PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN
Transcript of PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN
PEDOMAN TEKNIS
PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN
ae
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2014
```` KATAPENGANTAR
Puji dan syukur ffi\\panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkatdan rahmat-Nya, mrfu Pedoman Teknis Pengolahan Hasfl Berbasis
/
Tanaman Pangain Talun Anggaran 20 1 4 ini dapat terselesaikan.
Pedoman Teknis ihi merxpakan acuan baal aparat pembina tin8kat
pusat, provinsi dan kabupaten/hota dalam melaksarmhan keSatanPengolahan Hasil Tananian Pangan yang didukung dana APBNDirektorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian-Kementerian Pertanian. Agar lebin aplikatif dalam penerapamya,diharapkan pedoman teknis ini dapat dijabarkan lebih lanjut dalambentuk Petunj uk Pelaksanaan di masing-masing daerch.
Pedoman Teknis ini mencakup tujuan, sasaran, indikator keberhasflandan analisa resiko, pelcksanaan kegiatan yang terkalt pengembanganagroindustri/agribisnis di pedesaan berbasis kelompok, jadwal
pelaksanaan keSatan, pengawalan dan pembinaan serta pelaporannya.
Diharapkan komimen semun pihak demi terwujudnya pelaksanaankegiatan yang lebih baik dan dapat dipertanggungja.wabkan sertakoordinasi yang sinerds antara pusat, provinsi, kabupaten/kota dalammelakukan pembinaan agroindusti pedesaan berbasis kelompok secaraberkelanjutan.
Disadari bahwa Pedoman Teknis ini belum sempuma, untuk itu ,,saran
yang membangun sangat kami harapkan dalam ran8ka perbaikanselanjutnya.
Jakarta, Desember2013
Direktur Jendera] PPEm
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR Isl
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2. Tujuan dan sasaran
11. ISTILAH DAN DEFENISI
Halaman
ii
iii
iv
1
1
3
4
lll. INDIKATOR KEBERHASILAN, PENILAIAN DAN PENANGARAN 8RESIKO
3.1 lndikator Keberhasilan
3.2 Penilaian dan penanganan Resiko
lv. PELAKSANMN KEGIATAN
4.1 Kegiatan pusat
Pangan
8
8
iE
iE
4.1.1 Pembahasan Pedoman Teknis Pengolahan Hasil 11Tanaman Pangan Tahun 2015
4.1.2 Bimbingan TeknisAgroindustri Tanaman pangan ........ 11
4.1.3 Pengavvalan Pengembangan Agroindustri Tanaman 12
4.1.4 Pemutakhiran Data pengolahan Hasil Tanaman pangan 12
4,2 Kegiatall Daerah/Propinsi
4.2.1 Kegiatan Dana Dekonsentrasi
4.2.1.1 Pembinaan, Pengawalan dan Monitoring PengolahanHasil Tanaman Pangan 13
in
4.2.1.2 PemLitathiran RE Pengolahan I-lasil TanamanPangan
15
4.2.1.3 0ptimalisasi pengolahan Hasil Tanaman pangan ....... 16
4.2.2 Kegiatan Dana Tugas pembantuan
4.2.2.1... Pilot Program
4.2.2.2. Reguler
V. JADWAL PELAKSANMN KEGIATAN
5.1 Kegiatan pusat
5.2 Kegiatan Dekonsentrasi
5.3 Kegiatan Tugas pembantuan
Vl. PENGAWALAN DAN PEMBINMN
6.1 Tingkat pusat
6.2 Tingkat provinsi
6.3 Tingkat Kabupaten/Kota
VII . . PELAPORAN
Vlll. . PENUTUP
m[
DAFTAR LAunlRAN
Halaman
Lampiran 1. Form Moniton.ng Pelaksanaan Kegiatan Deskonsentrasi 58
Lampiran 2. Form Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Tugas
Pembantuan
Lampiran 3. Kuesioner Pembangunan dan Pengembangan Agroindustri
PedesaanLampiran 4. Tabel Gapoktan/Kelompok Penerima Sarana Peralatan
Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Dari Direktorat Jenderal
PPHP
Lampiran 5. Tabel Gapoktan/Kelompok Pengolahan Hasil Berpotensi
Melakukan Pengolahan yang Belum Mendapat Tugas
Pembantuan
Lampiran 6. Daftar Pelaku Usaha/Perusahaan Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan Yang Ada
Lampiran 7. Profil UPH Gapoktan
Lampiran 8. Berita Acara Pemeriksaan Barang
Lampiran 9. Form 10 Berita Acara Serah Terima Barang dari Rekanan
ke Dinas Perfanian ....
Lampiran 10 Berita Acara Serah Terima Barang dari Dinas Pertanian ke
Gapoktan
Lampiran 11 Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Barang ................. 75
Lampiran 12. Model Usaha Pengolahan Hasil Berbasis Kelompok .......... 78
Lampiran 13. Usaha Pengolahan Hasil dan Penyedia Bahan Baku .......... 79
lv
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Komoditi Tanaman Pangan seperti padi, jagung,
kedelai dan ubi kayu merupakan komoditas strategis,
selain sebagai bahan pangan pokok bagi penduduk
Indonesia juga merupakan komoditi yang mempunyai
nilai ekonomi. 0leh karena itu pengembangan produksi
dan pengolahan akan terus ditingkatkan.
Kondisi produk tanaman pangan bersifat musiman,
mudah rusak, kualitas bervariasi (tidak seragam), serta
kuantitas dan kontinuitas produksi tidak stabil. Dari sisi
akses pasar, belum dapat memenuhi permintaan pasar,
belum ada jaminan ketersediaan pasar dan jaminan
harga saat panen raya. Kondisi tersebut antara lain
disebabkan karena penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil masih dilakukan secara tradisional
dengan peralatan sederhana, belum menerapkan GMP
dan belum dikelola secara profesional dengan skala
usaha kecil-kecil sehingga tidak memenuhi skala
eknomis.
0leh karena itu perlu dibangun dan dikembangkan
agroindustri berbasis kelompok sehingga produk yang
dihasilkan berkualitas baik dengan kuantitas dan1
kontinuitas stabil sesuai dengan permintaan pasar. Pada
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani
sekaligus menjngkatkan kesempatan kerja/lapangan
pekerjaan.
Dengan memahami hal di atas, maka dalam
rangka pengembangan agroindustri pedesaan,
diperlukan motivasi yang kuat dengan pembinaan yang
intensif melalui fasilitasi bantuan peralatan yang terkait
dengan kegiatan pengolahan hasil tanaman pngan di
tingkat kelompok yang berlokasi di pedesaan. Bantuan
peralatan semacam inj perlu ditindaklanjuti dengankegiatan pendampingan dan pengawalan usaha bagi
petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan)
maupun gabungan kelompok tani (gapoktan).
Berkenaan dengan hal tersebut, agar dalam
pelaksanaan di lapangan dapat berjalan lancar dansesuai dengan yang diharapkan maka disusunlah"Pedoman Teknis Pengolahan Hasil Tanaman Pangan"
untuk dapat dijadikan acuan dalam merealisasikan
kegiatan pusat, dekonsentrasi dan tugas pembantuan
TA. 2014.
2
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
a. Tujuan kegiatan pembangunan dan atau
pengembangan agroindustri berbasis kelompok di
pedesaan adalah untuk meningkatkan nilai
tambah dan daya saing produk tanaman pangan
(padi, jagung, ubikayu dan kedelai) dalam rangka
meningkatkan pendapatan petani dan terbukanya
lapangan kerja di pedesaan.
Sedangkan sasarannya adalah
poktan/gapoktan/BUMP (Badan Usaha Milik Petani)
sejumlah 235 unit yang memenuhi kriteria persyaratan
sebagaimana tertera pada Bab IV
b.Tujuan Pedoman Teknis : sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan Pusat, Dekonsetrasi dan
Tugas Pembantuan TA 2014.
Sedangkan sasarannya adalah Aparat
pelaksana di tingkat Pusat, Dinas yang
membidangi pertanian di tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota (Kegiatan Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan), dan
Poktan/Gapoktan/BUMP penerima Dana Tugas
Pembantuan TA 2014
3
BAB 11
ISTILAH DAN DEFINISI
1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
Pemerintah dan /atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu;
2. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa,serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa
untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan;
3. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN
yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi,tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi
vertikal pusat di daerah;
4. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal a-ari
APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang
mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan tugas pembantuan;
4
5. Uji coba komersil adalah uji coba pemanfaatan alat dan
mesin untuk memproduksi produk sesuai dengan
kapasitas dan kemampuannya sampai diperoleh bukti
bahwa alat dan mesin tersebut mampu berproduksi
sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
6. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan instansiflembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran , atau kegjatan masyarakat ya ng
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah;
7. Test Report adalah dokumen yang dikeluarkan oleh
lembaga penguji yang ditunjuk Menteri Pertanian atau
terakreditasi yang berisi uji berupa spesifikasi (motor
penggerak dan unit alsintan), kontruksi dan mekanismekerja, hasil unjuk kerja alsintan, dan kinerja pelayanan
serta ditanda tangani oleh tim penguji dan evaluator yang
diketahui oleh lembaga uji serta disebutkan masa berlaku
test report,
8. Sentra produksi adalah suatu kawasan yang mencapai
skala ekonomi tertentu sehingga layak dikembangkan
seb-aga; sdiuan kegiatan pengembangan agroindustri
pedesaan.
9. Kelompok Tani adalah kumpulan petani yang dibentuk
atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
5
Iingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) kesamaan
komoditi dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usahanya.
10. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah organisasi
gabungan kelompok tani di suatu wilayah/daerah sentra
produksi yang bergerak di bidang usahatani, pengolahandan pemasaran yang anggotanya terdiri dari kelompok
tani yang bekerjasama untuk meningkatkan skala
ekonomi dan efisiensi usaha.
11.BUMP adalah Badan Usaha Milik Petani yang
beranggotakan dari beberapa kelompok/gabungan
kelompok di wilayah Kabupaten/Kota
12. Pengolahan Hasil Tanaman Pangan adalah suatu
kegiatan mengubah bahan hasil tanaman pangan menjadi
beraneka ragam bentuk/djversifikasi olahan dan
macamnya dengan tujuan untuk memperpanjang daya
simpan, dan meningkatkan nilai tambah.
13L Alat dan mesin pengolahan hasil tanaman pangan adalah
peralatan dan mesin yang dioperasikan dengan motor
penggerak maupun tanpa motor .oenggerak untuk
kegiatan yang terkait dengan pengolahan hasil tanaman
Pangan.
6
14. Analisis Resiko adalah suatu proses pengukuran terhadap
kemungkinan suatu kegagalan dan konsekuensinya
apabila kegagalan itu terjadi, dan atau salah satu usaha
untuk memahamj resiko lebih mendalam. Hasil analisis
resiko akan menjadi masukan bagi evaluasi resiko dan
proses pengambilan keputusan mengenai perlakuan
terhadap resiko tersebut.
7
BAB Ill
lNDIKATOR KEBERHASILAN, PENILAIAN DAN
PENANGANAN RESIKO
3.1 lndikator Keberhasilan
lndikator keberhasilan secara umum dapat diketahui
apabila :
1. Kegiatan Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan TA 2014 dapat terlaksana sesuai
dengan pedoman teknis.
2. Bantuan peralatan pengolahan hasil tanaman pangan
dapat dimanfaatkan oleh Poktan/Gapoktan/BUMP
sehingga mendorong berkembangnya agroindustri
pedesaan berbasis kelompok3. Dapat meningkatkan kesempatan kerja di pedesaan
4. Dapat menjngkatkan nilaj tambah dan daya saing
produk olahan hasil tanaman pangan
3.2 Penilaiar! d=r? Penar.s=.lan Resiko
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan agar tepat
sasaran perlu dilakukan penilaian resiko, sehingga
dengan mudah dilakukan upaya penanganan resiko
untuk mengurangi resiko kegagalan yang mungkin
terjadi.
8
Kegiatan Pengembangan Agroindustri Pedesaan
Berbasis Kelompok yang selama ini dikelola oleh
Gapoktan belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh
anggota, hal ini disebabkan antara lain oleh : penentuan
CP/CL kurang tepat, manajemen kelembagaan dan
manajemen usaha kurang baik, serta pendampingan dari
pemerintah kurang optimal. Untuk mengantisipasi
kejadian tersebut terjadi pada masa yang akan datang,
perlu dibuat penjlaian dan penanganan resjko untuksetiap kegiatan. contoh dari identifikasi dan penanganan
resiko sebagaimana tabel berikut :
Kegiatan Resiko Penyebab Dampak UpayaPenanganan
Pembangu Pemiljha . Petugas Pembang . Petugasnan/ n CPCL penetuan unan/pen Identifikapengemba tidak - cpcl
gembang si danngan tepat /verifikasi an Verifikasiagroindust sasaran tidak agroindus CPCLri didukung tri perlupedesaan oleh pedesaan diberiberbasis kompeten berbasis pelatihankelompok si yang kelompok I Harms
memadai tidak dibuat- Tidak ada berjalan kriteria
kriteria secara persyaratpersyaratanCPCL Optimal an CPCL
9
Catatan :Untuk mengisi tabel diatas harus memperhatikan hal-halsebagai berikut :1. Resiko adalah suatu kondisi yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap pelaksanaan kegiatan.2. Penyebab adalah sesuatu yang dapat menimbulkan
terjadinya resiko.3. Dampak adalah suatu kondisi akibat resiko yang diprediksi
terjadi.4. Upaya penanganan adalah kegjatan untuk mengendalikan
agar resiko tidak terjadi dan harus berkaitan denganpenyebabnya.
10
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 KEGIATAN PUSAT
Beberapa kegiatan pusat yang terkait dan mendukung
kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan adalah
sebagai berikut :
4.1.1 Pembahasan Pedoman Teknis Pengolahan
Hasil Tanaman Pangan Tahun 2015
a. Tujuan : Menyediakan Pedoman Teknis
Pengolalian Hasil Tanaman Pangan tahun
2015 sebagai acuan bagi pelaksana
kegiatan
b. Sasaran : Aparat pelaksana di tingkat pusat,
provinsi , kabupaten/ kota, dan
poktan/gapoktan/BUMP.
4.1.2 Bimbingan Teknis Agroindustri Tanaman
PanganBimbingan Teknis dilaksanakan untuk padi,
jagung ubikayu dan kedelaia. Tujuan : untuk meningkatkan kompetensi
petugas dinas daerah , dan atau
pengelola usaha poktan/gapoktan/BUMP
11
b.Sasaran : Petugas Propinsi, perwakilan
Kabupaten/Kota dan pengelola usaha
4.1.3 Pengawalan Pengembangan Agrojndustrj
Tanaman Pangan
a. Tujuan mendorong terlaksananya
keg iatan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan agar tepat waktu dan tepatsasaran
b. Sasaran : 34 Propinsi penerima dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan
4,1,4 Pemutakhiran Data Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan
a.. Tujuan : mengumpulkan data terkini tentang
pengolahan hasil tanaman pangan yangberasal dari seluruh provinsi sebagai bahan
penyusunan kebijakan
b. Sasaran data perkembangan
pengolahan hasil tanaman pangan di
34 provinsi.
4.2 Kegiatan Daerah/Provinsi
Kegiatan yang dilaksanakan di daerah/provinsi tahun
anggaran 2014 meliputi :
12
4.2.1 Kegiatan Dana Dekonsentrasi
Kegiatan Dana Dekonsentrasi meliputi :
4.2.1.1 Pembinaan,
Pendampingan
Tanaman Pangan
a. Tujuan
pengawalan
pembangunan
Pengawalan dan
Pengolahan Hasil
melakukan pembjnaan ,
dan pendampingan kegiatan
dan pengembangan
pengolahan hasil tanaman pangan agar
berjalan dengan optimal
b. Sasaran poktan/gapoktan/BUMP
penerima Dana Tugas Pembantuan DitjenPPHP, khususnya penerima dana TP TA
2014
c. Mekanjsme Pelaksanaan
• Sosialisasi pedoman Teknis
Sosialisasi dilakukan oleh propinsi,
mengundang Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) dengan
pese rta da ri kab u pate n /kota ya n g
13
mendapat dana tugas pembantuan TA
2014
• Pembinaan poktan/gapoktan
Pembinaan dilakukan oleh dinas
provinsi/kabupaten/kota
• Monitoring dan pelaporan
Monitoring perkembangan UPH
Tugas Pembantuan TA 2014 dilakukan per
triwulan. I nstrumen untuk melakukan
monitoring menggunakan lampiran 1 (form
monitoring pelaksanaan kegiatan
dekonsentrasi) dan lampiran 2 (form
monitoring pelaksanaan kegiatan tugas
pembantuan). Kuesioner kelembagaansebagaimana lampjran 3 (form Tabel
Poktan/Gapoktan/BUMP Penerima Sarana
Peralatan Pengolahan Bidang Tanaman
Pangan) digunakan untuk melihat
perkembangan unit usaha gapoktan.
14
4.2.1.2 Pemutakhiran Data Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan
Untuk menghasilkan kebijakan yang tepat perlu
dukungan data terkjni dan akurat melalui kegiatan
pemuktkhiran data
a, Tujuan : mengumpulkan data terkini tentang
pengolahan hasil tanaman pangan yang berasal
dari masing-masing provinsi
b. Sasaran: data perkembangan pengolahan
hasil tanaman pangan di seluruh
kabupaten/kota provinsi tersebut
c. Mekanisme Pelaksanaan
• Pengumpulan data
Di.Iakukan oleh dinas provinsi dan
kabupaten/kota dengan mengacu pada.
formulir nomor 4 s/d 6 sebagaimana
terlampir-
• Pertemuan pengolahan dan verifikasi data
Data yang dikumpulkan, diolah dan
diverifikasi dalam pertemuan yang dilakukan
di provinsi.
• Pelaporan
Hasil yang sudan diverifikasi harus
dikirimkan ke Direktorat Pengolahan Hasil
15
Pertanian melalui Pos atau Email
4.2.1.3 0ptimalisasi Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan
a. Tujuan : melakukan pemantauan dan evaluasi
berkelanjutan, dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan fasilitasi alsin pengolahan hasil
tanaman pangan dan mendorong peningkatan
kineria unit usaha poktan/gapoktan/BUMP
b. Sasaran : unit pengolahan hasil yang difasilitasi
PPHP di wilayah masing-masing provinsi
c. Mekanisme Pelaksanaan
• Monitoring
Monitoring dilakukan o.Ieh dinas provinsi dan
kabupaten/kota dengan menggunakan form
sebagaimana lampiran 3 dan 4 dilengkapi
dengan Profil UPH Poktan/Gapoktan/BUMP
sebagaimana form pada lampiran 7.
• Pertemuan Evaluasi
Hasil monitoring dibahas pada pertemuan
evaluasi yang dilakukan di Provinsi pada
akhir bulan Oktober 2014 dan tahun
sebelumnya dengan peserta dari perwakilan
16
masing-masjng peneriman tugas
pembantuan.
• Pelaporan
Hasil yang sudah dibahas pada pertemuan
evaluasi di provinsi harus dibawa pada
pertemuan Optimalisasi Unit Pengolahan
Hasil Pertanian di Pusat yang akan
dilaksanakan bulan November 2014 beserta
keberhasilannya (sucess story)
4.2.2 Kegiafan Tugas Pembantuan
Kegiatan tugas pembantuan terdiri dari :
4.2.2.1 Kegiatan pilot program
Ditjen PPHP melalui Kegiatan Tugas
Pembantuan akan mengembangkan
agroindustri pedesaan berbasis kelompok
dengan konsep zero waste /bebas limbah
di 2 Iokasi yaitu Kabupaten Cianjur
Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten
Wonogjrj Propinsi Jawa Tengah untuk
kegiatan agroindustri ubikayu. Pilot
program ini direncanakan akan
dilaksanakan selama 3 tahun. Kegiatan
17
pada tahun 2014 berupa penumbuhan
dan pengembangan usaha mengarah
kepada diversifikasi produk (horizontal
dan vertikal). Pada tahun 2015 djlakukan
pengutuhan serta tahun 2016 berupa
pemantapan dan pengembangan. Untuk
pelaksanaan pilot program ini Ditjen
PPHP menyediakan jasa konsultan yang
bertugas :I Merekrut pengelola usaha
I Melakukan bimbingan teknis
I Melakukan pengawalan dan
pendampinganI Melakukan evaluasi dan pelaporan
a. Tujuan
Membangun dan mengembangkan
agroindustri pedesaan berbasis kelompok
dengan konsep zero waste dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan petani dan
membuka kesempatan kerja.
18
b. Sasaran
Terbangunnya pilot program agroindustri
ubikayu sebanyak 2 unit di Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten Wonogjri.
c. Ruang lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegiatan pilot program
meliputi :
fasilitasi ATK dan komputer supplies,
komputer, sarana dan prasarana
pengolahan komoditi tanaman pangan
yang terdiri dari pembangunan gedung
dan sarana peralatan pengolahan,
pengemasan dan penyimpanan, fasilitasi
pengelola usaha, serta uji coba produksikomersil-
d. Mekanisme Pelaksanaan :
a) Tahap Persiapan
Pemantapan calon penerima/calon
lokasi dilakukan oleh petugas pusat,
dinas Provinsi dan kabupaten/kota
yang membidangj pertanjan. Kriteria
gapoktan calon penerima sebagaiberikut :
19
-Mengembangkan usaha
poktan/gapoktan/BUMP yang sudah
ada atau membangun baru
-Memiliki organisasi dan
kepengurusan yang disyahkan oleh
Bupati atau Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dan Mempunyai
tempat usaha/bangunan untuk alat
mesin yang akan diterima;
- Mempunyai sumberdaya manusia
yang siap untuk mengelola dan
operator yang terampil;
• Memiliki potensi bahan baku yang
memenuhi skala ekonomi;
- Sanggup menyediakan lahan untuk
lokasi bangunan pengolahan yang
jelas statusnya
-Mempunyai komitmen untuk
mengembangkan usaha pengolahan
hasil pertanian dengan mengisi
formuljr naskah ikatan kerjasama
pengelolaan barang
20
• Pembentukan Tim Teknis
Tim teknis dibentuk oleh kepala dinas
yang membjdangj Pertanjan Tanaman
pangan di tingkat provinsi. Tim Teknis
adalah petugas/staf teknis yang
kompeten di bidang pertanian
(tanaman pangan), terdiri dari petugas
Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota
(sesuai usulan Kepala Dinas
Kabupaten/Kota) , BPTP dan
Perguruan Tinggi bila diperlukan. Tim
Teknis bertugas melakukan
pemantapan CPCL, pengawalan,monitoring dan evaluasi terhadap
kondisi sarana dan prasarana sampai
dengan selesainya uji coba komersil
sesuai dengan rekomendasi konsultan
pemberdayaan. Tim Teknjsbekerjasama dengan konsultan dalam
melakukan koordinasi secara terpadu
dengan SKPD terkait dan kelancaran
teknis pelaksanaan , melakukan
pemeriksaan lapangan terhadaplokasi, membuat berita acara
21
pemeriksaan lokasi, memberikan
pertjmbangan teknis. Masa tugas Tim
Teknis adalah sejak ditanda tangani
SK s/d 31 Desember 2014. Setelah
pengesahan SK, maka Tim Teknis
dapat menerima honor sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
• Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Kelompok (RUKK)
Sebelum menyusun RUKK, calon
pengelola usaha
kelompok/Gapokta n/BUMP bersama
konsultan pemberdayaan harus sudah
menyiapkan rencana usaha (Bussi.nes
P/an) secara jelas termasuk rencana
operasionalisasinya. Penyusunan RUKK
dilakukan oleh kelompok/gapoktan/BUMP
b6rsaiiia konsultan pemberdayaan dibantu
oleh tim teknis serta ditetapkan oleh
Kepala Dinas Provinsi/Kabupatenr'Kota
dimana satker berkedudukan.
22
b) Tahap Pelaksanaan
-Pengadaan gedung/peralatan
Pengadaan gedung dan peralatan
sesuai dengan RUKK yang sudah
disetujui oleh Kepala Dinas yang
membidangi pertanian di Provinsi.
Proses pengadaan mengacu pada
Perpres 70 tahun 2012 dan Pedoman
Umum Ditjen PPHP 2014.
-Uji coba Komersial
Uji Coba Komersial alat dan mesin
wajib dilakukan oleh penyedia barang
dan jasa sampaj alat dan mesin dapat
beroperasi optimal sesuai dengan
spesifikasi teknis. Berita acara serah
terima barang ditandatangani bila uji
coba komersial telah dilaksanakan dan
berhasil memenuhi persyaratan.
- Naskah lkatan Kerjasama
Pengelolaan Barang
Gapoktan penerima harus
menandatanganj naskah jkata n
23
kerjasama pengelolaan barang
sebagaimana contoh yang tercantum
pada lampiran 11
-Penyerahan kepada Gapoktan
Penyerahan alat, mesin, dan gedung
dari dinas yang membidangi pertanian
di provinsi kepada gapoktan dilengkapi
denga n Berita Acara Hasi I
Pemeriksaan dan Berita Acara Serah
Terima Barang.
-Kerangka usaha
Kepemjlikan usaha dan pengelolaan
usaha :
1)Unit usaha dimiliki oleh gabungan
kelompok tani (Gapoktan)/BUMP
2) Pengelolaan usaha dilakukan secara
profesional oleh si.te manager danasisten site manager.
3)Gapoktan / Anggota Gapoktan
membentuk tim pengawas.
4) Honor site manager dan asisten site
manager dibiayai oleh anggaran
kegiatan untuk tahun pertama.
24
5) Pada saat kegiatan sudah berjalan
dengan baik, honor pengurus
diperoleh dari pembagia n
keuntungan denguan Gapoktan.
Sebagai ilustrasi: Pengelola 30 %,
Pengawas 10 %, Gapoktan /
Anggota Gapoktan 60%.
6) Pengelola usaha gapoktan selama
masa kegiatan tahun pertama dapat
dievaluasi dan dapat diganti sesuai
rekomendasi konsultan
pemberdayaan.7)Seleksi pengelola usaha (St.fe
Manager dengan asisten manager}
dilakukan oleh konsultan
pemberdayaan .
8) S;.te manager adalah
sarjana/setingkat sarjana yang
berasal dan atau berdomisili di
sekitar wilayah lokasi usaha
gapoktan9) As;sfen si-fe manager diutamakan
berasal dari gapoktan
10) Pada saat kegiatan sudah
beroperasi dengan baik,
25
kepengurusan dapat ditinjau minimal
setiap 2 tahun.
11) Contoh model pengelolaan usaha
sebagaimana lampiran 12 dan 13
c) Organisasi (pengelola dan pengawas)
- Pengelola :
Pengelola usaha pada tahap awal terdiri
dari : 1 orang site manager merangkap
bagian pemasaran dan pengawas mutu,
satu orang bagian produksi dan satu
orang bagian administrasi dan keuangan.
Pengelola dapat djtambah sejalan dengan
perkembangan usaha dan sesuaikebutuhan, dengan pengangkatan secara
transparan dan profesional. Dalam
menjalankan tugasnya pengelola dapat
dibantu oleh tenaga harian atau staf
sesuai perkembangan usaha dan
kebutuhan.
26
- Tugas dan fungsi pengelola:
1) SiteManager:
I Melakukan koordinasi pelaksanaan
kegiatan unit usaha pengolahan,
pemasaran dan pengawasan mutu
produk
I Melakukan tugas yang terkait
bidang pemasaran (mencari dan
mengembangkan pasar bagi produk
yang dihasilkan)
I Melakukan tugas yang terkait
bidang pengawasan mutu agar
produk olahan tetap memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan
Pangan.
I Melakukan koordinasi diantara
bagian produksi, bagian keuangan
dan staf lapangan.
I Melakukan koordinasi dengan
instansi, unit usaha lain seperti
dinas pertanian, Iembaga sertifikasi,
mitra usaha dan lain sebagainya.
27
2) Penerapan SOP Proses Pengofahan dan
SOP Sanitasi Bagian Produksi Bagian
Produksi :
I Melakukan fugas yang terkait bidang
produksi pengolahan hasil fanaman
PanoanI Behanggung ja\mab temadap
penerapan SOP proses pengolahandan SOP sanitasi unfuk menjamin
dihasi[kannya preduk yang bermufu
dan aman diftonsumsi secara
konsisten.
• Melakukan peravafan dan perbaikan
sarana dan prasarama proses
preduksiI Mengusuhan pengembangan
divesffikasi produk kepada pinipiman
I Membuat cafafan yang terkait
dengan baha n baku , bahan
tambahan, produksi dan stok
preduksi
28
3) Bagian administrasi dan keuangan
I Melakukan pencatatan
administrasi dan keuanganI Melakukan pengarslpan dan
tanggungjawab administrasi dan
keuangan
4) Proses Produksi dan Pemasaran
I Bahan baku berasal dari
kelompok tan i angg ota
gapoktan yang teregisterI Sarana dan prasarana
pengolahan hasil harus
memenuhi standar GMP
I Proses pengolahan hasil,
pengemasan dan penyimpanandilakukan sesuai kaidah
kaidah penerapan jaminan
mutu sehingga menghasilkan
produk yang bermutu secarakonsisten dan aman
dikonsumsi
29
I Untuk menjamin konsistensi
penerapan jaminan mutu maka
unit usaha harus berupaya
mengajukan sertifikasj ,
persyaratan pelabelan dan izin- izin lainnya kepada lembaga
yang bervenang.•Untuk menjamin pasar dari
produk yang dihasilkan, sejak
awal kegiatan usaha sudah
harus berupaya menjalin
kemitraan
5) Pengelolaan Usaha dan
Pengembangan Usaha
I Pengelola harus mengelola usaha
dengan profesional dan
transparan. Untuk itu pada tahap
awal akan didampingi oleh
konsultan pemberdayaan.I Pencatatan usaha dan pelaporan
hasil usaha harus dilaporkan
kepada Gapoktan/anggotanya
setiap bulan, sesuai kesepakatan.
30
I Apabila unit usaha sudah berjalan
dengan balk, dapat dilakukan
pengembangan usaha yangmendukung , sepertj : usaha
simpan .pinjam, usaha sarana
produksi budidaya dsb.
6) Produksi
Produksi yang dihasilkan dapat
berupa d iversifikasi produk
secara vertikal maupun
d ive rsifikasi prod u k secara
horizontal (produk sampjng).
Produk yang dihasilkan harus
memenuhi standar produk yang
ingin dicapai secara konsisten
d) Pendampingan
Pendampingan pelaksanaan usaha yang
meliputi antara lain : penerapan jaminan
mutu da n sertifikasi , manajemen
kelembagaan, manajemen usaha (produksi,
pemasaran, administrasi dan keuangan) dan
31
pelaporannya dilakukan oleh konsultan
pemberdayaan, didukung oleh dinas yangmembidangi pertanian ditingkat provinsi,
Kabupaten/Kota, Direktorat lingkup PPHP
dan Badan Litbang.
e) Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan antara
pengelola, pengawas dan gapoktan
dapat ditetapkan berdasarkan
kesepakatan tanpa merugikan salah
satu pihak dan dihitung per masing-
masing kegiatan usaha, agar tujuan dari
kegiatan ini untuk meningkatkan
kesejahteraan petani dapat tercapai.
Pembagian keuntungan dapat dilakukan
(sebagai ilustrasi : Pengelola 30 %,
Pengawas 10 %, modal pengembangan
usaha dan anggota gapoktan 60%.
Selama anggota gapoktan menjadi
pengelola atau pengawas tidak berhak
mendapatkan pembag lan keu ntung an
sebagai anggota gapoktan).
32
f) Pelaporan Kegiatan Usaha dan Peluang
Pengembangan Usaha.
Pengelola wajib membuat laporan
pelaksanaan kegiatan secarakeseluruhan termasuk kendala dan
rencana tindak lanjut, serta laporan
keuangan dalam bentuk neraca dan rugi
laba setiap bulan kepada pengawas dan
menginformasikan kepada anggota
gapoktan pada saat pertemuan anggota.
- Pengawas:
Pengawas adalah tim yang dibentuk
dan disetujui oleh gapoktan untuk
melakukan peng awasan terh adap
pelaksanaan usaha yang dilakukan
oleh pengelola.
4.2.2.2. Tugas pembantuan (Reguler) :
Tugas Pembantuan reguler meliputi : a)
Revitalisasi Penggilingan Padi, b) Fasilitasi
Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
(Komoditi Jagung, Kedelai dan Ubikayu ; c)
33
Fasilitasi Pengolahan Tepung Berbasis
Sumberdaya Lokal
Tujuan :
Membangun dan atau mengembangkan
agroindustri pedesaan
berbasis kelompok dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan petani dan
membuka kesempatan keria.
a. Sasaran : terbangunnya 235 unit usaha
pengolahan hasil tanaman pangan berbasis
kelompok
b. Lokasi
Kabupaten Penerima Dana Tugas
Pembantuan TA 2014
c. Ruang lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegjatan tugas pembantuan
reguler meliputi :
fasilitasi ATK dan komputer supplies,
sarana dan prasarana pengolahan komoditi
tanaman pangan yang terdiri dari
pembangunan gedung dan sarana
peralatan pengolahan, pengemasan dan
penyimpanan, fasilitasi pengelola usaha, uji
coba produksi komersial, pembinaan dan
34
pengawalan. Diharapkan Dinas Propinsi
ata u Kabu paten/Kota be rpa rtisipasi
dengan mengalokasikan anggaran untuk
mendukung keberhasilan kegiatan tersebut.
d. Mekanisme Pelaksanaan :
a) Tahap Persiapan-Penetapan calon penerima/calon
lokasi
Penetapan CPCL dilakukan pada awal
bulan Januari 2014 setelah
dilaksanakan verifikasi pada tahun
sebelumnya oleh dinas Provjnsi
bersama Kabupaten/Kota yang
membidangi pertanian. Kriteria
gapoktan calon penerima sebagaiberikut :
- Memjliki potensi bahan baku yang
memenuhi skala ekonomi.
- Sanggup menyediakan lahan untuk
lokasi bangunan pengolahan yang
jelas statusnya-Mempunyaj komitmen untuk
mengembangkan usaha pengolahan
35
hasil tanaman pangan dengan
mengisi formulir naskah ikatan
kerjasama pengelolaan barang
• Pembentukan Tim Teknis
Tim teknis dibentuk oleh kepala dinas yang
membidangi pertanian di tingkat provinsi.
Tim Teknis adalah petugas/staf teknis yang
kompeten di bidang pertanjan, terdiri dari
petugas Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota
(sesuai usulan Kepala Dinas
Kabupaten/Kota), Balai Penelitian dan
Perguruan Tinggi bila diperlukan. Tim
Teknis bertugas melakukan pemantapan
CPCL, menyetujui RU KK,
pengawalan,monitoring dan evaluasi
terhadap kondisi sarana dan prasarana
sampai dengan selesainya uji coba komersil
sesuaj dengan rekomendasi konsultan
pemberdayaan. Tim Teknis melakukankoordinasi dengan instansi terkait untuk
kelancaran teknis pelaksanaan, melakukan
pemeriksaan lapangan terhadap lokasi,membuat berita acara pemeriksaan lokasi
36
dan memberikan pertimbangan teknis.
Nasa tugas Tim Teknis adalah sejak
ditanda tangani SK s/d 31 Desember 2013.
Setelah pengesahan SK, maka Tim Teknis
dapat menerima honor sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
• Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Kelompok (RUKK)
Penyusunan RUKK dilakukan oleh
kelompok/gapoktan dibantu pembi na
kabupaten dan Provinsi dan disetujui tim
teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota dimana satker
berkedudukan (sesuaikan pedum PPHP).
b)Tahap Pelaksanaan
- Pengadaan gedung/peralafan
Pengadaan gedung dan peralatan
mengacu pada Perpres 70 tahun 2012
dan Pedoman Umum Ditjen PPHP
2014.
37
- Uji Coba Komersial
Uji Coba Komersial alat wajib dilakukan
oleh rekanan sampai alat dapat
operasional optimal sesuai dengan
spesifikasi teknis. Berita acara serah
terima barang ditandatangani bila uji
coba komersial berhasil memenuhi
persyaratan.
-Naskah lkatan
Pengelolaan Barang
Kerjasama
Gapoktan penerima harus
menandatangani naskah jkatan
kerjasama pengelolaan barang sesuai
dengan format terlampir
- Penyerahan kepada Gapoktan
Penyerahan alat, mesin, dan gedung
dari dinas yang membidangi pertanian
di provinsi kepada gapoktan dilengkapi
dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan
dan Berita Acara Serah Terima Barang.- Kerangka Usaha
Kepemilikan usaha dan pengelolaan
usaha :
38
1) Unit usaha dimiliki oleh gabungan
kelompok tani/Gapoktan
2) Pengelolaan usaha dilakukan secara
profesional oleh oleh kelompok
3) Gapoktan / Anggota Gapoktan
membentuk tim pengawas.
4) Pada saat kegiatan sudah berjalan
dengan baik, pengelola dapat
memperoleh hasil dari pembagian
keuntungan dengan Gapoktan.
Sebagai ilustrasi: Pengelola 30 %,
Pengawas 10 %, Gapoktan /
Anggota Gapoktan dan
pengembangan usaha 60%,5) Pengelola usaha gapoktan selama
masa kegiatan tahun pertama dapat
dievaluasi dan dapat diganti sesuai
rekomendasi pengawas dan dinas
pembina tingkat provinsi dankabupaten/kota.
6) Seleksi pengelola usaha dilakukan
oleh pengurus kelompok/gapoktan
yang mempunyai potensi dalam
mengelola usaha kelompok
39
7) Pengelola usaha dipilih dari anggota
kelompok yang berasal dan atau
berdomisili di sekitar wilayah lokasi
usaha gapoktan serta disepakati oleh
anggota kelompok.
8) Pada saat kegiatan sudah beroperasi
dengan baik, pengelola dapat ditinjau
minimal setiap 2 tahun.
9) Contoh model pengelolaan usaha
sebagaimana lampiran 11 dan 12
0rganisasi (pengelola dan
pengawas)
-Pen9elola :
Pengelola usaha pada tahap awal
terdiri dari : 1 orang site manager
merangkap bagian pemasaran dan
pengawas mutu, satu orang bagian
produksi dan satu orang bagian
administrasi dan keuangan. Pengelola
dapat ditambah sejalan dengan
perkembangan usaha dan sesuaikebutuhan, dengan pengangkatan
secara transparan dan profesional.
Dalam menjalankan tugasnya
40
pengelola dapat dibantu oleh tenaga
harian atau staf sesuai perkembangan
usaha dan kebutuhan.
Tugas dan fungsi pengelola:
1) Pimpinan :
I Melakukan koordinasi pelaksanaan
kegiatan unit usaha pengolahan,
pemasaran dan pengawasan mutu
produk.I Melakukan tugas yang terkait bidang
pemasaran (mencari danmengembangkan pasar bagi produk
yang dihasilkan).I Melakukan tugas yang terkait
bidang pengawasan mutu agar
produk olahan tetap memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan
Pangan.I Melakukan koordinasi diantara
bagian produksj, bagian keuangan
dan staf lapangan.
I Melakukan koordinasi dengan
instansi, unit usaha lain seperti
41
dinas pertanian, lembaga sertifikasi,
mitra usaha dan lain sebagainya.
2) Bagian Produksi :
I Melakukan tugas yang terkait
bidang produksi pengolahan hasil.
I Bertanggung jawab terhadap
penerapan SOP proses pengolahandan SOP sanitasi untuk menjamin
dihasilkannya produk yang bermutu
dan aman dikonsumsj secara
konsisten.I Melakukan perawatan dan
perbaikan sarana dan prasarana
proses produksi.
3) Bagian administrasi dan keuangan
I Melakukan pencatatan administrasi
dan keuanganI Melakukan pengarsipan dan
pertanggung-jawaban administrasidan keuangan.
42
4) Proses Produksi dan Pemasaran- Bahan baku berasal dari
kelompok tani anggota
gapoktan yang teregisterI Sarana dan prasarana
pengolahan hasil harus
memenuhi standar GMP
I Proses pengolahan hasil,
pengemasan dan penyimpanandilakukan sesuai kaidah
kaidah penerapan jaminan
mutu sehingga menghasilkan
produk yang bermutu secara
konsisten dan aman dikonsumsiI Untuk menjamin konsistensi
penerapan jaminan mutu maka
unit usaha harus berupaya
mengajukan sertifikasi ,
persyaratan pelabelan dan iejn- izin lainnya kepada lembaga
yang berwenang.I Untuk menjamin pasar dari
produk yang dihasilkan, sejak
awal kegiatan usaha sudah
43
harus berupaya menjali n
kemitraan
5) Pengelolaan Usaha dan
Pengembangan Usaha
I Pengelola harus mengelola usaha
dengan profesional dan transparan.
Untuk itu diperlukan bimbingan
teknis dan pendampingan oleh Ditien
PPHP, dinas
provinsi, kabupaten/kota, Badan
Litbang dan instansi terkait
• Pencatatan usaha dan pelaporan
hasil usaha harus dilaporkan kepada
Gapoktan/anggotanya setiap bulan,
sesuai kesepakatan`
I Apabila unit usaha sudah berjalan
dengan balk, dapat dilakukan
pengembangan usaha yangmendukung , seperti : usaha simpan
pinjam, usaha sarana produksibudidaya dsb.
44
' ,,thuto'Produksl yang dlhasllkan dapat
berupa diversifikasi produk secara
vertikal rna up un diversifikasj
produk secara horizontal (produk
samping). Produk yang dihasilkan
harus memenuhi standar produk
yang ingin dicapai secara
konsisten
7) Pendampingan
Pendampingan pelaksanaan usaha
yang meliputi antara lain : penerapan
jaminan mutu dan sertifikasi,
manajemen kelembagaan, manajemen
usaha (produksi, pemasaran ,
administrasi dan keuangan) dan
pelaporannya dilakukan oleh Ditjen
PPHP, dinas provinsi,kabupaten/kota,
Badan Litbang dan instansi terkait
8) Pembaglan Keuntungan
Pembagian keuntungan antara
pengelola, pengawas dan
gapoktan dapat d itetapkan
berdasarkan kesepakatan tanpa
merugikan salah satu pihak dan
dihitung per masing-masing
kegiatan usaha, agar tujuan dari
kegiatan ini untuk meningkatkan
kesejahteraan petani dapat
tercapai. Pembagian keuntungan
dapat dilakukan (sebagai ilustrasi :
Pengelola 30 %, Pengawas 10 %,
modal pengembangan usaha dan
anggota gapoktan 60%. Selama
anggota gapoktan menjadi
pengelola atau pengawas tidak
berhak mendapatkan pembagian
keuntungan sebagai anggota
gapoktan).
9) Pelaporan kegiatan usaha dan
peluang pengembangan usaha.Pengelola wajib membuat laporan
pelaksanaan kegiatan secarakeseluruhan termasuk kendala dan
rencana tindak lanjut, serta laporan
keuangan dalam bentuk neraca
dan rugi laba setiap bulan kepada
46
pengawas dan menginformasikan
kepada anggota gapoktan pada
saat pertemuan anggota.
-Pengawas :
Pengawas adalah tim yang
dibentuk dan disetujui oleh
gapoktan untuk melakukan
pengawasan terh ad ap
pelaksanaan usaha yang dilakukan
oleh pengelola.
® Ruang lingkup kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama 1 tahun anggaran
sebagaimana tertuang di dalam POK TA 2014
meliputi : fasilitasi ATK dan komputer, sarana dan
prasarana pengolahan hasil tanaman pangan yang
terdiri dari pembangunan gedung dan sarana
peralatan produksi, sarana pendukung/distribusi,
pengemasan dan penyimpanan , fasilitasi
pengelolaan usaha dan uji coba produksi komersial.
Lain-lain
Selain beberapa hal yang telah diinformasikan
pada tugas pembantuan diatas, masih harus
47
diperhatikan aspek-aspek lainnya yang terkait
dengan kegiatan pilot program dan kegiatan reguler
dalam merealisasikan di masing-masing lokasi
kegiatan tugas pembantuan yaitu :
a. Pengadaan alat yang tertuang dalam RUKK
harus sudah termasuk pemasangan alat,
pelatihan (operasional, perawatan, perbaikan),
uji coba alat serta jaminan/garansi selama 1
tahun.
b. Dinas Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota)
agar mengalokasikan dana anggaran untuk
mendukung terealisasinya bantuan serta
operasionalisasinya secara optimal.
c. Dinas Daerah Provinsi (Satker) harus
melaporkan secara tertulis kepada Direktur
Pengolahan Hasil Pertanian setiap bulan tentang
kondisi perkembangan realisasi pelaksanaan
kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
di wilayah binaannya (keuangan dan fisiknya).
Untuk laporan perkembangan serapan
anggaran, agar disertakan buktinya yang berupa
SPM dan SP2D. (saran untuk formulir)
48
BABV
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
5.1. KEGIATAN PUSAT
1. Pembahasan Pedoman Teknis Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan tahun 2015
2. Bimbingan Teknis Teknologi Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan• 3. Pengawalan Pengembangan Agroindustri Tanaman
Pangan
4. Pemutakhiran Data Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PusatNO Keoiatan 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penbahasan Pedoman TeknisPengolahanHasilTanamanPangantaliun2015
2 Bi froi ng an Te knis Tekn olog iPengolahanHasilTanamanPangan •;-.-:`--`-,--!
3 Pengawala n Penoemba ng a nAgroindustriTanamanPangan :+--':.,'REi;£' ,
• ..``+
I.,`
----i
•-:;--`.,:,- -t^-,--,
toG`,!.Ttr`
i ---- i,i-`. -•--, -.*
4 Pemutakhiran Data PengolahanTanarmanPangan
T¥.;'==?!S.tr`r
49
5.2 KEGIATAN DEKOSENTRAsl
1. Pembinaan, pengawalan dan monitoring
pengolahan hasil pertanian
2. Pemutakhiran Data Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan
3. Optimalisasi Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi
No Kegiatan 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12I
1 Pembinaan,pengawalan danPendampinganpengolahanhasilpertanian ;' 5¥' ,,* `w-„,-fr I,_I
+ i/Arw
--.r,-,--_,,-.:-,_=:,:::::;
::-,:,::;:::;;::;:i
2 Pem utakhiran DataPengolahanHasilTanamanPangan I :.: --- .`-: `i,i`.La`,`,',~.
i-,'J
i
ur x1.rq I ZTf3rRTJJJfzr'`. ` `1¥,.`,`,.
3 Optimalisasi
(
•.,:`£,Ii1
',j*
11
Pengolahan Hasil +: . --7-.:+.=r-'il.:'?'if:.,:,.,-,I.,--=. ---,
--.-I.
Tanaman Pangan :;j:-J.I• . i:-
)I •.n¥LI.?:.:I
5.3 KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN
1 Kegiatan pilot program
2 Tugas pembantuan (Reguler)
50
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dana TugasPembantuan
No Kegiatan 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penetapan SK CPCL
2 Penetapan SK ULPITimPengadaanbarangdan Jasa
3 Mengumumkan RencanaPengadaanBarangdanJasadiE-announcement
4 Melakukan prosespengadaanbarang
5 Penetapan PemenangpengadaanBarangdanJasa&Kontrak•i,---,:`,
6 Pelaksanaan PengadaanBarang
7 Pemeriksaan Barang (olehTimPenerimaBarang):I,
8 Uji coba alat dan pelatihanTeknis
9 Uji coba komersial•,
10 Serah terima alat kepadapoktan/gapoktan
11 Operasionalisasj peralatanI.{-'-,fr-=# ?'f-i.I:?'=# -,,11 ;;;::;;;i;;(--,;,i-;
•.;,i--.--:_:i-
•,,---,--`:-,,.i,,,,;.
I:r-:l`;;-,;;;;:``;:,,;:,`,-,,I ,., - .,
`` `.i-
_:`.-.;...,::il
12 Monitoring dan Evaluasi`
`
-.,.` a ,. .Ir~ rSF:!
51
BAB VI
PENGAWALAN DAN PEMBINAAN
Pengawalan dan pembinaan dilakiikan secara
berkelanjutan balk oleh Dinas Pertanian
Propinsi/Kabupaten maupun Pusat, sehingga gapoktan/unit
usaha mampu mengoptjmalkan pemanfaa{an sarana dan
prasana yang telah diberikan. Pengawalan dan pembinaan
ini perlu didukung dana pembinaan lanjutan yang
bersumber dari APBN, APBD maupun sumber pembiayaan
lainnya.
Peran Dinas yang menangani di Provinsi dan
Kabupaten/Kota sangat menentukan keberhasilan kegiatan
yang bersangkutan. Apabila djperlukan, maka pengawalan
dan pembinaan dimaksud dapat melibatkan perguruan
tinggi atau lembaga terkait lainnya.
Kegiatan Pengawalan dan Pembinaan dj masing-masing
tingkat mempunyai tugas sebagai berikut :
6.1 Tingkatpusat
a. Menyusun pedoman teknis untuk mengarahkan
kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan
52
b. Menggalang kerjasama kemitraan dengan provinsi
dan kabupatenltota dalam melaksanakan advokasi,
pengendalian, pemantauan dan evaluasi
c. Melaksanakan pengawalan dan pembinaan dan
pemanfaatan alat dan mesin
d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
pengadaan alat dan mesin di pusat dan provinsi
6.2 Tingkat provinsi
a. Menyusun juklak pengadaan alat dan mesin di
provinsi yang mengacu kepada pedoman teknis
pusatb. Melaksanakan sinkronisasi dan koordinasi lintas
sektoral di tingkat provinsi/kabupaten/kota dalam
rangka pengadaan alat dan mesin
c. Melaksanakan pelatihan, bimbingan teknis, dan
manajemen alat dan mesin
d. Menyusun dan melaporkan hasil pemantauan dan
pengendalian serta menyampaiakan laporan ke
pusat (Direktorat Jenderal pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian
Pertanjan)
53
6.3 Tingkat Kabupaten/kota
a. Menyusun petunjuk teknis (Juknis) dengan
mengacu kepada pedoman teknis dan petunjuk
pelaksanaan (Juklak) disesuaikan dengan kondisj
teknis, ekonomi, social budaya setempat
(spesifikasi lokasi)
b. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon gapoktan
penerima alat dan mesin.
c. Melakukan pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis,
dan manajemen penggunaan alat dan mesin di
daerahnya.
d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan
evaluasi.
e. Menyusun dan melaporkan hasil pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi kepala dinas pertanian
Provinsi setempat tembusan kepada Direktorat
Pengolahan Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,
Kementerian Pertanjan
54
BAB VII
PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pengembangan agroindustri
tanaman pangan merupakan salah satu bentuk media
penyampaian informasi terhadap serangkaian kegiatan yang
djlakukan sejak dari persiapan sampai akhir pelaksanaan.
Melalui laporan akan dilihat perkembangan pelaksanaan,
hasil pelaksanaan dan tingkat keberhasilannya.
Secara umum monitoring, evaluasi dan pelaporan
mengacu pada Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian tahun 2014.
Namun untuk kegiatan Pengembangan Agroindustri tanaman
pangan secara teknis harus dilaporkan kepada Direktur
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian c.q
Direktur Pengolahan Hasil Pertanian. Perkembangan
pelaksanaan kegiatan yang perlu dilaporkan secara berkalamencakup :
1. Perkembangan kemajuan pelaksanaan kegiatan Dana
Tugas Pembantuan di tingkat Gapoktan, meliputi aktivitas
kegiatan (pembentukan tim teknis, penentuan CP/CL,
penyusunan Rencana Usaha Kegiatan Kelompok (RUKK),
penyediaan sarana dan peralatan, bimbingan pelatihan
dan pengawalan, serta operasionalisasi bantuan sarana)
55
2. Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan.
3. Perkembangan kelembagaan Gapoktan
4. Laporan tahunan.
Laporan perkembangan kegiatan Dana Tugas Pembantuan
dan Dana Dekonsentrasi tahun anggaran 2014 wajib
dilakukan secara berkala per trivvulan selama tahun anggaran
2014 dan dilaporkan pada bulan MARET, JUNI,
SEPTE"lBER dan NOVEMBER (format teriampir) dan
dikonfirmasikan melalui email : [email protected]
atau via fax (021 ) 78842569.
56
BAB VIll
PENUTUP
Pedoman teknis ini merupakan acuan bagi Dinas
Pertanian Propinsi maupun Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
serta program pengembangan agrojndustri tanaman pangan
TA 2014. Dinas Pertanian Provinsi/kabupaten/kota
diharapkan dapat menjabarkan lebih lanjut dalam bentuk
Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis.
Keberhasilan kegiatan pengembangan agroindustri
pertanian ini sangat tergantung kepada komitmen semua
pihak /sfakeho/der/ yang terkait baik di tingkat pusat maupun
daerah.
Dengan adanya pedoman teknis ini diharapkan akan
meningkatkan koordinasi yang sinergis antara Dinas Propinsi
dan Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan terhadap
pengembangan agroindustri tanaman pangan secaraberkesinambungan.
57
Lampiran 1 . Form Monitorjng Pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASITA 2014
Dinas PropinsiTriwulan : I/ll/IIl/IVTanggal Iaporan
No Kabupaten/Kota Kegiatan Paguanggaran Realisasi Kendala RTL
Fisik KeuanganTarget Realisasi Rp %
RTL = Rencana Tindak Lanjut
58
Lampiran 2. Form Monitoring Pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS PEMBANTUANTA 2014
Dinas PropinsiTriwulan : I/ll/lll/lvTanggal aporan :No Kabupaten/Kota Kegiatan Paguanggaran Realisasi Kendala RTL
F isik KeuanganTarget Realisasi Rp %
RTL = Rencana Tindak Lanjut
59
Lampjran 3. Kuisioner Pembangunan Dan PengembanganAgroindustri Pedesaan
KUISIONER PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGANAGROINDUSTRI PEDESAAN
TA 2014
KONDISI KELOMPOKTanggal _Bulan
Data Dasar
1. Nama kelompok
2. Jenis unit pengolahan :
3. Alamat
4. Pengurus:a. Ketuab. Sekretarisc. Bendahara
Kelengkapan Kelembagaan Kelompok
Tahun
1. Sekretariat kelompoka. belumadab. Ada tetapi tidak resmic. Ada tetapi tidak difungsikand. Ada tetapi masih tidak tetap dan berfungsie. Ada , alamatjelas, mudah dihubungi dan berfungsi.
2. Pengelola / Pengurus Kelompok :a. Tidak berfungsib. Hanya ketua yang berfungsi yang lain tidakc. Berfungsi seadanyad. Berfungsi tetapi belum sepenuhnyae. Berfungsi sesuai tugas masing-masing
60
3 Administrasi Kelompoka. Belumadab. Sudan ada tetapi belum dijalankan pencatatannyac. Kadang-kadang dicatatd. Sudan ada tetapi belum tertibe. Sudan ada dan tertib
4. Peraturan (AD/ART)a. Belum mengertib. Baru ada aturan-aturan lisanc. Sudah ada tetapi belum lengkapd. Sudan ada, Iengkap, belum disahkan dalam rapat anggotae. Sudah ada dan sudah disahkan pada rapat anggota
5. Rencana kerja Kelompoka. Belum dibicarakanb. Dibicarakan lisan sajac. Dibicarakan dan tertulis per pekerjaan sajad. Dibicarakan tertulis tetapi belum untuk 1 tahune. Dibicarakan , tertulis dengan jadwal pelaksanaan selama 1
tahun
6. Pertemuan Rutin Kelompoka. Tidakadab. Ada tetapi belum rutinc. Ada tetapi pertemuan anggota saja yang rutind. Ada pertemuan anggota & pengurus rutin tetapi tidak tercatat.e. Ada rutin , pertemuan anggota setiap bulan , dan pertemuan
pengurus setiap minggu, tercatat
7. Data perkembangana. Tidakadab. Kadang-kadang dicatat dibukuc. Sudah ada tetapi belum rutind. Sudan ada , rutin, tetapi tidak dipasang di dindinge. Ada dipajang di dinding dan rutin bulanan.
8. Simpanan anggota kelompoka. Belumadab. Simpanan pokok sajac. Simpanan pokok dan wajib tetapi belum lengkap
61
d. Simpanan pokok dan wajib sesuai jadwale. Simpanan pokok dan wajib sesuai jadwal ditambah simpanan
sukarela
9. Usaha Kelompoka. Tidak ada usaha kelompok hanya ada usaha anggota sajab. Usaha kelompok baru simpan-pinjam seeara sederhanac. Usaha kelompok baru simpan-pinjam dari dana program dan
ditangani secara khusus.d. Ada unit usaha lain berupa pemasaran hasil anggota atau
pengadaan sarana produksi untuk anggota disamping simpanpinjam , dan ditangani secara khusus
e. Usaha simpan-pinjam, sarana produksi, pemasaran hasil, danlainnya dikelola secara terpisah, benar, dan menghasilkan
10. Monitoring dan Evaluasi Anggota Kelompoka. Belum dilakukanb. Dilakukan pengurus, tidak rutin, dan tidak tercatatc. Dilakukan pengurus, rutin, tidak tercatatd. Dilakukan pengurus, rutin, tercatat, dibicarakan pada rapat
anggotae. Dilakukan pengurus, rutin, tercatat, dibicarakan, dan dilakukan
tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut.
11. Laporan Kondisi Anggota Kelompoka. Belum adab. Ada, belum lengkap, dan tidak rutinc. Ada , belum lengkap, tetapi rutind. Ada, Iengkap, rutin, tidak selalu dibahase. Ada, Iengkap, rutin, dan selalu dibahas.
12. Laporan Kegiatan dan Keuangan Kelompoka. Belum adab. Ada tetapi sederhana sajac. Ada tetapi belum lengkap dan berubah-ubahd. Ada, laporan kegiatan lengkap, laporan keuangan dalam bentuk
rugi laba dan neraca, tetapi sering terlambat.e. Ada, Iaporan kegiatan lengkap, laporan keuangan dalam bentuk
rugi laba dan neraca dan diumumkan setiap pertemuan anggota.
62
13. Kemitraana. Belum adab. Dalam proses pembicaraan saja (lisan)c. Sudah dalam bentuk konsep tertulisd. Sudah berhubungan(MoU/kontrak) tetapi belum berjalane. Sudah berialan dengan baik.
14. Akses terhadap permodalana. Belum adab. Tahap perencanaan konsepc. Sudah memulai penjajaganI d. Mengajukan proposal
e. Sudah terealisasi.
63
Lartyufan Lampiran 3
Tancoal .
Data Dasar1. Namakelompok2. Alamat3. Pengurus
a. Ketuab. Sekretaris
1. a b c
2. a b c
3. a b c
4. a b c
5- a b c
6. a b c
7. a b c
8. a b c
9. a b c
10.a b c
11.a b c
12.a b c
13.a b c
14.a b c
Yang menilai
Nama
64
LEHBAR JAWABAN
Bulan
de
de
dede
de
dede
de
de
de
de
de
de
de
Tahun
I.ampiran 4. Tabel Poktan/Gapokfan Penerima Sarana Peralatan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
Tabel Gapoktan/Kelompok Penerima Saraha Peralatan Pengolahan B]dang Tanaman Pangan DariDirektorat Jenderal PPHP
Propinsi :
NoKab
NamaGapoktanJenis Uph & Tahun
JenisProduk8iofahan&Me'kDagano Kapaeltas ProduksiSertifikasiJamirran
Pemasaran
Keridafaupaya
Terpasang TerpakalNanamitrausaha
Tujuan/Kota Alamat, CpDanHp Bartuan Alat Penerimaan Mutu/Perijiman') Penanganan
•)Sertifikasi Jaminan Mutu :
GHP/GMP/HACCP/lsoPerijinan :ML/MD
65
Lampiran 5. Tabel Poktan/Gapoktan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan yang Berpotensi yang belummendapat Tugas pembantuan
Tabel Gapoktan/Kelompok Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Berpotensi Melakukan PengolahanYang Belum Mendapat Tuga§ Pembantuan
Propinsi :
No Kab/kotaNana Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jenis
Kapasitas produksi
Sertlfikasi
Pema6aran
Kendala Upaya
Terpasang Terpakai Mitra Tujuan
kelompok/gapoktan,alamat,cpdanHp anogota komoditlbahanbaku
UPH produkelo'ahan Jam'nanmutu penanganan
*)Sertifikasi Jaminan Mutu : GHP/GMP/HACCP/ISO
Perijinan : ML/MD
66
Lampjran 6. Dafter Pelaku Usaha/Perusahaan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Yang Ada
No Kab/kotaNana pelaku Jenis Acalsumber
Jenis
Kapasitas produksi
SertifikasiPemasaran Kendala Upaya penanganan
Terpasang Terpakai
usaha/perusahaan,afamat,cpdanhp kegiatanUPH bahanbaku produksiofahan jaminanmutu
*)Sertifikasi Jaminan Mutu : GHP/GMP/HACCP/ISO
Perijinan : ML/MD
67
Lampiran 7. Profil UPH Gapolctan
Profil UPH Gapoktan
1. Nama UPH
2. Jenis olahan
3. TahunDibangun
4. Modal awal
5. Omzetpertahun
6. Kapasitas olah perbulanITahun
7. Bahan Baku
8. Asal Bahan Baku
(Lahan sendiri/dari luar)
enis Alat Yang Saat lni Dimiliki NO Nama Alat Kapasitas
1.
2.
I
3.
10. NamaGapoktan
11. JumlahKelompok
12. JumlahAnggota
13. Pengurus Gapoktan :
14. TelpGapoktan
15. AlamatGapoktan
Ketua
Sekretaris :
Bendahara :
68
16. Luaslahan
Komoditi
- Luas lahananggota Gapoktan
- Produktivitas/Ha
- Produksi
17 Pemasalahan Yang Dihadapi saat lni
18. Pemasaran
19. Program Bantuan
69
Lampiran 8. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Barang
BERITA ACARA PEMERIKSMN BARAI\lG
Pada hari ini, hari ........., tanggal ........................, bulan
.........................., tahun dua ribu empat belas, yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama
Alamat
Tim Pemeriksa Hasil Pengadaan Pengolahan HasilTanaman Pangan pada Dinas PertanianPropinsi.............I.....-.
(ditulis lengkap)
Menyatakan telah melakukan pemeriksaan pengadaan ........ di Propinsi........................ sebanyak ........ dalam kondjsj baru, bajk, lengkap dan
dapat dioperasikan (hasil pemeriksaan teriampir).
Demikian Berita Acara Serah Pemeriksaan ini dibuat dandjtandatanganj oleli Tim Pemeriksa pada hari, tanggal, bulan, dantahun seperti tersebut di atas.
Tim Pemeriksa Barang
70
Lampiran 9. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dariRekar)an ke Djnas Pertanjan
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
NomoT : -.....-..-....-......................-.---.-............... ` ........
Pada hari ini, hari ........., tanggal ........................, bulan
.........................., tahun dua rjbu empat belas, yang bertanda tangan djbawah ini :
1. Nama
Jabatan : PT
Alamat
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : Tim penerima
Alamat
(ditulis lengkap)
pada Dinas Pertanian Propinsi ................
(ditulis lengkap)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan inj menyatakan bahwa :
1. PIHAK PERTAMA, telah menyerahkan ....... sebanyakkepada PIHAK KEDUA dengan spesifikasi teknis terlampir.
71
2. PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan ....... tersebut dalamkondjsj baru, bajl{, Iengl{ap dan dapat djoperasjkan sesuaj hasjl
pemeriksaan terlampir
Jenis alat adalah hasil pengadaan barang pada Satuan Kerja....... yang bersumber dari .......... : Nomor : ........, tanggal .............,
sesuai kontrak nomor : ............, tanggal
Demikian Berita Acara Serah Terima (BAST) Barang inidjbuat dan djtandatangani oleh kedua belah pjhak danmempunyai kekuatan hukum sama.
PIHAK PERTAMA
Direktur Utama
PT. I...' ....... I ....-...-
PIHAK KEDUA
Tim Penerima Barang ;
Catatan : BAST ini dibuat dalam 6 (enam) rangkap dengan 2 (dua)lembar bermateraj Rp. 6000,-(enam ribu rupiah)
72
Lampiran 10. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari DinasPertanjari J{abupaten ke Gapoktan
BERITA ACARA SERAl+ TERIMA BARANG
Nomor : .........................-.-.... ' .........-...-...... I ...-....... I..
Pada hari ini, hari ........., tanggal ........................, bulan
.........................., taliun dua ribu empat belas, yang bertanda tangan djbawah ini :
1. Nama : Tim penerima Barang
Alamat
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama
(ditulis lengkap)
Jabatan : Ketua Kelompok Tani/ Gapoktan .......................
Alamat
(ditulis lengkap)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. PIHAK PERTAMA, telah menyerahkan ........ sebanyak 1 (satu)kepada PIHAK KEDUA dengan spesifikasi teknis teriampir.
2. PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan bantuan .......tersebut dalam kondisi baru, baik, lengkap dan dapatdioperasikan dari PIHAK PERTAMA.
3 ....... ini adalah hasil pengadaan barang pada ....... yangbersumber dari ......... Nomor : ......, tanggal ......, sesuai kontrak
nomor : ............, tanggal
73
Demikian Berita Acara Serah Terima (BAST) barang inidjbuat dan djtandatanganj oleh kedua belati pihak danmempunyai kekuatan hukum sama.
PIHAK KEDUA
Ketua Poktan/ GapolctanKab:
.......................,......,,.,....... 2014
PIHAK PERTAMA
Tim Penerima Barang
2.-......-..................-,
Mengetahui,
Kepala Dinas PertanjanKabupaten / Kota ..................... „ ..... „ ..........
(...................................""")
NIP........--.-......-..I.......-........
Catatan : BAST lnl dlbuat dalam 6 (enam) rangkap dengan 2 (dua)lembar bermateraj Rp. 6000,-(enam ribu rupiah)
74
Lampiran 11. Contoh Naskah lkafan Kerjasama Penge]olaan Barangar)tars Djnas Perfanian Propjnsj denganGapoktan........„..
NASKAH IKATAN KERJASAMA PENGELOLAAN BARANG
Pada hari ini ................, tanggal ........., bulan .................
tahun .............., yang bertandatangan dibawah ini :
Nama
Jabatan : Kepala Dinas pertanian propinsi ........................
Alamat
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan : Ketua Kelompoktani/ Gapoktan .......................
Alamat
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA)
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor : .........,
tanggal .......... tentang bantuan sarana pengolahan dan pemasaran
hasil pertanian yang bersumber dari APBN TA 2014 Satker Direktorat
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian
Pertanian mata anggaran kegiatan ...... sebanyak 1 (satu) set dengan
spesifikasi teknis terlampir, maka kedua belah pihak sepakat untuk
mengadakan ikatan kerjasama pengelolaan barang dalam rangka
75
mengoptimalkan penggunaan/pemanfaatan peralatan tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Melakukan pencatatan, pembukuan dan pengadministrasian
barang serta keuangan dalam dalam buku inventarisasi barang
intern Satker Dinas Pertanian daerah bukan aplikasi SAI
(SABMN)
b. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan manajemen,
pefatihan, pengawalan (supervisi), pendampingan, monitoringdan evaluasi kepada kelompok tani/ gapoktan penerima bantuan
c. Melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Gapoktan di
bidang pengolahan hasil tanaman pangan.
2. PIHAK KEDUA akan mendayagunakan peralatan yang diberikan
dengan cara :
a. Mengadministrasikan/mencatavmembukukan semua kegiatan
usaha pemanfaatan termasuk administrasi keuangan bajk
penerimaan maupun pengeluarannya.b. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala setiap 3
(tiga) bulan kepada Pihak Pertama (Kepala Dinas PertanianKabupaten/Kota).
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, maka peralatan
tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk dialihkan ke
Gapoktan lain agar lebih bermanfaat.
76
Naskah lkatan Kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun atau
selama umur ekonomis peralatan ...... sejak ditandatangani, dan dibuat
rangkap 5 (lima) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup.
Demikian lkatan KeJjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh
kedua belah pihak,
PIHAK KEDUAKetua GAPOKTAN
(.................................)
PIHAK PERTAMAKepala Dinas Pertanian
Provinsi
(.................................)NIP.......................I
77
Lampiran 12. Model Usaha Pengolahan Hasil Berbasis Kelompok
Fungsi: PengolahanPengemasan,pemasaran, simpanplnjam, pengembanganusaha terkait usahaan88Ota
Kewajiban:Pembinaan (sop,sanltasl hyglene,standar produk)Pengawasan,transparansikeuntungan
78
Lampiran 13. Usaha Pengolahan Hasil dan Penyedia Bahan Baku
Fungsi:simpan pinjam,penyediaan sarpngpenfrmbanco gab.terhait usaha angBota
Kevrajiban;Penfoinaan (SOP,sanitasi hygiene,st.nd-I bahan baku),membeli bahanbedu, rtyw.sin,transparansikeuntungan
79