PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi -...

15
PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN MEDIA TELEVISI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : ELFINA PUTRI FAJ’RI B 100 100 272 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi -...

Page 1: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP EFEKTIVITAS

IKLAN MEDIA TELEVISI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

ELFINA PUTRI FAJ’RI

B 100 100 272

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan
Page 3: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

1

PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP

EFEKTIVITAS IKLAN MEDIA TELEVISI

Oleh:

Elfina Putri Faj’ri

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sensasi dan

repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan media televisi.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi penelitian di

masa mendatang yang meneliti mengenai sensasi iklan dan repetisinya dan

memberikan kontribusi bagi para praktisi iklan di media televisi dan audio

visual lainnya.

Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data pokok. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh

masyarakat di Kota Surakarta. Sampel dalam penelitian ini diambil 100

masyarakat Kota Surakarta sebagai sampel penelitian dengan purposive

sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Adapun analisis data dalam

penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh sensasi iklan

(X1) terhadap efektivitas iklan media televisi diperoleh nilai thitung sebesar

5,716. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (5,716 > 1,985) dengan

probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa sensasi

iklan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas iklan media televisi.

Pengaruh repetisi iklan (X2) terhadap efektivitas iklan media televisi

diperoleh nilai thitung sebesar 4,803. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari

ttabel (4,803 > 1,985) dengan probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak,

yang berarti bahwa repetisi iklan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas

iklan media televisi. Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung

sebesar 95,203 > 3,07 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka H0

ditolak, hal ini berarti bahwa sensasi dan repetisi iklan secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap efektivitas iklan media televisi.

Kata kunci: sensasi iklan, repetisi, efektivitas iklan

PENDAHULUAN

Maraknya iklan dengan media audio

visual ini menyebabkan perusahaan

mempertimbangkan penyusunan strategi

iklan yang efektif. Pertimbangan ini

didasarkan pada efektifitas media audio

visual dalam membangkitkan emosi

seseorang. Adanya faktor emosi yang

muncul dibuktikan dengan meningkatnya

volume penjualan secara signifikan setelah

penayangan iklan, terutama iklan yang

menginformasikan inovasi suatu produk

(news advertising) dan iklan-iklan yang

mereknya baru (small brands) (Riskey,

1997).

Iklan yang ditayangkan akan

memberikan stimulus pada konsumen.

Stimulus yang diterima ini akan

Page 4: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

2

mengalami pengolahan informasi dalam

diri konsumen. Ada lima tahap pengolahan

informasi, yaitu pemaparan, perhatian,

pemahaman, penerimaan, dan retensi.

Menurut Mowen dan Minor (2002),

tahapan pemaparan, perhatian, dan

pemahaman merupakan tahapan dari

persepsi. Pada tahap pemaparan,

konsumen menerima stimulus yang berasal

dari produsen, sehingga konsumen

merasakan sensasi, yaitu respon langsung

dan cepat dari panca indera terhadap

stimulus yang datang, seperti iklan,

kemasan atau merek (Sumarwan, 2004).

Mowen dan Minor (2002) mengemukakan

bahwa persepsi akan memiliki hubungan

timbal balik terhadap pemrosesan

informasi. Tingkat keterlibatan, memori,

dan persepsi akan mempengaruhi

pemrosesan informasi. Sebaliknya,

persepsi pun timbul sebagai hasil dari

pemrosesan informasi yaitu melalui

interpretasi dan pemaknaan rangsangan.

Pada tahap pemaparan stimulus, konsumen

menerima informasi melalui panca

inderanya. Pada tahap perhatian,

konsumen akan mengalokasikan kapasitas

pemrosesan menjadi rangsangan.

Akhirnya, konsumen akan menyusun dan

menterjemahkan informasi untuk

memberikan arti terhadap informasi

tersebut yang disebut sebagai tahap

pemahaman yang melibatkan panca indera.

Emosi yang muncul itu disebabkan

karena tanggapan atau persepsi konsumen

setelah menyaksikan penayangan iklan.

Persepsi terhadap tayangan iklan di televisi

didasarkan pada beberapa aspek yakni

sesuai latar belakang budaya, pengalaman

masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan

berita-berita yang berkembang yang

mempengaruhi dalam penerimaan pesan

iklan. Ini menjadi berbeda, karena persepsi

sifatnya subyektif terhadap suatu objek.

Persepsi merupakan proses interna

individu dalam proses menyeleksi,

mengevaluasi dan mengatur stimuli yang

datang dari luar. Proses persepsi dapat

diperoleh dari mendengar, melihat dan

merasakan, dalam mengikuti tayangan.

Dengan demikian persepsi merupakan

proses bagaimana stimuli (rangsangan) itu

diseleksi, diorganisasi dan

diinterpretasikan. Karena setiap stimuli

yang menarik perhatian masyarakat baik

disadari maupun tidak disadari akan

diinterpretasikan oleh masyarakat dalam

bentuk sensasi iklan (Triyono, 2012).

Sensasi adalah bagian dari persepsi,

walaupun begitu, menafsirkan makna

informasi indrawi tidak hanya melibatkan

sensasi, tetapi juga atesi, ekspektasi,

motivasi dan memori (Jalaludin Rakhmat,

2005).

Repetisi atau pengulangan pesan

suatu iklan dapat menyebabkan perubahan

dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku

Page 5: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

3

konsumen (Kardes, 2001). Suatu pesan

sama yang senantiasa diulang-ulang pada

akhirnya akan berakibat diingatnya pesan

tersebut.

Para peneliti berpendapat bahwa

pengulangan itu ada batasnya, dimana

jumlah optimumnya adalah tiga kali, lebih

dari tiga kali akan membuatnya mubazir.

Ini yang disebut three-hit theory

(Schiffman dan Kanuk, 2000), yang

mencakup: sekali untuk membuat

konsumen sadar terhadap produk. Akan

tetapi jelas bahwa terlalu banyak

pengulangan dapat menimbulkan efek

yang merugikan, yaitu sesudah melalui

tertentu pengulangan, maka pengulangan

tambahan mungkin mengurangi

keefektifan iklan.

Menurut Shimp (2003), sebagai

media periklanan, televisi memiliki

keunikan yakni sangat personal dan

demonstratif, tetapi juga mahal dan

dianggap sebagai penyebab

ketidakteraturan (clutter) dalam

persaingan.

Para konsumen menganggap televisi

sebagai media yang paling kacau (clutter)

dari semua media iklan. Menurut Setiadi

(2003), keunggulan media televisi adalah

informasi bisa dilihat, didengar dan

gambar yang bergerak, menarik untuk

ditonton, perhatian tinggi dan jangkauan

yang luas. Sedang keterbatasan televisi

sebagai media iklan adalah biaya tinggi,

kebingungan yang tinggi, tingkat

penerapan yang cepat berlalu dan audiens

kurang mempunyai daya seleksi.

TINJAUAN PUSTAKA

Iklan Televisi

Salah satu media yang digunakan

dalam periklanan adalah televisi. TV

merupakan media yang dipercaya paling

efektif untuk beriklan. Walaupun biaya

yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal

daripada media lain, para pemasar tetap

ingin produknya bisa dipromosikan lewat

media televisi. Tidak heran bila saat ini

iklan menyesaki acara-acara televisi,

terutama program yang banyak ditonton

atau tayang pada prime time.

Bagi stasiun televisi, iklan adalah

sumber pendapatan. Semakin banyak

iklan, pendapatan yang diperoleh juga

semakin besar. Namun, tidak demikian

dengan penontonnya. Semakin banyak

iklan, penonton semakin tidak senang

karena terganggu. Tidak sedikit yang

langsung beralih ke channel TV lain begitu

jeda iklan muncul di tengah acara yang

sedang dinikmatinya. Berdasarkan hasil

riset yang dilakukan terhadap pemirsa TV

di Amerika (Rizal dan Furinto, 2009),

sebagian besar responden tidak tertarik

melihat iklan dan memilih menghindar

dengan mengganti channel lain. Meskipun

demikian, ada juga yang menurut pemirsa

iklan tersebut menarik. Semua ini tentunya

Page 6: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

4

merupakan tantangan bagi para marketer,

bagaimana membuat iklan yang menarik

sekaligus diingat terus oleh konsumen.

Sensasi Iklan

Iklan yang ditayangkan akan

memberikan stimulus pada konsumen.

Stimulus yang diterima ini akan

mengalami pengolahan informasi dalam

diri konsumen. Ada lima tahap pengolahan

informasi, yaitu pemaparan, perhatian,

pemahaman, penerimaan, dan retensi.

Menurut Mowen dan Minor (2002),

tahapan pemaparan, perhatian, dan

pemahaman merupakan tahapan dari

persepsi. Pada tahap pemaparan,

konsumen menerima stimulus yang berasal

dari produsen, sehingga konsumen

merasakan sensasi, yaitu respon langsung

dan cepat dari panca indera terhadap

stimulus yang datang, seperti iklan,

kemasan atau merek (Sumarwan, 2004).

Mowen dan Minor (2002) mengemukakan

bahwa persepsi akan memiliki hubungan

timbal balik terhadap pemrosesan

informasi. Tingkat keterlibatan, memori,

dan persepsi akan mempengaruhi

pemrosesan informasi. Sebaliknya,

persepsi pun timbul sebagai hasil dari

pemrosesan informasi yaitu melalui

interpretasi dan pemaknaan rangsangan.

Pada tahap pemaparan stimulus, konsumen

menerima informasi melalui panca

inderanya. Pada tahap perhatian,

konsumen akan mengalokasikan kapasitas

pemrosesan menjadi rangsangan.

Akhirnya, konsumen akan menyusun dan

menterjemahkan informasi untuk

memberikan arti terhadap informasi

tersebut yang disebut sebagai tahap

pemahaman yang melibatkan panca indera.

Emosi yang muncul itu disebabkan

karena tanggapan atau persepsi konsumen

setelah menyaksikan penayangan iklan.

Persepsi terhadap tayangan iklan di televisi

didasarkan pada beberapa aspek yakni

sesuai latar belakang budaya, pengalaman

masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan

berita-berita yang berkembang yang

mempengaruhi dalam penerimaan pesan

iklan. Ini menjadi berbeda, karena persepsi

sifatnya subyektif terhadap suatu objek.

Persepsi merupakan proses interna

individu dalam proses menyeleksi,

mengevaluasi dan mengatur stimuli yang

datang dari luar. Proses persepsi dapat

diperoleh dari mendengar, melihat dan

merasakan, dalam mengikuti tayangan.

Dengan demikian persepsi merupakan

proses bagaimana stimuli (rangsangan) itu

diseleksi, diorganisasi dan

diinterpretasikan. Karena setiap stimuli

yang menarik perhatian masyarakat baik

disadari maupun tidak disadari akan

diinterpretasikan oleh masyarakat dalam

bentuk sensasi iklan (Triyono, 2012).

Sensasi adalah bagian dari persepsi,

walaupun begitu, menafsirkan makna

informasi indrawi tidak hanya melibatkan

Page 7: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

5

sensasi, tetapi juga atesi, ekspektasi,

motivasi dan memori (Jalaludin Rakhmat,

2005).

Repetisi (Pengulangan Iklan)

Repetisi atau pengulangan pesan

suatu iklan dapat menyebabkan perubahan

dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku

konsumen (Kardes, 2001). Suatu pesan

sama yang senantiasa diulang-ulang pada

akhirnya akan berakibat diingatnya pesan

tersebut.

Para peneliti berpendapat bahwa

pengulangan itu ada batasnya, dimana

jumlah optimumnya adalah tiga kali, lebih

dari tiga kali akan membuatnya mubazir.

Ini yang disebut three-hit theory

(Schiffman dan Kanuk, 2000), yang

mencakup: sekali untuk membuat

konsumen sadar terhadap produk. Akan

tetapi jelas bahwa terlalu banyak

pengulangan dapat menimbulkan efek

yang merugikan, yaitu sesudah umlali

tertentu pengulangan, maka pengulangan

tambahan mungkin mengurangi

keefektifan iklan.

Teori advertising media

menyebutkan, iklan akan memberikan

hasil efektif apabila disampaikan pada

tingkat frekuensi efektif, kemudian

menerpa pemirsa dalam jumlah efektif,

serta seharusnya ditampilkan pada masa

pembelian berlangsung (Sihombing,

2010). Dalam penelitiannya Ray et al

(dalam Indiarto, 2006) menemukan bahwa

pengulangan meningkatkan niat beli dalam

iklan low-price convenience goods tetapi

tidak untuk high-price shopping goods.

Namun studi menggunakan iklan televisi

memiliki efek positif pengulangan.

Dimana pengulangan suatu pesan iklan

merupakan suatu strategi untuk mendekati

khalayak sasaran. Karena suatu pesan yang

sama yang senantiasa diulang-ulang pada

akhirnya akan berakibat diingatnya pesan

tersebut.

Indriyanti dan Ilhalauw (2002)

menyatakan pengulangan pesan iklan

cukup berpengaruh dalam menarik

perhatian, menimbulkan rasa tertarik,

keinginan dan mendorong konsumen

untuk melakukan tindakan pembelian.

Karena hakikatnya suatu pesan yang sama

yang senantiasa diulang-ulang pada

akhirnya akan berakibat diingatnya iklan

tersebut

Fenomena ini disebut kejemuan

akan iklan (advertising wearout)

(Schiffman dan Kanuk, 2000). Kejemuan

dapat terjadai karena dua alasan. Pertama,

konsumen mungkin benar-benar berhenti

memperhatikan suatu iklan sesudah

beberapa kali ditayangkan. Sebagai

altematif, konsumen mungkin terus

menaruh perhatian, tetapi mereka menjadi

lebih argumentatif sebagai akibat

kejemuan melihat iklan yang berulang-

ulang (Hawkins et.al. 1998).

Page 8: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

6

Tidak hanya pengulangan pesan

sebagai proses pembelajaran, tetapi juga

model yang digunakan oleh iklan mampu

membuat konsumen mengingat pesan yang

disampaikan bahkan mengikuti perilaku

model tersebut. Dalam ha1 ini, biasanya

konsumen mempunyai harapan besar

bahwa setelah menggunakan produk

tersebut, mereka dapat berubah/meniru

seperti model dalam iklan. Dengan

demikian, dengan adanya model tersebut

perusaham berharap bahwa setelah

konsumen mengikuti model iklan yang

ditayangkan.

Namun sebaliknya, pada saat iklan

yang disampaikan dalam sebuah selipan

niaga, terkadang konsumen sasaran enggan

melihat iklan tersebut karena tujuan

mereka adalah menonton tayangan film

pada televisi. Dengan kata lain, iklan yang

disampaikan akan tidak tepat pada

konsumen sasaran Menurut Shimp (2003),

sebagai media periklanan, televisi

memiliki keunikan yakni sangat personal

dan demonstratif, tetapi juga mahal dan

dianggap sebagai penyebab

ketidakteraturan (clutter) dalam

persaingan.

Para konsumen menganggap televisi

sebagai media yang paling kacau (clutter)

dari semua media iklan. Menurut Setiadi

(2003), keunggulan media televisi adalah

informasi bisa dilihat, didengar dan

gambar yang bergerak, menarik untuk

ditonton, perhatian tinggi dan jangkauan

yang luas. Sedang keterbatasan televisi

sebagai media iklan adalah biaya tinggi,

kebingungan yang tinggi, tingkat

penerapan yang cepat berlalu dan audiens

kurang mempunyai daya seleksi.

Menurut Fahmi (1997) dan

Sumartono (2002) menyatakan bahwa,

sebagai media audio visual televisi dinilai

sebagai media yang paling berhasil dalam

menyebarkan informasi, cerita atau segala

sesuatu yang'disampaikan menjadi lebih

menarik dan menyenangkan pemirsa

dibandingkan dengan media komunikasi

lainnya, seperti media cetak dan radio.

Sedangkan menurut Darwanto (1994) dan

Sumartono (2002) televisi memiliki

kekuatan sebagai alat dengan sistem yang

besar mampu menciptakan daya rangsang

yang sangat tinggi dalam mempengaruhi

sikap, tingkah laku, dan pola pikir

khalayaknya, yang pada akhimya

menyebabkan banyaknya perubahan dalam

masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain

survey, yaitu penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data pokok (Singarimbun.

1995). Penelitian survey adalah penelitian

yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

Page 9: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

7

adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relative, distribusi dan

hubungan-hubungan antar variabel

sosiologis maupun psikologis (Sugiyono,

2011).

Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh masyarakat di Kota Surakarta.

Menurut Nursalam (2008) penggunaan

sampel sebesar 10%-20% untuk subjek

penelitian dipandang sudah cukup. Oleh

karena masyarakat Kota Surakarta

jumlahnya cukup besar, sehingga untuk

memperoleh sampel penelitian diambil 100

masyarakat Kota Surakarta sebagai sampel

penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat

Uma Sekaran (2006) untuk ukuran sampel

lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah

tepat untuk kebanyakan penelitian.

Adapun teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah secara non

probability sampling dengan purposive

sampling. Non probability adalah teknik

pengambilan sampel yang tidal memeberi

peluang atau kesempatan sama nagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sempel (Sugiyono, 2011).

Sedangkan purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan

pertimbanagn tertentu, dalam hal ini

adalah masyarakat yang melakukan

pembelian terhadap suatu produk

disebabkan karena iklan televisi.

Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi linier

berganda. Regresi linier berganda

bertujuan untuk mencari bentuk hubungan

(relasi) linier antara satu variabel terikat Y

dan k variabel bebas X1, X2, ..., Xk

(Budiono, 2004). Adapun Model regresi

yang digunakan dalam menentukan

hipotesis disini adalah dengan formula

OLS (Ordinary Least Square) yang

dirumuskan sebagai berikut:

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 +

(Budiono, 2004).

Di mana:

Y = Efektivitas Iklan Media Televisi;

X1 = Sensasi Iklan;

X2 = Repetisi Iklan;

β0 = Konstanta;

β1, β3, β3= Koefisien regresi;

= Galat random pada model regresi

untuk populasi.

HASIL PENELITIAN

Analisis regresi berganda bertujuan

mengetahui pengaruh sensasi dan repetisi

terhadap efektivitas iklan media televisi.

Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 1

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

p thitung Beta Coefficient Variabel

0,012 2,563 1,928 (Constant)

0,000 5,716 0,478 0,268 Sensasi Iklan (X1)

0,000 4,803 0,402 0,582 Repetisi Iklan (X2)

R2 = 0,662

Fhitung = 95,203

Ftabel = 3,07

ttabel = 1,985

Berdasarkan hasil perhitungan untuk

pengaruh sensasi iklan (X1) terhadap

Page 10: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

8

efektivitas iklan media televisi diperoleh

nilai thitung sebesar 5,716. Oleh karena nilai

thitung lebih besar dari ttabel (5,716 > 1,985)

dengan probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0

ditolak, yang berarti bahwa sensasi iklan

berpengaruh signifikan terhadap

efektivitas iklan media televisi.

Emosi yang muncul itu disebabkan

karena tanggapan atau persepsi konsumen

setelah menyaksikan penayangan iklan.

Persepsi terhadap tayangan iklan di televisi

didasarkan pada beberapa aspek yakni

sesuai latar belakang budaya, pengalaman

masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan

berita-berita yang berkembang yang

mempengaruhi dalam penerimaan pesan

iklan. Ini menjadi berbeda, karena persepsi

sifatnya subyektif terhadap suatu objek.

Persepsi merupakan proses interna

individu dalam proses menyeleksi,

mengevaluasi dan mengatur stimuli yang

datang dari luar. Proses persepsi dapat

diperoleh dari mendengar, melihat dan

merasakan, dalam mengikuti tayangan.

Dengan demikian persepsi merupakan

proses bagaimana stimuli (rangsangan) itu

diseleksi, diorganisasi dan

diinterpretasikan. Karena setiap stimuli

yang menarik perhatian masyarakat baik

disadari maupun tidak disadari akan

diinterpretasikan oleh masyarakat dalam

bentuk sensasi iklan (Triyono, 2012).

Sensasi adalah bagian dari persepsi,

walaupun begitu, menafsirkan makna

informasi indrawi tidak hanya melibatkan

sensasi, tetapi juga atesi, ekspektasi,

motivasi dan memori (Jalaludin Rakhmat,

2005).

Berdasarkan hasil perhitungan untuk

pengaruh repetisi iklan (X2) terhadap

efektivitas iklan media televisi diperoleh

nilai thitung sebesar 4,803. Oleh karena nilai

thitung lebih besar dari ttabel (4,803 > 1,985)

dengan probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0

ditolak, yang berarti bahwa repetisi iklan

berpengaruh signifikan terhadap

efektivitas iklan media televisi.

Suatu pesan sama yang senantiasa

diulang-ulang pada akhirnya akan

berakibat diingatnya pesan tersebut.

Repetisi atau pengulangan pesan suatu

iklan dapat menyebabkan perubahan dalam

pengetahuan, sikap, dan perilaku

konsumen (Kardes, 2001).

Para peneliti berpendapat bahwa

pengulangan itu ada batasnya, dimana

jumlah optimumnya adalah tiga kali, lebih

dari tiga kali akan membuatnya mubazir.

Ini yang disebut three-hit theory

(Schiffman dan Kanuk, 2000), yang

mencakup: sekali untuk membuat

konsumen sadar terhadap produk. Akan

tetapi jelas bahwa terlalu banyak

pengulangan dapat menimbulkan efek

yang merugikan, yaitu sesudah umlali

tertentu pengulangan, maka pengulangan

tambahan mungkin mengurangi

keefektifan iklan.

Fenomena ini disebut kejemuan

akan iklan (advertising wearout)

(Schiffman dan Kanuk, 2000). Kejemuan

dapat terjadai karena dua alasan. Pertama,

Page 11: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

9

konsumen mungkin benar-benar berhenti

memperhatikan suatu iklan sesudah

beberapa kali ditayangkan. Sebagai

altematif, konsumen mungkin terus

menaruh perhatian, tetapi mereka menjadi

lebih argumentatif sebagai akibat

kejemuan melihat iklan yang berulang-

ulang (Hawkins at.al. 1998).

Tidak hanya pengulangan pesan

sebagai proses pembelajaran, tetapi juga

model yang digunakan oleh iklan mampu

membuat konsumen mengingat pesan yang

disampaikan bahkan mengikuti perilaku

model tersebut. Dalam ha1 ini, biasanya

konsumen mempunyai harapan besar

bahwa setelah menggunakan produk

tersebut, mereka dapat berubah/meniru

seperti model dalam iklan. Dengan

demikian, dengan adanya model tersebut

perusaham berharap bahwa setelah

konsumen mengikuti model.iklan yang

ditayangkan.

Berdasarkan hasil analisis uji F

diperoleh nilai Fhitung sebesar 95,203 > 3,07

dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05

maka H0 ditolak, hal ini berarti bahwa

sensasi dan repetisi iklan secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap

efektivitas iklan media televisi.

Para konsumen menganggap televisi

sebagai media yang paling kacau (clutter)

dari semua media iklan. Menurut Setiadi

(2003), keunggulan media televisi adalah

informasi bisa dilihat, didengar dan

gambar yang bergerak, menarik untuk

ditonton, perhatian tinggi dan jangkauan

yang luas. Sedang keterbatasan televisi

sebagai media iklan adalah biaya tinggi,

kebingungan yang tinggi, tingkat

penerapan yang cepat berlalu dan audiens

kurang mempunyai daya seleksi.

Menurut Fahmi (1997) dan

Sumartono (2002) menyatakan bahwa,

sebagai media audio visual televisi dinilai

sebagai media yang paling berhasil dalam

menyebarkan informasi, cerita atau segala

sesuatu yang'disampaikan menjadi lebih

menarik dan menyenangkan pemirsa

dibandingkan dengan media komunikasi

lainnya, seperti media cetak dan radio.

Sedangkan menurut Darwanto (1994) dan

Sumartono (2002) televisi memiliki

kekuatan sebagai alat dengan sistem yang

besar mampu menciptakan daya rangsang

yang sangat tinggi dalam mempengaruhi

sikap, tingkah laku, dan pola pikir

khalayaknya, yang pada akhimya

menyebabkan banyaknya perubahan dalam

masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

tentang pengaruh sensan dan repetisi iklan

terhadap efektivitas iklan media televisi

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh sensasi iklan (X1) terhadap

efektivitas iklan media televisi

diperoleh nilai thitung sebesar 5,716.

Oleh karena nilai thitung lebih besar dari

ttabel (5,716 > 1,985) dengan

probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0

Page 12: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

10

ditolak, yang berarti bahwa sensasi

iklan berpengaruh signifikan terhadap

efektivitas iklan media televisi.

2. Pengaruh repetisi iklan (X2) terhadap

efektivitas iklan media televisi

diperoleh nilai thitung sebesar 4,803.

Oleh karena nilai thitung lebih besar dari

ttabel (4,803 > 1,985) dengan

probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0

ditolak, yang berarti bahwa repetisi

iklan berpengaruh signifikan terhadap

efektivitas iklan media televisi.

3. Berdasarkan hasil analisis uji F

diperoleh nilai Fhitung sebesar 95,203 >

3,07 dengan probabilitas sebesar 0,000

< 0,05 maka H0 ditolak, hal ini berarti

bahwa sensasi dan repetisi iklan secara

bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap efektivitas iklan media

televisi.

Adanya berbagai temuan, serta

keterbatasan yang ada pada penelitian ini,

maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi produsen yang melakukan iklan

menggunakan media televisi

diharapkan lebih memperhatikan pada

masalah sensasi, karena sensasi akan

memberikan dampak pada emosi setiap

pemirsa, yang akan berdampak pada

efektivitas pesan iklan.

2. Bagi konsumen diharapkan tidak

mudah untuk tergiur pesan iklan yang

disampaikan, telitilah dengan cermat

setiap iklan yang disampaikan melalui

media televisi, sehingga terhindar dari

kesalahan dalam memilih produk.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan

agar lebih memperluas jangkauan

penelitian dengan menambahkan

sampel serta mencari faktor-faktor lain

yang dapat berpengaruh terhadap

efektivitas iklan media televisi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikanto, Suharsimi, 2006, Produk Penelitian, Edisi Revisi V, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Alatas, Fahmi. 1997. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa. Jakarta: Yayasan

Pengkajian. Komunikasi Masa Depan.

Anand Keller, Punam and Brian Sternthal. 1990, Value from Regulatory Construal Fit: The

Persuasive Impact of Fit between Consumer Goals and Message Concreteness,

Journal of Consumer Research, 36 (5), 735–47.

Assael, Henry, 1995. Costumer Behavior And Marketing Action, Keat Publishing. Company,

Boston.

Baker, William E and Lutz, J. Richard. 1988. An Empirical Test of an Updated Relevance

Accessibility Model of Advertising Effectiveness. Journal of Advertising, Volume

XXIX, Number 1.

Page 13: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

11

Belch, George E., Belch, Michael A. 2009. Advertising and promotion: an integrated

marketing communication perpective. 8th ed. New York: McGraw-Hill.

Bungin, Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,

Prenada Media, Jakarta.

Budiono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Cannon, J. P., W. D. Perault, dan E. J. McCarthy. 2009. Pemasaran Dasar: Pendekatan

Manajerial Global. 16 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Chattopadhyay, Amitava dan Nedungadi, 1992, Salience Effect in Brand Recall, Journal of

Marketing Research, Vol. XXIII (November) p. 363-369

Darwanto, Sastro Subroto. 1994. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wahana.

Durianto, Darmadi dan C. Liana. 2004. Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft &

Fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan Consumer Decision Model.

Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 11, No. 1, pp.35-55

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan masyarakat: suatu studi komunikologis. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Eka, Rita dan A.R. Saliman, 2001, Periklanan yang Efektif, Jurnal Ekonomi Perusahaan,

Juli.

Fahmi, Alatas. 1997. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa. Jakarta: Yayasan

Pengkajian.

Faela Sufa & Bambang Munas, 2012, Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan

Iklan, Frekuensi Penayangan Iklan terhadap Efektivitas Iklan Televisi Mie Sedap,

Diponegoro Journal Of Management, Vol 1, No 1, Hal 226-233

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2. universitas.

Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Hawkins, D.I., Best, R.J., dan Coney, K.A. 1998. Consumer Behnuiour. New York: Mac

Graw Hill, lnc, USA.

Indiarto, Fidelis. 2006. Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses Penyampaian

Pesan Iklan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 5, No. 3, pp. 243-268.

Indriyanti, I. Satya dan J. J. O. I, Ilhalauw. 2002. Pengulangan Pesan Suatu Iklan dalam

Proses Pembelajaran Konsumen: Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent. Jurnal

Ekonomi & Bisnis, Vol.8, No. 1, pp.36-52.

Jalaludin Rakhmat, 2005, Psikologi Komunikasi edisi Revisi, Remaja Rosda Karya Bandung

Jefkins, Frank, 2007, Periklanan edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kardes, Frank, R. 2001. Consumer Behnviour, New York: Mac Millan Publishing Company.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran. 6 ed. Jakarta: Erlangga.

Koriat, A., Goldsmith, M., 2000. Toward: Psychology of memory accuracy. Annu. Rev.

Psychology, 51, 481-537.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Marketing management. 13th ed. New Jersey:

Pearson Education, Inc.

Page 14: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

12

Mowen, John, C., dan Minor, M., 2002, Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima

(terjemahan), Erlangga, Jakarta

Noviani, Ratna. 2002. Jalan Tengah Memahami Iklan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

BPFE.

Rizal dan A. Furinto. 2009. Marketing Reloaded: Kompilasi Konsep dan Praktik Pemasaran.

Jakarta: Salemba Empat.

Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2000. Consumer Behauiour. Prentice Hall Inc.

Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian., 2006, Metode Penelitian Survey, Jakarta: Erlangga.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Konsep dan Irnplikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.

Setiaji, Bambang. 2006. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Sihombing, Indra Jaya., 2010, Mengemas Bahasa Iklan Suara Merdeka, 3 April 2010.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Sumartono. 2002. Terperangkap dalam Iklan: Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor, Ghalia Indonesia.

Swastha, Basu dan Irawan. 2007. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

Triyono, Agus. 2012. Persepsi Masyarat tentang Tayangan Iklan Sampho Clear di Televisi

(Studi Studi Kasus pada mahasiswa di Universitas Boyolali, Jawa Tengah).

Boyolali: Fakultas Komunikasi Universitas Boyolali.

Sumarwan, Ujang., Simanjuntak, Megawati., Yurita. 2012. Persepsi dan Preferensi Iklan

Mempengaruhi Niat Beli Anak pada Produk Makanan Ringan. Jurnal Ilmu Keluarga

dan Konsumen, Agustus 2012, p: 185-195.

Wilkie, William L. 1996. Consumer Behavior. New York: Third Edition, Jhon Wiley & Sons

Inc.

Page 15: PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/31974/9/02. Naskah Publikasi - Elfina Putri Faj... · repetisi iklan secara bersama-sama terhadap efektivitas iklan

13

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : ELFINA PUTRI FAJ’RI

NIM/NIK/NIP : B 100 100 272

Fakultas/Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Jenis : Skripsi

Judul : “PENGARUH SENSASI DAN REPETISI IKLAN TERHADAP

EFEKTIVITAS IKLAN MEDIA TELEVISI”.

Dengan ini menyatakan bahwa saya setujui untuk

Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah

saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkan data

dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa

perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Bersedia dan menjamin untuk menaggu secara pribadi tanpa melibatkan pihak

Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran

hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan

sebagaimana semestinya.

Surakarta, 19 September 2014

Yang Menyatakan

(Elfina Putri Faj’ri)