PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI
METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3
SDN MARGOSONO KEC. TERSONO KAB. BATANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
UMI MASRUROH
NIM 115-13-050
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI
METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3
SDN MARGOSONO KEC. TERSONO KAB. BATANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
UMI MASRUROH
NIM 115-13-050
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
MOTTO
Jadilah diri sendiri, ikuti kata hati
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Sodri dan Ibu Tuyimah) yang selalu
menyayangiku dan selalu mendoakanku serta memberikan banyak
pelajaran kehidupan kepadaku, selalu memberikan motivasi kepadaku
,terimakaih atas kesabaran serta kasih sayang yang takkan pernah
tergantikan.
2. Adikku tersayang (Alfiatun Nafiah) yang selalu memberikan support dan
do’a buatku dan selalu setia menemaniku.
3. Sepupuku sekaligus partner (Agus Tiyani), yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
4. Sahabat-sahabatku (Denny lupita, Ani Safitri, Lukluk, Endah Tri, Windha)
yang telah menemaniku berjuang, yang selalu memberikan support,
motivasi, masukan kepada penulis.
5. Teman-temanku (Eny, Aam, Iryana, Elly, teman-temanku di KKN, teman-
teman kos ) yang selalu memberikan motivasi.
6. Teman-teman PGMI 2013 yang telah berjuangbersama-sama.
vi
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3 SDN
MARGOSONO KEC. TERSONO KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN
2017/2018.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Beliau Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah menerangi dunia ini dari zaman jahiliyah sampai
zaman terang benderang ini. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir.
Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas
segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa
penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
vii
4. Ibu Dr Lilik Sriyanti, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, kesabaran serta keikhlasan untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.
5. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing penulis.
6. Bapak Moh. Suharto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Margosono Kec.
Tersono Kab. Batang yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan
penelitian.
7. Bapak Teguh, S.Pd, selaku Guru Mata Pelajaran IPS kelas III SDN
Margosono Kec. Tersono.
8. Peserta didik kelas III SDN Margosono yang telah mendukung peneliti
untuk melakukan penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Terima kasih atas segala motivasi serta dukungannya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan
oleh Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembacanya.
Salatiga, 27 Februari 2018
Umi Masruroh
NIM 115-13-050
viii
ABSTRAK
Masruroh, Umi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Lingkungan Alam
dan Buatan melalui Metode Karyawisata pada Siswa Kelas III SDN
Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci : Hasil belajar,Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Karyawisata.
Karyawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh
peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman
langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun
karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum
pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan
wawasan pengalaman tentang dunia luar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan metode Karyawisata dalam pembelajaran IPS meningkat. Peningkatan
hasil belajar dibuktikan dengan hasil rata-rata pada tiap siklus, rata-rata hasil
belajar kelas III sebelum melakukan penerapan metode Karyawisata yaitu 65
dengan ketuntasan 38,8%. Pada siklus 1, 12 siswa mencapai KKM dan 6 siswa
belum mencapai KKM dengan rata-rata meningkat menjadi 73,8% dan ketuntasan
66,6%. Pada siklus II, semua siswa mencapai KKM dengan rata-rata meningkat
menjadi 89,4 dan ketuntasan 100%.
Penelitian skripsi ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas
dengan menerapkan metode Karyawisata pada kelas III, pada materi Lingkungan
Alam dan Buatan. Data yang diambil yaitu dengan mencatat hasil observasi,
dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS materi Lingkungan
Alam dan Buatan. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui pengalaman
pelaksanaan metode karyawisata pada mata pelajaran IPS sesuai dengan RPP.
Digunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa tes
akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Data tersebut kemudian
diolah secara kuantitatif.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan dapat menjadikan bahan
pertimbangan untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa, dapat menerapkan
prinsip kerjasama dan tanggung jawab dalam mengemban tugas serta mengurangi
kejenuhan siswa dalam pembelajaran.
ix
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
HALAMAN GAMBAR .................................................................................. xiii
HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
F. Definisi Operasional .................................................................... 8
G. Metode Penelitian ........................................................................ 12
x
1. Rancangan Penelitian ........................................................ 12
2. Subjek Penelitian ................................................................ 12
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 13
4. Instrumen Penelitian........................................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 15
6. Analisis Data ...................................................................... 15
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ................................................................................ 18
1. Pengertian Belajar .............................................................. 18
2. Ciri-ciri Belajar .................................................................. 20
3. Faktor Belajar ..................................................................... 23
4. Pengertian Hasil Belajar........................................ ............. 26
5. Macam-macam Hasil Belajar............................ ................. 27
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar........... ............. 28
B. Pembelajaran IPS.................................................... ..................... 29
1. Pengertian IPS................................................... ................ 29
2. Hakekat IPS........................................................... ............ 30
3. Tujuan IPS........................................................... .............. 31
4. Standar Kompetensi IPS....................................... ............. 33
5. Materi Lingkungan Alam dan Buatan................... ............ 34
C. Metode Karyawisata....................................................... ............. 38
1. Pengertian Karyawisata........................................... .......... 38
2. Langkah-langkah Karyawisata................................ .......... 38
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata... ..... ..... 39
4. Kedudukan Metode Karyawisata pada Materi........ .......... 40
BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 41
1. Lokasi Penelitian .............................................................. 41
xi
2. Visi dan Misi ..................................................................... 41
3. Tujuan Sekolah .................................................................. 42
4. Keadaan Guru .................................................................... 42
5. Keadaan Siswa .................................................................. 43
B. Subjek Penelitian ......................................................................... 43
C. Pelaksanaan Penelitian............................................ ..................... 44
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1...................................... ............. 45
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...................................... ............. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 50
1. Pra Siklus .......................................................................... 50
2. Siklus I ............................................................................... 52
3. Siklus II ............................................................................. 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 65
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................ 69
2. Saran .................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 73
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar SK dan KD IPS kelas III …............................... ................ 34
Tabel 3.1 Data Keadaan Guru SDN Margosono ........................................... 42
Tabel 3.2 Keadaan Siswa Kelas III SDN Margosono ................................... 43
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas III SDN Margosono ......................................... 44
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas III Pra Siklus ........................................ 51
Tabel 4.2 Hasil Performansi Guru Siklus I ................................................... 53
Tabel 4.3 Hasil Performansi Siswa Siklus I .................................................. 55
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ......................................................... 58
Tabel 4.5 Hasil Performansi Guru Siklus II .................................................. 60
Tabel 4.6 Hasil Performansi Siswa Siklus II ................................................. 62
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II ......................................................... 64
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II............ 67
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Langkah-langkah Penelitian………………………………… 13
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I
Lampiran 2 RPP Siklus II
Lampiran 3 Lembar Soal Siklus I
Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 5 Lembar Soal Siklus II
Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 1
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 10 Hasil Performansi Siswa Siklus II
Lampiran 11 Dokumentasi
Lampiran 12 SKK
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 14 lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 15 Surat Pembimbing Skripsi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu nama mata pelajaran
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran
IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran
Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri
khas IPS dan IPA sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah sifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan
agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik (Sapriya, 2009: 7).
Dalam pasal 37 UU Sisdiknas dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS
merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar
dan menengah. Lebih lanjut dikemukakan pada bagian penjelasan UU
Sisdiknas Pasal 37 bahwa bahan kajian ilmu pengetahuan sosial antara lain,
ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta
didik terhadap kondisi sosial masyarakat.
IPS di tingkat sekolah dasar pada dasarnya bertujuan untuk
mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and
values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan
masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan
2
dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi
warga negara yang baik (Sapriya, 2009: 12).
Sebagaimana yang dikatakan Somantri (2001:15) bahwa ilmu pengetahuan
sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Sebagai bidang
pengetahuan, ruang lingkup IPS adalah berupa kehidupan manusia dalam
masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo, 2008:15).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ruang lingkup IPS adalah manusia
dalam konteks sosial. Untuk memantapkan ruang lingkup IPS, perlu diketahui
ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah bekerja samanya antara disiplin
ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kerjasama disiplin ilmu pendidikan yang dimaksud adalah adanya
seperangkat kemampuan yang berguna sebagai berikut:
1. Memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities
untuk tujuan pendidikan
2. Mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan
3. Menyajikan metode pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan
4. Menilai hasil belajar IPS
Pendidikan IPS dikembangkan dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta
3
kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata, khususnya
kehidupan sosial masyarakat pada umumnya. Pembelajaran IPS
diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa yang akan
datang, mampu bertindak secara efektif (Susanto, 2013: 138-139).
Pendidikan terdapat sebuah proses belajar. Belajar menurut Ernes
ER. Hilgard artinya seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat
melakukan sesuatu dengan latihan-latihan sehingga yang bersangkutan
menjadi berubah (Riyanto, 2002). Sedangkan menurut Walker (dalam
Riyanto, 2002) belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas
yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya
dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam
situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak
berhubungan dengan kegiatan belajar (Riyanto, 2009: 4-5).
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan,
kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada
pada setiap individu yang belajar. Proses belajar mengajar merupakan
interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu
pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan (Majid, 2008: 135).
Proses belajar mengajar ada beberapa komponen penting yang
berpengaruh bagi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: bahan ajar,
suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru. Sehingga satu
4
komponen atau lebih komponen melemah dapat menghambat tercapainya
tujuan belajar yang optimal. Media dan sumber belajar yang digunakan
dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang
telah ditetapkan. Disamping itu guru harus bisa menentukan metode
pembelajaran yang tepat sehingga anak dapat dengan mudah menerima
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Seringkali seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran kurang memperhatikan pendekatan, strategi
dan metode apa yang sesuai yang harus disajikan dalam satu materi atau
satu pokok bahasan. Dalam tugas mengajarannya guru senantiasa harus
memahami fungsi-fungsi mengajar sehingga dengan demikian dapat
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Namun demikian sampai
saat ini hasilnya masih belum cukup memuaskan. Salah satu cara yang
dapat digunakan sebagai alternatif guru dalam mengajar yakni dengan
menggunakan berbagai macam metode mengajar (Wahab, 2007: 10).
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran didefinisikan sebagai
cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan
alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode
yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi
5
menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang
bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila
penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya
dan dengan kondisi psikologis anak didik (Djamarah, 2006: 46).
Salah satu metode yang melibatkan siswa aktif serta memberikan
pengajaran baru yang biasanya jarang diterapkan oleh para guru yakni
metode karyawisata. Metode karyawisata adalah metode pembelajaran
dengan cara mengunjungi suatu objek tertentu, misal museum, pabrik, dan
tempat-tempat lainnya. Metode field trip atau karyawisata menurut
Mulyasa (2005: 112), merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang
dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar,
terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari
kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang
bersifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai,
terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang
dunia luar.
Menurut Djamarah (2002: 105), pada saat belajar mengajar, siswa
perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek
yang lain. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu,
dikatakan teknik karyawisata, yang merupakan cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu
di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti
6
meninjau kantor pos. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode
karyawisata ini, seperti widya wisata, study tour dan sebagainya.
Karyawisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam
waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Berdasarkan hasil observasi di SDN Margosono Kecamatan
Tersono Kabupaten Batang pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
khususnya materi Lingkungan Alam dan Buatan pada kelas 3, dalam
umumnya masih menggunakan strategi-strategi klasik atau sama seperti
ceramah dan tanya jawab sehingga proses pembelajaran menjadi kurang
efektif dan membosankan. Minat belajar siswa menjadi berkurang, dengan
berkurangnya minat belajar siswa tersebut mengakibatkan semangat siswa
dalam mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi Lingkungan Alam
dan Buatan kurang semangat dan siswa susah mengerti akhirnya siswa
tidak faham atas materi yang disampaikan oleh guru sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah peneliti mengamati kegiatan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi lingkungan alam dan
buatan, penulis dapat memaparkan berbagai masalah antara lain:
a. Cara mengajar guru yang masih monoton
b. Kesiapan guru kurang maksimal dalam menyiapkan media
c. Metode yang digunakan masih sangat sederhana
d. Pemahaman siswa yang lambat.
Mengenal realitas lokasi SD Margosono ini sebenarnya terletak di di
daerah wisata yang cukup menarik yaitu Curug Jeglong yang berada di
7
Desa Margosono. SD Margosono merupakan kawasan pedesaan yang
didalamnya ada unsur sungai, persawahan,dan hutan. Fenomena alam dan
buatan tersebut bermanfaat bagi pengembangan metode pengajaran berupa
karyawisata.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar IPS
Materi Lingkungan Alam dan Buatan Melalui Metode Karyawisata Pada
Siswa Kelas 3 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang
Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah penerapan metode karyawisata dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi lingkungan alam dan buatan pada
siswa kelas III semester 1 SDN Margosono Kecamatan Tersono
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan
Untuk mengetahui penerapan metode karyawisata dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi lingkungan alam dan buatan pada
siswa kelas III semester 1 SDN Margosono Kecamatan Tersono
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang digunakan adalah penerapan metode karyawisata
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas III Semester 1 SDN
8
Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran
2017/2018.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi para
peneliti di bidang pendidikan khususnya yang berkaitan dengan
peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode karyawisata
2. Secara Praktis
a. Bagi Para Guru SDN Margososno
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan siswa
dapat menerapkan prinsip kerjasama dan tanggung jawab dalam
mengemban tugas serta mengurangi kejenuhan siswa dalam
pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS.
c. Bagi Pembaca
Sebagai tambahan wawasan pengetahuan tentang metode
karyawisata dalam pembelajaran di sekolah, sehingga pembaca tertarik
untuk meneliti lebih lanjut.
F. Definisi operasional
Sub-sub yang didefinisikan secara operasional adalah:
9
1. Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-
aspek lain yang ada pada setiap individu yang belajar. Proses belajar
mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan
peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang
ditetapkan (Majid, 2008: 135).
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.
Belajar tidak hanya terjadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi
ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang
belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bukan hanya seperti
ketika seseorang belajar sepeda, belajar menjahit atau belajar
mengoperasikan computer. Belajar biasa terjadi dalam semua aspek
kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak anak lahir bahkan sebelum lahir
atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus berlanjut
hingga ajal tiba (Sriyanti,2013: 15).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
10
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam K. Brahim
(2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak
yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5).
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS
merupakan sebuah nama mata pelajaran integrase dari mata pelajaran
Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial
lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam yang disingkat IPA sebagai integrase dari nama
mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika. Menurut Somantri, penggunaan
istilah IPS dan IPA dimaksudkan untuk membedakannya dengan
nama-nama disiplin ilmu di universitas (Sapriya,2009: 7).
11
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan
yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed.,(2006: 46)
mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode
mengajar sebagai berikut:
a. Tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya
b. Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya
c. Situasi yang berbagai keadaannya
d. Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-
beda.
5. Karyawisata
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran dengan cara
mengunjungi suatu objek tertentu, misal museum, pabrik, dan tempat-
tempat lainnya. Metode fieldtrip atau karyawisata menurut Mulyasa
(2005: 112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan
oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama
pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum
sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat
12
nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama
berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia
luar(Hamdayama, 2014:171).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di
kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam
pembelajaran. dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,
memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut
dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif. `
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di
kelas 3 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang
dengan jumlah siswa 18 anak. Jumlah siswa laki-laki adalah 11 anak
dan jumlah siswa perempuan adalah 7 anak pada semester ganjil tahun
pelajaran 2017/2018. Dan seorang guru yang bernama Bapak Teguh.
13
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2017 untuk siklus
1 dan pada tanggal 20 Oktober 2017 pada siklus 2.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 tahap yaitu:
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
Yang dapat digambarkan sebagai berikut (Ahmad HP, 1999).
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
1) Perencanaan (Planning)
Dalam penelitian ini, kegiatan perencanaan mencakup: a)
identifikasi masalah, b) analisis benyebab adanya masalah, c)
pengembangan bentuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan
masalah.
14
2) Tindakan (acting)
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
3) Observasi (observing)
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk
mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif
tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari
tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk
data.
4) Refleksi (reflecting)
Dalam kegiatan ini, refleksi dilakukan untuk mengadakan
upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam
penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan
caraberdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas
penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari
pengaruh tindakan yang telah dirancang. Pada kegiatan ini juga
ditelaah aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana
tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki masalah secara
bermakna.
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrument penelitian yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut :
15
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
b. Lembar soal.
c. Lembar jawaban.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi
Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan
terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPS materi Lingkungan Alam dan Buatan.
b. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui pengalaman
pelaksanaan metode karyawisata pada mata pelajaran IPS sesuai
dengan RPP.
c. Tes
Digunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, tes yang
digunakan berupa tes awal dan tes akhir untuk mengetahui sejauh
mana hasil belajar siswa.
6. Analisis Data
Pada penelitian ini penulis menganalisa data atau menarik kesimpulan
melalui hasil berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan setiap
siklusnya. Adapun penilaian untuk ranah kognitif:
1. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P=
16
Keterangan:
P: Jumlah nilai dalam persen
∑siswa yang tuntas yang tuntas belajar: jumlah siswa yang
tuntas belajar
∑siswa: jumlah siswa dalam kelas
2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
X:
Keterangan:
X: nilai rata-rata
∑X: jumlah semua nilai siswa
∑N: Jumlah siswa
(Aqib, dkk. 2010:40).
17
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik
dapat dilihat di bawah ini :
Bab I : Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan
dan indicator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,
strategi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian pustaka, paada bab ini penulis mengemukakan
landasan teori tiap-tiap variable penelitian.
Bab III : Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang
gambaran umum SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang
dan pelaksanaan penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil
penelitian meliputi diskripsi dan per siklus dan pembahasan.
Bab V : Kesimpulan dan Penutup, pada bab ini terdiri dari
kesimpulan dan saran.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat
dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-
masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda,
walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami
apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu, untuk
menghindari pemahaman yang beragam tersebut, berikut akan
dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.
Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses di mana suatu organism berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu
dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa,
serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untukmemperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah
laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu
upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi.
Intruksi yang dimaksudadalah perintah atau arahan dan bimbingan dari
seorang pendidik atau guru.
19
Adapun menurut Burton (dalam Usman dan Setiawati 1993:4),
belajar dapat diartikan seebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain
dn individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut E.R Hilgard (1962), belajar adalah suatu perubahan
kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang
dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini
diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa
belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri
seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Sementara Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan
demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja,
namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga
menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya
Menurut pengertian belajar menurut W.S. Winkel (2002) adalah
suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara
seseorang dengan lungkungan, dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
20
sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang
dikatakan belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi
suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang
berkaitan dengan matematika. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu
menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya
dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan sesorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam
berfikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 1-4).
2. Ciri-ciri belajar
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia
menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya
bertambah, kebiasaannya bertambah, kebiasaannya bertambah.
Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk
atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan
dalam pengertian belajar. Karen individu yang bersangkutan tidak
menyadari akan perubahan itu (Djamarah, 2011: 15).
21
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, maka ia
akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat
menulis.
Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis
dengan kapur, dan sebagainya. Di samping itu, dengan kecakapan
menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan-
kecakapan lain. Misalnya, dapat menulis surat, menyalin catatan,
mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar
itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang
diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan
itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha
individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses
22
kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari
dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi
hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air
mata, menangis dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai
perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi
Karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti
bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan
piano setelah belajar, tuidak akan hilang, melainkan akan terus
dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan
atau dilatih (Djamarah, 2011: 16).
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena
ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya
seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan
apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau
tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian,
perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah
laku yang telah ditetapkannya.
23
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu
proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
Demikianlah pembicaraan mengenai ciri-ciri belajar
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kerangka pemahaman
terhadap masalah belajar (Djamarah, 2011: 16-17).
3. Faktor Belajar
Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal. Masing- masing faktor tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti
faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal
terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor
nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,
24
keluarga, maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa
peralatan sekolah, sarana belajar, gedung, dan ruang belajar,
kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah
ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia dan sejenisnya
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa
manusia. Faktor rksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah
menjadifaktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak).
Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan
antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran
dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua, hubungan
antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap
siswa dan sebagainya (Sriyanti, 2013: 24-25).
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
faktor fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
25
a. Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus
jasmani secara umum yang ada dalam diri individu
sangat memengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus
jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan,
kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu.
Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat
maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika
badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang
sehat akan menghambat hasil belajar.
b. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan
fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait
dengan fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota
tubuh yang ada dalam diri individu. Pancaindra
merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam
diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat
menunjang belajar.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada
dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain
tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. Tingkat
kecerdasan akan memengaruhu daya serap serta
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian
26
juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna
terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu
mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat
kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang
kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya
yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada
siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh
semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah
putus asa, kurang energik gampang menyerah. Kondisi-
kondisi tersebut akan memengaruhi hasil belajar. Faktor
ekstern dan intern memengaruhi keberhasilan belajar,
pengaruhnya bisa bersifat positif atau mendukung, namun
bisa juga negative atau menghambat (Sriyanti, 2013: 25-
26).
4. Pengertian hasil belajar
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan ynag diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak
27
yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
5. Macam-macam hasil belajar
a. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap artindarin materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung yang ia lakukan.
b. Keterampilan proses
Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa
keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk
kreativitasnya.
28
c. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998: 3), sikap tidak hanya
merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek
respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental
dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan,
maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang
ditunjukkannya. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang
struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang,
yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif
merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik
sikap; komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut
emosional; dan komponen konatif merupakan aspek
kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
dimiliki seseorang.
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini
lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam
pemahaman konsep, maka domain yang berperan adalah domain
kognitif (Susanto, 2013: 6-11).
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan
29
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang kurang terhadap
anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil
belajar peserta didik (Susanto, 2013: 12).
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS merupakan sesuatu yang tidak asing bagi setiap orang.
Dalam perkebangan hidup manusia sejak lahir sampai dewasa
tidak terlepas dari kehidupan bemasyarakat. Proses kehidupan
manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia dan
makhluk hidup lainnya. Hal ini disebabkan karena manusia
pada hakekatnya sebagai makhluk social. Sejak kanak-kanak,
pada prinsipnya mereka telah melakukan hubungan dengan
orang lain, misalnya dengan ibu maupun anggota keluarga
yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan sosial merupakan pengalaman hidup manusia
30
yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir
yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam
keluarga, walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepihak.
Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami
perkembangan menjadi manusia dewasa secara sempurna
(Rasimin, 2012:35).
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an
sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara
formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional
dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut
IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran
IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata
pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran
ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang disingkat IPA sebagai
integrasi dari nama mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika.
Menurut Somantri, penggunaan istilah IPS dan IPA
dimaksudkan untuk membedakannya dengan nama-nama
disipn ilmudi universitas (Sapriya, 2014: 7).
2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
Telah kita ketahui bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan
sosial adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh
31
karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama
dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Aspek kehidupan
sosial apapun yang kita pelajari, baik yang berhubungan sosial,
ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik,
semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu
masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium demokrasi
bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.
Beragam kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak akan
lepas dari kehidupan masyarakat atau bersumber dari
masyarakat. Dengan demikian, materi ilmu pengetahuan sosial
yang dapat dipelajari dan menjadi sumber pembelajaran, tidak
hanya sebatas pada kehidupan nyata sesaat di masyarakat,
melainkan juga cerita-cerita, novel, kisah-kisah tokoh terkenal
juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Secara sederhana
bahan bacaan berupa buku, surat kabar, majalah dan makalah
dapat dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran ilmu
pengetahuan social (Rasimin, 2012: 44).
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan
membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif.
Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial
32
sebagain pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sosial
sebagai pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang
dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup
bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-
menolong sesame umat manusia, dan melakukan tindakan
dalam memecahkan persoalan sosial di masyarakat.
Fungsi imu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan
menurut Sumaatmadja (2007) adalah mengembangkan
perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap kehidupan di
masyarakat dan bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa
dengan keterampilan tersebut diharapkan dapat terbinanya
sumber daya manusia Indonesia yang berpengetahuan,
terampil, cendikia, dan mempunyai tanggung jawab sosial,
yang memiliki kemampuan merealisasikan tujuan nasional,
yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur yang
berdasarkan pancasila dan undang-undang Dasar 1945.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi ilmu
pengetahuan sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa
menjadi warga Negara yang baik yang memiliki pengetahuan
keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Imu pengetahuan
33
sosial yang memiliki fungsi membina siswa menjadi warga
Negara yang baik dan memiliki pengetahuan,keterampilan dan
kepedulian sosial, hendaknya harus disesuaikan dengan tata
nilai- moral yang berlaku di masyarakat. Islam menghendaki
tata nilai- moral masyarakat lebih teratur dan harmonis dengan
menghargai keadilan.
Pembelajaran ilmu pengetahuan sosial berfungsi untuk
mewariskan nilai- moral dalam masyarakat agar dapat
menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia. Suatu
masyarakat yang melanggar aturan agama dan hak-hak asasi
manusia akan menanggung akibat yang telah diperbuatnya.
Inilah yang menjadi tugas utama guru ilmu pengetahuan sosial
di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, mengajar ilmu
pengetahuan sosial dengan ikhlas juga dapat dikatakan sebagai
dakwah Islamiyah, karena di dalamnya terkandung cara-cara
menyampaikan nilai- moral agama Islam (Rasimin, 2012: 40-
41).
4. Standar Kompetensi IPS Kelas III SD/Mi
Dalam silabus kelas III Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI
Departemen Pendidikan Nasional terdapat standar kompetensi
untuk mata pelajaran IPS. Standar kompetensi yaitu
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah melalui
34
proses pembelajaran. Standar kompetensi IPS untuk kelas III
SD/MI adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas III
Tahun Pelajaran 2015/2016
Semester Setandar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.( satu) 1. Memahami
lingkungan dan
melaksanakan
kerjasama disekitar
rumah dan sekolah
1. Menceritakan lingkungan alam
dan buatan disekitar rumah
dan sekolah
2. Memelihara lingkungan alam
dan buatan disekitar rumah
3. Membuat denah dan peta
lingkungan rumah sekolah
4. Melakukan kerjasama
dilingkungan rumah, sekolah
dan desa
5. Materi Lingkungan Alam dan Buatan
a. Mengenal lingkungan alam dan buatan
Lingkungan merupakan ruang yang kita tempati beserta
segala sesuatuyang ada di dalamnya. Lingkungan terbagi
menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Lingkungan alam terjadi karena proses alami dan merupakan
buatan Tuhan, sedangkan lingkungan buatan merupakan
lingkungan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Contoh lingkungan alam adalah sungai,
laut, hutan, rawa, dan danau. Contoh lingkungan buatan adalah
waduk, taman, selokan, dan kolam. Alam adalah benda-benda
di sekitar yang terjadi karena proses alam. Lingkungan alam
35
dan buatan yang ada di sekitar kita ada yang baik dan ada yang
buruk, lingkungan alam dan buatan yang baik adalah
lingkungan yang asri, indah, dan nyaman. Lingkungan seperti
ini dapat dikatakan sebagai lingkungan sehat. Sedangkan
lingkungan alam dan buatan yang menyedihkan dapat
dikarenakan kotor dan kumuh, misalnya tumpukan sampah di
sungai, selokan yang mampet, serta pantai yang dipenuhi
sampah.
1. Lingkungan Alam
a. Lingkungan Alam Daratan
Dibedakan menjadi:
1) Pantai
2) Gunung
3) Pegunungan
4) Hutan
5) Tanjung
b. Lingkungan Alam Perairan
1) Sungai
2) Danau
3) Selat
4) Teluk
5) Laut
36
6) Samudra
2. Manfaat Lingkungan Alam
a. Pantai dimanfaatkan untuk tempat rekreasi.
b. Abu vulkanik gunung berapi dapat menyuburkan tanah.
c. Hutan bermanfaat sebagai paru-paru dunia, penyimpan
air di tanah, penghasil udara bersih, sumber kayu, dan
objek wisata.
d. Sungai bermanfaat untuk mengairi sawah/irigasi, sarana
transportasi, memelihara ikan dengan keramba, dan
juga objek wisata.
e. Danau bermanfaat untuk irigasi, pembangkit listrik,
memelihara ikan, dan objek wisata
f. Teluk bermanfaat sebagai pelabuhan, penangkapan
ikan, dan tempat rekreasi.
g. Laut bermanfaat sebagai sarana transportasi,
penangkapan ikan, sumber mineral, pembuatan garam,
dan tempat rekreasi.
h. Pegunungan biasanya dimanfaatkan untuk area
perkebunan
3. Lingkungan Buatan
Lingkungan sengaja diciptakan oleh manusia untuk
melengkapi kebutuhan hidupnya. Lingkungan buatan antara
lain:
37
a. Taman
b. Kolam
c. Air mancur
d. Gedung
e. Jalan dan Jembatan
f. Pelabuhan, Terminal, Bandara dan Stasiun
g. Rumah sakit
h. Pasar
i. Waduk
j. Monumen
C. Metode Karyawisata
1. Pengertian Karyawisata
Karyawisata mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan
karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini artinya kunjungan
ke luar kelas dalam rangka belajar. Contohnya mengajak siswa ke
gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses
pengadilan selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisata tersebut tidak
mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan
waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat
yang jauh disebut study tour (Majid, 2013: 215).
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran dengan cara
mengunjungi suatu objek tertentu, misal museum, pabrik, dan tempat-
tempat lainnya. Metode field trip atau karyawisata menurut Mulyasa
38
(2005: 112), merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan
oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama
pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum
sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat
nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama
berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia
luar (Hamdayama, 2014: 171).
2. Langkah-langkah Karyawisata
Agar penggunaan teknik karyawisata dapat efektif, maka
pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut
:
a. Persiapan
Dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran
dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi
pemimpin objek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala
sesuatunya, penyusunan rencana yang matang, membagi tugas-
tugas, mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
b. Pelaksanaan karyawisata
Dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu
petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah
ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap sesi,
39
demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung
jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
c. Akhir karyawisata
Pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala
hal hasil karyawisata, menyusun laporan atau paper yang memuat
kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kagiatan
karyawisata, seperti membuat grafik, gambar, model-model,
diagram, dan sebagainya.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh para petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalami dan
menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak
mungkin diperoleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat
mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka.
b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu
maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan
memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
c. Dalam kesempatan ini, siswa dapat bertanya jawab, menemukan
sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala
persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan
bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam
praktik.
40
d. Dengan objek yang ditinjau itu, siswa dapat memperoleh
bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi,
yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.
Kelemahan metode karyawisata antara lain :
a. Mempergunakan transportasi sehingga memerlukan biaya yang
besar
b. Menghabiskan waktu yang lebih panjang daripada jam sekolah
c. Bila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan segi keamanan,
kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak tersebut, perlu
dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus atau pun hal-hal
yang berbahaya.
D. Kedudukan Metode Karyawisata pada Materi
Alasan penggunaan metode karyawisata pada mata pelajaran IPS
materi Lingkungan Alam dan Buatan ialah karena obyek yang akan
dipelajari hanya ada di tempat obyek itu berada. Siswa dapat melihat serta
mendapatkan pengalaman secara langsung. Belajar melalui karyawisata ini
berkesan di dalam pikiran siswa, mengembangkan pemikirannya. Siswa
menjadi aktif secara langsung dalam pembelajaran materi lingkungan alam
dengan melihat obyek alam yang dikunjungi serta materi lingkungan
buatan dengan melihat secara langsung lingkungan buatan berupa kolam
ikan yang dikunjungi.
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian : SD Negeri Margosono
Alamat Penelitian : Desa Margosono
Tahun Berdiri : 1973
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Lingkungan Alam dan Buatan
Kelas/ Semester : III/ 1
2. Visi dan Misi
Visi :
Maju berprestasi berbekal Iptek, Imtaq, Akhlak Mulia, Nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa
Misi :
a. Mengembangkan sikap dan perilaku religius di dalam dan di luar
sekolah
b. Meningkatkan sumber daya dan kinerja tenaga pendidik
c. Mewujudkan peserta didik yang cerdas, terampil dan berakhlak
mulia
d. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara intensip untuk
mencapai tingkat daya serap yang tinggi
e. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang baik
42
f. Melaksanakan program pengajaran dengan disiplin
g. Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana sekolah dasar dalam
menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan PAKEM
3. Tujuan Sekolah
a. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan
kegiatan pembiasaan
b. Membentuk tenaga yang handal dan penuh dedikasi
c. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat
kecamatan
d. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan masyarakat
sekitar
e. Menjadi sekolah pelopor gerakan disiplin dalam pembelajaran
f. Menjadi sekolah dengan pembelajaran yang menyenangkan
4. Keadaan Guru
Keadaan guru di SDN Margosono ada 9 orang. Untuk lebih
jelasnya mengenai data guru SDN Margosono dapat dilihat pada tabel
3.1.
Tabel 3.1
Data keadaan guru SDN Margosono
NO NAMA L/P IJAZAH JABATAN
1 Moh. Suharto L S2 Kepala Sekolah
2 Rina Aryanti P S1 Guru
3 Mutmainah P S1 Guru
4 Teguh L S1 Guru
5 Linatul F P S1 PGSD Guru
6 Sholihin L S1 Guru
7 Sarwo Edi P L S1 Guru
8 Wakhyono L S1 Guru
43
9 Eko Heriyanto L S1 Guru
10 Joko Sutopo L SLTA Pak Kebun
5. Keadaan Siswa
Keadaan siswa kelas III berjumlah 18 anak yang terdiri dari 11
laki-laki dan 7 perempuan.
Tabel 3.2
Keadaan siswa kelas III SDN Margosono
NO NAMA L/P
1 Alvin Azraf Rahman L
2 Amelia Agustina P
3 Aulia Fatma Zahro P
4 Diva Nuryanti P
5 Fajar Yulis Tiawan L
6 Lulu’ Hadina Nurul F L
7 Midat Alawil Huda L
8 M. Alfa Risky L
9 M. Ali Ridho L
10 Naila Zidatun R P
11 Naili Zidatun N P
12 Nova Irfan Prasetia L
13 Prisilia Titian Sally P
14 Rio Eka Prasetia L
15 Salwa Aura Nur Savira P
16 Sholeh Ilham Maulana L
17 Shahrul Ikhwan L
18 M. Farid Rif’an L
B. Subjek Penelitian
Siswa kelas III SDN Margosono berjumlah 18 anak. Terdiri dari 11
siswa laki-laki dan 7 perempuan. Selama proses penelitian semua
siswa mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan.
Berikut nama siswa kelas III
44
Tabel 3.3
Data siswa kelas III SDN Margosono
NO NAMA L/P
1 Alvin Azraf Rahman L
2 Amelia Agustina P
3 Aulia Fatma Zahro P
4 Diva Nuryanti P
5 Fajar Yulis Tiawan L
6 Lulu’ Hadina Nurul F L
7 Midat Alawil Huda L
8 M. Alfa Risky L
9 M. Ali Ridho L
10 Naila Zidatun R P
11 Naili Zidatun N P
12 Nova Irfan Prasetia L
13 Prisilia Titian Sally P
14 Rio Eka Prasetia L
15 Salwa Aura Nur Savira P
16 Sholeh Ilham Maulana L
17 Shahrul Ikhwan L
18 M. Farid Rif’an L
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPS Semester 1
tahun ajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan dua kali tahapan yaitu
dua kali siklus. penelitian tersebut dilaksanakan pada jam pertama.
Waktu Pelaksanaan :
Kegiatan Siklus I, tanggal 12 Oktober 2017
Kegiatan Siklus II, tanggal 20 Oktober 2017
Dalam penelitian ini, pembelajaran IPS kelas III dengan Bab Lingkungan
Alam dan Buatan. Dilakukan dengan 2 x tatap muka dengan alokasi 3 x 35
menit atau 3 jam mata pelajaran pada siklus I, dan 2 x 35 menit pada
siklus II dengan menggunakan jam pelajaran sekolah yang diakhiri
evaluasi per pokok di setiap akhir pelajaran.
45
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
1. Perencanaan
Rencana persiapan yang dilakukan peneliti adalah :
a. Melakukan diskusi dengan guru kelas
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
karyawisata dengan materi lingkungan alam dan buatan, dengan
kompetensi dasar menceritakan lingkungan alam dan buatan di
sekitar rumah dan di sekolah
c. Menetapkan jadwal wisata
d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
e. Menyiapkan konsumsi untuk bekal siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan metode karyawisata.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan tindakan :
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucaokan salam, do’a,
mengabsen siswa.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru menyampaikan materi lingkungan alam.
d. Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok .
46
e. Siswa melakukan pengamatan dengan melihat secara langsung
lingkungan alam yang ada di Curug Jeglong bersama
kelompoknya.
f. Siswa menuliskan hasil pengamatan dengan kelompoknya untuk di
diskusikan.
g. Siswa yang dipilih oleh guru membacakan hasil pengamatannya.
h. Siswa bersama guru membuat rangkuman.
i. Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dalam bentuk tes tertulis
untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti
pembelajaran.
3. Observasi
Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk
mengetahui sejauh mana pembelajaran dengan metode karyawisata
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan oleh
peneliti yaitu mengamati aktivitas siswa, interaksi sosial siswa dalam
pembelajaran. serta mengambil foto pada saat pembelajaran
berlangsung. Selain observasi yang dilakukan pada siswa juga
diadakan observasi atau pengamatan pada guru mengenai kemampuan
guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode karyawisata
sesuai dengan menggunakan RPP.
4. Refleksi
47
Refleksi dilaksanakan setelah kegiatan dan digunakan untuk
mengetahui gambaran dari siklus yang sudah dilaksanakan.
Berdasarkan data yang diperoleh, pelaksanaan pembelajaran pada
siklus 1 telah menunjukkan perubahan, hal ini ditandai dengan adanya:
a. Perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran IPS mulai terlihat.
b. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
meningkat.
Selain mengalami kemajuan, adapula hambatan-hambatan dengan
metode karyawisata diantaranya
1) Dalam proses pembelajaran berlangsung, masih banyak siswa
yang jajan
2) Ketika menyampaikan materi, masih ada siswa yang tidak
memperhatikan gurunya, dan main-main sendiri
3) Ketika mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, masih ada
siswa yang menyontek
Hambatan-hambatan yang ada pada siklus 1 ini secara
langsung mempengaruhi hasil evaluasi di akhir pelajaran.
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus 1 yang belum
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, maka
peneliti akan melaksanakan siklus II untuk memperbaiki hasil
yang telah dicapai pada siklus 1.
48
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II hampir sama dengan
perencanaan pada siklus 1. Namun pada siklus II memperbaiki
kekurangan yang muncul pada siklus 1 agar penelitian mengalami
peningkatan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan pelaksanaan pada
siklus 1, namun pada siklus II siswa melakukan pembelajaran di
tempat yang berbeda yakni di kolam ikan yang berada di sawah
belakang sekolah. Langkah-langkahnya tidak beda jauh dengan siklus
I, hanya saja pelaksanaan ditambah dengan melihat hasil refleksi siklus
I serta menambahkan hal-hal yang perlu diperhatikan dan penekanan
pada tahap sebelumnya sesuai dengan RPP yang sudah ada.
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan
pengamatan pada siklus 1.
4. Refleksi
Refleksi pembelajaran pada siklus II berdasarkan data yang
diperoleh dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dengan
menggunakan metode karyawisata sudah mengalami beberapa
peningkatan, hal ini terlihat dari :
a. Perhatian siswa terhadap pembelajaran IPS meningkat.
49
b. Siswa aktif dan antusias dalam proses pembelajaran.
c. Pemahaman siswa terhadap materi Lingkungan Alam dan Buatan
semakin baik.
d. Hasil evaluasi siklus II lebih baik dari siklus pertama.
Hambatan-hambatan yang ditemui pada pelaksanaan siklus
II sudah tidak ada. Terbukti dengan menggunakan metode
karyawisata bisa meningkatkan hasil belajar siswa sehingga hasil
pembelajaran ini dapat sebagai acuan untuk pembelajaran materi
IPS yang akan datang.
50
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SDN
Margosono, Kecamatan Tersonno, Kabupaten Batang. Penelitian tidakan
kelas ini dilakukan dengan menggunakan metode karyawisata melalui 2
siklus untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi Lingkungan Alam dan
Buatan. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari
pemeriksaan tahap studi awal sampai pada siklus kedua diperoleh data
sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal
Dalam pengelolaan pembelajaran di kelas III SDN Margosono
guru biasanya menggunakan metode ceramah dan penugasan. Guru
sebagai penyampaian materi sedangkan siswa hanya sebagai
pendengar yang selesai mendengar kemudian mengerjakan latihan.
Dengan demikian siswa menjadi bosan dalam pembelajaran yang
monoton ini. Apalagi IPS yang materinya panjang dan memerlukan
praktek sehingga perlu terjun untuk melihat secara langsung.
Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa,
masih terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial khususnya materi Lingkungan Alam dan Buatan.
Dari 18 siswa di kelas III hanya 7 siswa yang berhasil memenuhi
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria
51
Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPS adalah 70. Artinya masih
ada 11 siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan
belum mencapai 50% dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk
memperbaiki keadaan tersebut. Berikut data hasil dari penelitian pada
kondisi awal pra siklus.
Tabel 4.1
Daftar Nilai Siswa Kelas III SDN Margosono Pra Siklus
No Nama Siswa KKM Nilai
Kondisi
Awal
Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1 Alvin Azraf Rahman 70 60 √
2 Amelia Agustina 70 50 √
3 Aulia Fatma Zahro 70 90 √
4 Diva Nuryanti 70 60 √
5 Fajar Yulis Tiawan 70 50 √
6 Lulu’ Hadina Nurul F 70 70 √
7 Midat Alawil Huda 70 80 √
8 M. Alfa Risky 70 70 √
9 M. Ali Ridho 70 60 √
10 Naila Zidatun R 70 50 √
11 Naili Zidatun N 70 60 √
12 Nova Irfan Prasetia 70 60 √
13 Prisilia Titian Sally 70 70 √
14 Rio Eka Prasetia 70 80 √
15 Salwa Aura Nur Savira 70 60 √
16 Sholeh Ilham Maulana 70 60 √
17 Shahrul Ikhwan 70 80 √
18 M. Farid Rif’an 70 60 √
Jumlah 1170 7 11
Nilai Rata-rata 65 38,8% 61,1%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas didapat bahwa nilai rata-rata kelas
baru mencapai 65 dengan jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 7 anak,
sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 11 anak dengan presentasi
ketuntasan sebesar 38,8%. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya
52
nilai ketuntasan yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang
diharapkan. Sementara yang diharapkan guru adalah nilai rata-rata lebih
dari 80%. Hasil pengamatan kondisi awal siswa terhadap pembelajaran
IPS materi Lingkungan Alam dan Buatan tersebut, maka peneliti
menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan guna
mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yang diakhiri dengan sebuah
kegiatan analisis atau refleksi.
Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan rencana
pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan
ini menekankan pada penggunaan metode karyawisata untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yang diupayakan dan dikondisikan
berdasarkan tahapan-tahapan yang telah disiapkan sebelumnya dalam
tahap perencanaan dengan mengimplementasikan rencana tersebut yang
telah dirumuskan oleh peneliti.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I, mencakup performansi
guru/siswa dan hasil belajar siswa. Pada deskripsi performansi
guru/siswa didapatkan data kemampuan guru dan keaktifan siswa
dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disesuaikan dengan metode karyawisata.
Pada siklus II pengumpulan data performansi guru/siswa dan hasil
belajar peserta didik menggunakan test dan lembar observasi.
Berdasarkan instrumen tersebut dapat diperoleh data tentang hasil
53
performansi guru/siswa dan nilai hasil belajar siswa dalam
pembelajaran. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara lain
sebagai berikut:
a. Performansi Guru dan Siswa
Pengambilan data digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru dan siswa pada siklus I menggunakan lembar observasi
performansi guru/siswa.Aspek yang dinilai saat observasi aktivitas
guru adalah kesesuaian guru dengan langkah-langkah pembelajaran
yang telah disusun sesuai dengan metode karyawisata dan
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.Data ini diambil
untuk mengetahui seberapa besar aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran IPS materi Lingkungan Alam dan Buatan dengan
menggunakan metode karyawisata. Hasil observasi performansi
guru/siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Performansi Guru Siklus 1
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Tidak semua siswa
menjawab salam
karena ada yang
sibuk dengan
kegiatan masing-
masing
54
2. Guru mengawali proses pembelajaran
dengan berdoa.
Ada siswa yang
berdoa sambal
melakukan
kegiatan lain
3. Guru mengabsen siswa. -
4. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajari oleh siswa.
-
5. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran.
-
6. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “naik-naik ke
puncak gunung”.
-
7. Guru memberikan arahan kepada
siswa untuk berhati-hati saat berjalan
menuju tempat wisata Curug Jeglong.
-
8. Guru menyuruh siswa mengecek
bahan alat yang dibutuhkan
dilanjutkan keluar kelas menuju
lokasi karyawisata.
Tidak
dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengadakan absensi ulang dan
menyuruh siswa untuk
mempersiapkan bahan alat yang
dibutuhkan.
-
2. Guru menyampaikan materi. Ada siswa yang
tidak
memperhatikan
guru
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok.
-
2. Guru menyuruh siswa melakukan
pengamatan dengan melihat secara
langsung lingkungan alam yang ada
di Curug Jeglong bersama dengan
kelompoknya.
Ada siswa yang
asyik bermain
sendiri
3. Guru mengamati aktifitas siswa dan
sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
Ada siswa yang
asyik bermain
sendiri
4. Guru menyuruh siswa menuliskan
hasil pengamatan dengan
kelompoknya untuk di diskusikan.
-
5. a. Guru menyuruh wakil dari kelompok
siswa untuk membacakan hasilnya.
-
55
6. Guru bersama siswa membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Guru bersama siswa melakukan tanya
jawab tentang hal-hal yang belum
jelas dari materi.
-
2. Guru memberikan lembar kerja siswa
secara individu yang telah
dipersiapkan.
Ada siswa yang
masih menyontek
temannya
C. Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan dengan
bertanya tentang kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan hari ini.
-
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran,
dan mengingatkan siswa untuk belajar
materi pembelajaran selanjutnya.
Tidak
dilaksanakan
3. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Tabel 4.3
Hasil Performansi Siswa Siklus I
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Siswa menjawab salam dari Guru Tidak semua siswa
menjawab salam
karena ada yang
56
sibuk dengan
kegiatan masing-
masing
2. Siswa mengawali proses
pembelajaran dengan berdoa.
Ada siswa yang
berdoa sambal
melakukan kegiatan
lain
3. Siswa menjawab absen dengan
semangat
-
4. Siswa mengingat-ingat materi lalu
yang telah dipelajari
-
5. Siswa mendengarkan indikator
dan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
-
6. Siswamenyanyikan lagu “naik-
naik ke puncak gunung”.
-
7. Siswa mendengarkan arahan dari
Guru untuk berhati-hati saat
berjalan menuju tempat wisata
Curug Jeglong.
-
8. Siswa mengecek bahan alat yang
dibutuhkan saat karyawisata
Tidak dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa menjawab absen dari guru
dan mempersiapkan bahan alat
yang dibutuhkan.
-
2. Siswa mendengarkan penjelasan
materi dari guru
Ada siswa yang
tidak
memperhatikan
guru malah
bercanda dengan
temannya
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok -
2. Siswamelakukan pengamatan
dengan melihat secara langsung
lingkungan alam yang ada di
Curug Jeglong bersama dengan
kelompoknya.
-
3. Guru mengamati aktifitas siswa
dan sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
Ada siswa yang
bermain sendiri
4. Siswa menuliskan hasil
pengamatan dengan kelompoknya
untuk di diskusikan.
-
5. b. Siswa mewakili kelompoknya
membacakan hasil diskusi.
-
57
6. Siswa bersama guru membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Siswa melakukan tanya jawab
tentang hal-hal yang belum jelas
dari materi.
-
2. Siswa mengerjakan lembar kerja
individu yang telah diberikan oleh
Guru.
Ada siswa yang
masih mencontek
temannya
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yangtelah dilakukan hari
ini.
-
2. Siswa mengingat-ingat materi
pembelajaran selanjutnya.
Tidak dilaksanakan
3. Siswa menutup pelajaran dan
berdoa dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
b. Nilai Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran menggunakan metode
karyawisata, diketahui nilai rata-rata kelas dan persentase
ketuntasan belajar. Adapun hasil belajar siswa siklus I setelah
menggunakan metode karyawisata, yaitu:
58
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai
Kondisi
Awal
Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1 Alvin Azraf Rahman 70 80 √
2 Amelia Agustina 70 70 √
3 Aulia Fatma Zahro 70 90 √
4 Diva Nuryanti 70 80 √
5 Fajar Yulis Tiawan 70 60 √
6 Lulu’ Hadina Nurul F 70 80 √
7 Midat Alawil Huda 70 90 √
8 M. Alfa Risky 70 60 √
9 M. Ali Ridho 70 60 √
10 Naila Zidatun R 70 60 √
11 Naili Zidatun N 70 60 √
12 Nova Irfan Prasetia 70 90 √
13 Prisilia Titian Sally 70 80 √
14 Rio Eka Prasetia 70 90 √
15 Salwa Aura Nur Savira 70 70 √
16 Sholeh Ilham Maulana 70 60 √
17 Shahrul Ikhwan 70 80 √
18 M. Farid Rif’an 70 70 √
Jumlah 1330 12 6
Nilai Rata-rata 73,8 66,6% 33,3%
Keterangan :
Tuntas : 12
Tidak tuntas : 6
Berdasarkan hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa
penerapan metode karyawisata ini terbukti dapat meningkatkan
Hasil belajar IPS materi Lingkungan Alam dan Buatan yang telah
dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test
yang semula rata-rata kelas dari pre test sebesar 65 meningkat
menjadi 73,8. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa
tingkat keberhasilan kelas adalah 18 siswa, yang dinyatakan lulus
sebanyak 12 siswa sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa. Oleh
59
karena itu perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus
selanjutnya. Dalam menentukan besarnya persentase peneliti
menggunakan rumus;
P =
,
sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata kelas dengan rumus;
Rata-rata=
c. Refleksi
Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa nilai hasil
evaluasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat dibandingkan
pra siklus, namun hasil tersebut masih di bawah ketuntasan
klasikal. Masih adanya hambatan-hambatan pada siklus 1 ini.
Kurang berhasilnya proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I
membuat peneliti perlu melaksanakan tindakan pada siklus II untuk
memperbaiki hasil yang telah dicapai pada siklus sebelumnya.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Hasil penelitian siklus I masih belum mencapai indikator
keberhasilan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian pada
siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus II sama seperti pada
siklus I , yang mana perolehan data berupa hasil tes dan non tes. Data
tes berupa hasil belajar siswa pada saat mengerjakan tes evaluasi. Data
non tes diperoleh dari hasil observasi performansi guru/siswa, dan
60
dokumentasi. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus II antara lain
sebagai berikut:
a. Performasi Guru dan Siswa
Observasi proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II
tampak banyak perubahan yang signifikan terhadap performansi
guru dalam penerapan metode karyawisata. Peningkatan
performansi guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.5
Hasil Performansi Guru Siklus II
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
-
2. Guru mengawali proses pembelajaran
dengan berdoa.
-
3. Guru mengabsen siswa. -
4. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajari oleh siswa.
-
5. Guru memberikan arahan kepada
siswa untuk berhati-hati dan tertib
saat berjalan menuju kolam ikan yang
ada di sawah.
-
6. Guru mengecek bahan alat yang
dibutuhkan dilanjutkan keluar kelas
menuju lokasi
-
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengadakan absensi ulang dan
menyuruh siswa untuk
mempersiapkan bahan alat yang
dibutuhkan.
-
2. Guru menyampaikan materi
lingkungan Alam dan Buatan
-
Elaborasi
61
1. Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok.
-
2. Guru menyuruh siswa melakukan
pengamatan dengan melihat secara
langsung lingkungan buatan yang ada
di sawah yaitu kolam ikanbersama
dengan kelompoknya.
-
3. Guru mengamati aktifitas siswa dan
sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
-
4. Guru menyuruh siswa menuliskan
hasil pengamatan dengan
kelompoknya untuk di diskusikan.
-
5. c. Guru menyuruh wakil dari kelompok
siswa untuk membacakan hasilnya.
-
6. Guru bersama siswa membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Guru bersama siswa melakukan tanya
jawab tentang hal-hal yang belum
jelas dari materi.
-
2. Guru memberikan lembar kerja siswa
secara individu yang telah
dipersiapkan.
-
C. Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang kesimpulan
dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan hari ini.
-
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran,
dan mengingatkan siswa untuk belajar
materi pembelajaran selanjutnya.
-
3. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan mengucapkan salam.
-
62
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Tabel 4.6
Hasil Performansi Siswa Siklus II
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Siswa menjawab salam dari Guru Semua siswa
menjawab salam
2. Siswa mengawali proses
pembelajaran dengan berdoa.
-
3. Siswa menjawab absen dengan
semangat
-
4. Siswa mengingat-ingat materi lalu
yang telah dipelajari
-
5. Siswa mendengarkan arahan dari
Guru untuk berhati-hati saat
berjalan menuju tempat kolam
ikan yang ada di sawah
-
6. Siswa mengecek bahan alat yang
dibutuhkan saat karyawisata
-
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa menjawab absen dari guru
dan mempersiapkan bahan alat
yang dibutuhkan.
-
2. Siswa mendengarkan penjelasan
materi dari guru
-
Elaborasi
63
1. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok -
2. Siswamelakukan pengamatan
dengan melihat secara langsung
lingkungan buatan yang ada di
sawah yaitu kolam ikan bersama
dengan kelompoknya.
-
3. Guru mengamati aktifitas siswa
dan sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
-
4. Siswa menuliskan hasil
pengamatan dengan kelompoknya
untuk di diskusikan.
-
5. d. Siswa mewakili kelompoknya
membacakan hasil diskusi.
-
6. Siswa bersama guru membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Siswa melakukan tanya jawab
tentang hal-hal yang belum jelas
dari materi.
-
2. Siswa mengerjakan lembar kerja
individu yang telah diberikan oleh
Guru.
-
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yangtelah dilakukan hari
ini.
-
2. Siswa mengingat-ingat materi
pembelajaran sebelumnya.
-
3. Siswa menutup pelajaran dan
berdoa dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
64
b. Hasil Belajar Siswa
Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada penerapan metode
karyawisata, maka diperoleh hasil belajar siswa pada siklus II
dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Siklu II
No Nama Siswa KKM Nilai
Kondisi
Awal
Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1 Alvin Azraf Rahman 70 100 √
2 Amelia Agustina 70 90 √
3 Aulia Fatma Zahro 70 100 √
4 Diva Nuryanti 70 90 √
5 Fajar Yulis Tiawan 70 80 √
6 Lulu’ Hadina Nurul F 70 100 √
7 Midat Alawil Huda 70 100 √
8 M. Alfa Risky 70 80 √
9 M. Ali Ridho 70 70 √
10 Naila Zidatun R 70 80 √
11 Naili Zidatun N 70 80 √
12 Nova Irfan Prasetia 70 100 √
13 Prisilia Titian Sally 70 100 √
14 Rio Eka Prasetia 70 100 √
15 Salwa Aura Nur Savira 70 90 √
16 Sholeh Ilham Maulana 70 80 √
17 Shahrul Ikhwan 70 90 √
18 M. Farid Rif’an 70 80 √
Jumlah 1610 18 0
Nilai Rata-rata 89,4 100% 0%
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil
belajar pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 73,8
menjadi 89,4. Dan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan
belajar pada siklus I sebesar 12 anak menjadi 18 anak pada siklus II,
berarti terdapat kenaikan sebanyak 6 anak.
65
c. Refleksi Siklus II
Secara umum pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
karyawisata ini berjalan dengan baik tidak ditemukan kendala yang
berarti ketika pembelajaran berlangsung karena memang
pelaksanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus
sebelumnya. Pembelajaran dengan metode karyawisata yang
diterapkan ini secara umum sudah berjalan dengan baik. Dari segi
perhatian maupun keaktifan siswa selama pembelajaran
berlangsung terjadi interaksi yang baik antar siswa, pembelajaran
menjadi lebih hidup tidak hanya berfokus pada guru. Hampir
semua siswa memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan
senang tanpa beban. Dan ketika guru mengadakan evaluasi mereka
betul-betul mencerminkan kemandirian.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas 3 SDN
Margosono menggunakan metode karyawisata terdiri dari 2 siklus, yaitu
siklus 1 dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
pada siklus I dan siklus II, dengan menggunakan metode karyawisata
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dari rekapitulasi hasil belajar mata pelajaran IPS materi Lingkungan Alam
dan Buatan.
Berdasarkan hasil observasi, guru biasanya menggunakan metode
ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampaian materi sedangkan
66
siswa hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian
mengerjakan latihan. Dengan demikian siswa menjadi bosan dalam
pembelajaran yang monoton ini. Apalagi IPS yang materinya panjang dan
memerlukan praktek sehingga perlu terjun untuk melihat secara langsung.
Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa, masih
terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial khususnya materi lingkungan alam dan buatan. Dari 18
siswa di kelas III hanya 7 siswa yang berhasil memenuhi standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal pada
mata pelajaran IPS adalah 70. Artinya masih ada 11 siswa yang belum
tuntas dengan presentasi ketuntasan sebesar 38,8%.
Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya nilai ketuntasan
yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.
Sementara yang diharapkan guru adalah nilai rata-rata lebih dari 80%.
Pada siklus I terlihat adanya peningkatan skor dari pra siklus yang semula
rata-rata kelas dari pra siklus sebesar 65 meningkat menjadi 73,8.
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas
adalah 18 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 12 siswa sedangkan yang
gagal sebanyak 6 siswa.
Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sebesar 73,8 menjadi 89,4. Dan jumlah siswa
yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 12
anak menjadi 18 anak pada siklus II, berarti terdapat kenaikan sebanyak 6
67
anak. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan
tindakan kelas menggunakan metode karyawisata berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa di kelas III. Secara rinci dapat kita lihat perbandingan
tabel hasil belajar sebagai berikut :
Tabel 4.8
Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
NO. Tahap Hasil Belajar
Nilai Tuntas Presemtase Belum
Tuntas
Presentase
1. Pra Siklus 65 7 38,8% 11 61,1%
2. Siklus I 73,8 12 66,6% 6 33,3%
3. Siklus 11 89,4 18 100% 0 0%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari tiap kegiatan mulai
dari siklus I, siklus II mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat kita
ketahui bahwapenerapan metode karyawisata dapat meningkatkan
pembelajaran IPS materi lingkungan alam dan buatan pada siswa kelas III
SDN Margosono. Penerapan metode karyawisata memberikan dampak
yang positif dalam pembelajaran. Dampak positif tersebut terlihat dari
peserta didik yang aktif, antusias, fokus serta mendapatkan pengalaman
langsung dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Mulyasa (2005). Metode karyawisata adalah metode
pembelajaran dengan cara mengunjungi suatu objek tertentu, misal
museum, pabrik, dan tempat-tempat lainnya. Metode field trip atau
karyawisata menurut Mulyasa (2005), merupakan suatu perjalanan atau
pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
68
belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari
kurikulum sekolah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Krismawati (2015),
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V MI Baren.
Berdasarkan hasil peneliian Yuli Fia (2013)dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SDN Grenden 04 Jember.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Margosono
Kec Tersono Kab Batang tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
Lingkungan Alam dan Buatan di kelas III SDN Margosono. Hal ini dapat
di ketahui dari peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai siklus II. Pada
siklus I hasil belajar siswa yang semula rata-rata (73,3) meningkat pada
siklus II menjadi rata-rata (89,4). Untuk angka ketuntasan belajar siswa
dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 5 anak atau sebesar 27,7% dan
pada siklus I ke siklus II naik menjadi 6 anak atau sebesar 33,3%.
Penggunaan metode karyawisata terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
IPS pada siswa kelas III SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten
Batang pada semester 1 tahun 2017. Hal ini dapat diketahui dengan adanya
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS yang diperoleh.
Penerapan metode karyawisata memberikan dampak yang positif dalam
pembelajaran. Dampak positif tersebut terlihat dari peserta didik yang
aktif, antusias, fokus, serta siswa mendapakan pengalaman langsung dalam
mengikuti pembelajaran.
70
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata ini agar
hasilnya lebih baik yaitu :
1. Bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas sebaiknya jangan monoton,
kembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi.
2. Bagi siswa hendaknya belajar dengan lebih giat dan aktif dalam proses
pembelajaran serta tidak menggantungkan segala sesuatunya pada siswa
lain sehingga hasil belajarnya terus meningkat.
3. Bagi kepala sekolah dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat
mengambil kebijakan untuk memfasilitasi pembelajaran menggunakan
metode karyawisata pada pelajaran yang lain.
71
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama.
Arikunto, Suharsini. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baslemen, Anisah. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdayama, Jumanta.2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Krismawati. 2015. Upaya Meningkatkan Minat Belajar IPS Melalui Metode
Karyawisata Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Baran Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang. Salatiga: IAIN Salatiga.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Samsudin.dkk. 2014. Top Fokus. Yogyakarta: Mukti Sewon Residence NO.B3.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Susilo. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
72
Uno, Hamzah. Mohamad Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta:PT Bumi Aksara.
Yanto, Medi. 2013. Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
73
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1
Sekolah : SDN Margosono
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : III/1
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Materi Pokok : Lingkungan Alam
A. Standart Kompetensi
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan Kerjasama disekitar rumah
dan di sekolah
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menceritakan lingkungan alam disekitar rumah dan sekolah
C. IndiKator
1.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan alam
1.1.2 Siswa dapat mengidentifikasi lingkungan alam
1.1.3 Siswa dapat menjelaskan manfaat lingkungan alam
D. Materi Pembelajaran
1. Mengenal lingkungan alam
Lingkungan merupakan ruang yang kita tempati beserta segala
sesuatuyang ada di dalamnya. Lingkungan terbagi menjadi dua, yaitu
74
lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam terjadi
karena proses alami dan merupakan buatan Tuhan. Contoh lingkungan
alam adalah sungai, laut, hutan, rawa, dan danau. Alam adalah benda-
benda di sekitar yang terjadi karena proses alam.
a. Lingkungan Alam
1) Lingkungan Alam Daratan
Dibedakan menjadi:
a) Pantai
Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan. Batas
antara keduanya adalah pantai. Pantai merupakan tepian
daratan. Tepian pantai berupa hamparan pasir. Ada pantai
yang memiliki hamparan pasir hitam. Ada pula yang
memiliki hamparan pasir putih. Pantai juga menjadi tempat
hewan hidup misalnya kepiting dan penyu. Pantai
berpanorama indah dimanfaatkan untuk pariwisata.
b) Gunung
Gunung merupakan tanah yang menjulang sangat tinggi.
Gunung bentuknya seperti bukit. Namun, ukurannya lebih
besar dan tinggi. Ketinggian gunung lebih dari 500 meter.
Gunung termasuk dalam bagian dataran tinggi bumi.
Bagian paling atas gunung disebut puncak.
75
c) Pegunungan
Kumpulan gunung disebut pula pegunungan. Pegunungan
tersebut membentuk rangkaian misalnya rangkaian
pegunungan Barisan di Sumatera.
d) Hutan
Hutan merupakan kumpulan pepohonan. Terutama
pepohonan yang tumbuh alami. Hutan menempati lahan
yang luas, pohon di hutan tumbuh dengan rapat dan subur.
Hutan bisa berada di dataran tinggi bisa pula di dataran
rendah.
2) Lingkungan Alam Perairan
a) Sungai
Sungai merupakan aliran air yang mengalir. Air sungai
berawal dari sumber air. Sumber air sungai berasal dari
mata air, air hujan, dan lelehan salju. Aliran sungai bermula
dari dataran tinggi kemudian mengalir ke dataran rendah
dan pada akhirnya sampai di laut.
b) Danau
Danau merupakan perairan luas di daratan. Danau termasuk
sumber air di daratan. Di beberapa daerah, danau disebut
telaga
c) Laut
76
b. Manfaat Lingkungan Alam
i. Pantai dimanfaatkan untuk tempat rekreasi.
j. Abu vulkanik gunung berapi dapat menyuburkan tanah.
k. Hutan bermanfaat sebagai paru-paru dunia, penyimpan air di
tanah, penghasil udara bersih, sumber kayu, dan objek wisata.
l. Sungai bermanfaat untuk mengairi sawah/irigasi, sarana
transportasi, memelihara ikan dengan keramba, dan juga objek
wisata.
m. Danau bermanfaat untuk irigasi, pembangkit listrik,
memelihara ikan, dan objek wisata
n. Teluk bermanfaat sebagai pelabuhan, penangkapan ikan, dan
tempat rekreasi.
o. Laut bermanfaat sebagai sarana transportasi, penangkapan ikan,
sumber mineral, pembuatan garam, dan tempat rekreasi.
p. Pegunungan biasanya dimanfaatkan untuk area perkebunan
E. Metode Pembelajaran
1. Karyawisata
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Paket Belajar kelas III
2. Lingkungan Alam dan sekitar Sekolah
77
G. Langkah-langkah pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa.
c. Guru mengabsen siswa.
d. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
e. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
f. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “naik-naik
ke puncak gunung”.
g. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk berhati-hati
saat berjalan menuju tempat wisata Curug Jeglong.
h. Pengecekan bahan alat yang dibutuhkan dilanjutkan keluar
kelas menuju lokasi karyawisata.
15 Menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Sampai di lokasi Guru mengadakan absensi ulang dan
menyuruh siswa untuk mempersiapkan bahan alat yang
dibutuhkan.
b. Guru menyampaikan materi.
Elaborasi
e. a. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok.
f. b. Siswa melakukan pengamatan dengan melihat secara
langsung lingkungan alam yang ada di Curug Jeglong
bersama dengan kelompoknya.
g. c. Guru mengamati aktifitas siswa dan sekali memberikan
bimbingan pengarahan kepada siswa.
80 Menit
78
h. d. Siswa menuliskan hasil pengamatan dengan kelompoknya
untuk di diskusikan.
i. e. Guru menyuruh wakil dari kelompok siswa untuk
membacakan hasilnya.
j. f. Hasil pengamatan dikumpulkan kepada Guru.
k. g. Guru bersama siswa membuat rangkuman.
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang hal-
hal yang belum jelas dari materi.
b. Guru memberikan lembar kerja siswa secara individu yang
telah dipersiapkan.
c. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
Kegiatan
Akhir
a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini.
b. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan
salam.
10 Menit
H. Penilaian
Teknik : soal tertulis
Bentuk instrument : soal tes
A. Pilihlah jawaban paling tepat!
1. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita dinamakan ....
a. Orang c. Lingkungan
b. Masyarakat d. Tetangga
2. Lingkungan yang terjadi dengan sendirinya disebut....
79
a. Lingkungan alam c. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan buatan
3. Manakah yang termasuk lingkungan alam....
a. Rumah c. Parit
b. Gunung d. Waduk
4. Berikut ini yang tidak termasuk makhluk hidup di sekitar kita adalah ....
a. Tumbuhan c. Hewan
b. Manusia d. Sungai
5. Bahan bangunan yang berasal dari sungai adalah....
a. Pasir c. Keramik
b. Semen d. Kapur
6. Di bawah ini yang bukan kenampakan alam adalah....
a. Sungai c. Sawah
b. Danau d. Rawa-rawa
7. Gunung, laut, sungai, danau adalah ciptaan....
a. Tuhan c. Manusia
b. Nenek moyang d. Kita semua
8. Sikap kita terhadap lingkungan alam adalah....
a. Melestarikan c. Merusak
b. Mengabaikan d. Masa bodoh
9. Tebang pilih adalah menebang pohon yang dilakukan dengan cara
menebang....
a. Sembarangan c. Pohon yang sudah tua
80
b. Semua pohon d. Pohon yang masih muda
10. Rasa air laut adalah....
a. Asin c. Manis
b. Tawar d. Pahit
Kunci Jawaban :
1. C
2. A
3. B
4. D
5. A
6. C
7. A
8. A
9. C
10. A
No Nama Skor tiap soal Jumlah skor Ketuntasan
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tuntas Tidak
Jumlah skor
Rata-rata
Nilai = jumlah skor x 10
81
82
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SDN Margosono
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pokok : Lingkungan Buatan
A. Standart Kompetensi
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan Kerjasama disekitar rumah
dan disekolah
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menceritakan lingkungan buatan disekitar rumah dan sekolah
C. IndiKator
1.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan buatan
1.1.2 Siswa dapat mengidentifikasi lingkungan buatan
1.1.3 Siswa dapat menjelaskan manfaat lingkungan buatan
D. Materi Pembelajaran
1. Mengenal lingkungan buatan
Lingkungan merupakan ruang yang kita tempati beserta segala
sesuatu yang ada di dalamnya. Lingkungan buatan merupakan
lingkungan yang sengaja dibuat manusia. Lingkungan buatan bertujuan
untuk kenyamanan hidup manusia. Manusia modern banyak membuat
lingkungan buatan. Macam-macam lingkungan buatan diantaranya :
a. Taman
Taman adalah lahan terbuka yang sengaja ditanami.
Biasanya ditanami pohon dan tanaman hias. Taman merupakan
bentuk lingkungan buatan. Taman sengaja dibuat seasri dan
sealami mungkin. Taman bisa ditemukan di halaman rumah. Ada
pula yang dibuat di sekolah dan pusat kota. Taman memiliki
83
beberapa manfaat misalnya dimanfaatkan untuk penghijauan dan
tempat rekreasi. Taman juga berfungsi sebagai paru-paru kota.
b. Kolam
Kolam adalah tempat penampungan air. Sekilas bentuknya
menyerupai danau. Kolam dibuat dengan berbagai tujuan misalnya
untuk keindahan, perikanan dan olah raga. Kolam ada yang dibuat
di sekitar rumah. Ada yang digunakan untuk keindahan misalnya
kolam taman dan kolam ikan hias. Ada pula kolam renang di
rumah. Kolam ada yang dibuat dekat sawah atau ladang. Biasanya
digunakan untuk beternak ikan. Selain itu, digunakan pula untuk
mengembangkan sayuran, misalnya mengembangbiakkan
kangkung. Ada pula kolam khusus, kolam ini digunakan untuk
kegiatan olah raga air. Misalnya untuk berenang dan latihan
menyelam, ada juga sebagai tempat pemancingan.
c. Sekolah
Sekolah adalah tempat belajar dan mengajar. Lingkungan
sekolah terdiri dari bangunan sekolah, juga dilengkapi lapangan
olah raga dan taman. Lingkungan sekolah dibuat seasri mungkin
dan nyaman supaya para pelajar merasa nyaman dan betah.
d. Jalan
Jalan merupakan penghubung antar tempat. Jalan
merupakan sarana transportasi. Bentuk jalan disesuaikan
kebutuhan manusia. Ada yang dibuat kecil, misalnya jalan setapak
atau jalan gang rumah. Ada pula yang dibuat besar, misalnya jalan
raya atau jalan tol. Bahan dasar jalan ada yang berupa tanah padat,
campuran batu koral, kerikil, dan aspal.
e. Sawah
Sawah merupakan lahan tempat menanam padi. Sawah ada
pula yang dibuat di lahan datar. Ada pula di lereng bukit.
f. Waduk
84
Waduk disebut juga dengan danau buatan. Danau buatan
dibuat dengan membendung aliran sungai. Danau buatan
digunakan untuk pengairan, pembangkit listrik, dan perikanan.
Waduk juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.
E. Metode Pembelajaran
1. Karyawisata
F. Alat dan Sumber Belajar
2. Buku Paket Belajar kelas III
3. Lingkungan Alam dan Buatan sekitar sekolah
G. Langkah-langkahpembelajaran
JenisKegi
atan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
KegiatanA
wal
i. Guru membukapembelajarandenganmengucapkansalam.
j. Guru mengawali proses pembelajarandenganberdoa.
k. Guru mengabsen siswa.
l. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
m. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk berhati-hati
dan tertib saat berjalan menuju kolam ikan yang ada di
sawah.
n. Guru mengecek bahan alat yang dibutuhkan dilanjutkan
keluar kelas menuju lokasi.
10Menit
KegiatanI
nti
Eksplorasi
c. Sampai di lokasi Guru mengadakan absensi ulang dan
85
menyuruh siswa untuk mempersiapkan bahan alat yang
dibutuhkan.
d. Guru menyampaikan materi lingkungan buatan
Elaborasi
e. Guru membagisiswamenjadi 2 kelompok.
f. Guru menyuruh siswa melakukan pengamatan dengan
melihat secara langsung lingkungan buatan yaitu kolam
ikan yang terletak di sawah bersama dengan kelompoknya.
g. Guru mengamati aktifitas siswa dan sekali memberikan
bimbingan pengarahan kepada siswa.
h. Guru menyuruh siswa menuliskan hasil pengamatan
lingkungan buatan dengan kelompoknya.
i. Guru menyuruh wakil dari kelompok siswa untuk
membacakan hasilnya.
j. Hasil pengamatan dikumpulkan kepada Guru.
k. Guru bersama siswa membuatrangkuman.
l. Guru mengajak siswa masuk ke kelas.
Konfirmasi
a. a. Guru bersamasiswamelakukantanyajawabtentanghal-hal
yang belumjelasdarimateri.
b. b. Guru memberikan lembar kerja siswa secara individu yang
telah dipersiapkan.
c. c. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
50Menit
86
KegiatanA
khir
H. Guru melakukanrefleksidarikegiatan yang
telahdilakukandenganbertanyatentangkesimpulandarikegiat
anpembelajaran yang telahdilakukan hari ini.
I. Guru menutupkegiatanpembelajaran,
danmengingatkansiswauntukbelajarmateripembelajaransela
njutnya.
J. Guru menutuppelajarandengandoadanmengucapkansalam.
10 Menit
K. Penilaian
Teknik : soal tertulis
Bentuk instrument : soal tes
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, ATAU D PADA
JAWABAN YANG BENAR!
1. Lingkungan itu terdiri dari benda ....
a. Hidup dan bernyawa c. Mati dan diam
b. Hidup dan mati d. Mati dan indah
2. Berikut ini yang bukan manfaat bendungan adalah ....
a. Untuk PLTA c. Untuk membuang limbah
b. Untuk irigasi d. Untuk pariwisata
3. Genangan air yang luas yang dikelilingi daratan dinamakan ....
a. Sungai c. Danau
b. Laut d. Samudra
4. Berikut ini yang termasuk lingkungan buatan adalah ....
a. Sungai c. Sawah
b. Laut d. Pantai
5. Pelabuhan dan gedung adalah contoh lingkungan....
a. Baru c. Alam
b. Buatan d. Tinggi
87
6. Berikut ini adalah kenampakan buatan yang dibuat manusia untuk
sarana transportasi, kecuali ....
a. Stasiun c. Terminal
b. Rumah sakit d. Pelabuhan
7. Kaki gunung adalah bagian..... dari gunung.
a. Tertinggi c. Terindah
b. Terluas d. Terendah
8. Sawah dimanfaatkan oleh petani untuk....
a. Merawat ikan c. Membuat genteng
b. Menanam palawija d. Membuang sampah
9. Gedung sekolah, rumah dan masjid termasuk lingkungan....
a. Alam c. Tembok
b. Buatan d. Tempat tinggal
10. Sumber daya alam yang ada di bumi ini harus dipelihara dan
digunakan dengan....
a. Sering c. Suka-suka
b. Hemat d. Berlebihan
Kunci Jawaban :
1. B
2. C
3. C
4. C
5. B
6. B
7. D
8. B
9. B
10. B
88
89
Lampiran 3
Lembar soal siklus 1
B. Pilihlah jawaban paling tepat!
1. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita dinamakan ....
a. Orang c. Lingkungan
b. Masyarakat d. Tetangga
2. Lingkungan yang terjadi dengan sendirinya disebut....
c. Lingkungan alam c. Lingkungan keluarga
d. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan buatan
3. Manakah yang termasuk lingkungan alam....
c. Rumah c. Parit
d. Gunung d. Waduk
4. Berikut ini yang tidak termasuk makhluk hidup di sekitar kita adalah ....
b. Tumbuhan c. Hewan
c. Manusia d. Sungai
5. Bahan bangunan yang berasal dari sungai adalah....
c. Pasir c. Keramik
d. Semen d. Kapur
6. Di bawah ini yang bukan kenampakan alam adalah....
c. Sungai c. Sawah
d. Danau d. Rawa-rawa
7. Gunung, laut, sungai, danau adalah ciptaan....
c. Tuhan c. Manusia
90
d. Nenek moyang d. Kita semua
8. Sikap kita terhadap lingkungan alam adalah....
c. Melestarikan c. Merusak
d. Mengabaikan d. Masa bodoh
9. Tebang pilih adalah menebang pohon yang dilakukan dengan cara
menebang....
c. Sembarangan c. Pohon yang sudah tua
d. Semua pohon d. Pohon yang masih muda
10. Rasa air laut adalah....
A. Asin c. Manis
B. Tawar d. Pahit
Lampiran 4
Kunci Jawaban siklus 1 :
1. C
2. A
3. B
4. D
5. A
6. C
7. A
8. A
9. C
10. A
91
Lampiran 5
Lembar soal siklus 2
1. Lingkungan itu terdiri dari benda ....
c. Hidup dan bernyawa c. Mati dan diam
d. Hidup dan mati d. Mati dan indah
2. Berikut ini yang bukan manfaat bendungan adalah ....
c. Untuk PLTA c. Untuk membuang limbah
d. Untuk irigasi d. Untuk pariwisata
3. Genangan air yang luas yang dikelilingi daratan dinamakan ....
c. Sungai c. Danau
d. Laut d. Samudra
4. Berikut ini yang termasuk lingkungan buatan adalah ....
c. Sungai c. Sawah
d. Laut d. Pantai
5. Pelabuhan dan gedung adalah contoh lingkungan....
c. Baru c. Alam
d. Buatan d. Tinggi
6. Berikut ini adalah kenampakan buatan yang dibuat manusia untuk
sarana transportasi, kecuali ....
c. Stasiun c. Terminal
d. Rumah sakit d. Pelabuhan
7. Kaki gunung adalah bagian..... dari gunung.
c. Tertinggi c. Terindah
d. Terluas d. Terendah
8. Sawah dimanfaatkan oleh petani untuk....
c. Merawatikan c. Membuat genteng
d. Menanampalawija d. Membuang sampah
9. Gedung sekolah, rumah dan masjid termasuk lingkungan....
c. Alam c. Tembok
d. Buatan d. Tempat tinggal
92
10. Sumber daya alam yang ada di bumi ini harus dipelihara dan
digunakan dengan....
c. Sering c. Suka-suka
d. Hemat d. Berlebihan
Lampiran 6
Kunci Jawaban siklus 11 :
1. B
2. C
3. C
4. C
5. B
6. B
7. D
8. B
9. B
10. B
93
Lampiran 7
Lembar Observasi Guru Siklus 1
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Tidak semua siswa
menjawab salam
karena ada yang
sibuk dengan
kegiatan masing-
masing
2. Guru mengawali proses pembelajaran
dengan berdoa.
Ada siswa yang
berdoa sambal
melakukan
kegiatan lain
3. Guru mengabsen siswa. -
4. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajari oleh siswa.
-
5. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran.
-
6. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “naik-naik ke
puncak gunung”.
-
7. Guru memberikan arahan kepada
siswa untuk berhati-hati saat berjalan
menuju tempat wisata Curug Jeglong.
-
8. Guru menyuruh siswa mengecek
bahan alat yang dibutuhkan
dilanjutkan keluar kelas menuju
lokasi karyawisata.
Tidak
dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengadakan absensi ulang dan
menyuruh siswa untuk
mempersiapkan bahan alat yang
dibutuhkan.
-
2. Guru menyampaikan materi. Ada siswa yang
tidak
memperhatikan
guru
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok.
-
94
2. Guru menyuruh siswa melakukan
pengamatan dengan melihat secara
langsung lingkungan alam yang ada
di Curug Jeglong bersama dengan
kelompoknya.
Ada siswa yang
asyik bermain
sendiri
3. Guru mengamati aktifitas siswa dan
sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
Ada siswa yang
asyik bermain
sendiri
4. Guru menyuruh siswa menuliskan
hasil pengamatan dengan
kelompoknya untuk di diskusikan.
-
5. l. Guru menyuruh wakil dari kelompok
siswa untuk membacakan hasilnya.
-
6. Guru bersama siswa membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Guru bersama siswa melakukan tanya
jawab tentang hal-hal yang belum
jelas dari materi.
-
2. Guru memberikan lembar kerja siswa
secara individu yang telah
dipersiapkan.
Ada siswa yang
masih menyontek
temannya
C. Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan dengan
bertanya tentang kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan hari ini.
-
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran,
dan mengingatkan siswa untuk belajar
materi pembelajaran selanjutnya.
Tidak
dilaksanakan
3. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
95
Lampiran 8
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Siswa menjawab salam dari Guru Tidak semua siswa
menjawab salam
karena ada yang
sibuk dengan
kegiatan masing-
masing
2. Siswa mengawali proses
pembelajaran dengan berdoa.
Ada siswa yang
berdoa sambal
melakukan kegiatan
lain
3. Siswa menjawab absen dengan
semangat
-
4. Siswa mengingat-ingat materi lalu
yang telah dipelajari
-
5. Siswa mendengarkan indikator dan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
-
6. Siswamenyanyikan lagu “naik-
naik ke puncak gunung”.
-
7. Siswa mendengarkan arahan dari
Guru untuk berhati-hati saat
berjalan menuju tempat wisata
Curug Jeglong.
-
8. Siswa mengecek bahan alat yang
dibutuhkan saat karyawisata
Tidak dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa menjawab absen dari guru
dan mempersiapkan bahan alat
yang dibutuhkan.
-
2. Siswa mendengarkan penjelasan
materi dari guru
Ada siswa yang
tidak
memperhatikan
guru malah
bercanda dengan
temannya
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok -
96
2. Siswamelakukan pengamatan
dengan melihat secara langsung
lingkungan alam yang ada di
Curug Jeglong bersama dengan
kelompoknya.
-
3. Guru mengamati aktifitas siswa
dan sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
Ada siswa yang
bermain sendiri
4. Siswa menuliskan hasil
pengamatan dengan kelompoknya
untuk di diskusikan.
-
5. m. Siswa mewakili kelompoknya
membacakan hasil diskusi.
-
6. Siswa bersama guru membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Siswa melakukan tanya jawab
tentang hal-hal yang belum jelas
dari materi.
-
2. Siswa mengerjakan lembar kerja
individu yang telah diberikan oleh
Guru.
Ada siswa yang
masih mencontek
temannya
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yangtelah dilakukan hari
ini.
-
2. Siswa mengingat-ingat materi
pembelajaran selanjutnya.
Tidak dilaksanakan
3. Siswa menutup pelajaran dan
berdoa dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
97
Lampiran 9
Lembar Observasi Guru Siklus II
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
-
2. Guru mengawali proses pembelajaran
dengan berdoa.
-
3. Guru mengabsen siswa. -
4. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajari oleh siswa.
-
5. Guru memberikan arahan kepada
siswa untuk berhati-hati dan tertib
saat berjalan menuju kolam ikan yang
ada di sawah.
-
6. Guru mengecek bahan alat yang
dibutuhkan dilanjutkan keluar kelas
menuju lokasi
-
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengadakan absensi ulang dan
menyuruh siswa untuk
mempersiapkan bahan alat yang
dibutuhkan.
-
2. Guru menyampaikan materi
lingkungan Alam dan Buatan
-
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok.
-
2. Guru menyuruh siswa melakukan
pengamatan dengan melihat secara
langsung lingkungan buatan yang ada
di sawah yaitu kolam ikanbersama
dengan kelompoknya.
-
3. Guru mengamati aktifitas siswa dan
sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
-
4. Guru menyuruh siswa menuliskan
hasil pengamatan dengan
kelompoknya untuk di diskusikan.
-
98
5. n. Guru menyuruh wakil dari kelompok
siswa untuk membacakan hasilnya.
-
6. Guru bersama siswa membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Guru bersama siswa melakukan tanya
jawab tentang hal-hal yang belum
jelas dari materi.
-
2. Guru memberikan lembar kerja siswa
secara individu yang telah
dipersiapkan.
-
C. Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang kesimpulan
dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan hari ini.
-
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran,
dan mengingatkan siswa untuk belajar
materi pembelajaran selanjutnya.
-
3. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
99
Lampiran 10
Hasil Performansi Siswa Siklus II
No
Aspek yang diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1.
Siswa menjawab salam dari Guru Semua siswa
menjawab salam
2. Siswa mengawali proses
pembelajaran dengan berdoa.
-
3. Siswa menjawab absen dengan
semangat
-
4. Siswa mengingat-ingat materi lalu
yang telah dipelajari
-
5. Siswa mendengarkan arahan dari
Guru untuk berhati-hati saat
berjalan menuju tempat kolam ikan
yang ada di sawah
-
6. Siswa mengecek bahan alat yang
dibutuhkan saat karyawisata
-
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa menjawab absen dari guru
dan mempersiapkan bahan alat
yang dibutuhkan.
-
2. Siswa mendengarkan penjelasan
materi dari guru
-
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok -
2. Siswamelakukan pengamatan
dengan melihat secara langsung
lingkungan buatan yang ada di
sawah yaitu kolam ikan bersama
dengan kelompoknya.
-
3. Guru mengamati aktifitas siswa
dan sekali memberikan bimbingan
pengarahan kepada siswa
-
4. Siswa menuliskan hasil
pengamatan dengan kelompoknya
untuk di diskusikan.
-
5. o. Siswa mewakili kelompoknya
membacakan hasil diskusi.
-
100
6. Siswa bersama guru membuat
rangkuman.
-
Konfirmasi
1. Siswa melakukan tanya jawab
tentang hal-hal yang belum jelas
dari materi.
-
2. Siswa mengerjakan lembar kerja
individu yang telah diberikan oleh
Guru.
-
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yangtelah dilakukan hari
ini.
-
2. Siswa mengingat-ingat materi
pembelajaran sebelumnya.
-
3. Siswa menutup pelajaran dan
berdoa dan mengucapkan salam.
-
Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
101
Lampiran 11
DOKUMENTASI
Siswa diberikan nasehat oleh guru sebelum berangkat karyawisata
Perjalanan menuju tempat wisata
102
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk mencari jenis-jenis lingkungan alam
103
Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi lingkungan alam pada siklus
1
Siklus II mencari jenis-jenis lingkungan buatan
104
Kelompok putri
Kelompok putra
105
Siswa saat mengerjakan soal evaluasi siklus II di dalam kelas.
Foto bersama Kepala Sekolah dan Guru Kelas 3 SDN Margosono
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Umi Masruroh
Nim : 115-13-050
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PGMI
Dosen PA : Suwardi, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1. Sertifikat (OPAK) STAIN Salatiga
2013”
26 -27 Agustus 2013 Peserta 3
2. Sertifikat Tarbiyah STAIN Salatiga
2013”
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Sertifikat User Education UPT
Perpustakaan Salatiga.
16 september 2013 Peserta 2
4. Piagam Penghargaan LDK Darul
Amal “Kajian Intensif Mahasiswa
(KISMIS)“
10 Oktober 2013 Peserta 2
5. Sertifikat PUBLIC HEARING III 20 Oktober 2013 Peserta 2
6. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2013 s/d
April 2014
5 November 2013
Sekretaris 4
7. Piagam Penghargaan LDK Darul
Amal IPST (Islamic Public Speaking
Training)
9 Juni 2014 Peserta 2
8. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2014
s/d April 2015
06 Agustus 2014 Sekretaris 4
9. Surat Keterangan Mengajar di
Madrasah Diniyah Al-Falah Desa
Margosono Tersono Batang Periode
15 oktober 2014 Pengajar 7
Oktober 2014 s/d September 2015.
11. Sertifikat seminar Harmonisasi
Lingkungan
27 Desember 2014 Peserta 2
12. Seminar Nasional Koperasi
Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA”
15 April 2015 Peserta 2
13. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2015 s/d
April 2016.
06 Juli 2015 Humas 2
14. Surat Keterangan Mengajar di
Madrasah Diniyah Al- Falah Desa
Margosono Tersono Batang Periode
Oktober 2015 s/d September 2016
15 Oktober 2015 Pengajar 7
15. Seminar Nasional LDK Fathir Ar
Rasyid “Muslimah Sejati Bertabur
Inspirasi”
29 November 2015 Peserta 2
16. Seminar Nasional “Penguatan
Wawasan Kebangsaan dan
Nasionalisme”
28 April 2016 Peserta 8
17. Seminar Nasional PIK SAHAJASA
tema “LGBT dalam Perspektif
Psikologi dan Kesehatan”
26 Mei 2016 Peserta 8
18. Seminar Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
(Salaiga Kota Pusaka)”
02 Juni 2016 Peserta 8
19. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2016 s/d
April 2017.
19 September 2016 Bendahara 4
20.
Serifikat Dialog Interaktif Senat
Mahasiswa FEBI “Peran Politik
dalam Perekonomian di Indonesia”
04 Oktober 2016 Peserta 2
21. Surat Keterangan Mengajar di
Madrasah Diniyah Al-Falah Desa
Margosono Tersono Batang Periode
Oktober 2016 s/d September 2017.
15 Oktober 2016 Pengajar 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Umi Masruroh
NIM : 115-13-050
Tempat Tanggal Lahir : Batang, 27 Februari 1995
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Margosono RT 003/RW 001 Tersono Batang
PENDIDIKAN
Lulus SDN Margosono tahun 2006
Lulus MTS Nurussalam Tersono tahun 2009
Lulus MANU 01 Banyuputih tahun 2012
Masuk STAIN Salatiga jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan tahun 2013
Demikan daftar riwayat hidup singkat ini dibuat dengan sesungguhnya,
agar dapat dipergunakan seperlunya.
Salatiga, 27 Februari 2018
Yang bersangkutan
Umi Masruroh