PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
Transcript of PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
1/29
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKOLOSKELETAL
OLEH :SUGENG SRI UTAMI, SKep.
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
2/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
3/29
Tinjauan Fisiologik
Struktur tulang memberi perlindungan terhadap organvital, termasuk otak, jantung dan paru.
Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuhbergerak
Matrik tulang menyimpan kalsium, fosfor, magnesiumdan fluor. Lebih dari 99% kalsium tubuh total terdapatdalam tulang.
Sumsum tulang merah yang terletak dalam ronggatulang menghasilkan sel darah merah dan putih( hematopoiesis )
Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untukgerakan maupun produksi panas untukmempertahankan temperatur tubuh
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
4/29
Pembentukan dan Pemeliharaan
Tulang
Mulai terbentuk lama sebelum kelahiran Osifikasi adh proses dimana matriks tulang
( serabut kolagen dan substansi dasar )terbentuk dan pengerasan mineral ( garamkalsium) ditimbun di serabut kolagen dalamsuatu lingkungan elektronegatif.
Serabut kolagen memberi kekuatan terhadaptarikan tulang sdgkan kalsium memberikankekuatan terhadap tekanan terhadap tulang.
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
5/29
.
Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam
keadaan peralihan yang konstan ( resorpsi danpembentukan tulang )
Faktor pengatur penting yang menentukan
keseimbangan antara pembentukan dan
resorbsi tulang a.l stress terhadap tulang,vitamin D, hormon paratiroid, kalsitonin dan
peredaran darah.
Vit D berfungsi meningkatkan jumlah kalsiumdalam darah dengan meningkatkan penyerapan
kalsium dari saluran pencernaan
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
6/29
.
Hormon paratiroid dan kalsitonin adh hormonutama pengatur homeostasis kalsium.
Paratiroid mengatur konsentrasi kalsium dalamdarah. Sebagai respon kadar kalsium darahrendah terjadi peningkatan paratiroid ygberakibat peningkatan mobilisasi kalsium,dgcara merangsang perpindahan kalsium daritulang.
Kalsitonin (kelenjar tiroid) meningkatkanpenimbunan kalsium dalam tulang
Turunnya pasokan darah atau hiperemia
(kongesti) akan mengakibatkan osteogenesisdan tulang mengalami osteoporosis. Nekrosisakan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
7/29
Penyembuhan Tulang
Tahapan penyembuhan tulang :
2. Inflamasi
3. Proliferasi sel4. Pembentukan kalus
5. Penulangan kalus
6. Remodeling menjadi tulang dewasa
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
8/29
1. Inflamasi Adanya patah tulang, mengakibatkan terjadinya
perdarahan dalam jaringan yang cedera dan
terjadi pembentukan hematoma pada tempat
patah tulang.
Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi
karena terputusnya pasokan darah.
Tempat cedera akan diinvasi oleh makrofag
Terjadi inflamasi, pembengkakan dan nyeri Terjadi beberapa hari dan hilang dengan
berkurangnya pembengkakan dan nyeri.
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
9/29
2. Proliferasi Sel
Dalam selama 5 hr hematoma mengalamiorganisasi, terbentuk benang2 fibrin dlm
jendalan darah, membentuk jaringan untukrevaskularisasi dan invasi fibroblast danosteoblast.
Fibroblast dan osteoblast ( berkembang dariosteosit, sel endotel dan sel periosteum ) akanmenghasilkan kolagen dan proteoglikan sbgmatriks kolagen pd patahan tulang.
Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan(osteoid)
Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
10/29
3. Pembentukan Kalus Pertumbuhan jaringan berlanjut dan
lingkaran tulang rawan tumbuh mencapaisisi lain sampai celah sudah terhubungkan
Fragmen patahan tulang digabungkandengan jaringan fibrus, tulang rawan dantulang serat imatur.
Perlu waktu 3-4 mg agar fragmen tulangtergabung dalam tulang rawan/jaringanfibrus
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
11/29
4. Osifikasi
Pembentukan kalus mulai mengalami
penulangan dalam 2-3 mg patah tulang
mll proses penulangan endokondral.
Mineral terus menerus ditimbun sampaitulang benar2 telah bersatu dengan keras.
Pada patah tulang panjang orang dewasa
normal penulangan memerlukan waktu 3-4bln
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
12/29
5. Remodeling
Terjadi pengambilan jaringan mati danreorganisasi tulang baru ke susunan strukturalsebelumnya
Remodeling memerlukan wkt berbulan2 sampaibertahun2 tergantung beratnya modifikasi tulangyang dibutuhkan, fungsi tulang dan pd kasus ygmelibatkan tulang kompak dan kanselus- stresfungsional pd tulang
Tulang kanselus mengalami penyembuhan dan
remodeling lbh cpt dr pada tulang kortikalkompak Imobilisasi harus memadai sampai tampak
tanda2 adanya kalus pada gambaran sinar X
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
13/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
14/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
15/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
16/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
17/29
Latihan, disuse dan perbaikan Otot harus selalu dilatih untuk menjaga
fungsi dan kekuatannya Hipertropi terjadi bila otot berulang2
mencapai tegangan maksimum slm wkt yglama, seperti latihan beban teratur makairisan melintang otot akan membesar.
Terjadi krn penambahan ukuran masing2serat otot tanpa peningkatan jumlah seratotot. Hipertropi hanya bisa dipertahankanslm latihan dilanjutkan
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
18/29
.
Sebaliknya jika terjadi disuse otot dlm wkt lamaakan menyebabkan pengecilan ukuran otot
(atrofi). Tirah baring dan immobilisasi akanmenyebabkan kehilangan masa dan kekuatanotot
Bila immobilisasi krn suatu modalitaspenanganan, dpt dikurangi dg latihan isometrikotot2 di bagian yg diimobilisasi
Latihan kuadriseps ( mengencangkan otot paha)dan latihan gluteal (mengencangkan otot
bokong) dpt membantu mempertahankankelompok otot besar yang penting untuk berjalan
Latihan aktif dan beban berat badan pd bagiantubuh yang tidak mengalami cedera dapat
mencegah terjadinya atrofi otot
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
19/29
Pengkajian Fisik
1.Pengkajian skelet tubuh ; adanya
deformitas dan kesejajaranadanya pertumbuhan tulang abnormal akibat
tumorpemendekan ekstrimitas, amputasi dan
bagian tubuh yg tidak dalam kesejajaran
anatomis
Angulasi abnormal pd tulang panjang/gerakan
pd titik selain sendi patah tulang
Teraba krepitus pada titik gerakan abnormal
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
20/29
2. Pengkajian Tulang Belakang
Kaji skoliosis ( deviasi kurvatura lateral tulangbelakang ). Dapat kongenital, idiopatik atauakibat kerusakan otot paraspinal (poliomielitis)
Kifosis ( kenaikan kurvatura lateral tulang
belakang bagian dada ). Sering dijumpai pdmanula dg osteoporosis dan klien dg penyakitneuromuskuler
Lordosis ( membebek, kurvatura lateral tulang
belakang bagian pinggang yg berlebihan). Biasadijumpai pd saat kehamilan krn usahamenyesuaikan postur tubuh akibat perubahanpusat gaya beratnya
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
21/29
3. Pengkajian sistem persendian
Kaji luas gerakan sendi. Dpt menggunakangoniometer (suatu busur derajat yg dirancang
khusus untuk mengevaluasi gerakan sendi).
Luas gerakan yg terbatas dpt disebabkan krn
deformitas skeletal, patologi sendi ataukontraktur otot dan tendon disekitarnya.
Kaji adanya nyeri sendi periksa adanya
kelebihan cairan dalam kapsul (efusi),
pembengkakan dan peningkatan suhu yg
mencerminkan inflamasi aktiv
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
22/29
.
Deformitas sendi dpt disebabkan
kontraktur (pemendekan struktur sekitarsendi), dislokasi (lepasnya permukaan
sendi), subluksasi (lepasnya sebagian
permukaan sendi) atau disrupsi struktur
sekitar sendi.
Stabilitas sendi. Lakukan palpasi
sementara sendi digerakkan scr pasif.
Normalnya sendi bergerak scr halus, tdk
terdapat krepitus ataupun suara lain.
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
23/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
24/29
4. Pengkajian sistem otot
Dikaji dengan mengobservasi kemampuanmengubah posisi dan koordinasi serta ukuran
masing2 otot.
Kelemahan sekelompok otot menunjukkan
berbagai macam kondisi polineuropati,gangguan elektrolit (K dan Ca), miastenia gravis,
poliomielitis dan distrofi otot.
Lakukan palpasi untuk mengetahui tonus otot Kekuatan otot ditest dengan gerakkan yg dpt
dilakukan klien
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
25/29
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
26/29
5. Pengkajian cara berjalan
Pemeriksa mengobservasi kehalusan dan iramaberjalan
Adanya gerakan tdk teratur dan irregulerdianggap tdk normal
Jika terdpt nyeri hrs dikaji lbh jauh Klien tampak pincang dpt disebabkan krn nyeri,
salah satu ekstremitas lbh pendek, pelvis turunkebawah.
Keterbatasan gerak sendi mempengaruhi cara
berjalan Kondisi neurologi yg mempengaruhi cara
berjalan ( stroke- cara berjalan spastikhemiparesis, penyakit LMN-cara berjalanselangkah2, parkinson-cara berjalan bergetar)
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
27/29
6. Pengkajian kulit dan sirkulasi perifer
Inspeksi kulit Palpasi kulit untuk mengetahui adanya suhu yg
lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan
adanya edema
Sirkulasi perifer dikaji dengan mengetahui
denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian
kapiler
Adanya luka, memar, perubahan warna kulit dantanda penurunan sirkulasi perifer atau infeksi dpt
mempengaruhi penatalaksanaan keperawatan
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
28/29
Diagnosa Keperawatan
Kerusakan mobilitas fisik, nyeri,resiko kerusakanintegritas kulit, resiko sindrome disuse, resikodisfungsi neurovaskuler perifer, gangguanperfusi jaringan perifer, kurang perawatan diri,
kurang pengetahuan, resiko terhadap cedera,intoleran aktivitas, keletihan, perubahanpenampilan peran, gangguan harga diri, ggncitra diri, koping individual tdk efektif, ketidak
berdayaan, perubahan proses keluarga, resikoinfeksi, gangguan pola tidur, kurang aktivitaspengalih, nutrisi kurang dari kebutuhan
-
8/14/2019 PENGKAJIAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
29/29
Evaluasi Diagnostik Prosedur pencitraan ; sinar X, CT scan, MRI, digital
subtraction angiography/DSA, venogram, mielogram,diskogram, artrografi.
Artrosentesis Artroskop Pemindai tulang Termografi Elektromiografi
Absorpsiometri feton tunggal dan ganda Biopsi Pemeriksaan laboratorium