PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI LINGKUNGAN MELALUI MODEL MAKE A
MATCH DAN MEDIA POP UP BOOK PADA SISWA
KELAS III MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN2018/2019.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD THOYFUR RIFQI
NIM. 115-14-070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI LINGKUNGAN MELALUI MODEL MAKE A
MATCH DAN MEDIA POP UP BOOK PADA SISWA
KELAS III MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN2018/2019.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD THOYFUR RIFQI
NIM. 115-14-070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364
Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:[email protected]
PERSETUJUANPEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : MUHAMMAD THOYFUR RIFQI
NIM : 115-14-070
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul :PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
LINGKUNGAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH
DAN MEDIA POP UP BOOK PADA SISWA KELAS
III MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN
TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN
AJARAN2018/2019.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
Dosen Pembimbing
Dr. Rasimin, M.Pd.
NIP. 19750713 200901 1011
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364
Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:[email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN MELALUI
MODEL MAKE A MATCH DAN MEDIA POP UP BOOK PADA SISWA
KELAS III MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2018/2019
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD THOYFUR RIFQI
NIM: 115-13-070
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 13 Maret 2019 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
Sekretaris Penguji : Dr. Rasimin, M.Pd
Penguji1 : Siti Rukhayati, M.Ag
Penguji 2 : Dra. Urifatun Anis. M.Pd.I
Salatiga, 25Maret 2019
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MUHAMMAD THOYFUR RIFQI
NIM : 115-14-070
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini di perkenankan untuk di publikasikan pada e-repository IAIN
SALATIGA.
Salatiga,15 September 2018
Yang menyatakan,
M. THOYFUR RIFQI
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Percaya dengan kekuatan yang ada di dalam doa karena Allah selalu melihat
hambanya dalam komdisi apapun.
Persembahan
1. Kepada Bapak Ary Mulyana dan Ibu S.Tafrikhah yang mana selalu
membimbing saya dan mengarahkan ke jalan yang selalau bersama ridho
Allah dan tidak lupa selalu mencurahkan tenaga, waktu dan doa kepada saya.
2. Kakak ku yang suka resek tetapi selalu mendukung dan memberikan motivasi
saya.
3. Kepada Keluarga besar Mbah Daeroni.
4. Dosen pembimbing skripsi Dr. Rasimin, M.Pd.yang telah bersedia untuk
waktunya untuk membimbing saya sampai skripsi saya selesai.
5. Kepada guru guru MI Asas Islam Kalibening.
6. Teman-teman UKM SSC IAIN Salatiga
7. Teman-teman seperjuangan PGMI 2014
8. Kampusku tercinta, IAIN Salatiga.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkankepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa‟atnya di akhirat nanti.
Penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan hasil belajar IPS materi
lingkungan melalui model make amatch dan media pop up book pada kelas III MI
Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun ajaran 2018/2019
.” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik
Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Bapak Bapak Suwardi, M.Pd.selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang meluangkan
waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.
5. Bapak Dr. Rasimin, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
vii
6. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material
kepada saya .
8. Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang telah memberikan izin kepada
penulisuntuk melakukan penelitian.
9. Betty Widya Asri S.Pd selaku guru kelas 3 MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang telah membantu dalam melakukan
penelitian.
10. Kepada seluruh siswa kelas IIIMI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
11. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-
sama dan saling memberikan dukungan.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi
ini. Akhir kata , penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Salatiga, 27Agustus 2018
Penulis
viii
ABSTRAK
Rifqi, M Thoyfur 2018.Peningkatan hasil belajar ips materi lingkungan melalui
model make a match dan media pop up book pada kelas III MI Asas Islam
kalibening kecamatan tingkir kota salatiga tahun ajaran 2018/2019.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing:Dr. Rasimin, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Make a Match dan media pop up bookdan IPS
Penelitian ini merupakan upaya dalam dunia pendidikan yang dimana
untuk memotivasi dan membuat inovasi dalam pembelajaran untuk upaya
peningkatan hasil belajar pada siswa kelas III MI Asas Islam kaibening kecamatan
Tingkir kota Salatiga. Disini mempunyai inti yaitu apakah dengan menggunakan
model make a match dan metode pop up book dapat meningkatkan hasil belajar
IPS materi Lingkungan pada kelas III MI Asas Islam Kalibeninig kecamatan
Tingkir kota Salatiga, untuk menjawab itu semua maka peneliti ini menggunakan
penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus yang dilakukan di MI Asas Islam
Kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga.
Penelitian yang dilaksankan di MI Asas Islam Kalibening ini melalui dua
siklus yang di dalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi,
tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan
pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria
Ketuntasan Klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil
belajar siswa untuk mata pelajaran IPS materi lingkungan pada siswakelas III MI
Asas Islam Kalibening kecamatan Tingkir kota SalatigaTahun Pelajaran
2018/2019. Melalui model Make A Match dan media Pop Up Bookada
peningkatan hasil belajar, hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu 28% siswa yang
tuntas belajar,pada siklus I meningkat menjadi76% dan meningkat lagi pada
siklus II menjadi 96% siswa tuntas.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 8
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
F. Definisi Operasional............................................................................. 10
1. Hasil Belajar ................................................................................... 10
x
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)....................................................... 10
3. Lingkungan .................................................................................... 12
4. Model Make a Match ..................................................................... 13
5. Media Pop Up Book.................................................. ..................... 13
G. Metode Penelitian................................................................................. 14
1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 14
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ........................................... 17
3. Instrumen Penelitian....................................................................... 19
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 19
5. Analisis Data .................................................................................. 20
H. Sistematika Penulisan........................................................................... 22
BAB II LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI................................................................................... 23
1. Pengertian Belajar .......................................................................... 23
a. Definisi Belajar ........................................................................ 23
b. Ciri-Ciri Belajar ....................................................................... 24
c. Prinsip-Prinsip Belajar ............................................................. 25
d. Faktor yang Mempengaruhi Belajar......................................... 26
2. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 28
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)....................................................... 29
a. Pengertian IPS .......................................................................... 29
b. Karakteristik IPS ...................................................................... 30
c. Tujuan Pembelajaran IPS ........................................................ 31
xi
d. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ........................................... 31
e. SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas III C/MI ...................... 32
f. Materi lingkungan .................................................................... 32
4. Pengertian Model Make a Match ................................................... 33
5. Pengertian Media Pembelajaran Pop Up Book .............................. 35
a. Pengertian Media ..................................................................... 35
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ................... 36
c. Tujuan Media Pembelajaran ................................................... 37
d. Media pembelajaran Pop Up Book untuk materi Lingkungan 37
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian Oleh Sri Wahyuningsih ................................................. 45
2. Penilitian Oleh Alifah Amri Mifadoh ............................................ 46
3. Penelitian M Thoyfur Rifqi ............................................................ 46
C. KKM .................................................................................................... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum ................................................................................. 49
1. Profil Sekolah ................................................................................. 49
2. Visi Misi ......................................................................................... 49
3. Keadaan Siswa ............................................................................... 51
4. Gur dan Tenaga Kerja .................................................................... 51
B. Subjek Penelitian .................................................................................. 51
1. Lokasi Penelitian ............................................................................ 51
2. Waktu Penelitian ............................................................................ 52
xii
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus .............................................................. 52
1. Siklus I ........................................................................................... 52
a. Tahapan Perencanaan ............................................................... 53
b. Tahapan Implementasi ............................................................. 53
c. Tahapan Pengamatan/ Observasi ............................................. 56
d. Tahapan Refleski ...................................................................... 56
2. Siklus II .......................................................................................... 57
a. Tahapan Perencanaan ............................................................... 57
b. Tahapan Implementasi ............................................................. 58
c. Tahapan Pengamatan/ Observasi ............................................. 61
d. Tahapan Refleski ...................................................................... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 63
1. Deskripsi Pra Siklus ....................................................................... 63
2. Deskripsi Data Siklus I................................................................... 65
3. Deskripsi Data Siklus II ................................................................. 67
B. Pembahasan .......................................................................................... 68
1. Siklus I ........................................................................................... 70
2. Siklus II .......................................................................................... 77
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .............................. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 86
B. Saran ..................................................................................................... 86
xiii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 98
LAMPIRAN ..................................................................................................... 90
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas III ...................................................................... 17
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .................................... 32
Table 3.1 Nilai Pre Test Kelas III .................................................................... 60
Tabel 3.2 Nilai Evaluasi Siklus I...................................................................... 62
Tabel 3.3 Nilai Evaluasi Siklus II .................................................................... 63
Tabel 3.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ............................................ 65
Tabel 4.5 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I...................................... 67
Tabel 4.6 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I ....................................... 69
Tabel 4.7 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II .................................... 74
Tabel 4.8 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II...................................... 76
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............................... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 16
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I .................................................................. 73
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ................................................................ 82
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................................................... 91
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4 Soal Pre Test
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 7 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 9 Nilai Pre TesIPS Kelas III
Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus I
Lampiran 11 Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 16 Profil Sekolah
Lampiran 17 Lembar Konsultasi
Lampiran 18 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
Lampiran 19 Surat Pengantar Lembaga
Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 21 Daftar Nilai SKK
xvii
Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu proses dimana terdapat interaksi antara
guru dengan murid yang berlangsung dalam dunia pendidikan. Kegiatan
pembelajaran menuntut guru memiliki ketrampilan dalam penggunaan model-
model pembelajaran yang memudahkan dalam penyampaian materi. Maka
disini ketrampilan guru sangatlah berperan dengan hasil belajar siswa.
Apabila ketrampilan guru baik maka akan baik pula hasil belajar siswa.
Hasil belajar sangat penting karena hasil belajar dalam pembelajaran
sangatlah penting karena keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh siswa atau seseorang setelah
melakukankegiatan belajar. Siswa berusaha mendapatkan hasil belajar yang
terbaik untuk mencapai prestasi yang baik pula. Hasil belajar merupakan
gambaran tentang bagaimana siswa memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Hasil belajar merupakan Output nilai yang berbentuk angka atau huruf
yang diperoleh siwa setelah mengerjakan evaluasi dari guru.Hasil belajar
adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).Menurut Sobry sutikno (2014) hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami
2
aktivitas belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan
pesetra didik terhadap materi mata pelajaran yang ditempuhnya. Dalam
penelitian ini penulis melakukan penelitian tindakan kelas pada mata
pelajaran Ilmu pengetahuan sosial.
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan disiplin
ilmu sosial lainya. lmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan bidang studi
yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan mata
pelajaran yang tidak asing bagi peserta didik. Proses kehidupan manusia
selalu berhubungan dengan sesama manusia dan mahluk hidup lainya. hal
ini disebabkan karena manusia pada hakekatnya manusia sebagai mahluk
sosial. Hubungan manusia sejak lahir yang merupakan hubungan sosial itu
telah terjadi sejak dalam keluarga, meskipun hubungan tersebeut terjadi
secara sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit
mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang sempurna.
(Rasimin, 2012 : 35).
Pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru dalam
menyampaikanmata pelajaran ilmu pengetahuan sosial adalah metode
ceramah saja . Metode ceramah dilakukan dengan penyajian materi
melalui penjelasan lisan guru kepada peserta didiknya sehingga membuat
murid menjadi bosa.n selain itu metode ceramah kurang menarik perhatian
siswa, siswa cenderung kurang tertarik, dan bahkan kurang termotivasi
3
dalam mengikuti pembelajaran.Demi tercapainya tujuan pembelajaran IPS
diharapkan guru dapat memahami dan menguasai ketrampilan yang dapat
mendukung kegiatan pembelajarn.Selain itu guru juga dituntut untuk
mampu menguasai materi yang diajarkan, mampu memilih metode yang
tepat, serta menggunakan media yang menarik untuk mendukung
berlangsungnya pembelajaran. Demi tercacapinya tujuan pembelajaran
guru diharapkan menggunakan metode dan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang akan di ajarkan.
Modelmake a match atau membuat pasangan merupakan dalah satu
tipe pembelajaran kooperatif. Jadi model cooperaatif learning type make a
match (membuat pasangan ) adalah model pemebelajran kooperatif dengan
cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah
menemukan pasangaanya sebelum batas waktu akan mendapatkan poin (
Rusman, 2011: 223 ). Model make a match digunakan untuk membuat
siswa aktif sehingga siswatidak meraskan kejenuhan saat pemebelajaran.
Dalam hal ini model make a match blisa digunakan sebagai salah satu
alternative peningkatan hasil belajar siswa.
Dalam model ini siswa dituntut dengan aktif saat pemebelajaran
berlangsung dikarenakan siswa mencari dan mencocokan jawaban dan
pertanyaan yang sesuai dengan yang dimilikinya. Dengan model make a
match telah sesuai dengan kurikulum 2013 yang dimana siswa dituntut
aktif dan siswa dalah subjek pemebelajaran di dalam kelas maupun luar
kelas dan guru hanya sebagai fasilitator.
4
Model make a match bisa digunakan untuk berbagai macam
mmateri. Dalam hal ini peneliti merasa cocok bahwasaannya model make
a match digunkan dalam materi lingkungan pada kelas III Madarasah
Ibtidaiyah,bahawasannya peneliti tidak hanya memutusakan sendiri akan
menggunakan model tersebut akan tetatpi dengan konsultsi dengan guru
kelas yang bersangkutan dalam penelitian ini.
Namun tidak hanya sampai di media saja yang bisa meningkatkan
hasil belajar akan tetapi dengan bantuan media yang tepat dan sesuai
dengan materi akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemudian
peneliti ingin memadukan media pop up book dengan model make a
match.
Media merupakan alat atau benda yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran. (Rasimin, 2012 : 136) . Media pembelajaran menjadi
penting terhadap pelengkap atau alat bantu pembelajaran yang harus
dilengkapi senhingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan
menyenangkan. Kebutuhan media pembelajaran akan secara langsung
berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa, misalnya alat peraga,
gambar-gambar, akan dibutuhkan pada siswa terutama sekolah dasar atau
madrasah ibtidaiyyah. (Rasimin, 2012 : 141).
Media pop up book merupakan solusi yang peneliti tawarkan
kepada pendidik. Media ini merupakan salah satu alternative media
pembelajaran dengan potensi yang dimilikinya untuk menarik perhatian
5
siswa. Dengan menampilkan bentuk tiga dimensi dan bersifat interaktif,
dapat memberikan materi pendidikan dengan cara yang berbeda.
Penggunaan tokoh kartun yang dekat dengan imajinasi siswa sengaja
peneiliti tampilkan pada bentuk 3 dimensi di media pop up book ini,
dimana “alat bantu belajar dalam bentuk seperti kartun dan karikatur dapat
menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajaran kinestik”
(Darmansyah, 2011: 23) sehingga diharapkan dapat menjadi solusi dari
kesulitan belajar siswa pada materi lingkungan yang masih bersifat
abstrak. Dan pemilihan materi lingkungan inijuga merupakan saran dari
guru kelasyang perlu diadakan inovasi dalam pembelajaran untuk dapat
meningkatkan hasil belajar IPS di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening.
Media pop up book ini dapat membangkitkan motivasi siswa dalam
belajar yang berbentuk buku. Disertai dengan pembelajaran edukatif
tentang lingkungan yang dikemas semenarik mungkin, seperti mengajak
siswa untuk berpartisipasi dengan memberi mereka pertanyaan berkaitan
dengan cerita. Pengguna ilustrasi, warn yang disesuaikan dengan kesukaan
anak- anak sehingga mereka merasa lebih akrab dengan karakter-karakter
yang dibuat.
Buku pop up dipilih sebagai alternatif media karena di Indonesia
saat ini banyak beredar buku yang menggunakan pop yang menarik bagi
kalangan anak SMA yang dimana digunakan dalam buku katalok kenang-
kenangan saat lulus. Pop up book adalah perkembangan dari paper
angineering yang kini semakin digemari dan sedang berkembang di
6
Indonesia. Buku pop up book sering dijumpai dalam buku katalok,
undangan pernikhan, kartu ucapan dan lainnya.
Buku pop up book diawali dengan adanya movable book ( buku
bergerak ) dan flip the flip ( susun kertas bertumpuk) di eropa. Akan tetapi
kehadiran buku pop up lebih dinikmati oleh masyarakat karena pop up
book lebih memiliki dimensi dibandingkan dengan movable book dan flip
the flip. Karena pop up book lebih memiliki seni dan efek yang
mengejutkan saat dibuka sehingga sangat mudah untuk dihafalkan.
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mengaplikasikan
pembelajaran lingkungan dalam media pop up book agar siswa menjadi
lebih tertarik dalam mempelajari pembelajaran IPS materi Lingkungan.
Pemilihan media pop up book ini selain sesuai dengan kondisi siswa juga
dinilai lebih menarik dibanding dengan sebelumnya yang hanya berupa
lembaran buku siswa atau buku paket. Sealain itu siswa lebih terfokus
dengan media pop up book dikarenakan hal yang asing bagi siswa SD atau
MI pada saat ini.
Menurut.Hal yang tidak kalah penting setelah memilih metode
pembelajaran adalah menentukan media pembelajaran.
Berdasarkan hasil survei penulis pada hari kamis tanggal 28
mei2018 kepada guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, beliau
mengungkapkan bahwa dari 25 siswa hanya 7( 75%) siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM. Adapun KKM untuk pelajaran ilmu
pengetahuan sosial yaitu 65. Sedangkan 18 siswa lainnya nilainya masih
7
di bawah KKM. Padahal materi lingkungan ini sangat erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu siswa dituntut untuk memahami
materi ini dengan benardan sudah ada sejak zaman dahulu sebelum ilmu
pengetahuan sosial ditemukan.Hal ini dibuktikan dengan Al Qur‟an surah
yunus ayat 101
Artinya : “Katakanlah :perhatikanlah apa yang ada di langit dan
dibumi.Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rosul-
rosulnya yang member peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman.” (QSYunus : 101)
Dilam surat ini menyatakan bahwasannya setiap sesuatu yang
diciptakanoleh Allah memiliki manfaat dan sebagaimana dilingkungan ini
tedapat berbagai bukti atas kekuasaan Allah, maka setiap manusia wajib
beriman kepada Allah.
Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI LINGKUNGAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH DAN
MEDIA POP UP BOOK PADA SISWA KELAS III MI ASAS ISLAM
KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN
AJARAN 2018/2019.”
8
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan model make a math dan media pop up book dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi Lingkungan pada siswa kelas III
MI Asas Islam Kalibening Kec. Tingkir Kota Salatiga tahun ajran
2018/2019?
2. Apakah penerapan model make a match dan media pop up book dapat
mencapai target KKM pada materi Lingkungan kelas III MI Asas Islam
Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun ajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu
pengetahuan sosial (IPS) materi lingkungan melalui penggunaan
modelmake a macth dan media pop up bookpada siswa kelas IIIMI Asas
siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga tahun ajran 2018/2019
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat menacapai atau melampaui batas
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang di terapkan pada materi
lingkungan kelas III MI Asas Islam Kalibening kecamatan tingkir kota
salatiga tahun ajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang
hendak dipecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau jawaban
sementara yang hendak dipecahkan haruslah mempergunakan pengetahuan
ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan agar
9
diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. ( H.M. Basrowi dan Suwandi,
2008 : 90).
1) Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan model make
a macth dan media pop up book meningkatkan hasil belajar Ilmu
pengetahuan sosial materi lingkungan pada siswa kelas III MI Asas
siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Kec. Tingkir Kota Salatiga
tahun ajran 2018/2019.
2) Penggunaan model makae a match dan media pop up book dapat
mencapai atau melampaui target KKM pada materi Lingkungan kelas
III MI Asas islam kalibening kecamatan tingkir kota Salatiga pada
tahun ajaran 2018/2019
2. Indikator Keberhasilan
Penelitianyangbaikharusmemiliki
indikatorkeberhasilanuntukdijadikanalatukurdalammenentukankeberhasila
npenelitian. Indikatorkeberhasilanpenelitianiniadalahmeningkatkan hasil
belajar Ilmu pengetahuan sosial pada materi lingkungan .
Indikatorkeberhasilanpenelitianini sebagai berikut :
a. Secara individual: nilai yang diperolehsiswamelebihi KKM yang
sudahditentukan di sekolah tersebut, yakni 65.
b. Secara Klasikal : apabila dalam satu kelas mencapai presentase 85%
dari total siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut :
10
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitiaan ini diharap dapat memberikan masukan dalam
pengembangan desain pembelajaran inovatif, dan berguna untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening mata
pelajaran ilmu pengetahuan social materi lingkungan melalui model make
a match dan media pop up book..
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru :
1. Membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran
2. Guru menjadi lebih kreatif dalam mengemas dan menyampaikan
pembelajaran.
3. Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi lingkungan
dengan menarik.
b. Bagi siswa:
a. Dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuan sosial materi
longkungan. Memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan kepada siswa, sehingga siswa akan lebih lama
untuk mengingat materi.
b. Menumbuhkan motivasi belajar kepada siswa karena
menggunakan metode dan media yang menarik
11
c. Bagi penulis :
Penelitan yang dilakukan dapat menghasilkan suatu desain
pembelajran yang kreatif untuk menghasilkan ide-ide, mencatat
pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.
d. Bagi sekolah :
1. Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
melalui penggunaan media pop up book pada mata pelajaran Ilmu
pengetahuan sosial.
2. Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan.
3. Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan profesional
guru pada lembaga pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Menurut Sobry sutikno (2014) hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Jadi, hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini, hasil belajar adalah
nilai yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengerjakan tes yang
diberikan oleh guru dan selanjutnya dibuktikan dengan nilai hasil evaluasi.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan terjemahan dari
apa yang ada di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika serikat
12
dinamakan social studies. Dengan demikian sesuai isinya IPS bisa
diaartikan sebagai penelaahan masyarakat. (N. Daljoeni, 1981 : 6) . Ilmu
pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman hidup manusia yang
dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang merupakan
hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga, walaupun hubungan
tersebeut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang
bayi sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang
sempurna. (Rasimin, 2012 : 35). Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
merupakan Integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu seperti sejarah,
ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainya. (
Edi saepudin dan Andi Rusbandi, 2002:7).
3. Materi Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencangkup keadaan sumberdaya alam seperti tanah, air, energy, surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun di dalam
lutan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan
juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada disekitar manusia
dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri
dari komponen abiotik dan biotic. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembapan, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotic adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti
13
tumbuhan, hewan, manusia, dan mikro-organisme. (adisukarjo dkk, 2006 :
2 ).
4. MedelMake AMatch
Medel make a match ( membuat pasangan) ini pertama kali
dikembangkan oleh lorna curran, pada tahun 1994. Model membuat
pasangan ini sangatlah bagus untuk mengaktifkan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Model ini digunakan oleh pendidik dengan maksud
mengajak peserta didik untuk menemukan jawaban yang cocok dengan
pertanyaanyang sudah disiapkan ( Sutikno, 2014: 128).
Model pembelajaran make a match merupakan model
pembelajaran dengan cara mencari pasangan soal dan jawaban. Model
pembelajaran ini menuntut oeserta didik untuk aktif, karena peserta didik
harus mencari pasangan jawaban dan soal yang diterangkan diatas.
Sehingga keaktifan peserta didik akan terbentuk secara ilmiah ketika
pembelajaran berlangsung. Keaktifan peserta didik harus diciptakan agar
peserta didik menjadi lebih semangat dan senang ketika pembelajaran
sedang berlangsung.
5. Media Pop Up Book
Terdapat banyak definisi mengenai Pop- Up dari beberapa teori
pada buku hingga pendapat dari para pakar. Menurut Ellen G, Kreiger
Rubin seorang professional dan pengamat dibidang paper enginnering,
mengungkapkan bahwa pop up merupakan sebuah ilustrasi yang ketika
14
halaman tersebut dibuka, ditarik atau diangkat akan timbul tingkatan kesan
3 dimensi, (Mufaqohi, 2012:11)
G. MetodePenelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action
Research (CAR), yang artinya kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Arikunto (2006) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis.
Pertama, penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti. Kedua, tindakan merupakan
gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terncana dengan tujuan
tertentu. Dalam PTK gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus untuk
kegiatan peserta didik. Ketiga, kelas adalah tempat dimana terdapat
sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima
pelajaran dari guru yang sama. Dari ketiga pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud penelitian tindakan kelas adalah
pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
(Suyadi, 2010 : 18) Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2
siklus.Dari masing-masingsiklusterdiridariperencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, danrefleksi.
15
a. Perencanaan
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu
pengetahuan sosial materi lingkungan di masyarakat dengan
menggunakan model make a match dan media pop up book. Melaui
model dan media tersebut diharapkan siswa tertarik sehingga tidak
bosan selama proses pembelajaran. Selanjutnya, untuk mencapai
tujuan tersebut dilakukan perencanaan sebagai berikut:
1) Menyiapkanmateri yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan. Misalnya menyediakan papan tulis,
spidol, penghapus papan tulis, buku, media miniatur aktivitas
ekononomi.
4) Membuat instrumen observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung sesuai Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
Peneliti mengamati proses pelaksanaan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang dicapai dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPS lingkungan. Dalam proses ini
peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan perubahan yang
terjadi selama proses pembelajaran, selanjutnya data tersebut
16
dijadikan bahan refleksi. Data tersebut berupa data hasil observasi
terhadap guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Refleksi
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang
dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak selain itu
sebagai bahan acuan untuk merancang perencanaan selanjutnya untuk
memperbaiki kelemahan pada siklus sebelumnya.Berikutini
merupakan tahapan pelaksanaan siklus PTK. ( Suyadi : 2010: 50 )
Gambar 1.1 MODEL TAHAPAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN PTK
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
?
SIKLUS I
SIKLUS II
17
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas III MI Asas Islam Kalibening,
yang beralamat di jalan ja‟far shodiq kalibening kecamatan tingkir kota
salatiga.
b. WaktuPenelitian
Penelitian dilakukan pada awal semester 1 tahun ajaran 2018/2019.
Siklus I dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2018
Siklus II dilaksanakan tanggal 19 Agustus 2018
c. Subjek Penelitian
Subyek penilitian ini adalah peserta didik kelas III MI Asas
Islam Kalibening kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun ajaran
2018/2019 yang berjumlah siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8
siswa perempuan.
Tabel 1.1
Daftar Siswa Kelas III MI Asas Islam Kalibening
No Nama Jenis Kelamin
1
ABDULLAH ENZI ALTAIR
Laki-laki
2
ABDUS SALAM
Laki-Laki
3
AFRA TSANIATUL WADA
Perempuan
4
AHMAD FATKHUL MANAN
Laki-Laki
5
AINI SYIFA URROHMAH
Perempuan
6
AJENG KARTIKA DESI
Perempuan
18
7
ARJUNA AMALIA SANI
Perempuan
8
CHOSY NUHA FAUZIY
Laki-Laki
9
DAVINA ANYLUTHAFA
Perempuan
10
FERDI PRADITYA PUTRA
Laki-Laki
11
FIRDA NESA ARSHAVINA
Perempuan
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
Perempuan
13
MAWAR PUJI LESTARI
Perempuan
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
Laki-laki
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
Laki-laki
16
MUHAMMAD KHAMIM
Laki-laki
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
Laki-laki
18
MUHAMMAD SAIFUDIN
Laki-laki
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
Laki-laki
20
NAUFA QURROTA „AYUN
Perempuan
21
NIZAM AJI PRASETYO
Laki-laki
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
Perempuan
23
SIFA REGINA ARAMINTA
Perempuan
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
Perempuan
25
ZAIDA FITRI
Perempuan
19
3. Instrumen Penelitian
a. Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial yang terkait dengan
materilingkungan.
b. Lembar Observasi,pada lembar observasi ini yang diamati yaitu
kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan
media pop up book pada materi lingkungan dan observasi terhadap
siswa dalam mengikuti pelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto
kegiatan proses pembelajaran.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dari
sitematika fenomena yang diselidiki. (Sukandarrumidi, 2012 : 69)
b. Tes/Evaluasi
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan Dwitagama, 2010: 78).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ters tertulis.
20
c. Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan dengan narasumber. Penulis
melakukan wawancara terhadap guru kelas III MI AsasIslam
Kalibening yakni sekaligus guru mata pelajaran IPS untuk mengetahui
permasalahan yang ada pada proses pembelajaran IPS.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
peneliti gunakan untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran
dengan menggunakanmodel make a match dan media pop up book.
5. Analisis Data
Analisis data dilakukan denggan menggunakan hasil pengumpulan
informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. ( H.M.
Basrowi, dan Suwandi, 2008 : 132). Dalam penelitian ini analisis data
dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 65. Oleh karena itu
setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai
perolehan siswa ≥ 65.Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya
jika nilai perolehan siswa <65.Untuk menentukan kesimpulan akhir dari
analisis data, maka dapat menggunakan penghitungan persentase sebagai
berikut:
21
Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N : Jumlah semua siswa
H. SistematikaPenulisan
Untuk mempermudahkan pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil
penelitian tindakan kelas
ini,penulismenguraikansistematikapembahasansebagaiberikut:Bagian awal
yang meliputi sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto
dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran. Sistematika skripsi ini sebagai berikut:
Bab I PendahuluanDalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian,
dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan
penelitian, lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.
22
Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi uraian tentang definisi hasil belajar,
Ilmu pengetahuan sosial, model makae a match dan media pop book dalam
materi lingkungan.
Bab III PelaksananPenelitia. Bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan
siklus I dan pelaksanaan siklus II.
Bab IV HasilPenelitiandanPembahasa. Bab ini berisi tentang uraian hasil
deskripsi tiap siklus yang membahas mengenaidata hasil pengamatan,
refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi pembahasan.
Bab V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran .
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
a. Definisi Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “ berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi
ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk
mencapai kepandaian atau ilmu. ( Bahrudin dan Esa Nur Wahyuni,
2008 : 13 )
Belajar adalah suatu aktivitas yang yang dilakukan oleh
seseorang dengan sengaja dan dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang tersebut berubah perilakunya, dan
perubahan tersebut relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun
bertindak (Susanto, 2013: 4)
Dalam buku Educational psychology, H.C Witherington,
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan didalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kebiasaan, kepribadian. Belajar
merupakan interaksi individu dengan lingkunganya. Lingkungan
dalam hal ini dapat berupa manusia atau obyek-obyek lain yang
24
memungkinkan individu memperoleh pengalaman atau pengetahuan.(
Aunurrahman, 2016: 36).
Adapun Menurut Morgan dan kawan-kawan (1986) belajar
belajar adalah perubahan tingkah laku dan relatif tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-
kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli yang
menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan
perubahan tingkah laku.
Menurut Hilgard dan bower ( Fudyartanto,2002 ) belajar
memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai, pengalaman,
dan mendapatkan atau menemukan informasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi antara individu
dengan lingkungan.
b. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan
adanya beberapa ciri belajar (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni ,
2008: 15), yaitu:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
2) Perubahan tingkah laku relatif permanen
25
3) Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari latihan dan
pengalaman
4) Pengalaman atau latihan itu dapt memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winataputra (1997) dalam buku
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 16) di dalam tugas melaksanakan
proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa
prinsip belajar berikut:
1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
26
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan atas 2
katagori yaitu faktor internal dan faktor eksternal.(Baharuddin dan Esa
Nur Wahyuni , 2008: 19)
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
individu yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Faktor internal
terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi 2
macam: pertama, keadaaan tonus jasmani yang pada umumnya
mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi Jasmani
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif
terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik
yang lemah atau sakit akan menghambat proses belajar.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologi selama proses belajar
berlangsung, peran fungsi fisiologi tubuh manusia sangat
mempengaruhi, terutama panca indra. Panca indra yang
berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar.
b) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologi adalah keadaan psikologis seorang
yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
27
psikologi yang mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan
siswa, motivasi, minat, dan bakat.
2) Faktor Eksternal
Syah(2003) Menjelaskan bahwa faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan
yaitu:
a) Lingkungan sosial
(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, adminitrasi, dan
teman teman sekelas yang mempengaruhi. Hubungan
harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi bagi
siswa.
(2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan tempat
tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa.
(3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Hubungan antar anggota
keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan
aktivitas belajar dengan baik.
b) Lingkungan nonsosial
(1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak terlalu panas atau dingin, sinar yang cukup, suasana
yang sejuk dan tenang. Lingkungan tersebut dapat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya
lingkungan alamiah yang tidak mendukung akan
menghabat aktivitas belajar.
28
(2) Faktor Instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan
olahraga. Kedua, software seperti kurikulum, peraturan
sekolah,silabi, dan lain sebagainya.
(3) Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya disesuaikan
dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan
metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi kondisi
perkembangan siswa, maka guru harus menguasai materi
pelajaran dan berbagai metode mengajar.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
Menurut Sobry sutikno (2014) hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Jadi, hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini, hasil belajar adalah
nilai yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengerjakan tes yang
diberikan oleh guru dan selanjutnya dibuktikan dengan nilai hasil evaluasi.
Hasil belajar pada dasarnya suatu ketrampilan yang berupa
ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman
29
yang diperoleh. (Hartiny, 2010:33). Menurut Aunurrahman dalam
bukunya yang berjudul belajar dan pembelajaran, Hasil belajar ditandai
dengan perubahan tingkah laku.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik.
3. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
a. Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan
terjemahan dari apa yang ada di dunia pendidikan dasar dan lanjutan
Amerika serikat dinamakan social studies. Dengan demikian sesuai
isinya IPS bisa diaartikan sebagai penelaahan masyarakat. (N.
Daljoeni, 1981 : 6) .
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman
hidup manusia yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak
lahir yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam
keluarga, walaupun hubungan tersebeut terjadi secara sepihak. Tanpa
adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan
menjadi manusia dewasa yang sempurna. (Rasimin, 2012 : 35).
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan Integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu seperti sejarah, ekonomi, geografi,
30
sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainya. (Edi saepudin
dan Andi Rusbandi, 2002:7).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
IPS adalah ilmu yang mempelajari hubungan atau interaksi antar
manusia disuatu lingkungan tertentu.
b. Karakteristik IPS
Karakteristik IPS ( pedoman guru mata pelajaran pendidikan
IPS di Madrasah Ibtidaiyah : 17-18 )sebagai berikut :
1) Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang
peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang teoritis
keilmuan.
2) Dalam menelaah obyek studinya, IPS menekankan pada
ketrpaduan aspek-aspek yang terpisah satu sama lain
3) Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai
induknya, dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai
sumber materinya
4) Pada pengajaran IPS, masyarakat menjadi sumber materi, objek
studi, laboratorium, dan sekaligus juga menjadi ruang lingkup
penelaahnya
5) Dalam melaksanakan kerjanya, IPS menerapkan pendekatan
interdisipliner
6) Pengajaran IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar,
sekolah sampai perguruan tinggi.
31
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tujuan pembelajaran IPS (Rasimin, 2012 : 34) sebagai berikut:
1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin
tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional,
maupun ditingkat global.
d. Ruang Lingkup pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ruang lingkup IPS untuk SD/MI (Rasimin, 2012 : 34) sebagai
berikut :
1) Manusia, tempat dan lingkungan
2) Waktu , keberlanjutan, dan perubahan
3) Sistem sosial dan budaya
4) Perilaku ekonomi dan kesejahraan
32
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS
Kelas III SD/MI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS
kelas III SD/MI semester satu dalam struktur Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan:
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas III
f. Materi lingkungan alami dan buatan di sekitar rumah dan sekolah
Lingkungan alami dan buatan di sekitar rumah da sekolah (Sumber:
Buku paket ESPS untuk SD/MI).
1) Pengertian lingkungan
2) Macam-macam lingkungan alami dan buatan di rumah dan
sekolah.
Standar Kompetensi Kompetensi dasar
1. Memahami
lingkungan dan
melaksanakan kerjasama
di sekitar rumah dan
sekolah
1.1 Menceritakan lingkungan alam dan buatan di
sekitar rumah dan sekolah
1.2 Memelihara lingkungan alam dan buatan di
sekitar rumah.
1. 3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan
sekolah
1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah,
sekolah, dan kelurahan/desa
33
4. Pengertian Model Make A Match
a. DefinisiModel Make A Match
Langkah-langkah menggunakan model make a match
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisis beberapakonsep atau
topic yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu
soal dan bagian lainnya kartu jawan.
2) Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu
3) Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kart yang
dipegang.
4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya ( soal jawaban).
5) Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin.
6) Setelah satu babak kartu di kocok lagi agar tiap siswa mendapatkan
kartu yang berbeda dari sebelumnya. (Dr. Agus Wasisto Dwi Doso
Warso : 2017)
Metode bermain peran bertujuan menggambarkan suatu
suatu peristiwa pada masa lampau. Dalam pembelajaran ini beberapa
siswa melakukan peran sesuai dengan tujuan cerita. Pemeran
melakukan peranya sendiri sesuai imajinasi tentang pokok yang
diperankanya. (Kastolani, 2014 : 149)
1) Kelebihan dan kelemahan model make a match
34
a) Kelebihan model make a match
(1) Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami dan
mengingat bahan yang didramakan.
(2) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
(3) Bakat yang terpendam pada siswa dapat dipupuk sehingga
akan muncul bibit seni dari sekolah.
(4) Kerjasama antar pemain dapat ditimbulkan dan dibina
dengan sebaik-baiknya.
(5) Siswa memperoleh kebiaaan untuk menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesamanya.
(6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik
dan mudah dipahami oleh orang lain.
b) Kelemahan model make a match
(1) Siswa tidak sungguh-sungguh dalam melakukan peran.
(2) Permainan peran tidak akan berjalan baik, ketika suasana
kelas tidak kondusif.
(3) Tid ak selamanya menuju ke arah yang diharapkan
siswa yang memainkanya dan kadang-kadang berlawanan
dengan apa yang diharapkan.
(4) Siswa sering mengalami kesulitan saat memerankan
peranya.
(5) Membutuhkan waktu lama
35
(6) Siswa tidak dapat bekerjasama dengan baik. ( Kastolani,
2014 : 152-153)
5. Pengertian Media Pembelajaran Pop Up Book
a. Definisi Media
Secara harfiah media memiliki arti „perantara” atau
pengantar. (Asnawir dan basyiruddin Umar, 2002: 11). Kata media
berasal dari bahasa latinmedius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam dunia pendidikan media telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memudahkan serta
mewujudkan tercapainya pemahaman materi kepada siswa sehingga
seorang guru diharapkan mampu menggunakan media untuk
menciptakan susasana pembelajaran efektif, kreatif, dan
menyenangkan. (Rasimin, 2012 : 135) .
Menurut Arsyad (1997: 3) media adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa dapat
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap, misalnya guru,
buku, teks, lingkungan sekolah. Sedangkan menurut Answir media
pembelajaran merupakan segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi, atau benda yang dipergunakan untuk
suatu proses prnyaluran informasi atau benda yang dapat dimanipulasi
yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar yang
dapat mempengaruhi efektifitas belajar. (Asnawir, 2002: 10).
36
Hujair AH Sanaky berpendapat bahwa media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk
menyampaikan tujuan pembelajaran. (Hujair, 2013:3). Gerlach & Elly
(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan ketrampilan atau
sikap. (Azhar Arsyad, 2002:3).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa membantu guru
dalam menyampaikan informasi/pesan pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip penggunaann media antara lain (Usman dan
Asnawir, 2002: 19):
1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang
digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-
waktu dibutuhkan.
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
3) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu
media pengajaran yang digunakan,
37
4) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan
suatu media pengajaran.
5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis,
bukan sembarang menggunakannya.
6) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam
media, maka guru dapat memanfaatkan multy media yang
menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan
juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
c. Tujuan Media Pembelajaran
1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,
3) Menjaga relevansi antara materi dan tujuan pembelajran,
4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
(Hujair AH Sanaky, 203 : 5)
d. Media Pembelajaran Pop Up Book Untuk Materi Lingkungan.
1) Pengertian Media Pop Up Book untuk Lingkungan
Media pop up book yaitu alat yang digunakan oleh guru
untuk membantu menyampaikan pelajaran dengan menggunakan
gambar 3 dimensi yang terdapat didalam buku yang dimana buku
yang dibuka timbul gambar yang menonjol berbentuk gambaran
lingkungan. Didalam buku pop up book itu menggambarkan
bebrbagai jenis lingkungan alam contohnya lingkungan alam
disekitar rumah dan di sekolahan bahkan di lingkup yang lebih luas
38
lagi. Pop up book terbuat dari kertas dan gambar – gambar yang
disusun menyerupai buku pada umunya yang dimana dapat timbul
gambarnya yang alat alatnya adalah berupa kertas, foto, lem, kertas
HVS, kertas bekas, kertas lipat, solasi,dan lain sebgainyanyang
alatnyadi dapat di toko buku dan tidak lupa membentuknya dengan
gunting agar bentuknya bagus dan menarikyang diharapkan bisa
menarik perhatian peserta didik.
2) Langkah-langkah penggunaan media pop up book yaitu dengan
cara :
a) Guru sudah menyiapkan media pop up book
b) Guru memusatkan perhatian siswa dengan menunjukkan media
pop up book kepada siswa.
c) Guru membawa media miniatur media pop up booksambil
menjelaskan materi,
d) Siswa secara bergantian diminta guru untuk maju mendekati
dan melihat dengan jelas media pop up booktersebut dan guru
sambil menjelaskan materi .
6. KKM
a. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
39
mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian.
Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk
menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil
rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari
kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang
melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria
mengharuskan pendidik untuk melakukaArifindakan yang tepat
terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi
yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal (Arifin, 2011: 2).
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di
satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan
KKM.
40
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari
kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama
pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena
itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah
berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta
didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan
dalam menyikapi hasil belajar peserta didik (Arifin, 2011: 3
b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
Fungsi kriteria ketuntasan minimal diantaranya :
1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap
kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan
KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang
tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk
pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.
2) Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh
41
peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri
dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM.
Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan. Dapat
digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat
dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh
karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan
perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD
tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit dan cara perbaikan
dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana
belajar di sekolah.
3) Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan
pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian
KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif
mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas
yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan
memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra-putrinya
dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan
pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah.
4) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal
mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan
42
pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan.Satuan
pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara
bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu
pendidikan bagi masyarakat (Arifin, 2011: 3).
c. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan kriteria ketuntasan minimal perlu mempertimbangkan
beberapa ketentuan sebagai berikut :
1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan melalui metodekualitatif dan atau
kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui
professional judgement oleh pendidikdengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman
pendidik mengajar mata pelajaran disekolahnya. Sedangkan
metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang
disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
2) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi.
3) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah
mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang
bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang
telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.
4) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat dalam SK tersebut.
5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-
rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester
43
atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),
Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir
Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus
mampu mencerminkan/ menampilkan pencapaian indikator
yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu
melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena
semuanya memiliki hasil yang setara
7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal (Arifin, 2011: 4).
d. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran. Langkah-langkah penetapan KKM (Arifin, 2011: 4-5) antara
lain :
Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Proses Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Tabel 2.1 Proses penetapan KKM
44
Hasil penetapan KKM berlanjut pada KD, SK hingga KKM
mata pelajaran.Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru
mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian.KKM yang ditetapkan disosialisaikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang
tua, dan dinas pendidikan.KKM dicantumkan dalam LHB pada saat
hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
e. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria
ketuntasan minimal adalah sebagai berikut :
Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,
kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas
tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-
kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:
1) Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus
dibelajarkan pada peserta didik.
2) Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran
yang bervariasi.
3) Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai
bidang yang diajarkan.
4) Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi.
5) Peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep.
6) Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam
penyelesaian tugas/pekerjaan.
7) Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut
karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi,
sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan
pengulangan/latihan.
8) Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi
agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
45
9) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
10) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti
perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses
pembelajaran.
11) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian
stakeholders sekolah.
12) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah
yang bersangkutan (Arifi, 2011: 5).
B. KAJIAN PUSTAKA
Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini
diantaranya :
1. Penelitian oleh Sri Wahyningsih
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuningsih Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didikdengan
menggunakan model pembelajaran Make A Match pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas II Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Semester Genap di SD Negeri Kalinanas . Menunjukan bahwa
melalui penerapan model pembelajaran Make A Matchdalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pokok bahasan
peningkatan hasil belajar bagi peserta didik kelas Kelas II Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) SD Negeri 2 Kalinanas yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik. Pada proses
46
pembelajaran Pra-Siklus, pembelajaran yang terjadi di kelas belum
cukup kondusif, karena peserta didik cenderung kurang aktif dalam
menerima pelajaran. Peningkatan siswa yang tuntas belajar pada siklus I
63% dan persentase kelulusan siklus II 73 %. Hal ini dapat dilihat
perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I siswa yang tuntas
berjumlah 9 anak sedangkan yang nilainya dibawah KKM sebanyak 8
anak. Dengan melihat hasil kedua siklus diatasbiasa disimpulkan adanya
peningkatan nilai peserta didik.
2. Penelitian oleh Alifah Amri Mirfaqoh
Perbedaan penelitian kedua yaitu dari Alifah Amri Mirfaqoh yang
berjdul “Peningkatan prestasi hasil belajar IPA materi fotosintesis
dengan media Pop Up Book pada siswa kelas V MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga tahun 2016. Dipenelitian ini
terdapat 2 siklus dalam meneliti tindakan kelas. Yang dimana pada
siklus 1 tingkat keberhasilan 65% dan pada siklus 2 menjadi 85%. Pada
siklus 1 siswa yang melampaui batas KKM berjumlah 13 siswa dan pada
siklus 2 berjumlah 17 siswa.
3. Penelitian oleh M Thoyfur Rifqi
Berdasarkan pemaparan penelitian yang dilakukan sebelumnya
sebagaimana terdapat persamaan dalam penggunaan metode penilitian
tindakan kelas. Pada penelitian terdahulu ada yang menggunakan model
make a match dan ada juga menggunan media pop up book. Ole karena
itu peneliti ingin memadukan kedua cara untuk lebih bisa meningkatkan
47
hasil belajar siswa pada kelas III MI Asas Islam Kalibening. Namun
terdapatperbedaan judul penelitian dengan gagasan yang dilakukan
penulis yaitu dari segi tingkatan pendidikan yang menjadi objek
penelitian, mata pelajaran yang di ambil, materi pengajaran yang
disampaikan dan pada peniltian kedua mengangkat peningkatan
Aktivitas dan hasil belajar sebagai tolak ukur penelitian.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan model make a match
dalam menyapaikan materi dan memperpadukan dengan menggnakan
media pop up book sehingga anak dapat berperan aktif dalam
pembelajaran. Dengan memperpadukan kedua cara tersebut peneliti
memiliki tujuan agar siswa lebih tertarik dan menghilangkan kejenuhan
dalam mengikuti pembelajaran, yang dimana terpaku dengan buku dan
hanya memakai satu model, atau cara dalam menyampaikan
pembelajran.
Hasilbelajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan
menggunakan Model make a match dan menggunakanmedia pop up
book, hasil belajar siswa terjadi peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada
kenaikan dari pra siklus dimana siswa yang tuntas belajar yaitu 7 siswa
(28%), sedangkan yang belum tuntas belajar sejumlah 18 siswa (72%)
dengan nilai rata-rata 57,2 . Hasil dari siklus I siswa yang tuntas belajar
sejumlah 19 siswa (76%), sedangkan yang belum tuntas belajar
sejumlah 6 siswa (24%) dengan nilai rata-rata 71,8. Berdasarkan hasil
pencapaian pada siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah
48
ditetapkan, maka dilanjutkan siklus II dengan materi yang berbeda dan
waktu yang berebeda. Hasil belajar siklus II diperoleh data, 24 siswa
(96%) tuntas belajar dan 1 siswa (4%) belum tuntas belajar dengan nilai
rata-rata 79. Berdasarkan perolehan nilai tersebut, dapat diketahui
bahwa hasil belajar pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening
meningkat dengan di tunjukannya ketuntasan klasil yang meningkat,
dari pra siklus 28% meningkat dalam siklus 1 menjadi 76%, dan
meningkat lagi dalam siklus 2 yaitu sebesar 96%.
BAB III
49
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Asas Islam Kalibening
1. Profil Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Asas Islam Kalibening
a. Nama Madrasah : MI Asas islam Kalibening
b. NIS/NPSN : 111233220010/ 60712882
c. NISS : 111233220148
d. Akreditasi Madrasah : B
e. Alamat Lengkap Madrasah : Jln.
Ja‟far Shodiq 11 kalibening,
tingkir,salatiga
f. Nama Kepala Sekolah : Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I
g. No Telp/Hp : 08564040154
h. Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri
i. Luas Bangunan : 3235 m2
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Terwujudnya MI Asas Islam Kalibening sebagai pilihan
masyarakat yang mencerdaskan anak bangsa dengan didasari iman
dan taqwa.
b. Misi
50
1) Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan
zaman.
2) Menumbuhkan semangat berprestasi pada seluruh warga
Madrasah.
3) Mendidiik anak berkepribadian Islami dan berwawasan Global.
4) Menjalin kerjasama yang baik antar warga Madrasah dan
Lingkungan.
c. Tujuan
Secara umum tujuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Asas
Islam adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, terampil, mandiri dan melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Bertolak dari tujuan umum
pendidikan dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum
mempunyai tujuan umum sebagai berikut :
1) Dapat membaca AL-Qur‟an dengan baik
2) Sholat lima waktu dengan baik
3) Melaksanakan hukum-hukum islam
4) Mempersiapkan peserta didik untuk untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan lain.
Secara khusus tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Asas
Islam adalah Mempersiapkan Generasi Islam yang berkualitas
dalam iman, ilmu dan akhlaq.
51
3. Keadaan Siswa
Jumlah siswa MI Asas Islam456 siswa dengan jumlah siswi 277
orang dan jumlah siswa 189 orang pada tahun 2018.
4. Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru dan karyawan MI Asas IslamKalibening Kecamatan
Tingkir , Kota Salatiga pada tahun 2018 berjumlah 20 yang terdiri dari
4 guru laki-laki dan 16 guru perempuan.
5. Sarana dan Prasarana
MI Asas Islam kalibening sejak berdiri sampai sekarang sudah
mengalami perkembangan yang cukup. Hal tersebut karna didukung
oleh berbagai pihak. Baik dari pemerintah maupun dari masyarakat
yang bekerja sama khusunya dalam sarana dan prasarana dalam
menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
B. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah
siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Asas Islamkalibening tahun ajaran
2017/2018. Data responden ini berjumlah 25 siswa, 12 laki-laki dan
13 perempuan.
2. Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan kurang lebih
selama satu bulan mulai Senin, 16 juli 2018 hingga jumat 27 juli
52
2018. Penelitian dilakukan pada siswa kelas III MI Asas Islam
Kalibening kecamatan Tingkir Kota Salatiga30 siswa. Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Pada Tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru untuk
berdiskusi tentang persiapan penelitian. Kemudian dilanjutkan
mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP
memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran,
metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Penelitian juga
menyiapkan lembar soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran sebagai tolak ukur hasil belajar siswa. Selain itu, juga
menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya
pembelajaran.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 dilaksanakan
pada Rabu 18 Juli 2018. Target yang ingin dicapai adalah siswa
mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria
Ketuntasan Minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari
persatuan guru kelas III MI Asas Islam Kalibening . Adapun kegiatan
pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dilakukan 4 (empat) tahapan,
yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
53
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan/Planning antara lain:
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan
yaitu jenis lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan
sekolahan
2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam
kegiatan belajar mengajar.
3) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
4) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan
untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan.
5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa
guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
6) Menggunakan media pembelajaran yaitu pop up book yang
berkaitan materi pekerjaan
b. Tahap Implementasi Tindakan/Acting
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru
sebagai pengajar. Penerapan tindakan mengacu pada konsep
pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah di desain. Adapun kegiatan dalam
siklus I ini adalah sebagai berikut :
54
1. Kegiatan awal
a. Guru mengucapakan salam dan menanyakan kabar
peserta didik
b. Guru mengabsen peseta didik
c. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
d. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di
semester yang lalu
b. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka
buku paket IPS kelas III semester 1 halaman 3-4
c. Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa
untuk menggali rasa ingin tahu siswa
d. Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk
Elaborasi
a. Guru menjelaskan tetang pengertian lingkungan
b. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang pengertian lingkungan?
c. Guru menjelaskan tetang macam-macam lingkungan.
d. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang macam-macam lingkungan?
e. Guru menjelaskan beberapa contoh dari masing masing
macam-macam lingkungan
f. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang contoh dari masing masing macam-macam
lingkungan
55
g. Guru menjelaskan langkah-langkah Make A Match
h. Guru membagikan soal beserta jawaban kepada siswa.
i. Guru meminta tiap kelompok mencari pasangannya yang
sesuai demgan isi dan soal.
j. Guru memberikan soal kepada siswa tentang
lingkungan.
k. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan soal.
Konfirmasi
a. Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan
terhadap hasil pembelajaran peserta didik.
b. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan
memberikan tepuk tangan, pujian kepada siswa dan
mengkonfirmasi cerita siswa.
c. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan penutup
a. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan pesan-pesan supaya rajin belajar
supaya pandai
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
c. Tahap Pengamatan/Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
56
1) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati
partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi/Reflekting
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus 1 dan
menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi.
Ternyata dari 15 siswa, banyak siswa yang belum mencapai KKM
materi yang telah disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu :
1) Metode pembelajaran make a match terlalu baru untuk siswa.
2) Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.
3) Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan metode
pembelajaran make a match.
Pada siklus 1 masih menganggap proses pembelajaran sama
yang dilakukan oleh guru kelas III (tiga) yang hanya menggunakan
metode ceramah. Disini guru harus bisa menggunakan teknik
pembelajaran yang baru agar siswa memperhatikan dan fokus
dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat.
2. Siklus II
57
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari , Jumat
20 Juli 2018 selama kurang lebih 2 jam mata pelajaran 2 x 35 menit.
Pada siklus II ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi
RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi
pembelajaran.
Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini
dilakukan 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan
(planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi
(observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan/ Planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti
berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian serta prestasi
siswa dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini
masih sama yaitu Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa, perencanaan
dalam siklus II ini sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan
refleksi pada siklus I.
2) Menentukan sub pokok bahasan.
3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam
kegiatan belajar mengajar.
4) Mempersiapkan metode make a match dengan baik.
58
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes
formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. Merancang
lembar observasi untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan siswa dalam menerima pembelajaran.
b. Tahap Implementasi Tindakan/ Acting
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
telah didesain. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai
berikut :
1) Kegiatan awal (5 menit) antara lain :
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
belajar
c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa
teman kalian yang tidak berangkat hari ini?”
d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat
dalam menerima materi dengan memberikan pertanyaan
“siapa yang tau hari ini kita akan belajar tentang apa?”
e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan
materi yang akan dipelajari dengan memberitahu materi
yang akan dipelajari dan bertanya “siapa yang tau
lingkungan alami dan buatan?”
f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
59
2) Kegiatan Inti (60 menit) antara lain :
Eksplorasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.
b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam
pekerjaan.
c) Guru memberikan pertanyaan seputar macam-macam
lingkungan alami dan buatan disekitar rumah dan sekolah.
Elaborasi
a) Guru menjelaskan pengertian lingkungan.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memikirkan jawabannya dan mempersilakan untuk
berdiskusi dengan teman sebangkunya.
c) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk
untuk menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela
menjawab guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjawab.
d) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok
A dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-
hadapan.
e) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A
dan kartu jawaban kepada kelompok B.
60
f) Guru menyampaikan peraturannya, siswa
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain dan dibatasi dengan waktu.
g) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu
pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B.
Jika sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru
meminta mereka melaporkan diri kepadanya.
h) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah
dipersiapkan. Jika waktu sudah habis, siswa yang belum
menemukan pasangan diminta untuk berkumpul sendiri.
i) Guru menerangkan kembali dengan menggunakan media
pop up book. .
Konfirmasi
d) Guru memberikan penjelasan kembali tentang lingkungan
alami dan buatan kepada siswa
3) Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam contoh
lingkungan alam di rumah
4) Penutup (5 menit)
a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang
mengerjakan tugas dengan benar.
61
c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa
besar siswa dalam menerima materi.
d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang
akan datang
e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
untuk pulang
f) Guru mengucap salam
c. Tahap Pengamatan/ Observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1) Digunakan lembar observasi untuk mengamati partisipasi
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati
aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan metode make a match yang sedang berlangsung.
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru
serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
5) Guru memberi bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang
masih kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
62
d. Tahap Refleksi/ Reflecting
Pada siklus II ini jumlah siswa yang belum mencapai
target KKM sudah berkurang jika dibanding dengan siklus I. Hal
ini karena guru sudah menggunakan metode make a match dengan
baik, sehingga siswa banyak yang memperhatikan dengan
seksama. Selain itu bimbingan dan motivasi guru cukup untuk
mereka mengerti akan materi yang akan disajikan melalui metode
make a match. Dari hasil tes juga menunjukkan peningkatan.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa
kelas III MI Asas Islam Kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga
dengan menggunakan model make a match dan media pop up book.
Media pop up book ini merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa
dalam memahami materi tentang.Peneliti menggunakan indikator
keberhasilan yakni menggunakan acuan KKM mata pelajaran IPS kelas
III MI Asas Islam Kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga sebesar 65,
serta menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yakni sebesar
65%. Dalam penelitian siklus I dan II, peneliti menggunakan soal
evaluasi setiap akhir pelaksanaan pembelajaran, Sedangkan untuk Pra
siklus peneliti menggunakan data nilai Pre TestMata pelajaran IPS materi
lingkungan.
Di bawah ini adalah data nilai Pre Test murni mata pelajaran IPS
siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening kecamatan Tingkir kota
Salatigasebelum menggunakan model make a match dan media pop up
book:
64
Tabel 4.1
Nilai Pre test IPS Kelas III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABDULLAH ENZI ALTAIR 65 60 Tidak Tuntas
2 ABDUS SALAM 65 60 Tidak Tuntas
3 AFRA TSANIATUL WADA 65 50 Tidak Tuntas
4 AHMAD FATKHUL MANAN 65 50 Tidak Tuntas
5 AINI SYIFA URROHMAH 65 60 Tidak Tuntas
6 AJENG KARTIKA DESI 65 50 Tidak Tuntas
7 ANJUNA AMALIA SANI 65 75 Tuntas
8 CHOSY NUHA FAUZIY 65 40 Tidak Tuntas
9 DAVINA ANYLUTHAFA 65 70 Tuntas
10 FERDI PRADITYA PUTRA 65 70 Tuntas
11 FIRDA NESA ARSHAVINA 65 60 Tidak Tuntas
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
65 70 Tuntas
13 MAWAR PUJI LESTARI 65 60 Tidak Tuntas
14 MUHAMMAD AFWAN HILMI
MUBAROK
65 40 Tidak Tuntas
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 65 Tuntas
16 MUHAMMAD KHAMIM 65 50 Tidak Tuntas
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
65 50 Tidak Tuntas
18 MUHAMMAD SAIFUDIN 65 60 Tidak Tuntas
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
65 60 Tidak Tuntas
20 NAUFA QURROTA „AYUN 65 70 Tuntas
21 NIZAM AJI PRASETYO 65 70 Tuntas
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
65 50 Tidak Tuntas
23 SIFA REGINA ARAMINTA 65 60 Tidak Tuntas
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
65 40 Tidak Tuntas
25 ZAIDA FITRI 65 40 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 28 %
65
2. Deskripsi Data Siklus I
Pada proses pembelajaran siklus I melalui model make a match dan
media pop up book, sudah ada peningkatan nilai siswa dan hasil belajar
siswa belum memuaskan. Dari hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data
nilai 25 siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening kecamatan Tingkir kota
Salatiga. Adapun rincian data nilai siswa mata pelajaran IPS materi
lingkungan dengan menggunakan media pop up book pada proses siklus I
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABDULLAH ENZI ALTAIR 65 70 Tuntas
2 ABDUS SALAM 65 60 Tidak Tuntas
3 AFRA TSANIATUL WADA 65 50 Tidak Tuntas
4 AHMAD FATKHUL
MANAN
65 70 Tuntas
5 AINI SYIFA URROHMAH 65 75 Tuntas
6 AJENG KARTIKA DESI 65 70 Tuntas
7 ANJUNA AMALIA SANI 65 100 Tuntas
8 CHOSY NUHA FAUZIY 65 60 Tidak Tuntas
9 DAVINA ANYLUTHAFA 65 90 Tuntas
10 FERDI PRADITYA PUTRA 65 70 Tuntas
11 FIRDA NESA ARSHAVINA 65 70 Tuntas
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
65 80 Tuntas
13 MAWAR PUJI LESTARI 65 70 Tuntas
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
65 60 Tidak Tuntas
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 80 Tuntas
16 MUHAMMAD KHAMIM 65 60 Tidak Tuntas
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
65 70 Tuntas
18 MUHAMMAD SAIFUDIN 65 70 Tuntas
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
65 80 Tuntas
20 NAUFA QURROTA „AYUN 65 80 Tuntas
66
21 NIZAM AJI PRASETYO 65 90 Tuntas
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
65 70 Tuntas
23 SIFA REGINA ARAMINTA 65 70 Tuntas
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
65 70 Tuntas
25 ZAIDA FITRI 65 60 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 76%
Tuntas = 19 siswa
Belum Tuntas = 6 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
∑
∑
x 100 %
= 76 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) =
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 25 siswa
terdapat 19 (76%) siswa memperoleh nilai di atas 65 atau telah mencapai
KKM, sementara terdapat 6 (24%) siswa yang memperoleh nilai di bawah
65 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal yang dicapai
dalam siklus I ini, hanya sebesar 76%.
67
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa kelas III MI Asas Islam
Kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga pada mata pelajaran IPS
materi lingkungan menggunakan model make a match dan media pop up
book sangat memuaskan , ditandai dengan adanya peningkatan nilai siswa
dari siklus I ke siklus II. Adapun rincian nilai siswa pada siklus II sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABDULLAH ENZI ALTAIR 65 75 Tuntas
2 ABDUS SALAM 65 70 Tuntas
3 AFRA TSANIATUL WADA 65 60 Tidak Tuntas
4 AHMAD FATKHUL
MANAN
65 80 Tuntas
5 AINI SYIFA URROHMAH 65 80 Tuntas
6 AJENG KARTIKA DESI 65 85 Tuntas
7 ANJUNA AMALIA SANI 65 100 Tuntas
8 CHOSY NUHA FAUZIY 65 70 Tuntas
9 DAVINA ANYLUTHAFA 65 95 Tuntas
10 FERDI PRADITYA PUTRA 65 80 Tuntas
11 FIRDA NESA ARSHAVINA 65 80 Tuntas
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
65 80 Tuntas
13 MAWAR PUJI LESTARI 65 75 Tuntas
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
65 70 Tuntas
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 80 Tuntas
16 MUHAMMAD KHAMIM 65 70 Tuntas
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
65 75 Tuntas
18 MUHAMMAD SAIFUDIN 65 75 Tuntas
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
65 90 Tuntas
20 NAUFA QURROTA „AYUN 65 90 Tuntas
21 NIZAM AJI PRASETYO 65 100 Tuntas
22 SHABRINA TALITHA 65 75 Tuntas
68
AZZAHRA
23 SIFA REGINA ARAMINTA 65 80 Tuntas
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
65 75 Tuntas
25 ZAIDA FITRI 65 65 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 96 %
Tuntas = 24 siswa
Belum Tuntas = 1 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
∑
∑
x 100 %
= 96 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) =
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 25 siswa terdapat
24siswa memperoleh nilai di atas 65 atau telah mencapai KKM, hanya
terdapat 1siswa yang memperoleh nilai di bawah 65 atau belum mencapai
KKM. Dan ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus II sebesar 96%.
B. Pembahasan
Pembelajaran IPS materilingkungan dengan menggunakan model
make a match dan media pop up bookmempunyai pengaruh terhadap hasil
69
belajar siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh oleh siswa dari
sebelum menggunakan model make a match dan media pop up book, nilai
evaluasi siklus I dan evaluasi siklus II selalu mengalami peningkatan. Adapun
data perbandingan nilai evaluasi antar siklus sebagai berikut:
Tabel 4.4
Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No Nama
Nilai
Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 ABDULLAH ENZI ALTAIR 60 70 75
2 ABDUS SALAM 60 60 70
3 AFRA TSANIATUL WADA 50 50 60
4 AHMAD FATKHUL
MANAN
50 70 80
5 AINI SYIFA URROHMAH 60 75 80
6 AJENG KARTIKA DESI 50 70 85
7 ARJUNA AMALIA SANI 75 100 100
8 CHOSY NUHA FAUZIY 40 60 70
9 DAVINA ANYLUTHAFA 70 90 95
10 FERDI PRADITYA PUTRA 70 70 80
11 FIRDA NESA ARSHAVINA 60 70 80
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
70 80 80
13 MAWAR PUJI LESTARI 60 70 75
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
40 60 70
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 80 80
16 MUHAMMAD KHAMIM 50 60 70
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
50 70 75
18 MUHAMMAD SAIFUDIN 60 70 75
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
60 80 90
20 NAUFA QURROTA „AYUN 70 80 90
21 NIZAM AJI PRASETYO 70 90 100
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
50 70 75
70
23 SIFA REGINA ARAMINTA 60 70 80
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
40 70 75
25 ZAIDA FITRI 40 60 65
Rata-rata 57,2 71,8 79
Ketuntasan Klasikal 28% 76% 96%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari
pra siklus ke siklus I mengalami peningkatanyakni dari 28% meningkat
menjadi 76%. Begitu juga, dengan siklus II yang mengalami peningkatan
dari ketuntasan klasikal siklus I yakni dari 76% menjadi 96%. Dari data
tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan
menggunakan model make a match dan media pop upbook berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan
post-test dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data
tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nilai evaluasi
siswa, yaitu 19 (76%) siswa memperoleh nilai di diatas65 atau
telah mencapai KKM, sementara terdapat 6 (24%) siswa yang
belum mencapai KKM. Ketuntasan klasikal yang dicapai dalam
71
siklus I ini, hanya sebesar 76%. Perolehan nilai hasil tes evaluasi
siklus I ini dapat dilihat pada gambar:
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran dan
media miniatur aktivitas ekonomi pada siklusI:
Tabel 4.5
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan
K C B
Nilai Evaluasi Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
72
1
ABDULLAH ENZI ALTAIR
2 ABDUS SALAM
3 AFRA TSANIATUL WADA
4 AHMAD FATKHUL MANAN
5 AINI SYIFA URROHMAH
6 AJENG KARTIKA DESI
7 ARJUNA AMALIA SANI
8 CHOSY NUHA FAUZIY
9 DAVINA ANYLUTHAFA
10 FERDI PRADITYA PUTRA
11 FIRDA NESA ARSHAVINA
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
13 MAWAR PUJI LESTARI
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
16 MUHAMMAD KHAMIM
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
18 MUHAMMAD SAIFUDIN
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
20 NAUFA QURROTA „AYUN
21 NIZAM AJI PRASETYO
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
23 SIFA REGINA ARAMINTA
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
25 ZAIDA FITRI
Jumlah 2 16 7
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
73
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus I masih tergolong dalam kategori cukup.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan metode bermain peran dan media miniatur
aktivitas ekonomi yang berlangsung pada siklusI:
Tabel 4.6
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
74
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang disampaikan
b. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
c. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan.
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
c. Memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu belajar untuk terus belajar
Jumlah 24 16 1
0
Total 50
Kategori Cukup
75
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai: Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus I berada dalam
kategori cukup. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model make a match dan
media pop up book padasiklus I adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kesiapan siswa, kemudian
guru membuka pelajaran dengan salam, dan mengabsen siswa.
Setelah itu, guru memberi motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran serta mengkaitkan materi yang akan
disampaikan. Guru juga mengarahkan siswa agar selalu mejaga
alam lingkungan.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Sikap guru ysaat mengajar sangat mempengaruhi siswa
dalam menerima penyampaian materi. Guru selalu berkeliling
saat menerangkan agar yang berada di belakang tetap focus dan
tidak main sendiri, selain mobilitas guru pada saat
76
pembelajaran, pandangan guru juga tidak condong terhadap
satu arah.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi tentanglingkungan
dengan jelas serta memberikan contoh. Sehingga siswa dapat
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dan guru
selalu mengkaitkan lingkungan yang berada disekitar sekolahan
dan sekitar rumah.
d) Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu
menyajikan bahan pembelajaran sesuai dengan RPP materi
lingkunganmenggunakan model make a match dan media pop
up book. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
runtut sesuai langkah-langkah yang berada di RPP serta
mampu memanfaatkan alokasi waktu dengan baik.
e) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menggunkan media
pop up book dengan baik akan tetapi masih kurang dalam
melibatkan siswa.
f) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi sedikit kurang lancar karena terdapat
siswa yang kurang memahami materi dikarenakan sering ke
kamar mandi, akan tetapi hasil evaluasi tidak begitu
77
mengecewakan, dan guru mampu menilai hasil evaluasi sesuai
dengan RPP.
g) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan
kesimpulan serta memberi kesempatan bagi siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami, menjawab
pertanyaan siswa dengan baik, dan menginformasikan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Yang terakhir
guru menutup pembelajaran dengan salam dan doa.
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan beberapakekurangan maupun kendala yang muncul
selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran yang
dilakukan masih sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan model
make a match danmedia pop up book.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi
siswa, yaitu 24siswa telah mencapai KKM, sementara terdapat
1siswa yang belum mencapai KKM . Ketuntasan klasikal yang
dicapai dalam siklus II ini sebesar 96%.
78
Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus II ini dapat dilihat
pada gambar:
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan model make a match dan
media pop up bookyang berlangsung pada siklusII:
Tabel 4.7
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan
K C B
Nilai Evaluasi Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
79
1
ABDULLAH ENZI ALTAIR
2 ABDUS SALAM
3 AFRA TSANIATUL WADA
4 AHMAD FATKHUL MANAN
5 AINI SYIFA URROHMAH
6 AJENG KARTIKA DESI
7 ANJUNA AMALIA SANI
8 CHOSY NUHA FAUZIY
9 DAVINA ANYLUTHAFA
10 FERDI PRADITYA PUTRA
11 FIRDA NESA ARSHAVINA
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
13 MAWAR PUJI LESTARI
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
16 MUHAMMAD KHAMIM
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
18 MUHAMMAD SAIFUDIN
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
20 NAUFA QURROTA „AYUN
21 NIZAM AJI PRASETYO
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
23 SIFA REGINA ARAMINTA
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
25 ZAIDA FITRI
Jumlah 2 11 12
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
80
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus II tergolong dalam kategori baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan model make a match dan pop up book yang
berlangsung pada II :
Tabel 4.8
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
81
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan
82
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus
selalu belajar
Jumlah 54 20 2
Total 74
Kategori Baik
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus II berada dalam
kategori baik. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan siklus IIsebagai berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa,
selanjutnya guru guru membuka pelajaran dengan salam,
mengabsen siswa. Setelah itu, gurumenyampaikan tujuan
pembelajaran.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Guru menerangkan sambil berkeliling atau tidak terpaku
pada satu sudut saja akan tetapi dengan mobilitas yang baik
sehingga siswa tidak main sendiri dan tetap focus menerima
83
pembelajaranatau materi. Volume suara ditingkatkan agar
peserta didik tidak mengantuk.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru sudah mampu menjelaskan materi lingkungan
dengan baik dan jelas beserta guru memberikan contoh yang
nyata yang berada di sekeliling sekolahan dan rumah.
d) Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam proses pembelajaran guru mampu memaparkan
pelajaran sesuai RPP.Guru mampu mengontrol kelas dengan
baik ketika siswa sedang melakukan model make a match, guru
juga sudah menggunakan media pop up book dengan baik dan
benar.
e) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menggunkan media
dan sudah memanfaatkan buku paket sebagai sumber belajar
dan lingkungan sekitar.
f) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran pada siklus II berjalan lancar,
karena anak sudah bisa mengerjakan soal evaluasi dengan
tenang dan mandiri.
g) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik, memberi kesempatan bagi
84
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
menjawab pertanyaan siswa dengan baik, dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
Berdasarkan data-data di atas penggunaan model make a
match dan media pop upbook pada siklus II ini mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Materi Lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan data nilai setiap
siklus. Media ini juga menjadikan siswa lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran, selain itu pembelajaran menjadi
menyenangkan sehingga siswa bisa dengan mudah memahami
materi, selanjutnya siswa juga akan ingat lebih lama karena
mereka berpartisipasi langsung dalam kegiatan pembelajaran.
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 4.9
Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus I
Siklus Kategori Jumlah Presentase
Pra Siklus Tuntas 7 28%
Tidak Tuntas 18 72%
Siklus I Tuntas 19 76%
Tidak Tuntas 6 24%
Siklus II Tuntas 24 96%
Tidak Tuntas 1 4%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelas III MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.Pada siklus I hasil belajar
85
mengalami peningkatan dari (28%) siswa yang tuntas menjadi 19 (76%)
siswa yang tuntas. Dan pada siklus II hasil belajar meningkat dari19 (76%)
siswa yang tuntas menjadi 24 (96%) siswa yang tuntas.
Apabila digambarkan menggunakan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Gambar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar IPS materi
Lingkungan pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening kecamatan
Tingkir Kota Salatiga meningkat melalui penggunaan model make a match
dan media pop up book.
0
5
10
15
20
25
30
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah ketuntasan
siswa
Jum
lah s
isw
a
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI Asas
Islam Kalibening kecamatan tingkir kota salatiga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model make a match dan media pop up bookdapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPS materilingkungan.
Peningkatan hasil belajar ditandai dengan nilai siswa yang mencapai KKM
sebesar 65, yakni pada pra siklus nilai dari 25 siswa diketahui hanya 9 siswa
yang tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 63,6 . Kemudian pada siklus I
meningkat menjadi 19 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 65,33.
Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak siswa tuntas dengan
nilai rata-rata sebesar 92,66 Serta adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan
Klasikal pada siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 93%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut:
1. Guru
Hendaknya bagi setiap guru lebih kreatif dalam mengemas
pembelajaran dan sering melakukan inovatif yang membuat gairah
para siswa terpacu dalam pembelajran. Dan tidak lupa
87
mengembangkan metode dan model yang sudah ada yang dapat
meningkatkan hasil belajar.
2. Siswa
Siswa diharaplebih aktif lagi dikarenkan dalam
pembelajaran di kurikulum 2013 yang disiapkan oleh pemerintah
itu siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran.
3. Sekolah
Pihak sekolah lebih meningkatkan pembinaan dan fasilitas
untuk pembelajaran yang lebih maju dan berkembang sehingga MI
Asas Islam Kalibening makin baik dan makin dipercaya
masyarakat. Tidak lupa juga guru harus mengemas pembelajaran,
karena jika guru berhasil mengemas pembelajaran dengan menarik
maka siswa akan lebih tertarik dan lebih memperhatikan pada saat
proses pembelajaran.
88
DAFTAR PUSTAKA
Adisukarjo, sudjatmoko dkk. 2006. Ilmu pengetahuan sosial. Bogor : yudhi tira
Arifin. 2011. Metode Penelitian. Bandung:
Aunurrahman, 2016. Belajar dan pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Asnawir.2002. Media Pembelajaran.Jakarta: Ciputat Pers.
Bahrudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar dan pembelajaran.
Jogjakarta : ar-ruz media.
Daljoeni. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Offset
Alumni.
Hartiny, Rosma S . 2010. Penelitian tindakan kelas. Yogyakarta : sukses offset.
H.M. Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur penelitian tindakan kelas. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Istarani.2012.Model Pembelajaran Innovatif. Medan : Media Persada.
Jihad dan Harris.2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo
Kastolani. 2014. Model pembelajaran inovatif: teori dan aplikasi. Salatiga :STAIN
Salatiga Press.
Mifaqoh, Alifah. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Fotosintesis
dengan Media Pop Up Book pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo. Salatiga: IAIN Salatiga
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Rasimin. 2012. Pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Yogyakarta : Trustmedia
Publishing.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media pembelajaran Interaktif-inovatif. Yogyakarta :
Kaukaba dipantara.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi penelitian. Jogjakarta : Gajah mada university
press.
Soekamto, toeti dan udin S. Winataputra. 1997. Teori Belajar dan Model-Model
Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
89
Sutikno, M. Sobry. 2014. Metode & Model-model pembelajaran. Mataram :
Holistica.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Diva Press.
Saepudi, Edi dan Rusbandi, adi. 2002. Pedoman guru mata pelajaran Pendidikan
IPS di Madrasah ibtidaiyah. Jakarta : Ciputat Pers.
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep
landasan dan implementasinya, pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Usman, M. Basyiruddin & Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
Wahyuningsih, Sri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Model Pembelajaran Make A Match
Pada Siswa Kelas III SDN Kalinanas Kecamatan Wonosegoro KaB.
Semarang. Salatiga: IAIN Salatiga
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
(RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Kelas/Semester : III/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Lingkungan Alam dan Buatan
Alokasi Waktu : 2 JPL x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah
dan sekolah
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan
sekolah
Indikator
2.1.1 Membedakan lingkungan alam dan lingkungan buatan.
2.1.2 Menyebutkan manfaat lingkungan alam dan lingkungan buatan bagi
kehidupan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menceritakan lingkunga disekitar rumah dan sekolah
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan
3. Siswa dapat menjelaskan macam- macam lingkungan alam dan
buatan di sekitar sekolah dan rumah
4. Siswa dapat menyebutkan contoh macam- macam lingkungan alam
dan buatan di sekitar sekolah dan rumah
5. Siswa dapat meyebutkan manfaat dari macam- macam lingkungan
alam dan buatan di sekitar sekolah dan rumah.
6. Karakter yang diharapkan : perhatian, rasa hormat, disiplin, rasa
ingin tahu, toleransi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial dan tanggung Jawab.
D. Materi Pembelajaran
Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah
A. Mengenal Lingkungan Alam dan Buatan
1. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia..
2. Lingkungan Alam
Lingkung Alam adalah lingkungan yang terbentuksecara
alami. Lingkungan alam tidak dibuat oleh manusi. Lingkungan
alamdibagi menjadi dua yaitu lingkungan alamdaratan dan
lingkungan alam perairan.
a. Lingkungan Alam Daratan
Lingkungan alam dartan adalah lingkungan alamyang
berada di darat
1) Gunung
Gunung adalahpermukaan bumi yang menjukang tinggi.
Tinggi gunung biasanya lebih dari 1000 meter diatas
permukaan laut. Gunung digolongkan menjadi dua
yaitu gunung aktif dan gunung tidak aktif.
Manfaat gunung antara lain
Tempat penyimpanan air/
Sarana rekreasi alam.
Materialletusan gunung dapat menyuburkan
tanaman.
2) Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah luas yang memiliki ketinggian
lebih dari 400 meter diatas permukaan laut.
Datarantinggi biasanya dimanfaatkan untuk
perkebunan, peternakan, dan tempat rekreasi.
3) Datran Rendah
Dataran rendah adalah dataran yang memiliki
ketinggian 0-200 mater diatas permukaan laut. Dataran
rendah biasa digunakan sebagai pertanian, peternakan,
dan perkebunan. Selain itu dataran rendah juga
dimanfaatkan untuk permukiman atau perumahan dan
industry.
4) Pantai
Pantai adalah daratan yang berbatasan langsung dengan
laut. Pantai biasanya dimanfaatkan sebagai tempat
budidaya ikan dan rumput laut, pelabuhan, serta tempat
wisata.
B. Lingkungan Alam dan Buatan Di sekitar Rumah
1. Lingkungan buatan di sekitar rumah
Untuk memenuhi kebutuhan, manusia membuat lingkungan
buatan.Misalnya di sekitar rumah yang bersifat pribadi. Ada taman,
kebun, halaman,kolam, sawah, selokan, dan kamar mandi atau
WC. Lingkungan buatanyang bersifat umum dapat dimanfaatkan
sebagai sarana umum. Misalnyapasar, jalan raya, gedung-gedung,
terminal, pelabuhan, bendungan, danhutan lindung.
Lingkungan yang setiap hari kita temui yaitu lingkungan
rumah. Rumahsebagai tempat tinggal. Rumah merupakan salah
satu kebutuhan pokok
manusia, di samping makan dan pakaian. Rumah atau tempat
tinggalmempunyai banyak kegunaan. Berikut ini beberapa
kegunaan rumah.
a. Tempat berkumpulnya keluarga.
b. Tempat berlindung dari panas dan hujan.
c. Tempat berlindung dari binatang buas.
d. Tempat beristirahat.
Rumah mempunyai arti penting bagi sebuah keluarga.
Hendaknya dirumah diciptakan lingkungan rumah yang bersih,
nyaman, dan sehat. Agarpenghuni rumah betah tinggal di rumah.
Di lingkungan rumah banyak dibuatlingkungan buatan. Di
antaranya adalah beberapa bagian kamar atau ruangpenting.
Misalnya ruang tidur, ruang tamu, ruang makan, ruang
keluarga,dapur, kamar mandi, kakus, dan ventilasi cukup.Di luar
rumah juga perlu diciptakan lingkungan buatan. Misalnya
tamandengan berbagai tanaman. Kebun ditanami warung hidup
atau apotik hidup.Pembuangan air tidak hanya melalui sungai
tetapi dapat dengan membuatsaluran air.
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Make A Match
4. penugasan
F. Media Dan Alat Pembelajaran
1. Media : Pop Up Book
2. Alat Pembelajaran : Papan tulis, spoidol, penghapus.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket IPS Untuk SD/MI kelas III 3-4
2. LKS IPA kelas III semester 1 halaman 4
3. Pengalaman siswa
4. Lingkungan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
4. Kegiatan awal
e. Guru mengucapakan salam dan menanyakan kabar peserta didik
f. Guru mengabsen peseta didik
g. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
h. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran
5. Kegiatan Inti
Eksplorasi
e. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di semester yang
lalu
f. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
IPS kelas III semester 1 halaman 2-6
g. Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa untuk
menggali rasa ingin tahu siswa
h. Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk
Elaborasi
l. Guru menjelaskan tetang pengertian lingkungan
m. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
pengertian lingkungan?
n. Guru menjelaskan tetang macam-macam lingkungan.
o. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
macam-macam lingkungan?
p. Guru menjelaskan beberapa contoh dari masing masing macam-
macam lingkungan
q. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
contoh dari masing masing macam-macam lingkungan
r. Guru menjelaskan langkah-langkah Make A Match
s. Guru membagikan soal beserta jawaban kepada siswa.
t. Guru meminta tiap kelompok mencari pasangannya yang sesuai
dengan isi dan soal.
u. Guru memberikan soal kepada siswa tentang lingkungan.
v. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
soal.
Konfirmasi
d. Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran peserta didik.
e. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa dan mengkonfirmasi cerita siswa.
f. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang yang
kurang atau belum berpartisipasi aktif.
6. Kegiatan penutup
e. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
f. Guru memberikan pesan-pesan supaya rajin belajar supaya pandai
g. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
h. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknikpenilaian : tes terlulis
Bentuk tes : isian singkat
Instrumen penilaian
1. Gunung merupakan lingkungan alam berupa?
2. Berapa ketentuan ketinggian dataran tinggi?
3. Datran tinggi, dataran rendah termasuk lingkungan? ....
4. Sebutkan 3 contoh pemanfaatan dataran rendah ....
5. Lingkungan alam dibagi menjadi berapa?sebutkan!
6. Saat meletus gunung berapi mengeluarkan……
7. Air sungai mengalir dari tempat………ke tempat yang lebih
………
8. Lingkungan alam yang berupa aliran air berukuran panjang dan
lebar adalah?
9. Tanaman yang biasanya di tanam di dataran rendah disekitar kita
adalah?
10. Sebutkan 3 gunung yang berada di jawa tengah!
Kunci Jawaban
1. Lingkungan alam daratan
2. Ketinggian lebih dari 400 mater
3. Liingkungan alam daratan
4. Pertanian,permukiman,peternakan,perkebunan
5. 2, lingkungan alam daratan dan lingkungan alam perairan
6. Magma
7. Tinggi ke rendah
8. Sungai
9. Jagung
10. Merbabu, Merapi, Lawu, Sindoro, Sumbing,Ungaran (kebijakan
guru)
Nilai setiap No 10 point
10 X 10 = 100 skor maksimal
Salatiga ,16 Agustus 2018
Guru kelas , Observer,
Betty Widya S.Pd M. Thoyfur Rifqi
Kepala Sekolah,
Asa Anfaida Maslina S.Pd
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Kelas/Semester : III/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah
dan Sekolah
Alokasi Waktu : 2 JPL x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar
rumah dan sekolah
B. Kompetensi Dasar
2.1. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah.
C. Indikator
2.1.1Menjelaskan cara pemeliharaan lingkungan alam di sekitar rumah.
2.1.2 Menjelaskan akibat tidak memelihara kebersihan lingkungan di
sekitar rumah.
2.1.3. Mempraktekan cara membersihkan lingkungan rumah dengan baik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menceritakan lingkunga disekitar rumah dan sekolah
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan
4. Siswa dapat menjelaskan macam- macam lingkungan alam dan buatan
di sekitar sekolah dan rumah
5. Siswa dapat menyebutkan contoh macam- macam lingkungan alam
dan buatan di sekitar sekolah dan rumah
6. Siswa dapat meyebutkan manfaat dari macam- macam lingkungan
alam dan buatan di sekitar sekolah dan rumah.
7. Karakter yang diharapkan : perhatian, rasa hormat, disiplin, rasa ingin
tahu, toleransi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan
tanggung Jawab.
E. Materi Pembelajaran
Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah
C. Mengenal Lingkungan Alam dan Buatan
1. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan
manusia..
2. Lingkungan Alam
Lingkung Alam adalah lingkungan yang terbentuksecara
alami. Lingkungan alam tidak dibuat oleh manusi. Lingkungan
alamdibagi menjadi dua yaitu lingkungan alamdaratan dan
lingkungan alam perairan.
a. Lingkungan Alam Daratan
Lingkungan alam dartan adalah lingkungan alamyang
berada di darat
5) Gunung
Gunung adalahpermukaan bumi yang menjukang tinggi.
Tinggi gunung biasanya lebih dari 1000 meter diatas
permukaan laut. Gunung digolongkan menjadi dua
yaitu gunung aktif dan gunung tidak aktif.
Manfaat gunung antara lain
Tempat penyimpanan air/
Sarana rekreasi alam.
Materialletusan gunung dapat menyuburkan
tanaman.
6) Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah luas yang memiliki ketinggian
lebih dari 400 meter diatas permukaan laut.
Datarantinggi biasanya dimanfaatkan untuk
perkebunan, peternakan, dan tempat rekreasi.
7) Datran Rendah
Dataran rendah adalah dataran yang memiliki
ketinggian 0-200 mater diatas permukaan laut. Dataran
rendah biasa digunakan sebagai pertanian, peternakan,
dan perkebunan. Selain itu dataran rendah juga
dimanfaatkan untuk permukiman atau perumahan dan
industry.
8) Pantai
Pantai adalah daratan yang berbatasan langsung dengan
laut. Pantai biasanya dimanfaatkan sebagai tempat
budidaya ikan dan rumput laut, pelabuhan, serta tempat
wisata.
b. Lingkungan Alam Perairan
Lingkungan alam perairan adalah lingkungan akamyang sebagian
air. Lingkungan perairan terdiri atas sungai, danau, dan laut,
1) Sungai
Sungai adalah aliran air yang berukuran besar dan panjang yang
bermuara ke laut. Sungai mengalir dari tempat tinggi menuju
tempat yang rendah. Sungai di manfaatkan untuk mengairi
sawah, pembangkit listrik tenaga air, sebagai sarana olah raga,
transportasi,dan perdagangan.
2) Danau
Danau adalah genangan air yang luas dan dikelilingi oleh
dataran. Danau yang memiliki banyak manfaat yaitu sebgai
sarana rekreasi dan pembudidayaan ikan berupa pertambakan.
Danau digolongkan menjadi dua yaitu danau alami dan danau
buatan.
3) Laut
laut adalah genangan air yang luas dan dalam. Kedalamannya
mencapai 1000 meter ataulebih. Air laut mengandung garam.
Sehingga terasa asin.laut memilikiberbagai manfaat. Sebagai
habitat atau tempat tinggal berbagai jenis ikan atau hewan dan
tumbuhan laut.
c. Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia.
1) Persawahan dan perkebunan
Di indoneis bterdapat 4 jenis sawah
Sawah tadah hujan
Sawah irigasi
Sawahpasang surut
Sawah lebak
2) Permukiman
Permukiman adalah daerah yang dibuat manusia untuk
dijadikantempat tinggal. Permukiman berisi rumah= rumah
yang digunakan sebagai rumah tinggal atau beristirahat.
3) Bendungan dan waduk
Bendungan adalah bangunan yang dibangun untuk menahan
atau membendung alliran air. Bendungan didirikan untuk
membentuk penampungan air raksasa
4) Jalandan Jembatan
Jalan adalah lingkungan buatan yang dibuat manusia untuk
menghubungkan suatu tempat ketempat yang lain
Jembatan adalah bangunan yang menghubungkan dua tempat
yang terpisah oleh perairan.
5) Taman Kota
Taman kota adalah sebidang tanah yang ditumbuhi rerumputan
dan dikelilingi oleh pepohonan di tengah- tengah kota.
6) Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat kapal laut pengangkut orang
ataubarang berhenti atau berlabuh di daratan.
7) Bandar Udara
Bandar udara adalahtempat pesawat terbang lepaslandas dan
mendarat.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Model Make A Match
4. penugasan
G. Media Dan Alat Pembelajaran
1. Media : Pop Up Book
2. Alat Pembelajaran : Papan tulis, spoidol, penghapus.
H. Sumber Belajar
1. Buku paket IPS Untuk SD/MI kelas III halaman 4-5
2. Pengalaman siswa
3. Lingkungan
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Guru mengucapakan salam dan menanyakan kabar peserta didik
b. Guru mengabsen peseta didik
c. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
d. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran yang lalu
b. Guru membagikan buku paket kepada siswa
c. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
IPS kelas III semester 1 halaman 4-5
d. Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan absen
Elaborasi
a. Guru menjelaskan tetang pengertian lingkungan alami dan buatan
b. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
pengertian lingkungan alami dan buatan di sekitar rumah?
c. Guru menjelaskan tetang macam – macam lingkungan alam dan
buatan disekitar rumah.
d. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
macam – macam lingkungan alam dan buatan disekitar rumah.?
e. Guru menjelaskan beberapacontoh dari macam – macam
lingkungan alam dan buatan disekitar rumah.
f. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
contoh dari masing masing macam – macam lingkungan alam dan
buatan disekitar rumah..
g. Guru menjelaskan langkah-langkah langkah-langkah make a
match kepada siswa.
h. Guru membagikan soal dan jawaban kepada siswa
i. Guru meminta tiap kelompok umtul mencari jawaban yang sesuai
dengan soal
j. Guru memberikan soal kepada siswa tentang lingkungan buatan
dan alam disekitar rumah.
k. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
soal.
Konfirmasi
a. Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran peserta didik.
b. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa dan mengkonfirmasi cerita siswa.
c. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
8. Kegiatan penutup
a. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
J. Penilaian Hasil Belajar
Teknikpenilaian : tes terlulis
Bentuk tes : isian singkat
Instrumen penilaian
Ayo isi titik-titik berikut ini dengan benar!
1. Danau, laut, dan sungai merupakan lingkungan ....
2. Genangan air yang luas dan dikelilingi oleh daratan merupakan
pengertian dari?
3. Hasil dari laut yang berasa asin yang cara pembuatannya
menggunakan cahaya matahari adalah?
4. Sebutkan 2 macam sawah yang ada di Indonesia!
5. Bangunan yang fungsinya sebagai penghubung tempat satu dengan
yang lain yang dipisahkan dengan perairan adalah?
6. Lingkungan buatan yang fungsinya sebagai tempat berhentinya kapal
laut yaitu?
7. Lingkungan alam buatan yang dapat dijadikan penyaring debu di
perkotaan adalah?
8. Tanjung perak merupakan salah satu………… di kota Surabaya, jawa
timur
9. Hasil tampungan air yang dibendung oleh bendungan disebut?
10. Permukiman biasanya terdapat didataran?
Kunci Jawaban
1. Lingkungan alam perairan
2. Danau
3. Garam
4. Sawah tadah hujan, sawah irigasi, sawah pasang surut, pasar lebak
5. Jembatan
6. Pelabuhan
7. Taman kota
8. Pelabuhan
9. Waduk
10. Dataran rendah
Pedoman penialaian
Skor = jawaban benar x 10
Skormaksimal =100
Salatiga , 23 Agustus 2018
Guru kelas , Observer,
Betty Widya S.Pd M. Thoyfur Rifqi
Kepala Sekolah,
Asa Anfaida Maslina S.Pd
3. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. kegiatan siklus 1
Gambar 2. kegiatan diskusi dengan murid
Gambar 3. kegiatan saat melakukan model
Make a Match
Gambar 4. Diskusi tentang materi lingkungan
Gambar 5. Siswa mengejarkan soal evaluasi
siklus 1
Gambar 6. Kegiatan Siklus 2
Gambar 6. Penjelasan siklus 2
Gambar 7. Kegiatan Tanya jawab
Gambar 8. Kegiatan interaksi dengan murid
Gambar 9. Kegiatan Siklus 2
Gambar 10. Bentuk media
Gambar 11. Bentuk media
Gambar 12. Bentuk Media
4. Lampiran Soal Pre Test
2. Ruang yang ditempati makhluk hidup beserta semua yang ada di
dalamnya disebut?lingkungan
3. Dataran tinggi biasanya dimanfaatkan untuk perkebunan?
Teh
4. Tanamanpadi biasanya ditanamdi dataran?
Dataran rendah
5. Wilayah daratanyang berbatasan dengan laut adalah?
Pantai
6. Sawah yang lahannya disusun berundak adalah model sawah?
terasiring
7. Lingkungan alam yang dapat menghasilkan garam adalah? Laut
8. Contoh lingkungan alam daratan adalah? sawah
9. Permukiman penduduk lebih banyak terdapat di ……..
dibandingkan di dataran tinggi. Dataran rendah
10. Hasil perkebunan yang dapat diolah menjadi gula adalah? tebu
11. Sebutkan 1 contoh lingkungan alam daratan! Gunung, dataran
tinggi, datran rendah, pantai.
5. Soal Evaluasi Siklus 1
1. Gunung merupakan lingkungan alam berupa?
2. Berapa ketentuan ketinggian dataran tinggi?
3. Sungai, gunung, dan taman termasuk lingkungan? ....
4. Sebutkan 3 contoh pemanfaatan dataran rendah ....
5. Lingkungan alam dibagi menjadi berapa?sebutkan!
6. Saat meletus gunung berapi mengeluarkan……
7. Air sungai mengalir dari tempat………ke tempat yang lebih
………
8. Lingkungan alamyang berupa aliran air berukuranpanjang dan
lebar adalah?
9. Tanaman yang biasanya di tanam di dataran rendah disekitar kita
adalah?
10. Sebutkan 3 gung yang berada di jawa tengah!
Kunci Jawaban
1. Lingkungan alam daratan
2. Ketinggian lebih dari 400 mater
3. Liingkungan alam daratan
4. Pertanian,permukiman,peternakan,perkebunan
5. 2, lingkungan alam daratan dan lingkungan alam perairan
6. Magma
7. Tinggi ke rendah
8. Sungai
9. Jagung
10. Merbabu, Merapi, Lawu, Sindoro, Sumbing,Ungaran (kebijakan
guru)
Nilai setiap No 10 point
10 X 20 = 100 skor maksimal
12. Soal Evaluasi Siklus 2
1. Danau, laut, dan sungai merupakan lingkungan ....
2. Genangan air yang luas dan dikelilingi oleh daratan merupakan
pengertian dari?
3. Hasil dari laut yang berasa asin yang cara pembuatannya
menggunakan cahaya matahari adalah?
4. Sebutkan 2 macam sawah yang ada di Indonesia!
5. Bangunan yang fungsinya sebagai penghubung tempat satu dengan
yang lain yang dipisahkan dengan perairan adalah?
6. Lingkungan buatan yang fungsinya sebagai tempat berhentinya kapal
laut yaitu?
7. Lingkungan alambuatan yang dapat dijadikan penyaring debu di
perkotaan adalah?
8. Tanjung perak merupakan salah satu………… di kota Surabaya, jawa
timur
9. Hasil tampungan air yang dibendung oleh bendungan disebut?
10. Permukiman biasanya terdapat didataran?
Kunci Jawaban
11. Lingkungan alam perairan
12. Danau
13. Garam
14. Sawah tadah hujan, sawah irigasi, sawah pasang surut, pasar lebak
15. Jembatan
16. Pelabuhan
17. Taman kota
18. Pelabuhan
19. Waduk
20. Dataran rendah
7. Nilai Pre Test
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABDULLAH ENZI
ALTAIR
65 60 Tidak Tuntas
2 ABDUS SALAM 65 60 Tidak Tuntas
3 AFRA TSANIATUL
WADA
65 50 Tidak Tuntas
4 AHMAD FATKHUL
MANAN
65 50 Tidak Tuntas
5 AINI SYIFA
URROHMAH
65 60 Tidak Tuntas
6 AJENG KARTIKA
DESI
65 50 Tidak Tuntas
7 ANJUNA AMALIA
SANI
65 75 Tuntas
8 CHOSY NUHA
FAUZIY
65 40 Tidak Tuntas
9 DAVINA
ANYLUTHAFA
65 70 Tuntas
10 FERDI PRADITYA
PUTRA
65 70 Tuntas
11 FIRDA NESA
ARSHAVINA
65 60 Tidak Tuntas
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
65 70 Tuntas
13 MAWAR PUJI
LESTARI
65 60 Tidak Tuntas
14 MUHAMMAD
AFWAN HILMI
MUBAROK
65 40 Tidak Tuntas
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 65 Tuntas
16 MUHAMMAD
KHAMIM
65 50 Tidak Tuntas
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
65 50 Tidak Tuntas
18 MUHAMMAD
SAIFUDIN
65 60 Tidak Tuntas
19 MUHAMMAD
SYAHRUL MUBAROK
65 60 Tidak Tuntas
20 NAUFA QURROTA
„AYUN
65 70 Tuntas
21 NIZAM AJI
PRASETYO
65 70 Tuntas
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
65 50 Tidak Tuntas
23 SIFA REGINA 65 60 Tidak Tuntas
ARAMINTA
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
65 40 Tidak Tuntas
25 ZAIDA FITRI 65 40 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 13. %
8. Nilai Evaluasi Siklus 1
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABDULLAH ENZI ALTAIR 65 70 Tuntas
2 ABDUS SALAM 65 60 Tidak Tuntas
3 AFRA TSANIATUL WADA 65 50 Tidak Tuntas
4 AHMAD FATKHUL
MANAN
65 70 Tuntas
5 AINI SYIFA URROHMAH 65 75 Tuntas
6 AJENG KARTIKA DESI 65 70 Tuntas
7 ANJUNA AMALIA SANI 65 100 Tuntas
8 CHOSY NUHA FAUZIY 65 60 Tidak Tuntas
9 DAVINA ANYLUTHAFA 65 90 Tuntas
10 FERDI PRADITYA PUTRA 65 70 Tuntas
11 FIRDA NESA ARSHAVINA 65 70 Tuntas
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
65 80 Tuntas
13 MAWAR PUJI LESTARI 65 70 Tuntas
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
65 60 Tidak Tuntas
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 80 Tuntas
16 MUHAMMAD KHAMIM 65 60 Tidak Tuntas
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
65 70 Tuntas
18 MUHAMMAD SAIFUDIN 65 70 Tuntas
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
65 80 Tuntas
20 NAUFA QURROTA „AYUN 65 80 Tuntas
21 NIZAM AJI PRASETYO 65 90 Tuntas
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
65 70 Tuntas
23 SIFA REGINA ARAMINTA 65 70 Tuntas
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
65 70 Tuntas
25 ZAIDA FITRI 65 60 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 76%
9. Nilai Evaluasi Siklus 2
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABDULLAH ENZI ALTAIR 65 75 Tuntas
2 ABDUS SALAM 65 70 Tuntas
3 AFRA TSANIATUL WADA 65 60 Tidak Tuntas
4 AHMAD FATKHUL
MANAN
65 80 Tuntas
5 AINI SYIFA URROHMAH 65 80 Tuntas
6 AJENG KARTIKA DESI 65 85 Tuntas
7 ANJUNA AMALIA SANI 65 100 Tuntas
8 CHOSY NUHA FAUZIY 65 70 Tuntas
9 DAVINA ANYLUTHAFA 65 95 Tuntas
10 FERDI PRADITYA PUTRA 65 80 Tuntas
11 FIRDA NESA ARSHAVINA 65 80 Tuntas
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
65 80 Tuntas
13 MAWAR PUJI LESTARI 65 75 Tuntas
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
65 70 Tuntas
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
65 80 Tuntas
16 MUHAMMAD KHAMIM 65 70 Tuntas
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
65 75 Tuntas
18 MUHAMMAD SAIFUDIN 65 75 Tuntas
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
65 90 Tuntas
20 NAUFA QURROTA „AYUN 65 90 Tuntas
21 NIZAM AJI PRASETYO 65 100 Tuntas
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
65 75 Tuntas
23 SIFA REGINA ARAMINTA 65 80 Tuntas
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
65 75 Tuntas
25 ZAIDA FITRI 65 65 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 96 %
10. Lembar Observasi Guru Siklus 1
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik perhatian siswa
g. Memberikan motivasi awal
h. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
i. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
j. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
c. Kejelasan artikulasi suara
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
f. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
g. Kejelasan dalam memberikan contoh
h. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
e. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
f. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
g. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
h. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
d. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang disampaikan e. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
f. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
c. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
d. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
e. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan.
f. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
d. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
e. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
f. Memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu belajar untuk terus belajar
Jumlah 24 16 1
0
Total 50
Kategori Cukup
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
11. Lembar ObservasiGuru Siklus 2
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik perhatian siswa
g. Memberikan motivasi awal
h. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
i. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
j. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
e. Kejelasan artikulasi suara
f. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
g. Antusiasme dalam penampilan
h. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
f. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
g. Kejelasan dalam memberikan contoh
h. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
e. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
f. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
g. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
h. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
e. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
f. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
g. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
h. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
d. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
e. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
f. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
e. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
f. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
d. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
e. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
f. Memberikan motivasi untuk terus
selalu belajar
Jumlah 54 20 2
Total 74
Kategori Baik
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
12. Lembar Observasi Siswa Siklus 1
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan
K C B
1
ABDULLAH ENZI ALTAIR
2 ABDUS SALAM
3 AFRA TSANIATUL WADA
4 AHMAD FATKHUL MANAN
5 AINI SYIFA URROHMAH
6 AJENG KARTIKA DESI
7 ARJUNA AMALIA SANI
8 CHOSY NUHA FAUZIY
9 DAVINA ANYLUTHAFA
10 FERDI PRADITYA PUTRA
11 FIRDA NESA ARSHAVINA
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
13 MAWAR PUJI LESTARI
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
16 MUHAMMAD KHAMIM
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
18 MUHAMMAD SAIFUDIN
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
20 NAUFA QURROTA „AYUN
21 NIZAM AJI PRASETYO
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
23 SIFA REGINA ARAMINTA
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
25 ZAIDA FITRI
Jumlah 2 16 7
13. Lembar Observasi Siswa Siklus 2
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan
K C B
1
ABDULLAH ENZI ALTAIR
2 ABDUS SALAM
3 AFRA TSANIATUL WADA
4 AHMAD FATKHUL MANAN
5 AINI SYIFA URROHMAH
6 AJENG KARTIKA DESI
7 ANJUNA AMALIA SANI
8 CHOSY NUHA FAUZIY
9 DAVINA ANYLUTHAFA
10 FERDI PRADITYA PUTRA
11 FIRDA NESA ARSHAVINA
12 KHISFA ASSYIFA
RAHMAWATI
13 MAWAR PUJI LESTARI
14 MUHAMMAD AFWAN
HILMI MUBAROK
15 MUHAMMAD FAAZA
MU‟AFI SETYAWAN
16 MUHAMMAD KHAMIM
17 MUHAMMAD NAJIB
AFFIFUDIN
18 MUHAMMAD SAIFUDIN
19 MUHAMMAD SYAHRUL
MUBAROK
20 NAUFA QURROTA „AYUN
21 NIZAM AJI PRASETYO
22 SHABRINA TALITHA
AZZAHRA
23 SIFA REGINA ARAMINTA
24 SITI FARIDA TRI
HANDAYANI
25 ZAIDA FITRI
Jumlah 2 11 12
14. Profil Sekolah
a. Profil Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Asas Islam Kalibening
1) Nama Madrasah : MI Asas islam Kalibening
2) NIS/NPSN : 111233220010/ 60712882
3) NISS : 111233220148
4) Akreditasi Madrasah : B
5) Alamat Lengkap Madrasah : Jln. Ja‟far Shodiq 11
kalibening, tingkir,salatiga
6) Nama Kepala Sekolah : Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I
7) No Telp/Hp : 08564040154
8) Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri
9) Luas Bangunan : 3235 m2
b. Visi, Misi dan Tujuan
Visi
Terwujudnya MI Asas Islam Kalibening sebagai pilihan
masyarakat yang mencerdaskan anak bangsa dengan didasari iman
dan taqwa.
Misi
1) Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan
zaman.
2) Menumbuhkan semangat berprestasi pada seluruh warga
Madrasah.
3) Mendidiik anak berkepribadian Islami dan berwawasan
Global.
4) Menjalin kerjasama yang baik antar warga Madrasah dan
Lingkungan.
c. Tujuan
Secara umum tujuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Asas
Islam adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, terampil, mandiri dan melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Bertolak dari tujuan umum
pendidikan dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum
mempunyai tujuan umum sebagai berikut :
1) Dapat membaca AL-Qur‟an dengan baik
2) Sholat lima waktu dengan baik
3) Melaksanakan hukum-hukum islam
4) Mempersiapkan peserta didik untuk untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan lain.
Secara khusus tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Asas
Islam adalah Mempersiapkan Generasi Islam yang berkualitas
dalam iman, ilmu dan akhlaq.
d. Keadaan Siswa
Jumlah siswa MI Asas Islam456 siswa dengan jumlah siswi
277 orang dan jumlah siswa 189 orang pada tahun 2018.
e. Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru dan karyawan MI Asas IslamKalibening
Kecamatan Tingkir , Kota Salatiga pada tahun 2018 berjumlah 20
yang terdiri dari 4 guru laki-laki dan 16 guru perempuan.
f. Sarana dan Prasarana
MI Asas Islam kalibening sejak berdiri sampai sekarang sudah
mengalami perkembangan yang cukup. Hal tersebut karna
didukung oleh berbagai pihak. Baik dari pemerintah maupun dari
masyarakat yang bekerja sama khusunya dalam sarana dan
prasarana dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut;
Daftar Sarana dan Prasarana Madrasah
Ibtidaiyah Asas Islam KalibeningTahun Ajaran
2018/2019
No Nama Fisik Jumlah
1 Ruang Kelas 16
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Kepala Sekolah 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Tata Usaha 1
6 Gudang 1
7 Koperasi 1
8 Toilet 8
g. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Asas Islam
Kalibening
Komite Madrasah : H. M. Chamim, M.Pd
Kepala Madrasah : Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I
Waka Kesiswaan : Febrina Yuani Pamelang, S.Pd
Waka Kurikulum : Sa‟adatul Mutamimah, S.Pd.I
Waka Sarana Prasarana : Gatran Catur Septian Raharjo, S.S
Sekretaris : Eka Santi Budiharni, S.Pd
Bendahara : Syarifatul Umami, S.Pd.i
Guru Kelas : Siti Khoiriyah S.Pd.I
Eka Santi Budiharni, S.Pd
Purwati, S.Pd.i
Sulis Setyowati, S.Pd.I
Nurul Fadlilah, S.Pd.I
Sa‟adatul Mutamimah, S.Pd.I
Ernawati , S.Pd.I
Rini Riftiyani, S.Pd.I
Betty Widya Asri, S.Pd
S. Miskiyah B, S.Pd.I
Yuli Arifah, S.Pd.i
Atina Amalia Shulha, S.Pd.I
Syarifatul Umami, S.Pd.I
Tika Laraswati, S.Pd
Zulfa Anturida, S.Pd, S.Pd.I
Guru Mapel : M Dai Sholih S.Pd.I
M Thoyfur Rifqi
15. Lembar konsultasi
16. Surat Keterangan Pembimbing
17. Surat Pengantar lembaga
18. Surat Keterangan Penelitian
19. Daftar Nilai SKK
20. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muhammad Thoyfur Rifqi
Tempat/Tgl. Lahir : Salatiga, 27 Desember 1995
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kalibening RT 02 RW 01 Kec. Tingkir Salatiga
No. Hap : 085786841834
e-Mail : [email protected]
Pendidikan :
1. MI Asas Islam Kalibening Lulus Tahun 2008
2. MTS Negeri Salatiga Lulus Tahun 2011
3. SMA 2 Negeri Salatiga Lulus Tahun 2014
4. IAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, 30 Agustus 2018
Hormat Saya
M Thoyfur Rifqi
NIM 115-14-070