Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

128
1 Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness (Studi Kuantitatif pada perusahaan Grab Indonesia dalam event Indonesian Idol 2018) SKRIPSI (Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Manajemen Komunikasi) Disusun Oleh: Qinanta Putra P. Tawekal 145120207111022 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018

Transcript of Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

Page 1: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

1

Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

(Studi Kuantitatif pada perusahaan Grab Indonesia

dalam event Indonesian Idol 2018)

SKRIPSI

(Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama

Manajemen Komunikasi)

Disusun Oleh:

Qinanta Putra P. Tawekal

145120207111022

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018

Page 2: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

2

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini;

Nama : Qinanta Putra P. Tawekal

NIM : 145120207111022

Jurusan/Peminatan : Ilmu Komunikasi/Manajemen Komunikasi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

“PENGARUH STRATEGI SPONSORSHIP TERHADAP BRAND

AWARENESS (STUDI KUANTITATIF PADA PERUSAHAAN GRAB

INDONESIA DALAM EVENT INDONESIAN IDOL 2018)”

Sebenar-benarnya merupakan karya saya sendiri sesuai dengan arahan

pembimbimbing. Hal-hal dalam skripsi ini yang bukan merupakan karya saya sendiri

diberi tanda sitasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari

terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.

Malang, 9 Juli 2018

Qinanta Putra P. Tawekal

NIM. 145120207111022

Page 3: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

3

ABSTRAK

Qinanta Putra P. Tawekal (2018). Jurusan Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya

Malang. Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand

Awareness (Studi Kuantitatif pada perusahaan Grab Indonesia

dalam event Indonesian Idol 2018). Di bawah bimbingan Bambang

Dwi Prasetyo.

Grab Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan

jasa transportasi online. Untuk bersaing dalam pasar transportasi online,

Grab Indonesia membutuhkan strategi pemasaran yang tepat. Pada akhir

tahun 2017, Grab Indonesia mengumumkan kerjasama dengan Indonesian

Idol 2018 yang berbentuk kerjasama sponsorship. Sponsorship dalam

penelitian ini menjadi variabel utama yang merupakan salah satu strategi

pemasaran dan termasuk kedalam teori marketing communication mix yang

disebutkan oleh Kotler & Keller (2006). Variabel Independen dalam

penelitian ini diukur menggunakan tiga sub-variabel, dengan diantaranya

yaitu event factors (X1), sponsorship factors (X2), sponsor factors (X3) dan

diuji apakah terdapat pengaruh terhadap variabel Brand Awareness (Y).

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 272 responden dengan

persebaran se-Indonesia. Karakteristik responden penelitian ini yaitu

penonton Indonesian Idol 2018 yang telah menonton Indonesian Idol 2018

minimal dua kali penayangan televisi, serta telah berusia minimal 18 tahun.

Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik quota

sampling. Alat uji instrumen penelitian ini ialah uji validitas dan uji

reliabilitas. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda dengan tiga uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji

multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa keseluruhan variabel

Sponsorship (X) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

Brand Awareness (Y). Namun dalam pengujian secara individu (parsial),

variabel Event Factors (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Brand Awareness, berbeda dengan dua variabel lainnya

yaitu Sponsorship Factors (X2), dan Sponsor factors (X3) yang berpengaruh

signifikan terhadap variabel Brand Awareness (Y). Adapun variabel yang

paling dominan pengaruhnya ialah variabel Sponsorship Factors (X2).

Sehingga dapat dikatakan bahwa Sponsorship Factors merupakan variabel

yang paling mempengaruhi Brand Awareness.

Page 4: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

4

Kata Kunci: Sponsorship, Brand Awareness, Event Factors, Sponsorship

factors, Sponsor factors, Grab Indonesia, Indonesian idol.

ABSTRACT

Qinanta Putra P. Tawekal (2018). Department of Communication

Studies, Faculty of Social and Political Sciences, Brawijaya University

Malang. Influence of Sponsorship Strategy on Brand Awareness

(Quantitative Study on Grab Indonesia with event Indonesian Idol 2018).

Under the guidance of Bambang Dwi Prasetyo.

Grab Indonesia was a companies that offer online transportation

services. To compete in online transportation market, Grab Indonesia needs

a right marketing strategy. At the end of 2017, Grab Indonesia announced

a partnership with Indonesian Idol 2018 in the form of sponsorship

cooperation. Sponsorship in this research becomes the main variable which

is one of marketing strategy and included into marketing communication

mix theory mentioned by Kotler & Keller (2006). The independent variables

in this study were measured using three sub-variables, including event

factors (X1), sponsorship factors (X2), sponsorship factors (X3) and tested

whether there was an influence on Brand Awareness (Y) variables.

The sample in this study amounted to 272 respondents with the spread

throughout Indonesia. Characteristics of the respondents in this research is

Indonesian Idol 2018 spectators who have watched Indonesian Idol 2018

at least two times from television, and has been at least 18 years old. The

sampling technique of this research is using quota sampling technique. The

instrument test used in this research is validity and reliability test. Analysis

technique of this research is using multiple regression analysis with three

classical assumption test that is normality test, multicollinearity test, and

heteroscedasticity test.

The results of this study indicate that the overall Sponsorship (X)

variable together significantly influence Brand Awareness (Y). However, in

the individual test (partial), Event Factors (X1) variables have no

significant effect on Brand Awareness variables, unlike the other two

variables: Sponsorship Factors (X2), and Sponsor factors (X3) which

significantly influence Brand Awareness (Y). The most dominant variable

Page 5: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

5

in this research is Sponsorship Factors variable (X2). So it can be said that

sponsorship factors is the variable that most influence Brand Awareness.

Keywords: Sponsorship, Brand Awareness, Event Factors, Sponsorship

factors, Sponsor factors, Grab Indonesia, Indonesian idol.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah

Subhanna Wata’ala, berkat rahmat dan karunia nya sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar dan sesuai target. Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentunya

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang turut serta membantu saya baik secara

dukungan, bimbingan ataupun bantuan-bantuan lainnya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Dengan mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya, saya ucapkan

terimakasih kepada :

1. Kepada keluargaku, tempat pertamaku untuk bercerita. Terimakasih kepada

orangtuaku tercinta dan teristimewa, Bambang Widodo Tawekal dan Nurita

Wahyuningsih yang selalu memberikan dukungan kepada saya saat mengalami masa-

masa tersulit saat penyusunan skripsi ini. Baik dengan cara baik-baik dan lembut,

ataupun teguran yang memotivasi, saya ucapkan terimakasih banyak. Tanpa mereka

berdua, saya tidak akan pernah berkuliah di Universitas Brawijaya ini. Serta tidak lupa

kepada adik saya, Qinanti Annake Duan Yarita Tawekal. Walaupun tidak membantu

apapun dalam skripsi saya, dan selalu menyebalkan, akan tetapi saya tetap ucapkan

terimakasih karena sering merepotkan saya.

2. Kepada Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi.

Terimakasih banyak atas bimbingan, arahan, serta waktu yang diberikan kepada saya,

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan arahan dan bimbingan

yang telah diberikan. Terimakasih karena telah mau di ganggu waktunya saat saya

ingin melakukn bimbingan, tanpa Bapak penelitian ini tidak akan selesai.

Page 6: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

6

3. Kepada Ibu Nufian Susanti Febriani, S.I.Kom., M.I.Kom dan Ibu Fitria Avicenna

S.I.Kom., M. Sc. selaku dosen penguji dalam penelitian ini. Terimakasih atas saran

dan masukannya, sehingga penelitian ini dapat rampung dengan lebih baik.

4. Untuk Grup Lucu; Jibran, Dinda, Nadia, dan Vinna, yang merupakan sahabat-sahabat

peneliti di akhir masa perkuliahan peneliti. Tanpa mereka, mungkin kehidupan saya

di Malang akan dihabiskan di kamar kos saja. Makasih atas keceriaannya, dukungan

nya, bimbingan nya, cerita-cerita nya, dan berbagai hal lainnya yang selalu menemani

disaat saya sedang jenuh, dan bosan untuk mengetik skripsi. Senang bersahabat

dengan kalian. Ayo merantau, kita lanjutkan persahabatan ini di jakarta.

5. Sahabat-sahabat gabutku. Erin dan khabir. Sahabat yang dipertemukan dari satu

hobby, fotografi. Hingga sampai detik ini, seringkali menemani kegabutanku dikota

Malang ini.

6. Joseph Adi, teman yang selalu menghina dan mem-bully, namun dengan itulah

caranya dalam memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas

bully-an nya. Semoga kita bertemu di puncak kesuksesan masing-masing. Tapi

tentunya, saya yanglebih dulu sukses.

7. Dua partner ADAIDE lainnya, Aril Nurhuda, teman konyol dengan seluruh cerita

bodoh yang membuat peneliti dapat melupakan sedikit beban skripsi, serta Wicak

yang selalu mempunyai semangat berlebih dalam berbagai hal yang berhubungan

dengan pekerjaan. Terimakasih untuk kalian berdua.

8. Ayas Ramadhani, dan Cipto Adi. Sahabat ghibah yang selalu membuat peneliti

menjadi membicarakan orang lain, teman makan hedon, serta sahabat yang selalu

membuat peneliti tertawa saat bermain dengan mereka. Penuh dosa, tapi sungguh

menyenangkan.

9. Partner terbaik peneliti di HIMANIKA, yang bersama-sama menyukseskan divisi

KOMMAS menjadi lebih baru dan lebih baik lagi, Raka dan Dheanda. Terimakasih

atas pengalaman dan berbagai pandangan nya. Dua tahun bersama merupakan hal

yang menyenangkan.

Page 7: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

7

10. Seluruh staff KOMMAS yang ada pada kepengurusanku, yaitu Chalsy, Tabita, Rola,

Rudi Fira, dan Bima. Terimakasih, karena kalian merupakan orang-orang dibalik

proses pembelajaran kepemimpinan saya. Kalian hebat, dan senang pernah bekerja

dengan kalian.

11. Sahabat-sahabatku di Bogor, yang seringkali ada saat peneliti membutuhkan teman

ngobrol atau menemani skripsian peneliti di Bogor, yaitu Hafiz, Putri, Farhan, Nadya,

yang juga membantu peneliti dalam penyebaran kuesioner. Terimakasih karena kalian

memang teman-teman terbaik sejak dulu.

12. Seluruh responden penelitian, terima kasih atas waktunya untuk mengisi kuesioner

penelitian ini dengan baik dan jujur.

13. Seluruh pihak yang membantu menyebarkan kuesioner penelitian saya, terima kasih

banyak semoga kebaikan kalian dibalas oleh Tuhan berlipat ganda.

14. Terakhir dan tidak lupa, kedua sahabat peneliti saat berada di masa perkuliahan, yang

selalu ada dari awal pembentukan skripsi hingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi

ini. Satria dan Takara. Semoga kita dapat bertemu dilain kesempatan, bahagia bisa

mengenal kalian, sungguh. Terimakasih atas waktunya dan selalu mendengarkan

kebodohan-kebodohan yang di alami peneliti. Sungguh terimakasih.

Ketidaksempurnaan pastilah ada karena keterbatasan ilmu dan pengalaman

peneliti, oleh karenanya apabila ditemukan kesalahan pada skripsi ini, penulis mohon

maaf yang sebesar–besarnya dan peneliti sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang

membangun. Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Malang, 10 Juli 2018

Qinanta Putra P. Tawekal

Page 8: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

8

Daftar Isi

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................................................. 2

ABSTRAK ......................................................................................................................... 3

ABSTRACT ....................................................................................................................... 4

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 5

Daftar Isi ......................................................................................................................... 8

Daftar Gambar............................................................................................................... 11

Daftar Tabel .................................................................................................................. 12

BAB I ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ............................................................. Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ...................................................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ................................................ Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian .................................................. Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ............................................... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................ Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Manfaat Praktis.............................................. Error! Bookmark not defined.

BAB II ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

KAJIAN TEORITIS ............................................................ Error! Bookmark not defined.

2.1 Sponsorship ......................................................... Error! Bookmark not defined.

2.2 Sponsorship dan Kaitan dengan Pemasaran ........... Error! Bookmark not defined.

2.3 Brand Awareness .................................................. Error! Bookmark not defined.

2.4 Pengaruh Sponsorship Terhadap Brand Awareness. Error! Bookmark not defined.

2.5 Penelitian Terdahulu ............................................. Error! Bookmark not defined.

2.6 Kerangka Berpikir ................................................. Error! Bookmark not defined.

2.7 Hipotesis .............................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III ........................................................................... Error! Bookmark not defined.

METEDOLOGI PENELITIAN .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.1 Metode Penelitian ................................................ Error! Bookmark not defined.

Page 9: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

9

3.1.1 Jenis Penelitian .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.1.2 Tipe Penelitian ............................................... Error! Bookmark not defined.

3.2 Objek Penelitian ................................................... Error! Bookmark not defined.

3.3 Subjek Penelitian .................................................. Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ......................................................... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel .......................................................... Error! Bookmark not defined.

3.3.3 Teknik Sampling ............................................. Error! Bookmark not defined.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined.

3.5 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ......... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Definisi Konseptual......................................... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Definisi Operasional ....................................... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Data Primer ................................................... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Data Sekunder ............................................... Error! Bookmark not defined.

3.7 Skala Pengukuran ................................................. Error! Bookmark not defined.

3.8 Teknik Analisis Data .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji Validitas.................................................... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Reliabilitas ................................................ Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ............................................ Error! Bookmark not defined.

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda ...................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ........................................................................... Error! Bookmark not defined.

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. Error! Bookmark not defined.

4.1 Gambaran Umum Grab ......................................... Error! Bookmark not defined.

4.2 Karakteristik Responden ....................................... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Responden berdasarkan jenis kelamin ............. Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Responden berdasarkan usia .......................... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Responden berdasarkan pulau asal ................. Error! Bookmark not defined.

4.3 Analisis Deskriptif ................................................. Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Variabel Event Factors (X1) .............................. Error! Bookmark not defined.

Page 10: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

10

4.3.2 Variabel Sponsorship Factors (X2) .................... Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Variabel Sponsor Factors (X3) .......................... Error! Bookmark not defined.

4.3.4 Variabel Brand Awareness (Y) ......................... Error! Bookmark not defined.

4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Uji Normalitas ................................................ Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Uji Multikolinieritas ........................................ Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas .................................... Error! Bookmark not defined.

4.5 Analisis Linier Berganda ........................................ Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Uji Koefisien determinasi ................................ Error! Bookmark not defined.

4.5.2 Uji F (Simultan) .............................................. Error! Bookmark not defined.

4.5.3 Uji t (Parsial) .................................................. Error! Bookmark not defined.

4.6 Variabel Dominan ................................................. Error! Bookmark not defined.

4.7 Pembahasan ........................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB V ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

PENUTUP ...................................................................... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan .......................................................... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ................................................................... Error! Bookmark not defined.

5.2.1 Saran untuk Perusahaan ................................. Error! Bookmark not defined.

5.2.2 Saran untuk penelitian selanjutnya ................. Error! Bookmark not defined.

5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.

Daftar Pustaka ............................................................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 11: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

11

Daftar Gambar

Gambar 1. 1 Global Sponsorship spending 2007-2018 ............. Error! Bookmark not

defined.

Gambar 1. 2 Rating Transportasi Online (YLKI) ....... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 1 Sponsorship dalam bagian Marketing Communication Mix ........... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Tingkat kesadaran merek menurut Aaker ............. Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4. 1 Logo Grab .............................................. Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Poster Indonesian Idol 2018 dengan slogan Grab takes you there .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Diagram Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4. 4 Diagram Responden Berdasarkan Usia .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5 Diagram Responden Berdasarkan Asal Daerah .... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4. 6 Hasil Histogram dan Normal P-Plot....... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 7 Heterokedastisitas dengan Scatterplot .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 8 Hipotesis ................................................. Error! Bookmark not defined.

Page 12: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

12

Daftar Tabel

Tabel 2. 1 Tabel Penelitian Terdahulu ........................ Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Tabel Operasional ...................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Poin skala likert .......................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Hasil uji validitas ....................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Hasil uji realibilitas .................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Data responden berdasar jenis kelamin ...... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Data responden berdasarkan usia ............... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Data responden berdasarkan pulau asal ..... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Hasil jawaban responden variabel X1 ........ Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Hasil jawaban responden Variabel X2 ....... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Hasil jawaban responden Variabel X3 ....... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Hasil jawaban responden Variabel Y ......... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ................ Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolinieritas ......................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Hasil Uji regresi linier berganda .............. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Model Summary; Uji koefisien determinasi ........... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 12 ANOVA; Uji Simultan............................. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Coefficients; Uji Parsial ........................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Tabel Koefisien Beta; Variabel Dominan Error! Bookmark not defined.

Page 13: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

1

Gambar 1. 1 Global Sponsorship spending 2007-2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan sponsorship merupakan salah satu strategi promosi yang seringkali

digunakaan pada masa sekarang ini. Cunningham, dkk (2009) mengatakan bahwa

kegiatan sponsorship pada masa sekarang ini merupakan salah satu sarana komunikasi

pemasaran yang tumbuh paling cepat di dunia. Pendapat tersebut sejalan dengan Global

survey yang dilakukan oleh Statista (2018), dalam survey tersebut menyatakan bahwa

di tahun 2015 pengeluaran sponsor global berjumlah 57,5 milliar dollar AS, kemudian

sponsor perlahan-lahan meningkat setiap tahun dan naik hingga menjadi 62,7 milliar

dollar AS pada tahun 2017.

Sumber: www.statista.com

Page 14: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

2

Jika dilihat dari bagan yang ditampilkan oleh statista diatas, terlihat

perkembangan yang ditunjukan dalam pengeluaran untuk sponsorship selalu naik

secara signifikan. Terhitung sejak tahun 2007 hingga tahun 2018, total pengeluaran

untuk sponsorship selalu meningkat. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan

menggunakan sponsorship sebagai alat komunikasi pemasaran mereka, dengan tujuan

dapat semakin menguatkan merek mereka kepada masyarakat. Disebutkan oleh Bennet

dalam Nickel (2011) bahwa sponsorship adalah sarana efektif bagi sebuah perusahaan

untuk dapat membedakan diri dari para pesaing sehingga mendapatkan keuntungan di

pasar. Tidak hanya itu, seringkali kegiatan sponsorship dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesadaran merek ataupun citra merek suatu perusahaan. Pernyataan ini

didukung oleh Gwinner & Eaton dalam Februarini (2012) yang menyebutkan bahwa

terdapat dua tujuan penting dari sponsorship olahraga dan seni, yaitu untuk

meningkatkan brand awareness dan untuk membangun, memperkuat dan mengubah

brand image.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disebutkan bahwa sponsorship merupakan

salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan Brand Image,

Brand Awareness dan turut serta dapat membedakan perusahaan mereka dari para

kompetitornya. Hal inilah yang membuat perusahaan pada akhirnya melakukan

kegiatan sponsorship dengan bertujuan untuk mencapai target pemasarannya. Salah

satu contoh perusahaan yang melakukan kegiatan sponsorship adalah Garuda

Indonesia yang melakukan kerjasama dengan klub sepak bola asal Inggris, yaitu

Page 15: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

3

Liverpool FC. Dikutip dari situs Merdeka.com, kerjasama yang berlangsung sejak

2012 hingga pertengahan tahun 2016 ini pada awal kesepakatannya ditujukan untuk

meningkatkan Brand Image Garuda Indonesia di mata Global. Hingga pada akhir

kerjasamanya dipertengahan 2016, Arif Wibowo selaku Direktur Utama Garuda

Indonesia mengatakan bahwa perusahaan Garuda Indonesia telah memiliki reputasi

yang lebih baik dimata dunia, sehingga perpanjangan sponsorship dengan klub

Liverpool tidak lagi dibutuhkan (Putra, 2012).

Namun, kegiatan sponsorship tidak hanya dilakukan perusahaan dalam negeri

saja. Pada pasar International hal ini seringkali dilakukan, salah satu contohnya

dilakukan oleh perusahaan cepat saji asal Amerika yaitu McDonald’s. Perusahaan

McDonald’s telah melakukan kerjasama dengan FIFA World Cup sejak tahun 1994.

Strategi yang dilakukan oleh McDonald’s bertujuan untuk membagikan pesan ke

seluruh dunia mengenai kecintaan dunia terhadap sepak bola melalui slogannya, yaitu

“I’m lovin’ it”. McDonald’s berharap hal ini dapat membuat koneksi yang lebih kuat

dan relevan dengan pelanggannya di seluruh dunia (Mcdonalds.co, 2018).

Dari beberapa contoh diatas mengenai berbagai perusahaan yang menggunakan

kegiatan sponsorship, jelas dalam hal ini sponsorship digunakan sebagai alat promosi

dari suatu perusahaan, dan tujuan yang ingin dicapai pun berbeda-beda, baik tujuan

untuk meningkatkan citra, meningkatkan kesadaran merek, ataupun

mengkomunikasikan dan menginformasikan kepada masyarakat mengenai perusahaan

atau brand yang melakukan kegiatan sponsorship. Namun, ada tujuan yang sangat jelas

Page 16: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

4

dalam sponsorship, yaitu tujuan pemasaran yang ingin dicapai, yaitu meningkatkan

brand awareness dari suatu perusahaan.

Dalam komunikasi pemasaran, sponsorship masuk kedalam komponen

Marketing Communication Mix. Kotler dan Keller (2006) menyebutkan beberapa

komponen yang termasuk ke dalam Marketing Communication Mix, yaitu terdiri dari

Advertising, Sales Promotion, Event dan Experiences, Public relations and Publicity,

Direct Marketing dan terakhir Personal Selling. Berdasarkan enam komponen tersebut

mengenai macam-macam bauran komunikasi pemasaran, Sponsorship masuk kedalam

bagian komponen event and experience. Event and Experience disebutkan oleh Kotler

dan Keller (2006), merupakan sebuah kegiatan promosi yang dilakukan oleh

perusahaan baik dalam bentuk sponsorship kepada sebuah event ataupun membuat

sebuah program yang dirancang untuk menciptakan suatu merek yang biasa saja atau

merek yang spesial berdasarkan tujuan yang ingin disampaikan perusahaan. Sehingga

dengan kata lain, sponsorship termasuk kedalam bagian Marketing Communication

mix yang didalamnya termasuk kedalam bagian event and experience.

Setiap perusahaan tentunya menginginkan produk yang mereka jual memiliki

merek yang kuat di benak masyarakat. Pastinya hal ini tidak akan terjadi jika suatu

perusahaan tidak memiliki kesadaran merek yang tinggi. Terlebih pada era sekarang

ini, semua perusahaan saling bersaing untuk memperkenalkan merek mereka, mencoba

untuk menjadi berbeda sehingga merek yang mereka jual dapat dikenal oleh khalayak

luas. Dengan sangat banyaknya perusahaan yang memiliki produk dengan kategori

Page 17: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

5

yang sama, membuat perusahaan harus saling bersaing untuk menciptakan kesadaran

di benak masyarakat akan adanya produk yang mereka miliki. Dalam hal ini,

penjelasan tersebut dapat disebut sebagai Brand Awareness atau dengan kata lain yaitu

kesadaran merek. Kesadaran merek atau Brand Awareness merupakan sebuah

kemampuan yang berasal dari seorang pembeli potensial dalam mengenali dan

memanggil ulang ataupun mengingat bahwa sebuah merek merupakan termasuk

kedalam bagian dari sebuah kategori tersebut (Aaker dalam Februarini, 2012).

Durianto, dkk (2004) menambahkan bahwa Brand Awareness merupakan key of

brand asset, atau dapat dikatakan sebagai kunci untuk dapat masuk ke dalam elemen

lainnya. Maka apabila brand awareness dari suatu produknya rendah, dapat dipastikan

ekuitas dari brand nya juga rendah. Simamora dalam Iriani (2011) menjelaskan bahwa

ekuitas merek adalah suatu nilai merek yang memberikan gambaran mengenai seluruh

kekuatan merek. Oleh sebab itu, brand awareness merupakan elemen yang sangat

penting untuk sebuah brand. Persaingan sebuah produk saat ini semakin luas, tentunya

jika suatu produk tidak memiliki brand awareness yang kuat dapat dipastikan

konsumen pun belum tentu akan memilih produk dari brand tersebut. Ketika seorang

konsumen tidak mengenal dan sadar akan brand tersebut, lalu bagaimana seorang

konsumen dapat dengan mudah percaya untuk memilih suatu produk dari brand yang

bersangkutan. Biasanya seorang konsumen tentunya memiliki kepercayaan akan suatu

brand yang telah dikenalnya, sehingga konsumen akan dengan mudah untuk kembali

memilih brand yang sudah ia kenal. Hal ini juga diperkuat oleh Durianto, dkk (2004)

Page 18: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

6

bahwa konsumen cenderung membeli brand yang sudah dikenalnya, karena dengan

membeli produk dari sebuah brand yang sudah dikenal, konsumen merasa aman,

terhindar dari berbagai resiko pemakaian, dengan asumsi bahwa brand yang sudah

dikenal lebih dapat diandalkan.

Jika melihat penjelasan diatas mengenai brand awareness tentunya setiap

perusahaan akan menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan mereka

gunakan. Dalam hal ini, perusahaan pada akhirnya memilih menggunakan strategi

pemasaran sponsorship. Sponsorship merupakan salah satu strategi promosi yang

seringkali digunakan untuk meningkatkan brand awareness suatu perusahaan. Seperti

yang disebutkan sebelumnya diatas, sponsorship masuk kedalam Marketing

Communication Mix yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan merek atau dengan

kata lain melalui kesadaran mereknya. Berdasarkan artikel yang berhasil peneliti

rangkum pada artikel Kompas.com pada bulan Juli (2017) menyebutkan bahwa salah

satu cara paling efektif untuk meningkatkan brand awareness dan membuat merek

semakin dikenal adalah dengan cara melakukan pemberian sponsor. Pernyataan

tersebut pun didukung oleh Gardner dan Shuman dalam Nickel, dkk (2011) yang

mengatakan bahwa sponsorship merupakan suatu investasi yang bertujuan untuk

mendukung tujuan perusahaan dengan misal untuk meningkatkan brand image atau

tujuan pemasaran seperti meningkatkan brand awareness, dan biasanya tidak

dilakukan melalui saluran media tradisional.

Page 19: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

7

Seiring berkembangnya teknologi di era sekarang ini membuat persaingan bisnis

semakin ketat, banyak sekali bermunculan berbagai model bisnis dengan basis

teknologi. Selain itu, persaingan bisnis pun tidak hanya berasal dari kompetitor dalam

negeri saja, namun persaingan pun juga berasal dari kompetitor luar negeri yang

mencoba merambah bisnis nya di Indonesia. Berbagai macam bisnis di Indonesia

mengalami perkembangan, bersaing satu sama lain mengikuti pula pada perkembangan

zaman. Salah satu bisnis yang sedang mengalami perkembangan adalah bisnis

transportasi. Bisnis transportasi merupakan salah satu bisnis yang sudah ada sejak

dahulu, namun pada masa sekarang ini bisnis transportasi mengalami perkembangan

dengan sistem online dan biasa kita sebut dengan transportasi online. Pratama (2016)

dalam situs Techinasia mengatakan pada tahun 2015 merupakan tahun yang fenomenal

bagi perkembangan layanan transportasi on demand, atau yang biasa dikenal dengan

layanan transportasi online. Tahun 2015 merupakan persaingan dari para perusahaan

transportasi online di Indonesia dimulai. Terhitung terdapat tiga nama besar yang

bersaing merebutkan pasar transportasi online di Indonesia, yaitu Go-jek, Grab, dan

Uber (Prabowo, 2018).

Bahkan persaingan pun semakin sengit di tahun selanjutnya, di tahun 2016

ketiga perusahaan tersebut saling memberikan inovasi dan perubahan untuk semakin

menarik pasar dari transportasi online. Techinasia menyebutkan di tahun 2016, Grab

melakukan rebranding dari GrabTaxi menjadi Grab, dengan diiringi juga semakin

bertambahnya jangkauan layanan dari perusahaan Grab. Selanjutnya Go-jek pun

Page 20: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

8

merambah bisnis lainnya, yaitu dalam jasa pengantar makanan serta keperluan sehari-

hari (Pratama, 2016). Sehingga kesadaran masyarakat akan merek ketiga nama besar

ini lah pada akhirnya yang akan menentukan siapa penguasa pasar transportasi online

sebenarnya.

Situs Gfk.com (2017) menyebutkan dalam survey yang dilakukan oleh

Crossmedia Link pada bulan Juni 2017, terdapat 48% pengguna internet di Indonesia

menggunakan layanan transportasi online. Survei tersebut dilakukan kepada lebih dari

6.000 orang yang berusia diantara 13-55 tahun di lima kota besar Indonesia.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Crossmedia Link tersebut, dapat disimpulkan

bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar yang menjanjikan dalam bisnis

transportasi online. Hampir separuh dari total pengguna internet di Indonesia

merupakan angka yang cukup besar. Maka tidak salah jika Grab, go-jek dan Uber

bersaing memberikan inovasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat di dalam pasar

transportasi online di Indonesia.

Beberapa penjelasan diatas mengenai persaingan perusahaan transportasi Online

tentunya disadari oleh ketiga perusahaan tersebut, sehingga tentu saja ketiga

perusahaan tersebut tidak akan tinggal diam untuk menjadi penguasa dari pasar

transportasi online, dan hal ini akan dibarengi jika brand awareness yang mereka miliki

tinggi. Pastinya untuk meningkatkan kesadaran merek dibenak masyarakat bukanlah

hal yang mudah, karena terdapat dua hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Hal ini

diperjelas oleh pendapat Aaker dalam Februarini (2012) yang mengatakan bahwa

Page 21: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

9

dalam meraih kesadaran merek terdapat dua hal yang harus dilakukan, yaitu

mendapatkan identitas nama merek dan menghubungkannya dengan kategori produk

tersebut. Jika kembali pada penjelasan sebelumnya, Grab dan Go-jek memiliki banyak

sekali inovasi dan perubahan sehingga dapat membuat kesadaran masyarakat akan

merek-merek dengan kategori produk yang baru tidak semudah itu. Namun tentunya

hal ini dapat terjadi jika dibarengi oleh strategi pemasaran yang baik. Berdasarkan

persaingan tersebut pada akhirnya akan menunjukan perusahaan mana yang paling

tepat menggunakan strategi pemasarannya.

Dikutip dari Tempo.co, pada tahun 2017 Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI) telah melakukan survei yang dilakukan tanggal 5-16 April mengenai

peringkat Transportasi online pilihan konsumen dengan melibatkan sekitar 4.668

responden di Indonesia dan mendapatkan hasil bahwa Go-jek unggul dan mendapatkan

rating sebesar 72,6%; disusul oleh Grab yang mendapatkan rating sebesar 66,9% dan

terakhir uber yang mendapat rating sebesar 51% (Riana, 2017). Berikut penjabaran

dalam bentuk tabel:

72.60% 66.90%51.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

Go-Jek Grab Uber

RATING TRANSPORTASI ONLINE SURVEI YLKI

DATA RATING TRANSPORTASI ONLINE MENURUT YLKI

Sumber: Hasil olahan peneliti (2018)

Gambar 1. 2 Rating Transportasi Online (YLKI)

Page 22: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

10

Berdasarkan data diatas, diperoleh hasil bahwa Go-jek mengungguli para

pesaingnya dalam bisnis ini. Hasil ini pun diperkuat oleh survey lainnya yang

dilakukan oleh EcommerceIq Asia menyebutkan bahwa dari 515 responden yang

mereka survey dari 12 kota besar di Indonesia, sekitar 56% responden lebih sering

menggunakan Go-jek, lalu sekitar 33% menggunakan aplikasi Grab dan sekitar 8%

menggunakan Uber, lalu sekitar 3% responden tidak menggunakan ketiganya

(Prabowo, 2018). Hal ini memperkuat bahwa Go-jek telah mengungguli para

pesaingnya. Dalam hal ini, akhirnya membuat peneliti tertarik untuk mengangkat

penelitian mengenai Grab yang merupakan salah satu pesaing dari pasar transportasi

online.

Peneliti tertarik meneliti tentang Grab yang ditahun 2018 melakukan kegiatan

sponsorship, dan dalam hal ini Grab melakukan kerjasama sponsorship pada event

Indonesian Idol 2018. Peneliti tertarik mengangkat objek Grab Indonesia didasari oleh

survey yang disebutkan diatas. Tentunya menjadi menarik jika kita melihat beberapa

penjelesan mengenai pengaruh dari sponsorship terhadap brand awareness. Banyak

pendapat yang menyatakan bahwa sponsorship memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap brand awareness. Namun berdasarkan teori brand awareness didalamnya

terdapat piramida kesadaran yang salah satu tingkatannya terdapat tingkatan “top of

mind” (Aaker, 1991). Menurut Aaker (1991) merek dapat dikatakan masuk ke dalam

tingkatan “top of mind” jika suatu merek dapat disebutkan paling pertama dalam

ingatan tanpa bantuan apapun, sehingga dapat ditarik kesimpulan merek tersebut telah

Page 23: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

11

meraih kesadaran puncak pikiran. Berdasarkan pengertian tersebut dan dikaitkan

mengenai survey diatas, Go-jek yang selalu berada diurutan pertama dapat dikatakan

berada pada “top of mind´ dari brand awareness kategori produk transportasi online.

Tentunya dalam hal ini Grab pada akhirnya melakukan kegiatan sponsorship bertujuan

untuk meningkatkan brand awareness, selain itu Grab pun sekaligus

mengkomunikasikan tujuan mereka dalam mendukung mewujudkan mimpi anak

Indonesia dengan tagline #grabtakesyouthere. Dengan harapan mampu mewujudkan

mimpi anak Indonesia di bidang tarik suara melalui event Indonesian Idol 2018.

Indonesian Idol (Indonesianidol.com, 2018) merupakan ajang pencarian bakat

yang diadopsi dari acara di Inggris dengan nama Pop Idol. Event yang telah ada sejak

tahun 2004 dan bertemakan ajang pencarian bakat bernyanyi ini telah menjadi acara

reality show terbesar di Indonesia. Setelah Indonesian Idol pertama tayang, banyak

acara-acara serupa yang turut serta ditayangkan. Namun dapat dikatakan event

Indonesian Idol merupakan acara yang paling lama ditayangkan di Indonesia.

Indonesian Idol selalu ada setiap tahun nya hingga tahun 2008, setelah tahun 2008

hingga 2014 acara ini hanya ada setiap dua tahun sekali. Setelah terakhir acara ini

tayang pada tahun 2014, Indonesian Idol vakum selama tiga tahun terhitung sejak 2015

hingga 2017.

Berdasarkan uraian diatas, tentunya ini merupakan pertanyaan apakah acara

yang telah lama vakum akan sangat menguntungkan bagi pihak sponsor yang ingin

melakukan kerjasama dengan Indonesian Idol. Dikutip dalam Okezone.com, Mediko

Page 24: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

12

Azwar selaku Country Marketing Director Grab Indonesia menyampaikan bahwa Grab

bukanlah sekedar platform transportasi online, akan tetapi Grab merupakan

penghubung bagi banyak orang yang ingin mengejar sesuatu dan terdapat inspirasi

didalamnya. Oleh sebab itu Grab berekerjasama dengan acara yang berhubungan

dengan mimpi, walaupun Indonesian Idol vakum selama tiga tahun, namun banyak

orang yang ingin menjadi idol. Oleh sebab itu Grab ingin mendukung anak muda yang

bermimpi untuk menjadi idola (Khoiriyah, 2017).

Walaupun Indonesian Idol memiliki nama besar, bukan berarti dapat menarik

penonton yang lebih banyak. Indonesian Idol 2018 tayang perdana di tv pada tanggal

15 Januari 2018, bertepatan dengan episode perdana dari Liga Dangdut Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari artikel Tabloid Bintang dibulan Januari 2018

menunjukan bahwa tayangan Indonesian Idol 2018 pada hari senin 15 januari 2018

Upper Middle menunjukan Liga Dangdut berada di posisi 9 dengan TVR 2,8 dan TVS

13,1. Sementara Indonesian Idol berada diposisi 15 dengan TVR 2,5 dan TVS 15,8

(Rayendra, 2018). Walaupun rating ini tidak berlaku di setiap Indonesian Idol tayang,

namun ini cukup dapat dijadikan pertanyaan apakah Indonesian Idol sebagai acara yang

sudah lama vakum dapat menumbuhkan Brand Awareness bagi perusahaan Grab

sebagai sponsor utama dari Indonesian Idol 2018.

Penelitian ini akan membongkar hasil apakah strategi promosi dengan

melakukan kerjasama Sponsorship dapat meningkatkan brand awareness dibenak

masyarakat. Selain itu, penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang betujuan

Page 25: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

13

untuk mengetahui pengaruh antar variabel didalamnya, dalam penelitian ini yaitu

sponsorship dengan brand awareness. Walaupun penelitian korelasi sudah seringkali

dilakukan dan penelitian terdahulu sudah membuktikan pengaruh antar variabel, akan

tetapi penelitian korelasi masih layak untuk dilakukan, karena pada dasarnya penelitian

terus menerus dilakukan selain untuk memberikan banyak referensi terhadap hasil

penelitian, akan tetapi juga bertujuan untuk terus memperbaharui data pada zaman

yang terus berubah, hingga pada akhirnya hasil penelitian dapat mengikuti dan

menyesuaikan terhadap kondisi saat itu.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah peneliti jabarkan diatas, peneliti

akan melakukan penelitian korelasi yang berkaitan dengan kegiatan sponsorship dan

berjudul “Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness (Studi

kuantitatif pada perusahaan Grab Indonesia dalam event Indonesian Idol 2018)”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh

dari strategi sponsorship terhadap Brand Awareness perusahaan Grab Indonesia dalam

melakukan kegiatan sponsor terhadapat event “Indonesian Idol 2018”?.

1.3 Tujuan Penelitian

Pada rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari strategi Sponsorship yang

dilakukan oleh sebuah perusahaan terhadap Brand Awareness, yang dalam penelitian

Page 26: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

14

ini mengambil studi pada event Indonesian Idol 2018 saat bekerjasama dan di sponsori

oleh perusahaan Grab Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a) Memperkaya penelitian ilmu komunikasi khususnya dalam peminatan manajemen

komunikasi mengenai kegiatan sponsorship sebagai salah satu strategi promosi

brand Grab Indonesia.

b) Penelitian ini memberi pemahaman mengenai strategi promosi sponsorship yang

berdampak pada kesadaran merek dari masyarakat sekitar khususnya masyarakat

Indonesia yang merupakan responden dalam penelitian ini.

1.4.2 Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian dapat dijadikan bahan evaluasi oleh perusahan Grab dan

perusahaan terkait lainnya untuk meningkatkan berbagai cara promosi yang dapat

berdampak pada Brand Awareness dari masyarakat.

b) Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan yang ingin melakukan

strategi Sponsorship, untuk memilih event yang tepat dalam kegiatan kerjasama

Sponsorship.

Page 27: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

15

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Sponsorship

Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan yang tertarik untuk melakukan

sponsorship, karena sponsorship merupakan program Integrated Marketing

Communication yang efektif dan dapat dibangun disekitar perusahaan, dan promosi

yang dilakuan dapat berguna untuk pasar lokal, regional, nasional, bahkan hingga

Internasional (Belch & Belch, dalam Alim 2010). Lalu dijelaskan oleh Pope dalam

Albar (2011), sponsorship adalah kegiatan penyediaan sumber daya baik uang, jasa,

dan sebagainya secara langsung oleh sebuah organisasi atau perusahaan kepada

seorang individu, suatu badan yang berwenang agar dapat mengikuti suatu kegiatan

yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang ditujukan sebagai strategi

promosi perusahaan dan dapat juga ditujukan sebagai tujuan pemasaran, media dan

tujuan perusahaan lainnya.

Selanjutnya Meenaghan dalam Nickel, dkk (2011) mendefinisikan sponsorship

sebagai sebuah investasi dalam bentuk tunai atau semacamnya yang berjalan dan

berlangsung dalam sebuah aktivitas baik perorangan atau event, yang nantinya

berfungsi sebagai akses untuk dapat mengeksploitasi aspek-aspek komersil potensial

yang berhubungan dengan kegiatan perorangan atau acara oleh sponsor ataupun

investor. Sedangkan Rossiter & Percy dalam Albar (2011) mengatakan bahwa

Page 28: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

16

sponsorship merupakan bantuan keuangan suatu perusahaan kepada media, acara

sosial, olahraga, atau budaya dalam rangka untuk membuka ataupun memperkenalkan

dan menaikkan citra atau merek perusahaan tersebut. Memang banyak sekali

penjelasan mengenai sponsorship dari para ahli, namun terdapat dua hal yang dapat

digaris bawahi mengenai kegiatan sponsorship, yaitu merupakan pertukaran yang

terjadi antara sponsor dan lembaga yang disponsori akan mendapatkan manfaat dari

keduanya, serta yang kedua yaitu bagaimana hubungan antara sponsor dan lembaga

yang disponsori (Meenaghan, 2001).

Perusahaan tentunya memiliki tujuan yang jelas saat melakukan kegiatan

sponsorship hingga berani untuk berinvestasi. Karena sponsorship dianggap dapat

memenuhi berbagai tujuan secara bersamaan. Duncan dalam Salma (2017) mengatakan

terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan melalui kegiatan

sponsorship, diantara nya;

1) Meningkatkan Brand awareness, melalui kegiatan sponsorship, perusahaan

dapat mentransfer brand dari perusahaan itu sendiri kepada event tersebut

sehingga dapat meningkatkan brand awareness.

2) Membangun Brand image, dapat membantu perusahaan dala penataan kembali

atau memperkuat merek atau citra perusahaan melalui kegiatan tertentu dengan

cara melakukan strategi sponsorship.

3) Meningkatkan serta mempertahankan hubungan, sponsorship memungkinkan

dalam menjaga hubungan baik antar organisasi, baik dikalangan konsumen

Page 29: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

17

ataupun karyawan, ataupun antar perusahaan kepada pihak yang di sponsori.

Dalam hubungan pemasaran merupakan masalah penting dalam komunikasi

pemasaran karena dapat membantu serta membangun loyalitas konsumen. Selain

itu, kegiatan pemberian sponsorship pada suatu event dapat dijadikan peluang

hiburan bagi karyawan karena memungkinkannya interaksi informal antar

karyawan pada suatu perusahaan.

4) Meningkatkan penjualan, dengan mensponsori sebuah event tentunya suatu

brand akan mendapatkan paparan dalam event tersebut, dan salah satu tujuan dari

sponsorship adalah untuk meningkatkan penjualan.

5) Melakukan promosi, melalui event pihak sponsor juga bertujuan untuk

melakukan promosi dengan tidak membuat acara tersendiri, namun dalam

kegiatan sponsorship suatu merek dapat melakukan promosi dan menjadi bagian

dalam event tersebut.

Jika menyimpulkan beberapa penjelasan diatas, sebenarnya dapat disimpulkan

bahwa kegiatan sponsorship merupakan salah satu kegiatan yang pada mulanya

berlangsung dengan suatu perusahaan yang melakukan sponsor kepada suatu lembaga

ataupun perorangan memberikan bantuan berupa sumber daya, dana, ataupun

sebagainya yang nantinya suatu sponsor akan dapat pula melakukan tujuan

pemasarannya. Dalam hal ini, kegiatan sponsorship seringkali dikaitkan dengan brand

awareness suatu perusahaan. Banyak pernyataan yang menyatakan bahwa kegiatan

sponsorship merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk

Page 30: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

18

meningkatkan kesadaran merek. Keegan dalam Kristanto (2011) mengatakan bahwa

kegiatan sponsorship dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan

merek/produk (awareness) dan penghargaan (esteem), membangun identifikasi merek,

serta memperkuat positioning suatu merek dan penjualan. Pendapat ini tidak jauh

berbeda seperti yang dikatakan oleh Gardner dan Shuman dalam Nickel, dkk (2011)

yang mengatakan bahwa sponsorship merupakan suatu investasi yang bertujuan untuk

mendukung tujuan perusahaan dengan misal untuk meningkatkan citra merek atau

tujuan pemasaran seperti meningkatkan kesadaran merek, dan biasanya tidak dilakukan

melalui saluran media tradisional.

Selanjutnya Kotler & Keller (2006) menjelaskan beberapa alasan yang membuat

perusahaan seringkali melakukan kegiatan sponsorship acara, diataranya:

1. To identify with a particular target market or lifestyle.

Pelanggan dapat ditargetkan secara geografis, demografi, psikografis, atau

perilaku sesuai dengan karakteristik suatu event. Memilih event dapat

berdasarkan pada sikap hadirin terhadap penggunaan produk atau merek tertentu.

2. To increase awareness of company or product name.

Sponsorship sering menawarkan keterpaparan yang berkelanjutan terhadap suatu

merek, suatu kondisi yang diperlukan untuk membangun pengenalan merek.

Dengan memilih acara atau kegiatan sponsor yang tepat, dan diidentifikasi

dengan suatu produk, maka dengan demikian brand recall juga dapat

ditingkatkan.

Page 31: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

19

3. To create or reinforce consumer perceptions of key brand image association

Suatu event memiliki asosiasi yang membantu menciptakan atau memperkuat

asosiasi merek.

4. To enhance corporate image dimensions.

Sponsorship dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan persepsi bahwa

perusahaan disukai, bergengsi, dan sebagainya, sehingga konsumen akan

menghargai perusahaan dan mendukungnya dalam pilihan produk nanti.

5. To create experienceand evoke feelings.

perasaan yang ditimbulkan oleh event yang menarik atau bermanfaat juga secara

tidak langsung dapat berdampak ke suatu merek. Pemasar dapat menggunakan

web untuk menyediakan dukungan pendukung dan pengalaman tambahan.

6. To express commitment to the community or on social issues

Penyebab pemasaran terkait terdiri dari sponsor yang melibatkan perusahaan

dengan organisasi nirlaba dan amal.

7. To entertain key clients or reward key employees

Banyak event yang memberikan layanan atau kegiatan khusus yang hanya

tersedia untuk sponsor dan tamu mereka. Melibatkan klien dengan cara ini

ataupun cara lain dapat menimbulkan niat baik dan membangun hubungan bisnis

yang berharga. Dari perspektif karyawan, suatu event dapat membangun

partisipasi dan semangat kerja

Page 32: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

20

8. To permit merchandising or promotional opportunities

Banyak pemasar yang melakukan kegiatan tambahan berupa kontes atau melalui

undian di toko merchandise , melakukan respons langsung, atau kegiatan

pemasaran lainnya dengan acara yang mereka sponsori tersebut.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai alasan yang membuat banyak

perusahaan melakukan kegiatan sponsorship, peneliti ingin menitik beratkan pada satu

poin yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, hal yang akan

penulis bahas yaitu mengenai kaitan strategi pemasaran sponsorship terhadap brand

awareness suatu perusahaan. Selain itu, dari berbagai tulisan ilmiah, skripsi, ataupun

pelitian terdahulu lainnya, banyak yang menggunakan komponen sponsorship yang

dikemukakan oleh Rossiter dan Percy (1998) yaitu dimensi target audience reach,

compability with the company or brand positioning, dan message capacity. Namun

dalam dimensi tersebut, peneliti merasa pengukuran sponsorship yang biasa digunakan

sebelumnya kurang memperhatikan dan mempertimbangkan faktor event didalamnya,

sedangkan yang kita ketahui sponsorship yang berlangsung dengan event tentunya

terdapat hubungan dua arah dengan event, sehingga bukan hanya sponsor saja memiliki

hubungan satu arah terhadap event namun juga terdapat hubungan timbal balik

didalamnya antara sponsor dan event.

Berdasarkan penjelasan diatas pada akhirnya pada penelitian ini, peneliti

menggunakan tiga sub-variabel sponsorship yang digunakan pada penelitian Speed &

Thompson (2000) dalam jurnalnya yang berjudul “Determinants of Sports Sponsorship

Page 33: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

21

Response”, yaitu event factors (X1), sponsorship factors (X2), dan sponsor factors

(X3). Peneliti menggunakan variabel tersebut karena peneliti merasa variabel yang

digunakan dalam penelitian Speed & Thompson sangat cocok dan dapat dijadikan alat

ukur dalam penelitian ini. Karena dalam penelitian tersebut, Speed dan Thompson

melihat bahwa atribut dalam sponsorship memiliki dampak yang berbeda terhadap

konsumen, dan begitu pula konsumen memiliki respon yang berbeda pula terhadap

atribut sponsor, dan penelitian yang dilakukan oleh Speed dan Thompson juga

menunjukan bahwa kesesuaian antara sponsor dengan event yang di sponsori memiliki

pengaruh dan hubungan yang kuat. Selain itu penelitian yang dilakukan Speed dan

thompson memang tidak secara langsung membahas terhadap brand awareness, akan

tetapi penelitian tersebut menguji terhadap tiga variabel yang salah satunya adalah

interest. Februarini (2013) mengatakan bahwa interest yang dimaksudkan oleh Speed

dan Thompson yaitu mengacu kepada atensi untuk sponsor atau dengan kata lain

kesadaran pengunjung terhadap kegiatan sponsor yang terjadi, sehingga pada akhirnya

akan meningkatkan kesadaran merek terhadap perusahaan yang melakukan sponsor.

Dalam jurnal penelitian Speed dan Thompson (2000), mengatakan bahwa event

factors merupakan segala sesuatu yang memang berdasarkan dari acara itu sendiri,

bagaimana acara itu dikenal baik dan memiliki ketertarikan yang tinggi dari para

penggemar acara itu atau tidak. Sehingga dapat dikatakan jika sponsor memilih acara

yang tepat pula, efektivitas kegiatan sponsorship pun semakin meningkat. Selanjutnya

Speed dan Thompson (2000) juga menjelaskan mengenai Sponsorship Factors

Page 34: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

22

merupakan hubungan kesesuaian antara perusahaan dan Acara yang akan di sponsori.

Kesesuaian yang dimaksudkan adalah meliputi kemiripan citra antara perusahaan yang

akan melakukan sponsor, kesamaan tujuan, kesamaan visi atau hubungan logis

keduanya dalam melakukan kerjasama, dan dengan kata lain sponsorship factors

merupakan kegiatan dan hubungan yang berlangsung antara perusahaan yang

mensponsori serta event yang disponsori.

Selain itu, berbeda halnya dengan Sponsor Factors. Dalam sponsor factors,

dijelaskan bahwa sponsor factors lebih menitik beratkan kepada perusahaan yang

melakukan kegiatan sponsorship. Seberapa sering sebuah perusahaan melakukan

sponsorship, acara apa saja yang biasa disponsori dan ketulusan sebuah perusahaan

melakukan kegiatan sponsorship (Speed & Thompson, 2000). Sehingga berdasarkan

penjelasan tersebut pada akhirnya peneliti menggunakan sub-variabel yang digunakan

oleh Speed dan Thompson karena dirasa cocok dengan karakteristik penelitian yang

ingin diteliti.

2.2 Sponsorship dan Kaitan dengan Pemasaran

Dalam ilmu komunikasi sponsorship masuk ke dalam teori komunikasi

pemasaran (Marketing communication mix). Marketing communication (Komunikasi

Pemasaran) merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan kepada konsumen secara langsung tentang produk dan

merek yang mereka jual atau dengan kata lain komunikasi pemasaran dapat mewakili

perusahaan sebagai sarana berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan konsumen

Page 35: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

23

(Kotler & Keller, 2006). Dalam komunikasi pemasaran, seringkali disebutkan bahwa

iklan menjadi elemen utama dari program komunikasi pemasaran, namun iklan

bukanlah satu-satunya atau bahkan paling penting dalam hal membangun ekuitas

merek. Kotler & Keller (2006) menyebutkan bahwa Marketing Communication Mix

(Bauran Komunikasi Pemasaran) terdiri dari:

1. Advertising (Periklanan), Merupakan semua bentuk sajian dan promosi non

perposal yang berkaitan dengan ide, barang dan jasa yang dilakukan oleh

perusahaan atau sponsor tertentu.

2. Sales Promotion, merupakan berbagai insntif jangka pendek yang dilakukan

untuk mendorong konsumen agar mencoba, membeli suatu produk ataupun jasa.

3. Event and Experiences, merupakan kegiatan sponsor dan progam yang di buat

oleh perusahaan untuk menciptakan suatu merek yang tidak biasa.

4. Public Relation and Publicity, merupakan program yang bertujuan untuk

mempromosikan dan melindungi citra perusahaan berserta masing-masing

produknya.

5. Direct marketing, Penggunaan surat, telepon, Faxsimile ataupun email dan alat

penghubung non personal yang digunakan untuk berkomunikasi secara langsung

dengan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan

tertentu.

6. Personal Selling, merupakan interaksi langsung yang doilakukan dengan pembeli

atau dengan kata lain melakukan persentasi, guna dapat berinteraksi dengan tepat

Page 36: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

24

kepada calon pembeli agar terjadi komunikasi dua arah baik menjawab

pertanyaan dan menerima pesan.

Berdasarkan penjelasan yang disebutkan oleh Kotler & Keller mengenai

marketing communication mix, peneliti mengkaitkan penelitian ini dengan salah satu

point yang disebutkan diatas yaitu event and experience. Jika mengacu pada definisi

yang disebutkan oleh Kotler & Keller (2006) dijelaskan bahwa event and experience

merupakan kegiatan sponsor dan progam yang di buat oleh perusahaan untuk

menciptakan suatu merek yang tidak biasa. Dalam hal ini peneliti mengangkat

pembahasan tentang sponsorship.

Selain itu, tidak hanya pendapat yang dikatakan oleh kotler & keller saja.

Masterman (2007) juga menyampaikan bahwa sponsorship dapat menjadi bagian dari

bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Menurut Masterman,

sponsorship dapat menyebarluaskan dan mengirim pesan perusahaan atau pesan

pemasaran melalui penggunaan advertising, public relations, sales promotion, dan

personal sales dan atau direct marketing. Sehingga dengan kata lain, melalui kegiatan

sponsorship dapat pula digunakan untuk mendukung serta menambah rangkaian

kegiatan promosi lainnya, dan setidaknya setiap elemen harus saling berkaitan dan

terintegrasi dengan baik. Berikut adalah penggambaran sponsorship melalui gambar

yang dijelaskan oleh Masterman (2007).

Page 37: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

25

Gambar 2. 1 Sponsorship dalam bagian Marketing Communication Mix

2.3 Brand Awareness

Definisi merek yang dikemukakan oleh American Marketing Association (AMA)

di dalam buku The Power of Brand yang ditulis oleh Freddy Rangkuti (2002)

mendefinisikan bahwa merek merupakan sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau

rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk

mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau

jasa yang dihasilkan pesaing. Selanjutnya Aaker (1991) menyebutkan bahwa merek

merupakan suatu identitas bagi sebuah produk, sehingga produk tersebut dapat dikenali

secara berbeda dengan yang lainnya. Adapun Kotler (2005) menambahkan, bahwa

merek merupakan janji yang diberikan penjual untuk konsisten dalam memberikan

tampilan, manfaat, serta jasa tertentu kepada pembelinya. Suatu merek tentunya tidak

mungkin dapat dikenal begitu saja, dibutuhkan adanya kesadaran merek oleh

Sponsorship

Advertising

Public Relations

Sales Promotion

Personal Sales

Direct Marketing

Sumber: Masterman, 2007

Page 38: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

26

masyarakat. Sulistyowati dalam Wicaksono & Seminari (2013) menyatakan bahwa

kesadaran merek ataupun yang biasa kita kenal dengan brand awareness merupakan

sebuah langkah awal untuk membangun merek dari sebuah produk.

Brand Awareness merupakan tujuan umum dalam setiap strategi promosi. Seperti

yang disebutkan oleh Peter & Olson (2000) bahwa brand awareness merupakan sebuah

tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi yang dilakukan perusahaan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa brand awareness menjadi langkah awal seorang

konsumen untuk mengenal dan mengetahui suatu brand yang kemudian dapat

berujung kepada keputusan pembelian. Aaker dalam Februarini (2012) menyebutkan

bahwa Brand Awareness, merupakan sebuah kemampuan yang berasal dari seorang

pembeli potensial dalam mengenali dan memanggil ulang ataupun mengingat bahwa

sebuah merek merupakan termasuk kedalam bagian dari sebuah kategori tersebut.

Selanjutnya Durianto, dkk (2004) juga menambahkan, bahwa Brand Awareness

merupakan key of brand asset, atau dapat dikatakan sebagai kunci untuk dapat masuk

ke dalam elemen lainnya. Maka apabila brand awareness dari suatu produknya rendah,

dapat dipastikan ekuitas dari brand nya juga rendah. Simamora dalam Iriani (2008)

menjelaskan bahwa ekuitas merek adalah suatu nilai merek yang memberikan

gambaran mengenai seluruh kekuatan merek. Oleh sebab itu, brand awareness

merupakan elemen yang sangat penting untuk sebuah brand.

Persaingan sebuah produk saat ini semakin luas, tentunya jika suatu produk tidak

memiliki brand awareness yang kuat dapat dipastikan konsumen pun belum tentu akan

Page 39: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

27

memilih produk dari brand tersebut. Ketika seorang konsumen tidak mengenal dan

sadar akan brand tersebut, lalu bagaimana seorang konsumen dapat dengan mudah

percaya untuk memilih suatu produk dari brand yang bersangkutan. Biasanya seorang

konsumen tentunya memiliki kepercayaan akan suatu brand yang telah dikenalnya,

sehingga konsumen akan dengan mudah untuk kembali memilih brand yang sudah ia

kenal. Hal ini diperkuat oleh Durianto, dkk (2004) bahwa konsumen cenderung

membeli brand yang sudah dikenalnya, karena dengan membeli produk dari sebuah

brand yang sudah dikenal, konsumen merasa aman, terhindar dari berbagai resiko

pemakaian, dengan asumsi bahwa brand yang sudah dikenal lebih dapat diandalkan.

Oleh sebab itu, pada akhirnya perusahaan berupaya untuk meningkatkan

kesadaran merek suatu produknya. Subhani & Oman (2011) mengatakan bahwa

perusahaan berupaya untuk membangun brand awareness dengan harapan ketika

seorang konsumen ingin memenuhi kebutuhannya terhadap suatu produk ataupun jasa,

maka ia akan dengan mudah untuk melakukan brand recall hingga berujung kepada

keputusan pembelian. Lalu Subhani & Oman (2011) juga menambahkan, bahwa

seseorang dapat dikatakan sadar akan suatu merek ketika konsumen merasa tidak asing

pada suatu merek, perasaan tidak asing pada merek inilah yang akan memberikan rasa

percaya diri kepada konsumen ketika ingin menggunakan produk tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan jika suatu produk telah memiliki

brand awareness yang baik, pada akhirnya dapat berujung kepada sikap seorang

Page 40: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

28

konsumen apakah akan memilih untuk menggunakan produk atau jasa tersebut atau

tidak.

Pada masa sekarang ini, berbagai perusaahan berusaha untuk menciptakan

ataupun meningkatkan kesadaran merek untuk produknya. Hal ini dirasa wajar, karena

kesadaran merek merupakan hal yang penting dan dapat memberikan manfaat-manfaat

kepada perusahaan. Keller (2003) menjelaskan terdapat manfaat yang akan di peroleh

perusahaan ketika dapat menciptakan kesadaran mereknya, diantaranya:

1. Learning advantage

Kesadaran merek dapat mempengaruhi citra merek (Brand Image) dengan

mempengaruhi pembentukan dan kekuatan dari asosiasi merek (brand

association). Dengan menciptakan asosiasi merek dibenak konsumen, brand

awareness dapat mempengaruhi proses pembelajaran konsumen terhadap suatu

merek.

2. Consideration advantage

Jika suatu merek telah terdapat kesadaran merek di benak konsumen, maka

memungkinkan suatu merek akan menjadi bagian dari rangkaian pertimbangan

(consideration set) pada proses keputusan pembelian.

3. Choice advantage

Kesadaran merek dapat berpengaruh terhadap pilihan merek yang ada dalam

rangkaian pertimbangan, bahkan ketika merek tersebut tidak memiliki asosiasi

yang begitu besar dibenak konsumen.

Page 41: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

29

Dapat disimpulkan, bahwa kesadaran merek memiliki manfaat yang sangat

penting terhadap suatu merek. Kesadaran merek dapat menjadi sebuah proses

pembelajaran bagi seorang konsumen untuk setidaknya mengetahui dan mengenal

akan suatu brand tersebut, sehingga pada akhirnya hal tersebutlah yang kemudian

menjadi dasar untuk dapat melakukan keputusan pembelian. Hal ini lah yang pada

akhirnya menjadi sangat penting untuk perusahaan, sehingga tidak mengherankan

apabila perusahaan akan berusahaa untuk mempertahankan ataupun meningkatkan

kesadaran merek perusahaannya.

Di dalam brand awareness, beberapa tingkatan. Seperti yang disebutkan oleh

Aaker dalam Februarini (2012) yang menyatakan bahwa brand awareness memiliki

beberapa tingkatan yang membutuhkan jangkauan secara kontinum (continum

ranging), dari sebuah perasaan tidak pasti apakah merek tertentu dikenal, membuat

yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya merek dalam kelas/kategori

tersebut. Berikut beberapa tingkatan kesadaran merek yang disebutkan oleh Aaker

dalam Februarini (2012) melalui bentuk piramida kesadaran.

Page 42: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

30

Gambar 2. 2 Tingkat kesadaran merek menurut Aaker

Pada gambar diatas dapat terlihat bahwa tingkat terendah dalam brand awareness

yaitu unaware brand (tidak menyadari merek), lalu tingkatan selanjutnya brand

recognition (pengenalan merek), brand recall (Pengingatan kembali merek), dan

tingkatan teeratas yaitu top of mind (Puncak pikiran). Penjelasan dari tingkatan tersebut

sebagai berikut:

1. Unaware Brand (tidak menyadari merek)

Merupakan suatu tingkatan yang paling awal dimana seorang calon konsumen

tidak menyadari akan kehadiran suatu merek.

2. Brand Recognition (Pengenalan Merek)

Tingkatan ini merupakan tingkatan minimal dari kesadaran merek, yaitu tingkat

ingatan seorang konsumen terhadap suatu merek akan muncul saat diberikan

bantuan pengingat agar kembali mengingat suatu merek tersebut.

Sumber: Aaker dalam Februarini (2012)

Page 43: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

31

3. Brand Recall (Pengingatan kembali merek)

Tingkatan ini yaitu saat seorang konsumen dapat mengingat kembali suatu merek

tanpa adanya bantuan apapun, atau disebut juga sebagai unaide recall.

4. Top of mind (Puncak Pikiran)

Top of mind merupakan tingkatan teratas dari suatu kesadaran merek. Dalam

tingkatan ini suatu merek akan menjadi yang pertama kali muncul di dalam

pikiran konsumen (Aaker, dalam Februarini 2012).

Selain pada empat tingkatan dalam piramida kesadaran diatas, terdapat posisi

yang lebih tinggi dari top of mind yaitu merek dominan. Merek dominan merupakan

merek yang menempati posisi sebagai satu-satunya merek yang diingat oleh konsumen

dengan perbedaan persentase yang tinggi dengan merek lainnya sehingga merek lain

tidak diperhitungkan oleh konsumen seperti yang disebutkan oleh Aaker dalam

Februarini (2012).

Berdasarkan penjelasan diatas konsumen bisa saja mengenal suatu merek

tersebut, namun seorang konsumen belum tentu dapat dengan mudah memanggil ulang

suatu merek ataupun memikirkan brand tersebut menjadi ingatan pertama dalam

benaknya. Li (2004) mendukung penjelasan tersebut bahwa belum tentu seorang

konsumen akan dengan mudah melakukan recall terhadap brand dengan kategori

produk tertentu. Oleh sebab itu dalam penelitian ini peneliti menguji variabel dependen

menggunakan indikator yang juga digunakan oleh Homburg, dkk (2010), yaitu

unaware brand, brand recognition, brand recall, dan top of mind. Dalam indikator

Page 44: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

32

tersebut, memiliki penjelasan yang sama seperti penjelasan tingkatan brand awareness

diatas, karena memang dalam penelitian yang dilakukan oleh Homburg ini menguji

variabel Brand Awareness menggunakan alat uji yang dilakukan oleh Aaker ditahu

1996. Penelitian yang dilakukan oleh Homburg ini ingin melihat bagaimana brand

awareness dapat berpengaruh terhadap kinerja pasar dan pada akhirnya berujung pada

penjualan. Sehingga pada penelitian ini akhirnya peneliti menggunakan indikator

tersebut dalam penelitian ini karena dirasa dapat mengukur kesadaran merek yang

dimiliki oleh perusahaan Grab, terlebih ketika Grab melakukan kegiatan sponsorship

terhadap event Indonesian Idol 2018.

2.4 Pengaruh Sponsorship Terhadap Brand Awareness

Tentunya setiap perusahaan menginginkan produknya memiliki merek yang kuat

dibenak masyarakat. Untuk mendapatkan hal tersebut, pastinya dibutuhkan kesadaran

merek yang tinggi terhadap merek suatu produk, sehingga pada akhirnya perusahaan

mencari strategi promosi seperti apa yang dirasa tepat untuk setidaknya meningkatkan

kesadaran merek nya. Dalam hal ini, berbagai perusahaan akhirnya memilih salah satu

strategi promosi/pemasarannya yaitu dengan kegiatan sponsorship. Sponsorship pada

masa sekarang ini menjadi salah satu strategi pemasaran yang seringkali digunakan

perusahaan untuk memperkuat merek mereka, dan salah satu caranya dengan

meningkatkan brand awareness perusahaan tersebut. Keegan dalam Kristanto (2011)

mengatakan bahwa kegiatan sponsorship dapat digunakan untuk meningkatkan

kesadaran merek/produk (awareness) dan penghargaan (esteem), membangun

Page 45: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

33

identifikasi merek, memperkuat positioning merek serta penjualan, dan untuk

mengesampingkan hambatan-hambatan periklanan pada beberapa negara.

Berdasarkan penjelasan yang disebutkan oleh Keegan dalam Kristanto tersebut,

dapat dikatakan bahwa dalam penggunaan kegiatan sponsorship, dapat meningkatkan

kesadaran merek untuk perusahaan, selain itu pada akhirnya akan memperkuat

positioning suatu merek sehingga akan meningkatkan penjualan. Hal inilah yang pada

akhirnya membuat peneliti tertarik dan ingin membuktikan pernyataan tersebut, apakah

kegiatan sponsorship yang dilakukan oleh Grab Indonesia dalam event Indonesian Idol

2018 dapat berpengaruh terhadap kesadaran merek.

Senada seperti yang telah dikatakan oleh Keegan diatas, Nickel dkk (2011)

mengatakan sponsorship memungkinkan perusahaan untuk memenuhi tujuan

pemasaran suatu perusahaan, yaitu membangun kesadaran merek dan mempengaruhi

sikap pembeli. Selain itu disebutkan oleh Bennet dalam Nickel, dkk (2011) bahwa

sponsorship adalah sarana efektif bagi sebuah perusahaan untuk dapat membedakan

diri dari para pesaing sehingga mendapatkan keuntungan di pasar. Selain itu, seringkali

perusahaan melakukan sponsorship pada event olahraga dan seni dengan harapan dapat

meningkatkan brand awareness, seperti yang dikatakan oleh Gwinner & Eaton (1999)

yang menyebutkan bahwa terdapat dua tujuan penting dari sponsorship olahraga dan

seni, yaitu untuk meningkatkan brand awareness dan untuk membangun, memperkuat

dan mengubah brand image. Dengan kata lain, beberapa uraian diatas dapat

menyimpulkan bahwa kegiatan sponsorship sangat erat kaitannya dengan brand

Page 46: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

34

awareness, dan sebagai salah satu strategi promosi, sponsorship dapat digunakan untuk

berbagai tujuan perusahaan, tidak hanya sekedar tujuan pemasaran saja.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada studi terdahulu yang dilakukan oleh peneliti

lainnya, beberapa peneliti tersebut diantaranya adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Chintya Ayu Februarini pada tahun 2012 ini

berjudul “Pengaruh Sponsorship terhadap Brand Awareness Djarum

Super Mild: Studi Pada Event Jakarta International Java Jazz Festival

2012”. Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa kegiatan sponsorship yang

dilakukan oleh Djarum Super Mild pada event Jakarta International Java Jazz

Festival memiliki pengaruh yang signifikan. Selain itu, hubungan antara

variabel sponsorship dengan variabel kesadaran merek Djarum Super Mild juga

terhitung kuat. Dalam penelitian ini, tidak hanya menguji antar variabel

sponsorship dengan kesadaran merek saja, akan tetapi juga menguji hubungan

antar dimensi nya, dan hasil pengujian tersebut juga menghasilkan hasil yang

signifikan antara dimensi yang digunakan yaitu Sponsorship Factors dan

Sponsor Factors terhadap kesadaran merek.

2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Richard Speed dan Peter Thompson pada

tahun 2000. Pada penelitian ini memiliki judul “Determinants of Sport

Sponsorship Response”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon

dari konsumen terhadap sponsorship dengan atribut-atributnya. Dalam atribut-

Page 47: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

35

atribut tersebut diantaranya yaitu Event Factors, Sponsorship Factors, dan

Sponsor Factors yang akan diuji untuk mengetahui respon konsumen terhadap

sponsorship yang dibagi menjadi interest, favor, dan use. Penelitian ini

menunjukan bahwa terdapat dampak masing-masing antara atribut sponsorship

yang telah disebutkan sebelumnya, dan dengan kata lain konsumen memiliki

respon yang berbeda dalam menanggapi atribut tersebut. Selain itu dalam

penelitian ini, kesesuaian antara sponsor dan event memiliki pengaruh yang

besar dalam pengukuran efektivitas sponsorship.

3. Penelitian yang dilakukan oleh George K. Amoako, dkk. di tahun 2012

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara kinerja

pemasaran denga sponsorship, mengidentifikasi dampak dari kegiatan

sponsorship terhadap nilai merek, hubungan sponsorship terhadap nilai

penjualan, serta apakah sponsorship dapat mempersuasi konsumen. Sehingga

penelitian yang berjudul “The effect sponsorship on marketing

communication performance: A case study of Airtel Ghana” menghasilkan

hasil penelitian bahwa sponsorship merupakan alat promosi yang cukup efektif

karena secara jelas dapat mempengaruhi kinerja komunikasi pemasaran secara

positif, meningkatkan kesadaran merek, preferensi merek, daya ingat akan

merek serta memproyeksikan citra merek yang baik sehingga pada akhirnya

dapat mengarah kepada meningkatnya penjualan serta nilai suatu perusahaan.

Page 48: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

36

4. Penelitian Reinhard Grohs & Heribert Reisinger di tahun 2013 memiliki judul

“Sponsorship effects on brand image: The role of exposure and activity

involvement”. Dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

yang mencakup lingkup sponsorship serta aktifitas berlangsungnya proses

sponsorship ini memberikan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara event image dengan sponsor image, akan tetapi pada variabel lainnya,

hubungan antara event sponsor fit serta event commercialization tidak memiliki

pengaruh yang signifikan didalamnya. Selain itu dalam penelitian ini, lebih

kepada bagaimana suatu event memiliki kaitan nya terhadap Perusahaan

melalui aktifitas sponsor.

Tabel 2. 1 Tabel Penelitian Terdahulu

Aspek Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian 3 Penelitian 4

Nama

Peneliti &

Tahun

Chintya Ayu

Februarini (2012).

Richard Speed &

Peter Thompson

(2000).

George K.

Amoako, dkk

(2012)

Reinhard Grohs &

Heribert Reisinger

(2013)

Page 49: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

37

Judul

Penelitian

Pengaruh

Sponsorship

terhadap Brand

Awareness Djarum

Super Mild: Studi

pada event Jakarta

International Java

Jazz Festival 2012.

Determinants of

Sports Sponsorship

Response.

The effect of

sponsorship on

marketing

communication

performance: A

case study of Airtel

Ghana

Sponsorship effects

on brand image:

The role of

exposure and

activity

involvement

Tujuan

Mengetahui

pengaruh dari tiap-

tiap dimensi

sponsorship

terhadap brand

awareness.

Mengetahui respon

konsumen terhadap

suatu sponsorship

dengan atributnya

berupa faktor-faktor

terkait serta untuk

mengetahui

pengaruh atribut-

atribut tersebut pada

respon sponsorship

yang dibagi menjadi

interest, favor, dan

use.

Untuk mengetahui

apakah terdapat

hubungan positif

antara kinerja

pemasaran dan

sponsorship,

mengidentifikasi

dampak sponsor

pada nilai merek,

hubungan

sponsorship

terhadap penjualan,

dan menetapkan

apakah sponsorship

memiliki daya ingat

dan memiliki

persuasi pada

konsumen.

Penelitian ini

dilakukan untuk

mengetahui

hubungan yang

mencakup dalam

lingkup sponsorship

dan aktifitas pada

berlangsungnya

proses sponsorship.

Metode

Penelitian

Menggunakan

metode penelitian

kuantitatif

eksplanatif,

dengan

menggunakan

survey.

Menggunakan

metode penelitian

kualitatif –

kuantitatif, dengan

menggunakan

survey.

Menggunakan

metode survey

dengan target

audiens sejumlah

120 yang mewaliki

populasi.

Menggunakan

metode kuantitatif

dengan menyajikan

dan membuktikan

berdasarkan

kedelapan hipotesis

yang ada.

Page 50: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

38

Hasil

Terdapat pengaruh

sponsorship pada

event Jakarta

International

Djarum Super

Mild jazz Festival

2012 terhadap

kesadaran merek

Djarum Super

Mild pada para

pengunjung event

tersebut. Variabel

Sponsorship

mempengaruhi

kesadaran merek

Djarum Super

Mild sebanyak

28,8%. Sehingga

sisa yang

mempengaruhi

kesadaran merek

di pengaruhi oleh

faktor lain sebesar

72,2%.

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa

atribut program

sponsorship

memiliki dampak

masing-masing

untuk respon

konsumen, dengan

kata lain konsumen

memiliki respon

yang berbeda dalam

menanggapi tiap

atribut program

sponsorship yang

ada. Selain itu dalam

penelitian ini

menunjukan bahwa

kesesuaian antara

sponsor dan event

memiliki pengaruh

besar dalam

pengukuran

efektivitas program

sponsorship.

Hasil dalam

penelitian ini

menjelaskan bahwa

sponsorship

mempengaruhi

kinerja komunikasi

pemasaran secara

positif, dan

pandangan umum

berfungsi sebagai

alat promosi. Selain

itu sponsor juga

membantu

menciptakan

kesadaran merek,

preferensi merek,

daya ingat akan

merek,

memproyeksikan

citra merek yang

baik untuk

perusahaan

sehingga pada

akhirnya dapat

mengarah pada

peningkatan

penjualan, serta

meningkatnya nilai

suatu perusahaan.

Penelitian ini

memberikan hasil

bahwa event image

memberikan hasil

yang positif dan

signifikan dengan

nilai skala yang

cukup tinggi.

Namun hubungan

interaksi antara

event image dan

jaringan

sponsorhsip

dianggap tidak

signifikan.

Selanjutnya,

interaksi antara

sponsorship

exposure dan event

commercialization

memberikan hasil

yang berpengaruh

dan tidak

signifikan.

Relevansi

Penelitian

Penelitian ini

memiliki relevansi

yang sama-sama

membahas tentang

pengaruh dari

sponsorship dan

kaitan nya dengan

brand awareness.

Dalam penelitian

yang dilakukan

Februarini (2012)

memiliki tujuan

yang sama-sama

Penelitian ini

menjadi rujukan

peneliti dalam

menentukan variabel

indikator

sponsorship. Karena

peneliti merasa

variabel dan

indikator yang

digunakan oleh

penelitian yang

dilakukan Speed &

Thompson dapat

Penelitian ini sama-

sama ingin melihat

bagaimana

pengaruh

sponsorship

terhadap kinerja

pemasaran,

termasuk di

dalamnya yaitu

brand awareness

Penelitian ini

mencakup ruang

sponsorship

sehingga sama-

sama memberi

pengetahuan akan

faktor dai variabel

seponsorship.

Adapun salah satu

alat ukur yang

digunakan ialah

sama yaitu

menggunakan alat

Page 51: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

39

ingin mengetahui

pengaruh program

sponsorship serta

mengetahui

pengaruh dari tiap-

tiap variabel

terhadap brand

awareness.

berkaitan dengan

penelitian yang

dilakukan peneliti.

ukur sponsor event-

fit yang memiliki

hubungan dengan

event

Perbedaan

Penelitian

Penelitian ini

memiliki

perbedaan dalam

menentukan objek

yang ingin di teliti,

dalam penelitian

ini menggunakan

objek Djarum

supermild dalam

event Jakarta

Internasional Java

Jazz Festival.

Penelitan ini

menggunakan

populasi hanya

berdasarkan

beberapa

pengunjung dari

event ini.

Sedangkan peneliti

menggunakan

populasi satu

Indonesia.

Penelitian ini

membahas tentang

pengaruh dari

sponsorship dan

pengaruh nya

terhadap

favor,interest, dan

use. Dalam

penelitian ini objek

yang digunakan

adalah acara

olahraga sedangkan

yang peneliti jadikan

objek adalah event

bernyanyi.

Penelitian ini

dilakukan di Ghana,

dan pada penelitian

ini tidak hanya

melihat dan

mengetahui

bagaimana

hubungan antara

sponsorship dan

brand awareness

saja, namun lebih

luas lagi pada

penelitian ini ingin

mengetahui

bagaimana

hubungan antara

sponsorship dan

kinerja pemasaran,

bagaimana

sponsorship

berpengaruh pada

nilai perusahaan

serta apakah

sponsorship dapat

mengaruhi

penjualan.

Perbedannya

terletak pada

variabel yang

digunakan. Dalam

penelitian ini,

variabel bebas

yang digunakan

hanya satu yaitu

sponsorship,

sedangkan dalam

penelitian ini

menggunakan

lebih dari satu

variabel yang

mencakup faktor-

faktor sponsorship.

Alasan peneliti

menggunakan satu

variabel saja

dikarenakan

peneliti

beranggapan

bahwa indikator

yang digunakan

sudah mencakup

apa yang hendak

diukur dalam

penelitian.

Sumber: Data Olahan Penulis

Page 52: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

40

2.6 Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, dapat disebutkan bahwa dalam penelitian

ini bermula dari Grab Indonesia yang sedang bersaing dalam pasar transportasi online.

Untuk bersaing dalam pasar transportasi online, Grab Indonesia melakukan kegiatan

sponsorship yang dalam hal ini bekerja sama dengan event Indonesian Idol 2018.

Sponsorship dalam penelitian ini menjadi variabel utama yang merupakan salah satu

strategi pemasaran dan termasuk kedalam teori marketing communication mix yang

disebutkan oleh Kotler & Keller (2006). Variabel Independen dalam penelitian ini

diukur menggunakan tiga sub-variabel, dan diadopsi dari penelitian yang dilakukan

oleh Speed & Thompson (2000) dengan diantaranya yaitu event factors (X1),

sponsorship factors (X2), sponsor factors (X3).

Grab

Indonesia

Sponsorship

(Speed & Thompson, 2000)

Indonesian Idol

2018

Sponsorship

Factors (X2)

Sponsor Factors

(X3)

Event Factors (X1)

Brand Awareness (Y)

(Homburg, dkk., 2010)

Brand Awareness

Grab Indonesia

Gambar 2. 3 Kerangka Berfikir Penelitian

Sumber: Data Olahan Penulis

Page 53: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

41

Event Factors (X1)

Sponsor Factors (X3)

Sponsorship Factors (X2)

H1

H2

H3

H4 Secara simultan

Secara parsial

Sponsorship (X)

(Speed & Thompson, 2000)

Brand Awareness (Y)

(Homburg, 2010)

Gambar 2. 4 Hipotesis Penelitian

Selanjutnya dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dan pengaruh

antara variabel independen dan variabel dependen baik secara parsial ataupun secara

simultan, yaitu variabel sponsorship dengan brand awareness. Sehingga pada akhirnya

penelitian ini sekaligus untuk mengetrahui apakah sponsorship yang dilakukan oleh

Grab Indonesia dalam event Indonesian Idol 2018 dapat mempengaruhi Brand

Awareness dari Grab Indonesia. Aaker dalam Februarini (2012) menyebutkan bahwa

Brand Awareness merupakan sebuah kemampuan yang berasal dari seorang pembeli

potensial dalam mengenali dan memanggil ulang ataupun mengingat bahwa sebuah

merek merupakan termasuk kedalam bagian dari sebuah kategori tersebut. Pada

penelitian ini, peneliti menguji variabel brand awareness menggunakan indikator yang

diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Homburg, dkk (2010).

2.7 Hipotesis

Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2018)

Page 54: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

42

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah suatu penelitian, dimana rumusan masalah tersebut telah

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan belum didasari oleh fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan

data, namun jawaban yang diberikan baru berupa teori-teori yang relevan. Jadi dapat

dikatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empirik. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa

hipotesis diantaranya:

Secara Simultan:

(H1) Hipotesis pengujian variabel X (X1, X2, X3) dengan variabel Y

Ha = Terdapat pengaruh antara variabel sponsorhip (event factors (X1), Sponsorship

Factors (X2), Sponsor Factors (X3)) terhadap variabel brand awareness (Y).

H0 = Tidak terdapat pengaruh antara variabel sponsorhip (event factors (X1),

Sponsorship Factors (X2), Sponsor Factors (X3)) terhadap variabel brand awareness

(Y).

Secara Parsial:

(H2) Hipotesis pengujian sub-variabel X1 dengan variabel Y

Ha = Event Factors (X1) berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

H0 = Event Factors (X1) tidak berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y).

(H3) Hipotesis pengujian sub-variabel X2 dengan variabel Y

Page 55: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

43

Ha = Sponsorship Factors (X1) berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

H0 = Sponsorship Factors (X1) tidak berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y).

(H4) Hipotesis pengujian sub-variabel X2 dengan variabel Y

Ha = Sponsor Factors (X1) berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

H0 = Sponsor Factors (X1) tidak berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y).

Page 56: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

44

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam pada penelitian ini ialah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif sebagai penelitian yang berlandaskan filsafat positvisme, dan

yang diteliti dalam penelitian ini ialah populasi dan sampel yang ditentukan oleh

peneliti, sampel ditarik secara random, adapun pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, serta analisis data bersifat statistik untuk menguji hipotesis

yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2010). Kriyantono (2006) menjelaskan bahwa

penelitian kuantitatif dapat dijadikan penelitian yang mampu menggambarkan

suatu masalah atau fenomena sebagai representasi dari populasi yang ada.

Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksplanatif. Sugiyono (2010)

menyebutkan bahwa penelitian eksplanatif digunakan untuk pengaruh mengetahui

hubungan antar variabel. Peneliti menggunakan tipe penelitian kuantitatif

eksplanatif dikarenakan peneliti ingin mengetahui hubungan sebab akibat antar

variabel dependen dengan variabel independen dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini, peneliti ingin meneliti apakah terdapat pengaruh dari variabel

sponsorship (X) dengan sub-variabel Event Factors (X1), Sponsorship Factors

Page 57: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

45

(X2), Sponsor Factors (X3) terhadap Brand awareness (Y) masyarakat pada

kegiatan sponsorship yang dilakukan pada studi perusahaan Grab Indonesia dalam

acara Indonesia Idol 2018.

3.1.2 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei digunakan karena

peneliti menjadikan kuesioner sebagai instrumen utama dalam penelitian,

instrumen pengumpulan data kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi

dari semua responden dalam penelitian yang dianggap mewakili populasi tertentu

(Kriyantono, 2006). Peneliti memilih untuk menggunakan metode survei dan

menjadikan kuesioner sebagai instrumen data utama karena peneliti ingin melihat

pengalaman dan persepsi responden secara langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang sistematis dan juga terstruktur.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian sebagai atribut dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Adapun objek dalam penelitian ini adalah

kerjasama perusahaan yang dilakukan perusahaan Grab Indonesia saat melakukan

kegiatan sponsorship dalam event Indonesian Idol. Penelitian ini ingin melihat

bagaimana kesadaran masyarakat terhadap perusahaan Grab yang melakukan strategi

Sponsorship pada event Indonesian Idol 2018.

Page 58: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

46

3.3 Subjek Penelitian

Subjek adalah target populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012). Subjek dari penelitian ini adalah penonton acara Indonesian Idol 2018.

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010), populasi sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek atau objek yang memiliki karakteristik tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hal

ini didukung oleh pernyataan dari Bungin (2005), yaitu populasi merupakan

keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan,

udara, nilai, sikap hidup, peristiwa, dll. Sehingga objek-objek tersebut dapat dapat

dijadikan sumber data dari penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-

orang yang menonton acara Indonesian Idol 2018 di Indonesia.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010). Sedangkan Silalahi (2015) mengatakan bahwa

penelitian sampel dilakukan apabila populasi dalam penelitian tersebut terlalu besar

dan tersebar sehingga peneliti sulit untuk menjangkau, sulit dalam mengolah data,

membutuhkan biaya yang besar, dan waktu yang dibutuhkan terlalu banyak.

Berdasarkan penjelasan yang disebutkan sebelumnya, penelitian ini menggunakan

populasi dengan jumlah tak terhingga. Peneliti menggunakan jumlah sampel yang

Page 59: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

47

dikemukakan oleh Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2015) dengan jumlah

sampel sebanyak 272 dan tingkat kesalahan sebesar 10%. Dalam mengambil

sampel yang ditentukan, peneliti menggunakan kuesioner dan menyebarnya secara

online. Adapun dalam proses mendapatkan sampel peneliti menentukan dua

karakteristik responden, yaitu diantaranya;

1. Telah menonton tayangan Indonesian Idol 2018 sekurang-kurangnya dua kali

penayangan. Hal ini mengacu pada pernyataan yang dikatakan oleh Aaker

dalam Februarini (2012) yang menyatakan bahwa brand awareness memiliki

beberapa tingkatan yang membutuhkan jangkauan secara kontinum

(continum ranging) atau dengan kata lain berkelanjutan, sehingga

berdasarkan pernyataan tersebut peneliti memilih karakteristik penonton yang

telah minimal dua kali menonton tayangan Indonesian Idol 2018 dikarenakan

dua kali merupakan jumlah minimal seseorang melakukan tindakan

berkelanjutan.

2. Telah berumur minimal 18 tahun. Setyonegoro dalam Mutiara (2003),

mengatakan bahwa klasifikasi umur dewasa dimulai pada usia 18 tahun.

Sehingga usia dewasa dianggap sudah dapat mempertanggung jawabkan atas

apa yang dilakukan oleh setiap individu.

Page 60: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

48

3.3.3 Teknik Sampling

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling nonprobability

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi ataupun unsur untuk

dapat dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015). Dengan kata lain teknik sampling

nonprobability sampling tidak menentukan sampel dengan kriteria yang

acak/bebas. Dalam nonprobability sampling terdapat beberapa teknik pengambilan

sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Sampling kuota, yaitu teknik menentukan sampel berdasarkan populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah/kuota yang diinginkan (Sugiyono,

2015).

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan pencarian data dari jumlah responden, peneliti menggunakan

responden dari seluruh warga Indonesia yang menonton Indonesial Idol 2018. Lokasi

penelitian survei pun dilakukan di Indonesia karena sampel yang digunakan ialah

warga Indonesia yang menonton Indonesian Idol 2018. Dalam memperoleh hasil

penelitian yang baik dan lengkap, maka diperlukannya waktu untuk pencarian data

selama bulan Januari 2018 sampai bulan Mei 2018. Pada bulan Januari sampai April

2018, peneliti melakukan penyusunan BAB 1 – BAB 3, dan pada bulan April – Mei

2018 peneliti akan melakukan survei dengan cara membagikan kuesioner ke

masyarakat di Indonesia yang menonton event Indonesian Idol 2018.

Page 61: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

49

3.5 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Variabel pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang telah ditentukan dan di

tetapkan oleh peneliti juga dipelajari hingga memperoleh informasi mengenai hal yang

berkaitan sehingga kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Dalam

hal ini, peneliti ingin menarik kesimpulan dengan cara menghubungkan berbagai

variabel yang ada. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas

(Variabel Independen) dan variabel terikat (Variabel Dependen). Sugiyono (2016)

menambahkan, bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah Sponsorship (X) dengan sub-variabel

Event Factors (X1), Sponsorship Factors (X2), Sponsor Factors (X3) yang

mempengaruhi variabel terikat yaitu Brand Awareness (Y).

3.5.1 Definisi Konseptual

Azwar (2007) menjelaskan bahwa definisi konseptual merupakan definisi

yang masih berupa konsep dan maknanya sangat abstrak, walaupun secara intuitif

masih dapat dipahami maksudnya. Penelitian ini akan membahas mengenai

pengaruh dari strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness pada studi

perusahaan Grab dalam event Indonesian Idol 2018. Dalam penelitian ini, peneliti

menguji variabel Sponsorship (X) menggunakan sub variabel Event Factors (X1),

Page 62: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

50

Sponsorship Factors (X2), dan Sponsor Factors (X3). Berikut akan penulis jabarkan

konsep dari variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini:

a. Sponsorship (X)

Sponsorship merupakan salah satu strategi promosi yang termasuk kedalam

bagian dari Marketing Communication Mix. Dalam Marketing

Communication Mix disebutkan bahwa Sponsorship masuk kedalam

komponen Event and Experience (Kotler & Keller, 2006). Dengan

perusahaan memberikan dukungan dalam bentuk dana pada suatu kegiatan

baik kegiatan musik, olahraga, sosial dan sebagainya agar kegiatan tersebut

dapat terlaksana dengan baik dan disaat yang bersamaan perusahaan akan

mendapatkan keuntungan berupa brand awareness ataupun brand image akan

perusahaannya.

a) Event Factors

Speed & Thompson (2000) dalam jurnal penelitiannya mengatakan

event factors merupakan segala sesuatu yang memang berdasarkan dari

acara itu sendiri, bagaimana acara itu dikenal baik dan memiliki

ketertarikan yang tinggi dari bagi para penggemar acara itu atau tidak.

Karena dijelaskan kembali oleh Speed & Thompson (2000) bahwa

apabila responden yang menganggap sebuah acara bersangkutan

menarik, akan memiliki dampak yang lebih kuat pada citra sponsor. Hal

ini menunjukan bahwa sponsor dapat meningkatkan respons dari

Page 63: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

51

perusahaan mereka jika mereka memilih acara yang tepat. Dalam

menguji sub-variabel event factors, peneliti menguji menggunakan

indikator Personal liking for the event dan status of event. Indikator ini

dimaksudkan untuk mengetahui dan menguji bagaimana suatu sifat dan

penilaian masyarakat terhadap event yang disponsori.

b) Sponsorship Factors

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Februarini (2012)

mengatakan bahwa Sponsorship Factors merupakan hubungan

kesesuaian antara perusahaan dan Acara yang akan di sponsori.

Kesesuaian yang dimaksudkan adalah meliputi kemiripan citra antara

perusahaan yang akan melakukan sponsor, atau hubungan logis

keduanya dalam melakukan kerjasama (Speed & Thompson, 2000).

Dalam menguji sub-variabel ini, peneliti menguji menggunakan

indikator sponsor-event fit. Indikator yang diadaptasi dari penelitian

Speed & Thompson (2000) ini dimaksudkan untuk mengetahui dan

menguni apakah perusahaan yang melakukan sponsor dengan event

yang disponsori memiliki keterkaitan baik secara citra ataupun arah

perusahaan yang sama.

c) Sponsor Factor

Sponsor Factor merupakan sikap sebuah perusahaan dalam melakukan

sponsor (Februarini, 2012). Dalam menguji variabel sponsor factor diuji

Page 64: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

52

menggunakan indikator Sincerity of sponsorship dan Ubiquity of

sponsorship. Kedua Indikator tersebut dimaksudkan untuk menguji

bagaimanakah perusahaan tersebut dalam melakukan kegiatan

sponsorship. Seberapa sering sebuah perusahaan melakukan

sponsorship, acara apa saja yang biasa disponsori dan ketulusan sebuah

perusahaan melakukan kegiatan sponsorship (Speed & Thompson,

2000).

b. Brand Awareness (Y)

Brand Awareness (kesadaran merek) didefinisikan sebagai kemampuan

pelanggan untuk suatu merek atau iklan tertentu secara spontan ataupun

setelah dilakukan rangsangan dengan menggunakan kata-kata kunci

(Rangkuti, 2002). Selanjutnya Davis, dkk dalam Homburg (2010)

menyatakan bahwa Brand Awareness memainkan peranan peranan khusus

dalam mendorong ekuitas merek di pasar bisnis. Selain itu Homburg (2010)

juga mengatakan, perusahaan menciptakan brand awareness yang

diantaranya adalah kemampuan untuk mengenali ataupun mengingat suatu

merek merupakan elemen kunci dari strategi branding.

3.5.2 Definisi Operasional

Dalam definisi operasional, penelitian menjabarkan setiap variabel beserta

indikator dan itemnya untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pembuatan

kuesioner sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Setiap indikator akan

Page 65: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

53

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. Menurut

Singarimbun (2006), definisi operasional digunakan sebagai sebuah petunjuk untuk

mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan penentuan konstrak

ataupun suatu sifat yang akan dipelajari hingga menjadi sebuah variabel yang bisa

diukur (Sugiyono, 2012). Sedangkan Azwar (2003) juga mendefinisikan definisi

operasional yaitu sebagai sebuah definisi mengenai variabel yang telah dirumuskan

dan berdasar kepada karakteristik-karakteristik yang dapat diamati. Dalam

penelitian ini, peneliti memiliki dua variabel yang menjadi acuan penelitian yang

nantinya akan diukur, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Berikut penjelasan

singkat mengenai dua variabel tersebut dalam penelitian ini:

a. Variabel Bebas (Independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikan, dalam hal

ini variabel bebas dilambangkan dengan (X)

b. Variabel Terikat (Dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat dan ada karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini variabel

terikat dilambangkan sebagai (Y) (Sugiyono, 2016).

Tabel 3. 1 Tabel Operasional

Variabel Sub-

Variabel

Indikator Item Item pernyataan

Page 66: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

54

Sponsorship

(X)

Event

Factors (X1)

(Speed dan

Thompson,

2000)

Personal

liking for the

event

(Speed dan

Thompson,

2000)

1. Acara yang di

sukai.

2. Keinginan untuk

menonton.

3. Ketertarikan

dalam setiap

kegiatan.

4. Merupakan acara

yang penting

untuk saya.

1. Saya menyukai

acara Indonesian

Idol 2018

2. Saya selalu ingin

menonton acara

Indonesian Idol

2018

3. Saya senang

mengikuti berita-

berita yang

berkaitan dengan

acara Indonesian

Idol 2018

4. Saya tidak ingin

melewatkan setiap

acara Indonesian

Idol 2018

Status of event

(Speed dan

Thompson,

2000)

1. Merupakan acara

besar.

2. Acara yang

penting di tempat

saya tinggal.

5. Menurut saya acara

Indonesian Idol

2018 merupakan

salah satu acara

yang besar

6. Menurut saya acara

Indonesian Idol

2018 merupakan

salah satu acara

yang diminati oleh

orang-orang di

Indonesia.

Sponsorship

Factors (X2)

(Speed dan

Thompson,

2000)

Sponsor –

event fit

(Speed dan

Thompson,

2000)

1. Perusahaan dan

acara memiliki

citra yang mirip

2. Perusahaan dan

sponsor memiliki

tujuan yang sama

3. Perusahaan dan

event saling

melengkapi

7. Saya merasa acara

Indonesian Idol

2018 dan Grab

sama-sama

memiliki citra yang

baik.

8. Saya rasa acara

Indonesian Idol

2018 dan Sponsor

Grab memiliki

tujuan yang sama

dalam mewujudkan

Page 67: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

55

mimpi anak muda

Indonesia yang

direpresentasikan

dalam hastag

#grabtakesyouthere

.

9. Saya rasa

penyelenggara

Indonesian Idol

2018 dan Grab

saling melengkapi

demi kesuksesan

acara.

Sponsor

Factors (X3)

(Speed dan

Thompson,

2000)

Sincerity of

sponsor

(Speed dan

Thompson,

2000)

1. Perusahaan

membantu

jalannya acara.

2. Acara layak di

dukung.

10. Saya merasa Grab

mensoponsori

Indonesian Idol

2018 karena acara

tersebut

membutuhkan

bantuan.

11. Saya merasa acara

Indonesian Idol

2018 layak untuk

didukung oleh Grab.

Ubiquity of

sponsor

(Speed dan

Thompson,

2000)

1. Perusahaan

selektif dalam

memilih acara.

2. Perusahaan

memilih acara

yang besar.

12. Menurut saya Grab

selektif dalam

memilih event

untuk di sponsori

13. Menurut saya Grab

memilih acara

Indonesian Idol

2018 karena acara

tersebut merupakan

acara yang besar.

Brand

Awareness

(Y)

Brand

recognition

(Homburg,

dkk. 2010)

1. Tahu terhadap

Brand

2. Merupakan brand

besar

14. Saya sebelumnya

telah mengetahui

merek Grab.

15. Saya menganggap

Grab sebagai merek

yang besar.

Page 68: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

56

Brand

Konowledge

(Homburg,

dkk. 2010)

1. Paham akan

produk yang

ditawarkan

2. Sadar akan

adanya kerjasama

16. Saya tahu jasa apa

saja yang

ditawarkan oleh

merek Grab.

17. Saya mengetahui

adanya kerjasama

sponsorship antara

Grab dan

Indonesian Idol

2018.

Brand Recall

(Homburg,

dkk. 2010)

1. Salah satu merek

dalam kategori

18. Saya mengingat

merek Grab

merupakan salah

satu merek dalam

kategori transportasi

online.

Top of Mind

(Homburg,

dkk. 2010)

1. Menjadi pilihan

utama

19. Saya langsung

memikirkan merek

Grab saat ingin

menggunakan

Transportasi online.

Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2018)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini didukung oleh beberapa sumber data agar penelitian dikatakan

valid dan sesuai dengan sumber yang ada. Menurut Sugiyono (2011), sumber data

dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber data primer maupun sumber data

sekunder.

3.6.1 Data Primer

Penelitian ini menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat

memperkuat pernyataan dalam penelitian. Data utama penelitian ini didapatkan

Page 69: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

57

dari angket serta kuesioner yang peneliti sebarkan kepada responden yang

menonton Indonesian Idol 2018 secara online untuk menjawab dengan sebenar-

benarnya pertanyaan serta pernyataan dalam angket dan kuesioner. Adapun jenis

angket dan kuesioner dalam penelitian ini merupakan jenis tertutup dikarenakan

peneliti memberikan alternatif jawaban dan responden hanya memilih jawaban

yang sesuai dengan dirinya, kuesioner pun berisikan mengenai pernyataan-

pernyataan yang ditujukan kepada responden (Kriyantono, 2006). Angket

ditujukan oleh peneliti untuk mengetahui karakteristik responden seperti nama,

jenis kelamin, pekerjaan, sedangkan kuesioner ditujukan oleh peneliti untuk

mengetahui jawaban yang sesuai dari tiap item pernyataan yang telah peneliti susun

berdasarkan indikator yang ada.

3.6.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data utama

atau data primer, data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder (Kriyantono, 2006). Data sekunder dalam penelitian ini

didapatkan dari buku, jurnal, web, atau bahan-bahan yang tersedia di perpustakaan.

Data sekunder tersebut akan mendukung penelitian dan mengembangkan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti.

3.7 Skala Pengukuran

Peneliti menggunakan skala pengukuran dalam penelitian ini untuk memudahkan

peneliti dalam menentukan hasil. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian

Page 70: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

58

ini ialah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, serta

persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial yang terjadi

(Sugiyono, 2015). Penelitian ini pun menggunakan kelima poin skala likert yang

dijelaskan oleh Sugiyono (2014) yang terdiri dari poin SS (sangat setuju), S (setuju),

N (netral), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).

Tabel 3. 2 Poin skala likert

No. Keterangan Skala

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Netral 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2015).

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

kuantitatif atau bisa disebut sebagai metode survey. Neuman (2003) mengatakan

bahwa penelitian survei mengukur suatu nilai dari beberapa variabel, menguji beberapa

hipotesis tentang pengalaman, perilaku, dan karakteristik objek. Dalam penelitian

kuantitatif, analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari keseluruhan

responden atau sumber data terkumpul (Sugiyono, 2015).

Page 71: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

59

3.8.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini, peneliti telah menyusun kuesioner yang ada,

sehingga perlu diuji apakah tiap item dalam kuesioner bersifat valid dan dapat

digunakan untuk penelitian. Kuesioner dalam penelitian pun disusun untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Validitas digunakan untuk mengetahui sejauh

mana instrumen penelitian dalam mengukur sebuah objek sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh peneliti (Kriyantono, 2008). Selain itu, Bungin (2005) mengatakan,

bahwa uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat alat ukur yang

digunakan terhadap yang diukur.

Berdasarkan uraian diatas, uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

Program SPSS ver. 24.0. Selain itu, peneliti menggunakan nilai signifikansi sebesar

10% sehingga menggunakan nilai r tabel sebesar 0.286 yang didapatkan dari

jumlah responden penelitian dan ditujukan untuk menguji validitas. Syarat minimal

uji validitas dialah minimal sebanyak 30 responden, namun dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan 34 responden. Jika r hitung >0.286, maka item tersebut

dinyatakan valid, akan tetapi jika lebih rendah maka r tabel dinyatakan tidak valid.

Berikut hasil dari uji validitas yang telah dilakukan peneliti dengan menyebarkan

kuesioner kepada 34 responden.

Tabel 3. 3 Hasil uji validitas

Variabel Sub-

Variabel

Pernyataan R-hitung R-tabel Keterangan

Sponsorship

(X)

P1 0.949 0.286 Valid

P2 0.915 0.286 Valid

Page 72: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

60

Event

Factors

(X1)

P3 0.907 0.286 Valid

P4 0.934 0.286 Valid

P5 0.831 0.286 Valid

P6 0.866 0.286 Valid

Sponsorship

Factors

(X2)

P7 0.895 0.286 Valid

P8 0.903 0.286 Valid

P9 0.918 0.286 Valid

Sponsor

Factors

(X3)

P10 0.835 0.286 Valid

P11 0.901 0.286 Valid

P12 0.923 0.286 Valid

P13 0.770 0.286 Valid

Brand

Awareness

(Y)

P14 0.858 0.286 Valid

P15 0.838 0.286 Valid

P16 0.835 0.286 Valid

P17 0.770 0.286 Valid

P18 0.783 0.286 Valid

P19 0.588 0.286 Valid

Sumber: Hasil Olahan SPSS ver. 24.0

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa seluruh item dalam

keseluruhan variabel dinyatakan sudah valid. Karena dalam hasil yang didapatkan,

tidak terdapat satupun nilai r-hitung yang kurang dari nilai 0.286. Sehingga 19 item

yang telah diuji dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2010) mengatakan bahwa uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh hasil dari pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran

beberapa kali untuk mengukur suatu obyek yang sama, akan tetap menghasilkan

data yang sama. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian koefisien reliabilitas

Cronbach’s Alpha. Arikunto (2002) mengatakan bahwa Cronbach’s Alpha

Page 73: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

61

merupakan teknik yang paling konsisten untuk perhitungan uji reliabilitas dalam

penelitian sosial, termasuk dalam ilmu komunikasi. Selanjutnya Rianse (2008)

mengatakan suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel apabila nilai

Cronbach’s Alpha > 0,6. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan

oleh peneliti, maka terdapat hasil sebagai berikut;

Tabel 3. 4 Hasil uji realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.957 19

Sumber: Hasil Olahan SPSS ver. 24.0

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa semua item dalam variabel

Y dinyatakan sudah valid. Dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha memiliki

nilai lebih dari 0.6. Sehingga seluruh item dalam variabel Y dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji normalitas memiliki tujuan untuk

menguji apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas diperlukan untuk melakukan pengujian variabel lain dan memberi

Page 74: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

62

asumsi bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal dengan menguji sebaran

data yang telah dianalisis.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas ditujukan untuk menguji apakah dalam regreseis di

temukan korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2011). Selanjutnya Priyatno

(2014) menambahkan bahwa pada regresi yang baik seharusnya antara variabel

bebas tidak terjadi korelaso yang sempurna ataupun mendekati sempurna. Cara

yang digunakan untuk mengetahu apakah terdapat multikolinieritas adalah dengan

melihat besarnya nilai dari Variance Inflation Factor (VIF).

3. Uji Heteroskedastisitas

Ghozalii (2013) menjelaskan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika Variance dari residual tersebut

tetap, maka disebut homoskedastisitas, namun jika berbeda maka disebut

heterokedastisitas.

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Sunyoto (2013) mengatakan bahwa tujuan dari analisis regresi adalah ditujukan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y). Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda,

dikarenakan peneliti meneliti pengaruh antar variabel dan melibatkan lebih dari

Page 75: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

63

satu variabel bebas. Kriyantono (2006) mengatakan bahwa analisis regresi linear

berganda digunakan apabila terdapat lebih dari satu variabel independen. Hasil

pengujian regresi linear berganda dilakukan untuk memprediksi besarnya

hubungan antara variabel independen.

a) Uji F (Simultan)

Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji F bertujuan untuk menunjukan apakah

semua variabel bebas yang di cantumkan memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat.

b) Uji T (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh variabel bebas yang digunakan

dalam penelitian secara individual dapat menerangkan variabel terikat secara

parsial (Ghozali, 2011).

c) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya merupakan alat yang digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan dari model dalam menjelaskan variasi

variabel bebas. Nilai koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu. Nilai (R2)

yang kecil berarti menjelaskan bahwa kemampuan dari variabel bebas dalam

menjelaskan variasi vaiabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berartikan variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan dalam memprediksi variasi variabel bebas (Ghozali, 2011).

Page 76: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

64

Gambar 4. 1 Logo Grab

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Grab

Grab merupakan salah satu perusahaan yang berkembang dalam bidang jasa

transportasi online. Didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang berasal dari

Malaysia, Grab bermula dari keresahaan mereka mengenai sulitnya untuk

mendapatkan taksi. Bermula dari hal tersebut, hingga akhirnya menjadi inisiator dari

terciptanya Grab (Grab.com, 2018). Pada mulanya Grab bernama Grabtaxi, atau di

malaysia biasa dikenal sebagai Myteksi. Hingga pada tahun 2016 Grab melakukan

rebranding dari Grabtaxi dan mengganti namanya menjadi Grab. Sejak pertama

Sumber: google.com

Page 77: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

65

berdiri hingga saat ini Grab berfokus kepada pasar di Asia tenggara, tercatat hingga

saat ini Grab telah hadir di delapan negara di Asia tenggara, diantaranya yaitu

Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

Grab masuk ke Indonesia pada tahun 2014, dan telah menjadi kompetitor kuat pada

pasar persaingan transportasi online. Untuk terus bersaing pada pasar transportasi

online, grab membutuhkan strategi pemasaran untuk meningkatkan brand awareness

nya. Dalam hal ini Grab melakukan kegiatan sponsorship.

Pada akhir tahun 2017, grab melakukan kerjasama sponsorship dengan event

Indonesian Idol 2018. Walaupun Indonesian Idol merupakan acara yang telah vakum

selama tiga tahun, hal tersebut tidak membuat Grab mengurungkan niat untuk

melakukan kerjasama dengan Indonesian Idol 2018. Grab melihat Indonesian Idol

bukan hanya sekedar event saja, akan tetapi terdapat pesan yang ingin disampaikan

oleh Grab melalui event Indonesian idol yang pada akhirnya mereka memilih

Indonesian idol. Mediko Azwar selaku Country Marketing Director Grab Indonesia

menyampaikan bahwa Grab bukanlah sekedar platform transportasi online, akan tetapi

Grab merupakan penghubung bagi banyak orang yang ingin mengejar sesuatu dan

terdapat inspirasi didalamnya. Oleh sebab itu Grab berekerjasama dengan acara yang

berhubungan dengan mimpi, walaupun Indonesian Idol vakum selama tiga tahun,

namun banyak orang yang ingin menjadi idol. Oleh sebab itu Grab ingin mendukung

anak muda yang bermimpi untuk menjadi idola (Khoiriyah, 2018). Dalam hal ini, Grab

memberikan penggambaran melalui hastag yang di canangkan oleh Grab yaitu

#Grabtakesyouthere.

Page 78: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

66

Gambar 4. 2 Poster Indonesian Idol 2018 dengan slogan Grab takes you there

4.2 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap 272 responden

dengan penyebaran se-Indonesia. Selain itu peneliti juga menentukan kriteria

responden yang akan diteliti, yaitu berusia minimal 18 tahun, serta telah menonton

Indonesian Idol 2018 sebanyak dua kali tayangan televisi. Kuesioner disebar secara

online menggunakan media kuesioner dari Google form, peneliti menyebarkannya

dengan menggunakan link melalui sosial media seperti Instagram, twitter, Line,

WhatsApp, serta Ask.fm yang langsung mengarah kepada kuesioner yang harus diisi.

Dalam penelitian ini, peneliti membagi responden ke dalam tiga karakteristik

responden, yaitu diantaranya umur, jenis kelamin, serta asal kota responden. Berikut

penjabaran karakteristik responden secara deskriptif.

Sumber: google.com

Page 79: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

67

4.1.1 Responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4. 1 Data responden berdasar jenis kelamin

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari total jumlah responden

sebanyak 272 orang, jumlah responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 74 orang

(27,2%), dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 198 orang (72,8). Data

tersebut menunjukkan, bahwa jumlah responden perempuan jauh lebih banyak

dibandingkan jumlah responden laki-laki. Melalui data tersebut, dapat disimpulkan

bahwa acara Indonesian Idol 2018 lebih diminati oleh kalangan perempuan

dibandingkan oleh laki-laki. Terbukti perbedaan dan perbandingan yang didapatpun

cukup jauh. Adapun data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

dijelaskan melalui gambar 4.3.

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 74 27,2%

2 Perempuan 198 72,8%

Jumlah 272 100%

Page 80: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

68

27%

73%

JENIS KELAMIN

laki-laki

Perempuan

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Gambar 4. 3 Diagram Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.1.2 Responden berdasarkan usia

Tabel 4. 2 Data responden berdasarkan usia

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari total 272 responden

terdapat sebanyak 227 orang (83,4%) yang berusia 18-24 tahun, hal ini menunjukan

bahwa sebagian besar dari total responden berumur sekitar 18-24 tahun. Sedangkan 16

orang (5,9%) responden lainnya berumur 25-31 tahun, 6 orang (2,2%) berusia 32-40

tahun, serta 23 orang (8,5%) berusia lebih dari 40 tahun. Data tersebut menunjukan

bahwa berdasarkan pada penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk penonton

Indonesian idol 2018, sebagian besar penontonnya ialah berumur sekitar 18-24 tahun.

No. Usia Frekuensi Presentase

1 18 – 24 Tahun 227 83,4%

2 25 – 31 Tahun 16 5,9%

3 32 – 40 Tahun 6 2,2%

4 > 40 Tahun 23 8,5%

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Page 81: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

69

83%

6%2%

9%

UMUR

18-24 tahun

25-31 tahun

32-40 tahun

40 tahun >

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Gambar 4. 4 Diagram Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan data diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Indonesian Idol di gemari oleh

masyarakat dengan kategori umur remaja akhir. Walaupun memang Indonesian Idol

tidak pernah mengatakan segmentasi audiens atau penonton dari acara Indonesian Idol,

namun jika melihat bahwa acara Indonesian Idol merupakan acara pencarian bakat

yang memberikan batas usia mulai dari 16-27 tahun, maka tidak heran jika sebagian

besar penonton nya merupakan anak remaja yang juga seumuran dengan para peserta.

Adapun data mengenai karakteristik responden berdasarkan usia digambarkan pada

gambar 4.4.

Page 82: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

70

4.1.3 Responden berdasarkan pulau asal

Tabel 4. 3 Data responden berdasarkan pulau asal

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Berdasarkan data diatas, dapat disebutkan bahwa dari total 272 orang

responden sebanyak 238 responden berasal dari pulau jawa, dengan rincian provinsi

asal yaitu sebanyak 104 orang berasal dari Jawa Barat dengan kota terbesar yang

menjadi responden adalah kota Bogor sebanyak 72 orang, lalu Jawa Tengah sebanyak

12 orang, Jawa Timur sebanyak 70 orang, DKI Jakarta sebanyak 35 orang, DIY

sebanyak dua orang, dan terakhir yaitu Banten sebanyak 15 orang.

Selain di pulau Jawa, persebaran kuesioner ini juga cukup merata di beberapa

pulau lainnya di Indonesia. Salah satu pulau penyumbang jumlah responden terbanyak

selanjutnya yaitu dari pulau Bali sebanyak 12 orang, diikuti pulau Sulawesi sebanyak

11 orang, Sumatera sebanyak lima orang, Kalimantan sebanyak empat orang, Nusa

Tenggara satu orang, dan terakhir yaitu Papua sebanyak satu orang. Adapun data

mengenai karakteristik responden berdasarkan asal daerah digambarkan pada gambar

4.5 dibawah ini.

No. Asal Daerah Frekuensi Presentase

1 Sumatera 5 1.8%

2 Jawa 238 87.5%

3 Bali 12 4.4%

4 Nusa Tenggara 1 0.4%

5 Kalimantan 4 1.5%

6 Sulawesi 11 4%

7 Papua 1 0.4%

Page 83: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

71

Gambar 4. 5 Diagram Responden Berdasarkan Asal Daerah

4.3 Analisis Deskriptif

4.3.1 Variabel Event Factors (X1)

Tabel 4. 4 Hasil jawaban responden variabel X1

Item Jawaban Responden Variabel X1

Rata-Rata STS TS N S SS

P1 F 1 4 53 138 76

4,044 % 0,4% 1,5% 19,5% 50,7% 27,9%

P2 F 2 15 83 107 65

3,801 % 0,7% 5,5% 30,5% 39,3% 23,9%

P3 F 3 30 118 78 43

3,470 % 1,1% 11% 43,4% 28,7% 15,8%

P4 F 6 34 102 80 50

3,492 % 2,2% 12,5% 37,5% 29,4% 18,4%

Rata-rata Indikator: Personal liking for the event 3,702

P5 F 1 5 35 144 87 4,143

2%

88%

4%0%2%4%0%

PULAU ASAL

Sumatera

Jawa

Bali

Nusa Tenggara

Kalimantan

Sulawesi

Papua

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Page 84: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

72

% 0,4% 1,8% 12,9% 52,9% 32%

P6 F 1 1 34 133 103

4,235 % 0,4% 0,4% 12,5% 48,9% 37,9%

Rata-rata Indikator: Status of event 4,189

Rata-Rata Variabel 3,864

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Keterangan:

P1: Saya menyukai acara Indonesian Idol 2018

Hasil pengumpulan data diatas menunjukkan bahwa dari total 272 orang

responden, sebanyak 27,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka sangat

menyukai acara Indonesian Idol 2018. Selain itu sebanyak 50,7% responden

menyatakan setuju, 19,5% responden menyatakan netral, dan hanya terdapat 1,5%

responden yang tidak setuju, dan 0,4% yang mengatakan sangat tidak setuju.

Berdasarkan keseluruhan data mengenai pertanyaan pada point pertama, menghasilkan

rata-rata angka sebesar 4,044, atau dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

menyetujui bahwa mereka menyukai acara Indonesian Idol 2018.

P2: Saya selalu ingin menonton acara Indonesian Idol 2018

Pada item pernyataan ini, dari total 272 orang responden sebanyak 23,9%

menyatakan bahwa ia sangat setuju jika mereka ingin selalu menonton acara

Indonesian Idol 2018. Sementara 39,3% responden lainnya menyatakan bahwa ia

setuju, dan 30,5% berpendapat netral. Selain itu sebanyak 5,5% responden menyatakan

bahwa ia tidak setuju, dan 0,7% sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil keseluruhan data

Page 85: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

73

mengenai pernyataan kedua, mengasilkan rata-rata tanggapan yaitu sebesar 3,801. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden sebagian besar setuju bahwa

mereka selalu ingin menonton acara Indonesian Idol 2018.

P3: Saya senang mengikuti berita-berita yang berkaitan dengan acara Indonesian

Idol 2018

Pada item pernyataan ini menghasilkan sebanyak 15,8% dari total 272 orang

responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka senang mengikuti berita-berita

yang berkaitan dengan Indonesian Idol 2018, dan responden yang menyatakan setuju

28,7%. Namun responden yang menyatakan netral sebanyak 43,4%, sedangkan

responden yang tidak setuju 11%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1,1%

responden. Berdasarkan data tersebut, menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar

3,470, atau dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah responden yang mengisi

kuesioner menyetujui bahwa mereka senang untuk mengikuti berita-berita yang

bertkaitan dengan Indonesian Idol 2018.

P4: Saya tidak ingin melewatkan setiap acara Indonesian Idol 2018

Pada item pernyataan ini sebanyak 18,4% dari total 272 orang responden

menyatakan sangat setuju jika mereka tidak ingin melewatkan setiap acara Indonesian

Idol 2018, dan 29,4% responden menyatakan setuju. Sementara sebanyak 37,5%

responden menyatakan netral. Sedangkan 12,5% responden menyatakan tidak setuju

dan 2,2% responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut,

menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 3,492 atau dapat dikatakan bahwa

Page 86: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

74

lebih dari setengah total responden setuju bahwa mereka tidak ingin melewatkan setiap

acara Indonesian Idol 2018.

P5: Menurut saya acara Indonesian Idol 2018 merupakan salah satu acara yang

besar

Pada item pernyataan ini menghasilkan sebanyak 32% dari total 272 responden

menyatakan sangat setuju jika Indonesian Idol merupakan salah satu acara yang besar.

Sementara sebanyak 52,9% responden menyatakan setuju dan 12,9% responden

menyatakan netral. Sedangkan hanya 1,8% responden yang menyatakan tidak setuju

dan 0,4% responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut

menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 4,143. Hal ini dapat dikatakan bahwa

sebagian besar responden setuju bahwa Indonesian Idol 2018 merupakan salah satu

acara yang besar.

P6: Menurut saya acara Indonesian Idol 2018 merupakan salah satu acara yang

diminati oleh orang-orang di Indonesia.

Pada item pernyataan ini sebanyak 37,9% responden menyatakan sangat setuju

setuju jika Indonesian Idol 2018 merupakan acara yang diminati oleh orang-orang di

Indonesia. Sementara sebanyak 48,9% responden menyatakan setuju, sementara 12,5%

responden menyatakan netral. Selain itu, hanya 0,4% responden yang mengatakan

tidak setuju, begitupun dengan responden yang menyatakan sangat tidak setuju hanya

terdapat 0,4%. Berdasarkan data tersebut menghasilkan rata-rata item pernyataan

sebesar 4,235. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju jika

Page 87: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

75

Indonesian Idol 2018 merupakan salah satu acara yang diminati oleh orang-orang di

Indonesia.

4.3.2 Variabel Sponsorship Factors (X2)

Tabel 4. 5 Hasil jawaban responden Variabel X2

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Keterangan:

P7: Saya merasa acara Indonesian Idol 2018 dan Grab sama-sama memiliki citra

yang baik.

Berdasarkan hasil pengumpulan data diatas menunjukkan bahwa dari total 272

responden sebanyak 21,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa Indonesian

Idol 2018 dan Grab Indonesia sama-sama memiliki citra yang baik. Sementara itu

sebanyak 57,4% responden menyatakan setuju dan 20,6% responden menyatakan

netral. Sedangkan hanya 0,7% responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada

Item Jawaban Responden Variabel X2

Rata-Rata STS TS N S SS

P7 F 0 2 56 156 58

3,992 % 0% 0,7% 20,6% 57,4% 21,3%

P8 F 0 10 73 131 58

3,871 % 0% 3,7% 26,8% 48,2% 21,3%

P9 F 0 6 59 141 66

3,981 % 0% 2,2% 21,7% 51,8% 24,3%

Rata-Rata Variabel 3,948

Page 88: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

76

satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut,

menghasilkan rata-rata item pernyataan ialah sebesar 3,992 atau dapat dikatakan bahwa

responden setuju Indonesian Idol 2018 dan Grab Indonesia sama-sama memiliki citra

yang baik.

P8: Saya rasa acara Indonesian Idol 2018 dan Sponsor Grab memiliki tujuan

yang sama dalam mewujudkan mimpi anak muda Indonesia yang

direpresentasikan dalam hastag #grabtakesyouthere.

Dalam item pernyataan ini sebanyak 21,3% responden menyatakan setuju

Indonesian Idol 2018 dengan sponsor Grab memiliki tujuan yang sama dalam

mewujudkan mimpi anak muda Indonesia yang direpresentasikan melalui hastag

#grabtakesyouthere. Sementara itu sebanyak 48,2% responden menyatakan setuju dan

sebanyak 26,8% menyatakan netral. Selain itu hanya terdapat 3,7% responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat

tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, menghasilkan rata-rata item sebesar 3,871. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju jika Indonesian Idol

2018 dengan sponsor Grab memiliki tujuan yang sama dalam mewujudkan mimpi anak

muda Indonesia yang direpresentasikan melalui hastag #grabtakesyouthere.

P9: Saya rasa penyelenggara Indonesian idol 2018 dan Grab saling melengkapi

demi kesuksesan event.

Pada item pernyataan ini, sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju

jika penyelenggara Indonesian Idol 2018 dan Grab Indonesia saling melengkapi demi

Page 89: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

77

kesuksesan acara. Sementara itu sebanyak 51,8% responden menyatakan setuju dan

21,7% responden mennyatakan netral. Selain itu, hanya terdapat 2,2% responden yang

menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat

tidak setuju. Berdasarkan data tersebut menghasilkan rata-rata item sebesar 3,981. Hal

ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar responden setuju jika penyelenggara

Indonesian Idol 2018 dan Grab Indonesia saling melengkapi demi kesuksesan acara.

4.3.3 Variabel Sponsor Factors (X3)

Tabel 4. 6 Hasil jawaban responden Variabel X3

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Item Jawaban Responden Variabel X3

Rata-Rata STS TS N S SS

P10 F 9 33 85 103 42

3,5 % 3,3% 12,1% 31,3% 37,9% 15,4%

P11 F 0 11 68 145 48

3,845 % 0% 4% 25% 53,3% 17,6%

Rata-rata Indikator: Sincerity of sponsor 3,672

P12 F 1 7 57 147 60

3,948 % 0,4% 2,6% 21% 54% 22,1%

P13 F 0 5 29 126 112

4,268 % 0% 1,8% 10.7% 46,3% 41,2%

Rata-rata Indikator: Ubiquity of sponsor 4,108

Rata-Rata Variabel 3,890

Page 90: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

78

Keterangan:

P10: Saya merasa Grab mensoponsori Indonesian Idol 2018 karena acara

tersebut membutuhkan bantuan.

Hasil pengumpulan data diatas menunjukkan bahwa dari total 272 responden

sebanyak 15,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Grab mesponsori

Indonesian idol karena acara tersebut membutuhkan bantuan. Sementara sebanyak

37,9% responden menyatakan setuju dan sebanyak 31,3% menyatakan netral. Selain

itu, sebanyak 12,1% responden menyatakan tidak setuju dan 3,3% responden

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, menghasilkan rata-rata

item pernyataan sebesar 3,5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah total

responden menyatakan setuju bahwa Grab mesponsori Indonesian idol karena acara

tersebut membutuhkan bantuan.

P11: Saya merasa acara Indonesian Idol 2018 layak untuk didukung oleh Grab.

Pada item pernyataan ini, sebanyak 17,6% responden menyatakan sangat setuju

bahwa Indonesian Idol 2018 layak untuk didukung oleh Grab. Sementara itu, sebanyak

53,3% responden menyattakan setuju dan 25% responden menyatakan netral. Selain

itu hanya 4% responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun responden

yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data tersebut menghasilkan rata-rata item

sebesar 3,845. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa

Indonesian Idol layak untuk didukung oleh Grab Indonesia.

Page 91: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

79

P12: Menurut saya Grab selektif dalam memilih event untuk di sponsori

Pada item pernyataan ini sebanyak 22,1% responden sangat setuju jika Grab

selektif dalam memilih acara yang akan disponsori. Sementara itu 54% responden

menyatakan setuju dan21% menyatakan netral. Selain itu hanya 2,6% responden yang

menyatakan tidak setuju, dan 0,4% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data

tersebut, menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 3,948 atau dengan kata lain

sebagian besar responden setuju jika Grab Indonesia selektif dalam memilih event

untuk disponsori.

P13: Menurut saya Grab memilih acara Indonesian Idol 2018 karena acara

tersebut merupakan acara yang besar.

Dalam item pernyataan ini, dari total 272 responden, sebanyak 41,2% sangat

setuju jika Grab Indonesia memilih Indonesian Idol sebagai event yang disponsori

karena acara tersebut merupakan acara yang besar. Sementara itu sebanyak 46,3%

setuju dan 10,7% menyatakan netral. Selain itu hanya 1,8% responden tidak setuju, dan

tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarka data

tersebut menghasilkan rata-rata item sebesar 4,268, hal ini dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden setuju jika Grab Indonesia memilih Indonesian Idol sebagai

event yang disponsori karena acara tersebut merupakan acara yang besar.

Page 92: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

80

4.3.4 Variabel Brand Awareness (Y)

Tabel 4. 7 Hasil jawaban responden Variabel Y

Sumber: Data Diolah Peneliti (2018)

Keterangan:

P14: Saya sebelumnya telah mengetahui merek Grab

Berdasarkan hasil pengumpulan data diatas, dari total 272 responden sebanyak

56,6% responden sangat setuju jika mereka sebelumnya telah mengetahui merek Grab

Indonesia. Sementara itu, sebanyak 36% menyatakan setuju dan 5,9% menyatakan

Item Jawaban Responden Variabel Y

Rata-Rata STS TS N S SS

P14 F 4 0 16 98 154

4,463 % 1,5% 0% 5,9% 36% 56,6%

P15 F 2 3 36 127 104

4,205 % 0,7% 1,1% 13,2% 46,7% 38,2%

Rata-rata Indikator: Brand Recognition 4.334

P16 F 3 8 34 112 115

4,205 % 1,1% 2,9% 12,5% 41,2% 42,3%

P17 F 2 21 60 110 79

3,893 % 0,7% 7,7% 22,1% 40,4% 29%

Rata-rata Indikator: Brand Knowledge 4.049

P18 F 2 0 19 94 157

4,485 % 0,7% 0% 7% 34,6% 57,7%

P19 F 8 22 70 91 81

3,790 % 2,9% 8,1% 25,7% 33,5% 29,8%

Rata-Rata Variabel 4,174

Page 93: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

81

netral. Selain itu tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak setuju, akan

tetapi terdapat 1,5% responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data

diatas menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 4,463, hal ini dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar responden setuju jika mereka sebelumnya telah mengenal dan

mengetahui merek Grab.

P15: Saya menganggap Grab sebagai merek yang besar.

Pada item pernyataan ini sebanyak 38,2% responden menyatakan sangat setuju

jika Grab merupakan merek yang besar. Sementara itu sebanyak 46,7% responden

menyatakan setuju dan 13,2% menyatakan netral. Selain itu terdapat 1,1% responden

yang menyatakan tidak setuju dan 0,7% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan

data tersebut menghasilkan rata-rata item sebesar 4,205. Hal ini dapat dsimpulkan

bahwa sebagian besar responden setuju jika Grab merupakan merek yang besar.

P16: Saya tahu jasa apa saja yang ditawarkan oleh merek Grab

Pada item pernyataan ini menghasilkan sebanyak 42,3% responden

menyatakan sangat setuju jika mereka mengetahui jasa apa saja yang ditawarkan oleh

merek Grab. Sementara itu sebanyak 41,2% responden menyatakan setuju dan 12,5%

responden menyatakan netral. Selain itu sebanyak 2,9% responden menyatakan tidak

setuju dan 1,1% responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data diatas

menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 4,205 atau dengan kata lain sebagian

besar responden setuju jika mereka telah mengetahui jasa apa saja yang ditawarkan

oleh Grab.

Page 94: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

82

P17: Saya mengetahui adanya kerjasama sponsorship antara Grab dan

Indonesian Idol 2018.

Pada item pernyataan ini menghasilkan sebanyak 29% responden menyatakan

sangat setuju bahwa mereka telah mengetahui adanya kerjasama sponsorship antara

Grab dengan Indonesian Idol 2018. Sementara itu sebanyak 40,4% responden

menyatakan setuju dan 22,1% responden menyatakan netral. Selain itu sebanyak 7,1%

responden menyatakan tidak setuju dan 0,7% responden menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan data diatas menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 3,893

atau dengan kata lain sebagian besar responden setuju bahwa mereka telah mengetahui

adanya kerjasama sponsorship antara Grab dengan Indonesian Idol 2018.

P18: Saya mengingat merek Grab merupakan salah satu merek dalam kategori

transportasi online.

Pada item pernyataan ini menghasilkan sebanyak 57,7% responden

menyatakan sangat setuju bahwa mereka mengingat Grab merupakan salah satu merek

dalam kategori transportasi online. Sementara itu sebanyak 34,6% responden

menyatakan setuju dan 7% responden menyatakan netral. Selain itu tidak ada satupun

responden yang menyatakan tidak setuju namun terdapat 0,7% responden yang

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data diatas menghasilkan rata-rata item

pernyataan sebesar 4,485 atau dengan kata lain sebagian besar responden setuju bahwa

mereka mengingat Grab merupakan salah satu merek dalam kategori transportasi

online.

Page 95: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

83

P19: Saya langsung memikirkan merek Grab saat ingin menggunakan

Transportasi online.

Pada item pernyataan ini menghasilkan sebanyak 29,8% responden

menyatakan sangat setuju jika mereka langsung memikirkan Grab saatg ingin

menggunakan transportasi online. Sementara itu sebanyak 33,5% responden

menyatakan setuju dan 25,7% responden menyatakan netral. Selain itu sebanyak 8,1%

responden menyatakan tidak setuju dan 2,9% responden yang menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan data diatas menghasilkan rata-rata item pernyataan sebesar 3,790

atau dengan kata lain lebih dari setengah responden menyatakan setuju jika mereka

langsung memikirkan Grab saatg ingin menggunakan transportasi online.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, diperlukan pengujian terhadap

uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan diantaranya yaitu Uji Asumsi

Normalitas, Uji Asumsi Multikolinieritas, serta Uji Asumsi Heterokedasidisitas.

Berikut hasil penjabaran uji asumsi klasik yang telah peneliti lakukan.

4.4.1 Uji Normalitas

Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji normalitas memiliki tujuan untuk

menguji apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

diperlukan untuk melakukan pengujian variabel lain dan memberi asumsi bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal dengan menguji sebaran data yang telah

dianalisis. Dalam melakukan uji normalitas, terdapat beberapa cara diantaranya yaitu

Page 96: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

84

Gambar 4. 6 Hasil Histogram dan Normal P-Plot

menggunakan grafik histogram dan Normal P-P plot serta Test One-Sample

Kolmogorov-Smirnov. Berikut hasil uji yang telah dilakukan:

Tabel 4. 8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Residual Signifikansi

Model regresi 0,200

Sumber: Hasil Olah Data Pada SPSS ver. 25 (2018)

Berdasarkan histogram diatas dapat menunjukan bahwa diagram batang

mengikuti kurva normal, sedangkan grafik P-P plot pada gambar diatas

menjelaskan bahwa data observasi berada di sekitar garis diagonal. Selanjutnya

berdasarkan table diatas yang merupakan pengujian one sample Kolmogorov-

Smirnov, didapatkan nilai signifikansi lebih dari α (0,1). Berdasarkan ketiga pengujian

yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebaran residual pada model

regresi berdistribusi secara normal.

Sumber: Hasil Olah Data SPSS ver. 25 (2018)

Page 97: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

85

4.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi di

temukan korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2011). Selanjutnya Priyatno (2014)

juga menambahkan bahwa pada regresi yang baik seharusnya antara variabel bebas

tidak terjadi korelasi yang sempurna ataupun mendekati sempurna. Uji

Multikolinieritas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

korelasi antara variabel event factors (X1) Sponsorship factors (X2) dan Sponsor

Factors (X3). Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahu apakah terdapat

multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya nilai dari Variance Inflation Factor

(VIF). Apabila nilai VIF < 10 maka dapat dikatakan tidak terdapat multikolinieritas

diantara variabel bebas.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa seluruh variabel bebas dalam

penelitian ini memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari

Variabel Tolerance VIF

Event Factors (X1) 0,583 1,716

Sponsorship Factors (X2) 0,559 1,790

Sponsor Factors (X3) 0,570 1,755

Sumber: Hasil Olah Data SPSS ver. 25 (2018)

Page 98: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

86

Sumber: Hasil Olah Data SPSS ver. 25 (2018)

Gambar 4. 7 Heterokedastisitas dengan Scatterplot

0,1. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinieritas.antar variabel bebas dalam penelitian ini.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2013) menjelaskan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Priyatno (2014) mengatakan bahwa apabila

output menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat dikatakan

heteroskedastisitas tidak terjadi. Berikut uji heterokedastitisitas yang telah peneliti

lakukan.

Page 99: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

87

Berdasarkan hasil scatterplot pada gambar diatas, terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak atau tidak berpola, dan penyebarannya berada di atas serta di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

memenuhi asumsi heteroskedastisitas atau dengan kata lain ragam residual

homokedastisitas.

4.5 Analisis Linier Berganda

Kriyantono (2006) mengatakan bahwa analisis regresi linear berganda

digunakan apabila terdapat lebih dari satu variabel independen. Hasil pengujian regresi

linear berganda dilakukan untuk memprediksi besarnya hubungan antara variabel

independen. Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas mengenai pengaruh

sponsorship terhadap brand awareness dengan memiliki tiga sub-variabel sebagai

variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu

event factors (X1), sponsorship factors (X2), sponsor factors (X3), serta variabel

terikat yaitu Brand Awareness (Y). Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan

melalui program SPSS ver.25, menghasilkan data sebagai berikut:

Tabel 4. 10 Hasil Uji regresi linier berganda

Variabel Koefisien Standardized

Coeffiecent Tstatistic Sig.

Konstanta 8.252 6,365 0,000

Event factors (X1) 0,047 0,050 0,806 0,421

Sponsorship factors (X2) 0,770 0,387 6,109 0,000

Page 100: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

88

Sumber: Hasil diolah peneliti (2018)

Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada tabel diatas, didapatkan model

regresi sebagai berikut:

Brand Awareness (Y) = 8,252 + 0,047 event factors (X1) + 0,770 Sponsorship

factors (X2) + 0,423 Sponsor factors (X3).

Persamaan rumus berdasarkan hasil diatas adalah sebagai berikut

1. Konstanta sebesar 8,252 mengindikasikan bahwa apabila variabel event factors

(X1), sponsorship factors (X2), sponsor factors (X3), bernilai konstan atau

tidak berubah, maka besaran perubahan variabel Brand Awareness (Y) sebesar

8,252.

2. Koefisien variabel event factors (X1) sebesar 0,047 mengindikasikan bahwa

variabel event factors (X1) berpengaruh positif terhadap variabel brand

awareness (Y). Koefisien bernilai positif menunjukan bahwa terdapat

hubungan searah antara event factors dengan brand awareness. Hal ini berarti

semakin baik variabel event factors (X1), maka cenderung dapat meningkatkan

variabel brand awareness (Y).

3. Koefisien variabel Sponsorship factors (X2) 0,770 mengindikasikan bahwa

variabel sponsorship factors (X2) berpengaruh positif terhadap variabel brand

Sponsor factors (X3) 0,423 0,279 4,442 0,000

Fstatistic = 58.964 Sig = 0,000

R-squared = 0,398 Adj. R-squared = 0,391

Page 101: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

89

awareness (Y). Koefisien bernilai positif menunjukan bahwa terdapat

hubungan searah antara sponsorship factors dengan brand awareness. Hal ini

berarti semakin baik variabel sponsorship factors (X2), maka cenderung dapat

meningkatkan variabel brand awareness(Y1).

4. Koefisien variabel Sponsor factors (X3) 0,423 mengindikasikan bahwa

variabel Sponsor factors (X3) berpengaruh positif terhadap variabel brand

awareness (Y). Koefisien bernilai positif menunjukan bahwa terdapat

hubungan searah antara Sponsor factors dengan brand awareness. Hal ini

berarti semakin baik variabel Sponsor factors (X3), maka cenderung dapat

meningkatkan variabel brand awareness (Y).

Adapun dalam analisis liner berganda juga ditujukan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara simultan ataupun

secara parsial. Analisis yang dilakukan terdiri dari uji koefisien determinasi, uji t, dan

uji f.

4.5.1 Uji Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya merupakan alat yang digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan dari model dalam menjelaskan variasi

variabel bebas. Nilai koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu. Nilai (R2) yang

kecil berarti menjelaskan bahwa kemampuan dari variabel bebas dalam menjelaskan

variasi vaiabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berartikan variabel

Page 102: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

90

bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam

memprediksi variasi variabel bebas (Ghozali, 2011).

Tabel 4. 11 Model Summary; Uji koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .631a .398 .391 2.84835

a. Predictors: (Constant), Sponsor Factors, Event Factors,

Sponsorship Factors

b. Dependent Variable: Brand Awareness

Sumber: Hasil Olah Data SPSS ver. 25 (2018)

Tabel diatas menunjukan bahwa nilai R square sebesar 0.398. Angka tersebut

menunjukan seberapa besar pengaruh yang terjadi antara ketiga variabel bebas (event

factors, sponsorship factors, sponsor factors) terhadap variabel terikat (Brand

Awareness). Pengaruh antar variabel dapat dilihat dengan menghitung koefisien

determinasi melalui rumus:

KD = r2 x 100%

KD = 0.398 x 100%

KD = 39.8%

Berdasarkan rumus diatas, dapat terlihat bahwa nilai dari koefisien determinasi

sebesar 39.8%. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pengaruh dari variabel event

factors, sponsorship factors, dan sponsor factors terhadap brand awareness memiliki

nilai sebesar 39.8%. Sedangkan 60,2% sisanya, variabel brand awareness akan

Page 103: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

91

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak peneliti masukkan dan teliti dalam penelitian

ini.

4.5.2 Uji F (Simultan)

Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji F bertujuan untuk menunjukan apakah

semua variabel bebas yang di cantumkan memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Dalam hal ini peneliti telah melakukan pengujian

menggunakan SPSS versi 25. Berikut hasil yang didapat dan peneliti jabarkan pada

gambar dibawah.

Tabel 4. 12 ANOVA; Uji Simultan

Sumber: Hasil Olah Data SPSS ver. 25 (2018)

Sebelumnya peneliti telah membuat Hipotesis apakah terdapat pengaruh dari

variabel sponsorship (Event factors, sponsorship factors, sponsor factors) terhadap

variabel terikat. Dalam hal ini, melalui uji F hipotesis yang telah peneliti buat

sebelumnya akan terjawab. Adapun hipotesis tersebut ialah:

Ha = Terdapat pengaruh antara variabel sponsorhip (event factors (X1), Sponsorship

Factors (X2), Sponsor Factors (X3)) terhadap variabel brand awareness (Y).

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1435.154 3 478.385 58.964 .000b

Residual 2174.317 268 8.113

Total 3609.471 271

a. Dependent Variable: Brand Awareness

b. Predictors: (Constant), Sponsor Factors, Event Factors, Sponsorship Factors

Page 104: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

92

H0 = Tidak terdapat pengaruh antara variabel sponsorhip (event factors (X1),

Sponsorship Factors (X2), Sponsor Factors (X3)) terhadap variabel brand awareness

(Y).

Terdapat dua cara untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau tidak. Yang

pertama yaitu mengetahui apakah F hitung lebih besar dari F tabel. F tabel dalam

penelitian ini ialah sebesar 2,332. Angka tersebut diperoleh dari rumus berikut:

DF (Degree of Freedom) 1 = jumlah variabel – 1

= 3 – 1 = 2

DF (Degree of Freedom) 2 = jumlah sampel – jumlah variabel – 1

= 272 – 3 – 1 = 268

Untuk mengetahui seberapa besar F tabel nya, peneliti menggunakan Microsoft

Excel 2013 dengan menggunakan rumus = F.INV.RT(p;DF1;DF2)

p = probabilitas atau signifikansi.

DF1 = derajat kebebasan pertama.

DF2 = derajat kebebasan kedua.

Sehingga didapatkan rumus =F.INV.RT(0,1;2;268) dengan hasil angka 2,322

yang merupakan F tabel dalam penelitian ini. Jika mengacu kepada tabel diatas, F

hitung dalam penelitian ini sebesar 58,968 sehingga dapat disimpulkan jika F hitung

(58,969) lebih besar dari F tabel (2,322). Adapun cara kedua untuk mengetahui apakah

Page 105: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

93

terdapat pengaruh antar variabel bebas dan variabel terikat adalah dengan cara melihat

taraf signifikansi, apakah hasil signifikansi pada tabel diatas lebih kecil atau tidak, Ha

akan diterima apabila hasil signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah

ditetapkan. Taraf signifikansi dalam penelitian ini yaitu sebesar 0.1, sehingga

berdasarkan hasil pada tabel ANOVA diatas menghasilkan hasil lebih kecil dari 0.1

yaitu sebesar 0.000. sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha melalui cara ini juga

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama.

4.5.3 Uji t (Parsial)

Priyatno (2014) mengatakan bahwa Uji t dilakukan untuk mengetahui

signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel

terikat secara parsial, peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan program

SPSS versi 25. Berikut adalah hasil yang peneliti dapatkan.

Tabel 4. 13 Coefficients; Uji Parsial

Sumber: Hasil Olah Data SPSS ver. 25 (2018)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.252 1.296 6.365 .000

Event Factors .047 .058 .050 .806 .421

Sponsorship

Factors

.770 .126 .387 6.109 .000

Sponsor Factors .423 .095 .279 4.442 .000

a. Dependent Variable: Brand Awareness

Page 106: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

94

Menurut Suliyanto (2011), terdapat kriteria pengujian uji t, yaitu:

a. Jika nilai sig < 0.1 atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai sig > 0.1 atau t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Adapun t tabel dalam penelitian ini yaitu sebesar 1,650. Angka tersebut

diperoleh berdasarkan rumus =TINV(0.1, 270) yang peneliti hitung menggunakan

Microsoft Excel 2013. Berdasarkan tabel uji t diatas, berikut penjabaran nya:

1. Hubungan antara Event Factors dengan Brand Awareness

Sebelumnya peneliti telah membuat hipotesis untuk melihat apakah

terdapat pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial,

berikut hipotesis (H2) yang telah peneliti buat sebelumnya:

(H2) Hipotesis pengujian sub-variabel X1 dengan variabel Y

Ha = Event Factors (X1) berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

H0 = Event Factors (X1) tidak berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, hasil thitung sebesar 0.806

dan signifikansi 0.421. Sehingga menghasilkan hasil t hitung (0.806) < ttabel

(1.650) dan nilai signifikansi (0.421 > 0.1). Sehingga berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa pada Hipotesis ini, Ha ditolak dan H0 diterima.

Page 107: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

95

Dengan kata lain tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

event factors (X1) terhadap Brand Awareness (Y).

2. Hubungan antara Sponsorship Factors dengan Brand Awareness

Sebelumnya peneliti telah membuat hipotesis untuk melihat apakah

terdapat pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial,

berikut hipotesis (H3) yang telah peneliti buat sebelumnya:

(H2) Hipotesis pengujian sub-variabel X2 dengan variabel Y

Ha = Sponsorship Factors (X1) berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

H0 = Sponsorship Factors (X1) tidak berpengaruh terhadap Brand

Awareness (Y).

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, hasil thitung sebesar 6.109

dan signifikansi 0.000. Sehingga menghasilkan hasil t hitung (6.109) > ttabel

(1.650) dan nilai signifikansi (0.000 < 0.1). Sehingga berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa pada Hipotesis ini, Ha diterima dan H0 ditolak.

Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

sponsorship factors (X2) terhadap Brand Awareness (Y).

3. Hubungan antara Sponsor Factors dengan Brand Awareness

Sebelumnya peneliti telah membuat hipotesis untuk melihat apakah

terdapat pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial,

berikut hipotesis (H4) yang telah peneliti buat sebelumnya:

Page 108: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

96

(H3) Hipotesis pengujian sub-variabel X2 dengan variabel Y

Ha = Sponsor Factors (X1) berpengaruh terhadap Brand Awareness (Y)

H0 = Sponsor Factors (X1) tidak berpengaruh terhadap Brand Awareness

(Y).

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, hasil thitung sebesar 6.109

dan signifikansi 0.000. Sehingga menghasilkan hasil t hitung (6.109) > ttabel

(1.650) dan nilai signifikansi (0.000 < 0.1). Sehingga berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa pada Hipotesis ini, Ha diterima dan H0 ditolak.

Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

sponsorship factors (X2) terhadap Brand Awareness (Y).

4.6 Variabel Dominan

Variabel dominan bertujuan untuk mengetahui manakah variabel bebas (X)

yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) yang paling

besar pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y) adalah variabel yang memiliki nilai

koefisien regresi (Beta) yang paling besar. Berikut peneliti jabarkan dalam bentuk

tabel:

Tabel 4. 14 Tabel Koefisien Beta; Variabel Dominan

Variabel Standardized Coefficient

(Beta)

Event Factors (X1) 0,050

Sponsorship Factors (X2) 0.387

Sponsor Factors (X3) 0.279

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti (2018)

Page 109: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

97

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel sponsorship factors (X2)

merupakan variabel bebas yang paling banyak mempengaruhi variabel brand

awareness (Y). Sponsorship factors (X2) dianggap paling dominan karena memiliki

koefisien beta paling besar, yaitu sebesar 0.387 atau berpengaruh sebesar 38,7%.

Koefisien yang bernilai paling tinggi menunjukan bahwa semakin tinggi nya

sponsorship factors atau dengan kata lain hubungan dan kecocokan antara perusahaan

dengan event, maka akan tinggi pula mempengaruhi brand awareness perusahaan.

Walaupun disamping itu variabel event factors tidak berpengaruh terhadap Brand

Awareness.

4.7 Pembahasan

Setelah melakukan analisis mengenai data yang telah peneliti dapatkan dari

hasil sebaran kuesioner menggunakan google form dan juga hasil penghitungan yang

telah peneliti dapatkan dari program SPSS ver. 25 for windows. Pada sub-bab ini,

peneliti akan membahas lebih dalam lagi mengenai hasil yang telah peneliti dapatkan

sebelumnya berdasarkan hipotesis yang telah peneliti sebutkan sebelumnya di bab dua.

Berikut gambaran hipotesis dalam penelitian ini beserta pembahasan dari hasil yang

didapatkan.

Page 110: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

98

Sumber: Hasil olahan peneliti (2018)

Gambar 4. 8 Hipotesis

1. (H1) Pengaruh Variabel Sponsorship (event factors (X1), sponsorship factors (X2),

dan sponsor factors (X3)) terhadap brand awareness (Y).

Untuk menjawab Hipotesis pertama dalam penelitian ini, peniliti melakukan dua

pengujian, yang pertama yaitu dengan melakukan uji simultan (f), serta melakukan uji

koefisien determinasi. Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan uji

koefisien determinasi dilakuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, pada tabel 4.12 model Anova,

terdapat hasil signifikansai sebesar 0,000 dan merupakan nilai yang lebih kecil dari

nilai signifikansi 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel

Page 111: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

99

sponsorship (event factors (X1), sponsorship factors (X2), dan sponsor factors (X3))

berpengaruh signifikan terhadap brand awareness. Hal ini senada dengan pernyataan

yang disebutkan oleh Gwinner & Eaton dalam februarini (2013) yang menyebutkan

bahwa terdapat dua tujuan penting dari sponsorship olahraga dan seni, yaitu untuk

meningkatkan brand awareness dan untuk membangun, memperkuat dan mengubah

brand image. Dalam hal ini, Indonesian idol 2018 merupakan event yang termasuk

kedalam kategori seni.

Selanjutnya uji yang dilakukan adalah uji koefisien determinasi. Berdasarkan

hasil yang didapatkan dalam tabel 4.11 model summary diatas, R square menghasilkan

nilai 0,396. Sehingga dapat diartikan bahwa besaran nilai pengaruh dari keseluruhan

variabel sponsorship (event factors (X1), sponsorship factors (X2), dan sponsor factors

(X3)) terhadap brand awareness (Y) yaitu sebesar 39,8%. Adapun sisa persentase

lainnya yaitu sebesar 60,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak peneliti

cantumkan dalam penelitian ini. Salma (2017) menyebutkan bahwa penelitian

sponsorship dapat dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yaitu seperti target

auidience reach, message capacity, serta compatibility with the company’s or brand

positioning. Akan tetapi untuk variabel compatibility with the company’s or brand

positioning sejalan dengan variabel sponsorship factors dalam penelitian ini, sehingga

dapat dikatakan variabel tersebut sudah terwakili. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

dipastikan bahwa kegiatan sponsorship yang dilakukan dalam event Indonesian Idol

2018 berpengaruh terhadap brand awareness dari perusahaan Grab Indonesia, dan

besaran pengaruh yang diberikan melalui kegiatan sponsorship yaitu sebesar 39,8%.

Page 112: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

100

2. (H2) Pengaruh Event Factors (X1) terhadap Brand Awareness (Y)

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan mengenai hasil uji secara parsial pada

variabel event factors (X1), event factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Brand awareness (Y). Pada uji t yang telah dilakukan diatas

mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,421. Hal ini melebihi dari batas nilai

signifikansi penelitian ini yaitu sebesar 0,1. Selain itu, jika melihat pada tabel thitung

pada tabel 4.13 diatas, nilai thitung yang didapat sebesar 0,806, sedangkan ttabel dalam

penelitian ini yaitu sebesar 1,650 atau dengan kata lain thitung lebih kecil dari ttabel.

Melalui dua data tersebut dapat dikatakan bahwa variabel event factors tidak

berpengaruh terhadap brand awareness. Namun jika mengacu pada koefisien beta yang

didapatkan mengenai variabel event factors, event factors menghasilkan nilai sebesar

0,050 atau dengan kata lain sebesar 5%.

Jika melihat hasil data kuesioner yang telah peneliti rangkum pada tabel 4.4

diatas, pada variabel X1 memiliki rata-rata item pernyataan sebesar 3,864. Memang

bukan angka yang mutlak bahwa sebagian besar responden menyetujui setiap

pernyataan, akan tetapi angka yang didapat melebihi angka tiga bahkan mendekati

angka empat, sehingga dapat dikatakan sebagian besar responden menyetujui

pernyataan yang terdapat pada variabel X1. Selanjutnya jika melihat dari hasil

keseluruhan uji yang telah dilakukan oleh peneliti, berdasarkan uji secara individu

variabel event factors memang tidak memiliki hubungan yang signifikan, akan tetapi

saat peneliti melakukan uji simultan yang telah dilakukan sebelumnya, variabel event

Page 113: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

101

factors dapat secara bersama-sama dengan ke-dua variabel lainnya memiliki pengaruh

terhadap brand awareness. Selain itu jika membahas mengenai hasil yang didapat pada

nilai koefisien beta, seperti yang disebut sebelumnya bahwa koefisien beta event

factors mendapatkan nilai 0,050, memang nilai ini merupakan angka terkecil jika

dibandingkan dengan nilai lainnya yang terdapat pada variabel lain yaitu sponsporship

factors yang memiliki nilai 0,387, dan sponsor factors 0,279, sehingga berdasarkan

hasil yang telah dijelaskan melalui uji yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan

bahwa variabel event factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan atau dengan kata

lain pengaruh yang dihasilkan oleh variabel ini sangat kecil.

Variabel event factors (X1) merupakan variabel yang diadaptasi dari penelitian

yang dilakukan oleh speed & thompson (2000). Dalam variabel event factors

menjelaskan mengenai bagaimana pandangan masyarakat mengenai event yang di

sponsori, bagaimana event tersebut dipandang di masyarakat, dan seberapa besar

masyarakat menyukai event tersebut. Sehingga melalui hasil yang didapatkan dalam

penelitian ini, seberapa besar kesukaan seseorang terhadap Indonesian Indonesian idol

2018 , bagaimana status dari Indonesian idol 2018, dan seberapa besar acara

Indonesian Idol 2018 di Indonesia, tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap Brand

awareness Grab Indonesia. Hal ini pun sejalan dengan data yang peneliti dapatkan

dalam media sosial Youtube milik Indonesian Idol. Dalam data tersebut dari seluruh

video yang diunggah oelh Indonesian Idol, video yang menampilkan kegiatan-kegiatan

diluar panggung Indonesian Idol hanya memiliki jumlah penonton rata-rata kurang dari

100.000 penonton, sedangkan untuk video mengenai aksi panggung dan penayangan

Page 114: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

102

utama, dapat mencapai hingga satu juta penonton. Berdasarkan data tersebut, dirasa

wajar apabila event factors hanya memiliki pengaruh yang sedikit dalam

mempengaruhi brand awareness Grab Indonesia, karena jika kegiatan-kegiatan

ataupun bertita mengenai Indonesian Idol saja tidak begitu diminati oleh masyarakat,

lalu bagaimana dapat mempengaruhi brand awareness Grab Indonesia, sedangkan

Grab Indonesia tidak hanya melakukan kegiatan sponsorship pada penayangan utama

Inodnesian Idol saja, akan tetapi juga pada kegiatan-kegiatan lainnya yang bahkan

justru kegiatan tersebut memang dikhususkan dan dibuat oleh Grab Indonesia.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, jika membandingkan dengan penelitian

yang dilakukan oleh speed dan thompson mengenai variabel event factors, hasil yang

didapatkan mendapatkan hasil yang berbeda. Dalam penelitian yang dilakukan Speed

dan thompson memang tidak secara langsung membahas terhadap brand awareness,

akan tetapi menguji terhadap tiga variabel yang salah satunya adalah interest.

Februarini (2013) mengatakan bahwa interest yang dimaksudkan oleh Speed dan

Thompson yaitu mengacu kepada atensi untuk sponsor yang akan meningkatkan

kesadaran merek. Melalui hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Speed &

Thompson dengan pengujian terhadap interest mendapatkan hasil bahwa variabel event

factors memiliki pengaruh terhadap atensi penonton, akan tetapi berdasarkan hasil per-

indikator mendapatkan hasil bahwa indikator personal liking for the event memiliki

pengaruh tetapi tidak signifikan, dan indikator event status memiliki pengaruh positif

signifikan. Hal ini senada dengan penelitian ini, karena dalam penelitian ini indikator

personal liking for the event memiliki rata-rata item pernyataan sebesar 3,702 saja, dan

Page 115: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

103

untuk indikator event factors memiliki nilai rata-rata sebesar 4,189. Berdasarkan hal

tersebut, dapat dijelaskan bahwa responden menyetujui jika Indonesian Idol

merupakan acara yang besar dan memang diakui di Indonesia, akan tetapi kesukaan

terhadap Indonesian idol tidak membuat responden merasa untuk ingin selalu

mengikuti hal-hal yang berkaitan dengan Indonesian Idol 2018.

3. (H3) Pengaruh Sponsorship Factors (X2) terhadap Brand Awareness (Y)

Berdasarkan data yang telah didapatkan melalui hasil uji secara individu atau

parsial, nilai signifikansi menunjukan angka 0,000, lebih kecil dari taraf signifikansi

penelitian ini yaitu sebesar 0,1. Selain itu berdasarkan nilai thitung yang didapat,

mendapatkan hasil 6,109 atau lebih besar dari ttabel penelitian ini yaitu sebesar 1,650.

Sehingga berdasarkan dua data tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel sponsorship

factors (X2) berpengaruh signifikan terhadap brand awareness (Y). Pada penelitian

ini, sponsorship factors memiliki pengaruh yang paling tinggi diantara kedua variabel

lainnya. Melalui hasil yang didapatkan berdasarkan nilai kofisien beta, nilai

sponsorship factors sebesar 0,387 atau dengan kata lain variabel sponsorship factors

(X2) memiliki pengaruh terhadap brand awareness (Y) sebesar 38,7% yang

merupakan angka tertingi dibandingkan variabel lainnya.

Variabel sponsorship factors diadopsi dari penelitian yang dilakukan Speed dan

Thompson. Dalam variabel sponsorship factors menjelaskan mengenai kesesuaian

antara event yang di sponsori dengan perusahaan yang melakukan sponsor. Kesesuaian

yang dimaksudkan adalah meliputi kemiripan citra antara perusahaan yang akan

Page 116: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

104

melakukan sponsor, atau hubungan logis keduanya dalam melakukan kerjasama, dan

dengan kata lain sponsorship factors merupakan kegiatan dan hubungan yang

berlangsung antara perusahaan yang mensponsori serta event yang disponsori.

Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa kesesuaian perusahaan

dengan event dan hubungan baik antara keduanya memiliki pengaruh yang paling kuat

terhadap brand awareness perusahaan, karena hubungan yang baik yang dimiliki

keduanya dan kesamaan tujuan yang dimiliki akan menghasilkan kerjasama yang lebih

mudah baik secara promosi, dan kerjasama-kerjasama lainnya yang telah ditentukan

oleh kedua pihak hingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesadaran merek suatu

perusahaan.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Februarini (2013), variabel

sponsorship factors memiliki pengaruh positif terhadap brand awareness. Begitupula

dengan penelitian yang dilakukan oleh speed dan thompson, dalam penelitian yang

dilakukan oleh Speed dan Thompson memberikan hasil yang signifikan terhadap atensi

untuk sponsor, sehingga pada akhirnya akan berujung kepada meningkatnya brand

awareness.

4. (H4) Pengaruh Sponsors Factors (X3) terhadap Brand Awareness (Y)

Melihat hasil yang didapatkan pada uji secara individu ataupun parsial diatas,

didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari angka

signifikansi 0,1. Selain itu berdasarkan thitung yang didapat, menunjukan hasil sebesar

4,442 atau lebih besar dari ttabel penelitian ini yaitu sebesar 1,650. Sehingga

Page 117: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

105

berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel sponsors factors (X3)

memiliki pengaruh signifikan terhadap brand awareness (Y). Pada penelitian ini,

berdasarkan hasil koefisien beta yang didapatkan, menghasilkan nilai sebesar 0,279

atau dengan kata lain variabel sponsor factors berpengaruh sebesar 27,9%. Memang

angka tersebut bukanlah angka tertinggi yang memiliki pengaruh jika dibandingkan

dengan variabel X2. Akan tetapi nilai yang didapat jauh melebihi variabel X1 yang

hanya memiliki pengaruh yang sangat sedikit. Selanjutnya dalam variabel ini, ubiquity

of sponsor merupakan indikator yang paling dominan. Berdasarkan tabel 4.6 diatas

dapat terlihat bahwa ubiquity of sponsor memiliki rata-rata nilai item pernyataan

sebesar 4,108, sehingga berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden

kurang setuju jika Grab memilih event Indonesian Idol 2018 hanya karena tulus untuk

membantu even, namun responden dapat dikatakan sangat setuju jika Grab Indonesia

memang selektif dalam memilih event untuk disponsori.

Variabel sponsor factors (X3) diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Speed dan Thompson. Dalam variabel sponsor factors indikator didalamnya

menjelaskan mengenai perusahaan yang melakukan kegiatan sponsorship, seberapa

sering sebuah perusahaan melakukan sponsorship, acara apa saja yang biasa disponsori

dan ketulusan sebuah perusahaan melakukan kegiatan sponsorship, ataupun dapat

dijelaskan bahwa sponsor factors merupakan informasi dan pengetahuan yang dimiliki

oleh masyarakat mengenai kegiatan sponsor sebuah perusahaan (Speed & Thompson).

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa sponsor factors memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap brand awareness. Karena dalam hal ini, perusahaan yang baik

Page 118: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

106

adalah perusahaan yang tidak asal memilih event untuk disponsori. Pengetahuan

masyarakat mengenai kegiatan sponsor perusahaan akan berpengaruh terhadap brand

awarenes. Perusahaan yang asal memilih event ataupun seringkali melakukan kegiatan

sponsorship tanpa adanya batasan-batasan event seperti apa yang layak untuk

disponsori, pada akhirnya akan membuat masyarakat menjadi terbiasa dan tidak spesial

kembali.

Selain itu, hasil pada penelitian inipun sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Februarini (2013). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Februarini

(2013) sponsor factor berpengaruh secara signifikan terhadap brand awareness.

Senada pula dengan apa yang disebutkan oleh Speed dan Thompson (2000) yang

mengatakan bahwa perusahaan yang dianggap tulus melakukan sponsorship dan

disukai oleh masyarakat, akan mendapatkan manfaat yang lebih tinggi untuk tujuan

pemasarannya. Namun jika perusahaan seringkali melakukan sponsor hanya untuk

meraih keuntungan dan tidak memilih acara-acara tertentu, pada akhirnya audiens akan

menimbulkan persepsi dan respon yang negatif terhadap perusahaan tersebut (Speed

dan Thompson, 2000).

Page 119: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

107

Page 120: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

107

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara bersama-sama (simultan), variabel Sponsorship (event factors,

sponsorship factors dan sponsor factors) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Brand Awareness, atau dengan kata lain kegiatan sponsorship yang

dilakukan oleh Grab Indonesia dalam event Indonesian Idol 2018

meningkatkan brand awareness perusahaan Grab Indonesia.

2. Secara individu (parsial), variabel sponsorship factors (X2), dan sponsor

factors (X3) berpengaruh signifikan terhadap brand awareness (Y).

Berdasarkan data yang telah didapat, maka dapat disimpulkan bahwa ke-dua

variabel yang berpengaruh tersebut merupakan hal yang paling mempengaruhi

brand awareness dalam penelitian ini. Hubungan antar perusahaan dan event

yang disponsori, serta bagaimana sikap perusahaan dalam melakukan kegiatan

sponsorship merupakan hal yang paling mempengaruhi brand awareness Grab

Indonesia di dalam penelitian ini.

Page 121: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

108

3. Variabel Event Factors (X1) merupakan variabel yang tidak memiliki pengaruh

yang signifikan dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang didapatkan,

responden menyetujui bahwa event Indonesian Idol 2018 merupakan acara

yang besar dan diminati oleh orang Indonesia, akan tetapi hal tersebut tidak

membuat responden setuju jika nama besar event ataupun acara yang diminati

dapat membuat mereka untuk terus menerus mengikuti perkembangan dari

event Indonesian Idol 2018 baik dari segi berita ataupun kegiatan-kegiatan

lainnya dari Indonesian Idol 2018. Berdasarkan data tersebut pada akhirnya

variabel event factors dalam penelitian hanya memiliki pengaruh yang sedikit

terhadap brand awareness Grab Indonesia. Hal ini disebabkan dari seluruh

kegiatan Indonesian Idol yang ditayangkan baik lewat televisi ataupun media

sosial seperti Youtube, didapati data bahwa tayangan yang diminati hanya pada

saat penayangan utama acara Indonesian Idol, sedangkan kegiatan sponsorship

yang dilakukan oleh Grab Indonesia tidak hanya pada penayangan utama event

Indonesian Idol saja.

4. Variabel paling dominan dalam penelitian ini adalah variabel Sponsorship

factors (X2) yang memiliki pengaruh paling tinggi diantara variabel lainnya

terhadap brand awareness. Hal ini menyimpulkan bahwa kesesuaian

perusahaan dengan event dan hubungan baik antara keduanya memiliki

pengaruh yang paling kuat terhadap brand awareness perusahaan. Karena

dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa Grab dan Indonesian Idol memiliki

Page 122: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

109

hubungan yang baik dan keduanya memiliki kesamaan tujuan ataupun visi,

sehingga kerjasama yang dihasilkan akan lebih mudah baik secara promosi

ataupun kerjasama lainnya yang telah ditentukan oleh kedua pihak hingga pada

akhirnya kegiatan sponsorship ini berpengaruh kepada kesadaran merek Grab

Indonesia.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk Perusahaan

1. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa hubungan baik dan kesesuaian antara

event dengan perusahaan memiliki pengaruh yang paling tinggi dalam

meningkatkan brand awareness, sehingga diharapkan untuk perusahaan yang

ingin melakukan kegiatan sponsorship untuk membangun kerjasama yang baik

antar keduanya, dan menentukan event yang ingin disponsori harus memiliki

kesamaan, baik secara visi, tujuan, citra dan sebagainya. Hingga pada akhirnya

akan memudahkan perusahaan untuk melakukan promosi sesuai dengan

harapan dan sejalan dengan image dari perusahaan tersebut.

2. Perusahaan diharapkan tidak asal dalam memilih event yang ingin disponsori

dengan melakukan kegiatan sponsorship pada semua event tanpa memilah dan

menentukan karakteristik event seperti apa yang akan dilakukan kerjasama.

Selain itu diharapkan perusahaan juga tidak hanya berfokus kepada nama besar

dari event tersebut, akan tetapi harus tetap memperhatikan hal-hal lainnya yang

Page 123: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

110

akan memudahkan dan menumbuhkan kerjasama yang baik. Beberapa hal yang

harus diperhatikan perusahaan yang akan melakukan kegiatan sponsorship

selain nama besar event diantaranya yaitu event yang memiliki visi dan misi

yang sama, memiliki citra yang dapat mewakilkan nama baik perusahaan, serta

event yang dapat membantu untuk menyampaikan pesan yang dimiliki

perusahaan lewat kegiatan kerjasama, sehingga perusahaan yang akan

melakukan kegiatan sponsorship tidak hanya bertujuan untuk meraih

keuntungan sebesar-besarnya saja, akan tetapi sekaligus dapat menciptakan

kesan spesial kepada masyarakat melalui kegiatan sponsorship hingga pada

akhirnya kegiatan kerjasama akan lebih terasa manfaatnya.

5.2.2 Saran untuk penelitian selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya yang ingin membahas mengenai topik sponsorship,

diharapkan untuk tetap menggunakan ke-tiga sub-variabel dari Speed dan Thompson

(2000). Karena penelitian dengan menggunakan sub-variabel ini masih sangat sedikit,

sehingga diharapkan dapat menjadi referensi atau menghasilkan temuan baru dalam

penelitian nantinya. Selain itu, dalam penelitan ini hanya memiliki pengaruh

keseluruhan variabel sebesar 39,8%, sehingga untuk semakin memperdalam hasil

temuan data mengenai sponsorship, diharapkan untuk menambahkan variabel

sponsorship lainnya seperti message capacity, dan target auidence reach yang berasal

dari penelitian Rossiter dan Percy (1998). Karena pada penelitian Rossiter dan Percy,

variabel tersebut menguji dan mencoba untuk mengetahui bagaimana proses dari

Page 124: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

111

kegiatan sponsorship itu sendiri menurut pandangan masyarakat, sehingga jika variabel

penelitian yang dilakukan oleh Speed & Thompson dan Rossiter & Percy dielaborasi,

diharapkan dapat menghasilkan data yang tidak hanya dari segi event, hubungan

keduanya, serta pihak yang mensponsori saja, akan tetapi juga menghasilkan data dari

bagaimana proses dari kegiatan sponsorship tersebut.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini yaitu hanya berfokus kepada bagaimana pandangan

masyarakat terhadap event yang di sponsori, hubungan ke-duanya, serta pandangan

terhadap perusahaan yang melakukan sponsor saja, tidak melihat dan menguji terhadap

sisi lainnya seperti message capacity, dan target auidence reach dalam kegiatan

sponsorship, sehingga dalam penelitian ini hanya melihat dari sisi luar dari kegiatan

sponsorship itu sendiri.

Page 125: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

Daftar Pustaka

Buku:

Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity. New York: The Free Press.

Albar, B. B. (2011). Pengaruh Sponsorship Copa Indonesia terhadap Citra merek Dji Sam Soe.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 19-40.

Alim, Z. (2010). The Implementation Of Sponsorship’s Impact On Brand Image At Clothing

Linecoltd Sumur Bandung. Journal Research, 1-25.

Amoako, G. K., Dartey-Baah, K., Dzogbenuku, R. K., & Junior, S. K. (2012). The effect of

sponsorship on marketing communication performance: A case study of Airtel Ghana .

Journal of Marketing Management, 65-79.

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek edisi revisi ke-5. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, S. (2003). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, B. (2005). Metodelogi Pnelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonom, dan Kebijakan

Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cunningham, S., Cornwell, T. B., & Coote, L. V. (2009). Expressing Identity and shaping

Image: The Relationship Between Corporate Mission and Corporate Sponsorship.

Journal of Sport Management, 65-86.

Duncan, T. (2002). IMC: Using Advertising and Promotion to Build Brands. New York:

McGraw Hill.

Durianto, D., Sugiarto, & Sitinjak, T. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas

dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Februarini, C. A. (2012). Pengaruh Sponsorship terhadap Brand Awareness Djarum Super

Mild: Studi Pada Event Jakarta International Java Jazz Festival 2012. Skripsi. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Gardner, M. P., & Shuman, P. J. (1987). Sponsorship: An Important Component of the

Promotions Mix . Journal of Adversiting, 11-17.

Gfk.com. (2017). Almost half of Indonesia's connected consumers utilise ride hailing apps for

their daily commute. Diakses pada 3 Maret 2018 dari http://www.gfk.com/en-

sg/insights/press-release/almost-half-of-indonesias-connected-consumers-utilise-ride-

hailing-apps-for-their-daily-commute/

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Spss. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponogoro.

Page 126: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponogoro.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponogoro.

Grab Indonesia. 2018. Tentang Kami. Diakses pada 5 Mei 2018 dari

https://www.grab.com/id/about/

Grohs, R., & Reisinger, H. (2013). Sponsorship effects on Brand Image: The Role of Exposure

and Activity Involvement. Journal of Business Research, 1018-1025.

Gwinner, K. P., & Eaton, J. (1999). Building Brand Image Through Event Sponsorship: The

Role of Image Transfer. Journal of Advertising, 47-57.Keegan, W. J. (2002). Global

Marketing Management. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Homburg, C., Klarmann, M., & Schmitt, J. (2010). Brand Awareness in Business Markets;

When is it related to firm performance? Intern J of Research Marketing, 201-212.

Indonesian Idol. 2018. About Indonesian Idol. Diakses 10 Maret 2018 dari

http://www.indonesianidol.com/Homepage/index

Iriani, N. I. (2011). Pengaruh Dimensi Brand Equity (Ekuitas Merek) terhadap Keputusan

Pembelian Kartu Telepon Seluler Telkomsel di Kota Malang. Jurnal Aplikasi

Manajemen, 481-490.

Keller, K. L. (2003). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing

Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.

Khoiriyah, M. 2018. Indonesian idol 2017 dan Grab Indonesia jadi partner untuk wujudkan

mimpi anak Indonesia. Diakses 3 maret 2018 dari

https://celebrity.okezone.com/read/2017/11/29/598/1822684/indonesian-idol-2017-

dan-grab-indonesia-jadi-partner-untuk-wujudkan-impian-anak-muda#lastread

Kompas.com. (2017). Memberi sponsor, cara efektifuntuk membuat merek semakin dikenal.

Diakses pada 3 Maret 2018 dari

https://biz.kompas.com/read/2017/07/14/152709628/memberi-sponsor-cara-efektif-

untuk-membuat-merek-semakin-dikenal

Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P., & Keller, K. (2006). Marketing Management (12th ed.). New Jersey: Pearson

Education, Inc.

Kristanto, V. J. (2011). Manajemen Pemasaran Internasional: Sebuah Pendekatan Strategi.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Li, X. (2004). How Brand Knowledge Influence Consumers Purchase Intention.

Page 127: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

Masterman, G. (2007). Sponsorship: For A Return on Investment. Oxford: Elsevier.

Mcdonalds.co. (2018). FIFA World Cup Sponsor. Diakses pada 13 April 2018 dari

https://www.mcdonalds.co.za/fifa

Meenaghan, T. (2001). Sponsorship and Advertising: a Comparison of Consumer Perceptions.

Psychology and Marketing, 191-215.

Meenhagan, T. (1991). The Role of Sponsorship in the Marketing Communications Mix.

International Journal of Advertising, 35-47.

Mutiara, E. (2003). Karakteristik penduduk lanjut usia di Propinsi Sumatera Utara tahun 1990.

USU Digital Library

Neuman, W. L. (2003). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches.

Boston: Allyn and Bacon.

Nickel, D., Bettina, C. T., & Johnston, W. J. (2011). Sponsorship-linked marketing: a set of

research propositions. Journal of Business & Industrial Marketing, 577-589.

Peter, J. P., & Olson, J. C. (2000). Consumer Behavior, Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Prabowo, Y. 2018. Uber, Go-Jek, Grab: What do people in Indonesia actually want from ride

-hailing apps?. Diakses pada 28 Maret 2018 dari https://ecommerceiq.asia/cp-ride-

hailing-apps-in-

indonesia/?utm_source=eIQ%20Brief&utm_medium=email&utm_campaign=eIQ%2

0Brief%202.9.18

Pratama, A. H. 2016. Kilas balik perkembangan layanan transportasi online di tahun 2016.

Diakses pada 27 Maret 2018 dari https://id.techinasia.com/kilas-balik-perkembangan-

transportasi-online-sepanjang-tahun-2016

Priyatno. (2014). SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Putra, I. R., (2012). Alasan Garuda Indonesia mejeng bersama Liverpool. Diakses pada 12

April 2018 dari https://www.merdeka.com/uang/alasan-garuda-indonesia-mejeng-

bersama-liverpool.html

Rangkuti, F. (2002). The Power of Brands. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rayendra, P. 2018. Rating report: Liga dandut Indonesia kalahkan Indonesian Idol 2018

showcase. Diakses pada tanggal 3 Maret 2018 dari https://www.tabloidbintang.com/film-tv-

musik/kabar/read/89328/rating-report-liga-dangdut-indonesia-kalahkan-indonesian-idol-

2018-showcase

Rossiter, J. R., & Percy, L. (1998). Advertising Communication and Promotion Management.

New York: McGraw Hill.

Salma, A. N. (2017). Pengaruh Sponsorship dalam meningkatkan Brand Awareness (Studi

pada Sponsorship Garuda Indonesia Terhadap Liverpool FC sebagai Global Official

Airline Partner). Interdisciplinary Journal of Communications, 1-26.

Silalahi, U. (2015). Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Page 128: Pengaruh Strategi Sponsorship terhadap Brand Awareness

Simamora, B. (2003). Aura Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, M., & Sofian, E. (2006). Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT Pustaka LP3ES

Indonesia.

Speed, R., & Thompson, P. (2000). Determinants of Sports Sponsorship Response. Journal of

the Academy of Marketing Science, 226-238.

Statista. (2018). Sponsorship spending worldwide 2007-2018. Diakses pada tanggal 1 Mei

2018, dari https://www.statista.com/statistics/196864/global-sponsorship-spending-

since-2007/

Subhani, M. I., & Osman, A. (2011). A study on the Associationbetween Brand Awareness and

Consumer/Brand Loyaltyfor the Packaged Milk Industry in Pakistan. South Asian

Journal of Management Sciences, 11-23.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terpaan Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi

Offset.

Sunyoto, D. (2013). Metedologi Penelitian Akuntansi. BandungPT Refika Aditama Anggota

IKAPI.

Wicaksono, M. P., & Seminari, N. K. (2016). Pengaruh Iklan dan Word of Mouth terhadap

Brand Awareness Traveloka. E-Jurnal Manajemen Unud, 5098-5127.

YLKI. 2017. Warta Konsumen: Transportasi online; Kawan atau Lawan?. Diakses pada

tanggal 2 Maret 2018 dari https://ylki.or.id/2017/07/warta-konsumen-transportasi-

online-kawan-atau-lawan/