainnya
9. Siswa mengerjakan tugas IPS agar
dipuji oleh guru √
Masih ada siswa yang tidak
mengerjakan tugas (PR)
Lampiran 21
HASIL DOKUMENTASI
Nama Sekolah : SMP PGRI 2 CILEDUG
Tahun Pelajaran : 2015/ 2016
No. Hal-hal yang ditemukan Keterangan Deskripsi
Ada Tidak
ada
1. Sejarah berdirinya SMP PGRI 2
Ciledug-Tangerang
√
-
2. Visi dan Misi
√
-
3. Daftar nama-nama guru dan
karyawan
√
-
4. Sarana dan Prasarana
√
-
Lampiran 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP : SMP PGRI 2 Ciledug
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / 1
Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi
kebutuhan.
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendidkripsikan manusia sebagai makhluk
sosial dan ekonomi yang bermoral dalam
memenuhi kebutuhan.
Indikator : Mendidkripsikan hakekat manusia sebagai
makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
Mengidentifikasikan makna manusia sbagai
makhlluk soal dan ekonomi yang bermoral.
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan
makhluk ekonomi yang bermoral.
Mewujudkan hubungan yang harmonis antara
manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi
yang bermoral.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Mendiskripsikan hakekat manusia sebagai makhluk sosial.
2. Mendiskripsikan hakekat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
3. Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial.
4. Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral
5. Mengidentifikasikan ciri-ciri makhluk sosial
6. Mengidentifikasikan ciri-ciri makhluk ekonomi yang bermoral.
7. Mendemontrasikan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai mahkluk antar
manusia sebagai makhluk sosial.
8. Mendemontrasikan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai mahkluk antar
manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Hakekat Manusia sebagai makhluk sosial.
2. Hakekat manusia sebagai mahkluk ekonomi.
3. Pengertian manusia sebagai makhluk sosial
4. Pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
5. Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial
6. Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
7. Contoh-contoh tindakan manusia sebagai makhluk sosial.
8. Contoh-contoh tindakan manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi
3. Inquiri
4. Tanya jawab
5. Simulasi
6. Observasi / Pengamatan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan
- Apersepsi : Guru memberikan tentang gambaran kegiatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
- Motivasi :
- Siswa diminta untuk saling bertukar informasi tentang gambaran kegiatan
manusia dalam kegiatan sehari-hari dengan temannya.
- Alat bantu yang dapat memudahkan untuk menemukan gambaran kegiatan
yang dapat dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari tersebut ?
b. Kegiatan inti
- Siswa dibagi dalam empat kelompok.
- Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati kegiatan yang dilakukan
manusia dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata.
- Kelompok 1 : Merangkum gambaran tentang kegiatan yang dilakukan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
- Kelompok 2 : Mengidentifikasi kegiatan manusia sebagai
makhluk social dan makhluk ekonomi yang bermoral.
- Kelompok 3 : Mendriskipsikan hakekat manusia sebagai
makhluk social.
- Kelompok 4 : Mendriskipsikan hakekat manusia sebagai makhluk
ekonomi yang bermoral.
- Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.
- Setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil pengamatannya.
- Tanya jawab tentang perbedaannya.
c. Penutup
- Penilaian
- Refleksi : Siswa mengungkapkan kesan terhadap pentingnya mempelajari
hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
2. Pertemuan 2
a. Pendahuluan
- Apersepsi : Menjelaskan gambaran makna manusia sebagai makhluk sosial
dan makhluk ekonomi yang bermoral.
- Motivasi : Menceritakan tentang makna manusia sebagai makhluk sosial
dan makhluk ekonomi yang bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan inti
- Menjelaskan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial.
- Menjelaskan tentang pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi yang
bermoral.
- Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial.
- Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
c. Penutup
- Penilaian
- Refleksi : siswa menyimpulkan makna manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi yang bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Kertas karton/HVS
2. Lembar Penilaian
3. Buku ekonomi yang relevan
4. Lingkungan masyarakat (sekolah, keluarga, RT, RW dan sebagainya)
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Tes Tulis.
b. Tes unjuk kerja.
2. Soal/instrumen:
a. Berilah 3 contoh kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari
b. Jelaskan makna /hakekat manusia sebagai makhluk sosial!
c. Jelaskan makna/hakekat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral!
d. Jelaskan makna kata ekonomi!
e. Sebutkan 5 ciri manusia sebagai makhluk sosial!
f. Sebutkan 5 ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral!
g. Apa yang dilakukan oleh manusia saat baru bertemu dengan manusia sebagai
makhluk sosial
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Nini Yuliati, SE
Lampiran 23
Nama
NIM
Jurusan
Judul
UJI REFERENSI
Soraya Dwi Kartika
I I 1 1015000044
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi)
Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Terpadu Di SMP PGRI2 Ciledug
No. Referensi ParafPembimbing
BAB I1 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS I2. HamzahB. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2008), cet. Ke-3, h. I ./J. Sardiman.A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada,2Ol2), cet.Ke-21,h.125 / 4-4 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 'tr/5. Mulyasa. E, Standar Kornpetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya,2O0S),h.75 /6. Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifiknsi Guru, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), h. 135 '/1 Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), h.1738. Sardiman.A.M,Interaksi dan Motivasi Belcjar Mengcjar, (Jakarla: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h 95 .t 7BAB II
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), cet. Ke-5, h.252 t
2. Sardiman.A .M, Interal<si dan Motivasi B elaj ar Mengaj ar, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada,20l2), cet. Ke-21, h.125 tJ Yusufhadi Miarso, Peningkatan Kualifikasi Gunt dalam Perspekti.f
Teknologi Pendidikan, Jumal Pendidikan Penabur, 2008 -ry4. Sardiman.A .M, Interal<si dan Motivas i B elaj ar M engaj ar, (Jakarla: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-2 1, h.l 43
5. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pen4idikan, (Jakarta: PT. Kencana,2006), Edrsil, Cet. Ke-5, h. 20-3 1 .z6. Sardiman A.M,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rajawali Pers,2010), Edisi ke-L,h.142 t -7v
7. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10 -z8. Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance
Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,2009. h. 10
9. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat I ry710. Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar
Sepanj ang Hayat,(Jakrta: Pusat Antar Universitas, 2OO1), cet. Ke- 1, h.2 z
11. Sardiman.A .M, Int eralcs i dan Motivasi B el aj ar Mengaj ar, (Jakarta: PT
Rajagrafi ndo Persada, 2012), cet. Ke-2't, h.7 3
12. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), cet. Ke-3, h. 9 '//
13. Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2008),
jilid 2, h. 58 tt4. Pupuh Faturrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2012), cet. Ke-l, h52-53 'z ?{15. W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.53 t
16. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2OOg),cet. Ke-5, h.155 /17. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2014), cet. Ke-21, h.231 z
18. Aminuddin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UhamkaPress. cet. Ke-4. 2003.h.29-32
19. W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta'. Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.ls020. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran, (Jakarta: Delia Press: 2004) a
2l S ardiman.A .M, Interaks i dan IUI o tiv as i B e I ai ar M en g aj a r, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h.89 -/22. W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.174
23. Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2008),
jilid 2, h. 60 ry24. W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.173 /d25. Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pentbelajaran,
(Jakarta: GP Press Group, 2013) cet. ke 1,h.227 '/d26. Sardiman.A.M,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaiar, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h.95
27. Sri Esti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002),h.28 /.128. Mulyana A. Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarla: Grasindo, 2010),
h. 203 4
29. Rudy Gunawan, Pendidiknn IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi),(Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ke-2, h.104-106
30. Etin Solihatin dan Rahrjo, Cooperative Learning: Analisis ModelPembelaiaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) cet. Ke-3, h. 15 I
31. Rudy Gunawan, Pendidiknn IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi),(Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ke-2, h.18
32. Abdul Muhaimin, Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa PadaMata Peiajaran /PS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN SyarifHidavatullah Jakarta 201 I
%JJ. Ahrlrrl Pncr;; Povnnnu Crr.r, fPQ )nln- ll,,lominobnllrnn llnthtnci Rolr \vuJ r9,
Pnin llintn Polni,6
Pendidilran IPS ITTN/P.( SLrinsi h(;
Syarif Hidayatullatr Jakarta 2011r",
34. Ervina Seli Rusiani, Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan
Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta2014
BAB III1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) ,
cet. 15, h.l5 '/2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2OO7), cet. Ke-6, h. 36 dJ. S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 8, h.1 18.
4. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) ,
cet. 15, h)17 't5. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) ,
cet. 15, h.203 Z-d6. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) ,
cet. 15, h.194
7. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) ,
cet. 15, h.199 '/8. Lexy J. Moleong Metode Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007),ha1.29 ./9. Masri Singarimbun, Metode P eneli ti an Surv ei, h.250. r/G10. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta'. Rajwali Pers,
2004), Cet. 14. h.206 -/11 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka
Cipta,2008), h.192. ./ v12. I( ocirom l\zfrrhommo A lllorninl noi Pomoli ti n-. P o{l oLoi Pon oo-hn- on
/1,,[ol nr:l n I n oi P on o ] i ti fN,zfa'l en o' I TTNp hn*nn ,:ln- P,
Malang Press, 2008) cet. I, h.132-136
BAB IVl. Sardiman.A.M,Interalci dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h.143 / ./2. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2008), cet. Ke-3, h. 9
Jakarta,23 Maret2016
Dosen Pembimbing
Dr.Iwan Purwanto. M.PdNIP. 197304242000801 I 012
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. JuaNe No 95 Clru6,t I 511 2 f?donss&
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 0'lHal 1t1
STJRAT BIMBINGAN SKRIPSINomor : Un.Olff . l/I(M .01.31........12015Lamp. .: -Hal : Bimbingan Skripsi
Nama
NIM
Junrsau
Semester
Judul Slripsi
Tembusan:l. Dekan FITK2. N{ahasisrva ybs.
Soraya Dwi Kartika
I 1 I 1015000044
Pendidikan IPS @konomi)
8 @elapan)
Perm Guru Dalam Mernotivasi Belajar Siswa pada MataPelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI2 Ciledug
Jakarta, 20 Januari 2015
Kepada Yth.
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
Pembimbing SlaipsiFalarltas Ilmu Tarbiyah danKegunran .
LJIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alamu' al aihtm wr.wb.
Dengan ini dibarapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing (mat€ri/teknis)penulisan skripsi mahasiswa:
Judul tersebut telah disetujui oleh Junrsan yang bersangkutan pada (diisi tanggal di acc nyaproposal skripsi), abstrakst/outline 1gr'lamFir. Saudara dapat melakukan perubahanredaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perhq mohonpembimbing menghubungi Junrsan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkau selesai dalam waktu 6 (enam) bulaq dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulanberikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
l[/a s s a I amu' al ailatm wr.wb.
a.n. Dekan
M.Pd200801 1 012
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. J@n& No *5 Ctpubl 15112 htdDtc-*t
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD{82Tgl. Terbit : 1 Maret 2O'lO
No. Revisi: : 02
Hal 111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.O I /F. l/KM.0 1.3/. .......1201 5Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian
KepadaYttrKepala SMP PGRI2 CiledugdiTempat
As sal amu' al a i kum w r. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Tembusan:l. Dekan FITK2- Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswayang bersangkutan
Jakarta" l6 Oktober 2015
I
Nama : SorayaDwi Kartika
NIM :1111015000044
Jurusan :PendidikanlPS .h+..
Sembster : D( (Sembilan)
Judul Skripsi : Peran Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa padaMatiPelajaranIPS Terpadu di SMP PGRI2 Ciledug
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakartayang sedang menyusun skripsr, dan akan mengadakan penelitian (riset) di SMPPGRI2 Ciledug yang Bapak/Ibu pimpin.
Untuk itu kami mohon BapaMbu dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud-
Atas perhatian dan kerja sama Saudarq kami ucapkan terima kasih-
Wassalamu' alaikum wr.wb.
I+
-i:#
M.Pd24 2000801 I 0t2
VAVASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN ( VPLP ) PGR] ROTA TANGERANG
SATP DGPT 2 C,][EDUCNSS : 202o2o4!6(141 - NPSN t 2O6lJ6772
TERAKREDITASI AJl. KH. Muh llyas No, 20 Sudimara Barat Clledug Kode Pos 15151 Telp. O2L-73O 7818 Kota Tangerang
Website : smppgri2ciledug.sch.id E-mail r [email protected]
SURAT I(ETERANGANNo. /B001sivlP PCRI 2 Ciledugl20i5
Sa,va ,vang bertanda tangan di barvah ini. Kepala SMP PGRI 2 Ciledue-Tangerans"
mellvatakan:
Nama
NIIVI
Fakultas/Juru san
JudLLl Skripsi
: Soraya Dlvi Kartika
:1111015000041
: Fakultas Ilmu Tarbi),ah dan Kegurr"ran/JLrrLrsan Pendidikan
Il m r-r Pengetahuan Sosial
: Peran GurLr dalam Memotivasi Belajar Sislva pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu di SMP PCRI2 Ciledug
Bahwa benar bahwa Saudara yang nama tersebut di atas telah melakukan penelitian
di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug-Tangerang pada tanggal09-2l November 2015.
20 Februari 2Ol6