PENGARUH PROMOSI, LOKASI, FASILITAS, HARGA DAN … · PENGARUH PROMOSI, LOKASI, FASILITAS, HARGA...
Transcript of PENGARUH PROMOSI, LOKASI, FASILITAS, HARGA DAN … · PENGARUH PROMOSI, LOKASI, FASILITAS, HARGA...
PENGARUH PROMOSI, LOKASI, FASILITAS, HARGA DAN KELOMPOK ACUAN TERHADAP
PEMILIHAN TEMPAT KOS Studi kasus : Mahasiswa dan mahasiswi yang menyewa jasa kamar kos di daerah
Mrican dan Seturan.
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Nama : Septiana Indah Edy Puspita Purwaning Tyas
Nim : 042214165
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Kalau di dalam jiwa terilhami Kalam Ilahi mestinya bukan dengan menyendiri
tapi semangat untuk berbagi Bukan hanya dengan ketinggian hati
Bukan dengan mengagungkan kekuasaan Tapi jabat erat dengan sepenuh iman
Berharap kebahagiaan dan kebersamaan hakiki Bersama, berdampingan dalam hidayah kasih Rabbani
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Bapak dan Ibuku atas segala pengorbanan, doa dan cinta yang tulus.
Adikku Linda yang selalu mendukungku dan menemaniku tiap waktu.
vii
ABSTRAK
PENGARUH PROMOSI, LOKASI, FASILITAS, HARGA DAN KELOMPOK ACUAN TERHADAP PEMILIHAN TEMPAT KOS
Studi kasus : Mahasiswa dan mahasiswi yang menyewa jasa kamar kos di daerah Mrican dan Seturan.
Septiana Indah Edy Puspita Purwaning Tyas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009
Tujuan dari penelitian ini adalah; untuk mengetahui pengaruh secara simultan promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok acuan terhadap pemilihan tempat kos; untuk mengetahui pengaruh secara parsial promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok acuan terhadap pemilihan tempat kos. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi kuesioner.
Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk menguji instrumen digunakan pengujian validitas dengan teknik koefisien korelasi product moment antara skor butir dengan skor total dan pengujian reliabilitas dengan teknik Split-half. Jawaban-jawaban kuesioner tersebut dianalisis dengan rumus analisis persentase, analisis regresi linear berganda dan uji asumsi klasik, uji F, dan uji t.
Berdasarkan hasil analisis persentase diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin wanita dan berusia 21-23 tahun, dengan tingkat pendapatan RP 801.000,00 sampai Rp 1.000.000,00 per bulan, dan berasal dari daerah pulau jawa di luar daerah Yogyakarta. Hasil penelitian secara regresi menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh dalam pemilihan tempat kos, sedangkan variabel promosi, lokasi, fasilitas, dan kelompok acuan tidak berpengaruh dalam pemilihan tempat kos.
viii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROMOTION, LOCATION, FACILITIES, PRICE AND REFERENCE GROUPS IN CHOOSING A BOARDING HOUSE
Case study on the student who rent a boarding room in Mrican and Seturan
Septiana Indah Edy Puspita Purwaning Tyas
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
The aims of this research were to know if (1) there was a simultaneous influence of promotion, location, facilities, price, and reference groups toward the behaviour of choosing boarding house, 2) there was a partial influence of promotion, location, facilities, price, and reference groups toward the behavior of choosing boarding house.
Data collecting methods used were questionnaire. In this research, the technique of sampling used was purposive sampling. To test the instrument, the research used analysis of validity by technique of product moment coefficient correlation between point score and total score and the reliability test by Split-half techique. The data was analyzed using Percentage Analyzed, Multiple Linear Regression, and Classical Assumptions Test.
Based on the percentage analysis, the research found that most of respondents were female, aged between 21-23 year old with allowance of Rp 801.000,00 until Rp 1.000.000,00 per month, and came from Java Island excluded Yogyakarta. The result of this research revealed that the price influenced consumer for choosing boarding house, on the other hand promotion, location, facility, and reference group did not influence consumer’s choice of boarding house.
ix
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya yang selalu dilimpah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi, Lokasi, Fasilitas, Harga,
dan Kelompok Acuan Terhadap Pemilihan Tempat Kos”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt., Q.I.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E.,M.Si. selaku Kepala Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan dorongan dan motivasi serta pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan dorongan dan motivasi serta pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
x
5. Ayahanda yang selalu memberikan doa, dukungan. Almarhumah ibu yang selalu
mendukung, mencinntai tiada henti, selalu berdoa dan menemaniku setiap saat.
Aku tahu dan bisa merasakan kau selalu beri cinta dan dukungan dari surge untuk
ku. Aku tahu betapa besarnya pengorbanan yang telah diberikan. Perjuangan
kalian membuatku semakin kuat dalam menghadapi semuanya.
6. Buat Linda yang selalu menemaniku. Semua keluarga besar yang selalu
mendukungku, aku sayang kalian semua.
7. Buat DJ Tiesto FCELLEIOX yang selalu mewarnai hidupku, you’re still the one
in my heart.
8. Sahabat-sahabat Manajemen ’04
9. Temen-temen di kost “Karunia” yang selalu bikin ceria hari-hariku.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Penulis meyadari bahwa banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penelitian ini, untuk itu segala kritik saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan agar penelitian ini menjadi lebih baik. Semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 8 Desember 2009
Penulis
Septiana Indah Edy Puspita purwaning Tyas
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….. v
ABSTRAK………………………………………………………………... vi
ABSTRACT………………………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………. viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………… 5
C. Pembatasan Masalah…………………………………… 6
D. Tujuan Penelitian………………………………………. 6
E. Manfaat Penelitian……………………………………... 7
F. Sistematika Penulisan………………………………….. 8
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………... . 10
A. Pengertian Pemasaran…………………………………... 10
xii
B. Menajemen Pemasaran………………………………… 14
C. Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen……. 15
D. Kepuasan Konsumen…………………………………… 17
E. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran…………… 18
F. Perilaku Pembelian Konsumen…………………………. 20
G. Pemasaran Jasa………………………………………….. 26
H. Kualitas Jasa…………………………………………….. 28
I. Penelitian Sebelumnya………………………………….. 30
J. Kerangkan Konseptual Penelitian………………………. 35
K. Hipotesis………………………………………………… 37
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………... 38
A. Jenis Penelitian…………………………………………... 38
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………. 38
C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………….. 38
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………. 39
E. Variabel Penelitian………………………………………. 39
F. Definisi Operasional…………………………………….. 40
G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling………………... 41
H. Teknik Analisis Data……………………………………. 42
xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN……….. 52
A. Daerah Penelitian…………………………………….... 52
B. Jenis – jenis Tempat Kos……………………………… 53
C. Jenis – jenis Kamar Kos………………………………. 54
D. Fasilitas………………………………………………... 54
E. Harga atau Tarif Kos dan Tarif Tambahan……………. 55
F. Sistem Pembayaran……………………………………. 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………. 58
A. Karateristik Responden………………………………... 59
B. Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………... 63
C. Analisis Kualitatif…………………………………….... 69
D. Analisis Kuantitatif…………………………………….. 76
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN……. . 90
A. Kesimpulan…………………………………………….. 90
B. Saran……………………………………………………. 92
C. Keterbatasan……………………………………………. 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 59
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 60
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan pendapatan per bulan 61
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Asal 62
Tabel V.5 Uji Validitas Variabel Promosi 64
Tabel V.6 Uji Validitas Variabel Lokasi 64
Tabel V.7 Uji Validitas Variabel Fasilitas 65
Tabel V.8 Uji Validitas Variabel Harga 66
Tabel V.9 Uji Validitas Variabel Kelompok Acuan 66
Tabel V.10 Uji Validitas Variabel Pemilihan Tempat Kos 67
Tabel V.11 Uji Reliabilitas 68
Tabel V.13 Deskripsi Variabel Promosi 70
Tabel V.14 Deskripsi Variabel Lokasi 71
Tabel V.15 Deskripsi Variabel Fasilitas 72
xv
Tabel V.16 Deskripsi Variabel Harga 73
Tabel V.17 Deskripsi Variabel Kelompok Acuan 74
Tabel V.18 Deskripsi Variabel Pemilihan Tempat Kos 75
Tabel V.19 Hasil Regresi Linier Berganda 77
Tabel V.20 Hasil Pengujian Multikolinieritas 78
Tabel V.21 Uji F 83
Tabel V.22 Uji t 85
xvi
TABEL GAMBAR
Gambar 2.1 36
Gambar 5.1 79
Gambar 5.2 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan fondasi dasar suatu bangsa untuk menjadi
bangsa yang besar. Indonesia salah satu bangsa yang membutuhkan
pendidikan untuk dijadikan filter di era globalisasi ini guna menyaring
pengaruh-pengaruh asing sehingga budaya-budaya yang masuk dapat
disesuaikan dengan budaya bangsa Indonesia. Sejalan dengan masuknya
berbagai pengaruh asing sebaiknya pendidikan diberikan sedini mungkin
terhadap masyarakat. Perbaikan kualitas pendidikan juga mulai dilakukan
pemerintah, tidak hanya di ibukota tetapi juga di kota-kota besar lainnya
yang ada di Indonesia. Salah satu kota yang selama ini dikenal dengan
kota pelajar adalah Yogyakarta. Yogyakarta menawarkan berbagai bidang
ilmu pendidikan yang diwujudkan dalam berbagai macam institusi
pendidikan. Bagi calon-calon mahasiswa yang menginginkan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Yogyakarta layak untuk dijadikan
referensi sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
Setiap tahunnya ribuan calon mahasiswa datang ke Yogyakarta
untuk melanjutkan pendidikan dan berharap mendapatkan hasil yang
terbaik. Calon mahasiswa diharapkan dapat memilih jenjang pendidikan
yang akan ditempuh sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. Selain itu
juga pemenuhan
2
kebutuhan lain yang terkait dengan pendidikan juga telah
disediakan oleh pemerintah, seperti kebutuhan akan tempat tinggal bagi
mahasiswa yang berasal dari luar daerah Yogyakarta. Terdapat beragam
jenis bangunan yang disewakan untuk mahasiswa, seperti rumah
kontrakan, asrama, dan rumah kos. Dari ketiga jenis tempat tinggal yang
ada, sebagian besar mahasiswa lebih memilih kos daripada mengontrak
atau tinggal di asrama. Oleh karena itu banyak pemilik kos yang
memasang iklan di surat kabar ataupun di internet. Hal ini dilakukan untuk
memperkenalkan produk jasanya kepada konsumen, sehingga konsumen
dengan mudah memperoleh informasi tentang tempat kos sesuai yang
diinginkan. dan calon penyewa kos lebih mudah mendapatkan informasi
yang mereka inginkan.
Dalam memasarkan suatu produk diperlukan promosi. Promosi
adalah komunikasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain
dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku (McCarthy dan
Perreault, 1995:64). Hal ini dilakukan untuk mengenalkan suatu produk
kepada konsumen, sehingga konsumen dapat mengetahui keunggulan
produk yang akan dibelinya. Bagi mahasiswa promosi tempat kos sangat
diperlukan, selain mendapatkan informasi yang dibutuhkan juga dapat
membandingkan kelebihan tempat kos yang satu dengan yang lainnya.
Selain promosi yang menjadi ujung tombak dalam penjualan, faktor utama
yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli suatu produk, dalam
hal ini pembelian jasa (sewa) yaitu harga. Sebagian calon penyewa
mengharapkan harga sewa
3
sebuah kamar kos dapat terjangkau, karena konsumen menggunakan jasa kos
dalam jangka waktu yang cukup lama. Harga sewa kos antara satu dan lainnya
saling bersaing, hal ini disebabkan faktor-faktor seperti : kelengkapan fasilitas
dan lokasi. Kelengkapan fasilitas menjadi prioritas bagi beberapa penyewa
kos sebagai penunjang kelancaran selama masa studi. Biasanya kelengkapan
fasilitas juga diikuti dengan harga yang telah disesuaikan dengan fasilitas-
fasilitas yang disediakan, tetapi tidak sedikit pula konsumen yang menyewa
kamar kos dengan fasilitas seadanya karena harga yang lebih mahal.
Selain harga dan fasilitas yang terdapat di masing-masing tempat kos,
lokasi kos juga menjadi salah satu alasan mahasiswa memilih tempat kos.
Kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tentunya menjadi alasan
mahasiswa memilih tempat kos. Lokasi kos yang strategis dapat digambarkan
dengan akses jalan yang tidak terlalu jauh dari transportasi umum, dekat
dengan lokasi kampus dan dekat dengan tempat-tempat pemenuhan kebutuhan
sehari-hari seperti: supermarket, tempat laundry, tempat foto copy dan lain-
lain. Tidak hanya lokasi yang strategis, lokasi yang aman juga menjadi
pertimbangan calon penyewa kamar kos untuk menentukan pilihan dalam
memilih tempat kos. Lokasi dianggap salah satu hal terpenting mengingat
dalam menyewa jasa kos dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Oleh
karena itu calon penyewa kos harus selektif dalam memilih tempat kos, selain
melihat iklan-iklan kos yang ada disurat kabar ataupun internet dibutuhkan
keyakinan dari pihak lain untuk membuat calon penyewa kos yakin akan
4
pilihan tempat kos yang akan disewanya. Pihak-pihak lain yang juga ikut
mempengaruhi calon penyewa kos dalam memilih tempat kos bisa datang dari
berbagai pihak, seperti: teman atau saudara yang lebih dulu tinggal di
Yogyakarta. Mereka dapat memberikan saran atau usulan tentang tempat kos
mana yang bagus untuk dijadikan tempat tinggal sementara selama
menempuh studi di Yogyakarta. Kelompok ini memberikan pengaruh
langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dalam memutuskan
pembelian suatu produk ataupun jasa dan sering disebut dengan kelompok
acuan. Menurut Peter dan Oslon (1996:180) kegiatan promosi yang baik
adalah komunikasi aktif, bukan lewat iklan, tetapi komunikasi langsung ke
pelanggan. Komunikasi yang efektif untuk semua target pasar dilakukan dari
mulut ke mulut (word of mouth communication). Metode ini membantu
penyebaran kesadaran produk hingga menjangkau konsumen di luar dari
mereka yang melakukan kontak langsung dengan promosi (Peter dan Oslon,
1996:200). Komunikasi dari mulut ke mulut erat sekali hubungannya dengan
faktor sosial dan budaya. Beberapa ahli menyebutkan faktor sosial dan budaya
berpengaruh terhadap keputusan memilih atau membeli konsumen (Kotler,
2006:87). Mereka juga menyebutkan salah satu indikator penyusunannya
adalah kelompok acuan. Kelompok acuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu
orang-orang yang telah dikenal calon konsumen dan memberikan pengaruh
dalam keputusan menyewa kamar/kos. Kesesuaian dalam kelompok
5
dimanfaatkan pemasar dalam upayanya mempengaruhi konsumen untuk
membeli produk dan jasanya ataupun menerima pendapatnya.
Dari uraian di atas dapat dikatakan salah satu faktor penting yang
mendukung kelancaran dalam menempuh studi khususnya mahasiswa yang
berasal dari luar daerah Yogyakarta adalah tempat tinggal selama masa studi
berlangsung. Hal ini menjadikan penyedia jasa tempat tinggal khususnya
penyedia jasa kos menawarkan produk jasanya kepada mahasiswa dengan
berbagai keunggulan produk jasa yang mereka miliki, dan tentunya calon
penyewa jasa kos dapat memilih tempat yang sesuai mereka inginkan.
Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa terhadap pemilihan tempat kos
yang ditawarkan oleh penyedia jasa kos, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “ Pengaruh Promosi, Lokasi, Fasilitas, Harga, dan
Kelompok Acuan terhadap Pemilihan Tempat Kos ”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, peneliti berkeinginan
mengangkat permasalahan yang dianggap mendasar, yaitu :
1. Apakah promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok acuan secara
simultan berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos ?
6
2. Apakah promosi, lokasi, fasilitas, harga, dan kelompok acuan secara
parsial berpengaruh positif terhadap pemilihan tempat kos ?
B. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak meluas, maka penulis membuat
batasan masalah sebagai berikut:
1. Karateristik konsumen yang meliputi: usia, jenis kelamin, pendapatan
atau kiriman setiap bulan, dan asal daerah masing-masing mahasiswa.
2. Faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi faktor lain, yaitu:
promosi, fasilitas, lokasi, harga, dan kelompok acuan.
C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan dapat
ditetapkan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok
acuan secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos.
2. Untuk mengetahui apakah promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok
acuan secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos.
7
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis ingin memberikan gambaran dan dapat
memberikan manfaat bagi penyewa kos, bagi pemilik kos, bagi penulis, dan
bagi Universitas Sanata Dharma.
1. Bagi Penyewa Kos.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyewa kamar kos
dalam pemilihan tempat kos yang ingin dihuni, karena tidak semua
tempat kos sesuai dengan kriteria yang diharapkan penyewa/konsumen.
2. Bagi Pemilik Kos
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya untuk
pemilik kos, bahwa terdapat faktor-faktor penting yang mempengaruhi
calon penyewa kos sebelum mereka memutuskan menyewa kamar kos.
Faktor-faktor ini telah diteliti oleh penulis dan dapat dijadikan referensi
pemilik kos untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa kos.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah serta dapat
mengembangkan ilmu tersebut di lapangan. Selain itu dengan penulis
mengadakan penelitian ini penulis dapat memberikan gambaran tentang
tempat kos yang baik bagi orang lain.
8
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dengan adanya penelitian ini mampu memberikan bahan
informasi yang baik dan dapat menambah referensi kepustakaan pihak
Universitas.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat garis besar isi penelitian ini. Dalam bab ini
diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan pengertian pemasaran, mananjemen
pemasaran, konsep pemasaran dan orientasi pada konsumen,
kepuasan konsumen, perilaku dan strategi pemasaran, perilaku
pembelian konsumen, pemasaran jasa, kualitas jasa pelayanan,
penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitiaan, dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang
terdidri dari jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,
teknik pengumpulan data, variable penelitian, defenisi
9
operasional, populasi dan sampel, teknik sampling teknik
analisi data.
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
tempat kos, yang meliputi: daerah penelitian, jenis tempat kos,
jenis kamar kos, fasilitas kos, harga, dan sistem pembayaran.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan analisis data dan pembahasannya yang
mengacu pada teori-teori yang penulis gunakan serta
interprestasi.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari penelitian ini dan
saran-saran, serta keterbatasan hasil penelitian.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Setiap kegiatan yang berhubungan
dengan bisnis dapat dipastikan tidak akan terlepas dari kegiatan pemasaran.
Pemasaran dilakukan guna untuk mengenalkan perusahaan kepada
masyarakat. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang-barang
diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya terus berjalan, atau konsumen mempunyai pandangan
yang baik terhadap perusahaan. Pemasaran yang lebih kuat akan memainkan
peranan penting dalam memasuki era kegiatan ekonomi baru dan
meningkatkan standar hidup. Menurut Kotler (2006:4), pemasaran adalah
proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran produk dan nilai. Difinisi ini didasarkan pada konsep-konsep inti
seperti kebutuhan, keinginan, dan permintaan, pertukaran, transaksi, dan
hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar. Kita dapat membedakan antara
kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah suatu
11
keadaan yang dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu
sehingga mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu agar kebutuhannya
terpenuhi. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan
adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya (Kotler, 2006:4-5). Hal ini
menjelaskan bahwa pemasar menciptakan kebutuhan atau mempengaruhi
konsumen untuk membeli, sehingga jika konsumen tertarik dan melakukan
transaksi maka kegiatan pemasaran telah berjalan.
Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan
produk yang hendak diproduksi, menentukan produk yang sesuai, menentukan
cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Menurut
Stanton (dalam Swastha dan Handoko 2000:4), pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang
dimulai dengan mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,
menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang
sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluaran/penjualan produk
tersebut. Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan produk,
12
disinilah produsen terlibat banyak dalam mencurahkan perhatiannya untuk
menciptakan suatu produk yang diminati konsumen. Produk adalah suatu
yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan
atau keinginan (Kotler, 2001:5). Biasanya kata produk mengingatkan kita
pada objek fisik, seperti mobil, pesawat televisi atau pakaian. Tetapi di sini
kita bisa menggunakan istilah produk dan jasa untuk membedakan antara
objek fisik dengan objek tak berwujud (intangible). Jasa, kepentingannya
tidak terlalu banyak terletak pada memilikinya daripada penggunaannya untuk
memuaskan kebutuhan kita. Artinya jasa bersifat tidak berwujud, konsumen
lebih menekankan pada manfaat yang diberikan dari jasa tersebut. Misalnya :
jasa penyewaan kamar, wujud dari produk tersebut adalah sebuah kamar dan
manfaat yang diberikan kepada konsumen ialah konsumen dapat menginap
dikamar tersebut dan melanjutkan aktivitasnya.
Untuk mengetahui bagaimana konsumen memilih produk-produk yang
dapat memuaskan kebutuhan mereka, maka diperlukan konsep sebagai
pedoman, yaitu utility (nilai kegunaan). Menurut Kotler (2006:6), utilitas/nilai
kegunaan adalah taksiran konsumen mengenai kapasitas keseluruhan suatu
produk untuk memuaskan kebutuhannya. Jika suatu produk mempunyai nilai
yang lebih baik daripada produk yang lain, maka produk tersebut mempunyai
nilai yang lebih tinggi dan biasanya konsumen akan lebih tertarik dengan
produk-produk yang mempunyai kualitas tinggi.
13
Pemasaran tumbuh bilamana orang memutuskan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran (exchange). Menurut Kotler
(2006:8), pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh produk yang
dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan suatu yang lain sebagai
balasannya. Artinya pertukaran biasanya membuat kedua belah pihak menjadi
lebih baik daripada sebelum terjadi pertukaran. Untuk menghasilkan
pertukaran yang sukses, pemasar menganalisis apa yang diharapkan akan
diberikan dan didapatkan masing-masing pihak. Hasil akhir dari pemasaran
hubungan adalah terbinanya aktiva (asset) perusahaan yang unik yaitu
jaringan pemasaran (marketing network). Jaringan pemasaran terdiri dari
pihak penjual dengan pihak pembeli dimana terbina suatu hubungan bisnis
yang erat dan dapat terus terpelihara.
Untuk mencapai itu semua dibutuhkan satu tempat dimana kegiatan
jual beli dapat berlangsung. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang
mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan
mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan
atau keinginan tersebut. Pasar diartikan sebagai sekelompok pembeli aktual
dan potensial terhadap suatu produk atau jasa (Kotler dan Gary Armstrong,
2001:12). Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang mempunyai
kebutuhan, mempunyai sumber daya (produk) yang menarik bagi pihak lain
dan bersedia menawarkan sumber daya ini dalam pertukaran untuk
memperoleh apa yang mereka inginkan.
14
Kegiatan dalam pasar tentunya tidak terlepas dari kegiatan pemasaran
dan pemasar. Pemasaran yang berarti bekerja dengan pasar guna mewujudkan
pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. ada pihak yang aktif dalam mengusahakan terjadinya pertukaran
dibanding pihak yang lain, dan pihak pertama sebagai pemasar, dan pihak
kedua sebagai konsumen (calon pembeli). Pemasar adalah seseorang yang
mencari sumber daya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang
bernilai sebagai imbalan. Pemasar mengharapkan tanggapan dari pihak lain,
dalam bentuk menjual atau membeli. Dengan kata lain pemasar dapat menjadi
penjual maupun pembeli.
A. Manajemen Pemasaran
Perubahan lingkungan yang terjadi di pasar merupakan tantangan-
tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan penyelesaian yang baru pula,
atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau kesempatan mengembangkan
usahanya. Oleh karena itu perusahaan memberi tugas bagi manajer pemasaran
untuk memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu
perusahaan dalam pencapaian tujuan dan dalam penyesuaian diri terhadap
perubahan lingkungan. Semua kegiatan pemasaran harus dikelola dengan
baik, maka dibentuklah manajemen pemasaran. Menurut Kotler (dalam
Swastha dan Handoko, 2000:4), manajemen pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan
15
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan ini diletakkan pada penawaran
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta
menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk
memberi tahu, mendorong, serta melayani pasar.
Kegiatan manajemen pemasaran bertujuan menimbulkan
keharmonisan antara produsen dan konsumen serta menjalin hubungan yang
baik dan menguntungkan antara kedua belah pihak. Kegiatan ini juga
bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut
barang dan jasa atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan
psikologis, sosial dan kebudayaan. Penentuan produk, harga, promosi dan
tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dan
prilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan prilaku konsumen dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk-produk perusahaan.
B. Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan
faktor penting untuk mencapai sukses dalam usaha akan mengetahui adanya
cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya yang disebut konsep
pemasaran (marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
konsumen, atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented). Menurut
16
Swastha dan Handoko (2000:6), konsep pemasaran adalah sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan
menurut Kotler (2006:21), konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara efektif dibanding para
pesaing.
Konsep pemasaran bersandar pada empat tiang utama, yaitu :
1. Fokus Pasar
Perusahaan akan berhasil baik jika mereka menetapkan batas pasarnya
secara cermat dan mempersiapkan program pemasaran yang sesuai untuk
masing-masing pasar sasaran.
2. Orientasi pada pelanggan
Perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan harus cermat menentukan
kebutuhan pelanggan dari sudut pelanggan, bukan dari sudut pandangnya
sendiri. Tujuannya menciptakan penjualan melalui kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang merasa senang merupakan pengiklan yang lebih efektif
daripada iklan yang dipasang di suatu media tertentu.
3. Pemasaran terpadu
Pemasan terpadu adalah pemasaran yang terkoordinasi dengan baik
dengan bagian-bagian lain perusahaan. Selain itu armada penjualan,
periklanan, riset pemasaran juga terkoordinasi. Konsep pemasaran ini
17
tidak hanya menuntut perusahaan untuk melakukan pemasaran ekstern
tetapi juga pemasaran intern. Pemasan intern adalah tugas
memperkerjakan, melatih dan memotivasi karyawan yang cakap secara
berhasil untuk melayani pelangggan dengan baik.
4. Kemampulabaan
Kemampulabaan bertujuan untuk mempertahankan dan menarik cukup
dana guna menyelenggarakan kegiatan perusahaan dengan tidak
mengabaikan kepuasan konsumen.
C. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen (consumer satisfaction) adalah konsep penting
dalam konsep pemasaran dan penelitian konsumen. Jika perusahaan mampu
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, maka konsumen akan merasa
puas, jika konsumen merasa puas dengan suatu produk mereka akan
cenderung terus membeli dan menggunakan serta memberitahu orang lain
tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut.
Tetapi jika pelanggan tidak puas mereka akan meninggalkan perusahaan dan
menjadi pelanggan pesaing. Hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan
dan pada gilirannya akan menurunkan laba bahkan kerugian. Faktor yang
menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba
dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi.
Artinya bahwa perusahaan harus berusaha memaksimisasikan kepuasan
18
konsumen, tetapi perusahaan juga harus mendapatkan laba dengan cara
memberi kepuasan kepada pelanggan (Swastha dan Handoko, 2000:8).
Dengan demikian, pimpinan perusahaan harus berusaha melakukan
pengukuran tingkat kepuasan pelanggan agar segera mengetahui atribut apa
dari suatu pruduk yang bisa membuat pelanggan tidak puas. Menurut
Montgomery (dalam Supranto, 2001:2), quality is the extent to which products
meet the requirements of people who use them. Artinya suatu produk
dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhannya. Sehingga, konsumen membentuk harapan atas nilai penawaran
pemasaran dan membuat keputusan pembelian yang didasarkan kepada
harapan ini.
D. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Perilaku konsumen penting dalam pemasaran. Setiap perusahaan harus
tahu dan mampu membaca perilaku konsumen sehingga produknya mampu
persaing di pasar. Pada dasarnya tujuan perusahaan yang menganut konsep
pemasaran adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dan masyarakat
lain dalam pertukaran untuk mendapatkan laba, tahu perbandingan antara
penghasilan dan biaya yang menguntungkan (Swastha dan Handoko
2000:119).
Perilaku konsumen adalah kunci perusahaan untuk merencanakan dan
mengelola pemasaran perusahaan dalam lingkungan yang selalu berubah.
19
Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Prasetijo dan Ihalauw 2005:9)
“Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi
produk, jasa, maupun ide yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan”.
Jadi, dapat dikatakan bahwa “Perilaku konsumen merupakan studi tentang
bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok,
ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan
transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya”.
Menurut Peter dan Olson (dalam Swastha dan Handoko, 2000:17),
strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen
akan memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek
tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merek tersebut dan kemudian
membelinya berulang-ulang.
Komponen-komponen strategi pemasaran, yaitu :
1. Segmenting
Menurut Kotler (dalam Swastha dan Handoko, 2000:18), segmentasi pasar
adalah proses identifikasi subkelompok konsumen yang memiliki
kesamaan dalam hal keinginan, daya beli, lokasi geografis, sikap membeli
atau kebiasaan membeli. Ada empat langkah yang harus diambil dalam
menentukan segmentasi pasar, yaitu :
20
a. Mengidentifikasi perangkat kebutuhan pokok.
b. Mengelompokan konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan
yang serupa.
c. Mendiskripsikan setiap kelompok.
d. Memilih satu/lebih segmen yang akan dilayani.
2. Targeting
Targeting merupakan langkah untuk memilih satu/lebih segmen yang
dapat dilayani dengan baik, sehingga semua usaha pemasaran dapat
difokuskan pada segmen ini untuk keuntungan perusahaan.
3. Positioning
Pada tahap ini perusahaan harus dapat membuat positioning produk yang
tepat, perusahaan/pemasar tidak dapat mengabaikan perilaku konsumen
terutama konsumen yang menjadi sasarannya.
E. Perilaku Pembelian Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen ketika
melakukan pembelian bervariasi. Pembelian yang berbeda mungkin terlibat
dalam jenis proses pengambilan keputusan yang berbeda bergantung pada
sejauh mana keterlibatannya dalam produk. Sebuah produk yang bagi seorang
konsumen memerlukan keterlibatan tinggi mungkin hanya membutuhkan
keterlibatan rendah bagi konsumen yang lain.
21
Keputusan pembelian konsumen dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi
Keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi meliputi produk
atau jasa secara psikologis penting bagi seorang konsumen karena dapat
memenuhi kebutuhan sosial atau pribadinya. Ketika membeli produk atau
jasa dengan keterlibatan tinggi, konsumen melalui proses pemecahan
masalah yang melibatkan lima tahap mental, yaitu identifikasi masalah,
pencarian informasi, pemilihan alternatif, pembelian dan penilaian paska
pembelian. Konsumen mencari untuk memaksimalkan kepuasan yang
diharapkan. Mereka membandingkan merek-merek untuk melihat mana
yang paling menguntungkan berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan
mereka dan membeli berdasarkan perbandingan multi ciri dari merek.
Karateristik kepribadian dan gaya hidup dikaitkan dengan perilaku
konsumen karena produk sangat erat dengan identitas diri dan
kepercayaan/sistem seseorang. Kelompok-kelompok referensi
mempengaruhi perilaku konsumen Karena pentingnya produk terhadap
norma-norma dan nilai-nilai kelompok. Keputusan pembelian tingkat
tinggi biasanya dialami konsumen ketika melakukan pembelian dengan
nominal yang besar, seperti pembelian mobil atau rumah. Atau pembelian
produk jasa, seperti menyewa rumah (mengontrak) atau menyewa kamar
(kos).
22
2. Keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah
Dalam keputusan ini konsumen mula-mula mempelajari informasi
secara acak, mengumpulkan informasi dan mulai menunjukkan minat
yang pasif terhadap iklan. Konsumen mula-mula membeli, jika mereka
mengevaluasi merek, itu baru dilakukan setelah pembelian. Konsumen
mencari tingkat kepuasan yang dapat diterima. Mereka membeli merek
yang setidaknya tidak menimbulkan masalah dan membeli berdasarkan
sedikit ciri. Kepribadian dan gaya hidup tidak ada kaitannya dengan
perilaku konsumen, karena produknya tidak erat dengan identitas diri dan
kepercayaan seseorang. Kelompok-kelompok referensi hanya memiliki
sedikit pengaruh pada perilaku konsumen karena kurang berkaitan dengan
norma-norma dan nilai-nilai mereka.
Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan
proses pemecahan masalah, maka setiap perusahaan diharapkan
mengetahui pentingnya memahami proses keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian. Tidak hanya itu saja, dibutuhkan beberapa strategi
untuk meningkatkan keterlibatan konsumen.
Salah satu hal yang juga turut mempengaruhi keputusahan
konsumen dalam pembelian suatu produk adalah kelompok acuan.
Demikian pentingnya kelompok bagi kehidupan, sehingga dalam
keseharian manusia sebagai makluk sosial, mereka selalu berpaling pada
kelompoknya dalam segala hal yang mereka lakukan. Dalam hal membeli
23
produk maupun jasa, konsumen juga berkiblat pada kelompoknya, apapun
jenisnya. Kelompok sering disebut dengan kelompok acuan. Menurut
Solomon (dalam Prasetijo dan Ihalauw, 2005:151) kelompok acuan adalah
individu atau sekelompok orang yang dianggap memiliki relevansi yang
signifikan pada seseorang dalam hal mengevaluasi, memberikan aspirasi,
atau dalam berprilaku. Atau menurut Kindra, Laroche, dan Muller (dalam
Prasetijo dan Ihalauw, 2005:151) kelompok acuan dapat pula berwujud
seseorang atau kelompok yang menjadi pembanding atau acuan seseorang
dalam pembentukan nilai-nilai, sikap, atau perilaku baik secara umum
ataupun secara khusus. Misalnya seorang artis yang cantik, menarik, dan
mempunyai kulit yang halus dapat menjadi kelompok acuan bagi
konsumen yang ingin membeli sabun mandi, mereka berharap dengan
menggunakan sabun mandi yang mereka beli kulit mereka dapat halus dan
mulus seperti arti yang menjadi bintang iklan sabun mandi tersebut.
Selain itu ada beberapa pengaruh yang datangnya dari dalam diri
konsumen maupun dari luar yang berfungsi sebagai kelompok acuan juga ikut
mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian (Boyd, Walker,
Jean-Claude, 2000: 132-144) :
a. Pengaruh psikologis dan pribadi pada proses pengambilan keputusan
konsumen
Variabel-variabel terkait, meliputi persepsi, memori, kebutuhan
dan sikap, variabel demografi, dan variabel gaya hidup.
24
1). Persepsi dan Memori
Persepsi (perception) adalah proses dengan apa seseorang
memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi. Memori
adalah keadaan yang telah dialami konsumen dimasa lalu.
2). Kebutuhan dan Sikap
Sikap adalah perasaan positif atau negatif tentang suatu objek yang
mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam cara tertentu
terhadap objek itu. Sikap dilahirkan dari evaluasi konsumen bahwa
sebuah merek tertentu memberikan manfaat yang dibutuhkan
untuk membantu memuaskan kebutuhan tertentu.
3). Demografi dan Gaya Hidup
Demografi dan gaya hidup juga disebut psikografis, merupakan
pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil
maksimal jika digunakan secara bersamaan. Dengan
mengkombinasikan pengetahuan yang diperoleh dari studi
psikologis, para pemasar dilengkapi dengan informassi yang
sangat baik mengenai pasar targetnya. Pendekatan ini dapat juga
digunakan untuk mempengaruhi sifat kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta kemampuan mereka untuk membeli produk atau
jasa yang memuaskan kebutuhan.
25
b. Pengaruh sosial pada proses pengambilan keputusan konsumen
Pengaruh sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen mencakup kebudayaan, subkebudayaan, kelas sosial,
kelompok referensi, dan keluarga.
1). Budaya
Kebudayaan (culture) adalah himpunan kepercayaan, sikap, dan
pola perilaku (kebiasaan dan tradisi) yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu masyarakat dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui sosialisasi.
2). Kelas Sosial
Status atau kelas sosial adalah pengelompokan status berdasarkan
kesamaan dalam pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
3). Kelompok Referensi
Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok sosial
yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok
tersebut) untuk membentuk keperibadiaan dan perilakunya
(Swastha dan Handoko 2000:68).
4). Keluarga
Keluarga (family) adalah sumber pengaruh sosial terpenting
sebagian besar konsumen, khususnya bila keluarga luas terlibat
26
yaitu keluarga inti bersama dengan setidaknya seorang
kakek/nenek yang hidup dalam rumah tangga tersebut.
F. Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa pada dasarnya tidak ada, yang ada hanyalah pemasaran
dimana unsur jasa lebih besar daripada unsur produk, misalnya perumahan
(termasuk sewa kamar hotel, rumah, apatermen, dan lain-lain), perawatan
pribadi (termasuk binatu pakaian / laundry and dry cleaning, perawatan
kecantikan), jasa asuransi, dan lain-lain. Menurut Kotler dan Susanto
(2001:602-603), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak meningkatkan kepemilikan apapun.
Menurut Kotler dan Susanto (2001:605-609), jasa memiliki empat
karateristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran,
yaitu :
1. Tidak berwujud
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti
produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau
dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian,
pembeli/konsumen akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa.
Mereka akan menarik kesimpulan mengenahi kualitas jasa dari tempat,
27
orang peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga yamg mereka
lihat.
2. Tidak dapat dipisahkan
Jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak
seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan,
didistribusikan lewat berbagai penjual, dan kemudian dikonsumsi,
tetapi jasa digunakan secara bersamaan. Jika seorang konsumen
membutuhkan jasa, maka mereka harus hadir pada saat jasa itu
dilakukan, dan berinteraksi dengan penyedia jasa.
3. Variabilitas
Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang
menyediakan, kapan dan dimana jasa itu dilakukan. Perusahaan jasa
dapat mengambil langkah kearah kontrol kualitas. Pertama adalah
investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik. Kedua
adalah menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi.
Ketiga adalah memonitor kepuasan pelanggan, sehingga pelayanan
yang kurang dapat dideteksi dan diperbaiki.
4. Tidak tahan lama
Jasa tidak dapat disimpan dan cepat hilang. Jika seorang
konsumen yang memerlukan jasa tidak menggunakannya pada waktu
yang telah ditentukan, maka konsumen tersebut kehilangan
kesempatan untuk dapat menikmati jasa tersebut.
28
Pada dasarnya perusahaan jasa tertinggal dari perusahaan manufaktur
dalam penggunaan pemasarannya. Banyaknya perusahaan jasa tidak
menggunakan teknik manajemen atau pemasaran formal sehingga kalah
dengan perusahaan yang menyediakan produk fisik dalam penjualan
perusahaan. Menurut Gronroos (dalam Kotler dan Susanto, 2001:610)
pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga
internal dan interaktif. Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan
normal yang dilakukan perusahaan untuk menyiapkan, menetapkan harga,
mendistribusikan, dan mempromosikan jasa kepada pelanggan. Pemasaran
internal menggambarkan pekerjaan yang dilakukan perusahaan untuk melatih
dan memotivasi karyawannya agar melayani pelanggan dengan baik.
Sedangkan pemasaran interaktif menggambarkan keahlian dalam melayani
konsumen.
G. Kualitas Jasa
Pada kenyataannya, ada beberapa jenis jasa dimana konsumen tidak
dapat menilai kualitas teknisnya bahkan setelah mereka menerima jasa itu.
Karena jasa biasanya lebih tinggi dalam kualitas pengalaman dan
kepercayaan, konsumen merasa lebih banyak risiko dalam pembeliannya. Hal
ini membawa beberapa konsekuensi, yaitu : pertama konsumen jasa biasanya
biasanya lebih bergantung pada promosi mulut ke mulut daripada iklan
perusahaan jasa. Kedua konsumen sangat mengandalkan harga, personalia,
29
dan petunjuk fisik untuk menilai kualitas jasa. Ketiga bila puas, konsumen
akan setia pada perusahaan penyedia jasa. Menurut Kotler, terdapat lima
determinan kualitas jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Keandalan (reliability) : kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2. Keresponsifan (responsiveness) : kemampuan untuk membantu pelanggan
dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggapan.
3. Keyakinan (confidence) : pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau
assurance.
4. Empati (empathy) : syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi
kepada pelanggan/konsumen.
5. Berwujud (tangible) : penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan
media komunikasi.
Salah satu cara utama membedakan sebuah perusahaan jasa adalah
memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara
konsisten dengan memenuhi atau melebihi ekspektasi kualitas jasa pelanggan
sasaran. Menurut Zeithaml dan Berry (dalam Kotler dan Susanto, 2001:615)
ada lima senjang yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu
sebagai berikut :
1. Senjang antara harapan konsumen dan persepsi manajemen : manajemen
tidak selalu memahami benar apa yang diinginkan pelanggan.
30
2. Senjang antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa :
manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan pelanggan tetapi
tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.
3. Senjang antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa : para
personil mungkin tidak terlatih baik atau bekerja melampaui batas dan
tidak mampu atau tidak bersedia memenuhi standar. Atau mereka
dihadapkan pada standar yang berlawanan, seperti menyediakan waktu
untuk mendengarkan pelanggan dan melayani dengan cepat.
4. Senjang antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal : harapan
konsumen dipengaruhi oleh persyaratan yang dibuat wakil-wakil dan iklan
perusahaan. Jika brosur kamar kos yang akan disewakan begitu indah
tetapi ketika konsumen/calon penyewa tiba dan tidak menemukan seperti
yang terlihat dibrosur, maka komunikasi eksternal itu telah merusak
ekspetasi konsumen/calon penyewa.
5. Senjang antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan : senjang ini
terjadi bila konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang
berbeda dan memiliki persepsi yang keliru mengenahi kualitas jasa.
H. Penelitian Sebelumnya
Soni Harsono. (2002). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Memilih Speed Boat sebagai Sarana Transportasi
31
Sungai. Studi kasus masyarakat yang menggunakan speed boat sebagai alat
transportasi untuk menyeberangi sungai di kota madya Palangkaraya.
Ada dua kelompok variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas /
independent variable (X) yang terdiri dari kelompok acuan, kelas sosial,
promosi, pengalaman konsumen, harga, kualitas pelayanan, fasilitas. Variabel
terikat / dependent variable (Y) : keputusan konsumen yang memilih saran
transportasi speed boat. Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh kelompok acuan, kelas sosial, promosi, pengalaman
konsumen, harga, kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap keputusan
konsumen memilih speed boat sebagai sarana transportasi sungai di
kotamadya Palangkaraya, 2). Untuk mengetahui faktor mana yang
mempunyai pengaruh yang paling bermakna terhadap keputusan konsumen
memilih speed boat sebagai sarana transportasi sungai di kotamadya
Palangkaraya.
Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah konsumen jasa speed
boat, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah kelompok acuan, kelas
sosial, promosi, pengalaman konsumen, harga, kualitas pelayanan, dan
fasilitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memakai
analisis regresi linier berganda, melalui program microstart yang sesuai
dengan model penelitian. Peneliti melibatkan 100 responden melalui
kuesioner dan wawancara, responden yang dipilih berusia 15 tahun keatas
tanpa membedakan jenis kelamin.
32
Dari analisis yang dilakukan diketemukan bahwa faktor yang paling
utama mempengaruhi konsumen memilih speed boat sebagai sarana
transportasi adalah harga. Konsumen menilai bahwa harga jasa speed boat
masih tergolong murah jika dibandingkan dengan dengan manfaat yang
mereka terima. Faktor kedua yang mempengaruhi konsumen jika dilihat
secara parsial adal promosi. Konsumen sebenarnya menghendaki adanya
informasi yang jelas tentang keberadaan speed boat lainnya. Masih dilihat
secara parsial, faktor ketiga yang mempengaruhi konsumen memilih speed
boat sebagai sarana transportasi sungai adalah faktor pengalaman konsumen.
Ini menunjukan bahwa semua pengalaman konsumen yang mereka dapatkan,
baik yang diperoleh dari orang lain atau pada saat mengkonsumsi produk jasa
speed boat kurang mereka perhatikan. Faktor kelompok acuan menempati
urutan keempat yang mempunyai pengaruh bermakna parsial terhadap
kepuasan konsumen memilih speed boat sebagai sarana transportasi sungai.
Responden atau konsumen cukup memperhatikan pengaruh dari kelompok
acuan seperti kelompok primer (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja)
dan kelompok sekunder (kelompok keagamaan, professional, dan profesi).
Urutan kelima adalah faktor sosial secara parsial mempengaruhi keputusan
konsumen memilih speed boat sebagai saran transportasi sungai dan
mempunyai hungan yang negatif atau tidak searah. Beberapa konsumen
menyatakan tidak mempermasalahkan tentang kelompok sosial, yang
terpenting adalah bagaiman sarana ini dapat menghantarkan ke tempat tujuan
33
mereka dengan selamat dan aman. Kemudian faktor keenam yang
mempengaruhi konsumen memilih speed boat sebagai sarana transportasi
sungai secara parsial adalah faktor fasilitas. Konsumen sulit membandingkan
antar sesama speed boat karena selama ini belum adanya speed boat yang
memiliki fasilitas yang lebih baik dan lengkap. Kualitas layanan adalah faktor
terakhir atau ke tujuh dari tujuh faktor independen yang mempengaruhi
keputusan konsumen memilih speed boat sebagai sarana transportasi sungai.
Konsumen menyatakan bahwa jam keberangkatan tidak konsisten, bahkan
bisa terlambat sampai dua jam jika kapasitas speed boat belum terisi penuh,
dan keluhan konsumen tentang keterlambatan jam pemberangkatan ditanggapi
pengelolan dengan seenaknya.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa konsumen pengguna jasa
speedboat lebih memilih menggunakan nama spead boat tertentu. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan waktu keberangkatan dan pembelian tiket
pada agen perusahaan, 80% konsumen menyatakan kurang
mempertimbangkan faktor-faktor pendukung, seperti: harga, promosi,
pengalaman konsumen, kelompok acuan, fasilitas, dan kualitas layanan.
Karena jasa transportasi sungai seperti spead boat tergolong jasa transportasi
yang sudah lama dinikmati oleh konsumen Kotamadya Palangkaraya.
Yohana.(2005). Analisis Kepuasan Pasien terhadap Kualitas jasa
Medis, studi kasus pada Bagian Kebidanan, Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui
34
tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas jasa medis di Bagian Kebidanan,
Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. 2) Untuk mengetahui
perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas jasa medis di Bagian
Kebidanan, Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ditinjau
dari aspek golongan usia, tingkat pendapatan, status pekerjaan, dan tingkat
pendidikan akhir.
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah pasien
yang memeriksakan kondisi kandungannya dan pasien yang memeriksakan
kondisi kandungannya kemudian melahirkan di Rumah Sakit Panti Rini.
Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah kepuasan pasien terhadap
kualitas jasa medis di Bagian Kebidanan, Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Analisis Indek kepuasan
pelanggan dengan pengukuran Skala Likert untuk menyelesaikan
permasalahan pertama dan analisis Chi Square dengan pengukuran Skala
Likert untuk permasalahan kedua. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan 100 sampel
yang diperoleh dengan cara Accidental Sampling.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapat pasien terhadap jasa
medis di Bagian Kebidanan, Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, Sleman,
Yogyakarta adalah puas, dan ada perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap
jasa medis di Bagian Kebidanan, Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, Sleman,
35
Yogyakarta, ditinjau dari aspek golongan usia, tingkat pendapatan, status
pekerjaan, dan tingkat pendidikan tertentu.
I. Kerangka Konseptual Penelitian
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini, maka
penulis mengungkapkan dalam kerangka konseptual. Menurut Stanton (dalam
Swastha dan Handoko 2000:4), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan , dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial. Dalam penelitian ini pemasaran dijadikan pedoman penulis
dalam pemilihan penyewaan kamar kos dengan beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain: promosi, lokasi, fasilitas, harga, dan kelompok
acuan. Promosi adalah kegiatan untuk mengenalkan produk dan jasa kepada
konsumen. Lokasi adalah tempat dimana kegiatan usaha berdiri. Fasilitas
adalah faktor pendukung yaitu berupa barang atau pelayanan yang diberikan
kepada konsumen guna memberikan kepuasan lebih kepada konsumen. Harga
adalah suatu nilai tukar barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Kelompok acuan adalah individu atau sekelompok orang yang
dianggap memiliki relevansi yang signifikan pada seseorang dalam hal
mengevaluasi, memberikan aspirasi, atau dalam berperilaku, Solomon (dalam,
Ristiyanti dan Ihalauw, 2005 : 151). Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun
36
kerangka konseptual penelitian yang menggambarkan pengaruh antar variabel
dalam studi ini seperti pada gambar X.I.
Kerangka konseptual yang disusun menggambarkan pengaruh variabel
promosi (X1), lokasi (X2), fasilitas (X3), harga (X4), dan kelompok acuan
(X5) terhadap pemilihan tempat kos (Y).
Keterangan :
: Pengaruh secara Simultan
: Pengaruh secara Parsial
Gambar 2.I
Kerangka Konseptual Penelitian
Promosi
Lokasi
Fasilitas
Harga
Pemilihan tempat kos.
Kelompok acuan
37
J. Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih diuji kebenaran. Dalam
rumusan masalah yang telah dikemukan penulis sebelumnya, dan berdasarkan
kerangka konseptual dapat diketahui hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Promosi, lokasi, fasilitas, harga, dan kelompok acuan secara simultan
berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos.
2. Promosi, lokasi, fasilitas, harga, dan kelompok acuan secara parsial
berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Jenis
penelitian studi kasus merupakan penelitian objek tertentu pada suatu
organisasi yang pengumpulan datanya menggunakan beberapa elemen,
sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Penelitian dilakukan di beberapa tempat kos yang berlokasi di daerah
Mrican, sekitar kampus I dan II Universitas Sanata Dharma (USD),
daerah Seturan dan Gorongan, sekitar kampus I Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” (UPN).
2. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek yang ingin diteliti penulis adalah
mahasiswa dan mahasiswi yang memilih kos dan telah mempunyai
pengalaman pindah kos sebelum menempati tempat kos yang sekarang
ditempati.
39
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah promosi, lingkungan, fasilitas, harga dan
kelompok acuan mempengaruhi konsumen (mahasiswa) dalam penyewaan
kamar (kos).
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket
atau kuesioner. Menurut Hadi (dalam Aritonang, 2007:154), angket
merupakan sehimpunan pertanyaan atau pernyataan mengenai suatu variabel
yang diajukan kepada dan untuk memperoleh tanggapan dari subjek.
Kuesioner yang akan disebar sebanyak 100 lebar. Dilakukan dengan
memberikan secara langsung angket atau kuesioner kepada responden
sehingga kemungkinan angket tidak kembali dapat diminimalisasi.
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya, yaitu :
1. Variabel bebas (independent variable).
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi berubahnya variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas, yaitu
promosi (X1), lokasi (X2), fasilitas (X3), harga (X4), dan kelompok acuan
(X5).
40
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas , yaitu : pemilihan
penyewaan kamar (kos).
F. Definisi Operasional
Untuk mengetahui variabel-variabel yang akan diteliti dan mengukur
kekurangan dan kelebihan dari variabel-variabel tersebut, maka diberikan
difinisi operasional sebagai berikut :
1. Promosi (X1)
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan suatu produk
dengan langkah-langkah tertentu kepada konsumen sehingga menarik
minat konsumen untuk menggunakan dan membelinya.
2. Lokasi (X2)
Lokasi adalah suatu tempat yang sebelumnya telah ditetapkan oleh
pemilik kos ketika akan membangun sebuah tempat kos dengan
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Atau dapat dikatakan lokasi
adalah suatu tempat dimana sebuah kos terletak.
3. Fasilitas (X3)
Fasilitas ialah kelengkapan barang-barang yang disediakan masing-masing
tempat kos untuk memenuhi kebutuhan penghuni kos selama menyewa
tempat kos tersebut.
41
4. Harga (X4)
Harga adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan calon penyewa kos
kepada pemilik kos ketika mereka memutuskan menggunakan jasa kos.
5. Kelompok Acuan (X5)
Kelompok acuan adalah individu atau sekelompok orang yang dianggap
memiliki relevansi yang signifikan pada seseorang dalam hal
mengevaluasi, memberikan aspirasi, atau dalam berperilaku, (Solomon,
dalam Ristiyanti dan Ihalauw, 2005:151).
G. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unsur yang menjadi subjek penelitian
(Aritonang, 2007:95). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud
adalah mahasiswa dan mahasiswi yang menggunakan jasa layanan
penyewaan kamar/ tempat kos sebagai tempat tinggal selama menempuh
studi di Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah himpunan obyek pengamatan yang dipilih dari populasi
(Sumodinigrat, 2002:3). Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden dengan pertimbangan 100 dianggap cukup.
42
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah Metode
Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah sampling dimana
pengambilan elemen-elemen yang dimaksud adalah sampel dilakukan
dengan sengaja, dengan catatan representatif atau dapat mewakili populasi
(Supranto 2001:97). Sampel yang diambil dilihat dari beberapa
karakteristik, yaitu konsumen yang menggunakan jasa kos dan telah
berpengalaman berpindah tempat.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Instrumen Penelitian
a. Pengujian Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam
melakukan fungsi ukurannya dengan menggunakan Koefisien Product
Moment. Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang
mau diukur.
r x y : ∑ ∑∑∑
∑ ∑ ∑−−
−
))(.())((
)).((2222 yynxxn
yxxyn
43
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi
x : nilai tiap item
y : nilai seluruh item
n : banyaknya responden / sampel
Jika rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf
signifikansi 5%. Jika rxy > rtabel maka kuesioner yang digunakan
sebagai alat ukur dapat dikatakan valid
b. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran pada objek yang sama, atau suatu instrumen cukup
reliabel atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data.
rbb : reliabilitas instrumen yang dicari antara item ganjil dan item
genap.
rxy : koefisien keterandalan
rbb : )1(
).(2
xy
ry
rr+
44
2. Analisis Data Kuantitatif
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Keterangan :
Y : Pemilihan tempat kos
X1 : Promosi
X2 : Lokasi
X3 : Fasilitas
X4 : Harga
X5 : Kelompok Acuan
a : Intersep
b1 : Koefisien variabel Promosi
b2 : Koefisien variabel Lokasi
b3 : Koefisien variabel Fasilitas
b4 : Koefisien variabel Harga
b5 : Koefisien variabel Kelompok Acuan
b. Uji asumsi klasik
1). Uji Multikolinieritas (multicollinearity)
Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya
hubungan linier di antara variabel-variabel bebas (independen)
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X 4+ b5X5
45
dalam model regresi. Bila variabel-variabel bebas berkorelasi
dengan sempurna disebut multikolinieritas sempurna (perfect
multicollinearity). Bila variabel-variabel bebas tidak berkorelasi
disebut orthogonal (Sumodinigrat, 2002 : 281).
Uji asumsi multikolinieritas dilakukan dengan melihat
besarnya hubungan antara suatu variabel independen dengan sisa
variabel independen lainnya yang ditunjukkan dengan statistik VIF
(Variance Inflation Factor).
VIF didefinisikan sebagai berikut :
Kriteria yang digunakan adalah nilai VIF masing-masing variabel
independen tidak lebih besar dari 10 (Gujarati, 2003:362)
2). Uji Heteroskedastisitas (heteroscedasticity)
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan
kepengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara lain
VIFj = (1/(1 – Rj
2))
46
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidak
adanya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).
Dasar analisisnya antara lain :
a. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka diindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3). Uji Autokorelasi (autocorrelation)
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota-anggota
dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu (seperti pada data runtun waktu atau time series data) atau
yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang
waktu atau across-sectional data) (Sumodiningrat, 2002:231).
Asumsi model OLS (Ordinary Least Squares) adalah :
47
Cov (UiUj) = E [{Ui – E[Ui]} {Uj – [Uj]}]
= E [UiUj] = E[Uj] E[Uj]
= 0 untuk i ≠ j karena E[Uj] = E[Uj] = 0
Ada dua cara untuk mendeteksi Otokorelasi, yaitu : dengan metode
grafik. Cara ini dilakukan dengan membuat grafik garis dengan et
sebagai sumbu tegak dan t sebagai sumbu datar. Kemudian dilihat
pola grafik yang terbentuk, apakah random atau mengikuti pola
yang teratur. Jika pola yang terbentuk teratur maka ada indikasi
antara et dengan et-1 berkorelasi.
Cara yang kedua dengan uji Durbin Watson, yaitu :
Dimana : et = residual pada periode t
d = nilai Durbin Watson
H0 : tidak ada korelasi serial positif dan H1 : ada korelasi serial.
Jika nilai d<dL maka H0 ditolak, jika d>du H0 diterima. Jika dL £ d
£ du tidak ada kesimpulan.
4). Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai
residual hasil estimasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
d = ( )
∑
∑
=
=−−
n
t
n
ttt
e
ee
1
2
2
21
48
normalitas dilakukan dengan analisis grafik dan analisis statistik .
Analisis grafik dilakukan dengan melihat pada normal probability
plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal.
Jika distribusi normal maka sebaran data observasi akan mengikuti
garis diagonalnya.
Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut Z value dari
ukuran skewness dan kurtosis sebaran data residual. Bila nilai Z
lebih besar (dalam harga mutlak) dari nilai kritis maka dapat
diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis (Ztabel) dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi α = 0,05, yaitu sebesar
1,96.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = skewness / 6 /N atau Z 3α = 3α / 6 /N
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis/ 24 /N atau Z 4α = 4α / 24 /N
Dimana N = banyak data.
Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung
(Z 3α atau Z 4α ) < Z tabel. Variabel berdistribusi tidak normal jika
Z hitung ( Z 3α atau Z 4α ) >Z tabel.
49
c. Uji signifikansi koefisien regresi sederhana di gunakan uji F
Pengujian hipotesis koefisien regresi simultan dilakukan
dengan menggunakan analisis varian. Analisis varian dalam regresi
berganda pada hakikatnya diperlukan sumber-sumber variasi yang
menjadi komponen dari variasi total model regresi. Dengan analisis
varian ini akan dapat diperoleh pengertian tentang bagaimana
pengaruh sekelompok variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel tidak bebas. Statistik uji yang digunakan dalam hal ini adalah
statistik uji F (Firdaus, 2004 :88).
Keterangan :
2ˆiΥΣ : Jumlah kuadrat dari regresi
2ieΣ : Jumlah kuadrat dari kesalahan penggangu
k – 1 / n – k : db
Jika hipotesis yang diajukan untuk uji F ini adalah :
Ho : B12.3 = B13.2 = ……. = B….0
Ha : B12.3 ≠ B13.2 ≠ ……. ≠ B….0
Fhitung =
kne
ki
i
−Σ
−ΥΣ
2
2
1ˆ
50
Fhitung yang diperoleh dari analisis varian tersebut dibandingkan dengan
Ftabel {(F0,05 (df1)(df2)) atau (F0,01 (df1)(df2)}.
Maka : Jika Fhitung < Ftabel pada λ = 0,05 atau Fhitung pada λ > 0,05 maka
H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika Fhitung ≥ Ftabel pada λ = 0,05 atau Fhitung pada λ ≤ 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima.
d. Uji signifikansi koefisien regresi dengan menggunakan uji t
Dalam analisis untuk menguji signifikansi nilai koefisien
regresi secara parsial diperoleh dengan metode OLS adalah statistik uji
t (t test) (Firdaus, 2004 : 87 – 88).
Nilai ttabel diperoleh dengan menggunakan table t pada lampiran
dengan pedoman tα /2, db n-k untuk uji dua arah dan tα , db n-k untuk uji
satu arah. Taraf signifikansi (α ) yang digunakan bisa 0.05 maupun
0.01. untuk model regresi lima variabel db = n-k = n-3 .
Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. :
Jika thitung < ttabel pada λ = 0,05 atau thitung pada λ > 0,05 maka H0
diterima dan Ha ditolak.
tb = bSBb −
51
Jika thitung ≥ ttabel pada λ = 0,05 atau thitung pada λ = 0,05 ≤ 0,05 maka h0
ditolak dan Ha diterima.
e. Tingkat hubungan variabel independen (X1, X2, X3, X4 dan X5) dengan
variabel dependen (Y).
f. Uji signifikansi koefisien korelasi Ry (1,2,3,4,5) antara variabel
independen (X1, X2, X3, X4, X5) dengan variabel dependen (Y)
digunakan rumus (Tjiptono, 2003:579) :
Keterangan :
Fregresi : Harga F garis regresi
N : Jumlah kasus
m : Jumlah variabel independen
R : Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
Ry(1,2,3,4,5) = ∑
∑ ∑ ∑+++2
552211 ....Y
YXbYXbYXb
Fregresi = )1(
)1(2
2
RmmNR
−−−
52
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Keberadaan kampus dibeberapa kota besar di Indonesia menjadi urat
nadi dalam menggerakkan transaksi ekonomi. Salah satu kota yang roda
perekonomiannya tidak bisa lepas dari keberadaan kampus adalah Yogyakarta.
Keberadaan kampus telah ikut menggerakkan usaha produktif masyarakat di
sekitarnya dalam bentuk bisnis pemondokan mahasiswa. Hampir semua rumah
masyarakat di sekitar kampus difungsikan sebagai pemondokan mahasiswa.
A. Daerah Penelitian
Tempat kos yang berlokasi di daerah Mrican, sekitar kampus I dan II
Universitas Sanata Dharma (USD) dan di daerah Seturan dan Gorongan,
sekitar kampus I Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPN)
dipilih penulis untuk melakukan penelitian karena dikedua tempat tersebut
terdapat banyak tempat kos yang dihuni mahasiswa dan mahasiswi yang
berasal dari luar daerah yogyakarta. Dikedua tempat tersebut tersebar tempat
– tempat kos dengan beragam jenis yang tawarkan pemilik kos. Mulai
tempat kos dengan fasilitas seadanya sampai dengan tempat kos mewah atau
berstandar hotel dengan harga yang bisa disesuaikan dengan kemampuan
finansial masing-masing mahasiswa.
53
Selain itu, semua kebutuhan yang diperlukan penyewa kos tersedia dengan
lengkap, misalnya: warnet, jasa laundry, warung makan, jasa rental.
A. Jenis – jenis Tempat Kos
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti terdapat beberapa jenis
tempat kos yang ditawarkan pemilik kos. Penyewaan jasa kamar kos yang
menjadi obyek penelitian ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Kos Putri
Kos putri adalah tempat kos yang menyediakan jasa sewa kamar dan
diperuntukkan khusus untuk mahasiswi.
2. Kos Putra
Kos putra adalah tempat kos yang menyediakan jasa sewa kamar dan
diperuntukkan khusus untuk mahasiswa.
3. Kos Campuran
Kos campuran adalah tempat kos yang menyediakan jasa sewa kamar tanpa
memperhatikan jenis kelamin (mahasiswa dan mahasiswi).
Dari ketiga jenis tempat kos diatas masih ada perbedaan yang membedakan
antara tempat kos yang satu dengan yang lainnya, yaitu penyewa jasa kos
dengan tuan rumah/ pemilik tinggal bersama. Namun ada juga tempat kos yang
54
sama sekali tidak ada orang yang bertugas mengawasinya. Selain itu yang
membedakan tempat kos putra dan campuran dengan tempat kos putri adalah
peraturan pemilik kos yang tidak mengijinkan tamu laki-laki masuk kedalam
kamar kecuali keluarga dan telah mendapat ijin langsung dari pemilik kos.
B. Jenis – jenis Kamar Kos
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa jenis kamar kos
yang ditawarkan masing-masing pemilik kos yaitu :
1. Kamar kos berukuran kecil, yaitu berukuran 2 x 2,5 meter
2. Kamar kos berukuran sedang, yaitu berukuran 2,5 x 3 meter
3. Kamar kos berukuran besar, yaitu berukuran 3 x 3 meter
4. Kamar kos dengan fasilitas kamar mandi didalammnya
Penyewa kos dapat memilih kamar sesuai dengan keinginannya dan dapat
disesuaikan dengan kemampuan finansial masing – masing. Karena anak kos
lebih menyukai praktisnya kamar dengan tidak terlalu banyak barang dikamar
maka, beberapa tempat kos ada yang tidak menyediakan perlengkapan kamar
atau kosongan tetapi apabila penyewa kamar memintanya maka pemilik kos
akan menyediakan.
55
C. Fasilitas
Fasilitas adalah barang-barang yang telah disediakan pemilik kos untuk
memenuhi kebutuhan penyewa kos. Fasilitas juga menjadi salah satu faktor
pertimbangan bagi calon penyewa jasa kos sebelum mereka memutuskan untuk
menyewa sebuah kamar.
Fasilitas dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Fasilitas Kos
Fasilitas kos adalah fasilitas yang biasanya disediakan pemilik kos untuk
digunakan secara bersama-sama (seluruh penghuni kos). Fasilitas kos antara
lain: ruang tamu, kamar mandi, dapur, tempat menjemur pakaian, garasi,
televise, line telphone. Tetapi untuk tempat kos berstandar mewah biasanya
pengelola kos menambahkan fasilitas tambahan seperti: air panas, laundry,
atau free hot spot.
2. Fasilitas Kamar Kos
Fasilitas kamar adalah fasilitas yang didapat masing-masing penghuni kamar
kos. Pada umumnya fasilitas yang ada di masing-masing kamar, antara lain:
tempat tidur, kasur, meja, kursi, alamari. Tetapi untuk kamar kos yang
berstandar mewah pemilik kos menambahkan AC (Air Conditioner) untuk
menambah kenyamanan penghuni kamar kos.
56
D. Harga atau Tarif Kos dan Tarif Tambahan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis terdapat beragam variasi
harga sewa kamar masing-masing tempat kos, yaitu :
1. Harga Rp 150.000,- sampai dengan Rp 175.000,- per bulan (untuk kamar
yang berukuran kecil).
2. Harga Rp 175.000,- sampai dengan Rp 250.000,- per bulan (untuk kamar
yang berukuran sedang).
3. Harga Rp 250.000,- sampai dengan Rp 350.000,- per bulan (untuk kamar
yang berukuran besar).
4. Harga Rp 350.000,- sampai dengan Rp 500.000,- per bulan (untuk kamar kos
dengan sasaran konsumen menengah keatas/kos berstandar mewah).
5. Harga lebih dari Rp 500.000,- per bulan (untuk kamar kos dengan sasaran
konsumen kalangan atas/kos berstandar mewah).
Selain harga sewa kamar, ada juga tarif tambahan yang harus dibayar penyewa
kamar apabila mereka membawa barang-barang keperluan pribadi khususnya
barang elektronik, seperti: c
komputer, televise, dispenser, rice cooker, tape recorder, dan kipas angin. Hal
ini dilakukan sebagai biaya tambahan pembayaran listrik yang digunakan
penyewa kamar diluar fasilitas yang telah disediakan pemilik kos.
57
E. Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah cara membayar sewa kos yang telah ditetapkan setiap
pemilik kos kepada pengguna jasa kos dan telah disepakati pada waktu pertama
kali memutuskan penyewa kamar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti terdapat macam - macam sistem
pembayaran yang diberlakukan masing-masing pemilik kos, yaitu :
1. Pembayaran dilakukan setiap bulan (per bulan)
Pembayaran dengan sistem ini biasanya dilakukan diawal bulan, dan pemilik
kos memberi toleransi waktu membayar mulai dari tanggal 1 sampai dengan
tanggal 10. Saat awal masuk, biasanya penyewa kos membayar untuk 3
bulan pertama setelah itu dilakukan perbulan.
2. Pembayaran dilakukan setiap tiga bulan (per tiga bulan)
Penyewa kamar kos membayar sewa kamar untuk tiga bulan kedepan.
3. Pembayaran dilakukan setiap semester (per enam bulan)
Penyewa kamar kos membayar sewa kamar untuk enam bulan kedepan.
4. Pembayaran dilakukan setiap tahun (per tahun)
Penyewa kamar kos membayar sewa kamar untuk satu tahun kedepan.
58
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis akan menganalisis data yang diperoleh dari 100
responden. Responden yang dimaksud yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang
menggunakan jasa kos dan telah mengalami pindah tempat kos selama mereka studi
di Yogyakarta. Untuk memperoleh data penulis menggunakan metode kuesioner dan
metode wawancara. Kuesioner yang dibagikan kepada responden meliputi 2 bagian,
yaitu :
Bagian I : Berupa daftar pernyataan mengenai karateristik responden yang
meliputi: jenis kelamin, usia, kiriman tiap bulan, dan daerah asal.
Bagian II : Berupa pernyataan yang berisi atribut-atribut yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pemilihan tempat kos.
Wawancara yang ditanyakan kepada responden meliputi: Apakah sistem
pembayaran, keamanan lingkungan, toleransi jam berkunjung tamu, dan ada atau
tidak adanya pemilik kos menjadi pertimbangan untuk menggunakan jasa kos.
Analisis kuantitatif terdiri atas pengujian instrumen (Validitas dan
Reliabilitas), Analisis Regresi Linier berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji F, dan Uji t.
Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi: Promosi (X1), Lokasi
59
(X2), Fasilitas (X3), Harga (X4), dan Kelompok Acuan (X5) terhadap variabel terikat
yaitu Pemilihan Tempat Kos (Y). Pengolahan data menggunakan software statistik
SPSS (Statistical Product and Service Solution) 13.0 .
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti, kemudian dilakukan
pengolahan terhadap data kasar melalui pertimbangan statistik deskriptif. Data
karakteristik diambil dari 100 responden dan diklasifikasikan berdasarkan,
1. Jenis Kelamin Responden
Dalam penelitian ini jenis kelamin responden dikelompokan menjadi 2
kelompok, seperti yang tercantum pada tabel V.1 berikut ini :
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria Wanita
38 62
38% 62%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel V.1 dapat dilihat bahwa dari 100 responden diketahui
mayoritas jenis kelamin responden adalah wanita, yaitu 62 orang atau
62% dan jumlah responden laki – laki yaitu 38 orang atau 38%. Hal ini
disebabkan dalam menyebarkan kuesioner peneliti lebih berfokus pada
60
responden wanita dengan pertimbangan peneliti lebih dekat dengan
responden wanita daripada responden laki-laki.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dapat dikelompokan menjadi 3
kelompok, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini :
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
18 Tahun – 20 Tahun 21 Tahun – 23 Tahun Lebih dari 23 tahun
27 53 20
27% 53% 20%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel V.2 dapat dilihat bahwa dari 100 responden diketahui
mayoritas usia responden berusia 21 tahun sampai 23 tahun berjumlah 53
orang atau 53%, diurutan kedua ada 27 orang atau 27% responden yang
berusia 18 tahun sampai 20 tahun, di urutan ketiga ada 20 orang atau 20%
responden yang berusia lebih dari 23 tahun. Hal ini disebabkan sebagian
besar responden yang diteliti berusia antara 21 sampai dengan 23 tahun
atau bisa dikatakan usia sebagian besar mahasiswa berada dalam range 21-
23 tahun.
61
3. Pendapatan atau Kiriman Setiap Bulan Responden
Dalam penelitian ini pendapatan atau kiriman yang diterima responden
setiap bulannya dikelompokan menjadi 5 kelompok, seperti yang
tercantum pada tabel V.3 berikut ini :
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan atau Kiriman per Bulan
Kiriman per Bulan Jumlah Persentase
Kurang dari Rp 400.000,- Rp 400.000,- sampai Rp 800.000,- Rp 801.000,- sampai Rp 1.000.000,- Rp 1.001.000,- sampai Rp 1.500.000,- Lebih dari Rp 1.500.000,-
12 35 34 13 6
12% 35% 34% 13% 6%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel V.3 dapat dilihat bahwa dari 100 responden diketahui
mayoritas pendapatan atau kiriman responden setiap bulan adalah Rp
400.000,- sampai Rp 800.000,- yaitu 35 orang atau 35%, urutan kedua ada
34 orang atau 34 % responden dengan kiriman antara Rp 801.000,- sampai
Rp 1.000.000,- ,urutan ketiga sebanyak 13 orang atau 13% mendapat
kiriman Rp 1.001.000,- sampai Rp 1.500.000,- per bulan, dan 12 orang
atau 12% responden meneriman kiriman kurang dari Rp 400.000,- per
bulan. Terakhir sebanyak 6 orang atau 6% responden mendapat kiriman
lebih dari Rp 1.500.000,- per bulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
62
sebagian besar responden yang diteliti peneliti berada dalam golongan
menengah ke bawah.
4. Daerah Asal Responden
Dalam penelitian ini daerah asal responden dikelompokan menjadi 4
kelompok wilayah, seperti yang tercantum pada tabel V.4 berikut ini :
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Asal
Daerah Asal Jumlah persentase
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pulau Jawa, luar DIY (dalam kawasan Jawa Tengah). Pulau Jawa, (selain wilayah jawa Tengah). Luar Pulau jawa
11 44 18 27
11% 44% 18% 27%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel V.4 dapat dilihat bahwa dari 100 responden diketahui
mayoritas berasal dari Pulau Jawa, luar DIY (dalam kawasan Jawa
Tengah) yaitu sebanyak 44 orang atau 44%, kemudian yang berasal dari
Luar Pulau jawa sebanyak 27 orang atau 27%. Urutan ketiga sebanyak 18
orang atau 18% responden berasal dari Pulau Jawa, (selain wilayah jawa
Tengah). Responden yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta
menempati urutan terakhit, yaitu sebanyak 11 orang atau 11% responden.
Hal ini disebabkan adanya otonomi daerah yang diberlakukan pemerintah
di masing-masing daerah. Kebijakan otonomi daerah menyatakan bahwa
63
hanya mahasiswa atau mahasiswi yang berasal dari daerah yang sama
dengan keberadaan kampus yang bisa berkuliah di kampus tersebut. Selain
itu banyak universitas baik negeri maupun swasta yang telah berdiri di
setiap daerah di Indonesia menyebabkan mahasiswa tidak perlu jauh-jauh
dalam menuntut ilmu.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dilakukan dengan pendekatan korelasi product moment
antar masing-masing item yang mengukur suatu variabel dengan skor total
variabel tersebut. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan teknik belah dua
genap ganjil Spearman-Brown. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai
koefisien korelasi (rhitung) dan koefisien Spearman-Brown (rbb) lebih besar dari
rtabel, berarti item tersebut valid dan instrumen dinyatakan reliabel. Dengan
derajat bebas (db) = 100 – 2 = 98 dan α = 0,05 diperolah nilai rtabel sebesar
0,197.
1. Uji Validitas
a. Variabel Promosi
Hasil pengujian validitas instrument promosi disajikan pada Tabel V.5
64
Tabel V.5 Hasil uji Validitas Variabel Promosi
Item r hitung r tabel keterangan
P1 P2 P3 P4 P5
0,693 0,812 0,827 0,751 0,696
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel promosi pada Tabel V.5
menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien korelasi (rhitung)
lebih besar dari 0,197 yang berarti valid. Koefisien korelasi yang
diperoleh berkisar antara 0.693– 0.827.
b. Varibel Lokasi
Hasil pengujian validitas instrumen variabel lokasi disajikan pada
Tabel V.6.
Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi
Item r hitung r tabel keterangan
L1 L2 L3 L4 L5
0,745 0,759 0,824 0,660 0,661
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid Valid
65
Berdasarkan hasil uji validitas variabel lokasi pada Tabel V.6,
menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien korelasi (rhitung)
lebih besar dari 0,197 yang berarti valid. Koefisien korelasi yang
diperoleh berkisar antara 0.660– 0.824.
c. Variabel Fasilitas
Hasil pengujian validitas instrumen variabel fasilitas disajikan pada
Tabel V.7
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Variabel Fasilitas
Item r hitung r tabel keterangan
F1 F2 F3 F4 F5
0,721 0,717 0,747 0,647 0,743
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel fasilitas pada Tabel V.7,
menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien korelasi (rhitung)
lebih besar dari 0,197 yang berarti valid. Koefisien korelasi yang
diperoleh berkisar antara 0.647– 0.747.
66
d. Variabel Harga
Hasil pengujian validitas instrumen harga disajikan pada Tabel V.8.
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Item r hitung r tabel keterangan
H1 H2 H3 H4 H5
0,566 0,595 0,713 0,585 0,587
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel harga pada Tabel V.8,
menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien korelasi (rhitung)
lebih besar dari 0,197 yang berarti valid. Koefisien korelasi yang
diperoleh berkisar antara 0,566 – 0,713.
e. Variabel Kelompok acuan
Hasil pengujian validitas instrumen variabel kelompok acuan disajikan
pada Tabel V.9.
Tabel V.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kelompok acuan
Item r hitung r tabel keterangan
Kel. A1 Kel. A2 Kel. A3 Kel. A4 Kel. A5
0,609 0,697 0,806 0,818 0,527
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid Valid
67
Berdasarkan hasil uji validitas variabel kelompok acuan pada Tabel
V.9, menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien korelasi
(rhitung) lebih besar dari 0,197 yang berarti valid. Koefisien korelasi
yang diperoleh berkisar antara 0.527– 0.818.
f. Variabel Pemilihan Tempat Kos
Hasil pengujian validitas instrumen variabel pemilihan tempat kos
disajikan pada Tabel V.10.
Tabel V.10 Hasil Uji Validitas Variabel Pemilihan Tempat Kos
Item r hitung r tabel keterangan
Pemilihan 1 Pemilihan 2 Pemilihan 3 Pemilihan 4
0,829 0,753 0,722 0,762
0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel pemilihan tempat kos pada
Tabel V.10, menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien
korelasi (rhitung) lebih besar dari 0,197 yang berarti valid. Koefisien
korelasi yang diperoleh berkisar antara 0.722– 0.829
2. Uji Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas instrumen keenam variabel disajikan pada
Tabel V.11.
68
Tabel V.11 Hasil Uji Reliabilita
Variabel rbb rtabel keterangan
Promosi Lokasi Fasilitas Harga Kel. Acuan Pmlh.tmpt.kos
0,900 0,905 0,890 0,817 0,915 0,952
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel V.11, menunjukkan bahwa
nilai koefisien reliabilitas Spearman-Brown (rbb) pada keenam variabel
lebih besar dari 0,197 yang berarti reliabel. Nilai koefisien Spearman-
Brown yang diperoleh berkisar antara 0,817 – 0,952.
Dengan demikan seluruh item pernyataan yang ada pada
instrumen penelitian layak digunakan sebagai kuesioner untuk mengukur
variabel promosi, lokasi, fasilitas, harga, kelompok acuan dan pemilihan
tempat kos, karena telah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas
yang direkomendasikan dan selanjutnya data yang diperoleh dari
kuesioner dikompositkan dengan mencari nilai rata-ratanya untuk
mewakili variabel-variabel dalam penelitian ini. Dalam hal ini akan
diperoleh enam skor komposit mewakili enam variabel yaitu: promosi
(X1), lokasi (X2), fasilitas (X3), harga (X4), kelompok acuan (X5) dan
pemilihan tempat kos (Y).
69
C. Analisis Kualitatif
Dalam penelitian ini analisis kualitatif ditujukan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai kecenderungan responden terhadap
variabel promosi, lokasi, fasilitas, harga, kelompok acuan dan pemilihan
tempat kos, berdasarkan norma yang disusun sesuai dengan tingkat
diferensiasi yang dikehendaki yang ditetapkan batasannya berdasarkan
rentang skor minimum-maksimum teoritiknya.
Instrumen keenam variabel dalam penelitian ini diukur dengan skala 5
poin yang memiliki rentang pilihan jawaban 1 hingga 5. Jadi skor tertinggi
atau maksimum = 5 dan skor terendah atau minimum = 1. Dalam penelitian
ini skala variabel dibagi menjadi 5 kategori sehingga interval kelas diperoleh
sebesr (5 – 1)/5 = 0,80. Berdasarkan interval kelas ini maka dapat ditentukan
klasifikasi sebagai berikut:
1,00 – 1,80 : Sangat tidak setuju (STS).
> 1,80 – 2,60 : Tidak setuju (TS).
> 2,60 – 3,40 : Netral (N).
> 3,40 – 4,20 : Setuju (S).
> 4,20 – 5,00 : Sangat setuju (SS).
Berdasarkan klasifikasi diatas, maka dapat dilakukan proses pengelolaan data
untuk menghitung nilai mean (rata-rata) dan banyaknya responden (frekuensi)
yang termasuk dalam tiap kategori yang telah ditetapkan di atas.
70
1. Promosi
Variabel promosi diukur dengan lima item pernyataan. Setelah kelima
item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel promosi
disajikan pada Tabel V.13.
Tabel V.13 Deskripsi Variabel Promosi
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1,00 – 1,80 > 1,80 – 2,60 > 2,60 – 3,40 > 3,40 – 4,20 > 3,40 – 5,00
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
3 11 40 36 10
3% 11% 40% 36% 10%
Jumlah 100 100%
Rata – rata = 3,396
Berdasarkan Tabel V.13, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel promosi,
ditemukan 3 responden (3%) menyatakan sangat tidak setuju, 11
responden (11%) menyatakan tidak setuju, 40 responden (40%) bersikap
netral, 36 responden (36%) menyatakan setuju dan sebanyak 10 responden
(10%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata (mean) diperoleh sebesar
3,396. Nilai ini berada dalam rentang > 2,60 – 3,40 yang berarti netral. Ini
menunjukkan bahwa kualitas promosi yang diterima konsumen tergolong
cukup baik.
71
2. Lokasi
Variabel lokasi diukur dengan lima item pernyataan. Setelah kelima item
ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel lokasi disajikan
pada Tabel V.14.
Tabel V.14 Deskripsi Variabel Lokasi
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1,00 – 1,80 > 1,80 – 2,60 > 2,60 – 3,40 > 3,40 – 4,20 > 3,40 – 5,00
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
0 2 23 55 20
0% 2% 23% 55% 20%
Jumlah 100 100%
Rata – rata = 3,860
Berdasarkan Tabel V.14, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel lokasi,
ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju, 2
responden (2%) menyatakan tidak setuju, 23 responden (23%) bersikap
netral, 55 responden (55%) menyatakan setuju dan sebanyak 20 responden
(20%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 3,860.
Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini
menunjukkan bahwa kualitas lokasi tempat kos tergolong baik.
72
3. Fasilitas
Variabel fasilitas diukur dengan lima item pernyataan. Setelah kelima item
ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel fasilitas disajikan
pada Tabel V.15.
Tabel V.15 Deskripsi Variabel Fasilitas
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1,00 – 1,80 > 1,80 – 2,60 > 2,60 – 3,40 > 3,40 – 4,20 > 3,40 – 5,00
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
0 3 25 43 29
0% 3% 25% 43% 29%
Jumlah 100 100%
Rata – rata = 3,866
Berdasarkan Tabel V.15, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel fasilitas,
ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju, 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, 25 responden (25%) bersikap
netral, 43 responden (43%) menyatakan setuju dan sebanyak 29 responden
(29%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 3,866.
Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini
menunjukkan bahwa kualitas fasilitas tempat kos tergolong baik.
73
4. Harga
Variabel harga diukur dengan lima item pernyataan. Setelah kelima item
ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel harga disajikan
pada Tabel V.16.
Tabel V.16 Deskripsi Variabel Harga
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1,00 – 1,80 > 1,80 – 2,60 > 2,60 – 3,40 > 3,40 – 4,20 > 3,40 – 5,00
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
0 3 45 49 3
0% 3% 45% 49% 3%
Jumlah 100 100%
Rata – rata = 3,534
Berdasarkan Tabel V.16, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel harga,
ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju, 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, 45 responden (45%) bersikap
netral, 49 responden (49%) menyatakan setuju dan sebanyak 3 responden
(3%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 3,534.
Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini
menunjukkan bahwa kualitas harga tempat kos tergolong baik.
74
5. Kelompok Acuan
Variabel kelompok acuan diukur dengan lima item pernyataan. Setelah
kelima item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel
kelompok acuan disajikan pada Tabel V.17.
Tabel V.17
Deskripsi Variabel Kelompok Acuan
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1,00 – 1,80 > 1,80 – 2,60 > 2,60 – 3,40 > 3,40 – 4,20 > 3,40 – 5,00
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
0 3 20 60 17
0% 3% 20% 60% 17%
Jumlah 100 100%
Rata – rata = 3, 812
Berdasarkan Tabel V.17, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel kelompok
acuan, ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak
setuju, 3 responden (3%) menyatakan tidak setuju, 20 responden (20%)
bersikap netral, 60 responden (60%) menyatakan setuju dan sebanyak 17
responden (17%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata diperoleh
sebesar 3,812. Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti
setuju. Ini menunjukkan bahwa peran kelompok acuan tergolong dominan.
75
6. Pemilihan Tempat Kos
Variabel pemilihan tempat kos diukur dengan empat item pernyataan.
Setelah keempat item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi
variabel pemilihan tempat kos disajikan pada Tabel V.18.
Tabel V.18
Deskripsi Variabel Pemilihan Tempat Kos
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1,00 – 1,80 > 1,80 – 2,60 > 2,60 – 3,40 > 3,40 – 4,20 > 3,40 – 5,00
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
6 31 39 19 5
6% 31% 39% 19% 5%
Jumlah 100 100%
Rata – rata = 2,905
Berdasarkan Tabel V.18, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel pemilihan
tempat kos, ditemukan 6 responden (6%) menyatakan sangat tidak setuju,
31 responden (31%) menyatakan tidak setuju, 39 responden (39%) bersikap
netral, 19 responden (19%) menyatakan setuju dan sebanyak 5 responden
(5%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 2,905.
Nilai ini berada dalam rentang > 2,60 – 3,40 yang berarti netral. Ini
menunjukkan bahwa tingkat pemilihan tempat kos tergolong cukup tinggi.
76
D. Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantitatif ditujukan untuk menguji hipotesis ada
tidaknya pengaruh promosi (X1), lokasi (X2), fasilitas (X3), harga (X4) dan
kelompok acuan (X5) secara bersama-sama atau serempak (simultan) maupun
secara sendiri-sendiri atau individual (parsial) terhadap pemilihan tempat kos.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis regresi linier berganda
dengan bantuan program komputer SPSS for Windows Release 13.
Penggunaan teknik regresi linier berganda mensyaratkan bahwa (1)
tidak terdapat masalah multikolinieritas antar variabel independen dan (2)
tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada residual, (3) tidak terdapat
autokorelasi dan (4) residual berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum
dilakukan pengujian hipotesis (Uji-F dan uji-t), dilakukan pengujian asumsi
klasik (uji persyaratan analisis) untuk menjamin bahwa model regresi yang
diestimasi layak digunakan.
77
1. Regresi Linier Berganda
Hasil estimasi analisis regresi berganda disajikan pada Tabel V.19.
Tabel V.19 Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel Independen
Koefisien Regresi
thitung p
konstanta Promosi (X1) Lokasi (X2) Fasilitas (X3) Harga (X4) Kel. Acuan (X5)
15,148 0,055 -0,304 -0,095 0,281 -0,091
5,449 0,619 -2,483 -0,693 2,126 -0,715
0.000 0,537 0,015 0,490 0,036 0,477
Variabel dependen: Pemilihan tempat kos (Y)
adj.R2 = 0,090 Ftabel = 2,311 (db1 = 5; db2 = 94)
Fhitung = 2,963 ttabel = 1,986 (db = 94)
p = 0,000
d = 1,796
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel V.19
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 15,148 + 0,055 X1 - 0,304 X2 - 0,095 X3 + 0,281 X4 - 0,091 X5
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis (Uji-F dan uji-t), dilakukan
pengujian asumsi klasik (uji persyaratan analisis) untuk menjamin bahwa
model regresi yang diestimasi layak digunakan.
78
2. Uji asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi multikolinieritas didasarkan pada statistik VIF (Variance
Inflation Factor), dengan kriteria sebagaimana telah disebutkan pada
BAB III. Hasil pengujian multikolinieritas berdasarkan nilai VIF
disajikan pada Tabel V.20.
Tabel V.20
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Variabel Independen
VIF Keterangan
X1 X2 X2 X4 X5
1,295 1,507 2,173 1,317 1,506
Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada Tabel VIII.1,
menunjukkan bahwa kelima variabel independen memiliki nilai VIF
yang lebih kecil dari 10, berarti tidak ada masalah multikolinieritas
antar kelima variabel independen. Jadi asumsi tidak adanya
mulitikolinieritas antar variabel independen terpenuhi pada model
regresi yang diestimasi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas dilakukan dengan metode grafik
dengan melihat pola residual (SRESID) terhadap nilai predisi
79
(ZPRED) pada scatterplot dan metode statistik menggunakan
Spearman’s rank correlation test, dengan kriteria sebagaimana telah
disebutkan pada BAB III.
Berdasarkan hasil estimasi model regresi diperoleh scatterplot
nilai residual pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1
Pengujian Heteroskedastisitas Metode Grafis
Berdasarkan Gambar V.1, terlihat bahwa titik menyebar secara acak di
sekitar angka nol pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak
ada gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
-4 -2 0 2 4
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kos
Scatterplot
80
c. Uji Autokorelasi
Uji ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan statistik
Durbin-Watson (d), dengan kriteria sebagaimana telah disebutkan
pada BAB III.
Pada tabel Durbin-Watson d untuk N = 100 dan k = 5 diperoleh nila dL
= 1,571 dan dU = 1,780 , sehingga 4 – dL = 4 – 1,571 = 2,429 dan 4 –
dU = 4 – 1,780 = 2,220. Dengan demikian bila nilai d terletak diantara
1,780 – 2,220 maka dinyatakan tidak ada autokorelasi antar residual,
baik positif maupun negatif.
Berdasarkan hasil estimasi model regresi pada Tabel V.20, diperoleh
nilai Durbin-Watson d sebesar 1,796. Nilai ini berada dalam rentang
1,780– 2,220. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat masalah autokorelasi dalam model regresi yang diestimasi.
d. Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas dilakukan dengan metode grafik dengan
melihat pola pada normal probability plot dan metode statistik yang
didasarkan pada Zvalue dari ukuran skewness dan kurtosis sebaran data
residual, dengan kriteria sebagaimana telah disebutkan pada BAB III.
Hasil pengujian normalitas menggunakan normal probability plot
disajikan pada Gambar 5.2.
81
Gambar 5.2 Pengujian Normalitas Secara Grafis
Berdasarkan tampilan grafik pada Gambar 5.2 di atas terlihat titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonalnya. Ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
karena memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan berdasarkan teknik statistik, hasil pengujian normalitas
nilai residual diperoleh nilai statistik skewness sebesar 0,182 dan
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20Fr
eque
ncy
Mean = 4.03E-17Std. Dev. = 0.974N = 100
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kos
Histogram
82
kurtosis sebesar -0,117. Nilai Z (Zvalue) untuk masing-masing ukuran
skewness dan kurtosis dapat dihitung sebagai berikut:
Zskewness =
N
Skewness6
=
1006164.0− =
245.0164.0 = - 0.669
Zkurtosis =
N
Kurtosis24
=
10024135.0 =
490.0135.0 = 0.276
Sejalan dengan hasil uji normalitas secara grafis pada Gambar 4.2,
hasil analisis statistik di atas menunjukkan bahwa asumsi normalitas
juga terpenuhi. Ini ditunjukkan oleh nilai skewness dan kurtosis lebih
kecil (dalam harga mutlak) dari 1,95. Dengan terpenuhinya keempat
asumsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
diestimasi, layak digunakan untuk menguji hipotesis.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan (Uji-F dan adj.R2)
Uji-F dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien regresi
seluruh prediktor (variabel independen) di dalam model secara serentak
83
(simultan). Jadi menguji signifikansi kelima variabel promosi, lokasi,
fasilitas, harga dan kelompok acuan, secara simultan atau bersama-sama
terhadap pemilihan tempat kos. Sedangkan R2adjusted (adj.R2) adalah
koefisien determinasi atau tepatnya koefisien determinasi ganda (untuk
kasus lebih dari satu variabel independen) merupakan ukuran goodness of
fit atau ketepatan model regresi, yang mengukur proporsi atau persentase
total variasi pada variabel pemilihan tempat kos yang mampu dijelaskan
oleh kelima variabel promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok acuan,
secara simultan.
Tabel V.21 Uji F
Berdasarkan Tabel V.21, uji signifikansi pengaruh promosi,
lokasi, fasilitas, harga dan kelompok acuan, secara simultan terhadap
pemilihan tempat kos, dengan F statistik diperoleh Fhitung sebesar 2,963
dan nilai p = 0,016. Ftabel dengan derajat bebas pembilang (db1) = k – 1 = 6
– 1 = 5 dan derajat bebas penyebut (db2) = N – k = 100 – 6 = 94, pada
taraf signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 2,311 (lihat Lampiran 6, halaman
ANOVAb
124.122 5 24.824 2.963 .016a
787.438 94 8.377911.560 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), kelompok.acuan, promosi, harga, lokasi, fasilitasa.
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kosb.
84
2). Karena Fhitung > Ftabel (2,963 > 2,311) maka dapat disimpulkan variabel
independen yaitu promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok acuan
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tempat
kos.
Analisis koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen (promosi, lokasi,
fasilitas, harga, kelompok acuan) secara bersama-sama menjelaskan
variabel dependen (pemilihan tempat kos). Dengan analisis menggunakan
program SPSS diketahui bahwa besarnya R2 (koefisien determinasi)
0,090 yang berarti variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen sebesar 9,0% sedangkan sisanya yaitu sebesar 91% diterangkan
oleh variabel lain di luar model.
b. Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t statistik digunakan untuk menguji signifikansi koefisien
regresi pengaruh dari masing-masing variabel independen secara sendiri-
sendiri atau individual (parsial) terhadap variabel dependen. Jadi menguji
signifikansi pengaruh promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok
acuan, secara parsial terhadap pemilihan tempat kos.
85
Tabel V.22 Uji t
Variabel independent
Koefisien Regresi
t hitung t tabel Sig.
konstanta Promosi Lokasi Fasilitas Harga Kel. Acuan
15,148 0,055 -0,304 -0,095 0,281 -0,091
5,449 0,619 -2,483 -0,693 2,126 -0,715
1,986 1,986 1,986 1,986 1,986 1,986
0.000 0,537 0,015 0,490 0,036 0,477
1. Pengaruh Promosi terhadap Pemilihan Tempat Kos
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai
pengaruh harga terhadap pemilihan tempat kos adalah sebagai
berikut :
H0 : Promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Ha : Promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Dari hasil perhitungan pada Tabel V.22 diperoleh koefisien
regresi promosi sebesar 0,055 (positif). Uji signifikansi koefisien
ini dengan t statistik diperoleh thitung sebesar 0,619 dan p = 0,537.
ttabel dengan db = N – k = 100 – 6 = 94, pada taraf signifikan 0,05
diperoleh sebesar 1,986. Karena thitung < ttabel (0,055 < 1,986) dan p
> 0,05 (0,537 > 0,05), maka H0 diterima dan sebaliknya Ha ditolak.
86
Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos. Artinya berapapun
seringnya pemilik kos melakukan promosi tidak mempengaruhi
konsumen terhadap pemilihan tempat kos.
2. Pengaruh Lokasi terhadap Pemilihan Tempat Kos
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai
pengaruh harga terhadap pemilihan tempat kos adalah sebagai
berikut :
H0 : Lokasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Ha : Lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Dari hasil perhitungan pada Tabel V.22 diperoleh koefisien
regresi lokasi sebesar -0,304 (negatif). Uji signifikansi koefisien
ini dengan t statistik diperoleh thitung sebesar -2,483 dan p = 0,015.
Karena thitung < ttabel (-2,483 < 1,986) dan p < 0,05 (0,015 < 0,05),
maka H0 diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa lokasi secara parsial berpengaruh negatif
terhadap pemilihan tempat kos. Artinya bahwa semakin lokasi
dekat dengan kampus, maka semakin konsumen tidak tertarik
untuk menyewa tempat kos. Hal ini disebabkan oleh sebagian
besar responden berasal dari golongan menengah ke bawah dengan
87
kiriman tiap bulan tidak mencukupi untuk membayar tempat kos
yang berlokasi dekat kampus.
3. Pengaruh Fasilitas terhadap Pemilihan Tempat Kos
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai
pengaruh harga terhadap pemilihan tempat kos adalah sebagai
berikut :
H0 : Fasilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Ha : Fasilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Dari hasil perhitungan pada Tabel V.22 diperoleh koefisien
regresi fasilitas sebesar -0,095 (negatif). Uji signifikansi koefisien
ini dengan t statistik diperoleh thitung sebesar -0,693 dan p = 0,490.
Karena thitung < ttabel (-0,693 < 1,986) dan p > 0,05 (0,490 > 0,05),
maka H0 diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa fasilitas secara parsial tidak berpengaruh
terhadap pemilihan tempat kos. Artinya seberapa lengkapnya
fasilitas yang tersedia tidak mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan memilih tempat kos dengan kata lain konsumen tidak
terlalu memperhatikan kelengkapan fasilitas yang disediakan
pemilik kos.
88
4. Pengaruh Harga terhadap Pemilihan Tempat Kos
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai
pengaruh harga terhadap pemilihan tempat kos adalah sebagai
berikut :
H0 : Harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Ha : Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Dari hasil perhitungan pada Tabel V.22 diperoleh koefisien
regresi harga sebesar 0,281 (positif). Uji signifikansi koefisien ini
dengan t statistik diperoleh thitung sebesar 2,126 dan p = 0,036.
Karena thitung > ttabel (2,126 > 1,986) dan p < 0,05, maka H0 ditolak
dan sebaliknya Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pemilihan tempat kos. Artinya semakin terjangkaunya harga maka
semakin mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat kos.
5. Pengaruh Kelompok Acuan terhadap Pemilihan Tempat Kos
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai
pengaruh harga terhadap pemilihan tempat kos adalah sebagai
berikut :
H0 : Harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
89
Ha : Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos.
Dari hasil perhitungan pada Tabel V.22 diperoleh koefisien
regresi kelompok acuan sebesar -0,091 (negatif). Uji signifikansi
koefisien ini dengan t statistik diperoleh thitung sebesar -0,715 dan p
= 0,477. Karena thitung < ttabel (-0,715 < 1,986) dan p > 0,05 (0,477
> 0,05), maka H0 diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kelompok acuan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pemilihan tempat kos. Artinya kelompok
acuan (keluarga dan teman-teman) tidak mempengaruhi calon
penyewa kos dalam menentukan pilihan tempat kos
90
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil analisis data penelitian
tentang pengaruh variabel bebas ( promosi, lokasi, fasilitaas, harga, dan kelompok
acuan ) terhadap variabel terikat ( pemilihan tempat kos ) dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan karateristik responden yang telah dianalisis dapat
diketahui bahwa sebagian besar konsumen yang menggunakan jasa
kos selama menempuh studi di Yogyakarta (62%) berjenis kelamin
perempuan, sebagian besar diantara responden berusia 21–23 tahun
(53%), dengan pendapatan atau kiriman setiap bulan Rp 400.000–Rp
800.000,- sebanyak 35 orang atau (35%) dan sebagian besar berasal
dari daerah luar DIY (dalam kawasan Jawa Tengah) sebanyak 44
orang (44%).
2. Hanya 9% variasi pada variabel pemilihan tempat kos yang mampu
diterangkan oleh kelima variabel promosi, lokasi, fasilitas, harga dan
kelompok acuan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan tempat kos. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 91%
diterangkan oleh variasi lain di luar model. Dengan adj.R2 sebesar
0,090 atau 9% dan
91
3. Dari kelima variabel yaitu promosi, lokasi, fasilitas, harga dan kelompok
acuan hanya variabel harga yang berpengaruh positif terhadap model ini,
sehingga dapat dikatakan bahwa model summaryb pada analisis regresi
linier berganda tidak tepat digunakan.
4. Secara parsial, atribut promosi tidak berpengaruh terhadap pemilihan
tempat kos. Semakin seringnya pemilik kos melakukan kegiatan promosi
tidak mempengaruhi calon penyewa kos terhadap pemilihan tempat kos.
5. Secara parsial, atribut lokasi berpengaruh negatif terhadap pemilihan
tempat kos. Semakin lokasi tempat kos dekat dengan kampus semakin
konsumen tidak tertarik untuk memilih tempat kos tersebut. Sebaliknya
semakin jauh tempat kos dari kampus semakin meningkatkan pemilihan
terhadap tempat kos.
6. Secara parsial, atribut fasilitas tidak berpengaruh terhadap pemilihan
tempat kos. Kelengkapan fasilitas yang disediakan pemilik kos tidak
mempengaruhi calon penyewa kos dalam memilih tempat kos.
7. Secara parsial, atribut harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pemilihan tempat kos. Semakin terjangkaunya harga kos maka akan
meningkatkan pemilihan terhadap tempat kos tersebut. Sebaliknya,
semakin tidak terjangkaunya harga kos dapat menurunkan pemilihan
terhadap tempat kos tersebut.
92
8. Secara parsial, atribut kelompok acuan tidak berpengaruh terhadap
pemilihan tempat kos. Seberapa pun besar peran kelompok acuan tidak
mempengaruhi calon konsumen kos terhadap pemilihan tempat kos
B. Saran
Bagi calon atau pemilik kos sebaiknya memikirkan konsep pemasaran,
sehingga tujuan bisnis yang akan dijalankan dapat tercapai dan kebutuhan
serta kepuasan pelanggan dapat dipenuhi. Calon pemilik kos harus memilih
pasar yang ingin dilayani. Jika ingin memilih konsumen dari kalangan atas
sebaiknya dilakukan dengan totalitas baik dari segi pelayanan, fasilitas,
maupun harga yang ditawarkan, atau jika pemilik kos ingin bermain
dikalangan menengah kebawah harus benar-benar cermat menentukan
kebutuhan pelanggan dari sudut pandang pelanggan bukan dari sudut
pandangnya sendiri, seperti: harga yang terjangkau, sehingga orientasi pada
pelanggan menjadi jelas karena dengan pelanggan merasa puas dan senang
maka mereka merupakan pengiklan yang lebih efektif daripada iklan yang
dipasang di suatu media tertentu.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini
belum sempurna karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu dan
93
pengetahuan. Penulis juga belum mempunyai pengalaman dalam menulis
karya ilmiah, maka dalam hal pengkajian teori, pengolahan data dan
menganalisis data penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna. Disamping
itu dalam melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden ada kemungkinan item – item kuesioner tidak di pahami oleh
responden. Disamping itu tidak semua responden menjawab pertanyaan dalam
kuesioner dengan serius, dengan kata lain responden kurang jujur dan asal
mengisi sehingga tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
94
DAFTAR PUSTAKA Aritonang R, Lerbin R. 2007 . Riset Pemasaran : Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Boyd, Harper W., Jr ., Orville C., Walker,Jr., dan Larreche Jean-Claude. 2000 . Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Churchill, Gilbert A., Jr. 2005 . Dasar-dasar Riset Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian (alih bahasa : Jaka Wasana). Jilid 1. Edisi VI. Jakarta: Erlangga.
. 1997 . Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol (alih bahasa : Hendra Teguh dan A Rusli). Jilid 1. Jakarta: Prehallindo.
. 1997 . Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol (alih bahasa : Hendra Teguh dan A Rusli). Jilid 2. Jakarta: PT Prohallindo.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001 . Prinsip-prinsip Pemasaran (alih bahasa : Damos Sihombing). Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
. 2001 . Principle of Marketing. Ninth edition. Upper Saddle river. New Jersey: Prentice-hall.
Kotler, Philip dan Susanto A.B. 2001. Manajemen Pemasan Indonesia. Buku 2. Jakarta: salemba empat.
95
McCarthy, E. Jerome dan William D. Perreault, Jr. 1995. Intisari Pemasaran : Sebuah Rancangan Managerial Global (alih bahasa : Ir. Agus Maulana MSM). Edisi keenam. Jakarta. Binarupa Aksara.
Peter, Paul J.,Olson, dan Jerry C. 1996. Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (alih bahasa : Damos Sihombing dan Peter Remy Yossi Pasla). Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2005 . Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.
Sumodiningrat, Gunawan.2002. Ekonometrika Pengantar. Edisi 2003/2004. Yogyakarta: BPFE.
Supranto, J. 2001 . Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen : Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2000 . Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.
Tjiptono, Fandy. 2003 . Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.
LAMPIRAN
KUESIONER
BAGIAN I : Identitas Responden
PETUNJUK : Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang
(X).
1. Jenis kelamin anda :
a. Pria
b. Wanita
2. Usia anda saat ini :
a. 17 – 20 tahun
b. 21 – 23 tahun
c. lebih dari 23 tahun
3. Pendapatan atau kiriman anda saat ini :
a. Kurang dari Rp 400.000,-
b. Rp 400.000,- sampai Rp 800.000,-
c. Rp 801.000,- sampai Rp 1.000.000,-
d. Rp 1.001.000,- sampai Rp 1.500.000,-
e. Lebih dari Rp 1.500.000,-
4. Anda berasal dari daerah :
a. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
b. Pulau Jawa, luar DIY (dalam kawasan Jawa Tengah).
c. Pulau Jawa, (selain wilayah jawa Tengah).
d. Luar Pulau jawa
BAGIAN II.
KUESIONER INI TERKAIT DENGAN PERMASALAHAN PEMILIHAN
TEMPAT KOS.
Berikan jawaban anda dengan memberikan tanda (X) pada satu kolom pernyataan
yang anda pilih.
Keterangan :
SS = Sangat setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
a. Promosi
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Iklan tentang tempat kos yang ada
di surat kabar membantu saya
mencari tempat kos yang saya
inginkan.
2. Penyedia jasa informasi tempat kos
mempermudah saya dalam mencari
tempat kos seperti yang saya
inginkan.
3. Promosi membantu saya
mengetahui informasi tempat kos
sehingga dapat membandingkan
dengan tempat kos yang lain untuk
mendapatkan pilihan yang terbaik.
4. Promosi membuat saya yakin
bahwa tempat kos yang akan saya
tempati dapat dipercaya.
5. Promosi membantu saya dalam
perhitungan pengeluaran uang yang
akan saya keluarkan untuk
membayar kos yang akan saya sewa
b. Lokasi
NO Pernyataan SS S N TS STS
Dengan lokasi kos dekat dengan kampus,
1. kegiatan studi saya berjalan lancar.
2. Membantu saya menghemat biaya
transportasi.
3. Membuat saya bersemangat untuk
selalu pergi kuliah.
4. Memberi motivasi saya untuk
mengikuti setiap kegiatan yang
diadakan di kampus.
5. Mempermudah saya dalam
bersosialisasi dengan teman-teman
saya.
c. Fasilitas
NO Pernyataan SS S N TS STS
Dengan fasilitas kos yang lengkap,
1. mempengaruhi prestasi belajar saya
di kampus.
2. Mempermudah saya dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3. Meringankan saya dalam pembelian
perabot-perabot kamar yang akan
saya gunakan sehari-hari.
4. Membantu saya dalam
bersosialisasi dengan sesama
penghuni kos lainnya (misalnya
menonton televise bersama-sama).
5. Membuat saya nyaman untuk
tinggal berlama-lama di kos.
d. Harga
NO Pernyataan SS S N TS STS
Dengan harga sewa kos yang terjangkau,
1. Saya dapat menyisihkan uang setiap
bulannya.
2. Saya tidak kuatir akan pelunasan
pembayarannya.
3. Saya dapat meningkatkan
kebutuhan lebih dari sebelumnya.
4. Saya berniat mengajak teman-
teman saya untuk kos di tempat
saya sekarang ini.
5. Meyakinkan saya untuk tetap
tinggal di tempat yang sama hingga
masa studi saya berakhir.
e. Kelompok Acuan
NO Pernyataan SS S N TS STS
Dengan referensi tempat kos dari teman atau keluarga,
1. Meyakinkan saya bahwa faktor-
faktor pendukung kos yang lainnya
(seperti: fasilitas, keamanan, dll)
dapat disesuai dengan harapkan
saya.
2. Sosialisasi dengan penghuni kos
lain tidak terkendala.
3. Saya merasa aman karena sudah
berada diantara orang-orang yang
sudah saya kenal.
4. Saya merasa nyaman karena sudah
berada diantara orang-orang yang
sudah saya kenal.
5. Memudahkan saya dalam kegiatan
belajar setiap harinya.
f. Pemilihan Tempat Kos
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya berniat untuk tetap tinggal di
tempat kos saya sekarang ini
meskipun hubungan dengan
penghuni kos lain kurang harmonis.
2. Saya berniat untuk tetap tinggal di
tempat kos saya sekarang ini
sekalipun hubungan saya dengan
pemilik kos kurang baik.
3. Saya berniat untuk tetap tinggal di
tempat kos saya sekarang ini
meskipun pemilik kos menetapkan
sistem pembayaran baru (misalnya:
sewa kos dibayar per bulan menjadi
per tahun, atau sebaliknya).
4. Saya berniat untuk tetap tinggal di
tempat kos saya sekarang ini
meskipun sarana transportasi
kurang lancar yang disebabkan
pengaturan jalan oleh pemerintah.
Rekapitulasi Data Penelitian (N = 100)
Promosi Lokasi Fasilitas No.
Resp. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 5 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5
6 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
7 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 4
8 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 3 1
9 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
11 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4
12 1 1 1 1 1 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4
13 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 5 4 5 5
14 3 3 2 2 4 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3
15 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5
17 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
18 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
20 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4
21 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4
22 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 4 4 3
24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
26 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
27 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
28 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
29 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2
30 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
31 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 5
32 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4
33 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
34 2 3 2 2 2 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4
35 1 1 2 2 2 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4
36 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4
37 2 2 2 2 1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
38 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
39 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
40 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 5
41 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4
42 3 3 2 2 2 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4
43 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4
44 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 5 3 4 3 5
45 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 4 5
46 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 3 3
47 2 2 3 2 3 4 3 4 3 5 3 4 4 3 3
48 2 2 2 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4
49 3 3 3 3 2 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4
50 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
51 2 2 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3
52 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4
53 2 3 2 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3
54 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 5 4 3
55 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4
56 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5
57 2 2 4 1 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3
58 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
59 5 2 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4
60 2 2 4 3 5 4 4 4 3 3 5 4 5 5 4
61 4 3 3 4 2 5 4 5 3 4 3 4 4 4 5
62 5 4 4 3 3 5 3 5 3 4 4 5 5 4 5
63 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3
64 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 3 2 3
65 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4
66 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5
67 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
69 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4
71 4 3 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 4
72 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
73 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
74 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
75 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
76 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
77 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4
78 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3
79 3 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5
80 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 3 2 3 3 3
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 5
82 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 3
83 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3
84 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 3 3 4 2 2
85 3 3 4 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 5 5
86 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4
87 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 5 4
88 4 4 3 2 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5
89 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
90 3 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4
91 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
93 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2
94 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1
95 2 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3
96 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4
97 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 3 3
98 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3
99 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
100 4 3 3 3 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4
No. Harga Kelompok Acuan
Pemilihan
Tempat Kos
Resp. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2
3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2
4 3 3 3 5 5 4 4 3 4 2 3 3 3 4
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 1
6 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 3 2 3 2
8 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3
9 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 3 3 3
10 2 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 4 4 4 5 5 3 4 3 3 3
12 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2
13 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3
14 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2
15 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4
16 4 3 3 3 3 3 3 3 5 4 2 3 3 2
17 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3
18 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4
19 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3
20 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3
21 5 3 3 3 4 3 3 3 3 5 2 3 3 2
22 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4
23 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4
24 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
25 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 2 2
26 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 2 2 3 2
28 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2
29 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 2
30 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3
31 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
32 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3
33 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 3
34 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 2 3 3
35 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 2 2 2
36 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
37 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 1 1 1 1
38 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
39 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1
40 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3
41 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2
42 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3
43 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2
44 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3
45 3 4 4 3 3 3 3 5 5 3 4 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2
47 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3
48 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 3 4 4 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1
51 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2
52 3 4 3 3 4 4 5 3 3 4 2 3 3 2
53 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 1 2
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3
55 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2
56 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3
57 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3
58 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4
59 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 2
60 3 3 3 3 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
62 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
63 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 2 2
64 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
65 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
66 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2
68 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 2
69 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2 2 3
70 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
71 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
72 3 4 3 3 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4
73 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
75 3 2 3 3 3 4 5 2 1 3 2 2 2 2
76 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 3
77 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3
78 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
79 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4
80 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
81 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2
82 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
83 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
85 4 3 3 3 4 3 3 5 5 3 3 3 3 3
86 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3
87 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4
88 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2
89 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 2
90 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3
91 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
92 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3
93 3 3 2 3 3 5 5 5 5 5 1 1 1 1
94 3 4 3 2 2 4 5 5 4 4 1 1 1 1
95 4 5 4 3 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3
96 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
97 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3
98 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2
99 4 5 4 5 5 2 2 3 2 3 3 2 3 4
100 5 4 3 2 5 5 4 3 2 4 3 3 3 3
Nilai – Nilai Kristis untuk Statistik r
db =
(N-2)
Tingkat signifikansi uji satu arah
0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi uji dua arah
0.20 0.10 0.05 0.02 0.01 0.001
1 0.951 0.988 0.997 1.000 1.000 1.000
2 0.800 0.900 0.950 0.980 0.990 0.999
3 0.687 0.805 0.878 0.934 0.959 0.991
4 0.608 0.729 0.811 0.882 0.917 0.974
5 0.551 0.669 0.754 0.833 0.875 0.951
6 0.507 0.621 0.707 0.789 0.834 0.925
7 0.472 0.582 0.666 0.750 0.798 0.898
8 0.443 0.549 0.632 0.715 0.765 0.872
9 0.419 0.521 0.602 0.685 0.735 0.847
10 0.398 0.497 0.576 0.658 0.708 0.823
11 0.380 0.476 0.553 0.634 0.684 0.801
12 0.365 0.458 0.532 0.612 0.661 0.780
13 0.351 0.441 0.514 0.592 0.641 0.760
14 0.338 0.426 0.497 0.574 0.623 0.742
15 0.327 0.412 0.482 0.558 0.606 0.725
16 0.317 0.400 0.468 0.543 0.590 0.708
17 0.308 0.389 0.456 0.529 0.575 0.693
18 0.299 0.378 0.444 0.516 0.561 0.679
19 0.291 0.369 0.433 0.503 0.549 0.665
20 0.284 0.360 0.423 0.492 0.537 0.652
30 0.233 0.296 0.349 0.409 0.449 0.554
40 0.202 0.257 0.304 0.358 0.393 0.490
50 0.181 0.231 0.273 0.322 0.354 0.443
60 0.165 0.211 0.250 0.295 0.325 0.408
70 0.153 0.195 0.232 0.274 0.302 0.380
80 0.143 0.183 0.217 0.257 0.283 0.357
85 0.139 0.178 0.211 0.249 0.275 0.347
86 0.138 0.176 0.210 0.248 0.273 0.345
87 0.137 0.175 0.208 0.246 0.272 0.343
88 0.136 0.174 0.207 0.245 0.270 0.341
89 0.136 0.174 0.206 0.244 0.269 0.339
90 0.135 0.173 0.205 0.242 0.267 0.338
91 0.134 0.172 0.204 0.241 0.266 0.336
92 0.133 0.171 0.203 0.240 0.264 0.334
93 0.133 0.170 0.202 0.238 0.263 0.332
94 0.132 0.169 0.201 0.237 0.262 0.331
95 0.131 0.168 0.200 0.236 0.260 0.329
96 0.131 0.167 0.199 0.235 0.259 0.327
97 0.130 0.166 0.198 0.234 0.258 0.326
98 0.129 0.165 0.197 0.232 0.256 0.324
99 0.129 0.165 0.196 0.231 0.255 0.323
100 0.128 0.164 0.195 0.230 0.254 0.321
Nilai – Nilai Kritis untuk Statistik F dengan α = 5%
db2 db1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768 238.883 240.543 241.882
2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296 19.330 19.353 19.371 19.385 19.396
3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.013 8.941 8.887 8.845 8.812 8.786
4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256 6.163 6.094 6.041 5.999 5.964
5 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050 4.950 4.876 4.818 4.772 4.735
6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.284 4.207 4.147 4.099 4.060
7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972 3.866 3.787 3.726 3.677 3.637
8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.687 3.581 3.500 3.438 3.388 3.347
9 5.117 4.256 3.863 3.633 3.482 3.374 3.293 3.230 3.179 3.137
10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326 3.217 3.135 3.072 3.020 2.978
11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204 3.095 3.012 2.948 2.896 2.854
12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106 2.996 2.913 2.849 2.796 2.753
13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025 2.915 2.832 2.767 2.714 2.671
14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958 2.848 2.764 2.699 2.646 2.602
15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901 2.790 2.707 2.641 2.588 2.544
16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852 2.741 2.657 2.591 2.538 2.494
17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810 2.699 2.614 2.548 2.494 2.450
18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773 2.661 2.577 2.510 2.456 2.412
19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740 2.628 2.544 2.477 2.423 2.378
20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711 2.599 2.514 2.447 2.393 2.348
21 4.325 3.467 3.072 2.840 2.685 2.573 2.488 2.420 2.366 2.321
22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661 2.549 2.464 2.397 2.342 2.297
23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640 2.528 2.442 2.375 2.320 2.275
24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621 2.508 2.423 2.355 2.300 2.255
25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603 2.490 2.405 2.337 2.282 2.236
26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587 2.474 2.388 2.321 2.265 2.220
27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572 2.459 2.373 2.305 2.250 2.204
28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558 2.445 2.359 2.291 2.236 2.190
29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545 2.432 2.346 2.278 2.223 2.177
30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534 2.421 2.334 2.266 2.211 2.165
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249 2.180 2.124 2.077
50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400 2.286 2.199 2.130 2.073 2.026
60 4.001 3.150 2.758 2.525 2.368 2.254 2.167 2.097 2.040 1.993
70 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.231 2.143 2.074 2.017 1.969
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214 2.126 2.056 1.999 1.951
90 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316 2.201 2.113 2.043 1.986 1.938
91 3.946 3.097 2.705 2.472 2.315 2.200 2.112 2.042 1.984 1.936
92 3.945 3.095 2.704 2.471 2.313 2.199 2.111 2.041 1.983 1.935
93 3.943 3.094 2.703 2.470 2.312 2.198 2.110 2.040 1.982 1.934
94 3.942 3.093 2.701 2.469 2.311 2.197 2.109 2.038 1.981 1.933
95 3.941 3.092 2.700 2.467 2.310 2.196 2.108 2.037 1.980 1.932
96 3.940 3.091 2.699 2.466 2.309 2.195 2.106 2.036 1.979 1.931
97 3.939 3.090 2.698 2.465 2.308 2.194 2.105 2.035 1.978 1.930
98 3.938 3.089 2.697 2.465 2.307 2.193 2.104 2.034 1.977 1.929
99 3.937 3.088 2.696 2.464 2.306 2.192 2.103 2.033 1.976 1.928
100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305 2.191 2.103 2.032 1.975 1.927
110 3.927 3.079 2.687 2.454 2.297 2.182 2.094 2.024 1.966 1.918
115 3.924 3.075 2.683 2.451 2.293 2.178 2.090 2.020 1.962 1.914
120 3.920 3.072 2.680 2.447 2.290 2.175 2.087 2.016 1.959 1.910
130 3.914 3.066 2.674 2.441 2.284 2.169 2.081 2.010 1.953 1.904
150 3.904 3.056 2.665 2.432 2.274 2.160 2.071 2.001 1.943 1.894
200 3.888 3.041 2.650 2.417 2.259 2.144 2.056 1.985 1.927 1.878
Nilai - Nilai Kritis untuk Statistik t
db
Tingkat signifikansi uji satu arah
0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi uji dua arah
0.2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
1 3.077684 6.313752 12.7062 31.82052 63.65674 636.6192
2 1.885618 2.919986 4.302653 6.964557 9.924843 31.59905
3 1.637744 2.353363 3.182446 4.540703 5.840909 12.92398
4 1.533206 2.131847 2.776445 3.746947 4.604095 8.610302
5 1.475884 2.015048 2.570582 3.36493 4.032143 6.868827
6 1.439756 1.94318 2.446912 3.142668 3.707428 5.958816
7 1.414924 1.894579 2.364624 2.997952 3.499483 5.407883
8 1.396815 1.859548 2.306004 2.896459 3.355387 5.041305
9 1.383029 1.833113 2.262157 2.821438 3.249836 4.780913
10 1.372184 1.812461 2.228139 2.763769 3.169273 4.586894
11 1.36343 1.795885 2.200985 2.718079 3.105807 4.436979
12 1.356217 1.782288 2.178813 2.680998 3.05454 4.317791
13 1.350171 1.770933 2.160369 2.650309 3.012276 4.220832
14 1.34503 1.76131 2.144787 2.624494 2.976843 4.140454
15 1.340606 1.75305 2.13145 2.60248 2.946713 4.072765
16 1.336757 1.745884 2.119905 2.583487 2.920782 4.014996
17 1.333379 1.739607 2.109816 2.566934 2.898231 3.965126
18 1.330391 1.734064 2.100922 2.55238 2.87844 3.921646
19 1.327728 1.729133 2.093024 2.539483 2.860935 3.883406
20 1.325341 1.724718 2.085963 2.527977 2.84534 3.849516
30 1.310415 1.697261 2.042272 2.457262 2.749996 3.645959
40 1.303077 1.683851 2.021075 2.423257 2.704459 3.550966
50 1.298714 1.675905 2.008559 2.403272 2.677793 3.496013
60 1.295821 1.670649 2.000298 2.390119 2.660283 3.4602
70 1.293763 1.666914 1.994437 2.380807 2.647905 3.435015
80 1.292224 1.664125 1.990063 2.373868 2.638691 3.416337
85 1.291591 1.662979 1.988268 2.371022 2.634914 3.408699
86 1.291473 1.662765 1.987934 2.370493 2.634212 3.407282
87 1.291358 1.662557 1.987608 2.369977 2.633527 3.405897
88 1.291246 1.662354 1.98729 2.369472 2.632858 3.404546
89 1.291136 1.662155 1.986979 2.368979 2.632204 3.403225
90 1.291029 1.661961 1.986674 2.368497 2.631565 3.401935
91 1.290924 1.661771 1.986377 2.368026 2.63094 3.400674
92 1.290821 1.661585 1.986086 2.367566 2.63033 3.399442
93 1.290721 1.661404 1.985802 2.367115 2.629732 3.398236
94 1.290623 1.661226 1.98552 2.366674 2.629148 3.397057
95 1.290527 1.661052 1.985251 2.366243 2.628576 3.395904
96 1.290432 1.660881 1.984984 2.365821 2.628016 3.394775
97 1.29034 1.660715 1.984723 2.365407 2.627468 3.39367
98 1.29025 1.660551 1.984467 2.365002 2.626931 3.392588
99 1.290161 1.660391 1.984217 2.364606 2.626405 3.391529
100 1.290075 1.660234 1.983971 2.364217 2.625891 3.390491
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Regression
Variables Entered/Removedb
kelompok.acuan,promosi,harga,lokasi,fasilitas
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kosb.
Model Summaryb
.369a .136 .090 2.894 1.796Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), kelompok.acuan, promosi, harga, lokasi, fasilitasa.
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kosb.
ANOVAb
124.122 5 24.824 2.963 .016a
787.438 94 8.377911.560 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), kelompok.acuan, promosi, harga, lokasi, fasilitasa.
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kosb.
Coefficientsa
15.148 2.780 5.449 .000.055 .088 .068 .619 .537
-.304 .123 -.292 -2.483 .015-.095 .137 -.098 -.693 .490.281 .132 .234 2.126 .036
-.091 .127 -.084 -.715 .477
(Constant)promosilokasifasilitashargakelompok.acuan
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kosa.
Residuals Statisticsa
8.18 15.01 11.62 1.120 100-5.897 7.479 .000 2.820 100-3.072 3.030 .000 1.000 100-2.037 2.584 .000 .974 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: pemilihan.tempat.kosa.
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji Validitas Correlation
Promosi
Lokasi
Correlations
1 .618** .469** .251* .233* .693**. .000 .000 .012 .020 .000
100 100 100 100 100 100.618** 1 .638** .411** .374** .812**.000 . .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100
.469** .638** 1 .597** .441** .827**
.000 .000 . .000 .000 .000100 100 100 100 100 100
.251* .411** .597** 1 .609** .751**
.012 .000 .000 . .000 .000100 100 100 100 100 100
.233* .374** .441** .609** 1 .696**
.020 .000 .000 .000 . .000100 100 100 100 100 100
.693** .812** .827** .751** .696** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
P1
P2
P3
P4
P5
P.Tot
P1 P2 P3 P4 P5 P.Tot
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
1 .633** .528** .295** .327** .745**. .000 .000 .003 .001 .000
100 100 100 100 100 100.633** 1 .556** .290** .285** .759**.000 . .000 .003 .004 .000100 100 100 100 100 100
.528** .556** 1 .430** .448** .824**
.000 .000 . .000 .000 .000100 100 100 100 100 100
.295** .290** .430** 1 .373** .660**
.003 .003 .000 . .000 .000100 100 100 100 100 100
.327** .285** .448** .373** 1 .661**
.001 .004 .000 .000 . .000100 100 100 100 100 100
.745** .759** .824** .660** .661** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
L1
L2
L3
L4
L5
L.Tot
L1 L2 L3 L4 L5 L.Tot
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Fasilitas
Harga
Correlations
1 .585** .402** .285** .336** .721**. .000 .000 .004 .001 .000
100 100 100 100 100 100.585** 1 .461** .340** .294** .717**.000 . .000 .001 .003 .000100 100 100 100 100 100
.402** .461** 1 .314** .539** .747**
.000 .000 . .001 .000 .000100 100 100 100 100 100
.285** .340** .314** 1 .358** .647**
.004 .001 .001 . .000 .000100 100 100 100 100 100
.336** .294** .539** .358** 1 .743**
.001 .003 .000 .000 . .000100 100 100 100 100 100
.721** .717** .747** .647** .743** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
F1
F2
F3
F4
F5
F.Tot
F1 F2 F3 F4 F5 F.Tot
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
1 .174 .233* .059 .055 .566**. .083 .019 .559 .588 .000
100 100 100 100 100 100.174 1 .455** .157 .097 .595**.083 . .000 .119 .337 .000100 100 100 100 100 100.233* .455** 1 .275** .314** .713**.019 .000 . .006 .001 .000100 100 100 100 100 100.059 .157 .275** 1 .358** .585**.559 .119 .006 . .000 .000100 100 100 100 100 100.055 .097 .314** .358** 1 .587**.588 .337 .001 .000 . .000100 100 100 100 100 100.566** .595** .713** .585** .587** 1.000 .000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
H1
H2
H3
H4
H5
H.Tot
H1 H2 H3 H4 H5 H.Tot
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Kelompok acuan
Pemilihan Tempat Kos
Correlations
1 .487** .238* .256* .191 .609**. .000 .017 .010 .057 .000
100 100 100 100 100 100.487** 1 .404** .463** .072 .697**.000 . .000 .000 .477 .000100 100 100 100 100 100.238* .404** 1 .845** .277** .806**.017 .000 . .000 .005 .000100 100 100 100 100 100.256* .463** .845** 1 .245* .818**.010 .000 .000 . .014 .000100 100 100 100 100 100.191 .072 .277** .245* 1 .527**.057 .477 .005 .014 . .000100 100 100 100 100 100.609** .697** .806** .818** .527** 1.000 .000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
K1
K2
K3
K4
K5
K.Tot
K1 K2 K3 K4 K5 K.Tot
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
1 .616** .492** .573** .829**. .000 .000 .000 .000
100 100 100 100 100.616** 1 .409** .492** .753**.000 . .000 .000 .000100 100 100 100 100
.492** .409** 1 .469** .722**
.000 .000 . .000 .000100 100 100 100 100
.573** .492** .469** 1 .762**
.000 .000 .000 . .000100 100 100 100 100
.829** .753** .722** .762** 1
.000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
pmlh.1
pmlh.2
pmlh.3
pmlh.4
pmlh.tot
pmlh.1 pmlh.2 pmlh.3 pmlh.4 pmlh.tot
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
UJI RELIABILITAS Promosi
Lokasi
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.8023a
.6353b
6
.818
.900
.900
.784
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficientGuttman Split-Half Coefficient
The items are: P1, P2, P3.a.
The items are: P4, P5, P.Tot.b.
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.7933a
.6023b
6
.827
.905
.905
.799
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficientGuttman Split-Half Coefficient
The items are: L1, L2, L3.a.
The items are: L4, L5, L.Tot.b.
Fasilitas
Harga
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.7333a
.6613b
6
.801
.890
.890
.734
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficientGuttman Split-Half Coefficient
The items are: F1, F2, F3.a.
The items are: F4, F5, F.Tot.b.
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.5133a
.6123b
6
.690
.817
.817
.715
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficientGuttman Split-Half Coefficient
The items are: H1, H2, H3.a.
The items are: H4, H5, H.Tot.b.
Kelompok Acuan
Pemilihan Tempat Kos
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.6433a
.6253b
6
.844
.915
.915
.780
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficientGuttman Split-Half Coefficient
The items are: K1, K2, K3.a.
The items are: K4, K5, K.Tot.b.
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.7553a
.5972b
5
.905
.950
.952
.898
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficientGuttman Split-Half Coefficient
The items are: pmlh.1, pmlh.2, pmlh.3.a.
The items are: pmlh.3, pmlh.4, pmlh.tot.b.
OUTPUT KARATERISTIK RESPONDEN
Frequencies
Statistics
jenis kelamin umur kiriman tiap bulan daerah asal N Valid 100 100 100 100 Missi
ng 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid pria 38 38.0 38.0 38.0 wanita 62 62.0 62.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 18 thn
sampai 20 thn
27 27.0 27.0 27.0
21 thn sampai 23 thn
53 53.0 53.0 80.0
lebih dari 23 thn 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Kiriman Tiap Bulan
Frequenc
y Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid kurang dari Rp
400.000,- 12 12.0 12.0 12.0
Rp 400.000,- sampai Rp 800.000,-
35 35.0 35.0 47.0
Rp 801.000,- sampai Rp 1.000.000,-
34 34.0 34.0 81.0
Rp 1.001.000,- sampai Rp 1.500.000,-
13 13.0 13.0 94.0
lebih dari Rp 1.500.000,- 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Daerah Asal
Frequenc
y Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid DIY 11 11.0 11.0 11.0
Pulau Jawa, Luar DIY (dalam kawasan Jateng)
44 44.0 44.0 55.0
Pulau Jawa, (selain kawasan Jateng)
18 18.0 18.0 73.0
Luar Pulau Jawa 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Bar Chart
pria wanita
jenis kelamin
0
10
20
30
40
50
60
70
Perc
ent
jenis kelamin
18 thn sampai 20 thn 21 thn sampai 23 thn lebih dari 23 thn
umur
0
10
20
30
40
50
60
Perc
ent
umur
kurang dari Rp 400.000,-
Rp 400.000,- sampai Rp 800.000,-
Rp 801.000,- sampai Rp 1.000.000,-
Rp 1.001.000,- sampai Rp 1.500.000,-
lebih dari Rp 1.500.000,-
kiriman tiap bulan
0
10
20
30
40
Perc
ent
kiriman tiap bulan
DIY Pulau Jawa, Luar DIY (dalam
kawasan Jateng)
Pulau Jawa, (selain kawasan Jateng)
Luar Pulau Jawa
daerah asal
0
10
20
30
40
50
Perc
ent
daerah asal